Pemuda Pengubah Peradaban - Ustadz Felix Siauw | Insantama Podcast

00:36:20
https://www.youtube.com/watch?v=HBlUVM2qpmw

Résumé

TLDRVideo ini menguraikan peranan kritikal pemuda dalam membina sebuah peradaban dengan memberi contoh tokoh-tokoh muda Islam yang berjaya seperti Imam Syafi'i dan Muhammad al-Fatih. Ia menekankan betapa pentingnya bagi pemuda masa kini untuk memiliki visi yang jelas tentang masa depan dan memahami bahawa iman dan karakter merupakan faktor penentu dalam kejayaan mereka. Video ini juga mendiskusikan cabaran yang dihadapi oleh pemuda masa kini seperti ketidakpastian diri dan overthinking, serta bagaimana media sosial mempengaruhi pemikiran mereka. Selain itu, Insan Tama diperkenalkan sebagai institusi pendidikan yang berupaya mencetak pemimpin masa depan melalui pendekatan pendidikan yang mementingkan pengembangan karakter dan iman. Di akhir video, penonton digalakkan untuk lebih kritikal terhadap sistem pendidikan semasa dan berusaha untuk menerapkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan harian serta dalam mendidik generasi muda.

A retenir

  • 🧠 Pentingnya pemikiran berlandaskan iman bagi pemuda.
  • 📚 Perlunya pendidikan karakter di samping pengetahuan.
  • 👥 Fokus Insan Tama membina pemimpin muda.
  • ⚔️ Tokoh muda Islam berjaya dengan visi jelas sejak kecil.
  • 🔄 Pemuda masa kini perlu mengatasi ketakutan dan overthinking.
  • 🌐 Media sosial merupakan pengaruh besar kepada pemuda.
  • 🕒 Pentingnya demografi muda bagi kesejahteraan negara.
  • 🇯🇵 Penurunan populasi menjadi cabaran besar untuk negara maju.
  • 🌟 Mengetahui tujuan hidup penting bagi kejayaan pemuda.
  • 🤔 Kritikan terhadap sistem pendidikan yang tidak cukup menekankan karakter.

Chronologie

  • 00:00:00 - 00:05:00

    Pemuda memainkan peranan penting dalam pembentukan peradaban kerana semangat dan idealisme mereka. Pemuda yang berjaya adalah mereka yang tahu apa yang ingin dicapai dan berusaha ke arahnya. Kebangkitan bangsa dipengaruhi oleh kekuatan pemuda, dan meskipun generasi boleh berjaya tanpa panduan agama, panduan seperti Islam menawarkan pandangan ke arah akhirat dan bukan hanya kejayaan duniawi.

  • 00:05:00 - 00:10:00

    Felix Siauw menyatakan bahawa masalah pemuda kini jauh lebih kompleks berbanding generasi sebelumnya terutamanya disebabkan oleh media sosial dan teknologi yang menyebabkan akses mudah kepada pengaruh negatif seperti pornografi dan tingkah laku anti-sosial. Karakter pemuda kini semakin 'manja' dan mudah berputus asa, lebih mementingkan kebahagiaan di tempat kerja sehingga mudah merasa lingkungan kerja toksik apabila menghadapi stres atau tekanan.

  • 00:10:00 - 00:15:00

    Fenomena sosial di Jepun yang mengalami kemerosotan populasi menjadi contoh bagaimana generasi muda yang tidak produktif atau terlibat dalam masalah sosial boleh membawa kepada kemunduran sesebuah bangsa. Pemuda yang produktif dan berfikiran jauh adalah kunci kepada kemajuan negara, sedangkan pemuda yang tidak tahu arah atau sibuk dengan aktiviti tidak berfaedah boleh menjurus kepada kemunduran.

  • 00:15:00 - 00:20:00

    Pendidikan Islam menekankan kepada pembinaan karakter, bukan sekadar pemindahan ilmu. Pemuda yang berjaya dalam peradaban Islam dahulu kerana mereka mempunyai panduan yang jelas dalam hidup yang dibekalkan melalui iman dan pengetahuan yang mendalam. Ini menanamkan semangat dan misi yang kukuh dalam diri mereka untuk mencapai kejayaan seperti Muhammad Al-Fatih yang telah diajar dan dilatih sejak kecil untuk mencapai pembebasan Konstantinopel.

  • 00:20:00 - 00:25:00

    Perang pemikiran mensasarkan pemuda kerana mereka adalah tunas-tunas bangsa. Jika pemikiran anak muda rosak atau diisi dengan ideologi yang salah, ia boleh membawa kepada musnahnya masa depan bangsa. Sejarah menunjukkan Rasulullah mensasarkan dakwahnya kepada pemuda kerana mereka adalah agen utama perubahan sosial dengan potensi besar untuk mengubah hala tuju kehidupan masyarakat.

  • 00:25:00 - 00:30:00

    Selain iman, pemuda perlu mencontohi langkah-langkah kejayaan yang diambil oleh tokoh-tokoh Islam terdahulu. Pendidikan harus memberi fokus kepada 'kenapa' (why) daripada hanya 'apa' dan 'bagaimana' (what dan how) kerana kejelasan tujuan adalah panduan utama dalam mewujudkan tindakan yang berkesan dan mencapai hasil yang diinginkan. Pendidikan Islam harus mencetak pemimpin dengan karakter kukuh dan visi yang jelas.

  • 00:30:00 - 00:36:20

    Pesanan kepada ibu bapa tentang pentingnya menilai kejayaan anak bukan semata-mata dari aspek material tetapi dari segi karakter dan kesalihan. Pendidikan Islam mampu menjadi solusi dalam membentuk generasi muda yang menjadikan iman dan karakter sebagai pemacu utama dalam kehidupan berbanding ukuran kejayaan yang bersifat materialistik.

Afficher plus

Carte mentale

Vidéo Q&R

  • Siapakah Imam Syafi'i dalam konteks video ini?

    Imam Syafi'i disebut sebagai contoh tokoh muda yang berilmu dan berprestasi di usia muda.

  • Apa yang membuat pemuda zaman dahulu berbeda dengan pemuda zaman sekarang?

    Pemuda zaman dahulu, seperti Muhammad al-Fatih, sudah tahu tujuan hidup mereka sejak kecil dan berfokus mencapainya. Mereka memiliki pemikiran yang berlandaskan iman.

  • Kenapa iman penting bagi pemuda?

    Iman memberikan panduan hidup dan tujuan yang jelas, serta mengarahkan tindakan pemuda ke arah yang positif dan bermanfaat.

  • Bagaimana pemikiran pemuda mempengaruhi peradaban sebuah negara?

    Pemikiran yang kuat dan jelas pada pemuda dapat memajukan peradaban dan membuat negara lebih produktif.

  • Apa tantangan utama yang dihadapi pemuda masa kini?

    Pemuda masa kini sering menghadapi masalah seperti ketakutan, overthinking, dan mudah dipengaruhi oleh media sosial.

  • Bagaimana Insan Tama membantu mencetak pemimpin muda?

    Insan Tama fokus pada pendidikan karakter dan transfer of character, untuk membentuk pemimpin masa depan.

  • Bagaimana keadaan demografi mempengaruhi keberadaan sesebuah negara?

    Demografi yang sehat dengan banyak generasi muda akan membuat negara lebih sejahtera dan berpengaruh positif.

  • Apa masalah utama yang dihadapi negara-negara maju menurut video ini?

    Negara maju seperti Jepang sedang mengalami penurunan populasi akibat gaya hidup yang sibuk bekerja dan enggan berkeluarga.

  • Mengapa penting bagi pemuda untuk tahu tujuan hidup?

    Dengan mengetahui tujuan, pemuda dapat memusatkan usaha dan sumber daya untuk mencapainya, seperti tokoh-tokoh muda Islam terdahulu.

  • Bagaimana pendidikan seharusnya berfungsi menurut video ini?

    Pendidikan seharusnya menekankan pada perubahan karakter, bukan sekadar transfer pengetahuan.

