00:00:00
hai hai
00:00:04
yo yo
00:00:07
[Musik]
00:00:13
Hai
00:00:15
[Musik]
00:00:20
prinsip yang sama juga kita gunakan
00:00:22
dalam membangun kawasan-kawasan industri
00:00:25
lainnya termasuk pembangunan super
00:00:28
koridor ekonomi pantai utara Jawa hidup
00:00:31
disini sudah jamin udah menjamin
00:00:34
kebutuhan saya sehari-hari
00:00:36
Kawasan Industri batang serta Subang
00:00:39
Majalengka 50 tahun kami saya khususnya
00:00:43
yang tinggal di sini mu enggak pernah
00:00:44
terjadi banjir bertubuh
00:00:47
sedang dikembangkan dalam waktu singkat
00:00:50
dirancang untuk mampu mengundang
00:00:52
investasi berkualitas yang bersinergi
00:00:54
dengan UMKM kita selesai merakit mobil
00:00:58
nggak bisa saya bisa
00:01:01
Hai saya petani yang memberikan nilai
00:01:03
tambah signifikan untuk perekonomian
00:01:05
nasional serta menyerap tenaga kerja
00:01:08
dalam jumlah besar jadi ditembak sama
00:01:11
lama para tiru tidak ada peringatan ke
00:01:14
atas dada langsung
00:01:27
tapi Young kepriben sih nyamuk wong
00:01:31
dilirik wedding perangkat desa oleh
00:01:34
calon-calon
00:01:40
banyak sekali nggak bisa hitung saya
00:01:44
semuanya surat cinta dari Polres
00:01:47
semuanya
00:01:48
[Musik]
00:02:01
hai hai
00:02:05
hai hai
00:02:09
Hai
00:02:32
[Musik]
00:02:52
Jadi saya sebagai penggarap ya yang
00:02:56
punya Tanah ini Empang ini namanya Pak
00:03:01
Haji topik
00:03:02
Cara membagi fasih lain gitu ya
00:03:06
Andaikata
00:03:07
penjual ikan dapat 3jutaan DKT gitu ya
00:03:11
jadi ambil dulu bibit misalnya 500 gitu
00:03:16
ya ambil dipotong dulu tuh ya Si Bibi
00:03:20
tuh 500 tuya jadi setelah itu tinggal
00:03:24
dua setengah ya jadi dibagi dua gitu
00:03:48
saya untuk sehari-hari ya Iya sementara
00:03:53
ya hasil udang yaitu untuk saya
00:03:57
penggarap Andaikata dapat
00:04:01
50/100 tergantung soalnya enggak
00:04:04
pastilah gitu kadang hari ini dapet ya
00:04:09
besok nggak tahu gitu
00:04:17
kok dari hasil bubu hari ini kira-kira
00:04:21
dapat berapa nih pak ya sehubungan ini
00:04:25
air dari laut yang nggak masuk ya lebih
00:04:28
terpasang di dapat sedikit nih kira-kira
00:04:31
delapan online ini
00:04:34
lebih jual paling
00:04:37
sekilo ini
00:04:39
30 gitu
00:04:56
minimal itu rata-rata Tambak itu ya
00:04:59
setahun itu tiga kali
00:05:02
ya ditanamin Misalnya bibit bandeng
00:05:06
yaitu jangka sampai nenek itu sekitar
00:05:10
tiga bulan atau part bulan gitu jadi
00:05:15
setahun itu tiga kali lah itu
00:05:21
jahe di telah 15 tahun menjadi penggarap
00:05:24
Tambak Baru kali ini ia cemas dengan
00:05:27
pekerjaannya
00:05:29
sebab dua setengah hektar Tambak yang
00:05:31
digarapnya masuk dalam rencana
00:05:34
pengembangan Kawasan Industri Utara
00:05:35
terpadu
00:05:37
hai hai
00:05:40
Hai total ada 400 hektar Tambak di
00:05:42
Kecamatan Kasemen Serang yang akan
00:05:45
dialihfungsikan menjadi Kawasan Industri
00:05:49
hai hai
00:05:51
hai hai
00:05:52
hai magazine heracleion hampir
00:06:01
hampir seluruh Tambak disini dikelola
00:06:04
oleh para penggarap dengan sistem bagi
00:06:06
hasil atau sewa
00:06:09
karena bukan pemilik lahan penggarap
00:06:12
seperti jahe di Hanya bisa pasrah dengan
00:06:14
rencana alih fungsi lahan
00:06:18
ya saya sebagai orang kecil yaitu kan ya
00:06:22
biasa aja lah ya kalau Andaikata ini
00:06:26
dijual ama yang punya ya ya Saya kan
00:06:29
sebagai penggarap ya ya habis Bagaimana
00:06:32
gitu ya udah ya bisa Lan kalau ada Saya
00:06:37
punya modal ya jualan geh apa gitu ya
00:06:44
[Musik]
00:06:52
Hai selain Kecamatan Kasemen ada juga
00:06:55
seribu hektar lahan pertanian kering di
00:06:57
kecamatan Walantaka yang akan
00:07:00
dialihfungsikan menjadi zona industri
00:07:02
dan kawasan pendukung seperti Perumahan
00:07:05
[Musik]
00:07:09
jika warga Kasemen dan Walantaka Serang
00:07:12
mulai berhadapan dengan ekspansi
00:07:14
industri warga Indramayu telah lebih
00:07:18
dulu merasakan kerasnya kompetisi
00:07:19
perebutan ruang hidup
00:07:40
sawin seorang buruh tani yang tak
00:07:43
memiliki lahan
00:07:45
Hai
00:07:46
lahan garapannya berada tak jauh dari
00:07:49
pembangkit listrik tenaga uap atau
00:07:51
pltu-1 Indramayu
00:07:54
PLTU yang beroperasi sejak tahun 2011
00:07:57
ini merupakan salah satu obyek vital
00:08:00
nasional
00:08:02
sumber energinya didapat dari batubara
00:08:05
yang dikenal sebagai energi kotor
00:08:08
Anugerah ini merupakan penghargaan bagi
00:08:12
dunia usaha yang menunjukkan kinerja
00:08:15
luar biasa tahun 2019 PLTU Indramayu
00:08:19
memperoleh penghargaan proper hijau dari
00:08:22
Kementerian lingkungan hidup
00:08:29
penghargaan proper adalah penilaian
00:08:32
peringkat kerja perusahaan dalam hal
00:08:34
pengelolaan lingkungan hidup
00:08:38
tugas kita adalah menanam
00:08:42
Hai supaya generasi anak dan cucu kita
00:08:45
nanti bisa memetik buah yang baik jangan
00:08:49
sampai menuai badai dari upaya
00:08:53
berburu keuntungan semata mata jangka
00:08:56
pendek yang kita rebut dari tangan
00:09:00
mereka
00:09:06
tak perlu menunggu 1/2 generasi kedepan
00:09:10
sawin telah menuai apa yang oleh wakil
00:09:13
presiden disebut sebagai badai
00:09:16
yaitu penyebaran masalah dampak dari
00:09:19
pltu-1 debunya itu menyebar ke sawah
