Politik Pengakuan Agama Leluhur di Indonesia (Part 2) - Dr. Saprillah Syahrir

00:15:18
https://www.youtube.com/watch?v=Zg8yfk-FPGA

Résumé

TLDRDiskusi ini menyoroti masalah pengakuan dan pelayanan terhadap agama lokal di Indonesia. Meskipun ada beberapa regulasi yang mendukung, implementasinya sering tidak optimal. Misalnya, PNPS No. 1/1965 masih membatasi keberadaan agama lokal dan kementerian terbagi dalam mengelola agama resmi serta kepercayaan belum mendapat perhatian yang cukup. Diskriminasi terhadap kepercayaan lokal masih terjadi, terlihat dalam pendidikan di mana siswa tidak diizinkan untuk tidak mengikuti agama tertentu. Saran yang diajukan adalah perlunya kolaborasi untuk meningkatkan keadilan dalam pelayanan terhadap agama lokal.

A retenir

  • 📜 Isu pengakuan agama lokal di Indonesia masih menjadi tantangan.
  • ⚖️ Implementasi aturan sering tidak berjalan dengan baik.
  • ❗ PNPS No. 1/1965 membatasi pengakuan terhadap agama lokal.
  • 🏛️ Kementerian agama dan pendidikan beroperasi terpisah.
  • 🧔 Masyarakat lokal skeptis terhadap pendaftaran sebagai agama resmi.
  • 🚫 Kasus diskriminasi dalam pendidikan masih terjadi.
  • 🤝 Diperlukan gerakan untuk meningkatkan pelayanan terhadap semua agama.
  • 📈 Perlunya perhatian lebih dalam APBN untuk agama lokal.
  • 🌍 Keberadaan kepercayaan lokal diabaikan dalam kebijakan negara.
  • ⚡ Diskriminasi seringkali berasal dari persepsi mayoritas masyarakat.

Chronologie

  • 00:00:00 - 00:05:00

    Ngobrol tentang pasar dan aturan pasca-reformasi yang berkaitan dengan pengakuan terhadap agama lokal. Fokus pada tantangan implementasi dan layanan untuk agama seperti Konghucu dan bagaimana kebijakan pemerintah kadang tidak berjalan sesuai harapan.

  • 00:05:00 - 00:10:00

    Diskusi lanjutan mengenai bagaimana perbedaan pendapat dan pengelompokan agama di Indonesia mempengaruhi pengakuan terhadap kepercayaan lokal. Menggambarkan tantangan yang dihadapi kelompok tolotang yang terintegrasi ke dalam agama Hindu dan bagaimana mereka melihat posisi mereka di masyarakat.

  • 00:10:00 - 00:15:18

    Membahas kerugian yang dialami oleh kepercayaan lokal akibat kebijakan negara dan kapitalisme, serta kurangnya perlindungan terhadap tanah yang dianggap sakral. Penekanan pada perlunya keadilan dan dukungan implementasi regulasi untuk agama dan kepercayaan lokal.

Carte mentale

Vidéo Q&R

  • Apa isu utama yang dibahas dalam diskusi ini?

    Isu utama adalah tantangan dalam pengakuan dan pelayanan terhadap agama lokal dan implementasi aturan yang belum optimal.

  • Bagaimana implementasi aturan terhadap agama lokal di Indonesia?

    Implementasi aturan seringkali tidak berjalan baik meskipun sudah ada regulasi yang mendukung.

  • Apa itu PNPS No. 1/1965?

    PNPS No. 1/1965 adalah peraturan yang mengatur pembatasan terhadap agama-agama lokal.

  • Apa peran kementerian dalam pengelolaan agama di Indonesia?

    Kementerian berperan dalam mengelola dan memberikan layanan terhadap kepercayaan dan agama, tetapi terpisah antara agama resmi dan kepercayaan lokal.

  • Apa pandangan masyarakat terhadap pengakuan agama lokal?