Voir plus de résumés vidéo

Accédez instantanément à des résumés vidéo gratuits sur YouTube grâce à l'IA !
Sous-titres
id
Défilement automatique:
  • 00:00:00
    18 tahun Imam Syafi'i sudah siap
  • 00:00:03
    berfatwa 18 tahun kita masih nembak
  • 00:00:06
    cewek gitu ya 21 tahun Muhammad al-fatih
  • 00:00:09
    membebaskan Kota Konstantinopel 21 tahun
  • 00:00:12
    kita ngeluh insecure overthinking lalu
  • 00:00:14
    kemudian gak mau ngapa-ngapain gitu ya
  • 00:00:16
    umur 25 rasul sudah terlibat pada
  • 00:00:19
    perdamaian perang besar eee 25 kita
  • 00:00:23
    susah cari kerja
  • 00:00:25
    bahwasanya kalau kita berbicara tentang
  • 00:00:26
    peradaban kita bicara tentang pemuda
  • 00:00:28
    karena pemuda ini kan punya semangat
  • 00:00:30
    yang besar Pemuda punya tenaga yang
  • 00:00:32
    besar punya waktu yang juga banyak dan
  • 00:00:33
    yang paling penting pada pemuda itu
  • 00:00:35
    adalah pemuda itu idealis Maka kalau
  • 00:00:37
    kita lihat pada peradaban orang-orang
  • 00:00:39
    muda yang mereka sukses bedanya dengan
  • 00:00:41
    orang-orang muda yang mereka tidak
  • 00:00:42
    sukses gampang banget orang-orang muda
  • 00:00:45
    yang sukses tahu apa yang mau mereka
  • 00:00:47
    ambil apa yang mau mereka raih itu tahu
  • 00:00:50
    jelas nah perang pemikiran ini menyasar
  • 00:00:52
    pada siapa menyasar pada anak muda
  • 00:00:53
    karena nggak mungkin dia menyesal pada
  • 00:00:55
    orang tua karena bangsa itu hancur bukan
  • 00:00:57
    karena ancurnya orang-orang tua tapi
  • 00:01:00
    hancurnya pemuda-pemuda bisa nggak
  • 00:01:02
    anak-anak muda tanpa Islam dia Jadi dia
  • 00:01:05
    jadi berprestasi bisa Contohnya kayak
  • 00:01:07
    Steve Jobs tadi kayak Bill Gates dan
  • 00:01:09
    segala macam tapi pertanyaannya kita
  • 00:01:11
    balikin lagi kita bicaranya dunia doang
  • 00:01:12
    atau kita bicara setelah selesai dunia
  • 00:01:15
    [Musik]
  • 00:01:36
    education for better life
  • 00:01:43
    Assalamualaikum warahmatullahi
  • 00:01:44
    wabarakatuh sahabat insan tama channel
  • 00:01:47
    Alhamdulillah di kesempatan kali ini
  • 00:01:49
    kita bisa bertemu lagi di rubrik insan
  • 00:01:52
    tama podcast bersama saya Fatih Alif
  • 00:01:54
    Alhamdulillah di kesempatan kali ini
  • 00:01:56
    kita bisa berjumpa lagi dengan insya
  • 00:02:00
    Allah kita akan membahas tema tentang
  • 00:02:01
    menjadi Pemuda berkualitas yang
  • 00:02:03
    dilindung umat Alhamdulillah bersama
  • 00:02:05
    saya di sini sudah ada bintang tamu
  • 00:02:08
    spesial kita saat Felix Assalamualaikum
  • 00:02:10
    warahmatullahi
  • 00:02:15
    wabarakatuh pemirsa sahabat Insantama
  • 00:02:19
    channel dirahmati Allah Alhamdulillah
  • 00:02:21
    bisa gabung pada hari ini mudah-mudahan
  • 00:02:23
    jadi manfaat amin amin ya robbal alamin
  • 00:02:25
    Alhamdulillah senang sekali ee Alif di
  • 00:02:27
    sini bisa ngobrol langsung dengan sate
  • 00:02:29
    Felix ya Insyaallah kali ini kita akan
  • 00:02:32
    membahas tentang suatu tema yang luar
  • 00:02:34
    biasa yang menjadi fenomena saat ini
  • 00:02:36
    Ustaz kan juga Ustadz banyak menulis
  • 00:02:39
    buku tentang pemuda ataupun membawa
  • 00:02:42
    data-data tentang pemuda hari ini gitu
  • 00:02:44
    nah pertanyaan dari Alif Ustadz
  • 00:02:46
    sebenarnya seberapa menyedihkan sih
  • 00:02:48
    Kondisi pemuda di hari ini dan kalau
  • 00:02:50
    misalnya sebegitu menyedihkannya apa
  • 00:02:52
    dampaknya buat masyarakat luas sesat
  • 00:02:54
    kalau kita bicara tentang pemuda itu
  • 00:02:57
    memang kita bicara eee pemuda itu
  • 00:02:59
    generasi dengan problemnya masing-masing
  • 00:03:01
    ya Bang Alif jadi kalau dulu di masanya
  • 00:03:04
    saya problemnya tuh beda dengan kayak
  • 00:03:06
    masa sekarang kalau Masa saya itu kan
  • 00:03:08
    belum ada sosial media belum ada apa
  • 00:03:12
    namanya internet jadi problem-problemnya
  • 00:03:14
    itu kadang-kadang ya berkaitan dengan
  • 00:03:16
    fisik misalnya kayak tawuran lalu
  • 00:03:18
    kemudian nyontek kalau ya seks bebas
  • 00:03:20
    sudah ada tapi kalau zaman sekarang tuh
  • 00:03:23
    kayak problemnya di kali-kali lipat jadi
  • 00:03:26
    Sudahlah kemudian eee media yang
  • 00:03:29
    digunakan atau media yang ada tuh
  • 00:03:32
    semakin berkembang contoh misalnya kalau
  • 00:03:33
    zaman dulu kalau bicara tentang seks
  • 00:03:35
    bebas bicara tentang pornografi ada
  • 00:03:36
    nggak ada tapi kalau untuk nyari barang
  • 00:03:39
    pornografinya itu susah karena orang
  • 00:03:41
    harus nyari di apa ya Di tempat-tempat
  • 00:03:44
    tertentu dan nggak bisa diakses semua
  • 00:03:46
    orang
  • 00:03:48
    contoh misalnya kayak dulu ada namanya
  • 00:03:50
    video vhs gitu kan Ya nah itu kalau
  • 00:03:53
    video-video nggak bener itu ya harus
  • 00:03:55
    minjemnya ya bentuknya segitu dan harus
  • 00:03:57
    punya playernya harus punya tv-nya kalau
  • 00:04:00
    zaman sekarang kan nggak ya zaman
  • 00:04:01
    sekarang kan Orang bisa dari handphone
  • 00:04:02
    dan segala macam jadi secara secara
  • 00:04:05
    media itu eh kemungkinan
  • 00:04:07
    problem-problem itu lebih besar
  • 00:04:09
    kemungkinan pemicu-pemicu Trigger
  • 00:04:11
    Trigger itu lebih besar nah secara
  • 00:04:13
    kemudian apa namanya wasilah atau secara
  • 00:04:16
    perantara trigger-nya itu sudah lebih
  • 00:04:17
    besar dan juga ditambah dengan karakter
  • 00:04:20
    ya kalau karakter zaman dulu kan lebih
  • 00:04:21
    Taft ya kayaknya ya kalau ee karena
  • 00:04:23
    memang orang zaman dulu sudah terbiasa
  • 00:04:25
    mereka enggak ee enggak akan insecure
  • 00:04:27
    ketika mereka pergi ke sekolah lalu
  • 00:04:29
    enggak punya sepatu baru Nah kalau zaman
  • 00:04:31
    sekarang mungkin lebih insecure dengan
  • 00:04:32
    itu atau Zaman sekarang zaman dulu kita
  • 00:04:35
    enggak terlalu banyak mikirin tentang
  • 00:04:36
    insecurity overthinking ataukah ya
  • 00:04:39
    segala macam lah mental illness tapi
  • 00:04:41
    zaman sekarang Kayaknya lebih parah ya
  • 00:04:43
    ada orang kemudian mengatakan baru Anak
  • 00:04:45
    SMP baru anak SMA terus bilang Wah saya
  • 00:04:47
    tuh overthinking satu insecure
  • 00:04:49
    anak kelas 5 SD bunuh diri gara-gara
  • 00:04:52
    diledek gitu ya dulu biasa sih eee jadi
  • 00:04:56
    belum Belum apa ya Ada mungkin tapi
  • 00:04:58
    enggak sebanyak sekarang artinya dari
  • 00:05:00
    segi wasilah secara perantara itu
  • 00:05:02
    semakin parah secara karakternya juga
  • 00:05:05
    terlihat zaman sekarang tuh orang-orang
  • 00:05:07
    semakin apa ya dalam tanda kutip manja
  • 00:05:09
    makanya kan sering di ada Meme ya kalau
  • 00:05:12
    misalnya Bang Alif lihat di sosial media
  • 00:05:14
    eee apa genset kalau di dunia pekerjaan
  • 00:05:16
    kayak apa gitu kan Ya nah contoh ada
  • 00:05:19
    pertanyaan misalnya pak ee gaji saya di
  • 00:05:21
    sini berapa misalnya Terus yang yang
  • 00:05:23
    punya perusahaan bilang ya gaji anda
  • 00:05:24
    nanti untuk awal starter kita akan mulai
  • 00:05:27
    di UMR misalnya sekitar 4,2 juta Lalu
  • 00:05:31
    nanti akan bertambah seiring dengan
  • 00:05:32
    waktu nanti setiap tahun akan naik
  • 00:05:34
    sekitar misal 5% lalu mungkin nanti
  • 00:05:37
    setelah 10 tahun bekerja akan anda akan
  • 00:05:39
    mendapatkan gaji misalnya 15 juta
  • 00:05:41
    misalnya terus gensetnya Ya sudah kalau
  • 00:05:43
    gitu Saya kerjanya sebentar lagi nanti
  • 00:05:45
