00:00:00
[Musik]
00:00:08
Reni, aku minta maaf. Ini keputusan yang
00:00:11
sangat berat buat perusahaan. Tapi kami,
00:00:13
tapi kamu pasti juga sudah merasakan
00:00:15
bahwa kondisi kantor makin memburuk.
00:00:17
Perusahaan sedang melakukan pemangkasan
00:00:19
besar-besaran dan kamu termasuk yang
00:00:20
harus kami lepas. Tapi, Pak, kenapa
00:00:23
saya? Saya kan enggak pernah terut
00:00:25
kerja. Saya selalu selesaikan tugas
00:00:27
tepat waktu. Bahkan lembur pun saya
00:00:29
jelent peran mengeluh. Apa enggak ada
00:00:31
pertimbangan lain, Pak? Aku paham kamu
00:00:34
itu bekerja keras. Tapi bukan soal itu.
00:00:37
Ini murni karena efisiensi. Kami harus
00:00:39
pilih orang-orang yang pekerjaannya
00:00:40
masih sangat dibutuhkan. Dan sayangnya
00:00:42
divisi kamu itu termasuk yang terkena
00:00:44
dampaknya paling parah. Ini keputusan
00:00:46
dari pusat. Aku pun enggak bisa berbuat
00:00:48
banyak. Jadi setelah semua waktu dan
00:00:50
tenaga yang aku berikan, akhirnya cuman
00:00:53
begini cara perusahaan mengucapkan
00:00:54
terima kasih, Pak. Aku baru 2 bulan jadi
00:00:57
janda. Hidupku baru aja tertata lagi dan
00:01:01
sekarang semuanya harus berantakan lagi.
00:01:03
Aku mengerti kamu sedang dalam masa
00:01:04
sulit, Ren. Tapi percayalah ini bukan
00:01:07
akhir dari semuanya. Kamu masih muda,
00:01:09
masih bisa bangkit dan menemukan jalan
00:01:11
baru. Aku pribadi akan kasih kamu surat
00:01:13
rekomendasi kalau kamu itu membutuhkan.
00:01:15
Tapi per hari ini kamu sudah resmi tidak
00:01:17
lagi bekerja di sini. Ya. Baik, Pak.
00:01:19
Kalau itu keputusan perusahaan aku
00:01:21
terima. Tapi jujur aja rasanya sakit
00:01:25
banget. Aku pergi dulu, ya, Pak.
00:01:30
[Musik]
00:01:31
Renny adalah seorang janda yang
00:01:33
ditinggal suaminya. Dia bekerja di
00:01:35
perusahaan untuk memenuhi kebutuhan
00:01:36
hidupnya. Namun dia bingung karena dia
00:01:38
sekarang sudah dipecat. Kenapa sih hidup
00:01:41
selalu begini? Dulu aku pikir kehilangan
00:01:43
suami adalah yang paling menyakitkan.
00:01:45
Tapi ternyata kehilangan pekerjaan ini
00:01:47
juga sangat menyedihkannya. Dulu tiap
00:01:50
akhir pekan aku bisa belanja sesuka
00:01:52
hati. Beli tas, sepatu, makanan di
00:01:55
restoran mahal, semua itu seolah gak
00:01:58
pernah cukup. Lu sekarang bahkan buat
00:02:01
beli kopi aja aku harus mikir dua kali.
00:02:04
Mungkin ini karma ya. Selama ini aku
00:02:06
terlalu sibuk menikmati dunia. Sibuk
00:02:08
pamer gaya hidup. Sibuk tampil wah di
00:02:11
media sosial. Tapi ternyata aku malah
00:02:13
terjebak. Uang habis, kerjaan hilang.
00:02:16
Lah sekarang aku sendirian. Bahkan untuk
00:02:18
menangis pun aku enggak tahu harus
00:02:20
bercerita apa. Tiba-tiba datang penjual
00:02:22
sosel.
