00:00:00
hai hai
00:00:05
Hai
00:00:41
vagina
00:00:48
Wow
00:00:53
[Musik]
00:00:58
mau bohong kau bohong kau
00:01:05
Hai
00:01:08
Kroncong
00:01:12
jangan
00:01:19
ngomong-ngomong
00:01:22
[Musik]
00:01:31
udah
00:01:47
[Musik]
00:01:50
Ibu masih berpikir lagi
00:01:55
Hai malam hari raya City dengarlah suara
00:01:59
kodok itu bersaudara
00:02:02
pada malam hari raya seperti inilah
00:02:06
Ayah mau pergi ke tinggal tidak
00:02:09
mengeluarkan sepatah katapun aja
00:02:13
Hai keesokannya hari raya selesai salat
00:02:17
soal komunisme dosanya
00:02:20
hai kenapa masih banyak lagi masih
00:02:23
ngompol itu mengingat goreng sudah tidak
00:02:25
ingat lagi kepada kita
00:02:29
Ibu merasa pula ia masih ingat kepada
00:02:32
kita enggak
00:02:34
eh cari kemana Bu
00:02:36
sehari keluar tadi mengantar jahitan
00:02:41
the set masih juga mengambil upah
00:02:43
jahitanku
00:02:44
Bukankah hanya tidak usah membanting
00:02:46
tulang lagi sekarang
00:02:48
biarlah City karena kau ya sudah kawin
00:02:52
nanti
00:02:53
kepadanya itu tidak akan sia-sia
00:02:58
[Musik]
00:03:03
sebenarnya Ibu mengatakan kalau
00:03:06
penghasilanku tidak cukup untuk
00:03:08
membiayai makan kita sekeluarga kan Bu
00:03:15
Bagaimana dengan lamaran ke tubuh
00:03:18
sehari nampaknya belum mau bersuami
00:03:22
rasiti
00:03:24
tetapi dari pihak lelaki tersebut terus
00:03:29
Ajeng bisa Ibu
00:03:30
apa salahnya aku mereka awalnya banyak
00:03:34
ah Hai uang sitih Maaf bu bukan maksud
00:03:38
aku begitu
00:03:40
Ah aku jadi mata duitan
00:03:46
ya mungkin karena hidup yang penuh
00:03:50
penderitaan itu
00:03:54
ayahmu
00:03:56
seorang Hartawan mempunyai bahasa dan
00:03:59
kayaknya sangat banyak
00:04:01
ini memang mewah dicat kami kawin dulu
00:04:05
Hai tetapi kemudian
00:04:07
seperti popok yang ditiup angin kencang
00:04:10
buahnya gugur karena
00:04:14
karena uang Siti
00:04:17
tidak Siti tidak aku tak mau Dikenal dua
00:04:21
kali aku tak mau adikmu TV bersuamikan
00:04:26
seorang Hartawan
00:04:27
Cukuplah aku saja sedih
00:04:30
tiarma hidup sederhana
00:04:33
adeknya sehari mestilah bersuamikan
00:04:36
seorang yang lebih tinggi mesti mesti
00:04:39
Siti
00:04:40
tapi kalau bisa kedua-duanya sekaligus
00:04:43
mu ada harta Ada Budi gimana lah dicari
00:04:48
TV
00:04:49
adikmu sehari hanya seorang gadis biasa
00:04:53
Hai apalagi keadaan kita sekarang ini
00:04:55
susah kita tak punya uang di rumah
00:04:59
sebentar lagi pun uang tabunganku akan
00:05:03
habis pulang
00:05:04
semua ini karena ulah aja
00:05:07
besar harus menderita bulan
00:05:10
sejak kecil saya sudah merasakan pahit
00:05:13
getirnya kehidupan
00:05:16
Hai tapi kita harus mengatasi kesulitan
00:05:18
ibu harus ini kewajibanku sebagai
00:05:21
kakaknya about sedikit wajib berusaha
00:05:27
Andai saja aku punya uang baju saja
00:05:31
untuk perkawinan Sari nanti dua jika
00:05:36
saja tidak cukup Siti
00:05:38
sesudah Sarinah itu
00:05:41
datang lagi ramuna apa Aku paling Bu
00:05:46
belum bisa memikirkan kesenangan aku