00:09:23
sejak nya berdiri pltu-1 aja kemerosotan
00:09:27
masalah di bidang tetapa pertanian tuh
00:09:30
paddle
00:09:32
Hai maupun kacang panjang maupun bawang
00:09:36
susah sekali dikelolanya kalau padi itu
00:09:40
secara drastis turunnya itu sekitar dua
00:09:43
tahunan dari minimal 6 ton yang berbau
00:09:46
berbau tuh biasanya 6 ton Karena
00:09:50
sekarang tuh nggak bisa 6 Ton itu
00:09:54
bawanya
00:09:55
kalau masalah kacang kuning itu udah
00:09:58
pasti itu gara-gara ada capek
00:10:01
hai
00:10:02
kenapa karena ya pencemaran masalah
00:10:05
dampak
00:10:06
debu itu jatuhnya ke tanaman jika
00:10:10
akhirnya begini hasilnya para kuning
00:10:13
[Musik]
00:10:18
PLTU Indramayu berbatasan langsung
00:10:21
dengan pesisir pantai utara Jawa
00:10:24
hai hai Hai warga yang menggantungkan
00:10:26
hidup dari Laut Pun terkena dampak dari
00:10:29
beroperasinya PLTU
00:10:32
[Musik]
00:10:39
profesi Saya
00:10:41
sehari-harinya mencari udang rebon
00:10:43
dipinggir pantai Menganti ini dibikin
00:10:46
terasi terus dijual ke masyarakat
00:10:49
atau ke pengepul pengepul
00:10:54
[Musik]
00:10:55
Hai dulu mbak sehari-hari itu bisa
00:10:59
berapa ya 50 kilo atau 6060 kilo
00:11:02
sekarang mah iya sebelum ada pltu-1 tapi
00:11:05
setelah ada pltu-1 paling 15 kilo paling
00:11:09
banyak 20 kilo
00:11:11
kualitas biasanya merah korbanin merah
00:11:14
Bagus namanya rebond cebret Jeruk Kebon
00:11:19
Jeruk Jakarta ini sekarang kualitasnya
00:11:21
memang kurang kurang merah
00:11:26
[Musik]
00:11:29
kecemasan warga Indramayu bertambah saat
00:11:33
muncul rencana pembangunan PLTU 2 di
00:11:35
tahun 2015
00:11:40
dengan kapasitas dua kali 1000 megawatt
00:11:44
PLTU 2 Indramayu adalah bagian dari
00:11:47
program penyediaan energi nasional
00:11:49
35.000 megawatt yang dicanangkan oleh
00:11:52
Presiden Jokowi
00:11:54
[Musik]
00:11:58
nyentuh
00:11:59
di sepanjang jalur Pantura setidaknya
00:12:02
terdapat 70 Kawasan Industri potensial
00:12:05
[Musik]
00:12:14
[Musik]
00:12:30
agar dilirik investor asing Pemerintah
00:12:33
berupaya melengkapi infrastruktur
00:12:34
termasuk pasokan listrik
00:12:38
[Musik]
00:12:43
tapi warga punya sikap berbeda Mereka
00:12:47
menolak kehadiran PLTU 2 Indramayu
00:12:51
sadar yang dihadapi mereka adalah negara
00:12:54
warga Min sendiri
00:12:58
[Musik]
00:13:01
Maret 2015 warga membangun sebuah
00:13:04
organisasi
00:13:05
jaringan tanpa asap batubara Indramayu
00:13:09
atau catanya
00:13:12
dengan kehadiran nyamuk lt2 ini akan
00:13:15
dibangun itu jelas itu merambat sudah
00:13:17
hidup kita semua ya masyarakat semuanya
00:13:21
jadi yang terbiasa mengelola tanah di
00:13:23
sini memakai seperti
00:13:25
penerus Dang seperti
00:13:28
blok-blok kecil yang ada di sini juga
00:13:30
ajukan terhalang jelas lahannya juga
00:13:33
dirampas
00:13:35
selain melakukan aksi penolakan tahun
00:13:38
2017 Jatayu menggugat izin lingkungan
00:13:41
PLTU 2 Indramayu
00:13:45
6 Desember 2017 swarga memenangkan
00:13:48
gugatan tersebut
00:13:50
[Musik]
00:13:55
Hai
00:13:56
dengan dimenangkannya di PTUN jelas
00:13:59
berarti warga ini pergerakan warga
00:14:02
adanya penolakan adanya protes terhadap
00:14:04
kebijakan juga berarti kan ada di Jalur
00:14:06
yang benar
00:14:08
Hai warga Merayakan kemenangan dengan
00:14:10
memasang bendera merah putih di lahan
00:14:13
Desa 150 meter dari pltu-1
00:14:17
keesokan harinya desa digegerkan dengan
00:14:20
temuan bendera dalam posisi terbalik
00:14:22
untuk kejadian itu tiga orang warga
00:14:25
ditangkap polisi salah satunya adalah
00:14:28
sawin selesai dibawa ya Posisi saya di
00:14:31
sini Saya di tengah istri saya disamping
00:14:36
sebelah barat jatuh saya
00:14:38
Ratu Sejagad terbentur pintu
00:14:41
6 alaikum waalaikum salam saya buka
00:14:44
pintu ternyata dia aparat dari Buser tak
00:14:48
bernapas Ya enggak tahu ya orang lima
00:14:51
mebawa laras panjang lalu saya akan ada
00:14:55
masalah Pak masalah bendera nah begitu
00:14:59
masalah bendera Profesor selesaiin di
00:15:01
sini Pakde Kelurahan gak bisa langsung
00:15:03
ke kantor Oke Pak siap saya ikutin mohon
00:15:06
Bapak Bentar dulu Sri memakai celana
00:15:10
Berarti udah nggak usah ya namanya
00:15:12
masyarakat
00:15:14
semuanya itu tidak tahu soal hukum ya
00:15:16
gan apalagi berbicara soal pasal ya Jadi
00:15:19
ya
00:15:20
aku mau bilang apa Kalau memang sudah
00:15:23
dituding dianggap kita bersalah paling
00:15:26
kita hanya meminta permohonan aja
00:15:28
bagaimana agar diberi keringanan
00:15:32
akhirnya terjadilah mendapat kurungan
00:15:36
5 bulan
00:15:38
6 bulan 6 bulan di
00:15:41
Hai diantaranya saudara sabine saudara
00:15:44
Sukma dan saudara ngantuk
00:15:47
di
00:15:48
dalam pembangunan industri suara warga
00:15:51
seperti sawin bukan hanya diabaikan
00:15:54
warga yang menolak dengan mudah akan
00:15:57
dipidanakan
00:16:02
bagi industri potensi ekonomi lebih
00:16:05
banyak dibicarakan dibanding potensi
00:16:07
bencana
00:16:11
ironisnya bencana yang kemudian muncul
00:16:14
akibat operasional industri terlanjur
00:16:17
dianggap lazim di Indonesia
00:16:22
langgeng ya
00:16:25
Hai
00:16:26
Neng nggone saudara kilang minyak milik
00:16:30
Pertamina ru6 Balongan di Indramayu Jawa
