Produktivitas Meningkatkan Upah?

00:28:19
https://www.youtube.com/watch?v=0zm8ADZhhhU

摘要

TLDRDiskusi ini membahas produktivitas kerja di Jepang dan Italia, menunjukkan bahwa meskipun Jepang memiliki etos kerja yang tinggi, produktivitasnya masih kalah dibandingkan Italia. Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas termasuk pendidikan, investasi, dan teknologi. Teori produksi dijelaskan dengan menekankan pentingnya input dan teknologi. Hubungan antara produktivitas dan upah juga dibahas, dengan penekanan pada marginal productivity. Tantangan struktural dalam transformasi ekonomi Indonesia diidentifikasi, termasuk pergeseran ke sektor jasa dan dampak dari UMP. Rekomendasi untuk meningkatkan produktivitas mencakup kebijakan sosial dan investasi dalam pendidikan dan teknologi.

心得

  • 🇯🇵 Jepang memiliki etos kerja tinggi tetapi kalah produktivitas dibanding Italia.
  • 🇮🇹 Italia mengakumulasi kekayaan dari sejarah panjang.
  • 📈 Produktivitas dihitung berdasarkan GDP per jam kerja.
  • 📚 Pendidikan dan pelatihan penting untuk meningkatkan produktivitas.
  • 🏭 Investasi dalam teknologi dapat meningkatkan efisiensi.
  • ⚖️ Upah ditentukan oleh marginal productivity, bukan rata-rata.
  • 🔄 Transformasi struktural penting untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja.
  • 💼 Sektor informal di Indonesia memiliki tantangan tersendiri.
  • 📊 UMP dapat meningkatkan upah tetapi berisiko mengurangi kesempatan kerja.
  • 🌍 Kebijakan holistik diperlukan untuk meningkatkan produktivitas.

时间轴

  • 00:00:00 - 00:05:00

    Pambuka pengalaman pribadi penulis tentang produktivitas kerja di Jepang dan Italia, menunjukkan bahwa meskipun Jepang dikenal dengan etos kerjanya yang tinggi, produktivitasnya masih kalah dibandingkan Italia. Penulis menekankan pentingnya memahami faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas, termasuk akumulasi kekayaan dan sejarah kolonial.

  • 00:05:00 - 00:10:00

    Penjelasan tentang bagaimana produktivitas dihitung berdasarkan GDP per jam kerja dan pentingnya distribusi data. Penulis menjelaskan teori produksi dan fungsi produksi yang melibatkan input, teknologi, dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi output. Penekanan pada pentingnya pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja.

  • 00:10:00 - 00:15:00

    Diskusi tentang program MBG yang menunjukkan bahwa akses ke makanan gratis dapat meningkatkan pendapatan di masa depan. Penulis menjelaskan bahwa untuk meningkatkan produktivitas, perlu ada kebijakan investasi dan teknologi yang mendukung, serta pentingnya kolaborasi antar sektor.

  • 00:15:00 - 00:20:00

    Penjelasan tentang hubungan antara produktivitas dan upah, di mana upah ditentukan oleh produktivitas marginal. Penulis menjelaskan bahwa meskipun produktivitas meningkat, upah tidak selalu mengikuti, tergantung pada struktur pasar dan permintaan tenaga kerja.

  • 00:20:00 - 00:28:19

    Penutup yang menekankan pentingnya transformasi struktural untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan pekerja. Penulis menyarankan perlunya kebijakan yang holistik dan kolaboratif antara berbagai kementerian untuk mencapai tujuan tersebut.

显示更多

思维导图

视频问答

  • Apa yang mempengaruhi produktivitas kerja?

    Produktivitas dipengaruhi oleh faktor seperti pendidikan, investasi, teknologi, dan struktur pasar.

  • Bagaimana hubungan antara produktivitas dan upah?

    Upah ditentukan oleh marginal productivity, bukan hanya average productivity.

  • Apa itu structural transformation?

    Perpindahan tenaga kerja dari sektor produktivitas rendah ke sektor produktivitas tinggi.

  • Mengapa produktivitas di Indonesia masih rendah?

    Karena tantangan struktural, kurangnya investasi, dan masalah di sektor informal.

  • Apa peran teknologi dalam meningkatkan produktivitas?

    Teknologi dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas input dalam proses produksi.

  • Bagaimana cara meningkatkan kesejahteraan pekerja?

    Melalui peningkatan upah, pendidikan, dan perlindungan sosial.

  • Apa dampak dari UMP (Upah Minimum Provinsi)?

    UMP dapat meningkatkan upah tetapi juga berisiko mengurangi kesempatan kerja.

  • Apa yang dimaksud dengan premature industrialization?

    Proses industrialisasi yang terjadi pada tingkat pendapatan per kapita yang lebih rendah dari biasanya.

  • Mengapa sektor jasa menjadi lebih dominan?

    Karena pergeseran ekonomi dan peningkatan permintaan di sektor jasa.

  • Apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan produktivitas di Indonesia?

    Menerapkan kebijakan holistik yang mencakup pendidikan, investasi, dan reformasi pasar.

