Anggaran Tekor, PPN Capai Rekor

00:15:55
https://www.youtube.com/watch?v=xyGGemYcj-Y

Résumé

TLDRKerajaan Indonesia merancang untuk menaikkan PPN daripada 11% kepada 12% berkuatkuasa 1 Januari 2025. Langkah ini diambil untuk menambah hasil pendapatan negara dan mengurangi defisit belanjawan, tetapi ia menimbulkan kebimbangan mengenai kesannya terhadap daya beli pengguna dan inflasi. Wacana yang diutarakan oleh pakar dari INF, Rizal Tfiur Rahman, menyorot bahawa walau terdapat pengecualian untuk keperluan asas dan barang mewah, kesan domino terhadap harga dan daya beli mungkin sukar dikawal. Para peniaga dan pengguna dijangka terkesan akibat peningkatan kos yang boleh memicu inflasi dan menekan kapasiti belanja. Tambahan pula, Rizal mencadangkan agar langkah-langkah lebih strategik dan berjangka panjang seperti meningkatkan produktiviti dan penggunaan teknologi yang efisien, serta penegakan undang-undang untuk memulihkan dana awam dari rasuah, dilaksanakan untuk mengatasi masalah ekonomi tanpa bergantung sepenuhnya kepada peningkatan cukai.

A retenir

  • 📈 PPN 12% mulai 2025 untuk tambah hasil negara.
  • 📉 Kesan ke atas daya beli dan inflasi dibimbangi.
  • 🏠 Barang mewah termasuk dalam senarai kenaikan PPN.
  • 🌾 Pengecualian barang asas tidak menjamin kestabilan harga.
  • 💡 Kerajaan sedia pelbagai insentif ekonomi.
  • 💰 Pakej insentif mungkin tidak mencukupi untuk semua lapisan masyarakat.
  • 🤔 Kebijakan dianggap berisiko untuk kestabilan pasaran.
  • 🚀 Cadangan untuk tingkatkan produktiviti dan teknologi.
  • 🕵️ Penegakan undang-undang boleh bantu pulihkan dana sesat.
  • 📊 Pakar gesa intervensi lebih baik untuk stabilkan harga.

Chronologie

  • 00:00:00 - 00:05:00

    Pemerintah merancang untuk meningkatkan tarif PPN dari 11% ke 12% mulai 2025 untuk meningkatkan penerimaan negara dan mengurangi defisit anggaran. Ada kekhawatiran bahwa ini dapat menekan konsumsi, terutama di kalangan masyarakat kelas menengah dan tinggi. Kebijakan ini juga mungkin memicu inflasi dan kenaikan harga barang kerana sensitivitas pasaran terhadap perubahan harga.

  • 00:05:00 - 00:10:00

    Walaupun pemerintah telah mengumumkan pengecualian untuk barang-barang asas, kenaikan tarif PPN tetap dikhawatirkan akan memengaruhi harga dan konsumsi secara luas. Ada paket insentif ekonomi yang dirancang untuk meringankan beban tetapi dianggap tidak cukup kuat atau tidak tepat sasaran. Dampak kenaikan PPN dirasa lebih berat bagi kelas menengah ke bawah meskipun ada usaha mitigasi dari pemerintah.

  • 00:10:00 - 00:15:55

    Selain kenaikan PPN, penting adanya intervensi tambahan untuk menjaga kestabilan harga. Solusi lain yang diusulkan melibatkan peningkatan penerimaan negara melalui optimalisasi sumber daya alam dan penanganan korupsi. Pemerintah disarankan mengambil langkah yang dapat memberikan dampak jangka panjang dengan memperhatikan kemungkinan dampak lain yang lebih luas dan mahal bagi ekonomi.

Carte mentale

Vidéo Q&R

  • Kenapa kerajaan menaikkan PPN dari 11% ke 12%?

    Untuk meningkatkan penerimaan negara dan mengurangkan defisit belanjawan.

