Dunia Sedang Menunggu

00:03:32
https://www.youtube.com/watch?v=N3LB9W8ZCjE

Résumé

TLDRJulian Assange, pendiri Wikileaks, menunjukkan keberanian dengan mengenakan kaos bertuliskan 'Stop Israel' di festival film, menyoroti ketidakadilan di Gaza. Meskipun bukan Muslim, ia berani bersuara lebih tegas daripada banyak pemimpin Muslim. Ini mengajak umat Islam untuk bersatu dan bertindak melawan kezaliman, bukan hanya mengandalkan kutukan di media sosial. Keberanian Assange menunjukkan bahwa membela kebenaran adalah soal hati nurani, bukan agama atau bangsa.

A retenir

  • 📰 Julian Assange adalah pendiri Wikileaks.
  • 👕 Ia mengenakan kaos 'Stop Israel' di festival film.
  • 💪 Keberaniannya menyoroti ketidakadilan di Gaza.
  • 🌍 Tindakan Assange lebih tegas daripada banyak pemimpin Muslim.
  • 🤝 Umat Islam diajak untuk bersatu melawan kezaliman.
  • 📢 Kutukan di media sosial tidak cukup untuk menghentikan kezaliman.
  • ⚖️ Kekuatan politik global diperlukan untuk menghentikan kezaliman.
  • 🕌 Khilafah dianggap sebagai solusi dalam ajaran Islam.
  • ❤️ Keberanian adalah soal hati nurani, bukan agama atau bangsa.
  • 🤔 Apa yang kita tunggu untuk bertindak?

Chronologie

  • 00:00:00 - 00:03:32

    Julian Assange, pengasas Wikileaks dan wartawan penyiasat dari Australia, berani mendedahkan dokumen rahsia kerajaan dan menyoroti kejahatan di sebalik demokrasi. Walaupun bukan seorang Muslim, dia mengenakan baju bertulisan 'Stop Israel' di festival filem, menunjukkan keberanian yang lebih besar terhadap penindasan di Gaza berbanding pemimpin negara Islam. Ini menimbulkan persoalan tentang keberanian umat Islam untuk bersuara dan bertindak. Kezaliman Israel tidak akan berhenti dengan kutukan di media sosial atau bantuan kemanusiaan, tetapi memerlukan kekuatan politik global, yang dalam Islam dikenali sebagai khilafah. Assange menunjukkan bahawa keberanian melampaui agama dan bangsa, dan umat Islam perlu merenungkan tindakan mereka dalam menghadapi kezaliman.

Carte mentale

Vidéo Q&R

  • Siapa Julian Assange?

    Julian Assange adalah pendiri Wikileaks dan jurnalis investigatif asal Australia.

  • Apa yang dilakukan Julian Assange di festival film?

    Ia mengenakan kaos bertuliskan 'Stop Israel' untuk menyoroti kezaliman di Gaza.

  • Mengapa tindakan Assange dianggap berani?

    Karena ia bersuara tegas tentang keadilan meskipun bukan bagian dari komunitas Muslim.

  • Apa yang diharapkan dari umat Islam setelah tindakan Assange?

    Diharapkan umat Islam bersatu dan bertindak melawan kezaliman, bukan hanya mengandalkan kutukan di media sosial.

  • Apa yang dianggap tidak cukup untuk menghentikan kezaliman Israel?

    Kutukan di media sosial, bantuan kemanusiaan, dan negosiasi dianggap tidak cukup.

  • Apa solusi yang diusulkan untuk menghentikan kezaliman?

    Kekuatan politik global yang tegas dan menyeluruh, yang dalam istilah Islam adalah khilafah.

  • Apa inti pesan dari pernyataan ini?

    Keberanian untuk membela kebenaran adalah soal hati nurani, bukan agama atau bangsa.

