00:00:00
I
00:00:01
Baik Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillah puji dan syukur kita senantiasa panjatkan kepada Allah subhanahuwata'ala
00:00:09
sampai pada hari ini kita masih bisa diberikan kesehatan kita diberikan
00:00:14
kelayakan kita diberikan
00:00:16
kesempatan untuk beramal sholeh Insyaallah
00:00:19
dan terutama kita diberikan keimanan dan keimanan ini adalah sesuatu yang paling berharga bagi kita semuanya sebagai seorang muslim
00:00:27
eh walaupun tentunya kita bertambah berat ya pada hari ini
00:00:31
bertambah besar bertambah lebar
00:00:34
inilah konsekuensi dari pada
00:00:37
di rumah aja ya daripada lockdown kalau istri sudah masa itu rasanya akan sangat sulit untuk bisa
00:00:43
menolak masakan istri dan itu adalah sesuatu yang lumrah ya, saya pikir sesuatu yang biasa
00:00:48
hari ini teman-teman sekalian s aya akan live dalam waktu kurang lebih 20 menit
00:00:54
Kenapa karena coba ini adalah live sekaligus ngerekam disaat yang sama
00:00:58
dan kita berharap ada kebaikan daripada rekaman ini yang nanti bisa di share kepada teman-teman yang lain
00:01:03
seperti janji saya saya coba akan share tentang
00:01:06
sebelum tanya jawab ya temen-temen sekalian saya akan coba share tentang
00:01:11
mencari pasangannya adi sesuatu yang sangat sering ditanya oleh teman-teman sekalian
00:01:17
Bagaimana cara kita untuk mencari satu orang pasangan sebelum saya berbicara tentang pasangan saya coba akan sedikit cerita tentang
00:01:24
mencari kayu di hutan
00:01:26
jadi gini temen-temen sekalian
00:01:28
ada seseorang yang ketika itu dia
00:01:31
diminta untuk mencari kayu bakar, enggak kayu bakar lah, mencari kayu dan dia
00:01:37
diminta masuk ke hutan dan disuruh untuk mencari kayu dan aturan cuma satu
00:01:42
kamu cuma boleh berjalan maju kedepan dan enggak boleh mundur lagi ke belakang
00:01:47
itu syaratnya satu-satunya. Jadi kalau seandainya dia itu dapat kayu, sudah dapat satu kayu, dan dia enggak boleh lagi mundur kebelakang
00:01:55
dia tetap maju terus dan gak boleh mundur. Ataurannya cuma satu ya masuk kehutan
00:02:00
lalu kemudian ambil kayu yang paling bagus menurutmu, tapi kamu tidak boleh lagi balik ke belakang kamu tetap harus jalan ke depan
00:02:06
dan hutan i tu ya.. ada awalnya pasti ada akhirnya.. dan dia mencari kayu, sekali lagi yang paling baik dan yang paling bagus, oke temen-temen sekalian
00:02:14
apa yang terjadi? yang terjadi seorang laki-laki ini, ketika dia masuk ke hutan dia jalan, dan kemudian dia cari kayu
00:02:21
dia dapat satu kayu
00:02:23
dan kali ini bagus banget, dia liat dan dia bilang: "wah kayu ini bagus nih", apa pikiran dia pikiran dia adalah:
00:02:29
"kayaknya di depan ada kayu lebih bagus"
00:02:31
"enggak apa-apa ini baru mulai baru awal nanti depan ada kan lebih bagus sayang nanti kalau aku dapatkan yang bagus aku akan nyesel"
00:02:38
setelah itu dia tinggalkan kayu tadi, karena aturannya tadi cuma boleh ngambil satu kayu dan
00:02:43
cuma boleh maju ke depan, dan enggak boleh mundur lagi, akhirnya dia maju lagi setelah dia maju lagi dia lihat lagi kayu lebih bagus lagi
00:02:51
katanya: "wah ini kayaknya lebih bagus lebih mulus lebih keren lebih indah"
00:02:55
"tapi ini kan baru belum juga setengah jalan, nantilah di depan kayaknya pasti ada kayu yang lebih bagus lagi"
00:03:01
"akan ada kayu lagi yang menanti yang lebih bagus", akhirnya dia tetap maju lagi dan benar
00:03:08
pertengahan jalan dia temukan kayu yang lebih bagus lagi, bentuknya lebih bagus, lebih lebih cerah warnanya, lalu kemudian secara
00:03:16
kekerasan lebih keras daripada kayu yang
00:03:19
diawal tadi, maka dia bilang "wah aku dapat kayu ini, apa aku ambil aja ya?", lalu kemudian dia pikir
00:03:25
"kalau seandainya trend-nya kayak begini nih", jadi kalau trend-nya ada kayu yang lebih bagus..