  • Adakah barang keperluan asas dikecualikan daripada kenaikan PPN ini?

    Barang keperluan asas seperti beras dan telur dikecualikan, tetapi masih tiada jaminan harga tidak akan meningkat.

  • Bagaimana kenaikan PPN ini mempengaruhi ekonomi?

    Ia boleh menekan daya beli, meningkatkan inflasi dan menyebabkan penurunan perbelanjaan pengguna.

  • Apakah kebimbangan para peniaga terhadap kenaikan PPN?

    Para peniaga bimbang kenaikan ini akan menaikkan harga barang mewah dan menambah kos produksi mereka.

  • Adakah terdapat pengecualian untuk barang mewah?

    Ya, barang mewah seperti kenderaan dan hartanah dikenakan PPN, tetapi tafsiran barang mewah masih kurang jelas.

  • Apa langkah kerajaan untuk mengurangkan kesan kenaikan PPN kepada rakyat?

    Kerajaan menyediakan pakej insentif ekonomi termasuk diskaun bil elektrik dan subsidi lain.

  • Mengapa kebijakan menaikkan PPN dianggap berisiko?

    Kerana ia boleh mempengaruhi struktur pasaran dan menambah ekonomi kos tinggi.

  • Adakah kesan kenaikan PPN kepada masyarakat kelas menengah?

    Peningkatan kos dan penurunan daya beli diperkatakan akan lebih terasa dalam masyarakat kelas menengah.

  • Apa alternatif lain yang dicadangkan untuk mengurangkan defisit tanpa menaikkan PPN?

    Alternatif seperti mengoptimalkan sumber alam, meningkatkan produktiviti, dan penguatkuasaan undang-undang terhadap korupsi.

  • Bagaimana kerajaan boleh menstabilkan harga pasaran?

    Dengan memastikan intervensi yang efektif dan pelaksanaan langkah penstabilan harga yang tepat.

