00:00:00
[Musik]
00:00:05
[Musik]
00:00:21
anda tentu setuju bahwa Korupsi adalah
00:00:24
sebuah praktik jahat yang dapat merusak
00:00:26
bangsa korupsi dapat menyejahterakan
00:00:28
dari sisi materi kepada para
00:00:30
pelakunya tetapi pada saat yang sama
00:00:33
korupsi dapat menghalangi tujuan negara
00:00:35
untuk menyejahterakan
00:00:38
masyarakatnya Apabila Anda harus
00:00:40
membayar lebih mahal pada jasa publik
00:00:42
maka itu pertanda ada korupsi apabila
00:00:45
anda melihat fasilitas publik misalnya
00:00:48
jalan yang jelek atau sudah rusak
00:00:50
sebelum setahun maka itu juga karena
00:00:53
korupsi apabila anda susah menyekolahkan
00:00:56
anak yang pintar di sekolah faoritang
00:01:00
juga disebabkan oleh
00:01:01
korupsi jadi korupsi terjadi di hampir
00:01:04
semua aspek korupsi dapat dilihat dari
00:01:07
berbagai sisi kali ini kita akan melihat
00:01:11
korupsi dari sudut pandang audit itu pun
00:01:14
kita batasi pada aspek teknisnya karena
00:01:16
persoalan ini dapat juga dilihat dari
00:01:18
aspek nonteeknis mari kita
00:01:23
mulai pertanyaan audit yang seringkiali
00:01:26
muncul terkait hubungan korupsi dan
00:01:28
opini audit adalah
00:01:30
Apakah kasus korupsi yang ditemukan
00:01:33
dapat membuat auditor mengeluarkan opini
00:01:35
wajar tanpa pengecualian WTP Bagaimana
00:01:39
Pul menjelaskan bila kasus korupsi
00:01:41
muncul dan ditangani aparat penegak
00:01:43
hukum setelah entitas audit memeroleh
00:01:46
opini WTP untuk menjawab ini kita
00:01:49
terlebih dahulu akan melihat hal yaitu
00:01:52
salah saji materialitas dan
00:01:58
keanganuditang dari sudut pandang model
00:02:01
audit yang memperlihatkan hubungan
00:02:03
antara risiko audit yang dapat diterima
00:02:05
risiko deteksi risiko bawaan risiko
00:02:09
pengendalian materialitas dan jumlah
00:02:12
bukti audit yang
00:02:14
[Musik]
00:02:16
direncanakan Hal pertama yang akan kita
00:02:18
bahas adalah salah
00:02:20
saji salah saji merujuk pada suatu
00:02:23
selisih atas angka klasifikasi penyajian
00:02:27
atau pengungkapan atas suatu unsur
00:02:29
laporan keuangan Yang dilaporkan dan
00:02:31
angka klasifikasi penyajian atau
00:02:35
pengungkapan yang diharuskan sesuai
00:02:37
dengan kerangka pelaporan keuangan yang
00:02:39
berlaku salah saji disebabkan oleh dua
00:02:41
hal yaitu kesalahan atau eror dan
00:02:45
kecurangan atau FR faktor yang
00:02:48
membedakan antara kecurangan dan
00:02:50
Kesalahan adalah Apakah tindakan yang
00:02:52
mendasarinya yang berakat teradin
00:02:55
kesahan penyajian laangan
00:03:00
at
00:03:02
disengaja di satu sisi kesalahan dalam
00:03:05
pengolahan data atau informasi adalah
00:03:07
Penyebab umum dari kesalahan dalam
00:03:09
pelaporan keuangan misalnya kesalahan
00:03:12
input data perhitungan yang salah atau
00:03:15
ketidaktepatan dalam menafsirkan aturan
00:03:18
akuntansi di sisi lain kecurangan dalam
00:03:20
pelaporan keuangan melibatkan tindakan
00:03:22
yang disengaja dan tidak etis Untuk
00:03:24
memanipulasi data keuangan agar terliat
00:03:27
lebihik atau lebih Bur daryata nya
00:03:31
termas memalsukan dokumen menyembunyikan
