SEBB10 - Mengurus Sertifikasi Produk

00:25:07
https://www.youtube.com/watch?v=CUsK1kxsw5U

الملخص

TLDRVideo ini mengulas tentang maksud dan pentingnya sertifikasi produk bagi eksportir dari Indonesia. Sertifikasi diperlukan untuk memastikan produk memenuhi standar yang bervariasi antara negara, serta untuk membantu eksportir memahami keberlakuan sertifikat di masing-masing negara tujuan. Proses sertifikasi berfungsi untuk melindungi konsumen dan menciptakan pasar yang adil, karena setiap negara punya standar yang berbeda, termasuk non-trade barriers yang mungkin ada. Proses sertifikasi meliputi audit, pengujian, dan untuk produk tertentu, memerlukan kepatuhan kepada standar halal dan SNI. Sertifikasi memberi akses lebih luas ke pasar internasional, meningkatkan kepercayaan konsumen, dan membantu dalam mematuhi regulasi yang ada.

الوجبات الجاهزة

  • 📜 Sertifikasi produk memastikan kelayakan untuk ekspor.
  • 🌍 Setiap negara memiliki standar sertifikasi yang berbeda.
  • 🔍 Proses sertifikasi melibatkan pengujian dan audit penting.
  • ✅ SNI memastikan kualitas dan keselamatan produk di Indonesia.
  • ✋ Sertifikasi halal diperlukan untuk produk yang ditujukan untuk konsumen Muslim.
  • 💡 Sertifikasi membantu meningkatkan kepercayaan konsumen.
  • ⚖️ Pemerintah berperan penting dalam menetapkan dan mengawasi standar.
  • ♻️ Energy Star mendorong produk hemat energi dan ramah lingkungan.

الجدول الزمني

  • 00:00:00 - 00:05:00

    Video ini membahas tentang proses sertifikasi produk yang penting untuk eksportir dari Indonesia, menjelaskan bahwa sertifikasi produk diperlukan untuk memastikan bahwa produk memenuhi standard dan diterima di pasar internasional.

  • 00:05:00 - 00:10:00

    Sertifikasi produk juga melibatkan pengakuan dari negara lain dan bisa berbeda-beda antar negara, sehingga pengusaha harus memahami standard internasional dan kesiapan untuk mendapatkan sertifikasi tanpa mengeluarkan biaya yang tidak perlu sebelum produk siap diekspor.

  • 00:10:00 - 00:15:00

    Pentingnya sertifikasi diatur oleh pemerintah untuk melindungi konsumen dan memastikan produk memiliki kualiti yang baik, seperti SNI di Indonesia, yang mengatur makanan dan produk lainnya untuk memenuhi kriteria keamanan dan kesehatan.

  • 00:15:00 - 00:20:00

    Sertifikasi tidak hanya meningkatkan kepercayaan konsumen tetapi juga mempermudah akses ke pasar dengan memenuhi persyaratan legal yang ada. Untuk mendapat sertifikasi, perusahaan harus melalui beberapa tahap dari pendaftaran hingga pengujian produk.

  • 00:20:00 - 00:25:07

    Manajemen kualitas adalah elemen penting dalam mencapai dan mempertahankan sertifikasi, yang melibatkan pemeriksaan dan kontrol berkala dalam proses produksi untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

اعرض المزيد

الخريطة الذهنية

فيديو أسئلة وأجوبة

  • Apa itu sertifikasi produk?

    Sertifikasi produk adalah proses untuk memastikan produk memenuhi standar tertentu sebelum diekspor.

  • Mengapa sertifikasi produk penting untuk eksportir?

    Sertifikasi penting untuk menjamin kualitas dan kepatuhan produk terhadap regulasi, menjamin akses pasar dan kepercayaan konsumen.

  • Apa saja tahapan dalam proses sertifikasi?

    Proses sertifikasi melibatkan pendaftaran, verifikasi dokumen, audit sistem manajemen mutu, pengujian sampel, dan penerbitan sertifikat.

  • Apa manfaat dari sertifikasi produk?

    Manfaat sertifikasi termasuk akses pasar yang lebih mudah, peningkatan kepercayaan konsumen, dan kepatuhan terhadap regulasi internasional.

  • Apa itu SNI?

    SNI adalah standar nasional Indonesia yang memastikan produk memiliki kualitas baik dan aman bagi konsumen.

  • Bagaimana cara mendapatkan sertifikasi halal?

    Proses memperoleh sertifikasi halal melibatkan pendaftaran, verifikasi oleh lembaga halal, dan pemeriksaan akhir oleh MUI.

  • Apa peran pemerintah dalam sertifikasi produk?

    Pemerintah bertanggung jawab untuk menetapkan standar dan mengawasi proses sertifikasi untuk melindungi konsumen.

  • Apa itu Energy Star?

    Energy Star adalah sertifikasi untuk produk yang hemat energi dan berkontribusi pada pengurangan dampak lingkungan.

