Belajar dari KEGAGALAN Sepatu BATA

00:10:17
https://www.youtube.com/watch?v=S1VcNFfrwjw

الملخص

TLDRVideo ini membahas tentang penutupan pabrik sepatu Bata dan PHK ratusan karyawan akibat kerugian besar selama empat tahun berturut-turut. Meskipun Bata adalah brand legendaris yang telah ada lebih dari satu abad, mereka kini menghadapi tantangan berat dari produk sepatu China yang lebih murah dan inovatif. Sejarah Bata yang dimulai di Ceko dan masuk ke Indonesia sejak 1931 juga diulas, serta bagaimana mereka pernah menjadi produsen sepatu terbesar di Eropa. Video ini juga menyoroti pentingnya adaptasi terhadap perubahan pasar dan perilaku konsumen, terutama setelah COVID-19.

الوجبات الجاهزة

  • 😢 Penutupan pabrik Bata menyebabkan PHK ratusan karyawan.
  • 📉 Bata mengalami kerugian besar selama empat tahun berturut-turut.
  • 🇨🇿 Bata berasal dari Republik Ceko, bukan brand lokal.
  • 👟 Dulu, sepatu Bata dianggap sebagai simbol kelas premium.
  • 📊 Omzet Bata pernah mencapai 1 T, kini merugi 500 M.
  • 🏭 Penutupan pabrik dianggap langkah terbaik untuk efisiensi.
  • 🔄 Adaptasi terhadap perubahan pasar sangat penting bagi Bata.
  • 💔 Banyak netizen menyebut Bata sebagai 'Nokia versi sepatu'.
  • 🛍️ Loyalitas pelanggan masih menjadi kekuatan utama Bata.
  • 🚀 Inovasi produk diperlukan untuk menarik kembali konsumen.

الجدول الزمني

  • 00:00:00 - 00:05:00

    Video ini membahas tentang penutupan pabrik sepatu Bata dan PHK ratusan karyawan akibat kerugian besar selama empat tahun berturut-turut. Meskipun Bata adalah brand legendaris yang telah ada lebih dari satu abad, mereka kini menghadapi tantangan besar, terutama dari produk sepatu China yang lebih kompetitif dalam hal harga dan kualitas. Meskipun laporan keuangan menunjukkan profit selama sepuluh tahun terakhir, situasi berubah drastis sejak COVID-19, yang menyebabkan penurunan omzet dan daya saing di pasar Indonesia.

  • 00:05:00 - 00:10:17

    Sejarah Bata menunjukkan bahwa mereka adalah perusahaan yang kuat, namun saat ini mereka mengalami penurunan yang signifikan di Indonesia. Penutupan pabrik dianggap sebagai langkah strategis untuk efisiensi biaya. Untuk bangkit kembali, Bata perlu beradaptasi dengan tren desain sepatu yang lebih modern dan meningkatkan kehadiran online mereka. Meskipun ada tantangan, kekuatan branding dan loyalitas pelanggan dapat menjadi aset penting bagi Bata dalam upaya comeback.

الخريطة الذهنية

فيديو أسئلة وأجوبة

  • Apa yang terjadi dengan pabrik sepatu Bata?

    Pabrik sepatu Bata ditutup dan ratusan karyawan di-PHK karena kerugian besar selama empat tahun berturut-turut.

  • Mengapa Bata mengalami kerugian?

    Bata mengalami kerugian karena kalah saing dengan produk sepatu China yang lebih murah dan inovatif.

  • Dari mana asal brand Bata?

    Bata berasal dari Republik Ceko dan didirikan oleh Tomas Bata.

  • Apa yang membuat Bata dikenal di Indonesia?

    Bata dikenal di Indonesia karena sejarah panjangnya dan produk yang dianggap berkualitas tinggi.

  • Apa yang harus dilakukan Bata untuk bangkit kembali?

    Bata perlu melakukan restrukturisasi, inovasi produk, dan meningkatkan efisiensi biaya.

  • Apa yang dimaksud dengan 'Nokia versi sepatu'?

