00:00:04
Dua abad yang lalu para perlawanan
00:00:08
berkobar sebuah perang yang mengguncang
00:00:10
tanah Jawa lahir dari ketidakadilan
00:00:14
Pimpin oleh seorang pangeran yang
00:00:16
menolak tunduk inilah kisah perjuangan
00:00:20
Pangeran
00:00:21
Diponegoro perang yang mengubah sejarah
00:00:24
strategi pengorbanan dan
00:00:27
pengkhianatan sesaat lagi kita ikuti
00:00:30
siniar 200 tahun Perang Jawa lahirnya
00:00:33
sang pangeran Selamat
00:00:40
mengikuti Widya bahanaswara radio
00:00:43
streaming Perpustakaan Nasional Republik
00:00:45
Indonesia Selamat pagi sahabat perpusnas
00:00:48
di manapun Anda berada selamat menikmati
00:00:51
dan Semangat di hari Senin pertama di
00:00:54
bulan Februari tahun 2025 ini hari ini
00:00:58
saya akan mendampingi sobat perpusnas
00:01:01
dalam kurang lebih 1 jam ke depan hari
00:01:05
ini Perpustakaan Nasional memiliki
00:01:07
siniar khusus untuk memperingati 200
00:01:11
tahun Perang Jawa tentu sahabat
00:01:14
perpusnas sudah mengetahui ya bahwa pada
00:01:17
200 tahun yang lalu tepatnya
00:01:19
1825 ee pecah sebuah perang besar di
00:01:24
Jawa dan berakhir pada tahun
00:01:27
1830 atau 100 95 tahun yang lalu
00:01:31
Meskipun begitu akibat dari perang ini
00:01:34
masih terasa sampai sekarang atau tidak
00:01:37
hanya akibat mungkin kebijakan yang
00:01:39
terjadi pasca perang itu masih dapat
00:01:42
kita rasakan Contohnya seperti adanya
00:01:45
kabupaten-kabupaten baru yang bertahan
00:01:47
hingga saat ini kemudian dalam sisi
00:01:50
literasi pasca perang ini kemudian marak
00:01:54
penelitian filologi tentang naskah kuno
00:01:56
Jawa khususnya naskah-naskah yang
00:01:58
berbahasa Jawa kuno tentu ee
00:02:03
Perpustakaan nasional dalam hal ini
00:02:06
merasa penting untuk memperingati dari
00:02:09
200 tahun Perang Jawa ini karena di sisi
00:02:14
literasi Perpustakaan Nasional menyimpan
00:02:17
naskah babat Diponegoro yang merupakan
00:02:21
pusaka selain itu juga pustaka dari sang
00:02:26
pangeran babad Diponegoro sendiri sudah
00:02:29
ditetapkan
00:02:30
sebagai warisan budaya dunia sebagai
00:02:33
ingatan dunia Memory of the world pada
00:02:35
tahun
00:02:36
2013 dan oleh karena itu Perpustakaan
00:02:39
Nasional eh berkewajiban selain untuk
00:02:43
merawat pusaka peninggalan leluhur
00:02:45
tetapi juga untuk mendiseminasikan
00:02:49
informasi jadi naskah kuno itu tidak
00:02:52
hanya sebagai pusaka tetapi juga
00:02:54
mengembalikan khitahnya sebagai pustaka
00:02:57
begitu nah tentu dalam dalam pembahasan
00:03:01
200 tahun Perang Jawa ini tidak bisa
00:03:04
dilepaskan dari sosok Sentral yaitu
00:03:07
Pangeran Diponegoro Oleh karena itu pada
00:03:10
hari ini eh saya akan banyak bertanya
00:03:16
atau ngangsu kauruh kepada seorang
00:03:18
Mahaguru yang sudah berpuluh tahun
00:03:21
meneliti Pangeran Diponegoro Pak
00:03:23
Profesor Peter Kerry I Selamat siang pak
00:03:25
Peter Selamat siang ya tentu teman-teman
00:03:28
sahabat perpusn sudah tidak asing dengan
00:03:30
Pak Peter karena beliau sangat aktif
00:03:33
menulis buku seperti buku di depan ini
00:03:35
dan di belakang ini sangat banyak buku
00:03:37
terbitan dari Pak Peter Eh teman sahabat
00:03:40
perpusnas bagi yang ingin meneliti atau
00:03:43
mengetahui sosok Diponegoro Dan Perang
00:03:45
Jawa dalam tanda kutip wajib hukumnya
00:03:48
untuk membaca kuasa ramalan dan juga
00:03:49
takdir dan juga buku-buku lain dari Pak
00:03:51
Peter seperti ada Inggris di Jawa ada
00:03:54
perempuan-perempuan perkasa di Jawa abad
00:03:56
18 dan 19 ya Pak kemudian ada juga buku
00:03:59
Pak Peter yang Urip iku urup dan ada
00:04:02
satu buku lagi terbitan dari Pak Peter
00:04:04
yaitu Gelora api revolusi ya Pak Iya
00:04:07
begitu ya baik kita akan masuk ke Tema
00:04:13
kita pada hari ini eh yaitu tentang
00:04:18
lahirnya sang pangeran Baik Pak Peter
00:04:21
Saya ingin bertanya lebih
00:04:23
eh Global dulu jadi sudah menjadi
00:04:27
informasi umum ya bahwa Pangeran
00:04:28
Diponegoro inilah akhir pada tanggal 11
00:04:31
November
00:04:33
1785 atau tepatnya hari jumah Wage 8
00:04:37
Suro tahun Jawanya
00:04:40
1712 Kalau tidak salah kalau tahun
00:04:42
hijriahnya 1200 Hijriah jadi saya
00:04:46
ingat-ingat tagalan itu
00:04:47
Eh tapi yang saya ingin tahu pak Peter
00:04:52
dalam konteks kesejarahan itu baik
00:04:54
Global maupun kondisi Keraton Yogyakarta
00:04:57
pada saat itu seperti apa Pak pada waktu
00:04:59
kelahiran di Ponegoro ya mungkin yang
00:05:02
paling penting mengenai kelahiran di
00:05:04
Ponegoro adalah ya bulan puasa bulan
00:05:08
Muharam ya Oh dia lahir e sebelum sahur
00:05:11
ya Ee jadi ini adalah salah satu saat
00:05:15
yang yang cukup yang menentukan ya dan
00:05:19
dia meninggal sebelum sahur ya
00:05:23
pada 8 Januari 1855 I dan dia lahir di
00:05:27
keputren ee Ibunda adalah dari sukaharjo
00:05:31
anak Kiai ee Kiai AG perampilan em dan
00:05:36
ada kaitan yang erat sekali dengan
00:05:39
tembayat dan majasto dua tempat yang
00:05:42
yang sangat ee ya tersohor di dalam
00:05:46
em ya siaran dari sunang Kalijogo dari
00:05:50
dari Islamisasi awal di Jawa Tengah
00:05:53
Selatan dan
00:05:55
di ponegora adalah cicit pertama dari
00:05:58
mangk bumi ya dan mkumi adalah
00:06:03
pendiri dari Jogja ya Em seorang yang
00:06:07
boleh dikatakan cikal bakal dari dari
00:06:10
Jogja ya Em Jadi ini adalah satu e saat
00:06:15
yang cukup penting di dalam lingkup dari
00:06:19
Keraton lahir di keputteran dan orang
00:06:22
besar di keputeran adalah ratu Kadipaten
00:06:25
pada waktu itu eh pasca 1792 menjadi
00:06:28
ratu agang Hm dan
00:06:31
waktu di Ponegoro eh masih bayi merah I
00:06:35
dia dipanggil ee untuk di
00:06:38
em Ya seperti ada semacam
00:06:42
em dari Waskita dari mangk bumi untuk