查看更多视频摘要

即时访问由人工智能支持的免费 YouTube 视频摘要!
字幕
id
自动滚动:
  • 00:00:06
    Mungkin saya mulai dari pengalaman saya
  • 00:00:08
    jalan-jalan ya ee
  • 00:00:11
    ke Ital Jepang gitu ya. itu saya
  • 00:00:15
    lihat pas tadi malam saya lihat data
  • 00:00:18
    dari ILO itu ternyata eh produktivitas
  • 00:00:22
    orang Jepang yang etos kerjanya tinggi
  • 00:00:25
    itu ternyata masih kalah daripada
  • 00:00:27
    produktivitas orang Itali yang saya
  • 00:00:29
    lihat kalau saya ke sana kok hobinya
  • 00:00:31
    ngave gitaran gitu ya apalagi
  • 00:00:34
    dibandingin Indonesia gitu ya orang
  • 00:00:36
    Jepang aja kalah sama orang Ital ee
  • 00:00:39
    tentu akhirnya ini semua sangat terkait
  • 00:00:42
    dengan Mbak bagaimana produktivitas itu
  • 00:00:45
    dihitung dan apa-apa faktor yang
  • 00:00:46
    mempengaruhinya. Cuma yang pasti
  • 00:00:48
    negara-negara Eropa seperti Itali mereka
  • 00:00:50
    produktivitasnya meningkat simply justru
  • 00:00:54
    bukan karena mungkin mereka lebih rajin,
  • 00:00:56
    lebih pintar, not necessary like that,
  • 00:00:58
    tapi karena mereka mengakumulasi wealth
  • 00:01:00
    yang sudah cukup lama dan salah satunya
  • 00:01:02
    karena juga hasil merampok dari
  • 00:01:05
    negara-negara kita gitu. Jadi, jadi
  • 00:01:07
    banyak faktor dalam menentukan
  • 00:01:08
    produktivitas. Nah, nah selanjutnya
  • 00:01:11
    mungkin. Nah, ini ini data yang saya
  • 00:01:14
    saya sampaikan tadi dari ILO itu kita
  • 00:01:17
    mungkin di ASEAN ya tidak yang terjelek
  • 00:01:21
    gitu ya, tapi tentu kalau visi kita
  • 00:01:23
    untuk menjadi negara yang lebih baik
  • 00:01:26
    dalam produktivitas tentu kita masih
  • 00:01:28
    jauh gitu ya. Nah, cuman masalahnya
  • 00:01:31
    produktivitas ini dihitung berdasarkan
  • 00:01:34
    GDP per ee hour of work ya. Jadi masih
  • 00:01:39
    sama
  • 00:01:40
    problemnya beware dengan the tiran of
  • 00:01:43
    the average gitu ya. Jadi eh ini
  • 00:01:46
    rata-rata gitu ya. Itu distribusinya
  • 00:01:48
    juga penting gitu ya. Nah,
  • 00:01:51
    next. Nah, mohon maaf kalau saya sedikit
  • 00:01:53
    teknis ya ee tapi mudah-mudahan saya
  • 00:01:56
    bisa untuk menterjemahkan bahasa planet
  • 00:01:58
    ini ke dalam bahasa manusia gitu ya. Ee
  • 00:02:00
    tapi menurut saya konsep seperti ini
  • 00:02:02
    penting gitu ya. Jadi untuk memahami
  • 00:02:05
    produktivitas tentu
  • 00:02:08
    konsep teoritisnya kita harus tahu dulu
  • 00:02:10
    yaitu teori produksi gitu ya. Nah teori
  • 00:02:13
    produksi yang paling sederhana itu
  • 00:02:14
    diwakilkan oleh fungsi produksi gitu.
  • 00:02:16
    Jadi suatu produksi itu fungsi dari
  • 00:02:19
    inputnya dan dan juga bagaimana
  • 00:02:21
    teknologi di dalam proses produksi.
  • 00:02:24
    Jumlah inputnya itu kapital ada labor.
  • 00:02:26
    Sisanya itu teknologi mewakili
  • 00:02:27
    teknologi. Jadi ada faktor teknologi ini
  • 00:02:29
    Pak Mentik dari ITB tahu persis gitu ya.
  • 00:02:32
    Nah, komponen teknologi ini juga
  • 00:02:34
    penting. Ada beberapa parameter di dalam
  • 00:02:36
    komponen teknologi ini. Pertama itu
  • 00:02:38
    adalah alfa dan beta, ya. Alfa dan beta
  • 00:02:41
    itu seberapa penting input itu, seberapa
  • 00:02:43
    penting labor itu, seberapa penting
  • 00:02:44
    kapital itu. Itu menentukan output. Lalu
  • 00:02:47
    ada juga A dan B. A dan B itu adalah
  • 00:02:51
    baru masuk ke produktivitas input
  • 00:02:53
    masing-masing. A itu
  • 00:02:55
    berapa berapa produktif kapitalnya? B
  • 00:02:57
    itu berapa produktif labelnya yang
  • 00:02:59
    inherent di dalam labelnya. Lalu ada T.
  • 00:03:02
    T itu seberapa produktif input secara
  • 00:03:05
    umum gitu yang tidak bisa diattach kever
  • 00:03:08
    dan capital gitu. Nah, kalau diwakilkan
  • 00:03:10
    oleh fungsi seperti ini gambarnya.
  • 00:03:12
    Gambarnya seperti ini. Nah, posisi
  • 00:03:16
    productivity itu sebenarnya bisa diukur
  • 00:03:18
    dari kemiringan garis yang lurus ini,
  • 00:03:22
    yang hitam ini, gitu. Nah, makanya
  • 00:03:25
    kemudian saya buat gambar dalam dua
  • 00:03:27
    jenis.
  • 00:03:28
    Yang satu kalau B-nya 1, yang satu kalau
  • 00:03:31
    B-nya 3. B itu apa? Produktivitas yang
  • 00:03:34
    inherent di tenaga kerja gitu loh. Jadi
  • 00:03:37
    kalau lebernya tambah rajin, tambah
  • 00:03:40
    pintar, tambah sehat, bayinya naik jadi
  • 00:03:42
    satu dan 3 dan produktivitasnya akan
  • 00:03:45
    meningkat bergeser ke situ seperti itu
  • 00:03:49
    ya.
  • 00:03:51
    Nah, ini kalau produktivitas itu seperti
  • 00:03:55
    didefinisikan oleh ILO sebagai output
  • 00:03:57
    dibagi jumlah tenaga kerja gitu ya. Nah,
  • 00:04:00
    itu yang di atas eh yang sebelah kanan.
  • 00:04:02
    Jadi, output dibagi jumlah tenaga kerja.
  • 00:04:05
    Nah, cuma di sini kita harus paham bahwa
  • 00:04:08
