00:00:00
untuk kita semuanya. Om swastiastun namu
00:00:02
budaya. Salam kebajikan. Baik,
00:00:04
Teman-teman. Kali ini saya akan
00:00:07
mengucapkan selamat kepada Teman-teman
00:00:10
yang sedang ee nanti-nanti ya begitu ya
00:00:13
untuk kegiatan B-nya besok hari ya. Ee
00:00:18
selamat ujian dan hari ini saya akan
00:00:21
membagikan sedikit kisi-kisi
00:00:25
daripada
00:00:27
ee esai UP ppg pendidikan agama Kristen
00:00:31
ya teman-teman ya. Ee ini adalah salah
00:00:34
satu contoh saja dan sesuaikan dengan
00:00:38
pengalaman Bapak Ibu di lapangan begitu
00:00:40
ya. Nah, jadi itu lebih konkret lagi
00:00:44
sehingga lebih kontekstual dalam
00:00:47
pengerjaannya nantinya. Baik,
00:00:49
Teman-teman. Di sini saya akan
00:00:52
menyampaikan ada pilihan studi kasus
00:00:55
begitu ya. Ee yang pertama yaitu proses
00:01:00
pembelajaran, lalu yang kedua
00:01:03
pengembangan media pembelajaran, yang
00:01:05
ketiga pengembangan LKPD, dan yang
00:01:09
keempat tentang penilaian. Jadi di
00:01:11
keempat ini teman-teman harus memiliki
00:01:15
pengalaman begitu ya terkait dengan
00:01:18
proses pembelajarannya, terkait dengan
00:01:20
pengembangan media
00:01:21
pembelajaran, terkait dengan
00:01:23
pengembangan LKPD maupun penilaian ya.
00:01:28
Nah, jadi
00:01:29
teman-teman buatkan satu kasus begitu ya
00:01:33
ee daripada empat ini ya, satu kasus
00:01:39
ee sebagai latihan begitu ya, sebagai
00:01:42
latihan untuk teman-teman boleh nantinya
00:01:45
mengisi-nya nanti saat UP. Nah,
00:01:48
teman-teman ee selanjutnya saya akan
00:01:50
kasih contoh begitu ya. Mudah-mudahan
00:01:53
ini bisa membantu teman-teman yang akan
00:01:57
mengikuti ee UPI
00:01:59
nantinya. Baik ee
00:02:02
teman-teman ee kisi-kisi ini ya yang
00:02:07
pertama dulu saya akan bahas terkait
00:02:10
dengan ee pilihan kasus ya, pilihan
00:02:13
studi kasus ee proses pembelajaran di
00:02:17
dalam kelas. Begitu ya teman-teman ya.
00:02:21
Ee selanjutnya ya contoh kasusnya ini
00:02:25
saya ambil teman-teman ee proses
00:02:29
pembelajaran di kelas ya. Jadi ini
00:02:32
menjadi contoh soal yang pertama yaitu
00:02:34
deskripsikan masalah atau kasus nyata
00:02:37
yang pernah Anda alami dalam menjalankan
00:02:40
tugas sebagai guru di sekolah. bisa
00:02:42
terkait pembelajaran, pengembangan
00:02:44
media, pengembangan LKS ataupun
00:02:47
penilaian dengan menunjukkan adanya
00:02:50
kesenjangan antara kondisi yang
00:02:52
diharapkan dan kondisi yang terjadi atau
00:02:55
kenyataannya. Begitu ya, Teman-teman ya.
00:02:58
Nah, ini ee menjadi soal yang pertama.
00:03:01
Lalu nantinya teman-teman soal pertama,
00:03:03
kedua, ketiga, keempat itu akan ee
00:03:06
berurut ya. berurut dalam arti bahwa
00:03:09
kasusnya itu kasus yang sama yang
00:03:11
dibahas di dalamnya. Begitu ya,
00:03:13
Teman-teman ya. Ee lalu ee kira-kira apa
00:03:17
saja yang ee bisa kita sampaikan di
00:03:19
sana? Mungkin salah satu proses
00:03:22
pembelajaran yang ee teman-teman alami
00:03:26
salah satu contohnya ee seperti ini ya.