00:16:33
Barat meledak dan juga Terbakar pada
00:16:35
Senin dinihari pukul 12 siang sisa
00:16:39
kobaran Api masih menyala dengan kepulan
00:16:41
asap pekat membumbung tinggi di area
00:16:43
empat tangki minyak
00:16:54
pada level yang sifatnya Aku sapa tau
00:16:57
plus-plus up gitu ya kita lihat ini
00:17:00
beritanya ya paru-paru hitam kekerasan
00:17:03
terbuka sistimatis
00:17:05
intimidasi kriminalisasi bagi yang
00:17:08
menolak proyek dan sebagainya jadi itu
00:17:10
adalah bagian hidup sehari-hari yang
00:17:12
tidak pernah bahkan keyboard sebagai
00:17:16
Hai bencana yang harus
00:17:18
diuji gasi jadi dia tidak masuk dalam
00:17:22
definisi bencana di dalam cakap bencana
00:17:24
yang dominan pada Lini bencana menerus
00:17:27
dan bencana bertuan ada tuanya ini bukan
00:17:31
Tak Bertuan
00:17:35
kata kunci yang mungkin lebih menarik
00:17:37
untuk kita bicarakan adalah industri
00:17:39
bencana
00:17:40
jadi itu akan jauh lebih luas
00:17:43
Kenapa ini bukan hanya gurauan atau
00:17:46
kenakalan berpikir
00:17:49
tapi hari ini tuturan dominan sistem dan
00:17:55
praktek bertutur tentang bencana
00:17:57
itu Spotlight nya terlalu sempit
00:18:01
apa yang kita potret di pantai utara itu
00:18:05
bencana yang berjalan terus jadi dia
00:18:08
berkelanjutan gejalanya Hai tidak linier
00:18:11
dan statis jadi ada ketidakstabilan yang
00:18:15
makin lama makin besar itu eksponensial
00:18:18
bahkan
00:18:23
[Musik]
00:18:26
yang namanya pemerintah itu ada yang
00:18:30
kadang kalau menurut secara logika tidak
00:18:33
ada Pak mau menjerumuskan masyarakatnya
00:18:35
Iya tapi dalam keadaan tengok sesuatu
00:18:39
begini ya memang sangat menyedihkan saya
00:18:42
bukan Iya dulunya tanaman segitu
00:18:44
suburnya kok bisa kayak gini upaya itu
00:18:47
akibat dampak-dampak As batubaranya Pak
00:18:50
tapi memang betul Papar asin khas
00:18:52
batubara itu memang mengandung racun
00:18:56
Hai
00:18:58
Wu
00:18:59
[Musik]
00:19:04
kisah perebutan ruang hidup juga terjadi
00:19:07
di Cirebon Jawa Barat
00:19:09
tak kurang dari 2000 hektar disiapkan
00:19:12
bagi pengembangan Kawasan Industri
00:19:14
Terpadu Cirebon
00:19:17
[Musik]
00:19:25
warga Losari yang turun-temurun
00:19:27
menggantungkan hidupnya dari laut Tambak
00:19:30
dan pertanian kini tengah terancam
00:19:32
kehadiran industri
00:19:34
[Musik]
00:19:40
pekerjaan saya petani tambak
00:19:44
kalau tambaknya itu saya Tanami buat
00:19:48
Tanjung Karang ya seperti itu hasilnya
00:19:54
lumayan
00:19:56
Hai
00:19:57
[Tepuk tangan]
00:19:59
Waduh ngapain keluarga ya cukuplah untuk
00:20:05
Hai itu kerang Kalau yang dua ton hampir
00:20:08
5 ton itu ya bisalah buat beli apa itu
00:20:13
namanya motor beli motor dua
00:20:16
nilai-nilainya kalau misalnya yang
00:20:19
kerangkan Satu kilonya Rp10.000 berarti
00:20:22
kan satu tahunnya itu
00:20:25
Hai 10 juta ya kalau 3tone kan berarti
00:20:28
30juta itu yang kanannya bibitnya
00:20:32
modalnya itu berapa
00:20:34
8juta asinnya itu kan
00:20:38
Hai yang segitu
00:20:45
dalam setahun Tambak milik Mukarom dapat
00:20:48
dipanen tiga hingga empat kali
00:20:52
jika beruntung sekali panen Mukarom bisa
00:20:56
mendapatkan uang hingga 40 juta rupiah
00:20:59
itu artis ini sudah jamin udah menjamin
00:21:02
kebutuhan saya sehari-hari itu Jadi
00:21:06
kalau
00:21:07
ada industri kan belum belum tentu belum
00:21:11
tentu ada pekerjaan saya
00:21:25
untuk kebutuhan sehari-hari buckaroo
00:21:28
mengandalkan hasil laut
00:21:31
[Tepuk tangan]
00:21:33
dengan memasang jaring di jalur air
00:21:36
sekitar tambah ia mendapatkan udang
00:21:39
pemberian dari alam
00:21:50
kalau udang itu alami dari laut saya
00:21:53
enggak enggak Namin muda
00:21:56
alami cairan
00:21:58
itu
00:22:00
kalau dijualnya tergantung tergantung
00:22:03
udangnya yang kecil ada yang Rp10.000
00:22:07
ada yang Rp15.000 ada yang Rp50.000
00:22:10
adanya Rp70.000
00:22:13
tapi dua tahun belakangan para petambak
00:22:17
seperti Mukarom dilanda kegalauan
00:22:22
pasalnya 300 hektar lahan di kecamatan
00:22:24
Losari akan jadi bagian dari Kawasan
00:22:27
Industri Terpadu Cirebon
00:22:32
MP3 hektar Tambak milik Mukarom masuk
00:22:36
dalam kawasan tersebut
00:22:38
Hai
00:22:41
semoga proses pembebasan lahan berjalan
00:22:46
spekulan dan calo tanah mulai
00:22:48
berkeliaran
00:22:50
Mukarom berulangkali dibujuk agar mau
00:22:53
menjual lahannya
00:22:54
dengan harga Rp25.000 permeter ia akan
00:22:59
mendapatkan uang setidaknya 750000000
00:23:02
Rupiah dari tiga hektar lahan miliknya
00:23:05
Hai menurut saya kalau uang segitu belum
00:23:08
tentu saya dapatin Tampak segini lagi
00:23:10
kalau beli belum dapet
00:23:14
Hai belum dapatkan
00:23:15
yang saya takutkan itu kalau ada
00:23:18
industri sini
00:23:20
keluarga saya itu mau kerja apa kalau
00:23:22
sesudah saya enggak ada misalnya kalau
00:23:25
saya sudah enggak ada itu mau bekerja
00:23:28
Apa istri saya Anak saya keluarga
00:23:31
keluarga saya yang belum ada kerjaannya
00:23:35
kisah berbeda dialami Markum ah
00:23:38
berulangkali Ia mendapat ancaman ia
00:23:41
terpaksa menerima enam puluh juta rupiah
00:23:43
sebagai uang muka penjualan empat hektar
00:23:46
Tambak miliknya orang tua tapi Young
00:23:50