Voir plus de résumés vidéo

Accédez instantanément à des résumés vidéo gratuits sur YouTube grâce à l'IA !
Sous-titres
id
Défilement automatique:
  • 00:00:00
    tahun baru aturan Baru pemerintah akan
  • 00:00:01
    menaikkan tarif pajak pertambahan nilai
  • 00:00:03
    atau PPN dari 11% Jadi 12% per 1 Januari
  • 00:00:07
    2025 alasannya supaya bisa meningkatkan
  • 00:00:09
    penerimaan negara dan mengurangi defisit
  • 00:00:11
    anggaran lalu akankah kebijakan ini jadi
  • 00:00:14
    solusi fiskal yang efektif atau justru
  • 00:00:16
    memperburuk kondisi ekonomi nah kami
  • 00:00:18
    akan membahasnya sore hari ini dengan
  • 00:00:19
    head of center INF Mas Rizal tfiur
  • 00:00:22
    Rahman dan kami in discllaimer terlebih
  • 00:00:24
    dahulu bahwa tim CNN Indonesia juga
  • 00:00:26
    sudah mengundang pihak Istana
  • 00:00:27
    Kepresidenan untuk bergabung dalam sesi
  • 00:00:29
    dialog ini untuk bisa memberikan
  • 00:00:31
    perspektif dari pemerintah namun hingga
  • 00:00:33
    kini masih belum bisa bergabung Saya
  • 00:00:35
    langsung menyapa Mas ee Rizal Selamat
  • 00:00:38
    sore Mas
  • 00:00:39
    Rizal Selamat sore Mbak Diana Mas Rizal
  • 00:00:42
    ini tadi Di paket E berita sebelumnya
  • 00:00:44
    sudah disampaikan ya sebenarnya
  • 00:00:46
    dampak-dampak dan lain sebagainya
  • 00:00:47
    kemudian ee terutama kaum menengah yang
  • 00:00:50
    mungkin semakin bisa di ee tekan begitu
  • 00:00:54
    ya e ada ee proyeksi tambahan biaya dan
  • 00:00:57
    lain sebagainya nah ini meskipun ada
  • 00:00:58
    pengecualian ya Mas Ya seperti barang e
  • 00:01:00
    kebutuhan pokok seperti beras telur dan
  • 00:01:03
    lain sebagainya tapi apakah memang
  • 00:01:05
    pengecualian ini benar-benar bisa
  • 00:01:07
    menjamin harga kebutuhan pokok ini tidak
  • 00:01:09
    naik
  • 00:01:10
    begitu saya kira enggak ada jaminan ya
  • 00:01:13
    jadi justru KPN 12% ini meskipun untuk
  • 00:01:16
    barang meah baik itu kendaraan properti
  • 00:01:20
    eh pendidikan
  • 00:01:24
    kesehatan karena market ini enggak bisa
  • 00:01:27
    dikendalikan Siapa yang bisa
  • 00:01:28
    mengendalikan market bahkan listing
  • 00:01:31
    barang-barang yang definisi mewah sampai
  • 00:01:34
    sekarang kan
  • 00:01:36
    ditungguleh para pengusaha dan pengusaha
  • 00:01:41
    juga memang sangat khawatir ya dengan
  • 00:01:45
    ini terutama mereka yang memproduksi
  • 00:01:48
    barang-barang mewah ini kekhawatiran itu
  • 00:01:52
    kemungkinan akan
  • 00:01:54
    [Musik]
  • 00:01:57
    terjadiud atau komoditya juga akan naik
  • 00:02:01
    UN daya beli terkena duluan nih ya yang
  • 00:02:05
    berpendapatan tinggi
  • 00:02:07
    nah kemudian juga di eh rumah tangga
  • 00:02:11
    menengah rumah tangga menengah juga
  • 00:02:13
    mereka akan kumtion gitu ya mereka lebih
  • 00:02:17
    baik eh apa kalupun punya kelebihan
  • 00:02:21
    mereka akan simpan untuk jaga-jaga yang
  • 00:02:23
    lebih dan ini yang dikhawatirkan
  • 00:02:25
    terjadiing pengetatan atau juga
  • 00:02:28
    jaga-aga ya konsumsi akan terhentak eh
