00:00:00
Halo assalamualaikum warahmatullahi
00:00:04
wabarakatuh perkenalkan nama sherika
00:00:07
mayori mahasiswa teknik geologi angkatan
00:00:10
2017 kampus Palembang di mana Pada
00:00:13
kesempatan kali ini saya akan
00:00:14
mempresentasikan mitigasi bencana yang
00:00:17
ada di daerah Kabupaten Karo Provinsi
00:00:19
Sumatera Utara Adapun topik bahasan yang
00:00:22
akan dibahas yaitu satu kondisi
00:00:24
kependudukan dua kondisi geomorfologi
00:00:27
tiga kondisi kebencanaan 4 mitigasi dan
00:00:32
lima peluang asuransi bencana lokasi
00:00:35
pemetaan lokasi pemetaan berada di
00:00:38
Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara
00:00:41
Kabupaten Karo terletak pada jajaran
00:00:44
Pegunungan Bukit Barisan yang
00:00:45
menyebabkan sebagian besar wilayah
00:00:47
kabupaten Karo adalah dataran tinggi
00:00:51
kondisi kependudukan hasil sensus tahun
00:00:55
2010
00:00:57
cce penduduk Kabupaten Karo berjumlah
00:01:01
350.000 960 jiwa kemudian diantara 33
00:01:06
kabupaten kota yang ada di provinsi
00:01:08
Sumatera Utara Kabupaten Karo menempati
00:01:11
urutan ke-10 yang memiliki jumlah
00:01:13
penduduk terbanyak dapat dilihat dari
00:01:17
gambar berikut bahwa kepada kepadatan
00:01:23
penduduk terendah Berada di kecamatan
00:01:25
Kuta Buluh dan kepadatan penduduk
00:01:28
tertinggi ada di kecamatan Kabanjahe
00:01:33
berikut tabel dari jumlah penduduk dan
00:01:36
laju pertumbuhan penduduk menurut
00:01:40
kecamatan di Kabupaten Karo tahun 2019
00:01:46
kondisi geomorfologi ditinjau dari
00:01:49
kondisi topografinya wilayah kabupaten
00:01:52
Karo terletak di that di dataran tinggi
00:01:54
Bukit Barisan dengan elevasi
00:01:57
udah kurang lebih 140 meter diatas
00:02:00
permukaan laut dan yang tertinggi ialah
00:02:03
kurang lebih 2451 meter diatas permukaan
00:02:06
laut daerah kabupaten Karo berada di
00:02:12
daerah dataran tinggi Bukit Barisan
00:02:14
dengan kondisi topografi yang berbukit
00:02:16
dan bergelombang maka di wilayah ini
00:02:18
ditemui banyak lembah-lembah dan alur
00:02:21
sungai yang dalam serta lereng-lereng
00:02:23
bukit yang terjal kondisi kebencanaan
00:02:30
berdasarkan data BNPB terdapat empat
00:02:34
prioritas jenis potensi bencana yang ada
00:02:37
di Kabupaten Karo dalam kurun waktu 10
00:02:40
tahun terakhir dimulai dari tahun 2011
00:02:42
sampai dengan tahun 2020 yaitu letusan
00:02:46
gunungapi tanah longsor banjir dan
00:02:48
puting beliung dapat dilihat pada tabel
00:02:51
1 yaitu sejarah kejadian bencana
00:02:54
Kabupaten Karo dimana
00:02:57
di dalam rentang rentan 10 tahun
00:03:00
terakhir bencana banjir itu sudah
00:03:02
terjadi sebanyak enam kali tanah longsor
00:03:05
sudah terjadi sebanyak empat kali puting
00:03:08
beliung dua kali dan letusan gunungapi
00:03:11
tujuh kali banjir di bencana banjir di
00:03:19
Kabupaten Karo yang paling lokasi
00:03:23
Kecamatan yang paling memiliki potensi
00:03:26
berbahaya yaitu terdapat dua Kecamatan
00:03:28
ada yaitu Kecamatan lau baleng dan
00:03:32
Marine dingin dimana kelas dari bahaya
00:03:36
Dua Kecamatan ini berada pada kelas
00:03:37
tinggi
00:03:39
Hai letusan gunungapi eh hasil dari
00:03:44
pengkajian potensi bahaya Berdasarkan
00:03:46
parameter yang telah ditentukan letusan
00:03:49
gunung api yang terjadi yaitu letusan
00:03:53
gunungapi Sibayak dan Sinabung untuk
00:03:56
Kabupaten Karo yang dapat dilihat pada
00:03:58
tabel 11 berikut
00:04:01
Hai terdapat untuk letusan gunungapi
00:04:05
Sibayak ada tiga Kecamatan yang
00:04:07
terdampak dan untuk letusan gunungapi
00:04:10
Sinabung ada sembilan Kecamatan yang
00:04:12
terdampak
00:04:15
Hai longsor kemudian yang selanjutnya
00:04:17
ada bencana tanah longsor dimana potensi
00:04:20
luas bahaya dan kelas bahaya tanah
00:04:23
