Indonesia Bagus - Dieng, Jawa Tengah

00:25:13
https://www.youtube.com/watch?v=etDUS5_jaho

Résumé

TLDRThe video showcases Dieng, a highland region in Indonesia, emphasizing its cold climate, stunning landscapes, and rich cultural traditions. Visitors are advised to bring warm clothing, especially during the colder months. The video highlights local customs, such as the sacred curly-haired child and community rituals. It also discusses the agricultural practices, particularly potato farming, and introduces purwaceng, a local herbal drink known for its warming effects. The narrator expresses pride in Dieng's fertility and cultural significance, portraying it as a land blessed by the gods.

A retenir

  • 🌄 Dieng is a beautiful highland area in Indonesia.
  • 🧥 Visitors should bring warm clothing due to the cold climate.
  • 👶 The sacred child with curly hair is an important local tradition.
  • 🥔 Potatoes are the main agricultural product in Dieng.
  • 🍵 Purwaceng is a local herbal drink that warms the body.
  • 🌱 Dieng's land is considered fertile and blessed by the gods.
  • 🎭 Wayang kulit is a traditional art form in the region.
  • 🌍 The community actively participates in cultural rituals and celebrations.
  • 🏞️ The landscapes in Dieng are stunning, especially during sunrise.
  • 🌿 Purwaceng is similar to ginseng and grows in high altitudes.

Chronologie

  • 00:00:00 - 00:05:00

    The video introduces Dieng, a highland area known for its cold climate, especially during July and August. Visitors are advised to bring warm jackets. The sunrise view from Sikunir Hill is highlighted, with its golden light attracting many tourists. The narrator, a local, shares their pride in the beauty and cultural significance of Dieng, referring to it as a land of the gods.

  • 00:05:00 - 00:10:00

    The video discusses a local tradition involving a child with curly hair, known as 'anak gembel.' The child undergoes a ritual before their hair is cut, which is a significant community event. The community comes together to support the ceremony, emphasizing the importance of cultural practices in Dieng.

  • 00:10:00 - 00:15:00

    The narrator shares insights into local arts, particularly the craft of making wooden puppets (wayang kayu) through batik techniques. This art form is a source of pride for the locals, showcasing the rich cultural heritage of Dieng. The narrator also mentions the fertile land and volcanic activity that contribute to the area's agricultural success, particularly in potato farming.

  • 00:15:00 - 00:25:13

    The video concludes with a focus on local cuisine and traditional drinks, such as purwaceng, a herbal drink known for its warming properties. The narrator expresses pride in Dieng's rich agricultural land and cultural heritage, emphasizing the community's connection to their environment and traditions.

Afficher plus

Carte mentale

Vidéo Q&R

  • What is Dieng known for?

    Dieng is known for its cold climate, beautiful landscapes, and rich cultural heritage.

  • What should visitors bring when visiting Dieng?

    Visitors should bring warm clothing, especially during the cold months of July and August.

  • What is the significance of the sacred child in Dieng?

    The sacred child, known for having curly hair, undergoes a special ritual involving community participation.

  • What is purwaceng?

    Purwaceng is a local beverage known for its warming properties, made from a herbal plant that grows in highlands.

  • What is the main agricultural product in Dieng?

    The main agricultural product in Dieng is potatoes.

  • How do locals transport potatoes from farms?

    Locals use a gondola system to transport potatoes from farms located on hills.

  • What is the cultural significance of Dieng?

    Dieng is considered a sacred land, often referred to as the land of the gods.

  • What type of art is mentioned in the video?

    The video mentions wayang kulit, a traditional form of shadow puppetry.

  • What is the climate like in Dieng?

    Dieng has a cold climate, especially during the peak of the cold season.

  • What is the local community's role in rituals?

    The local community actively participates in rituals and celebrations, showcasing their cultural heritage.