00:03:29
Mengetikkan nantinya dalam lembar
00:03:32
jawabannya. Ee dalam proses pembelajaran
00:03:35
di kelas, saya pernah menghadapi masalah
00:03:38
ketika menerapkan metode diskusi
00:03:41
kelompok pada mata pelajaran pendidikan
00:03:43
agama Kristen. Ini contohnya ya,
00:03:45
Teman-teman ya. Nah, tadi di sini ada
00:03:48
harapan ya, harapan dan kesenjangan
00:03:52
serta kenyataannya. Nah, harapannya
00:03:54
teman-teman dari ee metode diskusi yang
00:03:57
teman-teman lakukan pada mata pelajaran
00:03:59
pendidikan agama Kristen ya dituliskan
00:04:03
saya harapan saya siswa dapat aktif
00:04:08
berdiskusi gitu ya. Siswa dapat aktif
00:04:11
berdiskusi, saling bertukar pendapat dan
00:04:14
menghasilkan pemahaman bersama. Namun
00:04:17
dalam kenyataannya banyak siswa kurang
00:04:20
aktif. Bahkan beberapa kelompok hanya
00:04:23
diisi satu atau dua siswa yang berbicara
00:04:27
sementara yang lainnya pasif gitu ya.
00:04:30
Jadi kesenjangan apa yang kita dapatkan
00:04:32
dari situ dari ee harapan kita ini tadi
00:04:37
ya. kesenjangan yang terjadi adalah
00:04:40
antara harapan ee terwujudnya
00:04:43
pembelajaran aktif dan kolaboratif ya
00:04:48
dengan ee kenyataannya bahwa siswa ee
00:04:52
belum terbiasa dan tidak percaya untuk
00:04:56
ee menyampaikan ya tidak percaya diri
00:05:00
untuk menyampaikan pendapat di depan
00:05:02
teman-temannya. Begitu ya teman-teman
00:05:04
ya. Nah, selanjutnya
00:05:08
teman-teman soal
00:05:16
selanjutnya ya. Yang ini yang kedua ya
00:05:18
teman-teman ya. Nah, deskripsikan upaya
00:05:21
yang Anda lakukan dalam menyelesaikan
00:05:25
masalah nyata tersebut dengan
00:05:27
menunjukkan bahwa upaya tersebut praktis
00:05:30
atau mudah dilakukan, masuk akal, dan
00:05:32
relevan dengan masalah. ya. Nah, ee
00:05:36
jawabannya teman-teman ee untuk
00:05:40
mengatasi masalah tersebut saya
00:05:42
melakukan beberapa langkah praktis dan
00:05:46
relevan. Pertama saya mulai dengan
00:05:50
membentuk kelompok berdasarkan
00:05:53
campuran-campuran daripada kemampuan
00:05:56
siswa ya. Dalam kurung siswa yang aktif
00:05:59
dicampur dengan siswa yang cenderung
00:06:01
pasif ya. Setelah itu yang kedua saya ee
00:06:06
memberikan peran yang jelas dalam
00:06:09
kelompok seperti pencatat, pembicara,
00:06:12
dan penyaji agar setiap siswa merasa
00:06:16
memiliki tanggung jawab. Ketiga, saya
00:06:19
mulai diskusi dengan pertanyaan pemantik
00:06:23
yang sederhana dan sesuai dengan
00:06:26
pengalaman sehari-hari
00:06:28
mereka agar mereka lebih percaya diri.
00:06:32
Saya juga memberikan pujian atau
00:06:35
penghargaan kecil untuk siswa yang
00:06:38
berani mengemukakan pendapat. Upaya ini
00:06:41
cukup mudah dilakukan dan langsung
00:06:44
menyentuh akar masalah yaitu kurang
00:06:46
kepercayaan diri dan kebiasaan
00:06:49
berdiskusi. Ya, ini terkait dengan ee
00:06:53
soal yang kedua nantinya. Nah, jadi
00:06:56
teman-teman ee seperti yang saya
00:06:58
sampaikan tadi ya, dari soal pertama,
00:07:00
soal kedua, 3, keempat ini beruntun ya
00:07:03
gitu ya. Nah, selanjutnya
00:07:07
deskripsikan hasil dari upaya tindakan
00:07:10
yang Anda lakukan dengan
00:07:13
menggambarkan bentuk keberhasilan bukti
00:07:16
pendukung dan kesesuaian dengan masalah
00:07:19
yang diatasi, ya. Nah, hasil dari upaya
00:07:22
tersebut cukup positif. Dalam beberapa
00:07:26
kali pertemuan
00:07:28
berikutnya, saya melihat adanya
00:07:30
peningkatan partisipasi dalam kelompok.
