PKN 2021 - JALAN KEBUDAYAAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

00:36:09
https://www.youtube.com/watch?v=8peUeaVnp0A

摘要

TLDRRakaman ini membincangkan pelbagai isu berkaitan kebudayaan, pembangunan lestari dan transformasi sosial dalam konteks perkampungan dan bandar. Perkongsian ini bermula dengan refleksi bagaimana Jatiwangi Factory Art sebagai komuniti seni tempatan berusaha menyesuaikan diri dalam gelombang urbanisasi dengan mempromosikan kebudayaan tempatan dan peristiwa kolosal untuk mencipta kesepakatan kolektif. Forum ini menyoroti pentingnya kawasan luar bandar dan prakarsa 'new rural agenda' yang bertujuan untuk menjadikan desa sebagai pusat budaya dan sumber daya alam. Perbincangan turut meliputi implikasi sosial dan ekonomi dari industri fashion dan pangan yang tidak lestari kepada manusia dan lingkungan, dan ia merumuskan keperluan pengurusan sumber daya yang berasaskan kearifan tempatan. Kemandirian pangan melalui keanekaragaman hayati dan pelestarian budaya menjadi fokus utama dalam menghadapi tantangan pembangunan berkelanjutan, terutama dalam menghadapi perubahan iklim.

心得

  • 🌟 Jatiwangi mengadopsi kebudayaan lokal untuk bertahan dari urbanisasi.
  • 📈 Urban Expansion mempengaruhi transformasi sosial dan budaya.
  • 🏡 'New Rural Agenda' menekankan pentingnya desa dalam pembangunan.
  • 🎨 Seni dan festival ditonjolkan sebagai alat kebanggaan kolektif.
  • 📚 'New Rural School' mempromosikan dialog antara budaya desa.
  • 👗 Industri fashion perlu beralih ke praktik lebih berkelanjutan.
  • 🌾 Pentingnya diversifikasi pangan untuk kedaulatan pangan.
  • ♻️ Strategi menggunakan sumber daya lokal demi kesejahteraan umum.
  • 🚜 Kebijakan lokal harus merespons kepentingan lingkungan.
  • 🔍 Kebudayaan menyediakan pelajaran untuk pembangunan masa depan.

时间轴

  • 00:00:00 - 00:05:00

    Video dimulakan dengan tanda penghormatan dan memperkenalkan topik cerlang Nusantara di PKM 2021 dengan menekankan kreativiti dan kebolehupayaan individu untuk mengatasi cabaran. Acara ini menggalakkan perkongsian idea dan inspirasi dalam pelbagai bidang kreatif dan inovatif.

  • 00:05:00 - 00:10:00

    Melalui sistem nilai dan pembinaan kepercayaan dalam perkembangan global, transformasi wilayah menjadi fokus. Dicontohkan dengan perkembangan Jatiwangi dari kawasan luar bandar ke urban. Usaha komuniti tempatan seperti Jatiwangi Art Factory dalam menghadapi urbanisasi dengan merawat kebersamaan dan membangkitkan kebanggaan wilayah turut disorot.

  • 00:10:00 - 00:15:00

    Jatiwangi Art Factory melibatkan stakeholders demi bertahan dan strategis melalui projek seperti Terracotta Majalengka, yang memperlihatkan kemampuan olah sumber daya tempatan.

  • 00:15:00 - 00:20:00

    Upaya masyarakat desa terhadap pengolahan sumber daya tempatan terbukti mampu meningkatkan resiliensi dalam situasi sulit termasuk pandemik. Kekurangan perbincangan tentang kehidupan luar bandar di peringkat global menyebabkan peminggiran wilayah pedesaan, meskipun potensinya besar jika disebut dalam agenda urban oleh PBB.

  • 00:20:00 - 00:25:00

    Keadaan ini menggerakkan komunitas seni Jatiwangi untuk menyerukan pengakuan desa sebagai pusat kreativiti melalui dokumentasi artistik dan persiapan bagi agenda global baru tentang masa depan rural.

  • 00:25:00 - 00:30:00

    Simposium Nusantara yang diadakan telah merumuskan beberapa agenda penting untuk mengangkat posisi desa sebagai lumbung kearifan dan pelestarian budaya, termasuk meningkatkan jaringan lokal dan penglibatan suara desa dalam isu global.

  • 00:30:00 - 00:36:09

    Pandemi COVID-19 membukakan mata tentang kelemahan sistem, menggarisbawahi kerentanan ekonomi dan sosial, serta memerlukan perubahan pandangan besar dalam mencapai kesejahteraan manusia dan kelestarian alam secara berkelanjutan.

显示更多

思维导图

Mind Map

常见问题

  • Apa itu PKM 2021?

    PKM 2021 ialah Pekan Kebudayaan Nasional yang memfokuskan kepada kebudayaan dan transformasi masyarakat.

  • Apa itu Urban Expansion?

    Urban Expansion merujuk kepada perkembangan kawasan bandar yang mempengaruhi pelbagai aspek termasuk geografi dan budaya.

  • Bagaimana Jatiwangi hadapi perubahan urban?

    Jatiwangi menggunakan seni, kebudayaan, dan kolaborasi masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan perubahan urban.

  • Apa tujuan 'new rural agenda'?

    Untuk membincangkan masa depan kawasan luar bandar sebagai pusat budaya dan sumber daya alam.

  • Apa itu 'new rural school'?

    Sekolah yang berpusat pada kebudayaan desa untuk dialog antarbudaya dan peningkatan pendidikan.

  • Bagaimana perubahan iklim mempengaruhi pangan?

    Produksi pangan lebih berfokus pada pertumbuhan ekonomi mengabaikan kesinambungan lingkungan, dan monokultur mengurangkan keanekaragaman.

  • Apa peranan kebudayaan dalam pembangunan berkelanjutan?

    Kebudayaan menawarkan nilai dan praktek untuk mendasari pembangunan yang lebih menyeluruh dan berkelanjutan.

  • Bagaimana masalah fashion mempengaruhi lingkungan?

    Industri fashion menghasilkan banyak sisa dengan penggunaan sumber daya yang besar, mencemarkan lingkungan.

  • Apa solusi terhadap pertumbuhan ekonomi tak berkelanjutan?

    Mengalihkan fokus kepada keselamatan dan kesejahteraan manusia serta pengelolaan alam dengan bijak.