    Masyarakat lokal sering merasa tidak antusias untuk mendaftar sebagai agama resmi karena khawatir akan kehilangan identitas dan ritual mereka.

  • Mengapa ada diskriminasi terhadap kepercayaan lokal?

    Diskriminasi terjadi karena kepercayaan lokal tidak dianggap setara dengan agama resmi oleh masyarakat mayoritas.

  • Apa contoh kasus diskriminasi dalam pendidikan?

    Contoh kasus adalah seorang siswa tidak naik kelas karena tidak ingin mengikuti agama yang bukan agamanya.

  • Apa saran untuk perbaikan pelayanan terhadap agama lokal?

    Diperlukan gerakan bersama untuk meningkatkan keadilan dalam pelayanan terhadap agama lokal dan kepercayaan.

Voir plus de résumés vidéo

Accédez instantanément à des résumés vidéo gratuits sur YouTube grâce à l'IA !
Sous-titres
id
Défilement automatique:
  • 00:00:00
    Paul doa kita akan beralih kepada pasar
  • 00:00:03
    Villa mungkin akan banyak bicara
  • 00:00:06
    sekarang ini sejauh mana sebenarnya tadi
  • 00:00:09
    Pak Zainal Abidin Bagir itu sudah banyak
  • 00:00:11
    bercerita tentang beberapa aturan-aturan
  • 00:00:15
    yang khususnya pasca reformasi yang
  • 00:00:18
    setidaknya memberikan ruang kepada
  • 00:00:20
    agama-agama lokal itu enggak mungkin
  • 00:00:23
    kita mau dengar implementasinya Lebih
  • 00:00:26
    teknis lagi kebawa apakah mungkin sudah
  • 00:00:29
    ada aturan-aturan yang lebih teknis
  • 00:00:30
    misalnya untuk memberikan pengakuan
  • 00:00:33
    terhadap agama-agama lokal itu misalnya
  • 00:00:35
    dalam soal pendidikan dan lain
  • 00:00:37
    sebagainya setelah misalnya keluar
  • 00:00:39
    Keputusan MK kemarin dan Bagaimana
  • 00:00:41
    praktiknya di lapangan gitu karena dalam
  • 00:00:43
    banyak hal biasanya reaksi Aturannya
  • 00:00:47
    sudah ada tetapi implementasi di
  • 00:00:49
    lapangan itu tidak berjalan sebaik yang
  • 00:00:51
    kita harapkan sayangnya dulu kekhusyukan
  • 00:00:53
    khusyuk sudah diakui persamaan
  • 00:00:56
    pemerintahan Abdurrahman Wahid tetapi
  • 00:00:59
    kab
  • 00:01:00
    + pelayanan terhadap Konghucu sendiri
  • 00:01:02
    belum berjalan maksimal di tingkat bawah
  • 00:01:03
    itu tak mungkin kita akan banyak
  • 00:01:05
    mendengarkan ini dari pasar Pilihlah
  • 00:01:07
    yang terakhir mungkin paksa pula mungkin
  • 00:01:09
    juga bisa mengurai bahwa selain itu tadi
  • 00:01:12
    ada problem besar sebenarnya di dalam
  • 00:01:14
    konteks pengakuan terhadap agama leluhur
  • 00:01:16
    karena ada aturan-aturan yang sangat
  • 00:01:19
    prinsip yang sampai saat ini masih tetap
  • 00:01:22
    ada saja di dalam konteks negara kita
  • 00:01:24
    nilainya pmps nomor satu itu 1965 yang
  • 00:01:28
    takut kalau kita lihat sejarahnya kan
  • 00:01:30
    latar belakang munculnya itu salah
  • 00:01:31
    satunya sebenarnya adalah bagaimana
  • 00:01:34
    membatasi keberadaan agama-agama dulu
  • 00:01:36