  • 00:02:34
    turun atau juga ee apa namanya akan
  • 00:02:37
    ladai gitu dan ini ya tentu akan sangat
  • 00:02:42
    dikhawatirkan karena akan berpengaruh
  • 00:02:44
    terhadap e produk domestik brut kita nah
  • 00:02:48
    lagi-lagi misalnya eh PPN 12% ini juga
  • 00:02:52
    akan menstimulus dan menggerek
  • 00:02:55
    harga-harga ya jadi penurunan
  • 00:02:58
    consumption ini tidak hanya karena
  • 00:03:01
    eh
  • 00:03:02
    terjadinya kemungkinan besar peluang
  • 00:03:05
    cring out tapi juga inflasi jadi akan
  • 00:03:08
    menggerek harga-harga meskipun harga
  • 00:03:11
    misalnya sembak tidak naik tapi namanya
  • 00:03:15
    harga ya di level konsumen maupun di
  • 00:03:19
    pasar itu pasti sangat sensitif gitu
  • 00:03:22
    jadi pajak dengan harga itu
  • 00:03:25
    sensitivitasnya sangat tinggi ya
  • 00:03:27
    Terhadap Peningkatan biaya produksi dan
  • 00:03:29
    harga itu sendiri harga produksi yang
  • 00:03:31
    kemudian akan mendorong
  • 00:03:33
    ee apa namanya harga harga barangnya dan
  • 00:03:37
    itu tentu kalau ya bersama-sama harga
  • 00:03:39
    naik mak akanan inflasi
  • 00:03:42
    apalagi barang mewah
  • 00:03:45
    properti kemudian juga pendidikan
  • 00:03:48
    kesehatan selama ini juga punya
  • 00:03:50
    kontribusi terhadap eh apa namanya
  • 00:03:53
    inflasi karena sebagai voltility eh infl
  • 00:03:57
    gitu ya ini saya kira jadi eh catatan
  • 00:04:01
    begitu ya bahwa PPN 12% punya potensi
  • 00:04:06
    besar dialan menekan consumption yang
  • 00:04:09
    ujungnya pertumbuhan ekonomi yang
  • 00:04:12
    ditargetkan oleh pemerintah di tahun
  • 00:04:15
    depan ini 53 apa katakan di APBN
  • 00:04:18
    5,2% harapannya 5,3% dijmn Katakanlah
  • 00:04:23
    itu sangat mungkin sangat sulit gitu
  • 00:04:25
    sangat sulit gitu karena lagi-lagi hanya
  • 00:04:28
    mengandalan consumption tahun depan
  • 00:04:31
    investasi juga saya kira realisasinya
  • 00:04:34
    apalagi kalau kita siklikal setiap
  • 00:04:37
    pergantian presiden tahun depannya
  • 00:04:39
    biasanya tantangannya cukup besar
  • 00:04:41
    terjadi penyesuaian eh kinerja ya
  • 00:04:44
    kemudian koordinasi dan sinkronisasi di
  • 00:04:46
    dalam menjalankan program-program he Oke
  • 00:04:49
    berarti ini memang berpotensi untuk
  • 00:04:51
    menekan e daya beli di masyarakat begitu
  • 00:04:54
    ya terlebih ini sebenarnya agak cukup
  • 00:04:56
    membingungkan begitu ya Mas Rizal ya
  • 00:04:57
    Terutama ketika saya mendengar begitu
  • 00:04:59
    itu awalnya pemerintah menyebutkan Oh
  • 00:05:01
    ini hanya untuk barang mewah saja tetapi
  • 00:05:03
    ketika disampaikan barang mewah dalam
  • 00:05:05
    pikiran saya itu mungkin barang-barang
  • 00:05:07
    branded otomotif dan lain sebagainya
  • 00:05:09
    tapi ini ternyata ketika diumumkan
  • 00:05:11
    misalnya beras premium kemudian daging
  • 00:05:14
    sapi premium kemudian ada juga ee apa eh
  • 00:05:17
    Rumah Sakit ee yang termasuk kategori
  • 00:05:20
    premium dan lain sebagainya Sehingga
