00:00:00
[Musik]
00:00:02
Selamat datang teman-teman MH eh senang
00:00:05
sekali akhirnya kita membuat lagi
00:00:07
podcast gitu ya nah eh sesi kali ini ini
00:00:10
menjadi sangat spesial Kenapa karena eh
00:00:13
podcast MHI kita kedatangan orang yang
00:00:17
saya yakin kalau dulu saya ketika
00:00:19
mungkin usia-usia remaja gitu ya SMP SMA
00:00:22
beliau adalah orang yang selalu saya
00:00:23
lihat di TV gitu ya sekarang bisa
00:00:25
melihat langsung in personers bersama
00:00:26
dengan beliau gitu dan t lainabukan
00:00:29
adalah Pak Helmi Yahya Jangan gerogi
00:00:31
gitu dong iya dong Pak grogi gimana
00:00:34
enggak ketemu idola yang dulu selalu
00:00:37
saya inspire gitu ya ngelihat zaman
00:00:39
zaman kecil dan sekarang juga masih
00:00:41
sangat suka nonton podcast Bapak G jadi
00:00:44
nah eh pak Helmi gitu ya Eh jadi di sini
00:00:47
e tadi kita di depan sempat ngobrol Pak
00:00:49
Ya saya ee menggali Bapak juga dan
00:00:51
melihat ternyata yang menarik dari Pak
00:00:54
Helmi ketika di awal karir itu punya
00:00:56
background yang sekarang mungkin kita
00:00:58
teman-teman tahu pak Helmi kan sangat
00:01:00
aktif di dunia entertainment gitu ya
00:01:01
Bahkan dulu dikenal I industri kreatif
00:01:04
begitu dan dulu sangat dikenal sebagai
00:01:05
re Quiz dan lain-lain semua gitu tapi
00:01:07
ternyata secara Latar belakang
00:01:09
pendidikan dan awal karir bapak itu
00:01:11
enggak langsung di industri kreatif Pak
00:01:12
ya maksudnya di accounting Kalau enggak
00:01:14
salah accounting accounting saya saya
00:01:15
lulusan stan saya S2 saya juga dalam
00:01:18
bidang accounting dari University of
00:01:19
Miami di Florida Heeh I nah artinya itu
00:01:23
kan sangat latar belakangnya jauh banget
00:01:24
pak sebetulnya Kenapa akhirnya mungkin
00:01:27
Em mau mengambil accounting tersebut
00:01:30
gitu karena bukan mau yo saya tuh
00:01:32
terpaksa enggak ada pilihan G terpaksa
00:01:35
Bapak udah tua oke punya hutang enggak
00:01:38
punya duit juga gitu Kakak saya belum
00:01:41
terlalu jadi termasuk tanteowiah ya jadi
00:01:45
saya cita-cita memang eksakta ya karena
00:01:47
saya Eng pengin jadi dokter karena lu
00:01:49
sekolahnya eksak jadi Itulah sebabnya
00:01:51
jadi situ tuh saya bukan pilihan lah
00:01:54
bukan pilihan jadi karena adanya itu ya
00:01:58
walaupun nanti terbukti setelah lulus
00:02:01
saya kembali berkesenian tuh tapi apa
00:02:04
yang gua pelajarin di stan itu menjadi
00:02:06
fundamental saya kan aslinya kan seniman
00:02:09
seniman itu enggak suka ngitung he he
00:02:12
iya kan ini beda banget hidup saya tuh
00:02:14
sangat paradoks tuh gitu ya saya akuntan
00:02:17
tapi
00:02:17
berkesenian akuntan itu mestinya kan
00:02:21
tidak boleh kreatif gila aja kalau
00:02:23
akuntan kreatif mah enggak enggak balans
00:02:25
di balan-balan improvisasi mah celaka
00:02:27
enggak bisa lagi produk akuntans kita
00:02:30
itu menjadi suatu yang EE bisa diyakini
00:02:33
orang gitu ya kan produk akuntansi itu
00:02:36
kan produk trust ya produk kepercayaan
00:02:38
gitu tapi saya hidup di dunia Itu karena
00:02:40
dasarnya itu dasarnya bahwa
00:02:42
kadang-kadang kita tidak tidak bisa
00:02:45
mendapatkan pilihan yang kita mau i i i
