00:00:00
Halo Halo teman-teman selamat datang di
00:00:02
simkada bra saya Mario hari ini kita
00:00:05
akan belajar mengenai tetanus secara
00:00:06
umum dan tetanus neonatorum tetap
00:00:09
semangat ya keep studying and let the
00:00:12
Magic World
00:00:13
[Musik]
00:00:26
Ok hari ini kita akan membahas tentang
00:00:29
tetanus ya temen-temen di skdi kasus ini
00:00:32
dibagi menjadi tetanus yang secara umum
00:00:34
dan tetanus neonatorum
00:00:36
keduanya point kompetensinya itu 3B
00:00:38
Artinya kita harus bisa lakukan
00:00:40
tatalaksana awal di kondisi yang darurat
00:00:42
ya Nah dari definisinya tetanus ini
00:00:46
merupakan penyakit pada sistem saraf
00:00:47
akibat tetano spasmin yang dihasilkan
00:00:51
oleh bakteri clostridium Tetani jadi
00:00:54
tetanospasmin ini nama toksinnya ya
00:00:56
bukan nama bakterinya bakterinya itu kau
00:00:59
Stadium dan ini dia ditandai dengan
00:01:02
serangan yang spasme tonik persistent
00:01:04
jelas dan keras jadi sifat kontraksi
00:01:07
Tetani itu kaku seperti papan ya bukan
00:01:10
kelojotan seperti klonus atau epilepsi
00:01:13
begitu insidensinya kalau tetanus
00:01:16
neonatorum itu lebih tinggi pada bayi
00:01:18
yang sewaktu ibunya hamil itu dia tidak
00:01:20
menjalani vaksinasi Teteh dengan lengkap
00:01:22
dan yang sewaktu melahirkan tidak
00:01:25
ditangani secara higienis contohnya
00:01:27
misalnya bersalin di dukun beranak
00:01:29
misalnya atau alat-alatnya di
00:01:32
sterilisasinya tidak jelas dengan cara
00:01:34
yang sesuai standar kelompok usia lanjut
00:01:37
juga insidensinya lebih tinggi karena
00:01:39
fungsi imunitas mereka sudah menurun
00:01:41
meskipun misalnya mereka udah dapet
00:01:43
vaksinasi gitu ya tapi tetep usia yang
00:01:46
lebih tua itu lebih rentan karena fungsi
00:01:48
imunitasnya sudah melemah Nah kita masuk
00:01:51
ke patogenesisnya nih ini gambar bakteri
00:01:54
clostridium Tetani dengan Pewarnaan Gram
00:01:56
kalau teman-teman perhatiin di ujung
00:01:59
dari bakteri ini ada bagian yang
00:02:01
membulat ya Nah bagian yang membulat itu
00:02:04
isinya adalah spora Jadi kalau ada luka
00:02:07
terbuka bakteri clostridium ini masuk
00:02:10
gak harus bakterinya langsung tapi bisa
00:02:13
juga sporanya aja yang masuk dan spora
00:02:16
bakteri clostridium ini tersebar sangat
00:02:18
luas di berbagai permukaan
00:02:20
Nah setelah masuk sporanya itu akan
00:02:23
bergerminasi atau tumbuh menjadi bakteri
00:02:25
yang baru ya lalu bakterinya
00:02:28
berproliferasi Jadi semakin lukanya
00:02:31
rusak jaringan yang hancur
00:02:33
terkontaminasi terinfeksi ya itu
00:02:36
pertumbuhan dari clostridium ini makin
00:02:37
terfasilitasi karena dia untuk tumbuh
00:02:40
butuh lingkungan yang Anaerob bahkan
00:02:43
enggak harus kejadian luka akut nggak
00:02:45
harus kejadian kayak tertusuk paku atau
00:02:47
apa bisa juga suatu infeksi jaringan
00:02:50
yang berkepanjangan misalnya infeksi
00:02:52
gusi karies dentis ya atau di anak-anak
00:02:55
sering karena otitis media kalau di
00:02:58
neonatus sering karena infeksi tali