عرض المزيد من ملخصات الفيديو

احصل على وصول فوري إلى ملخصات فيديو YouTube المجانية المدعومة بالذكاء الاصطناعي!
الترجمات
id
التمرير التلقائي:
  • 00:00:00
    Or for all. Or for all. Sekolah ekspor
  • 00:00:05
    selalu dari Indonesia untuk dunia.
  • 00:00:09
    [Musik]
  • 00:00:19
    Assalamualaikum sedulur kabeh. Ketemu
  • 00:00:21
    maning karo Amin Jalor. Moga-moga
  • 00:00:24
    diparingi waras, sehat, selamet, panjang
  • 00:00:28
    umur, lancar sakabane. Nuwun sewu,
  • 00:00:32
    Kakang lan Mbokayu, Rama Biung. Nyong
  • 00:00:34
    arep jelasna bab mengurus sertifikasi
  • 00:00:39
    produk. Nah, apa itu artine? Mengurus
  • 00:00:43
    sertifikasi produk. Nah, penasaran kan?
  • 00:00:46
    Wis tonton video ki.
  • 00:00:50
    [Musik]
  • 00:01:08
    Iya. Sertifikasi produk ee melekat
  • 00:01:12
    kepada produk yang kita mau ekspor ya.
  • 00:01:14
    Jadi produknya sudah memenuhi standar
  • 00:01:17
    apa gitu. sertifikasi kan diberikan
  • 00:01:19
    ketika satu produk memenuhi standar.
  • 00:01:21
    Nah, standar ini di masing-masing negara
  • 00:01:25
    bisa beda-beda. Karenanya pengakuan pada
  • 00:01:28
    sertifikasi itu sifatnya ee sangat
  • 00:01:32
    tergantung kepada negaranya ya kan.
  • 00:01:35
    produk yang sudah dinyatakan
  • 00:01:37
    tersertifikasi di Indonesia itu belum
  • 00:01:40
    tentu sertifikasinya diakui di luar
  • 00:01:42
    negeri kecuali antara negara kita dengan
  • 00:01:44
    negara tadi mempunyai kesepakatan saling
  • 00:01:47
    pengakuan gitu ya sehingga apa yang
  • 00:01:50
    sudah lolos dari Indonesia dengan
  • 00:01:52
    standar tertentu di luar negeri juga
  • 00:01:53
    diterima gitu. Tetapi pada umumnya kita
  • 00:01:56
    perlu memahami bahwa ee pasar itu,
  • 00:01:59
    negara-negara lain itu punya standar
  • 00:02:00
    yang berbeda-beda. Bisa jadi standarnya
  • 00:02:03
    dipakai untuk melindungi konsumennya di
  • 00:02:05
    sana. Tapi ada kalanya juga itu dipakai
  • 00:02:07
    untuk menghambat e masuknya barang ya
  • 00:02:10
    dari negara satu ke negara lain. Namanya
  • 00:02:13
    non trade barrier tuh namanya. Wah harus
  • 00:02:15
    ini, harus ini, harus ini gitu. Nah,
  • 00:02:17
    hal-hal begini perlu kita pahami.
  • 00:02:19
    Contohnya lah kalau di e produk makanan
  • 00:02:21
    ada dikenal ada sertifikasi yang
  • 00:02:23
    bersifat internasional HCCP misalkan
  • 00:02:25
    gitu. Nah, itu contoh yang kemudian ee
  • 00:02:29
    bisa dipakai untuk melindungi ee
  • 00:02:31
    konsumen di negara tujuan ekspor kita,
  • 00:02:34
    tapi juga ada kalanya itu dipakai untuk
  • 00:02:36
    ya sebagai cara gitu untuk ngerem gitu
  • 00:02:39
    agar produk-produk luar negeri enggak
  • 00:02:40
    terlalu banyak masuk di negara tadi.
  • 00:02:42
    Kita perlu memahami dengan baik ee
  • 00:02:44
    standar-standar internasional yang
  • 00:02:46
    berlaku dan kita perlu menyiapkan ee
  • 00:02:49
    produk kita agar tersertifikasi pada
  • 00:02:52
    saat dibutuhkan. Artinya saya tidak
  • 00:02:54
    ingin menyarankan dari awal semua
  • 00:02:57
    standarnya kita penuhi, semua
  • 00:02:59
    sertifikasi kita urus karena ada
  • 00:03:01
    ongkosnya itu ada biaya yang harus kita
  • 00:03:03
    bayar. Nah, kalau semua harus dibayarin
  • 00:03:05
    dulu di awal ya membuat kita
  • 00:03:09
    jadi punya kebutuhan keuangan yang lebih
  • 00:03:11
    besar dan bisa jadi tidak menguntungkan
  • 00:03:13
    gitu. Jadi ee ada baiknya ee kita
  • 00:03:16
    siapkan untuk mendapatkan
  • 00:03:19
    sertifikasi-sertifikasi tetapi ee proses
  • 00:03:22
    untuk mendapat sertifikasinya kita
  • 00:03:24
    tunggu setelah ya kita punya ee
  • 00:03:27
    kepastianlah, punya ee sinyal positif ya
  • 00:03:31
    produk kita ee akan bisa diterima gitu.
  • 00:03:33
    Karena kalau kita urus dari awal nanti
  • 00:03:36
    stesifikasinya sudah dapat dan sudah
  • 00:03:39
    berlaku tapi kita belum ekspor nanti
  • 00:03:41
    expire bikin lagi kan. sertifikasi lagi,
  • 00:03:43
    ongkos lagi kan gitu ya. Tapi menyiapkan
  • 00:03:46
    diri sejak dini itu lebih baik.
  • 00:03:48
    Karenanya ee proses produksi ee dan
  • 00:03:51
    proses pengadaan barang dan sebagainya
  • 00:03:53
    sebaiknya mengikuti standar-standar yang
  • 00:03:56
    berlaku di tingkat internasional, tetapi
  • 00:03:58
    nanti sertifikasinya ee kita lakukan
  • 00:04:01
    ketika sudah mulai ada sinyal positif,
  • 00:04:03
    ada bisnis yang membutuhkan sertifikasi
  • 00:04:05
    itu. Karena ee pada banyak hal ketika ee
  • 00:04:08
    ekspor kita produk-produk yang dilakukan
  • 00:04:10
    oleh perusahaan kecil seringkiali masih
  • 00:04:12
    diberi kemudahan oleh banyak negara
  • 00:04:14
    gitu. Sudah masuk aja dulu lah, masih
  • 00:04:16
    cuma dikit aja ini kan gitu ya. Tetapi
  • 00:04:18
    ketika perusahaan kita sudah makin besar
  • 00:04:20
    memang mau enggak mau kita harus
  • 00:04:22
    mengikuti ketentuan-ketentuan yang
  • 00:04:25
    berlaku di negara tujuan. Dan kalau itu
  • 00:04:28
    kita penuhi sebenarnya juga bagus juga
  • 00:04:30