00:06:46
melihat Bagaimana sebab dia punya
00:06:48
pancaera keenam keetu keedan bisa lihat
00:06:51
jauh ya
00:06:53
bagaimana lakon eh dari bayi yang cicit
00:06:57
pertama ini
00:07:00
jadi
00:07:01
ibunda Masayu radanayu mangkarwati
00:07:05
membawa ke dalam Probo Yekso
00:07:09
areal pribadi dari
00:07:12
Sultan untuk yang menunjukkan dia punya
00:07:16
bayi dan MK buumi ambil dalam pelukan
00:07:21
sebentar Dia Dia melihat dan lantas dia
00:07:26
langsung Mengerti bagaimana lakon e dari
00:07:31
bayi ini dan dia menoleh ke ke samping
00:07:34
bukan ke ibunda dari tiponegoro eh
00:07:38
radanayu mangkarwati yang masih muda
00:07:40
sekali 15 tahun tapi kepada dia punya
00:07:43
permaisuri eh pemisuri adalah
00:07:48
ya seorang trah
00:07:49
eh dari kiageng derpoyudo ee di Majan
00:07:54
jati di Sragen
00:07:57
seorang yang sangat ee disegani di
00:08:00
Keraton sebab dia menjadi ujung tombak
00:08:02
dari tarakat shataria di di keraton ya
00:08:06
dan mengkbumi menoleh kepada dan dia
00:08:09
bilang bok Ratu dia bok Ratu bukan
00:08:11
radanayu atau Bandoro radanayu sebab
00:08:14
anak
00:08:16
Kiai
00:08:19
ya nanti cicit ini want lakon Inang lu
00:08:23
gede
00:08:25
ya akan membawa lebih banyak rusak
00:08:28
kepada Belanda dari pada saya sendiri
00:08:30
pada waktu perang Gianti Oh ya Nang
00:08:33
wasan wallahuam Ya hanya yang maha kuasa
00:08:36
akan tahu apa ujungnya ya tapi e dia
00:08:41
menoh dan dia titip bayi ya kepada bok
00:08:44
Ratu jagalah baik-baik anak ini ya
00:08:49
supaya nanti kelak lakon yang EE akan
00:08:54
menjadi taktia beliau ya akan ee bisa
00:08:59
terwujud ya Ee dengan baik ya
00:09:02
Jadi ya satu kelahiran yang bukan
00:09:06
biasa-biasa ya lahir sebelum sahur
00:09:10
cicit pertama dari mangk buumi
00:09:14
dipanggil oleh mangk bumi oleh Bapak
00:09:18
negara dan ibu negara sebab Ratu Agung
00:09:21
adalah ibu negara dari dari Jogja yang
00:09:24
sejak ee ya masih muda sekali punya
00:09:29
peran yang sangat penting sekali waktu
00:09:31
umur 18 tahun lahir ee Sultan kedua di
00:09:35
lereng gunung Sundoro jadi Bendoro Ranas
00:09:38
Sundoro dan dia menjadi Panglima dari
00:09:41
pasukan eh Estri
00:09:43
eh pasukan Lang Kusumo dan pada saat di
00:09:48
Ponegoro lahir Dia sudah menjadi seorang
00:09:51
yang sangat senior sekali dan sangat
00:09:54
disegani di dalam Keraton jadi ini ya
00:09:58
seperti ada setting ya Ada ada setting
00:10:00
ee bukan sesuatu yang kebetulan I
00:10:04
sebenarnya dalam hidup tidak ada
00:10:06
Kebetulan tapi hanya orang Jawa yang
00:10:08
yang tahu itu iya iya ya Baik saya jadi
00:10:11
tertarik soal ramalan Mangku bumi itu
00:10:14
Pak karena saya mengingat di bukunya Pak
00:10:17
rikles Kalau enggak salah itu Mangku
00:10:19
bumi sangat menandai pergantian abad
00:10:21
begitu karena pergantian abad itu akan
00:10:24
menandai suatu peristiwa besar dalam
00:10:26
sejarah Mataram gitu apakah kiranya ini
00:10:28
berkaitan Pak karena
00:10:30
ee Ketika saya mengecek tahun hijriahnya
00:10:33
Diponegoro lahir itu bertepatan dengan
00:10:35
1200 Hijriah atau mungkin nanti otakatik
00:10:38
gatuk saya atau gimana bagaimanaang
00:10:40
memang ya ini Eh punya penting sekali
00:10:44
wedalan Jumat Wage juga punya sesuatu
00:10:48
yang penting
00:10:50
dan waktu di Ponegoro sedang
00:10:51
mempersiapkan
00:10:53
Perang Jawa itu didahulukan oleh Belanda
00:10:57
Sebab mereka mengepung Tegal rej
00:10:59
tapi dia memilih satu suruh dari
00:11:03
Oh 17 anu
00:11:07
javaniko
00:11:09
1745 ya Satu Suro dan satu suro tepat
00:11:13
pada 15 Agustus dan pada tepat pada 15
00:11:17
Agustus di Ponegoro di dinobatkan
00:11:20
sebagai Rat Adil di di aral
00:11:25
Selarong oleh Kiai Mojo dan Kiai
00:11:28
taptozani ya ya ya
00:11:30
Jadi ya orang Jawa pada saat itu
00:11:34
em sangat pekah dan punya persentuan
00:11:38
dengan makna ee dari tanggal Ya makna
00:11:43
dari tahun ee dan mereka pikir di dalam
00:11:46
tahun Hijriah dan pikir dalam tahun ee
00:11:50
Jawa ya bukan dari
00:11:52
tahun masehi ya jadi
00:11:55
em Ya semua ada ada maksud semua ada ada
00:12:00
ada sesuatu yang I ada sesuatu di
00:12:02
dalamnya Ya baik ee karena tipegoro ini
00:12:06
kan lahir di lingkungan keraton ya pak
00:12:08
jadi pasti banyak sekali tokoh-tokoh
00:12:11
atau negarawan bangsawan yang dekat
00:12:13
dengan hidup di Diponegoro Nah dari
00:12:16
tokoh-tokoh kesekian tokoh-tokoh Itu
00:12:19
siapa Pak yang paling memiliki pengaruh
00:12:22
terhadap Diponegoro yang menarik adalah
00:12:25
yang paling memiliki pengaruh kepada
00:12:28
Diponegoro adalah perempuan ya perempuan
00:12:31
Ratu Ageng ya ratu Ageng pada saat itu
00:12:34
Ratu ketipatan dia di eh diserahkan
00:12:37
menjadi
00:12:38
emban eh menjadi wakil ibunda di
00:12:42
Ponegoro dan
00:12:44
dia memberi diberi oleh mangkabumi Salah
00:12:48
satu tugas untuk
00:12:50
menggemblengkan untuk membuat eh tumbuh
00:12:53
dewasa di bawah naungan dari ratu
00:12:56
ketipaten pangaran di Ponegoro muda pada
00:12:58
waktu itu Bendoro Raden Mas mustahar
00:13:01
mustahar ada cerminan bahwa dia lahir
00:13:05
pada Fajar Oh sama dengan Bung Karno
00:13:08
Bung Putra Fajar Putra Fajar ya di
00:13:11
Ponogoro juga Putra Fajar ya
00:13:13
Em Jadi ya no man is Omen seperti orang
00:13:19
e Romawi bilang eh nama punya makna dan
00:13:24
sampai dia
00:13:25
em ya menjelang 20 tahun dia Bendoro rad
00:13:29
dan Mas mustahar waktu menjelang 20
00:13:32
tahun
00:13:33
1805 dia dinobatkan di diangkat sebagai
00:13:37
e radan ontao oh berganti nama Iya ganti
00:13:41
nama waktu bulan Juli
00:13:43
1812 dia naik pangkat sebagai Pangeran
00:13:47
dengan ee Caca seribu
00:13:51
sebagai pangeran di Ponegoro dan waktu
00:13:53
perang mulai dia menjadi eh Sultan Abdul