    Julukan ini diberikan kepada Bata karena dianggap tidak mampu beradaptasi dengan perubahan pasar.

  • Apa yang menjadi kekuatan Bata di pasar?

    Kekuatan Bata terletak pada branding yang kuat dan loyalitas pelanggan.

  • Bagaimana performa keuangan Bata dalam beberapa tahun terakhir?

    Bata mengalami kerugian signifikan, dengan laporan keuangan menunjukkan kerugian hingga 500 M.

  • Apa yang menjadi tantangan utama bagi Bata saat ini?

    Tantangan utama adalah perubahan preferensi konsumen dan persaingan dari produk luar negeri.

  • Apakah Bata masih memiliki peluang untuk bertahan?

    Ya, jika Bata dapat beradaptasi dan memperbarui produk mereka sesuai dengan permintaan pasar.

عرض المزيد من ملخصات الفيديو

احصل على وصول فوري إلى ملخصات فيديو YouTube المجانية المدعومة بالذكاء الاصطناعي!
الترجمات
id
التمرير التلقائي:
  • 00:00:00
    Jujur gw lumayan sedih sih pas dengar brand ini,
  • 00:00:02
    sepatu Bata—sampai tutup pabrik mereka, PHK ratusan karyawan
  • 00:00:06
    karena selama 4 tahun berturut-turut mereka rugi sampai 500 M.
  • 00:00:09
    Dan jujur ya buat kalian kalau—milenial
  • 00:00:11
    atau mungkin gen Z perbatasan milenial
  • 00:00:13
    harusnya ngalamin seberapa legend-nya brand ini.
  • 00:00:16
    Lebih dari satu abad dan selalu dikorelasiin sama sepatu pas kita growing up.
  • 00:00:20
    Sebenarnya ada udang di balik batu, di balik kasusnya Bata.
  • 00:00:22
    Kok bisa perusahaan segede itu, yang legend banget—
  • 00:00:25
    omzetnya tuh pernah 1 T selama 3 tahun berturut-turut.
  • 00:00:27
    Sekrang harus rugi 500 M.
  • 00:00:29
    Nostalgianya tuh sekuat itu.
  • 00:00:31
    Dulu tuh kalau misalnya orang punya sepatu Bata, apalagi di sekolah ya,
  • 00:00:34
    itu artinya kelas premium.
  • 00:00:36
    Tapi gw gak tahu kalian ngerasain atau gak, coba kalian komen di bawah.
  • 00:00:38
    Cuma karena tiba-tiba ini kasusnya ke-blow up,
  • 00:00:40
    mereka sampai punya julukan Nokia versi sepatu.
  • 00:00:42
    Jadi kayak—sepatu-sepatunya tuh sebenarnya kualitasnya bagus.
  • 00:00:45
    Tapi banyak komen-komen dari netizen,
  • 00:00:47
    model yang dikeluarin tuh itu-itu aja dan gak inovatif.
  • 00:00:49
    Kalau dipikir-pikir ya,
  • 00:00:50
    banget perusahaan yang giant-giant belakangan ini—
  • 00:00:52
    kasusnya mirip-mirip, dari Tupperware, Body Shop.
  • 00:00:54
    Kita mau belajar nih, kenapa perusahaan-perusahaan giant ini tiba-tiba
  • 00:00:57
    kelihatannya banyak yang roboh di beberapa tahun ini?
  • 00:00:59
    Di balik model yang gak ngikutin zaman,
  • 00:01:01
    sebenarnya ada faktor yang di luar kontrol mereka
  • 00:01:03
    dan gw lihat banyak orang gak ngebedah topik ini.
  • 00:01:05
    Karena anehnya gini, kalau kalian lihat laporan keuangannya,
  • 00:01:07
    Sampai 10 tahun terakhir mereka tuh profit terus.
  • 00:01:10
    Dan profitnya tuh gede.
  • 00:01:10
    Omzetnya selalu mendekati 1 T terus
  • 00:01:12
    dan baru banget dari tahun 2020 kalian lihat
  • 00:01:14
    minus,
