Sumber Intensi Pancasila Pidato Bung Karno 1 Juli 1945

00:13:28
https://www.youtube.com/watch?v=ogARqAJ0RR8

Résumé

TLDRThe speech outlines a vision for an independent Indonesia based on five key principles: nationalism, internationalism, democracy through consensus, social well-being, and spirituality. These principles argue for a united nation that respects both its national identity and its role in the global community, advocating for a cooperative society where all citizens contribute to and benefit from collective efforts. The speaker calls for a nation that amalgamates various cultural and religious values into a harmonious coexistence, emphasizing the need for shared responsibility and mutual respect as foundational to Indonesia's identity.

A retenir

  • 🇮🇩 Emphasis on nationalism for unity.
  • 🌍 Importance of internationalism in fostering global fraternity.
  • 🤝 Advocacy for governance through consensus and representation.
  • 💰 Focus on social welfare, ensuring no poverty.
  • 🙏 Spirituality respects diverse religious beliefs in Indonesia.

Chronologie

  • 00:00:00 - 00:05:00

    The speaker emphasizes the importance of nationalism while warning against its potential to morph into chauvinism. The principle of internationalism is introduced, stating that nationalism and internationalism must coexist harmoniously. The speaker advocates for a nation that fosters brotherhood among nations, promoting solidarity beyond just Indonesia. Additionally, the importance of consensus and representation in governance is highlighted, insisting that the Indonesian state should benefit all its citizens rather than just a privileged few.

  • 00:05:00 - 00:13:28

    The fifth principle focuses on the importance of spirituality and religious freedom, asserting that Indonesia should be a nation where people can worship freely and respectfully. The speaker proposes the idea of 'Pancasila'—not just five principles but the essence of a harmonious Indonesia founded on mutual respect, nationalism, internationalism, consensus, social welfare, and the acknowledgment of divinity. The speaker ultimately condenses the five principles into three, culminating in the idea of 'gotong royong' (mutual cooperation) as the cornerstone of a prosperous and unified Indonesia.

Carte mentale

Vidéo Q&R

  • What are the five principles proposed for Indonesia?

    The five principles are nationalism, internationalism, consensus (democracy), social welfare, and spirituality.

  • Why is internationalism important according to the speaker?

    Internationalism is important as it complements nationalism, promoting global fraternity and harmony among nations.

  • How does the speaker propose the governance system should operate?

    The governance should operate through consensus and representation, ensuring that it serves all citizens, not just one group.

  • What is emphasized about social welfare in the proposed principles?

    Social welfare emphasizes that an independent Indonesia should ensure no poverty and that all citizens have enough resources for a dignified life.

  • What role does spirituality play in the foundational principles?

    Spirituality emphasizes that Indonesia should respect diverse faiths and religious practices, promoting a culture of mutual respect.