00:03:00
pusat Nah itu semua bisa menyebabkan
00:03:02
tetanus juga karena spora tetanus nya
00:03:06
nempel lalu berkembang di situ nah
00:03:09
setelah masuk bakteri ini akan
00:03:10
memproduksi toksin tetanospasmin yang
00:03:13
menyebar secara sistemik dalam darah
00:03:15
tetanospasmin ini masuk ke celah
00:03:17
presinaptik neuromuscular Junction jadi
00:03:21
di ujung dari Akson motorik yang
00:03:23
berbatasan dengan otot nah ini di sistem
00:03:26
saraf tepi berarti ya disana dia akan
00:03:29
menghambat pelepasan neurotransmiter
00:03:31
guys in dan Gaba sehingga ototnya
00:03:33
mengalami overstimulasi ya dan
00:03:36
terjadilah spasme selain di level
00:03:38
perifer tetano spasmin ini juga ternyata
00:03:40
masuk ke sistem saraf pusat melalui
00:03:43
transpor akson retrograde ya lalu dia di
00:03:46
sana menghambat fungsi neuron
00:03:48
inhibitorik di level SSP sehingga
00:03:51
efeknya yang tadinya cuman di daerah
00:03:53
luka saja sekarang meluas sampai ke
00:03:55
seluruh tubuh Nah kalo udah seperti ini
00:03:57
pasiennya jadi paralysis juga ya dan
00:04:00
otot yaitu koordinasinya sudah tidak
00:04:02
memungkinkan lagi untuk gerakan yang
00:04:04
terkoordinasi subjektif dan objektif nya
00:04:07
apa nih pertama bisa trismus ya trismus
00:04:10
itu disebut juga lockjaw itu pembukaan
00:04:13
mulutnya terbatas jadi di pasien
00:04:15
digambar ini itu pembukaannya cuma bisa
00:04:18
dua senti tapi trismus ini enggak
00:04:21
spesifik untuk Venus ya Ada banyak
00:04:22
penyakit lain yang bisa menyebabkan
00:04:24
trismus kalau tetanus neonatorum
00:04:26
biasanya mulutnya itu bukan sulit dibuka
00:04:30
gak penggambarannya tapi disebutkan
00:04:32
yaitu mencucuk jadi mencucu seperti ikan
00:04:34
misalnya mulutnya
00:04:36
selanjutnya ada risus sardonicus nah ini
00:04:39
adalah istilah untuk wajah yang meringis
00:04:41
seperti ini atau bisa disebut juga
00:04:43
gerimis ya ini terjadi karena spasme
00:04:46
otot mimik wajah Lalu ada disfagia
00:04:50
karena gangguan menelan dan disfungsi
00:04:52
nervus kranial ini bisa nervus kranial
00:04:55
apa aja ya bisa nervus 346 yang
00:04:58
menggerakkan bola mata jadi nyatanya
00:05:00
nanti nggak bisa melirik satu arah dan
00:05:02
terfiksasi ke satu arah atau bisa juga
00:05:05
nervus fasialis peningkatan salivasi
00:05:08
lalu tadi risus sardonicus ya Nah itu
00:05:11
bisa terjadi di berbagai nervus kranial
00:05:13
juga lalu kalau udah general wisata
00:05:16
Space nya itu bisa terjadi di otot
00:05:18
batang tubuh sehingga terjadilah
00:05:20
opistotonus nih dimana postur tubuh
00:05:24
pasiennya itu melengkung ke depan
00:05:25
seperti ini dan ini keras ya temen-temen
00:05:27
jadi nggak bisa diurusin sih pasiennya
00:05:30
saking kerasnya karena kejangnya itu
00:05:34
bisa terjadi ruptur otot dan fraktur
00:05:36
akibat kontraksi otot yang sangat besar
00:05:38
kekuatannya ya akhirnya terjadilah
00:05:41
peningkatan aktivitas dan
00:05:42
ketidakseimbangan saraf simpatis mulai
00:05:45
terjadi takikardi hipertensi
00:05:47
vasokonstriksi ya dan biasanya kematian
