Tukang Sulap Sampah | PELESTARI

00:20:13
https://www.youtube.com/watch?v=bpIJecGLN_Q

Résumé

TLDRVideo ini membahas masalah sampah di Jakarta, dengan fokus pada inisiatif seorang warga bernama Sutarno. Jakarta menghasilkan sekitar 7,200 ton sampah sehari, kebanyakannya adalah sampah organik. Sutarno, yang tinggal di Sunter, Jakarta Utara, memulai pengelolaan sampah organiknya sendiri sejak 2008. Dia memisahkan sampah organik dari sampah lainnya dan mengolahnya menjadi pupuk padat dan cair serta eco-enzim. Awalnya seorang guru, Sutarno berhenti kerja pada 2015 untuk memberi fokus penuh pada pengelolaan sampah. Produk yang dihasilkan dari pengolahan termasuk pupuk yang dijual pada harga berpatutan dan digunakan untuk menanam pelbagai jenis tanaman yang boleh dimakan oleh keluarga beliau. Usaha beliau mendapat perhatian luas, dan dia telah dianugerahkan penghargaan Kalpataru pada tahun 2020. Inisiatif ini juga menyumbangkan kepada ketahanan pangan dan ekonomi masyarakat. Pengolahan sampah ini berkembang kepada urban farming di mana ruang kota seperti atap digunakan untuk menanam tanaman.

A retenir

  • 🌿 Jakarta menghasilkan 7,200 ton sampah sehari.
  • ♻️ Sutarno memulakan pengelolaan sampah sendiri pada 2008.
  • 🧑‍🏫 Sutarno berhenti menjadi guru untuk fokus pada sampah.
  • 🌱 Sampah organik diubah menjadi pupuk dan eco-enzim.
  • 🍅 Produk dari pupuk digunakan untuk tanaman makanan.
  • 💡 Usaha Sutarno mengarah kepada urban farming.
  • 🏆 Sutarno dianugerahkan Kalpataru pada 2020.
  • 🌍 Pengolahan sampah berkontribusi kepada ekonomi dan ketahanan pangan.
  • 🏢 Urban farming memanfaatkan ruang kota untuk bertani.
  • 👥 Masyarakat turut serta dalam pengelolaan dengan manfaat ekonomi.

Chronologie

  • 00:00:00 - 00:05:00

    Jakarta menyumbang 2.5 juta tan sampah pada 2021, menjadikannya ketiga teratas dalam penghasilan sampah di Indonesia. Setiap hari, sekitar 7,200 tan sampah dihasilkan, dengan 3,800 tan adalah sampah organik. Sutarno, penduduk Sunter, Jakarta Utara, merasakan pengelolaan sampah yang kurang efektif, memotivasi dia untuk mengolah sampah organik sejak 2008. Dia mula memilah sampah organik dan menemukan cara untuk mencegah bau dan tikus, lalu mempromosikan pengelolaan sampah di kalangan jiran.

  • 00:05:00 - 00:10:00

    Sutarno menggunakan tong komposter besar yang dapat digunakan oleh masyarakat menambah pendapatan dengan menjual hasil pupuk cair dan padat kepada masyarakat, serta melatih masyarakat untuk memproses sampah organik menjadi produk berharga. Masyarakat boleh mengambil hasil tanaman organik untuk kegunaan sendiri dan menjualnya. Aktiviti ini juga memberi dampak ekonomi yang positif kepada masyarakat sehingga Sutarno memutuskan untuk menumpukan pada hal ini setelah 2015.

  • 00:10:00 - 00:20:13

    Sutarno berhasil mengedukasi masyarakat di seluruh Indonesia tidak hanya sukses secara lingkungan tetapi juga dari segi ekonomi. Dengan pengolahan sampah yang berkesan, 9% dari keperluan sayur DKI Jakarta dapat dipenuhi, menunjukkan agrikultur bandar adalah penyelesaian kepada ketahanan makanan dan pengurangan sampah ke TPA. Penghargaan Kalpataru diterima Sutarno pada 2020 sebagai pengiktirafan kepada peran aktifnya dalam mempromosikan pertanian bandar berkelanjutan.

Carte mentale

Vidéo Q&R

  • Berapa banyak sampah yang dihasilkan Jakarta setiap hari?

    Sekitar 7,200 ton sampah dihasilkan setiap harinya di Jakarta.