00:07:33
Siswa yang sebelumnya pasif mulai ikut
00:07:36
menyampaikan
00:07:38
pendapat. Meskipun dengan kalimat
00:07:41
sederhana, diskusi menjadi lebih hidup
00:07:44
dan siswa tampak lebih antusias. Sebagai
00:07:47
bukti pendukung, saya mengamati
00:07:51
peningkatan skor pada aspek kerja sama
00:07:55
dan komunikasi dalam rubrik penilaian
00:07:58
kerja kelompok. Selain itu, siswa juga
00:08:01
mampu menjelaskan kembali materi hasil
00:08:04
diskusi secara lebih baik ketika
00:08:07
ditanya. Hal ini menunjukkan bahwa upaya
00:08:11
yang saya lakukan sesuai dan efektif
00:08:15
dalam mengatasi masalah kurangnya
00:08:17
partisipasi siswa dalam pembelajaran
00:08:21
diskusi. Ya, ini terkait dengan soal
00:08:25
yang ketiga yang menanyakan apa upaya
00:08:28
begitu yang kita lakukan, Teman-teman,
00:08:30
ya. Nah, lalu ee bentuk keberhasilan
00:08:33
bagaimana, bukti dukungnya apa dan
00:08:36
kesesuaian dengan masalah yang diatasi.
00:08:38
Begitu ya. Selanjutnya teman-teman soal
00:08:42
yang keempat begitu ya dari kasus ini
00:08:46
tadi studi kasus e proses pembelajaran
00:08:48
yaitu deskripsikan hal berharga yang
00:08:51
dapat dipetik dari pengalaman mengatasi
00:08:54
masalah nyata tersebut. bisa antisipasi
00:08:57
masalah serupa atau meningkatkan
00:09:00
kualitas prosedur penanganan masalah
00:09:02
atau cara menghindari upaya tidak
00:09:05
terjadi masalah seperti itu. Begitu ya,
00:09:07
Teman-teman ya. Nah, jadi
00:09:12
ee di sini ya, Teman-teman jawabannya
00:09:16
misalkan ya, pengalaman ini memberikan
00:09:20
pelajaran penting bahwa keberhasilan
00:09:23
diskusi kelompok tidak hanya bergantung
00:09:26
pada metode, tetapi juga pada
00:09:29
pendampingan, peran yang jelas, dan
00:09:31
kesiapan mental siswa. ya ee saya
00:09:34
menyadari pentingnya membangun budaya
00:09:37
diskusi secara bertahap dan
00:09:39
berkesinambungan untuk mengantisipasi
00:09:41
masalah serupa di masa depan. Saya akan
00:09:45
terus menerapkan pembagian peran dalam
00:09:49
kelompok melakukan pelatihan kecil
00:09:52
mengenai berbagai bagaimana berdiskusi
00:09:55
dan menciptakan suasana kelas yang aman
00:09:58
dan sportif agar siswa tidak takut
00:10:01
salah. Ya, selain itu saya juga akan
00:10:05
melakukan refleksi berkala bersama siswa
00:10:08
untuk mengetahui kendala mereka dan
00:10:09
memperbaiki proses pembelajaran. Ya,
00:10:12
kira-kira seperti inilah dalam
00:10:14
penyelesaian ee soal yaitu ee pilihan
00:10:19
proses pembelajaran ya, studi kasus
00:10:22
proses dalam pembelajaran ya. Mungkin
00:10:24
ada pengalaman yang berbeda daripada
00:10:26
teman-teman silakan ya ataupun yang
00:10:29
menyerupai seperti ini pengalamannya
00:10:31
silakan teman-teman ya. Nah ee
00:10:35
selanjutnya teman-teman saya akan
00:10:37
membawa kepada studi kasus yang kedua
00:10:40
ya. Jadi nantinya dalam UP itu hanya
00:10:43
satu saja ya. E tetapi kita harus
00:10:46
siapkan kira-kira keempat e kasus ini
00:10:50
begitu ya agar kita lebih siap dan paham
00:10:53
begitu ya teman-teman ya. Nah kasus yang
00:10:56
kedua ini yaitu mengembangkan media
00:10:59
pembelajaran ya teman-teman ya. Jadi
00:11:02
soal yang pertama tetap ya, yang pertama
