VIRAL! Dosen Ateis Selalu Menang Debat, Tapi Mahasiswi Muslim Ini Membungkamnya di Depan Kelas!
摘要
TLDRKisah ini menggambarkan perdebatan antara Profesor Richard Han, seorang ateis, dan Aisah, seorang mahasiswi muslim. Dalam kelas filsafat, Aisah berani menantang argumen profesor tentang keberadaan Tuhan. Melalui pertanyaan-pertanyaan cerdas, Aisah menunjukkan bahwa penderitaan dan tantangan dalam hidup memiliki makna dan tujuan. Dia mengajak teman-temannya untuk melihat keberadaan Tuhan melalui pengalaman dan perasaan, bukan hanya logika. Kisah ini menyoroti pentingnya keberanian untuk percaya dan memahami sudut pandang lain dalam perdebatan.
心得
- 🧠 Aisah berani menantang profesor ateis.
- 💬 Pertanyaan Aisah membalikkan argumen profesor.
- 🌍 Penderitaan memiliki makna dan tujuan.
- ❤️ Iman melibatkan perasaan, bukan hanya logika.
- 📚 Setiap orang memiliki perjalanan spiritualnya sendiri.
- 🤔 Perdebatan seharusnya membuka pikiran.
- 💪 Keberanian untuk percaya sangat penting.
- 🌈 Tuhan selalu ada, bahkan saat kita ragu.
时间轴
- 00:00:00 - 00:05:00
Kisah ini bermula di sebuah universiti di Korea Selatan, di mana seorang profesor filsafat, Dr. Richard Han, terkenal dengan argumen-argumennya yang tajam dan skeptis terhadap agama. Di dalam kelasnya, seorang mahasiswi Muslim bernama Aisyah, yang baru berusia 18 tahun dan merupakan mualaf, berani menantang pandangan profesor tersebut mengenai keberadaan Tuhan. Perdebatan ini bukan hanya tentang logika, tetapi juga tentang iman dan keyakinan.
- 00:05:00 - 00:10:00
Dr. Han memulai diskusi dengan pertanyaan provokatif mengenai keberadaan Tuhan dan kejahatan di dunia. Mahasiswa lain terdiam, tetapi Aisyah mengangkat tangan dan meminta untuk menjawab. Dia mengajukan pertanyaan tentang kebebasan manusia untuk memilih, dan mengapa Tuhan disalahkan atas kejahatan jika manusia memiliki kehendak bebas. Aisyah berhasil membalikkan argumen Dr. Han dengan pertanyaan yang sederhana namun mendalam.
- 00:10:00 - 00:15:00
Aisyah terus menjelaskan bahwa penderitaan dan kejahatan adalah bagian dari kehidupan yang memberi makna. Dia menggunakan analogi tentang obat pahit yang diberikan oleh dokter untuk menyembuhkan pasien, menunjukkan bahwa penderitaan dapat mengajarkan nilai-nilai penting. Meskipun Dr. Han berusaha untuk mempertahankan argumennya, Aisyah memberikan perspektif baru yang membuat beberapa mahasiswa mulai merenungkan pandangannya.
- 00:15:00 - 00:24:46
Di akhir perdebatan, Aisyah menekankan bahwa iman bukan hanya tentang logika, tetapi juga tentang perasaan yang dirasakan dalam hati. Dia mengajak Dr. Han untuk melihat kehadiran Tuhan dalam hidupnya, meskipun dalam keraguan. Dr. Han, yang biasanya tidak terpengaruh, mulai meragukan pandangannya sendiri. Kisah ini berakhir dengan pesan bahwa kebenaran tidak selalu ditemukan dalam perdebatan, tetapi dalam ketulusan hati yang mencari.
思维导图
视频问答
Siapa profesor yang terlibat dalam debat ini?
Profesor Richard Han, seorang filsuf ateis yang terkenal.
Siapa mahasiswi yang berani menantang profesor?
Aisah, seorang mahasiswi muslim yang baru tahun pertama.
Apa tema utama dari perdebatan ini?
Pertarungan antara logika dan keyakinan, serta ilmu dan iman.
Apa yang Aisah katakan tentang penderitaan?
Penderitaan dapat mengajarkan kita sesuatu yang lebih besar dan merupakan bagian dari ujian hidup.
Apa pesan moral dari cerita ini?
Iman bukan hanya tentang logika, tetapi juga tentang perasaan dan pengalaman.
查看更多视频摘要
Eps. 92 Pas Kali Bah - Judul atau Data Duluan?
