00:00:00
Tanggal 13 Juni kemarin, Israel dengan
00:00:02
percaya diri dan nekad memprovokasi Iran
00:00:05
dengan melancarkan serangan
00:00:06
besar-besaran dengan rudal dan roket.
00:00:10
Serangan ini menewaskan beberapa tokoh
00:00:12
militer Iran. Dan setelah dengan berani
00:00:14
memprovokasi Iran, esoknya Iran membalas
00:00:17
Israel dengan serangan rudal yang
00:00:19
menggegerkan Israel. Karena mereka tidak
00:00:22
menyadari kemampuan rudalnya Iran itu
00:00:24
bisa sebegitu hebatnya. Nah, melihat
00:00:27
adanya serangan balasan dari Iran,
00:00:29
Presiden Trump itu meminta Iran menyerah
00:00:32
tanpa syarat. Tapi teman-teman, pemimpi
00:00:33
tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamaini
00:00:35
secara eksplisit mengeluarkan pernyataan
00:00:38
yang bisa diinterpretasikan sebagai
00:00:41
ultimatum dan deklarasi melanjutkan
00:00:43
perang yang artinya mereka menolak
00:00:47
ultimatum Trump. Karena tentu aneh
00:00:49
ketika Israel duluan yang menyerang
00:00:51
Iran, namun ketika dibalas malah dipaksa
00:00:55
menyerah tanpa syarat. Tentu pemerintah
00:00:57
Iran yang sejak berdirinya anti dengan
00:01:00
imperialisme Amerika dan dan Zionis
00:01:03
tentu menolak ultimatum Trump yang
00:01:05
seperti itu. Ini berarti perangnya akan
00:01:09
terus berlanjut. Nah, sementara itu,
00:01:11
Teman-teman, orang-orang di Indonesia
00:01:13
mulai jadi bingung karena yang satunya
00:01:15
itu Zionis dan satunya lagi Syiah yang
00:01:19
juga membantu pembantaian umat Islam di
00:01:22
Suriah, kan gitu. Nah, beberapa
00:01:23
komunitas pengajian atau oknum salafi,
00:01:26
let's say di Indonesia seperti itu,
00:01:28
Teman-teman. Bahkan ada yang
00:01:29
menyimpulkan jika ini sebenarnya perang
00:01:32
palsu atau rekayasa atau sandiwara
00:01:35
seperti itu. Argumen ini tentu dibangun
00:01:38
atas dasar tendensi konflik sektarian
00:01:41
antara Syiah dan Salafi atau Sunni yang
00:01:43
berkaitan pula dengan konflik politik
00:01:45
antar Saudi dan Iran seperti itu. Bahkan
00:01:48
lebih jauh, Teman-teman, sampai ada yang
00:01:50
secara terang-terangan mendukung Yahudi
00:01:53
dengan didasari pada kesimpulan teologis
00:01:56
dan sektarian seperti gambar yang ada di
00:01:59
video ini. Dan ini tentu membuat kaum
00:02:03
Zionis merasa senang dan mereka akan
00:02:05
menggunakan isu konflik sektarian yang
00:02:07
seperti ini untuk menggait dukungan dari
00:02:10
orang Islam sendiri. Saya lihat
00:02:12
teman-teman di atasnya ada tweet dari
00:02:14
divisi penerangan Zionis itu menggunakan
00:02:16
isu ini untuk kepentingan politik
00:02:19
Israel. Sikap berpikir seperti ini
00:02:21
berbahaya teman-teman karena ini bisa
00:02:23
menjurus pada asumsi jika
00:02:25
pengajian-pengajian salafi itu disokong
00:02:27
oleh Israel atau Amerika atau lebih jauh
00:02:31
ini bisa berkembang pada asumsi untuk
00:02:33
membenarkan klaim yang mengatakan bahwa
00:02:36
Salafi Wahabi dibentuk oleh Yahudi atau
00:02:39
Amerika. Jadinya yang dirugikan itu
00:02:41
jemaah salafinya sendiri pada akhirnya.
00:02:44
Nah, ini teman-teman terjadi karena kita
00:02:47
menggaitkan ee konflik politik dengan
00:02:50
konflik teologis dengan erat secara
00:02:52
integral. Akhirnya terjebak pada
00:02:55
kondisi-kondisi yang dilematik seperti
00:02:57
ini hingga melahirkan
00:02:58
kesimpulan-kesimpulan yang bermasalah.
