00:00:00
hai hai
00:00:02
Hai
00:00:04
[Musik]
00:00:06
saya itu teringat eh satu pidatonya
00:00:10
siapa dulu itu waktu itu tidak punya Mas
00:00:15
Anies Baswedan ketika di Amerika dia
00:00:19
mengatakan pada para anak muda dia
00:00:21
mengatakan bahwa
00:00:23
orang-orang yang hebat itu adalah
00:00:26
orang-orang yang nyaris punya alasan
00:00:28
sempurna untuk pesimis tapi dia
00:00:31
memutuskan optimis wih ini Dahsyat
00:00:35
sekali katanya Mas Anies Baswedan karena
00:00:38
apa
00:00:39
itu menunjukkan kepemimpinan leadership
00:00:42
dari setiap individu bagaimana dia
00:00:46
nyaris sempurna alasan untuk pesimis
00:00:48
tapi keputusannya optimis
00:00:50
ya ini ini sebetulnya Beat kuncinya
00:00:54
spiritualitas ini kenapa
00:00:57
doanya siapa mati siapkan enggak
00:01:01
percobaan bus banyak hai hai
00:01:04
ia masih ingat nggak
00:01:06
yang Wah pokoknya
00:01:09
banyak dikasih coba aku Tapi doanya
00:01:11
selalu bersyukur Ayub Nabi Ayub Ayub itu
00:01:16
doanya bersyukur terus inikan cara
00:01:19
berpikir Rosulullah ketika melihat
00:01:22
malaikat jibril emosi eh bener nggak sih
00:01:25
emosi jadi mau melempar apa namanya
00:01:28
mungkin ke kota toif maka Rasulullah
00:01:32
mengatakan jangan
00:01:34
kenapa Jangan karena mereka itu tidak
00:01:38
tahu mereka itu memakai saya melempar
00:01:40
saya karena mereka tidak tahu lah kalau
00:01:43
sekarang tidak berubah gimana ya mungkin
00:01:46
nanti anaknya berubah kalau anaknya
00:01:48
nggak berubah gimana mungkin judulnya
00:01:51
berubah paint ikan sandaran
00:01:53
spiritualitas level tinggi
00:01:55
ini bicara cara berpikir mindset nah
00:02:00
organisasinya harus selalu ditanamkan
00:02:02
mindset seperti ini
00:02:04
paint
00:02:06
pernah satu saat saya berteman dengan
00:02:08
seorang preman di Kota Solo Wah preman
00:02:14
itu kalau masalah menusuk orang itu
00:02:17
biasa
00:02:19
cuma satu hal yang menarik adalah
00:02:24
ketika kita this putih mungkin ada 34
00:02:28
tahun kenal ya ternyata
00:02:31
dia punya pengalaman bahwa waktu kecil
00:02:35
ya itu Dia dibuang oleh orangtuanya ke
00:02:38
pematang sawah untuk bayi
00:02:42
hai lalu kemudian dia
00:02:45
dipelihara oleh neneknya
00:02:48
ketika dia dipelihara oleh neneknya
00:02:50
ternyata neneknya itu walaupun
00:02:52
pendidikannya SD tapi dia seorang
00:02:54
Profesor psikologi dalam tanda petik ya
00:02:57
karena apa Nenek itu ketika si anak itu
00:03:01
tiap hari suka merokok suka minum
00:03:05
itu dia tidak konfrontatif marahnya dia
00:03:09
hanya selalu mengingatkan bahwa setelah
00:03:11
menasehati dia selalu mengatakan Kamu
00:03:13
itu sesungguhnya orang baik pakai bahasa
00:03:15
Jawa ya kamu itu orangnya baik itu dia
00:03:18
katakan terus-menerus setiap kali dia
00:03:20
menasehati jadi seperti embun pagi
00:03:23
ketimun pagi lah setiap sore menjelang
00:03:27
tidur Meme itu sambil mijeti preman pada
00:03:31
waktu kecil dia baru nasehati jadi
00:03:34
ketika xiaxia Nah itu lagi seneng dalam
00:03:37
kondisi Happy Bahagia itu dikasih
00:03:40
nasehat
00:03:42
tetapi kemudian preman itu cerita pada
00:03:43
saya pakai satu saat dia Hampir musuh
00:03:46
orang tapi begitu hampir itu muncul
00:03:50
nasehat neneknya itu di bawah sadarnya
00:03:54
dia ini dia mengurungkan niat dan hari
00:03:57
ini dia menjadi orang yang baik sangat
00:03:59
