Memasuki Pertumbuhan di Bawah 5%, Adakah Kabar Baik? #IntrigueRK
Resumen
TLDRVideo ini membahas kondisi ekonomi Indonesia yang semakin memburuk dibandingkan enam bulan sebelumnya. Banyak masyarakat yang merasakan kesulitan ekonomi, sementara pemerintah tampaknya tidak sepenuhnya menyadari situasi ini. Diskusi mencakup berbagai indikator ekonomi, termasuk penurunan daya beli masyarakat, pengangguran, dan dampak perang dagang. Para ekonom mengingatkan pentingnya respons pemerintah yang lebih baik dan strategi yang tepat untuk mengatasi masalah ini.
Para llevar
- 📉 Ekonomi Indonesia memburuk dibandingkan enam bulan lalu.
- 💰 Daya beli masyarakat menurun, banyak yang mengeluh.
- 👥 Pengangguran meningkat, terutama di sektor manufaktur.
- 📊 'K shape recovery' menunjukkan ketidakmerataan pemulihan ekonomi.
- 🛒 Masyarakat lebih memilih barang terjangkau seperti kosmetik.
- ⚠️ Pemerintah perlu merespons dengan lebih baik terhadap masalah ekonomi.
- 🌾 Ketahanan pangan harus dievaluasi dan disesuaikan dengan kebutuhan lokal.
- 📈 Sektor informal semakin meningkat akibat kehilangan pekerjaan di sektor formal.
- 🤝 Kerja sama bilateral perlu dimaksimalkan untuk meningkatkan ekspor.
- 🔍 Penting untuk memperhatikan karakteristik daerah dalam investasi pertanian.
Cronología
- 00:00:00 - 00:05:00
Ekonomi Indonesia menunjukkan tanda-tanda kemerosotan dibandingkan enam bulan lalu, dengan masyarakat merasakan kesulitan yang mungkin belum sepenuhnya disadari oleh pemerintah. Ada kebutuhan mendesak bagi pemerintah untuk mengakui masalah ini dan memberikan respons yang lebih baik.
- 00:05:00 - 00:10:00
Meskipun ada klaim bahwa ekonomi Indonesia baik-baik saja, kenyataannya banyak orang mengalami kesulitan ekonomi sehari-hari. Penurunan jumlah pemudik sebesar 34% menunjukkan dampak negatif pada kegiatan ekonomi, mirip dengan fenomena 'lipstick effect' di mana orang beralih ke barang-barang yang lebih terjangkau.
- 00:10:00 - 00:15:00
Situasi ekonomi saat ini diibaratkan sebagai suasana perang, dengan dampak dari perang dagang dan disrupsi teknologi yang menggantikan tenaga kerja manusia. Ada kekhawatiran bahwa fundamental ekonomi Indonesia tidak sekuat yang diperkirakan, mengingat pengalaman krisis sebelumnya.
- 00:15:00 - 00:20:00
Kondisi pemulihan ekonomi menunjukkan ketidakmerataan, di mana kelompok kaya semakin mampu berbelanja, sementara kelompok bawah mengalami penurunan daya beli. Ini menciptakan ketidakadilan dalam konsumsi dan pertumbuhan ekonomi.
- 00:20:00 - 00:25:00
Indeks keyakinan konsumen menunjukkan penurunan, mencerminkan kecemasan masyarakat tentang masa depan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi triwulan pertama 2025 lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya, menunjukkan bahwa pemerintah perlu merespons dengan lebih baik terhadap kondisi ini.
- 00:25:00 - 00:30:00
Pengeluaran pemerintah mengalami penurunan, yang berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi. Meskipun sektor lain seperti konsumsi dan investasi tumbuh, pengurangan pengeluaran pemerintah dapat memperlambat pemulihan ekonomi.
- 00:30:00 - 00:35:00
Tingkat pengangguran menunjukkan penurunan persentase, tetapi jumlah pengangguran meningkat, terutama di sektor manufaktur. Ini menunjukkan bahwa sektor formal semakin berkurang, dan banyak orang beralih ke sektor informal yang tidak memberikan jaminan pekerjaan yang stabil.
- 00:35:00 - 00:40:00
Kondisi ketenagakerjaan menunjukkan penurunan jumlah pekerja di sektor formal, yang berpotensi mengurangi daya beli masyarakat. Hal ini dapat berdampak negatif pada konsumsi dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
- 00:40:00 - 00:45:12
Meskipun ada tantangan, ada harapan untuk perbaikan ekonomi jika pemerintah dapat merespons dengan kebijakan yang tepat dan memanfaatkan momentum global. Namun, tantangan struktural dan ketidakpastian politik tetap menjadi perhatian utama.
Mapa mental
Vídeo de preguntas y respuestas
Apa yang menyebabkan ekonomi Indonesia memburuk?
Ekonomi Indonesia memburuk karena penurunan daya beli masyarakat, pengangguran yang meningkat, dan dampak dari perang dagang.
Apa yang dimaksud dengan 'lipstick effect'?
'Lipstick effect' adalah fenomena di mana konsumen memilih barang-barang yang lebih terjangkau, seperti kosmetik, saat menghadapi kesulitan ekonomi.
Bagaimana kondisi pengangguran di Indonesia saat ini?
Meskipun persentase pengangguran turun, jumlah pengangguran meningkat, terutama di sektor manufaktur.
Apa yang perlu dilakukan pemerintah untuk memperbaiki ekonomi?
Pemerintah perlu merespons dengan lebih baik terhadap masalah ekonomi dan mengimplementasikan strategi yang efektif.
Apa dampak dari perang dagang terhadap ekonomi Indonesia?
Perang dagang menyebabkan ketidakpastian dan mengurangi potensi manfaat bagi Indonesia.
Mengapa sektor informal semakin meningkat?
Sektor informal meningkat karena banyak orang kehilangan pekerjaan di sektor formal dan mencari alternatif untuk bertahan hidup.
Apa yang dimaksud dengan 'K shape recovery'?
'K shape recovery' menggambarkan pemulihan ekonomi di mana sebagian kelompok mengalami peningkatan, sementara yang lain mengalami penurunan.
Apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan ketahanan pangan?
Pemerintah perlu mengevaluasi program ketahanan pangan dan mempertimbangkan skala yang lebih kecil dan teknologi yang tepat.
Apa yang menjadi tantangan utama bagi kelas menengah di Indonesia?
Kelas menengah tertekan karena tidak mendapatkan bantuan sosial dan kesulitan memenuhi kebutuhan dasar.
Apa yang perlu diperhatikan dalam investasi di sektor pertanian?
Investasi harus mempertimbangkan karakteristik daerah dan kebutuhan lokal agar lebih efektif.
Ver más resúmenes de vídeos
Klasterisasi Data dengan K-Means pada Aplikasi Rapidminer
Episod 901 My #QuranTime 2.0 Ahad 1 Jun 2025 Surah Ibrahim (14:25-27) Halaman 259
Episod 899 My #QuranTime 2.0 Jumaat 30 Mei 2025 Surah Ibrahim (14:23-24) Halaman 258
Episod 898 My #QuranTime 2.0 Khamis 29 Mei 2025 Surah Ibrahim (14:22) Halaman 258
Episod 897 My #QuranTime 2.0 Rabu 28 Mei 2025 Surah Ibrahim (14:19-21) Halaman 258
Peranan Komunitas dalam Kehidupan Masyarakat
- 00:00:00ekonomi Indonesia lebih buruk
- 00:00:01dibandingkan dengan 6 bulan sebelumnya.
- 00:00:03Semua orang mengalami kerusahan yang
- 00:00:05sama, tapi itu mungkin belum sampai ke
- 00:00:06pemerintah. Apa yang dipahami oleh
- 00:00:08pemerintah dengan yang terjadi di
- 00:00:09lapangan itu berbeda saat signifikan.
- 00:00:12Dan tentunya pemerintah perlu juga
- 00:00:14merespons dengan lebih baik ya. Harusnya
- 00:00:15ada urgensi dari pemerintah untuk bisa
- 00:00:18membuat ataupun bilang bahwa oke we are
- 00:00:20aware with this issue dan kita akan
- 00:00:22merespon sangat. Ada enggak sih kabar
- 00:00:23gembira yang bisa kita andalkan? Kenapa
- 00:00:26enggak ada ekonomi yang memberitahu saya
- 00:00:28ya? karena enggak mau dengar
- 00:00:32[Musik]
- 00:00:43mungkin ekonomi ini seperti menipu kita
- 00:00:47atau membuat kita bingung. Banyak yang
- 00:00:50mengatakan baik-baik saja Indonesia.
- 00:00:53Tapi kalau kita merasakan di bawah uang
- 00:00:56susah, sehari-hari orang banyak
- 00:00:58mengeluh, kegiatan ekonomi seperti
- 00:01:00berhenti, liburan memang banyak orang,
- 00:01:03tetapi begitu kita baca jumlah pemudik
- 00:01:06turunnya 34%. Banyak loh 34% ini buat
- 00:01:10ekonomi 0 kom sekian pers aja sudah
- 00:01:12berarti sekali bagi kita. Lalu kemudian
- 00:01:15kita lihat lagi yang pergi-pergi kok
- 00:01:16perginya enggak jauh-jauh nih. Ini
- 00:01:18seperti terjadi di Amerika Serikat
- 00:01:22ketika mengalami tragedi ekonomi yang
- 00:01:25disebabkan oleh peristiwa terorisme
- 00:01:27tragedi 911. Di situ Stader melihat eh
- 00:01:31penjualan lipstik naik. Maka peristiwa
- 00:01:34itu dikenal sebagai lipstick effect.
- 00:01:37Efek lipstick. Wah lipstik itu apa ya?
- 00:01:40Itu satu kemewahan yang ternyata itu
- 00:01:43adalah kemewahan yang terjangkau. Yang
- 00:01:45bisa dibeli masyarakat saat itu adalah
- 00:01:48lipstik. Bukan membeli sepatu mewah,
- 00:01:50mobil baru dan sebagainya. Tapi yang
- 00:01:52dibeli adalah lipstik oleh kaum
- 00:01:54perempuan pada saat itu. Jadi ekonomi ya
- 00:01:57bergerak ada orang beli, tetapi yang
- 00:02:00dibeli itu adalah yang semakin
- 00:02:02terjangkau. Karena itulah human needs,
- 00:02:04kebutuhan manusia. Sebetulnya terjadi
- 00:02:07apa sih dalam ekonomi kita? Ini kan
- 00:02:09suasananya suasana perang ini. Ini
- 00:02:11perangnya memang dari waktu ke waktu
- 00:02:13berbeda. Kali ini perang dagang kita
- 00:02:15mulai merasakan sakit kepalanya. Efeknya
- 00:02:18di
- 00:02:19ketenagakerjaan. Ada disrupsi lagi
- 00:02:22teknologi yang menggantikan manusia.