查看更多视频摘要

即时访问由人工智能支持的免费 YouTube 视频摘要!
字幕
id
自动滚动:
  • 00:00:00
    Kyuhyun
  • 00:00:02
    [Tepuk tangan]
  • 00:00:04
    tersenyum
  • 00:00:11
    maaf-maaf
  • 00:00:26
    [Musik]
  • 00:00:29
    kita selalu punya akal buat akalin apa
  • 00:00:32
    aja kita memang cerlang cermat oleh
  • 00:00:35
    peluang
  • 00:00:40
    semua bisa jadi jawaban
  • 00:00:44
    semua bisa jadi tambahan
  • 00:00:47
    Kita juga bisa berbagi dan temukan
  • 00:00:50
    inspirasi cabang lainnya di PKM 2021
  • 00:00:54
    cerlang Nusantara
  • 00:00:57
    Hai
  • 00:01:02
    meneng ae
  • 00:01:06
    [Musik]
  • 00:01:11
    hai hai
  • 00:01:21
    Hai
  • 00:01:28
    [Musik]
  • 00:01:29
    assalamualaikum warahmatullahi
  • 00:01:31
    wabarakatuh
  • 00:01:33
    salam sejahtera bagi kita semua Om
  • 00:01:37
    Swastiastu namo buddhaya salam kebajikan
  • 00:01:43
    dalam sistem nilai yang dominan saatnya
  • 00:01:49
    membangun dipercaya oleh negara sebagai
  • 00:01:53
    sebuah keniscayaan di dalam proses
  • 00:01:56
    kemajuan
  • 00:01:58
    fenomena tersebut terjadi hampir di
  • 00:02:01
    berbagai wilayah lainnya di dunia
  • 00:02:04
    gelombang perubahan yang disebabkan oleh
  • 00:02:08
    pembangunan yang telah menimbulkan
  • 00:02:09
    banyak sekali proses transformasi tidak
  • 00:02:14
    hanya lanskap geografis dan kepadatan
  • 00:02:17
    penduduk yang terus melonjak
  • 00:02:20
    lanskap budaya sosial juga lanskap
  • 00:02:23
    ekonomi juga turut berubah
  • 00:02:27
    seperti yang Kami alami
  • 00:02:30
    Jatiwangi sebelumnya adalah
  • 00:02:33
    rural
  • 00:02:35
    secara perlahan mengadopsi logika
  • 00:02:39
    kehidupan Urban
  • 00:02:41
    singkatnya
  • 00:02:43
    dinamika kehidupan Urban dengan segala
  • 00:02:46
    infrastruktur
  • 00:02:47
    dijadikan tolak ukur
  • 00:02:50
    perubahan dan pencapaian wilayah bagi
  • 00:02:54
    pemerintah daerah
  • 00:02:59
    terhadap cara pandang seperti ini
  • 00:03:02
    Jatiwangi art factory sebagai warga
  • 00:03:05
    lokal yang berdiam dan hidup di tengah
  • 00:03:09
    Perubahan tersebut
  • 00:03:12
    ia tidak memiliki pilihan lain selain
  • 00:03:14
    mengujicobakan berbagai macam pola
  • 00:03:17
    bertahan terhadap
  • 00:03:20
    fenomena ekspansi Urban atau Urban
  • 00:03:24
    expansion tersebut
  • 00:03:27
    dari yang sentimentil seperti membuat
  • 00:03:31
    ikatan bersama sebagai warga melalui
  • 00:03:33
    material tanah
  • 00:03:35
    merawat kegembiraan bersama lewat
  • 00:03:38
    berbagai festival
  • 00:03:40
    memunculkan kebanggaan
  • 00:03:43
    bersama terhadap wilayah dan menawarkan
  • 00:03:48
    ritual baru hingga peristiwa-peristiwa
  • 00:03:51
    kolosal dan momentum bagi terciptanya
  • 00:03:55
    kesepakatan kolektif
  • 00:04:02
    belakangan
  • 00:04:04
    pola bertahan Jav sebagai warga
  • 00:04:09
    diarahkan pada kerja-kerja steak yang
  • 00:04:13
    lebih strategis
  • 00:04:15
    Hai yang melibatkan pemerintah sebagai
  • 00:04:18
    stakeholder pembangunan di daerah
  • 00:04:22
    proyek Kota terracotta Majalengka
  • 00:04:25
    misalnya
  • 00:04:26
    yang fokus
  • 00:04:28
    menegosiasikan Jatiwangi sebagai kawasan
  • 00:04:32
    cultural berbasis tanah dan telah masuk
  • 00:04:37
    pada Perda tata ruang kabupaten
  • 00:04:39
    Majalengka
  • 00:04:43
    kemampuan masyarakat untuk mengolah
  • 00:04:46
    sumberdaya lokal yang dekat dan tersedia
  • 00:04:49
    atau yang diistilahkan sebagai cermat
  • 00:04:53
    mengolah peluang atau cerlang
  • 00:04:56
    memang telah terbukti dapat menjadi
  • 00:04:59
    modal kultural yang efektif di dalam
  • 00:05:03
    menghadapi persoalan-persoalan di
  • 00:05:06
    lingkungan
  • 00:05:08
    praktik-praktik tersebut
  • 00:05:10
    yang berbasis pedesaan
  • 00:05:13
    tidak hanya mengolah berdaya di dalam
  • 00:05:16
    artian menggunakan
  • 00:05:19
    disaat yang sama juga berperan didalam
  • 00:05:22
    ndak di dalam merawat dan melindungi
  • 00:05:25
    keberlangsungan sumberdaya dan hidup
  • 00:05:28
    antar sesama
  • 00:05:32
    upaya penciptaan tersebut
  • 00:05:35
    secara langsung telah mempengaruhi daya
  • 00:05:39
    lenting desa yang di masa pandemic
  • 00:05:42
    seperti ini terbukti jauh lebih tinggi
  • 00:05:47
    resiliensi nya
  • 00:05:49
    dibandingkan perkotaan dengan demikian
  • 00:05:52
    wilayah pedesaan menjadi lokus yang
  • 00:05:55
    masuk akal untuk membicarakan
  • 00:05:58
    keselamatan dan masa depan bersama di
  • 00:06:02
    tengah hidup dari satu pandemi kepada
  • 00:06:06
    demi yang lainnya kenyataan lain
  • 00:06:10
    menunjukkan sebaliknya
  • 00:06:13
    minimnya pong perbincangan mengenai
  • 00:06:17
    kehidupan rural pada tingkat Global yang
  • 00:06:21
    oleh pemangku kebijakan
  • 00:06:23
    menunjukkan
  • 00:06:25
    bahwa sebuah kepentingan besar yang
  • 00:06:28
    melihat luas sebagai objek dan entitas
  • 00:06:32
    yang tidak berdaulat serta dianggap
  • 00:06:36
    sebagai lokus pendukung bagi kehidupan
  • 00:06:40
    perkotaan semata
  • 00:06:42
    hal itu kita bisa kita bisa dapat lihat
  • 00:06:47
    dari cara pandang yang ditonjolkan
  • 00:06:51
    di
  • 00:06:53
    Urban agenda yang diinisiasi oleh PBB
  • 00:07:00
    yang
  • 00:07:03
    mempersiapkan kemungkinan melonjaknya
