00:00:20
Asalamualaikum warahmatullahi
00:00:21
wabarakatuh. Halo teman-teman semua,
00:00:24
selamat datang di podcast Panwas
00:00:26
Provinsi Aceh, informatif, terkini, dan
00:00:28
terpercaya.
00:00:31
[Musik]
00:00:35
Saya Taufik dan di episode kali ini kita
00:00:38
akan angkat tentang perempuan serta
00:00:41
perannya dalam pengawasan pemilu. Yuk,
00:00:44
langsung saja kita sapa narasumber kita
00:00:46
hari ini. Ini sudah hadir Bu Maitanur.
00:00:48
Gimana Bu? Sehat, Bu? Ya, alhamdulillah
00:00:50
sehat. Alhamdulillah. Jadi Ibu Metanur
00:00:53
ini ee beliau merupakan anggota
00:00:56
Panwasilih Provinsi Aceh dan saat ini
00:00:59
mengampu Divisi Pencegahan Humas, Hubal,
00:01:02
dan Partisipasi Masyarakat.
00:01:05
Bu Meta ini eh mempunyai lima orang ee
00:01:10
anak dan anak itu anak beliau itu semua
00:01:14
laki-laki. Nah, di dalam perjalanan
00:01:17
hidup beliau sudah banyak
00:01:19
pengalaman-pengalaman organisasi yang
00:01:20
beliau ikuti. Beliau sosok ibu, beliau
00:01:24
ee juga ee menjadi apa ee banyakbanyak
00:01:29
organisasi yang beliau ikuti dan juga
00:01:32
menjadi pengajar bagi anak-anaknya.
00:01:35
tentu ee tidak semua perempuan bisa ee
00:01:39
bisa melakukan hal-hal yang berbarengan
00:01:41
seperti itu. Nah, beliau juga ee ee
00:01:45
kemarin sudah ee melewati masa pemilu
00:01:48
dan tentunya banyak tantangan dan
00:01:49
harapan sebagai sosok Ibu ee tentu ini
00:01:53
ini ee menjadi inspiratif bagi kita
00:01:56
semua bagaimana perempuan juga tidak
00:01:58
mesti ee duduk diam di rumah tapi juga
00:02:03
bisa melakukan hal-hal yang bermanfaat
00:02:05
bagi negara kita.
00:02:07
Eh, baik Bu Meta
00:02:10
ee sedikit mungkin bisa membagi
00:02:14
pengalaman ee bagaimana ee pengalaman
00:02:18
Ibu dalam berorganisasi atau dalam
00:02:20
bekerja itu membentuk cara pandang Ibu
00:02:23
sehingga Ibu bisa seperti ini hari ini
00:02:26
gitu. Iya. Ee terima kasih ya. Ee tentu
00:02:31
hasil hari ini dimulai dengan
00:02:33
pengalaman-pengalaman tangan yang biasa
00:02:37
ee kita hadapi sehari-hari mulai dari
00:02:39
proses pendidikan, kemudian ee
00:02:43
lingkungan ya lingkungan juga di ee
00:02:46
budaya kerja.
00:02:48
Ee alhamdulillah saya dari kecil itu
00:02:51
mendapat dukungan yang luar biasa dari
00:02:53
masyarakat. Hm. He di mana saya di ee
00:02:57
dukung oleh ee masyarakat, guru-guru ya
00:03:02
ee untuk selalu tampil di depan umum.
00:03:05
Kalau ada lomba-lomba saya diikutkan.
00:03:09
Emm dan saya juga suka berorganisasi.
00:03:12
Jadi berarti dari dari kecil sudah
00:03:14
dibiasakan ya, Bu ya? Iya. Jadi keluarga
00:03:17
saya itu ee mendukung ya mendukung
00:03:20
setiap aktivitas saya itu tidak tidak
00:03:23
pernah menentang tetapi ee mendukung ee
00:03:27
guru-guru juga seperti itu. Sehingga
00:03:30
dari pengalaman-pengalaman seperti itu
00:03:33
sampai saya berkeluarga juga mendapat
00:03:36
dukungan yang sama. Jadi ee tidak
00:03:40
terlihat ada diskriminasi gender di
00:03:42
rumah. Jadi pembagian peran di rumah
00:03:45
tangga, di tempat kerja itu ee berarti
00:03:50
ee cara pandang Ibu hari ini sampai pada
00:03:53
titik ini banyak dukungan keluarga ya.