#SerbaRagam5 – Dakwah Menjaga Lingkungan ala Dai Gambut Siak
Instalasi dan konfigurasi Web Server (NGINX) pada Debian 12
ENERGI TERBARUKAN IPA Kelas 10 Kurikulum Merdeka
IPA - Energi Terbarukan dan Tak Terbarukan | GIA Academy
Kata Penghubung / Konjungsi - Bahasa Indonesia Kelas 4 Bab 7 Kurikulum Merdeka
- 00:00:00Assalamualaikum warahmatullahi
- 00:00:02wabarakatuh Hari ini kita akan menyelami
- 00:00:04kisah luar biasa yang mengguncang satu
- 00:00:06kampus di Korea Selatan sebuah kisah
- 00:00:09yang bukan hanya tentang debat panas
- 00:00:11antara seorang profesor ateis yang
- 00:00:13terkenal dengan argumen-argumen tajamnya
- 00:00:16tetapi juga tentang keberanian seorang
- 00:00:18mahasiswi muslim yang tak disangka mampu
- 00:00:20membalikkan keadaan di depan seluruh
- 00:00:22kelas kisah ini bukan sekadar perdebatan
- 00:00:26tetapi pertarungan Antara Logika dan
- 00:00:28keyakinan antar ilmu dan iman di salah
- 00:00:32satu Universitas ternama di Seul ada
- 00:00:35seorang Profesor filsafat bernama dokter
- 00:00:38Richard Han pria berusia 50 tahun yang
- 00:00:41dikenal sebagai sosok yang cerdas
- 00:00:43skeptis dan tak terkalahkan dalam debat
- 00:00:47sudah puluhan tahun Ia mengajar dan
- 00:00:49selama itu pula tak ada satu pun
- 00:00:52mahasiswa yang mampu menandingi
- 00:00:54argumen-argumennya terutama dalam
- 00:00:56diskusi tentang keberadaan
- 00:00:58Tuhan Punya gaya mengajar yang khas ia
- 00:01:02selalu membuka kelas dengan
- 00:01:03pertanyaan-pertanyaan tajam Yang
- 00:01:05memancing diskusi sengit baginya agama
- 00:01:08Hanyalah ilusi sesuatu yang diciptakan
- 00:01:11manusia untuk mencari penghiburan di
- 00:01:13tengah ketidakpastian hidup banyak
- 00:01:15mahasiswa yang terpesona dengan
- 00:01:17kecerdasannya tapi ada juga yang merasa
- 00:01:20terganggu dengan caranya meremehkan
- 00:01:22agama di sisi lain di sudut kelas duduk
- 00:01:26seorang mahasiswi berusia 18 tahun
- 00:01:28bernama aaki
- 00:01:30ia bukan mahasiswa biasa meskipun baru
- 00:01:33tahun pertama Ia dikenal sebagai gadis
- 00:01:36pendiam tetapi memiliki pemikiran yang
- 00:01:39tajam Aisah adalah seorang mualaf sejak
- 00:01:42masuk Islam di usia 16 tahun Ia sering
- 00:01:45menghabiskan waktu mempelajari Alquran
- 00:01:48dan filsafat Islam namun ia jarang
- 00:01:51menampakkan keislamannya di kelas karena
- 00:01:54ia tahu banyak yang mungkin tidak bisa
- 00:01:56menerima pilihannya hari itu kelas
- 00:02:00dipenuhi dengan atmosfer yang berbeda
- 00:02:02semua mahasiswa sudah tahu bahwa dokter
- 00:02:05Han sedang dalam m terbaiknya untuk
- 00:02:07memulai diskusi yang akan menguji batas
- 00:02:09pemikiran mereka ia berdiri di depan
- 00:02:12kelas menatap mahasiswanya satu persatu
- 00:02:15lalu berkata dengan suara lantang hari
- 00:02:18ini kita akan membahas tentang
- 00:02:21keberadaan Tuhan Saya ingin bertanya
- 00:02:24jika Tuhan benar-benar ada Mengapa dunia
- 00:02:26penuh dengan pend ja Dia Maha kuasa
- 00:02:30mengapa dia membiarkan kejahatan terjadi
- 00:02:33dan jika kalian percaya bahwa dia Maha
- 00:02:36bijaksana Mengapa begitu banyak orang
- 00:02:38beragama justru hidup dalam kebodohan
- 00:02:41seisi kelas langsung Haning mahasiswa
- 00:02:43saling bertukar pandang tapi tak ada
- 00:02:46yang berani menjawab mereka sudah tahu
- 00:02:49jika ada yang mencoba membantah dokter
- 00:02:51Han akan segera membanjiri mereka dengan
- 00:02:54logika yang sulit dipatahkan beberapa
- 00:02:57mahasiswa mulai tersenyum simpul sudah
- 00:02:59bisa menebak bahwa hari ini akan menjadi
- 00:03:01hari di mana dokter Han kembali
- 00:03:04membuktikan bahwa agama Hanyalah ilusi
- 00:03:07namun tanpa diduga aisakim mengangkat
- 00:03:10tangannya mata semua orang langsung
