Bhante Sri Paññāvaro | JANGAN MENYENGSARAKAN Diri Sendiri dengan EMOSI NEGATIF | Karaniya Channel

00:30:36
https://www.youtube.com/watch?v=VDKoftIcOsI

الملخص

TLDRCeramah ini membahas pentingnya menjaga keberagaman dan perbedaan dalam kehidupan, terutama dalam konteks ajaran Buddha. Penceramah menekankan bahwa perbedaan adalah fenomena alami yang harus diterima dan dijaga untuk menciptakan kebersamaan dan kebahagiaan. Emosi harus dikelola dengan bijak, karena emosi yang tidak terkendali dapat menyebabkan kehancuran. Selain itu, penting untuk berkorban dan memotong ikatan ego untuk mencapai harmoni. Penceramah juga menekankan pentingnya tidak berbuat jahat dan membersihkan pikiran melalui meditasi.

الوجبات الجاهزة

  • 🙏 Menjaga keberagaman adalah penting untuk kebersamaan.
  • 💬 Emosi harus dikelola agar tidak merusak hubungan.
  • 🧘‍♂️ Meditasi membantu membersihkan pikiran.
  • 🤝 Berkorban untuk orang lain menciptakan kebahagiaan.
  • 📜 Perbedaan adalah fenomena alami yang harus diterima.
  • 🛑 Tidak berbuat jahat adalah langkah pertama menuju kebaikan.
  • 💡 Keakuan adalah sumber dari banyak masalah.
  • 🌱 Mengendalikan pikiran akan mengendalikan tindakan.
  • 🤲 Caga berarti memotong ikatan ego.
  • 🌈 Kebersamaan dalam perbedaan membawa kebahagiaan.

الجدول الزمني

  • 00:00:00 - 00:05:00

    Penceramah memulai dengan penghormatan kepada Buddha dan menyapa hadirin, termasuk Bapak Pembimas Buddha dan para Pandita. Ia menjelaskan pentingnya perayaan Waisak, yang memperingati kelahiran, pencapaian pencerahan, dan parinibana Buddha, serta mengingatkan bahwa peristiwa ini dirayakan setiap tahun oleh umat Buddha.

  • 00:05:00 - 00:10:00

    Penceramah menekankan bahwa keberagaman adalah fenomena alami dalam kehidupan yang tidak dapat dihindari. Ia menjelaskan bahwa perbedaan harus dijaga untuk menciptakan kebersamaan, dan bahwa setiap individu, bahkan anak kembar, memiliki perbedaan yang unik.

  • 00:10:00 - 00:15:00

    Ia mengingatkan pentingnya kejujuran dalam menerima perbedaan dan menjaga emosi. Emosi yang tidak terkelola dapat menyebabkan konflik, dan penceramah menekankan bahwa mengendalikan emosi adalah kunci untuk menjaga hubungan yang harmonis.

  • 00:15:00 - 00:20:00

    Penceramah menjelaskan bahwa menjaga perilaku, ucapan, dan pikiran adalah penting dalam mengendalikan diri. Ia menekankan bahwa mengendalikan emosi memerlukan kesabaran dan latihan yang terus-menerus.

  • 00:20:00 - 00:25:00

    Ia memperkenalkan konsep 'tiaga' atau pengorbanan, yang berarti memotong ikatan yang tidak sehat. Penceramah menjelaskan bahwa pengorbanan tidak berarti kehilangan segalanya, tetapi lebih kepada melepaskan keakuan yang dapat menyebabkan penderitaan.

  • 00:25:00 - 00:30:36

    Penceramah menekankan pentingnya tidak berbuat jahat sebagai langkah pertama dalam mencapai kebahagiaan. Ia mengajak hadirin untuk membersihkan pikiran melalui meditasi, karena semua tindakan berasal dari pikiran. Dengan pikiran yang bersih, ucapan dan tindakan juga akan bersih.

اعرض المزيد

الخريطة الذهنية

فيديو أسئلة وأجوبة

  • Apa tema utama dari ceramah ini?

    Tema utama adalah pentingnya menjaga keberagaman dan perbedaan dalam kehidupan.

  • Mengapa emosi harus dikelola?