00:02:28
Bu, saste aja, Bu. Baru matang masih
00:02:30
hangat dan enak banget nih. Mau coba
00:02:32
satu tusuk, Bu. Lagi enggak mau makan,
00:02:34
jangan ganggu aku. Bisa enggak? Lagi
00:02:36
peng sendiri sekarang. Maaf, Bu. Saya
00:02:39
kira Ibu itu lagi butuh cemilan. Kadang
00:02:40
makan enak itu bisa bikin hati tenang
00:02:42
loh. Aku enggak lapar dan aku gak butuh
00:02:45
cemilan. Kenapa kau maksa banget sih?
00:02:47
Saya itu gak maksa, Bu. Cuma khawatir
00:02:49
lihat ibu itu duduk sedih sendiri dan
00:02:50
tadi jadi pengin bantu. Enggak usah sok
00:02:53
peduli. Urus aja dagang kamu sendiri.
00:02:55
Saya memang cuma pedagang, Bu. Tapi
00:02:57
kalau bisa bantu orang walaupun sedikit
00:02:59
saya selalu mau melakukannya
00:03:02
[Musik]
00:03:11
[Musik]
00:03:12
kok. Kenapa kok masih di sini? Bukan
00:03:15
yang pergi. Aku bisa kok sendiri. Saya
00:03:17
bawa satu tusuk buat Ibu nih. Gratis dan
00:03:19
saya makanlah. Ini gratis dari saya.
00:03:22
Makanlah. Siapa tahu bisa sedikit
00:03:25
[Musik]
00:03:29
menghibur. Kamu beneran mau kasih ini
00:03:34
gratis buat aku. Tapi kenapa kamu peduli
00:03:38
sih? Karena saya juga pernah susah, Bu.
00:03:41
pernah merasakan sendirian di waktu itu.
00:03:43
Ada orang yang baik bantu saya. Makasih
00:03:45
ya. Aku enggak nyangka. Padahal aku
00:03:48
sempat bentak kamu tadi. Enggak apa-apa,
00:03:51
Bu. Mungkin Ibu cuma butuh didengar.
00:03:53
Kadang kita cuma butuh sedikit perhatian
00:03:55
orang lain. Hmm. Sostel ini wangi
00:03:59
banget. Baru sekarang aku ngerasa ada
00:04:02
yang tulus sama aku. Kalau cuman
00:04:04
sepotong cemilan. Kalau Ibu butuh tempat
00:04:06
cerita, ya saya sering jualan di taman.
00:04:09
Terima kasih banyak, Mas. Aku Reni.
00:04:13
Mungkin nanti aku akan cari kamu. Sekali
00:04:15
lagi. Terima kasih,
00:04:17
ya. Penjual sosel itu kemudian
00:04:23
[Musik]
00:04:31
pergi. Karena dipecat dan tidak ada
00:04:33
pemasukan, Reni memutuskan untuk membuka
00:04:35
usaha.
00:04:38
Aku harus mikir sekarang. Hidup enggak
00:04:40
bisa cuma duduk diam. Uang sabungan
00:04:42
makin tipis, pengeluaran tetap jalan.
00:04:44
Aku enggak bisa terterusan berharap ada
00:04:45
keajaiban. Aku harus cari cara biar bisa
00:04:48
tetap hidup dengan layak. Tapi aku bisa
00:04:51
apa? Skillku cuman kantor. Aku enggak
00:04:54
bisa masak, enggak ngerti jualan, tapi
00:04:57
aku harus mulai. Mungkin aku bisa tanya
00:04:59
Lilis. Dia kan dulu pernah buka usaha
00:05:01
juga. Siapa tahu dia punya saran bagus.
00:05:14
Dia selalu menelepon temannya, Lilis
00:05:17
untuk meminta saran.
00:05:19
Halo, Ren, lama enggak dengar kabar
00:05:21
kamu. Gimana kabar kamu sekarang? Hai,
00:05:24
Lis, aku lagi dibung banget. Aku baru di
00:05:27
PHK dan sekarang aku harus muter otak
00:05:30
buat cari pemasukan.
00:05:31
Astagfirullahalazim. Aku ikut sedih
00:05:33
dengarnya. Tapi kamu kuat, Ren. Pasti
00:05:37
bisa bangkit. Sekarang kau mau ngapain?
00:05:40
Nah, itu dia. Aku belum tahu, makanya
00:05:43
aku hubungin kamu. Kamu ada saran
00:05:45
enggak? Aku enaknya usaha apa gitu? Hmm.