kepriben sih ya Bu Yong dilirik wedding
00:23:54
perangkat desa tool calon-calon bioskop
00:23:58
Anora didpn ini penduduk sama Bravo
00:24:01
enggak dibayari gitu gitu jadi khawatir
00:24:04
nggak nggak dapat uang
00:24:06
DP paturugi katanya ngancam e-book
00:24:10
kehadiran industri membuat warga seperti
00:24:13
Markum dan Mukarom tercerabut dari akar
00:24:16
kehidupannya ya kalau uang segitu
00:24:20
bagi mereka menjual lahan berarti
00:24:23
kehilangan pekerjaan lebih jauh lagi
00:24:26
membuat mereka akan kehilangan masa
00:24:28
depan
00:24:39
Kenapa kita buka kawasan
00:24:42
industri di Batang ini
00:24:45
satu aja jawabannya kita ingin membuka
00:24:49
lapangan kerja yang sebanyak-banyaknya
00:24:52
cipta lapangan kerja yang kita tuju ke
00:24:56
situ yang kedua urusan pembebasan tanah
00:25:00
yang ini selalu menjadi masalah kita
00:25:04
tadi saya bertanya kepada beberapa
00:25:07
investor sudah ada tanah misae diserang
00:25:11
di Bekasi nggak ada masalah nggak ada
00:25:14
Mas ok silahkan dilanjut yang tapi yang
00:25:16
ada masalah kita akan backup bantu agar
00:25:20
masalah itu bisa diselesaikan
00:25:26
kitb Kawasan Industri Terpadu Batang
00:25:29
Jawa Tengah
00:25:31
inilah kawasan industri yang oleh
00:25:34
Presiden Jokowi disebut sebagai super
00:25:36
koridor ekonomi pantai utara Jawa
00:25:46
tak seperti proyek pembangunan lainnya
00:25:49
di sini tak ada masalah dengan
00:25:51
pembebasan lahan
00:25:53
sebab 4300 hektar areal yang
00:25:56
dialihfungsikan ada di bawah penguasaan
00:25:59
BUMN
00:26:05
ya ini master plan yang dikasih dari
00:26:11
pihak TP waktu itu gitu yang kepada saya
00:26:15
khususnya master plan yang mana untuk
00:26:18
pembangunan proyek e-ktp ini
00:26:22
Hai yang begitu luasnya
00:26:24
begitu megahnya keluasannya berapa
00:26:27
hektar ya ah ah
00:26:31
b450 hektar fase pertama
00:26:40
[Musik]
00:26:45
ah ah
00:26:50
[Musik]
00:26:56
[Tepuk tangan]
00:26:59
[Musik]
00:27:30
hai hai
00:27:33
Hai mulai Tengah tahun 2020 pembangunan
00:27:36
kitb dikebut targetnya rampung pada
00:27:39
tahun 2024
00:27:41
dengan harapan Indonesia akan kebanjiran
00:27:44
investasi baru tapi sebelum banjir
00:27:48
investasi ada inilah banjir yang dialami
00:27:51
warga
00:27:56
[Musik]
00:28:05
bukan terus turun sini karena kondisi
00:28:08
waktu itu awet Tanah Baru makam air yang
00:28:12
begitu beras membawa dengan
00:28:14
lumpur-lumpur sekali lumpur semua the
00:28:17
boats ini semua sampai yang sebab kartu
00:28:19
masuk terus ke rumah-rumah warga yang
00:28:22
disini tertahan oleh rel kereta api ini
00:28:26
bagi kami warga kami selama ini nggak
00:28:29
pernah terjadi itu puluhan tahun
00:28:33
mohon Kami saya khususnya yang tinggal
00:28:35
di sini enggak pernah terjadi sebagai
00:28:37
begitu Jadi wajar sampai masuk ke fans
00:28:41
sangat sangat-sangat hebat bagi kami
00:29:25
pembukaan industri selalu beralasan demi
00:29:28
penciptaan lapangan kerja dan
00:29:30
kesejahteraan
00:29:31
ironisnya warga tips seperti nelayan di
00:29:35
Batang justru terancam kehilangan
00:29:37
Pekerjaannya
00:29:39
ya kalau efek dari pembangunan itu
00:29:43
kekhawatiran kami itu ya kayaknya kok
00:29:46
yang pengalaman seperti kota-kota lain
00:29:48
itu mungkin mungkin kok yang Kami
00:29:50
khawatir tentu limbah
00:29:52
Hai limbah dari misalnya pabrik 123 atau
00:29:56
berapa gitu ya Allah limbah ini pasti
00:29:59
pembuangannya akan ke sampai ke lautan
00:30:01
kalau sampai ke laut otomatis akan
00:30:04
merusak habitat laut
00:30:06
walaupun saya bukan nelayan karena
00:30:08
sebelah sana sebelah sini itu Desa
00:30:12
sana-sini semua nelayan banyak nelayan
00:30:14
ini yang menjadi kekhawatiran kami di
00:30:17
samping
00:30:18
perusakan habitat mu otomatis awal hasil
00:30:23
tangkapan para nelayan pasti akan
00:30:25
mengalami perubahan itu yang kami
00:30:28
khawatirkan
00:30:39
Hai
00:30:40
nah yang kita lihat di Jawa termasuk di
00:30:46
pantai utara Jawa adalah satu proses
00:30:49
industrialisasi yang sudah
00:30:52
mendekati
00:30:54
atau bahkan sudah melampaui daya dukung
00:30:57
Jawa itu sendiri coba bayangkan Jawa itu
00:31:01
kan eh
00:31:04
luas areanya hanya 6,7 persen dari total
00:31:09
wilayah Indonesia
00:31:11
6,7 persen api kegiatan ekonominya
00:31:15
menyumbang 58 persen jadi Jawa ini sudah
00:31:20
terlalu dipaksakan ya dalam tanda petik
00:31:23
diperkosa terus gitu untuk
00:31:26
memacu pertumbuhan ekonomi
00:31:29
dan mengabaikan daya dukung alam serta
00:31:34
perimbangan
00:31:37
antarpulau jadi bukan ini istrinya yang
00:31:41
eh disalahkan tapi bagaimana
00:31:45
mengembangkan industri yang patuh tunduk
00:31:48
dan taat pada prinsip triple bottom line
00:31:51
itu jadi
00:31:53
bisnis atau industri
00:31:55
people orangnya dan lingkungan inviren
00:32:00
bernilai itu harus tetap dijaga prinsip
00:32:03
dasarnya
00:32:06
Hai narasi tentang industri yang membuka
00:32:08
lapangan pekerjaan dan menjanjikan
00:32:10
kesejahteraan beredar luas
00:32:13
[Musik]
00:32:19
Reza adalah salah seorang yang meyakini
00:32:22
itu
00:32:23
ia berasal dari Tegal Jawa Tengah
00:32:26
keluarganya adalah petani gurem yang
00:32:29
selalu kesulitan modal untuk bertani
00:32:32
[Musik]
00:32:36
melihat situasi itu ia berharap bisa
