00:00:40
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
00:00:42
Alhamdulillah puji dan syukur senantiasa kita panjatkan selalu
00:00:46
Senantiasa
00:00:47
Tiap hari
00:00:48
Hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala
00:00:50
dan juga kita limpah dan curahkan
00:00:53
Shalawat dan salam kepada Baginda Nabi Besar Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam
00:00:58
yang telah menjadi panutan kita
00:01:00
suri tauladan kita dalam kehidupan kita sehari-hari
00:01:03
Alhamdulillah puji dan syukur lagi kita panjatkan kepada Allah
00:01:07
kita berterimakasih
00:01:08
kita bisa bermuwajahah
00:01:10
kita bisa untuk sedikit berbagi tentang Islam.
00:01:13
Dan, setiap hari yang Allah sampaikan kepada kita
00:01:16
Kita senantiasa berdoa
00:01:18
Mudah-mudahan hari-hari itu adalah hari-hari yang mendekatkan kita kepada Allah
00:01:22
bukan hari-hari yang justru menjauhkan kita kepada Allah
00:01:25
Dimana kita selalu menumpuk-numpuk kesalahan
00:01:29
Tapi hari-hari yang diberikan oleh Allah
00:01:30
Mudah-mudahan kita bisa jadikan sebagai hari-hari Taubat,
00:01:33
hari-hari untuk memohon ampun atas semua kesalahan-kesalahan kita
00:01:37
Hingga ketika kita berjumpa dengan Allah,
00:01:40
Maka, Rohmah nya Allah bagi kita karena kita sudah berusaha yang terbaik di dunia
00:01:45
Maka, kita juga senantiasa
00:01:48
mengucapkan Shalawat dan Salam kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam
00:01:54
Kita mengucapkan Shalawat dengan
00:01:56
Allahumma Sholli 'ala Sayyidina Muhammad
00:01:59
dan kita mengucapkan salam dengan cara
00:02:02
Assalamualaika Ya Rasulullah
00:02:04
Maka, dengan itu kita juga memohon kepada Allah
00:02:07
Mudah-mudahan kita diteguhkan berada dalam Sunnah
00:02:10
Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wa Sallam
00:02:12
semasa kita di dunia.
00:02:13
Alhamdulillah teman-teman sekalian yang Insya Allah dirahmati Allah
00:02:16
Pada hari ini kita bisa melanjutkan pembahasan kita
00:02:19
Dan bahasan kita masih dalam tema "Kemukjizatan Al-Qur'an"
00:02:24
Yang kita bahas daripada buku ini
00:02:27
"Beyond the Inspiration"
00:02:28
Ini masih buku yang kita bahas
00:02:30
Dan, kita baru sampe ke bab yang ketiga
00:02:33
Membahas tentang "The way to belief"
00:02:35
dan sebagai review
00:02:37
seperti biasa
00:02:38
kita sudah sampai pada manual book.
00:02:41
Seandainya memang manusia adalah ciptaan daripada Sang Pencipta
00:02:44
Maka, harusnya Sang Pencipta menurunkan satu hal buat manusia
00:02:48
Untuk senantiasa manusia itu
00:02:50
Menstandarkan diri disitu
00:02:53
Sebuah manual book
00:02:54
supaya dia bisa menjalani kehidupannya dengan baik.
00:02:57
Nah, dan kita sudah
00:02:58
Sedikit menyinggung bahwa manual book bagi manusia kalau saya pengalaman saya adalah
00:03:05
Alqur'an
00:03:06
Kenapa Al-Qur'an?
00:03:07
Karena Al-Qur'an adalah satu-satunya kitab yang bisa membuktikan terhadap manusia
00:03:12
bahwa dia adalah datangnya daripada Allah Subhanahu wa Ta'ala
00:03:15
Dengan cara apa?
00:03:16
Dengan cara memiliki tantangan-tantangan di dalam Al-Qur'an
00:03:19
memiliki mukjizat di dalamnya
00:03:22
Apa itu mukjizat?
00:03:23
Mukjizat adalah sesuatu yang membuat yang lain itu lemah di hadapan dia
00:03:27
Ini adalah mukjizat.
00:03:28
Dan, apa mukjizat Al-Qur'an?
00:03:30
Kita sudah singgung ada dua hal kemarin.
00:03:31
Yang pertama adalah gramatika Al-Qur'an atau gaya bahasa Al-Quran
00:03:37
Dan, yang kedua adalah kemampuan Al-Qur'an untuk bisa menghasilkan sebuah perubahan.
00:03:42
Bagi saya itu adalah sebuah mukjizat yang tersendiri.
00:03:45
Dan kita masih dalam pembahasan yang awal,
00:03:47
yaitu, adalah tentang Gaya Bahasa Al-Qur'an.
00:03:50
Atau, bahasanya Al-Qur'an.
00:03:52
Alquran mengatakan di dalam dirinya sendiri
00:03:55
bahwasanya ia adalah bahasa Arab yang jelas.
00:03:58
Dan ini penting sekali.
00:03:59
Kenapa?
00:04:00
Karena kalau seandainya kita memahami satu literasi
00:04:03
tapi kita tidak tahu yang kita lagi baca adalah bahasa apa,
00:04:06
Ini berbahaya luar biasa.
00:04:08
Misal,
00:04:09
Kita nggak usah masuk kedalam bahasa bahasa Arab
00:04:12
Bahasa Indonesia atau bahasa Melayu
00:04:15
Bahasa Melayu banyak dipakai misalnya di daerah-daerah Sumatera ke atas termasuk di Malaysia
00:04:20
Maka kalau kita salah mengartikan bahwa yang kita baca ini bukan bahasa Indonesia tapi bahasa Malaysia maka kita pasti akan banyak bingungnya
00:04:28
Misal, kalau bahasa Melayu mau itu "Nak"
00:04:31
Kalau dalam bahasa Indonesia "Nak" itu apa? "Nak" itu anak kecil.
00:04:34
Maka, kalau seandainya kita membaca sesuatu tapi kita tidak tahu ini kita sedang bahas apa
00:04:40
atau bahasa apa yang sedang kita baca. Ini berbahaya.