00:05:49
Sekarang yang lagi viral itu Sostel
00:05:52
Rent. Banyak yang buka dan ramai banget.
00:05:55
Untungnya juga lumayan. Sostel ya unik
00:05:58
juga. Dan kebetulan tadi aku dikasih
00:06:00
sosel sama bapak-bapak. Nah, itu
00:06:02
pertanda tuh. Kamu bisa mulai dari situ.
00:06:05
Beli peralatan, latihan dulu, baru mulai
00:06:07
buka jualan. Iya, aku juga ngerasa gitu.
00:06:10
Mungkin ini jalan aku buka usaha sosel
00:06:13
biar hidupku bisa jalan lagi. Aku
00:06:15
dukung, Ran. Nanti kalau kamu butuh
00:06:17
bantuan resep atau alat, aku bantu
00:06:20
cariin ya. Makasih banyak, Lis. Serius
00:06:22
aku tidak semangat lagi. Tadi aku udah
00:06:25
sempat ngerasa semuanya udah selesai.
00:06:28
Jangan nyerah Ren. Hidup kadang emang
00:06:30
nyakitin. Tapi kita juga bisa bikin
00:06:32
babak baru sendiri. K pasti bisa. Iya.
00:06:35
Aku mulai dari sini. Dari tusuk sostel
00:06:38
kecil ini, ini akan jadi langkah pertama
00:06:40
dalam hidup baru
00:06:41
[Musik]
00:06:45
aku. Keesokan harinya, Bu Reni pergi ke
00:06:48
grosir untuk membeli bahan-bahan.
00:06:53
Bismillah. Ini langkah pertama. Aku
00:06:56
pakai uang tabungan buat belanja bahan.
00:06:58
Harus bijak untuk semuanya. Hmm, sosis
00:07:00
ukuran sedang aja deh. Enggak mahal tapi
00:07:02
cukup enak. Model hemat, hasil harus
00:07:05
maksimal. Telur juga penting. Aku butuh
00:07:08
yang kualitasnya bagus biar rasa
00:07:11
sosennya tuh makin mantap
00:07:17
[Musik]
00:07:18
nanti. Selamat pagi, Bu. yang bisa saya
00:07:21
bantu ee untuk saya pilihkan atau Ibu
00:07:24
sudah tahu yang dicari? Aku udah nemu,
00:07:26
Mas. Mau usaha kecil-kecilan soalnya.
00:07:28
Wah, semangat ya, Bu. Sekarang banyak
00:07:30
juga yang mulai usaha sostel lagi naik
00:07:32
daun soalnya sekarang. Iya, aku juga
00:07:35
dengar itu. Makanya aku coba mulai siapa
00:07:37
tahu bisa bantu aku bangkit lagi. Semoga
00:07:39
usaha Ibu itu lancar ya. Kalau butuh
00:07:41
stok rutin, bisa langganan di sini aja
00:07:43
biar gampang nanti. Wah, boleh juga. Aku
00:07:46
cacat deh nomor tokonya. Nanti kalau
00:07:49
udah jalan, aku balik berhenti di sini
00:07:50
lagi. Baik, Bu. Total belanjaan Ibu itu
00:07:53
jadi Rp15.000.
00:07:57
Mau dibayar tunai atau pakai transfer?
00:08:00
Aku bayar tunai aja ya, Mas. Ini
00:08:02
uangnya. Semoga belanja ini bisa jadi
00:08:03
awal yang baik buat aku.
00:08:08
[Musik]
00:08:14
Amin, Bu. Semoga usaha Ibu laris manis.
00:08:17
Terima kasih belanjanya. Semangat terus
00:08:19
ya. Terima kasih juga ya, Mas. Doain aku
00:08:21
ya, aku pengen hidupku pelan-pelan balik
00:08:24
normal
00:08:26
[Musik]
00:08:32
lagi. Keesokan harinya, Bu Reni lalu
00:08:35
berjualan sosel.