    aja gitu kan Ya enggak usah sekarang
  • 00:05:47
    Artinya mereka mudah sekali putus asa
  • 00:05:50
    gara-gara misalnya di kerja ada lot
  • 00:05:52
    kerja yang banyak lalu kemudian mereka
  • 00:05:54
    bilang ya lebih baik saya berhenti aja
  • 00:05:56
    nah artinya Kalau dari segi mental dari
  • 00:05:58
    segi karakter genset ini memang beda
  • 00:06:00
    Walaupun saya tidak mengatakan bahwa ini
  • 00:06:02
    adalah sebuah hal yang buruk ya Tapi
  • 00:06:04
    secara mental ini orang bilang genset
  • 00:06:06
    itu lebih memperhatikan eee kebahagiaan
  • 00:06:09
    di dalam dunia kerja daripada kemudian
  • 00:06:11
    kerja itu sendiri jadi begitu kemudian
  • 00:06:13
    mereka kerja ada sesuatu yang enggak
  • 00:06:14
    enak Mereka bilang Wah ini adalah Toxic
  • 00:06:16
    ini lingkungannya ini eee tidak
  • 00:06:17
    memperhatikan apa ya namanya ya Mereka
  • 00:06:19
    bilang eee kebahagiaan pribadi saya
  • 00:06:22
    merusak eee work and live Balance kata
  • 00:06:25
    mereka itu tidak tidak Balance hidupnya
  • 00:06:27
    jadi sehingga mereka bilang saya keluar
  • 00:06:29
    kerja aja ini lingkungan kerja toksik
  • 00:06:31
    ini Bos Toxic dan segala macam padahal
  • 00:06:32
    mungkin mereka yang kurang karakternya
  • 00:06:34
    aja jadi ini kalau kita lihat sekarang
  • 00:06:36
    Kalau dari segi karakter itu dan dari
  • 00:06:38
    segi wasilah itu akhirnya menghasilkan
  • 00:06:40
    hal-hal yang eee mengerikan seperti tadi
  • 00:06:42
    yang Bang bilang apa saja Misalnya
  • 00:06:44
    mengerikan kayak kemarin di daerah
  • 00:06:46
    Ponorogo itu sekitar 100 orang
  • 00:06:48
    mengajukan
  • 00:06:49
    bahwasanya mereka masih boleh sekolah
  • 00:06:51
    Padahal mereka sudah hamil
  • 00:06:54
    mereka udah hamil duluan sebelum nikah
  • 00:06:56
    malah kalau kemudian angka tawuran yang
  • 00:06:58
    semakin meningkat penggunaan obat-obatan
  • 00:07:01
    terlarang misalnya ya kayak gitu-gitu
  • 00:07:03
    belum lagi sifat cuek mereka dan malah
  • 00:07:05
    kemudian lebih kepada duniawi maka kita
  • 00:07:07
    lihat kemarin eee konser-konser gitu kan
  • 00:07:10
    Ya itu lebih banyak dipadatin dan
  • 00:07:12
    kadang-kadang kalau kita lihat itu juga
  • 00:07:14
    mungkin beriringan juga ada harapan juga
  • 00:07:17
    sih karena memang pengajian juga
  • 00:07:18
    meningkat konser-konser meningkat ya
  • 00:07:20
    karena ada ee media itu nah jadi kalau
  • 00:07:22
    dilihat mengerikannya ya seks bebas
  • 00:07:24
    semakin mengerikan pornografi semakin
  • 00:07:26
    mengerikan lalu kemudian ee tadi
  • 00:07:28
    penggunaan obat-obatan tawuran dan
  • 00:07:30
    segala macam yang akhirnya Kalau di
  • 00:07:32
    total secara umum adalah eee kita lihat
  • 00:07:35
    sekarang orang-orang muda ini
  • 00:07:37
    pertanyaannya adalah mereka itu mau ke
  • 00:07:39
    mana dengan hal-hal kayak begini ee ada
  • 00:07:41
    yang memang sukses sukses banget mereka
  • 00:07:43
    punya startup ketika masih muda mereka
  • 00:07:45
    punya kerja ketika masih muda kerjaan
  • 00:07:47
    yang bagus tapi tidak tidak sedikit juga
  • 00:07:49
    orang-orang yang justru menjadi ancur
  • 00:07:52
    kayak kasus-kasus kayak di Jepang dulu
  • 00:07:54
    hikikomori misalnya ada orang enggak mau
  • 00:07:56
    keluar dari kamar karena main game terus
  • 00:07:58
    lalu kemudian dia enggak mau
  • 00:07:59
    bersosialisasi dia enggak mau untuk eee
  • 00:08:01
    punya teman introvert-nya parah fakta
  • 00:08:04
    ini sekarang ada di Indonesia gitu loh
  • 00:08:06
    jadi penyimpangan-penyimpangan yang
  • 00:08:07
    aneh-aneh nih sekarang di Indonesia
  • 00:08:08
    belum lagi kita itu lgbt lah kemudian
  • 00:08:12
    dulu kan enggak ada itu Kalau dulu kan
  • 00:08:15
    cowok sama cewek tuh sekarang ada orang
  • 00:08:17
    tiba-tiba ketika di Universitas sisa
  • 00:08:19
    ditanya kamu masuk di sini karena apa
  • 00:08:20
    dia bilang pertama-tama saya perlu
  • 00:08:22
    menjelaskan ya bahwa saya itu bukan
  • 00:08:23
    laki-laki tapi saya itu gender Netral
  • 00:08:25
    Nah ini kan penyakit-penyakit yang dulu
  • 00:08:26
    Enggak ada nah Mau dibawa ke mana kalau
  • 00:08:28
    seandainya yang kebanyakan ini juga
  • 00:08:30
    mereka enggak mendapatkan arahan yang
  • 00:08:32
    benar atau enggak mendapatkan eee inilah
  • 00:08:34
    eee platform yang benar dalam kehidupan
  • 00:08:36
    mereka memang betul ada yang sukses tapi
  • 00:08:38
    ternyata juga tidak banyak yang
  • 00:08:39
    kacau-kaca yang kita lihat di
  • 00:08:41
    berita-berita itu
  • 00:08:42
    nah terus dampaknya untuk masyarakat apa
  • 00:08:46
    ini Ustaz kan kita udah lihat nih
  • 00:08:47
    fenomenanya sekarang begitu luar biasa
  • 00:08:48
    nah dampaknya sendiri untuk masyarakat
  • 00:08:50
    Kemudian untuk negara sendiri apa Ustaz
  • 00:08:52
    yang kita yang kita sudah bisa lihat
  • 00:08:54
    adalah kayak di Jepang misalnya ya
  • 00:08:55
    Jepang itu kan digadang-gadang sebagai
  • 00:08:57
    sebuah negeri yang maju banget yang
  • 00:08:59
    mereka punya teknologi maju yang
  • 00:09:01
    semuanya berkiblat ke sana yang
  • 00:09:02
    orang-orang bilang bahwa segala sesuatu
  • 00:09:04
    di sana untuk menyenangkan bagus punya
  • 00:09:06
    etos kerja yang bagus bahkan cenderung
  • 00:09:08
    aholik mereka terus kemudian punya adab
  • 00:09:10
    yang bagus eee etika ya budaya yang
  • 00:09:13
    bagus tapi ternyata eee sekarang Jepang
  • 00:09:15
    punya masalah besar penurunan populasi
  • 00:09:18
    penurunan populasi yang sangat besar
  • 00:09:20
    sekali jadi dikatakan bahwasanya mereka
  • 00:09:22
    ee mereka tuh punya satu situs Countdown
  • 00:09:25
    menuju kepunahan bangsa Jepang Kenapa
  • 00:09:27
    karena diakibatkan oleh Lifestyle
  • 00:09:29
    orang-orang Jepang yang sekarang enggak
  • 00:09:31
    mau menikah jadi mereka pikir ngapain
  • 00:09:33
    kita menikah lebih baik kita kerja aja
  • 00:09:34
    menikah itu enggak masuk akal kenapa
  • 00:09:35
    enggak masuk akal kalau kita kerja kita
  • 00:09:37
    bayar dari mana rumah kita berada di
  • 00:09:39
    mana anak kita dan segala macam nanti
  • 00:09:41
    kalau enggak bisa suntik botox gimana
  • 00:09:43
    jadi artinya yang kayak gitu-gitu jadi
  • 00:09:45
    Jepang itu saya menghadapi populasi yang
  • 00:09:47
    menurun dan ini problem yang besar
  • 00:09:50
    sekolah-sekolah tutup rumah sakit rumah
  • 00:09:52
    sakit tutup bukan karena grogi mengalih
  • 00:09:55
    tapi karena nggak ada orangnya TK tutup
  • 00:09:58
    dan segala macam Nah ini kan ini kan
  • 00:09:59
    kemunduran peradaban ya artinya Kalau
  • 00:10:01
    diteruskan begitu terus lama-lama bisa
  • 00:10:03
    ancur Sekarang aja Jepang itu
  • 00:10:05
    memprediksi bahwa tahun 2050 Jepang akan
  • 00:10:08
    menjadi salah satu negara yang terbanyak
  • 00:10:09
    populasi orang-orang berusia 65 tahun ke
  • 00:10:12
    atas Jadi mereka prediksi itu sekitar
  • 00:10:14
    35% coba Bang Alif bayangin kalau yang
  • 00:10:16
    tua-tua itu 35% bahkan lebih bisa 40%
  • 00:10:19
    maka sisanya 60% itu adalah orang-orang
  • 00:10:22
    yang eee apa namanya selain 65 mungkin
  • 00:10:25
    di antara itu ada sekitar 30% atau 20%
  • 00:10:28
    di bawah eh di bawah eee apa batas ee
  • 00:10:31
    umur produktif misalnya nah Berarti yang
  • 00:10:33
    umur produktif paling cuma sekitar
  • 00:10:34
    berapa 20%
  • 00:10:36
    40%. gitu kan Ya itu kan sangat sedikit
  • 00:10:38
    sekali dan itu jelas-jelas mengganggu
  • 00:10:40