00:05:50
terjadi karena keterlibatan otot nafas
00:05:52
yang menyebabkan dia gagal nafas
00:05:55
pasiennya nah pemeriksaan provokasi yang
00:05:57
bisa kita lakukan adalah sepatu latest
00:06:00
Hai jadi mendengar menggunakan spatel
00:06:01
lidah itu kita sentuhkan dinding
00:06:04
posterior faring kalau misalkan orang
00:06:06
normal itu akan terjadi refleks muntah
00:06:08
Jadi pasiennya pengen muntah tapi kalau
00:06:11
pada pasien yang tetanus terjadi spasme
00:06:13
masseter sehingga pastinya akan reflek
00:06:16
menggigit dengan cepat nah seperti itu
00:06:19
patogenesis dan patofisiologi nya ya
00:06:21
selanjutnya dari klasifikasi berdasarkan
00:06:24
manifestasinya bisa Kita bedakan empat
00:06:26
jenis tetanus tetanus lokal itu gejala
00:06:29
hanya terjadi di sekitar atau di
00:06:31
proksimal luka saja ya Ini tipe yang
00:06:33
paling ringan Lalu ada tetanus sefalik
00:06:36
dimana gejala tetanus itu terjadi di
00:06:38
daerah wajah saja seperti tadi ya Ada
00:06:41
trismus risus sardonicus dan disfungsi
00:06:44
nevus kranial lalu tipe yang paling
00:06:46
berat ada tetanus Um Um ini gejalanya
00:06:49
udah sistemik ya termasuk opistotonus
00:06:52
nyeri dan kecemasan yang hebat dan
00:06:54
semuanya ini bisa dipicu oleh rangsangan
00:06:57
yang ringan seperti sinar suara Hai
00:07:00
sentuhan ya Nah itu Jadi pasiennya juga
00:07:03
nanti harus dirawat diisolasi supaya
00:07:05
terjauhkan dari stimulus-stimulus
00:07:07
seperti ini dan pasiennya tidak kejang
00:07:10
ya Nah terakhir yang khusus itu ada
00:07:12
tetanus neonatorum ini yang sering
00:07:14
disebabkan infeksi tali pusat gejalanya
00:07:17
berupa suit menyusu kelemahan
00:07:19
iritabilitas retak kekakuan dan spasme
00:07:22
nah klasifikasi lainnya yang sering juga
00:07:24
keluar adalah klasifikasi keparahan
00:07:26
tetanus menurut ABD ya Ini namanya
00:07:29
dihafalin ya teman-teman menurut tablet
00:07:31
karena ada beberapa klasifikasi dari
00:07:34
orang-orang lain juga disini
00:07:36
indikatornya itu bisa dari trismus
00:07:39
kekakuan spasme disfagia dan kondisi
00:07:42
kardiorespirasi nya untuk yang lain-lain
00:07:44
selain kardiorespirasi ini sifatnya
00:07:47
subjektif ya temen-temen mungkin agak
00:07:49
bingung juga nih ringan sedang berat itu
00:07:52
bedanya Seperti apa ya Jadi kalau saya
00:07:54
sih lihat di kardiorespirasi nya aja
00:07:56
yang paling gampang Kalau grade 1 atau
00:07:59
ringan itu gangguan kalau grade 2 itu
00:08:02
nafas sudah mulai meningkat yaitu lebih
00:08:04
dari 30 ya kalau gue tiga respirasi udah
00:08:07
lebih dari 40 Lalu ada takikardi juga
00:08:10
lebih dari 120 disertai
00:08:12
serangan-serangan periode apnu kalau
00:08:15
grade tempat yang paling berat itu sudah
00:08:17
ada disfungsi otonom yang ditandai
00:08:19
periode hipotensi dan bradikardi jadi
00:08:22
dan menuju dia dekompensasi ya pasiennya
00:08:25
selanjutnya bagian yang paling penting
00:08:27
nya nih yaitu tatalaksana nah pertanyaan
00:08:30
tentang tetanus itu paling sering
00:08:32
berhubungan dengan Tata laksananya
00:08:33
