00:00:00
Asalamualaikum warahmatullahi
00:00:01
wabarakatuh, Teman-teman. Apa kabar
00:00:02
semuanya? Lagi panas banget statement
00:00:05
Pak Prabowo bahwa Indonesia akan
00:00:09
mengakui Israel sebagai sebuah negara.
00:00:11
Tapi dengan syarat Israel harus mengakui
00:00:14
dulu kemerdekaan Palestina. Teman-teman,
00:00:18
bicara two st solution ini
00:00:20
bicara eh sebetulnya tema lama. Saya
00:00:24
sering bahas di channel ini. Cuman
00:00:26
enggak tahu kalau saya bahas ini kok
00:00:27
sedikit views-nya. Padahal ini penting
00:00:29
sekali untuk memetakan pergerakan kita
00:00:31
ke depan. Maka please kalau konten ini
00:00:34
antum rasa mengedukasi ya jangan lupa
00:00:37
di-share agar jangkauannya lebih luas,
00:00:39
Teman-teman. Baik. Ee apa itu two st
00:00:43
solution? Solusi dua
00:00:45
negara ini adalah satu gagasan yang
00:00:49
dikeluarkan oleh PBB ee setelah tahun
00:00:52
perang 1967 ee antara Arab dan ee
00:00:55
Israel.
00:00:57
Kurang lebih intinya ini adalah solusi
00:01:00
di mana tanah Palestina itu dibagi
00:01:02
menjadi dua. Satu untuk orang Palestina,
00:01:04
satu untuk orang Israel. Memang secara
00:01:07
ideal dan secara moral itu enggak enggak
00:01:10
bisa diterima. Dan itu yang selama ini
00:01:13
kita yakini. Sejak bahkan ketika saya
00:01:15
mau ke Gaza pun saya benci sekali yang
00:01:16
namanya two st solution itu enggak bisa
00:01:18
diterima. Nonsense gitu loh. Benar-benar
00:01:21
ya. Namanya kan penjajahan ya logikanya
00:01:23
ada orang datang ke rumah kita gitu kan.
00:01:26
Kemudian e kita di ee ee kunci di satu
00:01:29
ruangan dan dia menguasai ruangan
00:01:31
lainnya. Apakah itu diterima? Nah,
00:01:34
tapi ee ketika saya membaca banyak
00:01:37
literasi, ketika saya berinteraksi
00:01:39
dengan warga Gaza, saya diskusi dengan
00:01:42
para politisinya, para ulamanya,
00:01:43
warganya, itu merubah mindset, merubah
00:01:47
ee peta strategi ke depan. Enggak pas
00:01:50
analogi kita selama ini. Ternyata
00:01:52
analogi atau kita membandingkan ee
00:01:56
penjajahan di Palestina dengan
00:01:58
penjajahan di Indonesia itu pun sudah
00:02:00
sangat keliru. Sebetulnya itu dua jenis
00:02:02
penjajahan yang berbeda. Jadi jangan
00:02:04
disamakan ya. Dan kalian jangan kaget.
00:02:07
Nanti di tengah konten ini saya akan
00:02:09
bongkar bahwa ternyata seluruh warga
00:02:11
Palestina setuju tentang two state
00:02:14
solution termasuk gerakan perlawanan.
00:02:16
Maka jangan kabur dulu, dengar sampai
00:02:19
habis. Baik,
00:02:22
Teman-teman. Jadi, ide ini akhirnya
00:02:25
disepakati oleh mayoritas negara yang
00:02:29
menjadi anggota PBB. Keluarlah resolusi
00:02:32
242. Resolusi PBB 242 intinya adalah
00:02:35
bagaimana Israel ini harus menarik semua
00:02:40
pasukannya dari wilayah Palestina yang
00:02:43
disepakati tahun 1967.
00:02:46
Gaza TP Barat itu masuk wilayah
00:02:48
Palestina. Kemudian wilayah Golan, Surya
00:02:51
kembalikan ke Surya. Kemudian Sinai
00:02:53
kembalikan ke Mesir. Israel silakan
00:02:55
kalian menempati tempat yang sudah
00:02:57
kalian tempati. Makanya ada namanya
00:02:59
perbatasan
00:03:00
67.