00:02:49
kadang-kadang apa kadang-kadang Kita
00:02:51
terpaksa mendapatkan yang kita tidak
00:02:54
suka tuh tapi saya
00:02:56
membuktikan walaupun akuntansi bukan
00:03:00
bidang yang saya idam-idamkan saya tuh
00:03:04
tetap menjadi lulusan yang lumayan gitu
00:03:07
ya oke dan saya nilai akuntansi Saya
00:03:10
tinggi sekali jadi menurut saya Ya
00:03:12
itulah maka saya bilang Di mana pun kita
00:03:15
di diletakkan atau diberi amanah walau
00:03:18
itu bukan passion kita Berusahalah tetap
00:03:21
menjadi yang terbaik Nah kan kalau
00:03:23
dilihat fenomena sekarang ya Pak ya
00:03:24
mungkin sudah berapa tahun terakhirlah
00:03:26
banyak sekali sebetulnya teman-teman
00:03:28
yang merasa selalu salah jurus gitu dan
00:03:30
artinya ketika akhirnya dia masuk ke
00:03:32
dunia kerja merasa apa yang gua pelajari
00:03:35
dulu gitu ketika di kampus itu kayak
00:03:37
enggak enggak berguna gitu dan dia
00:03:40
selalu mencari alasan untuk ya gua Pilih
00:03:43
jurusan ini mungkin mirip dengan Bapak
00:03:44
gitu yaakuh orang tua orang tuanya gagal
00:03:47
anaknya disuruh dan akhirnya ketika dia
00:03:49
pun dalam tendak kutip tidak berhasil
00:03:51
tidak bisa Survive di dunia kerja
00:03:53
ataupun ketika di kampus akhirnya
00:03:54
menyalahkan keadaan gitu nah apa yang
00:03:56
akhirnya kemarin tadi itu Pak membuat
00:03:58
Bapak still Survive gitu ya dan EE kalau
00:04:02
tadi Bapak cerita kan lulusan terbaik
00:04:03
gitu ya tetap bisa memberikan 100%
00:04:05
begitu ini sebenarnya menurut saya
00:04:07
sebuah fenomena yang menarik gitu Pak
00:04:10
dalam kenyataannya banyak sekali orang
00:04:13
akhirnya menjalani profesi atau
00:04:16
mendapatkan uang mendapat kekayaan yang
00:04:19
justru yang berbeda dengan jurusan
00:04:22
kuliah yang dia tekuni oke kalau kita
00:04:25
belajar dari purwacara aka belajar dari
00:04:29
butawa ad MS siapun gitu termasuk Kenji
00:04:34
Kenji itu akuntan loh Oh okeisi oh iya
00:04:38
banyak sekalah contohnya bahwa tidak
00:04:39
harus bahwa kita bekerja sesuai
00:04:42
dengan sekolah kita kecuali dokter loh
00:04:45
ya gu loh jadi kecuali dokter jadi murut
00:04:48
saya itu enggak ada alasan tapi jangan
00:04:49
pernah menyalahkan bahwa Wah Dulu kuliah
00:04:52
saya enggak ada gunanya selalu ada
00:04:53
gunanya karena di di di setiap kampus
00:04:56
itu kan diajarin namanya mkdu ya mata
00:04:59
kuliah dasar umum di mana kita oke apa
00:05:02
yang yang meang Harus tahulah kita
00:05:04
diajarin Walaupun ada yang macam-macam
00:05:06
tuh ya jadi dan kuliah itu membuat
00:05:09
berbeda orang sukses orang kaya yang
00:05:12
sekolahan dengan tidak sekolahan
00:05:14
berbedalah Oke kita bisa ngomong bahwa
00:05:16
ah kita ada yang enggak tamat SD kaya
00:05:20
ada saya teman saya banyak yang cuma
00:05:22
tamat SMA kaya banyak I yang sekolahnya
00:05:26
S3 juga tidak kaya juga ada jadi Menurut
00:05:30
saya apa fungsinya sekolah itu adalah
00:05:33
memang membuat kita apa ya dalam
00:05:35
pengambilan keputusan dalam etika ya
00:05:39
dalam proses belajarnya itu berbeda gitu
00:05:43
itu yang yang saya melihat bahwa orang
00:05:45
yang kaya tidak sekolahan itu beda loh
00:05:48
iya i ya beda jadi Menurut saya kita
