Why I'm Quitting Twitter.
الملخص
TLDRI denne videoen deler YouTuberen sine erfaringer med Twitter og hvorfor han har bestemt seg for å redusere bruken av plattformen. Han begynte å bruke Twitter aktivt igjen på slutten av 2021 for å være involvert i sosiale og politiske spørsmål, men føler at Twitter har blitt mer giftig etter at Elon Musk tok over. Han beskriver hvordan plattformen har endret måten folk interagerer på, fremmet negativitet og mobbmentalitet. Algoritmen belønner innhold som skaper sinne, og mange brukere unnviker personlig ansvar. Videoen avsluttes med viktigheten av å beskytte mental helse og fokusere på positive aspekter.
الوجبات الجاهزة
- 👥 YouTube gir en plattform for personlig uttrykk.
- 🗣️ Twitter kan være giftig og påvirke mental helse.
- 📉 Negativitet og mobbmentalitet er utbredt på Twitter.
- 🧠 Personlig ansvar i diskusjoner er viktig.
- 🔄 Algoritmen belønner engasjement, ofte gjennom sinne.
- 🎭 Komunitetsfølelse kan forvandle seg til negativitet.
- ✋ Avgjørende å ta pauser fra giftige plattformer.
- 💭 Refleksjon kan føre til personlig vekst.
- 🚀 Fokuser på positive aspekter av sosiale medier.
الجدول الزمني
- 00:00:00 - 00:05:00
Pengantar video ini disampaikan dengan rasa terima kasih kepada para penonton dan subscriber, sambil menjelaskan tujuan pembuatan video sebagai platform untuk berbagi pendapat dan memperkenalkan diri.
- 00:05:00 - 00:10:00
Pembicara menceritakan pengalamannya mengurangi penggunaan Twitter dan dampak negatif yang dirasakan dari platform media sosial tersebut, serta niat untuk berbagi alasan di balik keputusan ini.
- 00:10:00 - 00:15:00
Sejak aktif di Twitter pada akhir 2021, pembicara merasa terhubung dengan isu keadilan sosial, namun kini mengalami kebingungan akibat perubahan yang terjadi di platform tersebut selepas diambil alih Elon Musk.
- 00:15:00 - 00:20:00
Awalnya Twitter membawa rasa kebersamaan dan menyediakan ruang untuk membahas isu-isu, tetapi perubahan algoritma terutama yang mengincentivasi konten yang negatif membuat pengalaman pembicara di Twitter menjadi tidak nyaman.
- 00:20:00 - 00:25:00
Pembicara menjelaskan bagaimana algoritma Twitter mendorong konten yang mengundang kemarahan untuk meningkatkan engagement, bahkan cenderung menyebarkan konten negatif dan toxic di timeline-nya.
- 00:25:00 - 00:30:00
Bersama dengan konten toxic, pembicara juga mencatat bahwa banyak akun bots atau buzzer di Twitter, yang membuat diskusi menjadi tidak produktif dan cenderung saling menyalahkan satu sama lain.
- 00:30:00 - 00:35:00
Pembicara berbagi pandangannya tentang adanya mob mentality di Twitter yang membuat orang merasa lebih superior, tetapi juga sering kali mengeksplorasi perasaan negatif di antara pengguna lainnya.
- 00:35:00 - 00:44:48
Mengakhiri video, pembicara menekankan pentingnya menjaga kesehatan mental dan fokus pada hal-hal yang lebih produktif, serta memberikan motivasi untuk tetap waras di tengah tantangan yang ada.
الخريطة الذهنية
فيديو أسئلة وأجوبة
Mengapa pembicara ingin meninggalkan Twitter?
Pembicara merasa Twitter semakin beracun dan mempromosikan budaya negativitas dan mob mentality.
Apa dampak Twitter pada kesehatan mental pembicara?
Pembicara merasa bahwa Twitter membuatnya lebih sinis dan berdampak negatif pada kesehatan mentalnya.
Kapan pembicara mulai aktif di Twitter lagi?
Pembicara mulai aktif di Twitter sekitar akhir tahun 2021.
Apa yang memotivasi pembicara untuk bergabung dengan Twitter?
Pembicara bergabung dengan Twitter untuk terlibat dalam isu-isu sosial dan politik dan merasa Twitter menawarkan platform untuk keadilan.
Apa perubahan yang terjadi di Twitter setelah diambil alih oleh Elon Musk?
Twitter mengalami beberapa perubahan, termasuk monetisasi dan penjualan centang biru yang mengubah cara interaksi pengguna.
Apa yang dimaksud dengan mob mentality di Twitter?
Mob mentality di Twitter terjadi ketika kelompok orang secara kolektif menyerang atau mengkritik individu tertentu tanpa diskusi yang produktif.
Apakah semua orang di Twitter memiliki pandangan yang sama?
Tidak, pendapat dan pengalaman di Twitter bisa bervariasi tergantung pada algoritma dan jaringan yang diikuti.
Bagaimana pembicara merasakan komunitas di Twitter?
Awalnya, pembicara merasa komunitas di Twitter mendukung perjuangan keadilan, tetapi itu berubah menjadi lebih negatif.
Apa tujuan dari video ini?
Video ini bertujuan untuk membagikan pengalaman pribadi dan menciptakan akuntabilitas bagi pembicara terhadap konsumsi media sosial.
عرض المزيد من ملخصات الفيديو
- 00:00:00halo semuanya apa kabar em thank you
- 00:00:05banget kalian udah banyak yang nontonin
- 00:00:10video-video ngomong gua di YouTube ini
- 00:00:13kayaknya video sat du video keempat
- 00:00:17video keempat dari gua ngobrol-ngobrol
- 00:00:19eh channel YouTube ini dan video-video
- 00:00:21ngobrol ini nih pengen gua bikin supaya
- 00:00:25gua punya wadah sama channel di mana gua
- 00:00:27bisa ngobrol dan ngutarain
- 00:00:30pendapat-pendapat gua supaya kita juga
- 00:00:32bisa saling kenal lebih dalam lagi
- 00:00:34supaya kalian juga bisa lebih kenal gua
- 00:00:37gitu daripada kalau misalnya post di
- 00:00:40sosial media kayak misal Instagram gitu
- 00:00:41kan cuman sedikit-sedikit atau misalnya
- 00:00:43kalau gua ngomong panjang tuh biasanya
- 00:00:45di podcast orang gitu tapi kalau di sini
- 00:00:48gua pengin ini platform gua gitu jadi
- 00:00:51thank you banget eh subscriber gua
- 00:00:53sekarang sudah wah udah
- 00:00:578,2 guin gua bikin video-video ini bukan
- 00:01:00untuk dapetin subscriber banyak-banyak
- 00:01:02sih cuman thank you yang udah subscribe
- 00:01:05dan semoga kita bisa jadiin ini tempat
- 00:01:08ngobrol-ngobrol eh ini anjing gua minta
- 00:01:12lagi
- 00:01:13minta attention
- 00:01:16mau
- 00:01:19lihat anyway eh oke let me put this
- 00:01:25back jadi gua hari ini pengen ngobrol
- 00:01:27tentang sesuatu yang mungkin apa ya yang
- 00:01:31tadi enggak pernah gua kepikiran pengen
- 00:01:33bikin video karena rada risky dan enggak
- 00:01:37tahu sih gua gua belakangan ini lebih