00:11:04
yaitu kita mendeskripsikan masalah atau
00:11:07
kasus nyata yang pernah ee kita alami ya
00:11:12
ee dalam menjalankan tugas sebagai guru
00:11:16
di sekolah ya tetap ya soalnya ya serupa
00:11:19
ya dengan ee ee kasus ee apa studi kasus
00:11:24
sebelumnya ya soal itu tetap sama namun
00:11:27
e terkait dengan pengalaman yang berbeda
00:11:29
begitu ya studi kasus yang berbeda. Ya,
00:11:31
yaitu salah satunya contoh yang sudah
00:11:34
saya buatkan. Ee saya pernah mengalami
00:11:36
kendala saat mengembangkan media
00:11:38
pembelajaran berbasis digital PowerPoint
00:11:41
interaktif dan video pembelajaran untuk
00:11:44
digunakan dalam pelajaran pendidikan
00:11:46
agama Kristen. Harapan saya media
00:11:49
tersebut dapat membantu siswa memahami
00:11:53
materi dengan lebih menarik dan mudah.
00:11:56
Namun
00:11:58
kenyataannya tidak semua siswa memiliki
00:12:00
akses atau perangkat yang memadai
00:12:03
terutama saat pembelajaran dilakukan
00:12:05
secara daring atau menggunakan perangkat
00:12:08
mereka sendiri di sekolah. Selain itu ee
00:12:11
beberapa siswa kurang terampil dalam
00:12:15
menggunakan perangkat
00:12:16
sehingga media yang saya kembangkan
00:12:21
tidak sepenuhnya efektif dan justru
00:12:24
menambah beban teknis dalam proses
00:12:26
belajar. kesenjangan terjadi antara
00:12:29
harapan pembelajaran yang menarik dan
00:12:31
interaktif dengan kondisi real di
00:12:34
lapangan yang belum mendukung sepenuhnya
00:12:37
pemanfaatan ee media digital. Ya,
00:12:40
mungkin salah satu contoh pengalaman
00:12:42
seperti ini ya dalam ee hal studi kasus
00:12:46
ee mengembangkan media
00:12:49
pembelajaran. Selanjutnya untuk soal
00:12:52
yang kedua, Teman-teman, ya. Untuk soal
00:12:55
yang kedua kita akan lanjutkan ya. Ini
00:12:59
terkait dengan deskripsi upaya apa yang
00:13:02
ee kita lakukan ya dalam menyelesaikan
00:13:05
masalah nyata tersebut ya. Lalu
00:13:08
menunjukkan ee bahwa upaya tersebut
00:13:11
praktis atau mudah dilakukan. Masuk akal
00:13:13
relevan dengan masalah ya. Nah, upaya
00:13:16
yang bisa kita lakukan jawaban di sini
00:13:18
yang sudah saya buatkan. Contohnya untuk
00:13:21
mengatasi kendala tersebut saya
00:13:23
melakukan penyesuaian dengan
00:13:25
mengembangkan dua versi media
00:13:27
pembelajaran. Satu versi digital dan
00:13:30
satu versi cetak. Sederhana, media
00:13:32
digital tetap digunakan bagi siswa yang
00:13:36
memiliki perangkat. Sementara media
00:13:39
cetak digunakan untuk siswa yang tidak
00:13:42
memiliki akses. Saya juga membimbing
00:13:46
siswa secara bertahap dalam menggunakan
00:13:50
media digital baik melalui pendampingan
00:13:52
langsung maupun pelatihan kecil. Selain
00:13:55
itu, saya mengupayakan pemanfaatan LCD L
00:13:59
ya LCD proyektor di kelas agar semua
00:14:03
siswa dapat melihat dan mengikuti media
00:14:05
digital secara bersama. tanpa harus
00:14:08
bergantung pada perangkat pribadi. Ya,
00:14:11
jadi ini ya teman-teman ya untuk jawaban
00:14:15
ee soal yang kedua dari studi kasus yang
00:14:19
kedua. Selanjutnya teman-teman ee soal
00:14:24
studi kasus ini ya terkait dengan
00:14:28
mengembangkan media pembelajaran ya.
