Sepuluh kali lipat dari Letusan Gunung Krakatau, Inilah Letusan Gunung Tambora

00:21:37
https://www.youtube.com/watch?v=Kmk4T_ElNrY

Résumé

TLDRThe video details the eruption of Mount Tambora in 1815, one of the most devastating volcanic eruptions in history, far surpassing even the eruption of Krakatoa. Situated in Indonesia, Mount Tambora was noted for its significant impact on the environment and global climate, leading to a severe drop in temperatures and catastrophic agricultural failures. The video explores the eruption's magnitude and the subsequent social, economic, and environmental repercussions, emphasizing the eruption's role in shaping historical events in the 19th century.

A retenir

  • 🌋 Mount Tambora is a highly active stratovolcano in Indonesia.
  • 💥 The eruption in 1815 was far more powerful than Krakatoa.
  • 📉 It caused a global temperature drop between 0.4 to 0.7 degrees Celsius.
  • 👥 An estimated 80,000 people died due to direct and indirect consequences of the eruption.
  • 🗺️ The eruption created a massive caldera, changing the landscape dramatically.
  • 🌧️ It led to the 'Year Without a Summer' in 1816, causing severe climate anomalies.
  • 📜 Historical accounts document the widespread effects of the eruption.
  • 🎖️ The eruption is linked to significant historical events like Napoleon's defeat at Waterloo.

Chronologie

  • 00:00:00 - 00:05:00

    In this video, we discuss Gunung Tambora, located in Nusa Tenggara Barat, Indonesia, which is known for its massive eruptions that significantly impacted global climate. Unlike Krakatau, Tambora's eruption in 1815 was considered the most destructive in 10,000 years, with an explosive scale estimated 4 to 10 times greater than Krakatau's 1883 eruption. Tambora reached a volcanic explosivity index (VEI) of 7, compared to Krakatau's VEI of 6, indicating a significantly more powerful eruption that influenced climate change globally.

  • 00:05:00 - 00:10:00

    Leading up to the 1815 eruption, Gunung Tambora had previously erupted three times, with the last major activity prior to that occurring in 1822. The 1815 eruptions began with increased seismic activity, peaking in April 1815 when explosions were heard up to 2,600 km away, causing widespread ash fallout across the Indonesian archipelago.

  • 00:10:00 - 00:15:00

    The eruption reached its peak on April 10, 1815, resulting in a massive column of ash and pyroclastic flows that devastated the surrounding areas, obliterating entire regions and leading to high levels of fatalities among local populations. The effects included significant tsunamis and widespread destruction of vegetation and agriculture, which contributed to food shortages and widespread starvation.

  • 00:15:00 - 00:21:37

    The eruption changed societal dynamics in the region, leading to the loss of several local kingdoms and altering global weather patterns significantly, known as the 'Year Without a Summer'. These climatic changes were linked to various agricultural failures across Europe and North America, as well as influencing historical events, such as the defeat of Napoleon Bonaparte at the Battle of Waterloo due to poor weather conditions during the campaign.

Afficher plus

Carte mentale

Vidéo Q&R

  • What is Mount Tambora?

    Mount Tambora is an active stratovolcano located on Sumbawa Island, Indonesia, known for its explosive eruption in 1815.

  • How powerful was the Tambora eruption compared to Krakatoa?

    The eruption of Tambora was approximately 4 to 10 times more powerful than the Krakatoa eruption of 1883.

  • What were the climatic effects of the 1815 eruption?

    The eruption caused a global temperature drop of about 0.4 to 0.7 degrees Celsius, leading to extreme weather in subsequent years, famously known as the 'Year Without a Summer'.

  • How many people died due to the Tambora eruption?

    Estimates of casualties range from 10,000 directly from eruption effects to over 80,000 due to famine and disease in the aftermath.

  • What changes did the eruption cause in the local geography?

    The eruption left a caldera approximately 6 to 7 km wide and reduced Mount Tambora's height from about 4,300 m to 2,850 m.

  • Did the eruption have historical consequences?

    Yes, the eruption's climate effects are thought to have contributed to major historical events, including Napoleon's defeat at Waterloo.

