00:00:00
atkan menjadi salah satu wanita terkuat
00:00:01
di dunia versi Asia globe magazine
00:00:04
berkat kegigihannya Ia juga dijuluki
00:00:06
wanita listrik namun membangun
00:00:09
pembangkit-pembangkit listrik di daerah
00:00:10
terpencil bukan tujuan utamanya
00:00:12
melainkan ia ingin membangun
00:00:13
perekonomian warga agar mereka bisa
00:00:16
mandiri simak perbincangan saya bersama
00:00:18
Tri mumpuni dalam satu
00:00:23
[Musik]
00:00:28
Indonesia
00:00:30
[Musik]
00:00:41
and We've got social entrepreneurs like
00:00:43
Tree uh mpuni Who has helped rural
00:00:47
communities in Indonesia harness the
00:00:49
electricity and
00:00:52
revenues of hydropower
00:00:55
[Musik]
00:00:58
and
00:01:03
Tri mumpuni
00:01:05
wiatno direktur institusi bisnis dan
00:01:08
ekonomi kerakyatan ibk ini mengabdikan
00:01:10
dirinya bagi masyarakat desa Bersama
00:01:12
sang suami Iskandar budisaroso
00:01:16
[Musik]
00:01:21
kuntoaji berawal dari seringnya mereka
00:01:23
berkeliling ke pelosok kemudian melihat
00:01:25
sumber air yang melimpah keduanya
00:01:27
berinisiatif menghidupkan potensi desa
00:01:29
lewat pengadaan listrik bertenaga
00:01:31
mikrohidro atau pembangkit listrik
00:01:33
tenaga air berskala
00:01:35
[Musik]
00:01:41
kecil trimumpuni melihat listrik sebagai
00:01:44
tulang punggung pembangunan
00:01:47
ekonomi listrik yang diproduksi bisa
00:01:49
dimanfaatkan untuk masyarakat setempat
00:01:52
atau dijual ke
00:01:54
PLN alhasil desa jadi punya
00:01:58
pemasukan
00:02:01
Kini lebih dari 80 pemaket listrik
00:02:03
tenaga mikrohidro berdiri di pelosok
00:02:05
nusantara bahkan
00:02:10
mancanegara dari Subang Jawa Barat ini
00:02:13
adalah salah satu pembangkit listrik
00:02:14
tenaga mikrohidro di mana Di sini saya
00:02:16
juga sudah bersama dengan sang wanita
00:02:18
listrik Siapa lagi kalau bukan ibu Tri
00:02:19
mumpuni Halo BUP Puni Apa kabar
00:02:22
Alhamdulillah sehat sehat bu Terima
00:02:24
kasih sudah mau datang ke daerah
00:02:25
terpelosok kita juga senang banget
00:02:27
diajak mampir ke sini Bu dan ibu Ini kan
00:02:28
ternyata sudah lama ya Bu ya 25 tahun
00:02:30
keluar masuk desa melihat potensi
00:02:32
masyarakat juga yang ada di sana gitu ya
00:02:34
awal mulanya mendasari ibu melakukan hal
00:02:36
tersebut apa sih Jadi sebetulnya begini
00:02:39
ya kalau kita mau lihat e dari
00:02:41
perspektif pembangunan di Indonesia ini
00:02:43
kan kita harus menaruh Desa itu sebagai
00:02:46
pusat pertumbuhan atau pusat pembangunan
00:02:48
Oke kalau Desa itu dibangun dengan baik
00:02:51
Desa itu aman kota pun juga aman jadi
00:02:54
tidak akan banyak orang yang
00:02:55
berurbanisasi EE ke e ke kota-kota
00:02:59
sehingga membuat kota itu jadi seperti
00:03:01
sekarang ya deadendend banyak penduduk
00:03:03
dan ya padat infrastrukturnya juga belum
00:03:06
tentu mampu menyediakan semua fasilitas
00:03:08
yang diperlukan oleh para pendatang di
00:03:10
sisi lain desa di mana Banyak resources