00:32:39
membantu orang tuanya dan pilihannya
00:32:41
adalah merantau ke kota untuk bekerja
00:32:44
menjadi buruh
00:32:46
melihat keadaan di rumah hanya
00:32:48
mengandalkan pertanian hanya cukup untuk
00:32:49
makan untuk kebutuhan-kebutuhan lain
00:32:53
untuk beli pupuk Hai what Ade sekolah
00:32:57
itu mau ngambil duit dari mana
00:33:01
Hai kotanya cobakan karena banyak
00:33:03
kawan-kawan yang pergi ke Jakarta
00:33:05
ekornya mungkin anda kesuksesan di
00:33:08
Jakarta
00:33:11
tapi kesuksesan yang dibayangkan Reza
00:33:14
Ternyata jauh dari kenyataan
00:33:16
upahnya menjadi buruh hanya cukup untuk
00:33:19
ongkos bertahan hidup
00:33:22
upah yang saya terima untuk sekarang
00:33:25
untuk kerja di pabrik perharinya itu
00:33:28
135.000
00:33:30
kalau kita masuk full 10 hari kalau kita
00:33:34
masuknya setengah hari ya kita dibayar
00:33:37
Rp90.000 udah nggak ada lagi
00:33:41
tak berhenti yah kalau sakit yang kita
00:33:44
nggak dapat apa-apa kalau kita nggak
00:33:47
kerja ya Enggak dibayar karena kau kita
00:33:49
kerja sebagai buruh harian
00:33:58
ya kalau melihat dari janji-janji untuk
00:34:02
buka lapangan kerja
00:34:05
dengan Upah Murah
00:34:08
ya Saya sendiri mengalami upahnya ini
00:34:11
bukan Upah Murah lagi ini saya disini
00:34:15
tuh perbudakan perbudakan modern
00:34:18
mengatasnamakan ke ya memang janji saya
00:34:23
dapat pekerjaan tapi hanya bekerja untuk
00:34:26
makan saja Bahkan berkurang blog saya
00:34:30
sendiri gak ada i
00:34:33
di masa depan saya untuk ke depannya tuh
00:34:36
sama sekali ya Ada
00:34:38
[Musik]
00:34:53
apakah betul kemudian ekspansi modal
00:34:57
yang masuk ke Indonesia dan kemudian
00:35:00
terjadi ekspansi di berbagai macam
00:35:01
daerah itu akan terjadi perbaikan
00:35:03
tentang kesejahteraan tentang pekerjaan
00:35:06
yang layak bagi kami melihatnya itu
00:35:08
tidak tidak terjadi perbaikan tentang
00:35:10
person kesejahteraan perbaikan tentang
00:35:12
kepastian kerja yang ada adalah seolah
00:35:15
membuka lapangan pekerjaan tapi praktek
00:35:17
perbudakan perampasan terhadap hak-hak
00:35:20
rakyat itu dibiarkannya kita bisa lihat
00:35:23
prakteknya selama ini kasus-kasus yang
00:35:25
terjadi di kota-kota dan di daerah
00:35:27
bahkan sampai tingkat nasional pun itu
00:35:31
sudah jelas melakukan pelanggaran
00:35:33
terhadap hukum tapi tidak ada satupun
00:35:35
pengusaha yang diberikan efek jerah
00:35:37
vanishment ataupun terhadap pelanggaran
00:35:41
itu yang ada adalah biasanya buruh di
00:35:43
jadi diputar balik buruh yang menuntut
00:35:46
kemudian di PHK semena-mena terus
00:35:48
kemudian bahkan ke dikriminalisasi hukum
00:35:51
pun juga tidak berpihak kepada orang
00:35:53
yang lemah yang ada adalah bagaimana
00:35:55
menyelamatkan hanya kepentingan satu
00:35:58
persen orang yang ada di Indonesia tentu
00:36:02
hai hai
00:36:05
Hai dibanyak tempat ekspansi industri
00:36:07
merubah pola hidup warga desa
00:36:10
sumurgeneng Tuban Jawa Timur setelah
00:36:13
sempat bermasalah warga akhirnya
00:36:15
menerima uang ganti rugi dari proyek
00:36:17
kilang minyak PT Pertamina rosneft Tuban
00:36:22
Hai
00:36:26
video milik warga ini sempat viral di
00:36:29
sosial media
00:36:31
setelah menerima ganti rugi puluhan
00:36:33
warga desa secara bersamaan membeli
00:36:36
mobil baru
00:36:47
beli mobil ini tertutup hanya untuk Apa
00:36:51
tujuannya untuk biar tetangga pada punya
00:36:54
saya juga ingin punya gitu
00:36:57
selain mobil ada juga warga yang membeli
00:37:00
lahan pengganti
00:37:01
namun dengan luas yang makin mengecil
00:37:05
beberapa menyimpan uangnya dalam bentuk
00:37:07
deposito
00:37:08
tak sedikit pula yang membuka usaha lain
00:37:11
di luar pertanian sesuatu yang jauh dari
00:37:15
kehidupan mereka sebelumnya
00:37:19
[Musik]
00:37:22
Hai ingin Banyuwangi Kota di ujung timur
00:37:25
pulau Jawa ini terkenal dengan kemudahan
00:37:28
izin berinvestasi
00:37:31
dari ujung utara hingga Selatan
00:37:33
Banyuwangi kisah perebutan ruang hidup
00:37:36
sangat mudah dijumpai
00:37:38
[Musik]
00:37:50
di kecamatan Wongsorejo Kabupaten
00:37:52
Banyuwangi
00:37:54
konflik bermula ketika tahun 1980
00:37:57
pemerintah menerbitkan hak guna usaha
00:37:59
atau hgu untuk PT Wongsorejo
00:38:07
perusahaan mengantongi izin mengelola
00:38:09
lahan seluas 603 hektar
00:38:14
untuk mendapat persetujuan warga dan
00:38:17
telah mengelola tanah secara
00:38:18
turun-temurun modusnya adalah pengurusan
00:38:22
efek sikap
00:38:27
saat itu warga berbondong-bondong
00:38:30
memberikan tanda tangan atau cap jempol
00:38:32
sebagai tanda persetujuan
00:38:38
[Musik]
00:38:46
masyarakat disini karena waktu itu kan
00:38:49
masih awam ya terlalu awal akhirnya ya
00:38:52
karena sudah diiming-imingi mau dikasih
00:38:55
sertifikat akhirnya masyarakat banyak
00:38:57
yang tak jempol tanda tangan tapi tidak
00:38:59
semua sih tidak semua cap jempol tanda
00:39:02
tangan tapi otomatis data yang keluar
00:39:06
hari ini itu semua masyarakat cap jempol
00:39:09
bahkan dari almarhum orang tua saya
00:39:11
bapak mertua itu mengatakan tidak pernah
00:39:14
tetap jempol tapi ternyata cap jempolnya
00:39:17
itu ada jadi dipalsukan Mereka ternyata
00:39:20
setelah jempol itu terjadi akhirnya