00:04:42
Misal,
00:04:44
Orang Cina sama orang Jepang itu sama-sama punya huruf kanji
00:04:47
Kalau Jepang namanya huruf kanji, kalau di Cina namanya ya huruf biasa.
00:04:51
Karena kanjinya Jepang itu adalah ya hurufnya Cina.
00:04:53
Tapi, permasalahannya adalah Anda sedang baca literasi
00:04:57
dalam kanji Jepang atau huruf Cina ini juga harus jelas
00:05:01
Karena kalau Anda salah menentukan ini bahasa apa, ini nanti bisa menghasilkan hasil yang berbeda.
00:05:07
Sama kayak bahasa Inggris Anda sedang baca Inggris Australia atau Inggris Amerika atau Inggris British
00:05:13
Karena, ini juga berbeda.
00:05:15
Secara pronounciation berbeda
00:05:17
Secara proposition berbeda dan segala macemnya.
00:05:19
Maka, kita harus tahu dulu Ini Bahasa apa.
00:05:22
Maka, Allah mengatakan di dalam Alquran
00:05:24
yang Kami sampaikan pada Anda adalah bahasa Arab yang jelas.
00:05:27
Karena bahasa Arab yang jelas maka kita harus merujuk
00:05:30
Bagaimana orang-orang Arab memahami bahasanya pada saat itu
00:05:33
untuk bisa menggali lebih dalam tentang Alquran.
00:05:36
Nah, kemarin saya sudah sampaikan
00:05:38
betapa bangganya orang-orang Arab ketika mereka punya bahasa mereka.
00:05:44
Karena mereka adalah kaum yang murni
00:05:46
Pure diantara seluruh dunia mungkin peradaban mereka yang paling terisolasi
00:05:51
karena orang nggak ada yang mau masuk ke sana maka mereka sangat mengagung-agungkan bahasa mereka.
00:05:56
Maka, kemampuan berbahasa adalah yang menentukan strata apa Anda itu ada.
00:06:00
Kalau Anda kemampuan berbahasanya ancur ya strata Anda strata rendah,
00:06:04
Tapi, kalau kemampuan bahasa Anda jago, itu berarti kemampuan Anda kemampuan yang lumayan.
00:06:09
Mereka senantiasa mengadakan perlombaan syair,
00:06:12
mengadakan perlombaan sastra dan segala macamnya untuk menunjukkan kemampuan mereka.
00:06:17
Dan, mereka menghafal sastra-sastra
00:06:19
mereka menghafal syair-syair yang menang
00:06:21
dan mereka senantiasa mengulang-ulanginya
00:06:24
untuk sebagai sebuah kebanggaan.
00:06:25
Ini adalah Alquran.
00:06:27
Dan, saya tegaskan kemarin juga,
00:06:29
bahwa apa mukjizat Al-Qur'an?
00:06:30
Mukjizat Al-Qur'an bukan seperti mukjizat-mukjizat yang kemarin
00:06:34
karena mukjizat-mukjizat para Nabi sebelum Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam
00:06:39
adalah mukjizat penglihatan.
00:06:41
Maka, Anda baca di dalam Al-Qur'an
00:06:43
Senantiasa ketika Allah menyebut mukjizat-mukjizat itu Allah menyebutnya dengan penglihatan
00:06:48
Misal,
00:06:48
Wa iż faraqnā bikumul-baḥra fa anjainākum wa agraqnā āla fir'auna wa antum tanẓurụn (QS. Al-Baqarah: 50)
00:06:55
Allah katakan, ketika Allah mengambarkan kasus diazabnya Fir'aun dan tentara-tentaranya.
00:07:02
Tentara-tentara Firaun,
00:07:04
Allah katakan, Allah selamatkan kalian daripada tentara tentara Firaun dan Allah hancurkan bala tentara Firaun dan Anda melihat semuanya.
00:07:11
Terbelahnya lautan itu dilihat.
00:07:14
Bahwasanya Nabi Sulaiman bisa mengendalikan jin itu dilihat.
00:07:18
Melembutkan besi itu dilihat.
00:07:20
Menghidupkan orang mati itu juga dilihat.
00:07:23
Jadi, seluruh mukjizat-mukjizat yang lain sebelum Nabi Muhammad itu mukjizatnya dilihat.
00:07:28
Ketika mereka sudah lihat,
00:07:30
mereka menjadi yakin bahwa ini adalah petugasnya Allah Subnanahu wa Ta'ala.
00:07:33
Kenapa?
00:07:33
Karena mereka melihat.
00:07:34
"Wa antum tanẓurụn"
00:07:35
Kata Allah.
00:07:36
"Dan, Anda melihat semuanya itu."
00:07:38
Tapi, mukjizatnya Nabi Muhammad berbeda
00:07:40
Mukjizatnya adalah mukjizat pendengaran dan akal.
00:07:43
Makanya, dikatakan
00:07:45
..lau kunnā nasma'u au na'qilu mā kunnā fī aṣ-ḥābis-sa'īr (QS. Al-Mulk: 10)
00:07:50
Para penghuni Neraka Sa'ir itu saking menyesalnya mereka berkata,
00:07:53
"Kalau lah dulu kami mendengarkan Al-qur'an dan mikirin Al-qur'an,"
00:07:57
..mā kunnā fī aṣ-ḥābis-sa'īr..
00:07:59
"Maka kami tidak akan masuk ke dalam Neraka Sa'ir"
00:08:01
Kenapa?
00:08:02
Karena menutup telinga dan mereka menutup akal.
00:08:04
Allah katakan didalam Al-Qur'an lagi ketika berbicara tentang orang-orang yg menolak Alquran,
00:08:09
..وَلَّىٰ مُسْتَكْبِرًا كَأَن لَّمْ يَسْمَعْهَا كَأَنَّ فِىٓ أُذُنَيْهِ وَقْرًا ۖ
00:08:13
Sesungguhnya orang-orang yg menolak Alquran itu adalah mereka seolah enggak pernah mendengar itu
00:08:19
dan mereka
00:08:19
وَلَّىٰ مُسْتَكْبِرًا
00:08:21
Mereka kemudian berpaling dan merasa sombong menutup telinga mereka seolah telinganya ada sumbat
00:08:27
Artinya, Al-Qur'an ini adalah mukjizat pendengaran.