- 00:03:12tertuju padanya seisi kelas mendadak
- 00:03:15senyap dokter Han menaikkan alisnya
- 00:03:18sedikit terkejut melihat gadis yang
- 00:03:20selama ini lebih banyak diam tiba-tiba
- 00:03:22ingin berbicara dengan senyum tipis ia
- 00:03:25mengangguk silakan Aisah Saya penasaran
- 00:03:29dengan jawabanmu Aisyah menarik napas
- 00:03:32dalam-dalam ia tahu ini bukan sekadar
- 00:03:35debat biasa ini adalah momen yang akan
- 00:03:37menentukan bagaimana ia dipandang oleh
- 00:03:40teman-temannya dan yang lebih penting
- 00:03:42bagaimana ia mempertahankan keyakinannya
- 00:03:45di depan seorang profesor yang selama
- 00:03:47ini tak pernah
- 00:03:48terkalahkan dengan suara yang tenang
- 00:03:51tapi penuh keyakinan Aisyah mulai
- 00:03:54berbicara Profesor Sebelum saya menjawab
- 00:03:57pertanyaan Anda Izinkan saya bertanya
- 00:04:00sesuatu kepada anda terlebih dahulu
- 00:04:03suasana di kelas semakin menegang semua
- 00:04:06orang menunggu jawaban dokter Han kelas
- 00:04:08masih Hening setelah Aisyah mengangkat
- 00:04:10tangannya beberapa mahasiswa mulai
- 00:04:13berbisik satu sama lain tak percaya
- 00:04:15bahwa gadis pendiam itu berani menantang
- 00:04:17dokter Han sementara itu sang Profesor
- 00:04:22hanya menyilangkan tangan di dadanya
- 00:04:24menunggu dengan ekspresi penuh rasa
- 00:04:26ingin tahu Aisyah Tetap tenang mata
- 00:04:29hanya menatap lurus ke arah dokter Han
- 00:04:32seolah tak terintimidasi oleh reputasi
- 00:04:35profesor yang selalu menang dalam setiap
- 00:04:37debatnya Profesor Sebelum saya menjawab
- 00:04:40pertanyaan Anda Izinkan saya bertanya
- 00:04:43sesuatu terlebih dahulu kata Aisah
- 00:04:46dengan suara yang jernih dokter Han
- 00:04:49mengangkat alisnya Oh baiklah silakan
- 00:04:52Aisyah menarik napas pelan Profesor
- 00:04:55Apakah Anda percaya bahwa manusia
- 00:04:58memiliki akal dan kebebasan untuk
- 00:05:00memilih dokter hunterenyum tipis Tentu
- 00:05:03saja itu adalah dasar dari filsafat
- 00:05:06manusia kita memiliki akal dan dengan
- 00:05:09akal itu kita bisa menentukan pilihan
- 00:05:12kita sendiri Aisyah mengangguk lalu jika
- 00:05:16seseorang memilih untuk melakukan
- 00:05:18kejahatan misalnya membunuh seseorang
- 00:05:21apakah kita bisa menyalahkan sistem
- 00:05:23hukum yang ada atau apakah kita
- 00:05:25menyalahkan individu yang memilih untuk
- 00:05:28melakukan kejahatan tersebut dokter Han
- 00:05:30menghela napas merasa bahwa pertanyaan
- 00:05:33ini terlalu sederhana tentu saja kita
- 00:05:36menyalahkan individu itu sistem hukum
- 00:05:39tidak bisa disalahkan atas tindakan
- 00:05:41seseorang hukum hanya memberikan panduan
- 00:05:44tetapi manusia tetap punya kehendak
- 00:05:46bebas Aisyah tersenyum tipis lalu
- 00:05:50Mengapa ketika ada kejahatan dan
- 00:05:52penderitaan di dunia Anda menyalahkan
- 00:05:55Tuhan kelas mendadak sunyi beberapa
- 00:05:58mahasiswa terbelalak tak menyangka bahwa
- 00:06:00Aisyah mampu membalikkan argumen sang
- 00:06:02Profesor hanya dengan satu pertanyaan
- 00:06:05sederhana dokter Han menatap Aisa dengan
- 00:06:08sorot mata yang kini tampak sedikit
- 00:06:10lebih serius sejenak ia terdiam sebelum
- 00:06:14akhirnya tersenyum kecil menarik tapi
- 00:06:17argumen itu terlalu sederhana jika Tuhan
- 00:06:20benar-benar maha kuasa mengapa dia
- 00:06:22menciptakan sistem yang memungkinkan
- 00:06:24manusia melakukan kejahatan Aisyah Tak
- 00:06:27tergoyahkan profesor
- 00:06:30Anda barusan mengatakan bahwa manusia
- 00:06:32memiliki akal dan kebebasan untuk
- 00:06:34memilih Tuhan memberi kita akal tetapi
- 00:06:37kita yang menentukan jalan kita sendiri
- 00:06:40jika semua yang ada di dunia ini dipaksa
- 00:06:43untuk menjadi baik Apakah itu masih
- 00:06:45disebut kebaikan jika tidak ada