Voir plus de résumés vidéo

Accédez instantanément à des résumés vidéo gratuits sur YouTube grâce à l'IA !
Sous-titres
id
Défilement automatique:
  • 00:00:00
    jika pada video yang lalu kita sempat
  • 00:00:02
    membahas gunung Krakatau dan efek
  • 00:00:05
    letusannya yang dapat dirasakan oleh
  • 00:00:07
    sebagian penduduk bumi video kita kali
  • 00:00:09
    ini kita akan membahas satu lagi gunung
  • 00:00:12
    di nusantara yang letusannya Bahkan
  • 00:00:15
    berkali-kali lipat lebih besar dibanding
  • 00:00:25
    [Musik]
  • 00:00:28
    Krakatau
  • 00:00:31
    [Musik]
  • 00:00:38
    Gunung Tambora adalah sebuah gunung
  • 00:00:41
    stratovcano atau yang disebut juga
  • 00:00:43
    sebagai gunung berapi kerucut aktif yang
  • 00:00:46
    terletak di pulau Sumbawa Nusa Tenggara
  • 00:00:48
    Barat
  • 00:00:50
    Indonesia secara administratif Gunung
  • 00:00:52
    Tambora ditetapkan sebagai taman
  • 00:00:54
    nasional yang luas wilayahnya mencapai
  • 00:00:58
    71.645,6 he luas ini mencakupi kaldera
  • 00:01:03
    lereng gunung dan hutan di
  • 00:01:05
    sekitarnya Gunung Tambora terletak di
  • 00:01:08
    dua Kabupaten yaitu Kabupaten Dompu yang
  • 00:01:11
    mencakup lereng bagian Barat dan Selatan
  • 00:01:14
    dan Kabupaten Bima yang mencakup lereng
  • 00:01:16
    bagian timur dan
  • 00:01:21
    utara Gunung Tambora atau yang juga
  • 00:01:23
    dikenal sebagai tomboro adalah salah
  • 00:01:26
    satu gunung tunggal terluas di Indonesia
  • 00:01:29
    gunung ini memiliki tipikal seperti
  • 00:01:31
    Gunung Selamet yang ada di Jawa Tengah
  • 00:01:34
    Gunung tunggal Artinya bahwa Gunung
  • 00:01:36
    Tambora terpisah atau tidak terhubung
  • 00:01:38
    dengan gunung lain atau pegunungan
  • 00:01:41
    memiliki ketinggian hingga
  • 00:01:43
    2.850 m di atas permukaan laut Gunung
  • 00:01:46
    Tambora adalah salah satu gunung berapi
  • 00:01:49
    aktif tertinggi di
  • 00:01:54
    Indonesia Meskipun tidak seterkenal
  • 00:01:57
    Krakatau Gunung Tambora dikenal secara a
  • 00:02:00
    luas karena letusan dahsyatnya yang
  • 00:02:02
    terjadi pada awal abad ke-19 yaitu pada
  • 00:02:05
    tahun
  • 00:02:06
    1815 dikatakan bahwa letusan Gunung
  • 00:02:09
    Tambora pada saat itu merupakan letusan
  • 00:02:12
    gunung paling merusak bumi dalam 10.000
  • 00:02:15
    tahun
  • 00:02:17
    terakhir para ahli memperkirakan bahwa
  • 00:02:20
    letusan Gunung Tambora memiliki skala
  • 00:02:22
    letusan antara 4at hingga 10 kali lebih
  • 00:02:25
    kuat daripada letusan gunung Krakatau
  • 00:02:27
    pada tahun
  • 00:02:28
    1883
  • 00:02:30
    sebagai perbandingan jika letusan gunung
  • 00:02:33
    Krakatau pada tahun
  • 00:02:35
    1883 mencatatkan skala magnitudo 6 pada
  • 00:02:38
    indeks daya ledak vulkanik atau volcanic
  • 00:02:41
    explosivity index atau yang disingkat
  • 00:02:43
    vei letusan Gunung Tambora pada tahun
  • 00:02:46
    1815 mencatatkan skala vei 7 atau satu
  • 00:02:50
    tingkat di atas letusan gunung Krakatau
  • 00:02:53
    sementara berdasarkan klasifikasinya
  • 00:02:56
    skala logaritmik dari vi2 ke atas setiap
  • 00:02:59
    kenaikan satu indeks menandakan terjadi
  • 00:03:02
    letusan yang 10 kali lebih
  • 00:03:05
    dahsyat jika letusan gunung Krakatau
  • 00:03:08