teman-teman jadi di sini kita harus
00:08:35
paling paham dan juga paling apal
00:08:37
terutama dibagian manajemen vaksinasinya
00:08:40
disini saya udah susun rencana terapi
00:08:43
tetanus yang melibatkan Aspek apa saja
00:08:45
pertama kalau pastinya datang dalam
00:08:48
kondisi akut misalnya lagi kejang tonik
00:08:50
ya itu kita harus tangani dulu kondisi
00:08:52
darurat nya yang mengancam nyawa
00:08:54
terutama dengan stabilisasi ABC ya lalu
00:08:58
kita juga pengen eradikasi t + pashmina
00:09:00
yang udah bersirkulasi di dalam tubuh
00:09:02
lalu yang ketiga kita tangani sekaligus
00:09:05
cegah kejadian spasme berikutnya dengan
00:09:07
obat antispasmodic atau antikonvulsan
00:09:10
yang keempat kita eradikasi infeksi
00:09:12
bakteri clostridium nya yang ada di
00:09:15
dalam tubuh pasiennya dengan antibiotik
00:09:17
yang kelima kita terlaksana suportif
00:09:19
lainnya yang dibutuhkan dan
00:09:21
gejala-gejala tambahan lainnya dan yang
00:09:23
terakhir yaitu manajemen vaksinasi nah
00:09:26
aspek-aspek ini tidak harus berurutan
00:09:27
banget ya sebagian besarnya sih
00:09:30
dilakukannya bersamaan juga kalau
00:09:32
standar kompetesi kita sebagai dokter
00:09:34
umum karena kita wajib tahu tatalaksana
00:09:36
awalnya maka ketiga aspek inilah yang
00:09:39
wajib dipahami ya untuk penggunaan
00:09:42
antibiotiknya antispasmodik dan
00:09:44
tatalaksana suportif paint akan kita
00:09:47
konsulkan ke dokter spesialis tapi
00:09:49
meskipun begitu nggak ada ruginya untuk
00:09:51
kita pelajari juga garis besar dari
00:09:53
poin-poin yang ada di warna abu-abu ini
00:09:56
ya Pertama atasi kondisi darurat dan
00:09:59
mengancam nyawa Hai jelas kita harus
00:10:01
stabilisasi dulu kondisi abc-nya ya
00:10:03
untuk RW ini ada faktor penyulit yaitu
00:10:06
keadaan trismus tadi teman-teman Kalau
00:10:09
mulutnya susah dibuka jadikan kita susah
00:10:12
memasangkan RW device ya kayak orofaring
00:10:15
ltub atau intubasi endotrakeal itu kan
00:10:17
susah jadi kalau kondisinya seperti itu
00:10:20
dan RW nya memang terhambat ya jadi
00:10:23
pilihannya adalah dilakukan
00:10:25
cricotiroidotomi atau trakeostomi Nah
00:10:28
untuk breeding nya kita suplementasi
00:10:30
oksigen atau beri bantuan ventilasi
00:10:32
kalau memang terindikasi lalu untuk
00:10:35
circulation nya kita berikan crystalloid
00:10:37
sesuai kondisi hidrasi tapi terutama
00:10:39
pada neonatus Ya kita harus pantau kadar
00:10:42
gula darah pasiennya karena kalau pasien
00:10:44
sering kejang maka otot akan
00:10:46
mempergunakan banyak cadangan glukosa ya
00:10:49
sehingga bisa terjadi hipoglikemia juga
00:10:52
pasiennya nah pada kondisi ini cairan
00:10:54
infus yang lebih dipilih itu d514 NS nah
00:10:58
ini terutama untuk neonatus lebih di
00:11:00
pilihannya selanjutnya Jangan lupa kita
00:11:02
harus debridement mukanya luka ini akan
00:11:05
menjadi sumber infeksi sekaligus sumber
00:11:08
dihasilkannya tetano spasmin yang
00:11:10
terus-menerus ya teman-teman jadi nggak
00:11:12
ada gunanya tuh kalau kita tatalaksana
00:11:14
