Hati Tenang, Ibadah Ringan: Tanda Allah Mencintaimu – Ustadz Oemar Mita Syameela

00:58:32
https://www.youtube.com/watch?v=2Bk1TQF6BFc

摘要

TLDRVideo ini membahas tentang pentingnya bersyukur kepada Allah dan bagaimana syukur yang diterima harus memenuhi tiga komponen: meningkatkan ketaatan, mendapatkan keridaan orang tua, dan mengingat kebaikan orang lain. Selain itu, video ini menjelaskan tentang doa dalam surat Al-Baqarah 286, yang meminta agar Allah tidak membebani kita dengan beban yang berat seperti yang diberikan kepada umat sebelumnya. Ini mengingatkan kita untuk tidak terjebak dalam sifat ekstrem dalam beragama, baik seperti Yahudi yang suka menawar syariat atau Nasrani yang memberatkan syariat. Akhirnya, video ini menekankan pentingnya menemukan potensi amal yang Allah mudahkan untuk kita.

心得

  • 🙏 Syukur kepada Allah adalah kunci kebahagiaan.
  • 📖 Tiga komponen syukur: ketaatan, keridaan orang tua, dan ingat kebaikan orang lain.
  • 🕌 Doa dalam Al-Baqarah 286 meminta keringanan dari beban syariat.
  • ⚖️ Hindari sifat ekstrem dalam beragama.
  • 🌱 Temukan potensi amal yang Allah mudahkan untuk kita.

时间轴

  • 00:00:00 - 00:58:32

    Pembicara mengajak untuk bersyukur kepada Allah atas nikmat yang diberikan, menekankan pentingnya syukur dalam kehidupan. Syukur yang tulus akan membawa ketenangan dan keberkahan.

思维导图

视频问答

  • Apa tiga komponen utama dalam bersyukur kepada Allah?

    1. Meningkatkan ketaatan kepada Allah. 2. Mendapatkan keridaan orang tua. 3. Mengingat kebaikan orang lain.

  • Apa makna dari doa dalam surat Al-Baqarah 286?

    Doa ini meminta agar Allah tidak membebani kita dengan beban yang berat seperti yang diberikan kepada umat sebelumnya.

  • Mengapa penting untuk bersyukur kepada orang tua?

    Syukur kepada orang tua adalah syarat agar syukur kita diterima oleh Allah.

  • Apa yang dimaksud dengan sifat Yahudi dan Nasrani dalam konteks beragama?

    Yahudi cenderung menawar syariat, sedangkan Nasrani memberatkan syariat.

  • Bagaimana cara menemukan potensi amal yang Allah mudahkan untuk kita?

    Dengan berdoa dan meminta kepada Allah agar menunjukkan amal yang mudah untuk kita lakukan.