    yang menentukan output per worker itu
  • 00:04:10
    bukan hanya produktivitas
  • 00:04:14
    labornya. Semua parameter yang ada di
  • 00:04:16
    kanan persamaan kiper L itu mets gitu.
  • 00:04:21
    misalkan yang tadi dulu B. Nah, itu
  • 00:04:24
    betul. Sehingga kalau B-nya naik maka
  • 00:04:27
    produktivitas meningkat. Bagaimana
  • 00:04:29
    naikin
  • 00:04:30
    B? Education and training
  • 00:04:33
    policies, improve education attainment.
  • 00:04:36
    Tadi yang Pak Menteri sampaikan,
  • 00:04:38
    upskilling, reskilling, only job
  • 00:04:40
    training, termasuk nutrition
  • 00:04:42
    intervention and health care misalkan.
  • 00:04:45
    Eh, next slide
  • 00:04:48
    please. Nah, ini contoh kalau kita
  • 00:04:51
    eradicate stunting itu bisa menaikkan
  • 00:04:55
    produktivitas menjadi 10% untuk
  • 00:04:58
    Indonesia. Ini
  • 00:04:59
    studi ini B. Oke, next.
  • 00:05:06
    MBG ini studi yang dari tahun 2022 di
  • 00:05:09
    review of economic studies bilang MBG
  • 00:05:13
    program itu ini pakai studi difference
  • 00:05:16
    ya jadi ini kausal
  • 00:05:18
    inference orang yang terekspos dengan
  • 00:05:22
    freelunch itu akan rata-rata 3% higher
  • 00:05:26
    income in the
  • 00:05:27
    future. Itu kalau dia rata-rata, kalau
  • 00:05:29
    dia miskin lebih lagi dia naiknya sampai
  • 00:05:31
    6%. Ini studi causal inference.
  • 00:05:35
    Next. Nah, ini semua itu menaikkan B,
  • 00:05:38
    menaikkan produktivitas gitu loh ya.
  • 00:05:41
    Cuman untuk menaikan produktivitas kan
  • 00:05:43
    hanya P K. Kalau K naik kip/ L naik loh.
  • 00:05:48
    Apa itu K? K itu menaikkan banyak
  • 00:05:50
    mesinnya dinaik
  • 00:05:52
    mesinnya dinaik. Bagaimana cara
  • 00:05:54
    menaikkan kapital? Itu investment
  • 00:05:56
    policies. Jadi bukan hanya education
  • 00:05:58
    policy, investment policies. the
  • 00:06:00
    regulation yang sedang kita
  • 00:06:02
    galakkan. Bisnis permit
  • 00:06:05
    streamlin financing supaya bunganya
  • 00:06:07
    murah, FDI supaya masuk bahkan dan
  • 00:06:12
    antara dan antara itu pada akhirnya
  • 00:06:14
    naikin productivity of workers.
  • 00:06:16
    Naikin productive workers kenapa? Karena
  • 00:06:19
    akan invite investment from abroad K
  • 00:06:23
    naik gitu. Lalu apa?
  • 00:06:25
    A itu adalah produktivitas yang inherent
  • 00:06:28
    di kapital. Misalkan, misalkan
  • 00:06:30
    mesin-mesinnya lebih canggih. Nah,
  • 00:06:32
    sekarang tekstil mau di pencangkihan
  • 00:06:35
    mesin-mesin gitu. itu pada akhirnya akan
  • 00:06:37
    menaikkan capital e productivity per
  • 00:06:39
    worker. Bagaimana pemerintah melakukan
  • 00:06:42
    insentif kebijakannya insentif untuk
  • 00:06:44
    automation misalkan ya ini saya tidak
  • 00:06:46
    menyarankan seperti itu, tapi incentive
  • 00:06:48
    automation, incentive robotization,
  • 00:06:50
    incentive digitalization itu semua
  • 00:06:52
    teknological policy yang menaikkan A
  • 00:06:55
    yang pada akhirnya naikin productivity
  • 00:06:56
    per
  • 00:06:58
    worker. Bukan bukan ranah kembaker loh.
  • 00:07:01
    Jadi kenaker tidak bisa berdiri sendiri
  • 00:07:03
    untuk menunaikan produktivitas. No way.
  • 00:07:06
    Begitu fakturnya. Termasuk misalkan yang
  • 00:07:08
    T
  • 00:07:09
    kecil itu total faktor productivity. Ini
  • 00:07:13
    produktivitas yang inherent di semua
  • 00:07:15
    input ya. Apa itu
  • 00:07:18
    konkretnya? Infrastruktur jalannya
  • 00:07:21
    diperbaiki,
  • 00:07:23
    R&D misalkan invest di R&D yang general
  • 00:07:26
    purpose technology atau misalkan special
  • 00:07:29
    economic zone itu TFP itu naikin
  • 00:07:32
    productivity. Jadi message-nya adalah
  • 00:07:35
    menaikkan productivity itu PR bersama,
  • 00:07:38
    bukan PR Kemenaker, bukan PR education
  • 00:07:40
    department, tapi PR bersama karena semua
  • 00:07:44
    berperan gitu loh ya. Jadi itu. Nah,
  • 00:07:47
    next. Nah, sekarang masuk ke tahap
  • 00:07:51
    berikutnya. Ini selalu ramai selalu
  • 00:07:54
    ramai ketika UMP Kung. Nah, sekarang
  • 00:07:56
    pertanyaannya apakah produktivity
  • 00:07:59
    terkait dengan upah dan kalau iya
  • 00:08:01
    sebagaimana keterkaitannya? Apakah kalau
  • 00:08:03
    productivity per worker keep per L naik,
  • 00:08:05
    upah harus naik? Itu pertanyaannya,
  • 00:08:08
    jawabannya sederhana. Iya,
  • 00:08:10
    tapi tidak tidak semerta-merta gitu loh.
  • 00:08:14
    Kenapa? Sederhana. Karena kalau
  • 00:08:17
    productivity itu diukur dari slop garis
  • 00:08:19
    yang hitam. Oke. Tapi kalau upah itu
  • 00:08:23
    slop garis yang merah. Beda,
  • 00:08:27
    Pak. Apa itu slop garis yang merah? Itu
  • 00:08:29
    adalah marginal productivity. Jadi kalau
  • 00:08:33
    Bapak pengusaha omsetnya R miliar gitu
  • 00:08:36
    ya, jumlah pekerjanya ada 100, tidak
  • 00:08:39