  • 00:07:05
    penduduk kota-kota besar di dunia
  • 00:07:09
    komunitas Jatiwangi art factory yang
  • 00:07:11
    diundang oleh
  • 00:07:15
    entah fifteen
  • 00:07:16
    ini adalah peristiwa seni budaya
  • 00:07:20
    pokok penting
  • 00:07:23
    ia merasa
  • 00:07:24
    bahwa dokumenter dapat digunakan sebagai
  • 00:07:28
    panggung bagi warga untuk menggemakan
  • 00:07:32
    seruannya
  • 00:07:33
    melihat Desa sebagai
  • 00:07:37
    pusat
  • 00:07:41
    desa dengan segala sumber dayanya baik
  • 00:07:45
    berupa sumberdaya alam dan Aset budaya
  • 00:07:50
    sandang pangan papan
  • 00:07:53
    juga masyarakat di dalam yang telah
  • 00:07:57
    secara aktif menggunakan Kebudayaan
  • 00:07:59
    sebagai cara untuk mengintervensi
  • 00:08:03
    permasalahan-permasalahan lokal dapat
  • 00:08:06
    menjadi pintu masuk untuk bertindak
  • 00:08:09
    secara kolektif bagi kehidupan saat ini
  • 00:08:13
    dan yang akan datang
  • 00:08:18
    untuk itu kami memutuskan
  • 00:08:21
    [Musik]
  • 00:08:23
    hiasi
  • 00:08:24
    new rural agenda
  • 00:08:28
    sebuah Konferensi Tingkat Tinggi yang
  • 00:08:31
    akan diselenggarakan pada bulan Juni
  • 00:08:33
    Tahun 2022
  • 00:08:36
    didokumentasi event di kotak asal di
  • 00:08:40
    Jerman
  • 00:08:42
    KTT ini diinisiasi oleh warga dengan
  • 00:08:46
    menghadirkan para pemangku kebijakan
  • 00:08:49
    representasi negara
  • 00:08:51
    institusi dunia bahkan perwakilan Strike
  • 00:08:54
    stakeholder non-human sebagai sesama
  • 00:08:58
    penghuni planet bumi
  • 00:09:01
    untuk
  • 00:09:02
    membicarakan berbagai macam agenda masa
  • 00:09:06
    depan hidup bersama pertanyaan yang
  • 00:09:09
    hendak dieksplorasi lebih jauh dalam
  • 00:09:13
    Euro agenda adalah
  • 00:09:15
    sejauh mana kita dapat memaknai rural
  • 00:09:19
    sebagai konsep yang konsep untuk
  • 00:09:22
    membicarakan di masa depan melalui dua
  • 00:09:25
    sudut pandang pertama
  • 00:09:28
    Hai bahwa pelaku dan pengolah kebudayaan
  • 00:09:32
    pada tingkat akar rumput
  • 00:09:34
    adalah aktor penting
  • 00:09:37
    dan utama dalam
  • 00:09:40
    mengkontekstualkan sumber daya yang
  • 00:09:43
    terdapat di wilayahnya masing-masing
  • 00:09:45
    untuk menjadi kekuatan kolektif
  • 00:09:48
    menghadapi berbagai persoalan
  • 00:09:51
    kontemporer dengan demikian di insafi
  • 00:09:56
    bahwa Desa bukanlah sebuah teritori yang
  • 00:10:00
    tetap dan
  • 00:10:01
    begitu dari sananya desa adalah Lupus
  • 00:10:05
    yang perlu dihidupkan dimaknai sekaligus
  • 00:10:09
    diciptakan
  • 00:10:11
    ya dengan buat
  • 00:10:14
    perspektif tersebut
  • 00:10:17
    agenda-agenda apa yang dapat disuarakan
  • 00:10:20
    banyurojo agenda di Kasal tahun
  • 00:10:24
    2020-2030
  • 00:10:27
    [Musik]
  • 00:10:28
    Hai
  • 00:10:28
    melalui simposium cerlang nusantara yang
  • 00:10:32
    diselenggarakan oleh Kementerian
  • 00:10:34
    Pendidikan Kebudayaan dan riset
  • 00:10:36
    teknologi yang menghubungkan kami dengan
  • 00:10:40
    berbagai praktisi pelaku daya Desa Pokja
  • 00:10:44
    Desa pemajuan kebudayaan
  • 00:10:46
    dan beberapa Kementerian kami membahas
  • 00:10:50
    dan merumuskan agenda agenda yang akan
  • 00:10:53
    kami bawa
  • 00:10:55
    bersama-sama pada nyuruh agenda di 2022
  • 00:11:00
    dan Adapun hasil rumusan tersebut adalah
  • 00:11:04
    sebagai berikut
  • 00:11:07
    1
  • 00:11:10
    mempertimbangkan Posisi Desa
  • 00:11:13
    sebagai lumbung kearifan sekaligus Garda
  • 00:11:17
    terdepan
  • 00:11:18
    mengolah Kebudayaan sebagai jalan hidup
  • 00:11:22
    berkelanjutan
  • 00:11:24
    dua
  • 00:11:26
    menjadi bagi dari jaringan internet
  • 00:11:29
    lokal dimana terjadi ruang-ruang untuk
  • 00:11:32
    saling menjaga
  • 00:11:35
    menghormati dan berdialog antar
  • 00:11:39
    keragaman praktik mengolah sumberdaya
  • 00:11:42
    dan budaya sebagai referensi bagi
  • 00:11:46
    keselamatan bersama
  • 00:11:49
    tiga
  • 00:11:51
    menjadikan medium bagi penghuni desa
  • 00:11:54
    untuk bersuara dan menyatakan agensinya
  • 00:11:58
    sebagai sumbangan konkrit bagi krisis
  • 00:12:02
    yang dialami dunia
  • 00:12:05
    eh Adapun untuk menuju Konferensi
  • 00:12:09
    Tingkat Tinggi ini
  • 00:12:10
    beberapa program yang akan kami jalankan
  • 00:12:13
    ke depan adalah
  • 00:12:15
    new rural School yaitu konferensi
  • 00:12:20
    paralel di sejumlah tempat yang berpusat
  • 00:12:23
    pada aktor-aktor pelaku budaya di desa
  • 00:12:26
    seperti komplain nih kepala desa
  • 00:12:30
    konferensi pemuda pemudi konferensi
  • 00:12:33
    perempuan konferensi tetua adat dan lain
  • 00:12:36
    sebagainya sebagai sebuah langkah nyata
  • 00:12:40
    terjadinnya ruang dialog jejaring
  • 00:12:44
    interlokal
  • 00:12:46
    lalu
  • 00:12:47
    Pesantren
  • 00:12:50
    ini merupakan sebuah riset artistik yang
  • 00:12:54
    akan dilakukan di berbagai tempat di
  • 00:12:57
    belahan dunia untuk kemudian
  • 00:13:00
    menghadirkannya di Kalsel sebagai bagian
  • 00:13:04
    dari new rural agenda
  • 00:13:08
    terakhir
  • 00:13:10
    pada Konferensi Tingkat Tinggi new rural
  • 00:13:13
    agenda di Castle Kami ingin menyampaikan
  • 00:13:17
