7 Kebiasaan Orang Tionghoa Yang Bisa Buat Cepat Kaya (Hanya Keturunan China yang Dapat Ilmu Ini)
摘要
TLDRVideo ini membahas prinsip-prinsip keuangan yang diterapkan oleh orang Tionghoa, termasuk hidup hemat, kerja keras, dan investasi. Pembicara menjelaskan bagaimana orang Tionghoa mengelola keuangan mereka dengan bijak, menghindari utang konsumtif, dan lebih memilih untuk menabung serta berinvestasi dalam aset nyata seperti properti dan emas. Selain itu, mereka diajarkan untuk menghargai kerja keras dan tidak bergantung pada orang lain. Video ini juga menyoroti pentingnya pendidikan dan karakter dalam membentuk generasi yang sukses.
心得
- 💰 Hidup hemat dan tidak berfoya-foya.
- 📈 Investasi dalam aset nyata seperti properti dan emas.
- 🧠 Mindset kerja keras dan tidak bergantung pada orang lain.
- 📚 Pendidikan yang baik untuk anak-anak.
- 🚫 Anti utang konsumtif dan lebih memilih membeli secara tunai.
- 🤝 Menghargai proses dan kerja keras dalam mencari uang.
- 💡 Memisahkan keinginan dan kebutuhan dalam pengeluaran.
- 🌱 Mewariskan karakter dan nilai-nilai positif kepada generasi berikutnya.
时间轴
- 00:00:00 - 00:05:00
Video ini membahas tentang cara orang Tionghoa mengelola keuangan dengan bijak. Mereka dikenal hidup hemat dan tidak boros, serta memiliki tabungan untuk menghadapi masalah. Penekanan pada mindset kerja keras dan tanggung jawab diajarkan sejak kecil, di mana mereka diajarkan untuk tidak meminta-minta dan menghargai usaha dalam mendapatkan sesuatu. Pengalaman pribadi pembicara menunjukkan bagaimana orang Tionghoa mengajarkan anak-anak mereka untuk berhemat dan bekerja keras, serta membedakan antara keinginan dan kebutuhan.
- 00:05:00 - 00:10:00
Pembicara menceritakan pengalaman masa kecilnya di mana ia diajarkan disiplin dan tanggung jawab oleh orang tuanya. Meskipun metode pengajaran ayahnya mungkin dianggap keras, ia percaya bahwa hal itu membentuk mental pekerja keras. Pembicara menekankan pentingnya hidup sederhana dan anti-pamer, di mana orang Tionghoa lebih memilih untuk tidak menunjukkan kekayaan mereka dan lebih fokus pada fungsi daripada penampilan. Mereka percaya bahwa kekayaan bukan untuk dipamerkan, melainkan untuk digunakan dengan bijak.
- 00:10:00 - 00:19:41
Pembicara menjelaskan prinsip-prinsip keuangan orang Tionghoa, termasuk pentingnya menabung, investasi di aset nyata, dan kerja keras yang efisien. Mereka cenderung menghindari utang konsumtif dan lebih memilih untuk membeli barang secara tunai. Selain itu, mereka mengajarkan anak-anak untuk bekerja keras dan bertanggung jawab, serta menghargai pendidikan. Meskipun ada kelebihan dalam disiplin dan pengelolaan keuangan, pembicara juga mengingatkan bahwa orang Tionghoa perlu belajar untuk bersyukur dan menemukan keseimbangan dalam hidup.
思维导图
视频问答
Apa prinsip utama keuangan orang Tionghoa?
Prinsip utama adalah hidup hemat, kerja keras, dan investasi dalam aset nyata.
Mengapa orang Tionghoa anti utang konsumtif?
Mereka percaya utang konsumtif dapat membebani keuangan dan lebih memilih untuk membeli barang secara tunai.
Apa yang diajarkan kepada anak-anak Tionghoa tentang uang?
Anak-anak diajarkan untuk bekerja keras, bertanggung jawab, dan menghargai proses mencari uang.
Bagaimana cara orang Tionghoa berinvestasi?
Mereka lebih memilih investasi dalam properti dan emas karena dianggap tahan inflasi.
Apa yang membedakan mindset orang Tionghoa dengan yang lain?
Mereka memiliki mindset bahwa untuk mendapatkan sesuatu, harus bekerja keras dan tidak bergantung pada orang lain.
查看更多视频摘要
Membangun Ekonomi Berbasis Agribisnis Menuju Indonesia Berdaya Saing
Statistika: Uji Korelasi-Regresi sederhana menggunakan SPSS
KHUTBAH JUM'AT, KEMATIAN/ Ustadz Khalid Basalamah. MA
TAMADUN DAN TUNJUK AJAR MELAYU | KEPEMIMPINAN DALAM BUDAYA MELAYU
Episod 908 My #QuranTime 2.0 Ahad 8 Jun 2025 Surah Ibrahim (14:43-44) Halaman 261
Materi Karya Ilmiah Bahasa Indonesia kelas 11 SMA/SMK
- 00:00:00Kalian lihat ya di lingkungan sekitar
- 00:00:01kalian ketika kalian menemukan orang
- 00:00:03Chinese yang sekarang disebut dengan
- 00:00:05cindo. Hidup mereka itu hemat. Hidup
- 00:00:07mereka itu tidak berfoya-foya. Tapi
- 00:00:10tiba-tiba ketika mereka ada musibah, ada
- 00:00:12masalah, mereka enggak bingung cari
- 00:00:14tetangganya. Tapi mereka tuh sudah aja
- 00:00:17ada tabungan, ada simpanan. Nah, kenapa
- 00:00:20kok orang Tionghoa itu bisa seperti itu?