Voir plus de résumés vidéo

Accédez instantanément à des résumés vidéo gratuits sur YouTube grâce à l'IA !
Sous-titres
id
Défilement automatique:
  • 00:00:00
    Saudara, nama Julian Assae mungkin tak
  • 00:00:04
    asing bagi eh kita ya, khususnya yang
  • 00:00:07
    mengikuti percaturan informasi global.
  • 00:00:10
    Ia adalah pendiri Wikileak, seorang
  • 00:00:12
    jurnalis investigatif asal Australia
  • 00:00:15
    yang berani membongkar dokumen-dokumen
  • 00:00:17
    rahasia negara dikuasa dan membukakan
  • 00:00:20
    mata dunia terhadap kejahatan
  • 00:00:21
    tersembunyi di balik bendera demokrasi
  • 00:00:24
    dan kebebasan. Dia bukanlah seorang
  • 00:00:26
    muslim, bukan juga bagian dari mereka
  • 00:00:29
    yang saat ini tengah tertindas di Gaza.
  • 00:00:31
    Ia juga bukan seorang ulama yang setiap
  • 00:00:34
    hari berbicara tentang keadilan lalu
  • 00:00:37
    menyerukan atau mendakwahkan amar maruf
  • 00:00:40
    nahi mungkar. Namun, Saudara, hari ini
  • 00:00:42
    ia
  • 00:00:43
    justru ee yang berdiri bangun dunia
  • 00:00:46
    mengenakan kaos bertulisan tegas Stop
  • 00:00:48
    Israel. Ya, kenakan kaos itu di festival
  • 00:00:51
    film K di tengah sorotan kamera
  • 00:00:54
    internasional di hadapan eh puluhan atau
  • 00:00:58
    bahkan mungkin ratusan selebriti dan
  • 00:01:00
    elite global. Julian AS menyuarakan
  • 00:01:03
    kebenaran yang bagi sebagian besar
  • 00:01:05
    pemimpin dunia ini hari justru dianggap
  • 00:01:08
    tahu. Nah, Saudara, apa yang membuat
  • 00:01:11
    kita terhenyak? Bukan hanya soal tulisan
  • 00:01:13
    di kaos itu, tapi soal keberanian
  • 00:01:16
    seorang yang notab nonmuslim yang justru
  • 00:01:20
    mengambil sikap lebih tegas terhadap
  • 00:01:22
    penjajahan kekejaman dan genoside yang
  • 00:01:24
    dilakukan oleh Israel dibanding dengan
  • 00:01:27
    sebagian pemimpin negeri-negeri Islam
  • 00:01:30
    itu sendiri. Nah, Saudara, dunia ini
  • 00:01:32
    hari sedang menunggu siapa sebenarnya
  • 00:01:34
    yang memiliki hati, akal, dan nyali. Dan
  • 00:01:36
    sungguh sangat menyakitkan ketika yang
  • 00:01:39
    justru menunjukkan keberani itu adalah
  • 00:01:41
    orang-orang yang tak memiliki hubungan
  • 00:01:43
    sama sekali darah, iman dan tanah air
  • 00:01:45
    dengan
  • 00:01:46
    Palestina. Sementara kita yang mengaku
  • 00:01:48
    satu umat, satu kiblat, dan satu
  • 00:01:50
    kehormatan justru terlalu sibuk
  • 00:01:52
    menimbang reaksi pasar, menghitung
  • 00:01:55
    risiko bisnis, dan takut kehilangan
  • 00:01:57
    pengaruh politik. Jika Julian Ase saja
  • 00:01:59
    mampu bersuara lantang setelah
  • 00:02:01
    bertahun-tahun diburu dan dipenjara,
  • 00:02:04
    maka apa alasan kita umat Islam untuk
  • 00:02:06
    terus berdiam diri? Dan apalagi yang
  • 00:02:09
    kita tunggu untuk bersatu dan melawan?
  • 00:02:11
    Apakah kita harus menunggu sampai tak
  • 00:02:13
    ada lagi yang tersisa di jalur gaza?
  • 00:02:17
    Ataukah sampai dosa diam kita tak lagi
  • 00:02:20
    bisa ditutup dengan doa? Nah, Saudara,
  • 00:02:23
    sudah saatnya kita harus ee sadar
  • 00:02:26
    sesadar-sadarnya bahwa kezaliman seperti
  • 00:02:29
    yang dilakukan oleh Israel di jalur Gaza
  • 00:02:33
    itu tak akan pernah berhenti dengan
  • 00:02:35
    hanya kutukan di media sosial. Tak cukup
  • 00:02:37
    pula dengan bantuan kemanusiaan dan tak
  • 00:02:40
    akan selesai hanya dengan negosiasi atau
  • 00:02:43
    resolusi. Tindakan kezam zalim zun
  • 00:02:45
    Israel itu hanya akan berhenti jika ada
  • 00:02:47
    kekuatan politik global yang mampu
  • 00:02:50
    menghentikannya secara nyata, tegas dan
  • 00:02:53
    menyeluruh. Dan satu-satunya kekuatan
  • 00:02:56
    global itu dalam istilah ajaran Islam
  • 00:03:00
    tak lain adalah khilafah islamiah. Nah,
  • 00:03:04
    Saudara, hari ini Julan Eseng sudah
  • 00:03:06
    menunjukkan kepada kita bahwa keberanian
  • 00:03:08
    itu bukan soal agama atau bangsa, tapi
  • 00:03:11
    sungguh ini hanya soal hati nurani dan
  • 00:03:14
    kesediaan untuk membela kebenaran meski
  • 00:03:17
    sendiri. Lalu bagaimana dengan kita yang
  • 00:03:20
    mengaku eh umat terbaik yang dilahirkan
  • 00:03:23
    untuk manusia? Khairu umah ukhrijat
  • 00:03:27
    linas.
  • 00:03:30
    Oh
Tags
  • Julian Assange
  • Wikileaks
  • Stop Israel
  • Gaza
  • keberanian
  • keadilan
  • umat Islam
  • kezaliman
  • politik global
  • khilafah