00:08:39
Aduh, panas banget. Ya Allah. Tapi demi
00:08:41
hidup ya begini nasibnya Bu Reni
00:08:44
sekarang. Aduh, dulu bisa duduk manis di
00:08:47
ruangan berac, sekarang malah berdiri
00:08:50
tengah terik matahari sambil muter-muter
00:08:52
sosis. Haduh, hidup hidup
00:08:58
loh. Bu Reni sekarang jualan sosel ya.
00:09:00
Wah, wah, wah. Rajin banget Ibu
00:09:01
sekarang. Saya kira Ibu itu masih kerja
00:09:03
di perusahaan yang itu. Duh, Pak Budi.
00:09:06
Jangan bahas itu deh. Perusahaan itu
00:09:08
udah kayak mantik sakit hati. Sekarang
00:09:10
Ibu udah tobat, udah beralih profesi.
00:09:13
Hm. jadi pejuang sostel sejati. Waduh,
00:09:16
penjual sosel sejati katanya. Tapi aroma
00:09:18
sosis bakarnya tuh Bu bikin lapar. Ada
00:09:21
rasa apa aja nih? Iya dong, masa sosel
00:09:24
bisa aja. Iya dong, masa sosel biasa aja
00:09:27
nih ya. Ada rasa pedas menggoda, keju
00:09:29
meleleh, sama rasa manis gurih yang
00:09:31
cocok buat anak-anak. Pokoknya
00:09:33
lengkaplah, bisa milih sesuai suasana
00:09:35
hati. Wah, menarik banget tuh. Jadi
00:09:37
pengen nyobain satu deh. Kasih saya yang
00:09:39
pedas menggoda itu, Bu. Biar semangat
00:09:41
kerja lagi. Sip. Satu sos pedas menggoda
00:09:45
comingson buat Pak Budi tercinta. Tunggu
00:09:47
sebentar ya, Pak. Ibu bakar dulu biar
00:09:49
matangnya pas, enggak gosong tapi tetap
00:09:52
menggoda. Tak lama kemudian banyak
00:09:54
pelanggan datang.
00:09:57
Pulani beli cotel satu. Boleh, Tan. Aku
00:10:00
sama teman-teman pengen nyobain soalnya
00:10:02
paunya enak banget. Boleh banget dong.
00:10:04
Sini, sini, sini. Ibu lagi semangat nih
00:10:06
jualannya. Mau rasa apa, Mi? Kalian ada
00:10:08
rasa pedas, keju, atau yang manis-manis?
00:10:11
Aku mau yang keju ya, Bu. Katanya
00:10:13
temanku enak banget sampai ngiler
00:10:16
kemarin. Kalau aku mau yang keju, Bu.
00:10:19
Katanya temanku enak banget sampai ngil
00:10:22
kemarin. Sip. Ibu siapin dulu sosel rasa
00:10:24
keju penuh cinta buat kalian berdua.
00:10:26
Tunggu sebentar ya. Bahkannya harus pas
00:10:29
baru keja meleleh di mulut. Wah, Bu Reni
00:10:32
baru buka aja udah ramai ya. Ternyata
00:10:33
usaha Sostel ini bisa bikin jalan rezeki
00:10:36
juga ya. Iya, Pak. Saya juga enggak
00:10:38
nyangka ternyata suster bisa bikin saya
00:10:40
ngerasa hidup lagi. Dulu bit budget cuma
00:10:43
numpang lewat berbeletas brandit.
00:10:45
Sekarang setiap seribunya berasa kayak
00:10:46
emas kalau udah masuk ke kotak uang.
00:10:49
Yang penting halal, Bu. Dan dari yang
00:10:52
saya lihat sekarang Ibu udah nemuin
00:10:53
tempat baru buat e berdiri tegak lagi.
00:10:56
Betul, Pak. Betul banget. Kalau hidup
00:10:58
bikin kita jatuh, kita balas dengan
00:11:00
mitosis sampai matang.
00:11:03
Dan akhirnya hari itu juga hari pertama
00:11:06
jualan Bu Reni mendapatkan banyak sekali
00:11:13
[Musik]
00:11:15
keuntungan. 100, 200, 500, R00.000.