    pernyataan martabat penghuni bumi
  • 00:13:21
    sebagai agenda yang disepakati
  • 00:13:24
    dan diimplementasikan melalui tindakan
  • 00:13:28
    akan dan kebijakan terima kasih
  • 00:13:32
    assalamualaikum warahmatullahi
  • 00:13:34
    wabarakatuh
  • 00:13:35
    [Musik]
  • 00:13:46
    Salam budaya assalamualaikum
  • 00:13:48
    warahmatullah wabarakatuh salam
  • 00:13:50
    sejahtera untuk kita semua Om Swastiastu
  • 00:13:53
    namo buddhaya salam kebajikan Rahayu
  • 00:13:56
    pekan kebudayaan nasional
  • 00:13:58
    2021 seperti pekan Kebudayaan Nasional
  • 00:14:01
    sebelumnya tidak hanya menghadirkan
  • 00:14:04
    ekspresi artistik yang terbaik dari
  • 00:14:06
    seluruh negeri tetapi juga membicarakan
  • 00:14:08
    berbagai masalah penting terkait
  • 00:14:10
    kemajuan kebudayaan di negeri kita sejak
  • 00:14:14
    bulan Juli ada kelas generasi cerlang
  • 00:14:17
    bincang cerlang yang berpuncak pada
  • 00:14:20
    sebuah simposium ia mengerucutkan
  • 00:14:22
    pembicaraan pada apa yang disebut Jalan
  • 00:14:25
    kebudayaan untuk pembangunan
  • 00:14:28
    Hai
  • 00:14:29
    tema dan bidang yang dibicarakan banyak
  • 00:14:31
    sekali tapi ada satu titik tolak yang
  • 00:14:34
    sama yaitu Bahwa pandemi kosit 19
  • 00:14:37
    menyadarkan kita tentang bermacam
  • 00:14:40
    kelemahan dalam pola hidup yang kita
  • 00:14:42
    anggap normal selamanya
  • 00:14:45
    disrupsi terjadi di segala bidang tanpa
  • 00:14:47
    terkecuali ekonomi sosial politik dan
  • 00:14:51
    kebudayaan para ahli masih menghitung
  • 00:14:54
    kerugian yang diderita karena fun Devi
  • 00:14:56
    ini dan banyak yang menyamakannya dengan
  • 00:14:59
    depresi besar yang melanda dunia pada
  • 00:15:02
    tahun 1930 and yang mengubah wajah dunia
  • 00:15:06
    juga secara signifikan dan banyak yang
  • 00:15:09
    memperkirakan jika kita tidak segera
  • 00:15:12
    mengambil langkah perbaikan maka ada
  • 00:15:14
    keadaan ini bisa terus memburuk
  • 00:15:17
    apa yang semula hanya merupakan ancaman
  • 00:15:21
    kesehatan bisa berkembang menjadi apa
  • 00:15:24
    yang disebut eksistensial wes yang
  • 00:15:27
    mengancam esensi manusia secara
  • 00:15:30
    keseluruhan
  • 00:15:33
    di tengah situasi ini timbul pertanyaan
  • 00:15:36
    mengapa kita bisa sampai pada situasi
  • 00:15:39
    seperti ini mengapa sistem kehidupan
  • 00:15:42
    modern dan kemajuan yang begitu
  • 00:15:44
    diagungkan Ternyata begitu rentan
  • 00:15:46
    menghadapi virus penyakit dalam
  • 00:15:49
    rangkaian simposium kita beberapa kali
  • 00:15:52
    mendengar Penjelasan bahwa sistem kita
  • 00:15:54
    begitu rentan karena sumber masalahnya
  • 00:15:57
    tidak lain ada pada sistem itu sendiri
  • 00:15:59
    cover 19 adalah penyakit xonotic yang
  • 00:16:03
    ditularkan dari hewan ke manusia
  • 00:16:05
    kenapa penyakit seperti itu semakin
  • 00:16:07
    sering kita temukan sekarang dan tidak
  • 00:16:09
    misalnya 100 tahun yang lalu cover 19
  • 00:16:12
    adalah varian terbaru dari seri
  • 00:16:14
    sebelumnya ada Mars dan berbagai virus
  • 00:16:17
    yang menyerang sistem pernapasan kita
  • 00:16:19
    sumbernya tidak lain karena kerusakan
  • 00:16:21
    habitat hewan liar yang bercampur dengan
  • 00:16:24
    ternak dan manusia sehingga virus yang
  • 00:16:26
    semula hanya hidup di alam di Hai
  • 00:16:28
    akhirnya bercampur dengan lingkungan
  • 00:16:30
    tempat tinggal manusia dan
  • 00:16:33
    kerusakan habitat ini adalah bagian dari
  • 00:16:36
    kerusakan lingkungan yang lebih luas
  • 00:16:37
    yang semakin cepat terjadi karena pola
  • 00:16:41
    pembangunan yang hanya fokus pada
  • 00:16:42
    pertumbuhan dan mengabaikan keselamatan
  • 00:16:45
    umum serta kelestarian lingkungan hidup
  • 00:16:49
    dimana-mana orang menjadikan pertumbuhan
  • 00:16:51
    ekonomi sebagai tolok ukur keberhasilan
  • 00:16:54
    pembangunan dalam teorinya pertumbuhan
  • 00:16:57
    ekonomi ini pada waktunya akan
  • 00:16:59
    menciptakan kemampuan kemakmuran yang
  • 00:17:01
    besar yang bisa menetes ke bawah dalam
  • 00:17:04
    bentuk lapangan pekerjaan dan juga
  • 00:17:06
    peningkatan layanan publik sehingga pada
  • 00:17:08
    akhirnya seluruh masyarakat bisa
  • 00:17:11
    terpenuhi kebutuhannya sehat dan
  • 00:17:14
    sejahtera begitu teorinya tapi
  • 00:17:17
    kenyataannya tidak demikian di masa
  • 00:17:20
    pandemi target pertumbuhan tidak
  • 00:17:22
    tercapai lapangan pekerjaan justru
  • 00:17:24
    berkurang dan layanan publik kekurangan
  • 00:17:26
    sumber daya
  • 00:17:28
    lalu apa jalan keluarnya
  • 00:17:30
    dalam berbagai sesi simposium kita
  • 00:17:33
    mendengar bahwa pengalaman nyata bahwa
  • 00:17:35
    kebijakan remedial yang sepotong-potong
  • 00:17:37
    tidak akan menyelesaikan masalah
  • 00:17:40
    kita juga tidak mungkin kembali ke
  • 00:17:43
    keadaan normal lama yang penuh dengan
  • 00:17:45
    masalah dan menjadi penyebab krisis kita
  • 00:17:48
    sekarang ini
  • 00:17:49
    ada kesepakatan bersama bahwa kita
  • 00:17:52
    memerlukan normal taruh yang tidak
  • 00:17:56
    Mengulangi kesalahan masalahku normal
  • 00:17:59
    baru yang menjadikan keselamatan dan
  • 00:18:02
    kesejahteraan manusia sebagai prioritas
  • 00:18:05