    karena kita menjadi lebih siap masuk di
  • 00:04:31
    negara-negara yang lain dan di pasar
  • 00:04:33
    dalam negeri pun kita juga punya plus
  • 00:04:36
    poin gitu sehingga produk kita bisa
  • 00:04:39
    dipasarkan lebih baik di dalam negeri
  • 00:04:40
    maupun di luar negeri.
  • 00:04:43
    Produk certification atau mengurus
  • 00:04:45
    sertifikasi produk lingkungan pasar
  • 00:04:47
    global telah mendorong para eksportir
  • 00:04:49
    untuk bersaing melalui produk-produk
  • 00:04:51
    yang dikembangkan secara bertahap hingga
  • 00:04:53
    menjadi barang jadi. Perencanaan
  • 00:04:56
    mengenai produk yang akan dikembangkan
  • 00:04:57
    mencakup proses penelitian dan
  • 00:04:59
    pengembangan, pencatatan biaya produksi
  • 00:05:01
    untuk setiap produk, serta penentuan
  • 00:05:03
    spesifikasi teknis sesuai permintaan
  • 00:05:05
    pelanggan dan strategi pemasaran yang
  • 00:05:07
    tepat. Namun, produk yang dihasilkan
  • 00:05:10
    tidak dapat langsung dipasarkan tanpa
  • 00:05:12
    melalui pemeriksaan pihak ketiga untuk
  • 00:05:13
    memastikan keamanan dan kepatuhan
  • 00:05:15
    terhadap regulasi yang berlaku. Produk
  • 00:05:18
    tersebut harus melewati beberapa proses
  • 00:05:20
    sebelum akhirnya bisa dipasarkan.
  • 00:05:22
    Sebagian besar komoditas yang dikonsumsi
  • 00:05:24
    sehari-hari disertifikasi dengan standar
  • 00:05:26
    yang diterbitkan oleh pemerintah atau
  • 00:05:29
    berdasarkan kesepakatan internasional
  • 00:05:31
    agar memenuhi kriteria untuk dijual di
  • 00:05:33
    pasar luas. Sebagai contoh, SNI standar
  • 00:05:37
    nasional Indonesia merupakan standar
  • 00:05:39
    lokal yang memastikan bahwa produk
  • 00:05:41
    memiliki kualitas baik dan tidak
  • 00:05:43
    mengandung bahan yang membahayakan
  • 00:05:44
    konsumen. Sebab perusahaan bertanggung
  • 00:05:46
    jawab atas segala bentuk kesalahan
  • 00:05:48
    produksi yang dapat menimbulkan dampak
  • 00:05:50
    negatif. Tidak semua produk dapat lolos
  • 00:05:52
    proses sertifikasi, terutama dalam
  • 00:05:54
    produksi massal di mana mungkin ada
  • 00:05:57
    produk cacat yang tidak mampu memenuhi
  • 00:05:58
    standar sertifikasi. Oleh karena itu,
  • 00:06:02
    proses sertifikasi ini efektif dalam
  • 00:06:04
    menentukan apakah suatu produk aman atau
  • 00:06:06
    tidak serta memberi kepastian bagi
  • 00:06:08
    pelanggan bahwa produk tersebut dapat
  • 00:06:09
    dikonsumsi atau digunakan dalam jangka
  • 00:06:11
    panjang dengan aman. Namun perusahaan
  • 00:06:14
    juga dapat menghadapi masalah dengan
  • 00:06:16
    pemerintah apabila tidak mematuhi
  • 00:06:18
    regulasi dan ditemukan menggunakan bahan
  • 00:06:20
    berkualitas rendah. Meskipun produk
  • 00:06:22
    tersebut telah melalui tahap perencanaan
  • 00:06:24
    dalam penelitian dan pengembangan
  • 00:06:25
    sebelum didistribusikan ke pelanggan.
  • 00:06:28
    Oleh karena itu, pemahaman tentang
  • 00:06:30
    sertifikasi produk menjadi penting bagi
  • 00:06:32
    eksportir. Sertifikasi yang tepat
  • 00:06:35
    memastikan bahwa produk aman digunakan,
  • 00:06:37
    mematuhi regulasi, dan sesuai dengan
  • 00:06:39
    standar yang diterbitkan pemerintah
  • 00:06:41
    sebagai perwakilan dari kepentingan
  • 00:06:43
    konsumen. Sertifikasi produk mempunyai
  • 00:06:46
    manfaat yang penting. Pertama,
  • 00:06:48
    sertifikasi mempermudah akses pasar
  • 00:06:50
    dengan memungkinkan produk memenuhi
  • 00:06:52
    persyaratan di berbagai wilayah sehingga
  • 00:06:54
    mendorong perdagangan internasional.
  • 00:06:57
    Kedua, sertifikasi meningkatkan
  • 00:06:59
    kepercayaan konsumen karena tanda
  • 00:07:01
    sertifikasi berfungsi sebagai indikator
  • 00:07:04
    bahwa produk telah melalui pengujian
  • 00:07:05
    ketat dan memenuhi standar yang diakui.
  • 00:07:08
    Lebih jauh lagi, sertifikasi membantu
  • 00:07:10
    produsen menunjukkan kepatuhan terhadap
  • 00:07:12
    kerangka regulasi yang mengurangi risiko
  • 00:07:15
    komplikasi hukum dan tanggung jawab di
  • 00:07:17
    kemudian hari. Penerapan sertifikasi di
  • 00:07:20
    industri global. Sebagai pemilik
  • 00:07:22
    perusahaan, para pelaku usaha
  • 00:07:24
    difasilitasi oleh pemerintah dengan
  • 00:07:26
    beberapa metode sertifikasi yang dapat
  • 00:07:27
    diperoleh untuk memastikan bahwa produk
  • 00:07:30
    yang akan didistribusikan kepada
  • 00:07:31
    pelanggan telah memenuhi setidaknya
  • 00:07:33
    standar lokal sebelum memasuki pasar
  • 00:07:35
    ekspor. Hal ini memungkinkan pelanggan
  • 00:07:37
    di pasar internasional untuk mengetahui
  • 00:07:40
    bahwa produk telah memenuhi standar dari
  • 00:07:42
    negara asal sebelum diekspor. Pemerintah
  • 00:07:44
    berperan besar dalam melindungi produk
  • 00:07:46
    yang didistribusikan baik di dalam
  • 00:07:48
    maupun di luar negeri agar memenuhi
  • 00:07:50
    standar nasional dalam hal kualitas
  • 00:07:52
    sehingga dapat memberikan kepuasan
  • 00:07:54
    kepada konsumen dalam membeli produk