00:03:32
sorry, ada kayu bagus, ada kayu yang lebih bagus lagi, lalu ada kayak lebih bagus lagi, ada kayu yang lebih bagus lagi kayaknya di depan ini
00:03:38
mesti ada kayak lebih bagus lagi
00:03:40
dan ternyata betul dia dapat yang lebih bagus
00:03:42
dan dia berharap di depan dia akan mendapatkan kayu lebih bagus lagi, maka dia tinggalin kayu yang tadi, akhirnya dia jalan-jalan lagi
00:03:50
tanpa terasa dia sudah hampir sampai ke ujung, lalu kemudian dia dapat satu kayu, yang ternyata kayunya nggak sebagus yang ditemukan di tengah tadi
00:03:58
kayunya mungkin lebih retas (getas)
00:04:00
kayunya lebih getas, lebih kemudian gelap warnanya, dan mungkin gak seperti yang dia bayangkan, dia pikir: "harusnya aku ambil yang tadi..."
00:04:08
"tapi nggak papa, daripada aku ambil yang ini Ini downgrade, lebih baik aku cari yang di depan lagi"
00:04:13
akhirnya dia cari depan lagi dia dapat kayu yang bagus lagi dan dia bilang:
00:04:17
"ini bagus sih tapi nggak sebagus yang ditengah tadi.. aku akan cari lagi, kalau aku dapat yang kayak ditengah aku akan langsung
00:04:22
ambil lalu kemudian kelur dari hutan ini..", dia tinggalin lagi dan dia jalan.. terus-menerus begitu.. ternyata apa yang terjadi
00:04:29
sampai dia keluar daripada hutan tadi, dia tidak mendapatkan kayu satupun yang dia bisa bawa ke rumahnya
00:04:37
ini kayak apa sih? ini kayak orang yang ketika dia mau nikah tapi dia nggak ngerti kenapa dia mau nikah
00:04:45
ini yang saya maksud dengan orang-orang yang enggak ngerti
00:04:48
tujuan dia nikah tuh apa? karena itulah dia bingung karena itulah dia mungkin berada dalam dalam satu..
00:04:55
apa ya.. dalam satu keadaan dimana dia (bingung) "..ini iya atau enggak ya.." "aku harus enggak nih.. ini terima enggak ya ini.."
00:05:00
".. ini ditolak tolak atau nggak nih..? atau seperti apa..?", ini yang saya bilang orang yang kayak ibarat nyari kayu dan dia terus-menerus berpikir nanti di depan ada
00:05:07
yang lebih baik.. nanti di depan ada yang lebih baik... nanti di depan, dia pikir lagi: "oh ternyata di belakang (yang lebih bagus), coba aku ambil!!!"
00:05:12
hidupnya akan penuh dengan penyesalan
00:05:14
dan hidupnya akan penuh dengan harapan-harapan yang nggak pasti, karena manusia itu senantiasa berada diantara dua, antara harapan dan antara
00:05:22
penyesalan, nah bagaimana supaya kita ini tetap punya harapan
00:05:26
dan harapan kita tuh tidak panjang angan-angan.. tidak masuk kesana.. dan bagaimana caranya agar kita tidak menyesal? nah ini ceritanya
00:05:33
yang menjadi kritik saya pada orang-orang yang mereka itu senantiasa bingung dalam dalam proses pernikahan, atau senantiasa mungkin
00:05:41
galau dalam proses penilaian adalah: seharusnya kita coba jelasin dulu kenapa kita mau nikah?
00:05:46
Kenapa kita mau melanjutkan ke jenjang pernikahan
00:05:49
akan sangat sulit kalo seandainya bayangan kita tentang pernikahannya adalah bukan sesuatu yang benar, bukan sesuatu yang tepat, bukan sesuatu yang memang
00:05:56
berlandaskan dengan syariat.. ini akan menjadi sangat sulit sekali
00:05:59
tapi apabila kita sudah tahu kenapa kita menikah
00:06:02
atas dasar apa kita menikah? dan apa yang mau kita lakukan setelah nikah? maka semuanya akan semakin mudah.. apa maksud saya di situ?