00:13:57
Hamid
00:13:59
ya Eru chokro ya yang mencerminkan tugas
00:14:02
sebagai Ratu Adil I dan di dalam
00:14:04
pengasingan dia menjadi pekir Abdul
00:14:07
Hamid ya jadi di di setiap saat dari
00:14:11
hidup ada nama yang mencerminkan
00:14:14
bagaimana tugas masing-masing tugas pada
00:14:18
awalnya adalah dia punya trak dari
00:14:20
Keraton bendorora dan em mustahar waktu
00:14:24
dia sudah menjelang dewasa radananto dia
00:14:28
menjadi salah satu orang yang dianggap
00:14:31
sudah dewasa dan sudah menjadi penasihat
00:14:34
politik untuk ayah ya dan ini adalah
00:14:38
It's not a country for old man ya ini
00:14:42
adalah mencerminkan eh peran dari pemuda
00:14:46
ya di dalam lingkup dari Keraton dan
00:14:50
waktu tiponegoro menikah untuk empat
00:14:53
kali menikah
00:14:55
dengan puteri yatim piatu dari radan
00:14:58
rong perwijo a yaitu radanayu madetno em
00:15:04
dia membawa salah satu adik kepada tag
00:15:08
Rejo eh dan adik itu adalah
00:15:12
Sentot kelak Sentot alibasa Oh ya dan
00:15:15
dia di Ponegoro menjadi Ayah angkat dari
00:15:18
Sentot ya dan Sentot pada umur 16 tahun
00:15:23
menjadi ahli basa ee Pasha yang tinggi
00:15:27
Panglima dari semua tentara di Ponegoro
00:15:30
pada tahun Agustus
00:15:32
1826 ya Jadi ini mencaminkan satu
00:15:36
realitas dari dari Keraton dan waktu e
00:15:41
Mangkubumi meninggal pada bulan Mar
00:15:45
1792 hitungan bulan sesudah atau Minggu
00:15:49
sesudah itu Ratu Kadipaten saat itu Ratu
00:15:53
Ageng ambil kesempatan ambil keputusan
00:15:56
untuk hengkang dari
00:15:59
ya dan tentu membawa di Ponogoro yang
00:16:03
menjelang 7 tahun bersama ya dia Eh pada
00:16:08
waktu abad 18 sebelum zaman kolonial ada
00:16:13
satu istilah matriaki ya di
00:16:17
dalam lingkup dari Keraton lingkup dari
00:16:21
ya masyarakat Jawa dan dia punya ahli
00:16:26
waris dari dia punya Ibunda aten ibunda
00:16:31
adalah adalah radenayu
00:16:34
derudo adalah istterri dari kiageng Dar
00:16:39
poyudo istri kedua ya Eh dengan lain Ibu
00:16:43
istri lebih tua adalah melahirkan
00:16:47
Panglima di Ponegoro eh Kiai wientiko
00:16:51
gegeduk dari Sokawati ya yang menjadi
00:16:54
pada waktu itu Bupati wudono
00:16:57
Madiun jadi lahir di dalam satu lingkup
00:17:00
keluarga yang sangat berbobot sekali dan
00:17:04
sangat
00:17:06
sangat penting eh Jogja tidak mungkin
00:17:08
akan terjadi tanpa ada dukungan dari
00:17:11
Banyumas berupa ee keluarga yudanegaran
00:17:14
yang membuahkan pati untuk eh Keraton
00:17:18
Danu Rejo pertama dan Rejo kedua dan
00:17:21
Rejo ketiga hanya Parti dan Rejo keempat
00:17:24
adalah dari trak yang lain dari Jawa
00:17:27
Timur dari majokerto
00:17:29
em dan dari Madiun Sragen sokwati ya Eh
00:17:34
datang
00:17:35
em Panglima eh sosok Panglima eh radan
00:17:39
Ronggo perwijo pertama ya jadi eh dari
00:17:44
Madiun dari satu sisi dari banimas dari
00:17:47
satu sisi lain dua tiang dari negara
00:17:51
Jogja ya Jogja tidak mendiri sendiri i
00:17:54
ya didirikan dengan dukungan dari
00:17:57
monconogoro hmm kilen munoro Wetan ya
00:18:03
ini sangat penting ya menyoroti sokowati
00:18:05
karena sokowati sendiri adalah basis
00:18:07
dari pangeran Mangku buumi ya Pak ketika
00:18:09
melancarkan perang Gianti itu ya i ya Eh
00:18:13
kemudian Pangeran Diponegoro kecil pada
00:18:15
usia 7 tahun ya Pak berarti dibawa ke
00:18:18
Tegalrejo nah ini Tegalrejo belum
00:18:21
dibangun Oh belum dibangun di eh digubuk
00:18:24
di tengah-tengah Tegal ya oh saat saat
00:18:28
em ya ratu agang punya warisan tanah
00:18:32
dari ibunda eh niagang darpyudo yang
00:18:37
sumarai wanton kunchenen e lantas dia
00:18:42
membuka lahan baru total baru dari Tegal
00:18:46
dia punya kira-kira ya 15 hektar atau 12
00:18:50
hektar dan dia membuat salah satu
00:18:54
kediaman total baru di areal e barat
00:18:58
laut
00:19:00
kirakira kita men dengan Jalan Ki
00:19:04
akanam Ya seperti di dalam babat ya kita
00:19:09
akan jalan sejam dari dari Keraton dan
00:19:13
bisa ke to di areal jalan sekarang mau
00:19:17
ke Sleman I yang dekat rel kereta api
00:19:21
dekat rel kereta api ya Ini
00:19:23
penting Mengapa ini Ratu Ageng justru
00:19:26
mengajak diporo ya pada waktu itu dalam
00:19:29
istilahnya mungkin istilah Jawanya babat
00:19:31
gitu ya membabat Ee Tegalrejo yang
00:19:34
tadinya hanya ada gubuk di tengah-tengah
00:19:36
Tegal itu kemudian menjadikan pemukiman
00:19:39
nah mengapa ini eh alasan dari ratu
00:19:42
Ageng sendiri meninggalkan kedudukan
00:19:45
beliau di Keraton Yogyakarta kemudian
00:19:48
mengajak cicitnya untuk apa babat alas
00:19:51
mungkin ya pak ee di lahan Tegal rejoin
00:19:54
alasannya apa pak ya Saya kira ada
00:19:57
konteks sejarah ya konteks sejarah
00:19:59
adalah sejak
00:20:00
Gianti untuk pertama kali sejak hampir
00:20:03
100 tahun sejak pemberontakan dari
00:20:06
tronojoyo ee pada tahun 1670-an
00:20:10
em
00:20:12
ada salah satu Ira damei di eh Jawa
00:20:16
Tengah Selatan dan di Ira Dam itu banyak
00:20:20
sawah yang dibuka banyak e tanah yang
00:20:25
mulai digarap total baru dari denovo ya
00:20:29
dan tarejo adalah bisa dilihat dalam
00:20:33
konteks ini membuka
00:20:37
lahan baru lahan baru ya dan waktu saya
00:20:40
pertama kali di Jogja tahun eh
00:20:43
1971 masih ada sawah waktu saya pergi ke
00:20:46
tagarejo masih di dikeli sawah
00:20:50
dikelilingi sawah dengan banyak
00:20:52
koneng-koneng malam hari waktu saya ke
00:20:55
sana pertama kali jadi ini adalah
00:20:57
konteks dan
00:20:59
untuk Ratu Ageng sendiri pada waktu itu
00:21:02
dia adalah seorang ujung tombak seorang
00:21:06
yang punya empat Mursyid
00:21:09
di dalam tarakat satatriah yang
00:21:11
menghubungi beliau dengan adumyi di
00:21:14
Tasik i jadi dia hirukpiruk dari dari