    begitu hingga muncul ini pmps nomor satu
  • 00:01:39
    1965 itu tetapi di PNP sini piala ada di
  • 00:01:44
    Sebutkan enam agama itu di dalam
  • 00:01:46
    penjelasannya ekonomi Desa labil
  • 00:01:48
    penjelasan pasal 1 itu disebutkan adanya
  • 00:01:50
    enam agama termasuk Khonghucu di
  • 00:01:52
    dalamnya memang ada agak dilematis juga
  • 00:01:55
    kalau misalnya ini bilang ke Kakak agama
  • 00:01:57
    yang Nam itu juga tidak pernah disebut
  • 00:01:58
    di dalam undang-undang atau
  • 00:02:00
    udah maturan negara kita gitu sayap
  • 00:02:02
    belakang kepada Pasa Villa yang 15 menit
  • 00:02:05
    Assalamualaikum Warahmatullahi hwat
  • 00:02:09
    malam Pak Zainal Abidin Bagir Pak bisa
  • 00:02:11
    dependen Ibu cantik semoga semoga
  • 00:02:16
    teman-teman yang hanya perlu banyak
  • 00:02:18
    sebetulnya Pak Zainal tadi memperkaya
  • 00:02:20
    saya sebetulnya tentang Blade politik
  • 00:02:22
    dibalik munculnya operasi caranya paksa
  • 00:02:25
    Tuhan banget suaranya halo sudah Oke
  • 00:02:30
    Berarti dekat Iya tadi Pak Zaini mau
  • 00:02:34
    memperkaya sebetulnya Babadan baru
  • 00:02:36
    tentang bagaimana situasi politik di
  • 00:02:38
    balik beberapa aturan yang muncul di
  • 00:02:40
    Indonesia tentang agama lokal Tetapi
  • 00:02:44
    kalau misalnya Faizal dan pas meminta
  • 00:02:46
    saya bicara ternama Kemenag tentunya
  • 00:02:48
    dilematis karena sebagian disebut Pak
  • 00:02:51
    Zainal target dari itu negara sebetulnya
  • 00:02:53
    punya definisi yang strip tentang bukan
  • 00:02:56
    definisi dalam pengertian definisi
  • 00:02:59
    tetapi
  • 00:03:00
    sesuai dengan agama dan kepercayaannya
  • 00:03:01
    itu di Kementerian yang berbeda kalau
  • 00:03:03
    agama yang keenam itu meletakkan di
  • 00:03:06
    Menteri Agama sementara yang disebut
  • 00:03:08
    kepercayaan itu di meletakkan Direktorat
  • 00:03:10
    aliran kepercayaan dan Tuan Park yang
  • 00:03:12
    Indonesia dan masyarakat adat di bisa
  • 00:03:15
    Mendikbud sebetulnya tempatnya lagi dari
  • 00:03:18
    sini bersayap konstruksinya memang
  • 00:03:20
    negara dengan sengaja membedakan agama
  • 00:03:22
    termasuk dan menempatkanmu fakturnya
  • 00:03:24
    juga kemudian diskusi yang menarik
  • 00:03:26
    diperhatikan sendiri adalah bisakah
  • 00:03:29
    kemudian lemari kepercayaan kepotong apa
  • 00:03:31
    aliran kepercayaan itu masuk dalam ranah
  • 00:03:33
    pelayanan Kementerian Agama tahun 2013
  • 00:03:36
    sebetulnya Ketika pak mahasin menjadi
  • 00:03:38
    kepala Badan Litbang dan Diklat ada
  • 00:03:40
    upaya untuk meminta pembentukan
  • 00:03:43
    Direktorat Jenderal aliran dan
  • 00:03:45
    kepercayaan itu ada di Kementerian Agama
  • 00:03:47
    Tapi sayangnya juga tidak berhasil dan
  • 00:03:49
    awal tahun ini ombusman emas Swedia itu
  • 00:03:54
