00:00:00
[Musik]
00:00:21
Mei 1998 merupakan bulan puncak dari
00:00:25
krisis politik ekonomi dan keamanan di
00:00:29
Indonesia
00:00:30
mahasiswa dan aktivis di berbagai daerah
00:00:32
gencar berdemonstrasi menuntut adanya
00:00:35
reformasi di segala bidang
00:00:37
desakan agar Soeharto mundur dari kursi
00:00:40
presiden pun semakin lantang disuarakan
00:00:42
pasca Tragedi Trisakti pada 12 Mei
00:00:46
1998 Selain itu konflik sosial dan
00:00:50
krisis kemanusiaan yang berujung
00:00:52
kerusuhan dan kekerasan menjadi tragedi
00:00:55
Gelam 25 tahun silam
00:00:58
di balik momentum reformasi
00:01:01
1998 terdapat satu aktor sejarah yang
00:01:04
memegang peran vital aktor sejarah
00:01:07
tersebut adalah Dewan Perwakilan Rakyat
00:01:09
setidaknya terdapat dua alasan yang
00:01:12
membuat DPR memegang peran penting
00:01:15
pertama DPR merekomendasikan Presiden
00:01:18
Soeharto untuk turunan dari kursi
00:01:20
presiden
00:01:21
kedua pendudukan Kompleks MPR DPR selama
00:01:25
6 hari menjadi titik balik terjadinya
00:01:27
pergantian rezim dan lahirnya reformasi
00:01:30
[Musik]
00:01:34
peristiwa pendudukan gedung DPR bermula
00:01:36
pada Senin pagi 18 Mei 1998
00:01:41
kala itu ribuan mahasiswa mendatangi
00:01:44
Kompleks MPR DPR secara bergelombang
00:01:47
Awalnya mereka berunjuk rasa Di
00:01:49
pelataran parkir halaman depan Kompleks
00:01:51
MPR DPR
00:01:54
Jakarta itu kita meeting magrib di
00:01:58
tanggal 17 dan
00:02:00
menyiapkan diri untuk mengirim delegasi
00:02:04
sebanyak-banyak ya tapi sebenarnya ya
00:02:06
Jadi kalau nggak salah totalnya kurang
00:02:08
lebih 50 orang dari berbagai Universitas
00:02:12
ada yang datang 2 ada yang datang 3 ada
00:02:15
yang datang satu gitu di Jakarta terus
00:02:17
kemudian
00:02:19
pernah melakukan audiensi dan
00:02:22
direncanakan akan menginap jadi nggak
00:02:25
mau pulang sampai tuntutan Soeharto
00:02:28
untuk mundur itu dipenuhi oleh DPR RI
00:02:32
atau MPR RI
00:02:34
mahasiswa berunjuk rasa dengan berbagai
00:02:37
cara tujuannya sama yakni menuntut agar
00:02:41
Soeharto turun dari kursi presiden dalam
00:02:45
arti melakukan demonstrasi pada saat itu
00:02:47
bisa titiknya istana bahkan kalau mau
00:02:51
ditambah secara personal gitu bisa ke
00:02:53
cendana gitu ke rumahnya pribadinya
00:02:55
Soeharto tapi yang paling legal
00:02:59
standingnya kuat yang alasannya kuat itu
00:03:02
adalah ke anggota DPR MPR yang memilih
00:03:05
Soeharto jadi kita ke mandataris ya
00:03:09
presiden
00:03:12
karena Presiden adalah MPR maka kita
00:03:16
datang ke MPR lembaga tertingginya gitu
00:03:20
siang harinya pimpinan MPR DPR kala itu
00:03:23
yakni Harmoko Ismail Hasan Abdul Ghofur
00:03:28
syarwan Hamid dan Fatimah Ahmad
00:03:30
mengadakan rapat khusus merespon situasi
00:03:33
terkini hasilnya pimpinan DPR
00:03:36
merekomendasikan agar Presiden Soeharto
00:03:39
turun dari jabatannya agar presiden
00:03:43
secara arif dan bijaksana sebaiknya
00:03:46
mengumpulkan
00:03:47
[Tepuk tangan]
00:03:53
pasca pernyataan Harmoko mahasiswa masih
00:03:56
bertahan Di pelataran DPR dan berencana
00:03:59
untuk menginap
00:04:04
esok harinya bukannya berkurang masa
00:04:07
unjuk rasa justru semakin bertambah
00:04:09
banyak tak ada penjagaan di gerbang
00:04:11
Kompleks MPR DPR sehingga mahasiswa dari
00:04:14
berbagai Universitas bebas masuk bahwa
00:04:17
yang bisa masuk ke dalam gedung DPR RI