00:03:12
ini yang mampu menjadi tumpuan ekonomi
00:03:14
yang luar biasa ini terus lama-lama
00:03:17
kehabisan orang oke Oleh karena itu kita
00:03:21
ingin sekali bagaimana Desa itu menjadi
00:03:23
pusat-pusat kegiatan ekonomi pusat-pusat
00:03:25
pertumbuhan ekonomi sehingga orang tidak
00:03:27
perlu harus meninggalkan kampung halaman
00:03:29
nya untuk menderita di kota berarti
00:03:32
emang Ibu selama ini keluar masuk desa
00:03:33
tujuannya bukan sekedar untuk membangun
00:03:34
PLTMH ya Bu ya no no no PLTMH itu tenaga
00:03:37
listrik ya Ee skala kecil ini hanya
00:03:41
merupakan pintu masuk kalau kita
00:03:42
bilangnya entry point pintu masuk di
00:03:45
mana Nanti Desa itu bisa dibangun dengan
00:03:47
lebih baik target yang ibu sasar tu desa
00:03:49
yang seperti apa sih Bu kita selalu
00:03:51
awalnya ini karena dengan suami saya
00:03:53
suka jalan-jalan terus melihat desa-desa
00:03:56
yang terus terang yang banyak gunungnya
00:03:58
karena biasanya dia ada hutan terus
00:04:01
kemudian ada sungai nah Sungai inilah
00:04:03
yang menjadi pertama kali menjadi sumber
00:04:06
atau primary energi untuk terbangkitnya
00:04:10
tenaga listrik yang menggunakan sumber
00:04:13
daya air kalau ingin airnya tetap
00:04:15
konstan mengalir setiap tahun dan
00:04:16
menghasilkan ee listrik buat anda tolong
00:04:20
dong dijaga hutannya di mana sumber air
00:04:22
itu akan secara kontinu mengalir berarti
00:04:24
membangun kesadaran dari si
00:04:25
masyarakatnya itu sendiri tapi dalam
00:04:27
perjalanannya Bu ketika ibu masuk gitu
00:04:28
ya satu desa melakukan pendekatan untuk
00:04:32
ibu tawarkan misalnya membangun PLTMH
00:04:34
ada kendala-kendala yang dihadapi gak si
00:04:36
misal penolakan dari orang lokal gitu
00:04:37
kalau kendala banyak tapi justru
00:04:39
biasanya tidak pernah datang dari orang
00:04:41
lokal biasanya dari siapa aparat
00:04:44
setempat kita tidak pernah datang
00:04:45
langsung membangun gitu tidak karena kan
00:04:47
pembangunan itu harus muncul dari
00:04:48
passion rakyatat itu harus muncul Dul
00:04:51
gregetnya itu harus tumbuh bahwa mereka
00:04:53
merasa Oh memang pembangunan untuk saya
00:04:56
gitu bukan untuk buuk i bukan untuk
00:05:00
pemerintah no pembangunan ini hanya
00:05:01
betul-betul untuk rakyat jadi kita
00:05:03
tunggu dan kita ajak diskusi bicara
00:05:06
segala macam sih rakyat ini sehingga
00:05:08
muncul keinginan dari dalam untuk
00:05:11
betul-betul membangun he mereka sendiri
00:05:14
tapi aparat melihatnya lain atau oknum
00:05:16
lah jangan bilang aparat nanti enggak
00:05:18
semuanya aparat tapi oknum melihat bahwa
00:05:20
Oh pembangunan itu proyek proyek itu
00:05:22
berarti ada rupiahnya kok ada rupiahnya
00:05:24
saya harus kebagian dong ini yang
00:05:26
sebetulnya pelan-pelan kita ingin
00:05:28
meniadakan itu berat tapi that is
00:05:31
develop PLTMH itu sendiri pembangkit
00:05:33
listrik tenaga mikrohdro bisa dibilang
00:05:35
