Syarat Koalisi PDIP: Kasus Hasto Hingga Copot Orang Jokowi | Bocor Alus Politik

00:32:39
https://www.youtube.com/watch?v=RQRA8zRb9W0

Zusammenfassung

TLDRVideo ini membahas kemarahan Megawati terhadap tuntutan jaksa KPK yang meminta hukuman 7 tahun penjara untuk Hasto. Dalam pertemuan dengan Prabowo, mereka membahas kasus Hasto dan kemungkinan mengganti kepala lembaga negara. Megawati menunjukkan kekecewaannya dan menganggap kasus Hasto sebagai kriminalisasi. Terdapat juga diskusi mengenai dinamika internal PDIP, di mana ada perbedaan pendapat tentang bergabung dengan pemerintahan Prabowo. Beberapa anggota PDIP mendukung bergabung untuk mendapatkan posisi strategis, sementara yang lain lebih memilih untuk tetap sebagai oposisi. Video ini juga menyoroti hubungan antara Megawati dan Prabowo yang semakin dekat, serta isu-isu politik terkini di Indonesia.

Mitbringsel

  • 😡 Megawati marah dengan tuntutan KPK terhadap Hasto.
  • 🤝 Pertemuan Megawati dan Prabowo membahas kasus Hasto.
  • ⚖️ PDIP mempertimbangkan untuk bergabung dengan pemerintahan Prabowo.
  • 📉 Tuntutan Hasto dianggap sebagai kriminalisasi oleh Megawati.
  • 🗳️ Dinamika internal PDIP menunjukkan perbedaan pendapat tentang oposisi.

Zeitleiste

  • 00:00:00 - 00:05:00

    Megawati marah dengan tuntutan jaksa KPK selama 7 tahun kepada Hasto, yang dianggapnya sebagai kriminalisasi. Pertemuan antara Megawati dan Prabowo di TKumar membahas kasus Hasto dan permintaan untuk mengganti kepala lembaga negara. Meski hubungan mereka terlihat mesra, situasi di DPR masih ribut dengan kritik dari PDIP terhadap pemerintah.

  • 00:05:00 - 00:10:00

    Dalam pertemuan pasca tuntutan Hasto, Megawati mengundang pengurus partai dan istri Hasto untuk menyampaikan kekecewaannya. Tuntutan 7 tahun dianggap jauh dari ekspektasi, dan Megawati menunjukkan perhatian besar terhadap Hasto. Komunikasi antara Megawati dan Prabowo juga terjadi untuk membahas kasus Hasto dan harapan agar tidak menjadi tersangka.

  • 00:10:00 - 00:15:00

    Megawati dan Prabowo membahas keinginan PDIP untuk bergabung dengan pemerintahan, dengan PDIP sebagai pemenang pemilu yang memiliki kursi besar. Namun, ada kekhawatiran tentang stabilitas politik dan ekonomi, serta hubungan Megawati dengan Jokowi yang menjadi penghalang bagi PDIP untuk bergabung.

  • 00:15:00 - 00:20:00

    Pertemuan antara Megawati dan Prabowo juga membahas kepengurusan PDIP dan permintaan agar tidak terlalu dekat dengan Solo, yang merujuk pada Jokowi. Megawati mengingatkan Prabowo untuk tidak terlibat dengan Jokowi, mengingat sejarah pengkhianatan di masa lalu.

  • 00:20:00 - 00:25:00

    PDIP terbelah antara kubu yang ingin bergabung dengan pemerintahan dan yang ingin tetap sebagai oposisi. Kubu Puan di DPR lebih lunak dan pragmatis, sementara kubu Megawati lebih skeptis terhadap pemerintahan Prabowo. Ada kekhawatiran bahwa PDIP akan kehilangan dukungan jika tidak bergabung.

  • 00:25:00 - 00:32:39

    Tempo melihat potensi PDIP bergabung dengan kabinet Prabowo sebagai penguatan kartel politik, di mana partai-partai lebih mementingkan sumber daya negara daripada konstituen. Pragmatism dalam politik saat ini menghilangkan ideologi, dan partai-partai berjuang untuk logistik daripada kepentingan rakyat.

Mehr anzeigen

Mind Map

Video-Fragen und Antworten

  • Apa yang membuat Megawati marah?

    Megawati marah dengan tuntutan jaksa KPK yang meminta hukuman 7 tahun penjara untuk Hasto.

  • Apa yang dibahas dalam pertemuan Megawati dan Prabowo?

    Mereka membahas kasus Hasto dan kemungkinan mengganti salah satu kepala lembaga negara.

  • Apa sikap PDIP terhadap pemerintahan Prabowo?

    PDIP masih abu-abu, dengan beberapa anggota mendukung bergabung dan yang lain lebih memilih menjadi oposisi.

  • Apa yang terjadi setelah tuntutan Hasto dibacakan?

    Megawati memanggil pengurus partai dan menyatakan kekecewaannya terhadap tuntutan tersebut.

  • Apa yang diinginkan PDIP dari pemerintahan Prabowo?

    PDIP menginginkan jatah kursi menteri dan penguatan posisi dalam pemerintahan.