  • 00:07:56
    lokal. Tanpa adanya standarisasi dan
  • 00:07:58
    sertifikasi yang menjamin keamanan
  • 00:08:00
    produk, konsumen domestik cenderung akan
  • 00:08:02
    mengimpor produk luar negeri untuk
  • 00:08:04
    mendapatkan kualitas dan sertifikasi
  • 00:08:06
    yang diharapkan. Karena konsumen mungkin
  • 00:08:08
    meragukan kualitas produk dari
  • 00:08:09
    perusahaan domestik. Hal ini dapat
  • 00:08:12
    berdampak negatif bagi pemilik
  • 00:08:13
    perusahaan yang tidak memiliki akses
  • 00:08:15
    sertifikasi karena perusahaan tidak
  • 00:08:17
    dapat mendistribusikan produknya kepada
  • 00:08:19
    konsumen lokal. Misalnya, dalam
  • 00:08:22
    pengembangan produk makanan dan farmasi
  • 00:08:25
    diperlukan departemen khusus yang
  • 00:08:26
    bertugas memeriksa proses produksi di
  • 00:08:28
    dalam pabrik sebelum produk tersebut
  • 00:08:30
    dapat didistribusikan sebagai produk
  • 00:08:31
    jadi. Bagian ini memiliki informasi
  • 00:08:34
    teknis mengenai produk tersebut dan akan
  • 00:08:36
    memutuskan apakah produk tersebut telah
  • 00:08:38
    memenuhi standar atau belum. Beberapa
  • 00:08:41
    negara juga menerapkan perbedaan untuk
  • 00:08:43
    produk organik dan konvensional. Untuk
  • 00:08:45
    komoditas seperti barang konsumsi atau
  • 00:08:47
    peralatan keras yang berfokus pada
  • 00:08:49
    penggunaan jangka panjang, pemerintah
  • 00:08:51
    telah mengeluarkan standar SNI, standar
  • 00:08:53
    nasional Indonesia yang menentukan
  • 00:08:56
    apakah bahan dan desain suatu produk
  • 00:08:57
    telah memenuhi kualifikasi keamanan
  • 00:08:59
    untuk penggunaan jangka panjang. Sebagai
  • 00:09:02
    konsumen di pasar domestik, para
  • 00:09:04
    individu biasanya memilih produk dengan
  • 00:09:06
    sertifikasi SNI karena memberikan
  • 00:09:08
    jaminan bahwa produk tersebut telah
  • 00:09:09
    lulus kualifikasi yang memastikan bahan
  • 00:09:11
    yang digunakan kuat, aman untuk
  • 00:09:13
    digunakan manusia, dan sesuai untuk
  • 00:09:15
    tujuan yang diinginkan. Misalnya, ketika
  • 00:09:18
    membeli ban mobil di pasar domestik,
  • 00:09:21
    pastinya para pembeli akan mencari ban
  • 00:09:22
    dengan sertifikasi SNI untuk memastikan
  • 00:09:25
    penggunaan jangka panjang. Ban mobil
  • 00:09:27
    umumnya diharapkan bertahan selama 5
  • 00:09:29
    tahun atau lebih. mengingat pentingnya
  • 00:09:32
    komoditas ini dalam operasional
  • 00:09:33
    kendaraan. Oleh karena itu, penting
  • 00:09:36
    untuk mempertimbangkan produk ban yang
  • 00:09:38
    menawarkan harga kompetitif sambil tetap
  • 00:09:40
    memenuhi kualifikasi standar
  • 00:09:41
    internasional dan pemilihan bahan
  • 00:09:44
    berkualitas. Sebagai eksportir digital,
  • 00:09:47
    langkah awal untuk memperoleh SNI
  • 00:09:48
    sebelum mengekspor produk ke pasar
  • 00:09:50
    global mencakup beberapa tahapan
  • 00:09:52
    berikut. Satu, registrasi perusahaan
  • 00:09:54
    untuk mendapatkan sertifikasi SNI.
  • 00:09:57
    Pemilik perusahaan harus mendaftarkan
  • 00:09:59
    perusahaan untuk memperoleh dokumentasi
  • 00:10:01
    dan sertifikat SNI bagi produk yang
  • 00:10:04
    ditawarkan. Proses ini dapat dilakukan
  • 00:10:06
    secara online melalui situs web resmi
  • 00:10:08
    pemerintah dengan mengisi formulir
  • 00:10:09
    permohonan untuk mendapatkan SPPT atau
  • 00:10:12
    surat pengakuan sebelum menerapkan
  • 00:10:13
    sertifikasi pada kemasan produk. Proses
  • 00:10:16
    pendaftaran ini mensyaratkan perusahaan
  • 00:10:18
    memiliki sistem manajemen yang memenuhi
  • 00:10:20
    ISO
  • 00:10:21
    90012000 yang dapat diperoleh dari
  • 00:10:24
    lembaga kualitas dan disetujui untuk
  • 00:10:26
    akreditasi.
  • 00:10:27
    Dua, verifikasi dokumen oleh instansi
  • 00:10:30
    pemerintah. Dokumen yang diajukan akan
  • 00:10:32
    diverifikasi oleh instansi pemerintah
  • 00:10:34
    yang mengurus sertifikasi produksi.
  • 00:10:37
    Proses ini melibatkan audit perusahaan
  • 00:10:39
    oleh pihak lain yang bertugas
  • 00:10:40
    menganalisis spesifikasi detail dalam
  • 00:10:43
    proses produksi. Selama audit, pemilik
  • 00:10:46
    perusahaan mungkin menerima faktur yang
  • 00:10:48
    mencantumkan perkiraan biaya untuk
  • 00:10:50
    memperoleh sertifikasi. Tiga, audit
  • 00:10:52
    sistem manajemen kualitas. Sistem
  • 00:10:55
    manajemen kualitas perusahaan akan
  • 00:10:57
    menjadi fokus utama dalam audit oleh
  • 00:10:59
    pemerintah dan instansi lainnya. Audit
  • 00:11:02
    ini bertujuan memastikan bahwa dokumen
  • 00:11:04
    yang diperlukan telah lengkap saat
  • 00:11:05
    perusahaan memperoleh surat sertifikasi
  • 00:11:08
    SNI. Pihak ketiga bertanggung jawab
  • 00:11:10
    untuk menilai apakah perusahaan mampu
  • 00:11:12
    mempertahankan manajemen kualitas
  • 00:11:14
    produk. Jika ditemukan kekurangan dalam
  • 00:11:17
    alur manajemen operasional hingga
  • 00:11:18
    distribusi ke konsumen, perusahaan perlu
  • 00:11:21
    melakukan revisi seperti yang disarankan