kan memang enggak murah ya Bu ya untuk
00:05:37
pembangunannya gitu itu dana tuh dari
00:05:38
ibu sendiri semuaah atau ada dari
00:05:42
pemerintah juga sih Bu sebenarnya saya
00:05:43
biasanya cari mencari uang adalah
00:05:45
bertemu orang-orang yang baik yang punya
00:05:47
hati He nah orang-orang yang baik yang
00:05:49
punya hati ini bisa secara pribadi bisa
00:05:52
berupa sebuah perusahaan yang memang
00:05:54
sudah punya keuntungan yang luar biasa
00:05:56
atau biasanya donor ya internal agensi
00:06:00
yang mereka memang pengin uangnya
00:06:02
termanfaatkan dengan baik membawa dampak
00:06:05
sosial sehingga rakyat bisa mendapatkan
00:06:08
kesejahteraan itu mereka akan mendukung
00:06:11
kalau mau ke bawah boleh Oh silakan
00:06:13
dengan sang hatiat boleh Ayo silakan ya
00:06:17
ya ya tapi kalau misalnya dihitung nih
00:06:18
Bu Total semuanya PLTMH yang pernah Ibu
00:06:21
bangun gitu ya itu ada berapa sih Bu
00:06:22
jumlahnya Eh kalau enggak salah sekitar
00:06:25
82
00:06:26
lokasi 82 lokasi dan dan memang saya
00:06:29
enggak pernah menghitung tapi seingat
00:06:31
saya sekitar itu ya sekitar itu dengan
00:06:34
satu di Filipin ya satu di Filipin ya
00:06:36
tapi sebanyak itu kalau kita ngomong
00:06:38
yang di Indonesia sendiri pemerintah
00:06:39
enggak ada yang ikut mendanai juga gitu
00:06:41
Bu karena memang kita beda beda beda
00:06:44
sistem gitu loh saya itu kan orang yang
00:06:48
mengutamakan masyarakat
00:06:50
itu menjadi subjek ya harus menjadi
00:06:54
subjek bukan objek pembangunan jadi
00:06:56
masyarakat sendiri yang harus di-empower
00:06:58
diperkuat sehingga ya mereka muncul
00:07:00
greget untuk membangunnya dari mereka
00:07:02
ini perlu waktu nah sistem ini Sampai
00:07:05
detik ini masih susah untuk diakomodir
00:07:07
oleh sistem APBN he Jadi biasanya dana
00:07:10
yang saya dapatkan ya dana dari dari
00:07:12
banyak teman-teman dari negara-negara
00:07:14
luar yang nanti kita bisa mengadjust
00:07:17
sesuai dengan Seberapa jauh masyarakat
00:07:20
itu betul-betul sudah siap untuk
00:07:22
dibangun kalau ini mau kita apbn-kan ini
00:07:25
akan menyulitkan si apa namanya
00:07:27
penyelenggara atau pemerintah sendiri
00:07:29
karena tidak ada sistem itu belum ada
00:07:31
yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi
00:07:33
untuk membangun pembangkit pembangkit
00:07:35
listrik 35.000 megw itu tuh menurut Ibu
00:07:37
gimana kalau saya melihat sebetulnya
00:07:40
kalau semua ya punya niat yang baik
00:07:44
tekad untuk merealisasikan 35.000 MW ini
00:07:48
sangat mungkin iya artinya apa kita
00:07:50
banyak kok orang yang berminat dengan
00:07:52
Indonesia gitu cuma tetap harus
00:07:54
kepentingan rakyat itu dilindungi jangan
00:07:56
sampai negara kita nanti semua asing
00:07:58
gitu ya saya sih Oke tapi kita kasih
00:08:00
time frame Setelah sekian waktu kamu
00:08:02
mundur dong Kamu profitnya sudah dapat
00:08:04
ya kamu inilah memberi kesempatan pada
00:08:06
bangsaku untuk tumbuh dan berkembang