Weitere Video-Zusammenfassungen anzeigen

Erhalten Sie sofortigen Zugang zu kostenlosen YouTube-Videozusammenfassungen, die von AI unterstützt werden!
Untertitel
id
Automatisches Blättern:
  • 00:00:00
    Megawati ini kabarnya marah dengan
  • 00:00:02
    tuntutan yang diberikan jaksa KPK ya
  • 00:00:06
    selama 7 tahun kepada Hasto. Ini
  • 00:00:08
    komunikasi yang sama juga diungkapkan
  • 00:00:09
    ketika Prabowo bertemu dengan Megawati
  • 00:00:11
    di TKumar. Mereka bertemu gitu
  • 00:00:13
    malam-malam. Selain sekolah kasus Hasto
  • 00:00:16
    lagi-lagi membahas kasusto gitu. Di situ
  • 00:00:18
    juga ada permintaan dari Megawati untuk
  • 00:00:21
    mengganti salah satu kepala lembaga
  • 00:00:24
    negara. Oh. Oh. Siapa dia? orangnya puan
  • 00:00:27
    yaitu Sayid Abdullah, ketua banggar dan
  • 00:00:31
    ketua PDIP Jawa Timur datang ke
  • 00:00:33
    Hambalang. Pertemuan itu dianggap atau
  • 00:00:37
    dimaknai sebagai menyetor nama-nama
  • 00:00:39
    menteri dari PDIP di elit, tataran elit
  • 00:00:43
    ee Prabowo dengan Megawati mesra. Mesra.
  • 00:00:45
    Betul. Di bawahnya lagi juga mulai bagus
  • 00:00:48
    dekat. Tapi kok di DPR ini masih
  • 00:00:50
    ribut-ribut. politikos pemerintah ee
  • 00:00:53
    cerita pas gua wawancarain dia bilang
  • 00:00:55
    orang PDIP tuh sering ribut di dalam
  • 00:00:57
    Mas. dia bilang mengkritik soal
  • 00:01:01
    [Musik]
  • 00:01:12
    [Musik]
  • 00:01:18
    hai, jumpa lagi di bocor politik bersama
  • 00:01:20
    gua Husein Abri Dongoran, Fransiska
  • 00:01:22
    Kristana, EGama.
  • 00:01:25
    Buat teman-teman yang ingin baca laporan
  • 00:01:27
    tempo bisa klik di link yang ada di
  • 00:01:29
    deskripsi di bawah ini. Dan buat
  • 00:01:31
    teman-teman yang ingin membeli e majalah
  • 00:01:33
    fisiknya bisa klik link yang ada di
  • 00:01:36
    deskripsi juga. Jangan baca atau
  • 00:01:38
    sebarkan konten bajakan ya karena hak
  • 00:01:40
    ciptanya. Hak cipta ya. Ngomong-ngomong
  • 00:01:43
    soal hak cipta Tempo punya program baru
  • 00:01:46
    nih di YouTube. Teman-teman Des Hukum
  • 00:01:49
    punya nama program adalah tukang kupas
  • 00:01:51
    perkara TKP. TKP. Menarik ya. menarik
  • 00:01:55
    bisa ditonton setiap hari Kamis pukul
  • 00:01:58
    19.30
  • 00:01:59
    dan tema di pekan ini adalah soal judi
  • 00:02:01
    online. Judi online lagi. Program ini
  • 00:02:04
    konten-konten hukum ya. Betul. Konten
  • 00:02:06
    hukum. Kalau misalkan ada yang nanya
  • 00:02:08
    soal isu politik bisa tanya bocor
  • 00:02:10
    politik. Kalau soal isu hukum bisa
  • 00:02:12
    tonton TKP. Kalau ekonomi bisa tonton
  • 00:02:15
    jelasin dong. Kalau sejarah sen putar
  • 00:02:18
    putar putar seperti kenangan. Putar
  • 00:02:20
    balik putar balik. Yang jelas jangan
  • 00:02:22
    diputar sejarahnya. Oh, jadi main apa
  • 00:02:24
    kita? Main yang diputar-putar ini. Oh,
  • 00:02:27
    apa itu C? Partai lagi diputar-putar ini
  • 00:02:30
    partai. Soal PDIP yang kemungkinan besar
  • 00:02:33
    bergabung dengan pemerintahan Prabowo
  • 00:02:36
    Subianto. Banteng Menanduk. Banteng
  • 00:02:38
    Menanduk. Hari ini hari Kamis Hasto itu
  • 00:02:41
    dituntut 7 tahun penjara dan denda 600
  • 00:02:45
    juta. Nah, Egi punya cerita yang dahsyat
  • 00:02:47
    nih. Apa, Gi? Dahsyat pasca putusan itu
  • 00:02:51
    apa yang terjadi? Suku Margi. Jadi, Sen
  • 00:02:54
    Megawati ini kabarnya marah dengan
  • 00:02:56
    tuntutan yang diberikan jaksa KPK ya
  • 00:03:00
    selama 7 tahun kepada Hasto ini. Sampai
  • 00:03:02
    beberapa saat setelah sidang dia
  • 00:03:04
    memanggil beberapa pengurus partai ke
  • 00:03:07
    rumahnya di Tengku Umar dan ya di situ
  • 00:03:10
    dia mengungkapkan kemarahan dia,
  • 00:03:12
    kecewaan ya, kekecewaan dia bahwa wah
  • 00:03:15
    ini hukum kita diobok-obok ini dengan
  • 00:03:17
    negara ini diobok-obok ya. negara ini
  • 00:03:18
    diobok-obok dan dia kan masih menganggap
  • 00:03:21
    bahwa Hasto kasus Hasto ini adalah kasus
  • 00:03:25
    kriminalisasi ya Sen ya. Selama ini kan
  • 00:03:27
    Mega selalu menganggap bahwa ini
  • 00:03:28
    kriminalisasi hukum terhadap PDP
  • 00:03:31
    khususnya yang kerap beberapa kali ee
  • 00:03:34
    menyerang ee berhadap-hadapan gitu
  • 00:03:38
    dengan Jokowi gitu. Ngomong-ngomong soal
  • 00:03:40
    Jokowi 7 tahun Jokowi kan J gitu kan
  • 00:03:43
    mirip tujuh atau presiden ketujuh
  • 00:03:46
    ketujuh atau pempret tembok ketujuh jadi
  • 00:03:49
    kado kali ya itu jadi pembahasan di
  • 00:03:51
    sidang itu juga di sekitar ini ya jadi
  • 00:03:55
    bercandaan bahwa 7 tahun ini kok
  • 00:03:59
    mirip-mirip dengan J ini.
  • 00:04:03
    Tapi ini ya Gi ya ee ini juga mirip tadi
  • 00:04:05
    yang ceritakan itu mirip peristiwa
  • 00:04:07
    sebelumnya. Jadi waktu itu pasto ditahan
  • 00:04:10
    ya di KPK sama Megawati langsung
  • 00:04:13
    mengumpulkan sejumlah e apa namanya?
  • 00:04:15
    Sejumlah politikus PDIP di rumahnya. Dan
  • 00:04:18
    ini pernah ditulis juga lengkap di
  • 00:04:20
    majalah Tempo. Nanti bisa klik di link
  • 00:04:22
    yang ada di deskripsi. Di situ Megawati
  • 00:04:25
    mengungkapkan kesedihannya. Sama seperti
  • 00:04:27
    tadi cerita Egi tadi, Megawati masih
  • 00:04:30
    menganggap bahwa kasus Haso adalah
  • 00:04:32
    kriminalisasi hukum. Saking dekatnya
  • 00:04:34
    Haso dengan Mega, ketika Haso ditahan,
  • 00:04:37
    Megawati itu sempat
  • 00:04:41
    menaruh kacamatanya dan mengusapkan
  • 00:04:42
    matanya. Cakep.
  • 00:04:46
    Nah, setelah itu kan mungkin teman-teman
  • 00:04:48
    ingat ya, setelah itu ada keluar
  • 00:04:50
    instruksi dari PDIP kepada para kepala
  • 00:04:54
    daerah dari PDIP untuk tidak ikut retret
  • 00:04:57
    di Magelang. Itu kan itu ribut ya. Oh, I
  • 00:04:59