查看更多视频摘要

即时访问由人工智能支持的免费 YouTube 视频摘要!
字幕
id
自动滚动:
  • 00:00:01
    tentunya senantiasa kita bersyukur
  • 00:00:03
    kepada Allah atas seluruh nikmat yang
  • 00:00:05
    Allah berikan pada kehidupan kita. Dan
  • 00:00:08
    kesyukuran itu memang sejatinya harus
  • 00:00:10
    terus kita berikan karena kita tidak
  • 00:00:13
    akan mendapatkan kualitas pada kehidupan
  • 00:00:15
    kita sampai kita memberikan kekuatan
  • 00:00:18
    untuk bersyukur. Allah menyampaikan pada
  • 00:00:20
    surat Ali Imran
  • 00:00:23
    145 wasanaz syakirin. Sesungguhnya kami
  • 00:00:27
    pasti akan memberikan balasan kepada
  • 00:00:29
    mereka yang bersyukur. Karena
  • 00:00:31
    sesungguhnya obat dari kegelisahan, obat
  • 00:00:34
    dari
  • 00:00:34
    kekecewaan, obat dari segala macam
  • 00:00:38
    penderitaan hati yang kita derita, maka
  • 00:00:40
    tidak ada obatnya kecuali adalah
  • 00:00:42
    bagaimana kita senantiasa menambah
  • 00:00:44
    kesyukuran kita karena tidak pernah
  • 00:00:47
    habis alasan untuk bersyukur kepada
  • 00:00:49
    Allah. Orang yang beriman simpel, mereka
  • 00:00:53
    adalah orang yang tidak pernah kehabisan
  • 00:00:54
    alasan untuk bersyukur kepada Allah.
  • 00:00:57
    tentunya di dalam kita bersyukur saya
  • 00:00:59
    mengingatkan kembali tidak akan pernah
  • 00:01:03
    kita ditetapkan sebagai hamba yang
  • 00:01:05
    bersyukur sampai syukurnya kita memenuhi
  • 00:01:08
    tiga komponen. Jadi kalau kita bersyukur
  • 00:01:11
    perhatikan tiga. Karena kesyukuran tanpa
  • 00:01:14
    tiga ini tidak akan pernah menjadikan
  • 00:01:16
    syukur kita diterima sama Allah. Apa
  • 00:01:19
    tiga komponen yang sangat penting urhen
  • 00:01:22
    di dalam kita bersyukur kepada Allah
  • 00:01:24
    supaya syukur kita diterima? Karena
  • 00:01:27
    syukur itu menurunkan keturunan,
  • 00:01:28
    menurunkan ketenangan, menurunkan
  • 00:01:30
    kelapangan, dan pastinya keberkahan.
  • 00:01:33
    Tiga komponen itu adalah satu, yaitu
  • 00:01:36
    adalah syukur itu harusnya bertambahnya
  • 00:01:39
    ketaatan kita. Karena syukur tanpa
  • 00:01:42
    bertambahnya ketaatan kita, maka setiap
  • 00:01:44
    nikmat itu pasti akan berubah menjadi
  • 00:01:47
    tragedi besar. Makanya para ulama
  • 00:01:50
    mengatakan, "Kullu nikmatin la tuqoribu
  • 00:01:53
    minallah fahiya baliah." Setiap nikmat
  • 00:01:56
    yang tidak menambah taatmu, maka itu
  • 00:01:58
    akan mengubah nikmat itu menjadi
  • 00:02:00
    tragedi. Siapapun yang bertambah setiap
  • 00:02:03
    meter rumahnya, siapapun yang bertambah
  • 00:02:05
    fasilitas mobilnya, tapi tidak bertambah
  • 00:02:09
    di dalam istigfarnya, tidak bertambah
  • 00:02:11
    bagaimana bangunnya di waktu malam untuk
  • 00:02:14
    bersujud kepada Allah, tidak bertambah
  • 00:02:17
    sedekahnya, maka semua nikmat itu akan
  • 00:02:20
    berubah menjadi malapetaka. Kalau tidak
  • 00:02:23
    di dunia, pasti di akhirat. Karena rasa
  • 00:02:26
    terima kasih yang kita berikan kepada
  • 00:02:28
    Allah tidak dengan rupiah yang kita
  • 00:02:31
    berikan tipsnya kepada Allah. Tapi rasa
  • 00:02:34
    terima kasih atas nikmat itu adalah
  • 00:02:36
    dengan ketaatan. Fain ahsantum ahsantum
  • 00:02:39
    lianfusikum. Kalaupun kita berbuat baik,
  • 00:02:41
    itu pun untuk berbuat baik untuk diri
  • 00:02:44
    kita sendiri. Ini yang pertama. Komponen
  • 00:02:47
    yang kedua yang penting di dalam kita
  • 00:02:49
    bersyukur kepada Allah. Perhatikan
  • 00:02:52
    bagaimana posisi kita di hati orang tua
  • 00:02:55
    kita. Terutama untuk setiap orang tua,
  • 00:02:59
    untuk setiap anak yang masih memiliki
  • 00:03:01
    orang tua. Karena kata Ibnu Abbas, tidak
  • 00:03:04
    akan diterima syukurnya manusia sampai
  • 00:03:07
    dia mendapatkan keridaan dari bapak dan
  • 00:03:09
    ibunya.
  • 00:03:11
    Makanya, masyaallah, inilah yang
  • 00:03:13
    menjadikan Ibnu Abbas itu berkata,
  • 00:03:16
    "Siapapun yang menepuk dada, dia
  • 00:03:18
    bersyukur kepada Allah, menganggap
  • 00:03:20
    dirinya telah bersyukur sama Allah, tapi
  • 00:03:23
    membuat ibunya sedih, tapi membuat
  • 00:03:25
    bapaknya tidak rida kepada apa yang dia
  • 00:03:28
    perbuat, maka syukurnya itu mentok di
  • 00:03:32
    atap-atap rumahnya dan tidak akan pernah
  • 00:03:34
    terangkat ke atas langit." Karena syukur
  • 00:03:36
    kepada Allah itu harus disertai.
  • 00:03:39
    Bagaimana dia bersyukur kepada orang
  • 00:03:41
    yang paling terdekat, yang paling banyak
  • 00:03:43
    memberikan nikmat dalam
  • 00:03:44
    kehidupan. Dan orang yang paling besar
  • 00:03:47
    memberikan kebaikan dalam kehidupan itu
  • 00:03:49
    adalah orang tua kita. Bisa jadi apa
  • 00:03:52
    yang kita peroleh hari ini dari seluruh
  • 00:03:54
    posisi, dari seluruh fasilitas hidup itu
  • 00:03:57
    mungkin bukan karena kehebatan kita,
  • 00:04:00
    tetapi karena ketulusan doa dari Bapak
  • 00:04:02
    dan Ibu kita. Dan itu harus dibalas,
  • 00:04:06
    Pak. Makanya kalau masih ada seorang ibu
  • 00:04:09
    kayak Pak Hari, masih ada ibunya, itulah
  • 00:04:11
    saatnya untuk berterima kasih kepada
  • 00:04:13
    seorang ibu. Kalau kita masih punya
  • 00:04:16
    seorang bapak, itulah saatnya kita
  • 00:04:18
    berterima kasih kepada Bapak. Kalau kita
  • 00:04:21
    sudah dapat rida dari ibu dan bapak
  • 00:04:23
    kita, syukur kita itu terlempar ke sisi
  • 00:04:26
    Allah Subhanahu wa taala.
  • 00:04:29
    Jangan bermain-main dengan ridanya orang
  • 00:04:31
    tua. Karena Allah zat yang tidak pernah
  • 00:04:33
    main-main dengan ridanya orang tua.
  • 00:04:36
    Kalau orang tua kita sudah meninggal,
  • 00:04:38
    salhkan diri kita. Karena kesalihan itu
  • 00:04:41
    hadiah dan kado terindah untuk orang tua
  • 00:04:43
    yang sudah meninggal dunia. Kalau
  • 00:04:45
    tiba-tiba ada tawaran mengambil harta
  • 00:04:47
    yang haram, ingat harta haram itu akan
  • 00:04:51
    merusak kehidupan kita dan akan merusak
  • 00:04:54
    bagaimana posisi orang tua kita yang
  • 00:04:56
    sudah meninggal dunia. Kalau kita masih
  • 00:04:58
    mengambil harta yang
  • 00:04:59
    haram, kalau ada di antara kita masih
  • 00:05:03
    tergiur dengan riba ketika Bapak dan Ibu
  • 00:05:05
    kita sudah meninggal dunia, maka
  • 00:05:08
    sesungguhnya harus ingat kalau kita
  • 00:05:10
    masih makan riba, padahal orang tua kita
  • 00:05:12
    sudah meninggal dunia, apakah kita rida
  • 00:05:16
    setiap kita berdoa, "Rabbanfirli
  • 00:05:18
    waliwalidaiya, ndak nyampai. Karena doa
  • 00:05:21
    itu terhalang oleh dosa. Dan salah satu
  • 00:05:24
    dosa yang besar itu adalah dosa riba.
  • 00:05:28
    Maka inilah yang menjadikan kita harus
  • 00:05:30
    memperhatikan kesalihan itu kado
  • 00:05:32
    terindah. Ada di antara bapak-bapak
  • 00:05:35
    mungkin belum sempat menghajikan
  • 00:05:37
    bapaknya dulu dan ibunya. Karena mungkin
  • 00:05:40
    bapak dan ibu kita keburu meninggal
  • 00:05:42
    sebelum kita mendapatkan kemudahan
  • 00:05:44
    finansial. Gak usah sedih. Kesalihan itu
  • 00:05:48
    hadiah lebih indah daripada kita
  • 00:05:49
    menghajikan tanpa kesalihan dari anak
  • 00:05:52
    yang menghajikan orang tuanya. Dan
  • 00:05:54
    itulah kado terindah yang terbaik yang
  • 00:05:57
    dikatakan oleh Rasulullah seorang anak
  • 00:05:59
    kepada orang tua. Makanya kalau ada di
  • 00:06:02
    antara kita masih ditemani orang tua,
  • 00:06:05
    berikan kesyukuran kita
  • 00:06:07
    sebaik-baiknya dan kita harus mengerti
  • 00:06:09
    birul walidain. Karena itulah yang
  • 00:06:11
    menjadikan syukurnya pasti
  • 00:06:13
    diterima. Saya selama hidup 43 tahun,
  • 00:06:16
    Pak. Saya tidak pernah menjumpai orang
  • 00:06:19
    yang berbakti. Hidupnya berantakan.
  • 00:06:21
    Mungkin tidak kaya tapi tenang
  • 00:06:24
    hidupnya. Mungkin mereka tidak terkenal
  • 00:06:27
    tetapi mendapatkan kualitas dalam
  • 00:06:29
    keluarga. Makanya betul kata
  • 00:06:32
    Rasulullah, tidak ada orang yang
  • 00:06:34
    berbakti kepada orang tua kecuali pasti
  • 00:06:36
    dibalas ganjarannya dan balasannya di
  • 00:06:39
    dunia dan di akhirat. Dan itu tanda
  • 00:06:41
    syukur kita diterima. Dan yang ketiga,
  • 00:06:45
    komponen syukur itu yang penting adalah
  • 00:06:47
    bagaimana kita manifestasi kebaikan di
  • 00:06:50
    dalam kehidupan kita.
  • 00:06:51
    Siapapun yang pernah ngasih hutang
  • 00:06:53
    ketika kita lagi butuh. Siapapun yang
  • 00:06:56
    pernah memberikan tumpangan. Siapapun
  • 00:06:58
    yang pernah meminjamkan mobil ketika
  • 00:07:00
    mobil kita masuk ke bengkel sampai
  • 00:07:03
    berpekan-pekan, ingatlah kebaikan
  • 00:07:05
    mereka. Karena Rasulullah menegaskan,
  • 00:07:09
    "Man lam yasykurinas lam yasykurillah."
  • 00:07:12
    Siapapun yang tidak bersyukur kepada
  • 00:07:14
    manusia sejatinya dia tidak akan pernah
  • 00:07:16
    mampu bersyukur kepada Allah.
  • 00:07:19
    Semoga kita senantiasa diberikan oleh
  • 00:07:21
    Allah kekuatan untuk bersyukur kepadanya
  • 00:07:24
    dengan memperhatikan tiga komponen
  • 00:07:26
    penting di dalam kita bersyukur
  • 00:07:30
    kepadanya.
  • 00:07:34
    Kita tentunya menjadi umatnya Rasulullah
  • 00:07:37
    sallallahu alaihi wasallam merupakan
  • 00:07:39
    sebuah keistimewaan besar.
  • 00:07:42
    Dan tentunya kita paham walaupun kita
  • 00:07:45
    tidak berjumpa dengan baginda Nabi
  • 00:07:47
    sallallahu alaihi wasallam tapi siapun
  • 00:07:50
    yang senantiasa mengikuti setiap sunah
  • 00:07:52
    dan setiap syariat yang di oleh Nabi,
  • 00:07:55
    walaupun kita tidak berjumpa dengan Nabi
  • 00:07:57
    menjadikan amal kita itu dilipat
  • 00:07:59
    gandakan oleh Allah daripada mereka yang
  • 00:08:02
    melihat Rasulullah secara
  • 00:08:04
    langsung. Ada satu riwayat yang datang
  • 00:08:07
    dari jalur Imam Ahmad. Riwayat ini ada
  • 00:08:10
    di dalam tafsir Imam Ibnu Katsir. Ada
  • 00:08:13