- 00:01:39kayak ris aion banget kalau soal social
- 00:01:41media just I feel like everybody's on
- 00:01:44edge and just waiting for you to slip up
- 00:01:49dan mungkin ini juga dampak yang dari
- 00:01:51yang gua pengen omongin hari ini gitu ya
- 00:01:53belakangan ini gua
- 00:01:56udah cut down konsumsi dan time waktu
- 00:02:01gua mainin Twitter banyak banget jadi
- 00:02:04gua udah enggak ng-tweet eh gua paling
- 00:02:08kalaupun interact di sana tuh paling
- 00:02:11cuman ng-retweet atau mungkin cuman ee
- 00:02:14ya cuman kayak gitu aja sih tapi gua
- 00:02:17udah enggak bikin trad atau bikin atau
- 00:02:19nyampein pemikiran atau kayak gitu gua
- 00:02:21udah enggak gitu udah lama dan gua juga
- 00:02:23taruh Twitter tuh tadinya kan barengan
- 00:02:26kayak Instagram kayak di folder yang
- 00:02:28sama gitulah kayak di page depannya HP
- 00:02:30gua gua udah sekarang taruh dia di
- 00:02:32paling belakang gitu supaya gua enggak
- 00:02:35kadang latah gitu suka
- 00:02:36buka dan kayaknya gua sekarang udah up
- 00:02:41to a point yang di mana gua pengen quit
- 00:02:45all together gitu em yang mungkin
- 00:02:48tadinya gua udah kayak ayo udah gua mau
- 00:02:50mantau aja gua enggak mau partisipasi
- 00:02:53tapi sekarang pun gua pantau pun
- 00:02:56kayaknya gua gua mau delete aja gitu ee
- 00:03:00dan gua Aku pengin ngomongin
- 00:03:02kenapa jadi pertama mungkin disclaimer
- 00:03:05eh apa yang akan gua ngomongin hari ini
- 00:03:08itu tentunya obviously adalah pandangan
- 00:03:10gua pribadi jadi mungkin bisa banget
- 00:03:13kalian punya experience atau pengalaman
- 00:03:15yang beda di Twitter dan tentunya yang
- 00:03:18akan gua omongin sangat-sangat mungkin
- 00:03:22bahkan menurut gua sangat mungkin gitu
- 00:03:23kalian punya pengalaman yang beda kalau
- 00:03:26algoritma kalian beda gitu karena kan
- 00:03:28Twitter sama aja kayak sosial media
- 00:03:30timeline kita tuh terbentuk dari siapa
- 00:03:32yang kita follow kayak topik-topik apa
- 00:03:34yang kita interact with jadi bisa aja
- 00:03:36yang gua ngomongin nih eksklusif di
- 00:03:39timeline Twitter
- 00:03:41gua em atau di stream-nya gua itulah
- 00:03:45gitu dan stream Twitter gua itu
- 00:03:49kebanyakan pembahasannya soal politik
- 00:03:52dan isu-isu sosial gitu ya dan itu
- 00:03:55stream Indonesia indonesia jadi yang
- 00:03:57bahas politik isu politik dan isu sosial
- 00:04:01Indonesia ini pendapat gua pribadi jadi
- 00:04:04kalau ada yang enggak setuju atau gimana
- 00:04:06ya itu wajar-wajar aja karena lagi-lagi
- 00:04:09pendapat pribadi kenapa gua mau bikin
- 00:04:12ini sebenarnya pengin curhat aja sih
- 00:04:14pengin sharing aja dan tapi at the same
- 00:04:18time juga gua pengin bikin video ini
- 00:04:20supaya video ini bisa jadi
- 00:04:22accountability ke gua soalnya menurut
- 00:04:25gua Twitter tuh sangat-sangat addicting
- 00:04:27jadi biar gua enggak gampang balik lagi
- 00:04:30gitu mungkin nanti sometimes in the
- 00:04:32future gua tergoda untuk balik lagi
- 00:04:36semoga dengan video ini jadi ada
- 00:04:39akuntabilitas ke gua supaya gua kayak
- 00:04:42enggak semudah itu kalau misalnya mau
- 00:04:43balik lagi gitu mungkin sebelum masuk
- 00:04:46yang jelek-jelek ya dan kenapa gua mau
- 00:04:49cabut dari Twitter gua mau bahas kenapa
- 00:04:51gua masuk Twitter in the first place gua
- 00:04:54masuk Twitter tuh sekitar tahun 2021
- 00:04:57kayak itu akhir 2021 dan itu lucu banget
- 00:05:00sebenarnya gua tuh tadinya sama sekali
- 00:05:03enggak main ee gua sempat main jadi gua
- 00:05:06bikin akun Twitter gua tuh lama banget
- 00:05:08kayak
- 00:05:112000
- 00:05:132010 kayak pas masih baru-baru gitu tapi
- 00:05:16itu kan ya ya udah gua enggak terlalu
- 00:05:18mainin gitu nah terus ee jadi basically
- 00:05:22yang mulai aktif lagi tuh akhir
- 00:05:252021 dan itu alasannya karena waktu itu
- 00:05:27lagi rada ramai soal eh delik viral atau
- 00:05:31viral based policy yang di mana
- 00:05:33kasus-kasus tuh yang viral mulai tuh
- 00:05:36kayak diviralin terus diusut gitu kan ya
- 00:05:39dapat keadilan siming
- 00:05:43terus terus habis itu gua jadi mikir
- 00:05:46kayak dan itu semua tuh terjadinya
- 00:05:48biasanya di Twitter gitu kan dan gue tuh
- 00:05:50jadi mikir kayak "Aduh ini kayaknya
- 00:05:53sistem keadilan di negara ini nih rada
- 00:05:57kurang gitu dan gimana ya kalau misalnya
- 00:05:59nanti gua butuh backingan atau misalnya
- 00:06:03atau gua amit-amit kena kasus atau yang
- 00:06:06apa gitu dan gua butuh keadilan viral
- 00:06:09ini gitu dan kayaknya kayaknya sangat
- 00:06:12bermanfaat deh kalau gua punya Twitter
- 00:06:15gitu supaya gua kalau butuh pertolongan
- 00:06:17gua bisa viralin gitu jadi pemikirannya
- 00:06:19tuh sebenarnya itu jadi gua pikir
- 00:06:23kayaknya harus masuk Twitter demi
- 00:06:25keselamatan dan jadya gua bikin gua
- 00:06:27bikin terus habis itu masih enggak
- 00:06:30ngerti itu cara mainnya gimana dan
- 00:06:32sebagainya cuman ya udah akhirnya
- 00:06:34lama-lama tentunya kefigure out terus
- 00:06:36habis itu mulai interaksi eh ternyata
- 00:06:39beberapa teman gua udah ada di sana gitu
- 00:06:42dan gua sempat kesal gitu kayak ih teman
- 00:06:44gue yang di sini kok enggak pernah
- 00:06:45ngajak gua main ke Twitter sih gitu main
- 00:06:47main di sana dan awalnya gua senang gua
- 00:06:49senang banget apalagi mulai gaining
- 00:06:51following dapat engagement dan
- 00:06:53sebagainya gitu jadi yang tadinya buat
- 00:06:57jaga-jaga aja siapa tahu gua butuh
- 00:06:59akhirnya jadi demen main juga sih di
- 00:07:02sana gitu
- 00:07:04nah yang bikin gua dulu suka sama
- 00:07:07Twitter pas main itu tuh ya pertama itu
- 00:07:11ya yang pas lagi
- 00:07:13ramai-ramainya eh viral based policy
- 00:07:15beberapa ya yang viral based eh justice
- 00:07:19sorry eh beberapa gua ngerasa kayak oh
- 00:07:22ini ada walaupun enggak sempurna tapi oh
- 00:07:24ini ada jalan alternatif untuk kita
- 00:07:27dapetin keadilan atau perjuangin