00:08:08
tapi suami saya sempat dipukul Oh sempat
00:08:10
dipukul Bapak ya Dipukul dan jatuh dan
00:08:11
saya agak syok juga waktu ditanya ee apa
00:08:14
namanya kamu mau dikubur satu kubur satu
00:08:18
kuburan satu lubang berdua atau mau
00:08:20
dikubur masing-masing
00:08:22
[Musik]
00:08:26
gitu
00:08:28
dinet
00:08:34
[Musik]
00:09:04
Kenapa sih sebenarnya Ibu tertarik untuk
00:09:05
e bikin Si rumah kupu-kupu ini apa
00:09:08
memang karena dari awal suka kupu-kupu
00:09:10
atau ibu melihat ada potensi sebenarnya
00:09:12
di sini ada dua hal yang penting yang
00:09:14
satu secara filosofi saya itu senang
00:09:16
dengan kupuk-kupuk karena dia mampu ee
00:09:18
memberikan keindahan yang luar biasa
00:09:20
walaupun hidupnya pendek warna-warni
00:09:22
cantik warnawni cantik dan Kalau anda
00:09:24
tahu kupu-kupu itu dari mulai jadi telur
00:09:28
he terus kemudian jadi ulet he ya waktu
00:09:32
jadi dari ulet mau jadi kupu-kupu itu
00:09:34
perlu sebuah proses yang berat sekali
00:09:36
dari potensinya secara ekonomi ini belum
00:09:38
digarap he tahun 92 saya ke Kosta Rika
00:09:42
he melihat ada 400 hektar konsesi hutan
00:09:46
yang diberikan kepada rakyatnya oleh
00:09:47
pemerintah saya tanya kenapa gitu ya Kok
00:09:49
banyak kupu-kupu terus saya baru tahu
00:09:52
bahwa ternyata kepongpong kupu-kupu
00:09:54
itu dihasilkan dari backk hutan lindung
00:09:58
yang 400 hektar itu rakyatnya punya
00:10:01
income semua karena itu kepomponya itu
00:10:02
dijual kita punya 1000 lebih dari 1500
00:10:05
spesies ya itu masing-masing punya
00:10:07
karakteristik yang berbeda sesuai dengan
00:10:09
daerah masing-masing Papua tu
00:10:11
keren-keren terus e Makassar kita tahu
00:10:13
Bantimurung itu juga belum dioptimalkan
00:10:15
menurut saya terus di Lampung ada juga
00:10:18
terus ee di Bali segala macam tapi yang
00:10:20
membuat kita agak prihatin justru mah
00:10:22
orang asing yang meneliti yang kemudian
00:10:25
membuka ee apa namanya ya orang untuk
00:10:28
melihat kupu-kupu lah Oke bosum kita
00:10:30
lanjut ngobrol-ngobrol lagi Kita pindah
00:10:31
duduk ke situ boleh Oh boleh
00:10:37
yuk itu tadi kita ah ngobrol soal ibu
00:10:40
juga Ee gimana Sumbang sihnya atau
00:10:43
kontribusinya selama ini gitu kan ada
00:10:44
total 82 PLTMH yang sudah dibangun
00:10:47
keluar masuk desa dan lain sebagainya
00:10:49
pasti kan kalau kita bicara suka dan
00:10:51
duka kan pasti banyak tuh ya Bu ya Ada
00:10:53
suka ada dukanya gitu yang paling
00:10:56
berkesan buat ibu kalau sukanya tuh apa
00:10:58
suka nya waktu bertemu masyarakat yang
00:11:02
dulunya desanya gelap gulita kemudian
00:11:05
dapat listrik dan dia waktu comioning
00:11:09
nih dia akan
00:11:11
teriak apa namanya kencang sekali
00:11:14
sebagai ungkapan rasa syukurnya gitu
00:11:15
kadang-kadang kita suka kaget juga ya
00:11:17
Allahu akbar Pokoknya dia gak menyangka
00:11:19
bahwa desanya gelap gulita tiba-tiba
00:11:20
bisadi terang saya juga pernah dengar