    seorang sahabat yang habis berperang
  • 00:08:16
    dalam perang Uhud. Maka pada saat itu
  • 00:08:19
    sahabat tersebut berkata kepada
  • 00:08:21
    Rasulullah, "Ya Rasulullah, aslamna
  • 00:08:23
    maaka wa jahatna maaka. Ya Rasulullah,
  • 00:08:26
    kami ini sudah masuk Islam dan kami
  • 00:08:29
    berjuang bersama dengan engkau. Hal
  • 00:08:32
    ahadun khairum minna ya Rasulullah.
  • 00:08:35
    Apakah ada orang yang lebih baik
  • 00:08:37
    daripada kami secara amal ya Rasulullah?
  • 00:08:39
    Padahal kami masuk Islam bersama engkau
  • 00:08:42
    dan kami berjuang bersama
  • 00:08:44
    engkau. Rasulullah sallallahu alaihi
  • 00:08:46
    wasallam lalu menjawab apa yang
  • 00:08:48
    disampaikan oleh sahabat itu. Beliau
  • 00:08:51
    mengatakan, "Bala ada orang-orang yang
  • 00:08:54
    amalnya lebih baik dalam tanda kutip
  • 00:08:56
    dilipat gandakan oleh Allah daripada
  • 00:08:59
    kalian." Siapa itu dan siapa mereka? Ya
  • 00:09:02
    Rasulullah. Maka Rasulullah sallallahu
  • 00:09:04
    alaihi wasallam mengatakan, "Kumun
  • 00:09:06
    yukminun biam yarauni." Kaumku, umatku
  • 00:09:11
    yang mereka tidak pernah melihatku
  • 00:09:13
    secara langsung, tetapi mereka beriman
  • 00:09:15
    kepadaku dan melaksanakan setiap
  • 00:09:17
    perintahku dan menjaga diri mereka dari
  • 00:09:20
    perkara yang aku larang. Maka itu
  • 00:09:22
    merupakan salah satu keistimewaan besar
  • 00:09:25
    ketika kita menjadi umatnya Nabi. Amal
  • 00:09:27
    kita ini dilipat gandakan oleh Allah,
  • 00:09:30
    Pak. Ketika kita melakukan ketaatan,
  • 00:09:33
    menahan diri dari perkara
  • 00:09:35
    larangan, walaupun kita tidak pernah
  • 00:09:37
    berjumpa dengan Rasulullah sallallahu
  • 00:09:39
    alaihi wasallam. Kalaulah para sahabat
  • 00:09:42
    mereka merupakan manusia yang paling
  • 00:09:44
    utama setelah Rasulullah, ya karena
  • 00:09:47
    mereka melihat Rasulullah hadir di
  • 00:09:49
    tengah-tengah mereka. Tapi kalau kita
  • 00:09:51
    tidak pernah melihat Rasulullah, tidak
  • 00:09:53
    pernah menjumpai Rasulullah, padahal
  • 00:09:55
    biasanya konsep cinta itu dari mata
  • 00:09:58
    turun ke hati, tapi kita belum pernah
  • 00:10:00
    melihat Rasulullah dengan bola mata
  • 00:10:02
    kita, tapi kita berkomitmen untuk
  • 00:10:05
    mengikuti syariat Nabi. Siapapun yang
  • 00:10:08
    mereka mengetahui tentang ini, maka
  • 00:10:10
    sesungguhnya setiap amal mereka itu
  • 00:10:12
    dilipat gandakan oleh Allah. atas
  • 00:10:16
    absennya kita untuk melihat Rasulullah,
  • 00:10:18
    tetapi kita tetap taat kepada
  • 00:10:20
    Rasulullah. Nah, ini yang menjadikan
  • 00:10:22
    kita akhirnya paham. Dan salah satu di
  • 00:10:25
    antara syariat sunah yang ditinggalkan
  • 00:10:26
    Nabi kepada kita adalah bagaimana kita
  • 00:10:30
    berdoa. Yakin bahwasanya kita berdoa
  • 00:10:33
    kepada Allah zat yang tidak pernah
  • 00:10:35
    menyia-nyiakan setiap harapan dan doa
  • 00:10:37
    yang dipanjatkan kepadanya. Kita yakin
  • 00:10:40
    betul bahwasanya Allah mengabulkan
  • 00:10:42
    setiap permohonan kita. Kita yakin betul
  • 00:10:45
    Allah merespon setiap harapan-harapan
  • 00:10:47
    yang kita miliki pada kehidupan
  • 00:10:50
    sebagaimana yang diajarkan oleh
  • 00:10:51
    Rasulullah. Maka ini merupakan salah
  • 00:10:54
    satu doa yang besar keutamaan di sisi
  • 00:10:57
    Allah. Oleh karenanya itulah yang
  • 00:10:59
    menjadikan kita membahas kitab aletter
  • 00:11:01
    to Allah. membahas tentang doa. Karena
  • 00:11:04
    yang perlu dihidupkan pada kehidupan
  • 00:11:06
    hati kita itu adalah doa. Supaya doa itu
  • 00:11:09
    hidup dengan makna yang kita pahami
  • 00:11:12
    supaya menjadi sebuah kebaikan di dalam
  • 00:11:15
    kehidupan
  • 00:11:17
    kita. Kita sekarang buka di halaman 95.
  • 00:11:21
    Bagi yang membawa buku, bagi yang tidak
  • 00:11:24
    membawa buku, mari kita buka surat
  • 00:11:26
    Albaqarah 286.
  • 00:11:30
    Dua ayat yang terakhir pada surat
  • 00:11:33
    Albaqarah. Kita akan membahas tentang
  • 00:11:35
    rbana wala tahmil alaina isron kama
  • 00:11:38
    hamaltahu aladina minqoblina.
  • 00:11:42
    Kita membahas tentang rangkaian doa yang
  • 00:11:44
    sering kita panjatkan ketika kita
  • 00:11:46
    berdoa, "Rabbana la tuakitna
  • 00:11:49
    inasina akhna rbana w tahmil alaina
  • 00:11:53
    isron kama hamaltahu aladina minqoblina
  • 00:11:56
    rbana wala tuhammilna maqot lana b dan
  • 00:12:01
    seterusnya." Maka kita membahas tentang
  • 00:12:03
    surah Albaqarah 286. Dan saya yakin
  • 00:12:06
    sebagian besar dari kita sudah hafal
  • 00:12:08
    dengan doa ini. Karena dua ayat yang
  • 00:12:11
    terakhir pada surat Albaqarah merupakan
  • 00:12:13
    ayat yang terkenal. Sebagian besar kita
  • 00:12:17
    sering mendengar para ustaz, para khatib
  • 00:12:19
    mengucapkan doa ini dalam setiap
  • 00:12:21
    permintaan-permintaan di akhir majelis
  • 00:12:23
    ataupun di akhir khotbah.
  • 00:12:26
    Sekarang mari kita berikan makna pada
  • 00:12:28
    doa
  • 00:12:29
    ini. Maka artinya pada surat Albaqarah
  • 00:12:32
    286 adalah, "Ya Rabb kami, janganlah
  • 00:12:34
    Engkau bebani kami dengan beban yang
  • 00:12:36
    berat sebagaimana Engkau bebankan kepada
  • 00:12:39
    orang sebelum
  • 00:12:40
    kami." Ini menerangkan kepada kita
  • 00:12:43
    bahwasanya kita memohon kepada Allah
  • 00:12:45
    supaya Allah tidak memberikan beban
  • 00:12:47
    syariat yang berat pada kehidupan kita.
  • 00:12:49
    Dan memang Allah sudah memberikan kepada
  • 00:12:52
    kita keringanan syariat tidak
  • 00:12:54
    sebagaimana syariat yang Allah bebankan
  • 00:12:57
    kepada kaum sebelum kita dari kalangan
  • 00:13:00
    Yahudi dan
  • 00:13:01
    Nasra. Inilah enaknya menjadi umatnya
  • 00:13:03
    Rasulullah, Pak. Beban syariat yang ada
  • 00:13:06
    pada kehidupan kita tidak seberat beban
  • 00:13:09
    syariat yang Allah bebankan kepada kaum
  • 00:13:11
    sebelum kita. Makanya munculnya
  • 00:13:15
    Rasulullah itu rahmat bagi kita. Rahmat
  • 00:13:17
    itu artinya apa? Dengan adanya rahmat
  • 00:13:20
    ketika munculnya dan datangnya
  • 00:13:22
    Rasulullah, maka beban syariat itu Allah
  • 00:13:25
    tidak bebankan berat sebagaimana kaum
  • 00:13:28
    sebelum
  • 00:13:30
    kita. Sebagai bentuk kita merasakan
  • 00:13:34
    ringannya syariat ini, saya akan membuka
  • 00:13:36
    beberapa fakta yang dijelaskan oleh para
  • 00:13:39
    ulama bagaimana sifat taklifulus
  • 00:13:42
    syariah. Beban syariat itu dulu
  • 00:13:44
    dibebankan kepada kaum sebelum kita dari
  • 00:13:46
    kalangan Yahudi dan Nasra.
  • 00:13:48
    supaya kita bisikan dengan kita selaku
  • 00:13:51
    umatnya Rasulullah. Ada beberapa hal
  • 00:13:54
    yang disampaikan oleh para
  • 00:13:59
    ulama. Diringankan oleh Allah syariatnya
  • 00:14:02
    untuk kita itu. Satu,
  • 00:14:04
    Pak. Dulu umat sebelum kita tidak boleh
  • 00:14:07
    mereka melaksanakan ibadah kecuali di
  • 00:14:10
    tempat ibadah yang telah ditetapkan.
  • 00:14:13
    Ya. Maka sesungguhnya ketika mereka
  • 00:14:16
    beribadah di rumah, ketika mereka
  • 00:14:18
    beribadah di jalan, enggak boleh. Harus
  • 00:14:20
    di tempat
  • 00:14:22
    ibadah. Dan ketika munculnya Rasulullah
  • 00:14:25
    sallallahu alaihi wasallam dan diutusnya
  • 00:14:27
    Rasulullah, maka sesungguhnya Allah
  • 00:14:29
    ringankan bahwasanya juilat li ardu
  • 00:14:32
    masjidan watahhuran. dijadikan bumi itu
  • 00:14:36
    boleh untuk kita melakukan ibadah dan
  • 00:14:38
    bumi itu dijadikan masjid oleh Allah
  • 00:14:41
    semuanya kecuali di tempat-tempat yang
  • 00:14:43
    dimakruhkan untuk melaksanakan ibadah di
  • 00:14:45
    tempat itu. Tapi hamparan bumi ini kita
  • 00:14:48
    bisa melaksanakan salat. Bapak kemping
  • 00:14:51
    Bapak
  • 00:14:54
    silakan Bapak bisa
  • 00:14:58
    melaksana bisa membayangkan pada saat
  • 00:15:01
    itu ada orang punya hobi mendaki gunung.
  • 00:15:04
    Lalu mereka salatnya bagaimana? Ketika
  • 00:15:06
    salatnya itu harus ke bawah ke tempat
  • 00:15:09
    ibadahnya. Dan Gazet tidak bisa
  • 00:15:11
    membayangkan kalau dikaitkan bahwasanya
  • 00:15:13
    bukan hanya mereka itu salatnya dan
  • 00:15:16
    ibadahnya di tempat ibadah, bahkan
  • 00:15:19
    kuantitas dan frekuensi yang Allah
  • 00:15:21
    bebankan kepada mereka ketika beribadah
  • 00:15:23
    itu jauh lebih banyak daripada beban dan
  • 00:15:26
    frekuensi di dalam ibadah salat kita.
  • 00:15:28
    Dulu 50 kali dalam 1 hari, Pak.
  • 00:15:33
    Dan pada saat kita membayangkan 50 kali
  • 00:15:35
    dalam 1 hari, mungkin setiap baru 10 m
  • 00:15:38
    harus salat dan itu pun gak bisa di
  • 00:15:41
    masjid dan itu pun tidak bisa di gunung,
  • 00:15:43
    harus ke bawah. Dan itu merupakan salah
  • 00:15:47
    satu bagian betapa Allah itu memberikan
  • 00:15:49
    rahmat dengan hadirnya Rasulullah diutus
  • 00:15:52
    dalam kehidupan
  • 00:15:54
    kita. Hanya itu gak masih banyak.
  • 00:15:59
    Di antara syariat yang Allah ringankan
  • 00:16:01
    untuk kita supaya kita bersyukur dan
  • 00:16:04
    kita senantiasa berselawat kepada
  • 00:16:05
    baginda Nabi sallallahu alaihi wasallam
  • 00:16:08
    yaitu adalah ketika kita menjumpai.
  • 00:16:11
    Kalau dulu di kalangan umat Yahudi maka
  • 00:16:15
    sesungguhnya mereka kalau terkena najis
  • 00:16:17
    maka barang yang terkena najis tidak
  • 00:16:19
    bisa digunakan
  • 00:16:21
    kembali. Mereka kencing lalu terkena
  • 00:16:24
    celana maka celananya tidak bisa dipakai
  • 00:16:26
    kembali dan harus dibuang. ataupun
  • 00:16:28
    dipotong bagian yang terkena kencing,
  • 00:16:31
    maka dijahit dengan bagian kain yang
  • 00:16:33
    lainnya. Karena
  • 00:16:35
    sesungguhnya itu merupakan beban syariat
  • 00:16:38
    yang Allah berikan kepada kalangan
  • 00:16:40
    Yahudi. Beda dengan kita. Kita apabila
  • 00:16:43
    mendapati ada satu najis terkena kepada