  • 00:05:21
    tadi yang Mas Rizal Sebutkan ya Ini
  • 00:05:23
    pasti tentu tidak ada jaminan ee satu
  • 00:05:25
    dan yang lainnya itu tidak saling
  • 00:05:26
    berkaitan nah tapi pemerintah ini kan
  • 00:05:28
    mengklaim sudah menyiapkan paket
  • 00:05:30
    kebijakan ekonomi nih Mas untuk
  • 00:05:31
    kesejahteraan ee dengan total 445,3
  • 00:05:35
    triliun ada 15 jenis insentif Kalau saya
  • 00:05:37
    tidak salah ada diskon listrik yang
  • 00:05:39
    hanya 2 bulan sebenarnya kemudian ada
  • 00:05:42
    50% iuran jaminan kecelakaan kerja untuk
  • 00:05:44
    kelas menengah diklaim untuk bisa e
  • 00:05:46
    menekan eh potensi naiknya e beban biaya
  • 00:05:50
    Nah itu sudah tepat sasaran belum ya Mas
  • 00:05:53
    Rizal I memang pemerintah kan sudah buat
  • 00:05:56
    eh mitigasi antisipatif gitu ya dengan
  • 00:05:59
    berbagai Sebai eh kebijakan eh
  • 00:06:02
    supportingnya Tapi nampaknya eh seperti
  • 00:06:06
    hanya listrik misalnya ya eh 2 bulan 50%
  • 00:06:10
    bagi yang tidak di bawah 3.300
  • 00:06:14
    misal rasanya itu juga tidak nendang
  • 00:06:17
    yang yang di bawah itu kan mayoritas
  • 00:06:19
    menengah ke bawah ya menengah ke bawah
  • 00:06:22
    dan eh seolah-olah pemerintah itu
  • 00:06:25
    menanggung kan atau mensubsidi kan pada
  • 00:06:28
    das menubsidi mensubsidi eh ke tidak
  • 00:06:32
    diberlakukannya atau apa diberikan
  • 00:06:34
    diskon 50 tapi dalam 2 bulan
  • 00:06:36
    hitung-hitungan pemerintah kemungkinan
  • 00:06:38
    ya itu masih masuklah gitu ya tapi
  • 00:06:41
    nyatanya Kalau menurut saya bukan itu
  • 00:06:43
    substansinya tapi justru karena perilaku
  • 00:06:47
    marketnya perilaku pasar eh komoditas
  • 00:06:50
    yang eh mempengaruhi inflasi di di
  • 00:06:52
    Indonesia ini ya Eh selain komodita apa
  • 00:06:56
    namanya sembelin energi ka listrik gitu
  • 00:06:59
    itu sangat sensitif gitu terhadap
  • 00:07:01
    perubahan harga ini termasuk juga secara
  • 00:07:05
    teknis operasional di lapangan Bagaimana
  • 00:07:08
    pemerintah memonitor pelaksanaan ini
  • 00:07:11
    efektif meskipun ada program-program
  • 00:07:14
    tadi antisipasi untuk kelas menengah ke
  • 00:07:16
    bawah atau kelas miskin gitu ya dengan
  • 00:07:18
    program-program kemiskinan atau juga ada
  • 00:07:21
    juga beberapa program-program yang lain
  • 00:07:23
    tapi implementasinya kan tidak bisa
  • 00:07:27
    berefek pada saat itu ya Bahkan eh
  • 00:07:31
    implementasinya juga membutuhkan waktu
  • 00:07:33
    ada
  • 00:07:34
    time ya dan di bulan pertama yaulan eh
  • 00:07:41
    pertama tahun depan kemungkinan terjadi
  • 00:07:43
    gitu ya implasinya di tanggal 1 Januari
  • 00:07:47
    2025 akan terjadi ekonomi yang itu akan
  • 00:07:51
    menurunkan
  • 00:07:53
    melandaikan
  • 00:07:54
    konsumsiyarakatyarakat akan jaga-aga
  • 00:07:57
    bahkan kemungkinan itu juga berpengaruh
  • 00:07:59
    di akhir tahun ini orang tidak lagi
  • 00:08:02
    ketika misalnya mendapatkan gaji gitu ya
  • 00:08:05
    apalagi gajinya juga sekarang meskipun