    Karena emosi yang tidak terkendali dapat menyebabkan kehancuran dalam hubungan.

  • Apa yang dimaksud dengan 'caga' atau 'tiaga'?

    Caga atau tiaga berarti berkorban dan memotong ikatan ego.

  • Mengapa tidak berbuat jahat itu penting?

    Karena tidak berbuat jahat mencegah penderitaan bagi diri sendiri dan orang lain.

  • Apa hubungan antara pikiran dan tindakan?

    Semua tindakan dan ucapan berasal dari pikiran kita.

  • Apa yang harus dilakukan untuk menjaga kebersamaan?

    Kita harus menerima perbedaan dan menjaga emosi dengan sabar.

  • Apa yang dimaksud dengan 'damata'?

    Damata adalah fenomena alami dari keberagaman dan perbedaan.

  • Apa yang harus dilakukan untuk membersihkan pikiran?

    Meditasi adalah cara untuk membersihkan pikiran.

  • Apa yang dimaksud dengan 'sadu'?

    Sadu berarti baik atau terpuji dalam konteks menjaga perilaku.

  • Apa yang harus dilakukan untuk mencapai kebahagiaan?

    Kita harus menjaga perbedaan dalam kebersamaan dan berkorban untuk orang lain.

عرض المزيد من ملخصات الفيديو

احصل على وصول فوري إلى ملخصات فيديو YouTube المجانية المدعومة بالذكاء الاصطناعي!
الترجمات
id
التمرير التلقائي:
  • 00:00:00
    Nammu
  • 00:00:03
    tasa
  • 00:00:07
    bhagawato
  • 00:00:08
    arahatu samma
  • 00:00:13
    sambuddasa
  • 00:00:16
    namasa
  • 00:00:19
    bhagawatu
  • 00:00:21
    arahaktu samma
  • 00:00:27
    sambudasa namu tasa
  • 00:00:34
    Bagaw
  • 00:00:39
    sama
  • 00:00:41
    kayena sang waru
  • 00:00:45
    sadu
  • 00:00:47
    sadu wacaya sang
  • 00:00:51
    waru manasa
  • 00:00:54
    sangwaru
  • 00:00:57
    sadu sadu Bu
  • 00:01:00
    sabata sang
  • 00:01:23
    waruti sangga
  • 00:01:28
    yang saya
  • 00:01:32
    muliakan bersama kita adalah
  • 00:01:36
    Bapak Pembimas
  • 00:01:40
    Buddha Daerah
  • 00:01:44
    Khusus Jakarta.
  • 00:01:49
    Bapak
  • 00:01:50
    Penyelenggara
  • 00:01:52
    Bimas Buddha
  • 00:01:55
    untuk Jakarta
  • 00:02:00
    Utara, para
  • 00:02:06
    Pandita,
  • 00:02:09
    Ibu, Bapak, dan
  • 00:02:12
    Saudara-saudara yang berbahagia.
  • 00:02:19
    Tiap-tiap
  • 00:02:21
    tahun wihara terawada Buddha
  • 00:02:26
    sasana
  • 00:02:32
    selain
  • 00:02:35
    mengikuti
  • 00:02:39
    meditasi pada saat purnama detik Waisak.
  • 00:02:47
    juga merayakan atami
  • 00:02:51
    puja wesak hari
  • 00:02:56
    ke-elapan pada
  • 00:02:59
    waktu jasad guru agung dikremasikan.
  • 00:03:10
    Ibu, Bapak, dan
  • 00:03:17
    Saudara, hampir
  • 00:03:20
    semua atau boleh dikatakan
  • 00:03:27
    semuanya, semua umat Buddha
  • 00:03:31
    tentu mengerti dengan jelas.
  • 00:03:40
    Peristiwa Triisuci
  • 00:03:45
    Waisak
  • 00:03:48
    kelahiran pencapaian pencerahan sempurna
  • 00:03:51
    dan
  • 00:03:53
    parinibana Guru Agung
  • 00:03:57
    Buddha. 8 hari setelah parinibana beliau
  • 00:04:01
    dikremasikan.
  • 00:04:10
    Oleh karena
  • 00:04:12
