00:00:00
Assalamualaikum warahmatullahi
00:00:01
wabarakatuh perkenalkan saya Insan dari
00:00:03
tutul Kamil
00:00:04
nim15420015 dan rekan saya Almaira
00:00:07
asyafanin 1542602 di sini kami akan
00:00:11
menjelaskan review buku tentang
00:00:13
pemberontakan petani Banten
00:00:15
1888 oleh Sartono kartodirdjo untuk
00:00:19
memenuhi tugas dari mata kuliah pl3101
00:00:23
aspek sosial dan pengembangan komunitas
00:00:27
Adapun outline dari presentasi hari ini
00:00:29
adalah yang pertama tentang gambaran
00:00:31
umum kemudian karakteristik
00:00:34
yang ketiga ada tipe kepemimpinan yang
00:00:37
keempat ada kegiatan penting yang kelima
00:00:39
ada perubahan dan yang terakhir ada
00:00:42
kesimpulan
00:00:46
baik yang pertama akan saya bahas adalah
00:00:48
terkait dengan gambaran umum
00:00:50
untuk sejarah singkat pemberontakan
00:00:53
petani yang terjadi di wilayah Anyer ini
00:00:54
bersifat lokal dan terjadi pada tanggal
00:00:57
9 sampai 30 Juli 1888 pemberontakan ini
00:01:01
merupakan satu dari rentetan
00:01:03
pemberontakan yang terjadi di Banten
00:01:05
selama abad 19 dan merupakan satu contoh
00:01:08
dari ledakan sosial yang melanda seluruh
00:01:11
pulau Jawa
00:01:12
pemberontakan para petani ini merupakan
00:01:14
gerakan protes akan masuknya
00:01:16
perekonomian dan perpolitikan kolonial
00:01:18
Barat yaitu dari Belanda
00:01:20
pemberlakuan perekonomian uang munculnya
00:01:23
buruh perubahan serta penegakan
00:01:25
administrasi pusat berujung pada
00:01:27
keruntuhan struktur ekonomi dan politik
00:01:29
tradisional yang menyebabkan terjadinya
00:01:32
pemberontakan
00:01:35
selanjutnya terkait dengan gambaran umum
00:01:37
secara geografis Banten merupakan
00:01:39
provinsi di ujung barat Pulau Jawa
00:01:41
dengan luas
00:01:42
9662 km2 Banten memiliki 8 Kabupaten
00:01:46
atau kota yakni kota Serang Cilegon
00:01:48
Kabupaten Serang Pandeglang lebah
00:01:52
Tangerang kota Tangerang dan Kota
00:01:54
Tangerang Selatan ditinjau dari kelompok
00:01:56
sosial meski dinamakan sebagai
00:01:58
pemberontakan petani Banten pada
00:02:00
kenyataannya yang turut berpartisipasi
00:02:02
pada pemberontakan ini bukan hanya
00:02:04
petani saja namun kelompok-kelompok lain
00:02:06
selain petani juga turut berpartisipasi
00:02:09
seperti pemuka agama kaum melit anggota
00:02:12
komik atau orang-orang desa yang
00:02:14
termasuk golongan terhormat Namun karena
00:02:16
sebagian besar masyarakat yang
00:02:18
berpartisipasi pada pemberontakan ini
00:02:20
memiliki profesi sebagai petani Oleh
00:02:22
karena itu pemberontakan ini dinamakan
00:02:24
sebagai pemberontakan petani Banten
00:02:27
secara etnis kelompok etnis terbesar di
00:02:30
Banten adalah Sunda yang sebagian besar
00:02:32
tinggal di Banten selatan terdapat juga
00:02:34
yang tinggal di bagian utara Banten dan
00:02:36
keturunan Jawa yang datang dari Demak
00:02:38
dan dari Cirebon tinggal di Serang dan
00:02:40
Anyer
00:02:41
Oleh karena itu terdapat perbedaan
00:02:42
antara orang Sunda dan orang Jawa dari
00:02:45
tengah dan timur Banten baik dari bahasa
00:02:47
adat penampilan fisik hingga wataknya
00:02:51
selain suku Sunda dan Jawa terdapat juga
00:02:53
etnis Baduy yang tinggal di pegunungan
00:02:55
dan etis lain seperti etnis Bugis Melayu
00:02:58
dan juga etnis Lampung
00:03:03
selanjutnya itu dari karakteristik yang
00:03:05
pertama itu ada interaksi sosial yang
00:03:08