00:21:18
Keraton apalagi dengan generasi yang
00:21:22
muda Sultan
00:21:25
kedua punya hubungan yang tidak begitu
00:21:30
harmonis dengan dia punya ibunda dan
00:21:33
kita tahu itu sebab waktu Ratu Ageng
00:21:37
meninggal catatan dari residen Belanda
00:21:40
residen Mais Watu adalah bahwa kata-kata
00:21:45
terakhir dari ratu Ageng kepada dia
00:21:48
punya anak adalah begini
00:21:51
Eh anakku camkan ini di dalam
00:21:57
hatiku jalan
00:21:59
yang saya merambah susah I dan saya
00:22:03
sekarang saya tidak merasa lebih dari
00:22:07
seorang Batur seorang kuli di jalan
00:22:11
kalau kamu diambang pintu akhirat Ingat
00:22:15
kata-kata saya sebab walaupun sekarang
00:22:18
kamu seorang Sultan waktu kamu ada di ee
00:22:23
pintu akhirat kamu akan lebih dari
00:22:25
seorang bat di jalan ya jadi mungkin
00:22:29
bagi Ratu Ageng generasi muda yang
00:22:32
merupakan suminingrat sebagai penakawan
00:22:36
atau Panji dari Sultan sultan kedua
00:22:40
radon rongo muda
00:22:42
sebab ya cucu dari PR S sebab PR du
00:22:48
menjadi buta jadi tidak bisa menempu
00:22:52
tugas sebagai untuk lama sebagai bupati
00:22:55
buono Madiun dan juga dan dua yang
00:22:59
menggantikan ayah dan juga penghulu baru
00:23:02
ya
00:23:03
rahmanuddin semua satu sederet dari
00:23:07
punggawo Ageng dari Keraton digantikan
00:23:10
ya dan ada generasi muda dan generasi
00:23:13
muda tidak diperkenalkan di hati dari
00:23:16
seorang Ratu Agung dan dia mendirikan
00:23:20
salah satu kediaman tapi bukan untuk
00:23:23
pribadi sebab kediaman itu punya sayap
00:23:26
dan diayap adalah macam asrama ya dan
00:23:30
asrama adalah tempat untuk
00:23:33
bisa memberi tempat
00:23:37
sementara kediaman untuk ulama ya untuk
00:23:40
santri lolono untuk orang-orang yang
00:23:42
datang dari semua pelosok dan hanya
00:23:45
setengah jam jalan dari dari tarejo ada
00:23:49
pesantren melangi di mana adalah seorang
00:23:52
guru tasawuf yang tersohor sekali dalam
00:23:55
diri ee Kiai ttozani H yang membuat
00:23:59
terjemahan dalam bahasa Jawa dariat Al
00:24:03
mustqim ya pertama ya Oh i ya Jadi kita
00:24:07
harus melihat t Reja bukan sebagai
00:24:09
kediaman yang mewah tapi sebagai salah
00:24:12
satu simpang jalan ya salah satu tempat
00:24:16
di mana
00:24:18
banyak petani datang untuk untuk
00:24:21
ee minta makanan atau bisa Ada ada ada
00:24:27
ya transaksi jual beli di sana bukan Yaa
00:24:30
juga ada ada
00:24:32
em
00:24:33
ya diberi ee Sangon atau diberianggon
00:24:38
atau lainin ya tapi juga salah satu
00:24:41
tempat di mana ada banyak ibadah dan ada
00:24:44
banyak diskusi agamis ya Em dan itu
00:24:48
salah satu pusat boleh dikatakan pusat
00:24:51
spiritual baru dari areal e dari Jogja
00:24:56
Raya ya ya ya jadi di Ponegoro di
00:24:59
digembleng di dalam satu situasi yang
00:25:02
luar biasa luar biasa ya sebab seperti
00:25:06
Joko Tingkir yang dibesarkan dengan
00:25:09
seorang janda ee dalang
00:25:11
em di area pajang atau elangga yang EE
00:25:15
enam ee tahun sebagai resi ee sesudah
00:25:19
praloyo besar di di Bali dan dia em
00:25:24
datang ke Jawa Timur untuk sebelum
00:25:26
mendirikan Keraton Kuripan di Ponegoro
00:25:30
juga digembleng di dalam satu situasi
00:25:33
yang boleh
00:25:34
dikatakan tidak biasa biasa ya dari satu
00:25:38
sisi dia bau- membau dengan wong cilik
00:25:41
tidak harus seperti Presiden Jokowi
00:25:43
harus belajar bluukan sebab bluukan
00:25:46
adalah ya default setting sehari-hari Oh
00:25:49
ya ya tidak harus belajar menjadi santri
00:25:52
lolono sebab ada banyak ulama yang luar
00:25:55
biasa datang untuk
00:25:58
ya ziarah ke
00:25:59
tempat dari ratu agong untuk datang
00:26:03
untuk tukar pikiran tidak harus belajar
00:26:06
Bagaimana menjadi seorang pangeran
00:26:10
administrator sebab itu adalah salah
00:26:13
satu tugas sehari-hari dan dia bisa
00:26:15
menjadi administrator yang tanpa korupsi
00:26:18
bisa menjadi pangeran yang paling kaya
00:26:21
di Jogja dan semua kekayaan semua
00:26:25
aset-aset seperti sudman W mau ditandu
00:26:29
kepacitan dikucurkan dia panggil
00:26:34
buman membawa
00:26:36
semua ya gelang semua hiasan untuk
00:26:41
dijual untuk mendukung perang gilia dan
00:26:45
sama dengan di Ponegoro waktu pecah
00:26:48
perang di Ponegoro dia dia
00:26:51
di semua korban adalah diri sendiri
00:26:55
korban adalah keluarga yang semua di
00:26:58
diasingkan keluar pulau Jawa dan tidak
00:27:00
selama ee Hindia Belanda masih bertahan
00:27:04
sampai April atau Marc e 1942 ee sesudah
00:27:10
dilululantakan oleh Jepang mereka tidak
00:27:13
dibiarkan kembali ke pulau Jawa Sebab
00:27:16
mereka dicap G30S dari zaman kolonial ya
00:27:21
Hmm jadi harus Di dalam ingatan di
00:27:25
Ponegoro di dibesarkan di dalam satu
00:27:28
lingkup
00:27:29
yang bukan dikatakan aneh sebab bukan
00:27:33
aneh Sebab Dia bisa dengan leluasa
00:27:36
baumembau dengan Wang cilik bisa leluasa
00:27:39
baumembau dengan ulama yang paling
00:27:41
terkemuka bau-membau dengan orang guru
00:27:45
tasawuf tapi ya ini membuat seorang di
00:27:50
ponokoro tumbuh dewasa seperti orang
00:27:52
jesuit bilang berilah kita seorang bayi
00:27:55
sampai dia 7 tahun
00:27:58
akan menunjukkan manusia yang utuh give
00:28:01
us a child until he S and we will show
00:28:03
you the man ya sama dengan Diponegoro di
00:28:07
bawah naungan dari Ratu Agung Ratu Agung
00:28:09
ya ya ya ini sangat menarik berarti
00:28:12
Diponegoro ini memang
00:28:13
eh sangat luar biasa ya jadi dari
00:28:16
mungkin sejak kecil sudah bukan belajar
00:28:19
tapi langsung mengalami kehidupan
00:28:21
langsung berbaur dengan masyarakat kecil
00:28:23
dan kemudian bahkan itu tadi ya di usia
00:28:25
7 tahun sudah ikut dengan nenek buyut
00:28:28
untuk membabat hutan tadi istilahnya