baik bahkan bekerja di salah satu
00:04:01
perguruan tinggi
00:04:02
kemudian
00:04:04
diapun sekarang itu rajin untuk
00:04:08
mendoakan kedua orangtuanya ya dia pergi
00:04:11
ke Pusara ayah ibunya bayangin nggak
00:04:14
pernah diapa lahir dibuang ini saya kira
00:04:19
pembelajaran yang dahsyat dari seorang
00:04:21
preman ini adalah salah satu guru
00:04:23
terbaik the jadi
00:04:27
guru-guru terbaik itu sebetulnya jalan
00:04:30
pikiran termasuk pada para mahasiswa
00:04:32
selalu saya katakan bahwa
00:04:35
setiap yang ada dihadapan anda di depan
00:04:38
kelas dia adalah guru terbaik jadi Anda
00:04:41
ini kalau mau menjadi kita mau
00:04:42
menerapkan student center learning maka
00:04:45
mereka mahasiswa itu harus menjadi aktor
00:04:47
menjadi sutradara dirinya sendiri dalam
00:04:50
belajar sehingga siapapun yang hadir di
00:04:53
depan itu orang-orang hebat
00:04:55
nah ini macam apa kita sebagai sutradara
00:05:00
kacamata kita sebagai aktor ya itu
00:05:03
sekali lagi dasarnya spiritualitas
00:05:07
ketika ketemu hari Senin kita tiba-tiba
00:05:10
tarik nafas
00:05:13
itu semangatnya meluap-luap
00:05:16
sangat-sangat tidak sabar lagi bertemu
00:05:19
dengan hari Senin sangat tidak sabar
00:05:21
lagi untuk
00:05:22
berdiskusi bagi pengembangan apa
00:05:26
misalnya kampus pengembangan masyarakat
00:05:29
Hai nah ini kalau kita biasakan maka
00:05:33
akan terjadi yang namanya
00:05:35
Kebiasaan kalau dan kebiasaan lama-lama
00:05:38
jadi karakter
00:05:40
Nah kita harus konsen ini dengan
00:05:43
karakter
00:05:45
karena
00:05:46
kebanyakan pembicaraan intelektual itu
00:05:49
berada pada level kognitif pada level
00:05:52
critical thinking pada level Oh ya
00:05:56
analisis logika rasionalitas tapi
00:06:00
pantangannya serunya How to implement
00:06:02
bagaimana kita mengimplementasikan itu
00:06:05
mulai dari kita jadi kecerdasan itu juga
00:06:09
ada lapisan yang ada cerdas intelektual
00:06:11
itu kita punya analisis rasionalitas
00:06:15
logika Lalu ada cerdas yang namanya
00:06:18
cerdas emosional emosional Gimana saya
00:06:21
bisa memahami apa kelemahan saya Saya
00:06:24
menyadari yang namanya confuse
00:06:26
incompetence Saya menyadari sesuatu
00:06:29
tidak kompeten pada diri saya saya saya
00:06:31
kadang-kadang mudah marah mudah mudah
00:06:35
apa-apaan mulutnya naik turun misalnya
00:06:38
itu apa yang harus kita lakukan kita
00:06:40
harus bisa kopling banyak orang itu
00:06:43
bukannya kopling tapi Escape lari dari
00:06:47
problem ini kita kalau orang cerdas
00:06:50
emosional kita bisa were Apa masalah
00:06:53
kita lalu kita
00:06:55
belajar untuk mengatasi masalah itu itu
00:06:57
pertama yang ke dua kita bisa apa
00:07:02
memahami orang lain lebih bisa memahami
00:07:04
orang lain lalu bagaimana kita bersikap
00:07:06
ketika berhadapan dengan orang lain itu
00:07:09
Ini bicara kecerdasan emosional lalu
00:07:13
kemudian kita bicara kecerdasan eksekusi
00:07:17
terlalu banyak yang harusnya kita
00:07:19
tingkatkan
00:07:20
Halo Mas syukuri hari ini bersyukur itu
00:07:23
perintah bersyukur itu sangat baik tapi
00:07:26
seberapa sering kita bersyukur ini kita
00:07:28
bicara eksekusi
00:07:30
jadi orang menjadi sangat luar biasa
00:07:33
ketika sikap dan perilakunya menjadi
00:07:36
nasehat jadi kita nih apa ya
00:07:41
eksekusinya itu ya eksekusi ini menjadi
00:07:44