00:06:09
kejadian orang kaya orang yang nyari kayu di hutan tadi, nggak akan pernah terjadi kalau anda benar-benar
00:06:14
paham tentang kenapa anda nikah.. dan untuk apa nikah itu.. jadi, membayangkan nikah itu untuk apa
00:06:20
dengan itu semuanya maka teman-teman akan sudah punya yang namanya karakteristik yang diperlukan.. contoh misalnya, saya secara pribadi
00:06:26
saya pernah bilang sama @ummualila
00:06:29
kalau seandainya saya nyari kamu.. saya nikahin kamu mungkin gara-gara fisik
00:06:33
mungkin sekarang saya akan menyesal.. kenapa? akan ada banyak fisik yang lebih baik daripada istri kita.. kenapa bisa begitu? iya rumput tetangga
00:06:41
senantiasa lebih hijau.. karena yang namanya cantik itu kan bukan hanya berdasarkan fisik tapi berdasarkan perasaan..
00:06:47
berdasarkan penasaran dan seterusnya.. akan ada yang lebih baik akan ada yang lebih bagus
00:06:51
kalau saya nikahi dia karena fisik, mungkin saya sekarang merasa menyesal lalu kemudian berfikir "kenapa saya enggak sama orang yang ini aja (yang lebih baik fisiknya) ya..? coba dulu saya belum
00:06:58
menikah mungkin say a bisa sama ini.." kenapa (bisa kejadian begini)? karena dia enggak punya
00:07:01
karakteristik (wanita) yang dia nginkan dia nggak punya
00:07:04
apa namanya
00:07:06
orang yang dia yang dia jadikan sebagai
00:07:09
standar ketika dia mau nikah.. apa keinginan dia ketika nikah?.. saya nikah sama istrinya bukan karena itu semua
00:07:15
saya nikah sama istri saya jelas.. kenapa? karena saya menginginkan seorang
00:07:19
seorang perempuan yang bisa mendukung saya di dalam dakwah dan dia bisa menjadi ibu daripada anak-anak saya, that's enough, itu yang saya inginkan
00:07:27
jadi ketika saya ditanya pada diri saya
00:07:29
atau saya ditanya sama orang lain, atau saya bertanya pada diri saya sendiri, untuk apa sih kamu nikah lix? saya nikah untuk dakwah..
00:07:35
maka yang saya perlukan untuk dakwah adalah: 1) orang mau mendukung saya dalam dakwah saya
00:07:40
2) orang yang bisa mengurusi anak-anak saya kelak nanti akan meneruskan langkah langkah dakwah saya ini yang saya, perlukan dan ini yang saya cari
00:07:48
maka ketika saya cari, lalu kemudian saya lihat ada orang yang cantik, ada orang kemudian sangat
00:07:54
playfull, ada orang yang sangat-sangat
00:07:57
apa namanya ya.. pokoknya seksi misalnya taruhlah.. dan segala macemnya.. saya bilang dalam diri saya: "saya pengen orang kayak begini.. seksi,
00:08:05
playfull, putih.. lalu kemudian
00:08:07
apa namanya.. hidupnya main-main.. kaya.. dan segala macemnya.. anggaplah bisa ada yang kayak gini yang mau sama saya.. anggaplah begitu ya.. tapi saya pikir
00:08:14
"iya.. ini kalau untuk diajak main ya mungkin iya, kalau diajak pacaran mungkin iya, tapi yang saya perlukan, kan bukan pacaran..
00:08:20
yang saya perlukan adalah ibu daripada anak-anak saya.. makanya yang saya cari apa? yang saya cari adalah orang-orang yang keibuan, yang punya rasa feminim..
00:08:28
feminitas yang tinggi, rasa keibuan yang tinggi
00:08:31
saya bisa bayangin deh, ketika jadi ibu daripada anak-anak saya.. maka kemudian saya nikahi istri saya yang sekarang
00:08:37
@ummualila, karena saya punya standar seperti apa kehidupan saya di depan
00:08:42
apa yang saya cari ke depan.. ketika saya cari kedepan adalah orang-orang kayak begini maka saya nggak perlu yang lain selain apa yang saya perlukan
00:08:49
Adapun kalau saya dapat yang cantik ya.. itu adalah bonus
00:08:52
ya kan laki-laki pastinya yang cenderung dong.. dan yang cenderung termasuk secara wajah.. maka ketika saya ngelihat dia saya demen
00:08:58
saya ngeliat dia saya tenang.. saya melihat dia saya seneng.. itu cukup bagi saya
00:09:02
sakinah bagi saya selesai.. saya gak perlu lagi yang lain.. contoh misalnya: tingkat keputihan harus segini.. ya nggak perlu
00:09:08
makanya istri saya enggak putih.. dan bagi saya juga enggak ada masalah
00:09:12
dan saya enggak pernah menyesali sampai hari ini ketika enggak milih istri yang putih.. kenapa?