    memberi semacam apa namanya ada istilah
  • 00:03:57
    maladministrasi kepada negara
  • 00:04:00
    Hai lalai melayani masyarakat lokal lalu
  • 00:04:04
    kemudian merekomendasikan
  • 00:04:05
    restrukturisasi restrukturisasi
  • 00:04:08
    nomenklatur Kementerian termasuk mau
  • 00:04:11
    bekerjasama antara Kementerian Agama dan
  • 00:04:13
    kementerian pendidikan dalam soal
  • 00:04:14
    melayani umat beragama saya share anunya
  • 00:04:18
    apa namanya PowerPoint silahkan iya saya
  • 00:04:26
    cukup beruntung karena keberadaan dalam
  • 00:04:29
    28 namanya 22 Sisi ya ketika sebelum
  • 00:04:33
    masuk negara saya sebab dimentori nore
  • 00:04:36
    pagi seri untuk melihat komunitas lokal
  • 00:04:38
    termasuk ditonton dan menjadi salah tadi
  • 00:04:40
    diese saya termasuk bersama dengan Pak
  • 00:04:43
    Asman dan Pak Rizal nah saya melihat
  • 00:04:46
    sebetulnya kalau halo ya yang ini bagus
  • 00:04:49
    mungkin lebih dekat ininya ya Oke kalau
  • 00:04:52
    ndak pakai itu enggak pakai lebih kecil
  • 00:04:57
    sebetulnya orbital S
  • 00:05:00
    Pak musabaqah kali
  • 00:05:06
    kwik
  • 00:05:08
    Hai dadah pakai headset saja
  • 00:05:13
    di Batu itu mangga eh hutan lebat Halo
  • 00:05:19
    orangnya gede ya Udah Oke operator Digi
  • 00:05:22
    Oke ah Saya cukup beruntung sebetulnya
  • 00:05:25
    karena berada dalam dua sisi melihat
  • 00:05:28
    komunitas lokal dalam perspektif aktivis
  • 00:05:31
    ya boleh disebut satu tidak melihatnya
  • 00:05:33
    dalam sudut pandang negara Nah kalau
  • 00:05:36
    dari sudut normal klatur kenegaraan
  • 00:05:39
    sebetulnya disebut tolotang itu dalam
  • 00:05:41
    negara itu tidak ada sebetulnya karena
  • 00:05:43
    tolotang dalam kacamata negara adalah
  • 00:05:45
    Hindu karena itu kemudian pembimas agama
  • 00:05:48
    yang ada di Kabupaten Sidenreng sub itu
  • 00:05:50
    namanya pembimas agama Hindu sebagai
  • 00:05:53
    representasi orang tolotang Jenny
  • 00:05:55
    problematis nya sebetulnya jadi dalam
  • 00:05:57
    kacamata negara sudah ketika dia
  • 00:05:59
    melakukan yang nilai sebut strategi
  • 00:06:02
    integrasi dengan agama resmi ini negara
  • 00:06:05
    secara administratif tidak memandang
  • 00:06:08
    lagi tolotang sebagai kepercayaan lokal
  • 00:06:11
    Tetapi dia bagian dari agama Hindu
  • 00:06:13
    vaishnava menariknya menariknya adalah
  • 00:06:16
    orang tolotang sendiri sebagian yang
  • 00:06:18
    disebut hijau tadi merasa nyaman dengan
  • 00:06:21
    posisi itu sehingga ketika lmk
  • 00:06:24
    mengeluarkan keputusan tahun 2017 dan
  • 00:06:26
    teman-teman lapar kesana kembali
  • 00:06:28
    bertanya tentang sikap mereka sebetulnya
  • 00:06:31
    masyarakat atau lautan enggan sebetulnya
  • 00:06:33
    tidak terlalu antusias mungkin agak beda
  • 00:06:35
    dengan teman-teman komunitas Cigugur
  • 00:06:37