sebuah nasehat kita mengurangi gap
00:07:47
antara apa antara apa yang seharusnya ya
00:07:50
karena yang seharusnya itu baik dan apa
00:07:53
yang kita lakukan kita mengurangi debit
00:07:56
kalau ada kecerdasan adversity adversity
00:08:00
Nikita bicara apa kita bicara Istiqomah
00:08:03
kita bicara persistensi kita bicara apa
00:08:08
ya kita bicara
00:08:11
Hai Nadia paham kita punya rezeki MC
00:08:16
Anang orang-orang yang hebatnya
00:08:18
orang-orang yang punya daya tahan
00:08:20
ampangan buat generasi Z hari ini adalah
00:08:23
dia dimudahkan betul oleh teknologi dia
00:08:26
memang sangat apa sangat nyaman dengan
00:08:30
teknologi sangat apa sangat familiar
00:08:34
dengan teknologi dan teknologi itu
00:08:35
memudahkan mereka Nah kita nih sebagai
00:08:40
cendekiawan sebagai intelektual kita
00:08:43
harus juga berpikir bahwa mereka izin
00:08:46
rasi mudah ini juga perlu dibangun
00:08:49
resiliensi nya Daya tahannya itu
00:08:53
ini ini kalau saya sering
00:08:56
baca buku motivasi misalnya Thomas Alva
00:09:00
Edison mengatakan saya kata orang saya
00:09:03
gagal nih 900 kali dalam buat bola lampu
00:09:06
tapi dia mengatakan saya telah berhasil
00:09:08
menemukan 900 darah yang salah di dalam
00:09:12
membuat bola lampu ini kan kecerdasan
00:09:15
dia dalam berpikir linguistik itu
00:09:18
mempengaruhi kecerdasan
00:09:19
adversity Dia
00:09:22
kemudian adalah kecerdasan spiritual
00:09:25
spiritualitas itu pijakannya 3hal tadi
00:09:28
kita sebetulnya energi kita gak pernah
00:09:30
berkurang semakin kita berbuat baik
00:09:33
rahmat Allah semakin banyak semakin kita
00:09:36
bersyukur nikmatnya dilipatgandakan ini
00:09:39
kecerdasan spiritual kecerdasan
00:09:41
spiritual ini ya yang akan membimbing
00:09:44
kalau kita merujuk pada kajiannya
00:09:47
siapa namanya Profesor
00:09:50
weismann bahwa orang-orang yang sukses
00:09:55
mengatasi masalahnya itu adalah
00:09:57
orang-orang yang punya respon terbaik
00:10:01
jadi kuncinya bukan pada cerdasnya tapi
00:10:04
bagaimana kita punya responnya
00:10:07
jadi jangan khawatir dengan indeks
00:10:10
prestasi dan tetapi justru yang
00:10:12
terpenting adalah setiap keadaan kita
00:10:15
punya kemampuan dalam merespon itu
00:10:18
undercontrol ya dalam kendali
00:10:21
kitab-kitab bisa mengimplementasikan 5
00:10:24
oleh prof kecerdasan
00:10:27
sekarang kalau kita bicara dalam
00:10:31
aplikasi apa namanya ke di dalam
00:10:35
organisasi gimana supaya organisasi kita
00:10:38
ketika kita masuk ke dalam organisasi
00:10:40
itu saya bahagia temen-temen itu bahagia
00:10:44
Leadernya bahagia lalu semua orang
00:10:47
disitu bahagia kalau kayak gitu itu yang
00:10:50
namanya iklimnya atau hal ternyata
00:10:53
budayanya itu bahagia dan produktif itu
00:10:57
yang dibangun sekali lagi Contohnya
00:10:58
Google Kenapa Google itu beberapa kali
00:11:02
dia menjadi the best
00:11:04
apa company perusahaan yang mentreat
00:11:08
karyawannya Jangan memperlakukan
00:11:10
karyawannya dengan
00:11:11
hai oh baik enam sangat baik Abby
00:11:15
kuncinya adalah Dia memelihara atau
00:11:17
membangun yang namanya bahagia berbasis
00:11:20
spiritualitas bahagia dari cara berpikir
00:11:23
dia
00:11:24
fasilitasnya udah bagus jadi kalau libur
00:11:27
bicara transaksional nya bagus di sana
00:11:30
gajinya bagus reward nya bagus menu
00:11:33
makannya bagus dukungan apa dari