- 00:02:24Jadi gimana sih keadaan ekonomi
- 00:02:25Indonesia ini? Kita benar-benar kuat
- 00:02:27atau tidak? Seperti biasa menjelang
- 00:02:29tahun 1998 dulu Indonesia semuanya
- 00:02:33bilang fundamental kita bagus tapi
- 00:02:35faktanya terjadi berkebalikan dalam
- 00:02:37waktu singkat. rontok begitu dan
- 00:02:40kemudian kita semua gelisah terjadi
- 00:02:42keributan. Seperti apa fakta ekonomi
- 00:02:44itu? Oleh karena itu, dunia memerlukan
- 00:02:47ekonom untuk membaca petanya. Kali ini
- 00:02:50saya sengaja mengundang saudara Jahen.
- 00:02:53Terima kasih Jahen Fahrul Rezki. Anda
- 00:02:56adalah wakil direktur riset di LPM UI.
- 00:02:59APM. Benar, Prof. Iya. Selamat datang
- 00:03:00kembali di kafe terima kasih diundang
- 00:03:02kembali, Prof. Nah, yang kedua kali
- 00:03:03sini. Kedua kali. Benar. masih dirkan
- 00:03:05seperti sebelumnya.
- 00:03:08Apa-apa orang muda itu yang penting
- 00:03:10pengetahuannya, wawasannya, yang penting
- 00:03:12kita mengedukasi masyarakat. Siap, Prof.
- 00:03:14Sehingga kalaupun ada sesuatu masyarakat
- 00:03:17itu sudah membaca sehingga lebih siap ya
- 00:03:20harus begitu kan? Lebih siap kita semua
- 00:03:22bisa menerima realita dan kemudian juga
- 00:03:25bisa menyiapkan payung cadangan. Begitu
- 00:03:27kan tujuan kita begitu ya. Oke, kita
- 00:03:30bahas dulu tentang laporannya LPHM. Saya
- 00:03:33baca begini. Di sini ada pertanyaan
- 00:03:35sebetulnya yang diajukan. Apakah kondisi
- 00:03:38saat ini mencerminkan ketahanan
- 00:03:40struktural yang sesungguhnya atau justru
- 00:03:42menyembunyikan kerentanan yang muncul?
- 00:03:44Iya. Jadi gini, Prof. Ini kan ee mungkin
- 00:03:48narasi yang selalu dibangun oleh
- 00:03:49pemerintah adalah kita baik-baik saja.
- 00:03:51Kita baik-baik saja. Jadi selalu kalau
- 00:03:53kita mendengarkan mulai dari presiden,
- 00:03:55ee menteri keuangan, senior kita di
- 00:03:58Kementerian Keuangan ataupun semualah
- 00:03:59policy maker akan su bilang don't worry.
- 00:04:03Ya, domestic economy is doing well. Yang
- 00:04:05bermasalah eksternal ya, internasional
- 00:04:08karena trade wars dan sebagain
- 00:04:11not here. Itu kan narasi yang selalu
- 00:04:12dibangun sekarang. Sehingga kita juga
- 00:04:14penasaran kita mencoba melihat benar
- 00:04:16enggak sih argumen pemerintah tersebut.
- 00:04:18Jadi di outlook yang sekarang kita coba
- 00:04:20melihat beberapa indikator ekonomi ya.
- 00:04:23Kita membandingkan kondisi sekarang
- 00:04:26dibandingkan dengan mungkin ketika
- 00:04:28krisis sebelumnya. I cuma saya selalu
- 00:04:30ingat pernyataan dari Ratuabeth Ked ya
- 00:04:33ketika di e apa ya global financial
- 00:04:36crisis 2008 kan dia meeting dengan
- 00:04:38Profesor LSI terus dia bilang how did no
- 00:04:41one see this will come jadi yang namanya
- 00:04:43krisis itu kan kalau semua bisa prediksi
- 00:04:45enggak akan pernah muncul krisis ya Prof
- 00:04:46ya sebetulnya sama dengan Prabowo
- 00:04:48kemarin bilang kenapa enggak ada ekonomi
- 00:04:50yang memberitahu saya gitu ya karena
- 00:04:51enggak mau dengar mungkin oke jadi
- 00:04:54berangkat balik lagi ke isu fundamental
- 00:04:56kita coba lihat bagaimana sih kondisi
- 00:04:58ekonominya Dan memang h ada beberapa
- 00:05:00waring sign ya, Prof ya. Jadi yang
- 00:05:02pertama kita melihat memang kemampuan
- 00:05:04dari konsumsinya mulai jomplang. Jadi
- 00:05:06ada yang namanya K shape recovery
- 00:05:09setelah K ya. Jadi ada yang naik ada
- 00:05:11yang turun. Ben ada yang naik ada yang
- 00:05:12turun. Oke. Benar. Jadi bagi kelompok
- 00:05:1510% teratas itu kemampuan konsumsinya
- 00:05:17terus meningkat. Jadi mereka mampu K-nya
- 00:05:20yang ke atas nih di sini. Betul. Mereka
- 00:05:22masih terus bisa tumbuh konsumsinya.
- 00:05:24Karena memang the nature of economy kan
- 00:05:26membantu kelompok teratas untuk tumbuh
- 00:05:28lebih tinggi. Tapi yang kelompok
- 00:05:29terbawah itu malah mengalami penurunan
- 00:05:31kemampuan. Dan mungkin berangkat dengan
- 00:05:33isu lipstik yang Prof,
- 00:05:35orang hanya bisa mampu untuk memenuhi
- 00:05:37konsumsi untuk nondurable goods. Apa itu
- 00:05:39non dururables? Buat e barang yang tidak
- 00:05:42tahan lama. Jadi kayak kebutuhan pokok
- 00:05:45mereka mungkin akan menunda pembelian
- 00:05:47mobil. Makanya kemarin banyak isu kan
- 00:05:49penjualan mobil turun karena masyarakat
- 00:05:52akan semakin banyak menggunakan duitnya
- 00:05:53untuk kebutuhan pokoknya konsumsi.
- 00:05:56Betul. Nah, itu yang kita lihat di dalam
- 00:05:58ee kondisi fundamental. Terus yang
- 00:06:00kedua, kalau kita melihat biasanya
- 00:06:03masyarakat kan kalau pengin konsumsi
- 00:06:05melihat ke depan nih, Prof. Ya, kalau
- 00:06:06saya merasa bahwa besok akan hujan, saya
- 00:06:08siap-siap dari sekarang siapin payung
- 00:06:10tadi jas hujan dan sebagainya. Nah, ini
- 00:06:13ada namanya indeks yakinan konsumen.
- 00:06:15Indeks yakinan konsumen itu adalah
- 00:06:17indeks yang menggambarkan seberapa
- 00:06:18optimis masyarakat terkait dengan
- 00:06:20kondisi ke depan. Semenjak November 2024
- 00:06:24indeksnya turun terus. Sudah mulai turun
- 00:06:26ya masih positif. Bangsa kita terkenal
- 00:06:28bangsa yang selalu optimis. Angkanya
- 00:06:30paling tinggi di Asia dulu dan terus
- 00:06:32turun Prof. Jadi ini mungkin yang
- 00:06:34menggambarkan memang ada kecemasan yang
- 00:06:36muncul dalam masyarakat terkait dengan
- 00:06:38kondisi ke depan dan terbukti dari rilis
- 00:06:41BPS kemarin. Jadi kalau kita lihat di
- 00:06:43triwulan 1 2025 kita hanya mampu tumbuh
- 00:06:474,87% jauh lebih rendah ketimbang
- 00:06:49triwulan 1 2024 sekitar 5,15 waktu itu.
- 00:06:53Yang jadi masalah adalah gini, Prof.
- 00:06:55Triwulan 1 kita punya apa? Lebaran. Hm.
- 00:06:58Kita punya Ramadan. I itu harusnya kan
- 00:07:01naik. harusnya naik sekarang malah
- 00:07:02dibandingkan dengan tribulan 1 2024 kita
- 00:07:05turun. Jadi ini mungkin memberikan
- 00:07:07gambaran bahwa apa yang dipahami oleh
- 00:07:09pemerintah dengan yang terjadi di
- 00:07:11lapangan itu berbeda, sangat signifikan
- 00:07:13dan tentunya pemerintah perlu juga apa
- 00:07:15ya merespons dengan lebih baik ya, Prof.
- 00:07:17ya. Kalau misalnya ada kondisi yang
- 00:07:19kurang baik harusnya ada urgency dari
- 00:07:21pemerintah untuk bisa membuat ataupun
- 00:07:23bilang bahwa oke we are aware with this
- 00:07:25issue dan kita akan merespons ba harus
- 00:07:27ada e strategi yang shift yang
- 00:07:29dipindahkan. Betul. Betul. Untuk
- 00:07:31menyelamatkan ee keadaan ini. Nah, on
- 00:07:34top of that spending perintah turun. H
- 00:07:36ya kan kita mendengar ada yang namanya
- 00:07:39efisiensi walaupun pemerintah bilang
- 00:07:40realokasi anggaran ya. Dan kita lihat
- 00:07:42kalau dari kontribusi PDB itu yang lain
- 00:07:45tumbuh. Jadi konsumsi tumbuh, investasi
- 00:07:47tumbuh, ee ekspor impor juga tumbuh.
- 00:07:50Yang turun apa turun sekitar 1, sekian
- 00:07:52pers. Ini bagi e awam ini saya mesti
- 00:07:54jelaskan sedikit ya karena pendapatan
- 00:07:57nasional itu ukurannya adalah ya
- 00:08:00konsumsi ya berapa banyak uang yang
- 00:08:02dispending oleh masyarakat ya C namanya
- 00:08:05consumption. Oke. Terus kemudian ada
- 00:08:08investasi I investasi. Kemudian ada lagi
- 00:08:12yang namanya government spending ya. Ini
- 00:08:15adalah anggaran pemerintah dipending apa
- 00:08:17enggak dikeluarkan apa tidak digerakkan
- 00:08:19enggak. He. Ini kalau misalnya para
- 00:08:21pemimpin mengatakan enggak boleh pakai
- 00:08:23hotel, enggak boleh jalan-jalan. Iya itu
- 00:08:26efisiensi memang tapi hotel enggak punya
- 00:08:28pekerjaan dan sebagainya. Terus kemudian
- 00:08:30gubernurnya melarang ada wisuda di di
- 00:08:33gedung-gedung, di luar dan sebagainya.