00:03:00
Karena apa? Karena kita terlalu
00:03:04
mengaitkan semua hal yang terjadi dengan
00:03:06
urusan agama. Efeknya nanti muncullah
00:03:09
orang-orang yang membela entitas politik
00:03:11
secara mati-matian dengan bawa-bawa
00:03:14
dalil agama. Misalkan membela Iran
00:03:17
sepenuhnya dengan alasan agama atau
00:03:19
membenarkan semua kebijakan politik
00:03:21
Saudi atas nama agama juga. Akhirnya
00:03:24
ketika pemerintahnya itu membuat sebuah
00:03:26
kebijakan yang bertentangan dengan
00:03:28
agama, alih-alih kita menyangkalnya kita
00:03:31
malah cari-cari alasan dan cari
00:03:34
legitimasi untuk membersihkan nama dari
00:03:37
negara atau entitas politik yang
00:03:39
diagung-agungkan atas nama agama itu.
00:03:42
Akhirnya, Teman-teman, bukan agama yang
00:03:44
menaungi entitas politik, melainkan
00:03:46
politik itu berada di atas agama.
00:03:49
Jadinya semua-semua hal kebijakan,
00:03:51
sikap, dan pernyataan politik itu
00:03:53
dianggap setara dengan agama dan ditarik
00:03:56
serta dikait-kaitkan dengan agama
00:03:58
seperti itu. Akhirnya ketika kita
00:04:00
mengkritik entitas politiknya atau
00:04:03
negaranya itu sampai-sampai dianggap
00:04:05
menghina agamanya juga. Dan efeknya
00:04:08
ketika dihadapkan dengan kondisi yang
00:04:10
dilematis seperti ini gitu ya, maka
00:04:13
muncullah kesimpulan-kesimpulan yang
00:04:15
cacat seperti tadi yang mengatakan bahwa
00:04:18
saya mendukung Israel dengan alasan
00:04:20
agama yang seperti ini, bla bla bla bla
00:04:21
dan sebagainya. Padahal secara faktual
00:04:24
negara inilah negara yang telah banyak
00:04:27
membantai umat Islam. Namun karena
00:04:30
doktrin seperti tadi sudah tertanam,
00:04:32
akhirnya nilai-nilai kemanusiaan itu
00:04:34
ikut terkubur bersamaan dengan akal
00:04:37
sehatnya itu. Dan di episode kali ini,
00:04:39
Teman-teman, kita bukan mencoba untuk
00:04:41
mengiring opini teman-teman untuk
00:04:43
mendukung Iran. Akan tetapi,
00:04:44
Teman-teman, di sini kita hanya menguji
00:04:47
konsistensi di balik klaim yang
00:04:49
mengatakan yang menyatakan bahwa perang
00:04:51
ini adalah perang sandiwara. Nah, kenapa
00:04:53
ini penting? ya, agar tidak ada lagi
00:04:56
orang-orang yang galau seperti tadi
00:04:58
serta orang-orang yang mengucilkan nyawa
00:05:00
manusia seperti tadi atas dasar klaim
00:05:02
sentimen sektarian yang tidak objektif.
00:05:05
Dan perlu dicatat bahwa mengakui perang
00:05:07
ini memang benar-benar nyata bukan
00:05:10
berarti membuat kita harus mendukung
00:05:11
Iran sepenuhnya. Bahkan secara mutlak
00:05:14
menjadi Syiah seperti itu. Enggak
00:05:16
seperti itu, Teman-teman. Logika-logika
00:05:19
beginilah yang menjadi logika paranoid
00:05:21
akibat kita tidak mampu memilah mana
00:05:24
dinamika politik dan mana dinamika
00:05:26
sektarian. Namun teman-teman sebelum
00:05:28
kita bahas lebih lanjut, saya
00:05:29
mengucapkan terima kasih dahulu buat
00:05:30
penonton kami yang sudah mendukung
00:05:31
channel ini secara moral dan materi via
00:05:33
website kita.com. Saya ucapkan terima
00:05:35
kasih atas antusiasnya dan apresiasinya.
