BAB 4 AKM Awal sengketa blok Ambalat

00:06:42
https://www.youtube.com/watch?v=yDH8tCXqcko

الملخص

TLDRSengketa Ambalat merupakan perselisihan wilayah yang melibatkan Indonesia dan Malaysia, berfokus pada blok laut yang kaya sumber daya di Laut Sulawesi. Konflik ini dimulai dari pertemuan mengenai hukum laut pada tahun 1967 dan memuncak setelah adanya perjanjian tapal batas tahun 1969. Meskipun telah ada kesepakatan, Malaysia menerbitkan peta baru yang mengklaim Pulau Sipadan, Ligitan, dan blok Ambalat sebagai wilayahnya, yang tidak diakui oleh Indonesia. Ketegangan meningkat dengan serangkaian insiden penangkapan oleh angkatan laut masing-masing negara serta pelanggaran perbatasan maritim.

الوجبات الجاهزة

  • 🌊 Sengketa Ambalat melibatkan 15.235 km² wilayah laut.
  • 🗺️ Perselisihan ini dipicu oleh perjanjian tapal batas tahun 1969.
  • 📜 Malaysia mengeluarkan peta baru yang mengklaim wilayah yang disengketakan.
  • ⚓ Terdapat beberapa insiden penangkapan oleh angkatan laut Malaysia pada tahun 2005.
  • ⚖️ Indonesia menolak mengakui klaim wilayah dari peta baru Malaysia.
  • 🚢 Di tahun 2007, kapal perang Malaysia melanggar batas wilayah tapi berhasil diusir.

الجدول الزمني

  • 00:00:00 - 00:06:42

    Sengketa antara Indonesia dan Malaysia mengenai Ambalat melibatkan area seluas 15.235 km2 di Laut Sulawesi. Klaim ini bermula dari pertemuan teknis terkait hukum laut pada tahun 1967 dan berlanjut dengan perjanjian perbatasan yang ditandatangani pada tahun 1969. Namun, Malaysia pada tahun yang sama mengeluarkan peta baru yang memicu kebingungan dan ketidakakuran antara kedua negara. Dalam perkembangan selanjutnya, Malaysia terus membuat peta baru yang termasuk blok Ambalat, yang tidak diakui oleh Indonesia dan dianggap sebagai usaha ekspansi Malaysia.

الخريطة الذهنية

فيديو أسئلة وأجوبة

  • Apa itu sengketa Ambalat?

    Sengketa Ambalat adalah perselisihan wilayah laut antara Indonesia dan Malaysia yang mencakup 15.235 km² di Laut Sulawesi.

  • Kapan awal mula sengketa ini terjadi?

    Sengketa ini mulai diperdebatkan setelah pertemuan teknis mengenai hukum laut pada tahun 1967.

  • Apa yang terjadi pada tahun 1969?

    Pada tahun 1969, Indonesia dan Malaysia menandatangani perjanjian tapal batas kontinent, namun Malaysia kemudian mengeluarkan peta baru yang memasukkan Pulau Sipadan dan Ligitan.

  • Bagaimana reaksi Indonesia terhadap peta baru Malaysia?

    Indonesia tidak mengakui peta baru Malaysia dan menganggapnya sebagai usaha untuk ekspansi wilayah.

  • Apa insiden yang terjadi pada tahun 2005?

    Pada tahun 2005, 17 pekerja Indonesia ditangkap oleh kapal perang Malaysia, yang kemudian memicu ketegangan antara kedua negara.

  • Apa yang terjadi pada tahun 2007?

    Pada tahun 2007, beberapa kapal perang Malaysia melanggar batas wilayah Indonesia, namun berhasil diusir oleh angkatan laut Indonesia.