00:11:22
satu ceritanya katanya dulu pernah ada
00:11:24
dukanya juga nih Bu waktu di Aceh ya
00:11:26
sempat diculik itu gimana ceritanya Bu
00:11:28
saya cum nanti kaki saya tangan saya
00:11:31
segala macam gitu ya jalan-jalan ke
00:11:32
mana-mana gitu terus Bahkan mereka baik
00:11:34
tuh Ee waktu saya nyeberang Sungai takut
00:11:36
masuk angin mungkin ee celana saya
00:11:38
digulung ke atas gitu ya biar bisa lewat
00:11:40
tapi suami saya sempat dipukul Oh sempat
00:11:42
dipukul Bapak ya Dipukul dan jatuh dan
00:11:44
saya agak syok juga waktu ditanya ee apa
00:11:47
namanya kamu mau dikubur satu kubur satu
00:11:50
kuburan satu lubang berdua atau mau
00:11:52
dikubur masing-masing gitu Saya enggak
00:11:55
jawab saya saya saya hanya istigfar aja
00:11:57
ini ini cobaan dari Allah saya
00:11:59
dibebaskan dulu jam . malam oke
00:12:02
dibebaskan jam 5 pagi saya sudah mulai
00:12:05
bisa telepon ke sana kemari pinjam teman
00:12:06
dan sebagainya terkumpul hanya setengah
00:12:08
setengahnya dari itu setengah m Oh
00:12:10
setengah m m r00 juta ya sudah kita
00:12:13
antar mereka Paham kali ya kita juga
00:12:16
bukan orang yang punya duit banyak itu
00:12:17
pun juga uang hasil hutangan pasti
00:12:19
mereka tahu gitu kan Terus akhirnya uang
00:12:21
itu kita hantar dari jam
00:12:24
saya dari Banda Aceh sampai ke lokasi
00:12:26
itu sekitar hampir mau magrib he he dan
00:12:28
saya juga waktu ingat suami saya turun
00:12:30
dari bukit di mana dia dilepaskan Bukit
00:12:33
terus mereka ambil uangnya semua dan
00:12:34
saya bilang ee kalau sampai apa ada
00:12:38
kurang speser pun dari jumlah yang
00:12:40
mereka minta mereka tahu di mana saya
00:12:42
tinggal karena orang-orang itu pernah
00:12:43
kita latih selama 1 bulan bahkan datang
00:12:45
ke sini juga Oh gitu Iya udah kayak anak
00:12:47
sendiri hubungan kita jadi waktu itu
00:12:50
mereka ngapain ke sini Bu Kami diminta
00:12:51
untuk melatih mereka agar paham dan tahu
00:12:53
bagaimana caranya melakukan pembangunan
00:12:55
masyarakat melalui mikrohidro Jadi
00:12:57
mereka tuh orang-orang yang jago-jago
00:12:59
gitu l mungkin karena saya pikir sih
00:13:01
Semua orang pasti punya alasan walaupun
00:13:03
alasannya enggak benar ya soal cerita
00:13:05
ibu tu pasti enggak terlepaskan juga
00:13:06
dengan cerita Bapak gitu Bu Puni Pak
00:13:08
Iskandar itu kan selalu kayak ya satu
00:13:11
kesatuan gitu of Nah kan e Kalau enggak
00:13:15
salah Pak Iskandar ini kan memang
00:13:17
dulunya belajarnya tentang mikrohidro
00:13:19
kan ya Bu ya Ibu apakah belajarnya dari
00:13:21
dia Apakah ibu juga mendalami eh suami
00:13:23
saya tu senang di belakang layar ya Dari
00:13:26
dulu tuh dia bikin konsep gitu Kalau
00:13:30
misalnya saya harus ngajar di luar
00:13:31
negeri ke mana-mana gitu engak usah
00:13:33
pusing pokoknya dia yang bikinin
00:13:35
presentasi deh maunya yang begini dia
00:13:38
dia selalu nanya kira-kira kamu harus
00:13:39