00:03:33
utang atau menciptakan transaksi palsu
00:03:36
motivasi diik kecurangan bisa beragam
00:03:39
seperti meningkatkanilai saham
00:03:41
perusahaan menghari pajak atau
00:03:43
mendapatkan bonus berdasarkan kinerja
00:03:45
yang
00:03:49
dipalsukan kesalahan dapat terjadi
00:03:51
karena ketidakpahaman kurangnya
00:03:54
pengawasan
00:03:56
[Musik]
00:03:58
manus an dan biasanya melibatkan
00:04:02
orang-orang di dalam organisasi yang
00:04:04
memiliki akses terhadap informasi
00:04:06
keuangan keduanya merupakan masalah
00:04:08
serius dalam pelaporan keuangan dan
00:04:10
dapat merugikan para pemegang saham
00:04:13
investor dan pemangku kepentingan
00:04:15
lainnya oleh karena itu penting untuk
00:04:18
memiliki Pengendalian internal yang kuat
00:04:20
dan proses audit yang ketat untuk
00:04:22
mencegah dan mendeteksi Kedua jenis
00:04:24
salah saji
00:04:26
ini di samping itu salah saji atau
00:04:29
atement dibedakan menjadi dua kelompok
00:04:32
yaitu salah saji yang diketahui atau
00:04:35
know misstatement dan salah saji
00:04:37
projeksian atau projected misstatement
00:04:40
yang pertama menggambarkan salah saji
00:04:43
yang dapat dihitung dan diketahui
00:04:44
nilainya secara pasti misalnya terkait
00:04:47
Nilai Salah saji yang ditemukan dalam
00:04:49
sampel piutang usaha yang dikonfirmasi
00:04:51
auditor sedangkan yang kedua terkait
00:04:54
dengan salah saji pada tingkat populasi
00:04:57
untuk menghitung nilai keseluruhannya
00:04:59
audit aor pertama harus menentukan
00:05:01
berapa persen nilai sampel yang diambil
00:05:03
dari nilai populasi setelah itu auditor
00:05:07
harus mengalikannya dengan angka
00:05:09
tertentu untuk mencapai populasi
00:05:11
misalnya apabila sampel piutang yang
00:05:14
dikonfirmasi adalah
00:05:15
20% maka proyeksi salah sajinya pada
00:05:19
tingkat populasi atau 100% adalah 5* 20%
00:05:24
jika salah saji yang ditemukan dari
00:05:26
sempel adalah 1000 maka salah saji pada
00:05:29
tingkat populasal
00:05:36
5000 selanjutnya kita bahas materialitas
00:05:40
materialitas dapatfinisikan sebagai
00:05:42
besarnya salah saji yang secara
00:05:44
individual atau bila digabungkan dengan
00:05:47
salah saji lainnya secara wajar dapat
00:05:49
diharapkan mempengaruhi keputusan
00:05:51
ekonomi yang dibuat pengguna berdasarkan
00:05:54
laporan keuangan bagi auditor
00:05:57
materialitas adalah penentu utama op
00:06:00
audit apabila tidak menemukan salah saji
00:06:03
yang material atau menemukan salah saji
00:06:05
tetapi tidak material maka auditor akan
00:06:08
mengeluarkan opini wajar tanpa pengecuan
00:06:11
Namun apabila menemukan salah saji yang
00:06:14
material maka auditor akan membuat opini
00:06:17
wajar dengan pengecualian Apabila salah
00:06:20
sajinya sangat material maka opininya
00:06:24
War atauuditor
00:06:30
audit yang diperoh
00:06:34
[Musik]
00:06:36
auditor materialitas dapat dilihat dari
00:06:39
sisi kuantitatif dan kualitatif dari
00:06:43
sisi kuantitif materialitas ditentukan
00:06:46
ole Nilai Salah saji yang diperoleh
00:06:48
auditor sedangkan dari sisi kuitatif
00:06:52
materialitas ditentukan sifat dari salah
