VIRAL! Dosen Ateis Selalu Menang Debat, Tapi Mahasiswi Muslim Ini Membungkamnya di Depan Kelas!

00:24:46
https://www.youtube.com/watch?v=vS8abHrkkIQ

Résumé

TLDRKisah ini menggambarkan perdebatan antara Profesor Richard Han, seorang ateis, dan Aisah, seorang mahasiswi muslim. Dalam kelas filsafat, Aisah berani menantang argumen profesor tentang keberadaan Tuhan. Melalui pertanyaan-pertanyaan cerdas, Aisah menunjukkan bahwa penderitaan dan tantangan dalam hidup memiliki makna dan tujuan. Dia mengajak teman-temannya untuk melihat keberadaan Tuhan melalui pengalaman dan perasaan, bukan hanya logika. Kisah ini menyoroti pentingnya keberanian untuk percaya dan memahami sudut pandang lain dalam perdebatan.

A retenir

  • 🧠 Aisah berani menantang profesor ateis.
  • 💬 Pertanyaan Aisah membalikkan argumen profesor.
  • 🌍 Penderitaan memiliki makna dan tujuan.
  • ❤️ Iman melibatkan perasaan, bukan hanya logika.
  • 📚 Setiap orang memiliki perjalanan spiritualnya sendiri.
  • 🤔 Perdebatan seharusnya membuka pikiran.
  • 💪 Keberanian untuk percaya sangat penting.
  • 🌈 Tuhan selalu ada, bahkan saat kita ragu.

Chronologie

  • 00:00:00 - 00:05:00

    Kisah ini bermula di sebuah universiti di Korea Selatan, di mana seorang profesor filsafat, Dr. Richard Han, terkenal dengan argumen-argumennya yang tajam dan skeptis terhadap agama. Di dalam kelasnya, seorang mahasiswi Muslim bernama Aisyah, yang baru berusia 18 tahun dan merupakan mualaf, berani menantang pandangan profesor tersebut mengenai keberadaan Tuhan. Perdebatan ini bukan hanya tentang logika, tetapi juga tentang iman dan keyakinan.

  • 00:05:00 - 00:10:00

    Dr. Han memulai diskusi dengan pertanyaan provokatif mengenai keberadaan Tuhan dan kejahatan di dunia. Mahasiswa lain terdiam, tetapi Aisyah mengangkat tangan dan meminta untuk menjawab. Dia mengajukan pertanyaan tentang kebebasan manusia untuk memilih, dan mengapa Tuhan disalahkan atas kejahatan jika manusia memiliki kehendak bebas. Aisyah berhasil membalikkan argumen Dr. Han dengan pertanyaan yang sederhana namun mendalam.

  • 00:10:00 - 00:15:00

    Aisyah terus menjelaskan bahwa penderitaan dan kejahatan adalah bagian dari kehidupan yang memberi makna. Dia menggunakan analogi tentang obat pahit yang diberikan oleh dokter untuk menyembuhkan pasien, menunjukkan bahwa penderitaan dapat mengajarkan nilai-nilai penting. Meskipun Dr. Han berusaha untuk mempertahankan argumennya, Aisyah memberikan perspektif baru yang membuat beberapa mahasiswa mulai merenungkan pandangannya.

  • 00:15:00 - 00:24:46

    Di akhir perdebatan, Aisyah menekankan bahwa iman bukan hanya tentang logika, tetapi juga tentang perasaan yang dirasakan dalam hati. Dia mengajak Dr. Han untuk melihat kehadiran Tuhan dalam hidupnya, meskipun dalam keraguan. Dr. Han, yang biasanya tidak terpengaruh, mulai meragukan pandangannya sendiri. Kisah ini berakhir dengan pesan bahwa kebenaran tidak selalu ditemukan dalam perdebatan, tetapi dalam ketulusan hati yang mencari.

Afficher plus

Carte mentale

Vidéo Q&R

  • Siapa profesor yang terlibat dalam debat ini?

    Profesor Richard Han, seorang filsuf ateis yang terkenal.

  • Siapa mahasiswi yang berani menantang profesor?

    Aisah, seorang mahasiswi muslim yang baru tahun pertama.

  • Apa tema utama dari perdebatan ini?

    Pertarungan antara logika dan keyakinan, serta ilmu dan iman.

  • Apa yang Aisah katakan tentang penderitaan?

    Penderitaan dapat mengajarkan kita sesuatu yang lebih besar dan merupakan bagian dari ujian hidup.

  • Apa pesan moral dari cerita ini?

    Iman bukan hanya tentang logika, tetapi juga tentang perasaan dan pengalaman.