- 00:08:35Spendingnya berkurang lagi tuh ya.
- 00:08:36Sekolah tidak spending, consumption juga
- 00:08:38turut terganggu begitu ya. Walaupun
- 00:08:40barangkali dia bisa gunakan buat yang
- 00:08:42lain, tapi kan ini ada masyarakat yang
- 00:08:45di kota dan ada desa. Kalau di kota ya
- 00:08:47konsumsi ini kan begitu ya. Oke. Jadi
- 00:08:49tadi e dengan G-nya turun negatif. Nah,
- 00:08:53ini kan seperti yang Prof bilang tadi,
- 00:08:54Gung akan masuk ke sektor yang lainnya,
- 00:08:57perhotelan. Jadi kita mungkin banyak
- 00:08:59melihat sekarang banyak hotel yang sepi
- 00:09:01di awal mulai terjadi. Betul. Dan dan
- 00:09:03itu mungkin yang menjadi apa yang kita
- 00:09:05sempat wanti-wanti ya sebelumnya,
- 00:09:07Prof.nya. Kalau misalnya ini enggak
- 00:09:08diadress dengan lebih baik, kita mungkin
- 00:09:10ke depannya akan semakin melambat
- 00:09:12perekonomiannya. Jadi even ambisi untuk
- 00:09:15mencapai 8% mungkin perlu dibuang
- 00:09:16jauh-jauh karena untuk dapatin L aja itu
- 00:09:19sudahudah e susah buat pemerintah
- 00:09:21sekarang. Kenapa? Karena nanti di
- 00:09:22tribulan 2, Prof. Enggak akan punya
- 00:09:24lebaran lagi ya. Kita enggak punya
- 00:09:26Ramadan hilang itu. Jadi seasonal factor
- 00:09:29yang membuat orang faktor musiman yang
- 00:09:30orang berbelanja itu enggak ada. Betul.
- 00:09:32Itu akan hilang. Kecuali liburan akhir
- 00:09:34tahun. akhir tahun nanti ada Nataru.
- 00:09:36Tapi Nataru biasanya enggak akan
- 00:09:38sesignifikan di Ramadan karena biasanya
- 00:09:40orang akan spending kan ada THR juga di
- 00:09:42Q1. Jadi ini mungkin yang kita cukup
- 00:09:46worry ya dengan kondisi ekonomi.
- 00:09:48Ditambah juga sekarang isu pengangguran
- 00:09:50yang banyak. Oh setiap hari tuh
- 00:09:52beritanya tuh. Iya. Jadi kalau kita
- 00:09:54lihat memang secara persentase ya
- 00:09:56percentage itu unemployment-nya turun.
- 00:09:59Oke. Tapi ada kenaikan jumlah
- 00:10:01penganggurannya 800.000 orang
- 00:10:03dibandingkan dengan tahun sebelumnya di
- 00:10:05bulan Februari. Jadi in terms of rate
- 00:10:07nih, Prof ya turun ya. Mungkin karena
- 00:10:10semakin banyak dari e labor force kita
- 00:10:12yang bertambah. Jadi kan kalau kita
- 00:10:14menghitung unemployment itu jumlah
- 00:10:15penganggur dibagi dengan angkatan kerja.
- 00:10:18I kalau misalnya angkanya turun bisa dua
- 00:10:20hal. Satu emang jumlah penganggurnya
- 00:10:21turun atau pembaginya semakin besar ya
- 00:10:24kan. Sehingga secara ee rasio dia akan
- 00:10:27turun. Cuma kalau kita lihat sekarang
- 00:10:29ada kenaikan jumlah pengangguran
- 00:10:31sebanyak R800.000.
- 00:10:32Dan yang kontribusinya paling besar
- 00:10:34adalah manufacturing. Jadi manufacturing
- 00:10:37sektor itu penurunan kemampuan mereka
- 00:10:39untuk apa ya absorb more employment itu
- 00:10:42terjadi sekarang. Dan ini cukup waring
- 00:10:44karena juga konsisten dengan yang kita
- 00:10:46sampaikan di berbagai macam outlook,
- 00:10:48Indonesia mulai mengalami premature di
- 00:10:50industrialization. He. Jadi, kontribusi
- 00:10:52sektor manufakturnya turun signifikan e
- 00:10:55ya, lebih cepat dibandingkan yang kita
- 00:10:57harapkan dan tentunya akan mengurangi
- 00:10:59jumlah pekerja di sektor manufacturing
- 00:11:00nanti. Jadi, strategi pemerintah untuk
- 00:11:02memilih industri juga penting ya,
- 00:11:04terutama industri yang menciptakan
- 00:11:05lapangan pekerjaan. Karena ee
- 00:11:08manufacture tertentu itu memang lapangan
- 00:11:10pekerjaannya banyak. Tekstil, garmen,
- 00:11:13apalagi alas kaki ya. Dan itu yang
- 00:11:15sekarang lagi bermasalah, jadi
- 00:11:16bermasalah. Heeh. Oke. Kemarin kami
- 00:11:18undang Seto dan ada data yang
- 00:11:20menunjukkan bahwa Puma Adidas mulai
- 00:11:22masuk ke kota-kota di luar kawasan
- 00:11:24industri. Tetapi persoalannya adalah
- 00:11:27PR-nya dikerjakan atau tidak,
- 00:11:29perizinannya diberikan atau tidak,
- 00:11:31begitu ya dengan cepat atau tidak. Dan
- 00:11:33jangan sampai baru buka sudah disegle
- 00:11:35sama preman. Preman. Iya. Itu juga
- 00:11:37masalah lagi kan, Pak. Terus nanti
- 00:11:39bupatinya ngatur, "Saya minta ini, minta
- 00:11:41itu." Loh, di Indonesia kok ini kita mau
- 00:11:43investasi di negara lain dibantu
- 00:11:45disediakan tanahnya.
- 00:11:47keamanan ya kita
- 00:11:49malahai preman dan kemudian bupatinya
- 00:11:52minta walikotanya minta dan sebagainya
- 00:11:55ya i oke jadi efeknya ini adalah ke
- 00:11:58tenaga kerja ya ke lapangan pekerjaan ke
- 00:12:00pengangguran pengangguran dan sebagainya
- 00:12:02dan selain itu juga yang menarik dari
- 00:12:05data ketenagakerjaan kita, saya bukan
- 00:12:06labor ekonomis ya Prof. Tapi saya coba
- 00:12:08memahami apa yang terjadi kontribusi
- 00:12:11dari sektor formal. Jadi, jumlah tenaga
- 00:12:13kerja di formal sektor itu turun 2%
- 00:12:15point dari 42 ke 40. Jadi, semakin
- 00:12:18banyak orang yang bekerja di sektor
- 00:12:20informal, gimana cara membacanya? Ketika
- 00:12:23jumlah sektor formalnya turun, berarti
- 00:12:25akan banyak orang yang bekerjanya itu
- 00:12:27enggak tetap. Oke. Enggak tetap dan juga
- 00:12:30mungkin mereka enggak punya health
- 00:12:31insurance, pension, dan sebagainya. Dan
- 00:12:33juga enggak punya THR, enggak punya THR.
- 00:12:35Dan yang pasti gajinya juga mungkin
- 00:12:37relatively lebih rendah ketimbang
- 00:12:38ketimbang formal. Implikasinya apa?
- 00:12:40kemampuan mereka untuk konsumsi juga
- 00:12:42akan turun, Prof. Jadi, ketika misalnya
- 00:12:44kan kita tahu dalam tadi yang Prof
- 00:12:46bilang ee PDB itu dipengaruhi oleh
- 00:12:48konsumsi, government, investasi dan
- 00:12:50sebagainya, consumption itu 54% dari
- 00:12:53total PDB kita. Kalau misalnya kemampuan
- 00:12:56konsumsinya turun, sudah pasti nanti
- 00:12:58akan berpengaruh terhadap total
- 00:13:00perekonomian kita. Nah, ini yang mungkin
- 00:13:02juga menjadi problem. Jadi semakin
- 00:13:04sedikit orang yang bekerja di formal
- 00:13:06sektor which is probably gna affect
- 00:13:08their ability to consume dan nantinya
- 00:13:11akan pengaruhi ekonomi kita. E saya
- 00:13:13masih ingin meneruskan ee hal ini gitu
- 00:13:15ya karena ada berita lain yang juga
- 00:13:17bertumpuk yang bisa berakibat semakin
- 00:13:20negatif kalau kita tidak perbaiki dan
- 00:13:21tidak awas dalam hal ini. Tapi kita
- 00:13:23ngopi dulu. Boleh. Siap. Kita mau ngopi
- 00:13:26kopi apa? Jin mau kopi saya biasa
- 00:13:28inspirasi. Inspirasi. Oke. Saya menemani
- 00:13:30saja ya. Ya, ini memang inspirasi ini
- 00:13:33semakin populer di sini ya. Mungkin ibu
- 00:13:35bapak juga datang sudah ngopi inspirasi
- 00:13:39sudah. Oke. Oke. Ya. Baik. Nanti coba
- 00:13:44kopi inspirasi ya. Baik. sambil menunggu
- 00:13:46kopi ini bicara tentang em sektor tadi.
- 00:13:50Kalau dulu itu ee jaringnya dari sini
- 00:13:54dia tumpah, dia kena PHK, pindah ke
- 00:13:57sektor pertanian ya atau ke sektor
- 00:13:59informal ada Gojek dan sebagainya.
- 00:14:01Pertanian mulai ditinggalkan oleh
- 00:14:03anak-anak muda. Walaupun startup sih
- 00:14:05keren, tapi startup banyak yang kena
- 00:14:07fraud sekarang ya. Nah, kemudian ini ada
- 00:14:10sektor informal. Sektor informal yang
- 00:14:11menonjol itu kan antar makanan dan UMKM.
- 00:14:14Betul. yang low valid services. Iya kan?
- 00:14:16I anak-anak muda bergairah dan banyak
- 00:14:19yang datang ke sini. Pak, kasih tahu
- 00:14:21saya gimana supaya saya bisa tumbuh dan
- 00:14:22sebagainya. Bantu Bang Gojek ya. Oke.
- 00:14:25Kabarnya Gojek mau dimerger dengan Grab.
- 00:14:28Iya. Berarti kan terjadi konsolidasi
- 00:14:30tuh. Iya. Tadinya 3 juta ee 3 juta
- 00:14:35pengemudi gitu ya. Ini juga R3 juta.