    yang kemudian rame-rame mendaftarkan apa
  • 00:06:39
    mengubah ktp-nya masyarakat colokan
  • 00:06:41
    sejauh yang saya ketahui sampai hari ini
  • 00:06:43
    tidak ada semacam gerakan ganti KTP
  • 00:06:46
    bukan karena tidak ingin eksis karena
  • 00:06:50
    saya tahu di tahun 2003 salah seorang
  • 00:06:52
    tokoh tolotang walau itu mengatakan
  • 00:06:54
    kalau boleh kami menjadi agama sendiri
  • 00:06:56
    tapi lebih pada bahwa jangan sampai
  • 00:06:59
    kebijakan itu nanti berubah-ubah dan eh
  • 00:07:03
    apa namanya kepentingan mereka untuk
  • 00:07:05
    mengalamatkan ad ritual mereka di hilang
  • 00:07:08
    gara-gara aturan yang berubah-ubah Oleh
  • 00:07:11
    karena itu mereka merasa sudah saya
  • 00:07:13
    dengan model seperti ini like apalagi
  • 00:07:16
    agama Hindu kelompok Hindu juga tidak
  • 00:07:18
    banyak melakukan penitrasi tidak ada
  • 00:07:19
    pura di sana guru agama Hindu juga tidak
  • 00:07:22
    dikirim ke sana pernah dicintai tertolak
  • 00:07:24
    Dan karena bingung juga mengajar apa
  • 00:07:26
    nota hutang itu Jadi mereka ketemu
  • 00:07:28
    sebetulnya apa namanya zona nyamannya
  • 00:07:31
    Tetapi kalau kelak nanti bisanya di
  • 00:07:34
    Hindu mengalami fundamentalis ASI
  • 00:07:36
    seperti yang dirental jadi di radityaz0
  • 00:07:39
    juga ekstensi tolong grup berbahaya dan
  • 00:07:42
    negara tentu tidak bisa memberi
  • 00:07:44
    perlindungan apa-apa terhadap polutan
  • 00:07:46
    karena itu dianggap bagian dari agama
  • 00:07:48
    Hindu yaitu posisinya menjadi menurut
  • 00:07:50
    saya meskipun Edison anyaman tapi the
  • 00:07:52
    kedepan akan mengalami dilematis
  • 00:07:54
    sebetulnya orang-orang tolotang itu nah
  • 00:07:57
    saya ke sungai ketiga Saya ingin
  • 00:07:59
    mengkonsumsi sebetulnya dari Pakde tadi
  • 00:08:02
    memberi banyak sekali pengayaan kalau
  • 00:08:05
    saya melihat sebetulnya pasal 29
  • 00:08:06
    undang-undang 45 dan amandemen lalu 2010
  • 00:08:10
    adalah fondasi kementerian negara
  • 00:08:13
    cara mengelola agama-agama dan
  • 00:08:15
    kepercayaan nah sayangnya di pnps nomor
  • 00:08:18
    satu tahun 65 itu sudah mengalami
  • 00:08:21
    pembatasan bau yang disebut agama adalah
  • 00:08:23
    yang keenam bahkan di era Orde Baru kita
  • 00:08:26
    yang SD tahun 90-an itu tidak dalam
  • 00:08:29
    agamanya lima Biasanya kita kalau hujan
  • 00:08:31
    itu ada berapa agama yang kita jawabnya
  • 00:08:33
    5 gitu tidak Nah nanti tahun 2001 baru
  • 00:08:36
    kembali menjadi enam nah saya sebetulnya
  • 00:08:39
    menottes ada beberapa aturan yang
  • 00:08:41
    menarik sebetulnya tapi levelnya rendah
  • 00:08:43
    yaitu Permendikbud nomor 77 Kalau tidak
  • 00:08:46
    salah tentang 2013 itu menurut saya agak
  • 00:08:49
    menarik isinya karena dia bicara tentang
  • 00:08:51