00:08:29
Orang-orang dulu ketika dikasih mukjizat itu mukjizat mata.
00:08:34
Nah, kalo Al-Qur'an itu mukjizat telinga, nyambung ke akal.
00:08:37
Karena telinga itu nyambungnya ke akal kuat sekali.
00:08:39
Dan, kita tahu bahwa di dalam penelitian-penelitian apapun, sains, bahwa pendengaran itu adalah pertama kali yang dikasih
00:08:47
Indra yang dikasih kepada bayi,
00:08:49
jadi bayi itu lebih dulu mendengar daripada melihat.
00:08:52
Dan, mendengar ini penting sekali ketika dia harus berfikir sesuatu.
00:08:56
Nah, artinya ketika kita bicara tentang Al-Qur'an,
00:08:59
Maka, mukjizat Al-Qur'an adalah mukjizat pendengaran dan mukjizat akal.
00:09:03
Mukjizat bahasa.
00:09:04
Sesuatu yang muncul dari lidah kemudian masuk kepada pendengaran,
00:09:08
Maka, tradisi Al-Qur'an di zaman dulu itu mengikuti tradisi orang-orang Arab yang berbangga-bangga dengan syairnya.
00:09:15
Apa tradisi Al-Qur'an?
00:09:16
Tidak pernah dibaca.
00:09:18
Al-Quran itu dibaca, tapi bukan menggunakan mata.
00:09:24
Dibaca itu pakai mulut, jadi dilisankan.
00:09:27
Dibaca lalu kemudian masuk ke telinga lalu kemudian keluar lagi ke lidah.
00:09:32
Artinya gini,
00:09:33
di masa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam itu belum ada mushaf Al-Qur'an.
00:09:38
Karena itulah tradisinya orang-orang zaman dulu ya dibaca dengan mulut lalu kemudian itu didengar.
00:09:43
Dihafalkan kemudian ditransfer lagi dengan mulut.
00:09:46
Ini tradisi orang-orang zaman dulu, tradisi intelektualitas orang-orang Arab
00:09:50
yang sangat mendewakan syair-syair atau sastra-sastra mereka.
00:09:55
Nah, maka kalau kita bicara ini kita mulai tahu apa sih sebenarnya kemudian kemukjizatan Al-Qur'an,
00:10:01
selain gaya bahasanya yang sangat tinggi yang sudah saya sampaikan kemarin yang membuat orang Arab terbingung-bingung,
00:10:06
gaya bahasanya itu adalah dalam bahasa Arab tapi orang Arab bingung dan seluruh orang-orang yang ahli itu mengatakan ini bukan syair.
00:10:14
Karena nggak mungkin manusia bisa buat kayak begini maka ini adalah Al-Qur'an.
00:10:19
Maka, dimana letaknya kemudian Al-Qur'an itu kemukjizatannya?
00:10:23
Ya, gaya bahasa. Balik lagi.
00:10:24
Contoh misalnya, coba kita bahas lagi supaya lebih ngerti,
00:10:28
karena beberapa, apa namanya, tayangan-tayangan kemarin itu ada pertanyaan,
00:10:34
jadi tolong dijelaskan lagi Ustadz dimana letak kemukjizatan Al-Qur'an.
00:10:37
Oke, coba lihat.
00:10:38
Teman-teman sekalian, ini kita sudah jalan dari tadi sekitar 10 menit,
00:10:43
10 menit video.
00:10:45
Dan, selama 10 menit video Ini pertanyaan saya sederhana,
00:10:49
Teman-teman bisa enggak mengulangi apa yang saya omongkan dari salam sampai dengan satu menit aja nggak usah lama-lama
00:10:56
Dari salam sampai 1 menit itu saya ngomong apa aja.
00:10:59
Kalau ada yang bisa ngulangi, persis seperti yang saya sampaikan,
00:11:03
persis seperti pilihan-pilihan katanya,
00:11:06
berarti Anda luar biasa jenius.
00:11:08
Sayangnya, Anda gak akan mungkin bisa.
00:11:10
Jangankan Anda, saya aja nggak inget lagi apa yang sudah saya ucapkan di awal semenjak salam sampai satu menit berikutnya.
00:11:16
Saya aja nggak tahu setelah 1 menit saya ngomong apa.
00:11:19
Oh, bisa Ustadz diputer videonya,
00:11:20
Bukan.
00:11:21
Kita nggak bicara tentang muter playback videonya.
00:11:23
Kita bicara tentang, kalau saya sudah ngomong sekarang 10 menitan,
00:11:27
maka apa yang saya omongin dari menit yang pertama dari menit yang ke-0 sampai menit yang pertama itu saya sudah enggak bakal inget lagi.
00:11:33
Tapi, Al-Qur'an Masya Allah.
00:11:35
Al-Qur'an coba lihat ya,
00:11:36
Alquran itu turun kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wa Sallam dan itu langsung beliau sampaikan lewat lisan beliau.
00:11:43
iqra` bismi rabbikallażī khalaq
00:11:45
khalaqal-insāna min 'alaq
00:11:47
iqra` wa rabbukal-akram
00:11:48
alladżī 'allama bil-qalam
00:11:50
'allamal-insāna mā lam ya'lam
00:11:52
Misalnya, contoh ini adalah ayat yang pertama kali turun dan itu tidak ditulis.
00:11:57
Karena, Rasulullah itu "Ummi".
00:11:59
Rasulullah itu tidak bisa membaca dan tidak bisa menulis.
00:12:02
Ketika beliau tidak bisa membaca dan tidak bisa menulis,
00:12:04
dan tidak ada tradisi seperti itu diantara orang-orang Arab maka ini kemudian sudah, ya setelah ngomongin sudah selesai
00:12:11
Kayak kita ngomong dari tadi, yang ngomong yang nguap. Sudah selesai. Karna nggak kecatet.
00:12:17
Tapi, apa yang terjadi?
00:12:18
Saking detailnya Al-Qur'an itu, Al-Qur'an itu bisa dalam tanda kutip itu kayak "turunnya tuh terorganisir".