- 00:14:38Sekarang digabung dari 6 juta jadi Rp3
- 00:14:40juta dong. Begitu kan. Saya bayangkan
- 00:14:42sekarang ee ketika industri
- 00:14:44telekomunikasi konsolidasi kemarin saya
- 00:14:47diundang oleh salah satu perusahaan
- 00:14:48tower. Pak, dulu perusahaan
- 00:14:51telekomunikasi seluler itu ada 10. Iya.
- 00:14:54Sekarang semakin tiga. Masalahnya.
- 00:14:55Sekarang tinggal tiga. Merger manager.
- 00:14:58Tadinya kami punya satu tower disewa
- 00:15:00oleh empat orang. E, empat empat pelaku
- 00:15:02di sini. Empat pelaku jarak di sini.
- 00:15:03Mereka juga punya sendiri tower di situ.
- 00:15:05Jadi kami bisa sewa di sini. Ee
- 00:15:08masyarakat yang punya tanah dapat duit R
- 00:15:10juta setahun.
- 00:15:12ya tower kami ditawar Rp juta. Iya R
- 00:15:16juta, Pak. Tadinya kami tawarin R juta
- 00:15:18juga mereka merem. Sekarang R juta
- 00:15:20berarti kan kami bayar ke pemilik tanah
- 00:15:22berapa katanya begitu. Nah, ini
- 00:15:25konsolidasi. Nah, kalau sektor informal
- 00:15:27rontok ya kan ini kan sektor informal
- 00:15:30nih dan kemudian ini kemudian dimerge
- 00:15:32konsolidasi ryam negeri kita kan. Iya.
- 00:15:36Iya. Ini juga menarik ya Prof ya.
- 00:15:37Walaupun sebenarnya by the end of the
- 00:15:39day ini juga data yang saya juga masih
- 00:15:41mahami ya di rilisnya BPS kemarin itu
- 00:15:44menunjukkan sektor yang paling banyak
- 00:15:47menyerap tenaga kerja sekarang tuh
- 00:15:48pertanian. Hm. Masih ya? Masih. Jadi
- 00:15:51tadi yang yang turun kan kayak
- 00:15:53konstruksi, manufacturing, ee jasa dan
- 00:15:56sebagainya. Tapi ketika orang enggak
- 00:15:59bisa bekerja mungkin mereka nanti akan
- 00:16:01terpaksa balik ke pertanian, Prof. Gitu.
- 00:16:03He. Cuma memang saya masih belum bisa
- 00:16:05menjelaskan kenapa itu terjadi ya.
- 00:16:07Karena kan tadi mungkin terpaksa ya,
- 00:16:09terpaksa enggak ada pilihan ataupun juga
- 00:16:11itu yang menjadi ee pilihan yang bisa
- 00:16:14mereka lakukan gitu. Nah, ee tapi saya
- 00:16:16menarik juga yang Prof. bahas soal
- 00:16:18telekomunikasi nih, Prof. Jadi orang kan
- 00:16:20bilang kondisi ekonomi kita baik-baik
- 00:16:22aja. Iya. Data dari ee ini boleh nyebut
- 00:16:26perusahaan enggak ya? Ee rilis rilis
- 00:16:28boleh boleh Telkomsel. Telkomsel.
- 00:16:30Telkomsel itu merilis e pendapatan ya
- 00:16:34pendapatan di Q1 dan mereka menunjukkan
- 00:16:36semakin banyak orang enggak mampu beli
- 00:16:37pulsa, Prof. H padahal kan pulsa hampir
- 00:16:40kayak kebutuhan sehari-hari ya buat bisa
- 00:16:42telekomunikasi. Sama yang menarik kedua
- 00:16:44adalah Indofood juga rilis semakin
- 00:16:46sedikit orang yang konsumsi mie
- 00:16:48sekarang. Jadi narasi yang dibilang oleh
- 00:16:51pemerintah bahwa ekonomi kita itu
- 00:16:53baik-baik aja ternyata juga di lapangan
- 00:16:56enggak terbukti, Prof. Karena mungkin
- 00:16:58enggak penyebabnya juga karena judi
- 00:16:59online dibiarkan ini artinya e
- 00:17:02penangkapan terjadi tetapi tidak tidak
- 00:17:05secara teknologi dihentikan begitu. Iya.
- 00:17:07Ya bisa jadi dikena kan ada duit yang
- 00:17:09cukup signifikan ya Prof ya keluar dari
- 00:17:12Indonesia dan harusnya kan kalau bisa
- 00:17:14diputari di dalam negeri akan memberikan
- 00:17:16apa ya likuiditas yang cukup baik buat
- 00:17:18perekonomian kita gitu. Walaupun saya
- 00:17:21belum ada studinya nih Prof. soal judi
- 00:17:22online cuma pasti perlu itu serapannya
- 00:17:24akan mengerikan triliunan.
- 00:17:28sudah ada penangkapan tapi tekin tidak
- 00:17:31pertanyaannya kalau di kita itu bisa e
- 00:17:33di Singapura bisa diop di Malaysia bisa
- 00:17:36kenapa enggak seperti mungkin ada yang
- 00:17:38melindungi itu ini berbahaya bagi
- 00:17:40ekonomi ini pemerintahan agar mendengar
- 00:17:42mungkin Pak Perbowo bisa memperhatikan
- 00:17:44aspek ini. Ini salah satu upaya untuk
- 00:17:46memecahkan masalah ekonomi juga Pak
- 00:17:48Prabowo. Jadi salah satu yang kita ini
- 00:17:51harus diselesaikan tentu satu persatu
- 00:17:52tentunya ya. Betul. Nah, nah menarik
- 00:17:54juga Prof. Masalahnya pemerintah itu
- 00:17:55punya saya sebut sebagai mixed message
- 00:17:58kali ya. Jadi kalau Prof ingat kan
- 00:18:00setelah lebaran ada apa serasehan Pak
- 00:18:03Presiden dengan para ekonom itu ya di
- 00:18:05mana beliau menyebutkan ada isu apa
- 00:18:08deregulasi TKDN kuota dan sebagainya.
- 00:18:12Tapi juga di sisi yang lain ketika
- 00:18:13audiens-nya berbeda, Pak Prabu akan
- 00:18:15berbeda lagi tuh statement-nya terkait
- 00:18:17dengan kebijakan. Misalnya kita anti
- 00:18:20dengan investasi asing, dengan kehadiran
- 00:18:22asing dan sebagainya. Nah, ketakutan
- 00:18:24kami adalah gini. Dalam teori ekonomi
- 00:18:26kan maksudnya presiden berbeda lagi
- 00:18:28mengikuti suara suara dari yang ramai.
- 00:18:31Benar. Jadi mana mau didengerin nih
- 00:18:33sebenarnya Prof. Karena kan kalau di
- 00:18:34teori makro kan kita belajar kayak
- 00:18:36government credibility I. Jadi ketika
- 00:18:39misalnya pemerintahnya kredibel itu akan
- 00:18:41direspon pasar dengan baik dan
- 00:18:43konsistensi penting itu ya artinya
- 00:18:45matang dibuat dengan analisa yang
- 00:18:48mendalam yang sudah direncanakan. Jadi
- 00:18:49bukan reaktif kan kebijakannya tapi
- 00:18:51memang bas reaktif impulsif.
- 00:18:53seperti kita belanja di supermarket,
- 00:18:55kita belanja eh ada ini nih di depan
- 00:18:57pintu lagi diskon kita ambil aja begitu
- 00:19:00ya. Iya. Sehingga ketakutannya gitu,
- 00:19:01Prof. Bisa jadi mungkin respons yang
- 00:19:03diberikan itu tidak mengadress
- 00:19:05masalahnya ya kan. Jadi misalnya mungkin
- 00:19:08yang untuk TKDN dan kuota kita bisa
- 00:19:11appreciate karena beapa hal itu juga
- 00:19:13bermasalah ya. Tapi ketika misalnya IHSG
- 00:19:16kemarin sempat ee turun ya pemerintah
- 00:19:19memberikan respon saya menganggap itu
- 00:19:20bukan satu hal yang waring gitu loh
- 00:19:22Prof. Jadi ini yang menjadi apa ya bagi
- 00:19:24kita di apa ya di akademik di kampus
- 00:19:27merasa ini kayaknya ada satu yang harus
- 00:19:29diperbaiki perintah dan mumpung masih di
- 00:19:31awal nih Prof ya masih di awal mungkin
- 00:19:34bisa diperbaiki sehingga nanti kita kan
- 00:19:36pengin negaranya semakin bagus. Siapa
- 00:19:38yang harusnya melakukan ini? Ee walaupun
- 00:19:41Menteri Keuangan powerful pegang uang
- 00:19:44tapi kan ada BAPENAS. Iya. Apakah
- 00:19:46BAPENAS juga masih merencanakan ekonomi
- 00:19:48kita? Kalau yang saya tahu masih ya.
- 00:19:51Cuma mungkin kan planning tanpa eksekusi
- 00:19:53yang bagus juga akan susah ya, Prof. ya.
- 00:19:55Kalau enggak dikasih uangnya apagi,
- 00:19:57enggak dikasih anggarannya apagi dan dan
- 00:19:58mungkin memang beda dengan zaman ketika
- 00:20:00senior kita dulu kayak Pak Wijoyo ya kan
- 00:20:03Pak Sadli ataupun Pak Ali Wardana kan
- 00:20:05mereka memang bisa bikin planning yang
- 00:20:08bagus dan eksekusinya juga bisa jalan di
- 00:20:09lapangan. Nah, hal ini yang yang menjadi
- 00:20:12problem dan ini yang kita highlight di
- 00:20:13outlook kemarin kan Prof. Gimana caranya
- 00:20:15prosesnya bisa efisien ketika
- 00:20:17kementeriannya nambah? H ya kan? He.
- 00:20:19Jadi bisnis prosesnya akan mti berbagai
- 00:20:21banyak kementerian yang akan semakin
- 00:20:23complicated nantinya. Ini yang saya rasa
- 00:20:26perlu jadi perhatian khusus karena kalau
- 00:20:28enggak kayaknya aspirasi untuk jadi
- 00:20:30negara besar akan akan sulit. Iya. Jadi
- 00:20:32ekonom melihat bahwa ee konsistensi
- 00:20:36belum kelihatan ee yang mau jadi
- 00:20:38dipegang mana sehingga dampaknya ke
- 00:20:41mana? Investor. Investor pasti asing
- 00:20:43dalam negeri. Kalau dalam negeruanya
- 00:20:45dalam negeri orang-orang sudah paham nih
- 00:20:47pemerintahnya begini. Jadi politisi
- 00:20:49begini gini ya zamannya Pak Wijs itu
- 00:20:52panglimanya waktu Pak Harto mimpin
- 00:20:53panglimanya ada dua militer dan ekonomi.