  • 00:11:23
    oleh instansi pemerintah. Empat,
  • 00:11:25
    pengujian sampel produk oleh LS
  • 00:11:28
    Propustan. Langkah berikutnya adalah
  • 00:11:30
    memberikan sampel produk kepada instansi
  • 00:11:32
    yang bertanggung jawab untuk inspeksi
  • 00:11:34
    hingga produk lulus uji kualifikasi dan
  • 00:11:36
    kriteria dari LS Propustan. Biasanya
  • 00:11:39
    pengujian dilakukan di laboratorium dan
  • 00:11:41
    membutuhkan lebih dari satu sampel untuk
  • 00:11:43
    memastikan konsistensi produksi yang
  • 00:11:45
    memperoleh akreditasi dalam pengujian
  • 00:11:47
    produk konsumsi. Proses pengujian sampel
  • 00:11:50
    ini memakan waktu minimal 20 hari kerja
  • 00:11:52
    dan dilakukan secara terpisah untuk
  • 00:11:54
    memastikan sterilisasi produk sehingga
  • 00:11:56
    menghasilkan evaluasi yang akurat bagi
  • 00:11:58
    perusahaan. Apabila produk tidak lulus
  • 00:12:01
    uji sampel, perusahaan harus memperbaiki
  • 00:12:03
    aspek-aspek yang disarankan oleh LS
  • 00:12:05
    Propustan dan melakukan pengujian ulang
  • 00:12:07
    sehingga produk dapat lulus uji
  • 00:12:09
    kualifikasi pertama. Sebagai contoh,
  • 00:12:12
    jika produk minuman ditemukan mengandung
  • 00:12:14
    pengawet yang tidak baik untuk kesehatan
  • 00:12:15
    dan berisiko bagi konsumen, instansi
  • 00:12:18
    tersebut dapat meminta revisi sebelum
  • 00:12:19
    produk dikembalikan ke laboratorium
  • 00:12:21
    untuk pengujian ulang dan memperoleh
  • 00:12:23
    sertifikasi. Langkah ini dilakukan untuk
  • 00:12:26
    memastikan tidak adanya kandungan
  • 00:12:27
    berbahaya dalam produk yang akan
  • 00:12:29
    dikonsumsi oleh masyarakat. Lima langkah
  • 00:12:32
    akhir sebelum sertifikasi diterbitkan.
  • 00:12:35
    Langkah terakhir sebelum pemerintah
  • 00:12:36
    menerbitkan sertifikasi adalah
  • 00:12:38
    memastikan bahwa produk memenuhi syarat
  • 00:12:40
    untuk didistribusikan dengan bebas
  • 00:12:42
    setelah melalui proses verifikasi
  • 00:12:43
    keamanan dan risiko yang telah
  • 00:12:45
    dibuktikan secara ilmiah. Produk akan
  • 00:12:48
    diberi peringkat untuk menilai jenis
  • 00:12:49
    produk yang layak menerima sertifikasi
  • 00:12:52
    SNI. Ada ketentuan penting yang harus
  • 00:12:54
    dipenuhi untuk menyelesaikan tahap ini
  • 00:12:57
    di luar sekadar memenuhi kualifikasi
  • 00:12:59
    laboratorium. Jika perusahaan gagal
  • 00:13:01
    memenuhi dokumen yang diwajibkan, maka
  • 00:13:04
    perusahaan tersebut akan diminta untuk
  • 00:13:05
    mengulangi seluruh proses karena
  • 00:13:07
    dianggap tidak kompeten dalam
  • 00:13:09
    menunjukkan profesionalisme dalam
  • 00:13:11
    produksi barang untuk konsumen. Oleh
  • 00:13:13
    karena itu, keputusan akhir mengenai
  • 00:13:15
    sertifikasi bergantung pada hasil
  • 00:13:17
    evaluasi kualitas produksi yang
  • 00:13:19
    konsisten dari LS Propustan. sertifikasi
  • 00:13:22
    produk dalam lingkungan bisnis
  • 00:13:24
    internasional. Setelah berhasil
  • 00:13:26
    memperoleh sertifikasi dari pemerintah
  • 00:13:28
    setempat dan memastikan bahwa produk
  • 00:13:30
    domestik aman digunakan serta memenuhi
  • 00:13:32
    standar keamanan, perusahaan besar yang
  • 00:13:34
    memiliki banyak jalur produk biasanya
  • 00:13:36
    akan memastikan kualitasnya melalui
  • 00:13:37
    International Standards Organization
  • 00:13:39
    atau AISO. AISO mengevaluasi apakah
  • 00:13:42
    produk sesuai dengan persyaratan
  • 00:13:44
    internasional dalam hal kualitas, sistem
  • 00:13:46
    perusahaan, dan keamanan dengan standar
  • 00:13:49
    yang lebih ketat dibandingkan standar
  • 00:13:50
    domestik karena produk tersebut akan
  • 00:13:53
    dipasarkan secara internasional.
  • 00:13:55
    Beberapa negara memiliki persyaratan
  • 00:13:57
    ketaat terkait spesifikasi produk untuk
  • 00:13:59
    memastikan bahwa produk yang masuk
  • 00:14:00
    terdiri dari bahan yang dapat terurai
  • 00:14:02
    secara hayati atau memiliki
  • 00:14:04
    karakteristik lain yang mendukung
  • 00:14:05
    keberlanjutan lingkungan. Selain
  • 00:14:07
    memiliki sistem pemeriksaan ketat yang
  • 00:14:09
    mencakup Undang-Undang Pembatasan
  • 00:14:11
    Distribusi Produk di pasar
  • 00:14:12
    internasional, perusahaan juga
  • 00:14:14
    diwajibkan menerapkan sistem manajemen
  • 00:14:16
    mutu quality management system atau QMS
  • 00:14:19
    yang lebih maju. QMS memanfaatkan
  • 00:14:22
    infrastruktur teknologi untuk memantau
  • 00:14:24
    setiap pabrik selama proses produksi
  • 00:14:26
    guna menganalisis ketidakkonsistenan
  • 00:14:27
    produksi yang dapat menyebabkan produk
  • 00:14:29
    cacat. Seperti yang telah disebutkan
  • 00:14:31
    sebelumnya, dengan bantuan QMS, manajer
  • 00:14:35
    tingkat atas dapat mengelola setiap
  • 00:14:36
    kelompok produksi secara efisien yang
  • 00:14:39
    akan membantu perusahaan dalam memenuhi
  • 00:14:41
    standar AISO dengan meningkatkan
  • 00:14:42
    konsistensi dan keamanan setiap
  • 00:14:44
