00:00:15
eh wih rame lu di enggak ah masa wapres
00:00:21
ya enggak lah gua udah nonton gua udah
00:00:24
lihat mirip aja dan biasa aja gitu loh
00:00:27
enggak perlu di gembar-gemborkan Dan
00:00:30
simpel
00:00:32
kan banget kata orang-orang juga ya
00:00:35
tinggal bikin yang lebih
00:00:37
bagus Oh ya kita bikin apa ee kita
00:00:41
ngomongin sesuatu yang sama persis
00:00:42
diomongin sama beliau ya Ya udah cuman
00:00:44
kita enggak usah pakai prompter kita
00:00:46
enggak usah
00:00:47
pakai eh editan-editan yang kayak teks
00:00:51
everywhere gitu loh Dan enggak usah
00:00:54
pakai soundtrack enggak usah gak usah
00:00:55
enggak usah Kita bikin simpel aja No
00:00:57
prompter one shot
00:00:59
Oke let's go Mari
00:01:01
mulai Lu ngapain
00:01:04
oh ya udah Oke Oke Kamera roll action
00:01:09
Halo warga sipil sekalian Selamat datang
00:01:11
di channel Feri Irwandi Hari ini kita
00:01:12
akan membicarakan soal bonus demografi
00:01:14
anak muda dan masa depan Indonesia Jadi
00:01:16
selamat
00:01:18
menyaksikan Oke sekarang kita ngomong
00:01:20
dulu soal bonus demografi nih
00:01:21
Teman-teman Itu kan sesuatu yang kita
00:01:23
dengar di mana-mana nih ter bonus
00:01:25
demografi Tapi gua yakin masih banyak
00:01:27
yang belum paham apa sebenarnya bonus
00:01:29
demografi tersebut Ya kan simpelnya gini
00:01:32
Bonus demografi itu adalah situasi di
00:01:34
mana suatu
00:01:35
negara proporsi penduduk di usia
00:01:38
produktifnya itu lebih banyak daripada
00:01:40
usia
00:01:41
nonproduktifnya Jadi usia nonproduktif
00:01:44
itu ya lansia sama anak-anak Nah lebih
00:01:46
banyak yang kerja nih Artinya apa
00:01:48
artinya lebih banyak yang nanggung beban
00:01:50
daripada yang ditanggung
00:01:53
seperti itu Itulah kenapa disebut bonus
00:01:55
demografi dan enggak semua negara bisa
00:01:58
punya bonus seperti ini Itulah kenapa
00:02:00
namanya bonus ya berkah gift hadiah ya
00:02:03
kan Dan negara-negara macam Jepang Korea
00:02:07
itu bisa nukar apapun yang mereka miliki
00:02:09
asal mereka bisa punya bonus demografi
00:02:11
supaya mencegah mereka
00:02:15
punah Ya lu tahu masalah di Jepang dan
00:02:17
Korea itu kan sama aging ya Dan seberapa
00:02:20
maju negara tersebut seberapa besar yang
00:02:23
sudah mereka berikan sudah berapa besar
00:02:25
yang sudah mereka lakukan Tetap aja
00:02:27
mereka menghadapi masalah ini Dan
00:02:28
seperti yang gua bilang tadi ya mereka
00:02:30
bisa menukar apapun agar supaya punya
00:02:33
bonus demografi agar supaya punya Wow
00:02:37
Nah dan dalam fakta sejarah kalau kita
00:02:40
lihat gitu ya kayak gua bilang tadi ini
00:02:43
gift Kenapa gift karena memang bonus
00:02:45
demografi itu kayak game shar kayak
00:02:48
cheat code yang bikin sebuah negara itu
00:02:51
bisa ngebost nih pertumbuhan ekonominya
00:02:54
dan naik nih statusnya gitu Dan dua
00:02:57
negara yang sudah mencicipi betapa
00:02:59
magisnya bonus bonus demografi adalah
00:03:00
China dan India Ya kan seperti yang
00:03:03
kalian tahu dulu Cina itu negara yang