Voir plus de résumés vidéo

Accédez instantanément à des résumés vidéo gratuits sur YouTube grâce à l'IA !
Sous-titres
id
Défilement automatique:
  • 00:00:00
    Assalamualaikum warahmatullahi
  • 00:00:02
    wabarakatuh Hari ini kita akan menyelami
  • 00:00:04
    kisah luar biasa yang mengguncang satu
  • 00:00:06
    kampus di Korea Selatan sebuah kisah
  • 00:00:09
    yang bukan hanya tentang debat panas
  • 00:00:11
    antara seorang profesor ateis yang
  • 00:00:13
    terkenal dengan argumen-argumen tajamnya
  • 00:00:16
    tetapi juga tentang keberanian seorang
  • 00:00:18
    mahasiswi muslim yang tak disangka mampu
  • 00:00:20
    membalikkan keadaan di depan seluruh
  • 00:00:22
    kelas kisah ini bukan sekadar perdebatan
  • 00:00:26
    tetapi pertarungan Antara Logika dan
  • 00:00:28
    keyakinan antar ilmu dan iman di salah
  • 00:00:32
    satu Universitas ternama di Seul ada
  • 00:00:35
    seorang Profesor filsafat bernama dokter
  • 00:00:38
    Richard Han pria berusia 50 tahun yang
  • 00:00:41
    dikenal sebagai sosok yang cerdas
  • 00:00:43
    skeptis dan tak terkalahkan dalam debat
  • 00:00:47
    sudah puluhan tahun Ia mengajar dan
  • 00:00:49
    selama itu pula tak ada satu pun
  • 00:00:52
    mahasiswa yang mampu menandingi
  • 00:00:54
    argumen-argumennya terutama dalam
  • 00:00:56
    diskusi tentang keberadaan
  • 00:00:58
    Tuhan Punya gaya mengajar yang khas ia
  • 00:01:02
    selalu membuka kelas dengan
  • 00:01:03
    pertanyaan-pertanyaan tajam Yang
  • 00:01:05
    memancing diskusi sengit baginya agama
  • 00:01:08
    Hanyalah ilusi sesuatu yang diciptakan
  • 00:01:11
    manusia untuk mencari penghiburan di
  • 00:01:13
    tengah ketidakpastian hidup banyak
  • 00:01:15
    mahasiswa yang terpesona dengan
  • 00:01:17
    kecerdasannya tapi ada juga yang merasa
  • 00:01:20
    terganggu dengan caranya meremehkan
  • 00:01:22
    agama di sisi lain di sudut kelas duduk
  • 00:01:26
    seorang mahasiswi berusia 18 tahun
  • 00:01:28
    bernama aaki
  • 00:01:30
    ia bukan mahasiswa biasa meskipun baru
  • 00:01:33
    tahun pertama Ia dikenal sebagai gadis
  • 00:01:36
    pendiam tetapi memiliki pemikiran yang
  • 00:01:39
    tajam Aisah adalah seorang mualaf sejak
  • 00:01:42
    masuk Islam di usia 16 tahun Ia sering
  • 00:01:45
    menghabiskan waktu mempelajari Alquran
  • 00:01:48
    dan filsafat Islam namun ia jarang
  • 00:01:51
    menampakkan keislamannya di kelas karena
  • 00:01:54
    ia tahu banyak yang mungkin tidak bisa
  • 00:01:56
    menerima pilihannya hari itu kelas
  • 00:02:00
    dipenuhi dengan atmosfer yang berbeda
  • 00:02:02
    semua mahasiswa sudah tahu bahwa dokter
  • 00:02:05
    Han sedang dalam m terbaiknya untuk
  • 00:02:07
    memulai diskusi yang akan menguji batas
  • 00:02:09
    pemikiran mereka ia berdiri di depan
  • 00:02:12
    kelas menatap mahasiswanya satu persatu
  • 00:02:15
    lalu berkata dengan suara lantang hari
  • 00:02:18
    ini kita akan membahas tentang
  • 00:02:21
    keberadaan Tuhan Saya ingin bertanya
  • 00:02:24
    jika Tuhan benar-benar ada Mengapa dunia
  • 00:02:26
    penuh dengan pend ja Dia Maha kuasa
  • 00:02:30
    mengapa dia membiarkan kejahatan terjadi
  • 00:02:33
    dan jika kalian percaya bahwa dia Maha
  • 00:02:36
    bijaksana Mengapa begitu banyak orang
  • 00:02:38
    beragama justru hidup dalam kebodohan
  • 00:02:41
    seisi kelas langsung Haning mahasiswa
  • 00:02:43
    saling bertukar pandang tapi tak ada
  • 00:02:46
    yang berani menjawab mereka sudah tahu
  • 00:02:49
    jika ada yang mencoba membantah dokter
  • 00:02:51
    Han akan segera membanjiri mereka dengan
  • 00:02:54
    logika yang sulit dipatahkan beberapa
  • 00:02:57
    mahasiswa mulai tersenyum simpul sudah
  • 00:02:59
    bisa menebak bahwa hari ini akan menjadi
  • 00:03:01
    hari di mana dokter Han kembali
  • 00:03:04
    membuktikan bahwa agama Hanyalah ilusi
  • 00:03:07
    namun tanpa diduga aisakim mengangkat
  • 00:03:10
    tangannya mata semua orang langsung
  • 00:03:12
    tertuju padanya seisi kelas mendadak
  • 00:03:15
    senyap dokter Han menaikkan alisnya
  • 00:03:18
    sedikit terkejut melihat gadis yang
  • 00:03:20