00:39:23
ditanami Kapuk pohon randu
00:39:26
temannya Bondan doanya masyarakat tidak
00:39:29
bisa berbuat apa-apa airnya Banyak yang
00:39:30
pergi
00:39:34
pascareformasi warga melakukan
00:39:37
reklaiming dan berhasil mengelola 230
00:39:40
hektar
00:39:41
tapi persoalan belum selesai sebab warga
00:39:45
tak memiliki sertifikat hak milik
00:39:49
[Musik]
00:39:54
tahun 2012 hgu perusahaan seharusnya
00:39:57
berakhir tapi pemerintah justru
00:40:00
memberikan hak guna bangunan atau hgb
00:40:02
kepada PT Wongsorejo
00:40:05
alasannya bahwa kawasan tersebut akan
00:40:08
dibangun menjadi Kawasan Industri
00:40:10
Terpadu dan persoalan ini tak kunjung
00:40:13
usai itu menjaga pada pergudangan juga
00:40:17
Mas ada Mal ada lapangan golf juga ada
00:40:21
Perumahan Elite enggak bahkan ada apa ya
00:40:27
Eh semacam pengelolaan
00:40:32
Hai tambang emas will itu Rencananya
00:40:35
akan ada itu juga pabrik ya
00:40:38
[Musik]
00:40:42
petani Iya kalau mereka tetap ngotot
00:40:46
otomatis you petani terancam kehilangan
00:40:48
mata pencaharian mereka jadi
00:40:51
eh tanah
00:40:54
yang memang menjadi tumpuan hidup kita
00:40:57
yo akan terus terancam itu kita juga
00:41:01
berharap ya negara hadir negara
00:41:03
betul-betul bijaksana Arifin sesuai
00:41:06
dengan ini berbasis lapan6 Presiden itu
00:41:09
sebenarnya
00:41:10
mendorong untuk ke
00:41:12
percepatan penyelesaian namun sampai
00:41:15
detik ini juga enggak ada penyelesaian
00:41:19
Hai rencana pembangunan Kawasan Industri
00:41:21
Terpadu Wongsorejo serta
00:41:24
infrastrukturnya makin nyata ruang hidup
00:41:27
petani makin terdesak
00:41:29
nah ini dia ini adalah fathok jalan tol
00:41:34
yang sebelah sebelah timurnya ini
00:41:37
atas seperti mulutnya terus ke sana ada
00:41:41
beberapa batas ada sekitar jarak 20 m
00:41:45
satu 20 m satu batasnya
00:41:47
Hai kalau respon warga sih
00:41:51
Eh tergantung kebijakan pemerintah
00:41:54
nantinya kalau memang itu ada ganti rugi
00:41:57
yang sesuai Banyak masyarakat yang
00:42:00
setuju karena mereka juga apa ya ndak
00:42:04
tidak tidak memahami bagaimana nanti ada
00:42:10
dampaknya dari jalan tol Itu otomatis
00:42:12
kan jalan kecil-kecil yang berseberangan
00:42:15
dengan jalan tol itu akan akan mati wes
00:42:17
kalau kataku ketakutannya manusiawi
00:42:20
acara takut tapi kalau kita mau ke mana
00:42:23
mungkin non tempat selisih ketemu lari
00:42:26
kemarau kita tempat kita disini
00:42:29
Hai pertanyaannya sih kalau di kota
00:42:30
Banyuwangi saya masih numpang salah
00:42:31
siapa bisa enggak saya numpang
00:42:34
dirumahnya Bupati termasuk ngasih
00:42:37
kerjaan kita
00:42:39
Hai sesuai dengan profesi kita kalau
00:42:42
saya merakit mobil nggak bisa saya bisa
00:42:45
ini
00:42:46
saya petani dan saya akan mencoba
00:42:49
dijadikan itu Saya bangga
00:42:52
karena petani saya juga Minimal selain
00:42:55
ini juga untuk nafkah saya saya juga
00:42:57
menghidupi orang lain
00:42:59
menghidupi bangsa ini
00:43:07
[Tepuk tangan]
00:43:13
[Musik]
00:43:18
Hai
00:43:21
di Banyak lokasi perebutan lahan adalah
00:43:24
konflik panjang yang tak pernah berakhir
00:43:27
di desa Pakel Kecamatan licin Banyuwangi
00:43:30
Jawa Timur warga telah mengelola lahan
00:43:33
secara turun-temurun
00:43:36
persoalan muncul saat perusahaan
00:43:38
perkebunan PT Bumi Sari melakukan klaim
00:43:41
terhadap lahan warga pakai
00:43:43
[Musik]
00:43:46
[Tepuk tangan]
00:43:56
[Musik]
00:44:02
persoalan makin rumit ketika tahun 1985
00:44:05
pemerintah menerbitkan hak guna usaha
00:44:07
atau hgu bagi PT Bumi Sari
00:44:11
[Musik]
00:44:14
wilayah kelolanya seluas 1190 hektar
00:44:18
lebih Desa Bayu Kecamatan songgon
00:44:20
Banyuwangi
00:44:22
tapi perusahaan mengklaim hgu yang
00:44:24
mereka kantongi mencakup hingga ke
00:44:26
wilayah Desa Pakel
00:44:28
[Musik]
00:44:40
tahun 1999 pasca lengsernya Soeharto
00:44:44
warga melakukan aksi pendudukan lahan
00:44:46
atau reklaiming
00:44:49
aksi dihadapi aparat dengan penangkapan
00:44:52
kekerasan hingga penembakan
00:44:55
eh ditembak sama mama aparat itu tidak
00:44:59
ada peringatan ke atas dada langsung itu
00:45:02
perang secara perang dulu itu ndak ada
00:45:06
peringatan
00:45:09
Hai mukena tembok gimana kipah ini saya
00:45:13
satu
00:45:15
enakan katrok daab awak Nanti sore
00:45:18
pulang cuma sebentar katanya gitu
00:45:21
tapi setiap orang Turun itu di kit Kapan
00:45:27
namanya
00:45:27
bukan dipukul digejrot gitu gini
00:45:31
senjata itu plopornya Tembak itu begini
00:45:34
kan sama jeto kiwi hidup
00:45:38
gejroh itu setiap turun orang itu habis
00:45:42
turun semua orang itu disuruh Silahi ke
00:45:47
Siloam di plasteran
00:45:50
panas dijemur orang itu ditendang indek
00:45:55
paha pahanya orang ini
00:45:57
the set tahu ke saya kalau kena tembak
00:45:59
itu tahu ini yang pakai sarung ini
00:46:02
kepalanya apa namanya demo ini kena
00:46:06
tembak itu sama saya tendang itu
00:46:10
hai habis itu habis dijemur habis
00:46:12
dihiasi Allah ya di suruh berdiri
00:46:17
semen dinopark Semende
00:46:21
di Sweden yang temboknya semen tembok
00:46:24
tangan dikomen ngene ngene iku gilir
00:46:28
Brimob itu nganteni wong meteng diantemi
00:46:31
diajar terus copy ngetik enak repotnya
00:46:34