    disebut telah menyebabkan penurunan suhu
  • 00:03:10
    bumi belahan Utara sebesar 0,4 derajat
  • 00:03:13
    Celcius latusan Gunung Tambora disebut
  • 00:03:16
    sebagai salah satu faktor utama
  • 00:03:18
    terjadinya anomali iklim Global yang
  • 00:03:21
    menyebabkan penurunan suhu di bumi
  • 00:03:23
    belahan Utara sekitar 0,5 hingga 0,7
  • 00:03:27
    derajat Celcius namun karena teknologi
  • 00:03:30
    yang sangat terbatas pada saat itu
  • 00:03:32
    menyebabkan kebingungan terutama bagi
  • 00:03:35
    orang-orang di belahan bumi lain tentang
  • 00:03:37
    penyebab keanehan fenomena alam di
  • 00:03:39
    wilayah
  • 00:03:41
    mereka hal ini berbeda dengan letusan
  • 00:03:43
    gunung Krakatau pada tahun
  • 00:03:46
    1883 di mana Pada saat itu sains dan
  • 00:03:49
    teknologi telah berkembang telegraf
  • 00:03:51
    sudah ditemukan dan kabel bawah laut
  • 00:03:54
    sudah dipasang sehingga informasi lebih
  • 00:03:56
    cepat
  • 00:03:58
    tersebar
  • 00:04:00
    Lalu bagaimana sejarah letusan Gunung
  • 00:04:13
    [Musik]
  • 00:04:21
    Tambora dengan menggunakan teknik
  • 00:04:23
    penanggalan radio karbon sebelum letusan
  • 00:04:26
    Tambora pada tahun
  • 00:04:27
    1815 diperkirakan bahwa Gunung ini
  • 00:04:30
    Sebelumnya sudah pernah meletuh sebanyak
  • 00:04:32
    tiga kali yaitu pada sekitar tahun
  • 00:04:35
    3910 sebelum masehi tahun 3050 sebelum
  • 00:04:39
    masehi dan pada tahun 740 masehi
  • 00:04:43
    Meskipun tidak diketahui secara pasti
  • 00:04:46
    besarnya letusan Gunung Tambora pada
  • 00:04:48
    masa lalu namun ketiga letusan tersebut
  • 00:04:51
    memiliki karakteristik letusan yang sama
  • 00:04:54
    di mana masing-masing letusan memiliki
  • 00:04:56
    letusan di lubang utama hanya saja
  • 00:04:59
    terdapat sedikit pengecualian untuk
  • 00:05:01
    letusan ketiga karena pada letusan
  • 00:05:04
    ketiga tidak terdapat aliran piroklastik
  • 00:05:07
    atau awan
  • 00:05:08
    panas setelah letusan terakhir tersebut
  • 00:05:11
    selama beberapa abad kemudian Gunung
  • 00:05:14
    Tambora sama sekali tidak menunjukkan
  • 00:05:16
    aktivitas vulkaniknya dan gunung berapi
  • 00:05:18
    ini dikenal dengan nama gunung berapi
  • 00:05:23
    tidur aktivitas vulkanik Gunung Tambora
  • 00:05:26
    kembali terjadi pada tahun
  • 00:05:28
    182au 3 tahun sebelum letusan besar
  • 00:05:31
    terjadi di mana pada tahun tersebut
  • 00:05:34
    kaldera Gunung Tambora mulai bergemuruh
  • 00:05:36
    dan menghasilkan awan hitam yang
  • 00:05:38
    disebabkan oleh letusan fratik kecil
  • 00:05:40
    dari dasar
  • 00:05:42
    kawah letusan fratik atau letusan
  • 00:05:44
    semburan uap adalah letusan yang
  • 00:05:47
    digerakkan oleh uap air yang terjadi
  • 00:05:49
    ketika air di bawah tanah atau permukaan
  • 00:05:52
    yang dipanaskan oleh
  • 00:05:53
    makma secara berkala letusan fratik ini
  • 00:05:57
    terus berlangsung hingga puncaknya
  • 00:05:59
    terjadi pada bulan april tahun
  • 00:06:04
    1815 pada tanggal 5 April tahun
  • 00:06:07
    1815 terjadi letusan Dahsyat yang
  • 00:06:10
    diikuti dengan suara gemuruh menggelegar
  • 00:06:13
    yang terdengar hingga ke Makassar yang
  • 00:06:15
    berjarak sekitar 380 km dari Gunung
  • 00:06:20
