00:00:01
[Musik]
00:00:17
Halo teman-teman semua selamat datang di
00:00:20
dashboard of export saya Brandon dan
00:00:23
saat ini kita sudah kedatangan tamu yang
00:00:26
sangat spesial sekali
00:00:28
Pak Apa kabar pak gitu baik branden Nah
00:00:32
Pak jadi saya baru baca artikel nih Nah
00:00:35
tentang Pati sagu di Indonesia yang
00:00:38
kalah dengan Malaysia nah seperti yang
00:00:42
kita ketahui nilai ekspor Pati sagu di
00:00:44
Indonesia itu eh walaupun memiliki luas
00:00:48
tanah yang lebih besar dibanding
00:00:50
Malaysia yaitu kita memiliki hampir 5,5
00:00:54
juta hektar atau sekitar 85% lahan sagu
00:00:58
dari total di dunia
00:01:00
namun Indonesia tetap kalah dengan
00:01:02
Malaysia Salah satu penyebabnya yaitu
00:01:05
modus
00:01:06
oknum dari Malaysia yang mengimpor bahan
00:01:09
baku sagu dari Indonesia tapi tidak
00:01:12
tercatat nih pak di artikel yang saya
00:01:15
baca nih menteri perindustrian kata Pak
00:01:18
Agus gumiwang menjelaskan bahwa sagu
00:01:21
dari Indonesia masuk ke Malaysia
00:01:23
kemudian diolah sedikit dan diekspor
00:01:26
atas nama Malaysia Hal ini menyebabkan
00:01:29
nilai ekspor Pak Pati sagu di Malaysia
00:01:31
pada tahun 2023 mencapai 15 juta us do
00:01:35
sementara di Indonesia hanya sebesar
00:01:39
juta us do kendala ini mengakibatkan
00:01:42
Malaysia lebih unggul dalam nilai ekspor
00:01:44
Pati sagu dibandingkan dengan di
00:01:47
Indonesia ya Jadi sebenarnya itu biasa
00:01:51
terjadi sih dalam perdagangan
00:01:53
internasional
00:01:54
eh produk dari satu negara kemudian
00:01:58
masuk di negara lain dan negara tadi
00:02:01
yang kemudian mencatatkan ekspornya
00:02:04
sesungguhnya ketika Indonesia mengekspor
00:02:07
umbinya ke Malaysia Katakan Ya itu
00:02:10
mestinya kan tercatat juga itu ya
00:02:12
Meskipun nanti Diana diolah lagi menjadi
00:02:15
bahan yang lain dengan nilai tambah
00:02:18
lebih besar tetap sebenarnya tercatat
00:02:20
Kalau sampai tidak tercatat Nah itu
00:02:22
tinggal masalah prosesnya ini bisa jadi
00:02:25
sesuatu yang tidak legal tercatat kalau
00:02:28
semua dilakukan ilegal pasti tercatat
00:02:31
tetapi lepas dari soal pencatatan
00:02:33
Sebenarnya kita ini ee yang paling
00:02:36
penting nomor satu adalah realitanya
00:02:38
realitanya ekspor Enggak kan gitu kalau
00:02:41
kita punya lahan besar kan gitu Apakah
00:02:44
kita kemudian manfaatkan dengan baik
00:02:46
lahan-lahan tadi Kalau belum ya itu yang
00:02:50
harus didorong pemanfaatan yang lebih
00:02:51
besar bisa jadi pemanfaatannya dengan
00:02:54
beerja sama dengan pihak-pihak lain di
00:02:56
luar negeri dari Indonesia dikspor
00:02:58
mentahan enggak apa-apa apa awalnya
00:03:00
mentahan enggak apa-apa ee produk-produk
00:03:03
tambang Indonesia juga tadinya diaspora
00:03:05
mentahan tapi dari situ kemudian
00:03:06
diperbaiki sudah diolah setengah jadi
00:03:08
atau diolah jadi barang jadi gitu yang
00:03:10
paling penting termanfaatkan Nah
00:03:12
sekarang dalam pandangan saya ee lahan
00:03:16
yang ada di Indonesia itu belum terlalu
00:03:19
optimal dimanfaatkan untuk produk-produk