    utamanya normal baru yang mengelola alam
  • 00:18:09
    dengan bijak sehingga kegiatan ekonomi
  • 00:18:11
    bisa berkelanjutan dan alamnya tetap
  • 00:18:14
    Lestari tentu ini bukan tugas yang mudah
  • 00:18:17
    diperlukan perubahan cara pandang yang
  • 00:18:19
    sangat mendasar sebuah revolusi mental
  • 00:18:21
    untuk mencapai tujuan tersebut bibit
  • 00:18:25
    dari perubahan ini sudah nampak
  • 00:18:27
    bermunculan di pekan dengan nasional
  • 00:18:29
    sejak tahun 2019 bukan hanya di tingkat
  • 00:18:32
    sana tetapi juga di tingkat praktek apa
  • 00:18:35
    yang saya sampaikan Berikut ini adalah
  • 00:18:37
    rangkuman dan refleksi atas berbagai
  • 00:18:40
    wacana dan praktik tersebut
  • 00:18:42
    wacana dan praktik inilah yang menjadi
  • 00:18:45
    bahan dasar dari Jalan kebudayaan untuk
  • 00:18:48
    pembangunan berkelanjutan
  • 00:18:50
    dalam simposium kita berulang kali
  • 00:18:53
    diingatkan bahwa kebudayaan cenderung
  • 00:18:55
    Mas nih dimaknai secara sempit sebagai
  • 00:18:58
    kesenian tentu ini tidak sepenuhnya
  • 00:19:01
    salah kesenian adalah unsur kebudayaan
  • 00:19:03
    yang sangat penting tapi kalau kita
  • 00:19:06
    bicara tentang kebudayaan dalam
  • 00:19:08
    pengertian yang luas maka sesungguhnya
  • 00:19:10
    itu mencakup keseluruhan nilai dan
  • 00:19:12
    gagasan artefak dan Pranata yang
  • 00:19:14
    diwariskan dari generasi ke generasi
  • 00:19:17
    semua itu merupakan sumber daya
  • 00:19:20
    kebudayaan atau halter resources yang
  • 00:19:23
    bisa kita gunakan sebagai landasan
  • 00:19:25
    langkah dan kebijakan untuk membangun
  • 00:19:27
    normal baru Hai dimasa mendatang pun
  • 00:19:30
    tentu ini tidak berarti kita tinggal
  • 00:19:33
    meniru apa yang dilakukan para pendahulu
  • 00:19:35
    kita di masa lalu ada banyak nilai dan
  • 00:19:38
    gagasan praktek dan Pranata yang mungkin
  • 00:19:41
    tidak lagi sesuai dengan masa sekarang
  • 00:19:43
    kita perlu pembaruan Inovasi dan
  • 00:19:46
    modifikasi berbagai kekayaan budaya
  • 00:19:49
    sehingga sesuai dengan masa sekarang
  • 00:19:52
    tapi penting untuk kita ingat bahwa
  • 00:19:55
    berbagai nilai gagasan praktek dan
  • 00:19:57
    Pranata yang kita warisi dari masa lalu
  • 00:20:00
    sudah melalui ujian waktu sudah melalui
  • 00:20:04
    laboratory of Survival kita tidak perlu
  • 00:20:08
    uji lab untuk mengetahui keampuhan daya
  • 00:20:11
    lenting dan daya tahan berbagai
  • 00:20:13
    pemikiran praktek dan produk kebudayaan
  • 00:20:15
    kita
  • 00:20:16
    contoh kongkritnya adalah sikap dari
  • 00:20:19
    masyarakat adat menghadapi pandemi
  • 00:20:21
    covert 19 di Kanekes Banten setelah
  • 00:20:25
    setahun pandemi berjalan tidak satupun
  • 00:20:28
    Ia yang terkena kofic Pasalnya tidak
  • 00:20:31
    lain karena masyarakat di Kanekes masih
  • 00:20:34
    berpegang pada ikatan sosial yang kuat
  • 00:20:36
    yang melihat kehidupan secara holistik
  • 00:20:38
    gimana kemakmuran Berjalan seiring
  • 00:20:41
    dengan keselamatan dan kesehatan tentu
  • 00:20:44
    kita tidak bisa begitu saja meniru
  • 00:20:46
    pengalaman orang aneka yess dalam skala
  • 00:20:48
    Kabupaten provinsi apalagi tingkat
  • 00:20:51
    nasional
  • 00:20:52
    tapi kita bisa belajar banyak tentang
  • 00:20:54
    cara orang Kanekes menggunakan
  • 00:20:57
    sumberdaya kebudayaan mereka untuk
  • 00:20:59
    keselamatan dan kemakmuran
  • 00:21:02
    menggunakan sumberdaya kebudayaan bukan
  • 00:21:05
    berarti meniru begitu saja tapi
  • 00:21:08
    menggunakan sumberdaya tersebut sebagai
  • 00:21:11
    sumber inspirasi
  • 00:21:12
    sumber daya kebudayaan di sini menjadi
  • 00:21:15
    cahaya yang menerangi jalan kita karena
  • 00:21:18
    itu pekan Kebudayaan Nasional mengusung
  • 00:21:21
    konsep cerlang atau cahaya yang muncul
  • 00:21:24
    dari keanekaragaman budaya kita timus
  • 00:21:27
    antara ini Hai terlalu Sanggara sebagai
  • 00:21:30
    inspirasi untuk memahami keadaan kita
  • 00:21:33
    dimasa sekarang dan meniti jalan kita di
  • 00:21:36
    masa depan dalam pekan Kebudayaan
  • 00:21:38
    Nasional 2021 kita secara spesifik
  • 00:21:41
    membahas dan mengangkat Bagaimana sumber
  • 00:21:44
    daya kebudayaan bisa berkontribusi
  • 00:21:47
    memenuhi kebutuhan manusia yang paling
  • 00:21:50
    mendasar sandang pangan dan papan
  • 00:21:54
    dan dalam kesempatan ini Izinkan saya
  • 00:21:57
    menyampaikan refleksi atas pertukaran
  • 00:21:59
    Gagasan dan kerja kreatif Selamat petang
  • 00:22:02
    Kebudayaan Nasional berlangsung yang
  • 00:22:04
    melibatkan tidak kurang dari Rp15.000
  • 00:22:07
    seniman pekerja budaya dalam keseluruhan
  • 00:22:10
    prosesnya termasuk ratusan pembicara dan
  • 00:22:12
    peserta dalam berbagai sesi simposium
  • 00:22:16
    mari kita mulai dari sandang selama 100
  • 00:22:19
    tahun terakhir kita menyaksikan
  • 00:22:20
    tumbuhnya sebuah industri fashion yang
  • 00:22:23
    fokusnya bukan pada kesehatan atau
  • 00:22:26
    kenyamanan tapi lebih Pada penampilan
  • 00:22:28
    Hai
  • 00:22:28
    mesin pemasaran yang agresif menciptakan
  • 00:22:31
    Aura yang mendesak konsumen untuk
  • 00:22:34
    membeli lebih banyak membeli lebih
  • 00:22:36
