Potret Kawasan Kumuh Di Jakarta - Fakta +62

00:06:17
https://www.youtube.com/watch?v=wyvjEVZzXQ8

الملخص

TLDRBantaran k Jati Bunder di Jakarta adalah contoh kawasan kumuh, di mana warga hidup dalam kondisi tak layak, terbiasa dengan banjir dan risiko penyakit. Meskipun bisa dipenuhi sampah dan masalah kesehatan, mereka bertahan karena telah lama tinggal di sana dan biaya sewa yang murah. Untuk menyelesaikan masalah ini, diperlukan kerjasama antara pemerintah pusat dan daerah untuk meningkatkan kesejahteraan tanpa mengusur penduduk.

الوجبات الجاهزة

  • 🏘️ Bantaran k Jati Bunder merupakan kawasan kumuh di Jakarta.
  • 💧 Warga terbiasa hidup di tengah ancaman banjir dan penyakit.
  • 🧹 Lingkungan dipenuhi sampah plastik dan air hitam pekat.
  • 🏚️ Banyak warga lahir dan tinggal di lokasi ini selama puluhan tahun.
  • ⚖️ Kerjasama pemerintah diperlukan untuk memperbaiki kondisi.
  • 📉 Biaya sewa di kawasan ini cenderung lebih murah.
  • 🔄 Pendekatan yang lebih baik harus dilakukan tanpa penggusuran.
  • 🌊 Banyak rumah berdiri di atas bantaran sungai.
  • 🚧 Masalah perumahan ilegal diabaikan selama bertahun-tahun.
  • 💡 Solusi mata pencarian baru penting untuk meningkatkan taraf hidup.

الجدول الزمني

  • 00:00:00 - 00:06:17

    Bantaran Jati Bunder adalah kawasan kumuh di Jakarta, di mana warga terbiasa hidup dalam kondisi tidak layak meskipun sering dibayangi oleh banjir dan penyakit. Daerah tersebut dipenuhi dengan rumah semi permanen yang padat sepanjang sungai, menciptakan kontras dengan kemegahan kota. Meski kondisi semakin miris dan banyak warga yang memperluas tempat tinggal mereka dengan konstruksi tidak permanen, mereka tetap memilih tinggal di sini karena alasan sejarah keluarga dan biaya sewa yang lebih murah. Sampah plastik adalah masalah mendasar, dan meskipun upaya pembersihan dilakukan, kurangnya kesadaran dan pemeliharaan oleh masyarakat berkontribusi pada situasi ini. Pemerintah memiliki tanggung jawab dalam menata kawasan dan menyediakan solusi untuk meningkatkan mata pencaharian warga, dengan pendekatan pembangunan yang tidak merugikan tetapi meningkatkan kesejahteraan mereka.

الخريطة الذهنية

فيديو أسئلة وأجوبة

  • Apa yang terjadi di Bantaran k Jati Bunder?

    Kawasan tersebut adalah daerah kumuh di Jakarta dengan masalah banjir dan kesehatan.

  • Mengapa warga tetap tinggal di sana?

    Warga sudah terbiasa dan banyak yang lahir di sana, serta biaya sewa yang lebih murah.

  • Apa yang bisa dilakukan pemerintah?

    Pemerintah perlu bekerja sama untuk meningkatkan taraf hidup warga tanpa mengusur.

  • Bagaimana keadaan lingkungan di sana?

    Lingkungan dipenuhi sampah plastik dan kondisi rumah-rumah yang tidak layak.

  • Apa yang menjadi tantangan bagi pemerintah Jakarta?

    Menata ulang kawasan kumuh dan menyediakan solusi mata pencarian baru.