00:06:55
saji keduanya harus dibangkan
00:06:57
auditorentan
00:06:59
sebuah salah saji sebuah salah saji
00:07:02
mungkin kecil dari sisi nilai namun
00:07:05
salah saji tersebut tergolong material
00:07:08
apabila mempengaruhi banyak akun lain
00:07:10
sebagai contoh adalah salah saji
00:07:12
transaksi pendapatan yang dapat
00:07:14
mempengaruhi akun kas piutang atau laba
00:07:18
contoh lain adalah salah saji yang
00:07:20
disebabkan oleh pelanggaran hukum
00:07:23
meskipun dari sisi kuantitatif jumlahnya
00:07:25
kecil salah saji tersebut dari sisi
00:07:27
kualitatif bisa jadi material
00:07:33
selanjutnya kita bahas
00:07:35
kecurangan standar audit mendefinisikan
00:07:38
kecurangan sebagai suatu tindakan yang
00:07:40
disengaja oleh satu individu atau lebih
00:07:43
dalam manajemen pihak yang bertanggung
00:07:46
jawab atas tata kelola karyawan atau
00:07:49
pihak ketiga yang melibatkan penggunaan
00:07:51
tipu muslihat untuk memperoleh suatu
00:07:54
keuntungan secara tidak adil atau
00:07:56
melanggar
00:07:57
hukum sementara itu Association of
00:08:00
certified fraud examiner atau acfe
00:08:03
mendefinisikan kecurangan sebagai
00:08:05
aktivitas apapun yang mengandalkan
00:08:07
penipuan untuk mencapai
00:08:10
keuntungan kecurangan menjadi kejahatan
00:08:12
jika hal tersebut merupakan kesalahan
00:08:15
penyajian yang disengaja atas kebenaran
00:08:17
atau penyembunyian fakta material untuk
00:08:21
mendorong orang lain melakukan tindakan
00:08:23
yang Merugikan dirinya dengan kata lain
00:08:26
Jika anda berbohong untuk merampas uang
00:08:28
atau properti seseorang atau organisasi
00:08:32
maka anda telah melakukan
00:08:34
kecurangan di dalam pohon kecurangan
00:08:36
atau FR tre sebuah klasifikasi yang
00:08:39
dibuat oleh acfe korupsi merupakan salah
00:08:42
satu bentuk kecurangan di samping
00:08:44
penyalahgunaan aset dan pelaporan
00:08:46
keuangan yang curang korupsi bisa
00:08:48
mewujud dalam empat bentuk yaitu konflik
00:08:51
kepentingan penyuapan gratifikasi yang
00:08:53
tidak sah dan pemerasan menurut
00:08:56
penelitian acfi 2024 skema korup
00:09:00
8 Dar kasus kecurangan yangilapkan
00:09:03
dengan kugian r-ata
00:09:06
sebesar000 atitar R
00:09:10
mil Sisi bent korups
00:09:15
[Musik]
00:09:16
menuruteb konlik kepentingan
00:09:19
atau teradi ketika seorang karyawan atau
00:09:22
agen
00:09:36
peraemegang Fus pelanggan
00:09:41
danem penyuapan
00:09:44
atau
00:09:47
suaan at sesu
00:09:52
yanguhi atau
00:10:02
gratifikasi yang tidak sah atau ilegal
00:10:04
grattisal sesuatu yang bernilai yang
00:10:07
diberikan kepada pihak lain sebagai
00:10:09
imbalan atas suatu kepusan setelah
00:10:12
keputusan itu diil bukan untuk
00:10:14
mempengaruhinya Sebelum kepusan itu diil
00:10:17
dengan Kin penyuapan terjadi sebel
00:10:20
kepusan diil sedangkan gratifikasi
00:10:23
yang
00:10:28
kep pemerasan atau Economic extortion
00:10:32
adalah sebuah praktik ilegal memperoleh
00:10:34
uang aset atau sumber daya berharga
00:10:37
lainnya melalui cara-cara yang bersifat
00:10:40
memaksa dan manipulatif dengan tujuan
00:10:43
menimbulkan kerugian finansial pada