    ada yang sudah datang sampai Magelang
  • 00:05:01
    tapi tidak masuk ke gelanggang acara
  • 00:05:04
    retret begitu kan. Bahkan sampai
  • 00:05:06
    menunggu di suatu kafe dan pada akhirnya
  • 00:05:09
    ada yang membuka pintu komunikasi yaitu
  • 00:05:11
    Gubernur Jakarta Pramono Anung. Heeh.
  • 00:05:13
    Dan belakangan tensi itu mengendur dan
  • 00:05:15
    akhirnya PDIP bergabung ke acara retreit
  • 00:05:18
    begitu. Iya betul. Itu salah satu bentuk
  • 00:05:21
    quote and quote dukungan Megawati
  • 00:05:23
    terhadap HT yang saat itu ditahan ya Sen
  • 00:05:25
    ya. Tapi soal kekecewaan Megawati gua
  • 00:05:28
    juga ada informasi tambahan ya. Selain
  • 00:05:30
    juga Megawati memanggil ee pengurus DPP
  • 00:05:33
    ya, pengurus DPP PDIP keu Umar Pasca ee
  • 00:05:37
    pembacaan tahanan masa tahanan khas.
  • 00:05:39
    Tuntutan ya tuntutan masa tahanan HTO.
  • 00:05:41
    Tapi juga Megawati ini di tengah ee
  • 00:05:44
    proses sidangnya Hasto tadi Senin itu
  • 00:05:47
    juga memanggil istrinya Hasto Maria ya
  • 00:05:50
    Maria untuk ke rumahnya Megawati di
  • 00:05:53
    Tauku Umar gitu. Dan di situ Megawati
  • 00:05:56
    menyampaikan kekecewaannya.
  • 00:05:58
    Ee istrinya Hasto duduk di sampingnya
  • 00:06:00
    Megawati dan Megawati berhadap-hadapan
  • 00:06:03
    nih maksudnya ee mengumpulkan ya ee
  • 00:06:05
    orang-orang partai juga dari Komisi 11
  • 00:06:08
    DPR, Komisi Keuangan DPR yang adalah
  • 00:06:11
    politikus PDIP. Di situ sebetulnya
  • 00:06:13
    agendanya adalah membahas soal keuangan
  • 00:06:16
    negara dan sebagainya. Tapi kemudian
  • 00:06:18
    pembahasan di rapat itu di jeda sebentar
  • 00:06:22
    untuk membahas soal kasusnya tuntutan.
  • 00:06:26
    Heeh. Tuntutan sebetulnya tuntutan 7
  • 00:06:28
    tahun itu sudah didengar oleh
  • 00:06:31
    PDIP sejak semalam. Sen makanya ketika
  • 00:06:34
    datang ke PN Jakarta Pusat tadi itu
  • 00:06:37
    sebelum sidang tuh pada lemas gitu.
  • 00:06:39
    Karena belum makan kali ya.
  • 00:06:41
    belum makan karena tuntutannya 7 tahun
  • 00:06:43
    gitu dan itu ee sangat jauh dari apa ya
  • 00:06:47
    ee ekspektasi mereka tuntutannya kan
  • 00:06:50
    ekspektasinya sebelumnya ya itu di bawah
  • 00:06:53
    5 tahun dan sebagainya. Nah, gi Mega
  • 00:06:56
    sangat peduli dan memperhatikan khusus
  • 00:06:59
    ya Hasto ya. Nah, pernah enggak ada
  • 00:07:00
    ucapan Megawati kepada Prabowo soal
  • 00:07:03
    kasus hukumnya yang menimpa Hasto? Eh
  • 00:07:06
    yang kita dapat infonya memang beberapa
  • 00:07:08
    kali Sen eh ada komunikasi. Kita juga
  • 00:07:11
    pernah e mention ini beberapa kali
  • 00:07:12
    antara Megawati dengan Prabowo lewat
  • 00:07:16
    beberapa cara ya yang awal-awal ketika
  • 00:07:19
    masih kasus Hasto di tahap e penyidikan,
  • 00:07:23
    jadi saat itu yang menjembatani atau
  • 00:07:25
    jadi LO antara komunikasi Prabowo dengan
  • 00:07:28
    eh Megawati ini adalah Sekretaris
  • 00:07:30
    Jenderal Grinza ya, Ahmad Buzani gitu.
  • 00:07:33
    Dan pembahasan utamanya ini memang
  • 00:07:34
    terkait kasusnya Hasto yang saat itu
  • 00:07:37
    sudah mendapat surat panggilan ke KPK
  • 00:07:39
    gitu dan dan arahnya memang agar tidak
  • 00:07:40
    dipanggil oleh ee KPK saat itu. Dan
  • 00:07:43
    kemudian ada zoom kedua gitu, komunikasi
  • 00:07:47
    kembali dilakukan ketika Hasto sudah
  • 00:07:49
    dipanggil dan menjelang menjadi
  • 00:07:51
    tersangka dan arahnya saat itu ya
  • 00:07:53
    berharap tidak menjadi tersangka gitu.
  • 00:07:55
    He
  • 00:07:57
    itu sudah dua kali set ya. Dan ternyata
  • 00:07:59
    belakangan ee komunikasi yang sama juga
  • 00:08:02
    diungkapkan ketika Prabowo bersemu
  • 00:08:03
    dengan Megawati di Tekumar. Ya, dan saat
  • 00:08:06
    itu benar Sen saat itu 7 April mereka
  • 00:08:08
    bertemu gitu malam-malam dan itu
  • 00:08:10
    kabarnya memang pertemuannya juga
  • 00:08:12
    dirancang secara mendadak cukup mendadak
  • 00:08:15
    ya memang gitu dan selain sekolah kasus
  • 00:08:17
    Hasto lagi-lagi membahas kasus Hasto
  • 00:08:19
    gitu di situ juga ada permintaan dari
  • 00:08:21
    Megawati untuk mengganti salah satu
  • 00:08:25
    kepala lembaga negara. Oh. Oh. Siapa dia
  • 00:08:29
    yang berwarna ya? Yang berwarna apa,
  • 00:08:31
    Cak? Bajunya Husein ya. tangkapnya
  • 00:08:35
    dibaca aja di majalah Tempusen di pekan
  • 00:08:37
    depan. Mantap. Saudara Cak Ki. Heeh.
  • 00:08:41
    Soal peran Hasto ataupun keterkaitan
  • 00:08:43
    haso dalam kasus korupsi Harun Masiku
  • 00:08:45
    ini sudah pernah ditulis di lengkap di
  • 00:08:47
    majalah Tempo. Yang nulis adalah
  • 00:08:49
    redaktur utama majalah Tempo Linda
  • 00:08:51
    Trianita ketika itu. Detailnya jelas dan
  • 00:08:54
    itu pernah juga ada di taping ya di di
  • 00:08:57
    episode baca halus politik. Nanti
  • 00:08:59
    teman-teman bisa Google atau bisa baca
  • 00:09:01
    juga di deskripsi seperti itu. Jelas,
  • 00:09:03
    clear, dan ini mematahkan sebetulnya
  • 00:09:06
    bahwa orang-orang PDIP bahkan termasuk
  • 00:09:09
    Megawati sendiri menganggap bahwa
  • 00:09:11
    kasusnya Hon adalah kriminalisasi hukum.
  • 00:09:13
    Begitu. Kalau dibaca lapor majalah tempo
  • 00:09:16
    sangat clear dan jelas ada pelanggaran
  • 00:09:18
    kasus hukum di situ. Tapi menarik gi
  • 00:09:21
    kalau kita lihat pertemuan Prabowo dan
  • 00:09:23
    Megawati karena dibaca ini tidak hanya
  • 00:09:26
    menyangkut kasus Hasto tapi justru
  • 00:09:28
    keinginan Prabowo untuk merangkul PDIP
  • 00:09:30
    masuk ke pemerintahan. Karena selama ini
  • 00:09:32
    PDIP kan masih abu-abu ya sikapnya ya.
  • 00:09:35
    Masuk enggak di luar juga enggak gitu
  • 00:09:37
    kan. Karena berkali-kali Megawati bilang
  • 00:09:39
