Kenapa Konflik Terus Meletus di Papua? | Narasi Explains

00:17:34
https://www.youtube.com/watch?v=EiUZ0xGv3l8

الملخص

TLDRThe video addresses the volatile situation in Papua, Indonesia, focusing on the interlinked issues of racism, state violence, and the political struggle for independence. Since August 2019, the region has seen intense protests sparked by the harassment of Papuan students, leading to a significant backlash against perceived oppression. The rise of the West Papua National Liberation Army (TPNPB), calling for independence and armed resistance, has further complicated the conflict. The Indonesian military has employed heavy-handed tactics in response, resulting in severe human rights abuses against civilians. Reports indicate ongoing violence and displacement, with over 75,000 people forced to leave their homes since 2019. The video underscores the systemic nature of the violence in Papua, tied deeply to economic interests in resource extraction and historical grievances against the backdrop of colonialism.

الوجبات الجاهزة

  • 🗓️ August 2019 marks the start of significant protests in Papua.
  • 🚨 Papuan students faced severe intimidation and false accusations.
  • 🔫 TPNPB emerged as a pro-independence armed group amidst increasing violence.
  • ⚖️ Systematic human rights abuses against Papuans continue unabated.
  • 🏚️ Over 75,000 Papuans have been displaced due to ongoing conflict.
  • 📉 Economic interests complicate the humanitarian situation in Papua.
  • 📜 Historical injustices date back to the 1960s and the controversial integration of Papua into Indonesia.
  • 🗣️ Calls for dialogue versus military response dominate the current approach.
  • 🔍 Increased awareness from international human rights groups highlights the issues in Papua.

الجدول الزمني

  • 00:00:00 - 00:05:00

    In August 2019, tensions escalated between Papua students and the Indonesian police due to accusations of racism and intimidation in Surabaya, leading to prolonged confrontations and protests against racism across Indonesia, particularly in Papua. The protests were fueled by the unjust detention of 43 Papua students accused of desecrating the Indonesian flag without evidence, highlighting systemic issues of racism and oppression faced by Papuans.

  • 00:05:00 - 00:10:00

    The ongoing conflict in Papua is exacerbated by the rise of separatist movements like the TPNPB (National Liberation Army of West Papua), which is fighting for independence. Their actions have led to violent confrontations with the military (TNI) and police, resulting in numerous casualties among civilians and a climate of fear. Reports indicate systemic human rights abuses and a high number of casualties since conflict reignited in 2010, with many civilians caught in the conflict.

  • 00:10:00 - 00:17:34

    The historical context of Papua's integration with Indonesia is marked by issues of colonialism and manipulation, including the controversial 1969 act that failed to represent the true wishes of Papuans. With resource exploitation in mind, the Indonesian government continues military operations that further marginalize Papuans, leading to socio-economic problems and the call for a more diplomatic approach to resolve the conflict. Discussions between the Indonesian government and Papuan representatives are seen as crucial, yet remain unaddressed.

الخريطة الذهنية

فيديو أسئلة وأجوبة

  • What sparked the protests in Papua in 2019?

    The protests were sparked by the intimidation of Papuan students in Surabaya, culminating in accusations against them without evidence.

  • What is TPNPB?

    TPNPB stands for the West Papua National Liberation Army, an organization advocating for Papua's independence from Indonesia.

  • How has the Indonesian government responded to the situation in Papua?

    The government has responded with military force and has been criticized for failing to engage in meaningful dialogue with Papuan representatives.

  • What are some consequences faced by Papuans during the conflict?

    Many Papuans have faced violence, displacement, and human rights abuses due to the ongoing conflict.

  • How many people have been displaced due to violence in Papua?

    Since 2019, over 75,000 Papuans have been displaced due to violence in the region.

  • What role does racism play in the conflict?

    Racism has been a significant factor, influencing the treatment of Papuans and the justification for military actions against them.

  • What has been the impact of military actions on local communities?

    Military actions have often resulted in severe human rights violations, including killings and long-term trauma for local communities.