    itu, saya tidak akan mengulang
  • 00:04:18
    kembali
  • 00:04:21
    riwayat atau peristiwa Triuci Waisak.
  • 00:04:31
    Ibu, Bapak, dan
  • 00:04:37
    Saudara,
  • 00:04:41
    keberagaman atau
  • 00:04:45
    perbedaan sebenarnya adalah
  • 00:04:49
    sesuatu fenomena
  • 00:04:53
    kehidupan
  • 00:04:55
    yang sangat
  • 00:05:01
    alami keberagaman atau perbedaan
  • 00:05:06
    itu tidak mungkin
  • 00:05:13
    dihindari. Dalam bahasa Pali disebut
  • 00:05:16
    damata.
  • 00:05:20
    Hal-hal yang tidak sama yang beragam
  • 00:05:23
    beragam-ragam yang berbeda-beda
  • 00:05:27
    itu adalah damata.
  • 00:05:32
    alami, sangat
  • 00:05:40
    alami. Kita tidak harus melihat
  • 00:05:45
    dalam ukuran atau dalam
  • 00:05:54
    scop, dalam satu rumah
  • 00:05:58
    tangga juga.
  • 00:06:02
    Kebersamaan dalam keberagaman itu
  • 00:06:09
    alami. Hidup bersama-sama dalam
  • 00:06:13
    perbedaan itu
  • 00:06:16
    wajar dan mata.
  • 00:06:23
    tidak hanya di dalam satu
  • 00:06:25
    keluarga, tidak hanya dalam satu
  • 00:06:28
    kelompok, satu lembaga, satu
  • 00:06:31
    organisasi,
  • 00:06:33
    satu
  • 00:06:36
    desa yang tidak mungkin sama.
  • 00:06:41
    Dua orang anak kembar yang dilahirkan
  • 00:06:44
    hampir bersamaan
  • 00:06:47
    waktunya juga tidak mungkin sama persis.
  • 00:06:55
    Dua orang anak kembar ini
  • 00:07:03
    berbeda. Keperbedaan dan keberagaman
  • 00:07:11
    itu harus dijaga dengan
  • 00:07:15
    baik. Kalau
  • 00:07:18
    tidak, tidak mungkin ada kebersamaan.
  • 00:07:26
    keberagaman
  • 00:07:27
    keanekaragaman atau perbedaan itu kalau
  • 00:07:30
    tidak dijaga dengan
  • 00:07:33
    baik termasuk di keluarga Ibu Bapak dan
  • 00:07:37
    Saudara
  • 00:07:39
    sendiri kehancuranlah yang akan
  • 00:07:45
    terjadi. Masing-masing merasa
  • 00:07:49
    benar, tetapi masing-masing berbeda
  • 00:07:52
    dengan yang
  • 00:07:57
    lain. Ibu, Bapak, dan
  • 00:08:02
    Saudara. Oleh karena
  • 00:08:04
    itulah
  • 00:08:06
    sacak dalam bahasa Pali sering
  • 00:08:12
    diterjemahkan kesungguhan, ketulusan,
  • 00:08:18
    kejujuran. Benar.
  • 00:08:21
    Tetapi dalam arti yang
  • 00:08:24
    luas, bukan hanya kita
  • 00:08:27
    jujur berperilaku terhadap orang
  • 00:08:31
    lain, tetapi kita juga
  • 00:08:36
    jujur mengakui
  • 00:08:41
    perbedaan-perbedaan yang ada pada yang
  • 00:08:45
    lain. Jujur menerima perbedaan.
  • 00:08:49
    Tidak hanya jujur mengakui
  • 00:08:53
    perbedaan, jujur dan
  • 00:08:57
    sungguh-sungguh menerima perbedaan itu
  • 00:09:00
    sebagai
  • 00:09:02
    damata, sebagai hal yang sangat
  • 00:09:07
    alami yang tidak mungkin
  • 00:09:10
    ditiadakan sehingga semua menjadi
  • 00:09:13
    seragam. Tidak mungkin.
  • 00:09:17
    tidak mungkin dan tidak akan pernah
  • 00:09:25
    terjadi. Ibu, Bapak, dan
  • 00:09:29