- 00:06:48kejahatan Bagaimana kita bisa memahami
- 00:06:51nilai sejati dari kebaikan kelas kembali
- 00:06:54sunyi beberapa mahasiswa mulai
- 00:06:56mengangguk-angguk mencerna kata-kata
- 00:06:58Aisah bahkan beberapa dari mereka mulai
- 00:07:01mencatat menyadari bahwa ini bukan
- 00:07:04sekadar perdebatan biasa tetapi
- 00:07:06pelajaran yang sangat berharga namun
- 00:07:09dokter Han tidak akan semudah itu
- 00:07:12mengalah ia melipat tangannya dan
- 00:07:14menatap Aisah dengan lebih tajam Baiklah
- 00:07:17Katakanlah Tuhan Memang memberi manusia
- 00:07:19kebebasan tapi bagaimana dengan bencana
- 00:07:22alam gempa bumi tunami penyakit itu
- 00:07:26bukan perbuatan manusia mengapa Tuhan
- 00:07:29membiarkan itu terjadi beberapa
- 00:07:31mahasiswa kembali mengangguk seolah
- 00:07:34merasa pertanyaan ini adalah titik balik
- 00:07:36kemenangan dokter Han tapi Aisah Tetap
- 00:07:39tenang ia menatap Profesor itu dengan
- 00:07:42penuh keyakinan Profesor Apakah anda
- 00:07:45pernah mendengar tentang seorang dokter
- 00:07:47yang meresepkan obat pahit kepada
- 00:07:49pasiennya dokter KH mengernyit tentu
- 00:07:52saja Aisyah melanjutkan dan mengapa
- 00:07:55dokter itu memberikan obat pahit kepada
- 00:07:57pasiennya bukan rasanya tidak enak
- 00:08:00dokter Han tertawa kecil karena meskipun
- 00:08:04rasanya tidak enak obat itu menyembuhkan
- 00:08:06pasien Aisah tersenyum begitu pula
- 00:08:09dengan penderitaan Profesor kita mungkin
- 00:08:12tidak menyukainya tetapi seringkiali
- 00:08:15penderitaan mengajarkan kita sesuatu
- 00:08:17yang lebih besar bencana alam memang
- 00:08:20menyakitkan tetapi dari sana lahirlah
- 00:08:23solidaritas kesabaran dan kebangkitan
- 00:08:26manusia setiapjian yang diberikan tuan
- 00:08:29untuk menyiksa tetapi untuk mendidik
- 00:08:32kelas kembali terdiam beberapa mahasiswa
- 00:08:35yang tadinya mendukung dokter Han mulai
- 00:08:38melihat sudut pandang baru Namun dokter
- 00:08:41Han bukan orang yang mudah tersudut ia
- 00:08:43kembali tersenyum kali ini dengan nada
- 00:08:46mengejek Ais jawabanmu sangat menarik
- 00:08:50tapi itu tetap tidak menjawab pertanyaan
- 00:08:52dasarnya jika Tuhan itu ada mengapa dia
- 00:08:55tidak langsung menciptakan dunia yang
- 00:08:57sempurna
- 00:08:59tanpa penderitaan tanpa kejahatan tanpa
- 00:09:02bencana Aisah menatap dokter Han dengan
- 00:09:05pandangan yang lebih dalam Profesor
- 00:09:08Apakah anda pernah membaca buku dokter
- 00:09:11Han tertawa kecil tentu saja Apakah Anda
- 00:09:14lebih suka membaca buku yang memiliki
- 00:09:17konflik dan tantangan bagi tokohnya atau
- 00:09:20buku yang isinya hanya kesempurnaan
- 00:09:22tanpa ada rintangan sama sekali dokter
- 00:09:24Han mengernyit tentu saja buku dengan
- 00:09:27konflik lebih menarik Ais tersenyum
- 00:09:30begitulah kehidupan Profesor jika dunia
- 00:09:33ini diciptakan tanpa tantangan tanpa
- 00:09:36kesulitan maka tidak akan ada perjuangan
- 00:09:39tidak akan ada nilai dalam usaha seperti
- 00:09:42seorang penulis yang ingin membuat
- 00:09:44cerita yang bermakna Tuhan menciptakan
- 00:09:47kehidupan ini dengan tantangan agar kita
- 00:09:49bisa menemukan makna sejati dari
- 00:09:51eksistensi kita seisi kelas terdiam
- 00:09:54Bahkan mereka yang tadinya tampak bosan
- 00:09:56kini menatap Aisyah dengan kagum Han
- 00:10:00mulai terlihat sedikit terguncang tapi
- 00:10:02ia tetap mempertahankan sikapnya jadi
- 00:10:05menurutmu semua penderitaan ini hanyalah
- 00:10:08bagian dari sebuah cerita yang Tuhan
- 00:10:11buat Aisa menggeleng bukan hanya cerita
- 00:10:14tapi sebuah ujian untuk melihat siapa di
- 00:10:17antara kita yang benar-benar berusaha
- 00:10:19mencari kebenaran Siapa yang tetap