00:04:20
sebetulnya hanya 25 orang yang bisa
00:04:23
masuk karena DPR RI tahun ini semua juga
00:04:27
tergantung dari
00:04:28
pimpinan maupun Bapak Ibu anggota yang
00:04:31
akan menerima pada saat itu memang ada
00:04:34
arahan dari pimpinan DPR bahwa
00:04:36
masyarakat dibebaskan pada tanggal 18
00:04:40
itu dibebaskan untuk bisa masuk ke
00:04:42
gedung DPR RI dan pada saat itulah
00:04:45
sebetulnya karena ada ada ada
00:04:49
arahan pimpinan yang membebaskan
00:04:52
masyarakat untuk bisa masuk ke dalam
00:04:54
gedung DPR RI untuk menyampaikan
00:04:56
aspirasi sehingga seluruh elemen
00:04:58
masyarakat seluruh kelompok masyarakat
00:05:00
seluruh pergerakan politik Semuanya
00:05:02
masuk ke dalam gedung
00:05:05
sekitar pukul 11 siang semua ruangan dan
00:05:08
koridor di gedung DPR telah dikuasai
00:05:10
oleh mahasiswa yang dikuasai adalah
00:05:13
gedung Nusantara 3 gedung pimpinan
00:05:15
kemudian
00:05:17
gedung bulat ya kura-kura tapi hanya di
00:05:21
halaman dan atasnya aja dalamnya tidak
00:05:23
dibuka
00:05:26
mereka tidak membuka apa namanya ruangan
00:05:29
dalam kemudian gedung Nusantara 1 adalah
00:05:33
gedung
00:05:35
anggota dewan itu pun dikuasai kemudian
00:05:38
Nusantara 2 tempat-tempat rapat itu
00:05:41
dikuasai semua
00:05:43
mimbar-mimbarpun digelar untuk
00:05:45
menyuarakan aspirasi lewat orasi dan
00:05:47
puisi artinya udah udah ada panggung dan
00:05:51
di situ kita udah bisa bisa melakukan
00:05:53
banyak acara orasi baca puisi gitu
00:05:56
Pokoknya kamu nggak pernah sepi lah gitu
00:05:59
nah kegiatan
00:06:03
di luar itu kan yel berteriak bernyanyi
00:06:07
orasi puisi pokoknya aksi ya aksi yang
00:06:10
bersifat teatrikal gitu ya Nah di dalam
00:06:13
itu lobi
00:06:14
melobi siapapun yang kenal dengan
00:06:18
seniornya dengan
00:06:20
saudaranya yang anggota DPR gitu atau
00:06:23
pimpinan-pimpinan DPRD
00:06:30
hari Rabu 20 Mei
00:06:33
1998 luapan masa datang lebih banyak ke
00:06:36
gedung DPR tokoh-tokoh nasional seperti
00:06:39
Emil Salim Delia Nur Adnan Buyung
00:06:42
Nasution Amien Rais Gunawan Muhammad dan
00:06:46
Albert Hasibuan juga datang ke Komplek
00:06:48
MPR DPR orang-orang yang datang ya tokoh
00:06:52
politik tokoh akademik itu mendukung
00:06:55
gerakan kita dan makanya memang biasanya
00:06:57
nanti Amien Rais hidup mahasiswa hidup
00:06:59
rakyat itu sebenarnya sebagai sebuah
00:07:01
dukungan pada gerakan mahasiswa dukungan
00:07:03
moral nah begitu juga dengan seniman
00:07:05
Begitu juga dengan
00:07:08
para akademisi email Salim gitu ya
00:07:11
dosen-dosen UI gitu atau dosen-dosen
00:07:15
manapun itu yang datang ke sini untuk
00:07:17
berorasi dalam rangka untuk mendukung
00:07:19
gerakan mahasiswa
00:07:21
malam itu mahasiswa kembali menginap di
00:07:24
komplek DPR sempat beredar isu bahwa
00:07:27
presiden Soeharto akan mengundurkan diri
00:07:33
esoknya isu pengunduran diri Soeharto
00:07:36
ternyata benar terjadi mahasiswa
00:07:39
menonton bersama siaran langsung
00:07:41
pengunduran diri Soeharto dari televisi
00:07:44
mengenakan peci hitam Soeharto
00:07:46
mengumumkan pengunduran dirinya dari
00:07:48
Istana Negara sangat sulit bagi saya
00:07:51
untuk dapat menjalankan tugas
00:07:53
pemerintahan negara dan pembangunan
00:07:57
dengan baik
00:07:59
Oleh karena itu dengan memperhatikan
00:08:01
ketentuan pasal 8 undang-undang Dasar
00:08:05
1945