00:03:23
yang kemudian bisa diekspor tapi yang
00:03:25
kedua kemudian memang ini Jadi PR buat
00:03:28
kita bagaimana agar
00:03:30
ekspornya Indonesia itu kemudian eh
00:03:34
menjadi punya nilai tambah lebih besar
00:03:36
ada istilah hilirisasi ya dulu saya
00:03:39
sempat e mengatakan namanya
00:03:42
reindustrialisasi karena sebenarnya itu
00:03:44
industrialisasi e produk-produk yang ada
00:03:47
bahan baku yang ada baik itu
00:03:48
produk-produk pertanian atau
00:03:50
produk-produk yang lain itu jangan hanya
00:03:53
ee diproduksi dan dimanfaatkan begitu
00:03:56
saja karena seringkiali kalau kemudian
00:04:00
diolah lebih lanjut nilainya bisa lebih
00:04:02
mahal punya daya tahan lebih lama bisa
00:04:05
dikirim ke tempat yang jauh tempat yang
00:04:08
jauh itu bisa di luar negeri tapi bisa
00:04:10
juga di dalam negeri ke seluruh
00:04:12
Indonesia gitu dan itu memberi nilai
00:04:14
tambah dan itu mengembangkan
00:04:17
perekonomian ee daerah gitu Jadi kalau
00:04:20
ee hal-hal demikian bisa kita lakukan
00:04:24
kita optimalkan yang sudah ada kemudian
00:04:26
kita dorong industrialisasi gitu ya maka
00:04:29
kita mengharapkan semua kapasitas yang
00:04:32
ada itu bisa termanfaatkan dengan baik
00:04:34
apalagi kalau kita gunakan ke ekspor
00:04:38
jadi ekspor itu salah satunya kita
00:04:42
kembangkan dengan mengoptimalkan yang
00:04:44
kita sudah punya nah yang saya baca juga
00:04:48
Di artikel di media sosial menteri
00:04:50
perindustrian Pak Agus gumiwang juga
00:04:53
meminta untuk meningkatkan nilai ekspor
00:04:55
Pati sagu Indonesia dengan melakukan
00:04:58
hilirisasi di industri pengolahan sagu
00:05:01
langkah ini dapat bertujuan untuk
00:05:03
melakukan diversifikasi produk sagu
00:05:06
sehingga tidak hanya produk Pati sagu
00:05:08
saja yang diekspor tetapi juga produk
00:05:11
Hilir sagu lainnya produk sagu juga
00:05:13
dapat diolah menjadi beragam produk
00:05:15
seperti mie beras Analog dan juga
00:05:19
produk-produk Non pangan seperti bio
00:05:21
packaging Dengan demikian hilirisasi
00:05:25
diharapkan dapat meningkatkan nilai
00:05:27
tambah dan juga daya saing komunitas di
00:05:30
Indonesia di pasar
00:05:31
internasional nah tapi ada juga nih
00:05:34
kendala-kendala utama yang dihadapi di
00:05:36
dalam memanfaatkan produksi sagu di
00:05:39
Indonesia Hal ini meliputi beberapa
00:05:41
aspek yang pertama ini yang terpenting
00:05:44
yaitu alur rantai pasuk bahan baku sagu
00:05:48
yang tidak efisien yang menjadi
00:05:50
penghambat utamanya area sagu di
00:05:52
Indonesia didominasi oleh perkebunan
00:05:55
rakyat dengan penguasaan lahan sebesar
00:05:58
94
00:06:00
3% dan kontribusi produksi mencapai
00:06:04
99% nah sayangnya infrastruktur
00:06:08
perkebunan rakyat ini masih bisa
00:06:10
dikategorikan sangat sederhana sehingga
00:06:13
dengan fasilitas penunjang yang minim
00:06:15
rantai suplai sagu dari hulu ke hilir
00:06:19
jumlahnya menjadi sangat
00:06:21
terbatas ada juga dominasi perkebunan
00:06:24
rakyat dalam produksi sagu di Indonesia
00:06:26