00:10:45
individu bisnis atau
00:10:49
organisasi di dalam audit kecurangan
00:10:52
lebih sulit untuk dideteksi karena
00:10:54
biasanya melibatkan penyembunyian
00:10:56
penyembunyian tersebut terkait dengan
00:10:58
catatan akunt dan dokumen yang
00:11:00
berhubungan dan hal ini juga berhubungan
00:11:02
dengan tanggapan pelaku kecurangan atas
00:11:05
permintaan auditor dalam melaksanakan
00:11:10
audit korupsi seringkiali tidak
00:11:12
dilakukan satu orang saja melainkan
00:11:15
secara kolektif yang melibatkan orang
00:11:17
lain korupsi seringki mengikutkan
00:11:19
praktik kolusi seperti yang terjadi
00:11:21
dalam berbagai kasus pengadaan barang
00:11:23
dan jasa yang melibatkan panitia
00:11:26
pemilihan rekanan sampai dengan panitia
00:11:28
pemeriksa barang atau orang yang
00:11:30
berkuasa lainnya oleh karena itu tidak
00:11:33
aneh apabila tindakan korupsi biasanya
00:11:36
melibatkan konflik kepentingan penyuapan
00:11:39
gratifikasi yang tidak sah dan
00:11:46
pemerasan dengan mempertimbangkan konsep
00:11:49
salah saji materialitas dan kecurangan
00:11:52
auditor dapat menentuk Apakah opini WTP
00:11:55
dapat diberikan ketika sebu kasus
00:11:58
korupsi
00:12:00
dari ketiga penjelasan tersebut yang
00:12:02
sudah sangat jelas adalah bahwa Korupsi
00:12:04
adalah bentuk kecurangan dan
00:12:06
mengakibatkan salah saji di dalam
00:12:08
laporan keuangan namun yang masih
00:12:11
menjadi pertanyaan adalah Apakah korupsi
00:12:13
mengakibatkan salah saji yang material
00:12:16
Apakah auditor masih dapat menyatakan
00:12:18
opini WTP Ketika menemukan
00:12:22
korupsi untuk menjawabnya kita dapat
00:12:25
menggunakan dua perspektif materialitas
00:12:28
kuantitatif dan kualitatif dengan
00:12:30
menggunakan sudut pandang materialitas
00:12:33
kuantitatif salah saji yang disebabkan
00:12:36
oleh korupsi dapat dikatakan material
00:12:39
apabila melampaui batas materialitas
00:12:41
yang telah direncanakan auditor untuk
00:12:44
itu auditor perlu menghitung nilai
00:12:46
korupsi setelah diproyeksi melampaui
00:12:49
atau tidak melampaui batas tersebut dan
00:12:51
meyakinkan Apakah perkara korupsi
00:12:54
tersebut tidak mempengaruhi akun lain
00:12:56
keyakinan ini tentunya harus didukung
00:12:59
dengan pengujian Pengendalian internal
00:13:02
apabila nilai korupsi tersebut tidak
00:13:04
melampaui batas materialitas dan
00:13:06
pengendalian internalnya kuat maka
00:13:08
secara teoretis korupsi tersebut tidak
00:13:10
material dan auditor dapat mengeluarkan
00:13:13
opini
00:13:15
WTP akan tetapi dari sudut pandang
00:13:18
materialitas kualitatif dua hal yang
00:13:21
kontradiktif tersebut sepertinya sulit
00:13:23
untuk mengatakan tidak mungkin terjadi
00:13:26
di dalam dunia
00:13:28
nyabila ditemukan korupsi maka besar
00:13:31
kemungkinan bahwa pengendalian
00:13:32
internalnya lemah korupsi harus
00:13:35
diklasifikasikan sebagai risiko
00:13:37
signifikan yang harus direspon auditor
00:13:40
dengan pengujian efektivitas
00:13:41
Pengendalian internal dan pengujian
00:13:44
substantif yang secara khusus diarahkan
00:13:46
pada risiko tersebut dengan pengujian