00:03:05
miskin sekali tapi karena mereka
00:03:06
mengalami bonus demografi dan
00:03:08
menggunakannya dengan baik sekarang
00:03:09
mereka jadi salah satu negara adidaya di
00:03:11
dunia dan bisa head to head dengan
00:03:13
Amerika Serikat India pun begitu kalau
00:03:15
kita bicara soal teknologinya ya kita
00:03:17
bisa lihat seberapa majunya India
00:03:19
sekarang dan seberapa besar pengaruh
00:03:21
India pada dunia teknologi di global
00:03:25
Kalau lu ke Silicon Valley misalnya itu
00:03:27
katanya kebanyakan orang India
00:03:30
Nah walaupun dampaknya jelas walaupun
00:03:32
hasilnya nyata tapi banyak pakar banyak
00:03:35
ekonom yang bilang kalau India dan Cina
00:03:36
itu sebenarnya gagal memaksimalkan
00:03:38
potensi dari bonus demografi Ya sebesar
00:03:42
itu aja masih gagal maksimal gitu Kenapa
00:03:45
demikian karena Cina punya masalah
00:03:46
sistem masalah polisi
00:03:51
masalah siapa itu oh nih Iya masalah
00:03:55
sistem masalah polisi masalah gejolak
00:03:57
politik mereka masalah penyesuaiannya
00:03:59
dan lain sebagainya India itu punya
00:04:01
masalah urbannya masalah lonjakan
00:04:03
penduduknya masalah baseline
00:04:05
pendidikannya Sehingga tidak bisa
00:04:07
optimal Tidak bisa optimal aja udah
00:04:09
segede itu udah seberhasil itu Lu
00:04:11
bayangin kalau mereka berdua nih Cina
00:04:13
dan India berhasil memanfaatkan bonus
00:04:15
demografinya dengan baik seberapa besar
00:04:18
yang bisa mereka hasilkan dan mereka
00:04:20
berikan kepada society ini
00:04:23
nah menariknya di sini
00:04:26
Teman-teman banyak pakar dan banyak
00:04:28
analisis ya analis maksud gua yang juga
00:04:30
menganggap bahwa ada satu negara yang
00:04:32
punya potensi melebihi India dan Cina
00:04:35
dalam memanfaatkan bonus demografinya
00:04:38
karena faktor geopolitik sistem baseline
00:04:41
pendidikan itu tadi ee situasi yang
00:04:44
lebih kondusif dan masyarakat yang
00:04:46
memang dianggap lebih bisa memanfaatkan
00:04:49
dan mengoptimalkan bonus yang tadi sudah
00:04:52
kita jelasin Negara itu ada di Asia
00:04:54
Tenggara dan dikenal dengan nama
00:04:56
Indonesia Itulah kenapa kalau 5 sampai
00:04:59
10 tahun yang lalu lu buka YouTube ya lu
00:05:02
bakal ngelihat sendiri banyak banget
00:05:04
bule-bule pakar-pakar yang ngebahas soal
00:05:06
Indonesia gitu loh
00:05:11
Indonesia ya itulah kalau take long shot
00:05:13
ya Indonesia itu negara yang bakal jadi
00:05:17
powerhouse di ekonomi dunia Negara yang
00:05:20
akan melampaui Jepang Korea dan lain
00:05:22
sebagainya Dan itu bukan sampai jempol
00:05:24
mata Orang-orang ngomong itu bukan cuma
00:05:25
nyari sense dan enjudement tapi emang
00:05:28
ada dasarnya Nah masalahnya
00:05:31
adalah keberhasilan Indonesia itu enggak
00:05:33
turun dari langit Itu harus diupayakan
00:05:35
diusahakan dan dikondisikan supaya itu
00:05:37
terwujud supaya bonus demografi ini
00:05:39
tidak menjadi bencana demografi Dan
00:05:42
pemain kunci di sini jelas seperti yang
00:05:44
sering digembar-gemborkan oleh