00:03:56
Ee yang yang memotivasi Ibu lah ya. Iya.
00:04:00
Nah
00:04:02
ee jadi ee bagaimana tanggapan Ibu Bu?
00:04:06
misalkan ada perempuan yang ee itu tidak
00:04:10
boleh ee terlibat dalam pengawasan
00:04:13
karena susah untuk membagi waktu itu.
00:04:17
Bagaimana ee mungkin pengalaman Ibu
00:04:19
apakah itu minim dengan dukungan masy
00:04:21
dukungan masyarakat atau dukungan
00:04:23
keluarga? Iya. Ee bisa saja itu
00:04:26
diakibatkan oleh minimnya dukungan
00:04:28
keluarga yang utama itu kan keluarga ya.
00:04:31
ee artinya kekuatan internal itu kan ada
00:04:35
di keluarga I ya, bukan dari
00:04:37
masyarakatnya. Kalau dukungan dari
00:04:39
keluarga itu sudah kuat, maka menghadapi
00:04:42
ee pesimis atau isu-isu yang negatif
00:04:45
dari luar itu ee tidak begitu susah.
00:04:48
Tetapi apabila tidak ada dukungan dari
00:04:51
keluarga, ketika ada ee isu-isu dari
00:04:54
luar itu kita ee sulit untuk bertahan
00:04:57
ya. Kemudian yang paling penting
00:04:59
sebenarnya adalah dari kita. Kita
00:05:03
sebagai perempuan, sebagai warga negara
00:05:06
itu punya hak dan kewajiban yang sama ya
00:05:09
dalam menegakkan demokrasi. Jadi harus
00:05:11
ada kesadaran dari kita. Nah, persoalan
00:05:14
membagi waktu ya itu pandai-pandailah
00:05:18
kita memanage ya antara waktu dengan
00:05:21
keluarga. Kemudian ee beraktivitas di
00:05:24
sosial masyarakat juga di tempat kerja.
00:05:28
harus ada apaanya manajemen ya waktu i
00:05:32
manajemen nah ee ini banyak perempuan
00:05:35
yang misalkan ee itu diremehkan
00:05:39
diremehkan dalam arti ee nanti ketika
00:05:41
dia sudah bekerja kan tidak fokus gitu.
00:05:43
Iya ya. Itu apakah pernah Ibu ngalami
00:05:46
enggak diremehkan oleh ee faktor
00:05:49
eksternal atau internal? Pernah enggak?
00:05:52
Iya pernah.
00:05:54
ee apalagi misalnya ketika perempuan ee
00:05:58
bekerja itu dianggap menjadi beban di
00:06:00
kantor karena dia harus terbeban dengan
00:06:02
anaknya. I ya sebenarnya kita perempuan
00:06:06
sendiri harus membuktikan bahwa anak
00:06:09
beban kerja rumah tangga itu tidak
00:06:11
mengganggu fokus dan target kita di
00:06:13
tempat kerja. Hm. Iya. Jadi dari diri
00:06:17
kita sendiri bagaimana kita membuktikan
00:06:20
kepada orang lain bahwa keluarga juga
00:06:22
harus diurus nih. Iya. I harus diurus ee
00:06:26
bertanggung jawab terhadap hak dan
00:06:28
kewajiban di rumah tangga. Tetapi ee
00:06:31
bekerja kita juga tetap ee apa?
00:06:34
profesional ya. Profesional. Artinya di
00:06:36
sini harus dibangun komunikasi ee dan
00:06:39
apa ee sharing yang bagus dengan
00:06:43
anggota-anggota keluarga. I, Bu. Bagi
00:06:46
Ibu, siapa sih perempuan yang
00:06:48
menginspirasi Ibu? Ee dan ee dan mengapa
00:06:51
sosok itu sangat terpirasi dengan Ibu?
00:06:54
Iya, kalau untuk perempuan ya di Aceh
00:06:57
cukup banyak ya perempuan-perempuan
00:06:59
hebat yang patut kita contoh, teladani.