    kita mendukung pemerintahan tapi tidak
  • 00:09:40
    di dalam pemerintahan gitu kan. Nah, ee
  • 00:09:43
    ada keinginan itu. Kenapa? Karena
  • 00:09:45
    pertama secara ee politik
  • 00:09:49
    PDIP ini punya kursi yang besar,
  • 00:09:52
    pemenang pemilu ya, DPR karena dia
  • 00:09:54
    pemenang pemilu dan stabilisasi politik
  • 00:09:56
    itu akan berpengaruh pada stabilisasi
  • 00:09:58
    ekonomi. Itu yang kemudian dibaca ee ada
  • 00:10:01
    ada pembahasan soal ee kepentingan
  • 00:10:03
    ekonomi di situ. Karena dukungan politik
  • 00:10:05
    ini akan membawa pengaruh bagi dukungan
  • 00:10:07
    ekonomi juga. Kenapa? Karena Prabowo ini
  • 00:10:10
    mengejar pertumbuhan SNG di atas tentu
  • 00:10:13
    saja di atas 5% dan di semester 1 ini
  • 00:10:17
    pertumbuhannya itu belum kalau dihitung
  • 00:10:20
    ee banyak ee apa anggota DPR khususnya
  • 00:10:23
    yang di sektor ekonomi ya itu belum bisa
  • 00:10:27
    meraih 5% karena ada beberapa faktor
  • 00:10:31
    termasuk government spending misalnya
  • 00:10:33
    karena apa faktor ya karena efisiensi
  • 00:10:35
    segala macam dan konsumsi masyarakat
  • 00:10:37
    yang lesu dan segala segala macamnya dan
  • 00:10:39
    butuh dukungan politik yang solid dari
  • 00:10:42
    partai-partai yang sekarang belum
  • 00:10:44
    dianggap belum masuk pemerintahan kan
  • 00:10:46
    adalah PDIP tadi. Dan perlu diingat ya,
  • 00:10:48
    Cak Gi ee Prabowo dan Megawati ini punya
  • 00:10:51
    hubungan yang sangat lama yaitu karena
  • 00:10:54
    Prabowo pernah menjadi calon wakil
  • 00:10:56
    presidennya Megawati di 2009. I hubungan
  • 00:10:59
    mereka jauh lebih lama dan lebih
  • 00:11:02
    dibandingkan hubungan dengan
  • 00:11:03
    pendahulunya Prabowo begitu Jokowi.
  • 00:11:07
    Nah, karena itu ya pertemuan-pertemuan
  • 00:11:10
    yang terjadi belakangan ini tuh
  • 00:11:11
    didahului oleh pertemuan anaknya Prabowo
  • 00:11:14
    yaitu Mas Didit yaitu dia datang ke
  • 00:11:17
    rumahnya Megawati ketika momen lebaran.
  • 00:11:21
    Iya. Dari situ disampaikanlah pesan
  • 00:11:23
    bahwa Bapak ingin bertemu dengan Ibu.
  • 00:11:26
    He. Nah, akhirnya mereka bertemulah di
  • 00:11:30
    toko Umar. Tadi Egi sama Cica jelaskan
  • 00:11:33
    selain konteks tadi soal apa namanya?
  • 00:11:35
    Soal kasus hukum Hasto, permintaan
  • 00:11:38
    pencopotan kepala lembaga negara,
  • 00:11:40
    sebetulnya ada beberapa poin lainnya
  • 00:11:42
    yang itu pernah ditulis juga di majalah
  • 00:11:43
    Tempo. Ini gua spill dua aja. Yang
  • 00:11:46
    pertama ee mengenai kepengurusan PDIP
  • 00:11:49
    jangan diganggu. Hmm. Iya. Lalu yang
  • 00:11:52
    kedua, jangan dekat-dekat dengan Solo.
  • 00:11:54
    Oh, Solo ini dalam arti Jokowi. Jokowi.
  • 00:11:57
    Dan dalam pertemuan itu pun ini menurut
  • 00:11:59
    sejumlah politikus Grindra ya yang
  • 00:12:01
    cerita ke gua dan PDIP. Dia bilang bahwa
  • 00:12:04
    tidak pernah membahas sekalipun nama
  • 00:12:07
    Fufu. Eh, salah Gibran Rakabumiaka. Oh,
  • 00:12:09
    gitu ya. Tapi ketemu tuh sen di hari
  • 00:12:12
    Pancasila ya waktu itu ya waktu di
  • 00:12:14
    istana ya. Heeh. Tapi gua tanya kan itu
  • 00:12:17
    gimana itu apa namanya Gibra ketemu sama
  • 00:12:20
    Megawati ya cuma enggak berani natap
  • 00:12:22
    matai Megawati kalau kata orang
  • 00:12:23
    politikus PDIP ya didiamin aja cuman
  • 00:12:25
    salaman jadi ya disalam gitu kan. Tapi
  • 00:12:27
    ada yang cerita juga karena Megawati
  • 00:12:29
    terus cerita ke beberapa politikus PDIP
  • 00:12:31
    gitu ketika salaman tuh disalamin tapi
  • 00:12:34
    terus Megawati ngengok ke sana terus
  • 00:12:37
    tiba-tiba ada ada di sini Gibran terus
  • 00:12:39
    ke sini lagi tiba-tiba ada di sini lagi
  • 00:12:41
    kagusin Jucu Cept
  • 00:12:44
    Intinya enggak mau tatap mata kan
  • 00:12:45
    Megawati sama Gibran begitu iya iya Sen
  • 00:12:48
    gua juga memang dengar seperti itu bahwa
  • 00:12:50
    ada pesan dari Mega kepada Prabowo ee ya
  • 00:12:53
    agar tidak terlalu dekatlah dengan Solo.
  • 00:12:56
    ini karena dengan Jokowi pasti dengan
  • 00:12:59
    Jokowi ya ee karena memang ada sejarah
  • 00:13:01
    dikhianati ya baik itu Mega ataupun
  • 00:13:04
    Prabowo gitu. Kalau Mega memang dalam
  • 00:13:05
    konteks terakhir Pilpres 2024 ya ee
  • 00:13:08
    bagaimana dia tiga periode. Betul tiga
  • 00:13:11
    periode juga Mega saat itu sangat kecewa
  • 00:13:13
    ya. Heeh. Eh, sedangkan Prabowo ini
  • 00:13:15
    konteksnya memang kalau diingat kalau
  • 00:13:17
    kita lihat ke belakang di 2012 Jokowi
  • 00:13:19
    menjadi Gubernur Jakarta itu kan dapat
  • 00:13:21
    dukungan dari Prabowo ya, dari Grindra
  • 00:13:23
    saat itu dan ketika 2014 malah justru e
  • 00:13:26
    dia menjadi rival gitu. Jadi ya dari
  • 00:13:29
    arah pesannya Mega ini memang ya sudah
  • 00:13:31
    tidak usah dekat-dekat dengan yang tidak
  • 00:13:33
    bisa dipegang lah ya. Iya. Dan jadi satu
  • 00:13:36
    faktor juga ya Ki Sen bahwa ee akhirnya
  • 00:13:39
    aroma Jokowi dalam kabinetnya Prabowo
  • 00:13:42
    itu yang kemudian mengganjal PDIP untuk
  • 00:13:46
    masuk ke kabinetnya Prabowo. Karena
  • 00:13:48
    begitu masih begitu banyak
  • 00:13:50
    menteri-menteri yang dari atau endorse
  • 00:13:53
    Jokowi ya termasuk kepala lembaga negara
  • 00:13:55
    yang pengin dicopot tadi itu yang PDP
  • 00:13:57
    pengin nyopot itu tadi gitu. Dan itu ee
  • 00:14:00
    semacam menjadi satu tanda ya, bahwa ee
  • 00:14:05
    pemerintahan Prabowo ini harus menjadi
  • 00:14:07
    pemerintahan yang mandiri itu. Maka itu
  • 00:14:10
    seperti bukan syarat sih, tapi jadi satu
  • 00:14:13
    sinyal gitu. Kalau e pengin PDIP masuk
  • 00:14:16
    ya pemerintahan Prabowo ini harus
  • 00:14:17
    menjadi pemerintah yang mandiri gitu,