  • 00:01:16
    minus,
  • 00:01:16
    minus.
  • 00:01:17
    Kok kelihatannya kayak pas banget bertepatan di COVID
  • 00:01:19
    dan mereka gak recover sejak itu?
  • 00:01:20
    Dan salah satu alasannya, mereka sendiri yang announce di annual report 2023,
  • 00:01:24
    mereka kalah saing sama sepatu China.
  • 00:01:26
    Narasi ini tuh kayak di Indonesia sekarang lagi banjir banget produk China
  • 00:01:30
    Dan salah satunya sepatu.
  • 00:01:31
    Bikin mereka gak bisa compete karena
  • 00:01:32
    dari segi harga, speed, sama kualitasnya itu gak sebanding.
  • 00:01:35
    Dan buat kalian yang masih ngerasa Bata itu brand lokal—
  • 00:01:38
    ya gw ngerti sih kenapa dikira brand lokal.
  • 00:01:39
    Karena analoginya kayak batu bata, Indonesia banget nih.
  • 00:01:41
    Itu sebenarnya brand asal dari Ceko.
  • 00:01:43
    Gara-gara kasus ini gw juga kaget,
  • 00:01:45
    ternyata ini bukan brand lokal.
  • 00:01:46
    Yang nostalgia banget, dari kecil kita ngerasa
  • 00:01:48
    ini brand legend banget yang melekat banget nilai-nilai Indonesianya.
  • 00:01:51
    Ternyata brand dari luar.
  • 00:01:52
    Tapi sebelum gw analisa kenapa Bata itu menurun terus,
  • 00:01:55
    sampai dapat julukan Nokia versi sepatu.
  • 00:01:56
    sepatu ini cerita yang lumayan menarik sampai dapat julukan Nokia versi sepatu.
  • 00:01:57
    sepatu ini cerita yang lumayan menarik
  • 00:01:58
    Karena mereka udah di Indonesia bahkan sebelum kita merdeka.
  • 00:02:00
    Kita bahas dulu sejarahnya di Chapter 1 The Long History.
  • 00:02:04
    Gw yakin dari yang nonton video ini sampai sekarang
  • 00:02:06
    masih ngira Bata itu brand lokal.
  • 00:02:07
    Padahal Bata itu berasal dari nama founder-nya, Tomas Bata.
  • 00:02:11
    Ini fotonya mereka.
  • 00:02:12
    Dari Republik Ceko, dibangun tahun 1894.
  • 00:02:15
    Gila sih udah selama itu.
  • 00:02:16
    Dan mereka tuh family busniness ternyata.
  • 00:02:18
    Karena brand ini dibangun sama adik kakak
  • 00:02:20
    Tomas, Anna, dan Antonn Bata.
  • 00:02:21
    Dimulai dari tahun 1897,
  • 00:02:23
    mereka keluarin sepatu ini The Batovka.
  • 00:02:25
    Menurut gw desainnya mirip sama tikus.
  • 00:02:27
    Tapi di era itu, sepatu itu mind blowing banget.
  • 00:02:29
    Dari segi kualitasnya top banget.
  • 00:02:31
    Style, design, lightweight (ringan).
  • 00:02:33
    Dah gara-gara The Batovka brand mereka meroket banget.
  • 00:02:36
    Spesifik di tahun 1897—
  • 00:02:38
    ini zaman-zaman orang ngevolusioner proses manufaktur pakai mesin.
  • 00:02:41
    Kalau kalian ingat, ini dekat-dekat revolusi industri yang pertama.
  • 00:02:44
    Mechanism Production Technic.
  • 00:02:46
    Dimana mesinnya waktu itu pakai tenaga
  • 00:02:47
    dan dari checkpoint ini mereka langsung fast forward jadi
  • 00:02:49
    produsen sepatu terbesar di Eropa.
  • 00:02:51
    Dan di tahun 1899 mereka buka toko pertamanya.
  • 00:02:54
    Di 1905 mereka dinobbatkan The Largest Footwear Company di Eropa.