00:07:03
Dalam sirah nabawiyah juga banyak
00:07:05
perempuan ya. Tapi mungkin untuk diri
00:07:07
saya sendiri perempuan yang menjadi
00:07:09
patron saya mungkin adalah ibu saya.
00:07:13
Ibu. Ibu ya. Berarti ada ada memang
00:07:17
hal-hal spesial yang Ibu kagumi dari
00:07:20
sosok Ibu We? Iya. Ee ibu saya itu
00:07:23
selain dia pekerja keras ee dia juga
00:07:27
aktif di sosial kemasyarakatan. Oh. Ee
00:07:31
jadi saya sudah terbiasa mungkin melihat
00:07:33
ibu saya bisa ee mengerjakan segala
00:07:37
sesuatu di rumah, tetapi juga dia tidak
00:07:39
mengurangi aktivitas sosialnya di luar
00:07:41
rumah. berarti apa? Buah tidak jauh ee
00:07:45
jatuhnya dari pohon ya. Mungkin seperti
00:07:47
itu. Iya. Ee baik Bu ee sedikit kita
00:07:52
coba berbicara soal pemilu ya Bu ya.
00:07:56
Iya. Nah ee menurut Ibu nih bagaimana
00:07:59
kondisi partisipasi perempuan nih dalam
00:08:01
pemilu saat ini baik sebagai pemilih,
00:08:03
penyelenggara maupun sebagai peserta?
00:08:05
Apakah saat ini baik-baik saja atau
00:08:08
memang ada aursi bahwa perempuan itu ee
00:08:11
keterlibatan perempuan itu masih sudah
00:08:13
menurut gitu. Iya. Kalau saya melihat ee
00:08:17
berdasarkan ya pengalaman ee proses
00:08:20
pemilu kemarin kemudian Pilkada saya
00:08:23
melihat bahwa seperti ada api dalam
00:08:26
sekam terhadap semangat partisipasi
00:08:28
perempuan di ee apa di dalam mengambil
00:08:32
keputusan politik ya khususnya seperti
00:08:35
pemilu ee juga di Pilkada. ee
00:08:39
perempuan-perempuan ini ee lebih banyak
00:08:42
dijadikan sebagai subjek
00:08:45
dari proses pemilihan itu sendiri. Jadi
00:08:47
jarang menjadi pengambil keputusan utama
00:08:50
ya. Apakah itu dia di penyelenggara,
00:08:54
apakah dia itu ee sebagai peserta
00:08:56
pemilu, apakah dia pengurus partai
00:08:59
politik atau juga di tim-tim kampanye.
00:09:02
Mereka cenderung ee apa berada di
00:09:05
barisan kedua ya. ee bukan ee bukan
00:09:08
pengambil keputusan utama. Kalaupun ada
00:09:11
itu sifatnya tidak ee dominan ya, tidak
00:09:15
dominan, tidak mayoritas. Ee dan itu pun
00:09:18
ee tampil dari perempuan-perempuan yang
00:09:21
memang punya kegigihan sendiri untuk
00:09:23
berdaya saing dengan ee para laki-laki
00:09:26
ya. H ee mungkin di sini saya melihat
00:09:30
ada proses ee walaupun secara tertulis
00:09:33
ada
00:09:34
peningkatan-peningkatan, tetapi kalau
00:09:36
saya lihat di lapangan itu sebenarnya ee
00:09:39
penurunan ya penurunan partisipasi. Jadi
00:09:42
kita aktif itu karena ya ee karena
00:09:46
disuruh suami untuk milih di hari H itu
00:09:50
si A, si B, si C. ee kita aktif karena
00:09:54
mungkin saudara kita yang menjadi ee
00:09:57
calon ya kita aktif ya karena ee mungkin
00:10:02
ada sesuatu janji-janji politik yang
00:10:04
diharapkan akan ee didapatkan ya bukan
00:10:08
betul-betul dari keputusan ee dirinya.