ngomong apa sih saya harus ngomong
00:13:41
begini nih e ngomong soal social
00:13:43
entrepreneur gitu udah diskusi sebentar
00:13:46
nanti dia bisa bikin presentasi
00:13:48
PowerPoint yang somehow menurut saya
00:13:50
amazing gitu loh dan saya juga gak mampu
00:13:52
bikin presentasi yang sebagus
00:13:58
itu
00:14:00
teman
00:14:01
diskusi
00:14:02
Teman Hidup
00:14:05
E Ya jelas bahwa yang kita lakukan
00:14:09
itu
00:14:11
bersama-sama menjadi partner untuk
00:14:16
eh mensejahterakan masyarakat sekeliling
00:14:19
kira-kira begitu eh ditanamin e yang
00:14:23
paling berasa banget sih Mandiri ya jadi
00:14:25
dari kecil Memang kita e di engak pernah
00:14:28
di terlalu di aja terus enggak pernah e
00:14:30
cara didiknya juga dari kecil tuh yang
00:14:32
benar-benar e It's You it's your problem
00:14:36
deal with it kayak benar-benar
00:14:37
dicemplungin ke dunia nyata gitu jadi
00:14:39
ibu saya tuh pekerja keras ya maksudnya
00:14:42
eh dia punya
00:14:46
e mimpi sama bapak saya juga pastinya
00:14:50
dan dia tuh
00:14:52
eh mau bersusah payah buat nyampai ke
00:14:55
situ gitu itu Ibu saya tuh kayak gitu
00:14:57
dan dari kecil dia tuh udah su bilang
00:15:00
bahwa ee perempuan itu harus punya mimpi
00:15:05
dan berkarya dulu baru nikah gitu Kalau
00:15:08
misalnya ada tawaran untuk terjun ke
00:15:09
politik gimana tuh Bu politi is not my
00:15:13
cup of coffee saya saya saya saya kurang
00:15:16
berminat karena saya sering berinteraksi
00:15:18
dengan politisi gitu
00:15:20
ya Masyaallah itu bukan hidup saya loh
00:15:22
benar Coba tunjukkan ke saya Ada enggak
00:15:25
sih anggota parlemen yang dipuji-puji
00:15:27
rakyat yang didoakan terus Terima kasih
00:15:29
gitu isinya kan cuma dicela terus masok
00:15:32
hidup hidup kok harus begitu prihatin
00:15:35
juga dulu beberapa partai politika yang
00:15:37
datang minta saya gabung agar ngisi apa
00:15:39
namanya kuota perempuan dan sebagainya
00:15:42
saya bilang cari orang lain dulu deh
00:15:43
kecuali sudah banyak orang-orang yang
00:15:45
melakukan hal yang sama dengan yang saya
00:15:47
lakukan kemiskinan itu adalah simptom
00:15:50
bukan Akar masalah akar masalahnya
00:15:53
sendiri adalah karena rakyat dipisahkan
00:15:54
dengan sumber daya alam yang ada di desa
00:15:56
contohnya sekarang ada kebekalan hutan
00:15:59
yang
00:16:00
[Musik]
00:16:09
gila-gila dengan kesibukan ibu yang
00:16:12
banyak banget itu sebenarnya Membagi
00:16:14
waktu sama keluarganya itu gimana sih
00:16:16
caranya kalau sekarang ini sudah agak
00:16:20
mending karena dua anak saya sudah nikah
00:16:21
yang perempuan dua terus yang paling
00:16:24
kecil yang 12 tahun ini yang sedikit
00:16:27
suka protes kalau sering ditingal pergi
00:16:30
Kalau dulu kakak-kakaknya kan selalu
00:16:31
saya bawa I Kalau saya ke desa-desa gitu
00:16:34
Saya hanya ingin anak-anak paham bahwa
00:16:36
selama ini kita ninggalin mereka Ee kita
00:16:39
punya kegiatan apapun mereka harus tahu
00:16:41
