00:00:00
Oke, kita belajar sejarah ilmu ekonomi
00:00:02
dan kayaknya gua enggak perlu
00:00:03
nulis-nulis dan pinggah gua mulai sakit
00:00:06
karena umur gua udah segini, gua
00:00:08
mendongeng aja ke teman-teman di sisa
00:00:10
waktu yang ada
00:00:13
[Musik]
00:00:20
gitu. Kata ekonomi itu berasal dari kata
00:00:23
apa, Teman-teman? Ada yang mau tahu? Ada
00:00:25
yang mau mencoba menjawab?
00:00:32
Hm. Ada yang pernah dengar istilah
00:00:34
ekonomi itu berasal dari mana? Come on.
00:00:36
Kalian mahasiswa ekonomi
00:00:43
loh. Dari mana kata ekonomi
00:00:55
berasal? Yalah. Seenggaknya kalian kek
00:00:57
ya, CPT, Google
00:01:01
kek. Benarannya enggak ada yang
00:01:06
tahu. Eh, ekonomi itu dari kata
00:01:09
oikonomia itu artinya mengatur rumah
00:01:11
tangga dibuat sama
00:01:14
Aristoteles yang waktu itu mulai ngasih
00:01:17
keilmuan sederhana gimana sih kita
00:01:19
ngatur pemasukan dan pengeluaran dan
00:01:21
mengelola rumah tangga kita.
00:01:23
Nah, tapi jauh sebelum Aristoteles
00:01:25
mendefinisikan ekonomi, kegiatan ekonomi
00:01:27
itu sudah dilakukan oleh manusia yaitu
00:01:30
barter, pemenuhan kebutuhan dan lain
00:01:33
sebagainya dalam scop yang sangat
00:01:36
sederhana gitu. Dari memburu dan meramu,
00:01:39
lama-lama berkembang, lama-lama sudah
00:01:40
enggak bisa barter lagi, orang tambah
00:01:41
banyak, barang tambah banyak, akhirnya
00:01:43
muncullah yang namanya uang atau alat
00:01:46
tukar. yang sempat di kuliah sebelumnya
00:01:47
gua bilang alat tukar itu adalah produk
00:01:50
komunikasi karena kesepakatan bersama.
00:01:53
Akhirnya kertas itu kita sepakati
00:01:55
sama-sama uang ya kan. Nah
00:01:57
gitu. Nah ketika sudah jamaah
00:01:59
Aristoteles itu berkembang, ekonomi
00:02:01
terus berkembang nih teman-teman.
00:02:02
ekonomi Islam, ekonomi lain sampai pada
00:02:06
akhirnya, long story short, tahun
00:02:10
1775 atau
00:02:12
776,
00:02:14
seorang cendikiawan bernama Adam Smith
00:02:16
bikin buku yang namanya The World of
00:02:19
Nation yang mana itu jadi fondasi dasar
00:02:22
ilmu ekonomi modern saat ini gitu.
00:02:26
yang dia mengatakan bahwa salah satu
00:02:28
faktor penting dalam perputaran ekonomi
00:02:30
itu ya produksi ya tenaga kerja gitu.
00:02:33
Kalau semua individu itu selalu berpikir
00:02:36
bagaimana uangnya lebih baik dan
00:02:37
kehidupannya lebih baik, maka masyarakat
00:02:39
yang harmonis akan terkumpul. Jadi
00:02:42
selama kita berpikir kayak gimana,
00:02:43
enggak perlu kita mikirin orang lain,
00:02:45
enggak perlu kita mikirin negara,
00:02:46
mikirin diri kita aja sendiri. Dan
00:02:48
setiap diri kita
00:02:49
benar-benar serius untuk mikirin diri
00:02:51
kita sendiri, maka masyarakat ideal itu
00:02:54
akan tercipta, gitu.
00:02:56
Itu yang dipikirkan sama Adam Smith
00:02:57
waktu itu. Dan negara itu ya udah jadi
00:02:59
naik watcher aja, jadi penjaga malam
00:03:01
aja, enggak perlu intervensi banyak
00:03:02
kebijakan. Biarkan invisible hand
00:03:05
bekerja. Pernah dengar istilah invible?
00:03:08
Itulah yang namanya mekanisme pasar,
00:03:09
permintaan dan penawaran. Jadi enggak
00:03:11
perlu diintervensi, biarkan pasar
00:03:13
bersaing sempurna.