- 00:20:56Iya, makanya dulu ada seminar ini
- 00:20:58dilakukan di Angkatan Barat ya, Sesquad
- 00:21:00masih tahu itu ya sejarah itu ya. Dan
- 00:21:02kemudian dibuat ini kemudian militer
- 00:21:04dengan ekonom panglimanya dua itu ya
- 00:21:06pada waktu zaman paharto ee Habibi
- 00:21:08mencoba masuk dengan era teknologi tapi
- 00:21:10cuma sebentar tapi kemudian masuklah
- 00:21:12hukum setelah itu karena diregulasi
- 00:21:15kemudian kita dihajar oleh IMF dan World
- 00:21:17Bank begitu ya. World Bank-nya bantu
- 00:21:19kasih bantuan, IMF-nya kasih prasyarat
- 00:21:22perusahaan kita diambil alih dan
- 00:21:23sebagainya. I. Nah, ini hukum di depan.
- 00:21:26Tapi sejak Pak Jokowi periode kedua itu
- 00:21:28kan era politik. Betul ya. Dan sekarang
- 00:21:31palimanya politik pengangkatan ee ini
- 00:21:34politik e ya menteri menteri sih okelah
- 00:21:38politis ya. Direksi juga direksi kalau
- 00:21:40politis dan militer bagaimana ini begitu
- 00:21:43ya. Benar. Jadi kalau kita lihat ya,
- 00:21:46Prof ya, semenjak adanya UUK itu kan
- 00:21:49harapannya cipta kerja, Undang-Undang
- 00:21:51Cipta Kerja, Omnibus Law itu kan
- 00:21:52harapannya meningkatkan jumlah investasi
- 00:21:54yang masuk Indonesia. Iya. Lebih mudah
- 00:21:56orang untuk investasi. Betul. Cuma
- 00:21:57ketika kita lihat nilai FDI yang masuk
- 00:22:00di Indonesia setelah ada investasi
- 00:22:02asingnya masuk asingnya masuk benar itu
- 00:22:04justru Indonesia semakin menurun
- 00:22:06dibandingkan dengan negara lain ya kan.
- 00:22:08Iya. Apa mungkin masalahnya? Atau yang
- 00:22:10sudah janji masuk enggak jadi bisa jadi
- 00:22:12pindah malah ke tempat lain. Betul.
- 00:22:13Karena tadi kita baca misalnya em ada
- 00:22:17preman ya kan mengganggu BYD kayak gitu
- 00:22:19kan Prof. Ini kan kalau diganggu terus
- 00:22:21orang akan menjadi uncertain kan menjadi
- 00:22:23sangat takut worry dengan segala hal
- 00:22:26sehingga mungkin mereka akan menunda
- 00:22:27investasi ke suatu negara yang enggak
- 00:22:29pasti. Ditambah juga misalnya kalau ada
- 00:22:32ee IT militer ataupun politisi yang juga
- 00:22:34ikut serta dalam berbagai macam
- 00:22:36kegiatan, pasti ketakutan investor akan
- 00:22:38muncul nanti, Prof. Ya, jadi di sini
- 00:22:40kita melihat begitu aspek nonkonominya
- 00:22:43sudah jelas harus ada begitu. Sektor
- 00:22:45informal ini semakin banyak. Ee
- 00:22:48pertanian harusnya bisa menjadi acuan,
- 00:22:51tetapi apakah sektor pertanian ini masih
- 00:22:53menarik bagi banyak orang? Ee eisury
- 00:22:56mengalami kegagalan ya dan sebagainya.
- 00:22:59Iya. Iya. Kalau misalnya kita melihat
- 00:23:00memang kan balik lagi ke teori saya
- 00:23:02ingat Prof. Arsyad Atwar ngajar ekonomi
- 00:23:04Indonesia. Beliau ee guru kita semua ya,
- 00:23:06Prof. Ya. Iya. input output biya itu kan
- 00:23:09selalu teorinya adalah teori
- 00:23:10transformasi ekonomi. Jadi negara itu
- 00:23:13akan pindah dari pertanian. Ketika
- 00:23:16pertaniannya semakin baik dia akan
- 00:23:17diserap di manufacturing economic
- 00:23:19development ini ya dan sebagainya.
- 00:23:21Betul. Betul. Dan nanti akan ends up di
- 00:23:23services di kita, Prof. kita terlalu
- 00:23:26cepat pindah ke services sekarang. Jadi
- 00:23:28manufakturnya belum kuat. Betul.
- 00:23:32Mempusin buat PDB 30% itu setelah krisis
- 00:23:3698 ya di 2000-an awal. Tapi seing waktu
- 00:23:39sekarang sampai terakhir itu mungkin 18%
- 00:23:41Prof. Dan dia pindah tadi ke services
- 00:23:44cuma masalahnya di low value edit. Jadi
- 00:23:46tidak mampu memberikan apa ya kenyamanan
- 00:23:50ee pendapatan yang cukup buat
- 00:23:52masyarakat. Nah, ini yang mungkin ya
- 00:23:55mungkin PR juga buat kita semua yang
- 00:23:56memikirkan bagaimana caranya agar
- 00:23:58semakin banyak orang bisa mendapatkan
- 00:24:00pekerjaan yang layar. Saya pikir juga
- 00:24:02ini mungkin peran seperti ada investasi
- 00:24:04buat pelatihan misalnya. Pelatihan kan
- 00:24:07sekarang kita tahu adanya teknologi baru
- 00:24:10disrupsi ya, Prof ya. Gimana caranya
- 00:24:11agar adaptif dan resilien secara
- 00:24:13perubahan ini? Ada yang isunya
- 00:24:15reskilling, upskilling, gimana caranya
- 00:24:17biar mereka bisa menyesuaikanlah skill
- 00:24:19mereka dengan kondisi waktu Covid kan
- 00:24:21semangat sekali tuh. Betul. prakerja
- 00:24:23begitu ya, pelatihan sebagainya ya. Iya.
- 00:24:25Iya. Nah, itu yang mungkin jadi salah
- 00:24:26satu hal yang perlu diperhatikan
- 00:24:27pemerintah ya, agar nanti kita punya
- 00:24:29penduduk usia produktif yang sangat
- 00:24:31besar dan nanti bisa menjadi penopang
- 00:24:34dalam kegiatan ekonomi kita gitu, Prof.
- 00:24:36Nah, ini yang mungkin perlu dijadikan
- 00:24:39suatu gerakan khusus oleh pemerintah,
- 00:24:40gitu. Ee kita ngopi dulu. Ee kita sini
- 00:24:44menikmati kopi yang tadi dipesan dan
- 00:24:46saya pikir ini ada benarnya juga sih
- 00:24:48upskilling reskilling ini
- 00:24:53masih oke ya. Selalu enak Prof. Oke ya.
- 00:24:57Oke. Jadi ana sarankan justru kepada
- 00:25:00masyarakat kita itu diajarkan skill yang
- 00:25:03bisa digunakan dalam dunia kerja
- 00:25:05sehingga kemudian investasi bisa masuk
- 00:25:07karena masyarakatnya bisa terlatih bisa
- 00:25:10digunakan. Benar. Bisa bisa nanti
- 00:25:12memenuhi kebutuhan. Jadi ini kita juga
- 00:25:14mungkin based on studi yang kami lakukan
- 00:25:16ya, Prof. ya di LPM. Jadi kita ada studi
- 00:25:18soal upskilling reskilling bagi beberapa
- 00:25:21sektor di Indonesia. Em dan memang
- 00:25:23isunya adalah ini tetap isu klasik ya.
- 00:25:27Jadi antara skill yang dimiliki oleh
- 00:25:30para lulusan BLU misalnya eh sori BLK
- 00:25:33dan juga kebutuhan dari perusahaan itu
- 00:25:35enggak match. Hm. I even BLK ya harusnya
- 00:25:38BLK itu kan benar-benar vokasi yang siap
- 00:25:40benar-benar. Betul. Karena memang gini
- 00:25:42Prof. Jadi memang konsern dari para
- 00:25:45lulusan adalah mereka membutuhkan
- 00:25:46pengajar yang benar-benar pemain ataupun
- 00:25:49pelaku di industrinya. Jadi mereka bisa
- 00:25:52mengajarkan apa ya secara spesifik
- 00:25:54kira-kira apa sih yang harus dilakukan
- 00:25:55di pabrik itu kayak apa. Betul. Betul.
- 00:25:57Nah, itu mungkin yang belum banyak
- 00:25:59terjadi selama ini. Sama juga mungkin
- 00:26:01proses updating kurikulum enggak cepat,
- 00:26:03Prof. Misal kan kayak teknologi nih 5
- 00:26:06tahun yang lalu kita enggak pernah tahu
- 00:26:07ada CC GPT kan Prof ya. Sekarang
- 00:26:08tiba-tiba ada itu gimana respons enggak
- 00:26:11hanya BLK termasuk juga kampus kan
- 00:26:13gimana cara kampus untuk adapt dengan
- 00:26:15perubahan ini. Nah ini yang memang butuh
- 00:26:18butuh apa ya proses yang cepat ya biar
- 00:26:20nanti para pekerja ini mampu sesuai
- 00:26:24dengan kebutuhan pasar gitu. Nah ini
- 00:26:26yang belum terlihat sekarang atau
- 00:26:27mungkin belum berjalan secara optimal
- 00:26:28dalam kegiatan ekonomi kita ya belum
- 00:26:30tampak ya dalam hal itu. Baik. ee di
- 00:26:33tengah-tengah itu lalu kita juga membaca
- 00:26:35situasi sekarang Bank Dunia tiba-tiba
- 00:26:38melempar bomar bom bagi orang-orang yang
- 00:26:41sensitif begitu ya walaupun bagi kita ya
- 00:26:44data kan lu pakai kriteria baru ya pasti
- 00:26:47hasilnya berbeda begitu ya tapi yang
- 00:26:49menarik adalah ini soal data kemiskinan
- 00:26:52tiba-tiba semua orang itu kemudian
- 00:26:54berpaling gila tiba-tiba Bank Dunia
- 00:26:56mengatakan angka kemiskinan di Indonesia
- 00:26:5860% di atas
- 00:27:0060% 60% Padahal menurut hitungannya
- 00:27:03BAPENAS itu 8 kom ee BPS atau ya kalau
- 00:27:07enggak salah ya 8,6 atau berapa persen
- 00:27:10begitu ya kemiskinan kok lonjakannya
- 00:27:12tinggi sekali. Itu yang tadi Anda bilang
- 00:27:14ini yang sebetulnya terganggu yang ke
- 00:27:16shape tadi yang di atas aman aman yang
- 00:27:19di atas aman yang kelompok middle class
- 00:27:22itu ataupun jadi kelompok middle class
- 00:27:24kan turun semenjak sebelum COVID nih
- 00:27:25Prof. Proporsinya ee kelas menengah ini
- 00:27:289,9 juta orang itu yang hilang itu. Iya.