- 00:07:29keadilan di kasus-kasus yang mungkin
- 00:07:32tadi dia kayaknya enggak mungkin gitu
- 00:07:34dan di situ tuh kayak ada ee rasa
- 00:07:38kebersamaan rasa komunitas yang di mana
- 00:07:40kita bisa berorganisir bisa bantu satu
- 00:07:43sama lain saling kompak untuk kayak ayo
- 00:07:47nih kita make sure ee kasus ini nih ee
- 00:07:50viral gitu supaya ee korbannya dapat
- 00:07:53keadilan gitu dan itu tuh itu kayak ada
- 00:07:56sense of community yang menurut gua tuh
- 00:07:59enggak ada di platform sosial media lain
- 00:08:02yang dulu gua rasain di Twitter ee
- 00:08:05soalnya juga kan kalau di Twitter tuh
- 00:08:07beda dari sosial media lain sesuatu tuh
- 00:08:11viralnya cepat banget menurut gua
- 00:08:12viralnya cepat banget karena eh kalau
- 00:08:15misalnya misalnya gua follow A lalu A
- 00:08:20ngetweet tweetnya C gitu padahal gua gak
- 00:08:23follow C
- 00:08:25tc itu tetap masuk ke timeline gua gitu
- 00:08:28atau kalau atau bahkan sekarang kan
- 00:08:30kalau misalnya
- 00:08:32topiknya match lumayan kayak TikTok for
- 00:08:35you page gitu lah kita tuh basically
- 00:08:37kayak TikTok cuma untuk tulisan gitu
- 00:08:38yang di mana viral dan nyebarnya tuh
- 00:08:41cepat sekali dan orang tuh bisa saling
- 00:08:44quote retweet saling komen dan
- 00:08:46sebagainya gitu
- 00:08:47jadi emang desain sosial medianya itu
- 00:08:51tuh rada cocok untuk yang tipe kayak
- 00:08:53gitu nah terus selain itu juga waktu itu
- 00:08:56sempat pas pemilu 2024 ee gua juga
- 00:09:00kan apa coinitiate bijak memilih dan
- 00:09:04kita bikin website bijak memilih itu
- 00:09:06kita sering banget iterate dan minta
- 00:09:09feedback tentang website itu tuh real
- 00:09:13time langsung di Twitter gitu jadi kita
- 00:09:14drop nih link yang mungkin masih belum
- 00:09:17kelar masih beta atau kita drop kayak
- 00:09:21desainnya mungkin kalau yang nge-follow
- 00:09:23gua waktu itu sempat ikut participate
- 00:09:26gitu ya terus kita kayak eh ee kasih
- 00:09:29masukan dong gitu menurut kalian
- 00:09:30kurangnya apa nih apa dan langsung itu
- 00:09:33cepat banget gitu dan itu tuh
- 00:09:35benar-benar ngebantu ee kami waktu itu
- 00:09:38di bijak memilih untuk bikin ee
- 00:09:41platformnya lebih baik jadi kita soft
- 00:09:43launch-nya tuh di Twitter dulu baru
- 00:09:45habis itu ke Instagram ke TikTok dan
- 00:09:47sebagainya gitu dan itu tuh kayak
- 00:09:49produktif lah menurut gua ya nah terus
- 00:09:53selain itu tentunya kayak gua suka di
- 00:09:55Twitter supaya ngerasa bisa dapat
- 00:09:58informasi real time cepat banget gitu ya
- 00:10:01jadi kayak ee tentang misalnya bencana
- 00:10:05alam atau kejadian-kejadian berita atau
- 00:10:09pendapat orang dan itu diskusi-diskus
- 00:10:11diskusinya menarik banget bisa lihat
- 00:10:13berbagai perspektif
- 00:10:16pandangan ee ya dan itu seru gitu
- 00:10:18menurut gua
- 00:10:20nah terus tambah tambambah lagi habis
- 00:10:22itu gua kan sangat-sangat sempat dalam
- 00:10:26banget di komunitas anime fandom Jujutsu
- 00:10:29Kaizen dan Fandom Jujutsu Kaisen tuh
- 00:10:31sangat hidup lah di Twitter jadi gua gua
- 00:10:35punya ya gua ngikutin jadi gu gua punya
- 00:10:38dua tahun lah gitu yang satu tuh untuk
- 00:10:39khusus anime ngikutin apa segala itu
- 00:10:42seru banget seru banget itu kayak escape
- 00:10:44gua akun yang itu gitu ya tapi
- 00:10:49sekarang gua ngerasa semua hal hampir
- 00:10:53semua hampir semua hal yang gua
- 00:10:57sukain dan tentang Twitter itu tuh udah
- 00:11:00beda gitu sekarang gua gua sempat
- 00:11:03refleksi kan kayak sejak kapan nih kayak
- 00:11:05begitu dan gua sadar kayaknya semenjak
- 00:11:09di-take over sama Elon Mas semenjak
- 00:11:12Twitter diambil alih sama Ilon ee dia
- 00:11:16bikin perubahan ada beberapa perubahan
- 00:11:19gitu di sistem Twitter ini yang pertama
- 00:11:22itu di mana ee Twitter bisa dimonetisasi
- 00:11:26yang jadi kalau lu bayar lu bayar untuk
- 00:11:28Twitter nih itu lu bisa dibayar lumayan
- 00:11:31kayak YouTube ee tapi bukannya AdSense
- 00:11:34tapi ini nih kayak peragement gitu jadi
- 00:11:36basically simpelnya semakin tweet lu
- 00:11:39dapat banyak engagement eh semakin bayar
- 00:11:42lu kemungkinan dibayar sama dapat
- 00:11:45bayaran dari Twitter lebih besar enggak
- 00:11:47peduli engagement-nya bagus atau jelek
- 00:11:50gitu ya itu yang pertama yang kedua itu
- 00:11:52dia jual centang biru ya kan yang
- 00:11:55dulunya tuh centang biru itu kan untuk
- 00:11:57verifikasi akun official sama
- 00:12:00orang-orang terkenal dan sebagainya jadi
- 00:12:02kayak lu tuh harus apply gitu terus
- 00:12:04diverify baru lu dapat centang biru
- 00:12:07sekarang belikan dan terlebih lagi jadi
- 00:12:11centang biru itu tadi ee kalau yang ada
- 00:12:13centang biru artinya lu bayar untuk
- 00:12:15Twitter artinya lu bisa ee monetisasi
- 00:12:18dan tapi sekarang bahkan centang biru
- 00:12:20itu bisa disembunyiin gitu nah apa yang
- 00:12:24terjadi dari hal-hal ini ee itu
- 00:12:30jadinya sistem si algoritme dan platform
- 00:12:34Twitter itu
- 00:12:36mengincentivize orang-orang untuk dapat
- 00:12:38engagement
- 00:12:39sebanyak-banyaknya dan apa hal yang
- 00:12:42paling mudah dapat engagement itu ketika
- 00:12:45lu bikin orang marah
- 00:12:47jadi bahkan sebelum perubahan ini
- 00:12:49menurut gua Twitter tuh udah
- 00:12:53lebih tempat untuk orang marah-marah
- 00:12:55dibanding platform lain gitu ya atau
- 00:12:57tempat orang ee mengkritik sesuatu atau
- 00:13:01tempat orang kayak
- 00:13:03eh complaining misuh-misuh gitu tapi ini
- 00:13:07dengan dia bilang "Hei semakin
- 00:13:09engagement lu semakin tinggi lu
- 00:13:12kemungkinan akan bisa monetisasi dibayar
- 00:13:14lebih tinggi." Jadi banyak banget
- 00:13:16akun-akun yang mendedikasikan eksistensi
- 00:13:19mereka untuk rage bait namanya di mana
- 00:13:23ya mereka akan ng-etweet
- 00:13:26atau yang akan ngetweet apapun yang
- 00:13:29bikin orang marah gitu ya supaya mereka
- 00:13:32dapat maimum engagement and profit gitu