00:05:45
pemerintah adalah anak muda Indonesia
00:05:48
Tapi pemerintah suka luput menyebut satu
00:05:51
hal yang lebih penting daripada anak
00:05:53
muda Indonesia
00:05:55
yang menentukan keberhasilan kita
00:05:56
memanfaatkan bonus demografi ini
00:05:58
berhasil atau tidak dan tak lain tak
00:06:01
bukan adalah pemerintah yang
00:06:04
berkuasa
00:06:08
Oke Jadi gini mungkin teman-teman semua
00:06:12
ya
00:06:14
udah memahami nih arti bonus demografi
00:06:16
ya kan Tapi gua harus ngejelasin ke
00:06:18
teman-teman kalau bonus demografi itu
00:06:19
bukan outcome atau output tapi tools Itu
00:06:23
alat itu kendaraan Kendaraan yang
00:06:25
mengantarkan Indonesia menuju mimpinya
00:06:27
Indonesia yang sekarang itu negara
00:06:28
bergebang bermimpi menjadi negara maju
00:06:31
Dan karena kita punya bonus demografi
00:06:33
maka mimpi itu terlihat nyata gitu dan
00:06:36
bisa diraih gitu I kan Nah itulah kenapa
00:06:39
bonus demografi tadi memang harus
00:06:41
diupayakan sebaik mungkin karena inilah
00:06:44
kendaraan kita menuju status negara maju
00:06:48
tersebut Nah kalau kita turunin lagi
00:06:49
negara berkembang apa negara maju apa
00:06:51
indikatornya apa itu lebih gampang lagi
00:06:54
Negara suatu negara disebut negara
00:06:56
berkembang ya ketika pendapatan per
00:06:57
kapitannya dinilai sekian Suatu negara
00:07:00
disebut negara maju ketika pendapatan
00:07:01
perkapitnya dinilai sekian Sekarang
00:07:03
Indonesia itu berkisar 4.580 ya Status
00:07:06
kita masih jadi negara berkembang Kita
00:07:08
mau jadi negara baju ya kita harus bisa
00:07:10
naikin 4.580 itu menuju
00:07:13
13.000 baru kita dikategorikan sebagai
00:07:16
negara baju Nah kayak gimana cara naiki
00:07:19
pendapatan per kapita itu artinya
00:07:20
pertumbuhan ekonomi kita juga harus naik
00:07:22
nih Kita enggak bisa tetap berkisar di
00:07:24
5% 5,2 atau
00:07:26
5,3 Kita harus bisa menuju 7% atau
00:07:29
bahkan mungkin 8% Nah cara naiki
00:07:32
pertumbuhan ekonomi nih gua kasih
00:07:34
hitungan paling simpel ya Salah satunya
00:07:35
ngegedein volume GDP kita dan pastikan
00:07:38
pertumbuhan GDP kita itu lebih besar
00:07:40
daripada jumlah penduduk kita maka
00:07:42
pertumbuhan ekonomi kita bisa naik Nah
00:07:44
ini kita otak-atik lagi nih Kita lihat
00:07:47
dari investment misalnya ya kan
00:07:49
bagaimana rasio investment terhadap GDP
00:07:51
GDP terhadap pertumbuhan ekonomi gitu
00:07:53
Misalnya G = I/ ICOR Jadi I dibagi
00:07:59
e
00:08:00
incremental capital output
00:08:04
rasio ya Nah di Indonesia itu sekarang
00:08:07
berkisar enam yang mana itu perlu
00:08:10
diturunin lagi gitu kalau bisa jadi lima
00:08:12
atau bahkan kalau bisa jadi empat gitu
00:08:14
Itu udah kayak masuk Piala dunia kalau
00:08:16
bisa sampai jadi empat Nah ketika kita
00:08:18
menghitung seperti ini katakan sekarang
00:08:20
GDP kita di angka 1,4 triliun dolar ya
00:08:23
Ya kan berarti kan dengan isi OR itu 6
00:08:27
artinya rasio investasi kita itu untuk
00:08:29