yang sangat signifikan dengan penguasaan
00:06:29
sekitar 94% ini ini menjadikan
00:06:33
infrastruktur perkebunan rakyat ini
00:06:35
masih sangat sederhana juga bahkan bisa
00:06:38
dikategorikan sangat sederhana dibanding
00:06:41
yang lainnya dengan fasilitas penunjang
00:06:43
yang minim hal ini juga dapat
00:06:46
menyebabkan rantai suplai dari hulu ke
00:06:49
hilir menjadi terbatas dan tidak efisien
00:06:52
nah kendala ini juga mempengaruhi
00:06:55
produksi sagu di Indonesia membuat
00:06:58
pemanfaatan produksi masih sangat rendah
00:07:01
meskipun potensi lahan sagu di Indonesia
00:07:04
tuh sangat besar lahannya begitu ya
00:07:07
Pemanfaatan produksi sagu di Indonesia
00:07:09
memang kurang optimal ya ini banyak
00:07:11
faktorlah karena sagu itu kan ada di
00:07:13
mana-mana di seluruh Indonesia sementara
00:07:15
kita tahu soal
00:07:18
efisiensi logistik di Indonesia ini
00:07:21
masih belum dapat nih bukan hanya
00:07:23
biayanya mahal tapi seringkiali
00:07:25
ketersediaannya juga masih minim gitu
00:07:29
gitu ya Ada jalur transportasi darat
00:07:33
sekarang sudah ada jalan tol di
00:07:34
mana-mana Ya tentu ini membantu ini
00:07:37
sudah mempercepat proses gitu tapi
00:07:39
kalaupun ada jalan tolnya kalau enggak
00:07:40
ada truknya juga enggak bisa juga kan
00:07:42
kalau ada truknya tapi gudangnya enggak
00:07:45
ada kan seringkali juga harus dikumpulin
00:07:47
dulu diok dulu ya bisa juga kan gitu
00:07:49
atau truknya sudah ada n antar e pulau
00:07:53
tetapi e bisa jadi Feri atau
00:07:57
transportasi lautnya menghubungkan
00:07:58
antara pulau ataupulau lain ee Waktunya
00:08:01
belum pas gitu sudah disiapin barangnya
00:08:04
tapi kapalnya belum datang gitu nah hal
00:08:06
begini memang Jadi PR buat kita ya Belum
00:08:08
lagi e bagaimana kita mengoptimalkan
00:08:11
agar punya nilai tambah lebih besar
00:08:15
belum masalah meningkatkan supaya nilai
00:08:17
tambahnya lebih besar dengan ee ee
00:08:19
peningkatan
00:08:20
eh pemanfaatan teknologi gitu
00:08:23
mesin-mesin yang mendorong terjadinya ee
00:08:27
peningkatan kualitas efisiensi dan sebag
00:08:29
hal-hal seperti ini memang Jadi PR
00:08:31
tetapi bukan berarti masalah itu tidak
00:08:34
bisa dipecahkan pasti bisa dipecahkan
00:08:36
Siapa yang harus memecahkan Saya rasa
00:08:38
kita sudah memecahkan ini secara ee
00:08:41
holistik nih pelaku usahanya mulainya ya
00:08:44
kita ajak ini pelaku usaha memang pelaku
00:08:46
usahanya ada yang kecil ada yangurang
00:08:48
sedang-sedang gitu Ada juga yang besar
00:08:50
ya tapi yang besar biasanya ee agak
00:08:53
susah diatur gitu ya biarin yang besar
00:08:56
jadi besar saja asal mereka ee tetap
00:08:59
memberi kesempatan buat yang menengah
00:09:01
dan kecil kan gitu nah buat yang masih
00:09:03
belum besar nah ini perlu didorong ini
00:09:05
kemajuannya antara lain kita siapkan eh
00:09:09
teknologi eh disiapkan fasilitas e
00:09:12
logistiknya tentu saja dibutuhkan peran
00:09:15
pemerintah di sana tidak hanya
00:09:17
pemerintah pusat tapi juga pemerintah
00:09:18
daerah seringkali pemerintah daerah cuma