00:11:20
Astagfirullahalazim. Ini baru sehari
00:11:21
dong Jan Sestel udah bisa dapati gini
00:11:24
banyaknya. Gila sih, benar-benar cuan
00:11:26
ngebul ini mah. Coba-coba ya, siapa tahu
00:11:29
nembus tas lucu. Kan udah lama banget
00:11:31
enggak beli tas baru. Tiba-tiba iklan
00:11:34
tas merek muncul di layar HP-nya.
00:11:36
Modelnya elegan dengan harga yang sangat
00:11:38
mencengangkan. Astaga, ini tas ini tuh
00:11:41
tas edisi terbatas yang kemarin sempat
00:11:44
viral itu. Waduh, warnanya bikin aku
00:11:47
pengen peluk tes ini sampai ketiduran.
00:11:49
Tapi harganya segini
00:11:52
Rp2.900.000. Ya ampun, ini mah kayak
00:11:55
nyewa kamar sebulan. Kalau aku maksa
00:11:57
beli sekarang, uangku langsung habis.
00:11:59
Besok mau makan apa? Mau makan pakai
00:12:02
apa? Masa iya makan sosis menta sendiri.
00:12:05
Tapi kalau aku bisa jualan lebih banyak,
00:12:07
kalau bisa narik perang lebih banyak
00:12:09
lagi, siapa tahu Rp2.900 itu bisa aku
00:12:12
dapetin cuman 2 hari dagang. Kan bisa
00:12:14
asal caranya
00:12:21
itu. Bureni terus memikirkan cara biar
00:12:23
bisa mendapatkan untung lebih banyak.
00:12:25
kemudian memutuskan untuk menaikkan
00:12:27
harga jualnya.
00:12:29
Nah, ini baru namanya usaha berkelas.
00:12:31
Saya setelah harga Rp15.000 udah kayak
00:12:34
makan di kafe. Tapi yakin deh orang
00:12:36
tetap bakal belit soalnya raselku kan
00:12:39
enggak ada yang lawan.
00:12:41
[Musik]
00:12:48
Bu Leni, Bu Leni, antu mau beli e dua
00:12:50
tucuk yang keju kayak kemalin ya, Bu.
00:12:53
Waduh, Rika sayang. Sekarang harganya
00:12:57
oleh beda ya, udah naik dikit. Sekarang
00:12:59
satu tusuk jadi Rp15.000. Tapi tenang,
00:13:01
harusnya tetap telat atas. Hah,
00:13:03
Rp15.000? Tapi kemarin cuma Rp8.000, Bu.
00:13:06
Kok mahal banget sekarang? Iya dong, ini
00:13:09
bukan sembarang sosel. Sekarang pakai
00:13:11
bumbu rahasia baru yang lebih Mo. Sosnya
00:13:13
juga udah update, katanya sih impor
00:13:16
Henry. Enggak jadi deh, Bu. Aku beli
00:13:18
permen aja di warung umi. Permen 200
00:13:21
perak bisa dapat tujuh. Aku juga, Bu.
00:13:24
Jajal ya. Yuk, kita main dulu aja ya,
00:13:26
sayang. Ibu juga butuh berkembang dong.
00:13:29
Nam juga usaha. Kalau mau yang enak
00:13:31
hasilnya lebar lebih. Mereka pun berdua
00:13:34
lalu
00:13:36
pergi. Maaf Bu Reni, gerobaknya makin
00:13:38
kece aja hari ini. Tapi tadi saya dengar
00:13:40
dari anak-anak katanya sekarang harganya
00:13:42
naik ya. Iya, Pak. Sekarang 15. Iya,
00:13:44
Pak. Sekarang Rp15.000. Tapi benar deh
00:13:47
rasanya lebih mantap, porsinya lebih
00:13:49
jumbo dan ya lebih instagramable juga.
00:13:52
Cocok buat yang mau makan sambil gaya.
00:13:55
Hm. Tapi, Bu, ini kan perkampungan. Gaji
00:13:57
harian warga di sini aja enggak tentu.
00:13:59
Kalau harganya naik drastis gini,
00:14:01
takutnya orang jadi enggan beli, Bu.
00:14:03
Yah, kalau gitu sih mereka bukan target
00:14:05
pasaran saya, Pak. Ibu kan sekarang mau
00:14:08
naik kelas, masa jualan murahan terus.