  • 00:14:19
    tidak beraroma. Betul yang lain gitu.
  • 00:14:22
    Betul, betul, betul, betul. Dan juga ya
  • 00:14:24
    ada cerita kan soal tadi pertemuan
  • 00:14:26
    antara Prabowo lalu Megawati ke istana
  • 00:14:29
    dalam hari Pancasila Petigi Gerindra e
  • 00:14:32
    Sufmidasko Ahmad kan juga datang ya ke
  • 00:14:34
    rumahnya apa namgawati ya saat itu
  • 00:14:37
    bersama Menteri Sekretaris Negara Pretyo
  • 00:14:40
    dan Megawati ditemani oleh beberapa
  • 00:14:41
    politikus senior PDIP termasuk Yasal
  • 00:14:43
    Laoli Sona Laoli dan beberapa orang PDIP
  • 00:14:46
    cerita ya di situ membahas dua hal yaitu
  • 00:14:49
    soal BPIP dan Brin yang mana dua posisi
  • 00:14:53
    di situ kan memang dipegang oleh PDIP
  • 00:14:55
    sejak selama ini dan ada keinginan untuk
  • 00:14:59
    memperkuat apa namanya status hukum BPIP
  • 00:15:02
    karena selama ini kan BPIP ada atau
  • 00:15:05
    berdiri itu berdasarkan kepres saja dan
  • 00:15:07
    ada apa namanya ada kemauan atau
  • 00:15:10
    keinginan agar BPIP punya undang-undang
  • 00:15:13
    sendiri gitu. Iya. Dan saat ini
  • 00:15:14
    rancangan undang-undangnya sudah masuk
  • 00:15:15
    prolegna. Hm. Jalan semua ya itu barang.
  • 00:15:18
    Betul. Pemirsa nanya nih BPIP ini apa?
  • 00:15:21
    BPIP itu adalah Badan Pembinaan Ideologi
  • 00:15:24
    Pancasila yang mana badan ini dibentuk
  • 00:15:27
    di era Jokowi karena ada permintaan dari
  • 00:15:29
    Megawati. Di situ Megawati juga menjabat
  • 00:15:32
    kan di BPIP dari awal ya sekarang sampai
  • 00:15:34
    sekarang. Jadi anginnya Prabowo sama
  • 00:15:37
    Megawati ini makin dekat nih kayaknya.
  • 00:15:38
    Sangat dekat angin-anginnya. Nah, tapi
  • 00:15:41
    kan soal kedekatan rencana PDIP masuk di
  • 00:15:44
    kabinet itu kan membuat internal PDIP
  • 00:15:47
    belum solid lah. Tidak solid solid.
  • 00:15:51
    Gimana, Giin, Gial
  • 00:15:54
    PDIP? Iya, memang sejak ee Pilpres
  • 00:15:57
    memang agak terbelah ya. Ada semacam
  • 00:15:59
    perbedaan perspektif ee di internal PDP
  • 00:16:02
    sendiri di satu sisi, satu kubu gitu ada
  • 00:16:06
    yang sangat menolak ee untuk bergabung
  • 00:16:09
    dan lebih baik PDIP ini berada dalam ee
  • 00:16:12
    posisi sebagai oposisi saja gitu. Itu
  • 00:16:14
    sikap siapa? itu itu ada di kubunya ee
  • 00:16:16
    khususnya Megawati ya dan orang-orang
  • 00:16:18
    seperti Hasto gitu atau Ganjar yang juga
  • 00:16:20
    Prananda Prabowo anak Prabowo
  • 00:16:23
    putra-putranya Megawati ya Pranada
  • 00:16:25
    Prabowo betul atau bisa dibilang kayak
  • 00:16:27
    semacam di DPP lah ya orang-orang DPP
  • 00:16:29
    gitu kubu DPP meskipun tidak semua DPP
  • 00:16:32
    punya kenalan ya betul betul ini yang
  • 00:16:35
    keras ee sekali bicara soal ee
  • 00:16:37
    pelanggaran konstitusi oleh Jokowi gitu
  • 00:16:39
    dan karena itu pula mereka masih
  • 00:16:41
    cenderung untuk ee ingin PDIP di luar
  • 00:16:43
    gitu. Nah, tapi di satu sisi ada juga
  • 00:16:46
    kubu fraksi gitu ya. Ee artinya di DPR,
  • 00:16:49
    betul yang dipimpin oleh ee Puan
  • 00:16:51
    Maharani gitu. Ketua DPR saat ini ya,
  • 00:16:52
    ketua DPR saat ini yang lebih ee lunak g
  • 00:16:56
    ee melihat posisi PDIP di pemerintahan
  • 00:16:58
    Prabowo gitu. Alasannya kenapa, Cak?
  • 00:17:01
    Ya, sebetulnya banyak faktor sen ini
  • 00:17:04
    perbedaan perspektif ini banyak faktor.
  • 00:17:07
    Ee keinginan kubu puuan untuk bergabung
  • 00:17:10
    ini tidak semata soal ee apa posisi
  • 00:17:14
    strategisnya partai itu ya di
  • 00:17:16
    pemerintahan, tapi juga tabungan mereka
  • 00:17:18
    untuk 202 gitu. Jadi dianggap kalau PDIP
  • 00:17:23
    ini berseberangan dengan pemerintahan
  • 00:17:25
    saat ini, ini akan sulit nih nyari
  • 00:17:27
    logistik nih. Jalannya lewat apa ya?
  • 00:17:30
    jalannya lewat salah satunya lewat
  • 00:17:31
    kabinet dengan bergabung gitu. Dan jika
  • 00:17:34
    PDIP tidak bergabung ya akan
  • 00:17:36
    ditinggalkan gitu dengan termasuk dengan
  • 00:17:38
    partai-partai lain ya dan dukungan
  • 00:17:41
    dukungan terhadap kepala daerah ee yang
  • 00:17:43
    berwarna merah di ee berbagai apa
  • 00:17:47
    provinsi kabupaten kota itu juga akan
  • 00:17:50
    sulit gitu. maka lebih pada alasan yang
  • 00:17:53
    taktis pragmatis ya kalau ee internal
  • 00:17:56
    PDIP melihat ada kekhawatiran juga ya
  • 00:17:59
    bahwa di 2029 ini walaupun dia sebagai
  • 00:18:02
    partai penguasa sekarang gitu ada
  • 00:18:03
    kekhawatiran bahwa mereka tidak akan
  • 00:18:05
    sekuat sekarang gitu ya. Betul. Jadi ada
  • 00:18:08
    semacam apa ya ee pandangan di internal
  • 00:18:12
    PDIP mereka akan menjadi runner up nih
  • 00:18:15
    yang sekarang posisinya dipegang oleh
  • 00:18:17
    golcar ya. Betul sekarang posisinya
  • 00:18:19
    dipegang golcar. Sekarang kan PDIP
  • 00:18:20
    sebenarnya sebagai partai pemenang pilek
  • 00:18:22
    kan. Nah, di 2029 itu Grindra itu
  • 00:18:26
    menargetkan mereka akan menang pilek
  • 00:18:29
    dengan ee persentase 30%. Wah. Nah, PDIP
  • 00:18:32
    ini mengincar posisi runner up gitu dan
  • 00:18:35
    ee tentu saja bersaing dengan partai
  • 00:18:37
    lainnya kan terutama gold car gitu. Dan
  • 00:18:39
    salah satu instrumen penguat sebagai e
  • 00:18:42
    menjadi apa posisi runner up itu adalah
  • 00:18:44
    ya salah satunya logistik gitu kan
  • 00:18:46
    dengan bergabung dengan dengan bergabung
  • 00:18:48
    dengan pemerintahan. Nah, cocok nih
  • 00:18:49
    informasinya nih. Kan ee tadi kan
  • 00:18:52
    kubunya Puan ingin bergabung ya. Jadi
  • 00:18:55
    sejumlah politikus PDIP cerita nih, Cak
  • 00:18:57
    Gi bahwa orangnya Puan yaitu Sayid
  • 00:18:59
    Abdullah, ketua Banggar dan ketua PDIP
  • 00:19:03