suportif kita kasih antitoksin tapi
00:11:17
lukanya dibiarin yaitu tetep aja di
00:11:19
menghasilkan tetanospasmin terus Nah
00:11:21
kita harus hentikan pendarahannya
00:11:23
bersihkan jaringan nekrotik nya dan
00:11:26
lakukan desinfeksi kalau memang perlu
00:11:28
bisa dilakukan juga debridement yang
00:11:30
operatif Nah selanjutnya step2 kita
00:11:33
eradikasi toksin tetanus yang
00:11:34
bersirkulasi dalam tubuh untuk ini kita
00:11:37
pakai human tetanus imunoglobulin atau
00:11:40
arts kedua agen ini prinsipnya sama ya
00:11:43
teman-teman mereka mengandung antibodi
00:11:45
untuk mengikat toksin tetanus tadi cuma
00:11:49
yang hate IG sesuai namanya itu berasal
00:11:51
dari serum manusia yang human ya
00:11:54
sedangkan yang aps itu dari serum kuda
00:11:56
jadi jangan salah mengira bahwa atf itu
00:12:00
shinya atau situ antibodi juga cuman Dia
00:12:03
berasal dari serum kuda nah masalahnya
00:12:06
kedua agen ini hanya bekerja pada toksin
00:12:09
yang belum berikatan pada SSP jadi yang
00:12:11
masih bebas didalam darah kalau misalnya
00:12:14
dia udah berikatan dengan SSP kita udah
00:12:17
nggak bisa netralisir lagi dengan
00:12:18
antitoksin ini kita hanya bisa bantu
00:12:21
suportif dengan antikejang lalu menunggu
00:12:23
clearence secara fisiologis ya Oleh
00:12:27
karena itu lebih cepat diberikan hati IG
00:12:29
atau ATM sini akan lebih baik ya jadi
00:12:31
jangan ada penundaan untuk atas ini
00:12:34
karena dikembangkannya dari serum kuda
00:12:36
maka sebelum diberikan harus kita tes
00:12:39
hipersensitifitas dulu dosisnya dari
00:12:41
Permenkes nomor lima tahun 2014 itu
00:12:43
seperti yang tertulis disini ini di
00:12:46
gambar ada contoh merk dagangnya sediaan
00:12:49
satu miliamper berisi 1500 Ayu ya
00:12:51
sedangkan hati IG tetap menjadi dec ya
00:12:55
Jadi kalau misalkan di option soal ada
00:12:58
hati IG dan ada ATM Hai lagu dua-duanya
00:13:01
sama-sama benar maka Pilihlah yang hati
00:13:03
IG ya dosis nya seperti ini ini contoh
00:13:07
merk dagangnya dalam sediaan preview
00:13:10
Siring satu military Z250 Ayu ya jadi
00:13:14
Sudah dalam kemasan spuit yang sudah
00:13:17
terisi Oke kita masuk ke step 3 yaitu
00:13:20
penggunaan antispasmodik dan
00:13:22
antikonvulsan seperti yang sebelumnya
00:13:24
sudah dibahas mortalitas itu biasanya
00:13:27
disebabkan paralisis otot nafas akibat
00:13:29
spasme yang generalisata akan Oleh
00:13:32
karena itu kita nggak bisa biarin
00:13:34
pasiennya itu rentan untuk kejang
00:13:37
terus-menerus ya karena bahaya nanti
00:13:38
bisa gagal nafas jadi obat pilihannya
00:13:41
adalah benzodiazepin yaitu dia satpam
00:13:43
IPB baik untuk kejang yang akut maupun
00:13:46
maintenance Sedangkan untuk maintenance
00:13:48
lain dia satpam bisa juga kita berikan
00:13:50
fun kuroni Um ya Nah setempat itu
00:13:53
eradikasi infeksi bakterinya dengan
00:13:55
antibiotik kalau tadi kita udah netralin
00:13:58
toksinnya yang kita eradikasi bakterinya
00:14:01
obat yang menjadi Deok itu adalah
00:14:04
metronidazol Jadi kalau ada pilihan
00:14:06
diantara ketiga ini Pilihlah yang