00:09:20
mau nunggu doang Wah ini pemerintah
00:09:22
pusat belum dikasih bantuan eah jangan
00:09:25
kemudian ngurusi rakyatnya nunggu
00:09:27
bantuan terus dari pemerintah pusat
00:09:29
harus ada inisiatif dan inisiatif
00:09:31
seperti ini sebenarnya bisa dilakukan
00:09:33
dengan melakukan kolaborasi mendorong
00:09:35
terjadinya e kerja sama antara yang
00:09:38
kecil dengan yang besar bahkan dengan
00:09:39
yang di luar negeri bisa jadi kita
00:09:41
undang dari luar negeri yang pengin
00:09:43
umbi-umbian Indonesia untuk investasi di
00:09:46
daerah tertentu kan gitu ya kita bisa
00:09:48
mengatakan tugasnya pemerintah pusat Ah
00:09:50
bisa juga pemerintah daerah mendorong
00:09:52
itu saya rasa pemerintah-pemerintah
00:09:54
daerah yang kreatif e proaktif itu ee
00:09:57
datang gitu ya pemerintah daerah Jawa
00:09:58
Timur misalkan sering datang ke ee luar
00:10:02
negeri pemerintah daerah Sulawesi Utara
00:10:03
juga sering datang ke luar negeri hal-h
00:10:05
begini menimbulkan kerjaasama nanti
00:10:07
kerja sama formalnya boleh lewat
00:10:09
pemerintah pusat tetapi ee mendorong
00:10:11
terjadinya kolaborasi antara pelaku
00:10:14
usaha dengan pelaku usaha yang lain yang
00:10:16
lebih besar yang ada di daerah lain atau
00:10:18
di negara lain harus kita lakukan dengan
00:10:20
demikian kita bisa meningkatkan ee
00:10:24
kemampuan produksi kapasitas yang
00:10:26
meningkat ee ee kualitas meningkat
00:10:30
efisiensinya meningkat sehingga daya
00:10:32
saingnya meningkat dan itu dibutuhkan
00:10:34
dalam rangka membuat umbi-umbian
00:10:36
Indonesia makin berdaya di dalam negeri
00:10:40
maupun di luar negeri nah sumber daya
00:10:43
manusia SDM ini juga menjadi salah satu
00:10:46
kendala dalam industri sagu di Indonesia
00:10:49
karena masih minimnya tenaga kerja yang
00:10:51
terampil dan berpengalaman dalam
00:10:53
pengolahan sagu Hal ini menyebabkan
00:10:57
banyaknya produktivitas dan juga Ensi
00:10:59
Dalam rantai pasuk sagu yang menjadi
00:11:03
rendah kementerian
00:11:05
perindustrian juga menekankan pentingnya
00:11:08
untuk meningkatkan keterampilan sumber
00:11:11
daya manusia untuk mempercepat
00:11:13
perkembangan industri sagu dengan
00:11:16
keterampilan yang lebih baik diharapkan
00:11:18
proses pengolahan sagu juga dapat
00:11:20
dilakukan dengan yang lebih efisien dan
00:11:24
juga menghasilkan produk-produk yang
00:11:26
nilai tambahnya menjadi lebih tinggi
00:11:30
ya di production management kita
00:11:31
mengenal ada 5m itu ya Ada M M power lah
00:11:34
karena tenaga kerja kan enggak cuma
00:11:36
cowok ya cewek juga gitu ya manpow cowok
00:11:40
juga tapi sebenarnya itu tenaga kerja
00:11:41
manpow yang
00:11:43
kedua meod gitu metode kerja kan gitu
00:11:46
Yang ketiga mesin ya mesinnya ini mesin
00:11:49
yang keempat kita bicara material gitu
00:11:51
yang kelima money duit gitu ya jadi 5m
00:11:54
ini memang kalau di production menjadi
00:11:57
penting karena kita pengin meningkatkan
00:12:01
ya tidak hanya kualitas tapi juga
00:12:03
kualitas produksi karena dua-duanya
00:12:05