00:05:49
sendiri saat ini Bu sebelum ibu saudara
00:05:53
saudaraku itu mengecek atas jerih
00:05:55
payahku nanti Bu
00:05:56
aku sudah merasa bahagia kalau kau
00:06:00
bahagia CV
00:06:02
karena nasibku bersuami tak baik benar
00:06:07
dan kata orang
00:06:09
bahagia itu akan turun kepada
00:06:11
anak-anaknya
00:06:13
Hai
00:06:19
malam hari raya suatu ia pergi itu
00:06:23
aku tak tahu apa yang mesti aku kerjakan
00:06:26
tetapi
00:06:28
karena lambat benar selang hari Ibu
00:06:31
barangkali banyak yang harus
00:06:33
dikerjakannya karena katanya mungkin
00:06:36
bulan depan nyatanya gaji betul Bu itu
00:06:39
wah Taruna memang pintar otaknya encer
00:06:43
Tapi karena kita tak mempunyai uang kita
00:06:46
tak bisa membiayai sekolahnya lebih
00:06:48
lanjut lagi
00:06:50
tapi Bu kalau dia mau bekerja keras Aku
00:06:54
yakin dia pasti bisa menjadi orang yang
00:06:56
berharga bagi masyarakat
00:06:59
Hai
00:07:03
CV
00:07:05
siapa lelaki yang sering kuliah
00:07:08
bersepeda bersama mu itu
00:07:09
halo ah dia cuma teman sekerja bu tapi
00:07:13
berasa pantas sekali lah dia buat lunak
00:07:17
walaupun ibu rasa juga ia bukannya orang
00:07:21
rendah seperti kita derajatnya tapi
00:07:24
kalau kau suka ah Bu Buat apa memikirkan
00:07:29
kamu sekarang mungkin 10 tahun lagi
00:07:33
nanti kalau sudah beres
00:07:35
tapi kalau sudah kawin nanti kau mesti
00:07:40
juga ya City kau tahun lebih tua
00:07:48
Hai pada malam hari raya sewaktu ia
00:07:51
begitu
00:07:52
pukul kalian anak-anakku hilang akalku
00:07:57
sudahlah Bu Buat apa mengulang kaji lama
00:08:01
Assalamualaikum
00:08:03
Waalaikumsalam lama menunggu buka tidak
00:08:13
[Musik]
00:08:15
adalah betul hari Taruna simpan apa
00:08:19
berbuka puasa tadi jangan buru-buru tadi
00:08:22
sore aku di pabrik
00:08:26
perkawinan saya
00:08:28
eh
00:08:30
pengangkatan jahitan
00:08:33
ada kabarnya nih Tadi pagi aku berjumpa
00:08:36
dengan seorang tua dan serbu bener Yang
00:08:38
mana yah oh begitu waktu baca dan
00:08:41
berbelanja luar depan ia berhadapan
00:08:43
dengan orang tua kira-kira berukuran 60
00:08:46
tahun Ia kaget juga karena nah orang tua
00:08:49
itu seperti pernah dikenalnya katanya
00:08:52
orang tua itu sebenarnya Pak Saleh tapi
00:08:55
kemudian orang tua itu menghilang di
00:08:57
kerumunan orang banyak Ah tidak mungkin
00:08:59
jadi sini aku kira juga Iya sudah
00:09:04
meninggal dunia atau keluar negeri sudah
00:09:07
20 tahun semenjak kejadian di malam hari
00:09:09
raya seperti ini
00:09:13
ada orang mengatakan diri Singapura bu
00:09:16
tapi itu sudah 10 tak 10 tahun lalu nak
00:09:21
waktu itu kata orang yang mempunyai
00:09:24
topeng besar disana
00:09:26
Hai dan kroto orang yang pernah
00:09:27
melihatnya kehidupannya sangat mewah
00:09:31
tapi anaknya makan bubur tetapi kemudian
00:09:35
tak pernah kudengar apapun kabar tentang
00:09:38
Ayahmu itu
00:09:39
Hai Apalagi setelah masuk krisis ini
00:09:42
dimana kita dapat bertanya bagaimana
00:09:45
rupanya sebenarnya Bu waktu ia masih