- 00:10:21berbuat baik meski dalam kesulitan Siapa
- 00:10:24yang tetap percaya meski dalam
- 00:10:26ketidakpastian dokter hter di untuk
- 00:10:30pertama kalinya dalam bertahun-tahun ia
- 00:10:32merasa seperti sedang menghadapi lawan
- 00:10:34yang sepadan namun ia tidak akan
- 00:10:37menyerah begitu saja ia masih punya satu
- 00:10:40pertanyaan lagi sambil menatap Ais ia
- 00:10:44berkata kalau begitu Katakan padaku satu
- 00:10:47hal
- 00:10:48Ais jika Tuhan benar-benar ada Mengapa
- 00:10:52Masih banyak orang yang tidak percaya
- 00:10:54kepadanya Ais menatap dokter handalam
- 00:10:58sebelum Akir nya berkata kelas masih
- 00:11:01sunyi semua mata tertuju pada Aisah
- 00:11:04menunggu jawaban yang akan ia
- 00:11:06lontarkan bahkan dokter Han meskipun
- 00:11:09mencoba tetap terlihat tenang tak bisa
- 00:11:12menyembunyikan rasa penasaran yang mulai
- 00:11:14mengusiknya Aisyah menatap Profesor itu
- 00:11:17dengan sorot mata yang lembut namun
- 00:11:19penuh keyakinan ia menarik napas pelan
- 00:11:22sebelum berbicara Profesor pertanyaan
- 00:11:25Anda menarik Mengapa Masih banyak orang
- 00:11:27yang tidak percaya kepada
- 00:11:30saya bisa menjawabnya dengan satu
- 00:11:31pertanyaan lain mengapa Masih banyak
- 00:11:34orang yang tahu bahwa merokok berbahaya
- 00:11:36tapi tetap melakukannya dokter Hunter
- 00:11:40diam sejenak kemudian tersenyum tipis
- 00:11:43Karena manusia punya kehendak bebas
- 00:11:45mereka memilih untuk mengabaikan fakta
- 00:11:48demi kesenangan sesaat Aisah mengangguk
- 00:11:50tepat begitu pula dengan iman Kebenaran
- 00:11:53ada di depan mata tetapi tidak semua
- 00:11:56orang mau menerimanya beberapa memilih
- 00:11:59untuk mengabaikannya karena mereka
- 00:12:01merasa lebih nyaman hidup tanpa batasan
- 00:12:03tanpa harus mempertanggungjawabkan
- 00:12:05tindakan mereka yang lain mungkin pernah
- 00:12:08terluka oleh pengalaman hidup Sehingga
- 00:12:10menolak keberadaan Tuhan karena merasa
- 00:12:13kecewa dan marah dan ada juga yang tidak
- 00:12:16percaya karena belum pernah benar-benar
- 00:12:18mencari seisi kelas mendengarkan dengan
- 00:12:20saksama beberapa mahasiswa mulai
- 00:12:23bertukar pandang tampaknya mulai
- 00:12:25memahami sesuatu yang sebelumnya tak
- 00:12:27mereka pikirkan namun dokter Han masih
- 00:12:31belum selesai ia mencondongkan tubuhnya
- 00:12:33sedikit ke depan nada suaranya Kini
- 00:12:36lebih serius Baiklah Aisa jika tuhan itu
- 00:12:40nyata mengapa dia tidak menampakkan
- 00:12:43dirinya secara langsung kepada manusia
- 00:12:46mengapa dia harus membiarkan orang
- 00:12:48bertanya-tanya meraba-raba dalam
- 00:12:50kegelapan Aisah menatap Profesor itu
- 00:12:53lalu menghela napas kecil sebelum
- 00:12:55menjawab Profesor Apakah anda pernah
- 00:12:58jatuh cinta
- 00:12:59pertanyaan itu mengejutkan dokter Han Ia
- 00:13:02mengernyit sedikit tak menyangka arah
- 00:13:05pembicaraan Apa maksudmu Aisah tersenyum
- 00:13:08tipis Ketika seseorang jatuh cinta
- 00:13:11apakah ia harus selalu melihat
- 00:13:13pasangannya setiap detik untuk tahu
- 00:13:14bahwa cinta itu nyata atau Apakah ia
- 00:13:18bisa merasakan cinta itu Meskipun tidak
- 00:13:20selalu melihatnya dokter Hunter diam ia
- 00:13:23memandang Ais dengan Tatapan yang lebih
- 00:13:26Ais melanjutkan Tuhan ada setiap hal
- 00:13:29yang kita rasakan setiap keajaiban kecil
- 00:13:32yang terjadi dalam hidup Tuhan tidak
- 00:13:35perlu menampakkan dirinya secara
- 00:13:36langsung karena tanda-tandanya sudah
- 00:13:39begitu jelas bagi mereka yang mau
- 00:13:41melihat seperti cinta yang tak harus
- 00:13:43selalu terlihat untuk bisa dirasakan
- 00:13:46begitu pula dengan keberadaan Tuhan
- 00:13:49seorang mahasiswa di barisan depan
- 00:13:51tiba-tiba angkat bicara aku tidak pernah