    perlindungan ekstensi perlindungan
  • 00:08:53
    tentang eksistensi lembaga kepercayaan
  • 00:08:55
    lembaga adat perlindungan dari
  • 00:08:57
    pencitraan dan stigma kurang baik
  • 00:08:59
    perlindungan terhadap kegiatan yang
  • 00:09:00
    diselenggarakan dan perlindungan
  • 00:09:02
    terhadap tempat-tempat yang diyakini
  • 00:09:04
    memiliki nilai sejarah dan nilai
  • 00:09:06
    spiritual oleh lembaga kepercayaan dalam
  • 00:09:08
    beradab dan menarikan terakhir
  • 00:09:10
    pencegahan perlakuan diskriminatif oleh
  • 00:09:12
    masyarakat dan apa
  • 00:09:13
    negara menurut saya itu menjadi
  • 00:09:15
    sebetulnya negara punya modalnya dalam
  • 00:09:19
    kolam and kelembagaan Tapi sayangnya itu
  • 00:09:22
    tidak terlalu banyak diketahui bahkan
  • 00:09:25
    kita rezekinya nah yang terakhir yang
  • 00:09:30
    saya ingin bahas mungkin agak panjang di
  • 00:09:32
    sini ada apa problem pelayanan yang saya
  • 00:09:35
    rasakan ketika menjadi bagian dari
  • 00:09:37
    negara adalah sebetulnya negara kita
  • 00:09:39
    melegitimasi paha moneter stick dengan
  • 00:09:42
    mengelapnya namanya disebut Pak Zainal
  • 00:09:45
    dari dengan Pancasila sila pertama
  • 00:09:47
    sebetulnya sudah menyingkirkan paham pak
  • 00:09:50
    kepercayaan-kepercayaan dalam definisi
  • 00:09:52
    agama bersih negara tampak menyebut
  • 00:09:54
    kepercayaan sekalipun karena dalam
  • 00:09:55
    konstruksi Negara yang sebagian besar
  • 00:09:58
    kelompok-kelompok agama my importer
  • 00:10:01
    bahasanya tadi itu memang setuju dengan
  • 00:10:04
    paha monoteistik sementara kelompok
  • 00:10:05
    lokal ini dipahami sebagai kelompok yang
  • 00:10:08
    bukan Oke mungkin politeis hal yang
  • 00:10:11
    membuat tolotang akhirnya
  • 00:10:13
    pintu diawal-awal adalah konstruksi
  • 00:10:15
    negara terhadap kepercayaan lokal
  • 00:10:17
    modelnya seperti ini mereka tidak
  • 00:10:18
    disebut sebagai bagian dari agama mereka
  • 00:10:21
    disebut penyembah Dewata politeis dan
  • 00:10:24
    tidak terdaftar Tuhannya dalam
  • 00:10:26
    administrasi negara untuk menyelamatkan
  • 00:10:28
    Dewa tasewai mereka berlindung kepada
  • 00:10:30
    Sanghyang Widhi wasa gitu nah Ep apa
  • 00:10:35
    namanya kepercayaan atau legitimasi
  • 00:10:37
    pamonte segini menjadi rujukan
  • 00:10:40
    sebetulnya sehingga mempengaruhi sistem
  • 00:10:43
    pelayanan selanjutnya termasuk ketika
  • 00:10:44
    mengabaikan akar kepercayaan komunitas
  • 00:10:47
    lokal termasuk menempatkan kepercayaan
  • 00:10:49
    di lembaga disebut sebetulnya
  • 00:10:52
    menempatkan kepercayaan sebagai bagian
  • 00:10:54
    dari kebudayaan dan sikap dari
  • 00:10:55
    Permendikbud nomor 77 tahun 2013
  • 00:10:58
    disebutkan tadi sebetulnya lebih pada
  • 00:11:00
    seperti sikap mengkonservasi
  • 00:11:04