00:05:50
tidak boleh Oh dulu gua kuliah enggak
00:05:51
ada gunanya selalu ada gunanya i artinya
00:05:54
Bapak sekarang yang dulu accounting dan
00:05:56
sekarang accounting ilmunya pun kepakai
00:05:58
dengan perusahan yang ada I Pak ya gua
00:06:00
bisa apa merubah TVRI kalau gutan karena
00:06:03
waktu saya jadi TVRI tidak cukup karena
00:06:05
gua jago bikin kuis jago bikin reality
00:06:08
show gitu Gua selama TVRI juga enggak
00:06:10
pernah ada juga reality show slotnya
00:06:12
kuis cuma satu siapa berani gitu Yang
00:06:15
lebih Yang lebih apa membuat saya waktu
00:06:18
itu bisa mengangkat TVRI sampai ke papan
00:06:21
tengah itu Justru karena saya akuntan i
00:06:23
i Oke dan direksi saya dua orang juga
00:06:25
akuntan karena waktu itu TVRI itu dalam
00:06:28
kondisi apa keuangannya itu disclaimer
00:06:32
gitu oke i jadi kita perbaikin supaya
00:06:35
unqualified opinion itu opini tertinggi
00:06:38
ya untuk laporan keuangan karena dengan
00:06:41
opini tertinggi itu kita mendapat
00:06:43
kepercayaan itulah saya dapat
00:06:44
kepercayaan sponsor masuk Liga Inggris
00:06:48
masuk jadi itu penting jadi enggak cukup
00:06:51
gua cuman Iya gua mimpin He kalau bikin
00:06:53
kuis itu begini loh kalau bikin acara
00:06:55
musik itu begini loh ya enggak cukup
00:06:57
dengan itu saja Kar itu adalah enggak
00:07:01
mungkin kita bisa memproduksi
00:07:02
acara-acara bagus kalau keuangannya
00:07:04
berantakan Oke sdm-nya berantakan Iya
00:07:08
Nah Bapak tadi Eh pernah menjadi
00:07:10
direktur TVR tadi Bapak mention gitu ya
00:07:12
dan dengan case tadi Eh saya sampaikan
00:07:14
kalau misalnya ternyata di tempat kerja
00:07:15
gitu ya Banyak orang yang tadi masih
00:07:17
merasa tidak punya passion begitu dalam
00:07:19
menjalani pekerjaannya nah di konteks
00:07:22
sebagai leader gitu Pak E leader di
00:07:24
sebuah perusahaan Ketika kita melihat
00:07:26
dan punya anak buah seperti itu gitu
00:07:29
gitu Yang merasa selalu ya Ini bukan
00:07:31
kita stereotipe gitu ya kadang kan
00:07:33
generasi saat ini gitu ya banyak sekali
00:07:35
yang merasa ini bukan passion gua
00:07:37
sehingga gua tidak mau mengerjakan gitu
00:07:39
nah apa yang menurut Bapak ya sebagai
00:07:42
mungkin pengalaman di TVR harus
00:07:43
sebelumnya juga gitu ya ketika melihat
00:07:46
orang yang seperti ini gitu Pak ya
00:07:48
banyak teori mengatakan bekerja sesuai
00:07:49
dengan Passion I I eh tapi hidup kan
00:07:51
tidak seideal itu hidup tuh enggak
00:07:54
seideal eh ni ada kita di tawun
00:07:56
pekerjaan tujuh pekerjaan tinggal milih
00:07:58
dong mana Yang paling cocok dengan
00:08:00
passion gua enggak bisa kali An Berat
00:08:02
kali ya bisa pilih gitu mungkin i ya
00:08:04
kalau perusahaan punya bapaknya semua
00:08:06
bisa pilih gitu dalam banyak hal kan
00:08:08
tidak gitu jadi menurut saya udahlah go
00:08:11
to help with your passion lah passion
00:08:14
itu hanya lu boleh lakukan kalau lu
00:08:16
sudah mapan yes ya ya ya Jadi kalau
00:08:19
dalam hal tertentu Ya udah kita tidak
00:08:21
banyak pilihan masuklah jadi orang
00:08:23
sukses itu kadang-kadang saya bilang
00:08:25
passion itu jebatan Jebat Apa jebakan
00:08:27
Batman untuk menjadi orang sukses tu Wah