Voir plus de résumés vidéo

Accédez instantanément à des résumés vidéo gratuits sur YouTube grâce à l'IA !
Sous-titres
id
Défilement automatique:
  • 00:00:00
    [Musik]
  • 00:00:15
    ah mal
  • 00:00:19
    [Musik]
  • 00:00:31
    [Musik]
  • 00:00:38
    Sugeng rawuh wonten ing Dieng Maksude
  • 00:00:41
    Enyong Selamat datang Ning kampunge
  • 00:00:44
    Nyong iki dataran tinggi
  • 00:00:49
    [Musik]
  • 00:00:56
    Dieng kalau datang ke tempat Nyong iki
  • 00:01:00
    ajaak lalen bawa jaket sing tebal ya
  • 00:01:04
    soalnya Dieng ku Dingin sekali di
  • 00:01:08
    [Musik]
  • 00:01:11
    sini Apalagi kalau bulan Juli atau
  • 00:01:14
    Agustus Wah biasanya itu puncak musim
  • 00:01:18
    dingin di Dieng suhune ku bisa di bawah
  • 00:01:27
    derajat pemandangane apik bangene
  • 00:01:31
    matahari terbit di sini disebut gden
  • 00:01:36
    sunr cahayanya mirip kilau emas itu yang
  • 00:01:41
    biasanya dibilang
  • 00:01:46
    wisatawan nek isuk-isuk Kay Iki di sini
  • 00:01:51
    Nyong k kadang-kadang
  • 00:01:54
    nongkrong Nam puncak bukit Sikunir
  • 00:02:01
    sikuniki bagian dari desa sembungan desa
  • 00:02:06
    palingwur paling tinggi Ning pulau
  • 00:02:13
    Jawa para pengunjung yang Ki mesti
  • 00:02:18
    mampir ke
  • 00:02:20
    [Musik]
  • 00:02:28
    sini warnanya mirip kunyit makanya
  • 00:02:33
    diberi nama puncak
  • 00:02:36
    [Musik]
  • 00:02:42
    siunir nama Nyong iki had widod Nyong
  • 00:02:48
    iki asli wong Dieng pribumi panggil aja
  • 00:02:52
    Wiwit Biar lebih akrab to
  • 00:02:59
    [Musik]
  • 00:03:11
    Dieng ini tanahnya para dewa kalau kata
  • 00:03:16
    orang-orang tua dulu di sini tempat
  • 00:03:19
    dewa-dewi bersemayam tanah Kahyangan
  • 00:03:23
    singkate
  • 00:03:25
    [Musik]
  • 00:03:32
    orang pertama yang menguai
  • 00:03:35
    alam Penganut Agama hu yang menjadi
  • 00:03:41
    muslim sebaienguasa
  • 00:03:43
    pertamaia in bisa diken
  • 00:03:48
    anakunya
  • 00:03:52
    k
  • 00:03:54
    [Musik]
  • 00:03:58
    namunkan
  • 00:04:01
    [Musik]
  • 00:04:20
    [Tepuk tangan]
  • 00:04:21
    iniahi
  • 00:04:24
    keponaky jeneng usianya sudah tahun
  • 00:04:32
    [Musik]
  • 00:04:39
    kayak anak-anak lain nua itu sukan main
  • 00:04:45
    cumaa punya keistimewaan ia punya rambut
  • 00:04:50
    gembel Kami menyebutnya anak sakral
  • 00:05:01
    an G akan
  • 00:05:03
    [Musik]
  • 00:05:08
    menunituendanya selama sang anak belum
  • 00:05:10
    meminta potong rambut pantang untuk
  • 00:05:14
    menghilangkan
  • 00:05:15
    gembelnya Kalau dipaksa wah malah
  • 00:05:19
    gembelnya ini akan terus tumbuh dan
  • 00:05:22
    bertambah tanya
  • 00:05:27
    [Musik]
  • 00:05:39