    sering agar tidak ketinggalan zaman atau
  • 00:22:38
    menjadi out of fashion
  • 00:22:41
    tanpa menyadari bahwa konsumsi yang
  • 00:22:43
    berlebihan adalah penghamburan sumber
  • 00:22:45
    daya kita yang semakin terbatas
  • 00:22:48
    riset menunjukkan bahwa untuk
  • 00:22:51
    memproduksi satu teacher saja diperlukan
  • 00:22:54
    2700 liter air atau setara dengan
  • 00:22:57
    kebutuhan minum seseorang selama dua
  • 00:22:59
    setengah tahun dan kita terus membeli
  • 00:23:02
    atau mendapat hadiah t-shirt dan dengan
  • 00:23:05
    begitu ikut menguras ribuan liter air
  • 00:23:08
    sementara ada
  • 00:23:10
    785 juta orang di muka bumi ini yang
  • 00:23:13
    kesulitan mendapatkan air bersih ini
  • 00:23:16
    belum termasuk produksi celana jeans
  • 00:23:18
    yang setia potongnya memerlukan tidak
  • 00:23:21
    kurang dari 10.000 liter air bersih atau
  • 00:23:23
    setara dengan kebutuhan minum seseorang
  • 00:23:26
    selama sepuluh tahun
  • 00:23:28
    di industri fashion memang tumbuh
  • 00:23:30
    menjadi industri yang sangat tidak ramah
  • 00:23:32
    lingkungan dan jauh dari prinsip
  • 00:23:34
    berkelanjutan atau steinhoff
  • 00:23:37
    dalam 30 tahun terakhir masalahnya
  • 00:23:40
    justru bertambah semakin banyak bukan
  • 00:23:43
    hanya di tingkat produksi tapi juga
  • 00:23:45
    konsumsi sekarang kita mengenal istilah
  • 00:23:47
    fast fashion atau busana cepat seperti
  • 00:23:51
    dibidang tangan kita mengenal istilah
  • 00:23:52
    fastfood
  • 00:23:54
    perusahaan busana cepat ini mengakui
  • 00:23:56
    bahwa produk mereka memang tidak
  • 00:23:58
    didesain untuk tahan lama paling tahan
  • 00:24:01
    10 kali cuci dan setelah itu harus
  • 00:24:03
    diganti dengan yang baru di sisi
  • 00:24:05
    Konsumen juga tumbuh pengertian baru
  • 00:24:08
    bahwa Jangan pernah memakai baju yang
  • 00:24:10
    sama lebih dari 10 kg bahkan sebuah
  • 00:24:13
    survei yang dibuat tahun 2015
  • 00:24:15
    menunjukkan sepertiga dari 1500
  • 00:24:19
    responden menganggap baju yang sama
  • 00:24:21
    hanya boleh dipakai tiga kali saja kalau
  • 00:24:24
    sampai lebih dari tiga kali itu sangat
  • 00:24:26
    tidak fashionable menurut mereka Hai
  • 00:24:28
    alhasil setiap orang di muka bumi ini
  • 00:24:31
    setiap tahun rata-rata membuang sekitar
  • 00:24:33
    30 kg pakaian dan alas kaki hanya 15
  • 00:24:37
    persen dari yang dibuang itu kemudian
  • 00:24:40
    didaur ulang selebihnya masuk tempat
  • 00:24:43
    sampah dan karena pengelolaan sampah di
  • 00:24:46
    banyak negara masih jauh dari ideal
  • 00:24:48
    tidak sedikit sampah pakaian itu yang
  • 00:24:51
    kemudian berakhir di danau sungai dan
  • 00:24:53
    laut
  • 00:24:54
    ceritanya tidak berakhir di sana sampai
  • 00:24:58
    ini tidak hanya mencemari air tapi juga
  • 00:25:01
    mencemari salah satu sumber tangan kita
  • 00:25:03
    yaitu ikan dan sudah banyak riset yang
  • 00:25:06
    menunjukkan korelasi pencemaran ini
  • 00:25:08
    terhadap kesehatan manusia
  • 00:25:10
    sampah yang kita buang kembali kepada
  • 00:25:13
    kita dalam bentuk penyakit
  • 00:25:15
    lalu apa yang bisa kita lakukan untuk
  • 00:25:18
    mencegah siklus yang merusak ini jika
  • 00:25:21
    kembali kepada kearifan maka kata
  • 00:25:24
    kuncinya adalah sumber daya lokal turut
  • 00:25:27
    ama penggunaan serat alam dan pewarna
  • 00:25:30
    lokal selama berabad-abad masyarakat di
  • 00:25:33
    nusantara memanfaatkan kekayaan alam
  • 00:25:35
    sekitarnya yang menghasilkan tradisi
  • 00:25:38
    sandang yang luar biasa yang kita kenal
  • 00:25:41
    dengan sebutan wastra
  • 00:25:44
    keanekaragaman bahan corak dan gaya
  • 00:25:47
    wastra Nusantara ini begitu luar biasa
  • 00:25:50
    sehingga kita sebenarnya tidak perlu
  • 00:25:52
    khawatir akan ketinggalan zaman atau
  • 00:25:54
    menjadi autofashion justru sebaliknya
  • 00:25:57
    para designer Global hari ini mulai
  • 00:25:59
    melihat potensi wastra sebagai basis
  • 00:26:02
    kreasi mereka
  • 00:26:03
    sandang yang berbasis pada praktek dan
  • 00:26:06
    pengetahuan lokal ini juga memiliki daur
  • 00:26:09
    hidup yang lebih panjang jika
  • 00:26:11
    dikombinasi dengan praktek silver
  • 00:26:13
    fashion yang memanfaatkan pakaian lama
  • 00:26:15
    kita bisa mengurangi masalah limbah
  • 00:26:18
    pakaian secara signifikan
  • 00:26:21
    tentu diperlukan riset dan inovasi serta
  • 00:26:24
    pemanfaatan teknologi yang tepat untuk
  • 00:26:27
    mencapai Hai
  • 00:26:30
    dibidang pangan Masalahnya kurang lebih
  • 00:26:33
    sama produksi pangan yang memerlukan
  • 00:26:36
    sumberdaya begitu besar sekarang ini
  • 00:26:38
    sudah jauh melampaui kebutuhan yang ada
  • 00:26:41
    lembaga pangan dan pertanian dunia saw
  • 00:26:44
    memperkirakan sepertiga dari makanan
  • 00:26:47
    yang diproduksi di seluruh dunia
  • 00:26:48
    akhirnya menjadi limbah dan bahkan tidak
  • 00:26:51
    pernah sampai ke tangan konsumen
  • 00:26:53
    bayangkan betapa banyak sumber daya yang
  • 00:26:56
    kita hamburkan jutaan hektar tanah
  • 00:26:59
    miliaran liter air untuk keperluan itu
  • 00:27:02
    belum lagi jejak karbon berupa jutaan
  • 00:27:05
    ton karbondioksida yang melesat ke
  • 00:27:08