00:03:15
Lalu muncullah satu abad kemudian
00:03:18
seorang yang bernama Carl
00:03:22
Marx ya kan yang sering banget kalau
00:03:25
namanya mahasiswa baru masuk kampus itu
00:03:27
kalau enggak kiri enggak oke gitu.
00:03:30
Ditanya dikit, "Wah, Marx bilang ini,"
00:03:32
gitu, "Gua Marxis ya, gua baca das
00:03:36
Kapital nih, gua baca komunis manifesto
00:03:38
nih ya." Ini menurut mereka Karmar itu
00:03:40
bukan tokoh mainstream padahal ya segitu
00:03:42
mainstreamnya gitu. Pas lu udah gede, oh
00:03:45
ya kayak gitu. Nah, kan Marx ini
00:03:47
sebenarnya enggak bisa seutuhnya
00:03:48
dibilang ekonom ya. Dia seorang filsuf.
00:03:51
Dia hidup di namanya Marsman ya. Nah, si
00:03:55
Carl Mars ini bilang, "Ah, salah nih."
00:03:57
Well of nation-nya Adam Smith nih. Well
00:03:59
of nation-nya Adam Smith itu melahirkan
00:04:01
sebuah modus produksi yang namanya
00:04:03
capitalism. Uang sebanyak-banyaknya,
00:04:06
untung sebanyak-banyaknya, modal
00:04:07
sedikit-sedikitnya memeras tenaga kerja
00:04:09
yang kerjanya sampai 18 jam sehari.
00:04:12
Labor itu tidak diperhatikan. Maka
00:04:14
muncullah das kapital dan mengkritik
00:04:15
capitalism hasil dari pemikiran well of
00:04:17
nation itu sendiri. Yang mana sebenarnya
00:04:19
di well of nation itu enggak ada kata
00:04:21
kapitalism. Kapitalism itu kata yang
00:04:23
dibuat Mars. Mengkritik pemikiran
00:04:25
seperti itu, mengutamakan kapital,
00:04:27
menekan pekerja. Nah, ternyata dampaknya
00:04:29
segitu besar. BTW, Karl Marx itu sendiri
00:04:32
enggak pernah jadi pekerja, Teman-teman.
00:04:33
Dia hidup oleh
00:04:35
kapitalism. Dibiayain temannya siapa
00:04:37
namanya? Ada yang
00:04:39
tahu? Fred Engles. Yang orang kaya. Marx
00:04:43
ini enggak mau kerja, dia penginnya
00:04:44
nulis aja. Ya udah. Tentang bagaimana
00:04:47
nasib pekerja. Dan itu berdampak sekali.
00:04:50
Berdampak sekali.
00:04:52
akhirnya terus
00:04:54
berkembang pada tahun segitu juga selain
00:04:57
selain Adam Smith banyak tokoh-tokoh
00:05:00
lain kayak misalnya Ricardo, David
00:05:03
Ricardo atau beberapa lain yang
00:05:06
punya tesis yang sama soal ekonomi. Nah,
00:05:09
lonjakan terbesar e maksud gua perubahan
00:05:11
terbesar itu terjadi tahun
00:05:14
1929 sampai 1930-an. Ada yang tahu?
00:05:19
Karena dari sisi ekonomi global. Betul.
00:05:21
Betul. Karena depresi ekonomi yang
00:05:24
terjadi tahun 29. Tahu kalian pernah
00:05:26
nonton film Great GB?
00:05:29
Waduh, Kang. Oh, gua lupa film itu 2013,
00:05:33
Bos. Kalian tahu Hype 1920-an enggak
00:05:36
sih? Orang ee yang partti-parti mabok
00:05:39
partti mabok gitu?
00:05:40
IP. IP, Bu. IP apa? Hipi gitu. Hipi. Oh,
00:05:46
bukan. Hipi itu tahun 0-an. Jadi tahun
00:05:49
20-an itu Amerika itu lagi American
00:05:51
Dreams banget. Tiap pagi malam sore ada
00:05:53
ada filmnya di Babylonia apa kalau
00:05:55
enggak salah di Netflix. Intinya mereka
00:05:57
party terus-terusan karena mereka kaya.
00:05:59
Dulu buruh cuci punya stok, punya saham.
00:06:02
Sampai akhirnya terjadilah yang namanya
00:06:04
great depresi. Itu jadi pembahasan yang
00:06:06
lain. Karena udah enggak bisa nih orang
00:06:08
balikin investment orang, stok orang
00:06:11
segala macam. jatuhlah ke ekonomi itu.