mendapatkan 5% berarti butuh 30% Tapi
00:08:32
untuk mendapatkan 8% berarti kita butuh
00:08:36
48% Yang mana sebenarnya kalau
00:08:38
investment 48% dari GDP itu juga enggak
00:08:41
sehat Teman-teman Karena terlalu banyak
00:08:43
berarti akan berpengaruh sih sama neraca
00:08:45
perdagangan pembayaran sampai kurs
00:08:46
rupiah kita Jadi enggak bisa kita
00:08:48
bergantung pure sama FDI FDI harus naik
00:08:51
memang tapi proporsinya juga harus
00:08:54
dipikirin Nah cara paling aman apa cara
00:08:57
paling aman selain naikin investasi tadi
00:09:00
kita juga harus bisa nurunin angka isi
00:09:02
OR-nya Kayak gua bilang tadi dari
00:09:05
enelima atau bahkan keempat Jadi kita
00:09:08
enggak butuh rasio sebanyak itu supaya
00:09:10
pertumbuhan ekonomi kita tumbuh Nah
00:09:13
gimana cara naikin ISO secara naik inior
00:09:16
ya jelas birokrasi yang bersih dan
00:09:19
produktivitasnya naik Nah sekarang kita
00:09:22
ngomong produktivitas nih Teman-teman
00:09:24
Sesuatu produktivitas naik itu kita
00:09:28
enggak bisa ngomong gitu aja narasi ya
00:09:30
produktivitas naiknya enggak Enggak akan
00:09:33
pernah produktivitas kita naik tanpa
00:09:34
kita punya produk ya kan Tapi produk itu
00:09:37
enggak akan pernah muncul tanpa kita
00:09:39
punya inovasi Tapi kita enggak akan bisa
00:09:41
berinovasi kalau Randi kita tidak
00:09:44
berjalan baik Tapi Randi kita tidak akan
00:09:47
bisa berjalan baik kalau yang disediakan
00:09:49
pemerintah untuk Randi itu cuma 0,2%
00:09:53
dari yang disediakan pemerintah untuk
00:09:55
kebutuhan militer kita
00:10:00
Ya kalau ini sudah dilakukan dengan
00:10:03
benar sudah di RD sudah benar produknya
00:10:06
jalan eksperim M kita marginnya juga
00:10:09
akan lebih baik dan Indonesia bisa jadi
00:10:11
negara yang lebih stabil dan tetap di
00:10:15
trajektory yang benar yaitu mencapai
00:10:17
negara maju dari 4.500 ke 13.000 dari
00:10:21
pertumbuhan ekonomi 5% ke
00:10:23
7% Ya realistisnya 7% bisa diraih gitu
00:10:27
atau 6% optimisnya 8% Berarti enggak
00:10:30
cuman sekedar ngomong di depan kamera
00:10:32
nih harus ada tindakan konkret yang
00:10:35
dilakukan oleh negara kita khususnya
00:10:38
oleh pemerintah kita Nah bagaimana
00:10:40
dengan anak muda
00:10:42
kita ini juga yang seringkiali gua
00:10:44
kritisi ketika ngomongin bonus demografi
00:10:47
Indonesia emas Indonesia maju bla bla
00:10:49
bla bla bla bla Semuanya itu ditekankan
00:10:52
bahwa semua tergantung anak muda Siap
00:10:54
atau tidak ready atau enggak
00:10:58
koncern atau tidak dan lain sebagainya
00:11:00
Seakannya seakan-akan masalah di
00:11:02
Indonesia ini adalah masalah anak
00:11:05
mudanya Itu film jumbo tuh yang dibawa
00:11:08
tuh itu dikerjain 5 tahun oleh Visi Nema
00:11:10
sama Rian Shoutout keren banget dan
00:11:13
berhasil jadi salah satu film dengan
00:11:15
jumlah penonton terbanyak sepanjang masa
00:11:17
di Indonesia Atau timnas U-17 dengan
00:11:20
sepak bola kita yang masih carut-marut
00:11:22
ya di level domestik nih ya kita enggak