Voir plus de résumés vidéo

Accédez instantanément à des résumés vidéo gratuits sur YouTube grâce à l'IA !
Sous-titres
id
Défilement automatique:
  • 00:00:01
    hai saudara-saudara
  • 00:00:03
    Hai tetapi tetapi memang prinsip
  • 00:00:07
    kebangsaan ini ada bahayanya bahayanya
  • 00:00:12
    ialah Mungkin orang meruncingkan
  • 00:00:16
    nasionalisme menjadi chauvinism sehingga
  • 00:00:20
    berfaham Indonesia Uber alles inilah
  • 00:00:26
    bahayanya kita cinta tanah air yang satu
  • 00:00:30
    merasa berbangsa yang satu mempunyai
  • 00:00:33
    bahasa yang satu tetapi tanah air kita
  • 00:00:37
    Indonesia hanya satu bagian kecil saja
  • 00:00:40
    dari pada dunia ingat mah akan hal ini
  • 00:00:45
    kita harus menuju persamaan dunia
  • 00:00:48
    persaudaraan dunia kita bukan saja harus
  • 00:00:52
    mendirikan Negara Indonesia merdeka
  • 00:00:54
    tetapi kita harus menuju pula kepada
  • 00:00:57
    kekeluargaan bangsa-bangsa
  • 00:01:01
    Hai justru inilah prinsip saya yang
  • 00:01:05
    kedua
  • 00:01:07
    Hai inilah filosofis prinsip yang nomor
  • 00:01:12
    dua yang saya usulkan kepada tuan-tuan
  • 00:01:15
    yang boleh saya namaken
  • 00:01:19
    internasionalisme
  • 00:01:21
    Hai internasionalisme tidak dapat hidup
  • 00:01:23
    subur kalau tidak berakar didalam
  • 00:01:26
    buminya nasionalisme nasionalisme tidak
  • 00:01:31
    dapat hidup subur kalau tidak hidup
  • 00:01:33
    dalam Taman Sarinya internasionalisme
  • 00:01:36
    Jadi dua hal ini saudara-saudara prinsip
  • 00:01:40
    satu dan prinsip2 yang pertama-tama saya
  • 00:01:43
    usulkan kepada tuan-tuan sekalian adalah
  • 00:01:47
    bergandengan erat satu sama lain
  • 00:01:52
    Hai kemudian Apakah dasar yang ketiga
  • 00:01:56
    Hai asar itu ialah Ashar mufakat dasar
  • 00:02:01
    perwakilan dasar permusyawaratan
  • 00:02:05
    Hai negara Indonesia bukan satu negara
  • 00:02:08
    untuk satu orang bukan suatu negara
  • 00:02:11
    untuk satu golongan walaupun golongan
  • 00:02:14
    kaya tetapi kita mendirikan Negara semua
  • 00:02:19
    buat semua satu buat semua semua buat
  • 00:02:23
    satu saya yakin bahwa syarat yang mutlak
  • 00:02:27
    untuk kuatnya negara Indonesia ialah
  • 00:02:30
    permusyawaratan perwakilan
  • 00:02:33
    Hai dengan cara mufakat kita perbaiki
  • 00:02:37
    segala hal juga keselamatan agama yaitu
  • 00:02:40
    dengan jalan pembicaraan atau
  • 00:02:43
    permusyawaratan didalam badan perwakilan
  • 00:02:45
    rakyat apa-apa yang belum memuaskan kita
  • 00:02:50
    bicarakan di dalam permusyawaratan
  • 00:02:54
    perwakilan
  • 00:02:55
    Hai prinsip nomor 4 sekarang saya
  • 00:02:59
    usulkan untuk
  • 00:03:00
    Hai saya di dalam 3 hari ini belum
  • 00:03:05
    mendengarkan berisik itu yaitu prinsip
  • 00:03:09
    kesejahteraan prinsip tidak akan ada
  • 00:03:13
    kemiskinan di dalam Indonesia merdeka
  • 00:03:16
    maka prinsip kita harus Apakah kita mau
  • 00:03:20
    Indonesia merdeka yang kaum kapitalnya
  • 00:03:23
    merajalela ataukah yang semua rakyatnya
  • 00:03:26
    sejahtera yang semua orang Cukup makan
  • 00:03:29
    cukup pakaian hidup dalam kesejahteraan
  • 00:03:32
    merasa dipangku oleh Ibu Pertiwi yang
  • 00:03:35
    cukup memberi sandang pangan kepadanya
  • 00:03:37
    mana yang kita pilih saudara-saudara
  • 00:03:42
    kita sudah lihat di negara-negara Eropa
  • 00:03:46
    adalah badan perwakilan adalah
  • 00:03:50
    parlementer demokrasi
  • 00:03:54
    Hai tetapi Tidakkah di Eropa justru kaum
  • 00:03:58