00:08:30
enggak sesuai passion gua gua tolak eh
00:08:32
enggak sesuai eh hari gini yang nganggur
00:08:34
banyak Bos Yes jadi apa yang ada dulu
00:08:37
ambil sikat ya Sikat dulu jadi saya
00:08:40
mengatakan bahwa orang hebat itu adalah
00:08:42
orang yang bisa mencintai apa yang
00:08:45
dikerjakannya bukan mengerjakan apa yang
00:08:47
dicintainya itu dua hal yang berbeda tu
00:08:50
ya Saya pernah juga dapat dari kata-kata
00:08:52
qu dari Will Smith ya orang hebat itu
00:08:56
adalah orang yang bisa nyaman mengerja
00:08:59
dia kan sesuatu yang sebenarnya membuat
00:09:02
dia tidak nyaman Gua enggak suka nih
00:09:05
enggak bisa nari nih disuruh nari Wah
00:09:08
enggak suka nari dan ternyata kita bisa
00:09:11
menari itu dahsyat kita minimal nambah
00:09:14
satu keahlian lagi lu jangan bangga jadi
00:09:16
orang yang dari dari dari sekolah
00:09:20
kemudian bekerja punya usaha sampai
00:09:23
meninggal hanya melakukan satu passion
00:09:25
sat satu itu Wah lu terbatas banget
00:09:29
Karena dulu saya waktu sekolah juga
00:09:32
kuliah peguai Negeri gajinya kecil belum
00:09:34
ada tunjangan kinerja saya kerja
00:09:36
serabutan yo saya nulis novel lahirlah
00:09:40
blog m yang jadi film bakal Lasi mejeng
00:09:42
lu B akuntan bikin novel saya bikin buku
00:09:45
humor saya baca puisi Ya semua dicobain
00:09:49
Wah semua dicobain saya jualan investasi
00:09:51
I semua akhirnya juga siaran NBA main
00:09:54
basket mah enggak bisa Ath komentarin
00:09:57
ajaentar jadi saya pernah jadi apapun
00:09:59
loh saya jual jual asuransi jual
00:10:02
investasi bukan investasi bonom ya saya
00:10:05
jadi tentir saya ngajar di perguruan
00:10:08
tinggi walaupun saya baru masih Sarjana
00:10:10
Muda gitu itu yang membuat saya sekarang
00:10:13
kebisaannya banyak banget karena
00:10:15
sebagian kebisaan itu saya dapatkan
00:10:17
karena tidak ada privilege tidak ada
00:10:19
pilihan kalau gua mau beliin susu anak
00:10:21
gua gua harus melakukan ini i ya jadi
00:10:24
Wah itu sebagian besar enggak passion
00:10:26
tuh y i i i Nah kalau sekarang saya
00:10:28
milih lah saya kalau detwarin saya kan
00:10:31
banyak ditawarin bisnis ditawarin invest
00:10:34
ditawarin jadi komisaris milih banget
00:10:36
gua Saya tidak akan pernah melakukan
00:10:38
sesuatu yang saya enggak suka
00:10:40
i jadi kalau mungkin kita yang masih
00:10:43
merintis gitu Pak masih muda gitu ya
00:10:45
Jadi bukan lagi bukan lagi menjalankan
00:10:49
passion tapi menjalankan semua hal yang
00:10:52
ada di depan kita dengan passion yesitu
00:10:54
ya dengan cinta dengan cinta dan tiap
00:10:57
kali bos lu ngasih lu pekerjaan yang
00:11:00
bukan skill lu bukan passion lu ya
00:11:04
Syukurin karena itulah saatnya kita akan
00:11:07
mendapatkan satu ilmu baru oke anak saya
00:11:11
dulu kan pernah marah-marah tuh wah ini
00:11:14
kalau apa Bos gua ini tiap kali yang
00:11:18
dikirim saya tuh Padahal teman gua
00:11:20
enggak gaji sama eh saya bilang artinya
00:11:22
bos lu percaya sama lu he he dan itu
00:11:25
kesempatan kamu berinteraksi dengan di
00:11:27
luar Wah semua pekerja kan dikasih sama
00:11:30
anak saya ya i i temannya dia enggak
00:11:33
sekeras dia tuh pekerjaannya beban