  • 00:08:08
    naik Katakanlah tahun depan tapi rasanya
  • 00:08:10
    juga tidak akan memberikan eh apa
  • 00:08:13
    namanya dampak yang cukup segkan
  • 00:08:15
    terhadap pengeluaran mereka to terjadi
  • 00:08:17
    kenaikan yang cukupedirikan gitu bahkan
  • 00:08:20
    lebih kecil kenaikan gaji upah dibanding
  • 00:08:23
    dengan naiknya atau angkanya karena kan
  • 00:08:26
    ini Angka psikologis Ini du digit ya
  • 00:08:28
    angka kan du digit meskipun kenaikan 1%
  • 00:08:31
    tapi psikologis di di market atau di
  • 00:08:35
    pasar ini sangat besar gitu dan ini akan
  • 00:08:39
    menggerek harga-harga baik harga yang
  • 00:08:42
    tadi mewah atau Premium yang middle
  • 00:08:45
    maupun yang bawah karena para pelaku
  • 00:08:49
    usaha mereka juga tidak ingin rugi atau
  • 00:08:52
    tidak ingin eh apa namanya mengalami eh
  • 00:08:56
    penurunan revenya sehingga mereka akan
  • 00:08:59
    melakukan penyesuaian
  • 00:09:01
    hargaitu
  • 00:09:02
    apalagi kondisi ini yang dikhawatirkan
  • 00:09:05
    justru banyak pemburu rente yang
  • 00:09:07
    memanfaatkan situasi ini yang tadinya
  • 00:09:09
    tidak masuk Lis eh PPN tapi kemudian
  • 00:09:12
    jadi masuk dan siapa ini yang bisa
  • 00:09:14
    mengendalikan ini kan barang-barang juga
  • 00:09:17
    buaketnya kan banyak sekali gitu
  • 00:09:19
    komoditas ini ya Katakanlah eh eh apa
  • 00:09:23
    dengan jumlah tertentu ya hampir di
  • 00:09:25
    baket ekonomi itu kan 144 komoditi
  • 00:09:28
    Katakanlah begitu
  • 00:09:30
    Bagaimana kalau semuanya naik dan itu
  • 00:09:32
    kan ee itu yang mestinya pemerintah
  • 00:09:34
    antisipatif gitu dengan itu bahkan ya
  • 00:09:37
    seaganya ketika terjadi kenaikan harga
  • 00:09:40
    misalnya berpotensi kenaikan harga Apa
  • 00:09:42
    yang harus dilakukan pemerintah agar ini
  • 00:09:45
    tidak eh apa namanya justru menurunkan
  • 00:09:48
    daya beli kemudian menambah
  • 00:09:51
    ketidakberdayaan konsumsi untuk kelas
  • 00:09:54
    menengah gitu karena kelas menengah
  • 00:09:56
    justru sekarang yang sedang ee mengalami
  • 00:09:59
    pemerosotan daya beli ini meskipun ada
  • 00:10:02
    6,5% untuk menaikkan eh upah mereka Tapi
  • 00:10:06
    nampaknya ini enggak Happy juga
  • 00:10:09
    gitu berarti ini artinya Mas Rizal e
  • 00:10:12
    selain ada stimulus ataupun tadi ee
  • 00:10:14
    paket-paket eh kebijakan tambahan l dari
  • 00:10:18
    pemerintah untuk meredam dampak PPN 12%
  • 00:10:20
    ini terutama untuk kaum menengah ini
  • 00:10:22
    harus juga ada intervensi tambahan
  • 00:10:24
    begitu menurut Mas Rizal terutama untuk
  • 00:10:26
    bisa menjaga harga-harga agar tetapab
  • 00:10:29
    jadi tidak hanya paket-paket yang
  • 00:10:31
    kemarin ee sempat disampaikan ataupun
  • 00:10:33
    ditawarkan tetapi juga ee perihal
  • 00:10:35
    stabilitas harga juga harus dijaga
  • 00:10:37
    begitu ya Mas Rizal ya Iya memang betul
  • 00:10:41
    justru menurut saya yang
  • 00:10:43
    eh apa yang terkena PPN ini kan otomatis
  • 00:10:46
    harga naik he ya Nah ini list