berhubungan kalau kualitasnya bagus tapi
00:12:08
produksinya sedikit kan jadi mahal
00:12:10
banget tuh ya enggak jadi kurang
00:12:12
produktif itu nanti biayanya mahal
00:12:14
enggak bisa bersaing kan gitu ya
00:12:16
demikian juga kalau murah murah murah
00:12:18
murah tapi kualitasnya asal-asalan Repot
00:12:21
juga dibutuhkan metod metod yang baik
00:12:23
metode kerja yang baik berutan mesin
00:12:26
alat produksi yang baik karena itu juga
00:12:28
sekaligus meningkatkan kualitas tapi
00:12:30
juga sekaligus juga meningkatkan ee
00:12:32
efisiensi ya gitu jadi Tentu juga nanti
00:12:35
dibutuhkan juga ada bahan baku gitu
00:12:38
material kan gitu Kalau kita bicara eh
00:12:40
produksi dan nanti juga dipasarkan ke
00:12:43
luar negeri umbi-umbian Indonesia ya
00:12:46
kita perlu bahan bakunya tapi kalau
00:12:48
bahan baku doang engakaggak ada yang
00:12:50
lain-lain kan enggak bisa juga gitu Ini
00:12:52
harus bersama-sama kan gitu ya material
00:12:54
penting gitu kan tapi material itu juga
00:12:57
yang tersedia secara kontinu kan gitu
00:12:59
apalagi kalau untuk Ekspor kita butuh ee
00:13:02
bahan-bahan baku katakan umumbian tadi
00:13:05
yang sudah
00:13:06
terstandarisasi yang keberadaannya juga
00:13:09
eh kue Oh ada di Hutan Ada gitu tapi
00:13:13
nyari-nyari di hutan kadang-kadang
00:13:15
ketemu umping kadang-kadang ketemu m
00:13:17
yang lain monyet gitu kan kan enggak
00:13:18
bisa juga kan gitulah ya kan kan enggak
00:13:21
bisa diekspor monyetnya kan gitu Nah
00:13:23
hal-hal begini harus kita ee antisipasi
00:13:27
makanya kemudian industrial isasi masuk
00:13:29
di sana industrialisasi dalam pengertian
00:13:31
bukan industri pengolahannya tapi
00:13:33
membuat agar bisa diproduksi dalam
00:13:35
jumlah banyak dengan kualitas yang
00:13:37
terstandarisasi masuklah di pertanian
00:13:39
membangun ee apa perkebunan atau e
00:13:44
tempat tanam umbi yang bisa dikelola
00:13:47
dengan baik dengan standar ee pengolahan
00:13:50
yang baik sehingga kualitasnya juga baik
00:13:52
itu terkait dengan material juga nanti
00:13:55
ada money modal uang kan gitu Kalau kita
00:13:58
bicara di Bisnis kagak ada duitnya
00:14:01
enggak bisa jalan ya kan jadi butuh uang
00:14:04
juga ya kan Wah bisa ee ngutang bisa
00:14:07
hemat-hemat Iya TTI tetap perlu ada
00:14:10
duitnya ya kan mau menghasilkan uang
00:14:11
harus ada materialnya uang juga kan gitu
00:14:14
nah kalau kita enggak punya uang enggak
00:14:15
bisa berbisnis gimana dong kalau kita
00:14:18
pelaku usaha yang masih baru produksi
00:14:20
enggak bisa ee mau ekspor juga enggak
00:14:23
bisa karena enggak punya uang untuk
00:14:25
nyetok barangnya enggak bisa jalan kan
00:14:27
nah di situlah peran dari kalau kita
00:14:31
punya keterbatasan maka peran dari
00:14:34
lembaga keuangan peran dari pemerintah
00:14:36
daerah peran dari pemerintah pusat itu
00:14:39
kontribusi ke sana Jangan semuanya
00:14:41
menggantungkan pada satu lembaga kan
00:14:44
banyak yang bisa berkolaborasi sama kita
00:14:46
ya termasuk pendanaan juga bisa ada
00:14:48
pendanaan luar negeri ada pendanaan