  • Apa yang dilakukan Sutarno untuk mengelola sampah?

    Sutarno memisahkan dan mengolah sampah organik menjadi pupuk padat dan cair serta eco-enzim.

  • Bagaimana Sutarno memulai usahanya dalam pengelolaan sampah?

    Sutarno memulai dengan mengelola sampah di rumahnya sendiri sebelum mensosialisasikannya ke tetangga.

  • Apakah produk yang dihasilkan dari sampah organik?

    Produk yang dihasilkan adalah pupuk padat, pupuk cair, dan eco-enzim.

  • Berapa harga produk yang dihasilkan dari pengelolaan sampah oleh Sutarno?

    Pupuk padat dijual 10,000 per 3 kg, pupuk cair 20,000 per liter, dan eco-enzim 20,000 per 600 ml.

  • Apa saja tanaman yang ditanam Sutarno dari pupuk organik?

    Sutarno menanam buah-buahan seperti jeruk, jambu, dan sayuran untuk konsumsi pribadi.

  • Apa penghargaan yang diterima Sutarno untuk usahanya?

    Sutarno menerima penghargaan Kalpataru tingkat nasional pada tahun 2020.

  • Bagaimana masyarakat sekitar dapat memanfaatkan pengolahan sampah ini?

    Masyarakat dapat menggunakan pupuk hasil pengolahan untuk tanaman mereka dan menjual produk yang dihasilkan.

  • Apa dampak ekonomi dari pengelolaan sampah ini?

    Dampak ekonominya termasuk penjualan pupuk dan tanaman, serta pengurangan biaya pangan.

  • Apa yang dimaksud dengan Urban Farming dalam konteks ini?

    Urban Farming adalah pertanian di kota besar yang memanfaatkan ruang seperti atap dan sudut rumah untuk menanam tanaman.