00:12:25
Jadi, kalau orang baca dari awal sampai akhir, kemudian orang bilang ini nggak mungkin kalau ini cuma diomongin tanpa ditulis.
00:12:31
Kenapa?
00:12:32
Karena, Al-Qur'an itu enggak ada editan sama sekali.
00:12:34
Antum ngomong pasti ada salahnya, saya ngomong pasti ada salahnya dari tadi.
00:12:38
Tapi, Al-Qur'an itu dari awal sampai akhir turunnya itu kemudian terpisah-pisah,
00:12:44
diantara tahun pertama turun sampai dengan tahun ke-13 turun kehidupan Rasulullah.
00:12:48
Maaf.
00:12:49
Ke-23 turun dari kehidupan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam
00:12:52
Dari beliau berumur 40-63 itu tidak dicatat oleh Rasulullah
00:12:57
Tapi, ternyata semuanya itu walaupun tanpa editan itu begitu indah dan begitu rapih dan tanpa pertentangan tanpa kesalahan sedikitpun.
00:13:06
Nah, bagaimana ini bisa terjadi kalau manusia yang buat? Nggak mungkin.
00:13:10
Contoh misalnya, saya ngomong.
00:13:11
Oh, kayaknya saya inget satu menit yang lalu saya enggak pakai kata-kata ini tolong diedit yang tadi.
00:13:15
Enggak bisa.
00:13:16
Karena, Al-Qur'annya sudah turun sudah dihafal oleh manusia maka enggak bisa lagi diedit.
00:13:21
Nah, kemampuan ini tidak mungkin dimiliki oleh manusia, salah satunya.
00:13:25
Misal, kalau kita lihat, betapa kemudian sangat detailnya Al-Qur'an
00:13:29
dari yang paling awal saja, Surah Al-Baqarah itu kita baca,
00:13:33
ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ
00:13:37
ذٰلِكَ الْكِتٰبُ
00:13:38
Kitab ini tidak ada keraguan di dalamnya; petunjuk bagi bagi orang-orang yang bertakwa.
00:13:45
"Dzālikal-kitābu" dalam bahasa Arab, "ذلك" itu adalah kata tunjuk untuk sesuatu yang jauh,
00:13:51
"ذلك" itu kata tunjuk untuk sesuatu yang jauh
00:13:54
Kalau kata tunjuk untuk sesuatu yang dekat bukan "ذلك" (Dzalika) tapi "هَذَا" (Hadza).
00:13:59
"Hadzal kitabu" harusnya begitu tapi yang dipakai adalah "Dzalikal kitabu"
00:14:04
Tapi, dalam arti bahasa Indonesia selalu diartikan "Kitab ini" bukan "Kitab itu",
00:14:09
Karena, kalau "itu"
00:14:10
"Dzalika" itu artinya dalam bahasa Indonesia "Itu".
00:14:13
"Dzalikal kitabu"
00:14:15
Berarti, harusnya artinya "Kitab itu", tapi kenapa diartikan dalam transliterasi dalam bahasa Indonesia "Kitab ini"?
00:14:21
Apakah mereka salah?
00:14:22
Nggak.
00:14:23
"Dzalikal kitabu" itu adalah "Kitab itu" yang bermakna "Kitab ini".
00:14:27
Maksudnya, seperti apa?
00:14:28
Lihat.
00:14:29
Kenapa dikatakan "Dzalikal kitabu" bukan "Hadzal kitabu" ?
00:14:33
Karena,
00:14:33
ذٰلِكَ الْكِتٰبُ
00:14:34
Kitab artinya adalah sesuatu yang tertulis. Asal katanya, "Kataba" itu artinya menulis.
00:14:40
Lalu kemudian, Kitab itu artinya adalah sesuatu yang penuh dengan tulisan,
00:14:44
atau gabungan-gabungan daripada tulisan.
00:14:47
Allah ingin menjelaskan bahwa dengan kata "dzalikal kitabu" adalah bahwa kitab ini bukan ditulis di tempat kalian.
00:14:54
Kitab ini ditulis tempat yang jauh.
00:14:57
"Dzalikal Kitabu"
00:14:58
Ditulisnya di tempat yang jauh dan itu berkonsekuensi nya adalah apa?
00:15:02
Bersesuaian dengan apapun yang Allah sampaikan di dalam Al-Qur'an.
00:15:05
Allah katakan bahwa Al-Qur'an ini ada "fi kitabin maknun", "dia ada ditempat yang terjaga".
00:15:10
Ditempat yang jauh daripada manusia.
00:15:12
Darimana?
00:15:12
Fi lauhim mahfudz.
00:15:14
Yaitu, ada di dalam Lauhul Mahfudz.
00:15:15
Diturunkan ke langit dunia.
00:15:17
Dari langit dunia baru kemudian secara perlahan-lahan diturunkan pada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam.
00:15:22
Berarti ini bersesuaian dengan kata-kata
00:15:24
"Dzalikal kitabu",
00:15:25
Tapi, ketika menggunakan kata-kata Al-Qur'an maka Allah tidak menggunakan "Dzalikal Qur'an",
00:15:30
Kalau "Dzalikal Kitabu" maksudnya adalah Al-qur'an itu pakainya "Dzalika" tapi kalau begitu pakai kata Al-qur'an, Allah katakan "Hadzal Qur'an"
00:15:40
Hadzal Qur'an, kenapa?
00:15:41
Qur'an artinya sesuatu yang dibaca.
00:15:44
Yang dibaca berarti harus dekat dengan manusia.
00:15:46
Maka, Allah katakan,
00:15:47
"Hadzal Qur'an" bukan "Dzalikal Qur'an",
00:15:51
Pakainya "Dzalikal Kitabu" bukan "Hadzal Kitabu",
00:15:55
Bingung?
00:15:55
Intinya begitu.
00:15:57
Intinya bagaimana mungkin kemudian ada sebuah kalimat-kalimat yang sangat presisi kayak begini
00:16:01
ketika digunakan untuk sesuatu yang sangat detail.
00:16:05
Nah, ini nggak mungkin perhitungan manusia.
00:16:07
Masa kemudian satu orang manusia menghitung dari awal sampai akhir,
00:16:10
dan dia setelah ngomong selama 23 tahun, yaitu Rasulullah
00:16:13
Kalau ada yang nuduh bahwa itu adalah buatannya Rasulullah, ya nggak mungkin.