00:09:16
karena saya enggak mau jadi seperti orang yang disuruh nyari kayu
00:09:19
di hutan lalu kemudian dia maju terus maju terus untuk mengharapkan yang lebih baik lalu menjadi ujung dia berakhir dengan penyesalan
00:09:26
dan ini banyak yang terjadi pada zaman sekarang
00:09:29
Seperti apa zaman sekarang terjadi? nah.. coba lihat temen-temen sekalian.. ada orang-orang kadang-kadang ya.. ketika.. misal, contoh..
00:09:35
ada seseorang yang datang pada dia, atau ada seseorang yang mengkhitbah dia, anggaplah dia itu seorang perempuan misalnya
00:09:40
dia merasa: "ah nggak mau ah.. aku nggak mau..", kenapa? "karena aku sudah suka dengan seseorang" misalnya.. "aku cuma suka sama si sama si dia dan aku
00:09:46
mau dia untuk menjadi pasangan saya".. pertanyaan saya.. untuk apa Anda menikah?!
00:09:52
Kenapa Anda nikah? Kenapa Anda harus mengalami jenjang pernikahan? "Oh ini karena dakwah". Lalu kenapa harus sama dia?!
00:09:59
"oh karena dia memiliki kemampuan dengan Al-Quran" kalau yang lain juga punya kemampuan Al-Quran misalnya. apakah kita mau?
00:10:05
"nggak aku cuma maunya sama dia!" nah ini berarti bernafsu.. ini berarti bukan pertimbangan syariat
00:10:10
bukan kemudian dia menginginkan satu fase yang berbeda untuk ketaatan kepada Allah
00:10:15
ketaatan ini seharusnya menjadi pertimbangan paling utama ketika seseorang mau menikah
00:10:20
maka kadang-kadang ketika ada seorang akhwat, nanya pada saya, ustadz, kapan kita harus menerima seseorang? kapan kita menolak seseorang?
00:10:27
kita harus menerima seseorang kalau dia sudah memenuhi standar yang kita perlukan untuk masa depan
00:10:31
kalau memang cuma untuk dakwah, memang semuanya untuk lillahi ta'ala, maka ketika datang seorang laki-laki yang baik dan dia sudah
00:10:38
bersumpah punya komitmen di dalam dakwah, sudah punya komitmen dalam ketaatan pada Allah.. ya sudah nikah-lah kan enggak perlu harus ideal
00:10:45
Enggak semua.. nggak semua yang kita inginkan harus jadi nyata.. nggak semuanya kita mau harus kemudian
00:10:51
terealisasi.. tapi yang harus terealisasi adalah
00:10:55
apa yang kita niatkan dijalan Allah.. karena pernikahan adalah sebagai sebuah ibadah.. Nah jadi teman-teman sekalian
00:11:01
apa yang menjadi kesimpulannya? teman-teman harus tahu dulu nikahnya untuk apa
00:11:05
kalau teman-teman tahun nikah itu untuk apa, maka teman-teman tahu apa yang harus dilakukan setelah nikah
00:11:10
teman-teman tahu, setelah nikah mau ngapain.. maka tidak pernah akan ada kebingungan dalam menentukan siapa pasangan kita, begitupun juga dengan seorang laki-laki
00:11:19
ketika laki-laki itu tahu persis kenapa dia nikah, maka dia akan lepas daripada
00:11:23
pertanyaan-pertanyaan yang nggak penting.. yang seringkali ditanyakan kepada saya
00:11:26
"Ustadz saya suka dengan seseorang, saya mau ngajak dia nikah, tapi dia non-muslim gimana tadz ya?" Tergantung antum nikahnya untuk apa..
00:11:33
antum nikahnya itu tujuannya apa?.. "ustadz saya mau nikah saat tapi mohon maaf tadz,
00:11:37
gimana kalau seandainya dia bukan satu etnis dengan saya? dia orang Sunda tadz.. sedang saya orang Padang.. Emang Terus kenapa?