- 00:00:22Nah, di video kali ini saya akan berbagi
- 00:00:25semuanya vulgar, tidak ada yang saya
- 00:00:27tutupi. Semoga Anda bisa menangkap apa
- 00:00:31yang saya sampaikan melalui video
- 00:00:48ini. Welcome to Success before 30
- 00:00:52Business and Financial Mentoring.
- 00:00:57Sahaterpreneur, salam hebat luar biasa.
- 00:00:59Selamat datang kembali ke Bisnis and
- 00:01:02Financial Mentoring. Video kali ini saya
- 00:01:04akan berbagi tentang e mengapa sih kok
- 00:01:07orang Tionghoa itu kalau masalah kelola
- 00:01:09keuangan itu jago. Kenapa kok orang
- 00:01:11Tionghoa kaya-kaya gitu? Berarti enggak
- 00:01:13semuanya. Cuman prinsip-prinsip apa yang
- 00:01:15diajarkan dan ditanamkan di keluarga
- 00:01:18orang-orang Tionghoa itu akan saya bagi
- 00:01:20semuanya melalui video ini. Masalahnya
- 00:01:23kenapa? Karena orang Chinese itu kalau
- 00:01:26masalah keuangan memang tidak tabu.
- 00:01:28Contoh adalah waktu saya kecil, saya itu
- 00:01:30masih ingat saya itu diberikan uang saku
- 00:01:32Rp100 waktu itu tahun 0-an. Rp100 itu
- 00:01:36cukup untuk kalau jajan di e kampung
- 00:01:39atau di sekolah itu cukup untuk beli
- 00:01:42satu makanan.
- 00:01:44sama minuman bawa sendiri ya. Makanan
- 00:01:46itu mungkin cuman donat atau nasi
- 00:01:49bungkus yang kecil Rp100. Mungkin zaman
- 00:01:51sekarang mungkin ya katakanlah sekitar
- 00:01:54ya Rp10.000 lah ya enggak sampailah
- 00:01:56mungkin katakanlah sekitar R8.000. Nah
- 00:01:59itu saya alami. Cukup enggak cukup uang
- 00:02:02itu harus cukup. Jadi kalau mau merengek
- 00:02:04apapun kita harus pikir otak, pikir cara
- 00:02:07itu budgetmu 1 hari. Nah, ini pengalaman
- 00:02:08saya pribadi. Jadi, entah saya
- 00:02:10kelaparan, entah saya itu pengin jajan
- 00:02:13lebih ya harus putar otak caranya
- 00:02:15gimana. Kamu harus lebih. Jadi, uang itu
- 00:02:19harus kerja bukan hadiah. Orang Tionghoa
- 00:02:22itu pantang meminta-minta. Ini salah
- 00:02:24satu ciri khas orang-orang Tionghoa.
- 00:02:26Jadi mereka tuh malu kalau minta gitu
- 00:02:29loh. Eh, aku minta dong. Malu. Karena
- 00:02:31mereka merasa kalau saya mau dapat
- 00:02:32sesuatu, saya harus bekerja sesuatu.
- 00:02:35Jadi tolonglah ee bagi saya duit loh.
- 00:02:39Terus orang ngomong, "Wah, berarti orang
- 00:02:40Tionghoa gengsi dong." Ini bukan masalah
- 00:02:42gengsi, ini masalah mindset. Nah,
- 00:02:44mindsetnya orang Tionghoa itu
- 00:02:45benar-benar mereka itu kalau mau dapat
- 00:02:48sesuatu ya harus bekerja ya, harus
- 00:02:50berusaha. Enggak ada semua itu hasil
- 00:02:52giveaway itu enggak ada. Makanya mental
- 00:02:54giveaway itu bagi orang Tionghoa itu
- 00:02:55adalah aib. Saya sejak kecil pun sangat
- 00:02:58pantang diajarkan untuk meminta sama
- 00:03:02teman apalagi sama tetangga. Uh, itu
- 00:03:04saya bisa diajar habis-habisan sama
- 00:03:07orang tua saya. Karena orang tua saya
- 00:03:08selalu mengajarkan segala sesuatu
- 00:03:10didapat itu dari pengorbanan. Segala
- 00:03:13sesuatu didapat dari kerja keras. Tidak
- 00:03:15ada sesuatu itu langsung jatuh langit
- 00:03:17dari Tuhan. Jadi kalau kamu menang
- 00:03:19undian berhadiah itu kebetulan dan itu
- 00:03:22bukan jadi andalan utama. Kalau apalagi
- 00:03:24di sosmat sekarang banyak mental-mental
- 00:03:26giveaway ya. Kamu hari ini disawer orang
- 00:03:28jangan bangga gitu. Itu membuat mentalmu
- 00:03:31rusak. Karena enak ya saya disawer ya,
- 00:03:33kok dapat duitnya gampang banget gitu.