    Tambora suara gemuru ini juga terdengar
  • 00:06:22
    hingga ke wilayah Batavia yang berjarak
  • 00:06:25
    sekitar
  • 00:06:26
    1260
  • 00:06:27
    KM dan juga ke wilayah Ternate yang
  • 00:06:31
    berjarak sekitar 1400 km dari Gunung
  • 00:06:36
    Tambora pada pagi hari tanggal 6 April
  • 00:06:39
    abu vulkanik mulai turun hingga di Jawa
  • 00:06:42
    Timur dan suara ledakan samar yang
  • 00:06:44
    terdengar berlangsung hingga tanggal 10
  • 00:06:48
    april Puncak letusan Gunung Tambora
  • 00:06:51
    sendiri terjadi pada tanggal 10 april
  • 00:06:53
    tahun
  • 00:06:54
    1815 di mana pada hari tersebut letusan
  • 00:06:58
    gunung menjadi semakin intensif dan
  • 00:07:00
    semakin kuat suara letusan gunung yang
  • 00:07:03
    pada awalnya dianggap sebagai suara
  • 00:07:05
    tembakan ini bahkan terdengar hingga ke
  • 00:07:08
    pulau Sumatera yang berjarak sekitar
  • 00:07:10
    2.600 KM
  • 00:07:12
    [Musik]
  • 00:07:16
    jauhnya peristiwa letusan Gunung Tambora
  • 00:07:19
    juga dituliskan dalam sebuah memoar oleh
  • 00:07:21
    Sir Thomas Stamford ravles yang saat itu
  • 00:07:24
    menjabat sebagai gubernur jenderal
  • 00:07:26
    Hindia
  • 00:07:27
    Belanda dalam memoarnya tersebut dia
  • 00:07:31
    menulis letusan pertama terdengar di
  • 00:07:33
    Pulau ini pada sore hari tanggal 5 April
  • 00:07:36
    mereka menyadarinya setiap seere4at jam
  • 00:07:38
    dan terus berlanjut dengan jarak waktu
  • 00:07:41
    sampai hari
  • 00:07:42
    selanjutnya suaranya pada contoh pertama
  • 00:07:45
    hampir dianggap suara meriam sangat
  • 00:07:48
    banyak sehingga sebuah detasmen tentara
  • 00:07:50
    bergerak dari Yogyakarta dengan
  • 00:07:53
    perkiraan bahwa pos terdekat diserang
  • 00:07:55
    dan di sepanjang pesisir perahu-perahu
  • 00:07:58
    dikirimkan pada dua kesempatan dalam
  • 00:08:00
    pencarian sebuah kapal yang semestinya
  • 00:08:03
    berada dalam keadaan
  • 00:08:07
    [Musik]
  • 00:08:11
    darurat sekitar pukul 7 malam tanggal 10
  • 00:08:14
    april puncak dari malapetaka itu terjadi
  • 00:08:17
    di mana Gunung Tambora memuntahkan
  • 00:08:20
    hampir semua isi
  • 00:08:22
    perutnya banyak sumber yang menyebutkan
  • 00:08:25
    bahwa pada tanggal 10 april letusan
  • 00:08:28
    Gunung Tambora menjadi semakin kuat dan
  • 00:08:31
    Intens puncaknya pada sekitar pukul 7
  • 00:08:34
    ketika letusan gunung tersebut
  • 00:08:36
    memancarkan tiga lajur api yang terlihat
  • 00:08:39
    seperti pilar membumbung tinggi ke
  • 00:08:41
    langit yang kemudian ketiganya menyatu
  • 00:08:43
    menjadi satu pilar api yang sangat besar
  • 00:08:45
    dan sangat
  • 00:08:47
    tinggi berdasarkan penelitian yang
  • 00:08:49
    menggunakan data dari awan Abu yang
  • 00:08:52
    terbawa angin dan yang terdeposit di
  • 00:08:54
    berbagai wilayah di dunia serta dari
  • 00:08:56
    catatan yang diceritakan oleh saksi mata
  • 00:08:59
    para peneliti memperkirakan tinggi
  • 00:09:01
    letusan Gunung Tambora pada saat itu
  • 00:09:03
    mencapai ketinggian antara 30 hingga
  • 00:09:06
    40-an
  • 00:09:08
    KM tidak sampai di situ letusan hebat
  • 00:09:11
    itu kemudian disusul dengan hujan batuan
  • 00:09:14
    vulkanik pada sekitar pukul 8 malam yang
  • 00:09:17