  • 00:16:46
    bagian pakaian kita, kita tinggal
  • 00:16:48
    disuruh untuk mengkuceknya saja,
  • 00:16:50
    membersihkannya saja. Lalu setelah itu
  • 00:16:53
    bersih, sudah kita pakai kembali. Dan
  • 00:16:55
    itu merupakan keringanan yang Allah
  • 00:16:57
    berikan.
  • 00:16:58
    Umat sebelum kita tidak ada syariat
  • 00:17:01
    untuk tayamum, Pak. Jadi mereka harus
  • 00:17:03
    pakai air dan kalau mereka tidak
  • 00:17:06
    menemukan air mereka harus berusaha
  • 00:17:08
    untuk menemukan air. Kalau kita kalau
  • 00:17:13
    tidak mana
  • 00:17:16
    kita bertemu supaya Allah
  • 00:17:22
    itu dulu
  • 00:17:25
    kalau mereka melakukan satu kemaksiatan,
  • 00:17:29
    maka kemaksiatan apabila dia bertobat
  • 00:17:31
    dia harus menulis kemaksiatan itu di
  • 00:17:33
    depan dan kafarah dan dia harus
  • 00:17:36
    menuliskan apa penebus dari kemaksiatan
  • 00:17:39
    yang telah dilakukan, maka itu harus
  • 00:17:42
    ditaruh di depan pintu rumah mereka.
  • 00:17:44
    Sehingga setiap orang apabila mereka
  • 00:17:46
    lewat itu mereka tahu
  • 00:17:48
    dosanya dosanya penghuni rumah ini apa
  • 00:17:51
    tadi malam dan apa yang harus mereka
  • 00:17:54
    tebus untuk menebus dosa itu. Dan itu
  • 00:17:56
    tidak dibebankan kepada kita. Kita kalau
  • 00:17:59
    bertobat cukup kita menutupi aib kita
  • 00:18:02
    dan dosa kita. Hanya kita yang tahu.
  • 00:18:04
    Bahkan bukan hanya itu saja. Bahkan
  • 00:18:12
    ketika perintahkan untuk menutupi dosa
  • 00:18:15
    saudara kita dan tidak memberitahukan
  • 00:18:17
    dosa itu kepada orang
  • 00:18:18
    lain. Dulu kalau ada umatnya sebelum
  • 00:18:22
    Rasulullah mereka melakukan kesyirikan
  • 00:18:24
    harus wajib membunuh diri mereka.
  • 00:18:26
    Faqtulu anfusakum. Sebagaimana kaum
  • 00:18:29
    Yahudi ketika menyembah kepada sapi,
  • 00:18:31
    lalu akhirnya mereka diperintahkan untuk
  • 00:18:33
    membunuh diri mereka. Bunuh diri secara
  • 00:18:36
    massal atas perbuatan massal ketika
  • 00:18:38
    mereka melakukan kesyirikan. Kalau kita
  • 00:18:41
    hari ini ada seseorang yang melakukan
  • 00:18:43
    kesyirikan lalu bertobat, maka dia tidak
  • 00:18:46
    perlu bunuh diri. Cukuplah dia bertobat
  • 00:18:48
    dengan taubatan nasuha. Inn taubata
  • 00:18:51
    tahdimu ma qoblaha. Sesungguhnya tobat
  • 00:18:53
    itu memang menghapuskan seluruh dosa
  • 00:18:55
    sebelum kita melakukan tobat.
  • 00:18:59
    Itulah di antara
  • 00:19:03
    contoh beban syariat yang jauh lebih
  • 00:19:06
    ringan daripada beban syariat yang Allah
  • 00:19:09
    berikan kepada kaum sebelum kita. Nah,
  • 00:19:12
    itulah yang menjadikan kita akhirnya
  • 00:19:14
    betul-betul memahami betapa besarnya dan
  • 00:19:17
    betapa sempurnanya rahmat yang Allah
  • 00:19:19
    berikan kepada kita dengan diutusnya
  • 00:19:21
    Rasulullah sallallahu alaihi wasallam.
  • 00:19:23
    Makanya kan berulang-ulang sering saya
  • 00:19:24
    menyampaikan hutang kita kepada baginda
  • 00:19:27
    nabi itu lebih besar daripada hutang
  • 00:19:29
    kita kepada ibu dan bapak
  • 00:19:32
    kita. Karena Rasulullah menjelaskan
  • 00:19:34
    kepada kita petunjuk hidup supaya kita
  • 00:19:37
    selamat. Rasulullah menjelaskan supaya
  • 00:19:39
    kita nanti mendapatkan keselamatan dalam
  • 00:19:42
    pengadilan Allah. Dan Rasulullah pula
  • 00:19:44
    yang dengan diutusnya Rasulullah itu
  • 00:19:46
    diringankan beban syariat dalam
  • 00:19:48
    kehidupan kita dengan hadirnya
  • 00:19:50
    Rasulullah di antara kita. Selawat kita
  • 00:19:52
    kepada baginda nabi. Allahumma shalli
  • 00:19:56
    al setelah kita mengetahui itu, lalu apa
  • 00:20:00
    maksudnya ketika kita berdoa, "Rabbana
  • 00:20:02
    wala tahmil alaina isron kama
  • 00:20:04
    hamaltahuahu alalladina minqoblina."
  • 00:20:07
    Kalau memang beban
  • 00:20:08
    syariat untuk kita dengan adanya rahmat
  • 00:20:12
    semenjak diutusnya Rasulullah pada
  • 00:20:13
    kehidupan kita. Terus artinya kita
  • 00:20:16
    berdoa dengan doa ini untuk apa, Ustaz?
  • 00:20:19
    Kan sudah diringankan.
  • 00:20:20
    Ya Allah, janganlah Engkau membebani
  • 00:20:22
    kepada kami dengan beban yang berat
  • 00:20:24
    sebagaimana beban yang Engkau berikan
  • 00:20:26
    kepada kaum sebelum kami. Kan kita sudah
  • 00:20:29
    diringankan. Lalu fungsinya kita berdoa
  • 00:20:31
    dengan doa ini apa? Apakah kita masih
  • 00:20:33
    minta keringanan-keringanan lagi padahal
  • 00:20:35
    syariat itu sudah sempurna?
  • 00:20:39
    Nah,
  • 00:20:41
    mari renungan dan tadabur kita pada
  • 00:20:43
    kesempatan hari ini. Maka akhirnya
  • 00:20:46
    ketika kita sudah mengetahui betapa
  • 00:20:49
    besarnya Allah itu memberikan kenikmatan
  • 00:20:51
    pada kehidupan kita dengan beban syariat
  • 00:20:54
    yang Allah sudah mudahkan untuk kita
  • 00:20:57
    dibandingkan beban syariat yang Allah
  • 00:20:59
    bebankan dan Allah pikulkan kepada kaum
  • 00:21:02
    sebelum kita. Lalu kenapa kita harus
  • 00:21:04
    berdoa dengan doa ini? Para ulama lalu
  • 00:21:07
    menyampaikan beberapa takwil dan
  • 00:21:09
    beberapa
  • 00:21:11
    interpretasi. Yang
  • 00:21:14
    pertama wala tahmil alaina isron kama
  • 00:21:17
    hamaltahuahu aladina minqoblina. Artinya
  • 00:21:20
    adalah, "Ya Allah, kita ini ketika
  • 00:21:23
    berdoa, melantunkan doa ini di dalam
  • 00:21:26
    lisan kita ketika berdoa dengan hati
  • 00:21:28
    yang tulus, mengharapkan kebaikan
  • 00:21:30
    artinya adalah ya
  • 00:21:33
    Allah janganlah Engkau berikan kepada
  • 00:21:35
    kami satu syariat yang mana syariat itu
  • 00:21:39
    akan terjadi penyimpangan dalam aplikasi
  • 00:21:41
    kehidupan kami sebagaimana penyimpangan
  • 00:21:43
    yang dulu dilakukan oleh Yahudi dan
  • 00:21:45
    Nasra di dalam mereka menjalankan
  • 00:21:48
    syariat.
  • 00:21:50
    Karena kita harus paham, Pak. Di sini
  • 00:21:52
    ada kata alalladina minqoblina.
  • 00:21:55
    Minqoblina itu sebelum kita lah. Sebelum
  • 00:21:57
    kita itu siapa? Yahudi dan Nasra.
  • 00:22:00
    Ketika
  • 00:22:02
    kita kan kepada kami satu
  • 00:22:05
    beban sebagaimana beban yang Engkau
  • 00:22:08
    berikan kepada kaum sebelum kami.
  • 00:22:10
    Artinya kita itu memohon kepada Allah
  • 00:22:12
    supaya setiap syariat yang harus kita
  • 00:22:15
    terapkan pada kehidupan kita tidak
  • 00:22:18
    terjadi penyelewengan dan tidak terjadi
  • 00:22:21
    sebuah proses yang tidak benar di dalam
  • 00:22:24
    kita mengaplikasikan dalam kehidupan.
  • 00:22:27
    Karena kaum sebelum kita mereka itu
  • 00:22:29
    melakukan penyelewengan di dalam
  • 00:22:31
    mengaplikasikan
  • 00:22:33
    syariat. Mari kita lihat apa yang kita
  • 00:22:36
    lihat dari kalangan Yahudi. Yahudi itu,
  • 00:22:40
    Pak, kalau kita lihat dan supaya kita
  • 00:22:42
    bisa paham tentang doa ini, Yahudi itu
  • 00:22:45
    punya karakter. Karakternya Yahudi itu
  • 00:22:47
    apa? Karakternya Yahudi itu kalau dia
  • 00:22:51
    mendapatkan syariat itu selalu minta
  • 00:22:53
    syariat yang berat.
  • 00:22:56
    Ketika Allah perintahkan
  • 00:22:59
    untuk mereka bertanya-tanya tentang
  • 00:23:02
    sapinya kayak apa, warnanya kayak apa,
  • 00:23:05
    umurnya kayak apa, status status sapinya
  • 00:23:08
    kayak apa. Yang ujung ketika permintaan
  • 00:23:11
    mereka kepada syariat itu banyak,
  • 00:23:13
    ujungnya apa? Ujungnya tidak mau
  • 00:23:15
    mengamalkan syariat itu walaupun penuh
  • 00:23:18
    dengan pertanyaan ketika syariat itu
  • 00:23:20
    diturunkan.
  • 00:23:22
    Jadi akhirnya ketika kita berdoa,
  • 00:23:24
    "Rabbana wala tahmil ala isbana wala
  • 00:23:27
    tahmil alaina isr kama hamalta wadina
  • 00:23:30
    minqoblina kita itu memohon kepada Allah
  • 00:23:33
    supaya sifatnya Yahudi itu jangan sampai
  • 00:23:35
    kena kepada kita." Sifatnya Yahudi itu
  • 00:23:38
    apa? Yaitu adalah suka sekali
  • 00:23:41
    bertanya-tanya. Suka sekali mereka itu
  • 00:23:44
    melihat syariat. Tapi ujung ketika dia
  • 00:23:46
    berinteraksi sama syariat itu ujungnya
  • 00:23:48
    meninggalkan dan berkhianat kepada
  • 00:23:50
    syariat. setelah mereka banyak melakukan
  • 00:23:52
    negosiasi kepada
  • 00:23:55
    Allah. Kadang-kadang ada sifat Yahudi
  • 00:23:58
    yang bisa jadi virusnya itu nular pada
  • 00:24:01
    kehidupan manusia. Terutama seorang
  • 00:24:03
    muslim karena suul khuluk di penyakit
  • 00:24:05
    buruk itu nular. Kadang-kadang ada
  • 00:24:07
    seorang muslim ketika mendapati syariat
  • 00:24:10
    maka dia bertanya-tanya tentang satu
  • 00:24:12
    syariat. Tapi ujung ketika dia bertanya
  • 00:24:14
    kepada syariat itu ujungnya ya juga
  • 00:24:16
    tidak mengerjakan.
  • 00:24:19
    Tapi begitu banyak sekali interaksi yang
  • 00:24:22
    dia berikan kepada syariat itu. Itu yang
  • 00:24:25
    kita khawatirkan. Makanya akhirnya kita
  • 00:24:27
    menjumpai bagaimana sifatnya orang
  • 00:24:29
    Yahudi. Orang Yahudi itu tahu ilmu tapi
  • 00:24:31
    tidak mau mengerjakan dan mengamalkan
  • 00:24:33
    ilmunya. Itu yang kita khawatirkan. Kita
  • 00:24:36
    tahu diberikan ilmunya di dalam syariat.
  • 00:24:39
    Allah memberitahu kepada kita ini
  • 00:24:40
    syariatnya begini, syariatnya begini,
  • 00:24:42
    syariatnya begini. Tapi ujung ketika
  • 00:24:45
    kita mengetahui ilmu itu, akhirnya kita
  • 00:24:47
    yang meninggalkan syariat itu. Itu
  • 00:24:50
    yang kepada kita. Akhirnya kita berdoa,
  • 00:24:53
    "Rabbana wala tahmil alaina isr kama
  • 00:24:55
    hammalta wadina minqlina." Kami itu ndak
  • 00:24:58
    mau kalau berinteraksi sama syariat itu
  • 00:25:01
    sebagaimana interaksinya Yahudi ketika
  • 00:25:03
    mereka berinteraksi kepada
  • 00:25:06
    syariat. Jangan kita pikir orang Yahudi
  • 00:25:09
    itu tidak tahu ilmu, Pak. Mereka tahu
  • 00:25:11
    ilmu bahkan sampai mereka tahu tentang
  • 00:25:15
    kesyirikan. Mereka tahu tentang
  • 00:25:17