00:14:30
Deskripsikan hasil dari upaya atau
00:14:33
tindakan yang Anda lakukan dengan
00:14:35
menggambarkan bentuk keberhasilan. Ya,
00:14:38
jadi ee dari upaya yang kita lakukan itu
00:14:41
kira-kira keberhasilannya seperti apa,
00:14:44
lalu apa bukti dukungnya, lalu
00:14:46
kesesuaian dengan masalah yang diatasi.
00:14:48
Nah, Teman-teman, jawabannya di sini
00:14:51
saya sudah buatkan. Hasil dari tindakan
00:14:55
ee ini cukup menggembirakan. Siswa
00:14:58
menjadi lebih tertarik mengikuti
00:14:59
pelajaran ee karena terampit karena
00:15:02
tampilan visual dari media yang
00:15:04
ditampilkan di depan kelas. Siswa yang
00:15:08
awalnya tidak memiliki perangkat tetap
00:15:11
bisa
00:15:12
mengikuti pelajaran melalui versi cetak
00:15:14
atau tampilan proyektor. Kemampuan siswa
00:15:19
dalam memahami materi meningkat yang
00:15:21
ditunjukkan melalui hasil evaluasi
00:15:24
harian yang mengalami kenaikan
00:15:26
rata-rata.
00:15:27
sebesar 10 poin ya. Selain itu ee siswa
00:15:32
menunjukkan antusiasme saat pelajaran
00:15:35
berlangsung dan beberapa bahkan mulai
00:15:39
berani mencoba membuat media sederhana
00:15:41
sendiri yang menunjukkan adanya transfer
00:15:44
keterampilan yang positif. Ya, kira-kira
00:15:47
seperti itu dia teman-teman ya. Untuk
00:15:50
selanjutnya ee soal yang keempat ya
00:15:53
terkait dengan studi kasus yang kedua
00:15:56
ini mengembangkan media
00:16:00
pembelajaran ya yaitu yang
00:16:05
keempat mendeskripsikan ya hal berharga
00:16:09
yang dapat dipetik ya. apa hal yang ber
00:16:12
petik daripada studi kasus ini tadi yang
00:16:14
sudah kita lakukan melalui upaya-upaya
00:16:17
itu tadi. Nah, ee hal berharga yang saya
00:16:21
pelajari dari pengalaman ini adalah
00:16:23
pentingnya menyesuaikan media
00:16:25
pembelajaran dengan kondisi real peserta
00:16:27
didik. Sebagus apapun media yang
00:16:30
dikembangkan jika tidak dapat diakses
00:16:33
siswa maka manfaatnya tidak optimal.
00:16:37
Saya juga belajar bahwa fleksibilitas
00:16:40
dan keberagaman dalam mengembangkan
00:16:43
media sangat diperlukan agar semua siswa
00:16:46
mendapatkan kesempatan belajar yang
00:16:48
setara. Ke depan saya akan selalu
00:16:51
melakukan survei kecil sebelum
00:16:53
mengembangkan
00:16:55
media, mempertimbangkan aksesabilitas,
00:16:58
serta melibatkan siswa dalam proses
00:17:01
evaluasi media pembelajaran agar media
00:17:03
yang digunakan benar-benar tepat guna
00:17:05
dan efektif. Nah, ya ini kira-kira yang
00:17:09
menjadi pengalaman atau pembelajaran
00:17:12
yang kita dapatkan dari studi kasus
00:17:14
mengembangkan ee media pembelajaran ini
00:17:17
tadi ya, Teman-teman ya. Kita akan ee
00:17:20
lanjut ya, Teman-teman, ke studi kasus
00:17:24
yang ketiga, yaitu studi kasus tentang
00:17:30
pengembangan
00:17:33
LKPD, lembar kerja peserta didik ya atau
00:17:37
sering disebut LKS begitu ya. Lembar
00:17:39
kerja siswa sama ya teman-teman ya. Nah,
00:17:43
ee yang pertama tetap soal yang sama
00:17:45
begitu ya. ee tinggal kita memilih
00:17:48
nantinya kasusnya kasus tentang apa gitu
00:17:51
ya. Ee di sini ee kasus terkait dengan
00:17:55
yang ketiga ini dalam pengembangan ee
00:17:58
proses ya ee pengembangan LKS begitu ya.
