00:00:03
[Musik]
00:00:05
pemirsa akhir-akhir ini berbagai
00:00:06
indikator menunjukkan kondisi ekonomi
00:00:08
sedang tidak baik-baik saja kinerja
00:00:11
Bursa Efek Indonesia kedodoran puncaknya
00:00:13
pada pembukaan perdagangan perdana usai
00:00:16
libur Lebaran 2025 yakni 8 April yang
00:00:19
lalu tepatnya indeks harga saham
00:00:21
gabungan atau IHSG ini anjlok
00:00:24
9,12% pada level 5.912 hingga dilakukan
00:00:28
trading H nah Jason dan pemirsa
00:00:31
ironisnya di tengah kondisi ekonomi yang
00:00:32
sulit justru ada pejabat negara yang
00:00:34
menunjukkan gaya hidupnya yang elit yang
00:00:37
tak terjangkau rakyat kebanyakan hmm dan
00:00:40
kami akan memaparkan rasional data dan
00:00:43
fakta dalam segmen paradoks ekonomi
00:00:46
makin sulit masyarakat kian terjepit nah
00:00:48
coba kita lihat ya apakah benar ekonomi
00:00:50
kita makin sulit coba kita akan buka
00:00:53
pemirsa secara garis besar dulu nih ini
00:00:55
belum masuk ke Indonesia ya secara
00:00:57
global dulu secara dunia di mana ekonomi
00:00:59
global itu diperkirakan hanya tumbuh
00:01:01
2,7% ini menurut data dari World Bank
00:01:04
alias Bank Dunia pertumbuhannya berarti
00:01:06
tidak sesigfikan itu pemirsa apa
00:01:08
pemicu-pemicunya ya mungkin karena
00:01:10
perang dagang yang saat ini ramai ya
00:01:11
antara Tiongkok dengan Amerika dan juga
00:01:13
sejumlah tarif dagang yang diberlakukan
00:01:15
untuk sejumlah negara kemudian ada juga
00:01:17
ekonomi dunia ini staknan 32% menurut
00:01:20
data moneter internasional atau IMF
00:01:22
sementara kalau ekonomi Indonesia
00:01:25
sendiri kayaknya ini agak pesimis deh
00:01:27
hanya banyak yang memprediksi bertubuh
00:01:29
sekitar 4,8 sampai 5% padahal pemerintah
00:01:32
punya target yang dalam tanda kutip
00:01:34
unquat ini sangat ini ya optimistis
00:01:36
tumbuhnya bisa 8% jessica iya Jason dan
00:01:39
pemirsa kalau kita lihat ya sebetulnya
00:01:41
ini bahkan ada pernyataan dari ekonom
00:01:43
loh Jason kalau misalkan Indonesia
00:01:45
sebetulnya enggak perlu ngapa-ngapain
00:01:46
juga sudah tumbuh 5% sedangkan target
00:01:48
pemerintah tumbuhnya 8% apa sih upayanya
00:01:51
kita akan melihat bagaimana dengan
00:01:52
anggaran belanja pendapatan negara atau
00:01:54
APBN untuk tahun 2025 jadi pemirsa untuk
00:01:58
target pendapatan negara ini di Rp3.000
00:02:01
triliun kemudian kita juga bisa melihat
00:02:03
bagaimana total belanja negaranya masih
00:02:06
kurang lebih sama yaitu
00:02:08
Rp3.621 triliun dan untuk defisit APBN
00:02:12
di 2025 ini ditetapkan sebesar
00:02:15
2,53% dari PDB atau Rp616 triliun tapi
00:02:20
kalau kita melihat memang untuk defisit
00:02:22
APBN 2025 ini ditetapkan salah satunya
00:02:24
kalau kita mengingat apa yang
00:02:26
disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri
00:02:28
Mulyani ini sudah mempersiapkan kondisi
00:02:30
ekonomi global pemirsa yang baru-baru
00:02:32
ini terkait dengan tarif antara Trump
00:02:35
kemudian juga Tiongkok yang saling
00:02:37
bertengkar di media sosial ingat enggak
00:02:39
sih Jess betul itu yang bikin satu dunia
00:02:42
kayaknya repot ya tapi kita berbicara
00:02:44
lagi nih Jessica ada loh dampak-dampak
00:02:46
spesifik yang terjadi ketika ee ekonomi
00:02:49