00:06:12
Di situlah muncul sebuah teori yang
00:06:15
sangat terkenal dan jadi landasan teori
00:06:17
ekonomi makro sekarang. Apa itu,
00:06:19
Teman-teman? Teori K bukan, Mas? Mmm,
00:06:23
sedikit
00:06:24
lagi eh semester 4, semester 6 pasti
00:06:27
tahulah.
00:06:30
Ini namanya Theory Kenesian yang dibuat
00:06:34
yang dibuat sama John Miner Kanes dalam
00:06:38
bukunya The General Theory. Nah, dia ini
00:06:40
mengkritik banyak sekali pemikiran
00:06:42
ekonom klasik waktu itu. Dia bilang
00:06:45
ekonom klasik ini pada ngacau semuanya
00:06:47
kat jadi menurut ekonom klasik
00:06:50
era-eranya ee Adam Speed ke atas
00:06:53
pengangguran itu enggak ada, Bos.
00:06:56
yang ada tuh orang yang lagi enggak mau
00:06:58
bekerja karena belum dapat gaji yang
00:07:00
sepadan dan segala macam. Mak akhirnya
00:07:02
semua orang di situ, semua ekonomi
00:07:04
klasik melihat kalau tenaga kerja itu
00:07:06
ada yang menganggur karena mereka belum
00:07:07
mendapatkan penawaran dan over. Proposal
00:07:10
yang pas akhirnya gua menganggur. Itu
00:07:12
menurut menurut teori ekonomi klasik
00:07:15
karena pada akhirnya mereka juga akan
00:07:18
bekerja ketika permintaan dan penawaran
00:07:20
itu ketemu gitu. Nah, menurut John Mk
00:07:23
menurut Skin enggak gitu, Bos. Enggak
00:07:25
gitu ini goblok ini kata dia kayak
00:07:26
Timoti 6 ya kan kalau ngomong ah itu Kis
00:07:30
ngomong bodoh ini kata dia. Kalian
00:07:33
bangun tidur main GTA kata dia kan naik
00:07:37
LC gizi kalian gitu. Nah tapi John Miner
00:07:40
tentu enggak kayak gitu ya. Dia bilang
00:07:41
enggaklah. Kata dia ada kok orang yang
00:07:43
memang pengangguran karena memang enggak
00:07:45
ada lapangan pekerjaannya gitu.
00:07:48
Dan ternyata terbukti memang itu. Terus
00:07:51
M juga
00:07:54
bilang teori ekonom klasik yang bilang
00:07:56
penawaran itu pasti akan selalu
00:07:58
terbunuhi sama permintaan. Enggak akan
00:08:00
ada barang yang enggak akan habis. itu
00:08:02
juga keliru. Ada loh masanya barang itu
00:08:05
emang enggak laku. Tapi menurut ekonom
00:08:07
klasik barang itu pasti akan laku cepat
00:08:10
atau
00:08:11
lambat dan dalam 100 tahun pasti akan
00:08:13
laku. Terus K bantah lagi. Ya, we gonna
00:08:16
die kata
00:08:18
dia. Kalau mikirnya sejauh itu ya kita
00:08:20
semua juga pada akhirnya akan mati gitu
00:08:22
tanpa pernah melihat barang yang laku
00:08:24
barang itu laku atau tidak. Jadi banyak
00:08:26
sekali teori-teori ekonom klasik yang
00:08:28
dia patahin fundamentalnya itu pun dia
00:08:30
perbaharui dengan sangat baik. Salah
00:08:32
satunya yang paling terkenal ya
00:08:34
permintaan agregat. Dia ngitung PDB, dia
00:08:36
ngitung, "Oh, enggak bisa kita cuma
00:08:37
ngelihat dari penawaran. Kita juga harus
00:08:38
ngelihat agregat permintaannya,
00:08:40
pemenuhan lapangan pekerjaannya. Kita
00:08:42
harus lihat oh pemerintah itu perlu
00:08:44
intervensi loh. Enggak bisa seluruhnya
00:08:46
dikasih ke parket atau seluruhnya
00:08:48
dikasih ke pasar. Misalnya kalau ada
00:08:51
resesi kayak gini, depresi kayak gini,
00:08:52
pemerintahnya harus turun tangan, harus
00:08:54
ngasih insentif, harus ngasih BLT, harus
00:08:57
membuka lapangan pekerjaan supaya orang
00:08:59
bekerja, supaya ada duit yang mutar.