00:09:48
muda ia tak suka belajar tidak seperti
00:09:52
kau ia lebih suka berfoya-foya
00:09:56
waktu ia masih muda ia sangat disegani
00:09:59
orang Iya sangat suka meminjamkan uang
00:10:03
kesana-kemari dan itulah selama hari
00:10:06
raya Berapa hari configure tengah dua
00:10:09
hari Kak Oh iya Hampir lupa
00:10:12
ada makanannya begitu taruh di meja
00:10:19
Hai
00:10:22
Mbak jeneng bertemu dengan orangtua itu
00:10:25
kapan Taruna kemarin sore kira-kira 6.30
00:10:28
Kak Bagaimana pakainya begitu bagus lagi
00:10:32
katanya pakainya sudah teman camping dan
00:10:34
kopiah sudah hampir putih
00:10:37
kok masih berupaya Kak
00:10:40
semestinya Kakak ingat karena waktu itu
00:10:43
udah kakak sudah delapan tahun aku saja
00:10:46
masih ingat walaupun samar-samar tidak
00:10:48
ngajak sudah lama kupaksa diriku untuk
00:10:50
melupakannya faxiden banyak bercerita
00:10:53
tentang ayah
00:10:56
kata orang ayam memang baik hati
00:11:01
jika saja ia berada di sini sekarang di
00:11:05
rumah ini esok hari raya tentunya bisa
00:11:10
bersenang-senang dengan anak-anaknya
00:11:12
dari belum pulang tuh sudah jam berapa
00:11:14
sekarang ini
00:11:18
Hai Kak ada kabarnya nih Tadi pagi aku
00:11:22
berkenalan dengan media Dia
00:11:23
mengajarkanku Bahasa Urdu dan atau
00:11:25
memberikan pelajaran bahasa Indonesia
00:11:26
kemarin ya baguslah itu Taruna kau
00:11:29
memang harus mengumpulkan ilmu
00:11:31
sebanyak-banyaknya supaya kau bisa
00:11:33
banggakan walaupun bisa menjadi orang
00:11:35
yang terbaik bagi masyarakat jangan
00:11:37
kursi aku ini hanya lulusan sekolah
00:11:39
rendah aku tidak bisa merasakan atau
00:11:42
bisa lebih tinggi lagi karena aku tidak
00:11:44
punya seorang ayah tidak ada yang mau
00:11:47
membantu aku Sedangkan kau Taruna yang
00:11:50
sekolah cukup tinggi Bekerjalah kekuatan
00:11:52
agama aku percaya kok pasti bisa
00:11:55
memenuhi tuntunan zaman sekarang ini
00:11:58
Hai
00:11:59
Assalamualaikum Waalaikumsalam
00:12:01
tidak berbuka puasa semuanya
00:12:04
Kau pasti lama benar
00:12:10
Makanlah apa yang kulihat diluar itu
00:12:13
waktu saya lagi situ pasti
00:12:16
[Musik]
00:12:17
pasti dengarlah dulu Iya aku dengar ada
00:12:23
orang tua duduk jalan ini dari jembatan
00:12:25
sana dia melihat kearah Masita
00:12:29
Hai nampaknya seperti seorang pengemis
00:12:34
Yahudi Kenapa semuanya jadi dia orang
00:12:36
tua bagaimana rupanya hari agak telat
00:12:39
jadi tidak begitu jelas kelihatannya
00:12:42
pasti orangnya coba melihat
00:12:47
siapa Taruna ada orang kelihatan
00:12:53
Hai malam hari raya seperti inilah Iya
00:12:56
berlalu dulu
00:12:58
mungkin aku lupakan saja lah ngapain
00:13:01
sudah berlalu itu
00:13:03
waktu kami masih sama-sama muda kami
00:13:06
sangat berkasih-kasihan
00:13:09
Hai sejelek-jeleknya Ayahmu itu banyak
00:13:12
juga kenang-kenangan dedek yang tidak
00:13:14
dapat dilupakan
00:13:17
mungkin ayahnya kembali juga
00:13:23
Assalamualaikum
00:13:28
Assalamualaikum Apa benar di sini
00:13:32