dunia ini dalam tanda kutip tidak
00:02:50
baik-baik saja kalau kita lihat ke
00:02:51
Indonesia dalam slide berikutnya ini
00:02:53
misalnya soal rupiah nih pemirsa nah
00:02:56
nilai tukar rupiah kita itu pemirsa
00:02:58
unjlock rupiah itu unjlock bahkan sampai
00:03:01
17.261 per Amerika Serikat itu
00:03:04
kejadiannya kemarin nih 7 April 2025
00:03:07
pukul
00:03:07
1043 apa sih dampaknya daya beli
00:03:10
masyarakat itu turun karena memang
00:03:12
jadinya orang tuh susah beli ini itu
00:03:14
beli belanja kebutuhan pokok misalnya
00:03:16
kalau Anda mengamati di sejumlah pasar
00:03:18
deh yang paling gampang itu harga-harga
00:03:20
mungkin mengalami kenaikan lalu angka
00:03:22
indeks penjualan R-nya atau IPR-nya juga
00:03:24
menurun Jessica hm jadi ini bisa
00:03:26
terlihat ya dengan rupiah yang anjlok
00:03:28
kemudian daya beli masyarakat yang
00:03:30
menurun ini juga terlihat dari IPR jadi
00:03:33
IR-nya ini pemirsa kalau Anda tahu ini
00:03:36
adalah indeks kelihatan nih kalau di
00:03:39
biasanya ke supermarket ini mereka
00:03:41
pembelian masyarakat tuh turun apa
00:03:43
enggak sih ini dari indeksnya aja
00:03:44
menurun tapi itu tadi ironisnya
00:03:48
masyarakat ee daya belinya turun kok
00:03:50
pejabat malah menunjukkan gaya hidup
00:03:52
yang mewah kemudian bahkan ada salah
00:03:55
satu menteri nih pemirsa naik private
00:03:57
jet untuk melakukan silaturahmi waduh
00:04:00
dan kemudian ada terbongkarnya sejumlah
00:04:04
penegak hukum wow tentunya ini menjadi
00:04:06
sorotan dong bagi masyarakat kok bisa
00:04:09
masyarakat daya belinya menurun tapi di
00:04:10
satu sisi ada yang gaya hidupnya malah
00:04:12
mewah banget Jesson itu ya jadi bikin
00:04:14
ironi ya masyarakatnya lagi terseok-seok
00:04:17
tapi malah pejabatnya memamerkan gaya
00:04:19
hidup mewah pemirsa tapi yang
00:04:21
terseok-seok ini Jessica kalau kita
00:04:23
kembali lagi ke konteks soal ekonominya
00:04:25
ya tidak hanya nilai tek rupiah kita
00:04:27
balik lagi nih tadi sempat disinggung ya
00:04:29
soal IHSG dalam slide berikutnya itu
00:04:31
ternyata kemarin tuh juga sempat jeblok
00:04:33
nah kita lihat nih 2024 atau tahun lalu
00:04:36
indeks utama pasar saham Indonesia itu
00:04:38
sebenarnya turun 2,65% pada level 7.79,9
00:04:43
lalu IHSG ini anjlok kemarin itu ini ya
00:04:47
cukup signifikan
00:04:48
9,19% ke level
00:04:52
5912,06 tepatnya pada 8 April 2025 dan
00:04:56
apa dampaknya kemarin itu BEI sempat
00:04:58
melakukan trading hold yang akhirnya
00:05:01
membuat investor itu berpikir ribuan
00:05:03
kali ya kayaknya untuk melakukan
00:05:04
investasi h jadi Jason dari tadi sudah
00:05:06
membicarakan nih bagaimana kondisi
00:05:08
perekonomian di dalam negeri kita bisa
00:05:11
melihat dari indeks harga SAM gabungan
00:05:12
kemudian nilai tukar rupiah kita tapi
00:05:15
memang ya lagi-lagi ya pemirsa di satu
00:05:18
sisi masih banyak juga pejabat negara
00:05:20
yang merangkap jabatan ini seperti wamen
00:05:23
PKP Fahri Hamzah yang juga ternyata ia
00:05:25
menjadi komisaris btn kemudian pemirsa
00:05:28
yang lainnya ada wamen UMKM Healthy Uni
00:05:31
Moraza ini juga menjadi komisaris ya
00:05:33
kalau di pasar saham ini BBRI
00:05:35
komisarisnya BRI kemudian di UAMEN SDM
00:05:39