00:11:44
ya kamu nikahnya karena apa dulu gitu kan ya?.. Ustadz saya mau nikah sama dia tadz, tapi bagaimana kalau seandainya,
00:11:51
kalau saya tuh pengennya yang seksi? ini balik lagi.. jadi antum tuh nikah untuk apa? kalau orang nikah itu untuk Allah maka
00:11:59
pertimbangannya akan disesuaikan dengan itu.. kalau saya pengen pergi ke Turki, maka saya cari tiket ke Turki
00:12:04
kalau saya pengen pergi ke Bandung saya enggak usah beli pesawat, tiket pesawat
00:12:07
kalau saya pengen pergi ke Surabaya, saya akan cari tiket pesawat, tapi bukan pesawat internasional.. maka apapun yang akan kita lakukan
00:12:15
kriteria kriteria kita dalam memilih seorang pasangan sangat tergantung dengan bagaimana kehidupan yang kita inginkan pasca nikah.. ini yang paling penting dalam pernikahan
00:12:23
dan ini yang paling sering juga dilewatkan sama orang tanpa kita sadari
00:12:28
walaupun seolah kita merasa kita sudah ngaji.. kita merasa kita sudah punya pandangan
00:12:32
Islami.. kita merasa kita sudah orang dakwah.. tapi kadang-kadang
00:12:36
apapun yang kita putuskan itu ternyata tidak berdasarkan apa yang dakwah perlukan.. tapi berdasarkan mungkin hawa nafsu kita..
00:12:43
Karena itulah kita seringkali memilih dalam arti kemudian, kalau nggak sama dia, kita enggak mau
00:12:49
Padahal Ya..
00:12:50
emang harus begitu? kan enggak.. maka ada orang bilang: "tadz, gimana kalau saya
00:12:54
mau sama seseorang dia nggak mau sama saya? Ya mudah, antum pergi aja naik ke pohon kelapa.. lalu dari sana ngapain tadz? loncat? Nggak nggak
00:13:02
dari sana anda melihat masih banyak laki-laki yang lain, masih banyak perempuan-perempuan yang lain, kan nggak harus dia.. harus dia itu adalah
00:13:10
pandangan yang salah.. suatu waktu ada teman saya mau nikah.. ketika teman saya mau nikah, lalu kemudian dia suka dengan seorang akhwat
00:13:17
dia meng-khitbah akhwat tadi, kemudian akhwat tadi menolak
00:13:21
lalu temen saya ini stress, depresi.. Lah kenapa? Karena dia sudah membayangkan hidup dia sama akhwat yang tadi
00:13:28
akhwhat ini keren, akhwat ini cantik, akhwat ini
00:13:31
cerah kulitnya, lalu kemudian juga dari keluarga yang berada
00:13:36
jago lagi bahasa Arabnya.. Tapi dia nggak mau sama sama teman saya dan teman saya depresi
00:13:41
temen saya kemudian bilang tapi kan saya kan sudah berusaha untuk menikah karena Allah, dan segala macamnya.. saya bilang "bro.."
00:13:47
kamu benar-benar nikah karena Allah atau tidak? kenapa? karena kalau kamu nikah karena Allah, dan perempuan itu nggak mau sama kamu kamu nggak akan stress begini
00:13:54
kenapa? karena kan, nggak harus dia? kata-kata "harus dia", "pokoknya harus dia" itu sudah tanda bahwa anda tidak
00:14:03
menikah karena Allah.. mohon maaf banget.. tapi ini harus saya sampaikan.. juga sama seperti ada laki-laki kadang-kadang datang ke saya
00:14:10
tiba-tiba kemudian bilang: "ustadz, saya maunya sama perempuan yang ini"
00:14:13
dia cuma ayat fisiknya, tiba-tiba dia menentukan bahwa di harus sama perempuan ini
00:14:17
Dan dia enggak tahu tentang segala macam hal di belakangnya, dan ini adalah menurut saya bagian daripada orang enggak siap untuk nikah sebenarnya.. kenapa?
00:14:24
karena itu bukan siap nikah, bukan lillahi tapi..