00:16:16
Masa dia ngomong selama 23 tahun kemudian dia masih punya ingatan atas omongannya di tahun pertama di menit yang pertama sampai dengan menit yang terakhir.
00:16:24
Itu siapapun gak akan bisa, orang kayak gitu.
00:16:26
Nah, Al-qur'an itu tertata rapi dan enggak diedit sama sekali dan enggak hanya tertata rapi dan enggak diedit,
00:16:32
tapi gaya bahasanya dari awal sampai akhir itu indahnya luar biasa.
00:16:36
Maka, orang-orang kemudian stres ketika melihat Al-qur'an itu.
00:16:39
Kok bisa?
00:16:41
Ada ketidakmungkinan pertama disampaikan secara puluhan tahun dan gak pernah diedit tapi sempurna.
00:16:46
Nggak ada kesalahan.
00:16:48
Lalu kemudian setelah enggak ada kesalahan masing-masing kemudian surahnya itu punya pengertian luar biasa.
00:16:54
Dan, ternyata masing-masing ayat-Nya punya pengertian sendiri.
00:16:58
Dan, masing-masing kata-kata yang dipilih ini dipilih dengan sedemikian apiknya,
00:17:03
Demikian indahnya,
00:17:04
Bahkan, mendengar satu ayatpun orang sudah terbingung-bingung dan sudah terheran-heran
00:17:08
Serta, merasa ini tidak ada syair satu pun yang semacamnya.
00:17:11
Ini Al-Qur'an.
00:17:12
Contoh lain lagi misalnya, begitu preciousnya Al-qur'an.
00:17:15
Di dalam kasusnya, Nabi-Nabi Bani Israil,
00:17:18
Bukan kasus ya.
00:17:19
Dalam ceritanya Nabi-Nabi Bani Israil, itu Nabi Musa berkata pada kaumnya, "يَٰقَوْمِ"
00:17:25
Ketika berkata pada kaumnya, "يَٰقَوْمِ"
00:17:27
"لِمَ تُؤْذُونَنِى"
00:17:28
dan seterusnya.
00:17:29
Maka, Musa berkata, "يَٰقَوْمِ"
00:17:31
Maka, Nabi-Nabi yang lain berkata "يَٰقَوْمِ"
00:17:34
"Wahai kaumku,"
00:17:35
"Wahai kaumku,"
00:17:36
"Wahai kaumku,"
00:17:37
Tapi, begitu kemudian sampai kepada Nabi Isa, Nabi Isa itu tidak pernah berkata, "يَٰقَوْمِ"
00:17:42
Tapi, Nabi Isa berkata, "يَٰبَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ"
00:17:45
"Wahai, Bani Israil,
00:17:46
"Wahai, Bani Israil."
00:17:48
Loh, kok bisa?
00:17:49
Musa ngomong begitu, lalu kemudian Zakaria ngomong begitu dan segala macamnya ngomong begitu,
00:17:54
tapi begitu kemudian Nabi Isa,
00:17:55
yang jelas dia juga adalah Nabinya Bani Israil,
00:17:58
tapi dia tidak berkata "يَٰقَوْمِ"
"Wahai kaumku,"
00:18:01
Apakah kemudian menandakan bahwa Nabi Isa itu bukan kaumnya Bani Israil?
00:18:05
Ternyata, itu yang pengen dimaksudkan oleh Allah di dalam Al-Qur'an.
00:18:07
Untuk menjadi satu kaum daripada..
00:18:10
Sorry.
00:18:11
Untuk menjadi bagian daripada satu kaum,
00:18:13
daripada, daripada kaum tertentu itu kita mesti punya "Bapak" kaum itu.
00:18:17
Kan gitu kan ya.
00:18:17
Contoh, Felix Siauw tuh orang mana sih?
00:18:19
Ya, orang Chinese.
00:18:20
Kenapa?
00:18:21
Bapaknya Chinese.
00:18:22
Anak saya, Fatih misalnya, dia orang mana sih?
00:18:25
Ya, dia termasuk orang Chinese.
00:18:26
Tapi, kok item?
00:18:27
Iya, karena bapaknya Chinese.
00:18:29
Mau dia item, mau dia nggak item, tapi bapaknya Chinese.
00:18:31
Itu membuat dia jadi sebuah orang Chinese, buktinya apa?
00:18:35
Anak saya, Fatih itu, yang item itu, itu punya marga.
00:18:39
Dia punya marga orang Chinese
00:18:40
Kenapa?
00:18:41
Karena, bapaknya orang Chinese.
00:18:42
Maka, marga itu diturunkan dari pada laki-laki dan orang-orang Arab menganggap juga sama.
00:18:46
Maka, ketika berbicara tentang Bani Israil,
00:18:49
Nabi Isa mengatakan, "يَٰبَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ" karena dia nggak pernah punya bapak.
00:18:54
Karena dia cuma punya ibu. Dia nggak punya bapak.
00:18:57
Jadi, secara makna kaum, dia bukan kaum Bani Israil.
00:19:03
Makanya, dia manggil bukan "يَٰقَوْمِ"
00:19:05
"Wahai kaumku,"
00:19:06
Kenapa?
00:19:06
Karena dia tidak kemudian menjadi bagian daripada Bani Israil.
00:19:10
Walaupun betul keturunannya adalah keturunannya Maryam,
00:19:13
dan Maryam juga bagian daripada Bani Israil.
00:19:16
Tapi, masalahnya kalau dilihat daripada hukum kekauman itu diwariskan daripada laki-laki, maka dia nggak punya bapak.
00:19:22
Artinya, ketika Isa berkata, "يَٰبَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ"
00:19:26
Itu menjelaskan dengan sangat tegas bahwa Isa itu adalah seorang laki-laki
00:19:31
Seorang manusia yang keren luar biasa karena dilahirkan oleh ibu tanpa bapak.
00:19:36
Perawan suci.
00:19:37
Ini kemudian dijelaskan di dalam Al-qur'an.
00:19:39
Dengan cuma kata-kata memakai, "يَٰبَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ"
00:19:43
Dan banyak lagi kemudian kata-kata yang sangat presisi di dalam Al-qur'an. Keren banget.