    selanjutnya diikuti hujan abu vulkanik
  • 00:09:19
    pada pukul 900 hingga 10 malam
  • 00:09:22
    disebutkan pula bahwa kolom letusan
  • 00:09:24
    gunung tambura runtuh menghasilkan
  • 00:09:26
    aliran piroklastik panas yang mengalir
  • 00:09:29
    menuruni gunung dan Menuju ke Laut di
  • 00:09:31
    seluruh Sisi Semenanjung menyapu bersih
  • 00:09:33
    apa saja yang
  • 00:09:35
    dilaluinya digambarkan pada saat itu
  • 00:09:38
    bahwa seluruh Gunung Tambora berubah
  • 00:09:41
    menjadi kumpulan api cair yang
  • 00:09:43
    mengalir letusan keras gunung tersebut
  • 00:09:46
    terdengar hingga malam berikutnya yaitu
  • 00:09:48
    pada tanggal 11 April tabir Abu menyebar
  • 00:09:51
    hingga ke wilayah Jawa Barat dan
  • 00:09:53
    Sulawesi Selatan sementara bau nitrogen
  • 00:09:56
    bahkan terasa hingga di Batavia
  • 00:10:00
    letusan tersebut masuk dalam skala 7
  • 00:10:03
    pada skala volcanic explosivity
  • 00:10:06
    index dalam skala tersebut letusan
  • 00:10:09
    Gunung Tambora dideskripsikan sebagai
  • 00:10:11
    letusan gunung super
  • 00:10:13
    [Musik]
  • 00:10:19
    kolosal diperkirakan sekitar 100 KM
  • 00:10:23
    kubik piroklasti trakia andesit
  • 00:10:25
    dikeluarkan dengan berat mencapai
  • 00:10:27
    sekitar 10 miliar ton
  • 00:10:29
    hal ini meninggalkan kaldera dengan
  • 00:10:31
    ukuran 6 hingga 7 KM dan kedalaman
  • 00:10:35
    sekitar 600 hingga 700
  • 00:10:38
    m sebelum letusan ketinggian puncak
  • 00:10:41
    Gunung Tambora adalah sekitar 4.300 m di
  • 00:10:44
    atas permukaan laut menjadikannya
  • 00:10:47
    sebagai salah satu Puncak tertinggi di
  • 00:10:49
    kepulauan
  • 00:10:50
    nusantara sebagai perbandingan Saat ini
  • 00:10:53
    Gunung tertinggi di wilayah Indonesia
  • 00:10:56
    adalah puncak Jayawijaya dengan
  • 00:10:58
    ketinggian
  • 00:11:00
    4884 m di atas permukaan laut sementara
  • 00:11:03
    gunung tertinggi kedua adalah gunung
  • 00:11:05
    krenci dengan ketinggian
  • 00:11:08
    3.805 m di atas permukaan
  • 00:11:11
    laut letusan Gunung Tambora tahun
  • 00:11:15
    1815 telah menghilangkan sekitar
  • 00:11:17
    sepertiga bagian gunung
  • 00:11:20
    tersebut setelah letusan ketinggian
  • 00:11:23
    Gunung Tambora yang tersisa adalah
  • 00:11:25
    sekitar
  • 00:11:26
    2.850 m di atas permukaan laut
  • 00:11:30
    meskipun letusan gunung tamboraa
  • 00:11:32
    mencapai puncaknya pada tanggal 10 april
  • 00:11:35
    tahun
  • 00:11:36
    1815 peningkatan uap dan letusan friati
  • 00:11:39
    kecil masih terus terjadi selama sekitar
  • 00:11:41
    6 bulan hingga 4 tahun
  • 00:11:44
    [Musik]
  • 00:11:57
    berikutnya
  • 00:12:02
    [Musik]
  • 00:12:04
    letusan gunung tamboraa tahun
  • 00:12:06
    185 memberikan dampak dan kerusakan yang
  • 00:12:09
    tidak
  • 00:12:12
    main-main secara regional dampak dari
  • 00:12:15
    letusan gunung tersebut secara langsung
  • 00:12:17
    telah menewaskan sedikitnya 10.000 jiwa
  • 00:12:20
    penduduk di sekitar gunung yang dilewati
  • 00:12:22
    oleh aliran
  • 00:12:24
    piroklastik semua vegetasi di Pulau itu
  • 00:12:27
    hancur pohon pohon yang tumbang
  • 00:12:30
    bercampur dengan Abu batu apung terbawa
  • 00:12:33
    arus ke laut dan membentuk rakit-rakit
  • 00:12:35