    berarti upahnya R miliar per orang, Pak.
  • 00:08:42
    Ya enggak? Tidak kan? Nah, itu persis
  • 00:08:44
    karena upah itu dihitung dengan
  • 00:08:46
    produktivity tapi garisnya hitam tapi
  • 00:08:48
    garis yang merah. Atau kalau di gambar
  • 00:08:50
    yang sebelahnya, maka upah itu adalah di
  • 00:08:52
    marginal productivity garis yang merah
  • 00:08:54
    bukan garis yang hitam. Itu beda antara
  • 00:08:57
    ya kenapa?
  • 00:08:58
    Karena pengusaha kalau dia profit
  • 00:09:01
    maximizer, dia akan membayar
  • 00:09:04
    upah sebesar marginal productivity.
  • 00:09:07
    Buruh yang dia sewa terakhir. Buruh yang
  • 00:09:10
    dia sewa pertama itu jadi
  • 00:09:12
    korban. Mungkin ketika dia tahun lalu
  • 00:09:15
    menyewa buruh, dia dikasih kontrak R
  • 00:09:17
    juta per bulan. Tapi ketika di akhir
  • 00:09:19
    tahun dia ngambil kontrak lagi, dia
  • 00:09:21
    bayar Rp100.000. Yang belakang juga
  • 00:09:25
    harus Rp100.000 bayarnya. Turun nih
  • 00:09:27
    gajinya.
  • 00:09:28
    prinsip se seperti itu kalau dia
  • 00:09:30
    maximizing profit gitu loh. Nah, cuman
  • 00:09:33
    still kalau Bapak Ibu lihat gambar yang
  • 00:09:35
    atas itu marginal productivity. Di sini
  • 00:09:37
    kita lihat bahwa baik average
  • 00:09:39
    productivity maupun marginal
  • 00:09:40
    productivity itu fungsi dari faktor yang
  • 00:09:42
    sama gitu loh. Cuman besarannya yang
  • 00:09:44
    berbeda tergantung yang penting adalah
  • 00:09:47
    betanya. Itu beta itu apa? Seberapa
  • 00:09:49
    penting tenaga kerja di
  • 00:09:51
    dalam ee proses produksi gitu. Next.
  • 00:09:58
    ya. Nah, di sinilah contoh yang terjadi
  • 00:10:00
    gitu ya
  • 00:10:03
    di periode 2019 sampai 2023 misalkan
  • 00:10:06
    kita lihat bahwa kalau productivity itu
  • 00:10:09
    kita lihat dari JDB per kapita gitu ya,
  • 00:10:12
    nampak bahwa upah tidak
  • 00:10:14
    align ya, tidak align. Jadi dia tumbuh
  • 00:10:18
    lebih pelan daripada productivity.
  • 00:10:21
    ini menunjukkan mengkonfirmasi bahwa
  • 00:10:23
    tidak one tuan ya tidak one tuan dan
  • 00:10:26
    tergantung berbagai faktor dan kita
  • 00:10:29
    lihat kalau kita bandingkan periode
  • 00:10:31
    2015-21 dan 202122 itu jelas sesuatu
  • 00:10:34
    yang sangat kontras terjadi di mana di
  • 00:10:36
    periode
  • 00:10:38
    2015-219 itu real wage itu tumbuh lebih
  • 00:10:41
    cepat daripada GDP per capita tapi di
  • 00:10:44
    tahun 2019-22 real wage turun GDP per
  • 00:10:47
    capita
  • 00:10:48
    naik something very
  • 00:10:51
    different gitu. Jadi faktor itu semua
  • 00:10:54
    main gitu loh. Jadi tidak selalu
  • 00:10:56
    produktivitas sejalan ee rata-rata ya.
  • 00:10:59
    Produktivitas rata-rata sejalan dengan
  • 00:11:01
    eh wage. Makanya di periode belakangan
  • 00:11:04
    real wage itu kok turun terus gitu ya.
  • 00:11:07
    Oke,
  • 00:11:09
    next. Nah, oke sekarang baru ke tahap
  • 00:11:13
    hampir terakhir. Jadi kalau gitu
  • 00:11:15
    bagaimana upah itu ditentukan?
  • 00:11:18
    Ya, upah itu ditentukan tadi ada kalau
  • 00:11:20
    kalau menurut saya tadi upah tidak
  • 00:11:22
    ditentukan oleh average productivity
  • 00:11:23
    tapi oleh marginal productivity tetapi
  • 00:11:26
    prosesnya juga ternyata tidak hanya itu.
  • 00:11:28
    Karena pada akhirnya upah ditentukan di
  • 00:11:30
    pasar Pak. Bagaimana upah ditentukan di
  • 00:11:32
    pasar? Pertama struktur pasar penting
  • 00:11:34
    karena perusahaannya kan enggak satu dua
  • 00:11:37
    digabung dulu gitu ya tergantung berapa
  • 00:11:40
    banyak perusahaannya. Lalu kemudian
  • 00:11:42
    membentuk market demand for labor. di
  • 00:11:45
    mana di dalam market demand for labor
  • 00:11:46
    kalau kita mau nominalkan itu harus
  • 00:11:48
    dikaliin harga dulu, harga
  • 00:11:50
    komoditasnya. Makanya upah itu
  • 00:11:52
    tergantung juga dari harga
  • 00:11:54
    barangnya. Kalau produktivitas kan dari
  • 00:11:57
    unit
  • 00:11:57
    barangnya. Ini menjelaskan kenapa kita
  • 00:12:00
    perlu upah sektoral. Kenapa?
  • 00:12:03
    Karena pekerja di sektor pertambangan
  • 00:12:06
    gajinya bakal lebih tinggi on daripada
  • 00:12:08
    pekerja di sektor lain karena simply
  • 00:12:10
    kena P-nya lebih
  • 00:12:12
    tinggi. P* MPL P-nya P main di sini.
  • 00:12:16
    Makanya UMP pun banyak yang bilang harus
  • 00:12:20
    sektoral ya, simply for that specific
  • 00:12:22
    reason gitu. Karena upah tergantung
  • 00:12:25
    harga barang yang diproduksinya gitu di
  • 00:12:27
    sini. Nah, cuman pada akhirnya juga
  • 00:12:29
    ditentukan oleh supply-nya.
  • 00:12:32
    Kalau kita di Indonesia, kita kan selai
  • 00:12:34
    bersplus ekonomi. Kalau surplus ekonomi
  • 00:12:37
    suplannya banyak di kanan. Itu akan
  • 00:12:39
    mendve upah ke bawah. Kecuali kalau kita
  • 00:12:41