- 00:27:30Betul. dan kebanyakan pindahnya ke
- 00:27:33aspiring middle class yang mungkin
- 00:27:34vulnerable dan juga vulnerable group.
- 00:27:36Artinya kelompok rentan. Kelompok rentan
- 00:27:38gitu. Jadi ini memang kelompok
- 00:27:39masyarakat yang akhirnya tadi makan
- 00:27:41tabungan, Prof. ya. Makan tabungan
- 00:27:43karena pendapatan mereka mungkin
- 00:27:46melambat, menurun, tapi kan konsumsinya
- 00:27:48enggak bisa dikurangi secara cepat gitu.
- 00:27:50Tetap buat makan harus ada. Itu yang
- 00:27:52satu. Yang kedua, Prof. memang ada isu
- 00:27:54dengan garis kemiskinan kita selama ini.
- 00:27:57Jadi kalau enggak salah ada satu studi
- 00:27:58yang dilakukan oleh ee Profesor Arif
- 00:28:01Ansori Yusuf kalau enggak salah itu
- 00:28:03menunjukkan memang garis kemiskinan kita
- 00:28:05itu terlalu rendah, Prof. Terlalu rendah
- 00:28:07untuk kondisi ekonomi yang harusnya
- 00:28:09sudah lebih baik. Kita berapa itu Rp.000
- 00:28:11itu berapa itu? Nah, saya enggak ingat
- 00:28:12tapi kita tuh ekivalen dengan Timor
- 00:28:13Leste, Prof. Garis kemiskinannya.
- 00:28:16Padahal kan kondisi ekonomi kita
- 00:28:17relatively much better compared to Timor
- 00:28:19Li. Nah, itu mungkin yang membuat kita
- 00:28:21sangat sensitif tuh dengan kenaikan yang
- 00:28:24besar tadi. Kalau pakai standar yang
- 00:28:25rendah pasti kan kemiskinannya rendah
- 00:28:27ya. Tapi ketika dinaikin dikit ee
- 00:28:29standar kemiskinannya tadi kenaikan
- 00:28:32jumlah orang miskinnya semakin
- 00:28:34signifikan dan ini memang mungkin
- 00:28:36implikasi dari kebijakan ekonomi yang
- 00:28:39tidak apa ya tidak ee ee apa ya
- 00:28:42memberikan kondisi yang layak buat semua
- 00:28:45pihak tadi. Case tidak memacu diri
- 00:28:46barangkali ya tidak memacu diri. Jadi
- 00:28:48jadi hanya yang memberikan manfaat hanya
- 00:28:50ke kelompok kaya yang mampu tapi yang
- 00:28:53kelompok menengah ke bawah itu enggak
- 00:28:55dibantu. Contohnya apa, Prof? I m ya
- 00:28:58dulu waktu saya saya kan masih baru
- 00:29:00ngajar dibandingkan dengan Prof. Tapi di
- 00:29:01awal semester kan biasanya ada mahasiswa
- 00:29:03yang namanya enggak muncul karena belum
- 00:29:05mampu bayar uang kuliah. He. Ya kan dulu
- 00:29:08tuh mungkin enggak banyak Prof yang
- 00:29:09kayak gitu namanya diterima ada tapi
- 00:29:12begitu punya langsung ada tapi orangnya
- 00:29:14enggak ada. I. Nah sekarang itu even
- 00:29:17namanya enggak ada, Prof. di awal
- 00:29:19perkuliahan. Kenapa? Karena mereka belum
- 00:29:21bayar SPP Prof. Oh. Jadi ini
- 00:29:24sangat-sangat mungkin mencerminkan bahwa
- 00:29:26memang semakin berat bagi masyarakat
- 00:29:29untuk afford some basic needs ya
- 00:29:32termasuk education maupun Anda benar
- 00:29:34sekali uang kuliah seperti itu sekarang.
- 00:29:36Iya. Dan dan itu mungkin yang makanya
- 00:29:38kenapa banyak middle class yang
- 00:29:40terabaikan ya karena kan mereka terlalu
- 00:29:42kaya untuk mendapatkan subsidi jadi
- 00:29:45enggak dapat tapi terlalu miskin untuk
- 00:29:46afford everything. Oh, itu mungkin bukan
- 00:29:49terlalu miskin ya, tapi belum mampu
- 00:29:50untuk bisa afford so many things ya,
- 00:29:52Prof ya. Dan dan ini yang kami rasa
- 00:29:55cukup eh mengkhawatirkan dan ini kan
- 00:29:57selalu pemerintah bilang we are doing
- 00:29:59fine. Terus kita juga pernah bikin
- 00:30:01survei expert jadi para ahli di tanah
- 00:30:04para ahli ya kan ya kan kita ahya ni
- 00:30:07ahli ekonomi atau ahli ekonomi, dosen,
- 00:30:09pengajar terus juga pokoknya orang yang
- 00:30:11bisa membaca analisis dan independen dan
- 00:30:14yang berpengetahuan. Betul. Dan itu juga
- 00:30:17dan enggak hanya orang Indonesia, Prof.
- 00:30:18Ya. Jadi ada profesor dari Australia,
- 00:30:20dari US yang kita undang untuk mengisi.
- 00:30:22Dan memang juga mereka confirm keresahan
- 00:30:24kita, Prof. Jadi dari ee 40-an lah
- 00:30:27expert yang kita survei, 55% bilang
- 00:30:30ekonomi Indonesia lebih buruk
- 00:30:32dibandingkan dengan 6 bulan sebelumnya.
- 00:30:34Mulai kapan lebih buruknya? Kita
- 00:30:35dibandingkan dengan 6 bulan semenjak
- 00:30:37survei berarti semenjak awal Presiden
- 00:30:39Prabowo menjabat, Prof. Jadi dia ee
- 00:30:42mereka bilang bahwa ee pertumbuhan
- 00:30:44kurang meyakinkan, terus juga tingkat
- 00:30:47pengangguran mungkin akan memburuk,
- 00:30:49terus juga harga juga menjadi
- 00:30:50problematik. Jadi ini juga semua orang
- 00:30:53mengalami keresahan yang sama tapi itu
- 00:30:55mungkin belum sampai ke pemerintah,
- 00:30:56Prof. Ini yang kita perlu terus ingatkan
- 00:30:59kali ya, Prof. ya, bagi pembuat
- 00:31:00kebijakan. Saya juga bertanya kepada
- 00:31:02sejumlah orang dan saya mendapat jawaban
- 00:31:04begini, apakah ekonomi kita rentan? He.
- 00:31:07Mereka menjawab kerentanan ini yang
- 00:31:09ahli-ahli yang mengerti ya. E rentan
- 00:31:11karena apa? Saya tanya karena apa? Terus
- 00:31:13mereka jawab satu komoditas kita
- 00:31:15kebanyakan bahan mentah. Yang kedua
- 00:31:18adalah tekanan pada mid class-kelas
- 00:31:19menengah tadi. Semakin semakin tertekan
- 00:31:22kehidupannya. Mereka juga enggak dapat
- 00:31:24bansos, enggak dapat tunjangan-tunjangan
- 00:31:26begitu ya. Tapi di lain pihak mereka
- 00:31:27juga ya tadi yang disebutkan ya ee
- 00:31:30merasa juga ee bukan kelas di bawah
- 00:31:32begitu. Saya spendingnya tidak bisa
- 00:31:34berubah dengan cepat. I yang ketiga itu
- 00:31:36adalah resiko fiskal I Indonesia coba
- 00:31:39coba kita lihat pendapatan fiskal kita
- 00:31:41ini nanti setelah ini kita bahas.
- 00:31:42Kemudian volatilitas rupiah. I ya jadi
- 00:31:45ee nilai rupiah terdepresiasi terus ee
- 00:31:49ee sering dibantu tapi sampai kapan yang
- 00:31:51bisa dibantu ditopang. Kemudian naiknya
- 00:31:53biaya modal kalau mau pinjam sekarang
- 00:31:55semakin mahal. Resiko capital flight
- 00:31:58kemarin itu ada banyak sekali harus
- 00:32:00keluar. Harus keluar begitu ya. Kemudian
- 00:32:03ee tentu mereka juga menyebut judi
- 00:32:04online, pengangguran kalangan terdidik.
- 00:32:07Pengangguran ini siapa yang menganggur?
- 00:32:08Benar kalangan terdidik. Mereka bilang
- 00:32:10kalangan terdidik. Iya. Semakin banyak
- 00:32:11yang higher educated people yang jadi
- 00:32:13buat apa orang sekolah sampai sarjana
- 00:32:15kalau begitu? Kalau kalau kalangan
- 00:32:17terdiri kalau enggak bisa di ini kan
- 00:32:19bayar biaya untuk kuliah itu 1 bulan
- 00:32:21bisa R juta tapi kerja belum tentu dapat
- 00:32:24Rp3 juta. Belum tentu bisa dapat
- 00:32:25pekerjaan. Kalau kerja pun R juta begitu
- 00:32:28banyak yang ya seperti itu pekerjaannya.
- 00:32:31Iya. Jadi memang beberapa jadi mungkin
- 00:32:33enggak semua indikator buruk ya, Prof
- 00:32:35ya. Jadi kalau kita bisa bandingkan
- 00:32:37seperti ee kalau di 9798 kan financial
- 00:32:41sektor kita yang vulnerable I sekarang
- 00:32:43kita relatively cukup oke ya tapi yang
- 00:32:45di bidang tadi oke itu financial
- 00:32:47sektornya financial sektornya relatively
- 00:32:48lebih oke dibandingkan walaupun I HSG
- 00:32:51sempat tapi orang kan selalu gitu udah
- 00:32:53saatnya nyerok
- 00:32:55tapi duit buat nyeroknya enggak ada,
- 00:32:56Bro.