  • What are the key demands of the Papuan independence movement?

    The key demands include the right to self-determination and an end to military violence and discrimination against Papuans.

  • What is the historical context of the conflict in Papua?

    The conflict's roots can be traced back to the 1960s when Papua's integration into Indonesia was conducted without proper representation of its people.

  • How has international attention affected the situation in Papua?

    International human rights organizations have brought attention to the abuses in Papua, but significant change in policy has yet to occur.

عرض المزيد من ملخصات الفيديو

احصل على وصول فوري إلى ملخصات فيديو YouTube المجانية المدعومة بالذكاء الاصطناعي!
الترجمات
id
التمرير التلقائي:
  • 00:00:00
    monyet begitu Makian aparat kepolisian
  • 00:00:03
    kepada mahasiswa Papua pada peristiwa
  • 00:00:05
    yang meletus Agustus 2019 silam kala itu
  • 00:00:09
    intimidasi dan persekusi terjadi di
  • 00:00:11
    Surabaya asrama mahasiswa Papua dikepung
  • 00:00:14
    aparat dan ormas selama lebih dari 24
  • 00:00:16
    jam pemicunya bendera Indonesia jatuh ke
  • 00:00:19
    Solokan dan mahasiswa Papua dituding
  • 00:00:21
    sebagai pelaku tanpa bukti jelas Makian
  • 00:00:24
    rasis diteriakkan ke arah gedung asrama
  • 00:00:26
    dan di sinilah kata monyet itu muncul
  • 00:00:29
    sebanyak 43 mahasiswa Papua diangkut
  • 00:00:31
    polisi sebelum akhirnya dibebaskan sebab
  • 00:00:34
    tidak terbukti membuang bendera
  • 00:00:36
    gelombang protes antiasisme kemudian
  • 00:00:38
    bermunculan di berbagai daerah di
  • 00:00:40
    Indonesia Puncak dan yang terbesar lahir
  • 00:00:43
    di Papua di manokari Gedung DPRD Papua
  • 00:00:46
    Barat dibakar masa masa turut memblokada
  • 00:00:49
    Jalan Serta merusak sejumlah fasilitas
  • 00:00:51
    umum sementara di Sorong masa
  • 00:00:53
    menargetkan bandara domine Edward
  • 00:00:56
    aksi juga terjadi di Jayapura Timika dan
  • 00:01:00
    ombes
  • 00:01:02
    n rasis diskmin ser kekerasan yangujuk
  • 00:01:06
    ke Papua sampai hari ini Papua Medan
  • 00:01:10
    konflik panas yang melibatkan kelompok
  • 00:01:12
    bersenj Lagi Dan Lagi masyarakat sipil
  • 00:01:16
    menjadi korbannya
  • 00:01:26
    [Musik]
  • 00:01:30
    Ara pembebasan nasional Papua Barat Ia
  • 00:01:33
    adalah organisasi Pro kemerdekaan Papua
  • 00:01:35
    dan punya bermacam label yang disematkan
  • 00:01:37
    pemerintah Indonesia GPL gerakan
  • 00:01:40
    pengacau liar GPK gerakan pengacau
  • 00:01:43
    keamanan kst kelompok bersenjata
  • 00:01:46
    separatis teroris KKB kelompok kriminal
  • 00:01:49
    bersenjata dan yang cukup populer OPM
  • 00:01:52
    Organisasi Papua Merdeka tpnpb percaya
  • 00:01:56
    kalau Papua punya hak untuk merdeka dari
  • 00:01:58
    Indonesia demi mewujudkan itu mereka tak
  • 00:02:02
    ragu mengambil langkah pilot susir
  • 00:02:04
    kewarganegaraan Selandia Baru Philip
  • 00:02:06
    mertens diculik pada Februari 2023 dan