- 00:13:35kan ya jadi karena itu kita udah enggak
- 00:13:38bisa bedain nih antara ini opini orang
- 00:13:42karena dia emang pengin diskusi dan
- 00:13:44beropini dan emang opininya kayak gitu
- 00:13:47atau dia ng-rage bait doang dan itu udah
- 00:13:50campur aduk apalagi centang biru bisa
- 00:13:52disembunyiin gitu kan dan habis itu
- 00:13:54selain selain hal ini gua juga ngerasa
- 00:13:57ada apa ya algoritmenya tuh semakin
- 00:14:01nge-reward hal-hal yang ekstrem
- 00:14:04jadi ini menurut gua nge-play on emang
- 00:14:07manusia secara natural kan punya bias
- 00:14:10yang lebih terhadap hal-hal negatif
- 00:14:14terhadap berita-berita yang negatif
- 00:14:17berita-berita negatif hal-hal yang
- 00:14:19negatif dapat clicks dapat quote retweet
- 00:14:23dapat retweet dapat comen dan karena itu
- 00:14:27otomatis dan apalagi ditambah lagi ada
- 00:14:30insentif dari Twitter yang ya udah
- 00:14:33akhirnya makin lama timeline-nya tuh
- 00:14:35makin penuh dengan kemarahan rage bait
- 00:14:38dan hal-hal negatif gitu yang gua rasain
- 00:14:41yang kedua itu gue juga sadar bahwa
- 00:14:44banyak ini mungkin lebih nasional
- 00:14:46bukannya bukannya kayak nasional tapi
- 00:14:49nasional banyak buzer eh bots
- 00:14:54buzer dan gua maksudnya gini gue yakin
- 00:14:58buzer tuh ada di semua platform media
- 00:15:01tapi karena tadi karena sistem sosial
- 00:15:05medianya X eh sorry Twitter yang ya itu
- 00:15:10yang apa nyebarnya cepat banget apalagi
- 00:15:13dia nge-incentivize hal-hal yang ekstrem
- 00:15:15negatif dan hal sebagainya itu tuh
- 00:15:19kayaknya lebih gampang untuk kayak
- 00:15:21diobrak-abrik buzer gitu dan di mana
- 00:15:23buzer kan pasti akan ngutarin sesuatu
- 00:15:26yang nyebelin atau yang bikin orang
- 00:15:27marah nah itu kan dapat banyak
- 00:15:29engagement akhirnya naik terus naik
- 00:15:30terus naik terus gitu
- 00:15:32loh jadi untuk ngaburin pembicaraan dan
- 00:15:35sebagainya itu kayak kayaknya mudah
- 00:15:37sekali di sana gua ngerasa kayak habis
- 00:15:39itu juga banyak banget akun-akun Anon
- 00:15:41gitu kan ya di Twitter jadi gua ngerasa
- 00:15:43kayak kombinasi akun-akun Anon habis itu
- 00:15:46banyaknya buzer bots terus habis itu
- 00:15:50algoritme Twitter yang nge-push hal-hal
- 00:15:53negatif dan ekstrem terus habis itu ada
- 00:15:57insentif dari sistem yang di mana
- 00:15:59semakin engagement luna tinggi no matter
- 00:16:02what it is lu bisa bikin duit bahkan di
- 00:16:05situ yang ngencourage orang untuk makan
- 00:16:07reach bating dan sebagainya akhirnya lu
- 00:16:08benar-benar ngubah ekosistem Twitter ini
- 00:16:12yang udah beda aja gitu untuk gua
- 00:16:16nah gua enggak bilang gua enggak mau
- 00:16:19bilang bahwa perubahan ini itu hanya
- 00:16:22karena Elonmas dan bazer pemerintah atau
- 00:16:24misalnya bazer apapun gitu karena
- 00:16:26menurut gue itu
- 00:16:28disenuous gua pun merasa
- 00:16:31orang-orangnya juga apa ya mungkin ya
- 00:16:35semakin mereka bermain di sana semakin
- 00:16:37ada kultur yang
- 00:16:39terbangun akhirnya tuh jadi
- 00:16:43ada tipe jadi orang yang suka di Twitter
- 00:16:46itu adalah tipe-tipe orang tertentu gitu
- 00:16:49jadi Twitter attract certain types of
- 00:16:51people also nah jadi itu kecombine sama
- 00:16:56ada perubahan sistem dan ada buzer yang
- 00:16:59masuk dan bots dan lu dibolehin
- 00:17:04un membuat platform Twitter untuk gua
- 00:17:09yang tadi sempat menyenangkan jadi
- 00:17:12sangat toxic tentu lagi-lagi gua enggak
- 00:17:14bilang semua orang yang ada di Twitter
- 00:17:16itu kayak yang begini gitu atau yang
- 00:17:19bahkan nanti yang akan gua ee
- 00:17:22deskripsiin lebih lanjut gitu ya enggak
- 00:17:25karena obviously lagi-lagi eh ini stream
- 00:17:29timeline gua nih bisa jadi timeline
- 00:17:31kalian beda gitu bisa jadi ada orang
- 00:17:33yang di Twitter kan di timeline One
- 00:17:36Piece mungkin atau di Twitter di
- 00:17:40timeline Amerika atau di timeline beauty
- 00:17:45itu ada macam-macam gitu jadi gua enggak
- 00:17:47enggak bisa bilang semua tapi yang di
- 00:17:48timeline gua nih yang gua lihat itu tuh
- 00:17:52seperti ini dan ini eh lagi-lagi
- 00:17:54pendapat pribadi dan di timeline gua
- 00:17:58juga enggak semua ada yang waras tapi
- 00:18:02sayangnya kalah banyak sepertinya
- 00:18:05dan enggak teramplifikasi sama algoritma
- 00:18:09ya gitu yang gua rasain di Twitter itu
- 00:18:12tuh ketoksikannya tuh yang pertama tuh
- 00:18:14gua ngerasa banyak banget orang di sana
- 00:18:16tuh yang super negatif aja about
- 00:18:19everything tentang segala hal lagi-lagi
- 00:18:21mungkin ini karena eh itu ya human bias
- 00:18:25tadi gitu yang di mana kita ketika
- 00:18:26ngelihat sesuatu yang negatif lebih
- 00:18:28lebih cenderung yang bikin kita marah
- 00:18:30tuh lebih cenderung bikin kita interact
- 00:18:32dan karena kita interact eh algoritme
- 00:18:35mreward itu dinaikin ke atas gitu jadi
- 00:18:38akhirnya yang gua lihat itu yang negatif
- 00:18:40doang banyak negativityya tuh emang
- 00:18:44orang ke Twitter untuk komplain
- 00:18:47contohnya kalau salah satu yang suka
- 00:18:48muncul terus tuh komunitas marah-marah
- 00:18:50gitu ya namanya komunitas marah mereka
- 00:18:53di sana untuk komplain dan marah-marah
- 00:18:55gitu dan ya udah enggak apa-apa
- 00:18:57sebenarnya there's nothing wrong itu
- 00:18:59sosial media hak mereka untuk
- 00:19:02marah-marah hak mereka untuk komplain di
- 00:19:06akun mereka atau di Twitter itu enggak
- 00:19:08apa-apa gua enggak bilang itu salah
- 00:19:09cuman
- 00:19:11maksudnya hal tersebut dari pandangan
- 00:19:14gua yang bermain juga nih jadi kayak gua
- 00:19:17tiap kali buka tuh kayak terpapar
- 00:19:19negatif negatif negatif
- 00:19:22yang jadi bikin gua ngerasa itu sangat
- 00:19:25toxic gitu kedua juga dan yang ini yang
- 00:19:28paling bikin
- 00:19:29gua apa ya
- 00:19:31kayak ini sih sebenarnya yang
- 00:19:34bikin gua paling enggak mungkin yang ini
- 00:19:37yang ini nanti deh yang ke yang terakhir