00:14:10
Ya sudah deh, semoga tetap laris, ya,
00:14:12
Bu. Tapi menurut saya kadang-kadang yang
00:14:14
setia itu lebih penting dari sekedar
00:14:16
harga tinggi. Namun rupanya itu adalah
00:14:18
sebuah kesalahan. Karena harga yang
00:14:19
sangat mahal, banyak orang yang tidak
00:14:21
mau membeli
00:14:30
lagi. Lah, kok sepi. Masa sih satu pun
00:14:34
enggak ada yang mampir? Biasanya
00:14:35
anak-anak kampung ramai banget tiap
00:14:42
sore. Dan itu berlangsung selama
00:14:44
berhari-hari menyebabkan semua stok
00:14:46
sosis milik Bu Reni akhirnya busuk. Ya
00:14:48
ampun, ini semua sosis yang dulu aku
00:14:50
beli ke semangat-semangatnya naik harga,
00:14:52
sekarang malah jadi bangkai makanan.
00:14:56
Mana bisa aku balik ke M kalau begini
00:14:58
caranya. Astagfirullahalazim. Ini sih
00:15:01
udah bukan sosis, ini udah kayak daging
00:15:03
bangkai. Tapi ini juga modal dan aku
00:15:06
udah enggak punya uang buat beli bahan
00:15:07
baru. Aku harus mikir, harus cari jalan.
00:15:10
Masa iya semua ini dibuang? Sayang
00:15:12
banget ini sosis masih bisa diselamatkan
00:15:15
kan ya. H toh nanti kalau udah dibayar,
00:15:17
toh nanti kalau udah dibakar baunya
00:15:19
hilang. Bentuknya juga bisa nutupi rasa
00:15:21
aslinya. Iya benar ini bisa diselamatkan
00:15:25
selama bentuknya masih utuh masih bisa
00:15:27
ditusuk dan bisa dibakar. Kenapa enggak?
00:15:29
Ini bukan penipuan. Ini cuma strategi
00:15:31
bertanya. Kalau aku buang semua ini, aku
00:15:34
bakal berbal bangkrut. Mana bisa beli
00:15:37
tas impi tuh nanti.
00:15:40
[Musik]
00:15:43
H. Bu Reni menggunakan sosi itu untuk
00:15:45
dijual lagi. Meskipun sudah busuk, Bu
00:15:48
Reni menjualnya dengan harga yang sangat
00:15:49
murah agar banyak orang yang tidak
00:15:52
curiga. Sostel murah meriah buatan Bu
00:15:55
Reni cuman 5.000-an aja. Rasanya dijamin
00:15:59
makin ketagihan. Buruan sebelum habis
00:16:01
ya.
00:16:03
Tak lama banyak pelanggan yang kembali
00:16:05
berkumpul mendengar harga yang murah
00:16:06
tersebut.
00:16:09
Bu Rening, ini penderat cuma R5.000 satu
00:16:12
tusuk. Yang bener aja kemarin aja
00:16:15
Rp15.000.
00:16:17
Iya dong, Ibu sadar kok harga kemarin
00:16:20
itu emang terlalu tinggi. Jadi sekarang
00:16:21
Ibu bikin promo spesial buat kalian
00:16:23
semua biar kalian bisa makan enak tanpa
00:16:26
bikin kantong king test. Wah, mantap
00:16:28
banget nih. Aku beli tiga, Bu. Satu buat
00:16:30
aku, satu buat adik, satu buat nanti
00:16:32
sore. Aku juga, Bu. Dua ya, yang keju
00:16:35
sama yang pedas. Wah, Bu Reni ramai juga
00:16:38
nih dagangannya sekarang. Ganti strategi
00:16:40
ya? Iya, Pak. Saya sadar dan itu harus
00:16:43
bekas sama keadaan. Kalau mahal terus ya
00:16:45
siapa juga yang mau beli. Jadi, sekarang
00:16:47
saya kembali ke harga rakit tapi tetap
00:16:49
pakai hati. Saya coba dua ya, Bu. Satu
00:16:52
yang pedas, satu yang manis. Anak saya
00:16:54
dari tadi di rumah merengek pengin beli
00:16:56
juga gara-gara dengerin temannya. Wah,
00:16:58
senangnya dengar gitu. Tenang aja, Bu.