    Jawa Timur datang ke Hambalang. Oh,
  • 00:19:05
    kapan tuh, Sen? Pekan kedua Juni, Gi.
  • 00:19:08
    Oh, baru dong. Baru-baru ini. Dia
  • 00:19:10
    ngedatang enggak sendiri. Ee, ada
  • 00:19:13
    sejumlah politikus PDIP yang datang ke
  • 00:19:15
    sana. He. Ada siapa namanya? Ada
  • 00:19:17
    Yayasona. Ada Ahmad Basarah dan
  • 00:19:20
    detailnya bisa dibaca lah per majalah
  • 00:19:22
    tempo yang ditulis oleh Eji Adama Bayang
  • 00:19:25
    Bong Boys. Enggak enak banget BBB gitu
  • 00:19:28
    bukan bintang biasa kayak punya Raffi
  • 00:19:30
    Ahmad. Nah, pertemuan itu dianggap atau
  • 00:19:34
    dimaknai sebagai menyetor nama-nama
  • 00:19:37
    menteri dari PDIP. H. Nah, waktu itu kan
  • 00:19:41
    beredar informasi ya bahwa PDIP itu akan
  • 00:19:44
    dapat jatah tiga kursi menteri. Hm. Iya.
  • 00:19:47
    ee salah satu adalah Menteri
  • 00:19:50
    Pendayagunaan Aparatur Negara dan
  • 00:19:52
    Reformasi Birokrasi yang nanti akan
  • 00:19:55
    dijabat oleh Abdullah Azwar Anas. Diisi
  • 00:19:57
    lagi ya diisi lagi dan tawaran itu sudah
  • 00:19:59
    lama sebenarnya sejak ee Prabowo
  • 00:20:02
    menyusun kabinet kan aswaran sudah masuk
  • 00:20:04
    tuh di list calon menteri kan cuma tidak
  • 00:20:07
    mendapat izin tapi enggak diizinin
  • 00:20:08
    soalnya enggak diizinin kalau sekarang
  • 00:20:09
    kan sudah beda petanya lebih terbuka.
  • 00:20:12
    Iya. Tapi ada informasi gini juga Senin,
  • 00:20:14
    bahwa Aswarangas ini sebetulnya bukan
  • 00:20:16
    kader PDIP murni dan nama-nama yang
  • 00:20:19
    disorongkan oleh Syed Abdullah ke
  • 00:20:21
    Hambalang itu memang bukan kader PDIP.
  • 00:20:24
    Tapi yang datang ketika itu betul, tapi
  • 00:20:26
    ketika itu datang adalah kader PDIP
  • 00:20:28
    murni kan. Belakangan setelah tanggal
  • 00:20:30
    setelah pekan kedua Juni itu kan
  • 00:20:32
    nama-nama baru mulai beredar gitu ya
  • 00:20:34
    formasinya. Iya membawa nama
  • 00:20:36
    profesional. Profesional. Detailnya bisa
  • 00:20:38
    dibaca di laporan majalah tempo tentu
  • 00:20:40
    saja. Egi waktu itu udah bertemu dengan
  • 00:20:42
    Syid Abdullah. Gimana Gi wawancara Buya
  • 00:20:45
    Gi? Ya, dia kita mencoba mengkonfirmasi
  • 00:20:47
    ya e soal kunjungan dia ke Hambalang
  • 00:20:49
    saat itu. Heeh. Ee cuman memang saat itu
  • 00:20:52
    Buya Said gitu ya, dia menolak
  • 00:20:55
    berkomentar gitu dan bilang perut saya
  • 00:20:58
    sakit. Oh iya, perut saya kembung gitu.
  • 00:21:01
    Tapi tidak membantah juga ya. Dia tidak
  • 00:21:02
    membantah. Dia sempat terdiam sebentar
  • 00:21:04
    ya. Saya iya dan dia jangan nanya ke
  • 00:21:05
    saya intinya begitu. menolak. Terus kita
  • 00:21:07
    tanya juga ya sama salah satu petinggi
  • 00:21:10
    lembaga negara ke Nasir. Gimana Gi?
  • 00:21:12
    Tiruin dong jalan kakinya. Ya beginilah
  • 00:21:15
    ya. Oh sudah mulai gagak Grindra
  • 00:21:17
    gerak-gerak itu. Komando komando. Nahi
  • 00:21:21
    tadi kan Cica sudah spil soal kader
  • 00:21:24
    murni dan tidak kader murni begitu kan.
  • 00:21:26
    Nah sebetulnya kenapa alasan PDIP
  • 00:21:28
    menyorongkan ee nama-nama yang bukan
  • 00:21:31
    kader murni ya untuk masuk ke
  • 00:21:33
    pemerintahan profesional. Pak. Ya,
  • 00:21:35
    memang di satu sisi tadi ya lagi-lagi
  • 00:21:37
    Sen Cak ee bahwa ada belum jelasnya
  • 00:21:41
    sikap Megawati terhadap ee pemerintahan
  • 00:21:43
    Prabowo ini. Masih ada keraguan ee bahwa
  • 00:21:46
    Mega akan menerima beberapa nama kader
  • 00:21:49
    murni untuk masuk ke dalam kabinet
  • 00:21:51
    Prabowo. Itu akan dianggap ee resmi
  • 00:21:55
    sekali Prab ee PDIP masuk ke kabinet
  • 00:21:57
    gitu ya. Karena ada kekhawatiran dari
  • 00:21:59
    Megawati sendiri bahwa dia masih agak
  • 00:22:02
    ragu nih melihat pemerintahan Prabowo,
  • 00:22:03
    arah pemerintahan Prabowo saat ini.
  • 00:22:05
    Bagaimana Prabowo mengelola negara.
  • 00:22:07
    Terlepas memang dia mendukung ya
  • 00:22:08
    pemerintahan Prabowo gitu. Jadi ee
  • 00:22:12
    opsinya yang kemudian dipilih adalah ee
  • 00:22:14
    menyorongkan
  • 00:22:16
    ee apa tadi bahasanya kadar tidak murni
  • 00:22:18
    ya atau orang-orang profesional ya.
  • 00:22:20
    Aman. Tapi kan PDIP dalam beberapa
  • 00:22:22
    kesempatan ya termasuk ketua umumnya
  • 00:22:24
    Megawati Sukara Putri pernah
  • 00:22:25
    menyampaikan bahwa sistem negara kita
  • 00:22:27
    ini tidak mengenal oposisi begitu kan.
  • 00:22:29
    Itu pernah di acara Rakernas atau
  • 00:22:31
    kongres partai gua seingat gua seperti
  • 00:22:33
    itu dan memang sudah terbaca sikapnya
  • 00:22:35
    kan bahwa kalau misalkan mereka berada
  • 00:22:38
    di luar pemerintahan artinya belum tentu
  • 00:22:39
    juga menjadi oposisi begitu sampai
  • 00:22:41
    posisi saat ini pemerintahan tapi di
  • 00:22:43
    luar gitulah saya. Betul. Betul. dan
  • 00:22:45
    juga mungkin ada ini kali C ya ee faktor
  • 00:22:47
    khawatir kalau misalkan ada kadar murni
  • 00:22:49
    di sana di pemerintahan selain tadi
  • 00:22:52
    faktor nanti berpengaruh di 2029 akan
  • 00:22:55
    khawatir misalkan ada kasus-kasus hukum
  • 00:22:57
    gitu ya bisa nyeret-nyeret partai lagi.
  • 00:22:59
    Iya. Itu satu hal sebetulnya yang soal
  • 00:23:01
    kekhawatiran terhadap pengelolaan negara
  • 00:23:03
    tadi itu tercermin dari dua hal.
  • 00:23:08
    Yang pertama ee kekhawatiran PDIP soal
  • 00:23:11
    Danantara dan Koperasi Merah Putih.
  • 00:23:13
    Koperasi Desa Merah Putih. Danantara ini
  • 00:23:16
    sampai Megawati sangat koncern soal
  • 00:23:19
    Danantara sampai dia memanggil sejumlah
  • 00:23:22
    ekonom ya bahkan ee memanggil Budo.
  • 00:23:26
    Wapres ya. Heeh. Ee wapres di era SB ya.
  • 00:23:30
    gitu untuk ditanya sebetulnya ini barang