عرض المزيد من ملخصات الفيديو

احصل على وصول فوري إلى ملخصات فيديو YouTube المجانية المدعومة بالذكاء الاصطناعي!
الترجمات
id
التمرير التلقائي:
  • 00:00:00
    seperti yang kita ketahui
  • 00:00:01
    sengketa antara Indonesia dan Malaysia
  • 00:00:04
    tentang Ambalat adalah block laut luas
  • 00:00:07
    mencakup
  • 00:00:09
    15.235 km2 yang terletak di laut
  • 00:00:13
    Sulawesi atau Selat Makassar dan berada
  • 00:00:16
    di dekat perpanjangan Perbatasan darat
  • 00:00:18
    antara Sabah Malaysia dan Kalimantan
  • 00:00:21
    Timur
  • 00:00:23
    penamaan blog laut ini didasarkan atas
  • 00:00:25
    kepentingan eksplorasi kekayaan laut dan
  • 00:00:28
    di bawah laut khususnya dalam bidang
  • 00:00:30
    pertambangan minyak
  • 00:00:32
    laut ini tidak semuanya kaya akan minyak
  • 00:00:35
    mentah
  • 00:00:41
    persoalan klaim diketahui setelah pada
  • 00:00:44
    tahun 1967 dilakukan pertemuan teknis
  • 00:00:48
    pertama kali mengenai hukum laut antara
  • 00:00:50
    Indonesia dan Malaysia
  • 00:00:52
    [Musik]
  • 00:00:55
    kedua balap telah sepakat kecuali
  • 00:00:58
    Sipadan ligitan diperlakukan sebagai
  • 00:01:00
    keadaan status
  • 00:01:02
    quo sengketa Sipadan dan ligitan pada
  • 00:01:06
    tanggal 27 Oktober 1969 dilakukan
  • 00:01:11
    penandatanganan perjanjian antara
  • 00:01:13
    Indonesia dan Malaysia yang disebut
  • 00:01:15
    sebagai perjanjian tapal batas
  • 00:01:17
    kontinental Indonesia Malaysia
  • 00:01:20
    kedua negara melakukan ratifikasi pada 7
  • 00:01:23
    november
  • 00:01:24
    1969 tak lama berserang masih pada tahun
  • 00:01:29
    1969 Malaysia membuat peta baru yang
  • 00:01:33
    memasukkan Pulau Sipadan ligitan dan
  • 00:01:35
    Batu Putih
  • 00:01:37
    tentunya hal ini membingungkan Indonesia
  • 00:01:40
    dan Singapura dan pada akhirnya
  • 00:01:43
    Indonesia maupun Singapura tak mengakui
  • 00:01:46
    peta Baru Malaysia tersebut
  • 00:01:48
    [Musik]
  • 00:01:50
    Kemudian pada tanggal 17 Maret 1970
  • 00:01:53
    kembali ditandatangani persetujuan kapal
  • 00:01:57
    batas laut Indonesia dan Malaysia
  • 00:02:00
    akan tetapi pada Tahun 1979 pihak
  • 00:02:04
    Malaysia membuat peta baru mengenai
  • 00:02:06
    kapal batas kontinental dan maritim
  • 00:02:09
    dengan yang secara sepihak membuat
  • 00:02:12
    perbatasan maritimnya sendiri dengan
  • 00:02:14
    memasukkan blok maritim Ambalat ke dalam
  • 00:02:16
    wilayahnya yaitu dengan memajukan
  • 00:02:18
    koordinat 4 derajat 10 derajat arah
  • 00:02:22
    utara melewati Pulau Sebatik
  • 00:02:25
    Indonesia memprotes dan menyatakan tidak
  • 00:02:28
    mengakui klaim itu merujuk pada
  • 00:02:30
    perjanjian tapal batas kontinental
  • 00:02:32
    Indonesia Malaysia pada tahun
  • 00:02:34
    1969 dan persetujuan tombol batas laut
  • 00:02:37
    Indonesia dan Malaysia tahun
  • 00:02:40
    1970 Indonesia Melihatnya sebagai usaha
  • 00:02:44
    secara terus-menerus dari pihak Malaysia
  • 00:02:46
    untuk melakukan ekspansi terhadap
  • 00:02:49
    wilayah Indonesia kasus ini meningkat
  • 00:02:52
    profilnya setelah Pulau Sipadan dan
  • 00:02:54
    ligitan juga berada di blok Ambalat
  • 00:02:57
    dinyatakan sebagai bagian dari Malaysia
  • 00:02:59
    oleh Mahkamah Internasional
  • 00:03:01
    [Musik]
  • 00:03:03
    aksi-aksi Setia
  • 00:03:06
    pada tanggal 21 Februari 2005
  • 00:03:09
    ditakat unara sebanyak 17 pekerja
  • 00:03:13
    Indonesia ditangkap oleh awak kapal
  • 00:03:14
    perang Malaysia KD Sri Malaka angkatan
  • 00:03:18