00:17:01
Semua sosel Ibu bakar dengan cinta dan
00:17:03
bumbu
00:17:08
rahasia. Bu, ini rasanya beda ya. Tapi
00:17:12
aku suka bumbunya banyak banget. Iya
00:17:14
dong. Itu karena Ibu sekarang pakai
00:17:16
teknik baru biar lebih meresap dan lebih
00:17:18
menggoda lidah.
00:17:24
Memang agak unik ya rasanya, tapi karena
00:17:26
murah dan lapar tetap aja enak-enak aja
00:17:29
sih. Akhirnya pada sore harinya habis
00:17:31
semua dagangan milik Bu
00:17:38
[Musik]
00:17:40
Rennyi. Habis juga akhirnya sosis-susi
00:17:43
itu enggak jadi bangkai malah jadi uang.
00:17:45
Ini baru namanya strategi cerdas. Dan
00:17:48
tinggal sedikit lagi uang tas impianku
00:17:50
lengkap. Nudes gila aku gak nyangka
00:17:53
bakal secepat ini. Orang ternyata memang
00:17:55
suka promo sosis bekas atau segar kalau
00:17:57
udah murah dan bumbunya ramai pastilah
00:17:59
aku
00:18:01
keres. R1 juta, juta,
00:18:05
Rp2.200, dikit lagi, dikit lagi tes
00:18:09
impian. Tunggu aku. Lalu setelah
00:18:11
menghitung keuntungan, dia hendak
00:18:13
membeli sosis baru. Namun dari jauh dia
00:18:15
melihat pemilik grosir sedang membuang
00:18:17
sosis busuk di tempat sampah.
00:18:20
Hari ini harus beli sos baru. Mudal udah
00:18:22
kumpul lagi. Jadi dagangan masih lebih
00:18:24
bersih, lebih aman. Nah, siapa tahu bisa
00:18:26
naik harga
00:18:28
dikit. Loh, itu kan Pak Tumuji Family
00:18:32
Kuraser sosis itu. Dia lagi ngapain di
00:18:34
situ? Ini sosis sudah 2 hari kena
00:18:37
listrik padam, suhunya enggak stabil
00:18:39
jadi baunya begini. Enggak bisa dijual.
00:18:42
Bisa bisa-bisa diprotes pelanggan kalau
00:18:44
nekat.
00:18:48
Ini ini peluang sosis itu masih utuh,
00:18:51
cuman bawahnya doang yang menyengat.
00:18:52
Kalau aku bisa akalin dengan bumbu kayak
00:18:54
kemarin, siapa juga yang bakal
00:18:57
[Musik]
00:18:59
tahu. Setelah Pak Tarmuji pergi, Bu Reni
00:19:02
mengambil sosis busuk tersebut.
00:19:04
[Musik]
00:19:07
ngambil yang dibuang ini bukan mencuri.
00:19:09
Ini cuma nyelamatin makanan dari
00:19:19
mubazir. Ayo cepat cepat sebelum ada
00:19:21
yang lihat. Enggak boleh ada yang tahu.
00:19:23
Enggak boleh ada yang curiga. Ini
00:19:24
rahasia dapur Bu Reni. Demi hidup demi
00:19:27
tos impian sosis gratis cuan maksimal.
00:19:30
Ini namanya manajemen risiko dan
00:19:32
efisiensi pengeluaran. Bisnis cerdas
00:19:35
enggak selalu harus mahal,
00:19:38
[Musik]
00:19:46
[Musik]
00:19:50
kan? Bu Reni sangat senang karena
00:19:53
akhirnya dia bisa membeli tas mewah yang
00:19:55
dia idam-idamkan meskipun uang yang dia
00:19:57
dapatkan dari cara yang haram. Rp50.000,
00:19:59
Rp100.000, Rp200.000, Rp400.000.
00:20:02
Astagfirullahalazim.
00:20:03
Ini sih udah hampir sejuta lebih.