    Saudara, menjaga perbedaan, menjaga
  • 00:09:34
    keberagaman
  • 00:09:36
    ini selain diperlukan kejujuran menerima
  • 00:09:42
    perbedaan, kejujuran di dalam
  • 00:09:47
    bersikap, tetapi
  • 00:09:50
    juga harus menjaga emosi.
  • 00:09:58
    Kalau Anda sekalian, kalau kita tidak
  • 00:10:01
    berpandai-pandai menjaga
  • 00:10:05
    emosi, perbedaan itu akan menjadi sumber
  • 00:10:14
    bencana. Emosi tidak pernah
  • 00:10:17
    menyelesaikan masalah. Ingat Ibu, Bapak,
  • 00:10:20
    dan
  • 00:10:22
    Saudara sebagai seorang suami, seorang
  • 00:10:25
    ayah, seorang
  • 00:10:28
    ibu juga kepada anak-anak
  • 00:10:31
    sekalian
  • 00:10:33
    jangan menggunakan
  • 00:10:37
    emosi. Tetapi sulit, Bhante, emosi itu
  • 00:10:41
    muncul dengan spontan.
  • 00:10:44
    Iya. Kalau Anda tidak berusaha melatih
  • 00:10:50
    diri, yang spontan itu yang
  • 00:10:55
    menghancurkan. Apakah saudara
  • 00:10:57
    menginginkan keluarga saudara
  • 00:11:02
    hancur? Mengendalikan
  • 00:11:08
    emosi tidak bisa ditawar.
  • 00:11:15
    Tidak ada masalah, tidak ada persoalan
  • 00:11:17
    yang selesai dengan
  • 00:11:25
    emosi. Orang yang emosi itu ingin
  • 00:11:28
    menghancurkan lawannya, ingin
  • 00:11:30
    menghancurkan yang
  • 00:11:34
    lain karena tidak sesuai dengan
  • 00:11:37
    kehendaknya, tidak sesuai dengan
  • 00:11:39
    seleranya.
  • 00:11:47
    Itulah tujuan
  • 00:11:50
    emosi. Apakah emosi bertujuan untuk
  • 00:11:54
    memperbaiki yang
  • 00:11:56
    lain? Tidak sama sekali.
  • 00:12:00
    Emosi adalah melontarkan kemarahan,
  • 00:12:06
    kejengkelan, untuk menghancurkan, untuk
  • 00:12:09
    memojokkan orang
  • 00:12:11
    lain. Bukankah itu tujuan emosi?
  • 00:12:23
    Orang yang emosi itu
  • 00:12:27
    seperti orang yang dirinya sendiri minum
  • 00:12:32
    racun.
  • 00:12:33
    dirinya minum racun dengan tujuan
  • 00:12:37
    membunuh orang
  • 00:12:40
    lain. Apakah bisa,
  • 00:12:44
    Saudara, dirinya minum
  • 00:12:47
    racun untuk membunuh orang
  • 00:12:50
    lain? Itulah
  • 00:12:54
    emosi. Siapa yang akan
  • 00:12:57
    mati? Dirinya sendiri.
  • 00:13:05
    Di dalam Dhamapada disebutkan kayena
  • 00:13:08
    sang
  • 00:13:13
    waradu sangat baik
  • 00:13:17
    sadu menjaga
  • 00:13:20
    perilaku, menjaga jasmani
  • 00:13:26
    ini. Sadu wacaya sang waro. Sadu wacaya
  • 00:13:32
    sang waro. Sangat baik menjaga ucapan.
  • 00:13:39
    Manasak sang waro
  • 00:13:41
    sadu sangat baik amat
  • 00:13:45
    baik menjaga
  • 00:13:49
    pikiran saduk sabat sang
  • 00:13:54
    waru mengendalikan diri itu terpuji di
  • 00:13:59
    mana pun
  • 00:14:04
    juga mengendalikan diri memerlukan ganti
  • 00:14:10
    kesabaran. Mengendalikan emosi
  • 00:14:12
    memerlukan kesabaran.
  • 00:14:16
    Memang awalnya
  • 00:14:17
    gagal, tetapi berusaha kembali, berusaha
  • 00:14:22