    laut Malaysia mengejar nilai Indonesia
  • 00:03:19
    keluar ambalan Malaysia dan Indonesia
  • 00:03:22
    memberikan hak menambang ke sel dan ei
  • 00:03:27
    berkaitan dengan itu pula surat kabar
  • 00:03:30
    Kompas mengeluarkan berita bahwa Menteri
  • 00:03:33
    Pertahanan Malaysia dalam memohon maaf
  • 00:03:35
    berkaitan perkara tersebut berita
  • 00:03:37
    tersebut segera ditisanggah oleh menteri
  • 00:03:41
    pertahanan Malaysia yang menyatakan
  • 00:03:42
    bahwa kawasan tersebut adalah dalam
  • 00:03:44
    kawasan yang dituntut oleh Malaysia
  • 00:03:47
    dengan itu Malaysia tidak mempunyai
  • 00:03:50
    sebab untuk memohon maaf karena berada
  • 00:03:52
    dalam perairan sendiri
  • 00:03:55
    sejajar dengan itu Malaysia menimbang
  • 00:03:58
    untuk mengambil tindakan undang-undang
  • 00:04:00
    terhadap surat kabar Kompas yang
  • 00:04:03
    dianggap menyiarkan Informasi yang tidak
  • 00:04:05
    benar dengan sengaja
  • 00:04:08
    terjadi ketegangan yang melibatkan kapal
  • 00:04:10
    perang Malaysia Kades rijohor kadebuang
  • 00:04:13
    dan kota bahuru sedangkan kapal perang
  • 00:04:17
    dari pihak Indonesia melibatkan
  • 00:04:19
    kriwiratno karrie tongkol KRI Tedong
  • 00:04:27
    Nuku dan kaery singa yang kemudian
  • 00:04:30
    terjadi insiden penyempretan kapal
  • 00:04:33
    Republik Indonesia dan Malaysia pada
  • 00:04:36
    tahun 2005 yaitu pada tanggal 8 April
  • 00:04:40
    2005 kapal Republik Indonesia Tedong
  • 00:04:43
    naga yang menyemprot kapal di Raja
  • 00:04:45
    Rencong Malaysia sebanyak tiga kali akan
  • 00:04:49
    tetapi tidak pernah terjadi
  • 00:04:51
    tembak-nembak karena adanya surat
  • 00:04:52
    keputusan Panglima TNI nomor
  • 00:04:55
    skeps 158 nomor 4 2005 tanggal 21 April
  • 00:05:02
    2005 bahwa pada masa damai unsur TNI
  • 00:05:06
    Angkatan Laut di wilayah perbatasan
  • 00:05:07
    Republik Indonesia dan Malaysia harus
  • 00:05:10
    disikat ke depankan perdamaian dan TNI
  • 00:05:14
    Angkatan Laut hanya diperbolehkan
  • 00:05:16
    melepaskan tembakan bilamana setelah
  • 00:05:18
    diawali adanya tembakan dari pihak
  • 00:05:20
    Malaysia terlebih dahulu pihak Indonesia
  • 00:05:23
    mengklaim adanya 35 kali penyelenggaraan
  • 00:05:26
    perbatasan oleh Malaysia
  • 00:05:29
    pada tanggal 24 Februari 2007 pukul
  • 00:05:32
    10.00 Wita yakni kapal perang Malaysia
  • 00:05:34
    KD Budiman dengan kecepatan 10 knot
  • 00:05:37
    memasuki wilayah Republik Indonesia
  • 00:05:38
    sejauh 1 mil laut pada Sore harinya
  • 00:05:42
    pukul 15.00
  • 00:05:44
    kapal perang KD serit rilis melintas
  • 00:05:48
    dengan kecepatan 10 knot termasuk
  • 00:05:50
    wilayah Republik Indonesia sejauh 2 mil
  • 00:05:52
    laut yang setelah itu dibayang-bayangi
  • 00:05:55
    oleh KRI welang kedua kapal berhasil
  • 00:05:58
    diusir keluar wilayah Republik Indonesia
  • 00:06:01
    pada tanggal 25 Februari 2007 pukul 9.00
  • 00:06:05
    Wita KDI memasuki wilayah Republik
  • 00:06:09
    Indonesia sejauh 3000 Years yang
  • 00:06:12
    akhirnya diusir keluar oleh KRI Untung
  • 00:06:15
    Suropati kembali sekitar pukul 11.00
  • 00:06:19
    Wita satu pesawat udara patroli Malaysia
  • 00:06:23
    jenis beach
  • 00:06:25
    b200t
  • 00:06:27
    wilayah Republik Indonesia sejauh 3000
  • 00:06:31
    yard kemudian 4 kapal perang yakni KRI
  • 00:06:34
    Ki Hajar Dewantara
الوسوم
  • Ambalat
  • sengketa
  • Indonesia
  • Malaysia
  • laut Sulawesi
  • perjanjian tapal batas
  • minyak
  • Sipadan
  • Ligitan
  • tension maritim