00:10:11
Jadi itu yang saya maksud tadi penurunan
00:10:13
partisipasi itu ketika kesadaran diri
00:10:16
untuk hadir ee mengambil keputusan
00:10:19
politik itu secara mandiri. Hm. Kalau
00:10:22
dari pengalaman saya sebelumnya, saya
00:10:24
juga hadir ee di kompetisi ee pengawas
00:10:28
ini juga berdasarkan data sebelumnya
00:10:31
saya di bidang data dan informasi gender
00:10:35
dan perlindungan anak.
00:10:37
ee saya mendapatkan adanya penurunan
00:10:40
angka partisipasi perempuan baik itu
00:10:43
lembaga legislatif maupun eksekutif
00:10:46
sehingga akhirnya saya ikut ikut i ikut
00:10:48
berkompetisi. Tujuannya hanya untuk
00:10:51
meningkatkan partisipasi
00:10:53
perempuan ee di ranah ee penyelenggara
00:10:56
perempuan. Iya. Baik. Eh, Bu, mungkin ee
00:10:59
ada enggak ee dorongan dari Bawaslu
00:11:02
untuk keterlibatan perempuan,
00:11:03
peningkatan ee perempuan dalam
00:11:06
pengawasan partisipatif? Alhamdulillah
00:11:08
ada ya. Saya melihat ee Bawaslu ini
00:11:11
punya ee visi kelembagaan yang luar
00:11:14
biasa untuk mendukung perempuan. Jadi,
00:11:16
ada beberapa dan bahkan banyak ada ee
00:11:20
program-program aktivitas yang sifatnya
00:11:22
afirmasi ya. afirmasi untuk ee
00:11:25
meningkatkan kualitas ee politik ee
00:11:29
perempuan itu sendiri. Ee
00:11:32
misalnya kalau di nasional itu
00:11:35
ada pimpinan kita juga yang salah
00:11:38
satunya Bu Loli ya ee itu selalu
00:11:41
mendukung kegiatan-kegiatan kita
00:11:43
perempuan yang ee apa yang pengawasnya
00:11:45
di seluruh Indonesia misalnya untuk
00:11:47
menulis. Jadi kemarin kita alhamdulillah
00:11:49
di April. Oh iya ya. Ee di hari Kartini
00:11:53
ee perempuan pengawas seluruh Indonesia
00:11:57
itu sudah menghasilkan satu karya tulis
00:12:00
ya ee Srikandi kita menyebutnya
00:12:02
Srikandi. Ee itu bagian ya ee kegiatan
00:12:08
ee afirmasi yang dilakukan pimpinan.
00:12:10
Kemudian ada juga kegiatan ee di Bali di
00:12:14
mana ada satu forum yang semuanya itu ee
00:12:18
pesertanya perempuan ya. Yang terundang
00:12:20
itu perempuan. Apakah kordifnya kasek ee
00:12:25
bak ya, Kasubak, staf ee kordif, ketua
00:12:32
yang perempuan aja itu ee semacam
00:12:35
dukungan untuk meningkatkan ee bagaimana
00:12:39
pengawas-pengawas perempuan ke depan itu
00:12:41
lebih berkualitas, lebih ee baik dan
00:12:44
setara. Kemudian kalau kita di provinsi,
00:12:48
kita juga melakukan ee beberapa kegiatan
00:12:51
afirmasi. Salah satunya
00:12:53
misalnya sosialisasi ee pengawasan
00:12:57
pemilu untuk ee multi stakeholder. Jadi
00:13:00
sekali waktu nanti kita mengambil
00:13:02
stakeholdernya semua ee
00:13:04
pimpinan-pimpinan perempuan,
00:13:07
perwakilan-perwakilan organisasi
00:13:09
perempuan. Kalau pesertanya ada 50 ya,
00:13:11
lima kita libatkan nanti ee yang
00:13:13
laki-lakinya. Tapi 45-nya itu semuanya
00:13:16
perwakilan organisasi perempuan.