- 00:32:58Iya iya iya. dan sebagian berpikir
- 00:33:00mendingan beli emas saja mendingan beli
- 00:33:02emas. Tapi untuk berapa yang Prof sebut
- 00:33:04tadi misalnya kemampuan dari ee Bank
- 00:33:07Indonesia untuk menjaga rupiah misalnya
- 00:33:09ini kan cadangan devisa kita semakin
- 00:33:11terus menurun I walaupun jumlahnya bagus
- 00:33:13betul tapi turun kalau enggak salah kan
- 00:33:16juta dolar kemarin penurunan cadangan
- 00:33:17defis dan sebentar lagi bayar utang nih
- 00:33:19betul betul itu betul buat SRBI juga kan
- 00:33:22nanti itu yang mungkin menjadi salah
- 00:33:24satu indikator yang perlu diperhatikan
- 00:33:26karena kan BI mungkin enggak akan kuat
- 00:33:28untuk melakukan ini semua kenapa Prof
- 00:33:30karena secara global juga perdagangan
- 00:33:32dunia lagi babak blur nih sekarang nih
- 00:33:34kan ee kemungkinan ekspor kita akan
- 00:33:37melambat karena demand globalnya pun
- 00:33:38akan turun gitu sehingga implikasinya
- 00:33:41apa devisa kita mungkin enggak akan naik
- 00:33:43lebih cepat gitu itu yang pertama isu
- 00:33:46yang kedua yang juga Prof pointing out
- 00:33:47tadi adalah isu perpajakan pendapatan
- 00:33:50kita iya pendapatan dari fiskal kita ini
- 00:33:52ya betul ini kan selama awal tahun ini
- 00:33:54kita selalu mendengarkan pendapatan kita
- 00:33:57jauh di bawah target ya jadi kalau ini
- 00:34:00enggak pernah di-share oleh teman-teman
- 00:34:02Jadi sebetulnya efisiensi atau enggak
- 00:34:03punya duit dua-duanya kayaknya. Jadi
- 00:34:07pendapatan pajak kita itu dibandingkan
- 00:34:09dengan ee 2024 awal turun 100 triliun,
- 00:34:13Prof. Besar sekali. Iya karena ya saya
- 00:34:16enggak tahu mungkin argumennya adalah
- 00:34:18ada isu korteks ataupun isu eksternal
- 00:34:20tapi kan ada masalah di pendapatan kita,
- 00:34:22Prof. Iya. Kalau PPN juga turun artinya
- 00:34:24transaksi kan habis, transaksi
- 00:34:26berkurang. Iya. Betul. Cortex kayaknya
- 00:34:28memang punya pengaruh cukup signifikan
- 00:34:29sih. Nah, kalau misalnya pendapatannya
- 00:34:31semakin turun, Prof. di saat yang sama
- 00:34:33kan spendingnya enggak bisa diturunin
- 00:34:34lebih dalam lagi kan. Itu yang mungkin
- 00:34:37yang menyebabkan kenapa ekonomi kita
- 00:34:39cukup ee sangat terdampak signifikan di
- 00:34:41awal tahun ini. Jadi, ini beberapa hal
- 00:34:44yang kami rasa memang perlu dipikirkan
- 00:34:46dengan baik agar nanti kita kan enggak
- 00:34:49pengin jadi buruk ekonominya ya. Kita
- 00:34:51kan tetap pengin bilang pemerintah,
- 00:34:53"Look, ini loh beberapa warning sign
- 00:34:55yang perlu diantisipasi
- 00:34:57dan kita perlu hati-hati gitu ya. Tapi
- 00:35:00ada enggak sih kabar gembiranya kalau ee
- 00:35:03kita tentu tidak ingin nakut-nakuti ya?
- 00:35:05Karena ee saya dulu pesan sama
- 00:35:07teman-teman pun termasuk sama Bang
- 00:35:09Faisal Basri Mendang Faisal Basri ketika
- 00:35:11saya menjadi moderator diskusi panel
- 00:35:13ahli selalu saya sebelumnya saya setting
- 00:35:15dulu kita jangan membuat orang jadi
- 00:35:18takut dari percakapan kita ya tentu
- 00:35:20percakapan ini bukan percakapan
- 00:35:21menakut-takuti. Betul. Betul. Ada enggak
- 00:35:23sih kabar gembira yang yang bisa kita
- 00:35:25andalkan begitu ya? Mungkin kalau dari
- 00:35:28segi ekonomi ya pasti jauh lebih baik
- 00:35:31dibandingkan dengan 20 tahun sebelumnya,
- 00:35:33Prof. ya. Keadaan hari ini, keadaan hari
- 00:35:35ini gitu ya. Level of development income
- 00:35:37kita jauh lebih tinggi. Tapi aspirasi
- 00:35:38masyarakat kan juga naik. Sekarang yang
- 00:35:40pergi ke luar negeri semakin banyak,
- 00:35:42yang sekolah ke luar negeri juga makin
- 00:35:43banyak. Betul. Jadi itu mungkin memang
- 00:35:46ee kalau bisa dibilang juga tingkat
- 00:35:48kemiskinan walaupun tadi dengan standar
- 00:35:50yang berbeda akan berbeda, cuma we
- 00:35:53manage to achieve eh apa ya tingkat
- 00:35:55kemiskinan di bawah dua digit dalam
- 00:35:57berapa tahun terakhir. Itu kan satu hal
- 00:35:58yang cukup baik ya. Terus juga employ
- 00:36:01unemployment juga menurun walaupun ya
- 00:36:03tadi agak sedikit kontradiktif dengan
- 00:36:05yang saya sampaikan di awal cuma kalau
- 00:36:07kita lihat di jangka panjang cukup cukup
- 00:36:08turun signifikan. He. Itu mungkin yang
- 00:36:11beberapa hal yang mungkin positif sign
- 00:36:13dari dari ee kondisi kita sekarang ya,
- 00:36:16Prof. ya. Iya. Baik. Perang perang
- 00:36:19dagang.
- 00:36:21Ee kemarin kami bicara dengan Seto. Seto
- 00:36:24mengatakan ini global resetting ini
- 00:36:26merupakan suatu momentum. Indonesia
- 00:36:28harus mengambil momentum. I karena
- 00:36:30begitu kita masuk lagi ee dalam dunia
- 00:36:33baru itu kondisinya sudah berbeda.
- 00:36:34Berarti ada momentum di situ ya. Dan
- 00:36:36kalau kita bisa menangkap momentum itu
- 00:36:38kan baik. Karena tidak semua juga pengin
- 00:36:41bertahan terus di Vietnam karena Vietnam
- 00:36:43sudah dibidik oleh Amerika begitu
- 00:36:45sehingga dikenakan tarif lebih besar
- 00:36:48walaupun etos kerjanya menarik dan
- 00:36:49skill-nya oke tapi kurang SDM juga di
- 00:36:51sana ternyata ya. Nah, ada momentum yang
- 00:36:53kita bisa tarik begitu ya. Tapi ada satu
- 00:36:56statement yang menarik di laporannya LPM
- 00:36:59gitu ya tentang perang dagang di situ.
- 00:37:01Di sini saya baca ya. He. Indonesia
- 00:37:03tidak berada pada posisi yang baik untuk
- 00:37:06mera potensi manfaat dari perang dagang
- 00:37:08yang terjadi.
- 00:37:11What does it mean? Oke. Jadi gini, Prof.
- 00:37:14Em, saya kalau melihat kami ya kami
- 00:37:17melihat di LPM terkait dengan perang
- 00:37:18dagang ini kan ini bukan hal yang baru.
- 00:37:20He. Cuma nature-nya sedikit berbeda
- 00:37:23dengan perang dagang yang pertama. Hm.
- 00:37:25Jadi kalau yang pertama kan hanya Cina
- 00:37:27yang affected. Jadi perang dagang US
- 00:37:30tarif ke Cina, Vietnam enggak kenapa. Oh
- 00:37:32sekarang 190 negara sekarang semua kena,
- 00:37:34Prof. Semua kena. Makanya jadi minimum
- 00:37:3610% dikenain sama TR. Betul. Betul. Jadi
- 00:37:39dia pengin cepat kaya katanya. Betul.
- 00:37:40Jadi landscape-nya mungkin akan berbeda
- 00:37:43dibandingkan dengan Trum 1.0. Isunya
- 00:37:46adalah ketika ada Trum 1.0 kita bukan
- 00:37:48negara yang mampu memaksimalkan dengan
- 00:37:50lebih baik. He. Yang mendapatkan
- 00:37:52keuntungan itu tadi yang Prof bilang
- 00:37:53Vietnam. I. terus juga Mexico, Kanada.
- 00:37:57Mungkin karena faktor geografis ya,
- 00:37:58Vietnam dekat sama Cina, Mexico dekat
- 00:38:01dengan US dan ee Cina menggunakan
- 00:38:04Vietnam untuk masukin barang ke US. Dari
- 00:38:06dari made in China to made by China.