    selama ini lebih banyak diam tiba-tiba
  • 00:03:22
    ingin berbicara dengan senyum tipis ia
  • 00:03:25
    mengangguk silakan Aisah Saya penasaran
  • 00:03:29
    dengan jawabanmu Aisyah menarik napas
  • 00:03:32
    dalam-dalam ia tahu ini bukan sekadar
  • 00:03:35
    debat biasa ini adalah momen yang akan
  • 00:03:37
    menentukan bagaimana ia dipandang oleh
  • 00:03:40
    teman-temannya dan yang lebih penting
  • 00:03:42
    bagaimana ia mempertahankan keyakinannya
  • 00:03:45
    di depan seorang profesor yang selama
  • 00:03:47
    ini tak pernah
  • 00:03:48
    terkalahkan dengan suara yang tenang
  • 00:03:51
    tapi penuh keyakinan Aisyah mulai
  • 00:03:54
    berbicara Profesor Sebelum saya menjawab
  • 00:03:57
    pertanyaan Anda Izinkan saya bertanya
  • 00:04:00
    sesuatu kepada anda terlebih dahulu
  • 00:04:03
    suasana di kelas semakin menegang semua
  • 00:04:06
    orang menunggu jawaban dokter Han kelas
  • 00:04:08
    masih Hening setelah Aisyah mengangkat
  • 00:04:10
    tangannya beberapa mahasiswa mulai
  • 00:04:13
    berbisik satu sama lain tak percaya
  • 00:04:15
    bahwa gadis pendiam itu berani menantang
  • 00:04:17
    dokter Han sementara itu sang Profesor
  • 00:04:22
    hanya menyilangkan tangan di dadanya
  • 00:04:24
    menunggu dengan ekspresi penuh rasa
  • 00:04:26
    ingin tahu Aisyah Tetap tenang mata
  • 00:04:29
    hanya menatap lurus ke arah dokter Han
  • 00:04:32
    seolah tak terintimidasi oleh reputasi
  • 00:04:35
    profesor yang selalu menang dalam setiap
  • 00:04:37
    debatnya Profesor Sebelum saya menjawab
  • 00:04:40
    pertanyaan Anda Izinkan saya bertanya
  • 00:04:43
    sesuatu terlebih dahulu kata Aisah
  • 00:04:46
    dengan suara yang jernih dokter Han
  • 00:04:49
    mengangkat alisnya Oh baiklah silakan
  • 00:04:52
    Aisyah menarik napas pelan Profesor
  • 00:04:55
    Apakah Anda percaya bahwa manusia
  • 00:04:58
    memiliki akal dan kebebasan untuk
  • 00:05:00
    memilih dokter hunterenyum tipis Tentu
  • 00:05:03
    saja itu adalah dasar dari filsafat
  • 00:05:06
    manusia kita memiliki akal dan dengan
  • 00:05:09
    akal itu kita bisa menentukan pilihan
  • 00:05:12
    kita sendiri Aisyah mengangguk lalu jika
  • 00:05:16
    seseorang memilih untuk melakukan
  • 00:05:18
    kejahatan misalnya membunuh seseorang
  • 00:05:21
    apakah kita bisa menyalahkan sistem
  • 00:05:23
    hukum yang ada atau apakah kita
  • 00:05:25
    menyalahkan individu yang memilih untuk
  • 00:05:28
    melakukan kejahatan tersebut dokter Han
  • 00:05:30
    menghela napas merasa bahwa pertanyaan
  • 00:05:33
    ini terlalu sederhana tentu saja kita
  • 00:05:36
    menyalahkan individu itu sistem hukum
  • 00:05:39
    tidak bisa disalahkan atas tindakan
  • 00:05:41
    seseorang hukum hanya memberikan panduan
  • 00:05:44
    tetapi manusia tetap punya kehendak
  • 00:05:46
    bebas Aisyah tersenyum tipis lalu
  • 00:05:50
    Mengapa ketika ada kejahatan dan
  • 00:05:52
    penderitaan di dunia Anda menyalahkan
  • 00:05:55
    Tuhan kelas mendadak sunyi beberapa
  • 00:05:58
    mahasiswa terbelalak tak menyangka bahwa
  • 00:06:00
    Aisyah mampu membalikkan argumen sang
  • 00:06:02
    Profesor hanya dengan satu pertanyaan
  • 00:06:05
    sederhana dokter Han menatap Aisa dengan
  • 00:06:08
    sorot mata yang kini tampak sedikit
  • 00:06:10
    lebih serius sejenak ia terdiam sebelum
  • 00:06:14
    akhirnya tersenyum kecil menarik tapi
  • 00:06:17
    argumen itu terlalu sederhana jika Tuhan
  • 00:06:20
    benar-benar maha kuasa mengapa dia
  • 00:06:22
    menciptakan sistem yang memungkinkan
  • 00:06:24
    manusia melakukan kejahatan Aisyah Tak
  • 00:06:27
    tergoyahkan profesor
  • 00:06:30
    Anda barusan mengatakan bahwa manusia
  • 00:06:32
    memiliki akal dan kebebasan untuk
  • 00:06:34
    memilih Tuhan memberi kita akal tetapi
  • 00:06:37
    kita yang menentukan jalan kita sendiri
  • 00:06:40
    jika semua yang ada di dunia ini dipaksa
  • 00:06:43
    untuk menjadi baik Apakah itu masih
  • 00:06:45
    disebut kebaikan jika tidak ada
  • 00:06:48
    kejahatan Bagaimana kita bisa memahami
  • 00:06:51
    nilai sejati dari kebaikan kelas kembali
  • 00:06:54