    Ik harinya
  • 00:05:40
    nua keponakanyong ini bakal diruat bagi
  • 00:05:45
    kami orang Dieng ruat anak gembel iki ya
  • 00:05:49
    hajat
  • 00:05:50
    besar hampir semua masyarakat di ikut
  • 00:05:54
    bantu-bantu
  • 00:05:56
    [Musik]
  • 00:06:06
    [Musik]
  • 00:06:09
    ketika siap dipotong anak gembel itu pun
  • 00:06:13
    akan meminta permintaan sing ora biasa
  • 00:06:17
    itulah tandanya sang anak harus segera
  • 00:06:21
    diruat
  • 00:06:22
    [Musik]
  • 00:06:37
    [Tepuk tangan]
  • 00:06:37
    [Musik]
  • 00:07:10
    [Musik]
  • 00:07:19
    [Musik]
  • 00:07:24
    ko gembel sampun diurno
  • 00:07:28
    Alhamdulillah saingg ingem menika kita
  • 00:07:31
    saget sareng-sareng Menik neeni m bag
  • 00:07:35
    wontenipun para
  • 00:07:39
    [Musik]
  • 00:07:52
    [Musik]
  • 00:08:07
    ditas
  • 00:08:09
    biyung
  • 00:08:11
    [Musik]
  • 00:08:19
    Rama dipun gendung k
  • 00:08:26
    [Musik]
  • 00:08:31
    [Musik]
  • 00:08:37
    yang biasa
  • 00:08:39
    [Musik]
  • 00:08:41
    ditunggu-tunggu atau sesaji di sini
  • 00:08:44
    [Musik]
  • 00:08:46
    bilangnya mendapat salah satu sesaji
  • 00:08:49
    katanya bisa
  • 00:08:51
    olehk dapat Berk
  • 00:08:55
    [Musik]
  • 00:09:10
    dipun gendong
  • 00:09:15
    [Musik]
  • 00:09:19
    kar kililing Lan k SAW
  • 00:09:31
    [Musik]
  • 00:09:37
    [Musik]
  • 00:09:45
    [Musik]
  • 00:09:52
    selain jadi hajatan bagi sang anak
  • 00:09:55
    gembel ratana
  • 00:10:11
    Eh Nong jadi ikut sibuk ya jadi panitia
  • 00:10:16
    yang ngisi acara lah itung-itung kerja
  • 00:10:27
    baktiah gini
  • 00:10:34
    [Musik]
  • 00:10:40
    [Musik]
  • 00:11:01
    [Musik]
  • 00:11:10
    [Musik]
  • 00:11:19
    - Bi wayang kulit itu
  • 00:11:29
    seni lukis hingga seni
  • 00:11:32
    pahat dari wayang kulit jadi banyak
  • 00:11:35
    kesenian turunannya ini salah satunya
  • 00:11:39
    wayang kayu
  • 00:11:41
    [Musik]
  • 00:11:49
    namanya wayang kayu tidak dimainkan
  • 00:11:51
    dalam pementasan
  • 00:11:54
    wayang kini ia jadi salah satu oleh-oleh
  • 00:11:58
    khas di
  • 00:12:00
    [Musik]
  • 00:12:18
    [Tepuk tangan]
  • 00:12:19
    [Musik]
  • 00:12:23
    pak Untung ini salah satu pembuatnya
  • 00:12:28
    [Musik]
  • 00:12:50
    [Musik]
  • 00:12:55
    wayang kayu dibuat dengan cara
  • 00:12:58
    membatik ya memakai canting dan
  • 00:13:03
    malam ngebatik di atas kayu ini tidak
  • 00:13:07
    segampang yang dikira loh karena
  • 00:13:11
    tintanya ora mudah nempel jadi kayu yang
  • 00:13:15
    akan dibatik harus dibuat sehalus
  • 00:13:18
    mungkin itu
  • 00:13:21
    [Musik]
  • 00:13:26
    rahasianya rata-rata satu wayang jadinya