  • 00:02:10
    belum dibebaskan sampai kini ia disandra
  • 00:02:13
    kodaptigan dugama cabang komando tpnpb
  • 00:02:16
    yang dipanglimai pemuda bernama egianus
  • 00:02:18
    kogoya anak Daniel Yudas kogoya prajurit
  • 00:02:22
    tpnpb yang pernah menculik 26 peneliti
  • 00:02:25
    tim ekspedisi lwence pada
  • 00:02:27
    1996 aksi tpnp bukan hanya itu Mei lalu
  • 00:02:31
    tpnpb menembak TNI dan membakar sekolah
  • 00:02:34
    di Intan Jaya data aliansi demokrasi
  • 00:02:37
    untuk Papua mencatat setidaknya 69 aksi
  • 00:02:40
    kekerasan dan konflik bersenjata terjadi
  • 00:02:42
    pada 2023 mayoritas merupakan bentrok
  • 00:02:46
    antara TNI Polri dan tpnpb gugus tugas
  • 00:02:49
    Papua Universitas Gadjah Mada menyebut
  • 00:02:51
    lebih dari 2000 orang jadi korban
  • 00:02:53
    kekerasan di Papua dalam rentang Januari
  • 00:02:56
    2010 hingga Maret 2022 angkaat karilnya
  • 00:03:00
    diperkirakan jauh lebih besar ketimbang
  • 00:03:02
    yang tercatat masyarakat sipil berada di
  • 00:03:04
    tengah pusaran itu dan banyak dari
  • 00:03:07
    mereka yang tewas tidak hanya dari
  • 00:03:09
    peluru tpnpb melainkan TNI Polri
  • 00:03:12
    devianus kogoya misalnya direndam dalam
  • 00:03:15
    drum berisi air ia kemudian disiksa
  • 00:03:18
    termasuk ditusuk berkali-kali oleh
  • 00:03:20
    anggota TNI tersebab dituduh bagian dari
  • 00:03:23
    tpnpb TNI mulainya menyangkal tapi
  • 00:03:27
    berbalik sikap dan menangkap 13 urit
  • 00:03:30
    yang menjadi aktor kekerasan kepada
  • 00:03:32
    kogoya siklus kekerasan terhadap orang
  • 00:03:34
    asli Papua terjadi secara sistematis ini
  • 00:03:38
    Made supriatma akademisi dari ICS yang
  • 00:03:41
    aktif mengkaji militerisme Indonesia di
  • 00:03:44
    Papua ini beberapa laporan yang pernah
  • 00:03:46
    ia buat abuse atau pelanggaran HAM dan
  • 00:03:50
    lain sebagainya itu menjadi sesuatu yang
  • 00:03:52
    sangat sistemik ya menjadi sesuatu yang
  • 00:03:55
    yang terusmenerus berulang penyiksaan
  • 00:03:58
    itu tidak perama kali l itu jadi
  • 00:04:00
    Tudingan keterlibatan dengan tpnpb kerap
  • 00:04:02
    jadi Dali aparat menghajar mereka di
  • 00:04:05
    waktu yang sama aparat seolah kebal
  • 00:04:08
    hukum apalagi sekarang ketika TNI
  • 00:04:10
    kemudian memakai kembali kebijak apa Nam
  • 00:04:13
    memakai istilah OPM Banyak orang enggak
  • 00:04:15
    sadar apa konsekuensinya konsekuensinya
  • 00:04:17
    sangat berat ya karena dengan memakai
  • 00:04:20
    istilah OPM itu mereka
  • 00:04:23
    mendesignasi tpn itu menjadi pasukan
  • 00:04:27
    pemberontak dan TN bisa menangani secara
  • 00:04:31
    langsung tanpa melibatkan kepolisian
  • 00:04:33
    jadi ini sudah bukan masalah pertahanan
  • 00:04:36
    lagi ini akan menjadi masalah eh bukan
  • 00:04:38
    masalah keamanan ini menjadi masalah
  • 00:04:40
    pertahanan negara sehingga pengerahan
  • 00:04:43
    pasukan besar-besar itu justifikasi ini
  • 00:04:46