    Jepang makanya mereka sekarang lagi
  • 00:10:41
    kampanye Cina juga sama mereka
  • 00:10:44
    menggadang-gadang juga program satu
  • 00:10:46
    keluarga satu anak sekarang mereka
  • 00:10:48
    justru minta rakyatnya untuk banyak
  • 00:10:50
    punya banyak anak belum lagi di Eropa
  • 00:10:52
    punya hal-hal yang sama artinya kalau
  • 00:10:54
    kita berbicara tentang produktivitas
  • 00:10:55
    kita bicara tentang pengaruh kita bicara
  • 00:10:57
    tentang kesejahteraan sebuah negeri maka
  • 00:11:00
    demografi itu memegang peranan penting
  • 00:11:02
    demografi itu apa bagaimana orang-orang
  • 00:11:05
    yang punya umur di antara 25 sampai 45
  • 00:11:09
    masa-masa produktif atau 18-35 lah
  • 00:11:12
    masa-masa produktif ini yang menjadi
  • 00:11:15
    kunci kalau mereka produktifnya banget
  • 00:11:17
    maka negara itu jadi bagus tapi kalau
  • 00:11:20
    anak-anak mudanya atau generasi mudanya
  • 00:11:22
    ini ternyata sibuk dengan
  • 00:11:24
    perkara-perkara yang tidak produktif
  • 00:11:25
    maka mau kita harapin apa daripada
  • 00:11:27
    negara itu gampangnya anak muda itu
  • 00:11:29
    menentukan negara sebenarnya ee seperti
  • 00:11:31
    itu Nah tadi kan kita udah bicara Ustaz
  • 00:11:34
    tentang eee fenomena yang terjadi
  • 00:11:37
    sekarang ini terus juga banyak anak muda
  • 00:11:39
    yang tidak tahu dia itu mau dibawa ke
  • 00:11:41
    mana masa depannya ya dan juga banyak
  • 00:11:43
    anak muda yang tidak tahu mereka itu
  • 00:11:45
    punya potensi besar nah yang bisa-bisa
  • 00:11:48
    Jelaskan di sini tentang potensi pemuda
  • 00:11:49
    itu apa Ustaz pemuda itu luar biasa ya
  • 00:11:53
    Jadi kalau kalau seandainya dulu Bung
  • 00:11:56
    Karno bilang beri aku 10 anak muda maka
  • 00:11:58
    aku akan goncang dunia gitu kan Ya itu
  • 00:12:00
    adalah sesuatu perkataan yang bukan
  • 00:12:02
    hanya dikataan oleh Bung Karno tapi juga
  • 00:12:04
    dikatakan oleh banyak orang bahwasanya
  • 00:12:06
    kalau kita berbicara tentang peradaban
  • 00:12:07
    kita bicara tentang pemuda karena pemuda
  • 00:12:09
    ini kan punya semangat yang besar Pemuda
  • 00:12:11
    punya tenaga yang besar punya waktu yang
  • 00:12:13
    juga banyak dan yang paling penting pada
  • 00:12:15
    pemuda itu adalah pemuda itu idealis
  • 00:12:17
    jadi warna mereka itu tinggi sekali jadi
  • 00:12:20
    mereka tuh idealis kalau orang-orang
  • 00:12:21
    sudah tua itu kadang-kadang enggak
  • 00:12:23
    idealis kadang-kadang mereka harus
  • 00:12:24
    pragmatis karena mereka punya anak
  • 00:12:26
    misalnya mereka punya eee apa rumah yang
  • 00:12:29
    harus dihidupin eee apa dapur yang harus
  • 00:12:31
    ngebul asapnya maka mereka kadang-kadang
  • 00:12:33
    pragmatis mereka enggak lihat lagi pada
  • 00:12:35
    yang namanya eee apa ya idealisme tapi
  • 00:12:39
    idealisme anak-anak muda ini juga di
  • 00:12:41
    sampingnya di dalam Alquran Allah
  • 00:12:42
    sampaikan surat yang paling banyak
  • 00:12:44
    kata-kata anak mudanya kan suratul Kahfi
  • 00:12:46
    dan suratul Kahfi ini kita disuruh baca
  • 00:12:48
    setiap pekan oleh Rasulullah Sallallahu
  • 00:12:50
    Alaihi Wasallam maka salah satu
  • 00:12:52
    kata-kata di situ yang sangat menarik
  • 00:12:53
    adalah innahum fityatun amanu birabbihim
  • 00:12:56
    wazidnahum Huda mereka adalah siapa
  • 00:12:58
    Ashabul Kahfi yang kita disuruh baca
  • 00:13:00
    terus mereka adalah Fidyah mereka adalah
  • 00:13:03
    para pemuda amanu birabbihim yang
  • 00:13:06
    beriman kepada Tuhannya
  • 00:13:07
    wazidnahum Huda dan mereka diberikan
  • 00:13:09
    Hidayah tambahan maka saya secara
  • 00:13:12
    pribadi itu enggak pernah ketika membaca
  • 00:13:13
    Alquran mendapatkan ada tambahan Hidayah
  • 00:13:16
    kecuali itu diberikan kepada anak muda
  • 00:13:17
    Maka kalau seandainya kita bicara
  • 00:13:19
    tentang potensi orang-orang kayak saya
  • 00:13:22
    itu adalah orang-orang yang sudah mulai
  • 00:13:23
    senja Nah kalau senja itu ya memang
  • 00:13:25
    posisinya adalah di tempat pinggir bukan
  • 00:13:28
    di tengah panggung peradaban nah
  • 00:13:30
    sedangkan yang berada di tengah panggung
  • 00:13:32
    peradaban ini adalah anak-anak muda maka
  • 00:13:34
    anak-anak muda ini banyak yang kemudian
  • 00:13:36
    menorehkan prestasi pada masa mudanya
  • 00:13:38
    maka kita bisa lihat misalnya kalau kita
  • 00:13:41
    bicara tentang dunia aja ya duniawi
  • 00:13:43
    Steve Jobs itu suksesnya pada saat masih
  • 00:13:45
    muda Bill Gates itu pada saat masih Elon
  • 00:13:47
    emas juga pada saat masih muda semua
  • 00:13:49
    orang-orang tuh menorehkan prestasi
  • 00:13:51
    ketika masih muda kita bicara tentang
  • 00:13:52
    Islam nggak kurang-kurang Muhammad
  • 00:13:54
    al-fatih yang namanya jadi nama abang
  • 00:13:56
    Alif sekarang itu pas masih muda malah
  • 00:13:59
    21 tahun Gitu kan ya apa namanya
  • 00:14:01
    Rasulullah sendiri itu kemudian memulai
  • 00:14:04
    karirnya itu pada saat masih muda gitu
  • 00:14:06
    maksudnya dan belum lagi orang-orang
  • 00:14:07
    lain yang muda-muda mereka sudah
  • 00:14:09
    berprestasi artinya ketika mereka masih
  • 00:14:11
    punya kekuatan itu mereka masih punya
  • 00:14:13
    waktu mereka masih punya tenaga mereka
  • 00:14:15
    berbuat sesuatu untuk eee masa depan
  • 00:14:17
    atau berbuat sesuatu untuk lingkungan
  • 00:14:19
    atau untuk negaranya nah pertanyaan tadi
  • 00:14:22
    Kalau misalnya kita kita bicara kalau
  • 00:14:23
    misalnya anak-anak muda tuh enggak tahu
  • 00:14:25
    seperti apa ya itu hancur makanya cara
  • 00:14:28
    paling mudah daripada orang-orang yang
  • 00:14:29
    enggak suka dengan sebuah negara nih eee
  • 00:14:31
    zaman dulu kalau ada suatu negara enggak
  • 00:14:34
    suka dengan negara lain dia Boom ya kan
  • 00:14:37
    dia serang habis misalnya ya masih pakai
  • 00:14:38
    senjata nah tapi ada kekurangan senjata
  • 00:14:41
    ini kalau 100 lawan 100 kita senjatanya
  • 00:14:44
    bagus misalnya ya berarti kita menang
  • 00:14:46
    perfect Taruhlah 100 sono Mati berarti
  • 00:14:48
    100 0 tapi ada masalah masih Kenapa
  • 00:14:51
    karena yang ini jadi serat ini tetap 100
  • 00:14:54
    ini jadi 0 nah lalu orang-orang tuh
  • 00:14:56
    berpikir Gimana caranya agar ketika kita
  • 00:14:58
    perang 100 lawan 100 ujung-ujungnya
  • 00:15:01
    bukan 100 nol tapi 200 nol jadi ini
  • 00:15:04
    bertambah bukan bukan tetap tapi
  • 00:15:07
    bertambah nah ini pikirannya ini diganti
  • 00:15:09
    makanya kan ada namanya perang pemikiran
  • 00:15:11
    nah perang pemikiran ini menyasar pada
  • 00:15:13
    siapa menyasar pada anak muda karena
  • 00:15:15
    enggak mungkin dia menyesal pada orang
  • 00:15:16
    tua kalau pemikiran menyasar pada orang
  • 00:15:19
    tua yang ngapain orang tua tadi tuh udah
  • 00:15:21
    enggak idealis tadi udah umur 60 kalau
  • 00:15:25
    umur dia berubah pikiran terus dia mau
  • 00:15:26
    apa tinggal tunggu mati mohon maaf gitu
  • 00:15:29
    kan ya Jadi kalau anak-anak muda yang
  • 00:15:31
    berubah Nah itu Ngeri kenapa karena
  • 00:15:33
    mereka masih punya ee masih punya masa
  • 00:15:35
    depan yang sangat panjang secara secara
  • 00:15:37
    hitungan eee tenaga mereka masih kuat
  • 00:15:40
    mereka masih punya banyak sekali ke
  • 00:15:42
    kemungkinan maka lebih kalau secara
  • 00:15:44
    kalau secara hitung-hitungan dunia
  • 00:15:46
    Mendingan aku berinvestasi pada
  • 00:15:48
    anak-anak muda daripada berinvestasi