  • 00:02:58
    Bayangin loh, perusahaan sepatu terbesar di Eropa.
  • 00:03:00
    Nah ini yang unik.
  • 00:03:01
    Di 1936, bisa dibilang in tuh kayak masa kejayaannya.
  • 00:03:04
    The Golden Era of Bata.
  • 00:03:06
    Kenapa gw bilang masa kejayaan?
  • 00:03:07
    Soalnya mereka keluarin produk baru, namanya Bata Tennis.
  • 00:03:10
    Kalau kalian lihat desainnya, kebayang gak?
  • 00:03:11
    Berapa brand-brand lain yang sampai sekarang kelihatannya terinspirasi dari desain ini.
  • 00:03:15
    Awalnya didesain sebenarnya khusus untuk anak sekolah di India.
  • 00:03:18
    Tapi turned out jadi sepatu paling laris di dunia sepanjang sejarah.
  • 00:03:22
    Yang awalnya family business doang,
  • 00:03:23
    sampai akhirnya ekspansi ke 30 negara.
  • 00:03:25
    Lebih dari 5.000 toko di seluruh Asia, Eropa, dan Amerika.
  • 00:03:28
    Pernah jual 60 juta pasang sepatu dalam setahun.
  • 00:03:30
    Dan dapat Guinness World Records
  • 00:03:32
    sebagai The World's Largest Shoe Manufacturer and Retailer.
  • 00:03:35
    Jadi sepatu Bata ini bukan kaleng kaleng.
  • 00:03:38
    Terus kenapa mereka bisa dikira brand Indonesia?
  • 00:03:40
    Karena mereka masuk tuh dari tahun 1931.
  • 00:03:43
    Awalnya mereka ga ada pabrik.
  • 00:03:44
    Mereka pakai sistem impor dari NV Nethererlandsch-Indisch.
  • 00:03:48
    Gw gak tau ngomongnya bener atau gak.
  • 00:03:49
    Statusnya jadi importer sepatu yang beroperasi di Tanjung Priok.
  • 00:03:52
    Nah baru 6 tahun kemudian, tahun 1940,
  • 00:03:55
    Tomas Bata bikin pabrik sepatu di tengah Perkebunan karet di area Kalibata.
  • 00:03:59
    Ini gak tau—beneran ya, Bata bikin di Kalibata.
  • 00:04:01
    Tepatnya di Jalan Kalibata Raya, Jakarta Selatan.
  • 00:04:03
    40 tahun kemudian, 1982 mereka public listing jadi perusahaan Tbk.
  • 00:04:07
    Dan tahun 1994, tahun gw lahir,
  • 00:04:09
    mereka akhirnya ngebangun pabrik besarnya di Purwakarta.
  • 00:04:12
    Nah ini pabrik yang kemarin beritanya tuh stop beroperasi
  • 00:04:15
    dan nge-PHK ratusan karyawan.
  • 00:04:16
    Ya akhirnya di tahun 2023—
  • 00:04:18
    mereka masih punya ratusan toko, sekitar 458,
  • 00:04:21
    tapi situasinya lagi gak baik-baik aja.
  • 00:04:23
    Nah ini ternyata strategi mereka
  • 00:04:24
    kenapa di setiap negara mereka kesannya kayak produk lokal.
  • 00:04:27
    Kalau kalian lihat logo-logo ini,
  • 00:04:28
    di negara yang berbeda-beda mereka pakai logo berbeda juga.
  • 00:04:32
    Ini nama konsepnya country origins effect.
  • 00:04:34
    Biar lebih melekat ke local culture.
  • 00:04:36
    Dan sekarang kita sudah tahu sejarahnya ya,
  • 00:04:37
    dimana perusahaan ini bukan kaleng-kaleng.
  • 00:04:39
    Kenapa mereka bisa merugi banget di Indonesia?
  • 00:04:41
    Kita masuk ke Chapter 2 The Downfall.
  • 00:04:45
    Nah sebelum kalian ngira Bata itu hancur total—
  • 00:04:47
    beda dibanding kasus Tupperware sama Body Shop
  • 00:04:49
    yang kejadiannya tuh sebenarnya di situasi global—