dan pada saat mereka kosong Enggak ada
00:16:43
kegiatan sekolah ya mereka kita ajak ini
00:16:46
sebetulnya yang membuat ee saling
00:16:49
pengertian ya di antara kita dan itu
00:16:51
perlahan juga itu mungkin cara ibu untuk
00:16:53
menularkan jiwa sosial yang bupi miliki
00:16:55
Ya tapi kalau bicara soal jiwa sosial
00:16:57
juga ee katanya Ibu ini dari dulu memang
00:17:00
sudah punya jiwa sosial yang tinggi
00:17:01
didikan orang tua gitu kan bayangkan ya
00:17:04
saya itu lahir di mana ibu saya itu
00:17:07
sebenarnya Pekerja Sosial kenapa maksud
00:17:09
saya Ibu dulu apa du Kalau boleh tahu ee
00:17:11
ibu saya ibu rumah tangga tidak punya
00:17:14
apa namanya karir apapun betul-betul
00:17:16
melahirkan delan anak gitu ya tapi saya
00:17:19
ingat banget Yang namanya posiandu itu
00:17:22
heeh dulu tanggal 14 sampai kita itu
00:17:25
sudah kuliah tuh berusaha kalau pulang
00:17:27
jangan tanggal 14 ya pasti di rumah
00:17:29
Banyak orang ada dokter ada Suster juga
00:17:31
yang membantu terus orang-orang itu pada
00:17:33
ngumpul semua untuk ditimbang terus
00:17:35
untuk di apa namanya diperiksa kesehatan
00:17:38
bayinya dan sebagainya gitu ya terus
00:17:40
dulu juga saya masih saya kelas 4 SD
00:17:42
saya diajak apa namanya
00:17:44
membersihkan zaman dulu masih ada ya
00:17:47
penyakit koreng Apa janganjangan
00:17:48
gara-gara itu dulu Ibu sempat punya
00:17:50
cita-cita jadi dokter kan ya dulu ya
00:17:51
orang sakit tuh kan perlu banget
00:17:53
ditolong gitu terus saya pikir ee kalau
00:17:55
dia sakit dia dia perlu dokter dokter
00:17:58
datang tanpa syarat apapun dia datang
00:18:00
menolong pasiennya Oh itu pekerjaan yang
00:18:02
mulia banget gitu loh saya pikir ah itu
00:18:04
t really something yang i w do di Terus
00:18:07
kenapa jadi Bu saya waktu itu ee
00:18:09
berusaha masuk ke perguruan tinggi
00:18:11
negeri ya mendaftar lewat biasa gitu
00:18:14
Saya enggak berhasil tapi saya diterima
00:18:16
tanpa tes di IPB ya akhirnya saya masuk
00:18:19
saja di IPB tapi ternyata akhirnyaambil
00:18:21
yang IPB ya tapi akhirnya memang jalan
00:18:23
itu sudah ditunjukkan sama Allah
00:18:24
ternyata di IPB juga ngurusi orang-orang
00:18:26
Desa juga he dengan cara yang berbeda ya
00:18:29
dan sekarang kalau kita membuat listrik
00:18:31
listriknya bisa dipakai untuk apa coba
00:18:34
mengawetkan vaksin di Puskesmas
00:18:37
Puskesmas yang saya ingat tuh selalu
00:18:39
kata-kata ya he Ibu saya bilang udahlah
00:18:42
hidup itu kalau
00:18:44
bisa berusaha menolong orang he ya
00:18:47
dibilangnya begitu Jadi menolong orang
00:18:50
atau memberi kalau kamu enggak punya
00:18:52
duit ya kamu berikan tenagamu kamu
00:18:54
berikan pikiranmu ada orang sedih kamu
00:18:56
tolong dengan kata-kata yang kamu
00:18:57
ucapkan menghibur dia itu kamu sudah
00:18:59
memberi dia memberi kebahagiaan pokoknya
00:19:01
memberi memberi memberi enggak ada
00:19:02
ruginya orang memberi kemudi Tapi satu
00:19:04
hal yang saya lihat nih dari perjuangan