00:14:08
metronidazol ya dosis nya seperti ini
00:14:10
untuk neonatus bisa pakai yang per kgbb
00:14:13
diberikan selama 10 hari Nah selanjutnya
00:14:16
terlaksana suportif apa aja nih yang
00:14:18
harus kita lakuin ya pertama pasien
00:14:21
harus diisolasi jauhin dari segala
00:14:23
stimulus sensorik seperti suara cahaya
00:14:25
sentuhan dan lain-lain yang bisa membuat
00:14:28
dia kejang ya pastiin juga perlu dirawat
00:14:31
yiyu agar dapat dimonitor dengan
00:14:33
intensif perkembangannya Nah untuk
00:14:36
tetanus T4 tadi kan ada disfungsi otonom
00:14:38
ya teman-teman yang ditandai dengan
00:14:40
periode hipotensi dan bradikardi Nah itu
00:14:43
menurut literatur bisa dibantu dengan
00:14:45
pemberian magnesium sulfat dengan dosis
00:14:48
berikut nah tapi sifat MgSO4 seperti
00:14:52
pada umumnya yang kita tahu dari kasus
00:14:54
preeklampsia juga ya kita harus pastikan
00:14:56
reflek patella nya masih ada dan
00:14:58
tersedia antidotumnya itu saya glukonas
00:15:01
terakhir yaitu manajemen vaksinasi nah
00:15:04
vaksinasi ini menggunakan vaksin TT atau
00:15:07
tetanus toksoid ya temen-temen nah jadi
00:15:10
jangan kebalik tadi yang antibodi itu
00:15:12
ada hate IG atau ATM sedangkan yang
00:15:15
vaksin itu ada TP ya tetanus toksoid oke
00:15:18
nah yang repot mengenai vaksin itu
00:15:20
adalah kita harus belajar jadwalnya ya
00:15:23
kita lihat dulu nih jadwal imunisasi
00:15:25
tetanus yang wajib untuk anak dari
00:15:27
ide-ide 2021 tetanus itu adalah suatu
00:15:30
komponen dalam vaksin dtp ya sedangkan
00:15:33
DPP sendiri adalah komponen dari vaksin
00:15:36
pentabio dinamakan penta karena isinya
00:15:39
itu ada lima yaitu Difteri tetanus
00:15:41
pertusis
00:15:43
Hepatitis B dan hip Nah kita lihat
00:15:46
jadwal beserta keterangannya untuk dtp
00:15:48
dia bisa diberikan Mulai umur enam
00:15:51
minggu atau satu setengah bulan ya
00:15:53
berupa dtwp atau teteap nah antara kedua
00:15:57
ini Cuman beda komponen partus aja ya
00:16:00
kalau itu hole sedangkan kalau itu
00:16:03
aseluler nah meskipun bisa dari umur
00:16:07
satu setengah bulan tapi untuk DPP ini
00:16:09
biasanya diberikan pada umur dua tiga
00:16:12
empat bulan ya atau 246 Biasanya sih
00:16:16
yang 234 ya supaya bisa diberikan
00:16:18
sekalian pentabio bareng Hepatitis B dan
00:16:21
hip nah vaksin primernya sampai disitu
00:16:24
selanjutnya ada Booster nih busster
00:16:27
pertama adalah di umur 18 bulan lalu
00:16:30
yang berikutnya diumur 5-7 tahun lewat
00:16:33
program bias atau singkatan dari bulan
00:16:35
imunisasi anak sekolah kelas satu saya
00:16:38
sendiri sih inget Teduh temen-temen Pas
00:16:41
kelas 1 SD itu ada program imunisasi
00:16:43
tetanus di sekolah setelah kelas 1 SD
00:16:45
ini ada Booster Lagi di kelas 5 SD atau
00:16:48
disekitar umur10 sampai bisa juga sampai
00:16:51
18 tahun lalu untuk berikut berikutnya
00:16:54
diberikan setiap 10 tahun jadi harusnya
00:16:57
sampai dewasa pun setiap orang itu di
00:17:00
transaksi tetanus tiap 10 tahun ya
00:17:02
temen-temen Nah ini buat menjaga masa