00:03:02
Nah,
00:03:04
maka di antara dan di antara
00:03:07
poin-poinnya lagi resolusi 242 ini ya
00:03:09
selain Israel ini harus menghentikan
00:03:11
segala kegiatan militernya dan juga
00:03:14
pembangunan ilegal. itu yang paling
00:03:15
penting. Enggak boleh ada pembangunan di
00:03:17
wilayah-wilayah yang dikuasai oleh warga
00:03:19
Palestina. Dan di antaranya juga e
00:03:23
poin-poin T solution ini
00:03:25
adalah Jerusalem Timur yang ber di situ
00:03:29
ada Masjidil Aqsanya itu harus tetap
00:03:30
menjadi wilayah Palestina dan menjadi
00:03:31
ibuota Palestina. Ada lagi itu set
00:03:34
solution. Poinnya terpenting juga adalah
00:03:37
Israel harus menghargai, menerima
00:03:39
kenyataan bahwa Palestina ini harus
00:03:41
berdiri secara mandiri. Nah, kan. Jadi
00:03:44
ini sebetulnya ini bukan hal yang
00:03:46
diinginkan oleh Israel. Enggak pernah
00:03:47
Israel itu enggak mungkin banget mau to
00:03:49
solution karena kedatangan Israel ke
00:03:52
Palestina yaitu satu tujuannya one state
00:03:55
solution. Nah,
00:03:58
Teman-teman kita enggak pas kalau kita
00:04:01
membandingkan kondisi di Palestina
00:04:03
dengan kondisi perjuangan kita tahun 5.
00:04:06
Banyak hal. di antaranya saat itu memang
00:04:09
suhu politik di dunia itu sedang penuh
00:04:13
dengan kolonialisme. Makanya di saat itu
00:04:15
disebutnya itu adalah periode kolonial
00:04:18
atau masa-masa kolonial di sejak tahun
00:04:20
1000 ee sejak abad ke-14 sampai ee akhir
00:04:23
perang dunia kedua tahun 1945. Jadi
00:04:26
memang kolonial itu di mana-mana banyak.
00:04:28
Di Indonesia ada Belanda dan Jepang
00:04:30
misalnya. Di Malaysia ada Inggris. Di
00:04:32
India ada Inggris. Kemudian di Cina ada
00:04:33
Jepang misalnya. Kemudian di
00:04:35
negara-negara Arab ada Prancis, ada
00:04:37
Ital, itu namanya masa kolonial. Dan
00:04:40
konsep kolonialisme bahela zaman bahela
00:04:43
tradisional itu mudah dipahami, simpel
00:04:47
ya kita menyebutnya dengan 3G, gold,
00:04:51
glory, dan gospel. Gold artinya memang
00:04:54
mereka datang untuk menguasai emas,
00:04:57
artinya sumber daya alam. Kalau gold-nya
00:05:00
Indonesia ya kurang lebih ya emas
00:05:02
beneran gitu kan dan juga rempah-rempah
00:05:04
itu yang dipelajari sejarah ya. Tapi
00:05:06
gold Indonesia ya memang emas beneran.
00:05:08
Glory artinya kejayaan politik atau
00:05:10
dominasi dan gospel itu cara Barat untuk
00:05:14
menyebarkan e agama ee Kristen di
00:05:17
negara-negara jajahan itu. Nah, itu
00:05:18
adalah sistem ee ee penjajahan
00:05:21
tradisional. Tapi apakah hari ini
00:05:23
keberadaan Israel di Palestina juga bisa
00:05:25
kita samakan dengan kondisi itu? Enggak
00:05:27
bisa. Enggak bisa. Jadi enggak semudah
00:05:29
itu. Maka kita harus pahami dulu ini dua
00:05:32
jenis konsep penjajahan yang berbeda.
00:05:34
Konsep penjajahan Israel itu seperti
00:05:36
yang disebutkan oleh Prof. Dr. Abdul
00:05:39
Fattah Alwaisi dan saya selalu
00:05:40
ulang-ulang itu di konten saya bahwa
00:05:42
Israel ini bukan sebuah negara tapi
00:05:44
Israel ini adalah masyru istimari salibi
00:05:47
gharbi strategi. Dia adalah proyek
00:05:51
kolonial salibis barat strategis.
00:05:54
Jadi bukan seperti Jepang versus
00:05:56
Indonesia itu dua-duanya sama-sama
00:05:59
entitas yang memiliki pemerintahan.
00:06:01
Okelah dulu Indonesia belum berbentuk
00:06:03
sebuah ee negara demokrasi tapi kan
00:06:05
sudah ada pemerintahannya,
00:06:07
kerajaan-kerajaannya, sudah ada
00:06:08
masyarakatnya. Belanda sudah menganut
00:06:10
sistem demokrasi misalnya kan atau
00:06:12
kerajaan juga. Itu itu Apple to appel
00:06:14
ya. Tapi yang terjadi di Palestina hari
00:06:17
ini bukan antara masyarakat Palestina
00:06:20
dengan masyarakat Israel semata. Bukan,
00:06:23
Teman-teman. Israel itu
00:06:27
adalah gunung es, puncak gunung es yang
00:06:29
terlihat di atas laut ya, yang ditabrak
00:06:32
oleh Titanic itu. Titanic sampai
00:06:34
akhirnya tenggelam. Jadi di bawah puncak
00:06:38
itu ada gunung es yang sangat besar dan
00:06:40
sangat dalam. Siapa?