- 00:13:54berpikir seperti itu sebelumnya tapi
- 00:13:56masuk akal yang lain mengangguk setuju
- 00:13:59bahkan beberapa mahasiswa yang
- 00:14:01sebelumnya tampak skeptis kini mulai
- 00:14:03memandang Aisyah dengan cara yang
- 00:14:04berbeda namun dokter Han tetap
- 00:14:08mempertahankan pendiriannya ia menarik
- 00:14:10napas dalam lalu berkata dengan suara
- 00:14:13yang lebih rendah namun lebih tajam kau
- 00:14:16berbicara tentang cinta dan keajaiban
- 00:14:18tapi bagaimana dengan penderitaan yang
- 00:14:20tak masuk akal bagaimana dengan
- 00:14:23anak-anak yang lahir dalam kemiskinan
- 00:14:25mereka yang menderita sejak lahir tanpa
- 00:14:28pilihan di mana Tuhan dalam semua itu
- 00:14:31kelas kembali sunyi beberapa mahasiswa
- 00:14:34menundukkan kepala seolah ikut merasakan
- 00:14:37beban pertanyaan itu Aisyah Tak langsung
- 00:14:39menjawab ia menatap dokter Han dengan
- 00:14:42ekspresi yang lebih lembut lebih dalam
- 00:14:45Profesor Pernahkah Anda mendengar
- 00:14:47tentang seseorang bernama Helen ker
- 00:14:49dokter Han mengernyit tentu saja wanita
- 00:14:53buta dan tuli yang menjadi penulis
- 00:14:55terkenal Aisah mengangguk ya Helen lahir
- 00:14:58dengan keterbatasan yang bagi sebagian
- 00:15:00orang mungkin Terasa seperti kutukan
- 00:15:03tapi Tahukah Anda apa yang dia katakan
- 00:15:05tentang penderitaannya dokter Hunter
- 00:15:08diam Aisah melanjutkan Dia berkata
- 00:15:11karakter tidak bisa dibentuk dengan
- 00:15:13kenyamanan dan ketenangan hanya melalui
- 00:15:16ujian dan penderitaan jiwa bisa
- 00:15:19diperkuat visi bisa diperjelas Ambisi
- 00:15:22bisa diilhami dan kesuksesan bisa diraih
- 00:15:26helener tidak menyalahkan Tuhan atas
- 00:15:29terbatasannya sebaliknya dia
- 00:15:31memanfaatkannya untuk menjadi seseorang
- 00:15:33yang menginspirasi jutaan orang di dunia
- 00:15:36beberapa mahasiswa tampak Terpukau salah
- 00:15:39satu dari mereka bahkan berbisik kepada
- 00:15:41temannya aku baru menyadari sesuatu
- 00:15:45mungkin kita terlalu cepat menyalahkan
- 00:15:47keadaan namun dokter Han masih belum
- 00:15:50menyerah ia menatap Aisah lebih tajam
- 00:15:53tapi tidak semua orang sekuat Helen
- 00:15:55keler banyak yang menyerah banyak yang
- 00:15:58jatuh dalam keputusasaan Apa kau akan
- 00:16:01mengatakan bahwa itu bagian dari rencana
- 00:16:03Tuhan juga Aisah menghela napas perlahan
- 00:16:06Profesor Apa yang terjadi ketika seekor
- 00:16:09burung masih berada dalam cangkangnya
- 00:16:12dokter Han mengernyit tampaknya sedikit
- 00:16:15bingung maksudmu jika seseorang memaksa
- 00:16:18membuka cangkang itu dari luar Apa yang
- 00:16:20akan terjadi pada burung itu dokter Han
- 00:16:24mulai memahami arahnya Ia berpikir
- 00:16:26sejenak sebelum menjawab burung itu
- 00:16:29mungkin tidak akan kuat ia tidak akan
- 00:16:31bertahan hidup karena tidak memiliki
- 00:16:33kesempatan untuk mengembangkan
- 00:16:35kekuatannya sendiri Aisah tersenyum
- 00:16:38tipis begitulah manusia Profesor jika
- 00:16:41hidup ini tanpa tantangan tanpa
- 00:16:44penderitaan kita tidak akan berkembang
- 00:16:47kita tidak akan tumbuh setiap kesulitan
- 00:16:50adalah cara bagi kita untuk menguatkan
- 00:16:52diri dan ya memang benar bahwa tidak
- 00:16:55semua orang bisa melewatinya dengan
- 00:16:57mudah tapi itu bukan berarti Tuhan tidak
- 00:17:00ada Justru itu adalah panggilan bagi
- 00:17:03kita yang mampu untuk membantu mereka
- 00:17:05yang sedang berjuang Tuhan memberi kita
- 00:17:07akal hati dan kekuatan bukan hanya untuk
- 00:17:11diri kita sendiri tetapi untuk menolong
- 00:17:14mereka yang membutuhkan seisi kelas
- 00:17:17terdiam beberapa mahasiswa tampak
- 00:17:19termenung mencerna kata-kata Aisah
- 00:17:22bahkan dokter Han tampak sedikit