00:28:30
membabat ee Tegal menjadi kemudian
00:28:34
menjadi Tegal yang Rejo I memang hasil
00:28:37
buah 50 ton beras per tahun dan oleh
00:28:42
sebab Eyang buyut berasal nenek moyang
00:28:47
berasal dari Bima Sumbawa Eh
00:28:52
niagengayudo punya separuh darah dari
00:28:55
Sumbawa ya dia mendatang e membuat
00:28:59
dagang ya tidak hanya ke Semarang dan ke
00:29:02
Kota Gede tapi di luar pulau jawa sampai
00:29:05
ke Bima dan dia jual beras sampai ke
00:29:09
atau memboyong beras sampai dari tagarjo
00:29:11
sampai Bima dia punya faktor
00:29:15
eh ya sodagar Yang tolong dia untuk
00:29:19
mengangkut
00:29:21
hasil dari tagarjo sampai ke pasisir dan
00:29:24
di luar pasisir sampai ke eh
00:29:29
dan dia mendatangkan budak dari Sumbawa
00:29:33
sampai ke pulau Jawa ya Jadi ini
00:29:36
adalah salah satu realitas dari Pulau
00:29:39
Jawa pada waktu itu bukan satu
00:29:41
otaki bukan di dalam ekonomi punya
00:29:45
jaringan yang sangat luas sekali
00:29:48
jaringan yang mencakup hampir semua Laut
00:29:51
Jawa dan areal dari Indonesia Timur ya
00:29:56
Jadi ini bukan sesuatu yang ya Jawa
00:30:00
Tengah Selatan sangat sangat khas dan
00:30:03
sangat
00:30:05
ya terperencil tidak terperencil ya Dan
00:30:09
kita bisa mencerinkan ini di dalam waktu
00:30:11
pergerakan nasional sebab Diponegoro
00:30:14
bisa diangkat oleh tiga sahap tiga sayap
00:30:18
ya Ee salah satu adalah ee PSI Parti
00:30:22
syarakat Islam orang sayap Islam sayap
00:30:26
agamis kita bis saya lihat itu di poster
00:30:29
untuk
00:30:31
kongres PSI yang ke-30 di di Jogja pada
00:30:36
waktu 1931 di Ponegoro sedang
00:30:39
menunjukkan jalan ke Masjid Agung ya
00:30:42
dengan dia punya serban dan dia punya
00:30:44
baju kokok dan jubah ya
00:30:48
dengan wajah dari yang disketsa oleh big
00:30:51
ya
00:30:52
ya untuk orang nasionalis dia terang
00:30:57
seorang
00:30:58
kusuk Jawa sebab orang
00:31:01
tahanan Belanda yang sdadu Belanda yang
00:31:06
ditahan harus berpakaian
00:31:08
E belangkong dan eh kain dan surjan dan
00:31:13
harus pakai bahasa e Jawa tidak boleh
00:31:17
pakai bahasa e Melayu pasar ya Eh jadi
00:31:21
dia seorang khusuk boleh dikatakan
00:31:23
khusuk nasionalis tapi juga PKI bisa ada
00:31:28
sentuhan dengan di Ponegoro sebab dia
00:31:29
bau bau dengan wong chilik dan walaupun
00:31:32
t Melaka pernah bilang di dalam menuju
00:31:35
eh Republik Indonesia bahawa hanya en
00:31:38
bulan dari mogok
00:31:41
buru tekstil di Delanggu lebih berbobot
00:31:44
dari
00:31:45
l tahun di ponogoroism ya Sebenarnya dia
00:31:50
punya persentuan dengan wong cilik Dan
00:31:53
ini menjadi inti dari popularitas
00:31:56
seorang di Ponegoro wak di
00:31:59
poroan menjadi seorang yang menjadi
00:32:02
harus ke tarejo dari tegarejo sampai
00:32:05
melalui Sentolo sampai gunung kapur
00:32:08
sampai ke selorong semua ya Ada Bush
00:32:12
telegraph semua sudah tahu dia bukan
00:32:15
orang yang anonim ya orang yang sudah
00:32:19
sudah e tersohor sekali di dalam
00:32:22
masyarakat Sebab Dia bisa ada e seperti
00:32:28
Im bisa mendengar ee derita dari rakyat
00:32:32
ya Em orang yang betul-betul luar biasa
00:32:36
Seperti Bung Karno Mungkin orang yang
00:32:40
punya
00:32:41
em kepandaian ee di dalam dengan semua
00:32:45
lapis masyarakat dia bisa ada persentuan
00:32:49
melalui penyambung lidah rakyat ya
00:32:52
Em I Demikian Ya itu sangat penting
00:32:56
sekali ketika tiponegoro sudah bisa
00:32:59
berbaur bukan bisa memang memang itu
00:33:02
menjadi watak beliau ya mungkin untuk
00:33:03
berbaur dengan wong cilik tentu itu
00:33:05
adalah hasil dari didikan Ratu Ageng ya
00:33:07
Pak ketika ee Diponegoro sejak kecil
00:33:11
sudah diajari untuk berbaur dengan semua
00:33:13
orang B banyak kalangan kemudian ee
00:33:17
belajar untuk mengelola sendiri ee
00:33:20
secara mandiri secara ekonomi begitu ya
00:33:23
Nah kira-kira dari nilai-nilai ratu
00:33:26
Ageng sendiri yang diwariskan kepada
00:33:28
Diponegoro nilai-nilai penting apa saja
00:33:31
pak yang kemudian dibawa Sampai
00:33:33
Diponegoro dewasa gitu I Iya ini adalah
00:33:36
pangaran di Ponegoro muda ya dia bilang
00:33:40
ya Eh watake wong mentaram Yaong
00:33:45
mentaram lagi ya
00:33:46
emm kaping telu ya kenceng agamane
00:33:51
kenceng agamaan I
00:33:54
Emm Kang dingin bisa simpan yaingin bisa
00:33:59
eh kepapindo gelem buang gelem buang
00:34:03
em kaping telu kenceng gerah kenceng
00:34:08
gerah Oke e niku adaate sok becik ya oh
00:34:15
sinuan Suargo Mak bumi kados Pi i ya
00:34:21
Lui saking gerah nanging kenceng agamane
00:34:25
ya dalam bahasa Indonesia ya e orang
00:34:29
matarama orang Jogja ya
00:34:33
mempunyai tiga watak ciri khas ya
00:34:39
bisa mengandalkan perasaan bisa simpan
00:34:43
rahasia ya
00:34:46
Kedua mereka murah murah hati ya gelem
00:34:50
buang dan ketiga mereka Teguh beragama
00:34:54
ya ini adalah jenis ada ya yang sering
00:34:58
menghasilkan mutu manusia
00:35:03
Lihatlah Sultan mangk bumi ya ya Lui
00:35:07
gerah nanging kencang agamane ya
00:35:10
walaupun banyak menderita sekali pada
00:35:13
waktu perang Gianti masih tetap Teguh
00:35:16
kepada etika dan prinsip agama ya Jadi
00:35:20
ini adalah seumpamanya kita mau tahu ini
00:35:23
adalah di dalam bes laut ya bes laut
00:35:27
yang memutuskan untuk em ya mengasingkan
00:35:31
pangeran di Ponegoro muda dari kedu
00:35:33
sampai ke sumenap ya pada tahun
00:35:35
1834 dan ini adalah satu laporan dari
00:35:39
dari spion dari mata-mata yang
00:35:42
mencerminkan bahwa di Ponegoro muda bisa
00:35:45
ada bakat menjadi eh panggaran di
00:35:48
Ponegoro baru dan itu Sebab Dia
00:35:50
diasingkan jadi di Ponegoro di
00:35:53
digembleng dig gembleng secara
00:35:56
eeem ya
00:35:58