00:13:49
Pengendalian internal auditor
00:13:51
kemungkinan besar akan menilainya
00:13:53
sebagaiemah auditor lalu harus
00:13:56
memperluas pengujian substantif dana
00:13:59
jadi akan menemukan bukti audit lain
00:14:01
tentang korupsi yang terjadi di entitas
00:14:03
yang sedang diperiksa auditor juga perlu
00:14:06
mempertimbangkan fakta bahwa korupsi
00:14:08
tidak pernah berdiri sendiri dan
00:14:10
terisolasi karena melibatkan banyak
00:14:12
pihak di dalam entitas dari manajemen
00:14:14
senior sampai dengan karyawan tingkat
00:14:16
bawah di samping itu salah saji karena
00:14:19
korupsi bisa jadi juga mempengaruhi
00:14:21
lebih dari satu akun untuk laporan
00:14:24
keuangan sektor publik misalnya korupsi
00:14:27
di bidang pengadaan barang dan jasa
00:14:29
tidak hanya memengaruhi item belanja
00:14:31
barang akan tetapi juga aktiva dalam
00:14:33
neraca dan saldo surplus
00:14:37
deficit dengan demikian sangat sulit
00:14:40
untuk menyatakan opini wtpi apabila
00:14:43
auditor menemukan korupsi selama proses
00:14:45
audit dari sisi kuantitatif dan
00:14:48
kualitatif salah saji yang disebabkan
00:14:50
oleh korupsi kemungkinan besar bersifat
00:14:53
material Oleh karena itu opini yang
00:14:56
paling bagus apabila korupsi ditemukan
00:14:58
adalah
00:15:00
[Musik]
00:15:04
eng Sekarang kita akan mendiskusikan
00:15:07
opini wajar tanpa pengecualian dan
00:15:10
korupsi namun ada pertanyaan lain
00:15:13
Bagaimana menjelaskan seandainya aparat
00:15:15
penegak hukum memproses korupsi pada
00:15:18
entitas yang sebelumnya telah memperoleh
00:15:20
predikat wajar tanpa
00:15:23
pengecualian DII
00:15:29
yang sangat
00:15:30
signikan untuk menjawabnya perkara itu
00:15:33
dapat dilihat dari risiko
00:15:35
audit Menurut standar audit risiko audit
00:15:38
adalah risiko bahwa auditor menyatakan
00:15:41
suatu opini audit yang tidak tepat
00:15:43
ketika laporan keuangan mengandung
00:15:45
kesalahan penyajian material risiko
00:15:47
audit merupakan suatu fungsi dari risiko
00:15:50
kesalahan penyajian material dan risiko
00:15:54
deteksi dari kacamata itu risik audit
00:15:57
yang dihadap
00:15:59
S Arya auditor telah menempatkan dirinya
00:16:02
pada peluang yang lebih tinggi untuk
00:16:05
salah memberikan opini auditor telah
00:16:08
menyatakan tidak ada salah saji yang
00:16:10
material sehingga mengeluarkan opini WTP
00:16:13
padahal seharusnya ada salah saji yang
00:16:15
material karena adanya korupsi dan
00:16:17
karena itu opininya seharusnya bukan
00:16:20
WTP Mengapa auditor menanggung risiko
00:16:24
audit yangtinggi
00:16:26
sebamanyaangnya audit lain Auditor tidak
00:16:30
melakukan prosedur-prosedur yang
00:16:31
seharusnya dilakukan untuk memperoleh
00:16:33
bukti audit auditor mengambil sampel
00:16:36
terlalu sedikit sehingga tidak mewakili
00:16:38
populasi sebagai akibatnya auditor telah
00:16:41
salah membuat simpulan akhir tentang
00:16:43
Pengendalian internal salah saji dan
00:16:46
tentu saja opini audit auditor telah
00:16:49
menganggap Pengendalian internal entitas
00:16:51
kuat padahal lemah auditor menganggap
00:16:54