- 00:03:35Itu jangan senang-senang dulu karena
- 00:03:37berarti di otakmu kamu mendapatkan
- 00:03:39sesuatu itu ternyata harus dengan bikin
- 00:03:41drama gitu, bikin narasi, bikin cerita
- 00:03:45sehingga mengetuk hati orang sehingga
- 00:03:47orang itu mau nyawer dirimu. Itu paling
- 00:03:48anti bagi orang Tionghoa. Terus bukan
- 00:03:50cuma disuruh nabung, tapi juga belajar
- 00:03:52bedain keinginan sama kebutuhan. Ngerti
- 00:03:54untung dan rugi. Bahkan uang jajan pun
- 00:03:56harus sering cari dulu. Bantu di toko
- 00:03:59keluarga. Contoh kayak saya. Saya itu
- 00:04:01mau dapat permen Mentos aja. Waktu saya
- 00:04:04SD kan namanya anak SD dikasih permen
- 00:04:06Mentos doyan lah. Saya harus kerja dulu,
- 00:04:08magang dulu di toko paman. Minimal
- 00:04:10magang 2 jam baru saya pulang bawa
- 00:04:12permen. Jadi enggak ada saya tuh minimal
- 00:04:142 jam harus jaga toko dulu. Enggak ada
- 00:04:17saya ceritanya tinggal ngambil permen
- 00:04:19gitu terus nanti hitungan belakangan
- 00:04:21gitu atau ngebon di warung. Bu makan
- 00:04:23dulu nasi ya. Nanti ngebon dulu, kasbon
- 00:04:25dulu. Bayarnya kapan? Nanti kalau
- 00:04:27gajian. Enggak ada. Itu enggak boleh.
- 00:04:29Kalau orang Tiong kayak gitu tuh. Nah,
- 00:04:31dari sini kita bisa tahu perbedaan
- 00:04:33mindsetnya. Bersih-bersih kek atau jaga
- 00:04:35warung kek, apapun itu kita harus barter
- 00:04:37dengan jasad dan tenaga kita. Jadi, anak
- 00:04:40SD bantu jagain toko pas libur tujuannya
- 00:04:42bukan nyuruh kerja keras, tapi ngajarin
- 00:04:44tanggung jawab dan menghargai proses
- 00:04:46cari duit. Jadi, sejak kecil kita sudah
- 00:04:48diajarkan seperti itu, gitu. Terus yang
- 00:04:50kedua, hidup sederhana anti pamer. Uh,
- 00:04:53kalau kami pamer sesuatu, wah pulang itu
- 00:04:57sama orang tua itu bisa saya dihajar.
- 00:05:00Karena ayah saya ini kan termasuk killer
- 00:05:02juga ya. Ayah saya ini penganut
- 00:05:05Tiongoatulen. Jadi sejak kecil kalau
- 00:05:07kita itu tidak ngikutin aturan sabuknya
- 00:05:10itu sudah keluar, rotannya itu sudah
- 00:05:11keluar. Jadi pulang itu kaki saya sudah
- 00:05:13pasti merah-merah semua ya. kadang
- 00:05:16berdarah gitu loh. Jadi kena penjalin
- 00:05:18atau kena rotan itu dihajar sejak kecil
- 00:05:21dan dia enggak betuli. Saya mau nangis
- 00:05:22apapun tetap dihajar yang menghentikan
- 00:05:24ibu saya. Tapi dari situ saya mungkin
- 00:05:27mungkin bagi sebagian besar orang Anda
- 00:05:29mungkin berkata, "Wah, itu kekerasan
- 00:05:31zaman sekarang KDRT atau mungkin
- 00:05:35penganiayaan anak kecil kena hukum HAM
- 00:05:37sekarang." Tapi sadar enggak ketika
- 00:05:39diterapkan itu semua maka anak Anda itu
- 00:05:41bermental lembek. Kalau anak Anda
- 00:05:42bermental lembek itu mutlak sara orang
- 00:05:44tuanya. Saya memang tidak membenarkan
- 00:05:46perilaku ayah saya, tapi benefit yang
- 00:05:49saya dapatkan adalah saya mentalnya
- 00:05:51pekerja keras. Bayangkan saya bikin
- 00:05:53success before 30 ini aja udah sejak 11
- 00:05:55tahun yang lalu. Mungkin banyak content
- 00:05:57kreator 11 tahun yang lalu udah berhenti
- 00:05:58ngonten, berhenti bikin konten udah
- 00:06:00enggak tahan. Saya sampai detik ini
- 00:06:02termasuk contonent kreator lama yang
- 00:06:04masih bertahan dan konsisten bikin
- 00:06:06konten berapa pun view-nya. Itu
- 00:06:08menunjukkan bahwa kalau kamu mau sukses
- 00:06:10itu harus berkorban. Enggak ada sih
- 00:06:13kiranya Anda mau sukses itu dari
- 00:06:15giveaway itu enggak ada. Bahkan kami
- 00:06:16paling anti giveaway juga. Jadi buat
- 00:06:19mereka kekayaan itu bukan buat
- 00:06:20dipamerin. Kalau bisa beli baju bagus ya
- 00:06:23dipakai waktu perlu aja. Waktu itu
- 00:06:24mungkin Imlek atau tahun baru ya udah
- 00:06:27selesai. Bukan tiap hari pamer baju baru
- 00:06:29terus diposting di Instagram terus mau
- 00:06:31terlihat soal kaya. Oh itu kami bisa
- 00:06:33pantang banget gitu. Sisanya cukup
- 00:06:35fungsi dan rapi. Mereka percaya nilai
- 00:06:38sesean bukan dari tampilannya tapi hasil
- 00:06:40dan kontribusinya. Contoh, banyak
- 00:06:42militer Tionghoa di Indonesia bajunya
- 00:06:43simpel kan. Batik aja simpel enggak
- 00:06:45norak cincinnya di mana, jam tangannya
- 00:06:48di mana, dipamerin di mana, terus
- 00:06:50gayanya seperti ini. Ya itu kan ngundang
- 00:06:52syiriknya orang. Saya lagi ngomongin
- 00:06:53siapa
- 00:06:54gitu. Tapi intinya orang Tionga paling
- 00:06:57nganti seperti itu. Anda perhatikan deh.