manusia tapi di gembleng juga secara
00:36:01
sastrawi Oh
00:36:03
ya ratu anggeng punya naskah yang paling
00:36:08
tebal di dunia Menak Amir hamsah Oh
00:36:11
Menak Amir hamsah ya Menak Amir hamsa
00:36:13
sekarang adalah di
00:36:15
perpustakaan British library di di
00:36:18
Inggris lebih dari e ribuan Folio ya di
00:36:24
Ponogoro di dalam pengasingan i dari
00:36:27
luar kepala sendiri Bisa pesan dia punya
00:36:31
teman pak buono ketujuh ya yang menjadi
00:36:34
Sunan ee di Solo yang sudah rela untuk
00:36:39
membuat salinan dari naskah-naskah di
00:36:42
dalam eh susono wilopo di eh solo solo
00:36:47
untuk dikirim ke Makassar dan salah satu
00:36:50
yang dimintai oleh di pegoro adalah
00:36:52
Menak Amir Hamzah tapi bukan semua Menak
00:36:55
Amir Hamzah tapi em ya ada
00:37:00
kutipan-kutipan yang dia dengan sangat
00:37:03
teliti sekali dengan eh tulisan yang
00:37:05
sangat slodek dari di Ponegoro bisa
00:37:07
dikirim ke Solo ya untuk minta
00:37:10
bagian-bagian dari Menak Amir Hamzah
00:37:13
supaya anak yang di dididik di dalam
00:37:17
pengasingan di e Ford Rotterdam bisa
00:37:20
dididik di dalam
00:37:23
ya Salah salah satu budaya Jawa Islam ya
00:37:28
dan dia bisa belajar
00:37:32
Sirat almustaqim atau
00:37:35
ee tajus Salatin atau takrib atau lubab
00:37:39
alfik ya macam-macam ya dan juga ada
00:37:44
Arjuna Wijaya ada
00:37:47
arjunawoho ya macam-macam jadi Dior
00:37:51
seorang autodid tidak lulusan Oxford
00:37:55
tidak lulusan Harvard tidak lulusan
00:37:58
tapi seorang yang
00:38:00
punya the wisdom of a simple Man ya
00:38:04
seorang Waskita dari seorang yang polos
00:38:08
ya tapi He was An autodeduct He
00:38:12
collected information waktu dia sedang
00:38:15
berlayar ke Manado dia dipinjam buku
00:38:18
mengenai agama Buddha di Sri Lanka dan
00:38:21
juga perang salib pertama ya bukan Sebab
00:38:25
Dia bisa baca ee
00:38:28
hur Italia
00:38:29
atau yang tulisan
00:38:33
darit yang mengenai agama Buddha di
00:38:37
sriangka Tapi dia bisa lihat
00:38:40
gambar-gambar ya dan dengan gambar dia
00:38:43
bisa menciptakan Bagaimana suasana dari
00:38:46
Perang Salib atau dari dari suasana dari
00:38:50
agama teravada Budha di Sri
00:38:54
Lanka ya dia orang yang terbuka terbuka
00:38:58
kepada semua
00:39:00
em ya pengetahuan dia di atas kapal mau
00:39:05
tahu bagaimana berlayar ee salah satu
00:39:08
korvet Bagaimana pakai ee busul e Kompas
00:39:12
ya E di atas corvet bagaimana membaca
00:39:15
peta ee perjalanan peta perjalanan saya
00:39:18
mau e umrah ke mekahah ee mau Haj ke
00:39:22
Mekah ini sampai Pulau Penang dari Pulau
00:39:25
Penang ke mana ya untuk menempuh Jedah
00:39:29
ya Ee jadi dia sangat terbuka sekali
00:39:32
bukan seorang yang pcik dia
00:39:35
di semua ee saat dari hidup dia punya
00:39:40
tantangan baru ya tantangan pertama di
00:39:45
dalam satu situasi yang sangat enak
00:39:47
sekali dan sangat nyaman di Keputran
00:39:50
tantangan waktu dia menjelang 7 tahun
00:39:52
harus tinggal digubuk di tengah-tengah
00:39:54
Tegal tantangan waktu dia ee masih muda
00:39:58
sekali eh 20-an tahun menjadi penasihat
00:40:02
politik untuk dia punya ayah dan menjadi
00:40:05
jembatan antara ayah dan Inggris waktu
00:40:08
ada negosiasi politik yang berujung
00:40:11
kepada bedak
00:40:13
ngayokokarto ya Dan setelah itu dia
00:40:17
menjadi administrator yang yang sangat
00:40:20
terkenal sekali orang yang sering ee
00:40:23
ziarah ke Selarong dia punya tempat yang
00:40:27
warisan dari
00:40:29
sumingrad Caca yang diberi pada bulan
00:40:32
Juli 1812 dan dia membuat salah satu
00:40:35
tempat untuk Ramadan Ya puasa dia pergi
00:40:40
ke sana untuk Nyepi
00:40:42
dan lilat alqadar dan lain-lain semua
00:40:45
ada di di Selarong dan saat dia
00:40:50
menjelang 4 tahun
00:40:53
tagarejo salah satu bangunan yang bagus
00:40:56
sekali semua dari Tech salah satu
00:40:59
arsitekure dia punya seloro tempat
00:41:02
meditasi di e bisa ada pandangan
00:41:05
terhadap e Gunung Merapi semua
00:41:08
dilululantakan semua dibakar di dalam
00:41:10
satu hitungan jam pada sore hari dari eh
00:41:15
20 Juli
00:41:17
1825 dan waktu dia sedang di atas Kuda
00:41:21
ee ke Santolo dia bisa lihat semua
00:41:25
em ya
00:41:26
em
00:41:28
ee kebakaran sore sore hari semua em
00:41:33
langit menjadi merahah merah dengan
00:41:37
em dikobarkan dengan api-api dari
00:41:41
deagar-dagara Rejo dia dia harus turun
00:41:43
ke medan perang selama 5 tahun sebagai
00:41:45
panglima
00:41:47
dan ya waktu dia negosiasi dengan
00:41:51
clarence di Remo Kamal di baniimas
00:41:54
clarence bilang seumpamanya Tuan kita
00:41:58
lewat benteng-benteng mau ke menore pada
00:42:01
awalnya lantas ke magalang berapa banyak
00:42:04
meriam yang harus dibunyikan
00:42:07
waktu sang Sultan lewat dan di Ponegoro
00:42:12
Tertawa Dia bilang tidak usah ada meriam
00:42:14
kamu sudah lepaskan lebih dari 100.000
00:42:17
meriam selama Perang Jawa ini cukup bagi
00:42:21
saya dan dia ditangkap di di magalang
00:42:26
semua tribute sebagai Sultan semua
00:42:29
rakyat dipisahkan keluarga dipisahkan
00:42:33
tapi dia tidak murum dia menjadi
00:42:36
sastterwan sastterwan yang bisa diakui
00:42:38
dunia sebagai salah satu dari 200 naskah
00:42:42
di seantar dunia yang layak diangkat
00:42:44
pada 18 Juni 2013 sebagai ingatan dunia
00:42:49
ya so you not dealing with just an
00:42:52
ordinary person ya bukan orang yang
00:42:55
biasa-biasa ya
00:43:04
napw andonasia modern ya jadi layak eh
00:43:10
dipelajari layak di di dipujikan dan
00:43:14
layak bahwa integritas orang di
00:43:18
Ponegoro bisa menjadi penyambung lidah
00:43:23
zaman zaman malah bu sudah bukan rakyat
00:43:25
lagi ya ya ya ya ini saya malah tertarik
00:43:28
soal literasi tadi Bagaimana Diponegoro
00:43:31