  • 00:10:50
    barang-barangnya yang mana nih gitu ya
  • 00:10:52
    terus secara teknis Seperti apa misalnya
  • 00:10:56
    sektor pendidikan bidang pendidikan
  • 00:10:57
    sekolah-sekolah internasional atau juga
  • 00:10:59
    ee kesehatan ya rumah sakitrumah sakit
  • 00:11:03
    yang internasional yang premium ya
  • 00:11:05
    premium itu yang mana gitu dan Ini kan
  • 00:11:07
    harus clear oke justru jangan sampai apa
  • 00:11:11
    terjadi gojolak baru yang kemudian Ya
  • 00:11:13
    udah ramai-ramai naikin aja harga
  • 00:11:15
    gitu dan ini kan yang dikhawatirkan G he
  • 00:11:19
    oke eh Mas Riz he saya mau tanya juga
  • 00:11:22
    ini soal kenaikan tarif PPN ini kan
  • 00:11:24
    memang dirasa tidak tepat ya tadi e
  • 00:11:26
    masizal juga sempat menyebutkan ini daya
  • 00:11:28
    beli masyarakat juga sebenarnya Ee tidak
  • 00:11:31
    dalam kondisi yang sudah pulih begitu
  • 00:11:34
    misalnya sudah dalam kondisi baik begitu
  • 00:11:36
    tapi sebenarnya apa sih mas sebenarnya
  • 00:11:37
    eh solusi yang tepat menurut eh
  • 00:11:40
    teman-teman di indef begitu misalnya
  • 00:11:43
    untuk bisa mengurangi ee defisit
  • 00:11:45
    anggaran tetapi juga tidak membebani
  • 00:11:49
    masyarakat begitu kebijakan Seperti apa
  • 00:11:51
    kalau misalnya kita boleh memilih untuk
  • 00:11:54
    Ee tidak menaikkan tarif PPN begitu
  • 00:11:57
    karena kan sudah ada banyak petisi juga
  • 00:11:58
    ya Ee kita tidak tahu apakah ini akan
  • 00:12:00
    berkembang tetap di 1 Januari pemerintah
  • 00:12:03
    tetap tok begitu ya di 1 Januari atau
  • 00:12:04
    tidak ada solusi lain enggak sih Mas
  • 00:12:06
    atau kebijakan lain yang bisa
  • 00:12:08
    dimaksimalkan selain menaikkan tarif PPN
  • 00:12:11
    Ini pertama penerimaan negara itu kan
  • 00:12:14
    banyak Eh Macamnya ya dari pajak gitu ya
  • 00:12:18
    yang kedua dari non pajak misalnya
  • 00:12:21
    memanfaatkan sumber daya alam kita gitu
  • 00:12:23
    ya melalui ee optimalisasi maupun
  • 00:12:27
    akselerasi ee eh apa namanya
  • 00:12:30
    investasinya plus juga mampu mendorong
  • 00:12:33
    nilai tambahnya melalui industri
  • 00:12:37
    industrialisasi ituusnya bisanya
  • 00:12:39
    dilakukan dan itu bisa memberikan eh
  • 00:12:43
    kontribusi yang sustain dan jangka
  • 00:12:45
    panjang cuma nampaknya pemerintah kan
  • 00:12:47
    kalau misalnyaambil pajak itu kan jangka
  • 00:12:49
    pendek ingin cepat gitu Padahal
  • 00:12:51
    pemerintah seharusnya mengambil
  • 00:12:54
    kebijakan yang yang fundamental gitu ya
  • 00:12:57
    dan juga jangka panjang yang kedua kan
  • 00:12:59
    bisa juga dari
  • 00:13:01
    eh apa namanya dari
  • 00:13:04
    eh apa namanya uang gitu ya yang selama
  • 00:13:08
    ini justru diselewengkan ya Saya kira
  • 00:13:11
    ini juga banyak ya kasus-kasus yang
  • 00:13:14
    cukup besar misalnya uang eh Katakanlah
  • 00:13:17
    pelaku korupsi misalnya ya yang selama
  • 00:13:20
    ini belum selesai ya Itu juga saya kira
  • 00:13:22
    menjadi eh penerimaan negara Apalagi itu