00:11:24
ngomong intimase ya di level
00:11:27
pengembangan bakat gitu ya yang kita
00:11:29
sama-sama tahu mereka berhasil masuk ke
00:11:32
final Piala Dunia dengan excellent gitu
00:11:36
Itu juga sebuah indikator atau sebuah
00:11:37
sinyal yang positif tentang anak muda
00:11:39
kita Terus kita bisa lihat juga nih di
00:11:43
luar itu semua ada ratusan ribu lulusan
00:11:46
luar negeri yang siap berkontribusi siap
00:11:49
memberikan yang terbaik buat bangsa dan
00:11:50
negara Dan banyak di antara mereka itu
00:11:52
lulusan IK itu banyak sekali gitu Dan
00:11:56
yang paling dekat aja yang paling dekat
00:11:57
nih yang anak-anak Malaka gitu Ada Rizki
00:12:00
CEO-nya Humans parfum paling laku di
00:12:02
Indonesia sekarang Ada Fatia Izzati
00:12:04
vokalisnya reality club yang konsernya
00:12:06
udah ke luar negeri Ada Jerom Polin gitu
00:12:08
loh yang punya banyak sekali unit usaha
00:12:10
dan berhasil menyerap banyak sekali
00:12:12
tenaga kerja gitu dengan apapun yang dia
00:12:14
buat Dan dia mulai semuanya dari nol Dan
00:12:17
gua yakin kalian kenal banyak sekali
00:12:19
anak muda yang potensial dan luar biasa
00:12:20
sekali Anak mudanya dari dulu siap Bos
00:12:23
Dari dulu siap Masalahnya pemerintahnya
00:12:25
siap
00:12:28
enggak itu kan problemnya sebenarnya
00:12:30
Jangan selalu anak mudanya dibilang
00:12:31
pemerintahnya siap enggak percaya atau
00:12:34
enggak ngasih kesempatan atau enggak
00:12:36
ngebuka lapangan pekerjaan atau enggak
00:12:38
ngefasilitasin atau enggak ngasih
00:12:40
insentif atau
00:12:41
enggak atau enggak usah jauh-jauh
00:12:44
Ngeprioritasin atau enggak
00:12:46
yang bisa kita lihat sekarang susunan
00:12:48
kabinet Susunan kabinet deh Ada banyak
00:12:51
anak muda memang di di kabinet Indonesia
00:12:53
sekarang gitu yang dikasih kepercayaan
00:12:54
berlebih Tapi berapa banyak dari anak
00:12:57
muda itu yang benar-benar mendapatkan
00:12:59
jabatan dan kepercayaan itu based on
00:13:01
prestasi dan subangsih yang sudah dia
00:13:03
kasih ke republik ini Bukan berdasarkan
00:13:06
dia dari keluarga mana dia dari partai
00:13:08
mana dia tim ses
00:13:10
mana You name it Ada ada tapi seberapa
00:13:14
banyak itu aja sudah tergambar gimana
00:13:17
fokus pemerintah ke bonus demografi yang
00:13:19
selalu digembar-gemborkan ini Itu aja
00:13:22
sudah tergambar gimana prioritas
00:13:25
pemerintah saat ini Dan dari situ aja
00:13:28
sudah terlihat sebenarnya yang
00:13:30
bermasalah itu di mananya di anak
00:13:32
mudanya kah atau sistemnya kah nah ini
00:13:34
yang jadi PR kita bersama Oke lupakan
00:13:38
soal gimiknya lupakan soal apa ya
00:13:41
packaging-nya Mari kita fokus sama
00:13:43
konten dan substansinya
00:13:45
tepikan semua kebencian tepikan semua
00:13:48
hal-hal yang sifatnya destruktif Jelas
00:13:50
ini sebuah konten yang dibuat dengan
00:13:52
maksud konstruktif ya kan
00:13:55
mengingatkan dan memberitahu ada problem
00:13:57
besar yang sama-sama harus kita hadapi
00:13:59
gitu Buat seluruh pemerintah atau