00:14:49
dalam negeri hal-hal begini harus kita
00:14:52
optimalkan dengan sebaik-baiknya jadi di
00:14:55
production managementen t dikenal ada 5
00:14:57
m ada manpow ada metode ada mesin ada
00:15:01
material ada money gitu ya Semuanya
00:15:05
perlu dikelola dengan baik agar kita
00:15:07
bisa menghasilkan produk-produk dengan
00:15:09
kualitas yang baik enggak harusnya
00:15:11
terbaik kualitas yang baik yang memenuhi
00:15:13
standar tertentu gitu dan dilakukan
00:15:16
dengan cara-cara yang efisien kan gitu
00:15:19
sehingga Produknya juga harganya bisa
00:15:21
bersaing kan gitu kan Ya kalau haranya
00:15:24
sama hargaanya lebih mahal pasti
00:15:26
konsumen enggak mau beli juga kan kalau
00:15:28
orang lain bisa jual dengan harga lima
00:15:30
Kita harusnya bisa juga menjual dengan
00:15:32
harga lima ya kan dia pakai mesin yang
00:15:33
hebat ya kita mungkin bukan mesin yang
00:15:35
hebat karenas kita mungkin dengan metode
00:15:38
yang lain gitu dengan metode yang bagus
00:15:41
metode cara produksi yang bagus sehingga
00:15:43
bisa menghasilkan produk-produk yang
00:15:45
bagus sesuai dengan standar yang eh
00:15:48
disepakati dengan harga yang tersaing
00:15:50
dan khusus tentang SDM tadi salah satu
00:15:53
unsur dari production kan manpow Nah
00:15:56
kita memang membutuhkan eh S MSDM yang
00:15:59
kompeten ya tidak hanya diproduksi
00:16:02
tetapi juga di nanti di proses
00:16:04
distribusi di proses pemasaran diproses
00:16:07
ekspornya kan gitu kita membutuhkan eh
00:16:10
insan-insan atau individu-individu yang
00:16:13
punya kompetensi dan ini harus dilakukan
00:16:15
proses pengembangannya ya ya kalau
00:16:18
enggak tahu Ya dikasih tahu kalau enggak
00:16:19
ngerti ya dibuat ngerti kalau enggak
00:16:21
terampil ya dibuat terampil gitu Dan
00:16:22
jangan lupa kalau kita bicara SDM tidak
00:16:25
hanya masalah skill tidak hanya masalah
00:16:27
pengetahuan tapi juga masalah Attitude
00:16:29
ya kita punya tiga hal itu yang dipakai
00:16:32
untuk mengembangkan kompetensi SDM kita
00:16:35
punya sikap mental yang baik pemerintah
00:16:37
Indonesia juga berharap agar
00:16:40
pengembangan industri sagu dapat
00:16:42
ditingkatkan sehingga Indonesia dapat
00:16:45
menjadi salah satu pemasuk Pati sagu
00:16:47
terbesar di dunia dengan melakukan
00:16:50
kilirisasi industri pengolahan Sagu dan
00:16:54
juga diversifikasi produk yang lebih
00:16:56
kuat selain itu juga Pingkan ketilan
00:17:00
sumber daya manusia dan juga
00:17:01
infrastruktur perkebunan rakyat
00:17:04
diharapkan juga dapat memperbaiki rantai
00:17:07
pasukan sagu dari hulu ke hilir pemintah
00:17:11
jug berhap agar edukasi mengenai manfaat
00:17:13
sagu dapat meningkatkan
00:17:17
popularitasnya sehingga sagu dapat
00:17:20
menjadi alternatif sumber
00:17:25
karbohidrat
00:17:26
[Musik]
00:17:27
yang seperti yang kita ketahui juga
00:17:30
bahwa potensi lahan sagu di Papua
00:17:32
sebesar 5,2 juta hektar di sisi lain
00:17:36
Riau yang lahan sagunya tidak seluas di
00:17:38
Papua justru dapat menjadi produsen sagu
00:17:42
terbesar di Indonesia nah Apa saja sih