00:11:37
organisasi sangat bagus tapi bukan hanya
00:11:40
itu yang satu lagi dibangun adalah
00:11:43
inspirational dimana setiap orang tiap
00:11:47
pagi Itu diminta bukan hanya berdoa
00:11:49
untuk dirinya tapi mendoakan siapapun
00:11:51
yang ada di tempat kerja berdoalah tulus
00:11:54
untuk sia.unu berdoalah tulus untuk
00:11:57
siang Ternyata apa Muncul mental-mental
00:12:00
berlimpah Nah kalau orang mentalitas nya
00:12:03
berlimpah ya Abah Anton mindset Wah itu
00:12:06
luar biasa inilah yang sebetulnya
00:12:07
dibutuhkan organisasi sehingga kita bisa
00:12:10
memaknai kata-katanya trading kita bisa
00:12:13
memahami kata-katanya Kyai Haji Ahmad
00:12:16
Dahlan karena apa Oh ternyata mereka itu
00:12:19
sebetulnya minta setiap orang itu harus
00:12:22
punya mindset rahmatan lil'alamin bahasa
00:12:26
lainnya kira-kira seperti kita itu
00:12:28
seperti cahaya yang memberikan
00:12:32
kebaikan pada lingkungan kita
00:12:35
mainin Saya kira perlu uji pentingnya
00:12:40
Nah sekarang Adek istilah baru dalam
00:12:43
terminologi perilaku organisasional
00:12:45
positif itu adalah pemodal sushi modal
00:12:49
psikologis modal psikologi sinis kalau
00:12:52
di buku-buku teks organisasi ini
00:12:54
sekarang Muncul itu bicara mengenai
00:12:59
organisasi ini kan tadi iklimnya
00:13:01
harusnya positif jadi kalau kita bicara
00:13:03
Orang disuruh kerja kerja kerja itu
00:13:06
stress
00:13:07
artinya mungkin organisasinya deh jadi
00:13:10
bagus tapi nggak tahan lama Hai karena
00:13:12
iklimnya suasana kerjanya itu tidak
00:13:15
membuat dia ATX dengan
00:13:18
organisasi itu
00:13:20
maka kemudian muncul pemikiran perilaku
00:13:23
organisasional positif itu supaya
00:13:26
suasana ya iklimnya itu positif naik
00:13:30
krim itu dibangun oleh paling tidak dua
00:13:32
aktor penting aktor pertama adalah
00:13:34
setiap orang di dalam organisasi
00:13:37
setiap orang di dalam organisasi berarti
00:13:40
tingkat karyawan tingkat apapun Ya itu
00:13:44
punya kontribusi yang kedua adalah
00:13:46
tingkat top management kalau top
00:13:48
management itu konsepnya adalah pada
00:13:51
menciptakan iklim
00:13:53
Positif itu paling tidak tersirat
00:13:57
didalam velius nilai-nilai organisasi
00:13:59
misalnya respek pada orang lain respek
00:14:03
pada customer respek pada ini religius
00:14:07
nah seberapa Islamic balesnya itu bisa
00:14:10
mewarnai ini organizational velius tidak
00:14:14
harus dengan bahasa bahasa apa bahasa
00:14:18
bahasanya sih macem-macem ya kita bicara
00:14:20
continuous improvement itu sebetulnya
00:14:22
Islamic religious kita bicara respek
00:14:25
pada customer itu Islamic religious
00:14:28
kita seberapa kita hayati itu nah
00:14:31
perusahaan organisasi bisa punya mungkin
00:14:34
5/6 Felis yang ditanamkan relief yang
00:14:37
bisa kita ambil dari 99 Asmaul Husna
00:14:40
cuma kita gunakan bahasa manajemen atau
00:14:44
bahasa organisasi
00:14:46
Mana yang mau ditekankan 56 tapi itu
00:14:49
tolong apa selalu di reminder pada semua
00:14:54
anggota organisasi Nah itu kewajiban top
00:14:57
manajemen sehingga terbangun yang
00:14:59
namanya
00:15:00
serious
00:15:02
nilai-nilai yang terbangun di dalam
00:15:05
organisasi
00:15:06
Kemudian yang kedua
00:15:09
setiap orang nah setiap orang menit
00:15:12
ternyata
00:15:13
beberapa perusahaan multinasional itu
00:15:17
bahkan