- 00:06:59Sembilan naga di Indonesia bajunya biasa
- 00:07:01itu jam tangannya biasa enggak ada yang
- 00:07:04dipamerin. Ya karena orang Tiongoa
- 00:07:05memang seperti itu ya. Beda mungkin
- 00:07:07kalau non Chinese ya. Saya enggak tahu
- 00:07:09lagi ya. Mungkin kalau pas saat hari
- 00:07:12raya gitu ya, itu kan saatnya pamer tuh
- 00:07:14biasanya bajunya harus glamur, ee
- 00:07:17perhiasannya harus kelihatan wow,
- 00:07:19ditunjuk-tunjukkan, jadi
- 00:07:21dihambur-hamburkan gitu loh. Seolah-olah
- 00:07:23show off itu kan mengundang syirik
- 00:07:24matanya orang ya. Dan akhirnya
- 00:07:26ujung-ujungnya ngutang entar kalau
- 00:07:28ngutang enggak dibalikin ngamuk. Nah,
- 00:07:30itu bukan budaya orang Tiongh gitu.
- 00:07:31Jadi, pagan nyetir sendiri, makan di
- 00:07:33tempat biasa. Makanya saya itu sering
- 00:07:34banget waktu saya itu kalau saya podcast
- 00:07:38dan beberapa bintang tamu saya itu
- 00:07:40nanya, "Pak Candra ajudannya mana?"
- 00:07:41gitu. Saya bilang, "Ya, ajudan saya
- 00:07:43mungkin ada satu dua, saya enggak pakai
- 00:07:45banyak loh, Pak. Kalau namanya public
- 00:07:47figure itu kan biasanya ajudannya itu 10
- 00:07:49gitu. Saya ngomong, "Buat apa?"
- 00:07:50"Pemborosan." Saya pernah diundang
- 00:07:52kampus waktu itu di Bali, di Singaraja,
- 00:07:55Surabaya. Saya berangkat dari Surabaya
- 00:07:57ke Singaraja itu malah naik kereta.
- 00:07:59berhenti di Banyuwangi, terus naik kapal
- 00:08:02terus dijemput naik mobil biasa sama
- 00:08:03mahasiswa Singaraja. Saya bilang, "Loh,
- 00:08:05Pak Canda, kenapa enggak Denpasar?"
- 00:08:07Daripassar kan kita jemput sama aja.
- 00:08:09Saya kan bisa lebih menghemat di kereta
- 00:08:11kecuali waktu itu saya enggak buru-buru
- 00:08:13gitu loh. Nah, saya itu selalu berpikir
- 00:08:15efisiensi toh ini lebih murah, lebih
- 00:08:17efisiensi, saya bisa mengerjakan banyak
- 00:08:19hal. Dan akhirnya mahasiswa yang jemput
- 00:08:23saya, dia bilang, "Loh, Pak Candra
- 00:08:24pengawalnya mana? Ajudannya mana?" Saya
- 00:08:26ngomong, "Emang pentingkah ajudan? Emang
- 00:08:28pentingkah pengawal? Nah, mereka yang
- 00:08:30kaget. Pak Candra sudah kaya raya tapi
- 00:08:31kok sederhana banget. Ya, itulah orang
- 00:08:33Tionghoa. Orang Tionghoa itu pantang
- 00:08:35untuk
- 00:08:36berboros-boros. Kami itu paling dihajar
- 00:08:40kalau masalah pemborosan. Betul-betul.