  • 00:15:50
    dengan orang-orang tua dan kalau kita
  • 00:15:52
    bicara lagi Rasulullah Shallallahu
  • 00:15:53
    Alaihi Wasallam maka rasul itu
  • 00:15:55
    mengumpulkan 40 orang pertama yang
  • 00:15:57
    beliau dakwahkan termasuk Islam kalau
  • 00:16:00
    misalnya nanti Bang Alif bisa lihat itu
  • 00:16:02
    90% itu di bawah 30 tahun
  • 00:16:06
    90% Kenapa karena kalau bicara tentang
  • 00:16:09
    orang-orang kafir Quraisy itu udah batu
  • 00:16:10
    semua nah diambil Rasul anak-anaknya nih
  • 00:16:13
    yang masih kemudian punya sebuah
  • 00:16:15
    kemungkinan besar untuk bisa mengubah
  • 00:16:17
    mengubah kehidupan jadi kalau kita
  • 00:16:19
    bicara tentang kalau seandainya ini
  • 00:16:21
    orang-orang enggak ngerti apa yang
  • 00:16:23
    mereka lakukan enggak paham apa yang
  • 00:16:25
    mereka tuju apa yang mereka ingin meraih
  • 00:16:27
    Yaitu berarti sudah sudah karena perang
  • 00:16:29
    pemikiran sehingga rakyat ini hancur
  • 00:16:30
    sehingga umat ini ancur sehingga bangsa
  • 00:16:33
    ini hancur karena bangsa itu hancur
  • 00:16:35
    bukan karena ancurnya orang-orang tua
  • 00:16:37
    tapi hancurnya pemuda-pemuda karena
  • 00:16:40
    kalau yang tua itu udah dibiarin di kita
  • 00:16:41
    itu udah selesai Tapi tunas-tunasnya ini
  • 00:16:43
    kalau dihancurin itu ngerusaknya Parah
  • 00:16:45
    jadi menangnya dua kali dan bukan hanya
  • 00:16:48
    ancur tapi kan nambahnya ke mereka jadi
  • 00:16:50
    dia mungkin adalah orang-orang yang muda
  • 00:16:52
    Mungkin dia mudah dia masih punya banyak
  • 00:16:55
    masa depan dan dia muslim tapi
  • 00:16:57
    pemikirannya Bukan ah itu sama aja kayak
  • 00:16:59
    100 lawan 100 ujungnya 200-0 Nah itu
  • 00:17:02
    kalau pemudanya diambil Nah maka
  • 00:17:03
    kemudian ini penting banget terkhusus
  • 00:17:05
    ketika tahun 2011 itu ya itu ada datanya
  • 00:17:09
    yang menentukan eee negeri ini Indonesia
  • 00:17:12
    itu ada tiga dan mungkin juga di
  • 00:17:14
    negeri-negeri yang lain pertama adalah
  • 00:17:16
    Yus anak muda yang kedua adalah eee
  • 00:17:19
    wimin eh anak muda perempuan yang ketiga
  • 00:17:22
    adalah connected atau netizen jadi anak
  • 00:17:25
    muda perempuan yang terkoneksi itu yang
  • 00:17:27
    banyak mempengaruhi nanti ee opini atau
  • 00:17:29
    peta daripada satu negara atau umat
  • 00:17:33
    tadi Ustaz sempat mention juga eee
  • 00:17:36
    Muhammad al-fatih di usia mudanya begitu
  • 00:17:39
    sukses Nabi Muhammad nabi kita
  • 00:17:40
    Shallallahu Alaihi Wasallam
  • 00:17:42
    begitu sukses di usia mudanya juga nah
  • 00:17:44
    banyak sekali tokoh-tokoh Islam yang
  • 00:17:46
    sukses itu di masa mudanya nah
  • 00:17:48
    pertanyaannya Ustadz Kenapa umat Islam
  • 00:17:51
    di masa di masa dulu gitu ya di zaman
  • 00:17:53
    dulu tuh di zaman kegemilaan Islam tuh
  • 00:17:55
    bisa sukses di usia mudanya Padahal
  • 00:17:57
    kalau misalnya kita berkaca di zaman
  • 00:17:59
    sekarang gitu ya usianya sama nah tapi
  • 00:18:02
    apa yang membedakan nih sebenarnya Ustaz
  • 00:18:04
    pemuda hari ini dan juga di zaman
  • 00:18:06
    kerajaan Islam dulu 18 tahun Imam
  • 00:18:09
    Syafi'i sudah siap berfatwa 18 tahun
  • 00:18:12
    kita masih nembak cewek gitu ya 21 tahun
  • 00:18:15
    Muhammad al-fatih membebaskan Kota
  • 00:18:17
    Konstantinopel 21 tahun kita ngeluh
  • 00:18:20
    insecure overthinking lalu kemudian
  • 00:18:22
    enggak mau ngapa-ngapain gitu ya umur 25
  • 00:18:25
    rasul sudah terlibat pada perdamaian
  • 00:18:27
    perang besar eee 25 kita susah cari
  • 00:18:31
    kerja
  • 00:18:33
    ya dan seterusnya ya Nah Apa yang
  • 00:18:36
    membedakannya membedakan adalah gini
  • 00:18:37
    kebangkitan itu berdasarkan karena cara
  • 00:18:40
    berpikirnya seseorang maka apa yang beda
  • 00:18:43
    daripada Felix Siauw ketika dia masih
  • 00:18:45
    kafir dengan Felix Siauw ketika dia
  • 00:18:46
    sudah muslim cara berpikirnya berbeda
  • 00:18:48
    sama ketika itu Allah juga menyebutkan
  • 00:18:51
    di dalam Alquran lanjutan
  • 00:18:55
    maka kemudian yang di highlight di sana
  • 00:18:58
    adalah beriman kepada Allah beriman
  • 00:19:00
    kepada Allah itu adalah perubahan pola
  • 00:19:01
    pikir maka ketika mereka sudah berubah
  • 00:19:04
    pola pikir mereka sudah punya satu
  • 00:19:06
    konsep kehidupan yang mereka yakini dan
  • 00:19:09
    mereka tahu bahwa mereka akan menerapkan
  • 00:19:11
    itu maka pemikiran ini yang memperkuat
  • 00:19:13
    mereka kamu
  • 00:19:16
    maka ketika mereka itu menguatkan diri
  • 00:19:19
    mereka dengan keimanan maka mereka juga
  • 00:19:21
    mengikatkan hati mereka sebelumnya lalu
  • 00:19:23
    mereka baru kemudian berdiri dan tegak
  • 00:19:25
    berdiri ini kan simbol orang yang sudah
  • 00:19:26
    kuat ya kalau orang udah enggak kuat
  • 00:19:28
    enggak mungkin berdiri maka orang itu
  • 00:19:30
    kuat gara-gara apa orang tua gara-gara
  • 00:19:32
    Dia punya iman gara-gara dia punya pola
  • 00:19:34
    pikir yang khas Maka kalau kita lihat
  • 00:19:36
    pada peradaban orang-orang muda yang
  • 00:19:38
    mereka sukses bedanya dengan orang-orang
  • 00:19:40
    muda yang mereka tidak sukses gampang
  • 00:19:42
    banget orang-orang muda yang sukses tahu
  • 00:19:44
    apa yang mau mereka ambil apa yang mau
  • 00:19:47
    mereka raih itu tahu jelas Muhammad
  • 00:19:49
    al-fatih dari umur 8 tahun sudah tahu
  • 00:19:51
    persis bahwa dia pengen membebaskan Kota
  • 00:19:52
    Konstantinopel maka dia punya resources
  • 00:19:55
    dia punya uang dia punya waktu dia punya
  • 00:19:57
    apapun maka dia akan pusatkan ke sana
  • 00:19:59
    dia bisa aja dia main game dia bisa aja
  • 00:20:01
    untuk santai-santai tapi dia tahu kalau
  • 00:20:03
    dia Santai tidak ada hubungannya dengan
  • 00:20:04
    pembebasan Kota Konstantinopel maka dia
  • 00:20:07
    Coba cari aktivitas-aktivitas yang bisa
  • 00:20:09
    mendekatkan dia pada pembebasan Kota
  • 00:20:11
    Konstantinopel sama kayak kemudian
  • 00:20:12
    orang-orang yang memang mereka tuh
  • 00:20:14
    muslim ee dan dikontak oleh Rasulullah
  • 00:20:16
    sejak kecil mereka atau mereka lakukan
  • 00:20:18
    masyhur kisah ketika Zubair bin awwam
  • 00:20:21
    itu ketika masih kecil ee dia dengar
  • 00:20:24
    Rasulullah tuh dihina-hina orang
  • 00:20:25
    Rasulullah itu dibully orang dia pulang
  • 00:20:27
    ke rumahnya terus bawa pedang bapaknya
  • 00:20:29
    gitu kan ya padahal masih kecil
  • 00:20:30
    pedangnya diseret sama dia lalu dia
  • 00:20:32
    bilang Tadi yang ngomong sesuatu sama
  • 00:20:34
    Rasulullah ini saya penggal kepalanya
  • 00:20:35
    Padahal dia tahu dia bukan orang dia dia
  • 00:20:37
    tahu dia anak kecil tapi dalam Kepala
  • 00:20:40
    dia dia ingin membela Rasulullah maka
  • 00:20:42
    ketika sudah gede wajar Zubair bin awwam
  • 00:20:45
    menjadi bodyguard-nya rasulullah yang
  • 00:20:46
    pegang-pegang yang kemudian siap untuk
  • 00:20:48
    membela Rasulullah Nah jadi orang tuh
  • 00:20:50
    dari kecil dia sudah tahu kenapa karena
  • 00:20:52
    dia punya iman iman itu yang memberikan
  • 00:20:54
    sebuah apa ya panutan panduan kepada
  • 00:20:57
    orang sebuah apa ya sebuah eee misi
  • 00:21:00
    kepada orang untuk melakukan apa yang
  • 00:21:02
    dia harus lakukan nah iman itu nanti
  • 00:21:04
    efeknya ke mana itu nanti tergantung
  • 00:21:06
    contoh orang sudah punya iman dan dia
  • 00:21:09
    tahu bahwasanya dia itu punya kontribusi
  • 00:21:11