  • 00:13:25
    uang negara Misalnya ini kan juga e
  • 00:13:28
    harusnya dilakukan terus yang ketiga
  • 00:13:31
    karena karena kalau misalnya government
  • 00:13:33
    la enforcement kuat Gitu ya terutama eh
  • 00:13:37
    uang negara yang diselewengkan kemudian
  • 00:13:39
    diambil lagi ya Dan itu menjadi hak eh
  • 00:13:43
    untuk digunakan oleh negara
  • 00:13:44
    untukemakmuran rakyat Saya kira itu juga
  • 00:13:46
    menjadi salah satu
  • 00:13:48
    solusinya yang ketiga memang
  • 00:13:51
    eh apa namanya bagaimana meningkatkan
  • 00:13:54
    produktivitas gitu ya produktivitas
  • 00:13:56
    semua sektor melalui apa ya gitu ya Saya
  • 00:14:00
    kira melalui dorongan produktivitas
  • 00:14:03
    kayak teknologi memanfaatkan teknologi
  • 00:14:06
    yang ada ya untuk meningkatkan produksi
  • 00:14:08
    kan memang e nilai tambahnya harus
  • 00:14:10
    didorong eh apa namanya teknologinya dan
  • 00:14:13
    itu optimalisasi teknologi menjadi
  • 00:14:15
    penting meskipun memang jangka panjang
  • 00:14:17
    gitu tetapi pemerintah kalau jangka
  • 00:14:19
    pendek seyogianya mengambil satu
  • 00:14:23
    kebijakan yang tidak punya dampak ikutan
  • 00:14:26
    yang banyak begitu kalau misalnya pajak
  • 00:14:29
    ya katakan apaja yang dinaikkan
  • 00:14:31
    khususnya PPN ini ke
  • 00:14:34
    mana-manaesannya dan ini terjadi
  • 00:14:36
    perubahan struktur market
  • 00:14:39
    struktur market setiapod yang ada gitu
  • 00:14:42
    dan ini kan sulit lagi membalikkan lagi
  • 00:14:45
    kondisi market stabil kalau pemerintah
  • 00:14:47
    bisa menjamin untuk mengembalikan lagi
  • 00:14:50
    ya danstabilisasi harga
  • 00:14:53
    itu tetapi itu tidak mudah gitu ya
  • 00:14:57
    ketikaga naik ituak bisa lagi tidak
  • 00:15:00
    mudah gitu dan ini berisiko sehingga
  • 00:15:03
    transmisi ekonomi ketika PPN naik maka
  • 00:15:06
    ini akan menambah beban biaya bagi Sisi
  • 00:15:10
    produsen dan harga
  • 00:15:12
    ehi produk bagi
  • 00:15:14
    konsumen dan ini tentu akan menjadi
  • 00:15:18
    ekonomi biaya mahal ini yang saya kira
  • 00:15:21
    menjadi catatan
  • 00:15:23
    penting oke Baik terima kasih Mas kita
  • 00:15:26
    harapkan nanti di tahun baru di 2025
  • 00:15:29
    tentu ee entah itu kaum menengah bawah
  • 00:15:32
    ataupun atas begitu ya semua lapisan
  • 00:15:34
    masyarakat Indonesia ini bisa diberikan
  • 00:15:37
    stimulus terutama buat menengah dan juga
  • 00:15:38
    yang EE lapisan bawah begitu ya Ee
  • 00:15:41
    supaya tidak terlalu terdampak oleh
  • 00:15:42
    tarif PPN 12% ini supaya tidak semakin
  • 00:15:45
    rentan miskin begitu ya Mas Rizal ya
  • 00:15:47
    Terima kasih Mas Rizal atas waktunya
  • 00:15:48
    untuk di CNN Indonesia News room hari
  • 00:15:50
    ini Selamat sore mas Selamat berakhir
  • 00:15:52
    pekan sama-sama Mbak dia sama-sama
  • 00:15:54
    terima kasih
Tags
  • PPN
  • Kenaikan cukai
  • Ekonomi
  • Inflasi
  • Daya beli
  • Barang mewah
  • Pakej insentif
  • Pelancongan ekonomi
  • Komoditi asas
  • Polisi fiskal