00:00:00
jika pada video yang lalu kita sempat
00:00:02
membahas gunung Krakatau dan efek
00:00:05
letusannya yang dapat dirasakan oleh
00:00:07
sebagian penduduk bumi video kita kali
00:00:09
ini kita akan membahas satu lagi gunung
00:00:12
di nusantara yang letusannya Bahkan
00:00:15
berkali-kali lipat lebih besar dibanding
00:00:25
[Musik]
00:00:28
Krakatau
00:00:31
[Musik]
00:00:38
Gunung Tambora adalah sebuah gunung
00:00:41
stratovcano atau yang disebut juga
00:00:43
sebagai gunung berapi kerucut aktif yang
00:00:46
terletak di pulau Sumbawa Nusa Tenggara
00:00:48
Barat
00:00:50
Indonesia secara administratif Gunung
00:00:52
Tambora ditetapkan sebagai taman
00:00:54
nasional yang luas wilayahnya mencapai
00:00:58
71.645,6 he luas ini mencakupi kaldera
00:01:03
lereng gunung dan hutan di
00:01:05
sekitarnya Gunung Tambora terletak di
00:01:08
dua Kabupaten yaitu Kabupaten Dompu yang
00:01:11
mencakup lereng bagian Barat dan Selatan
00:01:14
dan Kabupaten Bima yang mencakup lereng
00:01:16
bagian timur dan
00:01:21
utara Gunung Tambora atau yang juga
00:01:23
dikenal sebagai tomboro adalah salah
00:01:26
satu gunung tunggal terluas di Indonesia
00:01:29
gunung ini memiliki tipikal seperti
00:01:31
Gunung Selamet yang ada di Jawa Tengah
00:01:34
Gunung tunggal Artinya bahwa Gunung
00:01:36
Tambora terpisah atau tidak terhubung
00:01:38
dengan gunung lain atau pegunungan
00:01:41
memiliki ketinggian hingga
00:01:43
2.850 m di atas permukaan laut Gunung
00:01:46
Tambora adalah salah satu gunung berapi
00:01:49
aktif tertinggi di
00:01:54
Indonesia Meskipun tidak seterkenal
00:01:57
Krakatau Gunung Tambora dikenal secara a
00:02:00
luas karena letusan dahsyatnya yang
00:02:02
terjadi pada awal abad ke-19 yaitu pada
00:02:05
tahun
00:02:06
1815 dikatakan bahwa letusan Gunung
00:02:09
Tambora pada saat itu merupakan letusan
00:02:12
gunung paling merusak bumi dalam 10.000
00:02:15
tahun
00:02:17
terakhir para ahli memperkirakan bahwa
00:02:20
letusan Gunung Tambora memiliki skala
00:02:22
letusan antara 4at hingga 10 kali lebih
00:02:25
kuat daripada letusan gunung Krakatau
00:02:27
pada tahun
00:02:28
1883
00:02:30
sebagai perbandingan jika letusan gunung
00:02:33
Krakatau pada tahun
00:02:35
1883 mencatatkan skala magnitudo 6 pada
00:02:38
indeks daya ledak vulkanik atau volcanic
00:02:41
explosivity index atau yang disingkat
00:02:43
vei letusan Gunung Tambora pada tahun
00:02:46
1815 mencatatkan skala vei 7 atau satu
00:02:50
tingkat di atas letusan gunung Krakatau
00:02:53
sementara berdasarkan klasifikasinya
00:02:56
skala logaritmik dari vi2 ke atas setiap
00:02:59
kenaikan satu indeks menandakan terjadi
00:03:02
letusan yang 10 kali lebih
00:03:05
dahsyat jika letusan gunung Krakatau
00:03:08
disebut telah menyebabkan penurunan suhu
00:03:10
bumi belahan Utara sebesar 0,4 derajat
00:03:13
Celcius latusan Gunung Tambora disebut
00:03:16
sebagai salah satu faktor utama
00:03:18
terjadinya anomali iklim Global yang
00:03:21
menyebabkan penurunan suhu di bumi
00:03:23
belahan Utara sekitar 0,5 hingga 0,7
00:03:27
derajat Celcius namun karena teknologi
00:03:30
yang sangat terbatas pada saat itu
00:03:32
menyebabkan kebingungan terutama bagi
00:03:35
orang-orang di belahan bumi lain tentang
00:03:37
penyebab keanehan fenomena alam di