    perjuangan desain maka imannya membuat
  • 00:21:13
    dia jadi orang yang terbaik di Bidang
  • 00:21:15
    sains kalau dia punya iman lantas dia
  • 00:21:17
    kemudian tahu bahwa dia seorang atlet
  • 00:21:19
    maka Iman dia membuat dia jadi atlet
  • 00:21:21
    yang terbaik dia enggak mau jadi nomor
  • 00:21:22
    dua dia mau untuk penuh di situ kalau
  • 00:21:25
    imannya itu menjadi seorang pelajar
  • 00:21:26
    misalnya maka dia akan menjadi pelajar
  • 00:21:28
    yang terbaik untuk mencari ilmu karena
  • 00:21:30
    imannya itu kalau imannya itu mewujud
  • 00:21:32
    pada seorang ibu maka dia jadi ibu yang
  • 00:21:34
    terbaik bapak-bapak yang terbaik dan
  • 00:21:36
    seterusnya dan seterusnya dan seterusnya
  • 00:21:37
    jadi imannya harus diinstal yang menjadi
  • 00:21:39
    problematika orang Indonesia adalah
  • 00:21:41
    mereka merasa iman itu cuma sekedar
  • 00:21:43
    teoritis padahal iman itu adalah sebuah
  • 00:21:45
    konsep pemikiran yang lengkap yang
  • 00:21:47
    akhirnya mewarnai seluruh
  • 00:21:49
    aktivitas-aktivitas manusia yang lain
  • 00:21:50
    berarti Seorang muslim harus belajar
  • 00:21:52
    Islam harus belajar Islam terutama
  • 00:21:54
    mereka belajar tentang keimanan di dalam
  • 00:21:55
    Islam itu yang menjadi Core daripada
  • 00:21:57
    segala-galanya ibaratnya gini kalau kita
  • 00:22:00
    bicara tentang HP HP itu ee segala macam
  • 00:22:04
    tuh HP smartphone ya segala sesuatu itu
  • 00:22:06
    bisa jadi kemudian bagus remnya bagus ee
  • 00:22:09
    penyimpanannya banyak lalu kemudian
  • 00:22:11
    layarnya keren dan segala macam segala
  • 00:22:13
    macam itu semua bagus tapi kalau dia
  • 00:22:15
    tidak punya iman iman itu kayak koneksi
  • 00:22:18
    Jadi kayak koneksi yang eee paket data
  • 00:22:21
    Nah itu Iman jadi koneksi kita dengan
  • 00:22:23
    Allah itu adalah Iman sebenarnya Nah
  • 00:22:25
    kalau dia enggak punya koneksi Percuma
  • 00:22:27
    saja layarnya cuma untuk dibuka aja
  • 00:22:28
    Terus dilihat tapi enggak berguna sama
  • 00:22:30
    sekali enggak ada beda dengan kalkulator
  • 00:22:32
    nah kalau iman itu enggak mewujud pada
  • 00:22:34
    seorang muslim maka dia ibarat HP yang
  • 00:22:37
    enggak ada paket datanya lah untuk apa
  • 00:22:40
    dia baru beli ini Ini keluaran terbaru
  • 00:22:42
    loh iya ini adalah rilis terbaru Iya
  • 00:22:44
    flagship lho Iya tapi kalau nggak ada
  • 00:22:47
    paket untuk apa maksudnya Ya jadi itu
  • 00:22:49
    kalau tanpa iman kalau tanpa Islam ya
  • 00:22:51
    Nah maka Islam harus diinstal dulu pada
  • 00:22:52
    orang itu pada anak-anak muda supaya dia
  • 00:22:55
    bisa jadi keren itu yang membedakan
  • 00:22:56
    antara orang keren orang enggak keren
  • 00:22:58
    tambahan lagi bisa enggak anak-anak muda
  • 00:23:00
    tanpa Islam dia jadi eee dia jadi
  • 00:23:02
    berprestasi bisa Contohnya kayak Steve
  • 00:23:04
    Jobs tadi kayak Bill Gates dan segala
  • 00:23:07
    macam tapi pertanyaannya kita balikin
  • 00:23:08
    lagi kita bicaranya dunia doang atau
  • 00:23:10
    kita bicara setelah selesai dunia kalau
  • 00:23:12
    kita bicara dunia doang Islam enggak
  • 00:23:13
    perlu
  • 00:23:14
    Islam enggak perlu kalau kamu cuma
  • 00:23:16
    pengen dunia doang Islam Enggak penting
  • 00:23:17
    Kenapa karena kita bisa dapat itu dari
  • 00:23:19
    para motivator kita bisa sukses dengan
  • 00:23:22
    banyak cara ambil riba apa main judi eh
  • 00:23:25
    nipu orang itu bisa tapi kalau kita
  • 00:23:28
    bicara tentang akhirat nih dan kita mau
  • 00:23:30
    bicara tentang kebaikan kehidupan di
  • 00:23:32
    dunia tanpa ada tumbal maka kita perlu
  • 00:23:34
    Islam gitu
  • 00:23:37
    Nah tadi Ustad bilang kalau misalnya
  • 00:23:39
    kita mau menjadi pemuda yang sama dengan
  • 00:23:41
    zaman kejayaan islam dulu harus
  • 00:23:43
    diinstall dulu imannya nah pertanyaan
  • 00:23:45
    dari Alif sekarang Adakah hal lain yang
  • 00:23:48
    harus dibenahi dari pemuda saat ini
  • 00:23:50
    selain daripada
  • 00:23:52
    memperbaiki Iman memperbaiki pola pikir
  • 00:23:55
    Adakah yang lain atau malah ada yang
  • 00:23:57
    lebih berperan daripada diri sendiri
  • 00:24:00
    untuk perubahan pemuda itu sendiri kalau
  • 00:24:02
    kita bicara tentang eee hal-hal lain itu
  • 00:24:04
    adalah ikutan daripada iman ya
  • 00:24:06
    sebenarnya ikutan apapun itu itu adalah
  • 00:24:08
    ikutan daripada iman seperti habits-nya
  • 00:24:10
    harus di harus diubah kemudian Bagaimana
  • 00:24:12
    cara dia untuk berjamaah itu juga harus
  • 00:24:14
    harus diubah Bagaimana cara dia untuk
  • 00:24:17
    punya satu sistem yang baik dalam
  • 00:24:18
    kehidupan itu juga harus diubah ini
  • 00:24:20
    semua efek daripada keimanan Jadi kalau
  • 00:24:23
    bicara tentang pada anak-anak muda
  • 00:24:24
    sekarang ada satu pepatah yang
  • 00:24:26
    mengatakan bahwa gini kita tidak akan
  • 00:24:28
    pernah mencapai
  • 00:24:29
    kejayaan-kejayaan seperti umat-umat di
  • 00:24:31
    eee masa lalu apabila kita tidak
  • 00:24:33
    mengikuti langkah-langkah mereka di masa
  • 00:24:35
    lalu maka menarik sekali dalam Alquran
  • 00:24:37
    itu ketika kita minta pada Allah Hidayah
  • 00:24:39
    ihdinas sirotol mustaqim maka Allah
  • 00:24:42
    sendiri yang menuntun kita untuk
  • 00:24:44
    menjawab Bagaimana cara meminta hidayah
  • 00:24:46
    itu Allah sampaikan sirotol ladzina
  • 00:24:49
    an'amta alaihim yaitu adalah kami
  • 00:24:50
    meminta hidayah-mu Ya Allah dengan cara
  • 00:24:52
    memperhatikan orang-orang yang pernah
  • 00:24:54
    berlalu sebelum kami Karena kami tahu
  • 00:24:56
    bahwasanya semua langkah-langkah yang
  • 00:24:58
    mereka buat akan mengantarkan pada
  • 00:25:00
    kejayaan maka Kalau kami membuat
  • 00:25:02
    langkah-langkah yang sama Pasti Kami
  • 00:25:03
    akan dihantarkan pada kejayaan yang sama
  • 00:25:05
    maka ketika kita berbicara tentang
  • 00:25:07
    anak-anak muda zaman sekarang tugas
  • 00:25:09
    mereka adalah mengetahui Langkah apa
  • 00:25:11
    yang dibuat oleh Salahuddin al-ayyubi
  • 00:25:12
    Langkah apa yang dibuat oleh Muhammad
  • 00:25:14
    oleh apa Muhammad al-fatih Langkah apa
  • 00:25:18
    yang dibuat oleh misalnya Rasulullah
  • 00:25:20
    Shallallahu Alaihi Wasallam kalau
  • 00:25:21
    kejauhan Ya udah sahabat-sahabatnya
  • 00:25:22
    misalnya atau kalau kejauhan lagi ya
  • 00:25:24
    udahlah langkah-langkah ulama-ulama kita
  • 00:25:27
    sebelum ini ataupun para
  • 00:25:29
    panglima-panglima besar sebelum ini Nah
  • 00:25:30
    itu mereka harus lihat
  • 00:25:31
    langkah-langkahnya nah tapi semuanya itu
  • 00:25:33
    berbasis pada keimanan tadi kalau
  • 00:25:35
    keimanannya sudah beres kemudian mereka
  • 00:25:37
    sudah Iman itu adalah jawaban daripada
  • 00:25:39
    pertanyaan Why kalau Jawaban pertanyaan
  • 00:25:42
    wa itu selesai maka what and how to
  • 00:25:44
    lebih gampang jadi kenapa saya jadi
  • 00:25:46
    seorang muslim Kenapa saya harus pakai
  • 00:25:47
    Alquran Kenapa saya harus punya tuhan
  • 00:25:48
    namanya Allah kenapa saya harus Islam
  • 00:25:50
    Kenapa saya harus berjuang kalau semua
  • 00:25:52
    ini udah selesai ini pertanyaan keimanan
  • 00:25:53
    udah selesai baru kita bahas tentang
  • 00:25:54
    bagaimana cara perjuangan Apa itu
  • 00:25:57
    perjuangan tapi yang ini harus beres
  • 00:25:59
    dulu karena kalau jadi gini beda
  • 00:26:01
    pertanyaan beda jawaban beda pertanyaan
  • 00:26:03