00:09:01
Itulah fungsi spending dari pemerintah
00:09:03
dan itu berhasil untuk mengatasi yang
00:09:06
namanya Great Depression tahun
00:09:11
1929 yang pada akhirnya ada Perang Dunia
00:09:14
Kedua dan semuanya berhasil. Ada yang
00:09:17
pernah dengar
00:09:18
ini belum?
00:09:23
Oke. Nah, sampai sini ada pertanyaan
00:09:28
enggak? Kalian paham enggak yang gua
00:09:30
ceritain nih? Paham ya? Kalau enggak
00:09:33
paham, tolong nanya yang paling paling
00:09:36
receh pun enggak apa-apa, Bang.
00:09:37
Permintaan apa, penawaran apa? It's
00:09:40
ok, aman. Biar biar enak, biar ngerti
00:09:43
gitu. Ada istilah yang gua sudah coba
00:09:45
buat istilahnya sederhana ya, tapi
00:09:47
kalaupun belum ngerti enggak apa-apa
00:09:48
kita jelasin lagi
00:09:51
gitu. Karena kan kali ini di sini enggak
00:09:53
akan dapat nilai, enggak akan dapat PR,
00:09:55
enggak akan dapat tugas kan. Setelah ini
00:09:56
berlalu ya kehidupan kita masing-masing
00:09:58
berlalu begitu aja juga kan. Jadi monggo
00:10:02
kalau enggak gua
00:10:05
terusin. Oke gua terusin dulu ya.
00:10:08
sampai tahun 1970 semua orang akhirnya
00:10:11
berkiblatlah pada general teorinya
00:10:14
Jermainer Kin ini tapi akhirnya dunia
00:10:16
dihadapi satu masalah lagi teman-teman
00:10:18
namanya itu
00:10:21
stakflasi jadi
00:10:23
dalam beberapa keadaan enggak mungkin
00:10:25
deh yang namanya angka inflasi dan
00:10:27
pengangguran itu beriringan itu enggak
00:10:29
mungkin karena gini dalam teorinya
00:10:31
inflasi itu ada kurva Philips namanya
00:10:33
dalam jangka pendek semakin tinggi
00:10:35
inflasi maka semakin
00:10:38
semakin rendah angka pengangguran karena
00:10:40
uang yang beredar itu semakin banyak.
00:10:41
Jadi lapang pekerjaan itu semakin
00:10:43
terbuka. Begitu sebaliknya. Nah, stak
00:10:45
flasi itu keadaan pengangguran tinggi,
00:10:47
inflasinya juga tinggi. Bingung pakai
00:10:49
teorinya K ini enggak bisa pakai method
00:10:52
Kenesian ini enggak bisa. Akhirnya ada
00:10:55
satu metode lagi yang udah lama itu
00:10:57
sebenarnya orang paham tapi enggak
00:10:59
dipakai namanya
00:11:01
neoliberalism. J penggagasnya Freedman
00:11:04
sama Hayek. Ada buku namanya The Road of
00:11:06
Serdom. Nah, neoliberalism ini lebih
00:11:09
parah lagi daripada ekonom klasik nih.
00:11:11
Dia bilang, "Ya udah, pemerintah tuh
00:11:12
benar-benar enggak boleh campur tangan
00:11:14
sama market. Pasar itu memang harus
00:11:17
dibuat asis gitu loh. Dan kalaupun ada
00:11:20
halh yang negatif yang timbul dari
00:11:23
mekanisme pasar, ya itulah konsekuensi
00:11:26
dari market yang bekerja gitu. Memang
00:11:28
akan ada disparitas, tapi kuenya akan
00:11:30
membesar gitu. Makanya harus ada privat,
00:11:32
makanya pemerintah harus melakukan
00:11:34
privatisasi serahkan aja sama swasta.
00:11:36
Itulah yang terjadi. Dan ternyata
00:11:38
stakulasi ya langsung ataupun tidak
00:11:40
langsung, besar ataupun kecil itu
00:11:42
terpengaruh sama hal tersebut dan memang
00:11:44
selesai. Nah, orang makin bingung jadi
00:11:46
siapa yang benar dua-duanya itu
00:11:48
menyelesaikan masalah loh gitu.