00:03:39
wilayah
00:03:41
mereka hal ini berbeda dengan letusan
00:03:43
gunung Krakatau pada tahun
00:03:46
1883 di mana Pada saat itu sains dan
00:03:49
teknologi telah berkembang telegraf
00:03:51
sudah ditemukan dan kabel bawah laut
00:03:54
sudah dipasang sehingga informasi lebih
00:03:56
cepat
00:03:58
tersebar
00:04:00
Lalu bagaimana sejarah letusan Gunung
00:04:13
[Musik]
00:04:21
Tambora dengan menggunakan teknik
00:04:23
penanggalan radio karbon sebelum letusan
00:04:26
Tambora pada tahun
00:04:27
1815 diperkirakan bahwa Gunung ini
00:04:30
Sebelumnya sudah pernah meletuh sebanyak
00:04:32
tiga kali yaitu pada sekitar tahun
00:04:35
3910 sebelum masehi tahun 3050 sebelum
00:04:39
masehi dan pada tahun 740 masehi
00:04:43
Meskipun tidak diketahui secara pasti
00:04:46
besarnya letusan Gunung Tambora pada
00:04:48
masa lalu namun ketiga letusan tersebut
00:04:51
memiliki karakteristik letusan yang sama
00:04:54
di mana masing-masing letusan memiliki
00:04:56
letusan di lubang utama hanya saja
00:04:59
terdapat sedikit pengecualian untuk
00:05:01
letusan ketiga karena pada letusan
00:05:04
ketiga tidak terdapat aliran piroklastik
00:05:07
atau awan
00:05:08
panas setelah letusan terakhir tersebut
00:05:11
selama beberapa abad kemudian Gunung
00:05:14
Tambora sama sekali tidak menunjukkan
00:05:16
aktivitas vulkaniknya dan gunung berapi
00:05:18
ini dikenal dengan nama gunung berapi
00:05:23
tidur aktivitas vulkanik Gunung Tambora
00:05:26
kembali terjadi pada tahun
00:05:28
182au 3 tahun sebelum letusan besar
00:05:31
terjadi di mana pada tahun tersebut
00:05:34
kaldera Gunung Tambora mulai bergemuruh
00:05:36
dan menghasilkan awan hitam yang
00:05:38
disebabkan oleh letusan fratik kecil
00:05:40
dari dasar
00:05:42
kawah letusan fratik atau letusan
00:05:44
semburan uap adalah letusan yang
00:05:47
digerakkan oleh uap air yang terjadi
00:05:49
ketika air di bawah tanah atau permukaan
00:05:52
yang dipanaskan oleh
00:05:53
makma secara berkala letusan fratik ini
00:05:57
terus berlangsung hingga puncaknya
00:05:59
terjadi pada bulan april tahun
00:06:04
1815 pada tanggal 5 April tahun
00:06:07
1815 terjadi letusan Dahsyat yang
00:06:10
diikuti dengan suara gemuruh menggelegar
00:06:13
yang terdengar hingga ke Makassar yang
00:06:15
berjarak sekitar 380 km dari Gunung
00:06:20
Tambora suara gemuru ini juga terdengar
00:06:22
hingga ke wilayah Batavia yang berjarak
00:06:25
sekitar
00:06:26
1260
00:06:27
KM dan juga ke wilayah Ternate yang
00:06:31
berjarak sekitar 1400 km dari Gunung
00:06:36
Tambora pada pagi hari tanggal 6 April
00:06:39
abu vulkanik mulai turun hingga di Jawa
00:06:42
Timur dan suara ledakan samar yang
00:06:44
terdengar berlangsung hingga tanggal 10
00:06:48
april Puncak letusan Gunung Tambora
00:06:51
sendiri terjadi pada tanggal 10 april
00:06:53
tahun
00:06:54
1815 di mana pada hari tersebut letusan
00:06:58
gunung menjadi semakin intensif dan
00:07:00
semakin kuat suara letusan gunung yang
00:07:03
pada awalnya dianggap sebagai suara
00:07:05
tembakan ini bahkan terdengar hingga ke
00:07:08
pulau Sumatera yang berjarak sekitar
00:07:10
2.600 KM
00:07:12
[Musik]
00:07:16
jauhnya peristiwa letusan Gunung Tambora
00:07:19
juga dituliskan dalam sebuah memoar oleh
00:07:21
Sir Thomas Stamford ravles yang saat itu
00:07:24