    kembali, berusaha
  • 00:14:28
    kembali, saudara akan mampu
  • 00:14:31
    mengendalikan
  • 00:14:39
    emosi. Ibu, Bapak, dan
  • 00:14:42
    Saudara, dalam kalimat yang lebih
  • 00:14:46
    tajam guru agung kita menggunakan
  • 00:14:51
    kalimat sadu jiwa sang
  • 00:14:56
    waru. Sadu Jihway sang waru sangat baik.
  • 00:15:02
    Jihwayak mengendalikan lidah
  • 00:15:08
    Anda. Sekarang mungkin harus
  • 00:15:12
    ditambah saduk Anggulia sang
  • 00:15:17
    waru sangat baik mengendalikan jari-jari
  • 00:15:21
    Anda. Engguli jari
  • 00:15:25
    Anda. Kalau Anda tidak bisa
  • 00:15:28
    mengendalikan jari, Anda rajin
  • 00:15:31
    membuat
  • 00:15:33
    WA. Karena yang dihadapi itu hanya benda
  • 00:15:36
    mati. Dia menulis seenaknya saja. Tidak
  • 00:15:39
    sungkan lain. Kalau yang dihadapi sesama
  • 00:15:43
    manusia, sesama kita. Sungkan kalau yang
  • 00:15:48
    dihadapi benda yang kecil ini tidak
  • 00:15:50
    sungkan.
  • 00:15:52
    Tetapi kemudian
  • 00:15:55
    dikirim. Si
  • 00:15:58
    penerima belum tentu
  • 00:16:01
    siap menerima kiriman
  • 00:16:07
    Anda. Tidak hanya tulisan,
  • 00:16:10
    gambar-gambar, berita-berita yang tidak
  • 00:16:12
    pada
  • 00:16:14
    tempatnya yang membuat orang ngeri,
  • 00:16:17
    ketakutan, jangan dikirim.
  • 00:16:21
    Karena si penerima belum tentu
  • 00:16:23
    siap. Kengerian ketakutan yang
  • 00:16:26
    diciptakan atas kiriman Anda merugikan
  • 00:16:29
    pikiran
  • 00:16:34
    mereka. Sadu Anggulia Sang
  • 00:16:38
    Waru sangat baik mengendalikan jari-jari
  • 00:16:42
    kita.
  • 00:16:49
    Ibu, Bapak, dan
  • 00:16:54
    Saudara semuanya ini kita harus
  • 00:16:58
    melakukan,
  • 00:17:00
    melatih dengan tidak pernah berhenti
  • 00:17:03
    setiap
  • 00:17:05
    hari sepanjang kehidupan
  • 00:17:09
    ini untuk menjaga agar perbedaan dan
  • 00:17:14
    keberagaman
  • 00:17:17
    itu menjadi
  • 00:17:20
    kebersamaan yang membawa
  • 00:17:28
    kebahagiaan. Tetapi Ibu, Bapak, dan
  • 00:17:30
    Saudara, ada yang lebih penting
  • 00:17:34
    lagi,
  • 00:17:37
    caga. Dalam bahasa
  • 00:17:40
    Pali, dalam bahasa Sansekerta adalah
  • 00:17:43
    tiaga.
  • 00:17:50
    Ada kesepakatan, ada niat bagi kita
  • 00:17:53
    semua, dari kita
  • 00:17:58
    semua untuk berkorban.
  • 00:18:04
    Kalau tidak ada niat, tidak ada minat
  • 00:18:07
    untuk
  • 00:18:10
    berkorban, bagaimana
  • 00:18:13
    mungkin kebersamaan itu membawa
  • 00:18:17
    kebahagiaan?
  • 00:18:25
    Ibu, Bapak, dan
  • 00:18:28
    Saudara, arti yang yang
  • 00:18:31
    hakiki, arti yang sesungguhnya dari caga
  • 00:18:35
    atau tiaga itu adalah
  • 00:18:40
    memotong. Memotong apa? Bant memotong
  • 00:18:44
    ikatan.
  • 00:18:48
    Itulah arti yang sesungguhnya
  • 00:18:50
    sesungguhnya dari
  • 00:18:54
    caga. Apakah memotong ikatan itu kita