- 00:08:42Kalau enggak perlu pun handphone ini pun
- 00:08:44kalau enggak rusak enggak akan ganti
- 00:08:46kita orang Chinese. Ya, enggak mungkin
- 00:08:48kita tuh beli setahun sekali terus tahun
- 00:08:49depan ganti lagi. Enggak mungkin. Orang
- 00:08:51Chinese enggak gitu didiknya. Jadi
- 00:08:54bahkan karena pelit, tapi karena fokus
- 00:08:56mereka tuh bukan butuh validasi dari
- 00:08:58orang lain. Butuh pengakuan tetangga,
- 00:09:00butuh tepuk tangan, enggak, enggak
- 00:09:02seperti itu, gitu. Jadi hidup sederhana
- 00:09:04anti pamer orang Cina ini siapa
- 00:09:05penampilan ya kayak gini aja ya, biasa
- 00:09:08aja. Kacamata yang penting berfungsi
- 00:09:10bagus. Merek nomor dua gitu loh. Bahkan
- 00:09:14ayah saya selalu mengajarkan kamu tuh
- 00:09:16kalau pakai barang bermerek ngundang
- 00:09:17pencuri katanya. ngundang pencuri,
- 00:09:19ngundang penjahat untuk maong kamu.
- 00:09:22Makanya ayah saya kadang-kadang enggak
- 00:09:24pakai dompet. Dia duitnya diselip di
- 00:09:26kantongnya aja. Saya tanya, "Loh, Pah,
- 00:09:28duit itu kan kan kotor kalau ditaruh
- 00:09:31dompet kan bersenton dan kulit ya
- 00:09:33daripada ngundang perapok katanya." Ya
- 00:09:35kadang-kadang ekstrem juga sih, tapi
- 00:09:36saya pakai dompet juga gitu tapi ya
- 00:09:39zaman sudah berubah. Tapi saking
- 00:09:40ekstremnya seperti itulah didikan orang
- 00:09:43tua saya tentang hemat kepada
- 00:09:45anak-anaknya. Nah, dari sini kita bisa
- 00:09:47tahu prinsip orang Tionghoa itu memang
- 00:09:48beda dan itu sudah turun-temurun dari
- 00:09:50sonokonoknya gitu. Yang ketiga, nabung
- 00:09:53agresif dan anti utang konsumtif. Orang
- 00:09:55Tiongho itu kalau bisa suka beli barang
- 00:09:57cash, gak mau utang ya. Kalaupun utang
- 00:10:00hitungannya itu pasti rumit. Dia mau
- 00:10:02cari bunga yang paling
- 00:10:04murah, yang paling menguntungkan. Jadi
- 00:10:06enggak mungkin. Apalagi kalau sekarang
- 00:10:08orang Tionghoa itu eh kalau benar ya ada
- 00:10:11payeter atau itu dihitung benar-benar
- 00:10:14enggak mungkin melakukan sesuatu itu
- 00:10:17pelater tuh misalkan atau pinjol gitu ya
- 00:10:19hutang sejuta yang dicairin cuman
- 00:10:22Rp800.000 balikinnya 1,2. Itu orang
- 00:10:25Tiongo udah bisa hitung tuh R1 juta
- 00:10:27pinjamnya dapatnya 800 balikin 1,2. 800
- 00:10:30ke 1,2 itu kan R00.000. Orang Tiong
- 00:10:33pasti enggak mau. Kenapa? Sekepet apapun
- 00:10:36dia akan pasti cari cara yang pinjam
- 00:10:37uang yang kalau dia butuh duit yang
- 00:10:39bunganya semurah mungkin dan gak asal
- 00:10:41pencet-pencet gitu aja. Anda coba
- 00:10:44perhatikan itu orang Chinese asli. Jadi
- 00:10:46dia akan cari bunga yang
- 00:10:47serendah-rendahnya. Nah itu dia. Dan
- 00:10:50bagi mereka uang itu alat bertahan
- 00:10:51hidup. Makanya mereka juga anti utang
- 00:10:53konsumtif. Mereka tuh kalau KPR enggak
- 00:10:55mau panjang-panjang ya kan. Kalau KKB
- 00:10:57itu enggak mau panjang-panjang. Bukan
- 00:10:59tambah panjang tambah enak. Kalau orang
- 00:11:01orang non Tiongha ya biasanya yang saya
- 00:11:03tahu ya kadang-kadang mereka tuh yang
- 00:11:05penting wah angsurannya kecil tapi
- 00:11:07enggak dihitung. Angsuran kecil berarti
- 00:11:09jangkanya tambah panjang. Kalau
- 00:11:11jangkanya tambah panjang kan berarti
- 00:11:12bunganya semakin besar. Mereka enggak
- 00:11:14ngitung ke situ. Orang dewa kalau bisa
- 00:11:16seminim mungkin kalau bisa setahun
- 00:11:17selesai. Jadi enggak mau lama-lama atau
- 00:11:202 tahun. Kalau KPR kalau bisa maksimal 5
- 00:11:22tahun. Jadi mereka itu enggak mau
- 00:11:24lama-lama. Enggak mungkin mereka KPR 15
- 00:11:26tahun, 20 tahun. Enggak mau mereka.
- 00:11:28Karena yang dihitung itu bukan cuman
- 00:11:30angsurannya, tapi juga dihitung
- 00:11:32bunganya. Nah, itulah utang konsumtif.