00:06:44
peradaban Barat, negara-negara barat,
00:06:47
Amerika, Inggris, Prancis, Jerman
00:06:49
bermain di situ. Makanya disebut ini
00:06:51
adalah proyek kolonial Barat. Jadi Barat
00:06:55
ini mereka mengubah secara main
00:06:56
penjajahan mereka. Mereka paham kalau
00:07:00
kita menjajah negara-negara Asia, negara
00:07:02
Afrika dengan cara yang kuno, mereka
00:07:05
akan selalu terbentur oleh kekuatan umat
00:07:07
Islam. Mereka akan terus menghadapi
00:07:11
perlawanan sengit oleh umat Islam.
00:07:12
enggak akan bisa efektif. Habis mereka
00:07:15
tuh di Indonesia berapa yang terbunuh di
00:07:17
sana? Di Libya berapa yang terbunuh?
00:07:19
Kemudian di wilayah Aljazair, di Maroko,
00:07:21
di di Mesir selalu itu. Makanya mereka
00:07:23
mengubah ceramah mereka. Jadi mereka
00:07:25
berkumpul tahun
00:07:27
1907 lalu mereka mendatangkan para
00:07:30
pemikir-pemikir terbaik mereka, ahli
00:07:32
strategi mereka, politisi terbaik
00:07:34
mereka, perbankan mereka. Mereka
00:07:36
ngumpul, mereka bahas bagaimana cara
00:07:37
kita ya melanjutkan hegemoni ya dengan
00:07:41
cara efisien. Nah, maka mereka
00:07:43
sepakatlah membentuk satu proyek bersama
00:07:48
yang kelak disebut dengan Israel. Itu
00:07:51
jelas ya. Jadi ketika kita bicara
00:07:54
Palestina Israel, kita enggak bisa
00:07:56
menggunakan analogi ind e Belanda lawan
00:07:58
Indonesia. Enggak bisa. Beda sekali
00:08:00
teman-teman. Beda sistem kolonial, beda
00:08:03
pelakunya dan beda sekali. Timpang
00:08:05
sekali ini antara dua kubu ini.
00:08:08
Palestina berapa juta orang
00:08:11
melawan 940 juta ee Barat gitu ya.
00:08:16
Enggak bisa. Maka kita enggak bisa juga
00:08:17
mengharapkan solusi ini seperti solusi e
00:08:20
Indonesia ketika merdeka ya. Harus
00:08:22
mengusir
00:08:23
semuanya habis semuanya enggak bisa.
00:08:26
Beda, Teman-teman. Maka kita gunakan
00:08:28
narasi yang terupdate kali ini. Baik.
00:08:34
Apakah warga Palestina enggak mau mereka
00:08:36
seutuhnya? Pasti maulah semuanya mau.
00:08:40
Baik itu gerakan H ata gerakan fatah
00:08:43
semua juga mau. Dulu ketika sebelum saya
00:08:46
ke Gaza yang saya pahami adalah ee
00:08:48
gerakan H. H itu hijau ya. Antum tahulah
00:08:51
siapa. Gerakan hijau ini memang
00:08:54
ideologinya perlawanan senjata. Enggak
00:08:56
mau menyerah. Wah. Makanya syahid Ismail
00:08:59
Haniah di berbagai pedatonya lanarifa
00:09:03
larifa
00:09:05
larifa. Kita enggak akan akui apa itu
00:09:08
Israel. Nah, jadi itu yang yang saya
00:09:10
pahami bahwa wah ini enggak mungkin
00:09:11
berarti memang gerakan H ini anti banget
00:09:13
dengan two set solution sementara
00:09:15
gerakan Fatah. Oh, ini memang pengusung
00:09:17
utama two st solution. Nah, setelah saya
00:09:21
masuk ke Gaza, saya belajar di sana,
00:09:23
saya kuliah di sana, saya berinteraksi
00:09:25
dengan mereka. Oh, berubah pola pikir
00:09:27
saya itu. Oh, ternyata memang enggak
00:09:28
sesimpel ini, Teman-teman. Enggak
00:09:30
sesimpel ini. Mereka juga paham bahwa
00:09:32
enggak bisa mereka mengusir ee
00:09:35
orang-orang Yahudi itu keluar. Mau ke
00:09:36
mana? Usir ke mana? Kalau Belanda diusir
00:09:39
keluar ada Belanda, ada, ada rumahnya,
00:09:40
ada negaranya, ada tanah airnya. Ah,
00:09:42
orang Yahudi ini sekarang sudah 10 juta
00:09:44
loh orangor Yahudi itu di Palestina
00:09:46
dikeluarkan mau lari ke mana?