    sunyi beberapa mahasiswa mulai
  • 00:06:56
    mengangguk-angguk mencerna kata-kata
  • 00:06:58
    Aisah bahkan beberapa dari mereka mulai
  • 00:07:01
    mencatat menyadari bahwa ini bukan
  • 00:07:04
    sekadar perdebatan biasa tetapi
  • 00:07:06
    pelajaran yang sangat berharga namun
  • 00:07:09
    dokter Han tidak akan semudah itu
  • 00:07:12
    mengalah ia melipat tangannya dan
  • 00:07:14
    menatap Aisah dengan lebih tajam Baiklah
  • 00:07:17
    Katakanlah Tuhan Memang memberi manusia
  • 00:07:19
    kebebasan tapi bagaimana dengan bencana
  • 00:07:22
    alam gempa bumi tunami penyakit itu
  • 00:07:26
    bukan perbuatan manusia mengapa Tuhan
  • 00:07:29
    membiarkan itu terjadi beberapa
  • 00:07:31
    mahasiswa kembali mengangguk seolah
  • 00:07:34
    merasa pertanyaan ini adalah titik balik
  • 00:07:36
    kemenangan dokter Han tapi Aisah Tetap
  • 00:07:39
    tenang ia menatap Profesor itu dengan
  • 00:07:42
    penuh keyakinan Profesor Apakah anda
  • 00:07:45
    pernah mendengar tentang seorang dokter
  • 00:07:47
    yang meresepkan obat pahit kepada
  • 00:07:49
    pasiennya dokter KH mengernyit tentu
  • 00:07:52
    saja Aisyah melanjutkan dan mengapa
  • 00:07:55
    dokter itu memberikan obat pahit kepada
  • 00:07:57
    pasiennya bukan rasanya tidak enak
  • 00:08:00
    dokter Han tertawa kecil karena meskipun
  • 00:08:04
    rasanya tidak enak obat itu menyembuhkan
  • 00:08:06
    pasien Aisah tersenyum begitu pula
  • 00:08:09
    dengan penderitaan Profesor kita mungkin
  • 00:08:12
    tidak menyukainya tetapi seringkiali
  • 00:08:15
    penderitaan mengajarkan kita sesuatu
  • 00:08:17
    yang lebih besar bencana alam memang
  • 00:08:20
    menyakitkan tetapi dari sana lahirlah
  • 00:08:23
    solidaritas kesabaran dan kebangkitan
  • 00:08:26
    manusia setiapjian yang diberikan tuan
  • 00:08:29
    untuk menyiksa tetapi untuk mendidik
  • 00:08:32
    kelas kembali terdiam beberapa mahasiswa
  • 00:08:35
    yang tadinya mendukung dokter Han mulai
  • 00:08:38
    melihat sudut pandang baru Namun dokter
  • 00:08:41
    Han bukan orang yang mudah tersudut ia
  • 00:08:43
    kembali tersenyum kali ini dengan nada
  • 00:08:46
    mengejek Ais jawabanmu sangat menarik
  • 00:08:50
    tapi itu tetap tidak menjawab pertanyaan
  • 00:08:52
    dasarnya jika Tuhan itu ada mengapa dia
  • 00:08:55
    tidak langsung menciptakan dunia yang
  • 00:08:57
    sempurna
  • 00:08:59
    tanpa penderitaan tanpa kejahatan tanpa
  • 00:09:02
    bencana Aisah menatap dokter Han dengan
  • 00:09:05
    pandangan yang lebih dalam Profesor
  • 00:09:08
    Apakah anda pernah membaca buku dokter
  • 00:09:11
    Han tertawa kecil tentu saja Apakah Anda
  • 00:09:14
    lebih suka membaca buku yang memiliki
  • 00:09:17
    konflik dan tantangan bagi tokohnya atau
  • 00:09:20
    buku yang isinya hanya kesempurnaan
  • 00:09:22
    tanpa ada rintangan sama sekali dokter
  • 00:09:24
    Han mengernyit tentu saja buku dengan
  • 00:09:27
    konflik lebih menarik Ais tersenyum
  • 00:09:30
    begitulah kehidupan Profesor jika dunia
  • 00:09:33
    ini diciptakan tanpa tantangan tanpa
  • 00:09:36
    kesulitan maka tidak akan ada perjuangan
  • 00:09:39
    tidak akan ada nilai dalam usaha seperti
  • 00:09:42
    seorang penulis yang ingin membuat
  • 00:09:44
    cerita yang bermakna Tuhan menciptakan
  • 00:09:47
    kehidupan ini dengan tantangan agar kita
  • 00:09:49
    bisa menemukan makna sejati dari
  • 00:09:51
    eksistensi kita seisi kelas terdiam
  • 00:09:54
    Bahkan mereka yang tadinya tampak bosan
  • 00:09:56
    kini menatap Aisyah dengan kagum Han
  • 00:10:00
    mulai terlihat sedikit terguncang tapi
  • 00:10:02
    ia tetap mempertahankan sikapnya jadi
  • 00:10:05
    menurutmu semua penderitaan ini hanyalah
  • 00:10:08
    bagian dari sebuah cerita yang Tuhan
  • 00:10:11
    buat Aisa menggeleng bukan hanya cerita
  • 00:10:14
    tapi sebuah ujian untuk melihat siapa di
  • 00:10:17
    antara kita yang benar-benar berusaha
  • 00:10:19
    mencari kebenaran Siapa yang tetap
  • 00:10:21
    berbuat baik meski dalam kesulitan Siapa
  • 00:10:24
    yang tetap percaya meski dalam
  • 00:10:26
    ketidakpastian dokter hter di untuk