- 00:19:39deh so ini yang paling gitu kan katanya
- 00:19:42kalau misalnya bikin essay tuh poin
- 00:19:46paling kuat tuh yang terakhir gitu
- 00:19:48anyway eh jadi dan habis itu yang kedua
- 00:19:52yang bikin yang gua realize pattern-nya
- 00:19:55juga tuh banyak orang di Twitter itu tuh
- 00:19:59suka selalu nyalahin faktor eksternal
- 00:20:01untuk segala
- 00:20:02hal dan itu ya faktor eksternal tuh apa
- 00:20:06ya kayak sistem
- 00:20:08pemerintah privilege atau hal yang dari
- 00:20:10sananya dan sebagainya gitu lah kayak
- 00:20:12jadi isinya tuh komplain tentang
- 00:20:14pemerintah tentang sistem
- 00:20:17tentang apa kayak ya udah hal-hal
- 00:20:20eksternal gitu lah ya dan maksud
- 00:20:23gua dan yang toksiknya tuh ketika
- 00:20:26misalnya ketika ada orang yang bilang
- 00:20:29"Eh tapi enggak semuanya soal eksternal
- 00:20:33loh." gitu ada juga nih certain degree
- 00:20:35of personal accountability atau tanggung
- 00:20:39jawab pribadi yang kontribusi ke situ
- 00:20:42gitu itu tuh pasti langsung dirujak dan
- 00:20:45langsung
- 00:20:46dikata-katain jadi
- 00:20:49kayak banyak yang apa ya kayak pemikiran
- 00:20:53yang diterima secara general di Twitter
- 00:20:55itu tuh ya itu yang di mana kita selalu
- 00:20:57nyalahin faktor eksternal dan
- 00:21:00tidak terlalu ambil tanggung jawab
- 00:21:03pribadi dan kalau ada orang yang berbeda
- 00:21:06pendapat atau pengin nunjukin atau point
- 00:21:09out hal yang di situ itu tuh pasti akan
- 00:21:13dirujak bersama gitu dan jadinya udah
- 00:21:16enggak terlalu produktif juga gitu loh
- 00:21:19untuk diskusi karena gini gua enggak
- 00:21:22bilang faktor eksternal kayak misalnya
- 00:21:24kebijakan pemerintah atau pemerintah
- 00:21:26atau sistem itu tidak penting tentu saja
- 00:21:31tidak gitu sangat penting di kehidupan
- 00:21:34sangat berpengaruh tapi kehidupan kita
- 00:21:37dan banyak hal-hal isu itu kan enggak
- 00:21:41cuman karena faktor eksternal yang
- 00:21:44sistemik tapi ada juga to a certain
- 00:21:48degree
- 00:21:50faktor personal accountability
- 00:21:53faktor pribadi dan individunya contoh ya
- 00:21:57contoh waktu gua gua ambil contohnya gua
- 00:22:00aja deh contoh waktu gua diskusi joki
- 00:22:03gitu ya jeder gua jederin tuh kan joki
- 00:22:06di Twitter sempat rame sekali gitu kan
- 00:22:10nah banyak yang langsung banyak yang
- 00:22:13kontra malah nak bilang kayak ya lu
- 00:22:16enggak bisa salahin dong orang joki
- 00:22:18soalnya pertama kayak misalnya secara
- 00:22:21sistem edukasi Indonesia belum sempurna
- 00:22:24habis itu banyak yang orang tuh yang
- 00:22:27masih terjebak kemiskinan struktural
- 00:22:30jadi akhirnya mereka terpaksa menjoki
- 00:22:32dan sebagainya gitu langsung ditarik ke
- 00:22:34faktor eksternal langsung ditarik bahwa
- 00:22:37ini salahnya faktor eksternal ini
- 00:22:39salahnya ee kebijakan pemerintah yang
- 00:22:42tidak ee berpihak kepada rakyat ini
- 00:22:45salahnya ee hal-hal sistemik di
- 00:22:48pendidikan kita atau kemiskinan
- 00:22:50struktural
- 00:22:53padahal yang enggak bisa dipungkirin
- 00:22:56bahwa orang yang bikin jasa joki atau
- 00:22:59yang partisipasi
- 00:23:01dengan joki akademia ini yaitu ada
- 00:23:06tanggung jawab pribadinya mereka dong
- 00:23:09gitu kan mereka milih untuk ngambil ke
- 00:23:10sana dan mereka kalau misalnya ngomongin
- 00:23:14misalnya kalau misalnya ngomongin soal
- 00:23:16ee butuh uang gitu kan ada cara banyak
- 00:23:19untuk cari uang gitu nah tapi kalau gua
- 00:23:21ngomong kayak gini di Twitter itu pasti
- 00:23:23langsung kayak enak banget lu ngomong
- 00:23:26kayak begitugitu ini kan enggak semua
- 00:23:28orang itu napak tanah dikit enggak pasti
- 00:23:30langsung kayak gitu nah maksud gua
- 00:23:34lagi-lagi faktur eksternal sistemik itu
- 00:23:37tentu hadir dan tentu mengamplifikasi
- 00:23:40masalah misalnya dalam kasus joki ini
- 00:23:42nih tapi kita tidak bisa meniadakan
- 00:23:45tanggung jawab individu juga gitu nah
- 00:23:49gua
- 00:23:51ngerasa setiap kali ada pembahasan itu
- 00:23:54selalu begitu enggak hanya di joki di
- 00:23:57Twitter semuanya dan jadinya akhirnya
- 00:24:01yang gua rasain itu tuh ya udah
- 00:24:05pembahasannya it's not going anywhere
- 00:24:07dan mereka hanya menerima pendapat yang
- 00:24:10dengan populer yang ada di Twitter itu
- 00:24:12kalau kita
- 00:24:13terlalu apa-apa nyalahin semuanya atau
- 00:24:17terlalu over emphasize ke faktor
- 00:24:20eksternal ya akhirnya kita cuman
- 00:24:22complaining soal ini kan faktor
- 00:24:24eksternal itu di luar kendali kita kan
- 00:24:26ya akhirnya kita cuman kita ngerasa
- 00:24:30stuck kita cuman akhirnya
- 00:24:33komplain
- 00:24:34dan itu tuh kurang produktif untuk gua
- 00:24:38gitu ya jadi dan hal-hal itu kan
- 00:24:41akhirnya ketika gua di terpapar
- 00:24:44diskusi-diskusi dan pendapat itu terus
- 00:24:46itu mempengaruhi bagaimana gua memandang
- 00:24:48dunia dan sekitar gua juga gitu yang di
- 00:24:51mana gua mulai ngerasa
- 00:24:53kayak gua akhirnya terlalu fokus ke
- 00:24:55hal-hal yang enggak bisa gua kendali
- 00:24:58yang akhirnya bikin
- 00:25:00gua miserable dan
- 00:25:03kesal ngerasa enggak bisa ngapa-ngapain
- 00:25:07dibanding gua fokus ke hal-hal yang
- 00:25:08sebenarnya bisa ada dalam kendali gua
- 00:25:12karena lagi-lagi faktor eksternal
- 00:25:14seperti
- 00:25:16pemerintah seperti sistem itu tentu
- 00:25:18sangat berpengaruh untuk kehidupan
- 00:25:20pribadi kita tapi kita ada kita punya
- 00:25:23pilihan dan kita pun punya agensi dan
- 00:25:27kita pun punya hal-hal yang ada di dalam
- 00:25:29kendali kita yang di mana kita kalau
- 00:25:32kita berusaha itu tuh bisa make things
- 00:25:34better gitu nah tapi kalau kita yang ini
- 00:25:37pendapat gua gitu ya kalau kita terlalu
- 00:25:39over emphasize segala sesuatunya ke
- 00:25:41eksternal akhirnya kita enggak ada ambil
- 00:25:44responsibility ke diri yang akhirnya
- 00:25:47kita ngerasa kayak ya udah emang gua
- 00:25:49enggak bisa ngapa-ngapain faktor