    perkara-perkara yang ada di dalam
  • 00:25:18
    kitabullah yang mereka baca. Kitab
  • 00:25:21
    Taurat itu ada sesuai dengan apa yang
  • 00:25:24
    mereka baca di dalam kitab Al-Qur'an.
  • 00:25:26
    Tapi ujungnya ya begitu. Bagaimana
  • 00:25:29
    mereka suka menawar-nawar syariat dan
  • 00:25:31
    mereka suka mengadakan hillah. Hillah
  • 00:25:33
    itu tipu muslihat kepada syariat. Ketika
  • 00:25:36
    Allah haramkan mereka untuk ber untuk
  • 00:25:40
    apa? Apa untuk mengambil ikan pada hari
  • 00:25:43
    Sabtu, mereka membuat hilah, mereka
  • 00:25:46
    membuat tipu muslihat. Tipu muslihatnya
  • 00:25:48
    bagaimana? Mereka pasang itu jaringnya
  • 00:25:51
    pada hari Jumat malam dan mereka ambil
  • 00:25:53
    pada waktu hari Ahad. Yang intinya sama,
  • 00:25:56
    mereka nyerok ikan itu pada hari Sabtu.
  • 00:25:58
    Itu namanya hillah, Pak. Dan banyak
  • 00:26:01
    manusia yang hari ini terkadang memahami
  • 00:26:03
    satu syariat lalu dia pikir bagaimana
  • 00:26:06
    syariat ini bisa bagaimana syariat ini
  • 00:26:09
    bisa untuk ditinggalkan tapi dia merasa
  • 00:26:12
    tapi dia supaya tidak merasa berdosa.
  • 00:26:18
    Akhirnya jadi halal bagaimana yang halal
  • 00:26:21
    bisa menjadi haram itu terus ada
  • 00:26:23
    orang-orang yang semacam itu mewarisi
  • 00:26:25
    sifatnya orang Yahudi. Makanya akhirnya
  • 00:26:29
    minqoblina yang ada pada ayat surat
  • 00:26:33
    Albaqarah 286. Ya Allah berikanlah
  • 00:26:35
    kepada kami satu syariat yang kami itu
  • 00:26:38
    mampu melakukannya. Tidak sebagaimana
  • 00:26:40
    orang Yahudi. Mereka mengetahui syariat,
  • 00:26:42
    mereka memahami syariat, tetapi mereka
  • 00:26:44
    meninggalkan syariat
  • 00:26:46
    itu. Nah, itu yang menjadi maksud ketika
  • 00:26:50
    kita berdoa dengan doa
  • 00:26:52
    ini. Minqoblina selain Yahudi itu apa?
  • 00:26:55
    Nasra, Pak. Nasra itu sifatnya apa? Dia
  • 00:26:58
    kontradiktif dengan sifatnya Yahudi.
  • 00:27:01
    Sifatnya Yahudi itu mereka suka menawar
  • 00:27:04
    syariat. Kalau Nasra sebaliknya mereka
  • 00:27:07
    suka memberat-beratkan syariat karena
  • 00:27:10
    mereka tanpa didasari dengan ilmu.
  • 00:27:12
    Akhirnya apa? Akhirnya mereka tidak
  • 00:27:15
    mereka contohnya tidak mau menikah.
  • 00:27:17
    Mereka banyak membuat syariat-syariat
  • 00:27:18
    yang berat, yang berlawanan dan
  • 00:27:21
    kontradiktif dengan sifatnya orang
  • 00:27:23
    Yahudi. Maka akhirnya kita ketika berdoa
  • 00:27:27
    dengan doa ini, kita memohon kepada
  • 00:27:30
    Allah supaya kita juga tidak terkena
  • 00:27:33
    pemahaman gulu. Ngulu itu apa?
  • 00:27:36
    Gulu itu berlebih-lebihan di dalam agama
  • 00:27:38
    ini. Karena sesungguhnya la
  • 00:27:41
    yusadinabahu tidaklah seseorang itu
  • 00:27:43
    mereka berlaku keras kepada agama ini
  • 00:27:46
    kecuali pasti perilaku ekstrem yang
  • 00:27:50
    mereka lakukan di dalam menjalankan
  • 00:27:51
    agama kecuali pasti akan mengalahkan
  • 00:27:53
    dia. Dan itu sifatnya orang Nasra, Pak.
  • 00:27:56
    Nasra itu sampai mereka gak menikah.
  • 00:27:59
    Mereka haramkan diri mereka ketika
  • 00:28:01
    mereka menjadi pastur, mereka tidak
  • 00:28:04
    menikah. Dan itu termasuk salah satu
  • 00:28:06
    bentuk ekstremisme yang Allah tidak
  • 00:28:08
    pernah berikan itu kepada kehidupan
  • 00:28:10
    syariat manusia, kan. Makanya saya
  • 00:28:13
    teringat
  • 00:28:15
    kisahnya Albaqilani, Pak. Saya kemarin
  • 00:28:18
    pada waktu muhadarah nyampaikan kisah
  • 00:28:19
    ini. Ada satu kisah, Pak, tentang salah
  • 00:28:22
    satu ulama yang bernama Albaqilani.
  • 00:28:25
    Albaqilani ini ulama
  • 00:28:27
    besar. Lalu beliau pernah diundang sama
  • 00:28:30
    orang
  • 00:28:31
    Romawi. Orang Romawi ini, raja Romawi
  • 00:28:34
    ini pengin sekali untuk mematakan
  • 00:28:37
    argumen orang, untuk mematakan argumen
  • 00:28:39
    kaum muslimin. Lalu mereka memberi, Lalu
  • 00:28:43
    mereka memberikan undangan kepada orang
  • 00:28:45
    yang paling pintar. dan dianggap ulama
  • 00:28:47
    di antara kaum muslimin supaya datang
  • 00:28:49
    kepada kerajaan
  • 00:28:51
    dia. Albaqilani ketika memberikan
  • 00:28:55
    undangan itu, dia sudah mempersiapkan
  • 00:28:56
    para pendeta dan pastor yang terbaik,
  • 00:28:58
    yang paling pintar, Pak. Supaya bisa
  • 00:29:01
    mendebat utusan kaum muslimin. Utusan
  • 00:29:03
    kaum muslimin yang diutus Albaqilani,
  • 00:29:05
    Pak.
  • 00:29:08
    Maka sebelum Al buatkan di depan
  • 00:29:12
    singgahsana saya sebuah pintu kecil
  • 00:29:15
    supaya nanti kalau dia datang ke tempat
  • 00:29:17
    singgasana, ke tempat kerajaan kita, dia
  • 00:29:20
    harus meruk. Dia harus rukuk untuk
  • 00:29:22
    menghormati saya
  • 00:29:24
    disebabkan pintu kecil yang kita sudah
  • 00:29:27
    siapkan. Insyaallah.
  • 00:29:29
    Selain itu dia sudah mempersiapkan para
  • 00:29:31
    pastor yang terbaik yang nanti
  • 00:29:33
    diharapkan bisa mendebat
  • 00:29:35
    Albaqilani. Albaqilani mendapatkan
  • 00:29:37
    undangan datang sebagai utusan kaum
  • 00:29:39
    muslimin, Pak. Datang pertama kali
  • 00:29:42
    ketika datang, ada pintu
  • 00:29:45
    kecil. Albaqilani sebagai ulama yang
  • 00:29:48
    rabbani memiliki basirah. Seorang
  • 00:29:50
    walinya Allah dilawan.
  • 00:29:52
    Pakilani. Ketika menghadapi ada pintu
  • 00:29:55
    kecil dia tidak mau untuk rukuk.
  • 00:29:58
    Ya, tidak mau dia rukuk kepada seorang
  • 00:30:01
    raja Romawi. Yang dilakukan Albaqilani
  • 00:30:03
    apa? Albaqilani itu memutar badannya
  • 00:30:07
    lalu masuk ke pintu dengan cara berjalan
  • 00:30:10
    ke belakang,
  • 00:30:11
    Pak. Sang raja Romawi kaget lah. Malah
  • 00:30:14
    saya dikasih pantat gitu. Mau marah gak
  • 00:30:18
    bisa wong dia yang masang pintu itu. Dan
  • 00:30:21
    di situ tidak ada tulisan bahwasanya
  • 00:30:23
    masuknya harus menghadap ke depan. Sang
  • 00:30:25
    raja Romawi kalah 1-0,
  • 00:30:28
    Pak. Tapi dia masih berharap nanti
  • 00:30:31
    pastor-pastor saya akan akan membuat
  • 00:30:33
    malu Albaqilani. Albaqilani pada saat
  • 00:30:37
    itu baru saja datang setelah dia mundur
  • 00:30:40
    ke belakang baru aja datang langsung
  • 00:30:42
    bagaimana omongan Bakilani langsung
  • 00:30:44
    menjadikan terdiam para pastur.
  • 00:30:47
    Albakilani
  • 00:30:49
    berkata, "Gimana kabarnya raja? Gimana
  • 00:30:53
    kabarnya para pastur-pastur ini?
  • 00:30:55
    Gimana kabar istri kalian dan anak-anak
  • 00:30:59
    kalian? Sang raja ketika mendengar
  • 00:31:02
    ucapan sapaan pertama kali dengan ucapan
  • 00:31:04
    sapaan itu, sang raja Romawi marah, "Eh,
  • 00:31:09
    Albaqilani kamu ini bodoh
  • 00:31:12
    ya. Inikah utusan kaum muslimin? Gimana
  • 00:31:15
    sih kamu nanya sama para pastor itu
  • 00:31:17
    tentang istri mereka dan anak mereka?
  • 00:31:19
    Mereka itu tidak punya istri dan mereka
  • 00:31:21
    tidak punya anak.
  • 00:31:24
    Rosalqilani pura-pura
  • 00:31:28
    bodoh. Loh, kenapa mereka tidak punya
  • 00:31:30
    istri dan tidak punya anak? Karena
  • 00:31:32
    mereka itu suci. Makanya mereka tidak
  • 00:31:34
    menikah dan mereka tidak punya anak. Di
  • 00:31:37
    situlah jawaban
  • 00:31:39
    Albaqilani. Kalau kalian mensucikan
  • 00:31:41
    manusia, kenapa kalian tidak sucikan
  • 00:31:44
    Allah? Bahwasanya Allah itu tidak punya
  • 00:31:46
    anak dan tidak punya ibu. Masyaallah.
  • 00:31:48
    Sang raja Romawi terdiam. Pastornya
  • 00:31:51
    tidak ada yang bisa menjawab, Pak.
  • 00:31:52
    Selesai
  • 00:31:54
    debatnya Albaqilani. Langsung sang raja
  • 00:31:56
    itu ngerasa wah kita salah ngundang
  • 00:31:59
    orang. Tapi di situ kita mendapati
  • 00:32:02
    tentang sebuah
  • 00:32:04
    kisah bahwasanya diterangkan oleh ahli
  • 00:32:07
    tafsir ketika kita berdoa rabbana wala
  • 00:32:09
    tahmil alaina isron kama hamaltazina
  • 00:32:12
    minqoblina. Supaya kita itu tidak
  • 00:32:14
    terkena virusnya orang-orang nasra.
  • 00:32:16
    Mereka itu
  • 00:32:17
    berlebih-lebihan di dalam kehidupan
  • 00:32:19
    menjalankan agama mereka yang tidak
  • 00:32:22
    dibimbing dengan syariat yang benar.
  • 00:32:24
    Makanya ketika kita berdoa dengan doa
  • 00:32:26
    ini adalah supaya kita tidak terkena
  • 00:32:28
    Yahudi dan supaya kita tidak terkena
  • 00:32:31
    Nasra. Makanya maaf jangan sampai kita
  • 00:32:34
    terkena hulu, Pak. Karena salah satu
  • 00:32:36
    perkara yang merusak itu perkara hulu.
  • 00:32:39
    tidaklah orang mereka berlebih-lebihan
  • 00:32:41
    di dalam agama tidak sesuai dengan
  • 00:32:44
    takaran kecuali perkara yang dia
  • 00:32:46
    jalankan secara ekstrem ketika mereka
  • 00:32:49
    gulu, kecuali gulu itu akan merusak dia.
  • 00:32:51
    Kenapa? Tidak akan kuat manusia itu
  • 00:32:52
    melakukan gulu di dalam kehidupan agama.
  • 00:32:57
    Saya pernah menjumpai ada sahabat saya
  • 00:32:59
    cerita, dia punya seorang teman gulu
  • 00:33:02
    yang akhirnya gulunya itu ya mengalahkan
  • 00:33:05
    dia. Dia tidak bisa bertahan dalam sikap
  • 00:33:07
    gulunya ketika ekstrem,
  • 00:33:09
    Pak. Karena salah satu di antara virus
  • 00:33:11
    yang dibuat oleh setan adalah membuat
  • 00:33:13
    seseorang itu ghulu berlebih-lebihan di
  • 00:33:15
    dalam kehidupan agama. Karena setan itu
  • 00:33:18
    menjadi penumpang di balik setiap hasrat
  • 00:33:21
    pada hati manusia. Kalau dia pengin
  • 00:33:23
    berbuat ketaatan, setan itu terkadang
  • 00:33:25
    membiarkan orang itu melakukan ketaatan,
  • 00:33:27
    tetapi bagaimana orang yang melakukan
  • 00:33:29
    ketaatan itu bisa ekstrem di dalam
  • 00:33:31
    melakukan ketaatan itu sampai akhirnya
  • 00:33:34
    dia dikalahkan dengan sikap ekstremnya
  • 00:33:37
    itu. Makanya pada zaman Nabi sallallahu
  • 00:33:39
    alaihi wasallam kan sudah muncul gejala
  • 00:33:41
    itu. Ada tiga pemuda melihat bagaimana