    beda jawaban contoh Kayak gini Bagaimana
  • 00:26:04
    Ustadz cara kita menjadi nomor satu itu
  • 00:26:06
    adalah fiqih namanya fiqih itu kaifiat
  • 00:26:10
    kaifiat itu tata cara bagaimana saya
  • 00:26:12
    untuk jadi seorang pemain pedang nomor
  • 00:26:15
    satu itu kaifiat Tapi kalau
  • 00:26:16
    pertanyaannya Kenapa saya harus jadi
  • 00:26:18
    pemain pedang nomor satu itu aqidah Jadi
  • 00:26:21
    kalau kenapa itu jawabannya aqidah kalau
  • 00:26:23
    what and how itu jawabannya pasti fiqih
  • 00:26:25
    atau kaifiat nah Maka menurut saya sih
  • 00:26:27
    kaifiat itu tidak terlalu penting bila
  • 00:26:29
    dibandingkan dengan Akidah setelah
  • 00:26:31
    akidahnya selesai baru kemudian kita
  • 00:26:33
    bahas kaifiat Nah kalau kaifiat berarti
  • 00:26:35
    kita harus meniru pada orang-orang
  • 00:26:37
    sebelum kita menirunya bukan bukan harus
  • 00:26:39
    naik unta mereka naik unta kita naik
  • 00:26:41
    unta mereka naik kuda kita naik kuda
  • 00:26:42
    bukan itunya Tapi lebih kepada meniru
  • 00:26:45
    mentalnya meniru apa ya apa ya
  • 00:26:48
    semangatnya meniru apa jiwanya itu nah
  • 00:26:51
    itu yang kita tiru tuh masalahnya
  • 00:26:54
    sekarang kita banyak lihat contoh orang
  • 00:26:56
    itu belajar fikihnya dulu diajarin
  • 00:26:58
    perintah-perintah-perintah baru imannya
  • 00:27:00
    makanya jadi imannya enggak kuat Gitu ya
  • 00:27:01
    lebih parah lagi mereka berantem lebih
  • 00:27:04
    parah lagi berantem mereka berantem
  • 00:27:06
    orang-orang tahu tentang masalah fiqih
  • 00:27:07
    akhirnya kemudian enggak diajarin contoh
  • 00:27:09
    mereka tahu tentang salat semuanya tapi
  • 00:27:11
    enggak diajarin Kenapa mereka harus
  • 00:27:12
    salat maka mereka akan nyalain yang lain
  • 00:27:14
    orang yang enggak sama dengan dia
  • 00:27:15
    salatnya karena dia enggak tahu untuk
  • 00:27:17
    apa dia fikih Eh kamu kok 23 rakaat sih
  • 00:27:19
    yang namanya yang namanya tarawih itu
  • 00:27:22
    sebelas kamu tuh belajar dulu dong
  • 00:27:25
    makanya lihat kitabnya yang 23 bilang
  • 00:27:27
    emang gua enggak punya kita gua juga
  • 00:27:28
    punya kitab gitu kan Ustad gua ngajarin
  • 00:27:31
    gua 23 elu yang salah kurang lo itu
  • 00:27:34
    males banget sih teraweh itu harusnya 23
  • 00:27:37
    lah mendingan 11 tapi tapi tuma'ninah
  • 00:27:40
    daripada 23 lalu kemudian enggak
  • 00:27:42
    tuma'ninah yang 23 kamu bilang lagi ya
  • 00:27:44
    Bukan masalah tuma'nida dan kok enggak
  • 00:27:46
    tuma'ninah yang penting niatnya daripada
  • 00:27:48
    lu 11 sombong misalnya kayak gitu mereka
  • 00:27:50
    enggak ngerti padahal sebenarnya untuk
  • 00:27:52
    apa mereka salat kalau kalau mereka
  • 00:27:54
    ngerti kenapa mereka salat tarawih
  • 00:27:55
    mereka enggak akan pernah
  • 00:27:56
    mempermasalahkan yang 11 enggak pernah
  • 00:27:58
    mempermasalah yang 23 yang mereka cari
  • 00:28:00
    pikir ee yang mereka cari atau mereka
  • 00:28:02
    pikir adalah bagaimana caranya agar
  • 00:28:04
    masjid ini semakin ramai ketika teraweh
  • 00:28:06
    dan bagaimana ketika tarawih mau 11 mau
  • 00:28:09
    23 jamaah Ketika pulang itu bawa sesuatu
  • 00:28:11
    bukan hanya misuh ketika imamnya bacanya
  • 00:28:13
    panjang atau bukan hanya senang ketika
  • 00:28:15
    imamnya bacaannya pendek gitu maksudnya
  • 00:28:17
    jadi ada sesuatu yang berubah pada umat
  • 00:28:19
    itu yang mereka pikirin itu kalau
  • 00:28:21
    bahasanya akidah kalau bahasanya kaifiat
  • 00:28:23
    ribut bukan hanya imannya enggak kuat
  • 00:28:24
    ribut juga nah itu Masalahnya Sudahlah
  • 00:28:27
    imannya enggak kuat ribut gitu kan
  • 00:28:29
    Nah jadi kan tadi kita udah bahas nih
  • 00:28:32
    tentang fenomena Pemuda saat ini
  • 00:28:34
    kemudian pola pikir harus diubah nah
  • 00:28:37
    sama satu lagi yang alihkan di sini
  • 00:28:39
    adalah kita harus butuh pendidikan yang
  • 00:28:41
    tepat Nah berbicara tentang pendidikan
  • 00:28:44
    Bagaimana menurut pendapat Ustadz
  • 00:28:46
    tentang insan tama yang dalam perannya
  • 00:28:49
    itu mencetak pemuda untuk menjadi
  • 00:28:51
    pemimpin di masa depan Bagaimana tulisan
  • 00:28:53
    tentang setiap pendidikan itu adalah
  • 00:28:55
    pendidikan yang memang Sorry setiap
  • 00:28:57
    pendidikan itu penting dan menjadi
  • 00:28:59
    menjadi apa ya menjadi ruh daripada
  • 00:29:01
    setiap perubahan apapun juga maka kita
  • 00:29:05
    nggak mungkin
  • 00:29:06
    Muhammad al-fatih enggak mungkin ada
  • 00:29:08
    apabila tidak ada pendidikan yang
  • 00:29:10
    diberikan pada dia maka pertanyaannya
  • 00:29:12
    adalah seperti apa ibunya mendidik
  • 00:29:14
    Seperti apa kemudian mendidik atau Syekh
  • 00:29:18
    Ahmad al-qurani mendidik Muhammad
  • 00:29:19
    al-fatih dan itu sudah banyak sekali
  • 00:29:21
    pendidikan-pendidikan disampaikan
  • 00:29:22
    Salahuddin juga sama bahkan bahkan
  • 00:29:24
    pendidikan itu dimulai sebelum Bapak
  • 00:29:26
    ibunya nikah Bapak Ibunya sudah dididik
  • 00:29:29
    mempunyai visi yang sangat jelas tentang
  • 00:29:31
    Baitul Maqdis kemudian mereka bertemu
  • 00:29:34
    dengan satu visi yang sama lalu kemudian
  • 00:29:36
    punya anak dan mendidik anaknya dengan
  • 00:29:37
    visi yang sama maka pendidikan ini
  • 00:29:39
    terus-menerus ada nah yang menarik
  • 00:29:41
    adalah bahwasanya kalau kita bicara
  • 00:29:43
    tentang Insantama Insantama ini yang
  • 00:29:45
    mendirikan adalah ustad-ustaz saya juga
  • 00:29:47
    dan kita sudah tahu bahwa saya sebagai
  • 00:29:49
    salah satu produk daripada ustaz-ustaz
  • 00:29:51
    saya mengerti contoh misalnya eee apa
  • 00:29:54
    yang menjadi problem daripada pendidikan
  • 00:29:55
    pada saat ini salah satunya misalnya
  • 00:29:57
    tadi adalah pendidikan yang ada pada
  • 00:30:00
    saat ini bukan berfokus pada Why tapi
  • 00:30:02
    berfokus pada world and how misal ketika
  • 00:30:04
    kita berbicara tentang pendidikan zaman
  • 00:30:06
    sekarang yang dinilai apa namanya tinggi
  • 00:30:07
    yang dinilai apa misalnya eee apa dia
  • 00:30:10
    bisa mencapai prestasi olimpiade
  • 00:30:12
    matematika tapi apakah pendidikan itu
  • 00:30:14
    atau kita balik tanya misalnya kita
  • 00:30:17
    balik tanya kalau misalnya saya punya
  • 00:30:19
    anak Apakah saya mau anak saya itu
  • 00:30:21
    misalnya contoh dia itu Pinter dia itu
  • 00:30:24
    jago dia itu gajinya gede tapi sama ibu
  • 00:30:27
    dan bapaknya enggak hormat
  • 00:30:28
    tapi dia kemudian dugem atau dia mohon
  • 00:30:32
    maaf misalnya dia menghamili anak orang
  • 00:30:34
    misalnya itu kan ngeri gitu kan Ya itu
  • 00:30:36
    kan itu kan bukan hasil pendidikan maka
  • 00:30:38
    pendidikan di dalam Islam itu beda
  • 00:30:40
    dengan pendidikan dengan gaya kapitalis
  • 00:30:42
    gaya kapitalis pendidikannya diukur
  • 00:30:44
    berdasarkan materi maka anak yang
  • 00:30:46
    gajinya 40 juta itu dinilai lebih
  • 00:30:49
    berhasil pendidikannya daripada gajinya
  • 00:30:50
    20 juta lihat aja omongan ibu-ibu kalau
  • 00:30:52
    sudah kapitalis omongin gini kenapa
  • 00:30:54
    Anaknya kuliah di sono karena nanti
  • 00:30:56
    kalau sudah selesai gajinya lebih gede
  • 00:30:58
    lulusan luar negeri lebih gede daripada
  • 00:31:01
    gajinya daripada lulusan dalam negeri
  • 00:31:02
    kan gitu nah karena kapitalis
  • 00:31:04
    mengukurnya berdasarkan materi Islam
  • 00:31:06
    tidak Walaupun Islam bukan berarti tidak
  • 00:31:08