rumahnya ibu Tina
00:13:34
Astagfirullah seperti suara Ayah Bunda
00:13:39
seperti Soraya ku
00:13:42
ayah mau pulang nak
00:13:50
Tidak
00:13:51
engkau tinggal
00:13:54
Hai
00:13:55
boleh
00:13:56
dosa weh engkau banyak berubah
00:14:01
Oh iya aku berubah tinggal
00:14:05
20 tahun penceraian Kita merubah wajahku
00:14:11
dan ini tentunya anak-anak kita semua
00:14:15
Iya
00:14:19
mereka semua adalah anak-anak
00:14:22
Hai tidak lebih besar dari ayahnya Mari
00:14:26
duduk dan pandangilah mereka Apa aku
00:14:30
boleh duduk Cina saja boleh
00:14:34
Ayah pulang nak
00:14:41
Ayah aku Taruna terendah kau sekarang
00:14:45
sudah besarnya
00:14:46
waktu aku pergi dulu kau masih kecil
00:14:50
sekali
00:14:51
kakimu masih lemah belum bisa untuk
00:14:54
berdiri
00:14:56
eh Nona ini siapa
00:15:00
eh sorry sorry
00:15:04
ya aku dengar dari jauh aku dapat
00:15:09
seorang putri
00:15:11
Hai
00:15:11
Kau cantik hari ini
00:15:14
Hai seperti ibumu di masa muda dulu
00:15:20
Hai aku senang sekali tak tahu apa yang
00:15:23
harus aku lakukan
00:15:24
aku sendiri tak tahu aku harus mulai
00:15:29
berbicara dari mana anak-anak semua
00:15:32
sudah besar aku rasa inilah Bahagiaku
00:15:37
yang paling besar
00:15:39
Oh iya rupanya anak-anak juga bisa besar
00:15:43
walaupun tidak dengan ayahnya
00:15:46
semua jadi orang pandai sekarang City
00:15:51
bekerja di perusahan kelapa di seberang
00:15:54
dan Taruna Iya tidak pernah tinggal
00:15:58
kelas dalam sekolah ia selalu jadi yang
00:16:01
pertama keluar dalam ujian
00:16:03
dan Siti ini membantu aku menjahit di
00:16:06
rumah ah uh
00:16:11
10 tahun aku menjadi saudagar besar di
00:16:14
Singapura
00:16:16
aku menjadi kepala perusahaan dengan
00:16:20
pegawai berpuluh-puluh orang
00:16:24
tapi Malang bagiku toko itu habis
00:16:29
terbakar
00:16:30
lalu seolah-olah
00:16:32
Hai belum puas menyeret aku ke lembah
00:16:34
kehancuran
00:16:37
Hai
00:16:38
saham-saham Yang aku beli
00:16:40
merosot nilainya sehabis krisis ini
00:16:43
sedangkan aku sudah mulai tua
00:16:46
hai lalu tempat tinggalku
00:16:50
keluargaku anak dan juga istriku
00:16:53
terbayang kembali di mata dan jiwaku
00:16:57
kalian seperti menghadap kembali Kasihku
00:17:04
Maukah engkau memberikan aku air segelas
00:17:06
Siti
00:17:08
Hanya engkau yang tidak
00:17:12
ayah mencari Cina mestinya engkau
00:17:16
gembira
00:17:17
sudah semestinya
00:17:19
Ayah bertemu kembali dengan anak-anaknya
00:17:22
Presiden lama tidak ditemuinya
00:17:25
tidak apa-apa Cina tidak apa-apa Kalau
00:17:29
tidak mau
00:17:31
Hai Jala Taruna mau kagak memberikan air
00:17:34
11 Baik saya
00:17:41
Taruna Kapan Kau mempunyai seorang ayah
00:17:44
hihihi kami tidak mempunyai ayah bu ke
00:17:47
Persami mempunyai seorang ayah ih ah
00:17:50
foto mukena suami tidak punya ayah kalau
00:17:54
Kami mempunyai ayah lalu apa perlunya
00:17:56
akan menjadi budak suruhan orang
00:17:59
tuaku berumur delapan tahun aku dan ibu
00:18:02
hampir saja terjun kedalam laut untung
00:18:05
Ibu cepat sadar dan Jika Kami mempunyai