00:11:36
kerjanya
00:11:37
gaji sama I see saya bilang jangan
00:11:40
ngelihat gaji doang di umur-umur baru
00:11:42
kan saya bilang umur 20-an time to learn
00:11:44
lah learn dari siapa learn from The
00:11:47
Expert i i i ya jadi jangan jangan
00:11:50
jangan kere jangan merasa hebat l Begitu
00:11:53
keluar fresh graduate masuk apalagi
00:11:55
kampus top mungkin di Indonesia gitu ya
00:11:57
masuk perusahan besar heeh he Gung yang
00:11:59
100 lantai gitu dan di situ lu sama
00:12:02
pemilik enggak pernah ketemu Iya Terus
00:12:04
lu Ngerjakan clerikal itu ya analis atau
00:12:07
di cuman jadi programmer di belakang di
00:12:10
belakang layar gitu and you got nothing
00:12:13
gitu kecuali itu oke iya sosialisasi
00:12:17
kurang karena ngomongnya sama mesin tuh
00:12:19
bukan sama orang ya gitu menurut saya
00:12:22
umur 20 tu time to learn tuh kita harus
00:12:24
enrich gitu Ya udah pekerjaan apapun
00:12:27
termasuk yang bukan passion kita
00:12:29
syukur-syukur sesuai passion loh ya jadi
00:12:31
Wah gua disuruh moto gua gak bisa moto
00:12:34
belajar itu kesempatnya moto kesempatan
00:12:37
jadilah jadilah generalenderis ya ya ya
00:12:40
ya di awal-awal Sebelum menjadi
00:12:42
spesialis di ujung kalaupun jadi
00:12:44
spesialis jadilah spesialis yang banyak
00:12:47
tahunya saya adalah spesialis spesialis
00:12:49
kan tukang ngomong tapi saya jenis
00:12:52
banget saya ngerti lukisan saya ngerti
00:12:53
bola saya ngerti musik saya ngerti
00:12:55
sejarah Ya kan saya ngerti accounting
00:12:58
saya ngerti asuransi saya ngerti saham I
00:13:01
Wah banyak banget yang gua bisa saya
00:13:02
Ngerti tentang Amerika sekarang saya
00:13:04
membuat tren lagi untuk tur ke Cina Ah
00:13:07
iya yang nganter-nganter nganter-nganter
00:13:09
gitu Oh kalau sejarah byyd kemarin Wah
00:13:12
engak usah ajarin gua lah gitu tahu
00:13:14
langsung dari langsung sana dan gua udah
00:13:16
empat kali ke sana Jadi saya adalah
00:13:18
manusia pembelajar gitu enggak ada
00:13:19
pernah ruginya menarik menarik menarik
00:13:21
dan saya sekarang jadi dulu saya kan
00:13:24
saking enggak punya duit juga saya
00:13:26
pelelang lukisan y dan saya sekarang tuh
00:13:29
gua kalau lukisan dari jauh tahu karya
00:13:31
siapa gitu dan saya sekarang jadi
00:13:32
kolektor lukisan Wow makanya ini lukisan
00:13:34
banyak ya P di kantor ya Iya Ma ditaruh
00:13:36
goronggon itu tempat lain di tempat
00:13:38
pelukisnya ada 100 kali Wow cool ya
00:13:40
galeri saya yang di Bogor sudah penuh
00:13:42
gitu Iya iya istri gua tempat protes gua
00:13:44
beli-beli lukisan eh gu bilang mendingan
00:13:47
gua koleksi lukisan daripada koleksi
00:13:48
yang lain
00:13:49
ayo iya iya i Oh iya i i katanya siapsap
00:13:53
nadi jadi ee belajar dari pengalaman
00:13:55
Bapak gitu ya mungkin kalau apa t-ship
00:13:58
t-ship ee heitu Pak jadi teman-teman
00:14:00
harus punya eksplorasi betul yang atas
00:14:04
ee melintang di atas dan juga
00:14:06
eksploitasi apa yang memang harus memang
00:14:08
dipunyai bahkan sekarang ada lagi konsep
00:14:10
namanya itu Kom Pak jadi seperti sisir
00:14:14
ada beberapa spesialisasi tapi tetap
00:14:16
punya generalisasi gitu seperti mungkin
00:14:18