  • 00:18:57
    harus memotong semua yang kita
  • 00:19:00
    punya? Keluarga kita, anak-anak kita,
  • 00:19:03
    kemudian rumah kita, kemudian milik
  • 00:19:06
    kita, kita potong, kita buang
  • 00:19:09
    semua. Apa begitu Bhante berkorban
  • 00:19:13
    itu? Lalu kita menjadi miskin.
  • 00:19:20
    melarat tidak, Saudara?
  • 00:19:24
    Jaga yang di diterjemahkan diartikan
  • 00:19:29
    dengan memotong ikatan itu
  • 00:19:34
    adalah kalau saudara tidak mampu
  • 00:19:36
    mempertahankan
  • 00:19:38
    lagi. Kalau perubahan sudah terjadi dan
  • 00:19:42
    perubahan pasti
  • 00:19:44
    terjadi, Anda harus siap
  • 00:19:48
    memotong memotong ikatan.
  • 00:19:54
    Kalau Anda tidak siap memotong
  • 00:19:57
    ikatan, maka itulah
  • 00:20:03
    penderitaan. Dan ikatan yang paling
  • 00:20:06
    halus dalam
  • 00:20:09
    semua bencana adalah
  • 00:20:15
    keakuan. Merasa aku lebih, aku lebih,
  • 00:20:18
    aku sudah melakukan sesuatu. Aku sudah
  • 00:20:23
    berkorban. Atau sebaliknya, aku dihina,
  • 00:20:26
    aku disisihkan, aku difitnah, aku
  • 00:20:29
    disingkirkan, aku, aku, ak aku aku kapan
  • 00:20:34
    saudara memotong keakuan
  • 00:20:38
    itu? Keakuan itulah sumber kotoran
  • 00:20:42
    batin. Keakuan itulah sumber dari semua
  • 00:20:46
    kilisah.
  • 00:20:49
    Dan aku itu adalah
  • 00:20:53
    wipalasa. Aku itu adalah
  • 00:20:56
    khayalan yang dibuat oleh pikiran kita
  • 00:21:00
    sendiri yang menganggap aku itu ada.
  • 00:21:07
    milikku, hakku, diriku,
  • 00:21:11
    aku. Itulah
  • 00:21:13
    yang disebutkan oleh guru agung kita
  • 00:21:16
    sebagai sumber dari segala
  • 00:21:22
    malapetaka. Kalau di dalam perbedaan, di
  • 00:21:25
    dalam
  • 00:21:27
    keberagaman seseorang membesarkan
  • 00:21:30
    akunya, apa yang akan terjadi?
  • 00:21:35
    Dia menganggap dirinya lebih dari yang
  • 00:21:38
    lain. Yang lain
  • 00:21:41
    adalah tidak
  • 00:21:46
    berharga. Kalau di dalam
  • 00:21:50
    keluarga seorang suami, maaf seorang
  • 00:21:54
    ayah membesarkan
  • 00:21:57
    akunya, apa jadinya keluarga itu?
  • 00:22:02
    istrinya, anak-anaknya harus ikut
  • 00:22:06
    dia. Tidak ada pilihan
  • 00:22:10
    lain. Sebaliknya, kalau seorang istri
  • 00:22:13
    membesarkan
  • 00:22:15
    akunya, tidak mau mendengar suaminya,
  • 00:22:18
    tidak mau
  • 00:22:19
    mendengar anak-anaknya yang
  • 00:22:22
    berbeda, yang tidak
  • 00:22:25
    sama, hancurlah keluarga itu karena
  • 00:22:28
    keakuan.
  • 00:22:32
    Kalau suami istri, ayah, ibu, anak-anak
  • 00:22:36
    kita semua yang hidup di masyarakat bisa
  • 00:22:39
    mengecilkan
  • 00:22:43
    keakuan, kita akan hidup harmoni di
  • 00:22:46
    tengah-tengah
  • 00:22:48
    perbedaan. Karena sekali
  • 00:22:51
    lagi perbedaan
  • 00:22:54
    itu tidak bisa dihindari.
  • 00:22:58
    Perbedaan itu
  • 00:23:00