menjabat sebagai gubernur jenderal
00:07:26
Hindia
00:07:27
Belanda dalam memoarnya tersebut dia
00:07:31
menulis letusan pertama terdengar di
00:07:33
Pulau ini pada sore hari tanggal 5 April
00:07:36
mereka menyadarinya setiap seere4at jam
00:07:38
dan terus berlanjut dengan jarak waktu
00:07:41
sampai hari
00:07:42
selanjutnya suaranya pada contoh pertama
00:07:45
hampir dianggap suara meriam sangat
00:07:48
banyak sehingga sebuah detasmen tentara
00:07:50
bergerak dari Yogyakarta dengan
00:07:53
perkiraan bahwa pos terdekat diserang
00:07:55
dan di sepanjang pesisir perahu-perahu
00:07:58
dikirimkan pada dua kesempatan dalam
00:08:00
pencarian sebuah kapal yang semestinya
00:08:03
berada dalam keadaan
00:08:07
[Musik]
00:08:11
darurat sekitar pukul 7 malam tanggal 10
00:08:14
april puncak dari malapetaka itu terjadi
00:08:17
di mana Gunung Tambora memuntahkan
00:08:20
hampir semua isi
00:08:22
perutnya banyak sumber yang menyebutkan
00:08:25
bahwa pada tanggal 10 april letusan
00:08:28
Gunung Tambora menjadi semakin kuat dan
00:08:31
Intens puncaknya pada sekitar pukul 7
00:08:34
ketika letusan gunung tersebut
00:08:36
memancarkan tiga lajur api yang terlihat
00:08:39
seperti pilar membumbung tinggi ke
00:08:41
langit yang kemudian ketiganya menyatu
00:08:43
menjadi satu pilar api yang sangat besar
00:08:45
dan sangat
00:08:47
tinggi berdasarkan penelitian yang
00:08:49
menggunakan data dari awan Abu yang
00:08:52
terbawa angin dan yang terdeposit di
00:08:54
berbagai wilayah di dunia serta dari
00:08:56
catatan yang diceritakan oleh saksi mata
00:08:59
para peneliti memperkirakan tinggi
00:09:01
letusan Gunung Tambora pada saat itu
00:09:03
mencapai ketinggian antara 30 hingga
00:09:06
40-an
00:09:08
KM tidak sampai di situ letusan hebat
00:09:11
itu kemudian disusul dengan hujan batuan
00:09:14
vulkanik pada sekitar pukul 8 malam yang
00:09:17
selanjutnya diikuti hujan abu vulkanik
00:09:19
pada pukul 900 hingga 10 malam
00:09:22
disebutkan pula bahwa kolom letusan
00:09:24
gunung tambura runtuh menghasilkan
00:09:26
aliran piroklastik panas yang mengalir
00:09:29
menuruni gunung dan Menuju ke Laut di
00:09:31
seluruh Sisi Semenanjung menyapu bersih
00:09:33
apa saja yang
00:09:35
dilaluinya digambarkan pada saat itu
00:09:38
bahwa seluruh Gunung Tambora berubah
00:09:41
menjadi kumpulan api cair yang
00:09:43
mengalir letusan keras gunung tersebut
00:09:46
terdengar hingga malam berikutnya yaitu
00:09:48
pada tanggal 11 April tabir Abu menyebar
00:09:51
hingga ke wilayah Jawa Barat dan
00:09:53
Sulawesi Selatan sementara bau nitrogen
00:09:56
bahkan terasa hingga di Batavia
00:10:00
letusan tersebut masuk dalam skala 7
00:10:03
pada skala volcanic explosivity
00:10:06
index dalam skala tersebut letusan
00:10:09
Gunung Tambora dideskripsikan sebagai
00:10:11
letusan gunung super
00:10:13
[Musik]
00:10:19
kolosal diperkirakan sekitar 100 KM
00:10:23
kubik piroklasti trakia andesit
00:10:25
dikeluarkan dengan berat mencapai
00:10:27
sekitar 10 miliar ton
00:10:29
hal ini meninggalkan kaldera dengan
00:10:31
ukuran 6 hingga 7 KM dan kedalaman
00:10:35
sekitar 600 hingga 700
00:10:38
m sebelum letusan ketinggian puncak
00:10:41
Gunung Tambora adalah sekitar 4.300 m di
00:10:44
atas permukaan laut menjadikannya
00:10:47