00:09:49
Apalagi kita sekarang hidup di dalam
00:09:51
sistem barat yang enggak mungkin bisa ya
00:09:54
enggak realistis untuk mewujudkan hal
00:09:56
itu gitu ya. Nah, maka dari itu sangat
00:10:00
beda sekali. Akhirnya saya membaca lebih
00:10:04
banyak literasi-literasi dan bahkan saya
00:10:07
punya empat ya buku tebal itu isinya
00:10:11
adalah wawancara.
00:10:12
para akademisi Gaza mereka mengabadikan
00:10:16
beberapa apa banyak sekali
00:10:18
statement-statement dari Syekh Ahmad
00:10:20
Yasin rahmatullah alaih. Dan ternyata di
00:10:23
situ ya di banyak buku-buku lain juga
00:10:25
memang dijelaskan bahkan di
00:10:26
wawancara-wawancara televisi terbuka
00:10:29
saja. Gerakan H pun, gerakan hijau pun
00:10:31
sebetulnya it's ok ayo kita to solution
00:10:34
enggak masalah solusi dua negara.
00:10:37
Kenapa? Kenapa mereka juga rela? Karena
00:10:40
mereka realistis.
00:10:42
Mereka paham hari ini mereka tidak bisa
00:10:47
terlalu berapi-api untuk untuk
00:10:50
mengangkat idealisme mereka. Enggak bisa
00:10:52
ya. Enggak bisa. Beda. Jangan samakan
00:10:54
antara penjajahan ee Israel di Palestina
00:10:56
dengan penjajahan ee Belanda di
00:10:59
Indonesia. Tapi dengan banyak dengan
00:11:01
banyak persyaratan, dengan banyak
00:11:03
pertimbangan.
00:11:04
Nah, ee kita akan masuk juga ke
00:11:08
pembahasan yang juga sebetulnya
00:11:11
dekat-dekat juga nih hampir mirip. Kalau
00:11:13
tadi saya bilang bahwa
00:11:14
ternyata ee kalau tadi saya bilang bahwa
00:11:17
ternyata gerakan H juga eh setuju dengan
00:11:22
two state solution dan itu ya seperti
00:11:24
saya bilang di disampaikan secara
00:11:26
gamblang di banyak ee di banyak ee
00:11:29
wawancara-wawancara gitu ya.
00:11:32
Ternyata gerakan F juga, gerakan fatah
00:11:34
juga ini penganut teori one state
00:11:37
solution. Sama dengan gerakan gerakan H.
00:11:40
Jadi baik gerakan
00:11:42
Hau maupun gerakan kuning mereka
00:11:45
sama-sama penganut two set solution. Di
00:11:48
waktu yang bersamaan mereka juga
00:11:49
penganut one set solution. Pusing ya.
00:11:52
Saya akan jelaskan gini,
00:11:54
Teman-teman. Saya di Gaza enggak bisa ee
00:11:57
bertemu dengan para petinggi gerakan
00:11:58
Fatah. Enggak bisa karena itulah Gaza
00:12:01
terblokade. Sementara gerakan F ini
00:12:04
markasnya itu di Ramalah tepi barat.
00:12:06
Dari Gaza ke tepi barat cuma 70 km.
00:12:08
Cuman karena kita diblokadi, kita enggak
00:12:09
bisa gerak ke sana. Qadarullah tahun
00:12:12
2014 saya pulang dari e Indonesia eh
00:12:16
dari Gaza. Saya pulang sementara ke
00:12:17
Indonesia itu waktu itu saya baru nikah.
00:12:19
Maka saya bawa pulang istri saya
00:12:21
qadarullah.
00:12:23
Saat itu di Indonesia juga sedang ada
00:12:25
kunjungan pemerintah resmi otoritas
00:12:28
Palestina ke Jakarta yang di pimpin oleh
00:12:32
Dr. Rami Hamdallah. Itu adalah perdana
00:12:34
menteri ee Palestina e yang lampau tahun
00:12:37
itu tahun 2014. Saya bilang, "Mah
00:12:40
kesempatan ini." Lalu saya datang, saya
00:12:44
datang ke salah satu konferensi persu.
00:12:47
Saya sampaikin unuk-unek saya itu. Saya
00:12:50
tanya ke dia, "Pak Rami, Rami
00:12:54
Hamdalah, selama ini eh otoritas
00:12:56
Palestina di Ramala selalu
00:13:00
menggaungkan two state solution negara."
00:13:03
Ini nonsense. Saya bilang ini enggak
00:13:04
enggak logis. Bagaimana kalian mau mau
00:13:06
merdeka separuh-separuh?