- 00:17:25terpengaruh meskipun ia berusaha
- 00:17:27menyembunyikannya untuk pertama kalinya
- 00:17:30dalam sejarah kelas ini seseorang
- 00:17:32benar-benar menantang pemikiran dokter
- 00:17:35Han hingga ia kehabisan kata-kata namun
- 00:17:38sang Profesor masih memiliki satu
- 00:17:41pertanyaan terakhir ia menatap Aisah
- 00:17:43dengan tajam seolah ingin menguji
- 00:17:45keyakinannya hingga titik terakhir kalau
- 00:17:48begitu Ais jika Tuhan Memang ada dan
- 00:17:52jika dia begitu adil dan penuh kasih
- 00:17:55mengapa dia membiarkan orang-orang
- 00:17:57seperti saya tetap kep Ais tersenyum
- 00:18:01sorot matanya tetap lembut namun penuh
- 00:18:03makna Profesor mungkin karena dia masih
- 00:18:07memberimu waktu untuk mencari kebenaran
- 00:18:09kelas kembali sunyi tapi kali ini
- 00:18:12Kesunyian itu bukan karena
- 00:18:14ketidapastian melainkan karena sesuatu
- 00:18:17yang
- 00:18:18lebihkter Han menatap Ais lama ia tak
- 00:18:21langsung menjawab ada sesuatu kata-kata
- 00:18:24Ais yang menguncangnya sesu yangum
- 00:18:27perahas
- 00:18:29dan untuk pertama kalinya sang Profesor
- 00:18:32tidak memiliki jawaban instan kelas
- 00:18:34masih sunyi semua mahasiswa terpaku
- 00:18:37dalam kebisuan yang penuh makna jawaban
- 00:18:40terakhir Aisah mengguncang mereka bukan
- 00:18:42hanya sebagai argumen dalam perdebatan
- 00:18:45tetapi juga sebagai pertanyaan besar
- 00:18:47bagi diri mereka sendiri dokter Han
- 00:18:50menatap Ais dengan ekspresi yang sulit
- 00:18:53diartikan biasanya ia bisa dengan mudah
- 00:18:56membantah setiap argumen mahasiswa yang
- 00:19:00tapi kali ini berbeda ada sesuatu dalam
- 00:19:03kata-kata Aisah yang membuatnya diam ia
- 00:19:05menatap keluar jendela hujan mulai turun
- 00:19:08pelan membasahi kaca jendela ruang kelas
- 00:19:11seakan menggambarkan pikirannya yang
- 00:19:13mulai terbuka perlahan tapi pasti kau
- 00:19:17mengatakan bahwa tuhan masih memberiku
- 00:19:19waktu untuk mencari kebenaran katanya
- 00:19:21akhirnya suaranya tidakegas tadi tapi
- 00:19:25bagaimana jika aku telah mencari
- 00:19:27Sepanjang hidupku dan menemukannya Aisah
- 00:19:30tersenyum lembut Profesor mungkin selama
- 00:19:33ini anda mencari Tuhan seperti seseorang
- 00:19:35yang mencari kacamata yang sudah ada di
- 00:19:37atas kepalanya bisa jadi Anda terlalu
- 00:19:40sibuk mencari bukti yang luar biasa
- 00:19:43padahal tanda-tandanya sudah ada di
- 00:19:45sekitar Anda selama ini dokter Han
- 00:19:48mengerutkan kening tampak berpikir
- 00:19:50dalam-dalam Aisah melanjutkan Profesor
- 00:19:54selalu mencari jawaban dalam ilmu Logika
- 00:19:57dan pemikiran ras
- 00:19:59tapi bagaimana dengan hati Bukankah hati
- 00:20:02juga punya cara sendiri untuk merasakan
- 00:20:04sesuatu yang tak bisa dijelaskan dengan
- 00:20:06angka atau teori Hening beberapa
- 00:20:09mahasiswa mulai menunduk tampak
- 00:20:11tersentuh oleh kata-kata Aisah mereka
- 00:20:14bukan hanya mendengarkan debat ini
- 00:20:16sebagai tontonan tapi mulai merenungi
- 00:20:19sesuatu yang lebih besar dokter Han
- 00:20:22menghela napas panjang untuk pertama
- 00:20:24kalinya ia merasa tersudut bukan karena
- 00:20:27kalah dalam argumen tapi karena
- 00:20:29menghadapi sesuatu yang selama ini ia
- 00:20:31hindari perasaan kosong yang selalu
- 00:20:34mengiringi kehidupannya ia teringat masa
- 00:20:37kecilnya dulu ia adalah anak yang
- 00:20:39percaya pada Tuhan ibunya selalu
- 00:20:42mengajaknya ke tempat ibadah mengajarkan
- 00:20:45doa-doa dan menceritakan kisah-kisah
- 00:20:47penuh makna tapi ketika ibunya meninggal
- 00:20:50dalam kecelakaan tragis saat ia berusia
- 00:20:5314 tahun keyakinannya runtuh jika Tuhan
- 00:20:57benar-benar ada i pernah berpikir