00:14:01
seluruh pendukung pemerintah yang nonton
00:14:03
video ini tolong jangan kepanasan dulu
00:14:05
Lihat bigger
00:14:07
picture-nya kayak gua jelasin tadi ya
00:14:12
H mari kita persingkat dan perjelas dan
00:14:16
permudah lagi pemahamannya Oke Wakil
00:14:19
Presiden kita Pak Gibran Rakabuming
00:14:21
bilang momen paling penting itu 2030
00:14:23
sampai 2045 itulah bonus demografi
00:14:26
terjadi Nah di sini ada kekeliruan
00:14:27
sedikit nih ya itu memang fasenya bonus
00:14:30
demografi terjadi tapi yang paling
00:14:32
krusial dan esensial yang harus
00:14:33
dipikirkan
00:14:35
adalah saat ini atau waktu sekarang
00:14:39
yaitu 5 tahun sebelum 2030 terjadi
00:14:42
Artinya
00:14:43
dari 25 menuju
00:14:46
2030 Sederhananya apa ya
00:14:49
sederhananya pemerintah berhasil
00:14:51
memanfaatkan bonus demografi atau tidak
00:14:53
itu bergantung dengan
00:14:55
pemerintahan assisting atau pemerintahan
00:14:57
yang sekarang pemerintahan Prabowo
00:14:59
Gibran Di masa depan nanti sejarah akan
00:15:03
mencatat pemerintahan Prabowo Gibran
00:15:04
akankah jadi pemerintahan yang berhasil
00:15:07
mewujudkan Indonesia ke mimpinya yaitu
00:15:10
menjadi negara maju dari negara
00:15:12
berkembang atau pemerintahan yang
00:15:14
menyian-nyakan kesempatan sekali 100
00:15:17
tahun itu menyi-nyakan bonus demografi
00:15:19
yang ada dan menjadikannya sebagai beban
00:15:23
demografi Jadi kebutuhan pemerintah
00:15:26
untuk benar-benar fokus di hal ini bukan
00:15:28
cuma kebutuhan masyarakat tapi
00:15:31
kebutuhan pemerintah sendiri apalagi
00:15:33
menyangkut reputasi pemerintah sendiri
00:15:35
gitu Karena itu akan tercatat dalam
00:15:36
sejarah dan akan dibicarakan oleh anak
00:15:38
cucu kita nanti Tentu kita mau
00:15:40
pembicaraan anak cucu kita nanti adalah
00:15:42
pemerintahan Prabowo Gibran adalah
00:15:43
pemerintahan yang berhasil mewujudkan
00:15:46
Indonesia emas Bukan sebaliknya Bukan
00:15:49
jadi ratapan anak cucu kita nanti Andai
00:15:51
waktu itu pemerintahannya benar kita
00:15:53
sudah jadi negara maju yang sekarang
00:15:55
paham kan maksud gua dan jelas
00:15:58
memprioritaskan hal-hal yang sekarang
00:16:00
lagi diributin sama publik hal-hal yang
00:16:02
lagi dibicarakan sama publik bukanlah
00:16:04
trajektory yang tepat Jadi pemerintah
00:16:07
harus berani melakukan autokritik dan
00:16:09
evaluasi
00:16:11
untuk berapa ratus mungkin 200 tahun 200
00:16:14
tahun lagi 200 hari 200 hari ya 200 hari
00:16:19
jalannya pemerintahan Prabowo berat ini
00:16:20
Belum terlambat untuk melakukan evaluasi
00:16:22
dan perbaikan Mari jaga kestabilan
00:16:24
ekonomi kita Sudah-sudahi dululah urusan
00:16:26
aparat ini ya Ada hal yang lebih penting
00:16:29
yang harus diberesin pemerintah kita
00:16:31
Jangan sampai kalian mengecewakan
00:16:32
orang-orang yang sudah percaya gitu loh
00:16:34
yang sudah memilih kalian gitu Itu sih
00:16:37
dari gua Jadi semoga konten ini
00:16:38
bermanfaat Sampai jumpa di konten
00:16:40
selanjutnya See ya
00:16:42
Yeah