    cara pandang akar dari masalah rasisme
  • 00:04:49
    Kolonialisme dan kekerasan sistematik
  • 00:04:51
    data amnesti internationional Indonesia
  • 00:04:54
    selama Januari 2010 hingga Februari 2018
  • 00:04:57
    melaporkan 69 pembunuhan warga Papua
  • 00:05:01
    oleh aparat keamanan yang diselesaikan
  • 00:05:04
    tanpa investigasi independen diantara
  • 00:05:06
    kasus tersebut hanya en berakhir
  • 00:05:08
    penangkapan pelaku dan 25 lainnya
  • 00:05:11
    menguap begitu saja kami juga temukan
  • 00:05:14
    ada beberapa masyarakat sipil yang
  • 00:05:16
    kemudian menjadi korban penyalahgunaan
  • 00:05:18
    senjata api atau korban penganiayaan
  • 00:05:22
    atau korbanah tangk sehingga kemudian
  • 00:05:26
    mengalami tindakan
  • 00:05:31
    ini adalah beberapa titik gesekan antara
  • 00:05:34
    TNI Polri dengan tpnpbopm di wilayah Ini
  • 00:05:38
    bentruk senjata dan kekerasan terjadi
  • 00:05:40
    dalam skala yang masif padahal
  • 00:05:42
    wilayah-wilayah ini bukan Tanah kosong
  • 00:05:45
    di dalamnya tumbuh perkampungan
  • 00:05:47
    masyarakat konflik di Papua telah
  • 00:05:49
    menghancurkan ruang hidup masyarakat
  • 00:05:52
    mereka terpaksa melarikan diri dan jadi
  • 00:05:54
    pengungsi hari-hari mereka lantas gelap
  • 00:05:57
    gulita akses ke kebutuhan dasar
  • 00:05:59
    terserabut total sepanjang Desember 2019
  • 00:06:03
    sampai Agustus 2023 lebih dari 75.000
  • 00:06:07
    orang Papua mengungsi imbas kekerasan di
  • 00:06:09
    sana wilayah dua menyumbang porsi paling
  • 00:06:12
    banyak dengan lebih dari 50.000 orang
  • 00:06:14
    pergi sejak 2018 setelah kami telusuri
  • 00:06:18
    kondisi masyarakat sipil yang kemudian
  • 00:06:21
    menjadi pengungsi di tempat
  • 00:06:24
    pengungsiannya baik di kampung-kampung
  • 00:06:26
    maupun juga di gereja Mereka kemudian
  • 00:06:30
    mengalami kondisi pemenuhan hak ekonomi
  • 00:06:33
    sosial budaya yang sangat miris karena
  • 00:06:35
    tidak dipenuhi secara maksimal sementara
  • 00:06:38
    ada beberapa perempuan yang karena
  • 00:06:40
    kondisi pangannya langka di daerah
  • 00:06:43
    tempat mereka mengungsi Mereka mencoba
  • 00:06:46
    mengambil makanan di kebun mereka mereka
  • 00:06:48
    justru kemudian menjadi korban e
  • 00:06:51
    tindakan kekerasan seksual bahkan hingga
  • 00:06:55
    pembunuhan sebagaimana yang dialami oleh
  • 00:06:57
    dua ibu di kabupaten jahokimo Beberapa
  • 00:07:01
    bulan yang lalu pemerintah Indonesia
  • 00:07:03
    sebetulnya melihat secara khusus isu
  • 00:07:05
    Papua indikatornya sebagai contoh adalah
  • 00:07:08
    komitmen Presiden Joko Widodo untuk
  • 00:07:09
    lebih sering mengunjungi Papua Sejak
  • 00:07:11
    pertama kali dilantik pada 2014 Presiden
  • 00:07:15
    Jokowi pernah mengatakan bahwa ia ingin
  • 00:07:17
    menciptakan keadilan sosial di Papua
  • 00:07:19
    dengan salah satunya pembangunan
  • 00:07:20
    infrastruktur yang ditekankan dari
  • 00:07:22