00:17:45
yang menyebabkan hal-hal perbedaan
00:17:47
produktivitas dalam hal ini walaupun
00:17:51
sagu di Papua lahannya sangat besar
00:17:54
namun lahan tersebut masih belum
00:17:57
teroptimalkan dengan baik produktivitas
00:18:00
provinsi Riau mencapai 3,73 ton per
00:18:04
hektarnya sementara di Papua dengan
00:18:06
tanah seluas itu hanya sebesar 1,21 ton
00:18:10
per hektarnya perbedaan produktivitas
00:18:12
ini disebabkan oleh berbagai
00:18:15
faktor-faktor termasuk infrastruktur
00:18:17
perkebunan yang masih sangat sederhana
00:18:19
di Papua fasilitas penunjang yang minim
00:18:22
keterampilan sumber daya manusia yang
00:18:24
belum optimal hal ini juga menyebabkan
00:18:27
rantai pasuk lagu dari hulu ke hilir ini
00:18:31
di Papua dan juga
00:18:33
infrastruktur di Papua Ini juga masih
00:18:36
sangat sederhana dengan fasilitas juga
00:18:38
yang mini-i sehingga alur bahan baku di
00:18:42
Papua kurang efisien penyebab utama
00:18:45
perbedaan ini adalah infrastruktur
00:18:47
perkebunan yang lebih baik dan efisien
00:18:50
di Riau dibandingkan dengan di Papua
00:18:53
infrastruktur di Papua masih sangat
00:18:55
sederhana dengan fasilitas penunjang
00:18:57
yang masih minim sehingga alur rantai
00:18:59
pasuk bahan baku tidak efisien Selain
00:19:02
itu keterampilan atau sumber daya
00:19:05
manusia di Papua juga masih perlu
00:19:07
ditingkatkan untuk dapat mengoptimalkan
00:19:09
produktivitas lahan sagu yang sangat
00:19:12
potensial di wilayah tersebut pemerintah
00:19:15
juga perlu memberikan perhatian khusus
00:19:17
untuk dapat mengatasi kendala-kendala
00:19:19
ini agar produktivitas lahan sagu di
00:19:22
Papua dapat ditingkatkan kembali dan
00:19:24
sejalan dengan potensi besar yang
00:19:27
dimilikinya
00:19:28
Iya kalau kita bicara sagu gitu ya saya
00:19:31
tadi kan lebih banyak ingin melihat e
00:19:34
Pati itu dari bisa dari umbi-umbian dari
00:19:36
sagu gitu ya kalau umbi-umbian kan dari
00:19:41
umbi jalar gitu ya dari situ bisa di e
00:19:45
cari Patinya kan gitu ya nanti dibuat ya
00:19:49
macam-macam dibuat kolak dibuat
00:19:50
macam-macam dan bisa juga dari ee yang
00:19:53
selama ini kita bahas tentang dari
00:19:56
sagunya sendiri ya di bisa keluar
00:19:58
Patinya gitu ya di Papua banyak itu ee e
00:20:02
sagu saya pernah datang ke salah satu
00:20:05
hutan sagu di Papua datang ke sono ikut
00:20:08
nebang ya ikut nebangnya bukan nebang
00:20:11
beneran ikut eh
00:20:14
ikut-ikutan menebang gitu kan kemudian
00:20:16
Wah begitu sudahah pohonnya sudah
00:20:18
tumbang kemudian dibelah gitu Ya diambil
00:20:21
Patinya di dalamnya kan gitu ya ada yang
00:20:24
sering kali keluar ulatnya gitu saya
00:20:26
kaget juga ada yang ulatnya langsung
00:20:27
dimakan gitu seru juga itu ternyata bisa
00:20:31
menghasilkan ulat yang bisa dimakan
00:20:33
dengan nikmat kayanya Saya mau makan
00:20:34
tapi enggak tega saya ya takut e takut
00:20:37
ketagihan ya takut ketagihan tapi contoh
00:20:39
di situ e yang namanya sagu banyak sudah
00:20:43
tersedia hutan sagu di Papua jutaan
00:20:46