  • 00:23:32
    apa dan apa ee risikonya dan antara ini
  • 00:23:36
    karena konsnya di situ ada satu senin
  • 00:23:39
    ada himbara himpunan bank negara di situ
  • 00:23:42
    yang kemudian kemudian nanti akan ee
  • 00:23:45
    ditakutkan jika danantara ini gagal lalu
  • 00:23:50
    dana besar yang ada di Himbara ini terus
  • 00:23:52
    akan ambad gitu juga koperasi Desa Merah
  • 00:23:56
    Putih ini kan memakan anggaran yang
  • 00:23:58
    cukup besar besar sekali bukan cukup
  • 00:24:01
    Heeh. besar, lumayan besar ya. Memang
  • 00:24:03
    jika Koperasi Desa Merah Putih ini
  • 00:24:05
    kemudian running di semua tempat itu
  • 00:24:08
    bisa juga misalnya membebani fiskal itu
  • 00:24:11
    karena nanti selain juga APBN kan juga
  • 00:24:14
    ada investasi dari bank negara juga di
  • 00:24:18
    situ gitu Sen. Jadi saling apa ya
  • 00:24:21
    berkaitan gitu dengan kondisi ekonomi
  • 00:24:24
    sekarang yang em mungkin masih
  • 00:24:26
    empat-empatan juga ya Sen. Iya iya iya
  • 00:24:28
    konsernnya di situ ya. Nah, tadi kan Egi
  • 00:24:31
    sudah nyinggung profesional PDIP. Ini
  • 00:24:33
    gua ingat nih wawancara dua politikus
  • 00:24:35
    ya. Dia bilang artinya nanti ada
  • 00:24:37
    profesional PDIP dan profesional solo.
  • 00:24:41
    Wah, cakar-cakaran tuh ya. Nah,
  • 00:24:45
    ngomong-ngomong soal ini ya, soal
  • 00:24:46
    rencana PDIP bergabung atau tidak ke
  • 00:24:48
    Koalisi Prabowo itu juga menjadi
  • 00:24:50
    pembahasan ee oleh partai-partai lain,
  • 00:24:54
    partai-partai pendukung Prabowo. Kan
  • 00:24:56
    banyak sekali kan partai pendukung
  • 00:24:57
    Prabowo itu kan. dan PDIP posisi saat
  • 00:24:59
    ini adalah yang di luar pemerintahan
  • 00:25:01
    satu-satunya kan Nasdem sudah bergabung
  • 00:25:03
    gitu ya, PKS sudah bergabung juga ke
  • 00:25:06
    dalam koalisi PKB. Cahiminnya sudah
  • 00:25:09
    dapat posisi menteri begitu. Nah, gua
  • 00:25:11
    kemarin lagi wawancara seorang politikus
  • 00:25:14
    lah di DPR begitu kan. Tiba-tiba datang
  • 00:25:16
    lagi empat orang ikut gabrung
  • 00:25:17
    ngobrolngobrolngobrol di wawancara
  • 00:25:19
    ngobrolara ya. Heeh. ngebahas soal
  • 00:25:22
    gimana nih abang-abang sekalian melihat
  • 00:25:24
    PDIP dan apa gerinda semakin mesra gitu
  • 00:25:28
    kan. Dia bilang kita juga menunggu sikap
  • 00:25:30
    resmi Mas dia bilang gitu kan karena
  • 00:25:33
    sikapnya PDIP kan ini embrionya atau
  • 00:25:35
    sifat dasarnya tuh oposisi begitu kan.
  • 00:25:38
    Apakah mereka masuk atau tidak juga kami
  • 00:25:40
    menunggu begitu. Kalau misalkan oposisi
  • 00:25:41
    ya ya enggak masalah. Kalau masuk juga
  • 00:25:43
    enggak masalah gitu. Dan artinya menurut
  • 00:25:46
    mereka itu jangan sampai mengurangi
  • 00:25:48
    jatah kursi menteri di kabinet. Kayak
  • 00:25:51
    misalkan Golkar punya sejumlah kursi
  • 00:25:53
    menteri gitu kan, PAN juga punya, PKB
  • 00:25:56
    juga punya begitu ya. Dan gua
  • 00:25:58
    mewawancarai Zajul Fawaid ya. Dia bilang
  • 00:26:00
    juga kami menunggu sikap resmi begitu.
  • 00:26:02
    Dan dua orang politik PKB yang kita
  • 00:26:04
    temui juga ya Cak itu bilang hal yang
  • 00:26:06
    sama. Bos jangan jangan dikurangin dong.
  • 00:26:09
    Kita ini cuman punya 1 seteng menteri.
  • 00:26:11
    Loh gua bilang bukanya 2 seteng lu bang.
  • 00:26:12
    Gua bilang itu kan 1 seteng itu adalah
  • 00:26:15
    Muhaimin Iskandar, Menko Fais Reza
  • 00:26:18
    sebagai wakilamen setengah tuh ya
  • 00:26:20
    setengah dianggapnya. Gua bilang satu
  • 00:26:22
    lagi enggak dianggap tuh yang Abdul
  • 00:26:24
    Karding kan kepala BP2 MI kan enggak itu
  • 00:26:27
    kan profesional solo dia bilang ini
  • 00:26:29
    maksudnya profesional itu dianggapnya
  • 00:26:32
    seperti itu. Gua bilang kok bisa? Iya
  • 00:26:33
    kan dia jalurnya bukan jalur PKB dia
  • 00:26:35
    bilang begitu tapi jalur Solo ya. Jalur
  • 00:26:38
    Solo. Nah. Oh jalan tol Solo ya. Jalan
  • 00:26:40
    tol Solo. Nah.
  • 00:26:42
    Meskipun mereka menyoroti seperti itu,
  • 00:26:44
    mereka juga merasa aneh nih. Kan di
  • 00:26:47
    elit, tataran elit ee Prabowo dengan
  • 00:26:50
    Megawati mesra. Mesra. Betul. Di
  • 00:26:52
    bawahnya lagi juga mulai bagus dekat.
  • 00:26:54
    Tapi kok di DPR ini masih ribut-ribut?
  • 00:26:57
    Contohnya apa sih? Contohnya terbaru
  • 00:26:58
    adalah di rapat Badan Anggaran DPR. Nah,
  • 00:27:01
    dia cerita tuh di dalam I ini dua
  • 00:27:03
    politikus di Bangar, politikus
  • 00:27:05
    pemerintah. Ee cerita pas gua
  • 00:27:07
    wawancarain dia bilang, "Orang PDIP tuh
  • 00:27:10
    sering ribut di dalam Mas." dia bilang
  • 00:27:12
    mengkritik soal apa namanya kebijakan
  • 00:27:15
    APBN nyambung sama cerita tadi yang
  • 00:27:16
    Megawati memanggil komisi 11 ke rumahnya
  • 00:27:20
    begitu ya dan ini kemarin di hari Rabu
  • 00:27:23
    kan juga ada rapat di Banggar ya salah
  • 00:27:26
    satu apa namanya politikus PDIP Dolfi
  • 00:27:28
    juga mengkritik tuh Sri Mulyan dia
  • 00:27:30
    bilang kok apa namanya ada efisiensi
  • 00:27:34
    justru malah menambah hutang gitu kan
  • 00:27:36
    jadi enggak sinkron tuh lu memangkas
  • 00:27:38
    anggaran harusnya bisa berhemat nih
  • 00:27:39
    malah nambah hutang gitu Nah, itu
  • 00:27:42
    suara-suara itu apa namanya mulai atau
  • 00:27:45
    lebih teras lah kritik dan juga di
  • 00:27:47
    keesokan harinya politikus PDIP di
  • 00:27:50
    Komisi Kebudayaan DPR itu mengkritik
  • 00:27:52
    habis Fadli Zon soal yang pernah kita
  • 00:27:55
    bahas juga di bocor soal pemerkosaan
  • 00:27:58
    massal begitu ya sampai nangis itu
  • 00:28:00
    sampai nangis dan intinya dikritik
  • 00:28:02
    habis. Belum lagi soal tadi Cicak cerita
  • 00:28:04