00:13:09
Nah, penjat pertanyaan saya simpel saya
00:13:11
bilang ke dia, "Is this your temporary
00:13:14
goal or your ultimate
00:13:16
goal?" Ini sebetulnya tujuan sementara
00:13:20
atau tujuan akhir? Jawaban dia tegas di
00:13:23
depan para jurnalis saat itu tuh dia
00:13:25
bilang apa? Di ini adalah tujuan
00:13:28
sementara. Kami pun maksudnya gerakan
00:13:30
Fatah pun inginnya Palestina itu yang
00:13:32
merdeka seutuhnya. Itu yang kami
00:13:34
inginkan. Tapi hari ini kami hanya dapat
00:13:37
dukungan dari negara-negara dunia untuk
00:13:39
merdeka separuh ya untuk merdeka di
00:13:42
tanah e Palestina 1967. Jadi itu yang
00:13:45
bisa kami syukuri hari ini gitu loh.
00:13:48
Jadi paham bahkan gerakan Fatah pun
00:13:50
ingin mereka sepenuhnya tapi enggak bisa
00:13:53
hari ini. Maka mereka realistis dan itu
00:13:56
juga yang menjadi pijakan gerakan H di
00:13:58
situ ya. Maka dari itu teman-teman siapa
00:14:01
kita ingin memaksakan ee pemikiran
00:14:04
pragmatis ini?
00:14:05
Ya, jangan disamakan beda. Mereka sudah
00:14:08
menderita puluhan tahun. Jadi mereka
00:14:10
paling paham bahwa ya okelah kalau
00:14:12
memang kami
00:14:14
bisa merdeka ee meskipun separuh, kami
00:14:17
akan siap terima itu daripada tidak sama
00:14:19
sekali. Jelas sampai sini ya.
00:14:22
Nah, eh dan sekarang kita akan masuk
00:14:26
pembahasan bagaimana dengan Israel. Nah,
00:14:29
ini penting. Kenapa para petinggi
00:14:32
gerakan H juga sepakat, oke, kami siap
00:14:35
untuk solusi dua negara dengan batas
00:14:38
1967? Nah, mereka tahu bahwa sekalipun
00:14:41
seluruh warga Palestina setuju dengan
00:14:44
Solid negara, apakah Israel setuju?
00:14:48
Enggak akan. enggak akan
00:14:50
mau. Jadi ketika Prabowo mengatakan,
00:14:53
"Kami akan menghormati kedaulatan Israel
00:14:58
kalau mereka memberikan kemerdekaan
00:14:59
untuk Palestina." Maksudnya apa? Ini
00:15:02
mengacu pada memang Indonesia sekali
00:15:04
lagi sejak dulu, sejak Presiden pertama
00:15:06
sampai ee saat ini mengadopsi to
00:15:09
solution sebagai solusi modern gitu ya.
00:15:13
Nah, tapi di sisi lain para politik kita
00:15:16
paham, para elit politik kita paham.
00:15:19
bahwa Israel enggak akan mau one set
00:15:21
solution itu. Eh, two set solution.
00:15:22
Israel enggak akan setuju dengan two
00:15:24
state solution du solusi dua negara
00:15:25
enggak akan mau karena konsekuensinya
00:15:27
berat bagi Israel. Apa? Satu, Israel
00:15:30
harus berhenti memblokade dan
00:15:33
mengembargohlon. Kedua, Israel harus
00:15:36
membiarkan Palestina berdiri berdikari
00:15:39
sebagai sebuah negara yang mandiri
00:15:41
dengan semua fasilitas dan ya ee
00:15:46
elemen-elemen kenegaraannya.
00:15:48
kementeriannya, polisinya, tentaranya
00:15:51
Hayolan. Ya. Kemudian apa? Israel harus
00:15:54
siap untuk memberikan akses kepada
00:15:57
Palestina membangun pelabuhan terbaik.
00:16:01
Kemudian
00:16:03
bandara baik itu pokoknya intinya
00:16:05
perbatasan darat, laut, dan udara itu
00:16:08
harus Palestina akan memiliki itu kalau
00:16:10
Palestina merdeka. Ah, gimana kira-kira?