    perlu materi bukan tapi Islam
  • 00:31:10
    menstandarkan yang namanya pendidikan
  • 00:31:12
    itu pada karakter jadi apa namanya
  • 00:31:15
    transfer of character bukan hanya
  • 00:31:17
    transfer of knowledge Nah maka kalau
  • 00:31:19
    kita berbicara tentang Insyaallah dari
  • 00:31:21
    awal kita juga bisa lihat bahwa install
  • 00:31:23
    tanaman konsisten pada perubahan
  • 00:31:24
    karakter itu jadi bukan hanya orang itu
  • 00:31:27
    menjadi tahu bukan hanya orang itu
  • 00:31:29
    menjadi bisa tapi orang tuh menjadi
  • 00:31:30
    orang yang berkarakter karakter apa yang
  • 00:31:33
    dicetak pemimpin di masa depan Nah maka
  • 00:31:35
    ini adalah sesuatu yang saya pikir perlu
  • 00:31:38
    untuk dijadikan sebagai wacana pemikiran
  • 00:31:40
    bagi sekolah-sekolah yang lain sehingga
  • 00:31:42
    mereka tidak hanya mencukupkan pada
  • 00:31:44
    transfer of knowledge tapi juga pada
  • 00:31:45
    transfer of character Berapa banyak
  • 00:31:47
    orang-orang misalnya seumur Alif yang
  • 00:31:49
    bisa Kemudian untuk untuk Jadi MC atau
  • 00:31:51
    jadi moderator atau jadi misalnya host
  • 00:31:54
    daripada acara podcast ini kan bagian
  • 00:31:56
    daripada yang kita bisa harus untuk
  • 00:31:58
    lihat ya Karena di masa Utsmani itu
  • 00:32:00
    orang-orang itu memang didik untuk
  • 00:32:02
    memimpin Jadi mereka itu punya punya
  • 00:32:05
    sekolah itu bukan sekolah sembarangan
  • 00:32:06
    mereka tahu bahwasanya Islam itu akan
  • 00:32:09
    menyebar luas maka mereka tidak bisa
  • 00:32:10
    tidak bisa untuk mempertahankan
  • 00:32:13
    peradaban Islam kecuali mereka mencetak
  • 00:32:15
    pemimpin-pemimpin karena begitu Islam
  • 00:32:16
    butuh ke suatu daerah itu harus ada
  • 00:32:18
    pemimpinnya foto lagi satu daerah
  • 00:32:20
    terpemimpinya lagi gimana kalau misalnya
  • 00:32:22
    sekolah tidak menghasilkan pemimpin tapi
  • 00:32:25
    hanya menghasilkan mohon maaf pengusaha
  • 00:32:26
    atau mohon maaf hanya menghasilkan
  • 00:32:28
    karyawan atau hanya menghasilkan orang
  • 00:32:30
    yang sibuk dengan dunia Nah maka harus
  • 00:32:32
    ada yang berpikir besar berpikir bahwa
  • 00:32:33
    karena Islam ini adalah
  • 00:32:37
    alamiahnya adalah memimpin maka Harusnya
  • 00:32:40
    kita siapkan adalah sekolah pala
  • 00:32:42
    pemimpin yang mudah-mudahan kita
  • 00:32:44
    berharap Insantama bisa jadi salah satu
  • 00:32:46
    yang memang sudah diniatkan dari awal
  • 00:32:47
    itu amin amin terakhir ada pesan-pesan
  • 00:32:51
    enggak buat pemirsa di insan tama
  • 00:32:53
    channel terutama buat orang tua siswa
  • 00:32:55
    mungkin yang menonton tayangan ini
  • 00:32:57
    supaya bisa mendidik anak-anaknya untuk
  • 00:32:59
    bisa menjadi Pemuda pemimpin di masa
  • 00:33:01
    depan ada ada satu hal yang menjadi
  • 00:33:03
    konsen saya ketika kita berbicara
  • 00:33:04
    tentang orang tua kadang-kadang kita ini
  • 00:33:06
    sebagai orang tua saya juga termasuk ya
  • 00:33:08
    tanpa sadar kita tuh masih
  • 00:33:09
    terkontaminasi dengan
  • 00:33:10
    pemikiran-pemikiran Senin Islam contoh
  • 00:33:12
    kayak tadi ketika kita berbicara tentang
  • 00:33:14
    misalnya anak yang sukses itu kalau
  • 00:33:17
    anaknya ke luar negeri anak yang sukses
  • 00:33:19
    itu kalau anaknya punya gaji banyak anak
  • 00:33:22
    yang sukses itu kalau anaknya punya
  • 00:33:24
    rumah luas anak yang sukses itu kalau
  • 00:33:26
    famous dan segala macam itu
  • 00:33:28
    kadang-kadang masih ada di dalam kepala
  • 00:33:30
    kita nih sebagai orang tua padahal
  • 00:33:31
    sebenarnya harus kita tahu bahwa sistem
  • 00:33:34
    pendidikan yang sekarang yang sekarang
  • 00:33:36
    itu maksudnya sistem pendidikan secara
  • 00:33:37
    umum ya yang ada di Indonesia itu kita
  • 00:33:39
    sudah tahu dan sudah paham limitnya itu
  • 00:33:43
    kayak apa yang dihasilkan itu kita udah
  • 00:33:45
    tahu tuh limitnya aja kayak orang-orang
  • 00:33:47
    Indonesia yang umumnya pada zaman
  • 00:33:49
    sekarang Maka kalau kita pengen berharap
  • 00:33:51
    lebih kepada anak-anak berharap lebih
  • 00:33:53
    pada generasi muda berarti harus ada
  • 00:33:55
    satu sistem pendidikan yang juga lebih
  • 00:33:57
    yang tidak hanya dicukupkan pada
  • 00:33:59
    kurikulum yang sekarang yang yang aku
  • 00:34:01
    lihat yang saya lihat itu hanya berbasis
  • 00:34:03
    pada transfer of knowledge aja cuma
  • 00:34:06
    menghasilkan orang-orang yang tahu tapi
  • 00:34:08
    belum menghasilkan orang-orang yang
  • 00:34:10
    Shalih gitu maksudnya nah sedangkan
  • 00:34:12
    Islam itu menitikberatkan perubahan itu
  • 00:34:14
    pada karakter karena orang yang Shalih
  • 00:34:16
    pasti akan profesional orang yang Solid
  • 00:34:19
    pasti akan berusaha paling tinggi untuk
  • 00:34:21
    mencapai sesuatu dia pasti akan menjadi
  • 00:34:23
    yang terbaik kalau dia sudah sholeh tapi
  • 00:34:25
    belum tentu sebaliknya orang yang
  • 00:34:27
    terbaik orang yang kaya belum tentu
  • 00:34:29
    artinya ini adalah pesan bagi diri saya
  • 00:34:32
    secara pribadi dan juga bagi orang tua
  • 00:34:33
    orang tua Coba kita lihat ada nggak sih
  • 00:34:35
    pemikiran-pemikiran kita tuh yang masih
  • 00:34:37
    ada yang masih nyangkut-nyangkut dengan
  • 00:34:39
    pemikiran-pemimpinan yang bukan Islami
  • 00:34:41
    gitu maksudnya sehingga kita tuh tahu
  • 00:34:42
    ketika anak-anak kita itu kita ukur
  • 00:34:44
    berdasarkan apa Jangan sampai kita
  • 00:34:46
    mengukur berdasarkan yang diukur oleh
  • 00:34:48
    orang-orang barat juga kalau orang-orang
  • 00:34:50
    Barat ngukurnya berdasarkan nilai Kalau
  • 00:34:52
    orang-orang barat mengukurnya
  • 00:34:53
    berdasarkan harta materi lalu kita ngoko
  • 00:34:57
    dengan cara yang sama Lantas apa gunanya
  • 00:34:59
    Islam kita itu tentunya karena Islam
  • 00:35:01
    kita tuh harus memberikan pengaruh
  • 00:35:02
    kepada kita termasuk dalam memberikan
  • 00:35:04
    indikasi atau pengukuran evaluasi
  • 00:35:06
    terhadap anak-anak dan sistem
  • 00:35:07
    pembelajarannya gitu Alhamdulillah nah
  • 00:35:11
    ini eee Alhamdulillah kita sudah
  • 00:35:14
    membahas tentang menjadi Pemuda
  • 00:35:17
    berkualitas yang dinantikan umat bersama
  • 00:35:18
    Ustadz jauh eee Terima kasih banyak
  • 00:35:21
    sudah meluangkan waktunya dengan alif di
  • 00:35:23
    sini di Insan sama podcast terakhir
  • 00:35:26
    jangan lupa sahabat Insan sama channel
  • 00:35:28
    jangan lupa subscribe like dan juga
  • 00:35:30
    komen di tayangan ini dan juga semoga
  • 00:35:33
    instan nama channel bisa berkembang dari
  • 00:35:36
    harinya Amin ya robbal alamin jadi
  • 00:35:39
    Alhamdulillah saya barusan menyelesaikan
  • 00:35:41
    obrolan dengan bank Alif dalam
  • 00:35:44
    pembicaraan tentang pemuda ya barusan
  • 00:35:46
    dan alhamdulillah teman-teman sekalian
  • 00:35:48
    bisa menyaksikan di insan tama channel
  • 00:35:49
    teman-teman Silahkan di subscribe
  • 00:35:52
    di-follow dan juga di-share
  • 00:35:54
    mudah-mudahan pembicaraan ini bisa jadi
  • 00:35:57
    manfaat bagi teman-teman yang lain yang
  • 00:35:59
    ngelihat amin amin ya robbal Amin Terima
  • 00:36:01
    kasih banyak dan juga terima kasih
  • 00:36:03
    pemirsa Insan nama channel
  • 00:36:05
    Assalamualaikum warahmatullahi
  • 00:36:06
    wabarakatuh
Tags
  • pemuda
  • iman
  • pendidikan
  • karakter
  • peradaban
  • Muhammad al-Fatih
  • Imam Syafi'i
  • media sosial
  • masa depan
  • pemimpin