00:05:37
Semoga dungan teman-teman diganti dengan
00:05:38
yang lebih baik lagi. Serta semoga
00:05:40
dengan dongan tersebut dapat mempercepat
00:05:41
perkemalan ini. Buat mukup
00:05:43
berpartisipasi teman-teman dapat
00:05:44
mengklik link kebit.com di kolom
00:05:47
deskripsi video maupun di kolom komentar
00:05:48
semangat di bawah video ini.
00:05:51
Alasan pertama kenapa klaim ini tidak
00:05:53
valid adalah karena dampak kerugiannya
00:05:56
itu nyata. Serangan Israel dan balasan
00:05:59
Iran itu menyasar lokasi yang nyata
00:06:02
bukan fiksi. Baik Israel dan Iran itu
00:06:04
mereka sama-sama mencoba menjangkau dan
00:06:07
menyerang infrastruktur militer dan
00:06:09
pemerintahan. Dan tidak ada negara yang
00:06:12
secara sukarela mau mengekspos atau
00:06:15
menghancurkan infrastruktur vital
00:06:16
semacam itu hanya untuk sebuah
00:06:20
pertunjukan.
00:06:21
dan kerusakan yang terjadi serta
00:06:23
kerugian yang diterima dan kita lihat ya
00:06:26
itu bukan video-video yang dibuat di
00:06:28
studio Hollywood sebagai bentuk
00:06:30
sandiwara dan ditambah pula dengan
00:06:32
korban jiwanya. Ini secara fundamental
00:06:35
membantah gagasan sandiwara karena tidak
00:06:38
ada pemerintah yang akan mengorbankan
00:06:40
warga negaranya termasuk perempuan dan
00:06:42
anak-anaknya sebagai korbannya untuk
00:06:45
sebuah pertunjukan atau sandiwara yang
00:06:47
direkayasa dan dipertontonkan kepada
00:06:50
kita. mengklaim bahwa kematian dan
00:06:52
bencana perang ini sebagai direkayasa
00:06:55
berarti tidak menghormati nyawa yang
00:06:57
hilang dan penderitaan yang dialami oleh
00:07:00
individu dan keluarga yang tak terhitung
00:07:02
jumlahnya. Ini yang kita katakan tadi
00:07:04
bahwa narasi-narasi yang dibangun atas
00:07:06
rasa sentimen kelompok dan ditempatkan
00:07:08
pada kondisi yang tidak tepat itu dapat
00:07:11
menghilangkan nilai-nilai kemanusiaan
00:07:13
dan merendahkan nyawa manusia. Ini sama
00:07:16
seperti ilustrasi ketika kondisi darurat
00:07:19
alih-alih segera menolong korban. Kita
00:07:22
malah menanyakan dia dari sekte apa,
00:07:24
dari agama apa, kan gitu ya. Walaupun
00:07:28
nanti yang matinya misalkan nanti itu
00:07:30
atau yang celakanya itu adalah orang
00:07:32
Syiah bukan dari kelompok kita ataupun
00:07:35
bahkan Yahudi seperti itu, itu bukan
00:07:37
berarti kita boleh meremehkan nyawa
00:07:39
mereka seperti orang-orang ini.
00:07:42
Meremehkan nyawa orang-orang ini. Ini
00:07:44
saya enggak sebut nama ya karena biar
00:07:47
enggak kena pelanggaran dari YouTube-nya
00:07:48
gitu. Dan pada akhirnya enggak ada
00:07:51
bedanya Anda dengan mereka kan gitu.
00:07:54
Sebab bisa jadi juga yang menjadi korban
00:07:56
di situ adalah orang Syiah biasa yang
00:07:58
enggak ngerti apa-apa soal konflik Sunni
00:08:00
Syiah karena dia kebetulan lahir di
00:08:03
keluarga Syiah kan seperti itu. Jadi
00:08:06
konsekuensi yang dihasilkan itu terlalu
00:08:08
fatal jika ini semua hanya sekedar
00:08:10
sandiwara saja gitu ya. Nah, alasan
00:08:12
kedua teman-teman itu adalah karena
00:08:14
dampaknya itu terlalu luas dirasakan
00:08:17
seluruh dunia, seluruh elemen manusia.