00:17:05
proteksi vaksin ini tetap optimistis Nah
00:17:07
itu dari jadwal primernya sekarang pada
00:17:10
kejadian luka terbuka akut yang tanpa
00:17:12
gejala ya bagaimana kita menentukan
00:17:14
pasien ini perlu divaksin tambahan atau
00:17:17
enggak Nah pertama kita perlu lihat
00:17:18
lukanya itu beresiko tinggi tetanus atau
00:17:21
enggak ya luka resiko tinggi itu
00:17:23
kriterianya omsetnya udah lebih dari 6
00:17:25
jam kedalamannya lebih dari satu senti
00:17:27
dia terkontaminasi Jadi kotor ya
00:17:30
bentuknya hancur atau ada kehilangan
00:17:32
jaringan ada denervasi atau iskemik dan
00:17:35
terinfeksi bakteri lainnya nah semua hal
00:17:39
ini kan akan memperbesar area kematian
00:17:42
jaringan yang terjadi ya jadi bakteri
00:17:44
clostridium ia akan lebih subur untuk
00:17:46
tumbuh disana setelah lihat lukanya kita
00:17:49
anamnesis Apakah pasien sudah lengkap
00:17:51
menjalani vaksinasi primer atau belum
00:17:53
yang tadi ada di jadwal Lida itu ya
00:17:55
kalau tidak pernah atau Lupa maka untuk
00:17:58
luka resiko tinggi
00:18:00
Kikan vaksin TT dan hati IG saat itu
00:18:02
juga nah dosis hate IG untuk pencegahan
00:18:05
disini itu adalah 250 Ayu kalau luka
00:18:08
yang resiko rendah maka cukup berikan
00:18:10
vaksinasi TP saja tidak usah diberikan
00:18:13
hati IG Nah kalau pernah vaksin primer
00:18:16
tanya lagi kapan mendapatkan dosis
00:18:18
terakhir untuk luka yang resiko tinggi
00:18:21
patokannya itu lima tahun sedangkan luka
00:18:23
resiko rendah patokannya 10 tahun nah
00:18:26
teman-teman ingat aja kalau resiko
00:18:28
tinggi kan kita harus lebih hati-hati
00:18:29
harus lebih waspada jadi masa
00:18:32
toleransinya ambang itu hanya lima tahun
00:18:34
lebih waspada gitu sedangkan yang resiko
00:18:37
rendah itu di 10 tahun lebih longgar
00:18:39
atau ranselnya ya Nah kalau lebih maka
00:18:43
curiga masa proteksinya itu sudah habis
00:18:46
jadi kita harus berikan dosis baru
00:18:48
vaksin saat itu juga kalau kurang dari
00:18:50
itu kita tidak perlu berikan vaksin saat
00:18:53
itu dengan catatan nanti vaksinasinya
00:18:56
teruskan sesuai jadwal yaitu persepuluh
00:18:58
tahun jadi misalnya Oh pasiennya baru
00:19:01
vaksin tiga tahun yang lalu nah hatinya
00:19:03
kan dia nggak perlu vaksin saat itu juga
00:19:05
karena masih kurang dari lima tahun tapi
00:19:07
tetep tujuh tahun kemudian dia Bro
00:19:10
Booster vaksin lagi karena vaksinnya
00:19:12
harus dakwaan persepuluh tahun seperti
00:19:14
itu ya contohnya Oke mungkin sekian
00:19:16
teman-teman pembelajaran mengenai
00:19:17
tetanus Semoga bisa membantu dalam
00:19:19
belajarnya Apabila ada yang ditanyakan
00:19:21
atau diusulkan silahkan tinggalkan di
00:19:24
kolom Comment di bawah nanti akan kita
00:19:26
baca Dan Resto sesegera mungkin jangan
00:19:28
lupa like dan subscribe jika suka dengan
00:19:30
video ini lalu sarankan kepada
00:19:32
teman-teman kalian untuk ditonton juga
00:19:33
ya Terima kasih sudah menonton keep
00:19:35
studying and let the Magic chord Sampai
00:19:38
jumpa di video selanjutnya dadah