00:13:20
Dalam aktivitas training-training kita
00:13:22
memastikan itu dengan
00:13:25
teman-teman untuk menjaga keseimbangan
00:13:27
peserta. Nah, kalau misalnya pesertanya
00:13:31
ada 50 ya ee yang potensial kalau bisa
00:13:35
25
00:13:36
25 laki-laki 25 perempuan. Tapi kalau
00:13:40
misalnya di wilayah dominan yang
00:13:43
sifatnya profesional dan kita kekurangan
00:13:46
SDM atau jumlah perempuan ya kita
00:13:48
imbangin ya. Kita imbangin ya mungkin
00:13:51
laki-lakinya 30 ya perempuannya hanya
00:13:53
mencapai ee misalnya 20 ya tidak
00:13:56
masalah. Artinya setiap momen itu kita
00:13:59
melihat ee ada keterlibatan ee perempuan
00:14:02
ya keseimbangan perempuan. Kemudian juga
00:14:05
kalau saya tidak salah ketika saya ikut
00:14:08
ee seleksi itu Bawaslu itu memberi waktu
00:14:11
tambahan bagi perempuan ya Bu ya. Bagi
00:14:13
perempuan khusus perempuan berarti
00:14:15
spesial memang perempuan ya spesial.
00:14:17
Jadi memang di betul-betul dikasih ruang
00:14:20
30% minimal ya untuk ee bersaing dengan
00:14:24
pria itu dikasih waktu lebih untuk ee
00:14:27
bisa menghadirkan banyak partisipasi
00:14:29
perempuan di proses seleksi. Iya. Iya.
00:14:32
Baik, Bu. Jadi, sebagai perempuan yang
00:14:35
aktif di pengawasan, Ibu, di pengawasan
00:14:38
pemilu, ee bagaimana pengalaman Ibu saat
00:14:42
menjalankan tugas-tugas pengawasan, Bu?
00:14:44
Apakah ee ada intervensi karena Ibu kan
00:14:46
perempuan? Apakah ada intervensi atau ee
00:14:49
ada ancaman? Itu boleh Bu ceritakan
00:14:52
enggak, Bu? Iya. Ee yang namanya
00:14:55
pekerjaan kita ini ya sebagai pengawas
00:14:58
itu pasti banyak tantangannya ya. Iya.
00:15:01
ee apalagi ee pertarungan antar partai
00:15:05
politik ya kan. Ee namun kita sebagai
00:15:09
Panwas ini kan harus bekerja
00:15:10
profesional, kita harus ee care juga
00:15:13
dengan para peserta politik ini. Artinya
00:15:16
kita memberi informasi yang adil bagi
00:15:19
semua partai sehingga tidak ada partai
00:15:21
yang merasa dianak dirikan. Ee namun
00:15:24
demikian kita tidak dapat mengakomodir
00:15:26
untuk memenangkan ee seseorang atau
00:15:29
satu-satu partai. Karena itu ada proses
00:15:33
seleksi sendiri. Meskipun kita mungkin
00:15:36
mendapat ancaman ya kita harus
00:15:38
pandai-pandailah untuk memberi
00:15:40
penjelasan yang membuat mereka itu, "Oh,
00:15:43
benar posisi pengawas itu sebagai
00:15:45
wasit." Iya. Bukan sebagai pihak yang
00:15:48
kita intervensikan. sehingga saya lihat
00:15:51
ya di perkembangan di lapangan itu
00:15:53
tingkat kepercayaan ee mitra kita itu
00:15:56
meningkat. Karena apa? Karena kita tadi
00:15:59
ada upaya untuk menghadirkan diri
00:16:01
sebagai wasit yang adil ya, yang
00:16:03
berpihak yang melayani semua peserta itu
00:16:06
dengan peraturan yang sama dan ee
00:16:12
akhirnya kalaupun ada yang sifatnya
00:16:15
ancaman ee kekhawatiran atau bahkan
00:16:19
mungkin ee meregang ke arah nyawa ya itu
00:16:24
ee akan mengendur dengan sendirinya.
00:16:27
Iya. Artinya tidak tidak boleh takut
00:16:29
untuk menjadi apa penyelenggara pemilu
00:16:32
atau peserta pemilu itu tidak perlu
00:16:34
takut. Justru kalau kita takut itu
00:16:36
peluang untuk ee para pecundang
00:16:39
demokrasi bisa lebih eksis kan. Iya.