    bukan ekonomi pasar. Tapi suka otis suka
  • 00:12:44
    kita ekonomi pasar gitu. Nah, jadi kalau
  • 00:12:47
    boleh disimpulkan apa faktor-faktor yang
  • 00:12:49
    menentukan upah
  • 00:12:51
    teknologi, teknologi produksi
  • 00:12:53
    parameter-parameter itu ya bukan hanya
  • 00:12:56
    produktivitas buruhnya aja, bukan. Bukan
  • 00:12:59
    hanya seberapa rajin dia, bukan. Orang
  • 00:13:01
    Indonesia yang pemalas kalau kita
  • 00:13:03
    pindahin ke Itali lebih lebih produktif
  • 00:13:05
    dia
  • 00:13:06
    pasti. Orang Itali yang paling rajin
  • 00:13:10
    suruh datang ke sini ini produktif juga
  • 00:13:13
    tergantung what he work with. Ya. Lalu
  • 00:13:16
    apa struktur pasar tentunya bagaimana
  • 00:13:19
    struktur pasarnya? Banyak enggak
  • 00:13:20
    perusahaannya dan lain-lain. Lalu, label
  • 00:13:22
    supply-nya seperti apa
  • 00:13:24
    kondisinya? Kemudian harga barangnya
  • 00:13:26
    bagaimana di barang tersebut?
  • 00:13:29
    Dan terakhir yang belum adalah
  • 00:13:31
    regulation.
  • 00:13:34
    Next. Nah, karena di kita ada
  • 00:13:37
    regulation, regulation itu yang paling
  • 00:13:40
    penting di market setting adalah UMP,
  • 00:13:42
    kan. Maka di kita ada UMP yang membatasi
  • 00:13:46
    supaya kalau katakanlah labor market
  • 00:13:49
    clearing wage-nya itu ada di bawah, maka
  • 00:13:52
    UMP menahan supaya tidak masuk ke situ
  • 00:13:53
    gitu loh ya.
  • 00:13:57
    itu. Nah, apa yang ini kemudian
  • 00:13:59
    bagaimana
  • 00:14:01
    dampaknya? Nah, di Indonesia sayangnya
  • 00:14:04
    market kita masih
  • 00:14:06
    dualistik. Bahkan tadi kata Pak
  • 00:14:08
    Menteri besar sekali. Apalagi dengan
  • 00:14:10
    definisi ILO yang baru itu informal
  • 00:14:12
    ekonomi itu lebih besar lagi gitu ya.
  • 00:14:15
    Eh, BPS sekarang sedang mengexercise eh
  • 00:14:18
    mengadopt ILO yang baru ya dan itu akan
  • 00:14:20
    mungkin 70% informal, 80% informal gitu.
  • 00:14:24
    Nah, jadi kita dualistik. Nah,
  • 00:14:25
    problemnya informal itu dia minimum
  • 00:14:28
    wage-nya
  • 00:14:31
    noncliance. Sementara di formal wage dia
  • 00:14:33
    compliance. Makanya di Indonesia itu
  • 00:14:35
    aneh ya. Kenapa aneh? Yang namanya
  • 00:14:38
    minimum wage itu selalu di atas
  • 00:14:40
    rata-rata
  • 00:14:41
    upah. Kalau di negara-negara yang lebih
  • 00:14:44
    settingan marketnya lebih benar atau
  • 00:14:46
    sudah lebih establish, yang namanya
  • 00:14:48
    minimum upah itu pasti di bawah
  • 00:14:49
    rata-rata upah. Kalau di Indonesia
  • 00:14:52
    minimum wage itu di atas rata-rata upah.
  • 00:14:55
    ini terjadi karena ada sektor yang besar
  • 00:14:57
    di sini yaitu sektor informal yang non
  • 00:14:58
    compliance. Jadi ketika ada UMP maka dia
  • 00:15:02
    hanya bisa meng-hire sebatas demand-nya.
  • 00:15:04
    Sisanya dilempar ke sini Pak. Dilempar
  • 00:15:07
    ke sini menyebabkan upah yang di sektor
  • 00:15:10
    formal down.
  • 00:15:13
    ini teoritis tapi faktanya terjadi
  • 00:15:15
    nampaknya seperti itu gitu loh. Sehingga
  • 00:15:18
    next
  • 00:15:21
    ee ini yang menjelaskan fenomena yang
  • 00:15:24
    terjadi selama 5 tahun terakhir ya,
  • 00:15:26
    yaitu misalkan penciptaan lak pangan
  • 00:15:29
    kerja formal di Indonesia itu sekarang
  • 00:15:30
    10% di bawah
  • 00:15:32
    normal. Nanti saya lihat datanya ya.
  • 00:15:34
    Atau dengan kata lain misalkan saya
  • 00:15:36
    ambil tahun 2023 itu ada 6 juta pekerja
  • 00:15:39
    informal yang gagal bekerja di sektor
  • 00:15:41
    formal.
  • 00:15:42
    Artinya kalau dalam kondisi formal
  • 00:15:44
    seharusnya dia masuk sektor formal tapi
  • 00:15:45
    enggak kejadian gitu loh selama 5 tahun
  • 00:15:47
    terakhir ini. Nah, sehingga mungkin itu
  • 00:15:49
    juga yang
  • 00:15:50
    menyebabkan ee ada 9 juta kelompok kelas
  • 00:15:54
    menengah berkurang atau ada 13 juta
  • 00:15:58
    kelompok miskin dan miskin bertambah
  • 00:16:00
    selama periode yang sama ya. Nah,
  • 00:16:03
    bagaimana UMP? UMP buasalakama karena
  • 00:16:06
    dia bisa menaikkan upah, menaikkan daya
  • 00:16:08
    beli, tapi dia hanya aplikable ke 57
  • 00:16:11
    juta orang pekerja formal. Selebihnya
  • 00:16:14
    kalau dia resiko mengurangi kesempatan
  • 00:16:16
    kerja, dia akan menambah beban ke 82
  • 00:16:19
    juta pekerja informal kalau si X ini
  • 00:16:21
    bergeser akibat dari UMP. Makanya UMP
  • 00:16:24
    itu intricate balancing-nya
  • 00:16:28
    gitu ya. Next. Nah, ini kejadiannya kan
  • 00:16:33
    setelah COVID itu nampak terjadi mungkin
  • 00:16:35
    yang sini saja ya yang
  • 00:16:37
    share itu share dari informal sektor di
  • 00:16:40
    Indonesia itu belum kembali ke level
  • 00:16:41
    sebelum krisis share-nya yang paling
  • 00:16:44
    atas belum kembali. Itu yang saya bilang
  • 00:16:48
    penyerapan tenaga kerja formal di