pertama adalah kerjasama pemberontakan
00:03:10
ini pada dasarnya merupakan kerjasama
00:03:11
antara para pemangku kepentingan dengan
00:03:13
masyarakat sekitar hal ini ditunjukkan
00:03:16
dengan para pemimpin yang saling
00:03:17
berkoordinasi dan membantu dalam proses
00:03:19
pemberontakan masyarakat juga ikut
00:03:21
membantu para pemberontak dengan
00:03:23
menyembunyikan keberadaannya ketika
00:03:24
mereka sedang dalam pencarian dan untuk
00:03:29
bentuk interaksi selanjutnya adalah
00:03:30
konflik adanya perbedaan sikap terhadap
00:03:33
pemerintahan kolonial memicu terjadinya
00:03:36
konflik di masyarakat hal ini karena
00:03:38
sebagian besar masyarakat tidak menerima
00:03:41
adanya pemerintahan kolonial tetapi
00:03:45
bagian dari mereka juga ada yang
00:03:47
menerima kedatangannya dan mengikuti
00:03:48
tahap-tahap sekuler yang dikelola oleh
00:03:50
orang-orang
00:03:51
untuk bahasa yang umum digunakan adalah
00:03:54
bahasa Sunda dan bahasa Jawa Hal ini
00:03:56
karena golongan efek di Banten yang
00:03:58
didominasi oleh Indah di Banten Selatan
00:04:01
Jawa di Banten Utara dan badai di daerah
00:04:03
pegunungan Sulawesi Selatan untuk nilai
00:04:06
dan norma
00:04:07
kuatnya kepercayaan agama membuat
00:04:09
masyarakat cenderung lebih mempercayai
00:04:12
perkataan arahan serta nasehat ulama dan
00:04:14
para pembuka agama dari kepercayaan ini
00:04:16
mereka juga salah satu dan taat pada
00:04:18
pemerintah pada perintah pemimpin
00:04:21
termasuk di dalamnya yaitu Sultan sistem
00:04:23
Kesultanan sendiri merupakan hal yang
00:04:25
turut menurun dan juga menjadi sistem
00:04:27
pemerintahan seperti untuk pemerintahan
00:04:30
lainnya seperti untuk kepala
00:04:32
untuk struktur sosial yaitu ada script
00:04:35
status yang teridentifikasi adalah
00:04:37
Sultan dan bangsawan Dimana status
00:04:39
tersebut hanya dicapai melalui jalur
00:04:41
keturunan dan keluarga Sedangkan untuk
00:04:43
status yang
00:04:45
teridentifikasi adalah menjadi petani
00:04:48
pegawai pemerintah Merdeka Adi dan
00:04:50
sebagainya untuk peran sosial yang ada
00:04:53
pada pemberontakan adalah sebagai pemuka
00:04:55
agama budhak dan sebagainya untuk
00:04:58
institusi sendiri yang ada adalah
00:04:59
lembaga pemerintahan kolonial Belanda
00:05:01
serta kelompok agama yang memiliki
00:05:02
aturan-aturan tersendiri untuk pola
00:05:06
komunikasi antara pemimpin dan
00:05:08
bawahannya menunjukkan adanya rasa segan
00:05:10
dari bawahnya dan cenderung memiliki dan
00:05:13
cenderung menerima hanya komando dari
00:05:15
pemimpinnya namun ketika pemimpin
00:05:17
tersebut tidak mengarahkan masyarakatnya
00:05:18
Mereka cenderung akan bingung masyarakat
00:05:21
juga sering dikasih tegangan menghormati
00:05:23
para pemuka agama yang ada sedangkan
00:05:26
komunikasi antar masyarakat sebagai
00:05:28
Bagaimana masyarakat
00:05:30
seperti saat ini sudah terdapat
00:05:33
stratifikasi sosial pada masa itu dimana
00:05:36
hierar didasarkan pada hirarki status
00:05:40
tradisional yang terdiri dari
00:05:42
kelas-kelas
00:05:45
pada puncak hirarki itu adalah Sultan
00:05:49
sendiri yang ia menjadi kepala
00:05:50
aristokrasi yang berkuasa secara
00:05:52
turun-temurun kemudian di bawahnya
00:05:55
terdapat kelas yang berkuasa secara
00:05:57
turun temurun yang terjadi yang terdiri
00:05:59
dari golongan kerabat rotan selain
00:06:01
bangsawan tinggi itu
00:06:03
dapat dibedakan di bawahnya itu ada