  • 00:33:44
    kehidupan Rasulullah. Lalu akhirnya
  • 00:33:46
    mereka berkata kepada Rasulullah, "Ya
  • 00:33:50
    kalau Rasulullah ibadahnya semacam itu
  • 00:33:52
    padahal beliau telah dijamin dengan
  • 00:33:53
    surga loh apalagi kami akhirnya
  • 00:33:55
    tiga-tiganya memutuskan, saya tidak akan
  • 00:33:57
    tidur dan saya akan salat sepanjang
  • 00:33:59
    malam setiap hari. Saya tidak akan
  • 00:34:02
    pernah berbuka setiap hari saya akan
  • 00:34:03
    berbuka dan saya tidak akan menikah."
  • 00:34:06
    Dan ketika terdengar oleh Rasulullah,
  • 00:34:08
    Rasulullah meluruskan. Karena ini
  • 00:34:09
    termasuk ghulu, Pak.
  • 00:34:12
    Ini termasuk perkara guluk yang akhirnya
  • 00:34:15
    menyebabkan perkara guluk itu yang
  • 00:34:17
    merupakan perkara yang merusak kehidupan
  • 00:34:20
    umat sebelum Rasulullah itu ya perkara
  • 00:34:22
    gulu. Faahu man ahlaka manana qoblakum
  • 00:34:24
    algulu fiddin. Yang merusak kehidupan
  • 00:34:26
    umat sebelum kita itu perkara ekstrem di
  • 00:34:29
    dalam menjalankan agama tidak sesuai
  • 00:34:31
    dengan takaran-takaran yang telah
  • 00:34:33
    diberikan oleh syariat. Dan itu yang
  • 00:34:35
    kita minta kepada Allah.
  • 00:34:39
    Bedakan antara gulu dengan komitmen
  • 00:34:41
    dalam sunah. Beda. Ini ada
  • 00:34:44
    perbedaannya. Kalau kita menjalankan
  • 00:34:47
    agama sesuai dengan perintahnya dan
  • 00:34:49
    sesuai dengan takarannya, itu namanya
  • 00:34:51
    komitmen menjalankan
  • 00:34:53
    ketaatan. Tapi yang dilarang itu bukan
  • 00:34:56
    komitmen. Komitmen itu kewajiban. Tapi
  • 00:34:58
    yang merusak itu bukan komitmen. Tapi
  • 00:35:00
    perkara ghulu ketika sudah berlebihan.
  • 00:35:02
    Perkara mubah diharamkan, perkara yang
  • 00:35:05
    Allah halalkan diharamkan. itu gak
  • 00:35:08
    boleh. Contoh mengharamkan dunia itu
  • 00:35:10
    termasuk perkara gulu. Dia sengaja tidak
  • 00:35:13
    mau menikah itu termasuk perkara ghulu.
  • 00:35:16
    Perkara-perkara mubah yang asalnya
  • 00:35:17
    diperbolehkan oleh Allah disuruh
  • 00:35:20
    diperbolehkan makan daging. Kita
  • 00:35:21
    haramkan kita enggak mau makan daging.
  • 00:35:23
    Itu juga bisa termasuk perkara gulu.
  • 00:35:26
    Makanya akhirnya ketika kita berdoa,
  • 00:35:28
    "Rabbana wala tahmil alaina isron kama
  • 00:35:30
    hamaltahu aladina minqoblina." Ya Allah,
  • 00:35:34
    sesungguhnya berikan kepada kami satu
  • 00:35:36
    syariat di mana kami mampu untuk
  • 00:35:38
    mengamalkan syariat ini. Tidak
  • 00:35:40
    sebagaimana orang Yahudi dan orang Nasra
  • 00:35:43
    ketika mereka bermuamalah dengan syariat
  • 00:35:45
    yang Kau turunkan. Kita tidak
  • 00:35:47
    menggampang-gampangkan, tapi juga kita
  • 00:35:49
    tidak memberat-beratkan dan kita memohon
  • 00:35:52
    kepada Allah supaya kita tidak sampai
  • 00:35:53
    terjatuh dalam dua virus itu pada
  • 00:35:55
    kehidupan kita di dalam berinteraksi
  • 00:35:58
    kepada
  • 00:35:59
    syariat. Ya, hati-hati ya, Pak. Jadi
  • 00:36:03
    itulah dua hal. Makanya ada namanya
  • 00:36:05
    ifrad dan tafrid. Ifrad itu apa? Ifrad
  • 00:36:09
    dan tafrid itu ketika yang satu sisi
  • 00:36:11
    menggampang-gampang. Yang satu sisi itu
  • 00:36:13
    melebih-lebihkan dengan sesuatu yang
  • 00:36:15
    sikapnya itu sudah
  • 00:36:17
    ekstrem. Gimana caranya kita mengetahui
  • 00:36:20
    ini sudah ekstrem, ini adalah komitmen
  • 00:36:23
    yang benar? Itu caranya dengan kita
  • 00:36:25
    belajar. Makanya, maaf, salah satu di
  • 00:36:28
    antara tindakan akhirnya orang
  • 00:36:31
    terjerumus kepada perkara gulu itu apa?
  • 00:36:33
    Biasanya kalau mereka belajarnya secara
  • 00:36:35
    otodidak hanya dari buku dan hanya dari
  • 00:36:37
    internet, itu termasuk salah satu
  • 00:36:40
    perkara yang instan untuk membuat orang
  • 00:36:42
    itu hul.
  • 00:36:44
    Makanya para ulama dulu sudah mengatakan
  • 00:36:47
    salah satunya alkhatib albaghdadi para
  • 00:36:50
    600 tahun yang lalu eh 1000 tahun yang
  • 00:36:53
    lalu itu beliau sudah menyampaikan
  • 00:36:55
    manana kitabuhu sikhuhu kasur khuhu.
  • 00:36:59
    Siapapun kalau dia
  • 00:37:01
    belajar melalui kitab tanpa ada
  • 00:37:04
    bimbingan
  • 00:37:05
    guru, pasti banyak salahnya. Kenapa?
  • 00:37:08
    Sikap yang akan dia simpulkan cenderung
  • 00:37:11
    untuk ghulu hulu di dalam apa yang dia
  • 00:37:12
    simpulkan.
  • 00:37:15
    Kita lihat hari ini perilaku-perilaku
  • 00:37:17
    orang yang gulu itu biasanya apa ya?
  • 00:37:19
    Bermodal dengan kitab yang dia baca
  • 00:37:21
    tanpa bimbingan orang yang ahlul ilmi.
  • 00:37:23
    Akhirnya kesimpulan-kesimpulan mereka
  • 00:37:25
    itu bukan kesimpulan yang membawa
  • 00:37:27
    interaksi syariat yang benar, tapi
  • 00:37:29
    justru membawa sikap
  • 00:37:32
    ekstremisme. Sehingga akhirnya
  • 00:37:34
    terjadilah perkara-perkara terulangnya
  • 00:37:36
    kembali virusnya Yahudi dan virusnya
  • 00:37:39
    Nasra. Yahudi tahu ilmu tapi tidak
  • 00:37:42
    mengamalkan syariat. Orang Nasra ndak
  • 00:37:45
    ngerti ilmu, tapi mereka
  • 00:37:46
    berlebih-lebihan di dalam mereka
  • 00:37:48
    mengamalkan syariat. Itu yang kita
  • 00:37:51
    betul-betul memohon kepada Allah.
  • 00:37:54
    Makanya agama ini tuh agama tawasub di
  • 00:37:57
    pertengahan. Apa yang mubah mubah. Apa
  • 00:38:01
    yang Allah halalkan, halalkan. Apa yang
  • 00:38:03
    Allah haramkan, haramkan. sudah jangan
  • 00:38:06
    akhirnya kita membebani dan kita
  • 00:38:08
    akhirnya menjadikan yang haram jadi
  • 00:38:10
    halal, yang halal diharamkan. Dan itu
  • 00:38:13
    merupakan salah satu permohonan kita
  • 00:38:16
    ketika kita berdoa dengan doa ini, kita
  • 00:38:18
    itu memohon sama Allah, "Ya Allah,
  • 00:38:20
    supaya virusnya Yahudi tidak ada pada
  • 00:38:23
    kehidupan agama saya dan virusnya Nasra
  • 00:38:26
    itu tidak hadir dalam kehidupan saya."
  • 00:38:29
    Ini penafsiran yang
  • 00:38:31
    pertama, ya. Jadi kalau kita berdoa,
  • 00:38:33
    "Rabbana wala tahmil alaina isron kama
  • 00:38:35
    hamaltahu alalladina
  • 00:38:37
    minqoblina." Kalau kita sudah berdoa
  • 00:38:40
    dengan doa ini, yang kita gambarkan
  • 00:38:42
    adalah, "Ya Allah supaya saya tidak
  • 00:38:44
    sebagaimana Yahudi, tidak sebagaimana
  • 00:38:49
    Nasra." Penafsiran yang kedua di dalam
  • 00:38:52
    tafsirnya Imam Al-Qurtubi, Jamiul apa?
  • 00:38:55
    Di dalam kitabnya Jamiul
  • 00:38:57
    Ahkam, Imam Qurtubi menyampaikan takwil
  • 00:39:01
    pada surah Albaqarah 286 itu artinya
  • 00:39:04
    adalah kita ini ketika berdoa rabbana
  • 00:39:07
    wala tahmil alaina isron kama hamaltahu
  • 00:39:10
    aladina minqoblina adalah kita ini
  • 00:39:12
    berdoa supaya Allah itu memberikan
  • 00:39:16
    kepada kita kemudahan di dalam
  • 00:39:18
    menjalankan
  • 00:39:19
    syariat lalu dengan syariat yang Allah
  • 00:39:22
    mudahkan untuk kita menjadikan kita
  • 00:39:24
    nanti nanti mudah untuk meraih rahmatnya
  • 00:39:27
    Allah. Jadi artinya ketika kita berdoa,
  • 00:39:30
    "Rabbana wala tahmil alaina," kita itu
  • 00:39:31
    mohon sama Allah, "Ya Allah, berikanlah
  • 00:39:34
    kepadaku kemudahan di dalam menjalankan
  • 00:39:36
    syariat dan jadikanlah saya itu tahu apa
  • 00:39:39
    syariat yang paling mudah untuk saya.
  • 00:39:41
    Supaya dengan syariat yang kau mudahkan
  • 00:39:42
    untuk saya, saya bisa menjemput
  • 00:39:45
    rahmat kan. Kita sudah tahu, saya sudah
  • 00:39:48
    ulang-ulang perkataan dari Imam Malik.
  • 00:39:49
    Imam Malik itu kan pernah berbicara,
  • 00:39:51
    Pak, innallaha qosamal amal kama qosamal
  • 00:39:54
    arzaq. Allah itu membagi amal
  • 00:39:57
    sebagaimana Allah membagi rezeki. Ada
  • 00:40:00
    yang dimudahkan salat malam, ada yang
  • 00:40:03
    dimudahkan puasa, ada yang dimudahkan
  • 00:40:05
    sedekah. Dan setiap masing-masing dari
  • 00:40:07
    kita itu beda-beda kemudahan di dalam
  • 00:40:09
    kita menjalankan
  • 00:40:11
    ibadah. Kita ketika berdoa, "Rabbana
  • 00:40:14
    wala tahmil alaina isron kama hamaltahu
  • 00:40:17
    aladina minqoblina." Nah, kata Imam
  • 00:40:19
    Qurtubi, kita itu mohon sama Allah, "Ya
  • 00:40:21
    Allah, berikanlah saya kemudahan di
  • 00:40:23
    dalam menjalankan syariat dan berikanlah
  • 00:40:26
    petunjuk kepadaku, sebuah syariat yang
  • 00:40:29
    mudah bagiku untuk aku lakukan supaya
  • 00:40:32
    syariat itu aku kerjakan untuk menggapai
  • 00:40:34
    rahmat dan ridamu." Karena banyak di
  • 00:40:37
    antara kita tuh kadang-kadang belum
  • 00:40:38
    tahu, Pak, apa kemudahan syariat yang
  • 00:40:40
    Allah berikan untuk kita.
  • 00:40:43
    Saya misalkan nanya gitu ya sama seorang
  • 00:40:46
    bapak-bapak, apa rezeki amal yang Allah
  • 00:40:48
    berikan kepada bapak? Belum tentu setiap
  • 00:40:51
    orang yang ditanya dengan pertanyaan itu
  • 00:40:53
    dia bisa
  • 00:40:54
    menjawab apa ya kemudahan amal yang
  • 00:40:57
    Allah mudahkan untuk saya ustaz. Tahajud
  • 00:41:00
    masih berat, puasa sunah jarang, sedekah
  • 00:41:04
    saya pelit.
  • 00:41:07
    Itu kan contoh kasus bahwasanya dia
  • 00:41:09
    tidak tahu tentang kemudahan syariat
  • 00:41:11
    yang Allah berikan
  • 00:41:13
    kepadanya. Pasti ada. Ada,
  • 00:41:15
    Pak. Setiap dari kita itu pasti memiliki
  • 00:41:18
    kemudahan-kemudahan di dalam syariat
  • 00:41:20
    tertentu yang Allah mudahkan kita dalam
  • 00:41:22
    perkara itu. Supaya kita dengan perkara
  • 00:41:25
    itu bisa dengan nikmat untuk menjemput
  • 00:41:27
    rahmatnya Allah.
  • 00:41:30
    Ya kan contoh nih, ada orang yang salat
  • 00:41:31
    tahajudnya gampang walaupun puasanya
  • 00:41:33
    susah tapi dia menikmati tahajud karena
  • 00:41:35
    dia tahu mungkin saya akan mungkin saya
  • 00:41:38
    akan menjemput rahmatnya Allah ya dengan
  • 00:41:40