  • 00:16:49
    Indonesia sekarang itu masih 10% di
  • 00:16:51
    bawah
  • 00:16:52
    normal gitu. Dan ada fenomena lain yang
  • 00:16:55
    menarik tadi yang disampaikan Pak
  • 00:16:56
    Menteri adalah fenomena gig
  • 00:16:58
    ekonomi. Bapak, Ibu lihat yang atas nih,
  • 00:17:00
    yang
  • 00:17:02
    ini. Ini ini tiba-tiba meningkat pesat
  • 00:17:05
    setelah 2017 unpaid eh sori on account
  • 00:17:09
    worker. Tebakan saya mungkin mohon
  • 00:17:13
    dikonfirmasi ini
  • 00:17:16
    ojol
  • 00:17:18
    tua. Is it a good thing or bad thing?
  • 00:17:21
    Let's discuss. Tapi ini fenomena
  • 00:17:24
    langkanya gitu. Nampaknya bisa jadi gig
  • 00:17:26
    ekonomi yang lain tapi sebagian besar
  • 00:17:28
    saya yakin ojo ini fenomena selama 5
  • 00:17:30
    tahun terakhir. Next.
  • 00:17:33
    Nah,
  • 00:17:34
    lalu topik terakhir yang ingin saya
  • 00:17:36
    sampaikan yang juga bidang yang juga
  • 00:17:38
    saya geluti dalam ekonomi
  • 00:17:40
    pembangunan adalah
  • 00:17:42
    bahwa pekerja akan meningkat
  • 00:17:45
    kesejahteraannya karena mendapatkan upah
  • 00:17:46
    yang lebih tinggi karena dia berpindah
  • 00:17:49
    dari sektor yang marginal
  • 00:17:50
    produktivity-nya rendah ke sektor yang
  • 00:17:51
    marginal produktivitynya tinggi.
  • 00:17:53
    Misalkan ya dari agriculture ke industri
  • 00:17:56
    dalam ekonomi pembangunan itu namanya
  • 00:17:57
    structural transformation.
  • 00:18:00
    Perpindahan tenaga kerja dari low
  • 00:18:03
    productivity sector ke high productivity
  • 00:18:04
    sector itu structural transformation.
  • 00:18:07
    Dalam dalam model kita itu diwakili oleh
  • 00:18:10
    beberapa parameter
  • 00:18:12
    P kan barang yang manufacturing nilai
  • 00:18:15
    tinggi nilainya nilai tambahnya tinggi,
  • 00:18:16
    harganya tinggi gitu berarti upahnya
  • 00:18:18
    akan lebih tinggi dong kalau dia pindah
  • 00:18:20
    ya enggak? Lalu apalagi? Kapitalnya
  • 00:18:22
    lebih tinggi, lebih kapital intensif,
  • 00:18:23
    teknologinya lebih tinggi. Nah, itu
  • 00:18:25
    structural transformation. Nah,
  • 00:18:27
    problemnya
  • 00:18:28
    adalah proses ini sekarang agak
  • 00:18:32
    terganggu.
  • 00:18:35
    Jadi, bagaimanapun juga teman-teman di
  • 00:18:38
    Kemanaka harus punya pemahaman bahwa
  • 00:18:41
    tantangan untuk menaikan produktivitas,
  • 00:18:43
    penaikkan upah, menaikan kesejahteraan
  • 00:18:44
    buruk itu sangat dipengaruhi oleh
  • 00:18:46
    bagaimana kita meng-handle stagnation in
  • 00:18:49
    the structural transformations. Ya,
  • 00:18:51
    next.
  • 00:18:52
    Nah, ini yang mau saya
  • 00:18:55
    maksud dari semenjak tahun 2 biasanya
  • 00:18:57
    kan dulu kalau
  • 00:18:59
    sebelum di tahun 90-an ketika sektor
  • 00:19:02
    pertanian itu value edit-nya menambah eh
  • 00:19:04
    berkurang itu yang naik industri gitu
  • 00:19:07
    loh. Demikian juga di employment
  • 00:19:10
    share-nya. Jadi ketika agriculture
  • 00:19:12
    agriculture itu share employment-nya
  • 00:19:14
    rendah ini nilai tambah ya itu yang naik
  • 00:19:17
    industri. Industri itu produktivitasnya
  • 00:19:20
    paling tinggi Pak.
  • 00:19:22
    di situ disusul oleh jasa baru pertanian
  • 00:19:26
    gitu. Yang baik berarti apa? Yang baik
  • 00:19:28
    adalah kalau kalau sienak kerja itu
  • 00:19:30
    pindah dari agriculture ke industri.
  • 00:19:33
    That's structural
  • 00:19:34
    transformation. Problemnya adalah
  • 00:19:36
    setelah tahun 2000-an something going
  • 00:19:38
    on. Tiba-tiba turun tuh industri value
  • 00:19:43
    edit-nya eh employment-nya dia start.
  • 00:19:46
    yang lebih pesat itu di services sector
  • 00:19:49
    yang di mana services sector itu dia
  • 00:19:51
    tidak setinggi manufacturing atau
  • 00:19:54
    industri dalam productivity-nya dan
  • 00:19:56
    sangat besar.
  • 00:19:58
    Jadi kalau ada yang bilang negara kita
  • 00:20:00
    agraris itu sudah jadi hoak sejak tahun
  • 00:20:03
    2010, Pak.
  • 00:20:05
    Enggak bukan bukan negaris lagi. Kita
  • 00:20:07
    kita negara jasa gitu. Nah, nah jasanya
  • 00:20:11
    sendiri kalau Bapak Bapak Ibu lihat yang
  • 00:20:12
    sebelah kanan itu bervariasi ya. finance
  • 00:20:14
    itu paling tinggi. Cuma saking tingginya
  • 00:20:16
    saya tidak tunjukin di situ ya. Tapi itu
  • 00:20:18
    bisnis service lah itu yang paling
  • 00:20:19
    tinggi gitu ya. Tapi yang di mana para
  • 00:20:22
    tenaga kerja itu banyak terkonsentrasi
  • 00:20:25
    itu produktivitasnya di bawah rata-rata
  • 00:20:27
    produktivitas nasional. Rata-rata itu
  • 00:20:29
    yang biru, Pak. Itu total. Yang bawah
  • 00:20:32
    jasa itu di situ di bawah semua, Pak.
  • 00:20:36
    Jadi orang desa kalau niat bekerja di
  • 00:20:38
    Starbucks di Jakarta akhirnya di
  • 00:20:41
    Starling atau
  • 00:20:43
    Starbike didorong. Nah, itu yang terjadi