00:11:51
Nah, sampai akhirnya muncul lagi yang
00:11:53
tadi gua sempat sembuh eh long story
00:11:55
short yang sempat singgung behavior
00:11:57
behavioral economics yang membuktikan
00:12:00
bahwa setiap keputusan ekonomi itu tidak
00:12:02
terjadi secara rasional sampai tahun
00:12:04
2008 ketika ekonom e ketika ekonomi
00:12:07
Amerika jatuh nih gara-gara
00:12:09
gara-gara kalian pernah nonton ini
00:12:11
enggak sih ee The Big Shot? Ada yang
00:12:15
pernah
00:12:17
pernah dikit pernah dikit. Nah, itu itu
00:12:19
satu-satunya PR kalian. Kalian harus
00:12:21
nonton BigST dan kalau misalnya kalian
00:12:24
ada istilah yang kalian enggak pahami,
00:12:25
kalian DM gua. Dari situlah kalian akan
00:12:28
mencintai mata kuliah ini dan mencintai
00:12:31
jurusan ini. Karena keren banget.
00:12:35
Serius. Dan di situ ada Margot
00:12:38
Robby, ada Brad
00:12:41
Pitt. Brad Pitt. Everyone love Brad
00:12:44
Pitt. Braditt. Iya. Ada banyaklah,
00:12:47
banyak aktor-aktor gede, ada Rian
00:12:50
Gosling, Steve Carol. Jadi salah satu
00:12:52
film terbaik yang pernah gua tahu. Nah,
00:12:54
kejatuhan ekonomi Amerika karena subme
00:12:57
suprime mortgage
00:12:59
karena default credit property dan lain
00:13:02
sebagainya itu crash jatuh. Nah,
00:13:05
akhirnya method yang dipakai ya kembali
00:13:07
government spending kinesian yang
00:13:09
menyelamatkan ekonomi tahun 29 lagi.
00:13:12
Artinya apa? Artinya ekonomi, ilmu
00:13:15
ekonomi itu bukan teori pasti,
00:13:17
Teman-teman. Sifatnya analisis, gitu.
00:13:20
Menyesuaikan konteksnya, menyesuaikan
00:13:22
situasinya, menyesuaikan masyarakatnya.
00:13:25
Dan kompleksitas yang rumit ini, yang
00:13:27
besar ini, itu harus dihitung dengan
00:13:30
benar-benar presisi supaya tidak salah.
00:13:32
Makanya ngomong ekonomi itu tidak akan
00:13:34
bisa selalu populer. Misalnya kita tahu
00:13:37
BLT itu kebijakan yang buruk. Secara,
00:13:39
secara teori itu kita pahami ah BLT ini
00:13:41
buruk. Tapi dalam realitas itu
00:13:43
dibutuhkan supaya menstipulus masyarakat
00:13:46
untuk punya konsumsi. Karena kalau
00:13:48
masyarakat enggak di stimulus nih untuk
00:13:50
punya konsumsi, maka uang tidak
00:13:53
berputar. Oke, to be fair sekarang makan
00:13:56
makan siang gratis atau makan bergizi
00:13:58
gratis apapun namanya itu enggak bisa
00:14:00
cuma kita lihat sebagai makan siangnya
00:14:02
doang. Tapi uang yang tidak dipakai
00:14:05
untuk makan siang itu akhirnya memutar
00:14:06
roda perekonomian. Konsepnya kan begitu.
00:14:10
Tapi kalau teorinya kan begitu, tapi
00:14:13
kalau realitasnya tidak dilakukan dengan
00:14:15
baik dan akhirnya ada program yang
00:14:17
memang sudah membebani APBN kita, tapi
00:14:19
ternyata orang tua masih harus beli
00:14:22
makanan karena makanan yang dikasih
00:14:23
misalnya busuk, nah itu berarti tidak
00:14:26
berdampak dengan ekonomi
00:14:28
kita. Seperti itu. Itulah sejarah dalam
00:14:32
ilmu ekonomi dan penerapannya sendiri
00:14:35
dalam kebutuhan sehari-hari kita. Kalian
00:14:38
tahu kenapa harga masker mahal? waktu
00:14:40
COVID
00:14:43
karena ee karena jangan pasar mal dan
00:14:47
market-market lainnya, Mas. Akhirnya ee
00:14:49
investor atau enggak orang yang
00:14:51
investasi ke ee hal yang pasti,
00:14:54
investasi yang pasti atau enggak
00:14:55
investasi ke yang sudah terjadi nih
00:14:58
sejak beberapa periode atau tahun-tahun.