00:08:20
Karena ini akan mempengaruhi harga
00:08:21
minyak. Apalagi kalau Iran itu memblokir
00:08:24
selat hormus karena pasukan minyak
00:08:25
diekspor melalui jalur ini gitu ya. Dan
00:08:28
selain itu juga ini mengganggu layanan
00:08:30
penerbangan dan rantai logistik global
00:08:32
karena akhirnya transportasinya harus
00:08:35
memilih rute jalur lain yang lebih jauh
00:08:38
dan lebih mahal. Akhirnya akan terjadi
00:08:40
lonjakan harga sembako, ketidakpastian
00:08:43
keuangan, inflasi, dan bisa saja krisis
00:08:45
kalau berlanjut. Yang tentunya dirasakan
00:08:47
oleh semua orang semua lapisan manusia,
00:08:50
bukan kita aja yang dianggap sebagai
00:08:52
main karakternya. Sehingga ini bukan
00:08:54
sekedar pertunjukan yang dipertuntukkan
00:08:56
buat kita yang Sunni. Karena dampaknya
00:08:58
itu juga untuk seluruh dunia. Dan jika
00:09:01
semua ini hanya pura-pura semata,
00:09:04
rekayasa semata demi mempengaruhi
00:09:06
persepsi kita, maka pertunjukan ini
00:09:09
seharusnya memiliki biaya yang sangat
00:09:11
besar dan Israel serta Iran harus melobi
00:09:14
negara-negara lain dan membayar mereka
00:09:17
untuk menerima resiko dampak yang
00:09:19
terjadi demi sebuah drama yang
00:09:21
dipertontonkan pada kita kan gitu. Nah,
00:09:23
alasan ketiga teman-teman adalah karena
00:09:26
adanya ancaman internasional. Jadi,
00:09:28
warga internasional termasuk
00:09:29
negara-negara dalam kelompok E G7 atau
00:09:32
G7 itu mengecam Iran dan mereka itu
00:09:34
berpihak pada Israel. Nah, di sisi lain
00:09:37
Indonesia dan 22 negara lainnya itu juga
00:09:39
mengecam perang ini agar keduanya
00:09:42
berhenti. Nah, kalau perang ini hanya
00:09:44
sebagai sandiwara, maka berarti semua
00:09:47
warga dunia bahkan pejabat dan presiden
00:09:49
negara-negara Islam sekaligus kerajaan
00:09:52
Saudi bahkan negara kita sendiri,
00:09:54
presiden negara kita sendiri itu juga
00:09:57
ikut sebagai pemeran dalam sandiwara
00:10:00
perang antara Israel dan Iran. Ini yang
00:10:03
dipertontonkan kepada kita. Sekali lagi.
00:10:06
Nah, pertanyaannya sespesial apa kita
00:10:09
sehingga kita disuguhkan pertunjukan
00:10:11
sandiwara yang pemerannya seluruh
00:10:13
masyarakat dunia demi mengubah persepsi
00:10:15
kita? Ini malah jadi seperti sindrom
00:10:18
halusinasi di mana menganggap hanya kita
00:10:21
sebagai karakter utama dan semua yang
00:10:23
ada di dunia adalah NPC-nya. Hanya kita
00:10:27
yang benar-benar nyata dan seluruh dunia
00:10:29
itu sedang berkonspirasi demi sebuah
00:10:31
pertunjukan sandiwara pada kita. Kan ini
00:10:33
aneh untuk sebuah realita gitu ya. Nah,
00:10:36
dengan ketiga alasan inilah membuat
00:10:38
teori sandiwara ini menjadi teori
00:10:40
konspirasi yang sangat mahal biayanya
00:10:42
karena pemerannya bukan hanya Iran dan
00:10:44
Israel tapi juga masyarakat dunia.
00:10:46
Karena kalaupun masyarakat dan
00:10:48
pemerintahan lain di dunia ini ee tidak
00:10:51
ikut jadi dalam pemeran dalam
00:10:53
pertunjukan ini dan ini hanya konspirasi
00:10:56
sandiwara saja antara Iran dan Israel
00:10:59
mereka berdua saja, maka sudah pasti
00:11:01
negara-negara lain sudah membongkarnya
00:11:03
terlebih dahulu skenario Amerika.