00:18:03
Nah, pada awal saya mengajar di kelas 3,
00:18:06
saya berharap proses pembelajaran
00:18:09
berbasis LKS dapat berjalan efektif di
00:18:12
mana siswa bisa belajar mandiri dengan
00:18:15
panduan LKS yang sudah saya susun.
00:18:18
Namun, kenyataannya sebagian besar siswa
00:18:21
kesulitan memahami isi LKS secara
00:18:23
mandiri karena penggunaan bahasa yang
00:18:26
terlalu formal dan kurangnya ee
00:18:29
ilustrasi yang mendukung.
00:18:32
Akibatnya siswa menjadi kurang antusias
00:18:34
dan sering menunggu penjelasan guru
00:18:37
daripada mencoba terlebih dahulu
00:18:39
memahami sendiri. Nah, kesenjangan
00:18:41
terjadi antara harapan pembelajar aktif
00:18:44
dan mandiri dengan kenyataan bahwa siswa
00:18:47
belum siap untuk belajar secara mandiri
00:18:49
tanpa bantuan tambahan gitu ya,
00:18:51
Teman-teman ya. Nah, ini juga sering
00:18:54
mungkin kita temukan pengalaman ee ee
00:18:57
kepada murid-murid kita terkait dengan
00:18:59
studi kasus pengembangan LKS ini ya,
00:19:02
Teman-teman ya. Nah, selanjutnya soal
00:19:05
yang kedua ee kita mendeskripsikan upaya
00:19:08
yang akan ee kita lakukan dalam
00:19:10
menyelesaikan masalah tersebut.
00:19:12
Nah, jawabannya di sini untuk mengatasi
00:19:15
masalah tersebut saya merevisi LKS
00:19:19
dengan menggunakan bahasa yang lebih
00:19:21
sederhana, komunikatif sesuai dengan
00:19:23
tingkatan pemahaman siswa. Saya juga
00:19:27
menambahkan gambar, ilustrasi, dan
00:19:29
contoh-contoh yang kontekstual agar
00:19:32
siswa lebih mudah memahami isi materi.
00:19:36
Selain itu, saya melakukan uji coba
00:19:38
kecil di kelompok belajar siswa. sebelum
00:19:42
LKS diperbanyak ee guna melihat
00:19:45
efektivitas dan memperbaiki
00:19:48
bagian-bagian yang masih sulit dipahami.
00:19:51
Saya juga menggabungkan metode diskusi
00:19:53
kelompok kecil agar siswa dapat saling
00:19:56
membantu memahami isi LKS sebelum saya
00:19:59
menjelaskan di kelas ya. Ini ya
00:20:02
teman-teman ya. Eh, untuk soal yang
00:20:04
selanjutnya, Teman-teman, dari studi
00:20:07
kasus tersebut ya terkait dengan
00:20:12
LKS. Soal yang ketiga,
00:20:19
deskripsi hasil dari upaya tindakan yang
00:20:22
Anda lakukan. Jadi, kita menggambarkan,
00:20:24
mendeskripsikan ya ee dari upaya apa sih
00:20:28
e bentuk keberhasilan yang kita
00:20:29
dapatkan. Nah, selanjutnya
00:20:33
ee ya setelah dilakukan revisi
00:20:37
LKS dan penerapan strategi pembelajaran
00:20:41
kelompok
00:20:42
kecil terjadi peningkatan minat belajar
00:20:45
dan
00:20:46
pemahaman siswa. Hal ini terlihat dari
00:20:50
meningkatnya jumlah siswa yang dapat
00:20:53
menyelesaikan tugas dalam LKS
00:20:56
secara mandiri. I sebelum saya
00:20:59
menjelaskan, saat dilakukan evaluasi
00:21:03
formatif, nilai rata-rata kelas
00:21:05
meningkat dari 68 menjadi 78. Ee
00:21:09
beberapa siswa yang ee sebelumnya pasif
00:21:13
juga mulai aktif berdiskusi dan
00:21:15
bertanya. Ini menunjukkan bahwa
00:21:17
perbaikan LKS dan metode pembelajaran
00:21:20
digunakan sesuai dan efektif dalam
00:21:23
mengatasi masalah awal.