    tahajud saya. Ada orang yang tahajudnya
  • 00:41:43
    susah tapi puasa sunahnya gampang.
  • 00:41:45
    Akhirnya dia tahu, "Oh, mungkin puasa
  • 00:41:47
    sunah saya inilah yang akan menjemput
  • 00:41:49
    ridanya Allah."
  • 00:41:52
    Ini ini termasuk salah satu di antara
  • 00:41:54
    hikmah baik dalam kehidupan itu
  • 00:41:55
    menemukan potensi amal yang Allah
  • 00:41:57
    rezekikan untuk kita, Pak. Ini ada satu
  • 00:42:00
    dialog saya dengan istri. Istri saya itu
  • 00:42:03
    beberapa waktu sebelum
  • 00:42:05
    lahiran, ada dialog bagus beliau
  • 00:42:08
    ngomong ketika anak delapan, saya nanya,
  • 00:42:11
    "Gimana ini nanti sudah berhenti di
  • 00:42:12
    delapan atau masih kita lanjutkan?" Ini
  • 00:42:14
    saya
  • 00:42:17
    bilang ya ngobrol suami istri
  • 00:42:21
    kan kok Bapak yang jawab. Istri saya
  • 00:42:24
    yang
  • 00:42:26
    jawab. Nah, saat itu pernah beliau
  • 00:42:28
    ngomong ya sudahlah berhenti di delapan
  • 00:42:30
    ya. Bisa bilang ya. Itu beberapa saat
  • 00:42:32
    kemudian dia ngomong kelihatannya jangan
  • 00:42:34
    berhenti di 89. Iya gitu. Saat itu
  • 00:42:37
    langsung beliau itu ngambil kesimpulan,
  • 00:42:39
    semoga Allah menjaga istri saya. Beliau
  • 00:42:41
    ngomong, "Mungkin rezeki amal saya itu
  • 00:42:44
    melahirkan banyak anak kali ya, Bi.
  • 00:42:46
    Rezeki amal saya ke surga itu memang
  • 00:42:47
    banyak anak. Karena kalau saya puasa gak
  • 00:42:50
    bisa. Istri saya tuh enggak bisa puasa,
  • 00:42:52
    Pak. Gimana mau puasa? Ramadan ini
  • 00:42:55
    hamil, Ramadan tahun depan menyusui,
  • 00:42:58
    Ramadan tahun depan lagi hamil lagi,
  • 00:43:00
    Ramadan tahun depan depannya lagi
  • 00:43:03
    menyusui lagi, Pak." Ya, ibarat ya
  • 00:43:06
    dengan bentuk syukur kami itu ibarat
  • 00:43:08
    tukar sandal aja istri saya hamil, Pak.
  • 00:43:11
    Tapi yang menarik adalah ketika beliau
  • 00:43:13
    ngomong itu, mungkin rezeki amal saya
  • 00:43:15
    untuk menjemput rahmatnya Allah itu saya
  • 00:43:17
    rida dengan setiap anak yang Allah
  • 00:43:19
    titipkan kepada saya. Apa yang kita
  • 00:43:22
    ambil menjadi pelajaran ketika kita
  • 00:43:24
    kaitkan dengan Rabbana wala tahmil
  • 00:43:25
    alaina ini? Karena sesungguhnya mungkin
  • 00:43:28
    adalah bahwasanya benar kata Imam
  • 00:43:30
    Qurtubi ketika kita berdoa dengan
  • 00:43:33
    Rabbana wala tahmil alaina isr kama
  • 00:43:35
    hamaltazina minqoblina. Kita itu mohon
  • 00:43:37
    sama Allah, "Ya Allah, supaya setiap
  • 00:43:39
    syariat yang Engkau bebankan kepada
  • 00:43:41
    kami, kami kerjakan dengan mudah dan
  • 00:43:44
    berikan kepada kami satu amal yang
  • 00:43:46
    memang kami itu mudah untuk melakukan
  • 00:43:47
    amal
  • 00:43:48
    itu." Ada orang yang mungkin terbalik
  • 00:43:51
    dengan istri saya, dia mendapatkan anak
  • 00:43:54
    tiga sudah cukup. Suaminya ngomong,
  • 00:43:56
    "Gimana, Ma? Mau myyan lagi?" "Awas ya
  • 00:43:59
    gitu." Sudah mengancam suaminya, tapi
  • 00:44:02
    ternyata dimudahkan baginya untuk
  • 00:44:03
    sedekah. Kita ndak bisa memaksa setiap
  • 00:44:06
    orang memiliki potensi amal yang selalu
  • 00:44:08
    sama. Makanya maaf, jangan suka menilai
  • 00:44:11
    orang lain dengan amal yang kita
  • 00:44:13
    kerjakan. Karena biasanya kita suka
  • 00:44:15
    mencela itu kapan? Kalau kita menilai
  • 00:44:17
    amal orang lain itu dengan kebiasaan
  • 00:44:18
    amal
  • 00:44:20
    kita. Enggak tahajud nih orang ini nih.
  • 00:44:23
    Ya mungkin enggak tahajud tapi mungkin
  • 00:44:26
    dia rida kepada takdir. Ketika dia
  • 00:44:28
    mendapatkan takdir buruk, dia rida. yang
  • 00:44:30
    kamu tidak sadari bagaimana ridanya dia
  • 00:44:32
    mendapatkan takdir buruk itu. Kan kita
  • 00:44:34
    enggak pernah tahu, Pak. Makanya
  • 00:44:37
    akhirnya ketika kita berdoa dengan doa
  • 00:44:39
    ini, Imam Qurtubi itu berkata, "Supaya
  • 00:44:41
    kita tahu amalan kita yang Allah
  • 00:44:43
    mudahkan kepada kita itu
  • 00:44:46
    apa." Karena tidak setiap orang hari ini
  • 00:44:49
    tuh tahu rezeki amalnya itu di mana.
  • 00:44:53
    Kadang kita tahu rezeki uang, tapi belum
  • 00:44:55
    tentu kita tahu rezeki amal. Pak, hari
  • 00:44:57
    ini untong berapa, Pak? 2 juta. Dia
  • 00:44:59
    mampu menyebutkan profitnya secara
  • 00:45:01
    detail, tapi belum tentu dia paham
  • 00:45:03
    rezeki amalnya
  • 00:45:05
    apa. Nah, itu yang akhirnya Imam Qurtubi
  • 00:45:09
    itu memberikan tafsirnya. Kamu kalau
  • 00:45:12
    berdoa rabbana wala tahmil alaina isr
  • 00:45:14
    kama hamaltaina minqoblina itu kamu tuh
  • 00:45:17
    minta sama Allah, "Ya Allah, mana rezeki
  • 00:45:19
    amal yang Allah yang Allah mudahkan
  • 00:45:21
    untuk saya itu di mana?
  • 00:45:23
    berikan itu kepada saya supaya saya bisa
  • 00:45:26
    melaziminya, mengamalkannya dan
  • 00:45:27
    konsisten untuk melakukan itu. Dan
  • 00:45:30
    manusia itu beda-beda itu, Pak. Nanti
  • 00:45:33
    kalau doa ini sudah dimustajab oleh
  • 00:45:35
    Allah, kalau doa ini sudah diistijabah
  • 00:45:38
    oleh Allah untuk
  • 00:45:39
    kita, maka akhirnya masing-masing dari
  • 00:45:42
    kita tahu, "Oh, amal saya itu di
  • 00:45:45
    sini." Makanya, masyaallah cara kita
  • 00:45:47
    melihat ormas tuh sebenarnya kalau pakai
  • 00:45:49
    kaidah ini tuh enak,
  • 00:45:51
    Pak, ya.
  • 00:45:53
    Contoh nih Muhammadiyah. Kelebihannya
  • 00:45:55
    Muhammadiyah itu apa?
  • 00:45:58
    Sosial. Itulah kelebihan Muhammadiyah.
  • 00:46:01
    Masyaallah. Sosialnya bagus
  • 00:46:04
    sekali. Kelebihannya NU. NU itu
  • 00:46:06
    kelebihannya itu menjaga kultur mazhab
  • 00:46:09
    Syafi'i. Itu kelebihannya bagaimana
  • 00:46:12
    tradisi pondoknya mereka terjaga.
  • 00:46:14
    Mungkin sosialnya tidak sebagus
  • 00:46:16
    Muhammadiyah. Tapi sebagaimana
  • 00:46:18
    Muhammadiyah tradisi keilmuannya tidak
  • 00:46:20
    sebagaimana orang NU. di dalam masalah
  • 00:46:22
    contohnya paling khusus dalam mazhab
  • 00:46:25
    Syafi'i itu kan kelebihan kalau kita
  • 00:46:28
    melihat oh Allah itu memang bagikan
  • 00:46:30
    beda-beda. Ada al-Irsyad beda lagi.
  • 00:46:33
    Kalau kita memiliki tata cara pandang
  • 00:46:35
    yang semacam ini, maka kita akan lapang
  • 00:46:37
    ketika kita melihat setiap
  • 00:46:40
    komponen-komponen kaum muslimin ketika
  • 00:46:42
    mereka melakukan amal-amal kolektif
  • 00:46:44
    dalam kehidupan mereka. Dan itu
  • 00:46:46
    menjadikan kita lapang, Pak.
  • 00:46:49
    Maka sekali lagi agak keluar dari materi
  • 00:46:52
    ayatnya, jangan suka menilai orang lain
  • 00:46:55
    dengan kebiasaan amal kita. Karena
  • 00:46:58
    rezeki amal kita dengan rezeki amal dia
  • 00:47:00
    itu
  • 00:47:02
    beda. Dan kalau kita belum tahu rezeki
  • 00:47:05
    amal saya itu di mana, Ustaz? Minta sama
  • 00:47:07
    Allah. Rbana wala tahmil alaina isron
  • 00:47:10
    kama hamalta walladina min qoblina.
  • 00:47:12
    supaya kita tahu rezeki amal kita itu
  • 00:47:14
    ada di
  • 00:47:16
    mana. Bapak kalau merasa saya susah
  • 00:47:19
    salat, Ustaz malam, saya susah puasa,
  • 00:47:21
    tapi kalau saya sedekah itu gampang. Ya
  • 00:47:23
    mungkin rezeki amal di
  • 00:47:25
    situ. Saya tuh salatnya susah malam,
  • 00:47:28
    salat malam tuh susah, saya puasa susah,
  • 00:47:29
    tapi saya itu kalau sama tetangga lapang
  • 00:47:32
    hati saya. Mungkin amal bapak di
  • 00:47:34
    situ. Setiap dari kita memiliki potensi
  • 00:47:37
    amal yang berbeda-beda. Makanya itulah
  • 00:47:39
    yang menjadikan kita berdoa, "Rabbana
  • 00:47:41
    wala tahmil alaina isron kama hamaltahu
  • 00:47:44
    alalladina min qoblina."
  • 00:47:47
    Dan itulah dua interpretasi dari tadabur
  • 00:47:50
    kita ketika membahas tentang doa surat
  • 00:47:53
    Albaqarah
  • 00:47:54
    286 lah. Inilah yang menjadikan kita
  • 00:47:57
    memahami ternyata masyaallah selalu ada
  • 00:47:59
    ilmu di balik setiap firman dan kalamnya
  • 00:48:02
    Allah yang indah terutama pada firman
  • 00:48:04
    Allah yang sudah berwujud menjadi sebuah
  • 00:48:06
    doa yang kita panjatkan kepada Allah.
  • 00:48:09
    Semoga Allah memberikan kepada kita
  • 00:48:11
    keberkahan dari doa ini. Dan supaya kita
  • 00:48:15
    dihindarkan dari sifatnya Yahudi, kita
  • 00:48:17
    dihindarkan dari sifatnya Nasra. Yahudi
  • 00:48:20
    menggampangkan berkhianat kepada
  • 00:48:22
    syariat. Orang Nasra mereka
  • 00:48:25
    berlebih-lebihan di dalam mengamalkan
  • 00:48:28
    syariat. Dan yang kedua yang penting
  • 00:48:30
    juga supaya Allah memberikan anugerah
  • 00:48:32
    amal pada potensi amal kebaikan dalam
  • 00:48:34
    kehidupan kita.
  • 00:48:36
    Ini yang kita jelaskan berarti langsung
  • 00:48:38
    selesai surat Albaqarah 286. Kita
  • 00:48:41
    lanjutkan pada pekan depan. Rbana wala
  • 00:48:44
    tuhammilna ma la thqot lana bih wafu
  • 00:48:47
    anna wagfirlana warhamna anta maulana
  • 00:48:50
    fansurna alalmil kafirin. Ini yang dapat
  • 00:48:53
    kami sampaikan. Wasallallahu ala nabina
  • 00:48:56
    Muhammad walhamdulillahiabbil alamin.
  • 00:48:58
    Kita buka dengan dua pertanyaan saja.
  • 00:49:02
    Tafadol kalau ada yang ingin bertanya.
  • 00:49:07
    Ya, Pak
  • 00:49:10
    Ucap
  • 00:49:13
    mengenai apa? Rezeki. Rezeki amal atau
  • 00:49:17
    rezeki jodoh?
  • 00:49:26
    Gulu mana tadi kita
  • 00:49:31
    senang
  • 00:49:34
    yang orang
  • 00:49:45
    lain? Iya.
  • 00:49:49
    Selama yang dilakukan oleh manusia atau
  • 00:49:51
    orang yang beriman itu sesuai dengan
  • 00:49:53
    takaran syariat dan tidak sampai pada
  • 00:49:56
    takaran ekstrem melebihi dari takaran
  • 00:49:59
    syariat, maka apa yang Allah mudahkan
  • 00:50:02
    bagi satu orang itu untuk melakukan
  • 00:50:04
    lebih. Maka tidak bisa dikatakan gulu
  • 00:50:07
    ketika orang kebanyakan di sekitarnya
  • 00:50:08
    tidak bisa melakukan itu. Lah cara