00:06:06
dataran rendah yang terdiri dari pangkat
00:06:08
raja yang lebih rendah
00:06:09
yakni keturunan pahlawan-pahlawan
00:06:13
dari masa pengislaman Banten keturunan
00:06:15
Putri sultan yang kedua dan keturunan
00:06:17
orang-orang bergelar Raden di bawahnya
00:06:21
itu ada pejabat tinggi yang merupakan
00:06:23
relasi atau pengikut pribadi Sultan
00:06:25
selanjutnya ada golongan merdeka merdeka
00:06:27
yaitu orang-orang yang merdeka karena
00:06:30
telah tunduk pada penakluk dan penakluk
00:06:33
dan memeluk agama Islam dan untuk yang
00:06:36
terakhir adalah golongan aksi dan
00:06:37
untungan yaitu mereka yang tidak takluk
00:06:40
dan mereka ditaklukan dengan kekerasan
00:06:43
dengan dijadikan guna baik berikutnya
00:06:46
adalah tipe kepemimpinan
00:06:49
kepemimpinan yang pertama diidentifikasi
00:06:52
adalah kesultanan-kesultanan memegang
00:06:54
kuasa yang hirarkinya paling tinggi
00:06:56
sebelum datangnya pemerintahan kolonial
00:06:58
ke daerah Banten Kesultanan ini
00:07:00
diperoleh dengan cara turun temurun dan
00:07:01
merupakan pemerintahan tradisional
00:07:03
Kesultanan memiliki kuasa peran sebagai
00:07:06
kepala aristokrasi di daerahnya
00:07:07
masing-masing kemudian bentuk
00:07:09
kepemimpinan kedua adalah pemerintahan
00:07:11
kolonial pemerintahan kolonial Belanda
00:07:13
ini hadir untuk memegang kekuasaan
00:07:15
politik pada daerah-daerah di Banten dan
00:07:17
membawa cara baru untuk menggantikan
00:07:20
kekuasaan kesultanan di Banten kemudian
00:07:22
yang terakhir adalah Pemimpin
00:07:24
pemberontakan Pemimpin pemberontakan ini
00:07:26
berkuasa atas komando pergerakan
00:07:28
pemberontakan masyarakat pada umumnya
00:07:30
berisikan orang-orang dari kaum elit
00:07:32
Desa pemilik tanah dan kaum elit agama
00:07:35
yang tidak setuju dengan kedatangan dan
00:07:37
kekuasaan pemerintah kolonial Belanda
00:07:39
karena dinilai menghancurkan tradisional
00:07:43
di Banten
00:07:46
untuk karakteristiknya sendiri yang
00:07:48
pertama pada masa Kesultanan terdapat
00:07:51
kasta-kasta yang diaplikasikan kepada
00:07:53
masyarakat Banten masyarakat Banten yang
00:07:55
memiliki kasta yang rendah akan dianggap
00:07:57
sebagai budak yang bisa senantiasa
00:07:59
disuruh-suruh untuk mengurusi sawah
00:08:01
tanpa upah dan penguasa Kesultanan bisa
00:08:04
secara langsung memecat penggarap
00:08:06
pesawat tersebut apabila tidak
00:08:08
dikehendakinya meski penggarap tersebut
00:08:10
adalah pemilik sawahnya sekalipun
00:08:12
Kemudian untuk pemerintah kolonial pada
00:08:15
masa kekuasaan Kolonial Belanda ini
00:08:16
penguasa membatasi akses pendidikan dan
00:08:19
informasi yang didapatkan oleh
00:08:20
masyarakat sebagai salah satu cara untuk
00:08:23
mengendalikan masyarakat Banten
00:08:25
pemerintah kolonial juga menerapkan
00:08:27
kerja wajib dimana seluruh masyarakat
00:08:29
wajib melakukan pekerjaan sesuai arahan
00:08:31
pemerintah kolonial masyarakat yang
00:08:34
memberontak dan dinilai merugikan akan
00:08:36
diberikan hukuman sedangkan masyarakat
00:08:38
yang tunduk dan menguntungkan akan
00:08:39
diberikan penghargaan
00:08:42
Kemudian untuk karakteristik dari
00:08:44
Pemimpin pemberontakan ini
00:08:46
Pemimpin pemberontakan turun langsung
00:08:48
dalam perencanaan pemberontakan yang
00:08:50
dilakukan dalam mengarahkan
00:08:51
masyarakatnya pun Pemimpin pemberontakan
00:08:53
ini menggunakan kata-kata yang bersifat