    atmosfer setiap tahunnya Tapi sementara
  • 00:27:12
    kita membuang sekitar 1,3 miliar ton
  • 00:27:15
    makanan setahun masih ada 7 ratusan juta
  • 00:27:18
    orang yang kekurangan makan dan kurang
  • 00:27:19
    gizi
  • 00:27:21
    paradoks ini terjadi karena adalah
  • 00:27:23
    kehidupan yang dianggap normal di masa
  • 00:27:25
    lalu itu produksi pangan mengikuti isu
  • 00:27:28
    pertukaran dan bukan akses kegunaan
  • 00:27:31
    Artinya kita memproduksi makanan
  • 00:27:34
    terutama untuk dijual dan bukan untuk
  • 00:27:36
    memenuhi kebutuhan hidup atau mengatasi
  • 00:27:38
    kelaparan dan bukan itu saja industri
  • 00:27:41
    pangan modern juga menggunakan
  • 00:27:44
    pendekatan monokultur yang memusatkan
  • 00:27:46
    produksi pada bahan-bahan tertentu dan
  • 00:27:49
    menyingkirkan atau mengabaikan bahan
  • 00:27:51
    pangan yang lain dari sekitar 300.000
  • 00:27:55
    spesies tanaman pangan yang dikenal oleh
  • 00:27:57
    manusia dalam sejarahnya hanya sekitar
  • 00:27:59
    200 spesies yang masih digunakan sekitar
  • 00:28:03
    75% tangan dunia berasal dari 12 spesies
  • 00:28:07
    tanaman dan lima spesies hewan
  • 00:28:10
    pola ini kita terima sebagai sesuatu
  • 00:28:12
    yang normal padahal sangat tidak mau
  • 00:28:15
    bertanya tidak Indonesia adalah negeri
  • 00:28:19
    dengan keanekaragaman hayati yang
  • 00:28:21
    termasuk paling tinggi di dunia kita
  • 00:28:24
    hidup dengan kurang lebih 50 ekosistem
  • 00:28:27
    yang berbeda-beda
  • 00:28:28
    ribuan spesies flora dan fauna yang
  • 00:28:31
    sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan
  • 00:28:32
    pangan kita selama bergenerasi
  • 00:28:35
    masyarakat nusantara sudah mengembangkan
  • 00:28:38
    bermacam cara untuk mengelola dan
  • 00:28:41
    mengolah keanekaragaman hayati kita
  • 00:28:43
    pemusatan produksi pada bahan pangan
  • 00:28:46
    tertentu berakibat semakin berkurang dan
  • 00:28:49
    melemahnya praktek dan pengetahuan lokal
  • 00:28:51
    tantangan masyarakat yang sedianya dapat
  • 00:28:54
    memenuhi kebutuhan pangan dari
  • 00:28:56
    lingkungan alam sekitarnya menjadi
  • 00:28:58
    bergantung pada industri
  • 00:29:01
    kelaparan kekurangan gizi dan berbagai
  • 00:29:05
    akibatnya seperti stangting terjadi
  • 00:29:07
    bukan karena tidak adanya sumber pangan
  • 00:29:09
    tapi karena pengetahuan tentang sumber
  • 00:29:11
    pangan yang semakin berkurang kita bisa
  • 00:29:15
    keluar dari situasi ini dengan kembali
  • 00:29:18
    mengangkat sumberdaya lokal kita masih
  • 00:29:20
    ada banyak sumber sumber karbohidrat
  • 00:29:23
    selain padi gandum jagung dan kentang
  • 00:29:25
    para ahli mencatat tidak kurang dari
  • 00:29:28
    ribu spesies yang digunakan oleh
  • 00:29:30
    masyarakat di seluruh dunia sebagai
  • 00:29:32
    sumber karbohidrat mereka dan banyak
  • 00:29:35
    diantaranya tubuh bebas di berbagai
  • 00:29:37
    ekosistem kita
  • 00:29:38
    dengan keanekaragaman hayati yang begitu
  • 00:29:40
    tinggi Indonesia tidak punya alasan
  • 00:29:43
    untuk kekurangan pangan atau kekurangan
  • 00:29:45
    gizi praktek dan pengetahuan lokal mesti
  • 00:29:49
    segera kita dokumentasi kita kembangkan
  • 00:29:51
    dengan bantuan science riset dan
  • 00:29:54
    teknologi sehingga bisa menjadi landasan
  • 00:29:57
    kedaulatan pangan di masa mendatang di
  • 00:30:01
    sini kita melihat bahwa urusan sandang
  • 00:30:04
    dan pangan tidak hanya terkait produk
  • 00:30:06
    yang kita konsumsi tapi terkait dengan
  • 00:30:08
    keseluruhan cara hidup yang oleh ahli
  • 00:30:11
    antropologi facial konser aningrat
  • 00:30:13
    disebut sebagai kebudayaan
  • 00:30:15
    Jalan kebudayaan memang mendekati
  • 00:30:18
    masalah pembangunan berkelanjutan secara
  • 00:30:20
    menyeluruh secara holistik pembangunan
  • 00:30:23
    berkelanjutan tidak mungkin berjalan
  • 00:30:25
    dengan pendekatan sektoral the
  • 00:30:28
    terpandang seperti ini masalah papan
  • 00:30:31
    juga bukan hanya masalah tempat tinggal
  • 00:30:33
    atau tempat berteduh
  • 00:30:35
    lembaga internasional habitat for
  • 00:30:38
    humanity mencatat bahwa sekarang ini ada
  • 00:30:40
    sekitar 100 juta orang di dunia yang
  • 00:30:43
    tidak punya tempat tinggal sama sekali
  • 00:30:45
    tapi kalau yang dihitung adalah orang
  • 00:30:50
    dengan tempat tinggal yang memadai dari
  • 00:30:52
    segi kesehatan dan keselamatan maka
  • 00:30:54
    jumlah ini melonjak sampai 1,6 miliar
  • 00:30:57
    orang
  • 00:30:58
    satu dari tujuh orang di dunia ini hidup
  • 00:31:02
    didaerah kumuh atau selam di negeri
  • 00:31:05
    berkembang jumlahnya bahkan 1 banding 3
  • 00:31:08
    orang
  • 00:31:09
    Ini semua adalah perkembangan mutakhir
  • 00:31:12
    dalam 100 tahun terakhir dan sama
  • 00:31:15
    seperti masalah sandang dan pangan akar
  • 00:31:17
    masalahnya adalah ketika rumah tidak
  • 00:31:20
    lagi dianggap sebagai kebutuhan dasar
  • 00:31:22
    yang harus dipenuhi tetapi sudah menjadi
  • 00:31:25
    komoditi yang diperjualbelikan
  • 00:31:28
    Hai artinya ada sekelompok orang yang
  • 00:31:30
    mampu memenuhi kebutuhan dasar tersebut
  • 00:31:32
    dan ada yang tidak
  • 00:31:34
    kesenjangan sosial pun terjadi dan