- 00:25:50eksternalnya kayak begitu gitu nah ini
- 00:25:53nih menurut gua ada pandangan yang cukup
- 00:25:55toxic gitu karena rada terlalu ekstrem
- 00:25:58di Twitter yang gua temuin dan lagi-lagi
- 00:26:01kalian kalau punya pandangan yang beda
- 00:26:02dari gua tuh enggak apa-apa kalau
- 00:26:03misalnya menurut kalian enggak ah emang
- 00:26:05semuanya faktor eksternal kok gitu ya
- 00:26:08enggak apa-apa nah tapi intinya beyond
- 00:26:10that itu adalah udah enggak bisa beda
- 00:26:12pendapat nih kayak begini di Twitter itu
- 00:26:15lu pasti dirujak bareng-bareng nah ini
- 00:26:19ngebawa ke halal alasan ketiga yang
- 00:26:22menurut gua toxic di Twitter yang bagi
- 00:26:25gua ini yang paling
- 00:26:28bikin gua udah enggak tahan yaitu ya itu
- 00:26:32eh ngerujak bareng-bareng ada ada
- 00:26:34certain mob mentality di sana dan mob
- 00:26:37mentality-nya itu juga ada apa ya
- 00:26:43didasari oleh sikap yang ngerasa holier
- 00:26:47than atau sikap selfrie yang di mana
- 00:26:50ngerasa lebih
- 00:26:52lebih suci atau lebih secara ideologi
- 00:26:57lebih murni atau ngerasa lebih
- 00:26:59intelektual dari orang lain gitu yang
- 00:27:02gua suka lihat di Twitter sebenarnya di
- 00:27:05Twitter tuh cukup homogen menurut gua ya
- 00:27:08at least lagi-lagi at least di timeline
- 00:27:10gua tipe orang yang masuk ke sana itu
- 00:27:14tipically enggak semua tapi banyaklah
- 00:27:16gitu ya atau mungkin bahkan mayoritas
- 00:27:18gua enggak tahu itu pasti pemandangannya
- 00:27:21lumayan mirip-mirip makanya ada ide yang
- 00:27:23populer di sana ada ide yang kalau lu
- 00:27:26ngomong pasti dirujak kayak gitu kan
- 00:27:28yang gua lihat justru mereka tuh banyak
- 00:27:31banget yang hobi saling ngejatuhin satu
- 00:27:33sama lain padahal seperjuangan lah bisa
- 00:27:37dibilang gitu suka ngejatuhin satu sama
- 00:27:40lain dan menurut gua ini juga ada faktor
- 00:27:42karena gimana si platform Twitter ini
- 00:27:45di-setup kalau di Instagram atau di
- 00:27:48YouTube atau misalnya di TikTok gitu ya
- 00:27:50ketika ada orang bikin konten dan kita
- 00:27:53komen ya udah komennya paling bisa
- 00:27:56di-replly sama
- 00:27:57orang atau di-like gitu aja kayak ya
- 00:28:01udah sebatas itu mungkin kalau misalnya
- 00:28:03di TikTok bisa di stage dan sebagainya
- 00:28:05cuman itu kayak effortnya masih rada
- 00:28:07lebih gitu kan ya tapi kalau di Twitter
- 00:28:10itu ada fitur yang namanya kan quote
- 00:28:12retweet yang di mana tweet orang lu bisa
- 00:28:16quote retweet terus lu bikin trad baru
- 00:28:19gitu fitur code retweet ini jadinya
- 00:28:22menurut gua sangat menginsentifkan orang
- 00:28:23di Twitter untuk saling hajar satu sama
- 00:28:25lain j misalnya ada orang bikin satu
- 00:28:27opini nih terus lu quote retweet lu
- 00:28:30bilanglah ini "Oh enggak gitu ini
- 00:28:32harusnya begini gini gini gini dan ya
- 00:28:35sebagainya gitulah." Itu tuh dientifkan
- 00:28:37soalnya bisa jadi quote retweetan lu
- 00:28:40lebih ramai engagement ya dari yang
- 00:28:43original gitu kan nah ini apa ya kayak
- 00:28:47sebenarnya enggak ada yang salah dengan
- 00:28:49adu argumen gitu cuman sering kali yang
- 00:28:52gua lihat di Twitter itu tuh yang ada
- 00:28:55meme-nya yang bilang
- 00:28:56kayak lu nge-tweet apapun di Twitter tuh
- 00:28:59bisa di-take out of context dan dibuat
- 00:29:02orang tuh kayak dibuat bahan bully gitu
- 00:29:05misalnya lu bilang gua suka apel habis
- 00:29:07itu ada yang qu retweet bilang "Oh jadi
- 00:29:09lu enggak peduli sama hak jeruk gitu."
- 00:29:11Oh jadi artinya lu benci jeruk enggak
- 00:29:14padahal gua cuma bilang gua suka
- 00:29:17apel benci hak jer apa benci jeruk atau
- 00:29:20enggak peduli hak jeruk itu kan di topik
- 00:29:23yang lain gitu nah tapi itu yang sering
- 00:29:25terjadi gitu di Twitter yang bukannya
- 00:29:27malah produktif argumennya tapi malah
- 00:29:30saling menjatuhkan satu sama lain dan
- 00:29:32cuman pengin ya aduh pintar-pintaran
- 00:29:36sama yang lebih suci aja gitu kadang
- 00:29:38akhir yang gua lihat itu yang gua lihat
- 00:29:40gitu banyak tentu lagi-lagi enggak semua
- 00:29:43tapi banyak yang gua lihat kayak gitu
- 00:29:45dan ketika ada satu nih yang nge-quat
- 00:29:47retweet nyerang nah itu mob mentality
- 00:29:51itu tuh suka keluar akhirnya mereka
- 00:29:55kayak oh iya ikutan ya emang gua udah
- 00:29:57lama enggak suka sama dia akhirnya nih
- 00:29:59downfall eranya dia nih akhirnya tu tu
- 00:30:02gitu so emang ada mod mentality yang
- 00:30:05pengin nge-bully dan ngerujak itu di
- 00:30:07sana lagi-lagi karena gua ngerasa kayak
- 00:30:09banyak banget orang di sana tuh kayak
- 00:30:11sangat they're there to complain and be
- 00:30:16marah-marah and negative dan mungkin
- 00:30:19teramplify
- 00:30:20dengan ya apa ya keadaan di platform itu
- 00:30:24yang memang sudah toxic gitu untuk gua
- 00:30:27gua enggak tahan gua enggak tahan eh
- 00:30:30apalagi kayak ada banyak banget
- 00:30:32yang orang-orang yang di-cancel di sana
- 00:30:37atau padahal mereka enggak salah
- 00:30:41apa-apa atau bahkan ada orang yang
- 00:30:45tiba-tiba dipread rumor aja gitu terus
- 00:30:47habis itu dituduh-tuduh ini
- 00:30:49itu dari hal yang benar-benar enggak
- 00:30:52jelas terus orang yang emang emang
- 00:30:54pengin jump on the band wagon ngbully
- 00:30:56aja akhirnya ikutan gitu
- 00:31:00jadi gua ngerasa orang di sana tuh cuma
- 00:31:03nungguin apa nih drama selanjutnya siapa
- 00:31:05nih yang bisa gua rujak selanjutnya apa
- 00:31:08nih apa nih yang bisa apa nih siapa nih
- 00:31:10yang bisa gua hajar lagi selanjutnya
- 00:31:12siapa nih target kita selanjutnya gua
- 00:31:14ngerasa orang-orang di sana tuh sekarang
- 00:31:15malah kayak gitu gitu ini udah
- 00:31:17sangat-sangat tidak sehat
- 00:31:20mereka they're just there waiting for
- 00:31:23you to sleep supaya mereka bisa
- 00:31:25bareng-bareng nghajar lu kadang-kadang
- 00:31:28mereka akan nghajar lu
- 00:31:31dengan bawa-bawa terminologi yang langit