    dengan jarak lintas melebihi 5 km rakit
  • 00:12:39
    batu apung ini bahkan ditemukan di
  • 00:12:41
    Samudra Hindia di dekat kalkutta negara
  • 00:12:43
    India pada tanggal 1 dan tanggal 3
  • 00:12:46
    Oktober tahun
  • 00:12:50
    1815 tsunami berukuran sedang melanda
  • 00:12:53
    pantai di berbagai pulau di kepulauan
  • 00:12:55
    nusantara pada tanggal 10 april i dengan
  • 00:12:59
    ketinggian mencapai 4 M terjadi di
  • 00:13:01
    daerah sanggar Kabupaten Bima pada
  • 00:13:04
    sekitar pukul 10 malam tsunami setinggi
  • 00:13:07
    1 hingga 2 M dilaporkan terjadi di
  • 00:13:10
    daerah Besuki Jawa Timur sebelum tengah
  • 00:13:13
    malam dan tsunami setinggi 2 M terjadi
  • 00:13:15
    di kepulauan
  • 00:13:18
    Maluku awan dengan Abu tebal masih
  • 00:13:21
    menyelimuti puncak pada tanggal 23 April
  • 00:13:25
    sementara letusan gunung Baru berhenti
  • 00:13:27
    pada tanggal 15 J tahun 1815 walaupun
  • 00:13:31
    emisi asap masih terlihat pada tanggal
  • 00:13:33
    23
  • 00:13:35
    Agustus api dan gemuruh gempa susulan
  • 00:13:38
    dilaporkan masih terjadi pada bulan
  • 00:13:40
    Agustus tahun
  • 00:13:41
    1819 atau sekitar 4 tahun setelah
  • 00:13:45
    letusan hujan abu vulkanik yang terjadi
  • 00:13:48
    setelah letusan Dahsyat Gunung Tambora
  • 00:13:51
    bahkan menimbulkan efek yang lebih parah
  • 00:13:54
    partikel Abu yang turun kembali
  • 00:13:56
    menyebabkan kontaminasi secara lu as di
  • 00:13:59
    beberapa pulau di Kepulauan
  • 00:14:01
    Nusantara warga yang selamat dari
  • 00:14:04
    letusan masih harus menghadapi ancaman
  • 00:14:06
    berbagai macam penyakit seperti infeksi
  • 00:14:09
    saluran pernafasan diare dan
  • 00:14:12
    kolera Selain itu lapisan abu vulkanik
  • 00:14:15
    juga telah mematikan hampir semua jenis
  • 00:14:18
    tanaman pertanian dan binatang ternak
  • 00:14:20
    yang mengakibatkan bencana
  • 00:14:24
    kelaparan terbatasnya teknologi yang ada
  • 00:14:27
    pada masa itu menjadi salah satu
  • 00:14:29
    penyebab utama tidak adanya data pasti
  • 00:14:32
    tentang jumlah korban jiwa akibat
  • 00:14:34
    letusan Gunung
  • 00:14:35
    Tambora laporan jumlah korban jiwa
  • 00:14:38
    akibat dari letusan itu pun cukup
  • 00:14:40
    bervariasi tergantung pada
  • 00:14:43
    sumbernya seperti laporan yang ditulis
  • 00:14:45
    oleh Hendrik zolinger pada tahun
  • 00:14:48
    1855 yang memperkirakan korban tewas
  • 00:14:51
    langsung sebanyak 10.100 orang di mana
  • 00:14:54
    sebagian besar disebabkan oleh aliran
  • 00:14:57
    peroklastik sementara sebanyak
  • 00:15:00
    37.825 orang lainnya meninggal karena
  • 00:15:03
    kelaparan di Pulau
  • 00:15:04
    Sumbawa Selain itu sekitar 10.000
  • 00:15:07
    lainnya meninggal di Lombok yang
  • 00:15:09
    disebabkan karena penyakit dan
  • 00:15:12
    kelaparan data yang sedikit berbeda
  • 00:15:14
    dilaporkan oleh patrosevski pada tahun
  • 00:15:18
    1949 di mana dalam laporannya dia
  • 00:15:21
    memperkirakan sekitar 48.000 orang di
  • 00:15:24
    Sumbawa dan 44.000 orang di Lombok
  • 00:15:27
    meninggal sebagai korban dari letusan
  • 00:15:29
    Gunung
  • 00:15:31
    [Musik]
  • 00:15:33
    Tambora letusan Gunung Tambora juga
  • 00:15:36
    secara langsung telah melenyapkan tiga