nek kowe neng kono dihantam Miu geller
00:46:38
terus
00:46:39
wonge sing Kepising bangkep ioniser wale
00:46:47
buntut dari peristiwa tersebut hampir
00:46:50
seluruh laki-laki dewasa meninggalkan
00:46:52
Desa ini terpaksa mereka lakukan guna
00:46:55
menghindari penangkapan secara
00:46:57
sewenang-wenang
00:47:04
zaman itu setiap ada orang-orang manapun
00:47:08
mati dinaikin ke terkilirnya dinaikin
00:47:11
langsung dibawa ke Polres
00:47:13
the Fray tuh ah ah
00:47:17
Hai saya rumah saya aja malam itu
00:47:19
digedor ditendang juga sampai banyak
00:47:23
yang rusak
00:47:24
jadi semua laki-laki enggak ada
00:47:27
kayak BK ilah Juli itu cek warga itu
00:47:32
tidurnya di kebun-kebun di tebing-tebing
00:47:35
Tuhan
00:47:37
warga itu Australia itu ada yang ngungsi
00:47:41
melarikan diri yang apana cari kerjaan
00:47:45
di
00:47:46
tempat lain di Bali ada yuk ke Madura
00:47:50
seperti itu
00:48:05
Hai hey surat panggilan dari kepolisian
00:48:07
ini semua ini saya nggak bisa nyebutin
00:48:11
terlalu banyak ini Aduh
00:48:12
panggilan-panggilan dari polisinya
00:48:14
semuanya surat cinta dari Polres ini
00:48:17
semuanya ini
00:48:18
rata-rata isi suratnya
00:48:22
penyerobotan lahan
00:48:31
kelompok perempuan bertahan hidup dengan
00:48:34
berbagai cara
00:48:35
[Musik]
00:48:42
anak-anak putus sekolah sebab orang tua
00:48:45
tak mampu membiayai
00:48:51
ya Perasaan saya ini kayaknya ndak bisa
00:48:55
menafkahi anak itu
00:48:58
ia kerja apa aja Saya itu mau kerja di
00:49:02
ajak orangtua itu yang saya enggak bisa
00:49:03
soalnya anak si kecil mau dititipin sama
00:49:08
siapa gitu terus saja sehari-hari ini
00:49:11
itu
00:49:13
tergantung sama orang tua makan singkong
00:49:20
di tahun-tahun berikutnya warga terus
00:49:23
melakukan reklaiming dan memanfaatkannya
00:49:25
menjadi lahan produktif
00:49:35
Di
00:49:39
mana lokasinya
00:49:41
Hai ini
00:49:43
di area Perhutani yang kejadian
00:49:50
989 jadi sini arahnya yang banyak makan
00:49:54
korban saat itu ya
00:49:56
menghadapi aksi warga pihak perusahaan
00:49:59
pun tak pernah berhenti melakukan
00:50:00
intimidasi
00:50:03
ya sekitar
00:50:07
Hai tinggal sisa-sisa
00:50:09
Kenapa di Nusa Siapa yang rusak dengan
00:50:13
hai habis tidak bisa apa namanya tidak
00:50:16
ambil kesimpulan ya oke mungkin pihak
00:50:18
perkebunan
00:50:21
Kenapa kok gak perkebunan mau ngerusak
00:50:24
Pondok yang Jerman gua karena mungkin
00:50:27
mereka takut lahan ini dikelola sama
00:50:29
saya mungkin rencananya saya ini setelah
00:50:33
Pondok Maudy inepin dan Mau digarap apa
00:50:37
disini lahan milik perkebunan
00:50:40
Hai kalau dilihat dari data-data bukan
00:50:43
masalahnya letaknya hgu nya tidak
00:50:47
terletak dipakai menurut keterangan BPN
00:50:50
tanaman yang ditanam apa saja pasang
00:50:53
banyak ya lumayan banyak sekarang
00:50:59
tanamannya
00:51:00
dirusak Kalau pisang saya yang dirusak
00:51:04
cuma satu pohon yang parah ya pondok ini
00:51:12
Hai
00:51:16
dijaga tiap malam ada yang piket
00:51:20
keliling Karena perusahaan sering
00:51:23
merusak tanah abang tanaman warga
00:51:27
di pekarangan maupun Pondok istri
00:51:29
dirusak jadi warga sekarang belum apa
00:51:33
meningkatkan penjagaan gimana supaya
00:51:37
tanaman-tanaman mereka tuh lebih aman
00:51:40
itu
00:51:58
[Musik]
00:52:01
Hai gunung tumpang Pitu di desa
00:52:03
Sumberagung Kecamatan Pesanggaran
00:52:05
Banyuwangi awalnya berstatus hutan
00:52:08
lindung
00:52:10
tahun 2013 pemerintah mengubah statusnya
00:52:14
menjadi hutan produksi
00:52:16
sejak itu pt.bsi mulai melakukan
00:52:19
kegiatan operasi Pertambangan emas
00:52:21
[Musik]
00:52:35
sama seperti di lokasi lain warga yang
00:52:39
menolak tambang
00:52:40
dikriminalisasi lewat bermacam kasus
00:52:50
warga desa perusahaan seperti itu karena
00:52:54
saya mulai 2014 jadi kali dilakukan
00:52:57
perusahaan dengan pasal-pasal yang
00:52:59
enggak ini yang
00:53:01
Hai yang atau pasar yang memang di
00:53:04
dia enggak ada diadakan supaya tak bisa
00:53:08
terjerat contohnya memasukkan tanpa izin
00:53:10
itu kalau sama-sama masuk tanpa izin
00:53:13
perusahaan termasuk kemana-mana tanpa
00:53:14
izin keluarga enggak ada yang laporin
00:53:24
[Musik]
00:53:37
Jauh sebelum tambang ada secara turun
00:53:39
temurun warga mengandalkan hidup dari
00:53:42
pertanian
00:53:44
Kyle jenis-jenisnya
00:53:49
Hai yaara kontestannya guppi apa bisa
00:53:52
nyobain anak-anak ketika semuanya karena
00:53:54
mau lulus ini
00:53:56
Oh ya maunya Iya stoknya kebutuhan saya
00:54:00
Darul bisa cukuplah gitu kita syukuri
00:54:03
Nah justru dari itu kita hidupnya di
00:54:06
bukan dari tambang doanya dari pertanian
00:54:10
alih-alih mensejahterakan kehadiran
00:54:13
pertambangan malah mengacuhkan kehidupan
00:54:15
produktif warga
00:54:19
Oh
00:54:21
[Tepuk tangan]
00:54:24
ya ini udah ada dua tahun ini semua
00:54:28
warga itu
00:54:29
udah merasa Apa kekurangan air apalagi
00:54:32
musim kemarau Ini musim penghujan aja
00:54:35
debit airnya bilang itu jauh Biasanya
00:54:37
kalau waktu dulu normal nomor
00:54:40
sebelum Ada apa penggalian tambang itu
00:54:44
ini dari tanah jarak sekitar satu meter
00:54:47
aku bawa itu udah dapet air kita nyampe
00:54:50