tidak ada salah saji yang material
00:16:56
padahal ada salah saji yang material
00:16:59
terakhir auditor telah menyatakan opini
00:17:01
WTP padahal seharusnya bukan WTP dengan
00:17:05
kata lain auditor telah gagal mendeteksi
00:17:08
salah saji material yang dikandung oleh
00:17:10
laporan
00:17:12
keuangan supaya lebih jelas Mari kita
00:17:15
lihat bagan yang memperlihatkan hubungan
00:17:17
antara materialitas risiko dan bukti
00:17:21
ini dari bagan terlihat bahwa pertama
00:17:25
risiko audit yang dapat diterima
00:17:27
memiliki hubung langsung risiko deteksi
00:17:29
yang direncanakan tetapi berhubungan
00:17:32
terbalik dengan bukti audit yang
00:17:34
direncanakan artinya semakin tinggi
00:17:37
risiko audit yang dapat diterima semakin
00:17:39
tinggi pula risiko deteksi yang
00:17:41
direncanakan Tetapi semakin sedikit
00:17:43
bukti audit yang direncanakan akan
00:17:46
diperoleh begitu pula
00:17:49
sebaliknya kedua risiko deteksi yang
00:17:52
direncanakan memiliki hubungan terbalik
00:17:54
dengan bukti audit yang direncanakan
00:17:56
artinya semakin tinggi risiko deteksi
00:17:59
yang direncanakan semakin rendah bukti
00:18:01
audit yang akan diperoleh auditor hal
00:18:04
yang sama berlaku
00:18:06
sebaliknya ketiga risiko bawaan
00:18:09
berhubungan terbalik dengan risiko
00:18:11
deteksi yang direncanakan artinya
00:18:14
semakin rendah auditor menilai risiko
00:18:16
bawaan entitas semakin tinggi risiko
00:18:19
deteksi yang direncanakan auditor begitu
00:18:22
juga
00:18:24
sebaliknya risik pengendalian
00:18:26
berhubungikis
00:18:28
yang direncanakan tetapi berhubungan
00:18:31
langsung dengan bukti audit apabila
00:18:33
risiko pengendalian ditetapkan rendah
00:18:35
Pengendalian internal cukup efektif maka
00:18:38
risiko deteksinya akan tinggi dan tidak
00:18:40
perlu melakukan Banyak prosedur untuk
00:18:42
memeroleh bukti audit hal yang sama
00:18:45
berlaku
00:18:47
sebaliknya terakhir materialitas
00:18:49
pelaksanaan berhubungan terbalik dengan
00:18:52
bukti audit yang direncanakan artinya
00:18:55
semakin besar nilai materialitasnya
00:18:57
semakin rend
00:18:59
diik juga
00:19:02
sebiknya k pertanya terit ditemukannya
00:19:05
korupsi seteltito op WTP jawaban yangat
00:19:11
risik audit yang datima auditor
00:19:14
termastinggiuditor mengang
00:19:16
risikowaantitas terbilang kecil auditor
00:19:19
juga telah mengang pengendalian
00:19:21
internaltitas yang
00:19:29
deteksi yang lebih besar yang berarti
00:19:31
ketidakmampuan untuk mendeteksi salah
00:19:33
saji semakin besar auditor telah
00:19:36
menetapkan materialitas lebih tinggi
00:19:38
sehingga bukti audit yang mereka
00:19:40
kumpulkan kurang dari sisi kuantitas dan
00:19:43
kualitas dengan penilaian profesional
00:19:46
seperti itu auditor telah menyatakan
00:19:48
opini WTP padahal ada salah saji
00:19:51
Material berupa korupsi yang dikap
00:19:53
aparat penegak
00:19:55
hukumar teknis per Dian dalam hal ini
00:19:59
adalah penilaian profesional atau
00:20:01
profesional Judgement auditor mengenai
00:20:04
risiko audit materialitas dan bukti
00:20:07
audit Bagaimana menurut anda
00:20:13
[Musik]