hektar sebenarnya bisa tinggal
00:20:48
ditebangin aja kira-kira asal dengan
00:20:49
prinsip-prinsip penebangan yang baik
00:20:52
supaya tidak merusak lingkungan enggak
00:20:54
apa-apa toh juga nanti kalau enggak
00:20:55
ditebang juga akan tumbang juga akan ee
00:20:58
nanti ee enggak termanfaatkan kan gitu
00:21:01
nah tentu sa dalam hal seperti ini
00:21:03
memang dibutuhkan ee ya infrastruktur
00:21:06
tadi katakan karena hutannya ada di
00:21:08
mana-mana yang jauh dari jalanan katakan
00:21:10
gitu ya memang perlu juga ada SDM untuk
00:21:13
menebangnya ee Apakah perlu dibuatkan
00:21:16
pelatihan khusus untuk ee SJM untuk
00:21:19
mengelola sagu atau menebang sagu
00:21:22
ee mungkin iya mungkin enggak karena
00:21:25
sebenarnya E bisa juga yang begituan ee
00:21:29
dipanggilkan yang sudah punya kompetensi
00:21:31
Nanti sambil jalan yang belum belajar
00:21:33
biar belajar kan begitu ya karena luas
00:21:36
sekali yang bisa dimanfaatkan jadi
00:21:38
hal-hal begini saya rasa perlu kita
00:21:40
dorong gitu ya Siapa yang dorong harus
00:21:43
pemerintah enggak harus kalau semuanya
00:21:45
harus pemerintah e pemerintahnya
00:21:48
fokusnya nanti bingung gitu kita sebagai
00:21:51
pelaku usaha sebenarnya bisa jadi
00:21:53
pendorongnya nanti tinggal minta restu
00:21:55
lah gitu sama pemerintah daerah
00:21:57
pemerintah pusat Saya mau optimalkan
00:21:59
kalau kita semuanya niatnya seperti itu
00:22:01
kita gerakkan masyarakat kita sendiri
00:22:03
juga tergerak ke sana gitu ya maka
00:22:06
Sebenarnya ya Ee sagu yang ada di Papua
00:22:10
dan juga ada di berbagai daerah di
00:22:12
Indonesia ini bisa kita optimalkan punya
00:22:15
nilai ee tambah yang lebih besar punya
00:22:18
ee kapasitas produksi yang juga lebih
00:22:20
besar Karena kita royokan ramairamai dan
00:22:23
ini ee kalau kita lakukan dengan baik
00:22:25
maka ini bisa menjadi salah satu sumber
00:22:28
juga ini pengembangan perekonomian yang
00:22:30
baik dan jangan lupa kalau kita bicara
00:22:31
sagu kan enggak Hanya Jadi Pati sagu
00:22:33
bisa diolah lebih lanjut lagi waktu saya
00:22:35
di Papua Eng sempat kita diskusi ah kita
00:22:38
bikin pempek dari eh sagu Papua gitu
00:22:42
saya bawa sagunya Saya bawa dari ee
00:22:45
hutan sagu itu saya bawa ke Jakarta
00:22:48
kapasitas apa bagasi saya 20 kilo ya
00:22:50
saya bawa 20 kilo sagu doang gitu kan
00:22:53
gitu ternyata sampai rumah saya minta
00:22:55
kebetulan keluarga saya ee keluarga saya
00:22:58
banak ini dari wong Palembang gitu ahli
00:23:01
bikin PM uh bagus enak kan gitu hal-hal
00:23:04
begini bisa kita tingkatkan gitu
00:23:06
sehingga pemanfaatan sangu bisa punya
00:23:08
nilai tambah yang lebih besar gitu ya
00:23:11
Sehingga e bisa dipakai untuk
00:23:13
mengembangkan perekonomian nasional nah
00:23:16
sobat ekspor tak terasa kita sudah
00:23:18
pengunjung dari program dashboard of
00:23:20
export Akhirnya saya Brandon dan
00:23:23
narasumber spesial kita Pako pamit undur
00:23:27
diri kita akan ketemu lagi di
00:23:29
episode-episode menarik lainnya salam
00:23:32
expor
00:23:33
[Musik]