  • 00:13:30
    ora
  • 00:13:31
    lama-lama 3 jam juga
  • 00:13:35
    [Musik]
  • 00:13:42
    [Musik]
  • 00:13:47
    beres iki Tokoh favorit
  • 00:13:51
    wisatawan smar
  • 00:13:54
    [Musik]
  • 00:14:15
    Nyong Bangga Jadi orang Dieng soale di
  • 00:14:19
    sinilah tempat paling subur di Jawa
  • 00:14:23
    Tengah maklumlah Dieng itu sebenarnya
  • 00:14:27
    bekas Gunung Purba
  • 00:14:29
    [Musik]
  • 00:14:35
    Jadi wajar kalau tanahnya itu subur
  • 00:14:39
    kawasan vulkaniknya masih
  • 00:14:42
    [Musik]
  • 00:14:43
    aktif Ada beberapa kawah besar di sini
  • 00:14:48
    seperti kaw si kidang kaw si Nila dan
  • 00:14:52
    kaw
  • 00:14:56
    sileri selain kesuburan
  • 00:14:59
    kawah ini ngasih manfaat langsung buat
  • 00:15:03
    [Musik]
  • 00:15:05
    kami jadi tujuan wisata Ya sudah jelas
  • 00:15:10
    tapi ini yang lebih
  • 00:15:12
    besar listrik di kampung kami ya asalnya
  • 00:15:17
    dari energi panas bumi atau geothermal
  • 00:15:20
    dari kawah-kawah yang panas tadi
  • 00:15:23
    [Musik]
  • 00:15:37
    [Musik]
  • 00:15:39
    kalau untuk hidup Ya ini sumber utama
  • 00:15:42
    nafkah
  • 00:15:44
    kami hampir semua warga Dieng adalah
  • 00:15:47
    petani gentang l termasuk
  • 00:15:56
    Nyong sepanjang tahun kami menanam dan
  • 00:16:00
    memanen kentang
  • 00:16:02
    sayur-sayuran yang lain ada
  • 00:16:06
    juga tapi yang utamanya kentang
  • 00:16:11
    [Musik]
  • 00:16:47
    yang susah itu kalau lokasi kebun adanya
  • 00:16:51
    di atas bukit
  • 00:16:54
    gakiss
  • 00:16:57
    di itu kreatif di mana ada kemauan di
  • 00:17:02
    situ ada
  • 00:17:04
    jalan kami di sini bilangnya gondolang
  • 00:17:08
    kerennya kalau di kota disebut flying
  • 00:17:11
    fox itu loh seluncuran yang digantung
  • 00:17:15
    dengan tali ya wong kami meniru dari
  • 00:17:18
    situ kok
  • 00:17:26
    [Musik]
  • 00:17:49
    angkut kentang dengan gondola ini
  • 00:17:52
    lumayan menggirit tenaga dan waktu tapi
  • 00:17:55
    iki tidak bisa untuk angkut orang khusus
  • 00:17:59
    barang aja paling berat 150 kg
  • 00:18:08
    [Musik]
  • 00:18:09
    aja setelah
  • 00:18:11
    dipanen kentang-kentang akan dimasukkan
  • 00:18:14
    ke gudang penyimpanan dari sinilah
  • 00:18:17
    biasanya kentang-kentang Dieng mulai
  • 00:18:21
    berkelana ya kalaupun kami belum pernah
  • 00:18:24
    ke kota Namun kentang-kentang kami sudah
  • 00:18:27
    mewakili loh jadi ingat kentang ingat
  • 00:18:31
    kami ya
  • 00:18:40
    [Musik]
  • 00:18:46
    [Musik]
  • 00:18:52
    [Musik]
  • 00:19:53
    [Musik]
  • 00:20:01
    [Musik]
  • 00:20:13
    [Musik]
  • 00:20:21
    purwaceng orangeng ini tempat nongkrong