  • 00:04:52
    Bata sendiri tuh, khusus di Indonesia, mereka gak works.
  • 00:04:54
    Karena concern-nya gini,
  • 00:04:55
    kalau kebanyakan brand kehilangan demand,
  • 00:04:57
    instingnya mereka nutup gerainya.
  • 00:04:59
    Nah tapi Bata ini di 30 April 2024 mereka tutup pabriknya,
  • 00:05:03
    bukan gerai-gerainya.
  • 00:05:04
    Kalau dilihat dari laporan keuangan,
  • 00:05:05
    di tahun 2023 aja mereka kehilangan 190 M.
  • 00:05:09
    Dibanding tahun lalunya lagi, 2022 mereka rugi 100 M.
  • 00:05:13
    Padahal ya kalau dilihat secara brand,
  • 00:05:15
    secara ranking di seluruh dunia,
  • 00:05:16
    mereka tuh baru dinobatin jadi brand sepatu No. 7 di Asia.
  • 00:05:20
    Dan ini gak lama-lama yang lalu.
  • 00:05:21
    Sayangnya ini gak berlaku di Indonesia.
  • 00:05:22
    Dimana alasan utamanya sebenarnya karena
  • 00:05:25
    ada perubahan yang rapid banget di preferensi sama behavior konsumennya.
  • 00:05:29
    Spesifiknya dimulai pas COVID.
  • 00:05:30
    Kalau kalian ngira omzet 1 T itu gede di Indonesia,
  • 00:05:33
    omzet mereka di India itu 6,5 T.
  • 00:05:36
    Bahkan udah masuk top 3 brand di India.
  • 00:05:38
    Cuma, coba kita kait-kaitin ya.
  • 00:05:40
    Kalau kalian tahu alasannya kalian bisa komen di bawah.
  • 00:05:42
    Kenapa bisa pas banget di COVID
  • 00:05:43
    dan mereka bilang kalah saing sama banyak China.
  • 00:05:46
    Kira-kira apa nih yang naik banget di COVID kemarin
  • 00:05:48
    yang mungkin bikin produk-produk China banjir di Indonesia?
  • 00:05:51
    Dan kadang yang bikin susah, karena mereka udah perusahaan gede,
  • 00:05:53
    mereka tuh ngalamin problem-problem yang kayak gini nih.
  • 00:05:55
    Namanya impairment assets.
  • 00:05:57
    Atau simpelnya banyak banget stok persediaan mereka
  • 00:05:59
    udah mulai masuk ke masa penuaan.
  • 00:06:01
    Karena permintaannya gak bisa keep up di Indonesia
  • 00:06:04
    dengan model-model yang mereka sudah produksi,
  • 00:06:05
    ya mau gak mau mereka tutup pabriknya.
  • 00:06:07
    Balik lagi ya kalau dibandingin sama kondisi di India,
  • 00:06:09
    Pas Bata hancur di COVID, mereka tuh bounce back-nya cepet loh.
  • 00:06:12
    Tahun depan mereka langsung profit lagi.
  • 00:06:14
    Karena India itu market terbesarnya Bata
  • 00:06:16
    plus India itu ada tensi sama China.
  • 00:06:18
    Jadi mereka gak kena saingan-saingan produk yang banjir di negara mereka.
  • 00:06:21
    Kalian lihat sendiri nih laporan keuangannya.
  • 00:06:22
    Gila sih, ini market yang gede banget.
  • 00:06:24
    Mungkin bisa dipertahanin di Indonesia kalau mereka solve 3 hal ini.
  • 00:06:27
    Kalau mereka bisa ngikutin perkembangan taste dari konsumen,
  • 00:06:30
    bisa saingan sama kompetitor sepatu lainnya,
  • 00:06:32
    sama bisa mempertahankan demand.
  • 00:06:33
    Cuma sebenarnya fair gak sih?
  • 00:06:34
    Ini bahkan statement resmi dari mereka langsung.
  • 00:06:37
    Spesifik nuduh produk-produk China
  • 00:06:39