    barang-barang yang datang dari abad yang
  • 00:11:07
    lama atau barang-barang yang kuno
  • 00:11:09
    spiritnya disitu kirinya bukan memajukan
  • 00:11:12
    yang kedua
  • 00:11:13
    er kita akan menganut mayoritarianisme
  • 00:11:16
    saya ingat sekali ketika MK ramai-ramai
  • 00:11:19
    mengutuk memutuskan itu atau perdebatan
  • 00:11:21
    terjadi MUI dan PG itu menolak menolak
  • 00:11:24
    diluar memberi penolakan dengan tegas di
  • 00:11:26
    media bahwa mereka menolak sangat
  • 00:11:28
    kepercayaan disebutkan dalam KTP
  • 00:11:30
    sebutnya penolakan adalah penolakan
  • 00:11:32
    terhadap kesetaraan karena seperti yang
  • 00:11:34
    tersebut dari kepercayaan oleh
  • 00:11:36
    kelompok-kelompok agama mayoritas di
  • 00:11:38
    Indonesia baik itu Islam Kristen Katolik
  • 00:11:41
    itu dianggap dia bukan bagian dari agama
  • 00:11:43
    dan kalau disebut dalam KTP mereka akan
  • 00:11:46
    berarti setara dengan agama dan itu
  • 00:11:48
    ditolak oleh MUI dan DGI nah yang ketiga
  • 00:11:51
    agama negara kita hanya mendukung agama
  • 00:11:54
    yang melempar yang mendukung logika
  • 00:11:57
    pembangunan terpikir diskusi Kemarin
  • 00:11:59
    banyak menyinggung soal ini bagaimana
  • 00:12:03
    sebetulnya negara tidak melihat secara
  • 00:12:05
    utuh kepercayaan lokal itu sebagai satu
  • 00:12:08
    sistem teologis dianya sebuah sistem
  • 00:12:10
    kepercayaan tidak melihat relasi antara
  • 00:12:13
    komunitas lokal misalnya dengan tanahnya
  • 00:12:15
    kalau saya sebetulnya lebih baik lebih
  • 00:12:18
    gue bukan soal kepercayaan karena
  • 00:12:20
    kepercayaan sudah habisnya disebutkan
  • 00:12:22
    ampir sebetulnya sudah kelompok Loka
  • 00:12:25
    komunitas lokal itu bisa menjalankan
  • 00:12:26
    dengan baik apa kepercayaannya tapi
  • 00:12:29
    sebetulnya adalah relasinya dengan
  • 00:12:31
    tanahnya yang kemudian tanah itu adalah
  • 00:12:33
    ruang spiritual saya pikir ini yang
  • 00:12:35
    tidak tidak terjaga dengan baik dan
  • 00:12:38
    negara tidak memberi perlindungan
  • 00:12:40
    terhadap itu bahkan kemudian tanah yang
  • 00:12:42
    relasinya sangat sakral dengan
  • 00:12:44
    masyarakat adat itu dihilangkan dan
  • 00:12:47
    punya diambil alih oleh kapitalis Happy
  • 00:12:49
    apa kelompok-kelompok kapitalis nah
  • 00:12:51
    menurut saya ini problem besarnya di
  • 00:12:53
    luar isu-isu yang sifatnya apa namanya
  • 00:12:56
    es sifatnya hubungan ketuhanan atau
  • 00:12:59
    sifat eskatologis juga ada persoalan
  • 00:13:01
    ekonomi dan persoalan lingkungan yang
  • 00:13:03
    menurut saya juga menjadi persoalan yang
  • 00:13:05
    menarik dan tidak mendapatkan pelayanan
  • 00:13:07
    yang atau tidak mendapatkan ruang dalam
  • 00:13:09
    kebijakan negara yang besar yang kedua
  • 00:13:12
    Saya sing
  • 00:13:13
    nyesal nomenklatur lembaga yang ia