    cencanaa itu Presiden Jokowi mengklaim
  • 00:07:24
    bakal mengutamakan dialog serta
  • 00:07:26
    partisipasi masyarakat Papua kemudian
  • 00:07:28
    pembangunan kata Jokowi harus
  • 00:07:30
    mengutamakan penegakan nilai-nilai HAM
  • 00:07:32
    dan kearifan lokal di Papua meski begitu
  • 00:07:35
    dalam beberapa kesempatan Terutama
  • 00:07:37
    ketika diminta pendapat mengenai konflik
  • 00:07:39
    di Papua Presiden Jokowi mengungkapkan
  • 00:07:41
    bahwa kondisi di Papua masih terkendali
  • 00:07:43
    serta Jangan memandang semuanya dari
  • 00:07:45
    satu sisi saja pemberitaan
  • 00:07:51
    negatif akar konflik di Papua bisa
  • 00:07:53
    ditarik dari garis sejarah sejak
  • 00:07:56
    1960-an kala itu Papua Barat diapit keta
  • 00:07:59
    kekuasaan antara Belanda dan Indonesia
  • 00:08:02
    ironisnya orang Papua tidak diberi
  • 00:08:04
    kesempatan turut serta Penentuan
  • 00:08:07
    Pendapat Rakyat ppra 1969 lalu jadi
  • 00:08:10
    solusi tujuannya warga Papua bisa
  • 00:08:13
    menentukan nasib mereka sendiri
  • 00:08:15
    bergabung atau pisah dari Indonesia
  • 00:08:18
    hasilnya Papua tetap terintegrasi di
  • 00:08:20
    Indonesia namun hasil itu dipandang
  • 00:08:24
    manipulatif berdasarkan jurnal ini
  • 00:08:26
    rencana One Man One vote yang dijanjikan
  • 00:08:28
    lewat new agreement tak pernah
  • 00:08:30
    terealisasikan ppra 1969 hanya mengikut
  • 00:08:34
    sertakan 1022 orang dalam forum
  • 00:08:37
    musyawarah jumlah itu terbilang kecil
  • 00:08:39
    untuk mewakili Papua alasan pemerintah
  • 00:08:42
    Indonesia Papua dianggap sebagai daerah
  • 00:08:44
    terbelakang yang tidak mampu melakukan
  • 00:08:46
    proses demokrasi situasi Kian keruh
  • 00:08:49
    lantaran Indonesia dituding memilih
  • 00:08:51
    perwakilan yang sepaham lalu mayoritas
  • 00:08:54
    pemilih pepa diduga mengalami ancaman
  • 00:08:57
    sampai suap alhasil dari di sini ppra
  • 00:09:00
    1969 dipandang tidak representatif
  • 00:09:03
    terhadap keinginan mayoritas warga Papua
  • 00:09:06
    itu sangat jelas manipulasi dan rikayasa
  • 00:09:10
    itu artinya mereka melakukan dengan
  • 00:09:13
    curang kalau begitu kenapa jumlah
  • 00:09:16
    penduduk orang Papua yang 800.000 orang
  • 00:09:19
    itu tidak ikut ppra Indonesia hanya
  • 00:09:21
    ambil e 1225 orang yang dipilih oleh
  • 00:09:25
    Indonesia bawa ke Jakarta itu pun kami
  • 00:09:28
    punya cadatan itu tadi Sambong ia juru
  • 00:09:31
    bicara tpnpb yang dulunya sempat
  • 00:09:33
    berkuliah di yyakarta sebagai warga
  • 00:09:35
    Indonesia menurutnya pepa jadi pangkal
  • 00:09:38
    permasalahan status Papua yang keruh
  • 00:09:40
    sampai hari ini baginya dan anggota
  • 00:09:43
    tpnpb lainnya orang Papua tidak pernah
  • 00:09:46
    diberikan hak dalam menentukan nasib
  • 00:09:48
    sendiri mereka bagi kamu nanti enak
  • 00:09:50
    semua hidup begini dengan Indonesia kamu
  • 00:09:52
    kalau dengan beland kamu menderita