- 00:20:59mengapa dia mengambil satu-satunya orang
- 00:21:02yang paling aku cintai Sejak saat itu ia
- 00:21:06memilih untuk tidak lagi percaya bagi
- 00:21:08dokter Han agama hanyalah pelarian bagi
- 00:21:11mereka yang takut menghadapi kenyataan
- 00:21:13pahit tapi malam ini untuk pertama
- 00:21:17kalinya dalam puluhan tahun Ia merasa
- 00:21:19ragu Aisah katanya akhirnya suaranya
- 00:21:23lebih lembut apa yang membuatmu begitu
- 00:21:26yakin akan keberadaan Tuhan Apa yang
- 00:21:28membuatmu begitu Teguh Aisah menatapnya
- 00:21:31dengan penuh empati karena aku
- 00:21:34merasakannya Profesor bukan hanya dengan
- 00:21:37pikiranku tapi dengan hatiku aku pernah
- 00:21:40mengalami saat-saat sulit dalam hidup
- 00:21:42saat aku merasa sendirian dan tidak ada
- 00:21:45yang bisa menolongku tapi setiap kali
- 00:21:48aku berdoa setiap kali aku berserah
- 00:21:50kepadanya selalu ada ketenangan yang
- 00:21:53datang sesuatu yang tidak bisa
- 00:21:55dijelaskan dengan kata-kata tapi aku
- 00:21:58tahu nyata dokter Hunter diam kata-kata
- 00:22:02itu sederhana tapi terasa begitu dalam
- 00:22:05Profesor lanjut Aisa kadang kita tidak
- 00:22:08bisa menemukan jawaban hanya dengan
- 00:22:11bertanya kadang kita harus diam sejenak
- 00:22:14merasakan dan membiarkan hati kita
- 00:22:17sendiri yang berbicara dokter Han
- 00:22:20menatap ke arah jendela lagi hujan sudah
- 00:22:23mulai reda cahaya matahari sore perlahan
- 00:22:25menyelinap di antara awan menciptakan
- 00:22:28semburat warna jingga di langit Entah
- 00:22:31mengapa Pemandangan itu terasa berbeda
- 00:22:33kali ini seolah-olah ada sesuatu yang
- 00:22:36berbisik di hatinya sesuatu yang selama
- 00:22:39ini ia abaikan ia menghela napas lalu
- 00:22:42menoleh ke arah Aisyah ada Ketulusan
- 00:22:45dalam sorot matanya Terima kasih Aisyah
- 00:22:48Aisyah tersenyum Saya hanya berbagi apa
- 00:22:51yang saya yakini Profesor selebihnya
- 00:22:55semua kembali pada anda seisi kelas
- 00:22:58masih terdiam seolah menyaksikan sesuatu
- 00:23:00yang lebih besar dari sekadar perdebatan
- 00:23:03biasa dokter Han tersenyum kecil lalu
- 00:23:06mengangkat tangannya Baiklah kelas
- 00:23:09selesai kalian boleh pergi para
- 00:23:12mahasiswa mulai berkemas tapi suasana di
- 00:23:15ruangan itu terasa berbeda mereka keluar
- 00:23:18bukan dengan wajah bosan seperti
- 00:23:20biasanya melainkan dengan ekspresi yang
- 00:23:22penuh pemikiran Ais berdiri bersiap
- 00:23:26pergi Tapi sebelum
- 00:23:30Han memanggilnya pelanis Gadis itu menoh
- 00:23:34Aku tidak tahu apakah aku Bis percaya
- 00:23:36begitu saja tapi aku akan mencoba untuk
- 00:23:39Melat dengan cara yang berbed Ais
- 00:23:42tersenyum hangat itu sudah lebih
- 00:23:44dariukup Profesor ia mangkah Kuar
- 00:23:48meninggalkankter Han yang Diana menap
- 00:23:51langit
- 00:23:57yang buka hatinya kembali pesan moral
- 00:24:01satu kebenaran tidak selalu ditemukan
- 00:24:03dalam perdebatan tapi dalam ketulusan
- 00:24:06hati yang mencari dua Iman bukan sekadar
- 00:24:10tentang logika tapi juga tentang
- 00:24:12perasaan yang dirasakan dalam hati tiga
- 00:24:15setiap orang memiliki perjalanan
- 00:24:17spiritualnya sendiri dan terkadang yang
- 00:24:20dibutuhkan bukan bukti melainkan
- 00:24:22keberanian untuk percaya empat
- 00:24:25perdebatan seharusnya bukan untuk
- 00:24:27menjatuhkan tapi untuk membuka pikiran
- 00:24:29dan memahami sudut pandang lain lima
- 00:24:32Tuhan selalu ada bahkan ketika kita
- 00:24:35merasa ragu kadang kita hanya perlu
- 00:24:38Berhenti sejenak dan merasakan
- 00:24:40kehadirannya dalam hidup kita dan cerita
- 00:24:43selesai terima kasih
- perdebatan
- keberadaan Tuhan
- iman
- logika
- penderitaan
- filsafat
- mahasiswa
- keyakinan
- Aisah
- Richard Han