- 00:31:35yang atau bawa-bawa jurnal atau dengan
- 00:31:39bahasa-bahasa akademianya mereka supaya
- 00:31:42mungkin terlihat lebih pintar atau
- 00:31:44mereka mau gateeke keepep gerakan karena
- 00:31:47menurut mereka lu ter lu enggak layak
- 00:31:50untuk ikut ngomong tentang hal ini
- 00:31:52karena lu ideologinya kurang murni
- 00:31:55jadi udah ya begitulah gitu dan gini
- 00:31:59lagi dan gini gua enggak nutup
- 00:32:01kemungkinan bahwa yang bikin onar ini
- 00:32:04bisa jadi buzer atau bots gitu
- 00:32:08bisa banget kayak yang gua bilang tadi
- 00:32:10banyak buzer di Twitter itu bisa banget
- 00:32:14tapi tetap aja enggak nutup kemungkinan
- 00:32:18bahwa ada banyak juga orang-orang di
- 00:32:21sana yang more than happy to jump in the
- 00:32:24bandwagon yang pengin ikut-ikutan gitu
- 00:32:27ada kok akun-akun real gitu kan nah ini
- 00:32:29lagi-lagi kayak kita enggak bisa sekedar
- 00:32:34nyalahin sistem atau nyalahin faktor
- 00:32:38eksternal kayak misal buzer atau yang
- 00:32:39tadi dibilang algoritmanya emang
- 00:32:41ngreward hal-hal toxic yang akhirnya
- 00:32:43bikin banyak orang ngrage bait yang
- 00:32:46akhirnya bikin saling cancel satu sama
- 00:32:48lain itu kan pasti engagementnya tinggi
- 00:32:50gitu ya tapi kita gak bisa salahin
- 00:32:53sistem sama buzer-bzer ini doang gitu
- 00:32:56karena individunya juga ambil peran
- 00:32:58menurut gua Dan jadi akhirnya karena
- 00:33:01alasan-alusan ini mob mentality itu
- 00:33:03sikap yang folier dan down yang emang
- 00:33:07cuman pengin lihat aja nih brahma ee
- 00:33:11pengin ngerujak em nunggu ada orang yang
- 00:33:16slip up supaya mereka
- 00:33:18bisa
- 00:33:20pamer
- 00:33:22intelektualitas
- 00:33:24dan superioritas moral mereka di atas
- 00:33:29atas orang yang tersandung ini
- 00:33:33eh super negative about everything dan
- 00:33:37selalu nyalahinnya hal eksternal doang
- 00:33:39itulah alasan-alasan kayak gua ngerasa
- 00:33:41udah sudah saya sudah
- 00:33:44tidak sudah sangat tidak sehat
- 00:33:47dan gua udah enggak bisa di Twitter
- 00:33:50bahkan asent observer dan gua pun sadar
- 00:33:53gitu selama
- 00:33:54gua nyebur di Twitter main Twitter dan
- 00:33:58sebagainya gua jadi gua pun menjadi
- 00:34:02seperti
- 00:34:03itu gua pun jadi orang yang sangat
- 00:34:07bitter yang sangat
- 00:34:09sinis
- 00:34:10yang mental health gua hancur
- 00:34:14terpengaruh lah bukan hancur ya gua
- 00:34:18jadi ya mental health gua horrible aja
- 00:34:20gitu kayak dan bahkan gua
- 00:34:24sampai secara enggak sadar menganggap
- 00:34:27bahwa Twitter itu adalah cerminan
- 00:34:30Indonesia yang padahal sangat-sangat
- 00:34:32tidak benar gitu kan karena gitu
- 00:34:35populasi Twitter itu dibanding sosial
- 00:34:37media e Indonesia lain tuh kayak ee
- 00:34:42lumayan dikit gitu ya
- 00:34:44ee terus habis itu gua juga kenal ya ini
- 00:34:47yang lucu ya gua kenal kan gua tahu
- 00:34:50banyak orang yang ada di Twitter in real
- 00:34:52life jadi gua temenan beneran gitu in
- 00:34:55real life dan kalau in real life itu
- 00:34:58mereka orang-orang yang sangat normal
- 00:35:01yang sangat-sangat waras yang kalau
- 00:35:03diajak diskusi itu sangat nuans dan
- 00:35:05tidak ekstrem gitu ya tapi begitu gua
- 00:35:08ngelihat tweet-tweet mereka ketika
- 00:35:10mereka di Twitter yang gua enggak tahu
- 00:35:12kenapa mungkin karena ada word limit
- 00:35:14kalau lu enggak bayar Twitter gitu ya
- 00:35:16ada word limit jadi lu harus kayak
- 00:35:17enggak bisa terlalu elaborasi pendapat
- 00:35:20nih lu harus there gitu kan atau
- 00:35:23misalnya lu ngejar engagement emang
- 00:35:25harus concise dan ya karena
- 00:35:28faktor-faktor gua enggak tahu
- 00:35:30kenapa biasanya tweet-tweet mereka tuh
- 00:35:33lebih enggak nuance lebih rada ekstrem
- 00:35:36dan ya begitulah gitu jadi jadi
- 00:35:39sebenarnya Twitter itu sangat-sangat
- 00:35:41tidak tepat kalau dibilang itu refleksi
- 00:35:44ee atau cerminan masyarakat Indonesia
- 00:35:47atau Indonesia itu sendiri gitu tapi em
- 00:35:52for the longest time secara enggak sadar
- 00:35:55gua sempat merasa bahwa gila ya
- 00:35:58Indonesia tuh gini banget gitu setiap
- 00:36:00kali ngelihat Twitter kayaknya kayak
- 00:36:03masalah enggak kelar-kelar penuh dengan
- 00:36:05negativitas penuh dengan amarah dan
- 00:36:09kebencian dan gua akhirnya nah ini yang
- 00:36:13mungkin yang awal-awal video ini gitu ya
- 00:36:15gua akhirnya jadi seorang individu yang
- 00:36:17takut mengemukakan pendapat gua jadi
- 00:36:21orang yang was-was banget dan gua tuh
- 00:36:24menurut
- 00:36:27gua itu enggak sehat gitu ya karena
- 00:36:31ketika misalnya ketika gua bermain di
- 00:36:33sebuah platform sosial media yang di
- 00:36:36mana isinya itu emang orang-orang yang
- 00:36:38nungguin gua
- 00:36:41blunder gua udah gua itu itu sangat
- 00:36:45enggak sehat gitu kan kayak maksudnya
- 00:36:47gua bisa say the most normal thing atau
- 00:36:51kayak ngelakuin hal yang ya udah gimana
- 00:36:53enggak ada apa-apa ya tapi tetap aja
- 00:36:55pasti ada yang ngghajar gitu ada yang
- 00:36:57nyari cela dan ketika gua secara enggak
- 00:37:01langsung
- 00:37:03mencoba ngple atau
- 00:37:06mencoba ke crowd itu ya tentunya gua
- 00:37:10enggak akan pernah cukup
- 00:37:12Akhirnya gua tuh jadi gua mengurung
- 00:37:16banyak pemikiran-pemikiran gua gua
- 00:37:19akhirnya jadi was-was dan pada akhirnya
- 00:37:22gua udah enggak jadi diri gua
- 00:37:24sendiri gua jadi self sensor
- 00:37:28diri yang padahal menurut gua tuh ya
- 00:37:33pokoknya enggak untuk apa gitu gua sadar
- 00:37:36bahwa ya enggak ada orang yang sempurna
- 00:37:38gua juga enggak sempurna gua masih
- 00:37:40banyak banget kekurangan banyak banget
- 00:37:42pandangan gue yang masih perlu dikoreksi
- 00:37:44dan masih banyak banget hal-hal yang gue
- 00:37:47tuh masih enggak enggak paham gitu ya
- 00:37:50dan sebenarnya kan awal-awal banget gua
- 00:37:53tuh
- 00:37:54mulai masuk di sosial
- 00:37:57media enggak cuman Twitter gitu ya tapi