00:19:47
Saking kemudian presisinya. Saking kemudian kerennya.
00:19:50
Coba simak.
00:19:52
Ketika Allah mengatakan di dalam Al-qur'an,
00:19:54
وَإِن كُنتُمْ فِى رَيْبٍ مِّمَّا نَزَّلْنَا عَلَىٰ عَبْدِنَا فَأْتُوا۟ بِسُورَةٍ مِّن مِّثْلِهِۦ
00:19:58
"Dan bila kalian tetap dalam keraguan dengan apa yang Kami turunkan terhadap hamba Kami (Muhammad),
00:20:02
yaitu, adalah Al-Qur'an ini,
00:20:03
maka datangkanlah satu surat yang semacamnya." (QS. Al-Baqarah: 23)
00:20:05
Maka, bukan hanya orang-orang jaman sekarang yang nggak suka dengan Al-Qur'an
00:20:09
yang berusaha untuk mendatangkan semacam dengan Alquran.
00:20:11
Bukan hanya orang-orang jaman sekarang yang kemudian pendidikannya gak seberapa,
00:20:15
yang mungkin bahasa Arabnya gak seberapa,
00:20:17
yang pernah untuk ngotak-ngatik Al-qur'an.
00:20:19
Bahkan, ada trio kwek-kweknya orang-orang Arab.
00:20:22
Namanya, yang pertama adalah Abu Sufyan, yang kedua Abu Jahal, yang ketiga adalah Al-Akhnas bin Syariq.
00:20:29
Tiga orang ini ditugaskan sebagai pemimpin-pemimpin Bani Quraisy,
00:20:33
untuk kemudian menyelidiki apa sih sebenarnya Muhammad ini. Senjatanya apa sih sebenarnya.
00:20:39
Maka, mereka bersepakat mereka bertiga diem-diem untuk pergi ke tempatnya Nabi Muhammad mendengarkan bacaan Al-qur'an.
00:20:46
Malam-malam mereka mengendap, ba'da kemudian Isya, mereka mendengarkan bacaan Al-qur'an.
00:20:51
Disitu mereka tertegun.
00:20:53
Di situ mereka terpaku. Di situ mereka terpesona dan gak bisa bergerak.
00:20:57
Sampai Subuh mereka mendengarkan itu dan ketika Subuh hari mereka saling berkata pada yang lain dengan wajah yang pucat.
00:21:03
Kira-kira gitulah.
00:21:04
Kita jangan kesini lagi.
00:21:06
Kenapa?
00:21:06
Karena kalau kita ke sini lagi nanti besok orang ngomong apa.
00:21:09
Kenapa mereka ngomong, "besok kita jangan kesini lagi?"
00:21:12
Yang lain bilang, "Sepakat. Sepakat."
00:21:14
Karena, mereka tahu betul bahwa Al-qur'an benar-benar punya daya tarik yang luar biasa.
00:21:18
Appealnya keren banget.
00:21:20
Maka, jangan kesini lagi.
00:21:21
"Kalau kita kesini lagi nanti ini menjadi pengakuan kita dengan Al-Qur'an. Jangan."
00:21:25
Mereka bilang, "Iya kita nggak ke sini lagi." Tapi tebak apa yang terjadi pada malam harinya lagi.
00:21:30
Malam harinya lagi mereka tanpa janjian itu nongkrong di rumahnya Rasulullah,
00:21:35
ngambil di sisi-sisi yang berbeda di tengah kegelapan malam menikmati Al-qur'an.
00:21:40
Mereka menikmati Al-Qur'an.
00:21:42
Dan, saya sudah kasih tahu, orang Arab sangat appreciate terhadap sastra.
00:21:45
Sangat appreciate terhadap sebuah kata-kata yang bagus maka mereka mendengarkan Al-qur'an lagi.
00:21:49
Sampai kemudian sudah ada cahaya mereka ketahuan satu sama lain.
00:21:52
"Loh, ngapain kamu disini?"
00:21:54
"Ngapain kamu disini?"
00:21:55
"Kan sudah kita bilang kita nggak boleh dateng."
00:21:57
"Ya terus kamu ngapain?"
00:21:58
"Iya. Memang kita salah. Tapi, jangan diulangi lagi."
00:22:01
Mereka bersepakat untuk tidak mengulangi lagi.
00:22:03
Tapi, apa yang terjadi?
00:22:04
Di malam harinya lagi, mereka datang lagi ke tempat Rasulullah,
00:22:08
kemudian mereka mendengarkan Al-qur'an lagi.
00:22:10
Terpaku lagi. Terpesona lagi.
00:22:12
Mereka kemudian termagu lagi.
00:22:14
Lalu, kemudian mereka ketahuan lagi di pagi harinya.
00:22:16
Kemudian, mereka bilang, Demi Tuhan-Tuhan kita. Latta, 'Uzza, Manat, dan segala macemnya.
00:22:22
"Jangan kesini lagi karena kalau kita ketahuan habis kita."
00:22:25
Maka, mereka nggak ketempat Rasulullah lagi.
00:22:28
Tapi ada satu orang yang penasaran.
00:22:31
Jadi, kalau jaman sekarang, "Pinisirin".
00:22:34
Ada satu orang yang pinisirin namanya Al-Akhnas bin Syariq.
00:22:37
Al-Akhnas bin Syariq datang kepada Abu Sufyan yang pada saat itu belum masuk Islam kemudian bilang pada Abu Sufyan,
00:22:43
"Suf," kira-kira gitulah kalau zaman sekarang ya.
00:22:47
"Abu Suf,". Gitu kan ya.
00:22:48
"Oke, gimana?"
00:22:50
"Kan kita kan sama-sama dengerin Muhammad baca Qur'an ya."
00:22:53
"Iya."
00:22:53
"Kamu ada di tempat yang sama kayak aku kan?"
00:22:55
"Iya"
00:22:57
"Nah, aku pengen nanya kita berada di tempat yang sama. Kita sama-sama dengan Al-qur'an nih."
00:23:01
"Menurutmu nih, Al-Qur'an itu bener atau nggak?"