00:16:42
Betul. Betul. He. Nah, ee ee bicara soal
00:16:46
pengalaman ee Pilkada yang baru selesai
00:16:48
ini kalau enggak salah saya itu ee
00:16:51
Provinsi Aceh itu Walikota itu cuman
00:16:54
satu orang Bu ya. perempuan ya satu
00:16:56
orang itu ada itu Banda Aceh P dan ini
00:17:00
mungkin ee partisipasi perempuan itu
00:17:03
semakin menurun Bu ya ketika apa pilkada
00:17:05
itu ya iya buktinya kan diproses calon
00:17:09
kita lihat ya jumlah calon
00:17:12
ee semakin berkurang kita tidak melihat
00:17:15
begitu banyak calon perempuan yang hadir
00:17:18
di kabupaten kota lainnya. Nah, mungkin
00:17:21
juga Ibu Walikota ini karena faktor daya
00:17:25
tahan ya, pengalaman politiknya yang
00:17:27
sudah ada itu yang membuat dia masih
00:17:31
bertahan di posisi kandidat dan
00:17:33
terpilih. Tetapi tidak banyak juga ee
00:17:37
calon-calon lain yang begitu. Mungkin
00:17:39
dia kuat di ee SDM tapi lemah di ee
00:17:44
operasional politiknya ya atau kuat di
00:17:47
operasional politik. tidak punya
00:17:49
kualitas yang e bisa berdaya saing
00:17:51
dengan pihak lain. Dan yang paling
00:17:53
penting itu sebenarnya dukungan dari
00:17:55
partai politik sendiri. Apakah partai
00:17:57
politik yang mendukung ini memberi ruang
00:18:01
atau kesempatan enggak bagi perempuan?
00:18:03
Bagi perempuan ya setidaknya proses
00:18:05
penyaringannya di awal. Heeh. minta
00:18:08
kepada publik ee uji mungkin kandidat i
00:18:13
itu mungkin e peran partai ini sangat
00:18:15
sangat besar ya untuk mendukung
00:18:18
partisipasi perempuan sebagai calon ya.
00:18:21
Kalau sebagai pemilih ini
00:18:24
keluarga. Oh, keluarga ini sangat
00:18:26
penting. Kalau keluarga tidak mendukung
00:18:28
itu juga pesan politik, keputusan
00:18:32
politik perempuan itu di bawah
00:18:33
intervensi kepala keluarga misalnya.
00:18:36
Atau ada sebagian kalau kita mendengar
00:18:39
cerita di lapangan itu ada perempuan
00:18:41
yang disabilitas. Hm. Dia tidak bisa
00:18:44
hadir ke TPS untuk memberikan hak
00:18:47
politiknya, hak suaranya. Karena apa?
00:18:49
tidak ada yang mengantar, tidak ada yang
00:18:51
membawa mereka ke TPS. Akhirnya hilang
00:18:54
suaranya padahal dia punya keinginan,
00:18:56
Bu, ya. Keinginan untuk ee memilih. Nah,
00:18:59
di sini juga peran penyelenggara Iya.
00:19:02
Ya. Ee KIP khususnya di Aceh itu
00:19:04
bagaimana memfasilitasi ee teman-teman
00:19:08
disabilitas khususnya yang perempuan lah
00:19:10
kita bilang itu diperhatikan.
00:19:13
Baik. ee dari pengalaman Ibu yang Ibu
00:19:16
ceritakan tadi, berarti
00:19:18
perempuan-perempuan hebat itu ee tidak
00:19:20
terlepas dari dukungan keluarga yang
00:19:23
yang optimal ya, Bu ya. Jadi dukungan
00:19:25
internal, saudara, semuanya yang perlu
00:19:27
didukung. Artinya perempuan ini ee
00:19:30
sebenarnya tidak ada perempuan yang
00:19:31
lemah Bu ya. Tidak. Karena kualitasnya
00:19:34
sama laki perempuan kan. Allah ciptakan
00:19:36
dua mata, satu hidung ya kan? Rambut
00:19:39
yang sama bahkan sel otaknya jumlahnya
00:19:42
sama.
00:19:44
tinggal dukungannya ada atau tidak untuk
00:19:46
dukungan ada atau tidak. Kemudian ee dia
00:19:49
ada upaya memberdayakan diri atau tidak.