00:16:13
Bagaimana cara Israel mengontrol? Nah,
00:16:15
itu kan ee logistik dan amunisi-amunisi
00:16:19
yang masuk ke Palestina. Dan yang
00:16:21
terakhir yang paling juga sulit untuk di
00:16:24
diwujudkan
00:16:26
kalau Israel ini sepakat
00:16:29
untuk mengadopsi solusi dua negara
00:16:32
berdasarkan resolusi PBB 242,
00:16:35
artinya Israel harus menarik semua
00:16:39
tentara militernya dari tanah-tanah
00:16:43
Palestina yang mereka jarah. yang
00:16:45
terlanjur mereka bangun di situ illegal
00:16:47
settlement, pemikiman ilegal. Ada sudah
00:16:49
ada ribuan pemukiman ilegal di situ. Itu
00:16:52
harus di di ditarik semua orang-orang
00:16:54
Israel dari situ dan dihancurkan semua
00:16:57
pemukiman-pemukiman itu dan warganya
00:16:59
harus masuk ke wilayah Israel yang sudah
00:17:02
disepakati. Apa kira-kira Israel mau
00:17:04
seperti itu? Enggak akan
00:17:05
mau. Ide to set solution itu enggak
00:17:08
pernah menjadi solusi bagi Israel.
00:17:09
Mereka itu penginnya one set solution.
00:17:12
Jadi ketika kita membaca gaya narasi
00:17:16
politiknya ee Pak Prabowo misalnya,
00:17:19
kalau lu mau lakukin itu semua, kita
00:17:22
akan lakuin. Artinya gua tahu lu enggak
00:17:25
akan mau, lu enggak akan enggak akan
00:17:27
berani, lu enggak akan enggak akan ee
00:17:30
siap untuk itu semua, maka kami pun
00:17:31
enggak akan siap untuk mengakui kamu
00:17:33
sebagai sebuah negara, gitu ya. Nah,
00:17:36
Teman-teman, jadi kita perlu perlu
00:17:37
mendalami ini narasi ini enggak seserna
00:17:39
sederhana itu. Dan juga apa sih apa
00:17:42
sih keinginan kita untuk negara ini?
00:17:46
Teman-teman, kita akui saja hari ini
00:17:50
kita umat Islam kita sedang kalah. Kita
00:17:53
sedang kalah. Kita sedang dipaksa untuk
00:17:56
mengadopsi sistem barat. Sistem
00:17:58
kenegaraan ini sistem barat. Sistem
00:18:00
demokrasi sistem barat. Kemudian PBB
00:18:03
kita harus dipaksa untuk nunduk ke PBB
00:18:06
ya karena kita memang sedang jadi
00:18:07
orang-orang yang kalah gitu loh. Dan itu
00:18:09
bukan hal yang yang aneh. Memang dalam
00:18:11
Al-Qur'an surah Al Imran ayat 140
00:18:15
yaas memang
00:18:17
Allah menjadikan kita itu silih berganti
00:18:20
kadang menang kadang kalah. Dan hari ini
00:18:22
kita sedang kalah dan kita sebagai orang
00:18:23
kalah kita enggak bisa menuntut
00:18:24
macam-macam. Ketika seluruh dunia
00:18:26
sepakat two set solution kita maunya
00:18:29
enggak Indonesia harus one set solution.
00:18:31
Pokoknya kita harus sepakat bahwa Israel
00:18:34
harus keluar. Enggak akan bisa,
00:18:36
Teman-teman. Ya, jadi bukan bukan
00:18:38
masalah bukan hanya masalah keputusan
00:18:40
politik. Kita memang sedang aku saja
00:18:42
kita sedang kalah. Kita sedang kalah
00:18:44
dalam pertempuran ini. Jadi kita seperti
00:18:46
apa ya? Seperti kita masuk ke dalam
00:18:48
Studio Squid Game di situ kan. Nah,
00:18:51
kemudian di situ ya si Gihun pun mau
00:18:53
enggak mau harus mengikuti semua
00:18:54
perintahnya si Frontman tuh yang yang
00:18:56
topeng hitam itu. Ya, enggak bisa mereka
00:18:58
macam-macam karena mereka harus harus
00:19:00
ikut peraturannya. Sama kita juga
00:19:02
sekarang lagi enggak bisa ngapa-ngapain.
00:19:03
Jadi, kita apa yang kita harapkan dan
00:19:05
sebaliknya teman-teman Indonesia
00:19:07
bertahan 7 dekade 70 tahun lebih
00:19:10
bertahan tidak mau membuka hubungan
00:19:11
diplomatik dengan Israel. Itu sesuatu
00:19:13
yang keren banget sebetulnya.