  • 00:10:30
    pertama kalinya dalam bertahun-tahun ia
  • 00:10:32
    merasa seperti sedang menghadapi lawan
  • 00:10:34
    yang sepadan namun ia tidak akan
  • 00:10:37
    menyerah begitu saja ia masih punya satu
  • 00:10:40
    pertanyaan lagi sambil menatap Ais ia
  • 00:10:44
    berkata kalau begitu Katakan padaku satu
  • 00:10:47
    hal
  • 00:10:48
    Ais jika Tuhan benar-benar ada Mengapa
  • 00:10:52
    Masih banyak orang yang tidak percaya
  • 00:10:54
    kepadanya Ais menatap dokter handalam
  • 00:10:58
    sebelum Akir nya berkata kelas masih
  • 00:11:01
    sunyi semua mata tertuju pada Aisah
  • 00:11:04
    menunggu jawaban yang akan ia
  • 00:11:06
    lontarkan bahkan dokter Han meskipun
  • 00:11:09
    mencoba tetap terlihat tenang tak bisa
  • 00:11:12
    menyembunyikan rasa penasaran yang mulai
  • 00:11:14
    mengusiknya Aisyah menatap Profesor itu
  • 00:11:17
    dengan sorot mata yang lembut namun
  • 00:11:19
    penuh keyakinan ia menarik napas pelan
  • 00:11:22
    sebelum berbicara Profesor pertanyaan
  • 00:11:25
    Anda menarik Mengapa Masih banyak orang
  • 00:11:27
    yang tidak percaya kepada
  • 00:11:30
    saya bisa menjawabnya dengan satu
  • 00:11:31
    pertanyaan lain mengapa Masih banyak
  • 00:11:34
    orang yang tahu bahwa merokok berbahaya
  • 00:11:36
    tapi tetap melakukannya dokter Hunter
  • 00:11:40
    diam sejenak kemudian tersenyum tipis
  • 00:11:43
    Karena manusia punya kehendak bebas
  • 00:11:45
    mereka memilih untuk mengabaikan fakta
  • 00:11:48
    demi kesenangan sesaat Aisah mengangguk
  • 00:11:50
    tepat begitu pula dengan iman Kebenaran
  • 00:11:53
    ada di depan mata tetapi tidak semua
  • 00:11:56
    orang mau menerimanya beberapa memilih
  • 00:11:59
    untuk mengabaikannya karena mereka
  • 00:12:01
    merasa lebih nyaman hidup tanpa batasan
  • 00:12:03
    tanpa harus mempertanggungjawabkan
  • 00:12:05
    tindakan mereka yang lain mungkin pernah
  • 00:12:08
    terluka oleh pengalaman hidup Sehingga
  • 00:12:10
    menolak keberadaan Tuhan karena merasa
  • 00:12:13
    kecewa dan marah dan ada juga yang tidak
  • 00:12:16
    percaya karena belum pernah benar-benar
  • 00:12:18
    mencari seisi kelas mendengarkan dengan
  • 00:12:20
    saksama beberapa mahasiswa mulai
  • 00:12:23
    bertukar pandang tampaknya mulai
  • 00:12:25
    memahami sesuatu yang sebelumnya tak
  • 00:12:27
    mereka pikirkan namun dokter Han masih
  • 00:12:31
    belum selesai ia mencondongkan tubuhnya
  • 00:12:33
    sedikit ke depan nada suaranya Kini
  • 00:12:36
    lebih serius Baiklah Aisa jika tuhan itu
  • 00:12:40
    nyata mengapa dia tidak menampakkan
  • 00:12:43
    dirinya secara langsung kepada manusia
  • 00:12:46
    mengapa dia harus membiarkan orang
  • 00:12:48
    bertanya-tanya meraba-raba dalam
  • 00:12:50
    kegelapan Aisah menatap Profesor itu
  • 00:12:53
    lalu menghela napas kecil sebelum
  • 00:12:55
    menjawab Profesor Apakah anda pernah
  • 00:12:58
    jatuh cinta
  • 00:12:59
    pertanyaan itu mengejutkan dokter Han Ia
  • 00:13:02
    mengernyit sedikit tak menyangka arah
  • 00:13:05
    pembicaraan Apa maksudmu Aisah tersenyum
  • 00:13:08
    tipis Ketika seseorang jatuh cinta
  • 00:13:11
    apakah ia harus selalu melihat
  • 00:13:13
    pasangannya setiap detik untuk tahu
  • 00:13:14
    bahwa cinta itu nyata atau Apakah ia
  • 00:13:18
    bisa merasakan cinta itu Meskipun tidak
  • 00:13:20
    selalu melihatnya dokter Hunter diam ia
  • 00:13:23
    memandang Ais dengan Tatapan yang lebih
  • 00:13:26
    Ais melanjutkan Tuhan ada setiap hal
  • 00:13:29
    yang kita rasakan setiap keajaiban kecil
  • 00:13:32
    yang terjadi dalam hidup Tuhan tidak
  • 00:13:35
    perlu menampakkan dirinya secara
  • 00:13:36
    langsung karena tanda-tandanya sudah
  • 00:13:39
    begitu jelas bagi mereka yang mau
  • 00:13:41
    melihat seperti cinta yang tak harus
  • 00:13:43
    selalu terlihat untuk bisa dirasakan
  • 00:13:46
    begitu pula dengan keberadaan Tuhan
  • 00:13:49
    seorang mahasiswa di barisan depan
  • 00:13:51
    tiba-tiba angkat bicara aku tidak pernah
  • 00:13:54
    berpikir seperti itu sebelumnya tapi
  • 00:13:56