Bapak tadi ya dengan ee media yang
00:14:21
sekarang bapak punya itu macam-macam
00:14:23
gitu
00:14:24
kan saya bisa ngomong Parenting lihat
00:14:27
saya dengan Dr Elvin i ya gua Ngerti
00:14:30
juga lah gitu dengan aisyahan gua ngerti
00:14:32
dengan Fadli Zon gua Ngerti lu ngomong
00:14:35
politik sok gitu karena memang harus
00:14:37
begitu gitu apalagi waktu muda ya waktu
00:14:40
muda waktunya untuk belajar sebanyak
00:14:43
mungkin jangan dulu fokus ke satu rugi
00:14:46
lu Yes kecuali misalnya kalau jadi
00:14:48
pemain bola fokus dong i i i ya betul
00:14:51
betul betul ialah Iya kalau enggak fokus
00:14:53
main tenis harus fokus dong Oke jangan
00:14:56
lagi mikirin yang lain-lain gitu yes
00:14:58
semagat nah ini makanya teman-teman e
00:15:00
MHI dan juga karir kas jangan kita
00:15:03
sedikit-sedikit sudah ngomongin mental
00:15:04
gitu Pak ya gitu ya jadi memang Akhirnya
00:15:07
sekarang menjadi sangat mudah untuk
00:15:09
ngomongin tentang mental health gitu
00:15:11
sebenarnya di satu sisi mungkin bagus
00:15:12
orang menjadi aware gitu cuman kadang
00:15:15
itu menjadi overuse gitu Nah makanya
00:15:18
belajar dari pengalaman Pak Helmi gitu
00:15:20
ya bahwa e Coba aja dulu gitu apalagi
00:15:22
misal temanteman yang usia masih 20
00:15:24
tahun atau 30 tahunan awal gitu ya untuk
00:15:26
mentuk juga enggak apa-apa iya iya samp
00:15:29
kapanp pun kita menjadi orang pembelajar
00:15:30
bagaimanap pun Pak Bak belajar sekarang
00:15:32
usia berapa Pak 61 61 kelihatan 60
00:15:36
Ya maksudnya masih sangat banyak belajar
00:15:40
hal gitu ya dan in certain level memang
00:15:42
akhirnya tadi dari bapak bilang setelah
00:15:45
kita mencoba banyak hal kita tahu
00:15:46
sebenarnya apa yang menjadi spesialisasi
00:15:48
kita tapi juga tadi enggak hanya satu
00:15:50
hal sebetulnya ya akhirnya kita bisa
00:15:52
untuk bisa memilih tadi ya Pak ya ketika
00:15:54
sudah di certain level Nah mungkin
00:15:56
sebagai penutup pak ee apa namanya nya
00:15:59
ada hal mungkin yang mau disampaikan ke
00:16:00
teman-teman nih terkait dengan passion
00:16:01
dan juga leadership gitu ya biar ee
00:16:04
teman-teman ee yang mungkin masih ada di
00:16:06
persimpangan jalan karena kenapa
00:16:08
persimpangan jalan karena di karir kelas
00:16:10
kan kita selalu melakukan e coaching
00:16:11
gitu Pak ya ee apa namanya dan kita
00:16:13
melihat isu-isu dari teman-teman selalu
00:16:15
ujung-ujungnya itu ngomongin tentang
00:16:16
resign begitu Pak apa-apa sedikit resign
00:16:19
gitu Nah mungkin Bapak ada yang mau
00:16:21
disampaikan gitu ke teman-teman I itu
00:16:22
pengalaman dari murid-murid saya juga
00:16:24
dan saya jugalah generasi Alfa gitu ya
00:16:27
milenial ke bawah gitu itu dianggap
00:16:29
generasi yang crranky stoberi rapu
00:16:32
lembek gitu karena dididiknya bukan
00:16:35
dengan cara yang keras gitu Ya kan saya
00:16:38
kan sekarang lagi banyak mengajar
00:16:40
kelas-kelas family bisnis ya bagaimana
00:16:43
anak-anak kadang-kadang enggak mau
00:16:44
melanjutkan bisnis orang tuanya Orang
00:16:46
tuanya komplain kenapa anak gua
00:16:48
dimarahin enggak mau terima dimarahin
00:16:51
kabur gitu jadi menurut saya Tolonglah
00:16:54