  • 00:50:11
    membedakan itu tentunya dengan ilmu, Pak
  • 00:50:13
    Ujang. Salah satunya dengan kita
  • 00:50:15
    bertanya kepada ahlul ilmi, perbuatan
  • 00:50:18
    saya ghulu atau tidak
  • 00:50:19
    gulu? Perbuatan saya ini berlebihan atau
  • 00:50:22
    tidak
  • 00:50:23
    berlebihan? Karena kita khawatirnya
  • 00:50:25
    adalah nanti kita jatuh dalam perkara
  • 00:50:27
    yang
  • 00:50:28
    berlebihan. Itu semacam itu. Contoh nih,
  • 00:50:32
    saya pernah ditanya sama seseorang, maaf
  • 00:50:35
    ini ya, ini mungkin akan jadi polemik,
  • 00:50:38
    tapi saya harus sampaikan. Ada seorang
  • 00:50:40
    vegetarian, Pak, nanya kepada saya,
  • 00:50:43
    "Ustadz, apakah vegetarian itu
  • 00:50:46
    gulub?" Saya jawab dulu, "Antum ketika
  • 00:50:49
    vegetarian hanya makan hijau-hijauan
  • 00:50:52
    tanaman dan tidak makan daging. Antum
  • 00:50:55
    haramkan daging atau tidak? Saya tidak
  • 00:50:58
    haramkan daging, tapi saya tidak makan."
  • 00:51:01
    Antum tidak makan sama sekali karena
  • 00:51:03
    khawatir itu akan merusak ekosistem
  • 00:51:06
    tubuh antum. Atau antum tetap
  • 00:51:08
    kadang-kadang cheating. Tetap
  • 00:51:09
    kadang-kadang antum tetap makan daging.
  • 00:51:12
    Ya saya kadang-kadang cheating. Ya gak
  • 00:51:14
    apa-apa. Itu merupakan upaya dia kalau
  • 00:51:17
    dia tidak mengharamkan daging dan dia
  • 00:51:19
    tetap makan daging sesekali. Misalkan
  • 00:51:21
    ketika diundang gitu ya, Mas Wawan makan
  • 00:51:25
    sate. Ayo gitu makan gitu. Ini contoh ya
  • 00:51:29
    gitu. Maka akhirnya perilaku semacam itu
  • 00:51:32
    tidak bisa dikatakan
  • 00:51:33
    gulu. Tidak bisa dikatakan gulu.
  • 00:51:38
    Tetapi kalau ada orang ketika dia
  • 00:51:41
    vegetarian lalu ditanya, "Gimana sih
  • 00:51:44
    kamu terhadap daging? Saya haramkan
  • 00:51:46
    daging." Gak boleh kamu haramkan daging.
  • 00:51:48
    Allah menghalalkan untuk kita kok. Kamu
  • 00:51:50
    mengurangi takaran makan dagingmu boleh,
  • 00:51:53
    tapi kamu haramkan. Itu ghulu. Itu gulu,
  • 00:51:56
    Pak. Dan apapun yang berlebihan itu
  • 00:51:58
    tidak akan baik.
  • 00:52:00
    Ada satu kisah di Instagram viral itu
  • 00:52:03
    ada orang kalau enggak salah dari Rusia
  • 00:52:06
    dia enggak sama sekali makan daging.
  • 00:52:08
    Setiap hari hanya makan sayuran.
  • 00:52:10
    Sayuransuran yang dijuus saja tiap hari.
  • 00:52:14
    Akhirnya meninggal, Pak. Beberapa pekan
  • 00:52:16
    lalu, Pak Ujang. ketika memang ekosistem
  • 00:52:18
    tubuhnya enggak bisa untuk mencerna apa
  • 00:52:22
    ekosistem apa cara pola hidup pala makan
  • 00:52:25
    yang semacam itu. Akhirnya meninggal
  • 00:52:27
    dalam kondisi diterangkan meninggal
  • 00:52:28
    dalam kondisi kelaparan karena dia
  • 00:52:30
    menahan diri untuk tidak
  • 00:52:32
    makan. Itu termasuk perkara gulu.
  • 00:52:35
    Termasuk perkara gulu. Ada salah satu
  • 00:52:37
    dulu anak muda. Anak muda itu mau nikah
  • 00:52:41
    ngomong ke
  • 00:52:42
    saya lalu tanya, "Bagaimana prosesnya
  • 00:52:45
    mau nikah, Ustaz?" Nikah itu antum
  • 00:52:47
    taaruf, setelah itu antum nadar. Nadar
  • 00:52:50
    apa, Ustaz? Nanya dia. Nadar itu antum
  • 00:52:53
    ketemu melihat orangnya. Antum lihat
  • 00:52:56
    orangnya. Kalau dia pakai cadar, dibuka
  • 00:52:58
    cadarnya. Antum tanya apa yang menjadi
  • 00:53:01
    visi dan misi yang antum butuhkan dalam
  • 00:53:02
    kehidupan berumah tangga? Dia jawab,
  • 00:53:05
    "Pak Ujang, orangnya baik." Jawabnya
  • 00:53:07
    gini, "Ana enggak usah nador, Ustaz.
  • 00:53:09
    Yakin aja." Alah, gak usah gitu. Ana
  • 00:53:12
    bilang gitu. Allah itu Rasulullah itu
  • 00:53:14
    menyuruh antum untuk nzur untuk
  • 00:53:16
    ngelihat-ngelihat aja. Unzur fainnahu
  • 00:53:19
    ayudama bainakuma. Sesungguhnya lihatlah
  • 00:53:21
    calonmu. Karena dengan melihat calonmu
  • 00:53:23
    itu akan bisa melanggengkan hubungan
  • 00:53:25
    kalian
  • 00:53:26
    berdua. Tapi ada anak muda yang saya
  • 00:53:28
    tahu sendiri. Saya enggak usah ngelihat
  • 00:53:30
    ustaz. Pokoknya kalau dia salehah sudah
  • 00:53:33
    cukup bagi saya. Saya enggak perlu lihat
  • 00:53:35
    wajahnya. Lah nanti lihat wajahnya
  • 00:53:37
    nyesel ya kan. Akhirnya saya ngomong
  • 00:53:40
    kalau Rasulullah mengatakan kepada antum
  • 00:53:42
    sono ngelihat-ngelihat aja akhi.
  • 00:53:44
    Rasulullah mengatakan boleh ngelihat seb
  • 00:53:47
    apa wajahnya, telapak tangannya di boleh
  • 00:53:50
    diperlihatkan boleh. Kecuali antum
  • 00:53:52
    melihat seluruhnya. Nah, enggak boleh
  • 00:53:55
    gitu. Tapi ada loh, Pak, pendapat fikih
  • 00:53:57
    tapi itu syat. Pendapat yang syat itu
  • 00:53:59
    apa? Pendapat yang melampaui batas.
  • 00:54:02
    Boleh ngelihat calon istri semuanya.
  • 00:54:05
    Tapi itu pendapat syat, pendapat yang
  • 00:54:08
    berlawanan dengan pendapat yang paling
  • 00:54:09
    kuat. Pak Ujang, jangan ngambil pendapat
  • 00:54:11
    syat ini
  • 00:54:13
    yang yaitu makanya akhirnya ketika dia
  • 00:54:16
    mengatakan gak mau saya, Ustaz. Nah,
  • 00:54:18
    maka itu akhirnya itu termasuk gulu
  • 00:54:21
    orangnya. Akhirnya mereka contoh dia
  • 00:54:23
    pengin zuhud lalu dia meninggalkan
  • 00:54:25
    dunia. Kenapa kamu kok resign? Saya
  • 00:54:28
    pengin zuhud, Ustaz. Enggak pengin
  • 00:54:29
    kerja. Ini hulu. Karena bekerja dan
  • 00:54:32
    zuhud itu tidak bertentangan. Zuhud itu
  • 00:54:35
    tidak selalu miskin. Kalau zuhud itu
  • 00:54:37
    miskin, berarti Nabi Sulaiman itu tidak
  • 00:54:39
    zuhud. Mungkin enggak ada seorang
  • 00:54:41
    nabinya Allah tidak zuhud? Enggak
  • 00:54:42
    mungkin, Pak. Itu cara menafsirkan agama
  • 00:54:45
    yang sudah salah. Kenapa kamu enggak
  • 00:54:47
    kerja? Saya
  • 00:54:49
    zuhud. Lah, terus akhirnya dia menjadi
  • 00:54:51
    beban bagi
  • 00:54:52
    saudara-saudaranya. Saudara-saudaranya
  • 00:54:54
    harus m-back up dia tiap bulan dengan
  • 00:54:56
    atas nama dia tidak mau untuk bekerja.
  • 00:54:58
    Itu ghulu. Kalau perkara-perkara sudah
  • 00:55:01
    melebihi takaran itu baru ghulu. Tapi
  • 00:55:04
    kalau antum komitmen datang subuh, salat
  • 00:55:07
    subuh, saya datangnya
  • 00:55:08
    0.30, yang lain datangnya .30, yang lain
  • 00:55:12
    datangnya 442 ketika azan. Apakah saya
  • 00:55:15
    bisa menilai Pak Ujang itu ghulu?
  • 00:55:17
    Enggak. Saya mengatakan, "Pak Ujang,
  • 00:55:19
    kenapa sih datang salat subuh jam
  • 00:55:22
    .30? Enggak usah gitu deh, tidur dulu."
  • 00:55:25
    Enggak ya? Enggak, enggak boleh. Karena
  • 00:55:27
    memang diperbolehkan untuk datang jauh
  • 00:55:30
    sebelum subuh itu, sebelum azan subuh
  • 00:55:32
    itu berkumandang. Itu
  • 00:55:34
    namanya bersemangat dalam
  • 00:55:38
    ketaatan. Nah, itu termasuk hal yang
  • 00:55:40
    diperbolehkan. Kecuali Pak Ujang datang
  • 00:55:43
    salat subuhnya .30 malam gitu dan
  • 00:55:46
    akhirnya lama-lama enggak kuat juga.
  • 00:55:49
    Makanya kan betul kata Rasulullah la
  • 00:55:52
    yusinabu. "Tidaklah orang yang melampaui
  • 00:55:54
    batas itu kecuali dikalahkan dengan
  • 00:55:56
    perilakunya ketika melampaui batas." Itu
  • 00:55:59
    yang harus dipahami. Ya, ini ada salah
  • 00:56:02
    satu contoh ini salah satu apa ee adik
  • 00:56:06
    kelas saya. Semoga Allah memberikan
  • 00:56:08
    kesembuhan untuk beliau. Beliau ini
  • 00:56:12
    sudahlah saya belum izin untuk cerita,
  • 00:56:15
    lain kali aja. Tapi di situlah kita
  • 00:56:17
    akhirnya paham. Inilah yang kita harus
  • 00:56:19
    mengerti bahwasanya dibedakan atas
  • 00:56:22
    semangat ketaatan dan dibedakan dengan
  • 00:56:25
    perkara-perkara
  • 00:56:27
    gulub. Misalkan Pak Ujang, saya enggak
  • 00:56:30
    ee enggak mau nikah lagi ya, Ustaz. Ya,
  • 00:56:33
    itu bisa hulu bisa enggak
  • 00:56:37
    gitu. Nah, itu
  • 00:56:39
    tergantung. Tapi beda loh laki-laki
  • 00:56:42
    dengan perempuan itu beda, Pak Ujang.
  • 00:56:45
    Kalau perempuan suaminya meninggal
  • 00:56:48
    lagi, maka ada
  • 00:56:50
    kemungkinan pendapat yang benar itu
  • 00:56:52
    adalah pendapat yang mengatakan
  • 00:56:54
    bahwasanya istri itu akan bersama dengan
  • 00:56:56
    suami yang
  • 00:56:57
    terakhir. Makanya banyak perempuan yang
  • 00:56:59
    terkadang enggak mau nikah lagi setelah
  • 00:57:01
    suaminya meninggal. Tapi beda dengan
  • 00:57:06
    laki-laki. Saya ngomong laki-laki ini
  • 00:57:08
    Pak Ujang ya. Jadi kalau laki-laki beda.
  • 00:57:12
    Laki-laki kalau istrinya meninggal dunia
  • 00:57:14
    lalu nikah lagi, lalu meninggal lagi
  • 00:57:17
    lalu nikah
  • 00:57:19
    lagi. Kita juga minin laki-laki kok bisa
  • 00:57:21
    ya istrinya meninggal terus gitu.
  • 00:57:23
    Ternyata tiga istrinya yang meninggal
  • 00:57:25
    itu semuanya ke surga. Dia ketemu
  • 00:57:27
    tiga-tiganya
  • 00:57:31
    gitu. Antum pengin ketemu satu orang
  • 00:57:34
    atau dua
  • 00:57:36
    orang? Wah bisa.
  • 00:57:39
    Ada lagi yang mau
  • 00:57:42
    bertanya? Sudah. Alhamdulillah.
  • 00:57:45
    Barakallahu fik. Ini jadi pembahasan
  • 00:57:47
    kita. Kita akhirnya memahami. Rabbana
  • 00:57:49
    wala tahmil alaina isron kama hamaltahu
  • 00:57:53
    alalladina minqoblina. Pahami ya ketika
  • 00:57:56
    kita berdoa-doa ini, kita berdoa semoga
  • 00:57:59
    Allah tidak memberikan kepada kita virus
  • 00:58:01
    Yahudi dan Nasra dan supaya kita
  • 00:58:04
    mengetahui potensi amal yang Allah
  • 00:58:06
    anugerahkan untuk kita. Wasallallahu ala
  • 00:58:08
    nabina Muhammad. Kita tutup.
  • 00:58:11
    Subhanakallahumma wabihamdika ashadu
  • 00:58:13
    alla ilahailla anta astagfiruka wa atubu
  • 00:58:15
    ilaika. Asalamualaikum warahmatullahi
  • 00:58:18
    wabarakatuh.
标签
  • syukur
  • ketaatan
  • keridaan orang tua
  • doa
  • Al-Baqarah 286
  • Yahudi
  • Nasrani
  • amal
  • potensi amal
  • keberkahan