    adalah
  • 00:23:01
    alami dan mata.
  • 00:23:07
    Ibu, Bapak, dan
  • 00:23:10
    Saudara, oleh karena itu sangat
  • 00:23:13
    tepat seorang pujangga besar buddhis
  • 00:23:17
    emputan
  • 00:23:18
    tular yang umat Buddha juga banyak yang
  • 00:23:22
    tidak
  • 00:23:24
    mengerti bahwa kalimat bineka tunggal
  • 00:23:27
    ika
  • 00:23:28
    itu ditulis oleh seorang pujangga
  • 00:23:31
    buddhis
  • 00:23:33
    besar emputan.
  • 00:23:36
    tular di tulisan beliau yang disebut
  • 00:23:39
    dengan
  • 00:23:41
    suttaoma pada zaman kerajaan
  • 00:23:45
    Majapahit kurang lebih 600 tahun yang
  • 00:23:49
    lalu. Bineka berbeda-beda
  • 00:23:53
    benar, sangat
  • 00:23:56
    benar. Tidak ada yang istimewa di dalam
  • 00:23:59
    perbedaan.
  • 00:24:02
    Karena perbedaan itu sesuatu yang wajar,
  • 00:24:05
    yang alami, yang mata.
  • 00:24:09
    Tetapi kalimat yang selanjutnya, tunggal
  • 00:24:14
    ika. Kita adalah sesama
  • 00:24:17
    manusia yang tidak ingin
  • 00:24:20
    menderita, yang ingin hidup
  • 00:24:23
    bahagia. Karena itu kebinekaan harus
  • 00:24:27
    dijaga, keberagaman harus dijaga.
  • 00:24:31
    Perbedaan harus
  • 00:24:34
    dijaga. Jangan sampai menghancurkan kita
  • 00:24:37
    dan orang
  • 00:24:40
    lain. Marilah kita menjaga perbedaan itu
  • 00:24:44
    dalam kebersamaan untuk
  • 00:24:47
    kebahagiaan dengan kesungguhan menerima
  • 00:24:50
    kenyataan
  • 00:24:54
    perbedaan dengan menjaga emosi dengan
  • 00:24:57
    kesabaran.
  • 00:25:00
    dan
  • 00:25:02
    siap mengorbankan
  • 00:25:04
    keakuan demi
  • 00:25:06
    kebahagiaan banyak orang.
  • 00:25:12
    Ibu, Bapak, dan
  • 00:25:15
    Saudara, kalau ajaran Guru Agung kita
  • 00:25:19
    disingkat, maka mengendalikan emosi dan
  • 00:25:23
    sabar itu
  • 00:25:26
    adalah
  • 00:25:28
    sababaran. Jangan berbuat kejahatan.
  • 00:25:34
    Kemudian baru kusala supa
  • 00:25:37
    sampada menambah hal-hal yang baik.
  • 00:25:44
    Mana yang penting? Bante. Kedua-duanya
  • 00:25:47
    penting, Ibu, Bapak, dan Saudara. sangat
  • 00:25:50
    penting. Tetapi
  • 00:25:55
    tetapi kalau saudara belum bisa banyak
  • 00:25:58
    berbuat baik, menambah
  • 00:26:03
    kebaikan, kalau boleh dikatakan tidak
  • 00:26:06
    apalah,
  • 00:26:08
    tetapi tidak boleh
  • 00:26:15
    untuk
  • 00:26:17
    melakukan perbuatan yang buruk.
  • 00:26:23
    Kalau seandainya
  • 00:26:25
    ditimbang-timbang tidak berbuat
  • 00:26:30
    buruk, harus pertama dan
  • 00:26:35
    utama. Kalau boleh
  • 00:26:40
    dikatakan lebih penting dari banyak
  • 00:26:43
    berbuat
  • 00:26:46
    baik. Mengapa Bhante? Kalau Anda berbuat
  • 00:26:49
    buruk, keburukan itu membawa korban
  • 00:26:52
    orang lain selain merugikan Anda
  • 00:26:58
    sendiri. Kalau Anda kurang berbuat
  • 00:27:01
    baik, iya ditambahlah.
  • 00:27:04