Yuliot ini menjadi komisaris Bank
00:05:42
Mandiri juga nih pemirsa dan beberapa
00:05:44
wakil menteri lainnya yang rangkap
00:05:45
jabatan di berbagai BUMN wow hm banyak
00:05:48
ya yang d fungsi aku juga pengin deh Dwi
00:05:50
Fungsi atau Dwi gaji juga pengin deh
00:05:52
kayaknya ya aku juga mau kalau gaji
00:05:54
sayangnya kita enggak bisa dapat kayak
00:05:55
gitu ya pemirsa itu enggak semua
00:05:57
privilege yang bisa semua orang dapatkan
00:05:59
justru banyak masyarakat makin sengsara
00:06:01
kok bisa makin sengsara karena banyak
00:06:03
PHK nih pemirsa yang kelihatan coba kita
00:06:05
lihat lagi nih dalam slide berikutnya
00:06:06
ada PHK yang dialami ini mengalami
00:06:08
kenaikan misalnya nih ada tenaga kerja
00:06:10
terkena PHK itu datanya sampai dengan
00:06:13
18.610 di tahun 2025 kalau dibagi per
00:06:16
wilayah di Jawa Tengah misalnya ada
00:06:18
10.000 lebih orang di Riau ada 3.500
00:06:21
lebih orang dan di Jakarta yang memang
00:06:24
banyak orang melakukan pekerjaan mencari
00:06:27
ee penghidupan mengadu nasib ada 2.600
00:06:30
orang yang kemudian ee terkena PHK itu
00:06:33
menurut data Kemnaker tahun 2025 jadi
00:06:36
bisa dibayangkan ya betapa banyak sekali
00:06:39
jumlahnya ini baru di daerah-daerah ini
00:06:40
belum daerah-daerah lain hm kita sudah
00:06:42
melihat nih berarti data-data yang bisa
00:06:44
menjadi alarm ya sebetulnya tapi pemirsa
00:06:48
yang perlu dilihat juga banyak warga
00:06:50
yang ingin investasi emas apa ini
00:06:53
artinya apakah memang mereka punya uang
00:06:55
untuk berinvestasi emas atau justru
00:06:58
mereka melihat kondisi ekonomi kita
00:07:00
tidak baik-baik saja jadi mereka memilih
00:07:03
berinvestasi di emas yang kita kenal
00:07:04
selama ini sebagai aset safe heaven jadi
00:07:07
pemirsa kalau kita lihat nih ya dalam
00:07:08
beberapa hari terakhir pembelian emas
00:07:10
Antam tuh meningkat bahkan Jason kalau
00:07:13
Anda ketahui ini di beberapa cabang
00:07:15
mereka tuh sampai ngantri dan kehabisan
00:07:17
iya dengan alasan mau investasi kan
00:07:19
katanya dan juga banyak antrian beli
00:07:21
emas di berbagai butik emas logam mulia
00:07:24
Antam yang mereka memang saat ditanya
00:07:27
kenapa fokusnya pada logam mulia Antam
00:07:29
karena mereka percayanya terhadap BUMN
00:07:31
begitu begitu saya jadi mikir ya
00:07:34
ternyata di kondisi seperti ini banyak
00:07:35
masyarakat yang pengin beli emas padahal
00:07:37
emas kemarin sampai tembus R juta ya iya
00:07:39
makanya jadi pertanyaan kira-kira orang
00:07:41
tuh punya duit atau mereka tuh karena
00:07:43
melihat ketidakpastian yang ada di
00:07:45
ekonomi domestik jadi mereka pengin beli
00:07:47
Mas yang mana nih kira-kira iya atau
00:07:49
justru sebenarnya mereka tuh enggak
00:07:50
semiskin itu ya karena ternyata kalau
00:07:52
kita lihat datanya jumlah penduduk
00:07:53
miskin di Indonesia itu tinggi loh
00:07:55
pemirsa kita lihat nih data berikutnya
00:07:57
ternyata jumlah penduduk miskin di
00:07:59
Indonesia itu ada sekitar
00:08:02
24,06 juta orang jumlah penduduk miskin
00:08:05
di perkotaan pemirsa ini 6,66% alias
00:08:08
11,05 juta orang dan jumlah penduduk
00:08:11
miskin di pedesaan itu 11,34% alias
00:08:15
13,01 juta orang jadi secara total
00:08:17