00:15:00
Harga masker. Oh, harga masker. Masker
00:15:03
masker waktu kebutuhan kebutuhan.
00:15:07
Betul ya. Karena itu elastisitas atau
00:15:10
kurva permintaan dan penawaran. Hukum
00:15:12
penawaran itu adalah kita akan selalu
00:15:13
belanja, kita akan selalu menjual barang
00:15:15
ketika harganya tinggi
00:15:16
sebanyak-banyaknya. Hukum permintaan
00:15:18
adalah kita akan membeli barang ketika
00:15:20
harga itu benar-benar bisa kita capai
00:15:23
seoptimal-optimalnya. Dan ketika harga
00:15:25
semakin naik dan barang itu punya
00:15:27
substitusi
00:15:29
misalnya, maka konsumen akan berpindah
00:15:31
ke barang yang lain. Tapi kalau
00:15:33
kondisinya inelastis kayak masker
00:15:34
kemarin karena enggak ada substitusinya,
00:15:36
mau lu ngomong moralitas sepanjang
00:15:38
apapun ngomong tolonglah orang baik bla
00:15:40
bla bla bla tetap aja masker dijual
00:15:42
Rp80.000, Rp100.000 orang akan beli.
00:15:45
Karena inelastis, karena enggak ada
00:15:46
penggantinya, enggak ada substitusinya.
00:15:49
Segitu fair-nya ekonomi. Bukan segitu
00:15:51
fairnya ya, segitu blak-blakannya
00:15:53
ekonomi. Pakeng ketika lu masukin
00:15:55
ceramah nojujutsu ya kan satu video di
00:15:58
YouTube atau 10 trad di Twitter itu
00:16:00
enggak ngaruh. Tetap aja orang jualan
00:16:02
itu, tetap aja orang beli itu, tetap aja
00:16:05
masker itu laku di zaman itu. Gimana
00:16:07
caranya berpengaruh? Caranya adalah ada
00:16:09
substitusi yang namanya masker kain yang
00:16:11
dibuat sendiri. Mulai harga masker
00:16:13
normal karena orang nyimbun.
00:16:16
Nah, begitulah ekonomi bekerja,
00:16:18
Teman-teman. Misalnya kayak kelangkaan
00:16:19
minyak goreng beberapa tahun yang lalu,
00:16:22
para penjual minyak goreng itu sudah
00:16:24
beli minyak goreng harga Rp20.000. Nah,
00:16:26
pemerintah bikin batas nih, maksimal
00:16:28
boleh dijual Rp1.000. Apa yang dilakukan
00:16:30
penjual?
00:16:32
Nimbun. Itulah itulah cara ekonomi
00:16:35
bekerja, mekanisme pasar bekerja.
00:16:37
Ngapain gua jual? Gua belinya Rp20.000.
00:16:40
Itulah peran penting pemerintah gitu loh
00:16:43
dalam menjaga stabilitas ekonomi. Kalau
00:16:45
pemerintahnya enggak benar, enggak
00:16:47
pintar, itulah yang
00:16:49
terjadi. Udah jelas ada masalah dalam
00:16:53
pasar minyak goreng kita malah
00:16:56
ngejualnya
00:16:59
14.000. Akhirnya apa? Akhirnya makin
00:17:01
banyak transaksi gelap yang terjadi sama
00:17:03
kayak
00:17:06
rokok. Ada yang bisa ngejelasin ke gua
00:17:08
masalah rokok di Indonesia?
00:17:10
Masalah ya, Mas. Iya. Gimana tuh? Kan
00:17:12
kalau yang resmi itu siapa? Kalau yang
00:17:15
resmi sekarang kayak segala macam itu
00:17:17
kan harganya tuh makin lama makin
00:17:19
banyak, Mas, ya. He. Nah, justru
00:17:20
sekarang tuh ada alternatif dari
00:17:22
petani-petani yang jual kayak semuis dan
00:17:26
segala macam. Itu petani sendiri yang
00:17:28
jual? E bukan sih, maksudnya kayak tanpa
00:17:30
dibuka gitu maksudnya langsung ke
00:17:33
konsumennya tanpa melalui pemerintah. Lu
00:17:35
pernah beli itu? Pernah. Sampai sekarang
00:17:38
masih?