عرض المزيد من ملخصات الفيديو

احصل على وصول فوري إلى ملخصات فيديو YouTube المجانية المدعومة بالذكاء الاصطناعي!
الترجمات
id
التمرير التلقائي:
  • 00:00:00
    Bantaran k Jati Bunder adalah sedikit
  • 00:00:02
    potret kawasan kumuh di wilayah Jakarta
  • 00:00:04
    jauh dari kata layak namun Warga seolah
  • 00:00:07
    sudah terbiasa hidup dengan kondisi
  • 00:00:09
    seperti ini Padahal di lokasi yang
  • 00:00:10
    mereka tinggali banjir hingga terserang
  • 00:00:12
    penyakit kerap mengintai
  • 00:00:18
    [Musik]
  • 00:00:30
    aroma tak sedap menyergap begitu Kaki
  • 00:00:33
    melangkah memasuki Jalan jetibnd terd
  • 00:00:35
    Tanah Abang Jakarta
  • 00:00:37
    [Musik]
  • 00:00:40
    Pusat dari jembatan kecil di kampung itu
  • 00:00:43
    terlihat berderet rumah-rumah tingkat
  • 00:00:45
    semi permanen berimpitan di sepanjang
  • 00:00:47
    Sungai selebar kurang lebih 2,5
  • 00:00:50
    [Musik]
  • 00:00:54
    m gegap Gempita kemegahan sebuah kota
  • 00:00:58
    terselip sebuah kawasan Kumu gubuk-gubuk
  • 00:01:00
    yang berjajar di bantarang
  • 00:01:02
    [Musik]
  • 00:01:05
    kaliih bu
  • 00:01:08
    [Musik]
  • 00:01:11
    iya bukan hanya di pinggir kali
  • 00:01:13
    pemukiman di sini bahkan di ataskali
  • 00:01:16
    faktanya masih ada di sepanjang sungai
  • 00:01:19
    ini rumah-rumah nangkring Apa alasan
  • 00:01:21
    mereka masih tetap tinggal di sini kita
  • 00:01:23
    telusuri
  • 00:01:28
    faktanyauh dari kata layak namun Warga
  • 00:01:31
    seolah sudah terbiasa hidup dengan
  • 00:01:33
    kondisi seperti ini ada yang memang
  • 00:01:36
    sejak lahir atau bahkan orang tua mereka
  • 00:01:38
    pun lahir di sini sudah puluhan atau
  • 00:01:41
    bahkan ratusan tahun Bantaran kali sudah
  • 00:01:44
    mulai ada yang
  • 00:01:45
    meninggali namun pastinya Tak Lagi Sama
  • 00:01:48
    seperti masa lalu kini kondisinya
  • 00:01:51
    miris sempit Warga bahkan membuat
  • 00:01:54
    perluasan tak permanen di atas
  • 00:01:57
    kali ada yang dipakai untuk dapur garasi
  • 00:02:01
    atau hanya jadi tempat santai melepas
  • 00:02:03
    lelah mayi udah berapa lama di sini mayi
  • 00:02:06
    Iya dari lahir dari lahir Berapa lama
  • 00:02:08
    tuh 65 tahun airnya bagus kalinya cakep
  • 00:02:13
    banyak penuh bisa berenang sekarang udah
  • 00:02:16
    begini Udah emang aja cucu Ah banyak
  • 00:02:20
    dulu airnya Banyak Neng tinggi kalau
  • 00:02:23
    sekarang ini sampah melulu gitu a enggak
  • 00:02:26
    takut ini kan kursinya enggak ahan apa
  • 00:02:30
    ini pakai apa ini kayu lah kayu Neng tuh
  • 00:02:33
    pernah ada kejadian jatuh gak ada ada
  • 00:02:36
    ada ponakan di sini itu tuh ududah
  • 00:02:40
    rusak udah He pernah udah tapi gak
  • 00:02:43
    was-was sekang tapi enggak sih gak
  • 00:02:45
    kenapenap Gak berdarah gak ken-nap
  • 00:02:47
    nyebur aja heh begitu udah kebekali
  • 00:02:51
    sekarang ada batu-batu juga kalau JAT
  • 00:02:54
    sekarang mah
  • 00:02:56
    takut Dik bund dariiran air su kerukut
  • 00:03:00
    tampak sampah plastik mendominasi
  • 00:03:03
    ratusan bahkan mungkin ribuan benda
  • 00:03:05
    plastik berbagai warna bentuk dan ukuran
  • 00:03:07
    Solah menjadi teman hidup warga
  • 00:03:15
    sehari-hari apalagi anak-anak kerap
  • 00:03:17
    Bermain di Sekitar Sungai yang airnya
  • 00:03:19
    tak lagi mengalir berwarna hitam pekat
  • 00:03:22
    dan berbau tak sedap
  • 00:03:32
    membersihkan aliran sungai yang ada di
  • 00:03:34
    sini itu berulang-ulang tapi tidak
  • 00:03:36
    menyelesaikan masalah karena ketika
  • 00:03:38
    dibersihkan tidak ada yang jaga siapa
  • 00:03:39