    kelompok. Dalam proses registrasi produk
  • 00:14:46
    untuk memenuhi persyaratan ISO, setiap
  • 00:14:49
    produk diklasifikasikan sesuai jenisnya
  • 00:14:51
    sebelum melalui inspeksi dan diberikan
  • 00:14:53
    label sertifikasi resmi yang
  • 00:14:54
    berbeda-beda tergantung jenis produk
  • 00:14:56
    tersebut. Aiso 9.000 Ibu misalnya
  • 00:15:00
    dikeluarkan sebagai sertifikasi dasar
  • 00:15:02
    jika produk telah memenuhi standar
  • 00:15:03
    manajemen mutu khususnya dalam
  • 00:15:05
    konsistensi produksi. Sementara itu,
  • 00:15:08
    AISO 9001 melanjutkan evaluasi untuk
  • 00:15:11
    memastikan bahwa produk telah memenuhi
  • 00:15:13
    standar internasional yang mencakup
  • 00:15:14
    bahan, perangkat keras, dan kualitas
  • 00:15:17
    dari pemasoknya guna menjamin kepatuhan
  • 00:15:19
    terhadap standar keamanan. ISO 13.485
  • 00:15:23
    5 memiliki fokus pada industri otomotif
  • 00:15:26
    di mana tidak hanya keseluruhan
  • 00:15:28
    kendaraan yang diperiksa, tetapi setiap
  • 00:15:30
    suku cadang juga diperiksa dengan
  • 00:15:31
    kualifikasi berbeda. Sertifikasi ini
  • 00:15:34
    mempertimbangkan bahwa industri otomotif
  • 00:15:37
    sering menggunakan bahan dan pemasok
  • 00:15:38
    yang berbeda dari kebanyakan perusahaan.
  • 00:15:41
    Terakhir, ISO 14001 mensyaratkan
  • 00:15:44
    perusahaan untuk menunjukkan bagaimana
  • 00:15:46
    perusahaan dapat mengelola limbah
  • 00:15:47
    lingkungan setelah proses produksi
  • 00:15:49
    sebagai bentuk tanggung jawab
  • 00:15:51
    perusahaan. Hal ini penting karena
  • 00:15:53
    konsumen saat ini menuntut perhatian
  • 00:15:55
    lebih terhadap aspek lingkungan. Bukan
  • 00:15:57
    sekadar memproduksi barang, tetapi juga
  • 00:16:00
    mengelola dampak lingkungan secara
  • 00:16:02
    signifikan. Energy Star, sertifikasi
  • 00:16:05
    menuju lingkungan berkelanjutan.
  • 00:16:07
    Pembahasan mengenai sertifikasi produk
  • 00:16:09
    seringkiali tidak terlepas dari upaya
  • 00:16:11
    menyediakan produk yang ramah
  • 00:16:12
    lingkungan, terutama mengingat ancaman
  • 00:16:14
    yang semakin meningkat dari pemanasan
  • 00:16:16
    global dan perubahan iklim drastis yang
  • 00:16:18
    mengganggu aktivitas manusia.
  • 00:16:20
    Sertifikasi seperti Energi Star hadir
  • 00:16:22
    sebagai tanggapan atas kebutuhan untuk
  • 00:16:24
    mengurangi dampak lingkungan yang
  • 00:16:26
    ditimbulkan oleh produk yang tidak
  • 00:16:27
    efisien secara energi. Oleh karena itu,
  • 00:16:31
    perusahaan khususnya yang memiliki
  • 00:16:33
    kontribusi besar terhadap limbah
  • 00:16:34
    industri diharapkan memenuhi sertifikasi
  • 00:16:37
    yang menekankan penggunaan energi see
  • 00:16:39
    mungkin dalam produk dan bangunan.
  • 00:16:41
    Program Energy Star dikembangkan oleh
  • 00:16:43
    Badan Perlindungan Lingkungan Amerika
  • 00:16:45
    Serikat, EPA sebagai inisiatif untuk
  • 00:16:48
    mempromosikan komoditas hemat energi
  • 00:16:50
    yang bisa dimanfaatkan masyarakat.
  • 00:16:52
    Langkah ini bukan hanya bertujuan
  • 00:16:54
    mengurangi biaya energi, tetapi juga
  • 00:16:56
    sebagai upaya aktif dalam menciptakan
  • 00:16:58
    lingkungan yang lebih hijau dan
  • 00:16:59
    mengurangi pemborosan energi. Program
  • 00:17:02
    Energi Star mencakup berbagai kategori
  • 00:17:04
    produk seperti peralatan rumah tangga,
  • 00:17:07
    sistem pemanas, pendingin udara, dan
  • 00:17:09
    bangunan komersial yang semuanya
  • 00:17:11
    berpotensi berkontribusi besar dalam
  • 00:17:13
    mengurangi emisi karbon dan efisiensi
  • 00:17:15
    energi. Untuk mendapatkan sertifikasi
  • 00:17:18
    Energy Star, perusahaan tidak hanya
  • 00:17:20
    perlu memastikan bahwa produk yang
  • 00:17:21
    diproduksi melalui cara yang hemat
  • 00:17:23
    energi, tetapi juga harus membuktikan
  • 00:17:25
    bahwa perusahaan secara keseluruhan
  • 00:17:27
    beroperasi dengan efisiensi energi yang
  • 00:17:29
    tinggi. Dalam hal ini, Energy Star
  • 00:17:32
    mengakui bangunan dan produk yang secara
  • 00:17:34
    konsisten menerapkan pengelolaan energi
  • 00:17:36
    yang baik. Perusahaan yang ingin
  • 00:17:38
    mendapatkan sertifikasi ini perlu
  • 00:17:40
    menjalani serangkaian proses pengujian
  • 00:17:42
    dan verifikasi berkelanjutan yang
  • 00:17:43
    dilakukan oleh laboratorium yang diakui
  • 00:17:46
    oleh EPA. Proses tersebut mencakup
  • 00:17:48
    pemantauan berkelanjutan untuk
  • 00:17:49
    memastikan bahwa baik produk maupun
  • 00:17:51
    bangunan mempertahankan standar
  • 00:17:53
    efisiensi energinya dari waktu ke waktu.
  • 00:17:56
    Label Energy Star yang tertera pada
  • 00:17:58
    produk menjadi bukti nyata dari komitmen
  • 00:17:59
    perusahaan untuk mengurangi konsumsi
  • 00:18:01
    energi dan dampak lingkungan sekaligus
  • 00:18:04
    mendorong inovasi serta praktik
  • 00:18:05
    keberlanjutan di berbagai sektor.
  • 00:18:08
    Program ini tidak hanya memberi
  • 00:18:09
    keuntungan bagi konsumen yang ingin
  • 00:18:11