00:18:07
ayah halo apa perlunya aku menjadi budak
00:18:10
suruhan orang waktu aku berumur 10 tahun
00:18:13
tidak mempunyai ayah kami besar dalam
00:18:17
keadaan sengsara rasa gembira di dalam
00:18:20
hati sedikitpun Tidak ada band-kau
00:18:22
Taruna
00:18:24
Sekolah rendah dulu tidak bisa memiliki
00:18:28
lereng seperti kawan-kawanmu yang lain
00:18:30
yaitu tetap sesuai dengan pakaian yang
00:18:32
sudah robek dan Trenggalek sana-sini Itu
00:18:35
semua terjadi karena kita tidak memiliki
00:18:37
seorang ayahmu lebih tak memiliki
00:18:40
seorang ayah selalu kena pajak kita
00:18:42
lihat selama ini KPK Timur saya sudah
00:18:44
Maafkan Yang kenapa kita tidak Ibu
00:18:47
seorang perempuan waktu aku kecil Dulu
00:18:50
aku pernah menangis dipangkuan Ibu
00:18:52
karena dingin dan penyakitan lalu ibu
00:18:56
selalu bilang Ini semua adalah kesalahan
00:18:59
ayahmu Ayah well harus disalahkan
00:19:03
e-blue kemudian aku menjadi budak
00:19:05
suruhan orang jadi ibu mencari bahwa
00:19:07
mencuci pakaian God orang lain Itu semua
00:19:11
terjadi karena kita tidak memiliki
00:19:12
seorang ayah
00:19:14
Hai tapi aku mampu menjadi orang yang
00:19:17
berharga aku berteriak kepada dunia aku
00:19:20
tidak butuh pertolongan orang lain
00:19:23
yang orang yang meninggalkan anak dan
00:19:27
istrinya dalam keadaan sengsara tapi aku
00:19:30
mampu jadi orang yang berharga Meskipun
00:19:32
aku tak kenal kasih sayang seorang ayah
00:19:35
Mertuaku berumur 18 tahun
00:19:38
Hai lain yang ada di pesawat matamu
00:19:40
adalah gambaran ayahku yang telah
00:19:42
selesai
00:19:43
Hai diabaikan kiri dengan seorang wanita
00:19:45
asing yang lalu menyeretnya gelombang
00:19:47
duduk dan akan lupa ia kepada anak
00:19:50
istrinya juga lupa ia kepada sang
00:19:52
jawabnya karena hawa nafsunya telah
00:19:54
menyeretnya ke pintu neraka hutangnya
00:19:56
yang ditinggalkan kepada kita bersih
00:19:58
mentimun sampai buku tabungan pun ikut
00:20:02
hilang juga bersama ayah yang minta itu
00:20:04
ya
00:20:08
hai hidup kita sungguh-sungguh sangat
00:20:10
tersiksa maka jika kita mempunyai ayah
00:20:14
maka yaitu masuknya sebesar-besarnya ya
00:20:16
tapi gak bihalal sekarang kakinya sudah
00:20:20
to agak
00:20:21
ribet
00:20:23
kepada
00:20:26
orang-orang tua yang masuk rumah ini dan
00:20:28
mengatakan kalau ia Ayo kita
00:20:31
[Tertawa]
00:20:34
coba
00:20:37
sedang berhadapan dengan ayat
00:20:40
bisa
00:20:41
bagaimanapun kita tetap
00:20:44
[Musik]
00:20:46
Hai jadi maksudmu ini adalah tanggung
00:20:49
jawab kita telanjang lepaskan hawa
00:20:51
nafsunya dimana-mana dan sekarang ia
00:20:54
kembali karena sudah tua dan kita harus
00:20:56
mengurusnya enak betul
00:20:59
sampai hal
00:21:01
seperti itu terhadap ayah
00:21:06
kandung
00:21:11
yang dulu memang pernah punya ayah tapi
00:21:14
dia sudah meninggal 20 tahun yang lalu
00:21:16
Persib adalah tim yang dibentuk oleh
00:21:19
diri sendiri
00:21:22
siapapun di atas dunia ini
00:21:25
sebagai kemerdekaannya aku memang