00:19:15
Ketika dunia itu
00:19:17
menyerah satu negara, dua negara
00:19:20
bertumbangan, mereka akhirnya mengakui
00:19:21
Israel sebagai sebuah negara, membuka
00:19:23
hubungan diplomatik tanpa ada timbal
00:19:25
balik komitmen, ketegasan. Itu namanya
00:19:28
pengkhianatan itu. Itu normalisasi
00:19:29
pengkhianatan. Indonesia enggak mau
00:19:31
seperti itu. Oke, kita siap normalisasi
00:19:34
tapi syaratnya kita komitmen, kita
00:19:36
konsisten. Akui dulu Palestina sebagai
00:19:38
sebuah negara dengan semua konsekuensi
00:19:40
yang sudah kita sebutkan di atas. Nah,
00:19:43
jadi sudah keren, Teman-teman. Maka
00:19:45
sekarang tugas kita ke depan adalah
00:19:48
mengawal ini. Oke, Pak. Kalau emang ini
00:19:51
yang ingin kita gunakan agar kita bisa
00:19:53
didengar suara kita. Nah, jadi kan
00:19:56
Indonesia kan enggak punya berganding
00:19:57
apa-apa ya. Pak Prabowo melihat genosida
00:20:01
terus berlangsung enggak bisa
00:20:02
ngapa-ngapain. Mau mau mau bahas apa ya?
00:20:05
Apa yang bisa dimiliki? Akhirnya kalau
00:20:06
kita punya punya narasi narisasi, ayo
00:20:08
kita bawa. Yang penting itu selesai.
00:20:10
Yang penting bonusnya selesai. Ayo kita
00:20:12
bawa narasi ini. Ayo agar paling tidak
00:20:14
ada perundingan di situ. Agar kita masuk
00:20:15
ke dalam celah gitu kan. Nah, maka dari
00:20:19
itu kita kita dalam hal ini kita harus
00:20:21
nuuzun saja. Nah, tapi kita kawal. Oke,
00:20:23
Pak Prabowo. Tapi kalau emang kita pada
00:20:26
akhirnya pahit-pahitnya kita ini
00:20:27
normalisasi, kita harus kawal
00:20:29
benar-benar itu ee konsekuensi yang
00:20:32
harus dijalankan oleh Israel
00:20:35
bahwa mereka harus tarik pasukannya.
00:20:38
Para pengungusi Palestina di berbagai
00:20:39
negara bisa kembali ke Palestina.
00:20:41
tentara para tawaran-tawaran dibebaskan.
00:20:44
Nah, itu yang dimaksud dengan to
00:20:46
solution. Jadi, tidak hanya berpikir ya
00:20:48
sudah kita sepakat dengan kondisi hari
00:20:50
ini, enggak seperti hari ini. Ya, kita
00:20:52
sepakat to solution kita pokoknya harus
00:20:55
mendorong pemerintah untuk mewujudkan to
00:20:59
solution tapi sesuai dengan resolusi PBB
00:21:02
242. itu yang terpenting. Baik, terakhir
00:21:06
teman-teman, kita sebagai umat Islam apa
00:21:08
yang harus kita
00:21:09
lakukan teman-teman? Saya sudah buat
00:21:12
sebetulnya di di apa ee ebook saya saya
00:21:16
tadi pagi nulis e-book panjang lebar ya
00:21:19
30 halaman dan saya postingnya di
00:21:22
Telegram saya ya. Kalau kalian mau dapat
00:21:24
ebook itu saya sekali silakan gabung
00:21:27
dengan channel Telegram saya. E linknya
00:21:29
ada di komentar dan di deskripsi
00:21:31
teman-teman.
00:21:33
Kenapa warga Gaza tegar selama puluhan
00:21:36
tahun ini? Kenapa warga Gaza ini bisa
00:21:38
bertahan di tengah kehancuran massal
00:21:42
ini? Karena mereka paham di mana ujung
00:21:46
dari pertempuran ini. Mereka paham di
00:21:48
mana ujung dari perjuangan
00:21:51
ini. Karena
00:21:52
mereka yakin bahwa masalah Palestina ini
00:21:56
bukan semata-mata masalah politik
00:21:58
global.
00:22:00
Okelah. Konspirasi Barat yang akhirnya
00:22:03
melahirkan Israel di Palestina itu yang
00:22:05
kasat mata. Tapi sebetulnya keberadaan
00:22:07
Israel di Palestina itu hanyalah menjadi
00:22:10
satu tambahan kebenaran ayat-ayat
00:22:13
Al-Qur'an. Bukti bahwa maha benar Allah
00:22:17
dengan segala
00:22:18
firmannya. Itu jadi warga Palestina
00:22:21
paham, warga Gaza paham. Memang ini
00:22:22
harus kita lalui. Dan ujungnya itu
00:22:27
adalahiru ada dalam surat Al-Isra ayat
00:22:29
7. Jelas sekali step by step kehancuran
00:22:30
Bani Israil. Jadi masalah Palestina ini
00:22:34
bukan masalah politik semata. Bagi kita
00:22:37
sebagai seorang muslim ini masalah
00:22:38
akidah tertulis dalam Al-Qur'an.