- 00:11:34Mereka sangat enggak mau. Mau beli motor
- 00:11:35atau HP baru, mereka akan tahan sampai
- 00:11:37benar-benar ada dananya. Bukan asal
- 00:11:39pencet-pencet beli terus bayar pakai
- 00:11:42peleter. Enggak seperti itu. Ya, itu
- 00:11:44orang Tionga. Makanya banyak orang
- 00:11:46ngomong orang Tionga kan pelit. Orang
- 00:11:48Tionghoa kan asal keluar duitnya susah.
- 00:11:50Ya karena memang dapatnya juga susah.
- 00:11:53Ya, Anda harus tahu itu. Makanya
- 00:11:55sekarang Anda jangan syirik sama orang
- 00:11:56Tiongoa kalau mereka itu kaya raya tapi
- 00:11:58masih tetap sederhana. Kadang bahkan
- 00:12:00mereka itu tinggal masih di rumah lama
- 00:12:04tapi duitnya banyak gitu. Dan mereka
- 00:12:06mengeluarkan uang sesuatu itu pasti
- 00:12:09dipikirkan enggak asal keluar tapi
- 00:12:12pengembaliannya gimana. Uang ini kalau
- 00:12:13saya keluarkan nanti kembalinya seperti
- 00:12:16apa. Nah, inilah perbedaan orang Chinese
- 00:12:19ya. yang asli ya seperti itu. Nah, tapi
- 00:12:22sekarang anak-anak muda Chinese juga
- 00:12:23banyak yang ngawur sih ya karena
- 00:12:25pengaruh sosmet juga, pengaruh
- 00:12:26influencer juga. Jadi kadang orang-orang
- 00:12:28Chinese zaman sekarang ya terjadi hampir
- 00:12:31di seluruh dunia juga sepertinya mm juga
- 00:12:35gampang bervoya-foya juga. Dikit-dikit
- 00:12:37suka ngave juga dikit-dikit juga suka ee
- 00:12:41keluarkan uang itu juga enggak pakai
- 00:12:42mikir. Nah, itu kadang-kadang ee harus
- 00:12:45dipikirkan baik-baik ya. Jadi
- 00:12:47prinsip-prinsip seperti orang tiongong
- 00:12:49yang saya ajarkan di sini itu sangat
- 00:12:52terjadi ya di kehidupan zaman sekarang
- 00:12:54terutama dirikan orang tua dulu. Keempat
- 00:12:57investasi di aset
- 00:12:59nyata. Tabungan itu penting tapi
- 00:13:01investasi itu jauh lebih penting.
- 00:13:03Mayoritas orang Tionghoa itu menaruh
- 00:13:05uang mereka itu ke properti dan emas
- 00:13:07karena mereka percaya aset nyata itu
- 00:13:09tahan inflasi dan bisa diwariskan ke
- 00:13:11anak cucu. Itulah sebab kenapa saya
- 00:13:14selalu mengajarkan tiga cara menabung.
- 00:13:16Kalau Anda lihat video saya 9 tahun yang
- 00:13:17lalu, menabung emas, menabung loga
- 00:13:20mulia, dan menabung properti. Nah, itu
- 00:13:22memang benar pasti ada itu. Orang Tiong
- 00:13:24itu pasti ujung-ujungnya ada emasnya,
- 00:13:26ada propertinya. Saham itu ada tapi
- 00:13:29mungkin ya zaman sekarang karena itu kan
- 00:13:31ilmu keuangan baru ya. Tapi kalau ilmu
- 00:13:33keuangan yang sudah ribuan tahun itu kan
- 00:13:35emas sama properti. Itu orang Tiongak.
- 00:13:38Contoh punya rumah kecil
- 00:13:40disewakan lalu putar hasil sewanya buat
- 00:13:42beli rumah kedua 10 tahun asetnya
- 00:13:44berkembang tanpa harus kerja keras. Jadi
- 00:13:46di Indonesia ini banyak jual tanah untuk
- 00:13:49beribadah. Seringkiali tanah tersebut
- 00:13:50pelan-pelan pindah ke orang Tionghoa.
- 00:13:52Makanya banyak pengusaha Tionghavel
- 00:13:54properti Pak Ciputra dan teman-temannya
- 00:13:55itu juga kadang-kadang jika sikat
- 00:13:58aset-aset murah. Contohnya ada orang
- 00:14:00enggak mau beli aset kuburan. Orang
- 00:14:02Chinese malah suka properti semurah
- 00:14:04mungkin. kuburan bagi mereka mau banyak
- 00:14:07setannya kayak mau banyak apa. Nah,
- 00:14:08mereka punya cara gitu loh. Sampai
- 00:14:10menyulap tanah kuburan pun mereka bisa
- 00:14:12sulap menjadi perumahan yang mewah gitu.