  • 00:31:37
    kemudian dilengkapi dengan kesenjangan
  • 00:31:39
    spasial satu kantong kemakmuran kemudian
  • 00:31:43
    melahirkan sekian kantong kemiskinan dan
  • 00:31:46
    keduanya tidak pernah dapat dipertemukan
  • 00:31:50
    mereka yang berpunya melindungi diri dan
  • 00:31:53
    miliknya sedemikian rupa sehingga kadang
  • 00:31:55
    merugi
  • 00:31:57
    mereka yang berpunya melindungi diri dan
  • 00:32:00
    miliknya sedemikian rupa sehingga kadang
  • 00:32:03
    merugikan keselamatan bersama contoh
  • 00:32:06
    yang paling sederhana adalah
  • 00:32:07
    kecenderungan membangun pagar tinggi dan
  • 00:32:10
    menutup seluruh luas lahan yang
  • 00:32:12
    dimilikinya dengan bangunan praktek
  • 00:32:15
    seperti ini berakibat air hujan tidak
  • 00:32:17
    pernah meresap ke tanah tapi dibuang
  • 00:32:19
    melalui saluran air ke kali kecil kali
  • 00:32:22
    besar dan akhirnya ke sungai guavana air
  • 00:32:25
    yang tidak tertampung menjadi apa yang
  • 00:32:27
    kita sebut akhir-akhir
  • 00:32:29
    sikap individualistik seperti ini sudah
  • 00:32:32
    berlangsung puluhan tahun sehingga kita
  • 00:32:34
    pun mengangkatnya normal bahkan menjadi
  • 00:32:37
    bagian dari kehidupan modern yang maju
  • 00:32:40
    dalam situasi seperti itu tentu sulit
  • 00:32:43
    berharap munculnya komitmen terhadap
  • 00:32:45
    kehidupan bersama
  • 00:32:47
    masing-masing berjuang untuk dirinya
  • 00:32:49
    sendiri dan mengorbankan kepentingan
  • 00:32:52
    umum sangat ironis bahwa ini terjadi di
  • 00:32:55
    negeri yang Junjung gotong royong dan
  • 00:32:58
    kebersamaan
  • 00:32:59
    dalam prakteknya masyarakat yang disebut
  • 00:33:02
    individualis sering lebih peka terhadap
  • 00:33:04
    kepentingan umum dan kebersamaan
  • 00:33:07
    daripada kita lagi Kita bisa belajar
  • 00:33:10
    banyak dari pengetahuan lokal dan
  • 00:33:13
    kekayaan budaya kita sendiri bukan hanya
  • 00:33:15
    tentang arsitektur bangunan tapi juga
  • 00:33:18
    tata ruang masyarakat tradisi yang
  • 00:33:20
    sangat peka terhadap lingkungan alam dan
  • 00:33:23
    lingkungan sosialnya tentu kita tidak
  • 00:33:25
    bisa sekedar meniru bentuk fisik
  • 00:33:28
    Hai atau sekedar mengambil ornamen
  • 00:33:30
    hiasan dari arsitektur lokal kita kita
  • 00:33:33
    perlu mempelajari kepekaan masyarakat
  • 00:33:35
    tradisi pada alam ingat kita hidup di
  • 00:33:38
    sebuah cincin api yang senantiasa
  • 00:33:41
    menghadapi ancaman gempa bumi letusan
  • 00:33:43
    gunung berapi dan tsunami
  • 00:33:46
    kita juga perlu belajar tentang
  • 00:33:48
    Bagaimana masyarakat lokal menata ruang
  • 00:33:51
    yang sesuai dengan kebutuhan sosial dan
  • 00:33:53
    kulturalnya
  • 00:33:54
    mengenali kembali Khan alam kita
  • 00:33:57
    mempelajari kembali kekayaan budaya dan
  • 00:34:00
    kearifan lokal atau selang Nusantara ini
  • 00:34:03
    tidak boleh berhenti pada senam akademik
  • 00:34:06
    atau akademik exercise kita perlu
  • 00:34:09
    mengintegrasikan semua temuan yang di
  • 00:34:12
    sinari cerlang Nusantara ini ke dalam
  • 00:34:14
    kehidupan sehari-hari ke dalam gaya
  • 00:34:17
    hidup dibawah normal Baru Jalan
  • 00:34:19
    kebudayaan ini bukanlah ajakan untuk
  • 00:34:21
    kembali ke masa lalu apalagi kalau kita
  • 00:34:25
    ingat bahwa apa yang kita sebut tradisi
  • 00:34:27
    hari ini sesungguhnya adalah inovasi
  • 00:34:30
    dari masa lalu karena itu yang kita
  • 00:34:33
    perlukan sekarang adalah mengembangkan
  • 00:34:35
    dan memperbarui praktek dan pemikiran
  • 00:34:38
    yang ada kita memerlukan inovasi kita
  • 00:34:41
    perusahaan riset dan teknologi untuk
  • 00:34:44
    memajukan kebudayaan tapi untuk itu kita
  • 00:34:47
    perlu membebaskan science dan teknologi
  • 00:34:49
    dari cangkang pertumbuhan dan
  • 00:34:52
    mengarahkan energi intelektual kita
  • 00:34:54
    untuk memikirkan keselamatan bersama ini
  • 00:34:58
    bukanlah impiannya jauh dari kenyataan
  • 00:35:00
    di Pekan kebudayaan nasional yang akan
  • 00:35:03
    berlangsung dari tanggal 19 sampai 26
  • 00:35:06
    November kita akan melihat bermacam
  • 00:35:08
    praktek dan ekspresi yang merupakan
  • 00:35:10
    wujud nyata dari Jalan kebudayaan itu
  • 00:35:13
    Akhir kata Saya mengucapkan
  • 00:35:15
    terima kasih kepada semua pembicara dan
  • 00:35:19
    peserta simposium yang memberi inspirasi
  • 00:35:21
    luar biasa kepada kita semua dan semua
  • 00:35:24
    pihak yang memungkinkan simposium dan
  • 00:35:27
    juga pekan kebudayaan Aceh 60021 bisa
  • 00:35:30
    terjadi demikian sekali lagi terima
  • 00:35:32
    kasih assalamualaikum warahmatullah
  • 00:35:34
    wabarakatuh Om Shanti Shanti Shanti Om
  • 00:35:37
    rahib
  • 00:35:39
    Ayo kita selalu punya akal buat akalin
  • 00:35:43
    apa aja kita memang cerlang cermat oleh
  • 00:35:46
    peluang
  • 00:35:51
    semua bisa jadi jawaban
  • 00:35:55
    semua bisa jadi tambahan
  • 00:35:58
    Kita juga bisa berbagi dan temukan
  • 00:36:01
    inspirasi cabang lainnya di PKN 2021
  • 00:36:05
    cerlang Nusantara
标签
  • kebudayaan
  • desa
  • urbanisasi
  • pembangunan lestari
  • fashion cepat
  • pangan
  • keanekaragaman hayati
  • sumber daya lokal
  • keselamatan manusia
  • Jatiwangi