Voir plus de résumés vidéo

Accédez instantanément à des résumés vidéo gratuits sur YouTube grâce à l'IA !
Sous-titres
id
Défilement automatique:
  • 00:00:06
    [Musik]
  • 00:00:15
    Tahukah kamu bahwa Jakarta menyumbang
  • 00:00:17
    2,5 juta ton sampah pada tahun 2021 dan
  • 00:00:22
    terbesar ketiga Sebagai penyumbang
  • 00:00:24
    sampah terbesar bagi Indonesia
  • 00:00:26
    [Musik]
  • 00:00:32
    setiap harinya sekitar 7.200 ton sampah
  • 00:00:36
    dihasilkan
  • 00:00:38
    sampah dengan klasifikasi sampah organik
  • 00:00:42
    yang seharusnya dapat dikelola menjadi
  • 00:00:44
    penyumbang terbanyak yaitu sekitar
  • 00:00:47
    3800 ton
  • 00:00:55
    [Musik]
  • 00:00:58
    data tersebut menunjukkan bahwa ada yang
  • 00:01:01
    tidak maksimal dalam pengelolaan sampah
  • 00:01:03
    di Jakarta
  • 00:01:09
    hal ini yang juga dirasakan oleh Sutarno
  • 00:01:12
    warga Sunter Jakarta Utara
  • 00:01:15
    pada umumnya kan Gang itu untuk buang
  • 00:01:19
    sampah kebiasaan buang sampah di Gang
  • 00:01:21
    itu
  • 00:01:22
    terlalu mudah kemudian got yang harusnya
  • 00:01:26
    untuk aliran air itu kami lihat waktu
  • 00:01:30
    itu banyak berbagai macam sampah yang
  • 00:01:32
    ada di got itu Nah ini kan satu hal yang
  • 00:01:37
    kok di kota besar seperti ini nah
  • 00:01:40
    keberhasilan itulah yang mendorong kami
  • 00:01:43
    untuk mencoba mengolah sampah
  • 00:01:52
    [Musik]
  • 00:02:04
    [Tepuk tangan]
  • 00:02:13
    pulang apa datang
  • 00:02:18
    [Musik]
  • 00:02:21
    tahun 2008 Sutarno mulai mencoba
  • 00:02:24
    mengelola sampah organiknya sendiri
  • 00:02:27
    mulai dari memisahkan hingga mengolahnya
  • 00:02:33
    pada umumnya sampah itu kan belum
  • 00:02:36
    seperti sekarang ada jenis-jenis pilahan
  • 00:02:39
    jadi semua sampah yang masuk
  • 00:02:42
    tempat yang sama Nah akhirnya kan dengan
  • 00:02:46
    tempat sampah yang campur berbagai macam
  • 00:02:50
    sisa sayur dan sisa makanan itu kan jadi
  • 00:02:53
    tikus
  • 00:02:55
    tikus di situ banyak terus nanti
  • 00:02:58
    belatung kemana-mana airnya meler ke
  • 00:03:03
    jalanan bau Nah akhirnya itu yang
  • 00:03:06
    mendasari saya untuk kita pilah organik
  • 00:03:10
    kita kelola Nah dengan organik tidak ada
  • 00:03:13
    di tempat sampah kan sampahnya nggak bau
  • 00:03:16
    lagi
  • 00:03:20
    [Tertawa]
  • 00:03:25
    Sutarno awalnya berprofesi sebagai guru
  • 00:03:29
    [Musik]
  • 00:03:33
    lalu Ia memutuskan untuk berhenti di
  • 00:03:36
    tahun 2015 dan fokus terhadap
  • 00:03:38
    pengelolaan sampah
  • 00:03:40
    saya lebih cenderung untuk memulai dari
  • 00:03:43
    diri sendiri jadi saya keluarga mulai
  • 00:03:47
    mengelola memilah Nah setelah saya sudah
  • 00:03:51
    mulai dan sudah ada hasilnya baru
  • 00:03:54
    mengajak tangga kanan kiri
  • 00:03:57
    sampah organiknya taruh di sini seperti
  • 00:04:00
    itu Nah baru Setelah itu kita melakukan
  • 00:04:04
    sosialisasi ke warga sekitar sebenarnya
  • 00:04:07
    warga sekitar sini jatuhnya belakangan
  • 00:04:10
    sebenarnya kita mulai dari luar dulu di
  • 00:04:14
    luar dikenal banyak Nah di sini ada
  • 00:04:17
    gerakan kami masuk
  • 00:04:22
    Om poster skala lingkungan
  • 00:04:25
    komposter ini volumenya 120 liter ini
  • 00:04:31
    untuk sampah organik sisa sayur kulit
  • 00:04:35
    buah jeroan ayam jeroan ikan kulit udang
  • 00:04:38
    apapun yang sifatnya organik caranya
  • 00:04:41
    mudah tinggal setiap sampah masukkan
  • 00:04:45
    plung selesai Tutup kembali kalau ada
  • 00:04:49