- 00:14:15Meskipun asal-usulnya dulu banyak
- 00:14:17kuburan atau banyak isu atau apa, mereka
- 00:14:19enggak peduli gitu. Karena bagi mereka
- 00:14:21yang terpenting ee tanah itu semurah
- 00:14:23mungkin. Nah, mereka juga punya tata
- 00:14:25cara lah ya. Orang Tiongoa saya enggak
- 00:14:26tahulah ya. Ada adat istiadatnya sendiri
- 00:14:29yang pokoknya tanah yang kuburan pun
- 00:14:32mereka bisa buat aman, nyaman. dan gak
- 00:14:34banyak setannya ya enggak tahulah orang
- 00:14:36Tiongo itu ada aja pokoknya canggihlah.
- 00:14:38Terus investasi di aset nyata. Jadi
- 00:14:41orang Chinese itu investasi penting.
- 00:14:44Mayoritas orang Chinese sementara uang
- 00:14:45mereka di properti emas mereka percaya
- 00:14:47akan bertahan sampai kapanpun. Itu yang
- 00:14:49sudah saya sampaikan tadi. Kelima, kerja
- 00:14:52keras tapi juga efisien. Kerja bukan
- 00:14:54cuman jam panjang kerja, lembur dan
- 00:14:56kerja, tapi juga soal hasil. Mereka
- 00:14:58terbiasa kerja dari pagi sampai malam,
- 00:15:01tapi juga cari cepat, efektif waktu,
- 00:15:03uang. Jadi setiap menit dihitung
- 00:15:04nilainya. Contoh bukan cuman rajin
- 00:15:06kerja, tapi juga belajar otomasi,
- 00:15:09delegasi, dan cari sistem yang bikin
- 00:15:11kerjaan beres lebih cepat dan itu bikin
- 00:15:13mereka lebih cepat naik. Karena orang
- 00:15:15Chinese itu juga otaknya tuh mikir
- 00:15:17karena mereka didoktrin time is money,
- 00:15:19waktu itu adalah duit. Jadi kamu buang
- 00:15:21waktu berarti buang duit. Ya, itu orang
- 00:15:23Chinese memang dididiknya seperti itu.
- 00:15:25Nah, oleh sebab itu padahal kita tahu
- 00:15:27itu juga enggak sepenuhnya benar karena
- 00:15:29sebenarnya waktu itu kan juga berharga
- 00:15:32ya. waktu itu juga ee ada kandungan
- 00:15:34nyawa gitu. Buang waktu juga buang-buang
- 00:15:36ee umur Anda, umur usia kalian. Buang
- 00:15:39waktu itu juga membuangkan kebahagiaan
- 00:15:42dalam kehidupan. Jadi waktu itu
- 00:15:44definisinya luas gitu. Tapi orang
- 00:15:46Chinese yang benar-benar Chinese waktu
- 00:15:48itu duit itu jadi mereka buang waktu
- 00:15:50berarti buang duit. Makanya kalau Anda
- 00:15:52lihat ke Anda ke China ya, Anda lihat
- 00:15:54pedagang di toko-toko itu mereka itu
- 00:15:57enggak mau pelanggan itu lari dari toko
- 00:15:59pulang tanpa membeli barangnya. Enggak
- 00:16:00mau mereka. Mereka pasti akan pastikan
- 00:16:02minimal mereka beli sesuatu baru boleh
- 00:16:05cabut dari tokonya. Orang Chinese memang
- 00:16:07begitu. Seram ya. Nah, yang keenam beli
- 00:16:10barang bukan karena fungsi tapi bukan
- 00:16:13karena gengsi. Nah, kadang orang sini
- 00:16:15itu kan yang penting pameran jam pameran
- 00:16:18ini supaya kelihatan wow kan. Tapi
- 00:16:20prinsip mereka kalau enggak berguna ya
- 00:16:22enggak usah beli. Mereka enggak suka
- 00:16:23beli barang karena FOMO atau tren.
- 00:16:25Mereka lebih pilih barang awet,
- 00:16:26multifungsi, dan tahan lama. contoh
- 00:16:28laptop, alat masak, furniture, mereka
- 00:16:31lebih pahan bertahun-tahun walau
- 00:16:32harganya lebih mahal karena tahu murah
- 00:16:33sekarang bisa mahal nanti gitu. Dan yang
- 00:16:36ketujuh adalah mewariskan karakter bukan
- 00:16:39cuman harta. Jadi orang kenapa orang
- 00:16:43Chinese itu sangat mengutamakan
- 00:16:44pendidikan sekolah yang lebih mahal
- 00:16:47bukan karena mau gengsi, tidak tapi
- 00:16:49karena orang Chinese itu percaya kalau
- 00:16:50sekolah di tempat yang lebih baik maka
- 00:16:51akan menciptakan lingkungan yang lebih
- 00:16:53positif untuk anak-anaknya. Mereka tidak
- 00:16:55peduli mereka akan bayar berapa pun
- 00:16:57untuk biaya sekolah lebih mahal. Yang
- 00:16:59terpenting anaknya dapat pendidikan yang
- 00:17:00terbaik. Itu orang Chinese. Jadi enggak
- 00:17:02asal jadi mereka enggak akan cari alasan
- 00:17:04aduh ee kalau bisa sekolah gratis ya.