    menghemat energi dan biaya, tetapi juga
  • 00:18:13
    mendorong perusahaan untuk terus
  • 00:18:15
    mengembangkan teknologi yang lebih ramah
  • 00:18:16
    lingkungan dan efisien. Perusahaan yang
  • 00:18:19
    memiliki label energi star dapat lebih
  • 00:18:21
    mudah menjangkau konsumen yang peduli
  • 00:18:23
    pada lingkungan, meningkatkan reputasi
  • 00:18:25
    merek, dan bahkan berpotensi meraih
  • 00:18:27
    insentif dari pemerintah karena telah
  • 00:18:29
    berkontribusi dalam penurunan emisi
  • 00:18:31
    karbon global. Sertifikasi halal. Proses
  • 00:18:34
    memperoleh sertifikasi halal mirip
  • 00:18:36
    dengan proses pendaftaran sertifikasi
  • 00:18:38
    SNI. Dengan pendaftaran awal yang dapat
  • 00:18:40
    dilakukan secara online diikuti
  • 00:18:43
    verifikasi bahwa perusahaan secara hukum
  • 00:18:45
    diakui. Namun proses sertifikasi halal
  • 00:18:48
    ini melibatkan entitas khusus, yaitu
  • 00:18:50
    lembaga halal yang bertugas memproses
  • 00:18:52
    pendaftaran serta memastikan produk
  • 00:18:54
    memenuhi standar halal sebelum diizinkan
  • 00:18:56
    untuk distribusi dan dikonsumsi oleh
  • 00:18:58
    masyarakat, khususnya masyarakat muslim.
  • 00:19:01
    Sertifikasi halal memerlukan dokumentasi
  • 00:19:03
    yang sangat lengkap dan komprehensif
  • 00:19:05
    untuk memastikan kredibilitas dan
  • 00:19:07
    kepatuhan perusahaan terhadap standar
  • 00:19:09
    halal. Hal ini meliputi bahan baku yang
  • 00:19:11
    digunakan, proses produksi, hingga
  • 00:19:14
    penyimpanan dan pengemasan produk. Biaya
  • 00:19:17
    sertifikasi bergantung pada jenis
  • 00:19:19
    produk, jumlah unit yang akan
  • 00:19:21
    disertifikasi, serta daftar lengkap
  • 00:19:23
    produk yang ingin memperoleh sertifikat
  • 00:19:25
    halal. Setelah pendaftaran dilakukan,
  • 00:19:28
    produk akan diuji oleh laboratorium yang
  • 00:19:30
    telah terakreditasi untuk memastikan
  • 00:19:32
    kepatuhan terhadap standar halal. Jika
  • 00:19:34
    ditemukan ketidaksesuaian atau
  • 00:19:36
    ketidakkonsistenan dalam proses produksi
  • 00:19:38
    yang tidak memenuhi syarat halal,
  • 00:19:40
    perusahaan harus melakukan revisi sesuai
  • 00:19:42
    arahan dari lembaga halal. Proses ini
  • 00:19:45
    lebih ketat daripada beberapa
  • 00:19:46
    sertifikasi lainnya karena melibatkan
  • 00:19:48
    penilaian aspek-aspek yang memastikan
  • 00:19:50
    produk bebas dari bahan haram atau
  • 00:19:52
    kontaminan yang tidak diperbolehkan
  • 00:19:54
    menurut hukum Islam. Berbeda dengan
  • 00:19:56
    sertifikasi SNI, langkah terakhir dalam
  • 00:19:59
    sertifikasi halal melibatkan Majelis
  • 00:20:01
    Ulama Indonesia MUI. Setelah produk
  • 00:20:05
    lolos uji laboratorium, MUI akan
  • 00:20:07
    melakukan verifikasi akhir dan
  • 00:20:09
    memutuskan apakah produk tersebut layak
  • 00:20:11
    untuk memperoleh label halal. MUI
  • 00:20:13
    memberikan persetujuan dengan
  • 00:20:15
    mengeluarkan sertifikat halal yang
  • 00:20:16
    memungkinkan perusahaan mencantumkan
  • 00:20:18
    logo halal pada produk yang ditawarkan.
  • 00:20:21
    Logo halal ini merupakan simbol yang
  • 00:20:23
    sangat penting bagi konsumen muslim
  • 00:20:25
    karena menjadi jaminan bahwa produk
  • 00:20:27
    tersebut telah melalui pemeriksaan ketat
  • 00:20:29
    sesuai prinsip-prinsip Islam. Bagi
  • 00:20:31
    perusahaan memiliki sertifikasi halal
  • 00:20:33
    tidak hanya memperluas pasar dengan
  • 00:20:35
    menjangkau konsumen muslim, tetapi juga
  • 00:20:37
    meningkatkan kepercayaan konsumen secara
  • 00:20:40
    keseluruhan, baik di dalam negeri maupun
  • 00:20:42
    internasional. Sertifikasi halal kini
  • 00:20:45
    bahkan dianggap sebagai keunggulan
  • 00:20:46
    kompetitif dalam industri makanan dan
  • 00:20:48
    farmasi karena permintaan produk halal
  • 00:20:51
    terus meningkat di pasar global.
  • 00:20:53
    Memiliki label halal di produk bukan
  • 00:20:54
    hanya mencerminkan komitmen perusahaan
  • 00:20:56
    terhadap kepatuhan regulasi agama,
  • 00:20:59
    tetapi juga menunjukkan kesadaran
  • 00:21:00
    perusahaan akan pentingnya kualitas,
  • 00:21:02
    kebersihan, dan keamanan produk.
  • 00:21:05
    konsisten dalam kualitas produk. Seperti
  • 00:21:08
    yang telah disebutkan sebelumnya, ketika
  • 00:21:10
    mendaftarkan produk untuk memperoleh
  • 00:21:12
    sertifikasi, perusahaan perlu memastikan
  • 00:21:14
    bahwa manajemen mutu berjalan dengan
  • 00:21:16
    baik dan bahwa proses produksi
  • 00:21:18
    konsisten. Hal ini bertujuan untuk
  • 00:21:20
    menjaga kredibilitas dan memastikan
  • 00:21:22
    bahwa setiap produk yang dihasilkan
  • 00:21:23
    tetap memenuhi standar keamanan dan
  • 00:21:25
    kualitas yang diharapkan. Manajemen mutu
  • 00:21:28
    produk adalah pendekatan komprehensif
  • 00:21:30
    untuk memastikan bahwa barang yang
  • 00:21:31
    diproduksi telah memenuhi atau bahkan
  • 00:21:33
    melampaui ekspektasi pelanggan serta
  • 00:21:35
    mematuhi standar dan spesifikasi yang
  • 00:21:38