    jaga sambah ini jadi kembali lagi ke
  • 00:03:41
    masyarakat nah masyarakat membang sambah
  • 00:03:43
    juga karena memang e tempat membang
  • 00:03:45
    nirnya enggak ada Jadi mau enggak mau
  • 00:03:47
    kesadaran masyarakat juga Kalau dibilang
  • 00:03:49
    legal enggak legal
  • 00:03:51
    e status tanah mereka di sini juga
  • 00:03:53
    banyakingin surat ada jual belinya
  • 00:03:55
    segala macam tapi yang jelas mereka
  • 00:03:57
    bertinggal di sini sudah berpuluh-puluh
  • 00:03:58
    tahun sudah sudah beranak-minak di sini
  • 00:04:01
    seperti
  • 00:04:02
    itu selain strategis karena berkatan
  • 00:04:05
    dengan mata pencarian mereka yang
  • 00:04:07
    bekererja sebagai buru harian lepas
  • 00:04:09
    menyewa untuk tinggal di sini cenderung
  • 00:04:11
    lebih murah apa nih Lagi masak bumbu
  • 00:04:15
    sate meski kerap dihantui masalah banjir
  • 00:04:18
    saat musim penghujan datang atau masalah
  • 00:04:21
    kesehatan faktanya banyak warga memilih
  • 00:04:25
    bertahan apalagi pembiaran lahan yang
  • 00:04:28
    seharusnya tak boleh ditinggali
  • 00:04:29
    berlangsung selama berpuluh-puluh tahun
  • 00:04:32
    sehingga muncul satu persatu dan
  • 00:04:34
    menjaburnya permukiman-permukiman
  • 00:04:36
    [Musik]
  • 00:04:38
    Kumu dan jangan lupa lahan-lahan seperti
  • 00:04:40
    bantaran sungai kolong jembatan jalan
  • 00:04:43
    layang di beberapa lokasi ya di Jakarta
  • 00:04:46
    bisa dikatakan dalam ta petik
  • 00:04:47
    tanah-tanah yang selama ini terabaikan
  • 00:04:49
    atau tidak teraapat dengan baik oleh
  • 00:04:51
    pemerintah ya Sehingga muncullah
  • 00:04:53
    perumahan-perumahan dalam tanda peti
  • 00:04:55
    ilegal ya yang lambat laun dibiarkan
  • 00:04:57
    akhirnya tumbuh menjamur menjadi
  • 00:04:59
    pemukiman atau Kampung kumuh yang ber
  • 00:05:01
    langsung
  • 00:05:03
    bertahun-tahun permasalahan ini jelas
  • 00:05:06
    bukan masalah pemerintah daerah saja
  • 00:05:08
    melainkan juga tanggung jawab pemerintah
  • 00:05:10
    pusat karena tak cuma menata ulang
  • 00:05:13
    tempat tinggal mereka tapi juga
  • 00:05:15
    mengatasi solusi mata pencarian baru
  • 00:05:17
    yang bisa menaikkan taraf hidup mereka
  • 00:05:20
    perlunya ada kerjasama pemerintah pusat
  • 00:05:22
    dan pemerintah asal daerah mereka juga
  • 00:05:24
    tidak boleh melepas tangan karena di
  • 00:05:26
    situ mereka juga bisa membantu subsidi
  • 00:05:28
    misalnya ya bagi mereka yang yang sedang
  • 00:05:30
    merantau ke Jakarta untuk dibantu
  • 00:05:32
    subsidi pembayaran uang sewanya oleh
  • 00:05:34
    pemerintah kota maupun provinsi asal
  • 00:05:37
    dari para pendatang tadi jadi di sini
  • 00:05:39
    juga kita tekankan membangun tanpa
  • 00:05:41
    menggusur tapi lebih kepada menggeser
  • 00:05:43
    membangun tidak memiskinkan mereka tapi
  • 00:05:45
    justru meningkatkan kesejahteraan mereka
  • 00:05:47
    nah hal-hal ini yang harus
  • 00:05:50
    [Musik]
  • 00:05:54
    diangkat meski baunya sangat menyengat
  • 00:05:57
    pun tak kantongi izin rumah-rumah rumah
  • 00:05:59
    di bantaran kali di Jakarta Rupanya
  • 00:06:02
    masih jadi favorit masyarakat yang
  • 00:06:03
    berada di bawah garis kemiskinan Jakarta
  • 00:06:06
    yang punya visi kota Global berjuta
  • 00:06:08
    pesona pun ternyata punya berjuta
  • 00:06:10
    tantangannya pula Dan inilah salah
  • 00:06:12
    satunya Angelina Dewi anak Adi
  • 00:06:14
    menulusuri Fanya
الوسوم
  • Bantaran Jati Bunder
  • Jakarta
  • kawasan kumuh
  • masalah lingkungan
  • kerjasama pemerintah
  • warga
  • kemiskinan
  • banjir
  • kesehatan
  • rumah-semi permanen