sebagai salah satu Puncak tertinggi di
00:10:49
kepulauan
00:10:50
nusantara sebagai perbandingan Saat ini
00:10:53
Gunung tertinggi di wilayah Indonesia
00:10:56
adalah puncak Jayawijaya dengan
00:10:58
ketinggian
00:11:00
4884 m di atas permukaan laut sementara
00:11:03
gunung tertinggi kedua adalah gunung
00:11:05
krenci dengan ketinggian
00:11:08
3.805 m di atas permukaan
00:11:11
laut letusan Gunung Tambora tahun
00:11:15
1815 telah menghilangkan sekitar
00:11:17
sepertiga bagian gunung
00:11:20
tersebut setelah letusan ketinggian
00:11:23
Gunung Tambora yang tersisa adalah
00:11:25
sekitar
00:11:26
2.850 m di atas permukaan laut
00:11:30
meskipun letusan gunung tamboraa
00:11:32
mencapai puncaknya pada tanggal 10 april
00:11:35
tahun
00:11:36
1815 peningkatan uap dan letusan friati
00:11:39
kecil masih terus terjadi selama sekitar
00:11:41
6 bulan hingga 4 tahun
00:11:44
[Musik]
00:11:57
berikutnya
00:12:02
[Musik]
00:12:04
letusan gunung tamboraa tahun
00:12:06
185 memberikan dampak dan kerusakan yang
00:12:09
tidak
00:12:12
main-main secara regional dampak dari
00:12:15
letusan gunung tersebut secara langsung
00:12:17
telah menewaskan sedikitnya 10.000 jiwa
00:12:20
penduduk di sekitar gunung yang dilewati
00:12:22
oleh aliran
00:12:24
piroklastik semua vegetasi di Pulau itu
00:12:27
hancur pohon pohon yang tumbang
00:12:30
bercampur dengan Abu batu apung terbawa
00:12:33
arus ke laut dan membentuk rakit-rakit
00:12:35
dengan jarak lintas melebihi 5 km rakit
00:12:39
batu apung ini bahkan ditemukan di
00:12:41
Samudra Hindia di dekat kalkutta negara
00:12:43
India pada tanggal 1 dan tanggal 3
00:12:46
Oktober tahun
00:12:50
1815 tsunami berukuran sedang melanda
00:12:53
pantai di berbagai pulau di kepulauan
00:12:55
nusantara pada tanggal 10 april i dengan
00:12:59
ketinggian mencapai 4 M terjadi di
00:13:01
daerah sanggar Kabupaten Bima pada
00:13:04
sekitar pukul 10 malam tsunami setinggi
00:13:07
1 hingga 2 M dilaporkan terjadi di
00:13:10
daerah Besuki Jawa Timur sebelum tengah
00:13:13
malam dan tsunami setinggi 2 M terjadi
00:13:15
di kepulauan
00:13:18
Maluku awan dengan Abu tebal masih
00:13:21
menyelimuti puncak pada tanggal 23 April
00:13:25
sementara letusan gunung Baru berhenti
00:13:27
pada tanggal 15 J tahun 1815 walaupun
00:13:31
emisi asap masih terlihat pada tanggal
00:13:33
23
00:13:35
Agustus api dan gemuruh gempa susulan
00:13:38
dilaporkan masih terjadi pada bulan
00:13:40
Agustus tahun
00:13:41
1819 atau sekitar 4 tahun setelah
00:13:45
letusan hujan abu vulkanik yang terjadi
00:13:48
setelah letusan Dahsyat Gunung Tambora
00:13:51
bahkan menimbulkan efek yang lebih parah
00:13:54
partikel Abu yang turun kembali
00:13:56
menyebabkan kontaminasi secara lu as di
00:13:59
beberapa pulau di Kepulauan
00:14:01
Nusantara warga yang selamat dari
00:14:04
letusan masih harus menghadapi ancaman
00:14:06
berbagai macam penyakit seperti infeksi
00:14:09
saluran pernafasan diare dan
00:14:12
kolera Selain itu lapisan abu vulkanik
00:14:15
juga telah mematikan hampir semua jenis
00:14:18
tanaman pertanian dan binatang ternak
00:14:20
yang mengakibatkan bencana
00:14:24
kelaparan terbatasnya teknologi yang ada
00:14:27
pada masa itu menjadi salah satu
00:14:29
penyebab utama tidak adanya data pasti
00:14:32
tentang jumlah korban jiwa akibat