    soal Danantara I betul ee jumlah politik
  • 00:28:07
    PDIP kan juga pernah menyeroti di DPR
  • 00:28:10
    begitu ya. RU TNI juga si RU TNI juga
  • 00:28:12
    termasuk lalu juga walaupun ketua
  • 00:28:14
    panjanya PDIP ya PDIP lalu juga soal
  • 00:28:17
    revisi undang-undang apa namanya
  • 00:28:19
    koperasi ketika itu banyak hal lah dan
  • 00:28:22
    menyambung di awal tadi soal pembahasan
  • 00:28:24
    kita soal BPIP sekarang ini kan sedang
  • 00:28:27
    berjalan ya rancangan undang-undang BPIP
  • 00:28:30
    orang PDIP gimana Gi ceritanya Gi orang
  • 00:28:32
    PDIP itu ya memang ini ee sudah masuk
  • 00:28:35
    proleknas ya saat ini dan ada yang
  • 00:28:39
    mengusulkan pertama adalah di Komisi 13,
  • 00:28:41
    komisi yang baru ee dia mengusulkan ya
  • 00:28:44
    oke diusulkan masuk ya dalam Proleknas
  • 00:28:46
    cuma memang belum dalam masuk ProKnas
  • 00:28:49
    prioritas ya artinya belum akan dibahas
  • 00:28:51
    di 2025 sih cuman karena ada pembahasan
  • 00:28:54
    itu gitu ini menjadi perhatian lagilah
  • 00:28:57
    ee rancangan undang-undang ya bukan
  • 00:28:59
    revisi ya rancangan undang-undang BPP
  • 00:29:01
    ini. Karena yang sempat dimension sama
  • 00:29:02
    Husein selama ini tidak punya badan ee
  • 00:29:06
    kekuatan hukum BPP ini. Iya payung
  • 00:29:08
    hukum. Tidak punya payung hukum. Jadi
  • 00:29:10
    memang dirasa perlu untuk kemudian
  • 00:29:12
    membuat undang-undang tersendiri terkait
  • 00:29:14
    BPIP dan ini sekarang sudah mulai jadi
  • 00:29:16
    perhatian lah ya. Iya. Dan gua wawancara
  • 00:29:18
    dua pimpinan di balek ya pada legislasi
  • 00:29:20
    DPR dia bilang ee pembahasan akan
  • 00:29:24
    terjadi di badan legislasi. Gua tanya
  • 00:29:26
    juga kan dipindahkan ya dipindahkan. Gua
  • 00:29:28
    tanya juga ini artinya secara mudah aja
  • 00:29:31
    dong lolos di balek gitu ya karena hanya
  • 00:29:33
    penguatan apa namanya landasan hukum
  • 00:29:36
    BPIP. Dia bilang, "Enggak, enggak
  • 00:29:38
    seperti itu." Dia bilang gitu. Artinya
  • 00:29:40
    masih ada diulur-ulur juga kayak yoyo,
  • 00:29:42
    kan. Iya. Tapi ada satu lagi, Sen. Ee
  • 00:29:45
    revisi undang-undang atau paket
  • 00:29:47
    undang-undang pemilu. Oh, masih sampai
  • 00:29:50
    sekarang belum jelas barangnya seperti
  • 00:29:51
    apa. Ya, juga. Betul. Yang juga PDIP ini
  • 00:29:54
    sebetulnya pengin menarik paket
  • 00:29:57
    undang-undang pemilu itu pembahasannya
  • 00:29:58
    kembali ke komisi dua atau komisi yang
  • 00:30:01
    bermitra ya dengan Kemendagri ya.
  • 00:30:05
    karena pembahasannya itu dibalek dan ada
  • 00:30:07
    satu konsernya PDIP, jangan sampai nanti
  • 00:30:10
    ketika dibahas itu Pilkada yang masuk
  • 00:30:14
    dalam paket undang-undang ee pemilu itu
  • 00:30:16
    nanti menjadiem Pilkada tidak langsung.
  • 00:30:19
    Iya. Iya. Id dipilih oleh DPRD, tidak
  • 00:30:21
    dipilih oleh rakyat. Dan di Komisi DU
  • 00:30:24
    nanti akan dibikin pansus soal ee
  • 00:30:27
    Undang-Undang Pemilu ini seperti di
  • 00:30:30
    sebelum-sebelumnya. Panitia khusus ya,
  • 00:30:32
    Pansus itu ya.
  • 00:30:33
    fraksi gabungan gitu kan karena kalau
  • 00:30:36
    dibalek biasanya cepat-cepat tuh
  • 00:30:38
    takutnya yang detail-detail terlewat
  • 00:30:40
    ketok magic tik
  • 00:30:43
    jadi sen kalau sikap tempo sendiri soal
  • 00:30:46
    wacana Prabowo untuk merangkul PDIP ke
  • 00:30:49
    dalam kabinet ini seperti apa, Sen? Nah
  • 00:30:51
    eh artinya ya tempo melihat kalau PDIP
  • 00:30:54
    masuk ke dalam kabinet artinya semakin
  • 00:30:56
    kencang dan kuat namanya kartel politik.
  • 00:30:59
    Kenapa kartel politik? Karena partai
  • 00:31:01
    tidak berjuang untuk konstituen, rakyat
  • 00:31:03
    dan masyarakat. Mereka berjuang dan
  • 00:31:06
    mementingkan untuk mendapatkan sumber
  • 00:31:08
    daya dari negara. Lagi-lagi tujuannya
  • 00:31:10
    adalah untuk setiap pemilu, setiap
  • 00:31:13
    pemilihan umum, legislatif, dan presiden
  • 00:31:15
    pada puncaknya. Begitu ya. Karena GI Cak
  • 00:31:18
    partai-partai itu menganggap bahwa
  • 00:31:20
    sumber daya negara lebih penting
  • 00:31:22
    daripada pemilih atau konstituen. He.
  • 00:31:24
    Dan kalau kita perhatikan Heeh. sekarang
  • 00:31:27
    ini partai tidak ada lagi partai
  • 00:31:28
    ideologis. Iya, bergerak pragmatis ya,
  • 00:31:31
    semua partai terjebak dalam karir
  • 00:31:33
    politik yang pragmatis dan perdebatan
  • 00:31:36
    ideologis pun tidak ada. Iya. Bahkan
  • 00:31:38
    apakah sekarang masih ada partai
  • 00:31:39
    ideologis karena semuanya dibuat
  • 00:31:41
    sistemnya sedemikian rupa sehingga
  • 00:31:43
    partai ideologi itu mulai enggak ada dan
  • 00:31:46
    tidak laku. Contoh deh partai Islam. He.
  • 00:31:49
    Apakah ada benar Partai Islam yang
  • 00:31:51
    perjuangkan kepentingan Islam? Heeh.
  • 00:31:54
    Semuanya pragmatis. Nasionalis juga
  • 00:31:55
    begitu. He. Jadi buat apa ada partai
  • 00:31:58
    kalau semuanya serba transaksional? Hm.
  • 00:32:01
    Dan pragmatisme itu kelihatan tuh di
  • 00:32:03
    pilek 2024 kemarin banget ya pertarungan
  • 00:32:06
    logistik gitu kan yang kencang antar
  • 00:32:09
    partai dan ya kekhawatirannya di 2029
  • 00:32:12
    nanti kan juga yang akan bertarung kan
  • 00:32:14
    logistiknya bukan ideologinya gitu kan.
  • 00:32:17
    Cukup yaup cukup. Oke, saksikan terus
  • 00:32:19
    bocor Alus Politik hanya di
  • 00:32:21
    youtube.cometempo.co dan teman-teman
  • 00:32:22
    juga bisa mendengarkannya di Spotify
  • 00:32:24
    Bocor Alus Politik. Sampai jumpa. Bye.
  • 00:32:27
    Sampai jumpa.
  • 00:32:29
    [Musik]
Tags
  • Megawati
  • Hasto
  • KPK
  • Prabowo
  • PDIP
  • politik Indonesia
  • tuntutan hukum
  • pertemuan politik
  • kriminalisasi
  • pemerintahan