  • 00:20:46
    gitu sekarang tertiarization-nya. Nah,
  • 00:20:49
    next. Nah, ini enggak usah.
  • 00:20:52
    Terus. Nah, ini juga ini mohon maaf ini
  • 00:20:55
    putri Pak yang bikin gambar ini. Ee jadi
  • 00:20:58
    juga nah dari sini lihat kalau kita plot
  • 00:21:01
    kabupaten kota di Indonesia di data
  • 00:21:03
    terakhir ya.
  • 00:21:05
    eh share dari service-nya lalu kita plot
  • 00:21:08
    dengan informality memang menunjukkan
  • 00:21:11
    semakin semakin daerah perkotaan itu
  • 00:21:13
    semakin expos to service dia
  • 00:21:15
    informalitasnya memang berkurang ya
  • 00:21:17
    karena kan dia getting away from
  • 00:21:19
    agriculture. Tetapi kalau kita lihat
  • 00:21:21
    gambar sebelahnya ternyata ada
  • 00:21:22
    kerentanan di situ. Semakin ekspos
  • 00:21:25
    kabupaten kota terhadap services semakin
  • 00:21:29
    beresiko dia kena tingkat pengangguran
  • 00:21:30
    yang tinggi di sini.
  • 00:21:34
    Jadi ada risk ya.
  • 00:21:37
    Next. Selanjutnya
  • 00:21:40
    aja. E ini Indonesia mengalami st
  • 00:21:44
    industrialization. Mungkin selanjutnya
  • 00:21:45
    enggak
  • 00:21:46
    usah.
  • 00:21:48
    Next. Nah, ini mungkin
  • 00:21:50
    sedikit seberapa parah Indonesia dalam
  • 00:21:54
    fenomena premature the
  • 00:21:55
    industrialization. Premature the
  • 00:21:57
    industrialization itu konsep yang
  • 00:21:58
    pertama kali dikemukakan oleh ekonomet
  • 00:22:00
    dan Rodrick di tahun 2012. Dan Rodi
  • 00:22:02
    kebetulan bikin gambar ini titiknya.
  • 00:22:05
    Jadi kata dia dulu titik belok the
  • 00:22:09
    industrialization itu lebih tinggi
  • 00:22:10
    daripada sekarang. Jadi sekarang itu the
  • 00:22:13
    industrialisasi terjadi ketika income
  • 00:22:15
    perkapitannya lebih rendah dari biasanya
  • 00:22:17
    gitu. Namanya prematur the
  • 00:22:19
    industrialization. Nah, ini ada dua
  • 00:22:21
    indikator. Titik belok di value edit,
  • 00:22:23
    titik belok di employment share. Nah,
  • 00:22:27
    untuk
  • 00:22:28
    Indonesia kan sekarang pemerintah ingin
  • 00:22:30
    menggalakkan reindustrialisasi,
  • 00:22:32
    reindustrialisasi misalkan dengan
  • 00:22:33
    downstreaming, mineral dan lain-lain lah
  • 00:22:35
    ya atau merevitalisasi sektor ee tenaga
  • 00:22:38
    kerja eh sori padat karya gitu ya. Nah,
  • 00:22:40
    itu. Nah, itu gimana sih? Apakah
  • 00:22:44
    prospektif ya? Saya tidak seprospektif
  • 00:22:47
    dulu gitu loh. Kenapa ya? Karena dulu
  • 00:22:50
    enggak ada Cina zaman 90-an gitu ya.
  • 00:22:52
    Nah, sekarang agak berat. Nah, sehingga
  • 00:22:54
    at best menurut saya kalau kita lihat
  • 00:22:56
    gambar ini gitu ya, Indonesia masih
  • 00:22:58
    punya room untuk melakukan
  • 00:22:59
    industrialisasi kalau dari kacamata
  • 00:23:02
    value edit share karena masih jauh titik
  • 00:23:04
    beloknya. Tetapi kalau dari value dari
  • 00:23:06
    employment share dia sudah
  • 00:23:08
    dekat. Jadi artinya apa? Artinya bisakah
  • 00:23:12
    kita melakukan industrialisasi,
  • 00:23:14
    reindustrialisasi? Bisa. But most likely
  • 00:23:17
    will be less pro
  • 00:23:20
    jobs gitu dibanding dulu. Nah, ini
  • 00:23:23
    tantangan berat buat teman-teman di
  • 00:23:25
    Kemenaker mau melakukan industrialisasi
  • 00:23:28
    tapi kayaknya sekarang menjadi lebih
  • 00:23:31
    less pro job bahkan mungkin enggak pro
  • 00:23:32
    jobs karena sudah dekat ke titik belok.
  • 00:23:34
    Ini menurut Dani Rodri ini tantangan
  • 00:23:36
    kita semua.
  • 00:23:38
    Next. Selanjutnya tantangan selain itu
  • 00:23:42
    yang yang juga sekarang recent itu
  • 00:23:44
    adalah tantangan tentang routinization.
  • 00:23:48
    Jadi, chat GPT dan lain-lain ini
  • 00:23:51
    kebetulan hasil riset kami itu
  • 00:23:53
    menunjukkan bahwa sudah mulai kelihatan
  • 00:23:55
    ada
  • 00:23:56
    tanda-tanda Indonesia itu pekerjaannya
  • 00:23:58
    sudah lebih banyak ke abstrak. Sementara
  • 00:24:00
    yang rutin manual itu berkurang lebih ke
  • 00:24:03
    abstrak dan kognitif rutin gitu loh.
  • 00:24:06
    Nah, ini ini menunjukkan tantangan juga
  • 00:24:08
    yang harus kita capai. Selanjutnya
  • 00:24:10
    kemudian slide
  • 00:24:12
    terakhir. Nah, ini kalau boleh
  • 00:24:15
    eh final recommendation ya. Ee
  • 00:24:20
    jadi intinya meningkatkan produktivity
  • 00:24:23
    itu harus holistik dan juga tugas Pak
  • 00:24:27
    Menteri bukan hanya duduk di kantor ini,
  • 00:24:30
    ternyata harus banyak jalan-jalan ke
  • 00:24:33
    kementerian lain karena sifatnya yang
  • 00:24:35
    holistik gitu.
  • 00:24:37
    Jadi untuk meningkatkan worker ware
  • 00:24:41
    welfare kesejahteraan itu harus holistik
  • 00:24:44
    tadi structur structural transformation
  • 00:24:47
    itu the biggest contributor of
  • 00:24:48
    development the biggest contributor of