00:17:39
Tapi beneran kan lu beli akhirnya kan ya
00:17:42
karena
00:17:45
sebenarnya solusinya adalah lu berhenti
00:17:47
merokok bukan beli yang murah bukan beli
00:17:50
yang ilegal itu rokok
00:17:52
ilegal. Nah itu. Tapi the fact the
00:17:54
realitasnya terjadi kayak gitu. Nanti
00:17:56
nama lu gosensor mana? Nanti suaranya
00:17:59
itu jadi kayak suara helium gitu
00:18:01
loh. Nah itu terjadi. Apakah ee Pak
00:18:05
Husein salah?
00:18:07
Tidak. Tidak. Iya, bisa dibilang secara
00:18:09
hukum ya salah mengkonsumsi rokok
00:18:11
ilegal. Tapi ya itulah pasar bekerja
00:18:13
kan. Sementara rasanya sama
00:18:15
aja. Akhirnya siapa yang rugi?
00:18:17
Masyarakatnya rugi, produsen rokoknya
00:18:20
rugi. Yang untung siapa? Ya, pelaku
00:18:23
ilegal ini. Negara pun rugi karena
00:18:25
kebijakan yang tidak tepat sasaran. Nah,
00:18:27
segitu rumitnya ketika kita ngebahas
00:18:29
ekonomi suatu negara. Makanya ketika
00:18:31
Menteri Keuangan Satu Negara lebih
00:18:33
banyak mengambil keputusan yang populis
00:18:35
ketimbangan populis, berarti ada masalah
00:18:36
di
00:18:38
situ. Orang kan dukung nih harga rokok
00:18:41
semakin tinggi supaya orang semakin
00:18:43
tidak berhenti. Apakah si berhenti?
00:18:45
Tidak. Dia cari rokok ilegal. Dan orang
00:18:48
seperti ini ada jutaan di luar Pulau
00:18:50
Jawa ini. Betul. Di Sumatera apalagi
00:18:53
kalian kalau ke Sumatera sekarang enggak
00:18:54
ada kalian nemuin rokok-rokok
00:18:57
dari jarum, gudang, garam, Sampurna.
00:19:00
Enggak ya rokok-rokok yang disebut tadi
00:19:02
Lukman, Smith dan lain sebagainya.
00:19:06
Iya kan?
00:19:08
Ya, akhirnya orang mencari substitusinya
00:19:10
lebih murah bukan menyesuaikan
00:19:12
kebutuhannya gitu. Dan ini menghancurkan
00:19:15
ekonomi juga dari dalam. Orangnya juga
00:19:17
enggak berhenti merokok. Enggak pernah
00:19:19
gua ketemu ada karena cukai rokok naik.
00:19:21
Orang yang jadi berhenti merokok tuh
00:19:22
enggak ada.
00:19:24
Karena selalu karena hukum penegakan
00:19:27
hukum di tempat kita di negara yang
00:19:29
sangat kita cintai ini masih kurang
00:19:31
kuat. Jadi ini gua ajarin ke kalian ya.
00:19:34
Apalagi kalian nanti setelah kuliah atau
00:19:36
setelah jadi birokrat misalnya atau
00:19:38
pegawai. Pemilihan diksi itu jadi sangat
00:19:40
penting teman-teman. Gua bilang ee
00:19:43
penegakan hukum di tempat kita masih
00:19:45
busuk. Nah, bisa jadi masalah. Tapi
00:19:47
ketika gua bilang penegakan hukum itu
00:19:49
kurang kuat, wah enggak apa-apa dia
00:19:51
enggak head speech padahal sama.
00:19:55
Ini gua random banget kan dan itu
00:19:57
benar-benar terjadi. Gua sering bilang,
00:19:59
"Lu mau ngatain orang bodoh itu kan
00:20:00
kasar. Eh, bego." Iya, benar kasar ya.
00:20:03
Tapi ya kita menghadapi masalah ini
00:20:05
keterbatasan intelektualitas gitu. Nah,
00:20:08
itu artinya sama tapi orangnya enggak
00:20:09
akan
00:20:10
tersinggung. Nah, itulah Indonesia ini
00:20:13
termasuk aturan regulasi seperti ini
00:20:15
gitu. Dan itulah ekonomi bekerja,
00:20:17
masalah rokok. Ada ada yang bisa ngasih
00:20:19
contoh masalah lain, study case yang
00:20:22
lain? HP, Mas. HP kenapa? E yang kemarin
00:20:25
iPhone 11. Hah? Kan kemarin kebijakan
00:20:28
PKD itu sempat ditahan tuh berapa lama.