- 00:17:07Cari sekolah yang lebih murah, cari
- 00:17:09sekolah yang lebih gratis supaya nanti
- 00:17:11ditanggung pemerintah. Kalau pemerintah
- 00:17:13yang enggak ngasih sekolah gratis
- 00:17:14pemerintah enggak bagus. Orang Chinese
- 00:17:15enggak begitu. Orang Chinese enggak
- 00:17:16peduli pemerintah mau ngapain. Mereka
- 00:17:18enggak peduli. Yang penting mereka akan
- 00:17:20cari cara berusaha sendiri tanpa
- 00:17:22tergantung sama pemerintah. Itu orang
- 00:17:23Chinese. Tapi kalau orang Chinese
- 00:17:25pintarnya juga apa? Kalau ada asuransi
- 00:17:28digratiskan pakai BPJS, mereka pakai
- 00:17:30BPJS juga. Mereka pintar-pintar
- 00:17:32hitung-hitungan. Orang Chinese enggak
- 00:17:33gangsi. Kalau pakai BPJS saja hasilnya
- 00:17:36sama dengan asuransi yang swasta,
- 00:17:38ngapain kita harus bayar lebih untuk
- 00:17:40asuransi swasta? Gitu loh orang Chinese
- 00:17:42itu. Iya kan? Nah, jadi mereka pakai
- 00:17:44BPJS juga enggak gengsi juga mereka.
- 00:17:47Yang penting bagi mereka ee mana yang
- 00:17:49lebih cuan mereka akan cari gitu. Nah,
- 00:17:51anak-anak diajari kerja keras, tanggung
- 00:17:52jawab, hemat sejak kecil. Bukan dimanja
- 00:17:55dengan duit tapi ditumbuh dengan mental
- 00:17:57pejuang. Contoh, anak SMA bantu orang
- 00:17:59tua di toko sepulang sekolah saat dewasa
- 00:18:01dia akan menjadi pemilik cabang bisnis
- 00:18:02sendiri karena sudah ngerti cara kerja
- 00:18:04disiplin sejak muda. Oleh sebab itu,
- 00:18:07sahabat entrepreneur, saya bukan
- 00:18:08mendewa-dewakan orang Chinese sekalipun
- 00:18:10saya keturunan Chinese. Saya pun juga
- 00:18:12banyak belajar dari saudara-saudara saya
- 00:18:15di Indonesia yang non Chinese. Banyak
- 00:18:16juga nilai-nilai positif yang saya bisa
- 00:18:19pelajari dari teman-teman kita yang non
- 00:18:21Chinese. Orang Chinese juga bukan tanpa
- 00:18:23kelemahan. Orang Chinese memang punya
- 00:18:25kelebihan masalah finansial aja,
- 00:18:26pendidikan finansial. Orang Chinese juga
- 00:18:28punya kelebihan masalah disiplin dan
- 00:18:30waktu. Tapi orang Chinese juga banyak
- 00:18:32kelemahan. Contoh masalah bersyukur.
- 00:18:35Nah, itu kadang orang Chinese harus
- 00:18:36banyak belajar sama saudara-saudara kita
- 00:18:38yang non Chinese di Indonesia. Contohnya
- 00:18:41berbahagia. Orang Chinese itu kadang
- 00:18:43kebahagiaan itu nomor kesekian. Nah,
- 00:18:45kita harus belajar sama saudara-saudara
- 00:18:47kita di Indonesia yang mereka itu
- 00:18:49hidupnya berserah lebih banyak
- 00:18:51berbahagia. Hidup bukan cuma sekedar
- 00:18:53mengejar uang, tapi hidup itu jangan
- 00:18:55lupa beribadah. Nah, orang Chinese
- 00:18:57kadang lupa di situ. Nah, sehingga orang
- 00:18:59Chinese hidupnya juga enggak balance.
- 00:19:01Makanya kita harus belajar juga sama
- 00:19:02saudara-saudara kita di Indonesia yang
- 00:19:05tentunya eh cukup balance untuk masalah
- 00:19:08itu. Tetapi jangan iri kalau orang
- 00:19:10Chinese lebih kaya, lebih sukses, lebih
- 00:19:12bisa pintar nabung karena memang
- 00:19:14didikannya seperti itu. Jadi oleh sebab
- 00:19:16itu singkat kata video ini saya buat
- 00:19:19tujuannya untuk menceritakan bagaimana
- 00:19:21pengalaman kita dibesarkan sama orang
- 00:19:22Chinese dari leluhur-leluhur kita dan
- 00:19:25itulah edukasi yang turuntemurun yang
- 00:19:27tidak putus sampai sekarang. Dari
- 00:19:29situlah kita akan membuat pendidikan
- 00:19:31kita menjadi jauh lebih baik. So, ambil
- 00:19:33positifnya. Anda bisa terapkan dalam
- 00:19:35hidup kalian. Pasti hidup kalian maju.
- 00:19:37Sukses untuk Anda. Salam hebat luar
- 00:19:40biasa. Yeah.
- keuangan
- Tionghoa
- investasi
- hemat
- kerja keras
- pendidikan
- mindset
- aset nyata
- utang
- sukses