    waktu dijajah kalau nggak ada waktu
  • 00:04:51
    nggak dijajah tidak apa-apa
  • 00:04:55
    ini ini punya masyarakat ini punya
  • 00:04:58
    masyarakat betul jadi semua masyarakat
  • 00:05:01
    yang sekitar sini kalau membuang sampah
  • 00:05:04
    bisa ke tempat ini
  • 00:05:06
    nah ini berarti semua masyarakat boleh
  • 00:05:09
    menikmati pupuknya boleh jadi Gang ini
  • 00:05:13
    kan hijau sepanjang RW Nah ini bisa
  • 00:05:16
    dipupuk dengan menggunakan pupuk cair
  • 00:05:19
    yang nanti di bawah di bawah ini akan
  • 00:05:22
    ada pupuk cair kalau selang ini
  • 00:05:25
    diturunkan kalau sudah menghasilkan akan
  • 00:05:28
    keluar air sampah air sampah itu nanti 1
  • 00:05:33
    banding 25 digunakan untuk menyiram
  • 00:05:36
    tanaman yang ada di gagang ini dan
  • 00:05:39
    tanaman yang ditanam di tanaman yang
  • 00:05:43
    konsumsi juga tanaman obat
  • 00:05:46
    ini juga tanaman warga ini tanaman
  • 00:05:49
    masyarakat artinya siapapun yang mau
  • 00:05:52
    masak boleh saja metik jadi ada bayam
  • 00:05:57
    berhasil jarak Jepang ya Nah ini boleh
  • 00:06:00
    dikonsumsi pada masyarakat jika
  • 00:06:04
    membutuhkan
  • 00:06:05
    Nah kalau misalnya ada yang warga terus
  • 00:06:09
    ngambil pupuk cairan untuk dijual Gimana
  • 00:06:11
    pak ya lebih bagus artinya dampak
  • 00:06:15
    ekonomi itu tidak hanya dirasakan oleh
  • 00:06:17
    penggiatnya tapi juga oleh masyarakatnya
  • 00:06:19
    dan kalau perlu masyarakat itu sendiri
  • 00:06:21
    kami latih Kami beri pembekalan sampai
  • 00:06:26
    sampah itu air sampah itu tanpa bau
  • 00:06:29
    layak untuk standar penjualan
  • 00:06:32
    [Musik]
  • 00:06:37
    selain tong sampah yang terpusat ada
  • 00:06:39
    juga warga yang memiliki tong sampah
  • 00:06:42
    pribadi di rumahnya
  • 00:06:51
    siapa ini
  • 00:06:57
    apa namanya petugas hijau RT yang juga
  • 00:07:00
    mengelola sampah organik
  • 00:07:05
    [Musik]
  • 00:07:17
    sayur-sayuran basah begini ya
  • 00:07:30
    sampah-sampah begini nanti jadinya air
  • 00:07:34
    coklat coklat
  • 00:07:45
    [Musik]
  • 00:07:50
    kalau pengolahan sampah sih saya sudah
  • 00:07:53
    sekolah dasar ya di kampung itu memang
  • 00:07:56
    biasa untuk membuat kompos
  • 00:07:59
    di sekolah dasar membuat kompos di SMP
  • 00:08:02
    membuat kompos di SLTA kami pertanian
  • 00:08:07
    jadi ya untuk sampah sih kami sudah
  • 00:08:10
    akrab lah
  • 00:08:11
    [Musik]
  • 00:08:24
    [Musik]
  • 00:08:28
    Nah sekarang ini kita akan membuat
  • 00:08:30
    molase ekoenzim dengan ember 25 liter
  • 00:08:35
    maka airnya kita buat menjadi 15 liter
  • 00:08:38
    maka gulanya menjadi satu setengah kilo
  • 00:08:42
    satu setengah kilo gula kulit buahnya
  • 00:08:45
    menjadi 4 setengah kilo dan airnya
  • 00:08:49
    menjadi 15 liter
  • 00:08:51
    caranya sangat mudah
  • 00:08:54
    masukkan air masukkan air kemudian kulit
  • 00:08:58
    buahnya dimasukkan
  • 00:09:01
    kulit buah dimasukkan
  • 00:09:03
    [Musik]
  • 00:09:06
    kemudian
  • 00:09:08
    gula ini
  • 00:09:10
    dimasukkan
  • 00:09:12
    [Musik]
  • 00:09:13
    setelah gula dimasukkan habis sampai
  • 00:09:16
    habis nah kemudian
  • 00:09:19
    bisa diaduk ya bisa diaduk
  • 00:09:23
    [Musik]
  • 00:09:27
    nah selesai setelah diaduk ini tinggal
  • 00:09:31
    ditutup Jangan lupa nanti
  • 00:09:35
    botol ini diisi air penuh sehingga udara
  • 00:09:38
    gas keluar udara nggak masuk ditutup
  • 00:09:42
    lebih bagus nanti diberi tanggal tanggal
  • 00:09:47