00:19:05
ibu tuh sebenarnya adalah Eh ibu seorang
00:19:08
wanita gitu tapi dengan semangat yang
00:19:11
membara Ibu tuh kayak ingin menyampaikan
00:19:13
bahwa perempuan Indonesia itu bisa
00:19:16
mandiri loh kalau ibu sendiri pesannya
00:19:18
untuk wanita Indonesia apa Jangan
00:19:20
memanjangkan hidup kita he ya saya yakin
00:19:24
perempuan itu punya kemampuan dan
00:19:26
kekuatan serta nilai tambah yang lebih
00:19:28
dari seorang PR karena apa kita tu punya
00:19:30
endurance itu terjadi pada saat saya
00:19:33
ingin sekali agar pembangkit punya
00:19:34
rakyat itu dibeli oleh negara oleh PLN
00:19:37
dari tahun 4 ditolak terus pokoknya
00:19:41
datangin terus direktur utama PLN
00:19:43
datangi lagi menteri energi dat
00:19:46
berganti-ganti Terus akhirnya tahun 9
00:19:49
kejadian Anda bisa bayangkan Berapa
00:19:52
besar keuntungan yang didapat dari
00:19:53
masyarakat yangadinya tidak bisaemaatkan
00:19:57
di bisa dijadikan listrik dijual kepn
00:20:01
Desa itu Mandiri karena Desa itu punya
00:20:02
penghasilan ya namanya Pendapatan asli
00:20:05
Desa ini yang saya katakan membangun
00:20:07
dari pinggiran itu diterjemahkan dengan
00:20:09
membuat Desa itu punya aset kalau Desa
00:20:11
punya aset ada income rakyat punya cash
00:20:14
basis cita-cita terbesar Ibu harapan
00:20:16
terbesar ibu untuk negara ini bangsa ini
00:20:19
yang belum tercapai eh Saya ingin
00:20:22
masyarakat itu dikoneksikan kembali
00:20:24
dengan sumber daya alam yang tersedia di
00:20:26
situ karena buat kita
00:20:29
ya kemiskinan itu adalah simptom bukan
00:20:33
Akar masalah akar masalahnya sendiri
00:20:36
adalah karena rakyat dipisahkan dengan
00:20:37
sumber daya alam yang ada di desa he
00:20:40
contohnya sekarang ada kebekaran hutan
00:20:42
yang gila-gila itu karena apa Karena
00:20:44
bukan rakyat yang melolah hutan karena
00:20:47
sudah mendatangkan orang-orang yang
00:20:50
orientasinya profit keuntungankeuntungan
00:20:52
dia lupa yang namanya daya dukung alam
00:20:55
caring capacity tapi kalau masyarakat
00:20:57
bisa Dion sekarang kan didisconnect tuh
00:21:00
dengan resourcesnya kalau dia bisa
00:21:01
dironnect kembali disambungkan kembali
00:21:03
orang akan menjaga karena dia tahu saya
00:21:06
hidup di situ saya tergantung sama
00:21:07
sumber daya alam di sekitar saya dan
00:21:09
pasti akan saya jaga he dengan apa yang
00:21:11
sudah ibu lakukan sekarang ya
00:21:13
mudah-mudahan berseni ar juga dengan
00:21:14
pemerintah harapan-harapan ini saya bisa
00:21:16
jadi kenyataan ya Bu ya Baik terima
00:21:18
kasih sekali Ibu trimumpuni atas
00:21:19
waktunya untuk bincang-bincang di satu
00:21:20
Indonesia yang pasti satu Indonesia akan
00:21:23
kembali terus setiap minggunya dengan
00:21:24
perbincangan bersama tokoh-tokoh
00:21:25
inspiratif dan menarik lainnya saya
00:21:27
Taufik eendi Terima kasih dan sampai
00:21:38
[Musik]
00:21:57
jumpa
00:22:01
[Musik]
00:22:02
[Tepuk tangan]
00:22:07
[Musik]