00:15:18
nyuruh cuti karyawan kalau dia bete jadi
00:15:23
bete Beb mood Wah itu mending udah nggak
00:15:26
usah masuk karena menular bahkan
00:15:29
permulaannya lebih cepat dari profit
00:15:31
jadi penularan orang bete orang stres
00:15:34
nah sehingga Pak sehingga kontribusi
00:15:38
karyawan pada organisasi itu Tiga hal
00:15:42
penting harus dibangun yang pertama
00:15:43
namanya positive emotion setiap pagi
00:15:47
Nikita setiap pagi ini kita habis sholat
00:15:51
tahajud salat sunat subuh yang fajar
00:15:54
shalat subuh itu
00:15:57
eh apa namanya pikirkan hal yang paling
00:16:00
membuat bersyukur kalau orang Jawa
00:16:03
bilang tuh kita belum kumpul nyawanya
00:16:06
udah bersyukur duluan
00:16:08
seperti orang mau tidur Sebelum tidur
00:16:11
cukur dulu berdoa
00:16:14
Hai angin Dahsyat sekali ketika kita
00:16:16
bersyukur pagi hari mau tidur juga
00:16:19
bersyukur kita punya positive emotion
00:16:22
nanti emosi positifnya tidak sifatnya
00:16:25
Mudi tapi bisa terus-menerus ya
00:16:28
tiba-tiba orang bilang kamu ini kok
00:16:30
selalu ceria ya kamu kok selalu positif
00:16:33
sikap-sikapnya sikap Anda perlu positive
00:16:37
impact Apa itu karena dilatih dilatih
00:16:41
dengan debu defeatist
00:16:43
aktivitas dari hari ke hari
00:16:46
Nah ini positive emotion ini ini
00:16:49
kewajiban kita untuk memelihara emosi
00:16:51
positif
00:16:52
Hai tularkan emosi positif kita itu
00:16:56
kepada siapapun dan kepada apa
00:17:00
internalisasi pada diri kita
00:17:02
jadi kalau bisa sih kita memastikan
00:17:05
seluruh sel tubuh kita ini bahagia
00:17:07
bersyukur jadi ketika kita Alhamdulillah
00:17:09
itu ternyata sel tubuh kita udah
00:17:12
mendahului alhamdulillah gitu dari ini
00:17:14
Dahsyat sekali
00:17:16
Yo what's Maaf bro ya 2 menit lagi
00:17:20
ngepros o2p bagi Oke ini ada beberapa
00:17:22
pertanyaan supaya nanti kita bisa
00:17:24
berdiskusi lebih Oh iya ya game-game
00:17:27
yang kedua selesai kami yang kedua yang
00:17:30
kedua itu adalah
00:17:33
eh apa namanya
00:17:36
modal psychologist tadi model
00:17:38
psychologist itu meliputi apa pertama
00:17:40
kita harus punya hop harapan
00:17:43
orang tuh setiap pagi harus memastikan
00:17:45
apa harapan lihat yang kedua optimisme
00:17:49
ya kemampuan dia atau keyakinan dia
00:17:52
untuk merealisasikan Harapan itu
00:17:54
kemudian save fiksi keyakinan diri dan
00:17:58
yang keempat adalah resiliensi daya
00:18:01
paham daya paham dia yang namanya hidup
00:18:04
itu Ya kita harus berprasangka positif
00:18:07
pada yang diatas
00:18:11
kmudian batik yang kedua sebetulnya
00:18:14
kedua ini main fullness nyamain fullset
00:18:16
ya kita menyadari kita pikiran perasaan
00:18:19
tindakan kalau bisa itu 11 tempat Wah
00:18:23
jadi kalau pas Kebanyakan orang akan
00:18:25
ketika lagi
00:18:27
mandi Dia mungkin belum menikmati betapa
00:18:30
air itu dia mensyukuri waktu setiap
00:18:33
bahagia dengan wajah pada tubuhnya dan
00:18:36
sebagainya jadi ini melatih mindfulness
00:18:39
jadi orang misalnya di kamar mandi malah
00:18:42
mikir publikasi Waduh saya belum
00:18:43
publikasi scopus nih Wah itu malah
00:18:46
Pusing kenapa terjadi gap antara akan
00:18:50
harusnya dia nikmat and informs Tiga hal
00:18:53
penting itu warung untuk mengantar kita
00:18:56
diskusi terima kasih assalamualaikum
00:18:59
warahmatullahi wabarokatuh