00:21:29
Selanjutnya teman-teman untuk soal yang
00:21:32
keempat ya. Untuk soal yang keempat
00:21:37
ee deskripsikan hal berharga yang dapat
00:21:40
dipetik dari pengalaman mengatasi
00:21:43
masalah. apa yang
00:21:45
ee bisa kita pelajari dari ee
00:21:48
menyelesaikan masalah ini tadi. Nah,
00:21:51
pengalaman ini mengajarkan saya
00:21:53
pentingnya menyusun media pembelajaran
00:21:56
termasuk LKS ya dengan mempertimbangkan
00:22:00
karakteristik dan kebutuhan peserta
00:22:02
didik. bahasa yang sesuai, ilustrasi
00:22:05
yang mendukung, dan strategi belajar
00:22:07
kooperatif menjadi faktor penting dalam
00:22:10
keberhasilan pembelajaran. Untuk
00:22:13
mengantisipasi masalah serupa, saya kini
00:22:17
selalu melakukan uji coba terbatas
00:22:21
terhadap media pembelajaran yang akan ee
00:22:26
digunakan serta melibatkan siswa dalam
00:22:29
memberi umpan balik. Saya juga belajar
00:22:32
bahwa fleksibilitas dan keterbukaan
00:22:35
terhadap perbaikan adalah kunci dalam
00:22:39
mengembang pengembangan media
00:22:41
pembelajaran yang efektif gitu ya
00:22:43
teman-teman ya. Oke. Baik, ini contoh
00:22:47
studi kasus yang ketiga. Selanjutnya
00:22:49
kita masuk kepada contoh studi kasus
00:22:53
yang keempat terkait dengan ee penilaian
00:22:57
teman-teman ya.
00:23:01
pilihan studi kasus penilaian.
00:23:07
Nah, pada L. Baik, contoh ee dari soal
00:23:12
yang pertama
00:23:13
ya, masalah atau kasus nyata yang pernah
00:23:17
Anda alami ya.
00:23:19
Nah, ee masalah nyata di sini
00:23:23
ee yang saya alami berkaitan dengan
00:23:27
proses penilaian hasil belajar siswa.
00:23:29
Saya mengharapkan proses penilaian dapat
00:23:32
mencerminkan pencapaian kompetensi siswa
00:23:35
secara adjektif dan menyeluruh. Namun
00:23:37
dalam kenyataannya saya mengalami
00:23:40
kendala saat melakukan penilaian sikap
00:23:43
dan keterampilan. ee banyak penilaian
00:23:46
yang belum terdokumentasi secara
00:23:50
sistematis karena keterbatasan waktu
00:23:53
atau belum adanya format penilaian yang
00:23:55
praktis. Akibatnya saya cenderung lebih
00:23:58
fokus pada penilaian kognitif, sedangkan
00:24:01
aspek afektif dan psikomotorik kurang
00:24:04
tergarap optimal. Kesenjangan ini
00:24:06
membuat hasil penilaian belum sepenuhnya
00:24:09
mencerminkan perkembangan belajar siswa
00:24:11
secara utuh. ya mungkin ada pengalaman
00:24:14
teman-teman ya terkait dengan penilaian
00:24:16
ini ya ee mungkin banyak ya begitu ya ee
00:24:20
pengalaman terkait dengan penilaian.
00:24:23
Nah, selanjutnya ee teman-teman soal
00:24:26
yang kedua upaya apa yang akan kita
00:24:29
lakukan dalam menyelesaikan masalah
00:24:30
tersebut ya menunjukkan bahwa upaya
00:24:33
tersebut praktis atau mudah dilakukan,
00:24:36
masuk akal relevan dengan masalah ya.
00:24:39
Selanjutnya untuk mengatasi masalah
00:24:41
tersebut saya menyusun format penilaian
00:24:43
sederhana berbasis rubrik untuk aspek
00:24:46
sikap dan keterampilan yang dapat diisi
00:24:49
secara cepat selama kegiatan
00:24:52
pembelajaran berlangsung. Saya juga
00:24:54
mulai memanfaatkan aplikasi Spritsheet
00:24:57
ya Google Sheet untuk mendokumentasikan
00:25:00
penilaian harian secara digital ee
00:25:03
sehingga tidak mudah hilang dan dapat
00:25:06
diakses kembali kapan saja. Selain itu,
00:25:09
saya menjadwalkan waktu khusus setiap
00:25:11
hari Minggu untuk melakukan refleksi dan
00:25:14
merekap hasil penilaian secara berkala
00:25:16
agar tidak menumpuk di akhir semester.