- 00:37:59itu tuh gua awal banget tuh mungkin
- 00:38:03masuk
- 00:38:04di public sphere itu karena gua suka
- 00:38:07sharing ide-ide gua gua suka
- 00:38:10berdiskusi gua
- 00:38:12suka ngasih tahu sebuah ide atau bikin
- 00:38:16konten sharing tulisan gua terus lihat
- 00:38:19respon-respon orang gitu dan gua
- 00:38:21sebenarnya enggak apa-apa kalau dikritik
- 00:38:24atau misalnya ada orang yang bawa
- 00:38:26counter argumen selama itu tuh kayak
- 00:38:28emang masuk on topik dan masuk masuk
- 00:38:32akal gitu itu selama ini gua enggak
- 00:38:35pernah ada masalah
- 00:38:37tapi somehow ketika
- 00:38:40gua ada di
- 00:38:42[Musik]
- 00:38:44Twitter itu udah beda gitu vi udah bukan
- 00:38:47soal diskusi dan
- 00:38:50soal ya Fnya udah bukan soal diskusi
- 00:38:53tapi kayak orang nyari celah untuk
- 00:38:56ngerujak dan jatuhin lu itu yang gua
- 00:38:58rasa gitu mungkin gua bisa salah
- 00:39:00tentunya cuman itu yang gua rasa gua
- 00:39:03enggak sempurna gua pasti kesandung gua
- 00:39:07pasti akan ada blender untuk apa gua
- 00:39:10menaruh diri di sebuah platform yang
- 00:39:12emang menungguin itu
- 00:39:15untuk bisa nginjak-nginjak gua supaya
- 00:39:18bisa jadi panggung untuk orang lain atau
- 00:39:21mereka pamer intelektual moralitas
- 00:39:25superioritas mereka gitu untuk apa gua
- 00:39:27stay di sebuah platform
- 00:39:29yang bikin gua mentally jadi hancur yang
- 00:39:35bikin gua jadi takut berpendapat yang
- 00:39:37bikin gua jadi was-was dan ng-sensor
- 00:39:40diri gua yang bikin gua jadi super
- 00:39:42negatif yang bikin gua jadi mandang
- 00:39:45negara gua sendiri yang sebenarnya
- 00:39:48sangat-sangat kompleks dan
- 00:39:51multidimensional jadi sesuatu yang buruk
- 00:39:53terus aja gitu
- 00:39:55dan dengan pemikiran yang selalu
- 00:39:57nyalahin orang lain nyalahin pemerintah
- 00:40:00dan nyalahin sistem dan tidak ambil
- 00:40:02tanggung jawab secara pribadi apalagi
- 00:40:04sekarang ya waktu di
- 00:40:07mana nih sekarang
- 00:40:09tanggal ini gua rekam nih tanggal 7
- 00:40:15April 2
- 00:40:1725 sekarang tuh masa-masa lagi enggak
- 00:40:21tentu
- 00:40:22banget lagi banyak banget goncangan
- 00:40:25kita ya ini kan Trump baru ngumumin yang
- 00:40:29tarifs gitu ya terus habis itu em ada
- 00:40:33banyak hal lah secara geopolitik
- 00:40:36nasional maupun internasional dan
- 00:40:39sebagainya itu tuh yang lagi going on
- 00:40:42jadi ini kita justru sekarang lagi di
- 00:40:46waktu yang di mana kita harusnya band
- 00:40:49together kita
- 00:40:50harusnya
- 00:40:52bersama-sama em saling ulur tangan satu
- 00:40:55sama lain saling support satu sama lain
- 00:40:58supaya kita bisa survive bareng-bareng
- 00:41:01nih gitu kayak gua
- 00:41:05yakingin gua kayak pas COVID pandemi
- 00:41:08waktu itu yang di mana pokoknya goal
- 00:41:10nomor satu kita harus survive gitu dan
- 00:41:13kita harus saling support satu sama
- 00:41:15lain dan artinya itu sangat-sangat
- 00:41:17penting juga untuk
- 00:41:19kita jaga
- 00:41:22kewarasan jaga mental health kita jaga
- 00:41:26hati sama pikiran supaya tetap bisa
- 00:41:29mikir dengan jernih supaya kita enggak
- 00:41:32gampang boy ya supaya kita punya mental
- 00:41:35fortitude untuk ngadepin apa nih yang
- 00:41:37akan terjadi supaya kita bisa atur
- 00:41:39strategi supaya kita bisa benar-benar
- 00:41:41fokus ke hal-hal yang memang penting
- 00:41:44yang harus kita
- 00:41:45prioritaskan pas
- 00:41:47gua benar-benar kurangin secara drastis
- 00:41:50Twitter itu gua udah mulai gua udah
- 00:41:52ngerasa banget ee perubahannya
- 00:41:55gua secara pemikiran lebih clear mental
- 00:41:59clarity-nya ada
- 00:42:01gue udah enggak terlalu kayak mumat
- 00:42:02banget di pikiran gitu ya terus gue juga
- 00:42:05lebih fokus ke hal-hal lain ee dan gua
- 00:42:09pun diingatkan bahwa sosial media itu
- 00:42:12bukan cerminan realitas bahwa masih
- 00:42:16banyak hal yang enggak tercerminkan dari
- 00:42:19sana dan
- 00:42:21mindset kewarasan mental fortitude hati
- 00:42:24kita tuh sangat-sangat penting dan itu
- 00:42:27hal yang sangat-sangat menentukan
- 00:42:30bagaimana kita akan melangkah ke depan
- 00:42:32bagaimana kita akan menghadapi tantangan
- 00:42:35dan respon ke hal-hal yang enggak bisa
- 00:42:38kita kendali di mana kita bisa conserve
- 00:42:42energy atur strategi dan sebagainya ya
- 00:42:45jadi gua pengin jauh lebih intensional
- 00:42:50dalam ngatur prioritas dan
- 00:42:54alokasiin waktu energi dan pemikiran gua
- 00:42:58karena kalau enggak akan keserap ke
- 00:43:01hal-hal yang
- 00:43:03paling addicting yang teriak paling
- 00:43:07keras dan kayaknya itu enggak produktif
- 00:43:11dan gua enggak mau itu untuk gua
- 00:43:15jadinya itu sih refleksinya hari ini
- 00:43:18mungkin nanti di another video gua bisa
- 00:43:21bahas juga soal burn out dan
- 00:43:24gimana gimana gua secara pribadi mencoba
- 00:43:27belum berhasil mencoba
- 00:43:30kayak preserve
- 00:43:34kewarasan di tengah-tengah banyak hal
- 00:43:38but ya gua harap kalian juga yang nonton
- 00:43:42kalian baik-baik saja gua tahu mungkin
- 00:43:45ada yang ngadapin
- 00:43:46tantangan ada yang rasa takut sama
- 00:43:49keadaan ada yang rasa aduh gini banget
- 00:43:53gitu ya gua harap kalian sadar
- 00:43:56bahwa selalu ada harapan kok dan kita
- 00:44:01selalu bisa milih
- 00:44:06untuk jadi waras untuk jaga kewarasan
- 00:44:10dan untuk atur strategi lihat peluang
- 00:44:16dan untuk survive gitu pasti ada kita
- 00:44:19emang harus tua enggak bisa kita nyerah
- 00:44:21sama
- 00:44:22keadaan dan ya kita lihat kita hadapin
- 00:44:26satu-satu gitu ya jadi mungkin sampai
- 00:44:29situ
- 00:44:30dulu kalau misalnya kalian ada topik
- 00:44:32atau apa yang menurut kalian kayaknya
- 00:44:34seru nih Kak untuk dibahas bisa silakan
- 00:44:36ngomong eh komen di comment section
- 00:44:40e ya thank you udah
- 00:44:42dengerin obrolan gua hari ini
- sosial media
- negativitet
- mob mentality
- mental health
- Elon Musk
- politik
- sosial rettferdighet
- erfaring
- YouTube