    masuk akal yang lain mengangguk setuju
  • 00:13:59
    bahkan beberapa mahasiswa yang
  • 00:14:01
    sebelumnya tampak skeptis kini mulai
  • 00:14:03
    memandang Aisyah dengan cara yang
  • 00:14:04
    berbeda namun dokter Han tetap
  • 00:14:08
    mempertahankan pendiriannya ia menarik
  • 00:14:10
    napas dalam lalu berkata dengan suara
  • 00:14:13
    yang lebih rendah namun lebih tajam kau
  • 00:14:16
    berbicara tentang cinta dan keajaiban
  • 00:14:18
    tapi bagaimana dengan penderitaan yang
  • 00:14:20
    tak masuk akal bagaimana dengan
  • 00:14:23
    anak-anak yang lahir dalam kemiskinan
  • 00:14:25
    mereka yang menderita sejak lahir tanpa
  • 00:14:28
    pilihan di mana Tuhan dalam semua itu
  • 00:14:31
    kelas kembali sunyi beberapa mahasiswa
  • 00:14:34
    menundukkan kepala seolah ikut merasakan
  • 00:14:37
    beban pertanyaan itu Aisyah Tak langsung
  • 00:14:39
    menjawab ia menatap dokter Han dengan
  • 00:14:42
    ekspresi yang lebih lembut lebih dalam
  • 00:14:45
    Profesor Pernahkah Anda mendengar
  • 00:14:47
    tentang seseorang bernama Helen ker
  • 00:14:49
    dokter Han mengernyit tentu saja wanita
  • 00:14:53
    buta dan tuli yang menjadi penulis
  • 00:14:55
    terkenal Aisah mengangguk ya Helen lahir
  • 00:14:58
    dengan keterbatasan yang bagi sebagian
  • 00:15:00
    orang mungkin Terasa seperti kutukan
  • 00:15:03
    tapi Tahukah Anda apa yang dia katakan
  • 00:15:05
    tentang penderitaannya dokter Hunter
  • 00:15:08
    diam Aisah melanjutkan Dia berkata
  • 00:15:11
    karakter tidak bisa dibentuk dengan
  • 00:15:13
    kenyamanan dan ketenangan hanya melalui
  • 00:15:16
    ujian dan penderitaan jiwa bisa
  • 00:15:19
    diperkuat visi bisa diperjelas Ambisi
  • 00:15:22
    bisa diilhami dan kesuksesan bisa diraih
  • 00:15:26
    helener tidak menyalahkan Tuhan atas
  • 00:15:29
    terbatasannya sebaliknya dia
  • 00:15:31
    memanfaatkannya untuk menjadi seseorang
  • 00:15:33
    yang menginspirasi jutaan orang di dunia
  • 00:15:36
    beberapa mahasiswa tampak Terpukau salah
  • 00:15:39
    satu dari mereka bahkan berbisik kepada
  • 00:15:41
    temannya aku baru menyadari sesuatu
  • 00:15:45
    mungkin kita terlalu cepat menyalahkan
  • 00:15:47
    keadaan namun dokter Han masih belum
  • 00:15:50
    menyerah ia menatap Aisah lebih tajam
  • 00:15:53
    tapi tidak semua orang sekuat Helen
  • 00:15:55
    keler banyak yang menyerah banyak yang
  • 00:15:58
    jatuh dalam keputusasaan Apa kau akan
  • 00:16:01
    mengatakan bahwa itu bagian dari rencana
  • 00:16:03
    Tuhan juga Aisah menghela napas perlahan
  • 00:16:06
    Profesor Apa yang terjadi ketika seekor
  • 00:16:09
    burung masih berada dalam cangkangnya
  • 00:16:12
    dokter Han mengernyit tampaknya sedikit
  • 00:16:15
    bingung maksudmu jika seseorang memaksa
  • 00:16:18
    membuka cangkang itu dari luar Apa yang
  • 00:16:20
    akan terjadi pada burung itu dokter Han
  • 00:16:24
    mulai memahami arahnya Ia berpikir
  • 00:16:26
    sejenak sebelum menjawab burung itu
  • 00:16:29
    mungkin tidak akan kuat ia tidak akan
  • 00:16:31
    bertahan hidup karena tidak memiliki
  • 00:16:33
    kesempatan untuk mengembangkan
  • 00:16:35
    kekuatannya sendiri Aisah tersenyum
  • 00:16:38
    tipis begitulah manusia Profesor jika
  • 00:16:41
    hidup ini tanpa tantangan tanpa
  • 00:16:44
    penderitaan kita tidak akan berkembang
  • 00:16:47
    kita tidak akan tumbuh setiap kesulitan
  • 00:16:50
    adalah cara bagi kita untuk menguatkan
  • 00:16:52
    diri dan ya memang benar bahwa tidak
  • 00:16:55
    semua orang bisa melewatinya dengan
  • 00:16:57
    mudah tapi itu bukan berarti Tuhan tidak
  • 00:17:00
    ada Justru itu adalah panggilan bagi
  • 00:17:03
    kita yang mampu untuk membantu mereka
  • 00:17:05
    yang sedang berjuang Tuhan memberi kita
  • 00:17:07
    akal hati dan kekuatan bukan hanya untuk
  • 00:17:11
    diri kita sendiri tetapi untuk menolong
  • 00:17:14
    mereka yang membutuhkan seisi kelas
  • 00:17:17
    terdiam beberapa mahasiswa tampak
  • 00:17:19
    termenung mencerna kata-kata Aisah
  • 00:17:22
    bahkan dokter Han tampak sedikit
  • 00:17:25
    terpengaruh meskipun ia berusaha