- 00:38:08Betul. Nah, sekarang justru
- 00:38:10landscape-nya berbeda. Semua negara kena
- 00:38:12tarif ya. Dan ini mungkin juga masalah
- 00:38:16berikutnya adalah kita less exposed
- 00:38:18toward globalization. He. Jadi ketika
- 00:38:20kita pengin masuk ke sana, kita mungkin
- 00:38:22belum punya sistem ataupun ekosistem
- 00:38:25yang men-support gitu, Prof. Jadi kalau
- 00:38:27misalnya sekarang pemerintah mencoba
- 00:38:29untuk apa ya diskusi ataupun melakukan
- 00:38:33kerja sama dengan US, mungkin masih di
- 00:38:35tahap zero nih, ya, masih di tahap awal
- 00:38:38untuk bisa mencapai ke sana. kami
- 00:38:40mungkin memandang bahwa gimana kalau
- 00:38:42bisa memaksimalkan ee kerja sama
- 00:38:44bilateral yang kita sudah punya
- 00:38:45sebelumnya. Misalnya dengan ee dengan ee
- 00:38:48Arsep ya, Ars itu kan China, terus juga
- 00:38:51dengan ee Australia. Kita juga mungkin
- 00:38:53bentar lagi dengan EU akan punya
- 00:38:55sepanya. Ini kayaknya yang perlu
- 00:38:57dimanfaatkan ketimbang kita berpikir
- 00:38:59untuk masuk ke US. Karena kalau
- 00:39:01dibandingkan Prof ya, ekspor kita ke US
- 00:39:03cuma 2% over our GDP. Jadi enggak
- 00:39:05terlalu signifikan. Tapi kalau ke Cina
- 00:39:07itu besar. He. Nah, kalau Cinanya
- 00:39:09melambat itu pasti akan memberikan
- 00:39:11dampak yang signifikan buat ekonomi
- 00:39:13kita. Apalagi kalau India juga India
- 00:39:14kita juga lumayan dan kalau dia perang
- 00:39:17dia
- 00:39:18bisa gitu. Jadi memang identify di mana
- 00:39:21misalnya sektor yang kita sebelumnya
- 00:39:23masuk ke US dan memang coba untuk
- 00:39:26memaksimalkan kerja sama-kerja sama yang
- 00:39:28kita punya sebelumnya gitu. Baik,
- 00:39:30terakhir pangan itu kan perlu sekali
- 00:39:31bagi kita ya. Sementara sekarang ini
- 00:39:34kita membuat giant food estate
- 00:39:36besar-besaran. Tentu ini kan baik. Tapi
- 00:39:38problemnya kalau saya lihat ini saya
- 00:39:41memperhatikan gitu ya, petani dapatnya
- 00:39:43sedikit, yang dapat banyak itu di sektor
- 00:39:45transportasi dan jasanya. He. Jadi kalau
- 00:39:48saya nonton atau ee belanja malam hari
- 00:39:50ke pasar induk saya senang sekali. Ke
- 00:39:52pasar tradisional tuh saya aduh yang
- 00:39:54enggak beli yang enggak perlu dibeli pun
- 00:39:55saya beli gitu ya. Saya lihat misalnya
- 00:39:58impulsif. Jadi saya misalnya lihat oh
- 00:40:00ada pandan nih. Yang saya lihat bukan
- 00:40:02daun pandannya. Saya enggak perlu buat
- 00:40:03di kafe berisi ini. Tapi saya lihat ada
- 00:40:05akarnya. Oke. Ditanam gitu ya. Ditanam
- 00:40:08karena pandan itu membuat lalat takut
- 00:40:10kan ya. Saya tanam begitu jadi saya
- 00:40:12lihat ada akarnya. Saya beli tuh satu
- 00:40:14ini. Terus saya tanya ini Bang dari
- 00:40:15mana, Bang? Ini dari Padang. Ah itu
- 00:40:18malam hari itu datang dari Medan. Dari
- 00:40:20Padang ke pasar tanah tinggi di daerah
- 00:40:23Tangerang gitu ya. Dari Banyuwangi.
- 00:40:26Datang masuk sini manggis dan
- 00:40:28sebagainya. Saya tanya berapa ongkosnya?
- 00:40:31Harganya berapa? Dijual dengan harga
- 00:40:33murah. Iya. Ongkosnya itu kan yang besar
- 00:40:35tu di perjalanan. Betul. Di perjalanan.
- 00:40:37Nah, sementara kita membuat food estate
- 00:40:39di Merauke. Iya. Saya bisa kebayang
- 00:40:41Merauke itu jauh sekali ya. Dan
- 00:40:43pelabuhannya itu kalau siang dan malam
- 00:40:45kan air lautnya beda begitu ya. Sehingga
- 00:40:47ongkos kirimnya kan tidak murah.
- 00:40:50Sementara sekarang bangsa-bangsa lain
- 00:40:51sudah membuat food estate dalam bentuk
- 00:40:53skala kecil di dekat kota. Betul. Dengan
- 00:40:56menggunakan teknologi yang dibiayai oleh
- 00:40:58softbank dan sebagainya. Plany itu kan
- 00:41:00contohnya itu gitu. Masuknya sedekat
- 00:41:02mungkin. Singapura membuat di atas-atas
- 00:41:04gedung-gedung begitu sehingga kemudian
- 00:41:06masyarakatnya bisa dapat sayur, bisa
- 00:41:07saya enggak tahu kalau beras mungkin
- 00:41:09agak susah. Betul. Tapi kalau kita
- 00:41:11membuat di tempat jauh, kenapa enggak
- 00:41:12kita rubah cara berpikir transform
- 00:41:14mindset para apa ya pemimpin di sektor
- 00:41:18ini begitu. Iya. Ya, kalau kita isu soal
- 00:41:22food security memang ee ini sudah jadi
- 00:41:25isu yang cukup lama kali ya, Prof ya.
- 00:41:27Karena memang ketahanan pangan menjadi
- 00:41:29salah satu hal yang paling krusial
- 00:41:30ketika perutnya sudah kenyang. semua
- 00:41:32bisa dilakukan dan kita banyak impor
- 00:41:34beras dan sebagain tapi yang menarik
- 00:41:36gini Prof. Even satu negara seperti
- 00:41:38China pun yang punya ambisi untuk food
- 00:41:40security, self-sufficient itu enggak
- 00:41:43mampu mereka. Tetap ada importnya ada
- 00:41:46ya. Kedelai mereka impor. Enggak dapat
- 00:41:47dari Amerika, ambil dari Brazil. Betul.
- 00:41:49Betul. Jadi memang apa ya ee angan-angan
- 00:41:52untuk menjadi negara yang semuanya bisa
- 00:41:53diproduksi sendiri itu agak susah
- 00:41:55sebenarnya, Prof. Kan ada isu musiman
- 00:41:58juga kan. Kalau misalnya musimnya lagi
- 00:42:00Elnino kemarin kan produksi berasnya
- 00:42:03menjadi bermasalah. Dan itu yang leads
- 00:42:04toward inflation kemarin kan. He. Jadi
- 00:42:06mungkin gini, Prof. Kita tuh punya
- 00:42:09pemerintah itu kita tuh senang bikin
- 00:42:11program tuh gede langsung gede ya,
- 00:42:13langsung besar ya. Langsung besar ya.
- 00:42:15Tidak belajar dari kegagalan sebelumnya
- 00:42:17tapi selalu bikin lagi yang baru lagi.
- 00:42:18Betul. Nah, kenapa enggak tadi seperti
- 00:42:19yang Prof bilang skalanya mungkin lebih
- 00:42:21micro lagi micro dan tailer terhadap
- 00:42:24kondisi daerahnya. Ya, kalau mungkin di
- 00:42:26Merauke cocok dengan kondisi ini. Saya
- 00:42:29bukan ahli pertanian nih, Prof. Ya, tapi
- 00:42:30perlu melihat bagaimana sih
- 00:42:31karakteristik daerah dan juga
- 00:42:33kebutuhannya. Karena kalau misalnya
- 00:42:35orang ee Papua misalnya disuruh makan
- 00:42:38beras juga mungkin mereka akan enggan
- 00:42:40kan. Itu yang menjadi salah satu tragedi
- 00:42:42beras ini sudah pernah terjadi ketika
- 00:42:44kita merubah orang di Pulau Madura biasa
- 00:42:47makan jagung ee terus semua pegawai
- 00:42:49negeri kita kita kasih beras. Orang di
- 00:42:51Papua diganti sagu Ambon diganti e sagu
- 00:42:54diganti beras. Ini juga dikasih beras.
- 00:42:56Akhirnya import berasnya banyak sekali.
- 00:42:58Betul. Betul. Jadi ee itu memang mungkin
- 00:43:00pemerintah perlu mengevaluasi secara
- 00:43:03reguler ya. Jadi kalau nanti enggak
- 00:43:05berjalan dengan optimal kan bisa
- 00:43:06diperbaiki dengan baik. Nah, ini yang
- 00:43:08sepertinya belum terlalu banyak
- 00:43:09dilakukan oleh pemerintah kita. Iya.
- 00:43:11Kelihatannya ee ekonomi memang harus
- 00:43:13disetel baik-baik ya, harus disusun,
- 00:43:16direncanakan, dibuat blueprint yang
- 00:43:18baik. Walaupun ee mungkin pada setiap
- 00:43:22calon presiden atau ketika sedang ee
- 00:43:25akan ee mengacukan diri menjadi presiden
- 00:43:28selalu membuat rencana dengan tim
- 00:43:29suksesnya. Betul. Tapi itu adalah tim
- 00:43:31sukses yang mungkin juga terbatas yang
- 00:43:33barangkali harus diuji dan dianalisis
- 00:43:35lebih jauh. He. Dan ketika kita berjalan
- 00:43:37tentu kita harus membuat kajian yang
- 00:43:39lebih matang lagi. Sehingga tahap
- 00:43:41pertama memang urutannya ini era fluk
- 00:43:44namanya ya. Banyak hal kecil yang
- 00:43:45bertambah besar yang kita mesti
- 00:43:47waspadai.
- 00:43:49Dan itulah maka setiap pemimpin harus
- 00:43:51aware tahu masalah kemudian harus
- 00:43:53menganalisa lebih dalam dan membuat
- 00:43:55dalam pilot-pilot project sebelum
- 00:43:57dilakukan dalam skala besar. Iya.
- 00:43:59Kemudian eksen lagi kemudian
- 00:44:02komersialkan itu sehingga kemudian bisa
- 00:44:05digelontorkan dananya dan kemudian
- 00:44:07akhirnya kalau ini sudah ee dijalankan
- 00:44:10bisa lakukan secara bertahap dan
- 00:44:11memberikan dampak yang bagus buat kita
- 00:44:13semua dan setiap bangsa tentu tidak bisa
- 00:44:15langsung membangun ekonominya sekejap.
- 00:44:17Betul ya. Baik. Waktu Prof. Ya, kita
- 00:44:19telah bicara panjang lebar tapi yang
- 00:44:21mengkhawatirkan kita semua tentu adalah
- 00:44:23lapangan pekerjaan. Jadi ekonomi ee di
- 00:44:27atas kertas mungkin baik-baik, tetapi
- 00:44:30kita mulai membaca gejala ada hal-hal
- 00:44:34yang bisa menjadi fluk atau bisa
- 00:44:36menimbulkan hal yang tidak beruntung
- 00:44:39bagi kita ya. Tapi kalau kita bisa
- 00:44:41memutar keadaan ini bisa menjadi suatu
- 00:44:44keberuntungan bagi kita. Jadi terima
- 00:44:46kasih Jahen sebagai ekonomi sudah
- 00:44:48diundang telah memberikan
- 00:44:50pandangan-pandangan. Mudah-mudahan
- 00:44:51didengar oleh para pengambil kebijakan.
- 00:44:54Mari kita perbaiki keadaan. Karena
- 00:44:56ketika ekonomi ini terganggu, maka ada
- 00:45:00banyak sekali orang yang akan menjadi
- 00:45:03korban dan tugas kita adalah selalu
- 00:45:05mengingatkannya. Stay relevant.
- 00:45:10[Musik]
- 00:45:11Yeah.
- ekonomi
- Indonesia
- pengangguran
- perang dagang
- daya beli
- lipstick effect
- sektor informal
- ketahanan pangan
- K shape recovery
- strategi pemerintah