  • 00:20:25
    paling favorit dapur
  • 00:20:29
    [Musik]
  • 00:20:31
    di dapur kami gak cuma bisa makan tapi
  • 00:20:34
    juga sekaligus menghangatkan diri sudah
  • 00:20:38
    tahu kan suhu Dieng itu dinginnya kan
  • 00:20:41
    minta
  • 00:20:45
    [Musik]
  • 00:20:48
    ampunanget
  • 00:20:50
    [Musik]
  • 00:20:52
    B kami di sini bilangnya genen atau
  • 00:20:56
    api-api
  • 00:20:59
    [Musik]
  • 00:21:01
    iki namanya Pawon tungku api yang
  • 00:21:05
    terbuat dari batu kata si mbok tungku
  • 00:21:09
    ini aja usianya dua kali lipat umure
  • 00:21:12
    Enyong ya sekitar setengah abad
  • 00:21:15
    [Musik]
  • 00:21:18
    lah Sebenarnya bukan dari pawonnya saja
  • 00:21:22
    yang bikin hanget tapi juga dari
  • 00:21:24
    banyaknya teman ngobrol serta minuman
  • 00:21:27
    khas kami
  • 00:21:29
    iniaceng namanya
  • 00:21:33
    [Musik]
  • 00:21:49
    sen ceritane pruaceng iki Jadi minuman
  • 00:21:53
    stamina buat para laki-laki
  • 00:21:59
    ora salah itu tapi lebih tepatnya
  • 00:22:03
    purwaceng ya minuman penghangat bagi
  • 00:22:07
    kami orang Dieng yang minum juga bukan
  • 00:22:10
    laki-laki saja kok perempuan juga boleh
  • 00:22:14
    minum ya wong yang bikinnya saja
  • 00:22:17
    perempuan kok Masak tidak boleh minum
  • 00:22:26
    [Musik]
  • 00:22:34
    pruaceng iki sejenis tanaman herbal
  • 00:22:38
    biasanya memang tumbuh di dataran tinggi
  • 00:22:40
    Kalau kami di sini bilangnya ginseng
  • 00:22:44
    Dieng kata orang tumbuhan sejenis
  • 00:22:47
    purwaceng iki ditemukan juga di
  • 00:22:50
    pegunungan Alpen suwiss
  • 00:22:54
    pokoknya biasa tumbuh di tempat-tempat
  • 00:22:56
    tinggiy gak tahu juga sih wong Nyong Gak
  • 00:23:00
    bisa juga meriksa jauh-jauh ke
  • 00:23:05
    Swis purwaceng umur 2 tahun baru siap
  • 00:23:09
    panen makanya ladang purwaceng di sini
  • 00:23:13
    tidak ada yang luas tanaman ini memang
  • 00:23:16
    sulit tumbuh ya wong tempatnya juga ora
  • 00:23:19
    sembarangan sih
  • 00:23:22
    [Musik]
  • 00:23:34
    iki cerita soal kampunge Nyong tanah
  • 00:23:38
    Dieng tanah yang subur tanah yang
  • 00:23:41
    membuat betah para dewa gemah Arifah
  • 00:23:45
    love jinawi
  • 00:23:46
    [Musik]
  • 00:23:59
    menjaga tanah Kahyangan menjadi tanggung
  • 00:24:02
    jawab nyong nyong rela Nyong ikhlas wis
  • 00:24:07
    Pokoke Nyong bangga banget
  • 00:24:11
    lah Indonesia Bagus
  • 00:24:21
    [Musik]
  • 00:24:33
    [Musik]
  • 00:24:37
    Indonesia
  • 00:24:46
    [Musik]
  • 00:24:54
    [Musik]
Tags
  • Dieng
  • Indonesia
  • Cultural Heritage
  • Agriculture
  • Potatoes
  • Purwaceng
  • Traditions
  • Cold Climate
  • Tourism
  • Wayang Kulit