00:23:03
"Al-Qur'an itu bener atau nggak?"
00:23:05
"Bahwa itu adalah rekaannya Muhammad, bahwa itu adalah buatannya Muhammad,"
00:23:09
"atau ini sesuatu yang lain?"
00:23:10
Abu Sufyan bilang apa?
00:23:11
Abu Sufyan bilang, "Ya bukanlah."
00:23:14
"Kok bukan?"
00:23:15
"Ya, karena saya tahu syair."
00:23:16
"Dan ini bukan buatan manusia. Ini jelas. Kita nggak suka sama Muhammad tapi saya nggak bisa bilang bahwa itu buatan Muhammad."
00:23:23
"Karena, kalau kita bilang itu buatan Muhammad, ya sama aja kita menaikkan levelnya Muhammad,"
00:23:27
"Ini bukan buatannya Muhammad. Ini benar-benar bukan buatannya Nabi Muhammad."
00:23:31
"Kenapa?"
00:23:32
"Terlalu canggih buat dibuat."
00:23:34
"Buat direka oleh manusia."
00:23:37
Al-Akhnas enggak selesai sampai disitu. Dia pergi ke tempatnya Abu Jahal.
00:23:42
Abu Jahal kemudian dia tanya yang sama.
00:23:45
"Abu Jahal"
00:23:46
"Ya"
00:23:47
"Kita ini kan bareng-bareng ya sama Abu Sufyan. Sama kamu kan ya. Kita dengerin kan ucapannya Muhammad. Kita dengerin kan bacaannya Muhammad."
00:23:53
"Iya"
00:23:54
"Lah, menurutmu, menurutmu gimana?"
00:23:57
"Itu Qur'an bener atau enggak?"
00:23:59
Apa kata Abu Jahal?
00:24:01
"Ya, nggak mungkin buatan manusia."
00:24:02
"Ya, itu bener."
00:24:03
'Loh, kok kamu juga bilang bener?"
00:24:05
"Kamu ini gimana sih? Selama ini ya, kita memerangi Muhammad. Kita ngata-ngatain dia,
00:24:10
"kita bilang dia bohong, kita bilang dia penyihir. Kita bilang dia gila. Itu berarti cuman pencitraan doang, dong?"
00:24:16
"Berarti cuman kita sekedar omong kosong doang, dong?"
00:24:18
"Padahal kita sendiri meyakini bahwa itu bukan buatan dia. Bahwa itu adalah datang daripada Tuhan karena gak mungkin dibuat oleh manusia."
00:24:24
"Kok kamu bilang begitu?"
00:24:25
"Kenapa kamu meyakini disaat yang sama kamu nolak. Ini kan paradoks."
00:24:29
Apa kata Abu Jahal?
00:24:30
Begini kata Abu Jahal.
00:24:33
Fyi, teman-teman sekalian. Abu Jahal itu nama-nama julukan dari Rasulullah.
00:24:39
Abu Jahal. Jahal artinya adalah bodoh. Jadi, Abu yang penuh dengan jahiliyah. Abu yang penuh dengan kebodohan.
00:24:46
Gitu kan ya.
00:24:46
Dulu julukannya bukan Abu Jahal.
00:24:48
Dulu julukannya adalah Abul Hakam.
00:24:51
Artinya adalah seseorang yang sangat cerdas. Seseorang yang sangat Brilian.
00:24:56
Itu Abul Hakam. Seseorang yang sangat bijaksana.
00:24:59
Karena, punya pengetahuan yang sangat banyak, dihormati oleh kaumnya, tapi Rasulullah menjulukinya sebagai Abu Jahal.
00:25:05
Dulunya namanya Abul Hakam. Ini orang pinter banget. Syair banyak hafal. Semua sastra banyak tahu.
00:25:11
Pemuka kaum nya dimintai pendapat kalau ada masalah.
00:25:14
Pokoknya nih orang tokcer deh, pokoknya.
00:25:17
Pokoknya kalau jaman sekarang, ya followersnya banyak.
00:25:19
Gitu ya.
00:25:19
Lalu, seorang influencer. Mungkin jaman sekarang juga selebgram.
00:25:22
Atau, mungkin jaman sekarang pejabat-pejabat penting lah gitu ya.
00:25:26
Yang mendapatkan gaji diatas 100 juta lah kalo jaman sekarang.
00:25:29
Pokoknya orang keren ini Abu Jahal ini.
00:25:31
Nah, kemudian dia tanya, "Kenapa kamu lakukan itu?"
00:25:33
Lihat nih penjelasannya Abu Jahal. MasyaAllah.
00:25:35
Abu Jahal mengatakan kepada Al-Akhnas bin Syariq dan Abu Sufyan yang bertanya pada mereka,
00:25:40
yang kisah ini kemudian diceritakan kepada kaum Muslimin setelah Abu Sufyan masuk Islam.
00:25:45
Apa kemudian kata-kata Abu Jahal?
00:25:47
Abu Jahal bilang, "Jadi, itu adalah benar bukan dari Muhammad. Tapi, pasti dari yang lain,
00:25:53
"Pasti dari Tuhan. Karena ini nggak mungkin dibuat oleh manusia."
00:25:56
"Kenapa kita nolak? Nih, saya kasih tahu," Abu Jahal bilang.
00:25:59
"Kamu mikir, dong. Kita itu Bani Makhzum. Sedangkan, Muhammad itu Bani Abdu Manaf,"
00:26:04
"dan kita Bani Makhzum dan Bani Abdu Manaf senantiasa berkompetisi dalam segala hal."
00:26:10
"Kalau tahun ini kita menang, besok kemudian mereka mengungguli kita. Kalau hari ini mereka menang, besok kita bisa ngunggulin mereka."
00:26:17
"Kalau hari ini kuda mereka lebih cepat daripada kuda kita, besok kita bisa latih kuda untuk bisa lebih cepat daripada mereka."
00:26:23
"Kalau hari ini mereka menang syair, maka besok kita bisa melatih orang untuk bisa melawan penyair yang lebih hebat daripada penyair mereka."
00:26:30
"Kalau hari ini mereka menang gulat, besok kita bisa latihan sehingga kita bisa menang gulat sama mereka."