00:20:05
Padahal modalnya cuman plastik sosis
00:20:08
dari tong
00:20:10
sampah. R juta 900.000. Dulu cuma bisa
00:20:13
mimpi. Sekarang tinggal klik doang,
00:20:16
tinggal tunggu datang tinggal pamer ke
00:20:18
tengah, Kak. Ya ampun tis ini ber cocok
00:20:20
banget sama gak ibu yang sekarang. Besok
00:20:23
aku transfer udah enggak ada alasan buat
00:20:26
nunda. Aku udah kerja keras, aku udah
00:20:28
pintar ngatur dagangan. Aku udah belajar
00:20:30
buat dunia ini. Enggak peduli kamu
00:20:31
jualan apa. Yang penting untung. Bu Reni
00:20:33
mencheck out belanjaannya itu. Satu
00:20:35
pelik untuk memimpin yang tertuta. Satu
00:20:37
tes buat ngebuktiin kalau hidup enggak
00:20:40
akan mengijek orang terus-terusan.
00:20:41
Akhirnya akhirnya aku bisa juga ngerasin
00:20:44
punya barang bagus. Biar semua orang
00:20:46
tahu Bura ini bukan janda penyedihkan.
00:20:49
Bura ini bisa jadi apapun yang dia
00:20:51
[Musik]
00:20:55
mau. Namun banyak orang yang akhirnya
00:20:57
merasakan efek samping memakan dagangan
00:20:59
milik Bu Reni. Mereka lalu mendatangi
00:21:01
rumah Bu Reni untuk meminta tanggung
00:21:04
jawab. Bu Reni, Bu Reni ini keluar. Kita
00:21:08
mau bicara baik-baik ini. Bu Reni.
00:21:11
[Musik]
00:21:12
Ada apa ini? Rame-rame kok pada ngumpul
00:21:15
di depan rumah saya kayak mau demo. Anak
00:21:17
saya muntah-muntah Bu sejak makan saster
00:21:19
dari ibu kemarin sore bukan cuman dia,
00:21:22
anak tetangga juga sama perutnya pada
00:21:24
mulus semua. Kami sudah kumpulkan data
00:21:26
hampir 12 warga alami keracunan makanan
00:21:29
dan semua baru terjadi. Saya telah makan
00:21:32
sosel dari gerobak Ibu. Wah, wah wah.
00:21:34
Jangan main tuduh gitu dong, Pak RT.
00:21:37
Saya datang pakai saya dagang pakai hati
00:21:39
bukan pakai niat jahat. Sosis yang saya
00:21:42
pakai tuh dari bahan terbaik. Mana
00:21:44
mungkin bikin orang keracunan. Ibu
00:21:46
jangan pura-pura ya. Kami tahu ibu itu
00:21:48
pernah mengambil sosis bekas dari pasar.
00:21:50
Ada yang lihat ibu bawa kantong plastik
00:21:51
dari dekat tempat sampah. Lah, siapa
00:21:54
yang bilang begitu? Bohong. Bohong
00:21:56
semua. Saya enggak pernah pakai bahan
00:21:58
busuk. Demi Allah, saya bukan pelakunya.
00:22:01
Kalau ibu yakin, bersumpah saja.
00:22:04
Bersumpah kalau ibu enggak pernah jualan
00:22:06
pakai sosik busuk. Kalau bohong, biar
00:22:08
Allah kasih balasan langsung. Saya
00:22:10
bersumpah demi Tuhan yang maha tahu
00:22:13
kalau saya memang penjual sosis pakai
00:22:15
sosis busuk. Maka biarkanulah tubuh saya
00:22:18
ini berubah menjadi sosis busuk. Kalau
00:22:20
saya berdusta biarlah langit menghukum
00:22:22
saya sekarang juga.
00:22:25
Langit tiba-tiba mendung dan petin
00:22:27
menyambar Bu Reni mengubahnya menjadi
00:22:29
sosis busuk.
00:22:42
Astagfirullahalazim. Dia benar-benar
00:22:44
berubah jadi sosis busuk. Itulah azab.
00:22:47
Azab bagi orang-orang yang berdusta dan
00:22:49
menipu masyarakat. Tuhan tidak pernah
00:22:51
tidur. Dia melihat segalanya. Yeah.