00:08:55
persuasif sehingga dapat menggugah dan
00:08:58
menarik minat masyarakat untuk melakukan
00:08:59
pemberontakan atas keresahan yang mereka
00:09:02
miliki kepada pemerintah kolonial
00:09:04
Belanda
00:09:09
terdapat tiga kegiatan penting yaitu
00:09:11
bertani kegiatan keagamaan dan gerakan
00:09:14
pemberontakan kegiatan utama masyarakat
00:09:16
Banten adalah sebagai petani dan penanam
00:09:19
padi baik sebagai pemilik tanah atau
00:09:21
sebagai penggerak bagi hasil Bagaimana
00:09:24
diketahui bahwa salah satu faktor
00:09:25
pendorong adanya pemberontakan adalah
00:09:27
hilangnya lahan pertanian milik yang
00:09:30
menjadi hak pemerintah kolonial semua
00:09:32
pengharap seluruh negara baik kaum admin
00:09:34
atau mematikan wajib menyumbangkan
00:09:35
tenaga untuk kepentingan umum namun
00:09:37
eksploitasi oleh kaum elit menyebabkan
00:09:40
kegelisahan dan keadaan semakin memburuk
00:09:42
untuk kegiatan agama mayoritas
00:09:44
masyarakat Banten adalah pemeluk agama
00:09:46
Islam pengaruh Islam sangat kuat
00:09:49
sehingga banyak tradisi dan adat
00:09:50
istiadat yang dinamakan dengan kegiatan
00:09:52
agama selama proses persiapan
00:09:54
pemberontakan kegiatan keagamaan menjadi
00:09:56
hal yang penting karena banyak
00:09:58
diskusi-diskusi yang disebabkan dalam
00:09:59
acara-acara tersebut pemerintah kolonial
00:10:02
pun tidak akan curiga karena mereka
00:10:06
menganggap bahwa itu hanya kegiatan
00:10:08
keagamaan misalnya ketika ada acara
00:10:10
pernikahan atau peringatan hari besar
00:10:13
Islam melalui kegiatan-kegiatan keagama
00:10:16
seperti khutbah dan Pesantren para
00:10:18
pemuka agama juga dapat menyebarkan
00:10:20
Gagasan Politik yang dibalas dengan
00:10:21
urusan agama dan yang terakhir yaitu
00:10:23
gerakan pemberontakan itu sendiri
00:10:26
merupakan akumulasi dari kekecewaan
00:10:28
petani yang dipelopori oleh para pemuka
00:10:30
agama dan didukung oleh kaum murid dan
00:10:33
bangsawan pada masa Kesultanan
00:10:39
berikutnya adalah
00:10:42
untuk sosial Open atau perubahan sosial
00:10:45
sendiri yang pertama diakibatkan oleh
00:10:47
adanya bencana
00:10:48
terdapat bencana-bencana yang terjadi di
00:10:51
Banten sebelum terjadinya pemberontakan
00:10:52
seperti wabah penyakit dan bencana alam
00:10:54
letusan gunung wabah yang terjadi adalah
00:10:57
wabah penyakit ternak yang menyebabkan
00:10:59
kematian pada kerbau serta wabah
00:11:01
penyakit demam yang menyebabkan kematian
00:11:03
pada 10% masyarakat selain itu hal
00:11:06
tersebut membuat berkurangnya produksi
00:11:08
pertanian karena kurangnya tenaga kerja
00:11:10
manusia dan kerbau yang berkurang Untuk
00:11:12
menggarap sawah selain itu juga terdapat
00:11:15
bencana letusan gunung Krakatau yang
00:11:16
semakin memperparah banyaknya tewas
00:11:19
puluhan ribu orang Banten sosoknya rumah
00:11:21
dan fasilitas serta sawah pun menjadi
00:11:23
rusak kedua hal tersebut baik bencana
00:11:26
wabah maupun letusan gunung menciptakan
00:11:29
perubahan sosial dimana terjadi
00:11:30
perubahan status dan peran masyarakat
00:11:31
Banten itu sendiri
00:11:34
Kemudian yang kedua adalah Haji kuatnya
00:11:36
pengaruh agama membuat para pemimpinnya
00:11:38
seperti para Kyai dan haji ini menjadi
00:11:41
lebih dihormati dan didekati daripada
00:11:43
badan-badan yang dibentuk oleh
00:11:45
pemerintah kolonial seperti pamong praja
00:11:46