pemirsa ada 24 juta orang miskin dari
00:08:20
kurang lebih 100 juta lebih penduduk
00:08:23
yang ada di Indonesia ini lebih dari
00:08:25
20%-nya loh masih miskin atau di bawah
00:08:27
garis kemiskinan hm semakin miskin tapi
00:08:30
pemirsa sayangnya di satu sisi kita bisa
00:08:32
lihat bersama ya korupsi juga semakin
00:08:35
tinggi dan masih meraja lela dengan
00:08:37
nilai yang sangat fantastis yang pertama
00:08:40
ini terkait dengan korupsi tata kelola
00:08:42
minyak mentah dan produk kilang
00:08:44
Pertamina K3S 2018 hingga 2023 kalau
00:08:50
Anda ingat ini sempat disinggung Liga
00:08:52
Korupsi nih liga korupsi kerugian negara
00:08:55
R3,7 triliun ini di tahun 2023 atau
00:09:00
selama 5 tahun pemirsa ini mencapai
00:09:02
Rp968,5T
00:09:06
ini kira-kira kalau misalkan
00:09:09
didistribusikan ke masyarakat kayaknya
00:09:11
ini bisa nih harusnya ya kemudian ada
00:09:13
korupsi di LPEI kerugian negara mencapai
00:09:16
Rp,7 triliun selanjutnya pemirsa masih
00:09:19
ada lainnya kredit fiktif Bank Jatim
00:09:22
yang cabang Jakarta kerugian negara juga
00:09:24
fantastis
00:09:26
Rp569 miliar dana iklan bank BJB
00:09:30
mencapai Rp22 miliar dan ini nih yang
00:09:34
terakhir yang lagi banyak dibahas ini
00:09:36
kasus swap vonis selepas kasus ekspor
00:09:38
CPO di PN Jaksel yang nilainya mencapai
00:09:41
Rp60 miliar bahkan tidak tertutup
00:09:45
kemungkinan kalau masih ada tersangka
00:09:46
baru dan kerugian negaranya juga
00:09:48
bertambah waduh waduh ini kalau korupsi
00:09:52
ya dibagiin misalnya ke 24 juta orang
00:09:54
yang miskin itu bisa beli berapa gerobak
00:09:56
mie ayam ya atau bisa bikin berapa
00:09:59
gerobak ee ayam goreng fried chicken ya
00:10:01
untuk bisa bikin UMKM ya kita bayangkan
00:10:04
ternyata masih banyak masyarakat miskin
00:10:06
eh tikus-tikusnya juga masih banyak ya
00:10:09
jadi ini menandakan bahwa ekonomi kita
00:10:10
enggak baik-baik saja ya JZ ya betul
00:10:11
sekali dan ini perlu loh menjadi
00:10:13
perhatian bagi pemerintah pengawasannya
00:10:16
seperti apa apalagi sudah ada sejumlah
00:10:18
indikator yang benar-benar mencerminkan
00:10:20
kalau kondisi kita tuh tidak baik-baik
00:10:21
saja terlihat dari IHSG nilai tukar
00:10:24
rupiah bisa melihat juga indeks
00:10:25
penjualan ril kemudian tadi yang
00:10:27
terakhir bagaimana orang
00:10:28
berbondong-bondong beli emas yang
00:10:29
menjadi pertanyaan mereka sebetulnya
00:10:31
ingin safe karena safe haven atau memang
00:10:34
mereka punya uang nah itu dia ya tapi
00:10:36
yang jelas adalah kita juga mendorong
00:10:39
untuk para pengambil kebijakan misalnya
00:10:41
pemerintah dan juga presiden tentunya
00:10:43
untuk bisa bernegosiasi terkait dengan
00:10:45
banyak sekali hal yang terjadi di dunia
00:10:47
termasuk juga e negosiasi untuk itu ya
00:10:49
tarif ya tarif kita ke Amerika yang
00:10:52
kemarin kan mahal banget sampai 32% itu
00:10:55
juga harus bisa didiplomasikan bisa
00:10:57
dinegosiasikan supaya kemudian dampaknya
00:11:00
tidak meluas lagi ke masyarakat kita
00:11:01
doakan semoga ekonomi kita bisa membaik
00:11:03
di tengah situasi yang tidak baik-baik
00:11:04
saja ini pemirsa jelajahi cara baru
00:11:06
mendapatkan informasi download Metro TV
00:11:09
Extend sekarang