00:14:34
letusan Gunung
00:14:35
Tambora laporan jumlah korban jiwa
00:14:38
akibat dari letusan itu pun cukup
00:14:40
bervariasi tergantung pada
00:14:43
sumbernya seperti laporan yang ditulis
00:14:45
oleh Hendrik zolinger pada tahun
00:14:48
1855 yang memperkirakan korban tewas
00:14:51
langsung sebanyak 10.100 orang di mana
00:14:54
sebagian besar disebabkan oleh aliran
00:14:57
peroklastik sementara sebanyak
00:15:00
37.825 orang lainnya meninggal karena
00:15:03
kelaparan di Pulau
00:15:04
Sumbawa Selain itu sekitar 10.000
00:15:07
lainnya meninggal di Lombok yang
00:15:09
disebabkan karena penyakit dan
00:15:12
kelaparan data yang sedikit berbeda
00:15:14
dilaporkan oleh patrosevski pada tahun
00:15:18
1949 di mana dalam laporannya dia
00:15:21
memperkirakan sekitar 48.000 orang di
00:15:24
Sumbawa dan 44.000 orang di Lombok
00:15:27
meninggal sebagai korban dari letusan
00:15:29
Gunung
00:15:31
[Musik]
00:15:33
Tambora letusan Gunung Tambora juga
00:15:36
secara langsung telah melenyapkan tiga
00:15:38
kerajaan yang berada di wilayah tersebut
00:15:41
yaitu kerajaan Tambora kerajaan sanggar
00:15:44
dan kerajaan
00:15:45
pekat peristiwa letusan Dahsyat ini juga
00:15:48
dituliskan dalam sebuah naskah dari
00:15:50
Kerajaan Bima dalam naskah kuno bos
00:15:53
sangajikai yang ditulis dalam bahasa
00:15:55
Arab Melayu oleh juru tulis Kesultanan
00:15:58
Bima
00:15:59
dalam naskah tersebut dituliskan di
00:16:02
lereng Tambora ada tiga kerajaan yang
00:16:05
tercatat yaitu kerajaan Tambora kerajaan
00:16:08
sanggar dan kerajaan pekat yang semuanya
00:16:11
musnah karena letusan
00:16:14
[Musik]
00:16:16
Tambora bukti-bukti kerajaan yang hilang
00:16:18
ini baru ditemukan kembali pada tahun
00:16:21
2004 ketika sebuah tim arkeolog dibentuk
00:16:24
dan memulai sebuah penggalian arkeologi
00:16:26
di Gunung Tambora terdiri dari
00:16:29
Universitas Rod Island Universitas North
00:16:32
Carolina di wilmington dan Direktorat
00:16:34
vulkanologi Indonesia yang dipimpin oleh
00:16:37
haral dors
00:16:40
Garden setelah 6 minggu tim tersebut
00:16:43
menggali bukti adanya kebudayaan yang
00:16:45
hilang yang musnah karena letusan Gunung
00:16:49
[Musik]
00:16:57
Tambora
00:17:01
[Musik]
00:17:03
situs tersebut terletak sekitar 25 km
00:17:06
sebelah barat kaldera di dalam hutan
00:17:09
yang jaraknya 5 km dari
00:17:12
pantai penemuan arkeologi ini
00:17:14
memperjelas bahwa terdapat kebudayaan
00:17:16
yang hancur karena letusan Gunung
00:17:18
Tambora pada tahun 1815 si gardson
00:17:22
menyebut kebudayaan ini sebagai pompe
00:17:24
dari
00:17:27
timur
00:17:31
dampak yang lebih buruk yang Bahkan
00:17:33
dirasakan secara global terjadi setelah
00:17:36
letusan dahsyat itu berakhir
00:17:39
tinggi kolom letusan Gunung Tambora yang
00:17:41
mencapai lebih dari 43 KM menyebabkan
00:17:44
endapan partikel abu vulkanik di lapisan
00:17:46
stratosfer bumi partikel Abu yang lebih
00:17:50
kasar mengendap di lapisan tersebut
00:17:52
selama sekitar 1 hingga 2 minggu namun
00:17:55
partikel Abu yang lebih halus tetap
00:17:57
berada di Di lapisan atmosfer selama
00:17:59
beberapa bulan hingga beberapa tahun
00:18:02
pada ketinggian 10 hingga 30 km
00:18:06
endapan partikel abu vulkanik yang
00:18:07
tertahan Di lapisan atmosfer ini
00:18:10