    yang banjir ke Indonesia, yang mungkin gak lewat jalur yang legal,
  • 00:06:43
    makanya harganya itu bisa dibanting.
  • 00:06:44
    Ya kalau situasinya kayak gitu, mau gak mau mereka harus adjust.
  • 00:06:47
    Apalagi makro ekonomi kan sekarang lagi gak baik-baik aja.
  • 00:06:49
    Banyak yang gak pasti, harga bahan baku naik,
  • 00:06:52
    tapi sebagai brand mereka harus mempertahankan kualitasnya mereka.
  • 00:06:54
    Jadi karena rugi terus,
  • 00:06:55
    penutupan pabrik ini dilihat sebagai keputusan terbaik mereka
  • 00:06:58
    untuk sementara waktu ini.
  • 00:07:00
    Pertanyaannya kalau misalnya udah sampai terpuruk kayak gitu,
  • 00:07:02
    saingannya kelihatannya susah banget untuk dilawan.
  • 00:07:04
    Masuk ke Chapter 3 Will Bata Comeback?
  • 00:07:09
    Sebenarnya kan problem-nya klasik.
  • 00:07:10
    Brand yang udah segitu lama kadang tuh keenakan.
  • 00:07:12
    Bahkan secara struktur organisasi bikin mereka susah buat inovasi.
  • 00:07:16
    Apalagi kalau kita ngomongin tentang brand China.
  • 00:07:17
    atau bahkan kompetitor brand lokal lainnya.
  • 00:07:19
    Dimana trend fast fashion atau modelnya tuh cepet banget berubah.
  • 00:07:23
    Ternyata ini hal yang susah diikutin sama Bata.
  • 00:07:25
    Cuma gini, menurut gw mereka ada 2 opsi.
  • 00:07:26
    Satu, lean in sama The Power of Branding.
  • 00:07:29
    Mau gimana pun Bata itu tetap punya kekuatan branding yang melekat banget
  • 00:07:32
    dan nostalgia sama mayoritas dari milenial di Indonesia.
  • 00:07:36
    Atau bahkan emak-emak yang dari dulu maksain
  • 00:07:38
    anaknya buat belanja ke sana pas mereka mau sekolah.
  • 00:07:41
    Karena brand ini udah nemenin kita dari zaman kecil sampai gede—
  • 00:07:44
    walaupun akhirnya kita tahu bukan brand lokal—tetap ada sense of belonging.
  • 00:07:47
    Kita ngerasa kayak ada kepemilikannya.
  • 00:07:49
    So, menurut gw opsi comeback tuh masih ada.
  • 00:07:51
    Cuma mereka harus restrukturisasi gila-gilaan.
  • 00:07:53
    Mungkin refresh produk lain yang lebih inovatif
  • 00:07:56
    Tapi kalau jatuh-jatuhnya selalu ngelihat dari masalah eksternal
  • 00:07:58
    yaitu produk China atau produk kompetitor,
  • 00:08:01
    menurut gw itu cuma alasan dibalik mereka gak bisa adaptasi.
  • 00:08:03
    Dan ini klasik.
  • 00:08:04
    Banyak banget perusahaan yang udah ratusan tahun,
  • 00:08:06
    belakangan ini kita lihat hancur gara-gara gak bisa adaptasi.
  • 00:08:09
    Dan sebenarnya menurut gw penutupan pabrik itu agak make sense.
  • 00:08:11
    Karena kalau misalnya mereka mau refresh,
  • 00:08:13
    produknya keluar sesuai dengan permintaan atau demand.
  • 00:08:16
    Walaupun harganya lebih mahal mereka bisa rely ke third party factory.
  • 00:08:19
    Atau kerennya untuk kalian anak muda itu maklon.
  • 00:08:22
    Atau kalau gw lihat ya, ada kemungkinan juga ambil opsi ke-2.
  • 00:08:25
    Sebenarnya Indonesia market-nya cuma sepersekian dari market India mereka,
  • 00:08:29