    kapitalis merajalela di Amerika ada
  • 00:04:02
    suatu badan perwakilan rakyat dan
  • 00:04:04
    Tidakkah di Amerika kaum kapitalis
  • 00:04:07
    merajalela tidak gadis seluruh benua
  • 00:04:10
    aparat kaum kapitalis merajalela padahal
  • 00:04:15
    ada badan perwakilan rakyat tak lain tak
  • 00:04:20
    bukan sebabnya ialah oleh karena
  • 00:04:23
    badan-badan perwakilan rakyat yang
  • 00:04:26
    diadakan di sana itu sekadar menurut
  • 00:04:30
    resepnya franche revolusi
  • 00:04:34
    Hai adakah keadaan yang demikian ini
  • 00:04:37
    kita kehendaki saudara-saudara saya
  • 00:04:41
    usulkan kalau kita mencari demokrasi
  • 00:04:45
    hendaknya bukan demokrasi barat tetapi
  • 00:04:51
    permusyawaratan yang memberi hidup yakni
  • 00:04:55
    politik ekonomi sosial demokrasi yang
  • 00:04:58
    mampu mendatangkan Kesejahteraan Sosial
  • 00:05:03
    Hai yaitu bukan saja persamaan politik
  • 00:05:07
    saudara-saudara tetapi pun di atas
  • 00:05:11
    lapangan ekonomi kita harus mengadakan
  • 00:05:15
    persamaan artinya kesejahteraan bersama
  • 00:05:19
    yang sebaik-baiknya
  • 00:05:23
    hai saudara-saudara
  • 00:05:25
    Hai Apakah prinsip yang kelima
  • 00:05:29
    Hai saya telah mengemukakan empat
  • 00:05:32
    prinsip 1 kebangsaan Indonesia 2
  • 00:05:38
    Hai dua internasionalisme atau
  • 00:05:41
    perikemanusiaan tiga mufakat atau
  • 00:05:45
    demokrasi 4 Kesejahteraan Sosial
  • 00:05:51
    Hai prinsip yang kelima hendaknya
  • 00:05:54
    menyusun Indonesia merdeka dengan
  • 00:05:57
    bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
  • 00:06:01
    Hai prinsip ketuhanan bukan saja bangsa
  • 00:06:06
    Indonesia bertuhan tetapi masing-masing
  • 00:06:10
    orang Indonesia hendaknya bertuhan tuh
  • 00:06:15
    hanya sendiri yang Kristen menyembah
  • 00:06:19
    Tuhan menurut petunjuk Isa Almasih yang
  • 00:06:22
    Islam menurut petunjuk Nabi Muhammad
  • 00:06:25
    Shallallahu Alaihi Wasallam orang Budha
  • 00:06:29
    menjalankan ibadatnya menurut
  • 00:06:31
    kitab-kitab yang ada padanya tetapi
  • 00:06:36
    marilah kita semuanya bertuhan hendaknya
  • 00:06:42
    negara Indonesia ialah negara yang
  • 00:06:45
    tiap-tiap orangnya dapat menyembah
  • 00:06:48
    Tuhannya dengan cara yang leluasa
  • 00:06:51
    segenap rakyat hendaknya bertuhan secara
  • 00:06:54
    kebudayaan Yakni dengan tiada egoisme
  • 00:06:58
    agama
  • 00:07:00
    Hai dan hendaknya negara Indonesia satu
  • 00:07:05
    negara yang bertuhan marilah kita
  • 00:07:09
    amalkan Jalan Ken agama baik Islam
  • 00:07:12
    maupun Kristen dengan cara yang
  • 00:07:15
    berkeadaban Apakah cara yang berkeadaban
  • 00:07:19
    itu ialah hormat menghormati satu sama
  • 00:07:24
    lain marilah kita di dalam Indonesia
  • 00:07:31
    merdeka yang kita susun ini sesuai
  • 00:07:33
    dengan itu menyatakan bahwa Prinsip
  • 00:07:36
    kelima daripada negara kita ialah
  • 00:07:39
    Ketuhanan yang berkebudayaan Ketuhanan
  • 00:07:42
    yang berbudi pekerti yang luhur
  • 00:07:44
    Ketuhanan yang hormat menghormati satu
  • 00:07:47
    sama lain
  • 00:07:49
    Hai hatiku akan berpesta Raya jikalau
  • 00:07:54
    saudara-saudara menyetujui bahwa negara
  • 00:07:56
    Indonesia merdeka berasaskan Ketuhanan
  • 00:07:59
    Yang Maha Esa
  • 00:08:02
    Hai saudara-saudara hashar dasar negara
  • 00:08:09
    telah saya usulkan lima bilangannya
  • 00:08:14
    Inikah pancadarma bukan
  • 00:08:19
    Hai nama pancadarma tidak tepat disini
  • 00:08:23
    Karma berarti kewajiban sedang kita