00:08:08
dan setelah dengan sungguh-sungguh
00:08:11
memperhatikan pandangan pimpinan Dewan
00:08:15
Perwakilan Rakyat dan
00:08:17
pimpinan fraksi-fraksi yang ada di
00:08:21
dalamnya Saya memutuskan
00:08:25
untuk menyatakan berhenti dari jabatan
00:08:29
saya sebagai Presiden Republik Indonesia
00:08:33
terhitung sejak saya bacakan pernyataan
00:08:37
ini pada hari ini Kamis 21 Mei 1998
00:08:45
sontak mahasiswa di komplek DPR
00:08:48
bersukacita atas pengumuman tersebut
00:08:50
Salah satu tuntutan mereka yakni agar
00:08:53
Soeharto turun dari jabatannya akhirnya
00:08:56
tercapai happy banget happy banget dan
00:09:02
banyak apa ya hal yang unik gitu jadi
00:09:07
banyak yang menangis karena sedih
00:09:10
sukacita gitu ada yang berteriak ada
00:09:13
yang berlarian gitu jadi semuanya
00:09:16
ada yang berdoa sujud syukur gitu ya
00:09:20
ya luar biasa banget happy banget senang
00:09:24
banget waktunya
00:09:25
saya juga
00:09:28
tapi kalau saya beberapa beberapa orang
00:09:30
mungkin agak sedikit linglung agak
00:09:33
bingung karena nggak menduga usai
00:09:37
Soeharto mundur BJ Habibie yang
00:09:39
sebelumnya menjabat wakil presiden
00:09:40
dilantik menjadi presiden
00:09:47
meski Soeharto telah mundur mahasiswa
00:09:49
masih bertahan di gedung DPR mereka
00:09:52
masih menuntut Sidang Istimewa MPR untuk
00:09:55
meminta pertanggungjawaban Soeharto
00:09:59
namun menjelang tengah malam selembar
00:10:02
faksimile dari Kodam Jaya masuk ke Posko
00:10:05
mahasiswa isinya meminta mahasiswa untuk
00:10:08
segera keluar dari Gedung MPR DPR
00:10:12
aparat pun datang untuk membujuk
00:10:14
mahasiswa meninggalkan gedung DPR
00:10:16
menggunakan bus yang telah disiapkan
00:10:20
[Musik]
00:10:21
Sabtu dini hari Tepatnya pukul 2.30
00:10:25
mahasiswa yang menduduki gedung DPR
00:10:27
dievakuasi keluar dari komplek DPR
00:10:29
proses evakuasi berjalan lancar dan
00:10:32
tidak terjadi bentrokan ada yang pakai
00:10:34
bus ada yang pakai kendaraan truk itu ya
00:10:38
artinya yang penting mereka bisa keluar
00:10:40
dari sini dalam busi aman ada jaminan
00:10:43
dari
00:10:45
apa apa yang ngawal ya itu sampai
00:10:49
kampusnya kembali dengan nama
00:10:52
peristiwa pendudukan gedung DPR oleh
00:10:54
mahasiswa selama 6 hari pun akhirnya
00:10:56
berakhir
00:10:58
demonstrasi terbesar yang terjadi di
00:11:00
gedung DPR ini tinggal menyisakan
00:11:03
jejak-jejak para pengunjung rasa ya kita
00:11:06
sekretaris jenderal akhirnya kita menata
00:11:08
kembali membersihkan seluruh lorong
00:11:11
ruangan yang ada
00:11:13
di Gedung DPRD yang semula dikuasai oleh
00:11:16
mahasiswa kita kita rapikan termasuk
00:11:19
juga kita cek audit konstruksi gedung
00:11:23
bulat ini karena di atasnya didudukin
00:11:26
mahasiswa kita audit seluruhnya sehingga
00:11:29
seluruh kegiatan
00:11:31
dprri dan seluruh kegiatan sekretaris
00:11:35
jenderal DPRD kembali lancar tidak tidak
00:11:38
ada halangan yang yang berarti
00:11:42
peristiwa enam hari pendudukan gedung
00:11:44
DPR oleh mahasiswa bukanlah akhir dari
00:11:46
tuntutan reformasi melainkan awal dari
00:11:50
era reformasi
00:11:52
kini 25 tahun berselang gedung DPR masih
00:11:56
menjadi tempat rakyat untuk menyuarakan
00:11:59
segala masalah dan aspirasi
00:12:02
sebuah Fitrah DPR sebagai representasi
00:12:05
rakyat dan gedung DPR sebagai rumah
00:12:08
rakyat
00:12:09
[Musik]
00:12:17
[Musik]