lagi gayung pakai tangan itu nyampe
00:54:52
sekarang
00:54:54
di musim penghujan yang enggak bisa naik
00:54:56
sampai seperti itu
00:55:12
Inilah akibat lain yang dirasakan warga
00:55:15
banjir besar seperti ini terjadi di
00:55:18
tahun 2016
00:55:20
Padahal sebelum perusahaan tambang masuk
00:55:23
tak sekalipun Desa Sumberagung pernah
00:55:25
kebanjiran
00:55:28
300 hektar tanaman jagung milik warga
00:55:31
yang siap panen rusak warga juga kuatir
00:55:34
banjir turut membawa bahan berbahaya dan
00:55:37
beracun dari pertambangan
00:55:54
Hai
00:55:55
sesungguhnya mungkin
00:56:01
rekan-rekan kena air rombongan amatir
00:56:04
yaitu dengan tinggi
00:56:06
sanggul tinggi
00:56:07
Jadi kebawa Apa kelebihan material batu
00:56:10
bagus-bagus Kamboja dirinya sendiri ada
00:56:13
ikut dibawa
00:56:42
ia tak hanya petani nelayan tradisional
00:56:45
pun merasakan dampak keberadaan tambang
00:56:47
emas
00:57:00
kalau dibandingkan dengan dulu
00:57:03
eh kita operasinya dulu waktu-waktu
00:57:07
belum kehadiran tambang di apa di
00:57:10
Sumberagung ini nah satu kita kok laut
00:57:14
waktunya juga singkat juga bahan bakar
00:57:17
janji sedikit artinya enggak sampai
00:57:20
20 l 10-15 10liter itu sudah kita
00:57:24
mendapatkan hasil tangkapan yang masih
00:57:27
mahal itu Tapi kalau sekarang mah
00:57:29
jangankan dihitung kesana
00:57:31
hitungan-hitungan harus lebih tinggi
00:57:33
lagi artinya kalau dulu bahwa 15 Rizky
00:57:35
lebih berani tercinta kita mendapat tak
00:57:38
kapan zamazimah kalau sekarang 23 kali
00:57:41
lipat bisa
00:57:42
Hai
00:57:46
tumpang Pitu nya ini Ini udah rusak udah
00:57:49
buka-bukaan tumpang Pitu sudah tumpang
00:57:51
satu ini di yang berbukit-bukit itu 7inc
00:57:55
enggak ada bahkan ini yang paling utara
00:57:57
nih paling tinggi sekali
00:57:59
termasuk di belakang saya ini kawasan
00:58:02
konsesi Mas Punten Devi TBS there
00:58:06
Merdeka governu ini di belakang Iran
00:58:10
bahkan informasi yang paling banyak
00:58:13
bidang paling besar ini masih
00:58:16
sebetulnya masyarakat Bangkitlah enggak
00:58:18
enggak mengharap tidak mengharap itu
00:58:21
untuk bekerja ditambah pernah begitu
00:58:23
kalau dibanding-bandingkan dengan
00:58:25
pendapatan di laut jauh birma
00:58:27
jauh lebih besar di laut daripada di
00:58:30
darat ditambang di
00:58:42
gone
00:58:44
menerima izin usaha pertambangan PT BSI
00:58:48
masih berlaku hingga tahun 2030
00:58:52
pertarungan dan konflik masih akan terus
00:58:55
terjadi
00:58:56
jelas bahwa
00:58:59
Hai perempuan dari metabolisme sosial
00:59:01
rakyat indonesia yaitu adanya
00:59:04
eh apa namanya kemampuan untuk bertahan
00:59:09
hidup dengan produksi skala kecil
00:59:13
keluarga ya jadi unit-unit subsistensi
00:59:15
dasar itu yang dirusak
00:59:18
di dalam cerita itu nomor satu yang
00:59:22
dikorbankan adalah
00:59:24
kemampuan bukan dalam produksi beras
00:59:27
jagung dan sebagainya tetapi kemampuan
00:59:29
kolektif ya untuk mengurus satu wilayah
00:59:32
yang bisa menghidupi aja kita sebut
00:59:35
secara pendek ruang-ruang hidup itu yang
00:59:38
diumpan ini dengan
00:59:40
kegiatan yang intinya adalah
00:59:43
Hai merusak dan menghapus merampas semua
00:59:46
yang sebetulnya bisa menghidupi jadi
00:59:49
inget pesan Bung Karno jangan
00:59:51
sekali-kali kita
00:59:53
menggunakan lahan yang subur untuk
00:59:55
industri dan pembangunan kota baru
00:59:59
itu wanti-wanti Bung Karno karena
01:00:02
industri
01:00:03
cukup punya lahan yang tandus
01:00:06
jadi yang tidak di bisa dipakai buat
01:00:08
pertanian industri bisa pakai
01:00:12
Jadi pakailah lahan tandus Jalan lahan
01:00:15
subur
01:00:16
dan di pantai utara itu tergolong subur
01:00:19
dan menjadi mata pencaharian
01:00:22
sebagian besar penduduk di sana
01:00:28
ketamakan inilah yang menyebabkan
01:00:30
industri jenis jadi seperti ini
01:00:37
[Musik]
01:00:40
kalau kita bicara CV sebetulnya capeklah
01:00:43
itu Tapi kalau kita apa ya
01:00:47
mengikut mengikuti dengan Hawaii seperti
01:00:51
itu
01:00:52
yang kita sama-sama dengan
01:00:55
menyerahkan barang ke pembunuhnya itu
01:00:58
masih tetap sampai kapanpun tetap saya
01:01:02
menentang beli tetap melawan dengan dak
01:01:04
jalan apapun tetap sama melawan nggak
01:01:06
berhenti nya saya untuk berjuang itu
01:01:08
kalau dari hati itu sebenarnya ya Iya
01:01:13
sampai itu
01:01:15
pergi dari sinilah fans bukan hanya bagi
01:01:18
saya dari semua warga di sini Mintanya
01:01:20
seperti Tapi kan enggak berani enggak
01:01:23
berani bahkan sekarang kalau yang ada
01:01:26
apa namanya ada undang-undang yang baru
01:01:28
ini
01:01:31
bikin orang repot ngomong sedikit salah
01:01:36
itu
01:01:37
orang-orang protes tambang atau
01:01:39
mengalami pertambahan dipidanakan
01:01:42
[Musik]
01:01:44
nyentuh
01:01:47
pilihan kegiatan ekonomi dan peradaban
01:01:50
lain diluar industrialisasi perlu
01:01:52
dilihat sebagai sebuah keragaman
01:02:00
sebab keragaman tak hanya meliputi
01:02:02
identitas suku agama atau ras
01:02:06
keragaman meliputi pula pada pilihan
01:02:08
ekonomi
01:02:13
menggusur paksa kampung nelayan atau
01:02:15
petani dengan dalih investasi dan
01:02:17
pembangunan jelas mengingkari keragaman
01:02:20
tersebut
01:02:22
[Musik]
01:02:34
[Musik]