00:14:29
nafsu.. dan nafsu itu mudah sekali dengan mata.. tapi
00:14:32
pertimbangan-pertimbangan yang lain itu harus bebas daripada nafsu.. saya enggak bilang bahwa antum gak boleh cari yang cantik.. saya nggak bilang bahwa nggak boleh
00:14:40
cari yang cakep, saya nggak bilang nggak boleh cari orang-orang yang ideal
00:14:45
ideal tuh boleh, nggak ada masalah tapi kita harus tahu kapan kita harus bertahan dengan
00:14:49
idealitas itu, kapan kita sebagai lagi pada standar kita bahwa itu adalah mencari kayu yang terbaik.. Apa itu kayu yang terbaik
00:14:54
kayu yang terbaik adalah kayu yang kita perlukan
00:14:58
bukan kayu yang harus memenuhi seluruh idealitas yang ada.. contoh mislanya ketika cari laki-laki..
00:15:04
apa ciri-ciri laki-laki yang kamu mau, mbak?
00:15:07
"seperti Rasulullah Muhammad".. Oh ya, semuanya juga mau, gitu kan ya.. cuman masalahnya adalah
00:15:13
bukan itu, tapi seberapa banyak..
00:15:16
laki-laki yang kayak Rasulullah Muhammad? kan gitu kan ya.. Ya sudah gini aja, yang kamu pikirin ke depan tuh maunya dakwahnya ke apa?
00:15:23
Oh saya mau dakwah sebagai seorang ibu rumah tangga
00:15:25
yang ibu rumah tangga ini punya kerjaan kerjaan adalah di bidang ini, ini, dan ini.. Oke carilah laki-laki yang bisa kemudian untuk
00:15:31
menerima itu.. carilah laki-laki yang bisa memenuhi kemudian dakwah-dakwah kita.. sama kayak laki-laki..
00:15:36
kamu mau apa masa depanmu? carilah perempuan yang kayak gitu.. kalau dia sudah memenuhi maka nggak ada alasan bagi kita untuk
00:15:42
menunda pernikahan, saya pikir.. atau ya tadi.. galau atau bingung ketika kita mau dengan seseorang, tapi orangnya enggak mau sama kita
00:15:49
jadi kira-kira gitu.. oke.. itu adalah yang paling saya sampaikan tentang kisah orang yang mencari kayu di hutan
00:15:56
artinya jangan sampai teman-teman jadi orang kaya gitu, kenapa dia bingung? karena dia enggak punya standar dari awal
00:16:01
kenapa dia bingung karena dia enggak tahu apa yang dia cari
00:16:04
gitu loh maksudnya.. sehingga dia enggak punya
00:16:08
batasan-batasan tertentu
00:16:09
kalau misalnya dia sudah punya batasan tertentu, dia sudah tahu apa yang dia cari, maka dia datang, begitu selangkah dua langkah
00:16:16
ia sampai di hutan itu kemudian dia sudah menemukan.. Oke.. kayaknya saya perlukan adalah kayu untuk menopang hidup saya
00:16:22
menopang hidup, menopang badan saya.. berarti kayunya harus keras, kayunya harus segede ini, karena supaya segede ini biar mudah dipegang
00:16:29
Kayaknya juga harus se-tinggi.. misalnya contoh ya.. minimal satu setengah meter biar saya bisa dijadikan pegangan
00:16:35
preferable kalau ada pegangan di atasnya
00:16:36
bentuknya begini, terus saya bisa pegang dan enggak terlalu capek.. tapi kalau nggak ada.. saya tahu apa yang saya cari
00:16:42
Oke.. begitu dia dapat, dia ambil.. dan ketika dia jalan ke depan dia cuma boleh ngambil satu
00:16:46
lalu kemudian dia jalan ke depan, dia menemukan yang lebih bagus, maka dia nggak akan ganti.. dia sudah puas dengan apa yang dia pilih.. Dia sudah content (puas)
00:16:53
dengan apa yang dia pilih.. Kenapa karena dia tahu untuk apa
00:16:56
dia
00:16:57
mencari kayu
00:16:58
sama kayak orang nikah maka ketika dia sudah tahu untuk apa dia nikah dia sudah tahu kontennya seperti apa.. eh bukan konten.. dia sudah tahu seperti
00:17:06
apa kriteria yang diperlukan maka dia akan segera untuk menikah ketika dia sudah menemukan
00:17:11
kriteria-kriteria seperti itu Jadi kalau menurut kalian nah silakan sekarang temen-temen punya WA kita 5-10 menit untuk Tanya dan jawab
00:17:19
mudah-mudahan ada kebaikan dari situ yang ketinggalan Insyaallah ini akan kita publish di YouTube jadi ini ini saya juga rekam
00:17:27
dan kita akan publish di YouTube dan mudah-mudahan teman-teman bisa menikmati di YouTube
00:17:32
karena ada kamera disitu kamera