  • 00:09:54
    penipuan-penipuan ini ini namanya itu
  • 00:09:56
    Brain dalam bahasa inris brain was itu
  • 00:09:59
    maksudnya mereka mencuci otak
  • 00:10:02
    orang-orang Papua untuk ikut Indonesia
  • 00:10:04
    ya ini kan dipaksa bukan karena pilihan
  • 00:10:07
    bebas tidak ada pilihan bebas gagal jadi
  • 00:10:10
    solusi pepa turut melahirkan benih
  • 00:10:12
    kekerasan militer yang berkaitan dengan
  • 00:10:14
    kepentingan ekonomi besar yang mesti
  • 00:10:16
    dijaga pada
  • 00:10:18
    1961 8 tahun sebelum Pepera Indonesia
  • 00:10:22
    menaikkan kontrak dengan freort mcmoran
  • 00:10:24
    sehubungan pengelolaan tambang emas
  • 00:10:27
    kalau menurut jurnal Karya laksam muda
  • 00:10:29
    TNI Untung Suropati ini TNI mengirimkan
  • 00:10:32
    personel dari luar Papua alias aparat
  • 00:10:35
    nonorganik guna melangsungkan berbagai
  • 00:10:37
    operasi militer tujuannya pengkondisian
  • 00:10:40
    Gejolak penolakan ppra sekaligus
  • 00:10:43
    mengamankan situasi menyambut kedatangan
  • 00:10:45
    Freeport kekerasan Semakin menjadi pada
  • 00:10:48
    era orde baru pemerintah menetapkan
  • 00:10:50
    Papua sebagai Daerah Operasi Militer
  • 00:10:52
    alias Dom pasukan TNI Polri bertubi-tubi
  • 00:10:55
    didatangkan dari luar Papua dengan dalih
  • 00:10:57
    mengamankan masyarakat dari teror
  • 00:10:59
    kelompok separatis meski status Dom
  • 00:11:02
    telah dicabut sejak pasca Orde Baru
  • 00:11:04
    pengiriman pasukan nonorganik ke Papua
  • 00:11:06
    tidak pernah berhenti ini kemudian
  • 00:11:08
    menjadi pertanyaan besar bagi kami
  • 00:11:10
    sebenarnya eh status Papua ini apa
  • 00:11:13
    sehingga pendropan pasukan terus terjadi
  • 00:11:16
    aliansi demokrasi untuk Papua mencatat
  • 00:11:18
    TNI Polri mengirim pasukan nonorganik
  • 00:11:20
    sebanyak 22 kali hanya dalam 1 tahun
  • 00:11:23
    tepatnya 2023 kemarin walaupun jumlah
  • 00:11:27
    pasukan kerap dirahasiakan IDP
  • 00:11:29
    memperkirakan terdapat lebih dari 10.000
  • 00:11:32
    personel TNI Polri yang dikirim ke Papua
  • 00:11:34
    tahun lalu masalahnya semakin sering
  • 00:11:37
    mengirim pasukan potensi penyalahgunaan
  • 00:11:39
    wewenang turut terbuka lebar di
  • 00:11:41
    Kabupaten yahokimo ada dua anak yang
  • 00:11:45
    sampai saat ini masih ditahan kemudian
  • 00:11:48
    di Puncak Jaya ada peristiwa penyiksaan
  • 00:11:52
    kedua hal ini itu kan dilakukan oleh
  • 00:11:55
    pasukan nonorganik yang dikirimkan dari
  • 00:11:58
    luar itu peristiwanya baru terjadi di
  • 00:12:01
    tahun 2024 ini kemudian Kalau
  • 00:12:05
    peristiwa-peristiwa lainnya seperti e
  • 00:12:08
    peristiwa yang dialami oleh Bapak
  • 00:12:10
    Pendeta sanambani di tahun 2020 kemudian
  • 00:12:14
    peristiwa yang dialami oleh Roni wandik
  • 00:12:17
    dan Eden bebari di tahun
  • 00:12:20
    202020 juga ada peristiwa-peristiwa lain
  • 00:12:23
    di daerah konvik seperti di mabrat di
  • 00:12:26