00:22:41
Solusinya pun ada dalam Al-Qur'an. Maka
00:22:43
jangan pernah kita terlalu mengharapkan
00:22:44
solusi dari PBB, solusi dari Amerika,
00:22:48
dari negara-negara dunia untuk masalah
00:22:50
Palestina enggak akan selesai.
00:22:52
kita kita iakan saja. Oke. Tapi kita
00:22:54
pantau ya, kita tetap tetap ee mengawal
00:22:56
di situ. Tapi kita punya keimanan bahwa
00:22:59
keimanan bahwa ujung dari perjuangan ini
00:23:01
adalah kehormatan dan kemerdekaan. Ujung
00:23:04
dari darah-darah yang bersimbah di Gaza
00:23:06
itu
00:23:07
adalah pembebasan Baitul Maqdis. Sudah
00:23:10
jelas sekali triknya. Kita sedang
00:23:12
dipandu oleh wahyu. Jadi, ngapain kita
00:23:14
harus panik sana sini? Enggak usah
00:23:16
panik. Tugas kita sekarang adalah
00:23:18
mempersiapkan diri, upgrade kualitas
00:23:20
kita. mempersiapkan diri menjadi seorang
00:23:23
sosok muslim yang berkualitas secara
00:23:26
iman, ketakwaan, skill. Karena Allah
00:23:29
Subhanahu wa taala itu hanya akan
00:23:30
membebaskan Baitul Maqdis di pundak
00:23:34
hamba-hambanya yang memang sudah siap.
00:23:37
Jadi kita sedang membangun peradaban
00:23:38
sekarang. Anak-anak kita, keluarga kita,
00:23:40
kita sendiri. Ayo kita siapkan kita
00:23:43
menjadi masyarakat yang memang akan
00:23:44
Allah percayakan amanah besar ini. Jadi
00:23:47
di situ aja fokusnya ya. kita perbaiki
00:23:49
salat kita, perbaiki Al-Qur'an kita,
00:23:51
perbaiki akhlak kita, perbaiki iman kita
00:23:53
sampai sambil kita jangan lupa naris
00:23:56
Baitul Maqdis itu terus ditanamkan di
00:23:57
kepala kita dan kepala kita ya. Jadi
00:24:00
agar setiap kali kita ini terupgrade,
00:24:03
artinya kita sedang ee mendekatkan satu
00:24:05
langkah perjuangan atau pembebasan
00:24:07
Baitul Maqdis lebih dekat. Setiap kali
00:24:09
kita menjaga salat kita di masjid,
00:24:11
artinya kita sedang mendekatkan
00:24:13
kemerdekaan itu satu langkah. Nah, jadi
00:24:16
seperti itu. Enggak usah ribet, enggak
00:24:17
usah khawatir. Semua sudah ada
00:24:19
tuntunannya. Maka dari itu, Teman-teman,
00:24:22
mari kita
00:24:24
gunakan ee ee atmosfer ini. Ini kan lagi
00:24:27
trending nih ee isu isu ini. Jangan kita
00:24:32
habiskan ee tren ini
00:24:34
untuk ee mencaci, memaki, kemudian
00:24:38
menyerang. Enggak usah, enggak usah,
00:24:39
enggak usah. Buang-buang energi itu
00:24:41
enggak enggak efisien, enggak efektif,
00:24:43
itu kontraproduktif. Mumpung lagi tren,
00:24:46
mumpung ini lagi meledak lagi, kita
00:24:49
jadikan ini sebagai ajang edukasi untuk
00:24:51
kita semua. Ayo nih, ternyata Palestina
00:24:55
masih kita perjuangkan loh, baik dari
00:24:57
tatanan masyarakat maupun pemerintah.
00:24:59
Ya, untuk pemerintah ya saya bukan saya
00:25:01
bukan pemilih Prabowo. Jujur saya saya
00:25:03
enggak memilih Prabowo pemilu ee yang
00:25:05
lalu. Tapi ya untuk masalah Palestina
00:25:08
kita jangan terlalu banyak mencari
00:25:10
perbedaan. Kita cari titik-titik
00:25:12
temunya. Kita lihat pemerintah juga
00:25:15
butuh dukungan kita, butuh tekanan dari
00:25:17
kita juga ya. Bahwa kemerdekaan
00:25:20
Palestina sesuatu yang tidak bisa
00:25:22
tawar-menawar itu sesuatu hal yang harus
00:25:25
terjadi. Ya karena itulah kita
00:25:27
bersama-sama membahu-membahu kita
00:25:29
wujudkan kemerdekaan Palestina dengan
00:25:31
perjuangan maksimal kita. Sampai jumpa
00:25:34
di konten selanjutnya bersama saya
00:25:35
Muhammad Husin Gaza. Asalamualaikum
00:25:37
warahmatullahi wabarakatuh. Yeah.