longsor Kabupaten Karo dapat dilihat
00:04:25
pada tabel berikut terdapat 17 kecamatan
00:04:29
di Kabupaten Karo yang memiliki potensi
00:04:31
terjadi bencana tanah longsor dengan eh
00:04:35
yang termasuk dalam kelas sedang
00:04:40
mitigasi yang dapat dilakukan Adapun
00:04:43
mitigasi yang dapat dilakukan yaitu
00:04:45
dengan melakukan pengkajian resiko
00:04:47
bencana terlebih dahulu dimana
00:04:49
pengkajian resiko bencana merupakan
00:04:51
sebuah pendekatan untuk memperlihatkan
00:04:54
potensi dampak negatif yang mungkin
00:04:56
timbul akibat suatu potensi bencana yang
00:04:58
ada potensi dampak negatif ini
00:05:02
menggambarkan potensi jumlah jiwa
00:05:04
kerugian harta benda dan kerusakan
00:05:06
lingkungan yang terpapar oleh potensi
00:05:07
bencana pengkajian resiko bencana di
00:05:10
Kabupaten Karo ditutup disusun
00:05:12
berdasarkan komponen bahaya
00:05:15
kerugian dan kapasitas di mana Beka Jian
00:05:19
risiko ini bertujuan untuk menghasilkan
00:05:24
kebijakan penanggulangan bencana yang
00:05:27
disusun berdasarkan peta risiko bencana
00:05:29
upaya pengurangan risiko bencana yang
00:05:32
dapat dilakukan di Kabupaten Karo berupa
00:05:34
satu memperkecil ancaman kawasan 2
00:05:38
mengurangi kentang kerentanan kawasan
00:05:41
yang terancam tiga meningkatkan
00:05:43
kapasitas kawasan yang terancam
00:05:46
berdasarkan eh pengajian resiko bencana
00:05:50
tadi terdapat tiga yaitu ada indeks
00:05:53
bahaya dimana indeks bahaya ini adalah
00:05:58
hai eh seberapa Bahayakah kondisi kelas
00:06:04
dari bencana tersebut Sedangkan di
00:06:07
Kabupaten Karo ini berdasarkan hasil
00:06:10
rekap mutlak rekapitulasi + indexs
00:06:12
bahaya menunjukkan bencana di Kabupaten
00:06:14
Karo berada pada kelas tinggi kerentanan
00:06:21
kerentanan disusun berdasarkan indeks
00:06:24
penduduk terpapar dan indeks kerugian
00:06:26
kajian kerentanan ini dilakukan untuk
00:06:29
menghitung potensi penduduk terpapar dan
00:06:32
potensi kerugian Berdasarkan komponen
00:06:34
kerentanan sehingga dapat diminimalisir
00:06:39
Hai jika pada waktu selanjutnya terjadi
00:06:44
kebencanaan itu terjadi lagi dan
00:06:48
Hai kapasitas-kapasitas daerah adalah
00:06:51
hal terpenting dalam peningkatan upaya
00:06:54
penanggulangan bencana di mana Eh
00:06:58
Kabupaten Karo sudah melakukan kapasitas
00:07:04
memilih kapasitas yang bagus dalam
00:07:06
memitigasi bencana berdasarkan tabel
00:07:09
berikut kemudian pulang asuransi bencana
00:07:14
pembiayaan penanggulangan bencana adalah
00:07:16
bagian dari kebijakan penanggulangan
00:07:18
bencana dalam rangka melindungi
00:07:20
pemerintah masyarakat sektor swasta
00:07:22
serta berdampak terhadap dampak bencana
00:07:25
berdasarkan grafik satu karakteristik
00:07:27
kebutuhan pembiayaan setelah terjadi
00:07:30
bencana yaitu yang paling besar biayanya
00:07:33
berada pada tahap rekonstruksi dimana
00:07:36
setelah terjadinya bencana tersebut nah
00:07:39
kemudian strategi penyediaan dana
00:07:42
terkait erat dengan layer resiko bencana
00:07:44
di melihat terdapat dua faktor penting
00:07:47
terkait layar
00:07:48
sebut nama frekuensi bencana yang sering
00:07:51
terjadi dan jarang terjadi kemudian
00:07:54
dengan melihat karakteristik bencana
00:07:56
pada dua faktor tersebut dapat mengingat
00:07:59
bahwa satu instrumen biaya tidak bisa
00:08:02
menjadi pembiayaan bagi seluruh layer
00:08:04
jadi pembiayaan bencana atau premi yang
00:08:06
dibayar itu berdasarkan frekuensi dari
00:08:10
bencana tersebut ataukah sering terjadi
00:08:12
atau jarang terjadi bener bisa dilihat
00:08:15
dari gambar 5 yaitu strategi pembiayaan
00:08:18
dan asuransi resiko bencana Baiklah
00:08:22
Cukup Sekian yang dapat saya sampaikan
00:08:24
saya akhiri wassalamu'alaikum
00:08:26
warahmatullahi wabarakatuh