00:11:06
Kenapa? Karena mereka tahu sandiwara ini
00:11:09
akan menyusahkan negara-negara dan
00:11:11
warganya masing-masing. Sebab dampaknya
00:11:13
itu pada skala global. Kan seperti itu
00:11:16
logikanya. Jadinya teman-teman untuk
00:11:19
mempertahankan teori sandiwara ini maka
00:11:22
seseorang itu harus percaya pada
00:11:24
skenario konspirasi yang kompleks dan
00:11:26
rumit serta mahal ya serta sangat tidak
00:11:29
masuk akal dan dilaksanakan dengan
00:11:31
sempurna yang melibatkan banyak aktor
00:11:33
korban yang direkayasa, data ekonomi
00:11:35
yang dibuat-buat dan sebagainya. Sebuah
00:11:38
skenario yang jauh lebih tidak masuk
00:11:40
akal daripada realitas konflik
00:11:42
geopolitik dan ideologis kan gitu. Dan
00:11:45
episode kali ini teman-teman sekali lagi
00:11:47
ini dibuat bukan untuk mengiring opini
00:11:50
teman-teman agar mendukung Iran. Negara
00:11:52
yang juga mendukung rezim Basyar Asad
00:11:54
dan Hizbul yang terang-terangan
00:11:57
membantai umat Islam di Syam. Enggak
00:11:59
seperti itu, gitu ya. Dan juga ini bukan
00:12:02
berarti mereduksi fakta kejahatan Iran
00:12:04
ataupun kesesatan Syiah dan juga bukan
00:12:07
untuk memberikan harapan agar Iran
00:12:10
menjadi pahlawan bagi Palestina. Enggak
00:12:12
seperti itu. Enggak ke situ arahnya gitu
00:12:14
ya. Karena bukan itu objek pembahasan
00:12:17
kita. Sebab video ini dibuat hanya untuk
00:12:20
meluruskan cara berpikir kita agar mampu
00:12:22
menalar lebih kompleks lagi dan objektif
00:12:25
lagi mengenai suatu argumen atau klaim
00:12:28
agar tidak ee tidak lagi muncul
00:12:31
orang-orang seperti tadi yang
00:12:32
terang-terangan memberikan dukungan pada
00:12:34
mereka ini atas dasar sentimen
00:12:37
sektarian.
00:12:39
Padahal merekalah entitas di bumi saat
00:12:42
ini yang paling banyak membunuh dan
00:12:44
membantai orang Islam dalam waktu yang
00:12:46
singkat. Dan pada intinya jika kita
00:12:48
bergumul pada dilema sektarian pada
00:12:51
kondisi yang seperti ini, pada saat
00:12:53
kondisi yang sekarang ini, lebih baik
00:12:55
kita diam dan netral saja daripada
00:12:57
kar-kar dan semakin menimbulkan
00:13:00
kebingungan dan kecatan berlogika serta
00:13:02
merusak citra nilai-nilai luhur dalam
00:13:05
agama. Ya, mungkin sekarang di pikiran
00:13:07
Anda muncul ragam pertanyaan seperti
00:13:09
kenapa Iran begitu ingin mengalahkan
00:13:11
Israel? Apa agenda Iran di negeri
00:13:13
Palestina? Kenapa mereka enggak dari
00:13:16
dulu nyerang Israel? Kenapa mereka
00:13:18
begitu berani mengambil resiko demi
00:13:20
Palestina? Dan kenapa negara-negara Arab
00:13:22
tidak senekad mereka?
00:13:25
Ya, walaupun enggak bisa kita bahas ya
00:13:27
di video kali ini. Pada intinya
00:13:29
teman-teman sikapi itu semua dalam
00:13:32
konteks politik.
00:13:34
Sebab kenapa Iran begitu membenci
00:13:36
Israel, begitu berani dan nekad ini ada
00:13:38
kaitannya dengan faktor politik dan
00:13:40
ideologi politiknya Khumaini. Sebuah
00:13:43
ideologi yang membentuk negara Iran
00:13:44
modern ini selepas revolusi. Tapi
00:13:47
bagaimana pendapat teman-teman? Coba
00:13:49
komentar di bawah video ini. Kalau video
00:13:51
ini bermanfaat, silakan like dan share
00:13:53
bil biar banyak yang tahu. Sampai jumpa
00:13:55
di e besok berikutnya. Wassalamualaikum
00:13:57
warahmatullahi wabarakatuh. Salam damai.