karena dianggap memiliki ilmu yang lebih
00:11:48
tinggi daripada
00:11:51
Kemudian untuk ada juga fanatisme agama
00:11:55
jadi adanya dorongan sosial yang
00:11:57
menyebabkan para pemuda Banten
00:11:58
dikucilkan membuat mereka ini memiliki
00:12:00
sifat fanatisme dan Obsesi yang terlalu
00:12:02
tinggi kepada agama Islam oleh karenanya
00:12:04
para pemuda ini memiliki mindset bahwa
00:12:07
para kafir atau non muslim merupakan
00:12:09
seorang musuh dan perlu untuk dibenci
00:12:11
sehingga timbul perubahan sikap menjadi
00:12:14
keras menentang hingga memperlakukan
00:12:17
kekerasan terhadap mereka yang kafir
00:12:19
atau non muslim kemudian ada juga
00:12:23
pesantren dan mindset Jihan Pesantren
00:12:25
memegang peran dalam merubah mindset
00:12:27
Masyarakat khususnya santri-santri dalam
00:12:29
melihat pemerintah kolonial barat oleh
00:12:31
karenanya perubahan sosial ini juga
00:12:33
terjadi dan para santri itu menganggap
00:12:35
rendah para Kolonel barat dan melakukan
00:12:36
konflik sosial berupa cemoohan kepada
00:12:39
para kolonial barat tersebut Selain itu
00:12:42
mindset yang sudah tertanam juga
00:12:43
menyebabkan para santri ini melancarkan
00:12:45
Perang Sabil melawan penguasa kolonial
00:12:48
dengan mengatasnamakan jihad di jalan
00:12:50
Allah
00:12:51
Kemudian untuk kebijakan
00:12:54
terdapat kebijakan yang menyebabkan
00:12:55
terjadinya perubahan sosial seperti
00:12:57
kebijakan kolonial Belanda yang
00:12:59
menyebabkan tergoyahkannya status para
00:13:01
penguasa dan bangsawan karena regulasi
00:13:03
Kolonel Belanda yang mengakuisisi lahan
00:13:05
persawahan sehingga stang penguasa ini
00:13:07
tidak bisa lagi secara seenaknya
00:13:09
memperbudak dan menggunakan sawahnya
00:13:11
untuk keuntungannya sendiri Selain itu
00:13:13
para budak juga banyak yang menjadi
00:13:15
pegawai pemerintahan kolonial untuk
00:13:17
memperoleh kehidupan yang lebih layak
00:13:19
jadi di sini terjadi perubahan pada
00:13:20
status dan peran
00:13:24
yang terakhir yaitu kesimpulannya
00:13:26
menurut teori struktural fungsional
00:13:28
pemberontakan ini pada dasarnya
00:13:29
disebabkan oleh ketidakpastian
00:13:31
ketidakpuasan masyarakat terhadap
00:13:33
pemerintah kolonial yang dimanfaatkan
00:13:35
oleh kaum elit maupun para pemimpin
00:13:37
agama masyarakat yang kecewa dengan
00:13:39
pemerintahan kolonial kemudian bergabung
00:13:41
dengan para pemimpin ini untuk
00:13:42
menyuarakan ketidakpuasannya menurut
00:13:45
teori konflik adanya pengalihan
00:13:46
kekuasaan dari Kesultanan kepada
00:13:48
pemerintah kolonial menimbulkan
00:13:50
kebencian dari form elite pertama dalam
00:13:53
hal ini Sultan dan para bangsawan pada
00:13:55
masa Kesultanan Selain itu pemberian
00:13:58
pemahaman sekuler juga membuat para
00:14:00
pemimpin agama merasa terancam oleh
00:14:02
karena itu keduanya bersama-sama
00:14:03
mempengaruhi masyarakat untuk mengusir
00:14:05
pemerintah kolonial Dalam rangka
00:14:07
mempertahankan kekuasaan mereka melalui
00:14:09
pemberontakan dan menurut interaksi
00:14:12
simbolik keberhasilan pemberontakan yang
00:14:14
cukup lama memunculkan tokoh-tokoh
00:14:16
pemikir yang berkeinginan untuk
00:14:17
melepaskan diri dari pemerintahan
00:14:19
kolonial protokol ini kemudian
00:14:21
menggerakkan masyarakat untuk
00:14:22
bersama-sama menggulingkan
00:14:24
dan yang dapat kami sampaikan kurang
00:14:26
lebihnya Mohon maaf terima kasih