00:20:31
Akhirnya tuh banyak mafia-mafia yang apa
00:20:34
yang diuntutin barang ke Indonesia
00:20:36
dengan harga yang ganas
00:20:38
bakar di atas harga SRP mereka jual
00:20:42
berapa lu beli juga tuh? Apa e headphone
00:20:45
lu 16 loko lu
00:20:48
Smith. Mantap betul.
00:20:51
Lu beli juga itu? Kalau jujur kalau gua
00:20:53
beli yang pasti, Mas.
00:20:56
Oh, tunggu.
00:20:59
Sori resi di sini karena gua kan emang
00:21:01
jualan dan dapat diskon.
00:21:04
Untuk HP lu bisa
00:21:06
tuh beli iPhone 16 Pro atau 16 yang
00:21:10
harganya pasti di atas R jutaan. Rokok
00:21:14
lu
00:21:15
sid. Astaga.
00:21:19
Oke, itu contohnya benar juga tuh.
00:21:20
Karena karena TKDN akhirnya ya tetap aja
00:21:23
enggak ngurangin orang untuk beli iPhone
00:21:25
16 Pro-nya. Dan akhirnya apa? Akhirnya
00:21:27
orang pergi ke Singapura. Itu kan bukan
00:21:29
keada bukan dan lucunya lu punya iPhone
00:21:33
16 Pro ketika itu dilarang itu bukan
00:21:35
sesuatu yang
00:21:38
ilegal. Kan lucu ya. Itu bukan kegiatan
00:21:42
yang ilegal. Misalnya gua ke Singapura
00:21:43
nih waktu itu dilarang gua beli
00:21:44
iPhone-nya gua pakai untuk diri gue
00:21:46
legal aman gua daftar email di bea cukai
00:21:48
selesai berapa potensial
00:21:50
loss? Jadi jangan TKDN misalnya 40%. Wah
00:21:54
secara nomenklatur secara nama secara
00:21:57
judul bagus banget
00:21:58
nih. Harus lokal 60% 40% segala macam
00:22:03
dalam
00:22:04
praktiknya. Iya. Ngambil barang dari
00:22:06
minance China dirakit di sini dibilang
00:22:08
itu barang kita dijual lima kali lipat
00:22:11
lebih mahal.
00:22:13
Karena TKDN sementara barang-barang yang
00:22:15
bagus enggak bisa kita ambil karena
00:22:16
bukan
00:22:17
TKDN. Dan akhirnya orang malah memilih
00:22:20
barang bagus dibeli ke mana lagi?
00:22:23
Singapura. Jadi Singapura Singapura tuh
00:22:26
kaya karena kita tuh ada lagi satu
00:22:29
negara lagi yang kaya karena kita.
00:22:31
Kamboja bos. Iya.
00:22:36
Lihat Rollsroyce beredar di Jakarta itu
00:22:38
bukan hal
00:22:40
yang gampang. Di Kamboja keluar rumah lu
00:22:43
lihat itu ah duit-duit kita
00:22:46
itu. Nah, inilah karena karena apa?
00:22:49
Karena dalam menyusun ekonomi polisi
00:22:52
kita itu masih
00:22:53
populis. Ah, secara moral kayak gimana
00:22:55
ya benarnya ya? Ee ee biar biar ini
00:22:59
kayak gimana ya? Enggak, enggak, enggak,
00:23:00
enggak secara teknokratis atau akademis
00:23:03
gitu loh dalam melakukan kajian, dalam
00:23:06
membuat sebuah keputusan yang penting
00:23:08
lini massa senang gitu. Yang penting
00:23:10
kelihatan pro rakyat entah rakyat yang
00:23:13
mana yang
00:23:13
diproit. Yang penting secara kalau
00:23:16
mahasiswa nilainya ini berpihak padahal
00:23:20
ya masalah yang ditimbulkan ya seperti
00:23:22
itu tadi. Dan dua-duanya kalau
00:23:25
dinarasikan di sosial media itu
00:23:26
kebijakan yang bagus. naikin cukai rokok
00:23:29
untuk menghentikan perokok, naikin TKTN
00:23:31
untuk industri dalam negeri. Dan
00:23:33
hasilnya this is it.
00:23:38
Iya. ekonomi kita juga nanti.