    pengunungan Bintang ini kan terjadi
  • 00:12:29
    bukan karena dilakukan oleh organik ya
  • 00:12:32
    yang ada di pondres psek maupun juga di
  • 00:12:35
    Kodim Koramil tapi itu terjadi ketika
  • 00:12:39
    ada penderopan pasukan nonorganik dari
  • 00:12:42
    luar dari fakta yang tadi saya Sebutkan
  • 00:12:45
    dan kaitannya dengan penderopan pasukan
  • 00:12:48
    ya benar dengan adanya penderopan
  • 00:12:50
    pasukan maka semakin tinggi praktik
  • 00:12:53
    kekerasan penangkapan sewenang-wenang
  • 00:12:56
    bahkan juga ada pelanggaran hukum dan
  • 00:12:59
    HAM yang
  • 00:13:03
    terjadi isu di Papua tidak hanya perihal
  • 00:13:05
    penentuan nasib sendiri tapi juga
  • 00:13:07
    kepentingan-kepentingan ekonomi yang
  • 00:13:09
    bersinggungan di sana di luar Freeport
  • 00:13:11
    beberapa daerah menyimpan potensi
  • 00:13:13
    eksploitasi sumber daya alam
  • 00:13:15
    persoalannya wilayah yang dimaksud
  • 00:13:17
    adalah sumbu konflik data LBH menemukan
  • 00:13:21
    di setiap wilayah konflik di Papua yang
  • 00:13:23
    berjumlah tujuh buah memiliki simpanan
  • 00:13:25
    sumber daya alam yang menjadikan situasi
  • 00:13:28
    lebih kompleks diinduga misalnya ada
  • 00:13:30
    blok warim yang bergerak di sektor migas
  • 00:13:33
    di kawasan Puncak bermukim kegiatan
  • 00:13:34
    tambang di Intan Jaya ada blok wabu yang
  • 00:13:37
    mengeruk emas di maybrat ada tambang
  • 00:13:40
    batu bara yang masuk kawasan ekonomi
  • 00:13:41
    khusus Sorong di pegunungan Bintang
  • 00:13:43
    sudah bercokol PT Antam sedangkan di
  • 00:13:46
    yahukimo ada blok deberai dan blok soba
  • 00:13:48
    lalu di Fakfak pemerintah membangun PSN
  • 00:13:51
    pupuk ini bukan masalah keamanan Ini
  • 00:13:54
    masalah sosial dan masalah politik yang
  • 00:13:57
    tidak bisa di di didekati diatasi dengan
  • 00:14:00
    pendekatan keamanan apalagi pendekatan
  • 00:14:03
    militer Ya tapi kalau ngomong begitu
  • 00:14:05
    kita capek ya karena memang ada unsur
  • 00:14:09
    interest yang sangat besar di kalangan
  • 00:14:11
    militer dan dan pihak keamanan Indonesia
  • 00:14:14
    militer dan polisian di di di Papua gu
  • 00:14:16
    ya ya Di mana mereka bisa eh apa namanya
  • 00:14:20
    eh mendapatkan impunitas bisa bertindak
  • 00:14:23
    apa saja dan bisa mengekstraksi ya
  • 00:14:26
    keuntungan ekonomi dari sana dan semua
  • 00:14:28
    orang juga gak tahu bicara konteks
  • 00:14:30
    sekarang kebijakan Presiden Jokowi yang
  • 00:14:32
    cukup getol menggenjot pembangunan
  • 00:14:34
    infrastruktur di Papua turut dikritik
  • 00:14:36
    karena tidak menyentuh dasar
  • 00:14:38
    permasalahan kami melihat di masa
  • 00:14:40
    pemerintahan Jokowi ini ini justru
  • 00:14:43
    mengembalikan kami kepada ingatan kami
  • 00:14:46
    di tahun
  • 00:14:47
    1980-an ketika perusahaan perkebunan
  • 00:14:50
    Nusantara 2 mau masuk di kerom untuk
  • 00:14:53
    mengambil lahan kemudian menanam kelapa