00:26:35
"Tapi, saya kasih tahu pada Anda semuanya,
00:26:37
kalau Anda terima Al-Qur'an ini, maka selama-lamanya kita nggak akan pernah bisa menang daripada Bani Abdu Manaf."
00:26:43
Paham maksudnya?
00:26:44
"Jadi, kalau seandainya kita terima Al-Qur'an ini, maka kita sudah mengakui kekalahan secara selama-lamanya."
00:26:51
"Forever and after"
00:26:52
"Pokoknya abandon kita kalah sama mereka. Kita gak akan bisa menang lagi. Enggak punya chance untuk memenangkan melawan Bani Abdu Manaf.
00:26:59
"Ngerti kalian sekarang?"
00:27:00
Maka kemudian mereka bilang, "oh ya gitu."
00:27:02
Oh berarti Abu Jahal tuh menolak Al-Qur'an bukan karena nggak tahu.
00:27:06
Abu Jahal itu menolak Al-Qur'an justru karena tahu.
00:27:08
Justru karena tahu kekuatan Al-qur'an tuh begitu kemudian overwhelming,
00:27:12
sehingga dia nolak Al-qur'an karena dia tau dia nggak mungkin ngelawan Al-qur'an.
00:27:16
Maka, dia memilih untuk mengabaikan Al-Qur'an.
00:27:18
Sudah saya bilang kan. Apa yang membuat orang itu bisa beriman?
00:27:21
Curiosity.
00:27:22
Tapi, kenapa orang tuh jadi nggak bisa beriman?
00:27:24
Abā wastakbara.
00:27:26
Dia merasa abai. Ignorance. Bodo amat deh.
00:27:28
Gw udah tahu sih, tapi bodo amat.
00:27:30
"Abā", dia ignorance. Dia sudah tahu tapi dia gak mengakui. Itu kata Abu Jahal.
00:27:34
Masya Allah.
00:27:35
Kenapa kemudian dia bisa tahu?
00:27:36
Karena, dia punya pengetahuan.
00:27:38
Dia mikir. Dia bisa bahasa Arab. Dia ngerti bahasa Arab dan dia menyimpulkan ini nggak mungkin dibuat oleh manusia.
00:27:44
Tapi, ketika kemudian ini disampaikan oleh Rasulullah dan dia tahu ini adalah sesuatu yang hebat. Dia gak mau terima.
00:27:49
Kenapa nggak mau terima?
00:27:50
Karena, berarti mengakui Rasulullah Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam
00:27:54
Apa konsekuensinya?
00:27:55
Konsekuensinya dia harus di bawah Al-Qur'an.
00:27:58
Konsekuensinya dia harus tunduk pada apa yang dibawa oleh Rasulullah Muhammad
00:28:01
Konsekuensinya dia harus taat pada Tuhan, yg kemudian selama ini dia ingkari kekuasaan-Nya.
00:28:08
Dia harus kemudian menyerahkan apapun yang menjadi kekuasaan dia untuk rela diatur oleh Islam.
00:28:13
Itu konsekuensi yang nggak pernah bisa diambil oleh Abu Jahal sampai mati.
00:28:17
Paham ya teman-teman sekalian.
00:28:18
Nah, ini adalah kemudian kehebatan Al-Qur'an. Gaya bahasanya keren banget.
00:28:22
Qul huwallāhu aḥad.
00:28:24
Allāhuṣ-ṣamad.
00:28:25
Lam yalid wa lam yụlad.
00:28:27
Wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad.
00:28:29
Wa lam yakul lahu kufuwan ahad.
00:28:32
"وَلَمْ"
00:28:32
Tidak ada.
00:28:33
"Yakul". "Yakun".
00:28:34
"Wa lam, tidak mungkin."
00:28:36
"Yakun, ada."
00:28:38
"Lahu", bagi dia.
00:28:40
"Kufuwan,"
00:28:41
Satu, satu, satu,..
00:28:42
Satu kufu atau satu jenis.
00:28:44
"Ahad". Satupun yang bisa.
00:28:47
Orang Arab nggak biasa denger kayak gitu.
00:28:49
Orang Arab biasa dengar, "Wa lam yakun ahadun kufuwan lahu,"
00:28:54
Tidak ada satupun yang seperti Dia. Tapi Al-qur'an bisa muncul dengan satu kemudian sistematika,
00:28:59
yang kemudian sangat indah.
00:29:01
وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ
00:29:03
Yang disesuaikan dari awal.
00:29:05
قُلْ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ
00:29:06
ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ
00:29:07
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ
00:29:09
وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ
00:29:11
Kenapa bisa muncul kayak gitu?
00:29:12
Itu yang membuat orang Arab geleng-geleng.
00:29:14
Kenapa kita bisa nggak kepikir? Padahal itu bahasa Arab.
00:29:16
Kenapa kita kemudian kalah? Kenapa kita jatuh? Padahal itu bahasa Arab. Yaitu lah namanya mukjizat.
00:29:21
Mukjizat bahasa artinya adalah mukjizat yang secara kemudian dibangga-banggakan oleh orang-orang kafir Quraisy,
00:29:28
dihabisi mereka dengan kemudian sesuatu yang mereka bangga-banggakan.
00:29:31
Insyaallah kita akan lanjut lagi dalam bahasan mukjizat Al-qur'an pada pertemuan kedepan.
00:29:35
Do'ain mudah-mudahan saya senantiasa sehat.
00:29:37
Dan, saya juga do'ain mudah-mudahan teman-teman senantiasa sehat.
00:29:39
Semoga Allah membukakan diri kita, membukakan akal kita, membukakan hati kita untuk kemudian lebih mengenal tentang kemukjizatan Al-Qur'an,
00:29:46
sehingga kita lebih yakin kepada agama kita. Agama Islam. Dan, mudah-mudahan Allah senantiasa memberikan kita ilmu yang bermanfaat.
00:29:52
Allahumma inni as-aluka 'ilman nafi'an
00:29:56
Mudah-mudahan Allah memberikan kita ilmu yang bermanfaat.
00:29:58
Ilmu yang membuat kita lebih taat kepada Allah Subnanahu wa Ta'ala.
00:30:01
Makasih.
00:30:02
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
00:30:05
Dadah.