    untuk panen atau tanggal pembuatan
  • 00:09:49
    sehingga 3 bulan nanti dipanen
  • 00:09:55
    sampah organik yang telah diolah
  • 00:09:57
    menghasilkan beberapa produk
  • 00:09:59
    pupuk padat endapan sampah dari tong
  • 00:10:03
    komposter pupuk cair air yang dihasilkan
  • 00:10:06
    dari endapan sampah dalam komposter Eco
  • 00:10:09
    enzim cairan hasil fermentasi dari kulit
  • 00:10:12
    buah atau sayur mayur selama 3 bulan
  • 00:10:17
    [Musik]
  • 00:10:24
    kita ambil tidak terlalu banyak Karena
  • 00:10:27
    airnya hanya
  • 00:10:29
    25 liter
  • 00:10:31
    kita campurkan ke air
  • 00:10:36
    Eco enzimnya
  • 00:10:39
    kita aduk sedikit
  • 00:10:41
    nah ini
  • 00:10:43
    dipakai untuk menyiram
  • 00:10:47
    tanaman
  • 00:10:51
    ekoenzim ini merangsang pertumbuhan
  • 00:10:54
    bunga
  • 00:10:57
    jadi ini jenis tanaman tabulampot
  • 00:11:00
    tanaman buah dalam pot yang kita kelola
  • 00:11:04
    untuk ketahanan buah Jadi
  • 00:11:07
    kami makan buah dari
  • 00:11:09
    tanaman-tanaman ada jeruk ada jambu
  • 00:11:13
    kristal ada jambu air ada asam nah ini
  • 00:11:16
    untuk
  • 00:11:18
    buah keluarga
  • 00:11:20
    kemudian ada tanaman obat
  • 00:11:24
    ini seperti ini Binahong ini untuk luka
  • 00:11:32
    ini tanaman obat juga untuk kanker
  • 00:11:38
    ini bisa untuk paru-paru
  • 00:11:41
    nah ini lemon Ball juga bisa untuk batuk
  • 00:11:49
    ini juga untuk stamina pria cabe gunung
  • 00:11:57
    nah ini kami pupuk dengan
  • 00:12:00
    POC dan ekoenzim
  • 00:12:04
    dari tanaman sayur ada Jadi kalau Kami
  • 00:12:09
    Perlu sayuran Tinggal pilih di sini
  • 00:12:13
    ada bayam bayam berhasil ada daun bawang
  • 00:12:17
    [Musik]
  • 00:12:38
    Saya mau bikin mie Jawa
  • 00:12:41
    dari semua bahan-bahan yang dibutuhkan
  • 00:12:44
    buat bikin mie Jawa yang beli apa aja
  • 00:12:48
    saya beli cuma bakso aja sama wortel
  • 00:12:54
    [Musik]
  • 00:13:07
    ini
  • 00:13:11
    [Musik]
  • 00:13:22
    [Tertawa]
  • 00:13:29
    [Musik]
  • 00:13:51
    ini sampah yang udah dipilah ya
  • 00:13:55
    [Musik]
  • 00:14:05
    sampah rumah tangga dipilah sesuai
  • 00:14:07
    jenisnya
  • 00:14:09
    sampah jenis anorganik disetor ke bank
  • 00:14:12
    sampah sedangkan sampah organik
  • 00:14:14
    dimasukkan ke dalam Tong komposter atau
  • 00:14:17
    diolah menjadi Eco enzim
  • 00:14:20
    dari sini terciptalah pupuk padat pupuk
  • 00:14:23
    cair dan Eco enzim yang digunakan untuk
  • 00:14:25
    menyuburkan tanaman baik sayur buah atau
  • 00:14:29
    tanaman obat
  • 00:14:31
    hasil dari tanaman ini digunakan untuk
  • 00:14:34
    konsumsi pribadi setelah itu Sisa
  • 00:14:37
    masakan dan makanan berakhir sebagai
  • 00:14:40
    sampah yang kembali dimanfaatkan
  • 00:14:45
    artinya kalau toh Cabe mahal saya ada
  • 00:14:49
    Kalau sayur mahal saya ada sehingga ini
  • 00:14:52
    akan memberikan sumbangan keluarga
  • 00:14:55
    terhadap krisis pangan secara nasional
  • 00:14:58
    dan global kemudian pengelolaan sampah
  • 00:15:01
    ini
  • 00:15:02
    dimana-mana di Indonesia kota-kota besar
  • 00:15:05
    Indonesia itu TPA rata-rata overload
  • 00:15:09
    sudah tidak mampu lagi mengolah sampah
  • 00:15:11
    Nah dengan gerakan mengolah sampah di
  • 00:15:14
    Sumber secara terpadu berkelanjutan
  • 00:15:18
    minimal yang bisa disumbangkan sampah ke
  • 00:15:22
    TPA itu tinggal 20% nah 80% nya itu
  • 00:15:26
    menjadi sumber ketahanan pangan juga
  • 00:15:29
    menjadi sumber ekonomi masyarakat Nah
  • 00:15:32
    ini kan satu hal yang bagi masyarakat