menyebabkan anomali iklim Global di mana
00:18:13
sinar matahari yang harusnya sampai ke
00:18:15
bumi dipantulkan kembali yang pada
00:18:17
akhirnya menurunkan suhu di permukaan
00:18:20
bumi pada masa itu suhu rata-rata Global
00:18:24
menurun sekitar 0,4 hingga 0,7 derajat
00:18:27
Celcius
00:18:28
peristiwa ini juga menyebabkan kondisi
00:18:31
cuaca ekstrem pada tahun 1816 di wilayah
00:18:34
belahan bumi utara yang dikenal dengan
00:18:36
sebutan Year Without a summer atau tahun
00:18:39
tanpa musim
00:18:40
panas anomali iklim ini dianggap sebagai
00:18:43
penyebab parahnya epidemi tifus yang
00:18:45
terjadi di Eropa Tenggara dan wilayah
00:18:48
Sepanjang laut Mediterania bagian timur
00:18:50
antara tahun 181 hingga tahun
00:18:54
1819 perubahan iklim mengganggu musim
00:18:57
hujan di India dan Cina
00:18:58
yang menyebabkan tiga kali gagal panen
00:19:01
dan kelaparan serta berkontribusi
00:19:03
terhadap penyebaran penyakit tifus dan
00:19:05
kolera jenis baru yang berasal dari
00:19:07
Benggala pada tahun
00:19:09
1816 di benua Eropa gagal panen yang
00:19:13
meluas yang disebabkan oleh perubahan
00:19:15
iklim ini menyebabkan krisis pangan di
00:19:17
banyak negara dan dianggap sebagai
00:19:19
bencana kelaparan terburuk pada abad
00:19:22
ke-19 di Amerika Serikat gagal panen dan
00:19:25
kenaikan harga yang disebabkan oleh
00:19:27
perubahan iklim telah memaksa ribuan
00:19:30
orang meninggalkan wilayah New England
00:19:32
ke wilayah yang memiliki iklim yang
00:19:34
lebih ramah di sebelah barat Sungai
00:19:39
Ohio satu lagi fakta yang cukup menarik
00:19:42
tentang dampak letusan Gunung Tambora
00:19:44
yang mengubah jalannya sejarah Eropa
00:19:47
adalah teori kekalahan Napoleon bonapar
00:19:50
pada perang Napoleon ketuuh di waterlo
00:19:52
disebabkan oleh perubahan iklim yang
00:19:54
terjadi akibat letusan Gunung Tambora di
00:19:57
antara sederet analisis kekalahan perang
00:20:00
Napoleon salah satu yang ditunjuk
00:20:02
sebagai penyebabnya adalah cuaca ekstrem
00:20:04
yang
00:20:06
mencuat seperti dalam catatan John Lewis
00:20:09
dalam the weather of the waterlow
00:20:10
campign 16 to 18 June 1815 did CH of
00:20:15
course of history catatan tersebut
00:20:17
menyebutkan hujan turun begitu lebat
00:20:20
tentara tertua dari pasukan itu bahkan
00:20:22
tidak pernah melihat kejadian seperti
00:20:24
ini tulis John les pertempuran yang bagi
00:20:28
Napoleon yang mewakili kekaisaran
00:20:30
Prancis melawan lima koalisi kekaisaran
00:20:33
Eropa Namun karena curah hujan yang
00:20:36
tidak wajar menyebabkan jalanan
00:20:38
berlumpur dan mempersulit gerak Napoleon
00:20:41
dalam menginvasi sejumlah negara Eropa
00:20:43
akibatnya pasukannya kalah dan menjadi
00:20:46
akhir dari kiprah Napoleon bonapart
00:20:48
menguasai
00:20:50
Eropa pada awalnya teori tentang
00:20:53
kekalahan Napoleon yang disebabkan oleh
00:20:55
letusan Gunung Tambora Ini mendapat
00:20:57
beberapa pen dari para ahli namun hasil
00:21:00
penelitian terbaru ternyata mendukung
00:21:02
teori tersebut seperti yang
00:21:04
dipublikasikan dalam jurnal Life science
00:21:07
pada tahun
00:21:08
[Musik]
00:21:17
2018 Terima kasih sudah menonton dan
00:21:20
tunggu video dari kami
00:21:22
[Musik]
00:21:27
selanjutnya
00:21:32
[Musik]
00:21:35
than