  • 00:15:38
    kerajaan yang berada di wilayah tersebut
  • 00:15:41
    yaitu kerajaan Tambora kerajaan sanggar
  • 00:15:44
    dan kerajaan
  • 00:15:45
    pekat peristiwa letusan Dahsyat ini juga
  • 00:15:48
    dituliskan dalam sebuah naskah dari
  • 00:15:50
    Kerajaan Bima dalam naskah kuno bos
  • 00:15:53
    sangajikai yang ditulis dalam bahasa
  • 00:15:55
    Arab Melayu oleh juru tulis Kesultanan
  • 00:15:58
    Bima
  • 00:15:59
    dalam naskah tersebut dituliskan di
  • 00:16:02
    lereng Tambora ada tiga kerajaan yang
  • 00:16:05
    tercatat yaitu kerajaan Tambora kerajaan
  • 00:16:08
    sanggar dan kerajaan pekat yang semuanya
  • 00:16:11
    musnah karena letusan
  • 00:16:14
    [Musik]
  • 00:16:16
    Tambora bukti-bukti kerajaan yang hilang
  • 00:16:18
    ini baru ditemukan kembali pada tahun
  • 00:16:21
    2004 ketika sebuah tim arkeolog dibentuk
  • 00:16:24
    dan memulai sebuah penggalian arkeologi
  • 00:16:26
    di Gunung Tambora terdiri dari
  • 00:16:29
    Universitas Rod Island Universitas North
  • 00:16:32
    Carolina di wilmington dan Direktorat
  • 00:16:34
    vulkanologi Indonesia yang dipimpin oleh
  • 00:16:37
    haral dors
  • 00:16:40
    Garden setelah 6 minggu tim tersebut
  • 00:16:43
    menggali bukti adanya kebudayaan yang
  • 00:16:45
    hilang yang musnah karena letusan Gunung
  • 00:16:49
    [Musik]
  • 00:16:57
    Tambora
  • 00:17:01
    [Musik]
  • 00:17:03
    situs tersebut terletak sekitar 25 km
  • 00:17:06
    sebelah barat kaldera di dalam hutan
  • 00:17:09
    yang jaraknya 5 km dari
  • 00:17:12
    pantai penemuan arkeologi ini
  • 00:17:14
    memperjelas bahwa terdapat kebudayaan
  • 00:17:16
    yang hancur karena letusan Gunung
  • 00:17:18
    Tambora pada tahun 1815 si gardson
  • 00:17:22
    menyebut kebudayaan ini sebagai pompe
  • 00:17:24
    dari
  • 00:17:27
    timur
  • 00:17:31
    dampak yang lebih buruk yang Bahkan
  • 00:17:33
    dirasakan secara global terjadi setelah
  • 00:17:36
    letusan dahsyat itu berakhir
  • 00:17:39
    tinggi kolom letusan Gunung Tambora yang
  • 00:17:41
    mencapai lebih dari 43 KM menyebabkan
  • 00:17:44
    endapan partikel abu vulkanik di lapisan
  • 00:17:46
    stratosfer bumi partikel Abu yang lebih
  • 00:17:50
    kasar mengendap di lapisan tersebut
  • 00:17:52
    selama sekitar 1 hingga 2 minggu namun
  • 00:17:55
    partikel Abu yang lebih halus tetap
  • 00:17:57
    berada di Di lapisan atmosfer selama
  • 00:17:59
    beberapa bulan hingga beberapa tahun
  • 00:18:02
    pada ketinggian 10 hingga 30 km
  • 00:18:06
    endapan partikel abu vulkanik yang
  • 00:18:07
    tertahan Di lapisan atmosfer ini
  • 00:18:10
    menyebabkan anomali iklim Global di mana
  • 00:18:13
    sinar matahari yang harusnya sampai ke
  • 00:18:15
    bumi dipantulkan kembali yang pada
  • 00:18:17
    akhirnya menurunkan suhu di permukaan
  • 00:18:20
    bumi pada masa itu suhu rata-rata Global
  • 00:18:24
    menurun sekitar 0,4 hingga 0,7 derajat
  • 00:18:27
    Celcius
  • 00:18:28
    peristiwa ini juga menyebabkan kondisi
  • 00:18:31
    cuaca ekstrem pada tahun 1816 di wilayah
  • 00:18:34
    belahan bumi utara yang dikenal dengan
  • 00:18:36
    sebutan Year Without a summer atau tahun
  • 00:18:39
    tanpa musim
  • 00:18:40
    panas anomali iklim ini dianggap sebagai
  • 00:18:43