  • 00:14:55
    sawit mereka mengembangkan isu-isu kalau
  • 00:14:58
    di di situ ada tpn kemudian di situ ada
  • 00:15:02
    GPK di situ ada ini itu kemudian mereka
  • 00:15:06
    drop pasukan dan masyarakat ketakutan
  • 00:15:08
    mengungsi ke Papua Nugini akhirnya
  • 00:15:11
    tanah-tanahnya diambil dan kemudian
  • 00:15:13
    diberikan kepada perusahaan kami melihat
  • 00:15:15
    modus itu yang saat ini dipraktikkan
  • 00:15:18
    kembali oleh Pak Jokowi di masa
  • 00:15:21
    kepemimpinannya untuk mengembangkan yang
  • 00:15:23
    namanya proyek strategis nasional itu
  • 00:15:26
    kemudian kebijakan kita untuk melakukan
  • 00:15:27
    pembangunan besar-besar secara cepat di
  • 00:15:30
    Papua dengan membuat jalan tol eh Jalan
  • 00:15:33
    menghubungkan jalan dan lain sebagainya
  • 00:15:34
    kita tidak pernah memperhatikan bahwa
  • 00:15:36
    jalan itu melayani orang-orang yang
  • 00:15:39
    punya kedudukan ekonomi melayani
  • 00:15:42
    pemenang ekonomi istilahnya the winners
  • 00:15:44
    of the Economic the bus winners gitu ya
  • 00:15:47
    dan kemudian mengalahkan the losers
  • 00:15:49
    mengalahkan yang kalah dan dalam pihak
  • 00:15:51
    ini ini secara struktural yang terjadi
  • 00:15:53
    adalah orang Papua semakin kalah
  • 00:16:00
    pendekatan militeristik di Papua
  • 00:16:01
    terbukti hanya makan korban selain
  • 00:16:04
    seringkiali gagal menyelesaikan masalah
  • 00:16:06
    akan tetapi pasukan terus dikirim dan
  • 00:16:09
    pemerintah seperti menanggalkan pintu
  • 00:16:11
    lain sebenarnya satu satu hal yang harus
  • 00:16:13
    diselesaikan oleh pemerintah Indonesia
  • 00:16:15
    adalah duduk dan berbicara dengan orang
  • 00:16:17
    Papua dengan wakil-wakil mereka dengan
  • 00:16:20
    tpn dan OPM gitu ya Indonesia mau
  • 00:16:23
    melakukan itu dengan Aceh dengan Gang ya
  • 00:16:26
    duduk setara Satu meja gitu sebagai ag
  • 00:16:29
    partner berunding untuk menyelesaikan
  • 00:16:30
    masalah itu berhasil tapi itu tidak
  • 00:16:33
    terjadi di Papua di sini ada faktor
  • 00:16:35
    rasisme selalu berpandangan bahwa orang
  • 00:16:38
    Papua itu tidak mampu menjadi dirinya
  • 00:16:40
    sendiri pemerintah Indonesia tidak
  • 00:16:43
    pernah menanggapi situasi ini secara
  • 00:16:46
    Serius Kecuali dengan melakukan
  • 00:16:48
    pendekatan militer dan melakukan
  • 00:16:50
    pendekatan ekonomi yang dipadukan dengan
  • 00:16:52
    dua itu ya Tapi Wi the and mind sama
  • 00:16:56
    sekali eh tidak pernah
  • 00:16:59
    Makanya kalau mau Selesaikan masalah ya
  • 00:17:02
    berunding tpn kan jelas kita perang itu
  • 00:17:04
    bargeningnya adalah duduk di meja
  • 00:17:06
    perunian Indonesia titik Jadi kalau
  • 00:17:09
    lewat militer itu tidak akan Selesaikan
  • 00:17:11
    masalah
  • 00:17:12
    [Musik]
  • 00:17:27
    Papua for
الوسوم
  • Papua
  • Independence
  • Racism
  • Human Rights
  • Violence
  • Protests
  • TPNPB
  • Military
  • Displacement
  • Conflict