  • 00:24:50
    productivity berarti kita harus enhan
  • 00:24:52
    structural transformation either
  • 00:24:54
    denganomot industrializations atau kalau
  • 00:24:57
    tangannya terlalu berat kita terpaksa
  • 00:24:59
    harus mencari tertiarization yang lebih
  • 00:25:02
    high quality jadi Bapak Ibu jangan
  • 00:25:05
    terlalu fokus
  • 00:25:06
    ke manufacturing, lihat service sector
  • 00:25:09
    bagaimana caranya karena trennya terlalu
  • 00:25:11
    kuat untuk kita deflect, Pak gitu ya.
  • 00:25:14
    Jadi service sektor harus dilihat untuk
  • 00:25:16
    meningkatkan produktivitas buruk. Lalu
  • 00:25:18
    tentu social protection terutama health.
  • 00:25:21
    Jadi sekarang itu kita harus artinya
  • 00:25:24
    kalau tenaga kerja itu kan dia kalau
  • 00:25:25
    sosial proteksinya bagus ya dia welfare
  • 00:25:27
    tidak harus dari upah itu juga
  • 00:25:28
    kelihatan. Lalu tax ratio ini bagian
  • 00:25:32
    Kementerian Keuangan karena nanti fiscal
  • 00:25:34
    space untuk social protection untuk
  • 00:25:36
    meningkatkan health buruh itu kan dari
  • 00:25:39
    situ harusnya gitu. Tapi yang jelas
  • 00:25:42
    syaratnya yang pertama yang harus kita
  • 00:25:43
    kikis itu adalah paradigma bahwa social
  • 00:25:46
    protection itu cost. Enggak. Social
  • 00:25:48
    protection atau social assistant itu
  • 00:25:49
    adalah investment untuk meningkatkan
  • 00:25:51
    produktivitas worker gitu loh. Itu
  • 00:25:55
    investment untuk meningkatkan
  • 00:25:56
    produktivitas worker karena dia lebih
  • 00:25:58
    health nutrition investment gitu ya, MBG
  • 00:26:02
    gitu ya, salah satunya gitu ya. Lalu,
  • 00:26:05
    nah yang keempat ini mungkin
  • 00:26:07
    teman-teman, saya juga perlu bantuan
  • 00:26:08
    dari teman-teman selama ini saya
  • 00:26:10
    perhatikan di pemerintah itu selalu ada
  • 00:26:13
    road map untuk menaikkan TS ratio, Pak.
  • 00:26:16
    tahun sekian ada renstranya. Tahun
  • 00:26:17
    sekian tax rasionya segini harus naik
  • 00:26:19
    segini, naik segini, naik segini mungkin
  • 00:26:21
    di akhir 2030 harus 16% misalkan ya. Itu
  • 00:26:23
    ada tuh roadmap-nya tapi saya enggak
  • 00:26:25
    ngelihat, belum melihat enggak ada
  • 00:26:28
    roadmap. Kalau iya nanti dapat mau
  • 00:26:30
    diapain tambahan uangnya mau diapain
  • 00:26:34
    belum. Tidak ada roadmap structure
  • 00:26:37
    spending Indonesia kalau sudah mendapat
  • 00:26:38
    tambahan uang itu enggak ada. Saya
  • 00:26:40
    enggak lihat loh. Nambari kesempatan,
  • 00:26:43
    Teman-teman. Buat kami dong kalau gitu.
  • 00:26:45
    misalkan ya itu karena belum ada yang
  • 00:26:47
    bilang dan menurut saya harusnya itu
  • 00:26:50
    harus untuk menutup gap apa yang kurang
  • 00:26:52
    nanti ke depan tentu adalah dua poin ya
  • 00:26:56
    sosial progresif harus jadi si anggaran
  • 00:26:58
    itu harus dibuat lebih progresif secara
  • 00:26:59
    sosial dan progresif secara lingkungan
  • 00:27:02
    nah itu. Nah ini belum ada yang
  • 00:27:04
    menyentuh gitu ya baru target uangnya
  • 00:27:06
    aja tapi belanjanya diapain belum ada. E
  • 00:27:08
    lalu government efisiency penting karena
  • 00:27:10
    ini meningkatkan productivity overall.
  • 00:27:12
    meningkatkan produktivity overall
  • 00:27:13
    menaikkan produktivity dan kerja kan
  • 00:27:16
    education system harus agile karena di
  • 00:27:19
    era II dan lain-lain kalau enggak rusak.
  • 00:27:22
    Nah, ini yang kurang sekarang kita lagi
  • 00:27:24
    masa suram adalah research and
  • 00:27:26
    technology
  • 00:27:28
    RnD karena efisiensi RnD jadi berkurang
  • 00:27:31
    untuk government. Nah, ini menurut saya
  • 00:27:32
    suram. Ini penting mungkin kalau kita
  • 00:27:35
    sudah punya ruang fiskal yang lebih
  • 00:27:37
    tinggi ini harus dienhance. terakhir
  • 00:27:39
    institusi harus kita perbaiki karena
  • 00:27:41
    intinya ee apa namanya ee inovasi
  • 00:27:44
    inovasi itu hanya terjadi di negara yang
  • 00:27:48
    institusinya baik gitu ya. Karena apa?
  • 00:27:50
    Karena kalau institusinya enggak baik
  • 00:27:52
    inovasi akan bersaing dengan r seeking.
  • 00:27:54
    Kalau bersaing dengan R seeking kalah
  • 00:27:55
    sudah inovasi selesai uang R triliun mau
  • 00:27:58
    R seing mau inovasi ya mending R seing
  • 00:28:00
    return-nya cepat gitu ya. Tapi kalau
  • 00:28:01
    universitas itinya lambat jadi institusi
  • 00:28:03
    penting karena kalau enggak hanya hanya
  • 00:28:05
    semu aja produktivitasnya semu mungkin
  • 00:28:08
    itu aja saya dari saya nanti selebihnya
  • 00:28:11
    kita bisa berdiskusi. Terima kasih.
  • 00:28:12
    Asalamualaikum warahmatullahi
  • 00:28:13
    wabarakatuh.
  • 00:28:14
    [Tepuk tangan]
标签
  • produktivitas
  • upah
  • teknologi
  • pendidikan
  • investasi
  • transformasi struktural
  • sektor jasa
  • UMP
  • industri
  • ekonomi