00:19:51
Iya, betul, Bu. Nah, mungkin Bu ee
00:19:55
terakhir nih Bu, ada enggak pesan Ibu
00:19:58
kepada perempuan yang ingin terlibat
00:20:00
dalam proses demokrasi dan pengawasan
00:20:02
pemilu Bu? Ee pesan saya terutama untuk
00:20:06
yang muda-muda nih, yang muda-muda latih
00:20:08
diri berorganisasi. Iya. Ya, latih diri
00:20:12
berorganisasi. Tapi jangan pernah
00:20:14
meninggalkan proses belajar. Karena
00:20:17
belajar itu adalah proses literasi yang
00:20:21
akan membentuk membangun kompetensi
00:20:23
diri. Jadi kita kalau mau maju ya harus
00:20:25
ada kompetensi diri. Dukungan keluarga
00:20:28
aja tanpa kompetensi tidak cukup.
00:20:30
Sehingga dengan kompetensi diri itu kita
00:20:32
punya skill. Skill berbicara, skill
00:20:35
sosial, skill IT ya. Ee sehingga nanti
00:20:39
terbangun citra diri. citra diri. Jadi
00:20:43
memang organisasi ini tidak boleh kita
00:20:46
remehkan sebagai proses awal untuk ee
00:20:49
mengasah diri ya untuk ee tampil di
00:20:54
depan teman-teman, depan publik sehingga
00:20:56
nanti ee kita itu menjadi percaya diri.
00:21:01
Percaya diri mau. Ketika kita sudah
00:21:03
percaya diri, mau mampu eah kita bisa
00:21:06
bergabung dengan sistem yang ada di
00:21:09
lingkungan kita. Jadi jangan pernah
00:21:10
takut dengan ee perspektif laki-laki dan
00:21:14
perempuannya. Karena politik ini ee
00:21:18
seperti kata salah satu ulama ee
00:21:21
ibarat air dan udara. Jadi kebutuhan
00:21:25
manusia terhadap politik itu seperti air
00:21:27
dan udara. Manusia di situ termasuk
00:21:29
perempuan. Jadi kita bertanggung jawab
00:21:32
terhadap kondisi politik ya. Mau
00:21:34
sekarang, mau masa depan kita punya ee
00:21:37
apa namanya? kontribusi untuk
00:21:40
berpartisipasi. Kalau mau bagus ya kita
00:21:43
harus bagus ya. Iya. Kita harus
00:21:45
berpartisipasi aktif. Iya. Jadi seperti
00:21:48
air dan udara. Wanita adalah tiang
00:21:50
negara. Jadi kalau mau tiangnya bagus,
00:21:54
negaranya mau bagus ya kita harus bagus
00:21:56
dulu. Bagus dulu. Iya. Betul. Iya. Baik.
00:22:00
Ee teman-teman ee semua, sahabat
00:22:03
Bawaslu, kita sudah banyak ee mendengar
00:22:07
apa pengalaman dari Bu Maitan Nur tadi
00:22:09
dan tentunya bagaimana ee menjadi
00:22:12
perempuan yang berdikari dan bagaimana
00:22:16
perempuan itu bisa ee mengambil bagian
00:22:19
dari ee penentu kebijakan-kebijakan yang
00:22:22
ada di negara kita. Ee baik ee terima
00:22:26
kasih Bu Metanur sudah banyak membagi
00:22:28
cerita dan inspiratifnya. Ya. Iya. Kami
00:22:31
perempuan ni kan semangat ya. Iya. Pasti
00:22:34
ya. Ba. Perempuan berdaya, negara
00:22:36
berjaya. Baik. Ee buat teman-teman yang
00:22:38
dengarin semoga jadi semakin semangat
00:22:41
buat terlibat apapun perannya karena
00:22:43
demokrasi ini tanggung jawab kita
00:22:45
bersama. Jangan lupa follow podcast
00:22:48
Panwasi Provinsi Aceh dan share episode
00:22:50
kali ini kalau merasa inspiratif. Oke.
00:22:53
Eh, baik. Demikian episode kali ini
00:22:56
tentang perempuan peran perempuan dalam
00:22:58
pengawasan pemilu. Demikian ee saya
00:23:01
undur diri. Asalamualaikum
00:23:02
warahmatullahi wabarakatuh.
00:23:14
[Musik]