    penyebab parahnya epidemi tifus yang
  • 00:18:45
    terjadi di Eropa Tenggara dan wilayah
  • 00:18:48
    Sepanjang laut Mediterania bagian timur
  • 00:18:50
    antara tahun 181 hingga tahun
  • 00:18:54
    1819 perubahan iklim mengganggu musim
  • 00:18:57
    hujan di India dan Cina
  • 00:18:58
    yang menyebabkan tiga kali gagal panen
  • 00:19:01
    dan kelaparan serta berkontribusi
  • 00:19:03
    terhadap penyebaran penyakit tifus dan
  • 00:19:05
    kolera jenis baru yang berasal dari
  • 00:19:07
    Benggala pada tahun
  • 00:19:09
    1816 di benua Eropa gagal panen yang
  • 00:19:13
    meluas yang disebabkan oleh perubahan
  • 00:19:15
    iklim ini menyebabkan krisis pangan di
  • 00:19:17
    banyak negara dan dianggap sebagai
  • 00:19:19
    bencana kelaparan terburuk pada abad
  • 00:19:22
    ke-19 di Amerika Serikat gagal panen dan
  • 00:19:25
    kenaikan harga yang disebabkan oleh
  • 00:19:27
    perubahan iklim telah memaksa ribuan
  • 00:19:30
    orang meninggalkan wilayah New England
  • 00:19:32
    ke wilayah yang memiliki iklim yang
  • 00:19:34
    lebih ramah di sebelah barat Sungai
  • 00:19:39
    Ohio satu lagi fakta yang cukup menarik
  • 00:19:42
    tentang dampak letusan Gunung Tambora
  • 00:19:44
    yang mengubah jalannya sejarah Eropa
  • 00:19:47
    adalah teori kekalahan Napoleon bonapar
  • 00:19:50
    pada perang Napoleon ketuuh di waterlo
  • 00:19:52
    disebabkan oleh perubahan iklim yang
  • 00:19:54
    terjadi akibat letusan Gunung Tambora di
  • 00:19:57
    antara sederet analisis kekalahan perang
  • 00:20:00
    Napoleon salah satu yang ditunjuk
  • 00:20:02
    sebagai penyebabnya adalah cuaca ekstrem
  • 00:20:04
    yang
  • 00:20:06
    mencuat seperti dalam catatan John Lewis
  • 00:20:09
    dalam the weather of the waterlow
  • 00:20:10
    campign 16 to 18 June 1815 did CH of
  • 00:20:15
    course of history catatan tersebut
  • 00:20:17
    menyebutkan hujan turun begitu lebat
  • 00:20:20
    tentara tertua dari pasukan itu bahkan
  • 00:20:22
    tidak pernah melihat kejadian seperti
  • 00:20:24
    ini tulis John les pertempuran yang bagi
  • 00:20:28
    Napoleon yang mewakili kekaisaran
  • 00:20:30
    Prancis melawan lima koalisi kekaisaran
  • 00:20:33
    Eropa Namun karena curah hujan yang
  • 00:20:36
    tidak wajar menyebabkan jalanan
  • 00:20:38
    berlumpur dan mempersulit gerak Napoleon
  • 00:20:41
    dalam menginvasi sejumlah negara Eropa
  • 00:20:43
    akibatnya pasukannya kalah dan menjadi
  • 00:20:46
    akhir dari kiprah Napoleon bonapart
  • 00:20:48
    menguasai
  • 00:20:50
    Eropa pada awalnya teori tentang
  • 00:20:53
    kekalahan Napoleon yang disebabkan oleh
  • 00:20:55
    letusan Gunung Tambora Ini mendapat
  • 00:20:57
    beberapa pen dari para ahli namun hasil
  • 00:21:00
    penelitian terbaru ternyata mendukung
  • 00:21:02
    teori tersebut seperti yang
  • 00:21:04
    dipublikasikan dalam jurnal Life science
  • 00:21:07
    pada tahun
  • 00:21:08
    [Musik]
  • 00:21:17
    2018 Terima kasih sudah menonton dan
  • 00:21:20
    tunggu video dari kami
  • 00:21:22
    [Musik]
  • 00:21:27
    selanjutnya
  • 00:21:32
    [Musik]
  • 00:21:35
    than
Tags
  • Mount Tambora
  • volcano
  • eruption
  • climate change
  • natural disaster
  • Indonesia
  • historical impact
  • Krakatoa
  • geology
  • environmental effects