00:25:19
Upaya ini praktis, relevan, dan tidak
00:25:22
mengganggu proses pembelajaran. Ya, ini
00:25:25
mungkin salah satu upaya yang ee bisa
00:25:27
kita lakukan dalam ee studi kasus
00:25:31
ee tentang penilaian ini, Teman-teman,
00:25:34
ya.
00:25:35
Selanjutnya soal yang ke ee ketiga ya,
00:25:39
ketiga
00:25:41
teman-teman. Nah, ini
00:25:43
dia. Kita deskripsikan hasil daripada
00:25:46
upaya itu, begitu ya. Apa bukti
00:25:48
pendukungnya, bagaimana bentuk
00:25:50
keberhasilannya, dan kesuaian dengan
00:25:52
masalah yang diatasi. Nah, ee hasil dari
00:25:56
tindakan yang saya lakukan cukup
00:25:59
memuaskan. Dokumentasi penilaian menjadi
00:26:01
lebih teratur dan lengkap. Saya dapat
00:26:04
memberikan laporan perkembangan siswa
00:26:07
yang mencakup ketiga aspek pengetahuan,
00:26:09
sikap keterampilan secara lebih objektif
00:26:12
dan sistematis. Rubrik penilaian
00:26:15
membantu saya memberikan umpan balik
00:26:18
yang jelas kepada siswa dan orang tua.
00:26:21
Hal
00:26:22
ini terbukti dari meningkatnya pemahaman
00:26:25
orang tua saat menerima laporan hasil
00:26:29
belajar serta meningkatnya keaktifan
00:26:32
siswa.
00:26:33
karena mereka tahu apa yang dinilai.
00:26:36
Keberhasilan ini sesuai dengan masalah
00:26:40
awal, yaitu kurang optimalnya penilaian
00:26:43
menyeluruh terhadap perkembangan siswa.
00:26:46
Ya, jadi ini ya teman-teman ya.
00:26:49
Selanjutnya teman-teman untuk soal yang
00:26:52
terakhir begitu ya.
00:26:54
Soal yang keempat ee hal berharga apa
00:26:58
yang kita dapatkan ya. Nah, hal berharga
00:27:01
yang saya petik dari pengalaman ini
00:27:04
adalah ya eh pentingnya perencanaan
00:27:08
penilaian sejak awal proses
00:27:10
pembelajaran. Ya, penilaian bukan hanya
00:27:13
tentang nilai akhir tetapi juga sebagai
00:27:15
alat untuk memantau perkembangan dan
00:27:19
memberikan umpan balik dengan
00:27:20
menggunakan rubrik dan media digital
00:27:23
sederhana. Saya dapat melakukan pelayan
00:27:26
secara efektif tanpa membebani waktu
00:27:29
mengajar. Pengalaman ini juga
00:27:32
mengingatkan saya bahwa penilaian yang
00:27:34
baik harus dilakukan secara
00:27:36
berkelanjutan dan
00:27:39
terdokumentasi. Ke depan saya akan terus
00:27:42
memperbaiki instrumen penilaian dan
00:27:44
berbagi praktik baik ini dengan rekan
00:27:48
sejawat agar kualitas penilaian di
00:27:50
sekolah semakin meningkat. Nah, jadi ini
00:27:53
ya teman-teman ya ee bagian daripada ee
00:27:56
esai atau kisi-kisi yang bisa
00:27:59
teman-teman pelajari ya. Selamat
00:28:01
menyaksikan.
00:28:03
Semoga
00:28:04
teman-teman bisa menjawab ya ee
00:28:08
soal-soal yang akan di
00:28:12
ee ujikan kepada kita teman-teman yang
00:28:16
sedang mengikuti UP nantinya ya.
00:28:19
Semangat. Tuhan memberkati kita
00:28:21
semuanya.
00:28:22
Andalkan Tuhan, laksanakan dengan
00:28:24
kejujuran dan kedisiplinan. Terima
00:28:27
kasih. Tuhan memberkati kita semua.
00:28:29
Shalom.