  • 00:15:35
    sendiri menyenangkan sebelum sampah ini
  • 00:15:37
    memang dikelola secara teknologi diserap
  • 00:15:41
    semuanya oleh negara lah katakan
  • 00:15:43
    [Musik]
  • 00:15:52
    [Musik]
  • 00:15:55
    selain untuk lingkungan Sutarno juga
  • 00:15:58
    menghasilkan nilai ekonomi dari kegiatan
  • 00:16:00
    yang dilakukannya
  • 00:16:02
    [Musik]
  • 00:16:13
    pupuk padat dijual 10.000 per 3 kilo
  • 00:16:18
    pupuk cair 20.000 per liter Eco enzim
  • 00:16:23
    20.000 per 600 ml
  • 00:16:26
    ditambah dengan media pengolahan sampah
  • 00:16:29
    yang dibuat Sutarno seperti komposter
  • 00:16:31
    bioponik
  • 00:16:33
    [Musik]
  • 00:16:35
    dan media pembuatan Eco enzim
  • 00:16:39
    belum lagi jika tanaman-tanaman yang
  • 00:16:41
    berhasil dibesarkan Sutarno dibeli oleh
  • 00:16:44
    warga sekitar
  • 00:16:46
    Jadi kalau dampak pengelolaan sampah ini
  • 00:16:50
    kami melihatnya luar biasa ya Mas dampak
  • 00:16:54
    ekonomi sendiri dengan sampah terkelola
  • 00:16:57
    itu minimal bisa menjadi bahan media
  • 00:17:00
    tanam bisa menjadi bahan untuk pupuk
  • 00:17:04
    lalu bahan cairnya itu juga bisa
  • 00:17:06
    digunakan untuk
  • 00:17:10
    pupuk cair organik mas Nah pupuk cair
  • 00:17:13
    ini kan bisa dari
  • 00:17:15
    Lindy dari air sampah bisa juga dari Eco
  • 00:17:19
    engine
  • 00:17:20
    Nah inilah yang diantaranya menjadikan
  • 00:17:23
    sumber ekonomi nah kemudian kalau Urban
  • 00:17:26
    farmingnya berhasil
  • 00:17:28
    selain sudah memanen mereka juga bisa
  • 00:17:31
    menjual
  • 00:17:34
    produk tanaman atau hasil dari pertanian
  • 00:17:38
    itu sendiri jadi
  • 00:17:39
    saya belain 2015 pensiun Dini Ya karena
  • 00:17:45
    memang
  • 00:17:46
    mengolah sampah itu sungguh-sungguh
  • 00:17:48
    menjanjikan baik dampak ekonomi dampak
  • 00:17:52
    kesehatan dampak edukasi juga dampak
  • 00:17:55
    sosialnya sangat-sangat luar biasa
  • 00:18:00
    berkat kegiatan yang dilakukannya
  • 00:18:02
    Sutarno tidak jarang diundang untuk
  • 00:18:04
    memberikan edukasi ke masyarakat yang
  • 00:18:07
    lebih luas
  • 00:18:09
    dan pada tahun 2020 Sutarno mendapatkan
  • 00:18:12
    penghargaan Kalpataru tingkat nasional
  • 00:18:16
    [Musik]
  • 00:18:17
    kota Jakarta Utara Provinsi DKI Jakarta
  • 00:18:22
    [Musik]
  • 00:18:32
    sekarang lahir robtop lahir juga
  • 00:18:37
    Urban gardening Urban farming yang
  • 00:18:41
    berbasis di kota besar Nah dari
  • 00:18:44
    pengolahan sampah ini memang berlanjut
  • 00:18:47
    ke roptop makanya pertemuan 2022 itu
  • 00:18:52
    kemarin
  • 00:18:53
    dari Apa dkpkp itu memberikan laporan
  • 00:19:00
    9% dari kebutuhan sayur DKI Jakarta bisa
  • 00:19:04
    dipenuhi dari kegiatan Rooftop
  • 00:19:07
    masyarakat
  • 00:19:08
    artinya pengolahan sampah tanpa lahan
  • 00:19:11
    dan ternyata bisa dilakukan dengan
  • 00:19:14
    komitmen yang sungguh-sungguh kemudian
  • 00:19:17
    berlanjut kepada robtop artinya menanam
  • 00:19:20
    itu ternyata bisa tanpa lahan Gang hijau
  • 00:19:23
    Taman hatinya PKK kemudian sudut-sudut
  • 00:19:27
    rumah yang masih ada tembok terbuka
  • 00:19:31
    kemudian atap rumah yang dikondisikan
  • 00:19:34
    tertentu ini menjadi model pertanian
  • 00:19:37
    modern yang bisa dilakukan di seperti
  • 00:19:41
    kota-kota Besar Jakarta dan
  • 00:19:43
    [Musik]
  • 00:19:54
    [Musik]
Tags
  • sampah
  • Jakarta
  • pengelolaan
  • organik
  • Sutarno
  • pupuk
  • eco-enzim
  • urban farming
  • kalpataru
  • komposter