  • 00:17:27
    menyembunyikannya untuk pertama kalinya
  • 00:17:30
    dalam sejarah kelas ini seseorang
  • 00:17:32
    benar-benar menantang pemikiran dokter
  • 00:17:35
    Han hingga ia kehabisan kata-kata namun
  • 00:17:38
    sang Profesor masih memiliki satu
  • 00:17:41
    pertanyaan terakhir ia menatap Aisah
  • 00:17:43
    dengan tajam seolah ingin menguji
  • 00:17:45
    keyakinannya hingga titik terakhir kalau
  • 00:17:48
    begitu Ais jika Tuhan Memang ada dan
  • 00:17:52
    jika dia begitu adil dan penuh kasih
  • 00:17:55
    mengapa dia membiarkan orang-orang
  • 00:17:57
    seperti saya tetap kep Ais tersenyum
  • 00:18:01
    sorot matanya tetap lembut namun penuh
  • 00:18:03
    makna Profesor mungkin karena dia masih
  • 00:18:07
    memberimu waktu untuk mencari kebenaran
  • 00:18:09
    kelas kembali sunyi tapi kali ini
  • 00:18:12
    Kesunyian itu bukan karena
  • 00:18:14
    ketidapastian melainkan karena sesuatu
  • 00:18:17
    yang
  • 00:18:18
    lebihkter Han menatap Ais lama ia tak
  • 00:18:21
    langsung menjawab ada sesuatu kata-kata
  • 00:18:24
    Ais yang menguncangnya sesu yangum
  • 00:18:27
    perahas
  • 00:18:29
    dan untuk pertama kalinya sang Profesor
  • 00:18:32
    tidak memiliki jawaban instan kelas
  • 00:18:34
    masih sunyi semua mahasiswa terpaku
  • 00:18:37
    dalam kebisuan yang penuh makna jawaban
  • 00:18:40
    terakhir Aisah mengguncang mereka bukan
  • 00:18:42
    hanya sebagai argumen dalam perdebatan
  • 00:18:45
    tetapi juga sebagai pertanyaan besar
  • 00:18:47
    bagi diri mereka sendiri dokter Han
  • 00:18:50
    menatap Ais dengan ekspresi yang sulit
  • 00:18:53
    diartikan biasanya ia bisa dengan mudah
  • 00:18:56
    membantah setiap argumen mahasiswa yang
  • 00:19:00
    tapi kali ini berbeda ada sesuatu dalam
  • 00:19:03
    kata-kata Aisah yang membuatnya diam ia
  • 00:19:05
    menatap keluar jendela hujan mulai turun
  • 00:19:08
    pelan membasahi kaca jendela ruang kelas
  • 00:19:11
    seakan menggambarkan pikirannya yang
  • 00:19:13
    mulai terbuka perlahan tapi pasti kau
  • 00:19:17
    mengatakan bahwa tuhan masih memberiku
  • 00:19:19
    waktu untuk mencari kebenaran katanya
  • 00:19:21
    akhirnya suaranya tidakegas tadi tapi
  • 00:19:25
    bagaimana jika aku telah mencari
  • 00:19:27
    Sepanjang hidupku dan menemukannya Aisah
  • 00:19:30
    tersenyum lembut Profesor mungkin selama
  • 00:19:33
    ini anda mencari Tuhan seperti seseorang
  • 00:19:35
    yang mencari kacamata yang sudah ada di
  • 00:19:37
    atas kepalanya bisa jadi Anda terlalu
  • 00:19:40
    sibuk mencari bukti yang luar biasa
  • 00:19:43
    padahal tanda-tandanya sudah ada di
  • 00:19:45
    sekitar Anda selama ini dokter Han
  • 00:19:48
    mengerutkan kening tampak berpikir
  • 00:19:50
    dalam-dalam Aisah melanjutkan Profesor
  • 00:19:54
    selalu mencari jawaban dalam ilmu Logika
  • 00:19:57
    dan pemikiran ras
  • 00:19:59
    tapi bagaimana dengan hati Bukankah hati
  • 00:20:02
    juga punya cara sendiri untuk merasakan
  • 00:20:04
    sesuatu yang tak bisa dijelaskan dengan
  • 00:20:06
    angka atau teori Hening beberapa
  • 00:20:09
    mahasiswa mulai menunduk tampak
  • 00:20:11
    tersentuh oleh kata-kata Aisah mereka
  • 00:20:14
    bukan hanya mendengarkan debat ini
  • 00:20:16
    sebagai tontonan tapi mulai merenungi
  • 00:20:19
    sesuatu yang lebih besar dokter Han
  • 00:20:22
    menghela napas panjang untuk pertama
  • 00:20:24
    kalinya ia merasa tersudut bukan karena
  • 00:20:27
    kalah dalam argumen tapi karena
  • 00:20:29
    menghadapi sesuatu yang selama ini ia
  • 00:20:31
    hindari perasaan kosong yang selalu
  • 00:20:34
    mengiringi kehidupannya ia teringat masa
  • 00:20:37
    kecilnya dulu ia adalah anak yang
  • 00:20:39
    percaya pada Tuhan ibunya selalu
  • 00:20:42
    mengajaknya ke tempat ibadah mengajarkan
  • 00:20:45
    doa-doa dan menceritakan kisah-kisah
  • 00:20:47
    penuh makna tapi ketika ibunya meninggal
  • 00:20:50
    dalam kecelakaan tragis saat ia berusia
  • 00:20:53
    14 tahun keyakinannya runtuh jika Tuhan
  • 00:20:57
    benar-benar ada i pernah berpikir
  • 00:20:59
    mengapa dia mengambil satu-satunya orang