    Tetapi tidak apalah untuk sementara,
  • 00:27:07
    tetapi
  • 00:27:09
    jangan jangan sampai
  • 00:27:12
    tidak mengendalikan
  • 00:27:15
    diri. Karena tidak berbuat jahat itu
  • 00:27:18
    pertama dan utama. Tidak berbuat buruk
  • 00:27:22
    itu adalah awal, pertama, utama, dan
  • 00:27:26
    penting. Karena dengan tidak berbuat
  • 00:27:29
    buruk, Anda tidak menyusahkan orang
  • 00:27:32
    lain. Dengan tidak berbuat
  • 00:27:36
    buruk, Anda tidak membuat orang lain
  • 00:27:39
    menderita. Dengan tidak berbuat
  • 00:27:42
    buruk, Anda tidak merugikan orang lain
  • 00:27:47
    dan tidak merugikan diri sendiri.
  • 00:27:52
    Oleh karena itu sangat penting untuk
  • 00:27:55
    tidak berbuat
  • 00:27:57
    buruk.
  • 00:28:00
    Syukur menambah
  • 00:28:04
    kebajikan. Apalagi membersihkan pikiran
  • 00:28:07
    dengan
  • 00:28:09
    meditasi. Karena semua yang kita
  • 00:28:12
    ucapkan, semua yang kita
  • 00:28:15
    lakukan muncul dari pikiran kita. Apa
  • 00:28:20
    toh, Ibu, Bapak, Saudara, yang tidak
  • 00:28:22
    datang dari pikiran kita?
  • 00:28:24
    Apa?
  • 00:28:26
    Semua susah, senang, kecewa,
  • 00:28:31
    bahagia, gembira, sedih,
  • 00:28:35
    semuanya adalah datang dari pikiran
  • 00:28:38
    kita.
  • 00:28:40
    kebaikan,
  • 00:28:42
    kejahatan, kasih sayang,
  • 00:28:46
    kekejaman, emosi atau bisa mengendalikan
  • 00:28:50
    diri, semua berasal dari pikiran
  • 00:28:53
    kita.
  • 00:28:56
    Sehingga membersihkan pikiran ini dengan
  • 00:29:00
    meditasi bukan
  • 00:29:03
    pilihan, tetapi keharusan.
  • 00:29:06
    Kalau pikiran kita
  • 00:29:08
    bersih, otomatis
  • 00:29:12
    otomatis ucapan kita dan perbuatan kita
  • 00:29:15
    menjadi
  • 00:29:19
    bersih.
  • 00:29:20
    Manasa sang
  • 00:29:24
    waroad sangat baik. Manasak sang waru
  • 00:29:29
    mengendalikan pikiran.
  • 00:29:32
    dengan mengendalikan pikiran
  • 00:29:34
    Anda, Anda mengendalikan jasmani Anda.
  • 00:29:38
    Anda mengendalikan ucapan
  • 00:29:40
    Anda. Dengan mengendalikan pikiran Anda,
  • 00:29:44
    Anda mengendalikan lidah
  • 00:29:47
    Anda. Dengan mengendalikan pikiran Anda,
  • 00:29:50
    membersihkan pikiran
  • 00:29:52
    Anda, otomatis Anda bisa mengendalikan
  • 00:29:55
    jari-jari Anda.
  • 00:29:58
    Anasak sang waro
  • 00:30:01
    sadu sadu sabata sang
  • 00:30:04
    waro sangat terpuji mengendalikan
  • 00:30:08
    pikiran
  • 00:30:09
    kita saduk sabat
  • 00:30:13
    sangwaru mengendalikan diri
  • 00:30:16
    itu sangat terpuji di mana pun juga.
  • 00:30:23
    Selamat memperingati Triisuci Waisaka
  • 00:30:25
    Puja dan juga Atami Puja Waisakari
  • 00:30:31
    keelapan. Semoga semua makhluk
  • 00:30:34
    berbahagia. Terima kasih. Yeah.
الوسوم
  • Buddhisme
  • Keberagaman
  • Emosi
  • Kebahagiaan
  • Meditasi
  • Perbedaan
  • Caga
  • Tiaga
  • Harmoni
  • Pikiran