memesan naskah-naskah ke pakubono 7 gitu
00:43:34
ya karena pakubono 7 sendiri kan memang
00:43:36
eh di Surakarta sendiri terkenal sebagai
00:43:39
seorang raja yang concern ke sastra
00:43:41
begitu apalagi mempunyai Pujangga besar
00:43:44
latin Kabe ronggow Warsito pada waktu
00:43:46
itu I dan juga ee ya
00:43:51
Em yang Pujangga pertama punya anak
00:43:56
em
00:43:58
Sastro
00:44:00
sastronegoroast Raden ngabe yosodipuro
00:44:03
yang pertama dan
00:44:04
keduaabosodipuro kedua yang membuahkan
00:44:07
hasil buah dari yosooro kedua adalah
00:44:10
salah satu kutipan dari naskah yang saya
00:44:13
pakai untuk disertasi saya ya dari Solo
00:44:16
dengan huruf kuadratik
00:44:20
dariatan sekali baik terakhir Pak per eh
00:44:24
karena ini kita membahas sejak masa
00:44:27
kecil dari Diponegoro sendiri
00:44:29
nilai-nilai apa yang patut kita pelajari
00:44:32
bahkan mungkin kita terapkan ya Ee dalam
00:44:34
kondisi Indonesia pada saat ini ee yang
00:44:38
dapat kita ambil dari masa kecil dari
00:44:40
Diponegoro sendiri Iya seperti Rumi
00:44:43
pernah bilang ya
00:44:46
em dua refleksi dari Rumi ya pertama
00:44:51
em dengan siapa pun bilang I ambil nama
00:44:57
dari siapa pun belajar bahasa dari siapa
00:45:00
pun ya ee pergi dengan siapa pun tapi
00:45:04
tinggal di kampung halaman sendiri ya
00:45:07
Artinya bahwa kita harus punya akar Iya
00:45:11
akar di Ponegoro ada di di Jogja di
00:45:14
tagarejo di Mataram dia sudah yakin
00:45:19
siapa diri saya Dia tidak punya rasa
00:45:22
mavatik kepada siapaap pun ya dan yang
00:45:26
kedua dari Rumi adalah bahwa kita punya
00:45:29
dua bron satu bron yang kita galikan
00:45:33
sendiri dengan pengetahuan dengan
00:45:35
banting kepala menjadi seorang scholar
00:45:39
atau seorang researcher yang kita buka
00:45:42
seperti saya punya bron Di pelataran di
00:45:46
di Serpong dan ada ada pipa yang membawa
00:45:50
air di dalam Saya punya rumah pipa bisa
00:45:55
kering ya tapi kita harus membuat satu
00:45:58
bron sendiri di dalam diri sendiri yang
00:46:03
kita bisa
00:46:04
memanfaatkan selama hidup baik dan
00:46:07
seperti Rumi bilang Brown itu tidak akan
00:46:10
kering ya mengalir terus jadi kapasitas
00:46:15
kreativitas seorang di ponokoro
00:46:18
terusmenerus mengalir dia menjadi
00:46:21
seorang anak muda di Keraton bisa
00:46:24
menjadi pendamping dari seorang yang
00:46:26
yang cukup menakutkan Ratu Agung ya
00:46:31
digembleng digembleng dan menjadi kuat
00:46:34
sekali secara batiniah secara lahiriah
00:46:38
bisa ya dia punya 60 kuda di tag Rejo
00:46:42
Dia seorang Mahir naik kuda seorang
00:46:45
Mahir jalan jauh tidak pakai sandal ya
00:46:50
pakaian cang-camping bisa jalan ke
00:46:52
Delanggu untuk cari dia punya anak muda
00:46:55
yang menjadi m dari Kiai Mojo di areal
00:46:58
antara Tanggu dan Boyolali ya Em dan
00:47:03
juga dia dia bisa menjadi Panglima sebab
00:47:07
sudah Mahir dengan Kanjeng Kiai Bondo
00:47:10
Yudo ya em dia Mahir dengan tombak Kia
00:47:14
rondan Mahir dengan ya macam-macam dia
00:47:18
punya bedil dia punya
00:47:21
ee sab yang baru saja didapatkan di
00:47:24
headlu di istana di di Belanda jadi
00:47:29
macam-macam kapasitas dan kapasitas itu
00:47:33
ada aliran
00:47:36
dari alam semestar ya dia bisa membuka
00:47:40
satu bron dia bukan orang terpelajar
00:47:44
tapi bron dengan diri sendiri dan yang
00:47:47
kita bisa belajar adalah di dalam hidup
00:47:51
kita kita bisa menjadi macam-macam orang
00:47:54
dan dalam hidup kitaang
00:47:57
hidup
00:47:58
berkotak-kotak di dalam teg Rejo
00:48:02
ada lima bangsa ya
00:48:06
ada orang Jawa tentunya ya banyak
00:48:10
seperti taptozani datang dari melangi
00:48:13
ada ulama ya tapi yang kedua Doktor
00:48:16
pribadi dari Diponegoro adalah seorang
00:48:19
XP dari bengal ya orang muslim bengala
00:48:24
ya nonali ya menjadi
00:48:27
dia punya dukun atau dia punya dokteror
00:48:30
pribadi untuk keluarga dia punya paman
00:48:33
favorit Joy kumo dan Paman favorit ini
00:48:36
adalah peranakan tiona sebab ibunda
00:48:40
adalah Mas Ayu sumersanawati selier
00:48:42
favorit dari hono kedua dan dia menjadi
00:48:46
ahli siasat selama perang ya dan dia
00:48:50
punya houseest di tjo
00:48:54
menjelang perang Jawa yang Min memberi
00:48:57
saran Bagaimana Perang Sabil Bagaimana
00:49:01
pakaian untuk Perang Sabil serban dan
00:49:05
baju kokok dan jubah alansari dari Jedah
00:49:09
saudagar yang punya jaringan dari
00:49:12
Semarang dan dia punya Sahib yang dekat
00:49:14
sekali yang
00:49:16
diabincang-bincang setiap hari John
00:49:18
Crawford seorang calvinis dari edinbur
00:49:22
seorang Doktor lulusan Universitas
00:49:24
edinbur yang mahir kroma Inggil di dalam
00:49:27
6 bulan ya Jadi kita harus kita adalah
00:49:32
warga dunia ya i ya ya harus menjadi
00:49:35
warga dunia tapi harus ada akar di
00:49:39
kampung halaman sendiri dan harus
00:49:41
membuka bron sendiri
00:49:44
supaya bakal tidak kering selama hidup
00:49:47
kita baik baik baik terima kasih Pak
00:49:49
Peter atas ilmunya har ini sungguh
00:49:52
sangat padat informasi yang kita
00:49:54
dapatkan kali ini baik sahabat perpusnas
00:49:57
eh demikian tadi adalah sesi diskusi
00:50:01
kami dengan Pak Peter bahwa banyak
00:50:04
sekali nilai-nilai yang dapat kita ambil
00:50:05
ya Pak dari sosok Diponegoro kecil ini
00:50:09
bahkan ketika kecil sudah digembleng
00:50:10
sedemikian rupa secara fisik maupun
00:50:13
secara mental karena takut dengan Ratu
00:50:16
Ageng dan kemudian secara batiniah juga
00:50:19
karena
00:50:20
ee nenek beliau adalah seorang muslim
00:50:22
yang taat dan kemudian
00:50:25
ujungak di negoro
00:50:28
ee membentuk karakternya itu tidak
00:50:31
dengan mudah ketika pangeran-pangeran
00:50:33