    atau mungkin Italia dan Eropa—yaudah kita ditinggal aja.
  • 00:08:32
    Tetaplah menurut gw dengan desain produk-produknya sekarang itu ada market-nya.
  • 00:08:35
    Cuma apakah mereka bisa grow terus dan sustain?
  • 00:08:38
    Jawabannya belum tentu.
  • 00:08:38
    Pintarnya, Bata ini punya loyalty program yang namanya Bata Club.
  • 00:08:42
    Hampir 3 juta member dan 600 ribu yang aktif.
  • 00:08:44
    Kalau kita lihat dari 2023,
  • 00:08:46
    lebih dari setengah penjualan mereka itu hasil dari loyalty program ini.
  • 00:08:50
    Ini balik lagi yang gw bilang, the power of branding yang melekat banget di masyarakat Indonesia.
  • 00:08:54
    So buat gw, Bata bisa comeback.
  • 00:08:56
    Tapi ini ceklis yang mereka harus terapin.
  • 00:08:58
    Satu, mereka harus benar-benar efisiensi biaya yang dikeluarin.
  • 00:09:01
    Mungkin penutupan pabrik itu step pertamanya.
  • 00:09:03
    Dua, mereka harus bisa adaptasi dari segi
  • 00:09:05
    desain-desain sepatu yang ngikutin zaman.
  • 00:09:07
    Nah ini yang susah.
  • 00:09:08
    Karena mereka udah punya inventory segitu banyak stok
  • 00:09:10
    yang mungkin salah prediksi pas COVID terjadi.
  • 00:09:13
    Dan pabrik kan gak boleh downtime, mereka tetap harus produksi terus.
  • 00:09:15
    Jadi somehow mereka harus mikirin poin ke-3.
  • 00:09:17
    Cepat keluarin barang-barangnya.
  • 00:09:19
    Kalau di bisnis istilahnya inventory turn over harus dibikin lebih singkat.
  • 00:09:22
    Biar mereka bisa langsung refresh ke barang-barang yang lebih baru.
  • 00:09:24
    Baru poin terakhir—maybe go online.
  • 00:09:26
    Gw lihat sih sebenarnya mereka udah mulai pnline dari tahun 2020.
  • 00:09:29
    Cuma kelihatannya belum seefektif
  • 00:09:30
    atau segede itu awareness-nya dibading toko offline mereka.
  • 00:09:34
    Dari yang gw amatin, banyak banget brand offline susah untuk masuk ke online.
  • 00:09:38
    Atau bisa dibilang lebih susah dibanding brand yang lahir di online masuk ke offline.
  • 00:09:41
    Sebenarnya balik lagi, ini tuh kasus yang menurut gw agak de javu.
  • 00:09:44
    Baru aja viral soal Tipperware, Body Shop.
  • 00:09:46
    Intinya mau brand yang udah setua apapun,
  • 00:09:48
    kalau mereka masuk ke industri yang fast moving,
  • 00:09:51
    mereka harus punya organisasi atau tim yang bisa update terus soal perkembangan zaman.
  • 00:09:55
    Makanya kata adaptif itu gak bakal pernah hilang dari strategi bisnis.
  • 00:09:58
    Kalau menurut kalian kayak gimana?
  • 00:09:59
    Apa mereka yaudah stick sama style design atau produk yang kayak sekarang?
  • 00:10:03
    Yang penting dapat market yang mereka punya aja?
  • 00:10:05
    Atau mereka harus benar-benar banting setir
  • 00:10:07
    terus masuk ke market yang lebih hits di milenial sama gen Z?
  • 00:10:10
    I'll see you guys on the next video, bye-bye!
الوسوم
  • Bata
  • sepatu
  • kerugian
  • brand legendaris
  • produk China
  • adaptasi
  • sejarah
  • inovasi
  • pasar
  • loyalitas pelanggan