  • 00:13:16
    karena definisinya tadi tidak terlalu
  • 00:13:18
    digit atau bahkan kemudian bukan hanya
  • 00:13:21
    tidak ridgid tapi memang secara sengaja
  • 00:13:23
    membedakan antara agama dan kepercayaan
  • 00:13:25
    maka kemudian Kementerian yang mengelola
  • 00:13:30
    pendidikan apa yang olala aliran
  • 00:13:33
    kepercayaan melayani aliran Kepercayaan
  • 00:13:34
    adalah Kemendikbud itu sampai sekarang
  • 00:13:36
    belum berubah Kemenag Bella tidak bisa
  • 00:13:39
    melakukan apa-apa Memang karena memang
  • 00:13:40
    tidak dalam literaturnya nah yang ketiga
  • 00:13:43
    yang terakhir saya soal implementasi
  • 00:13:46
    kasus yang terjadi di Semarang tahun
  • 00:13:48
    2016 ada seorang anak anak yang kemudian
  • 00:13:52
    tidak naik kelas gara-gara tidak ingin
  • 00:13:53
    ikut agama yang bukan agamanya dia
  • 00:13:57
    adalah salah satu anak dari komunitas
  • 00:13:58
    penghayat walaupun tidak naik kelas itu
  • 00:14:01
    kan terjadi 2016 sementara the
  • 00:14:04
    Permendikbud yang saya sebut tadi
  • 00:14:06
    ditandatangani oleh Muhammad Nuh tahun
  • 00:14:08
    2003 itu dibuat di tahun 2013 Jadi
  • 00:14:11
    intinya adalah a
  • 00:14:13
    banyak regulasi sebetulnya menarik
  • 00:14:15
    tetapi kemudian tidak mendapatkan
  • 00:14:16
    dukungan implementasi mungkin juga
  • 00:14:19
    pendanaan yang tidak terlalu berpihak
  • 00:14:21
    kepada kalau apa regulasi yang model
  • 00:14:23
    seperti ini atau karena ya saya karena
  • 00:14:26
    memimpin lembaga dan CY tahu seperti apa
  • 00:14:29
    adanya sebetulnya pendanaan itu berbasis
  • 00:14:32
    pada jumlah shutternya berbasis pada
  • 00:14:34
    jumlah jumlah yang kecil itu tidak
  • 00:14:36
    terlalu banyak mendapatkan perhatian
  • 00:14:38
    dalam APBN ke dalam soal-soal agama
  • 00:14:40
    bukan hanya agama non resmi atau agama
  • 00:14:43
    lokal bahkan di agama-agama yang resmi
  • 00:14:45
    sekalipun suara Jerry apa suara menuntut
  • 00:14:49
    negara lebih adil terhadap mereka juga
  • 00:14:51
    sangat sering terdengar begitu serius
  • 00:14:53
    sekali dalam selnya diskusi dengan
  • 00:14:54
    teman-teman Kristen dengan Katolik suara
  • 00:14:57
    bahwa negara tidak adil terhadap
  • 00:14:58
    kelompok mereka juga terlihat jadi
  • 00:15:00
    memang problem keadilan Beureum melayani
  • 00:15:03
    agama menjadi masih menjadi salah satu
  • 00:15:05
    problem yang besar dalam negara kita dan
  • 00:15:08
    kita bersama-sama saya pikir bisa
  • 00:15:10
    melakukan gerakan bersama-sama untuk
  • 00:15:12
    membuat
  • 00:15:13
    Lebih baik saya kira itu Pak Ical dari
  • 00:15:15
    saya akan ini sudah hampir
Tags
  • agama lokal
  • implementasi aturan
  • PNPS No. 1/1965
  • diskriminasi
  • kementerian agama
  • pelayanan kepercayaan
  • berita lokal
  • sosial-budaya
  • edukasi
  • advokasi