  • 00:08:27
    membicarakan dasar
  • 00:08:29
    Hai saya senang kepada simbolik
  • 00:08:33
    Hai simbolik angka pola tarung
  • 00:08:37
    Hai rukun Islam 5 jumlahnya
  • 00:08:41
    hai cari kita 5SE tangan kita mempunyai
  • 00:08:46
    pancaindra apalagi yang lima bilangannya
  • 00:08:54
    Hai Pendawa pun 5 orangnya sekarang
  • 00:08:59
    banyaknya prinsip kebangsaan
  • 00:09:01
    internasionalisme mufakat kesejahteraan
  • 00:09:06
    dan ketuhanan lima pula bilangannya
  • 00:09:12
    namanya bukan Panca Dharma tetapi saya
  • 00:09:18
    namakan ini dengan petunjuk seorang
  • 00:09:21
    teman kita ahli bahasa namanya ialah
  • 00:09:25
    Pancasila sila artinya azas atau dasar
  • 00:09:31
    dan di atas kelima dasar itulah kita
  • 00:09:34
    mendirikan Negara Indonesia kekal dan
  • 00:09:38
    abadi atau barangkali ada
  • 00:09:48
    saudara-saudara yang tidak suka akan
  • 00:09:51
    bilangan 5 itu saya
  • 00:09:54
    wuih peras sehingga tinggal tiga saja
  • 00:10:01
    Hai saudara-saudara bertanya kepada saya
  • 00:10:04
    apakah perasaan yang tiga itu
  • 00:10:09
    berpuluh-puluh tahun sudah saya pikirkan
  • 00:10:12
    dia ialah dasar-dasarnya Indonesia
  • 00:10:18
    merdeka weltanschauung kita dua dasar
  • 00:10:24
    yang pertama kebangsaan dan
  • 00:10:27
    internasionalisme kebangsaan dan
  • 00:10:31
    perikemanusiaan saya peras menjadi satu
  • 00:10:36
    itulah yang dahulu saya namaken
  • 00:10:40
    sosio-nasionalisme dan
  • 00:10:43
    Hai dan demokrasi yang bukan demokrasi
  • 00:10:47
    barat tetapi politik ekonomi sosial
  • 00:10:51
    demokrasi yaitu politik demokrasi dengan
  • 00:10:55
    sosial rehi demokrasi dengan
  • 00:10:59
    kesejahteraan sayap rasken pula menjadi
  • 00:11:04
    satu inilah yang dulu saya namakan
  • 00:11:10
    sosio-demokrasi tinggal lagi Ketuhanan
  • 00:11:15
    yang menghormati satu sama lain
  • 00:11:19
    Hai jadi yang asalnya 5 itu telah
  • 00:11:24
    menjadi tiga sosio-nasionalisme
  • 00:11:27
    sosio-demokrasi dan ketuhanan
  • 00:11:32
    Hai jikalau tuan senang kepada simbolik
  • 00:11:35
    tiga Ambillah cara tiga ini tetapi
  • 00:11:40
    barangkali tidak semua tuan-tuan senang
  • 00:11:42
    kepada Trisila ini dan minta 11 dasar
  • 00:11:47
    saja
  • 00:11:49
    Hai Baiklah saya jadikan satu saya
  • 00:11:53
    kumpulkan lagi menjadi
  • 00:11:57
    Hai apakah yang satu itu sebagai tadi
  • 00:12:01
    telah saya katakan kita mendirikan
  • 00:12:04
    negara Indonesia yang kita semua harus
  • 00:12:08
    mendukungnya semua buat semua jikalau
  • 00:12:13
    saya peras yang lima menjadi tiga dan
  • 00:12:16
    yang tiga menjadi satu maka dapatlah
  • 00:12:19
    saya satu perkataan Indonesia yang tulen
  • 00:12:23
    yaitu perkataan gotong-royong negara
  • 00:12:29
    Indonesia yang kita dirigen haruslah
  • 00:12:32
    negara gotong royong alangkah hebatnya
  • 00:12:36
    negara gotong royong marilah
  • 00:12:47
    Ayo kita menyelesaikan Karyo KW
  • 00:12:52
    pekerjaan amal ini bersama-sama
  • 00:12:57
    gotong-royong adalah pembantingan tulang
  • 00:13:01
    bersama pemerasan keringat bersama
  • 00:13:06
    perjuangan bantu binantu bersama amal
  • 00:13:11
    semua buat kepentingan semua keringat
  • 00:13:14
    semua buat kebahagiaan semua holopis
  • 00:13:18
    Kuntul baris buat kepentingan bersama
  • 00:13:21
    itulah potong royong di
Tags
  • Indonesia
  • nationalism
  • internationalism
  • democracy
  • social welfare
  • spirituality
  • cooperation
  • mutual respect
  • foundational principles
  • Pancasila