00:21:28
berdosa
00:21:30
aku mengaku
00:21:33
sebagai itulah kembali pada hari ini
00:21:36
gimana ritual untuk memperbaiki
00:21:40
kesalahan dan dosa ku Hai tapi sekarang
00:21:44
ya
00:21:46
benar katamu City Aku seorang tua entah
00:21:51
bermaksud untuk mendorong diriku agar
00:21:54
aku diterima di mana ada tempat di tidak
00:21:55
dikehendaki
00:21:59
Baiklah
00:22:01
aku pergi
00:22:03
Tahukah kau Titi betapa malangnya
00:22:06
nasibku
00:22:07
aku repotnya dihormati orang kaya
00:22:11
memiliki uang berjuta-juta baiknya jika
00:22:14
dan diusir pengembaga pengemis oleh anak
00:22:17
kandungnya sendiri
00:22:19
Tapi biarlah
00:22:21
sedalam apapun aku terjerumus sedangkan
00:22:23
secara and
00:22:25
Hai aku tidak akan mengganggu kalian
00:22:27
lagi
00:22:28
Hai
00:22:30
Tunggul ayam jika kasih dia menerima
00:22:33
yang aku lalui Maya aku tidak peduli apa
00:22:36
menjadi
00:22:37
untuk mendapatkan pertolongan dari dia
00:22:40
dulu aku pernah menerima tamparan dari
00:22:42
dia ini
00:22:48
jangan
00:22:50
lupa untuk
00:23:11
[Tertawa]
00:23:20
Hai
00:23:21
[Musik]
00:23:22
saudara-saudaraku supaya jangan
00:23:24
menderita sebagai aku ini
00:23:27
aku mengerti
00:23:30
Bagiku tak ada jalan untuk aku kembali
00:23:33
Jika aku kembali hanya untuk mengganggu
00:23:36
kedamaian dan kebahagiaan Anda bisa aja
00:23:39
Hai Biar aku pergi
00:23:41
Aku tak akan mengganggu kalian lagi
00:23:44
tunggu layar apa ya punya uang apa yang
00:23:47
sudah makan soalnya ayah akan pergi ke
00:23:50
arah tepi jalan atau dalam Sungai
00:23:54
Aku seorang pengemis sekarang
00:23:58
sebenarnya memang aku malu untuk masuk
00:24:02
ke rumah ini aku tinggalkan dulu
00:24:04
aku sudah tua dan lelah langkahku
00:24:07
terayun kembali
00:24:10
ia sudah tiga hari aku berdiri didepan
00:24:13
sana
00:24:15
sebenarnya memang aku malu untuk masuk
00:24:18
ke dalam sini
00:24:22
aku sudah tua
00:24:25
Oh Ibu dan
00:24:27
Ayah dia pergi
00:24:30
ke bank Hai
00:24:33
seperti Global yang dimainkan oleh Anggi
00:24:36
sopan
00:24:37
kebijakan Nazi punah Ka bagaimana tidak
00:24:42
dapat memaafkan Ayah besok hari raya
00:24:46
kita saling memaafkan kepalanya dia akan
00:24:50
pergi setelah itu enggak ada rasa belas
00:24:53
kasihan tidak ada tanggungjawab terhadap
00:24:55
adik-adik yang pernah lagi
00:24:57
[Musik]
00:25:02
jangan kalian mengaku sebagai pendakwah
00:25:05
Aku saja aku sudah Hilangkan rasa itu
00:25:09
seorang kalian harus pilih aku atau dia
00:25:15
buru-buru saja ayat-ayat
00:25:32
Hi Ho
00:26:32
Hi Ho
00:27:32
Aku
00:28:15
takutnya kamu cemburu hihihi huhuhu
00:28:19
[Musik]
00:28:21
Hai
00:28:23
sebelum dia lebih unggul
00:28:30
t-shirt
00:28:31
[Musik]
00:28:32
hai hai
00:28:37
Halo huhuhu
00:28:39
[Musik]
00:28:41
Hai aku telah membunuh ayahku
00:28:45
ini
00:28:48
sungguh kejam
00:28:52
Hai
00:28:55
Ayah pulang
00:28:58
ayah pulang Ayah kesimpulan
00:29:02
[Tepuk tangan]
00:29:11
hai hai
00:29:15
hai hai
00:29:18
hai hai
00:29:23
[Musik]
00:29:30
hai hai