    ditetapkan. Proses ini merupakan bagian
  • 00:21:40
    dari sistem manajemen mutu yang lebih
  • 00:21:42
    luas atau quality management system atau
  • 00:21:44
    QMS yang diadopsi oleh organisasi untuk
  • 00:21:47
    meningkatkan kepuasan pelanggan,
  • 00:21:49
    efisiensi operasional, serta mencapai
  • 00:21:51
    keberhasilan jangka panjang. Proses
  • 00:21:53
    mempertahankan manajemen mutu melibatkan
  • 00:21:56
    prinsip-prinsip, metodologi, dan
  • 00:21:58
    alat-alat yang dirancang untuk memantau,
  • 00:22:00
    mengontrol, dan meningkatkan kualitas
  • 00:22:02
    produk secara konsisten sepanjang proses
  • 00:22:04
    rantai pasokan. Hal ini penting agar
  • 00:22:07
    pendapatan yang dihasilkan dapat
  • 00:22:08
    dikembalikan ke produsen dan digunakan
  • 00:22:10
    kembali untuk siklus produksi
  • 00:22:12
    berikutnya. Menciptakan siklus
  • 00:22:14
    berkelanjutan yang mendukung keunggulan
  • 00:22:16
    operasional. Ada beberapa fokus utama
  • 00:22:18
    dalam mempertahankan keunggulan dalam
  • 00:22:20
    QMS yang mencakup satu, komitmen sumber
  • 00:22:24
    daya manusia. Penting bagi perusahaan
  • 00:22:26
    untuk memastikan bahwa sumber daya
  • 00:22:28
    manusia yang terlibat dalam QMS memiliki
  • 00:22:30
    tanggung jawab yang jelas dan kompeten
  • 00:22:33
    untuk mencapai standar tertentu dalam
  • 00:22:34
    jangka panjang. Tugas utama dalam posisi
  • 00:22:37
    ini adalah memeriksa setiap produk yang
  • 00:22:39
    dihasilkan untuk memastikan tidak ada
  • 00:22:41
    kesalahan dalam prosedur yang dapat
  • 00:22:43
    mempengaruhi kualitas produk. Jika
  • 00:22:45
    terdapat ketidaksesuaian dengan standar
  • 00:22:47
    kualitas yang telah ditetapkan dalam
  • 00:22:49
    sertifikasi produk, maka tindakan
  • 00:22:51
    korektif perlu segera dilakukan. Dua,
  • 00:22:54
    memenuhi tolok ukur kualitas. Jika
  • 00:22:57
    sertifikasi mengharuskan produk mencapai
  • 00:22:59
    skor minimal misalnya 60, maka setiap
  • 00:23:02
    produk harus mencapai tolok ukur
  • 00:23:04
    tersebut. Produk yang tidak memenuhi
  • 00:23:06
    tolok ukur ini menjadi risiko bagi
  • 00:23:08
    reputasi perusahaan dan dapat berdampak
  • 00:23:10
    pada persepsi pelanggan. Manajemen mutu
  • 00:23:12
    yang buruk tidak hanya akan mempengaruhi
  • 00:23:14
    kepuasan pelanggan, tetapi juga dapat
  • 00:23:16
    mengundang pertanyaan hukum jika produk
  • 00:23:18
    terbukti berisiko bagi konsumen
  • 00:23:20
    sebagaimana dinyatakan dalam
  • 00:23:21
    Undang-Undang Produk konsumsi. Tiga,
  • 00:23:24
    keputusan untuk peningkatan manajemen.
  • 00:23:26
    Pemilik perusahaan harus
  • 00:23:28
    mempertimbangkan penunjukan manajemen
  • 00:23:30
    khusus yang bertanggung jawab terhadap
  • 00:23:31
    implementasi dan pemeliharaan QMS.
  • 00:23:34
    Manajemen ini berperan mengkoordinir
  • 00:23:36
    setiap proses dan memastikan bahwa
  • 00:23:38
    standar kualitas terpenuhi dalam setiap
  • 00:23:40
    kelompok produksi. Manajemen juga
  • 00:23:42
    bertugas untuk mengevaluasi apakah ada
  • 00:23:44
    kebutuhan peningkatan pada lini
  • 00:23:46
    produksi, termasuk memastikan pengadaan
  • 00:23:49
    bahan dari pemasok memenuhi standar yang
  • 00:23:51
    sesuai. Manfaat utama dalam
  • 00:23:53
    mempertahankan keunggulan QMS terkait
  • 00:23:55
    dengan basis produksi perusahaan
  • 00:23:56
    mencakup peningkatan reputasi di pasar
  • 00:23:58
    dan menjaga sertifikasi yang konsisten.
  • 00:24:01
    Misalnya, eksportir mainan anak-anak
  • 00:24:04
    memastikan bahwa bahan dan desain produk
  • 00:24:06
    aman bagi anak-anak adalah bagian dari
  • 00:24:08
    integritas perusahaan. Menjamin bahwa
  • 00:24:11
    desain produk aman dan meminimalkan
  • 00:24:13
    risiko bagi anak-anak adalah nilai
  • 00:24:15
    penting bagi perusahaan dan konsumen.
  • 00:24:18
    Jika perusahaan mampu mempertahankan
  • 00:24:20
    konsistensi produksi dan memastikan
  • 00:24:22
    desain produk sesuai dengan spesifikasi
  • 00:24:24
    yang disertifikasi, maka umpan balik
  • 00:24:26
    positif dari konsumen cenderung
  • 00:24:27
    meningkat. Hal ini tidak hanya membantu
  • 00:24:30
    memperkuat reputasi perusahaan, tetapi
  • 00:24:32
    juga memupuk loyalitas konsumen terhadap
  • 00:24:34
    merek. Selain itu, konsistensi dalam QMS
  • 00:24:38
    memungkinkan perusahaan untuk
  • 00:24:39
    meningkatkan efisiensi di setiap lini
  • 00:24:41
    produksi seiring waktu. Pemeriksaan dan
  • 00:24:44
    evaluasi rutin dilakukan untuk
  • 00:24:46
    mengidentifikasi area yang memerlukan
  • 00:24:48
    perbaikan yang pada akhirnya mendukung
  • 00:24:50
    pengembangan aspek produksi di dalam
  • 00:24:52
    perusahaan secara
  • 00:24:53
    berkesinambungan. Or for all. Or for
  • 00:24:57
    all. Sekolah ekspor selalu dari
  • 00:25:01
    Indonesia untuk dunia.
  • 00:25:03
    [Musik]
  • 00:25:07
    Yeah.
الوسوم
  • sertifikasi produk
  • ekspor
  • standar internasional
  • SNI
  • halal
  • Energy Star
  • pemerintah
  • kepercayaan konsumen
  • audit
  • regulasi