ya lihat kalau mau sukses itu memang
00:16:57
harus orang jadi orang yang tough gitu
00:17:00
ya jadi orang tough harus ee boleh
00:17:03
dimarahin harus belajar terus gitu jadi
00:17:06
jangan apa-apa mengeluh jangan merasa
00:17:09
paling benar sendiri Saya pernah tuh ku
00:17:12
saya bilang Eh kamu salah nih salah saya
00:17:15
di mana Pak aduh ya Allah banyak salah
00:17:16
lu gitu loh Ya kita yang tua a bisa
00:17:19
salah apalagi lu baru i ya Kencing aja
00:17:23
belum lurus ya gua bilangin gitu Jadi
00:17:25
saya sih Jadilah orang yang belajar dan
00:17:27
saya selal mengatakan bahwa itu penting
00:17:29
enggak ada gunanya lu pintar lu hebat
00:17:31
lulusan terbaik dari sekolah terbaik
00:17:33
cakep gitu skillful tapi mentality lu
00:17:37
parah gitu enggak disiplin enggak hormat
00:17:39
kepada orang tua eh duit itu masih dari
00:17:42
orang tua all money masih main di situ
00:17:45
jadi Sudahlah hormatin orang tua selalu
00:17:48
selalu menariklah itu ya jadi menurut
00:17:50
saya itu saja jangan suka ngeluh ya kan
00:17:53
Jangan enggak mau disalahin kalau lu
00:17:55
enggak mau disalahin saya pastikan kamu
00:17:57
tidak akan pernah improve Yes enggak ada
00:17:59
Itu namanya growth itu enggak ada gitu
00:18:01
oke Saya umur 60-an aja masih belajar
00:18:04
terus lu mau ngomong apa aja sama gua
00:18:07
Ayo mau ngomong crypto mau ngomong Open
00:18:10
Ledger mau ngomong apa cyber security
00:18:12
biorka saya masih tahu BTS saya tahu itu
00:18:15
k-pop bukan Tower Iya gitu loh jadi
00:18:18
menurut saya tetap stay relevan Pak ya
00:18:20
Oh iya stay relevan stay relevan penting
00:18:22
ya umur itu cuman masalah angka angka ya
00:18:26
anak gua aja masih begitu apalagi
00:18:27
anak-anak muda ya jadi apa nikmailah
00:18:31
proses belajar ya jadi nikmat proses
00:18:33
belajar jangan cepat mengelu jugalah
00:18:35
harus bersyukur juga mengeluh itu saya
00:18:37
mengatakan pekerjaan yang bikin capek
00:18:40
danfaedah Yes jadi teman-teman harus
00:18:43
tetap bagaimanapun di usia berapa pun
00:18:44
gitu ya apalagi kita yang masih muda
00:18:46
harus tetap punya yang namanya growth
00:18:47
mindset gitu terima feedback ee jangan
00:18:50
feedback itu dijadikan sebuah hal yang
00:18:53
membuat kita menjadi down tapi membuat
00:18:54
kita menjadi growth begitu Jadi bet bet
00:18:57
ya terima kasih banyak Pak I res jugah
00:19:00
zaman 6 bulan resign 3 bulan resign lu
00:19:02
enggak bakal dapat apa-apa iya iya betul
00:19:04
ya betul loh jadi ada pepata ini
00:19:07
closingnya gua Rolling Stone gather
00:19:10
nomos jadi batu yang bergulir itu tidak
00:19:13
akan pernah ditumbuhin oleh lumut oke ya
00:19:16
i
00:19:17
i stick to a thing if you want to make
00:19:20
it Well kita harus fokus di satu tempat
00:19:24
ya kalau kita mau sukses Hanya dua itu
00:19:27
aja Wah menarik Oke siap Terima kasih
00:19:30
banyak teman-teman MHI dan juga karir
00:19:32
kelas yang sudah menyaksikan e video ini
00:19:35
gitu ya Semoga teman-teman mendapatkan
00:19:36
pembelajaran yang EE menarik gitu dari
00:19:38
pengalaman Pak Helmi Yahya sekali lagi
00:19:40
pak Helmi Terima kasih banyak sehat
00:19:42
selalu Semoga kita bisa ketemu lagi yuk
00:19:44
Terima kasih semuanya