  • 00:21:02
    yang paling aku cintai Sejak saat itu ia
  • 00:21:06
    memilih untuk tidak lagi percaya bagi
  • 00:21:08
    dokter Han agama hanyalah pelarian bagi
  • 00:21:11
    mereka yang takut menghadapi kenyataan
  • 00:21:13
    pahit tapi malam ini untuk pertama
  • 00:21:17
    kalinya dalam puluhan tahun Ia merasa
  • 00:21:19
    ragu Aisah katanya akhirnya suaranya
  • 00:21:23
    lebih lembut apa yang membuatmu begitu
  • 00:21:26
    yakin akan keberadaan Tuhan Apa yang
  • 00:21:28
    membuatmu begitu Teguh Aisah menatapnya
  • 00:21:31
    dengan penuh empati karena aku
  • 00:21:34
    merasakannya Profesor bukan hanya dengan
  • 00:21:37
    pikiranku tapi dengan hatiku aku pernah
  • 00:21:40
    mengalami saat-saat sulit dalam hidup
  • 00:21:42
    saat aku merasa sendirian dan tidak ada
  • 00:21:45
    yang bisa menolongku tapi setiap kali
  • 00:21:48
    aku berdoa setiap kali aku berserah
  • 00:21:50
    kepadanya selalu ada ketenangan yang
  • 00:21:53
    datang sesuatu yang tidak bisa
  • 00:21:55
    dijelaskan dengan kata-kata tapi aku
  • 00:21:58
    tahu nyata dokter Hunter diam kata-kata
  • 00:22:02
    itu sederhana tapi terasa begitu dalam
  • 00:22:05
    Profesor lanjut Aisa kadang kita tidak
  • 00:22:08
    bisa menemukan jawaban hanya dengan
  • 00:22:11
    bertanya kadang kita harus diam sejenak
  • 00:22:14
    merasakan dan membiarkan hati kita
  • 00:22:17
    sendiri yang berbicara dokter Han
  • 00:22:20
    menatap ke arah jendela lagi hujan sudah
  • 00:22:23
    mulai reda cahaya matahari sore perlahan
  • 00:22:25
    menyelinap di antara awan menciptakan
  • 00:22:28
    semburat warna jingga di langit Entah
  • 00:22:31
    mengapa Pemandangan itu terasa berbeda
  • 00:22:33
    kali ini seolah-olah ada sesuatu yang
  • 00:22:36
    berbisik di hatinya sesuatu yang selama
  • 00:22:39
    ini ia abaikan ia menghela napas lalu
  • 00:22:42
    menoleh ke arah Aisyah ada Ketulusan
  • 00:22:45
    dalam sorot matanya Terima kasih Aisyah
  • 00:22:48
    Aisyah tersenyum Saya hanya berbagi apa
  • 00:22:51
    yang saya yakini Profesor selebihnya
  • 00:22:55
    semua kembali pada anda seisi kelas
  • 00:22:58
    masih terdiam seolah menyaksikan sesuatu
  • 00:23:00
    yang lebih besar dari sekadar perdebatan
  • 00:23:03
    biasa dokter Han tersenyum kecil lalu
  • 00:23:06
    mengangkat tangannya Baiklah kelas
  • 00:23:09
    selesai kalian boleh pergi para
  • 00:23:12
    mahasiswa mulai berkemas tapi suasana di
  • 00:23:15
    ruangan itu terasa berbeda mereka keluar
  • 00:23:18
    bukan dengan wajah bosan seperti
  • 00:23:20
    biasanya melainkan dengan ekspresi yang
  • 00:23:22
    penuh pemikiran Ais berdiri bersiap
  • 00:23:26
    pergi Tapi sebelum
  • 00:23:30
    Han memanggilnya pelanis Gadis itu menoh
  • 00:23:34
    Aku tidak tahu apakah aku Bis percaya
  • 00:23:36
    begitu saja tapi aku akan mencoba untuk
  • 00:23:39
    Melat dengan cara yang berbed Ais
  • 00:23:42
    tersenyum hangat itu sudah lebih
  • 00:23:44
    dariukup Profesor ia mangkah Kuar
  • 00:23:48
    meninggalkankter Han yang Diana menap
  • 00:23:51
    langit
  • 00:23:57
    yang buka hatinya kembali pesan moral
  • 00:24:01
    satu kebenaran tidak selalu ditemukan
  • 00:24:03
    dalam perdebatan tapi dalam ketulusan
  • 00:24:06
    hati yang mencari dua Iman bukan sekadar
  • 00:24:10
    tentang logika tapi juga tentang
  • 00:24:12
    perasaan yang dirasakan dalam hati tiga
  • 00:24:15
    setiap orang memiliki perjalanan
  • 00:24:17
    spiritualnya sendiri dan terkadang yang
  • 00:24:20
    dibutuhkan bukan bukti melainkan
  • 00:24:22
    keberanian untuk percaya empat
  • 00:24:25
    perdebatan seharusnya bukan untuk
  • 00:24:27
    menjatuhkan tapi untuk membuka pikiran
  • 00:24:29
    dan memahami sudut pandang lain lima
  • 00:24:32
    Tuhan selalu ada bahkan ketika kita
  • 00:24:35
    merasa ragu kadang kita hanya perlu
  • 00:24:38
    Berhenti sejenak dan merasakan
  • 00:24:40
    kehadirannya dalam hidup kita dan cerita
  • 00:24:43
    selesai terima kasih
Tags
  • perdebatan
  • keberadaan Tuhan
  • iman
  • logika
  • penderitaan
  • filsafat
  • mahasiswa
  • keyakinan
  • Aisah
  • Richard Han