lain hidup di keputren di lingkungan
00:50:35
Keraton Diponegoro Justru malah babat
00:50:38
alas babat alas Tegalrejo itu bersama
00:50:41
nenek buyut beliau Baik sahabat
00:50:44
perpusnas demikian perjumpaan kita pada
00:50:47
siang hari ini e dalam siniar 200 tahun
00:50:51
Perang Jawa dengan topik lahirnya sang
00:50:55
pangeran kami informasikan kepada
00:50:57
teman-teman sahabat perpusnas bahwa
00:50:59
siniar ini adalah siniar berseri yang
00:51:02
dalam tahun ini akan hadir en seri satu
00:51:05
seri tiap bulannya dan sebagai bocoran
00:51:07
bulan depan kami akan membahas
00:51:09
perjalanan sang pangeran Diponegoro ke
00:51:12
selatan dan pertemuan dengan leluhur
00:51:15
Jadi jangan sampai terlewat agar tidak
00:51:17
terlewat eh sahabat perpusnas harus
00:51:20
ikuti bagikan dan komentar di kanal
00:51:24
YouTube Widya bahan suara WBS radio
00:51:27
barpusnas Baik terima kasih banyak Pak
00:51:30
Peter atas ilmunya
00:51:33
eh perpustakaan hadir demi martabat
00:51:37
bangsa Selamat siang salam literasi
00:51:40
terima
00:51:41
kasihim ini sebetulnya metadatanya sudah
00:51:45
lengkap semuanya jadi
00:51:46
536 naskah Sunda ini melengkapi sekira
00:51:50
400-an nasah Sunda yang sudah ada di
00:51:53
perpusakaan nasional sehingga kita tahu
00:51:55
sekarang bahwa perpusakaan nasional
00:51:57
menjadi institusi yang menyimpan na
00:52:00
Sunda
00:52:01
[Musik]
00:52:12
terbesar Perpustakaan Nasional Republik
00:52:14
Indonesia mengakui Sisi 536 naskah kuno
00:52:18
Sunda koleksi Raden hari sukandaas dan
00:52:21
Vi suanda tier yang dihimpun pada tahun
00:52:25
1970 S
00:52:28
[Musik]
00:52:31
1980-an serah terima 536 naskah Sunda
00:52:34
tersebut berupa fisik manuskrip
00:52:37
sekaligus data digital dan metadatanya
00:52:39
dilakukan oleh Yayasan ngariksa budaya
00:52:43
[Musik]
00:52:45
Indonesia pengakuisisian naskah ini
00:52:48
menjadi tonggak baru dalam penguatan
00:52:50
literasi bangsa sebagai keberhasilan
00:52:52
program prioritas pengarus utamaan
00:52:54
naskah kuno Nusantara yang digalakkan
00:52:57
sejak setahun belakangan oleh
00:52:59
Perpustakaan
00:53:00
[Musik]
00:53:02
Nasional akuisisi naskah Sunda ini
00:53:06
menambah koleksi manuskrip Sunda yang
00:53:08
telah dimiliki Perpustakaan Nasional
00:53:10
sebanyak 467 naskah menjadi total 13
00:53:17
naskah angka ini menempatkan
00:53:20
Perpustakaan nasional sebagai institusi
00:53:22
yang mengoleksi naskah kuno Sunda
00:53:24
terbanyak di dunia
00:53:29
ini satu upaya yang sangat kami hargai
00:53:32
dari perpusakaan nasional di dalam
00:53:34
melakukan pelestarian manuskrip Sunda
00:53:37
khususnya yang ada di koleksi Yayasan eh
00:53:41
ngariksa budaya Indonesia Nah lalu pada
00:53:44
tahun 2015 Eh Pak sukanda itu memberikan
00:53:49
kepercayaan kepada kami melalui pusat
00:53:51
pengkajian Islam dan masyarakat ppy Muin
00:53:54
Jakarta untuk menitipkan manuskrip ini
00:53:57
untuk dirawat untuk didigitalisasi
00:53:59
dialim mediakan dan untuk di ee teliti
00:54:03
tentu saja dan syukurlah pada saat
00:54:07
sekarang ini
00:54:08
Eh naskah-naskah ini sudah terpelihara
00:54:12
secara resmi oleh negara melalui
00:54:14
perpusakaan nasional Jadi kami tentu
00:54:16
saja berharap dari ngariksa dari eh
00:54:21
pengguna dari manuskrip ini dari
00:54:23
kalangan kampus supaya perpusakan
00:54:25
nasional n nanti
00:54:27
e melayankan menyediakan akses terhadap
00:54:31
naskah-naskah Sunda ini untuk penelitian
00:54:34
seluruh koleksi juga sudah
00:54:36
didigitalisasikan melalui proyek
00:54:37
dreamsea dan menjadi tak terpisahkan
00:54:40
dari
00:54:41
8.571 bundel naskah yang berisi
00:54:46
571.939 halaman dan dreams sangat
00:54:49
berterima kasih kami senang sekali ke
00:54:51
perpusakan nasional eh bekerja sama
00:54:54
untuk eh pelestarian naskah melalui eh
00:54:58
digitalisasi dan
00:55:00
EE penyediaan akses ini ini sangat e
00:55:04
bermanfaat sekali dan pasti akan
00:55:06
mempercepat eh penguatan eh pengarus
00:55:09
utamaan naskah nusantara yang memang
00:55:12
menjadi program di perpusakan
00:55:16
nasional koleksi naskah Sunda ini
00:55:19
didominasi tulisan beraksara Pegon dan
00:55:21
berbahasa Sunda sebagian kecil dalam
00:55:24
bahasa Jawa dan Arab isi naskah
00:55:27
terangkum dalam tiga kata kunci Islam
00:55:30
Sunda dan
00:55:32
[Musik]
00:55:35
masyarakat akuisisi naskah ini mempunyai
00:55:38
nilai penting bagi Perpustakaan Nasional
00:55:41
yang menjalankan fungsinya sebagai
00:55:43
pelestari ingatan kolektif
00:55:46
bangsa pengarus utamaan naskah Nusantara
00:55:49
itu adalah program yang kita Gagas untuk
00:55:52
bisa dimulai e implementasinya pada
00:55:55
tahun 24 ini dan kita berusaha untuk ee
00:56:00
menggalurkan ini menjadi satu program
00:56:02
prioritas di Perpustakaan nasional
00:56:04
melalui program pengarus utamaan naskah
00:56:06
Nusantara ini aksesibilitas ee dari
00:56:10
masyarakat terhadap naskah-naskah kita
00:56:12
ini akan semakin baik ya semakin mudah
00:56:16
dan semakin cepat saya atas nama
00:56:18
pimpinan Perpustakaan Nasional
00:56:21
menyampaikan terima kasih kepada
00:56:23
dreamsea ee dan juga ppim dari
00:56:27
Universitas Islam ee Negeri ee Syarif
00:56:31
Hidayatullah ya yang telah ee bekerja
00:56:34
keras dalam mengumpulkan kemudian
00:56:37
mendigitalisasi
00:56:38
eh naskah-naskah Sunda ini dan kemudian
00:56:42
ee mereka menyerahkan naskah ini kepada
00:56:44
perpusnas untuk disimpan kemudian di ee
00:56:48
manfaatkan dan ini adalah milik kita
00:56:51
bersama milik kita semua Mari kita
00:56:53
manfaatkan dan Mari kita bercermin dari
00:56:56
naskah ini untuk ee masa depan yang jauh
00:56:59
lebih
00:57:03
baik melalui pembukaan akses dan
00:57:05
pengkajian terhadap naskah-naskah ini
00:57:08
negara hadir