Export Sagu Indonesia Kalah Dengan Malaysia

00:23:47
https://www.youtube.com/watch?v=S8s9_s4VK4c

Ringkasan

TLDRIndonesia memiliki lahan sagu terbesar di dunia, namun kalah bersaing dengan Malaysia dalam ekspor pati sagu. Malaysia dikenal mengimpor sagu dari Indonesia dan mengolahnya sebelum dijual kembali ke pasar internasional. Pemerintah Indonesia, melalui Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, berupaya mengatasi masalah ini dengan mendorong hilirisasi industri sagu di tanah air. Hilirisasi berarti pengolahan lebih lanjut dari bahan mentah sebelum diekspor guna meningkatkan nilai tambah. Kurangnya infrastruktur dan ketersediaan fasilitas di perkebunan rakyat menghambat rantai pasok sagu dari hulu ke hilir. Produksi sagu di Riau, misalnya, lebih tinggi dibandingkan di Papua walaupun luas lahan di Papua jauh lebih besar. Faktor-faktor ini termasuk pemanfaatan teknologi, keterampilan tenaga kerja, dan dukungan dari pihak pemerintah baik pusat maupun daerah. Pentingnya perbaikan manajemen produksi, yang meliputi pengelolaan sumber daya, tenaga kerja, metode kerja, mesin, material, dan modal, juga disoroti. Ini untuk memastikan produk sagu Indonesia dapat bersaing di kancah internasional. Indonesia diharapkan mampu menjadi pemasok utama sagu dunia dengan menerapkan strategi-strategi tersebut.

Takeaways

  • 🌍 Malaysia mengungguli ekspor sagu meski Indonesia punya lahan lebih besar.
  • 📉 Indonesia kalah dalam catatan nilai ekspor sagu dibanding Malaysia.
  • 🏭 Hilirisasi penting untuk peningkatan nilai tambah sagu di Indonesia.
  • 🚚 Infrastruktur dan rantai pasok sagu di Indonesia masih belum efisien.
  • 👨‍🌾 Dominasi perkebunan rakyat menghambat produktivitas maksimal sagu.
  • 📈 Perlunya diversifikasi produk hilir sagu di Indonesia.
  • 🛠️ Teknologi dan efisiensi masih menjadi tantangan besar untuk Indonesia.
  • 🔍 Riau lebih produktif dibandingkan Papua walau lahan Papua lebih luas.
  • 🤝 Perlunya kolaborasi antara pemerintah dan pelaku industri sagu.
  • 📊 Potensi sagu sebagai alternatif karbohidrat harus dimaksimalkan.

Garis waktu

  • 00:00:00 - 00:05:00

    Brandon dan tetamu membincangkan mengapa nilai eksport sagu Malaysia lebih tinggi daripada Indonesia walaupun Indonesia memiliki tanah yang lebih luas. Faktor penting adalah Malaysia mengimport sagu dari Indonesia dan mengekspornya semula dengan nilai tambah. Pentingnya untuk Indonesia memanfaatkan lahan sagu dengan lebih baik dan menambah nilai kepada produk melalui hilirisasi diperbincangkan.

  • 00:05:00 - 00:10:00

    Langkah diversifikasi produk sagu dengan memprosesnya ke dalam bentuk lain seperti mi dan pembungkusan bio ditekankan. Hambatan utama dalam pengeluaran sagu di Indonesia adalah rantaian bekalan yang tidak efisien disebabkan oleh infrastruktur dan sokongan yang kurang di kebun rakyat. Masih banyak tantangan dalam pemanfaataannya meskipun Indonesia memiliki potensi besar.

  • 00:10:00 - 00:15:00

    Kolaborasi antara pelaku usaha kecil dan besar serta sokongan dari pemerintah pusat dan daerah diperlukan untuk mengatasi masalah logistik dan meningkatkan kecekapan dalam rantaian bekalan sagu. Peranan tenaga kerja yang berskala dari segi kemahiran juga penting. Ada cadangan untuk mengundang pelabur luar untuk meningkatkan pengeluaran dan nilai tambah.

  • 00:15:00 - 00:23:47

    Usaha meningkatkan infrastruktur dan kemahiran sumber daya manusia di Papua diperlukan bagi mengatasi perbezaan dalam produktiviti sagu berbanding wilayah lain seperti Riau. Papua memiliki potensi besar tetapi kurang dioptimalkan. Contoh pemanfaatan sagu melalui pelbagai produk diteruskan oleh Brandon yang berkongsi pengalaman di Papua, menggambarkan potensi ekonomi sagu jika dimanfaatkan dengan baik.

Tampilkan lebih banyak

Peta Pikiran

Video Tanya Jawab

  • Mengapa Malaysia lebih unggul dalam ekspor pati sagu dibandingkan Indonesia?

    Malaysia mengimpor bahan baku sagu dari Indonesia dan mengolahnya sebelum diekspor atas nama negara mereka.

  • Apa yang menjadi kendala utama dalam produksi sagu di Indonesia?

    Kendala utama adalah infrastruktur yang kurang efisien dan kurangnya pemanfaatan lahan secara optimal.

  • Apa itu hilirisasi dalam konteks industri pengolahan sagu?

    Hilirisasi adalah proses meningkatkan nilai tambah dengan mengolah bahan baku menjadi produk lebih lanjut sebelum diekspor.

  • Bagaimana pemerintah Indonesia berencana meningkatkan ekspor sagu?

    Mereka berencana dengan menggalakkan hilirisasi dan diversifikasi produk sagu serta mengundang investasi asing.

  • Apa faktor yang menyebabkan perbedaan produktivitas sagu antara Riau dan Papua?

    Perbedaan infrastruktur dan keterampilan sumber daya manusia antara Riau dan Papua menyebabkan perbedaan produktivitas.

  • Berapa luas lahan sagu di Indonesia?

    Indonesia memiliki sekitar 5,5 juta hektar lahan sagu, yang merupakan 85% lahan sagu dunia.

  • Apa saja produk hilir dari sagu yang bisa diekspor?

    Produk hilir dari sagu termasuk mi, beras analog, dan bio-packaging.

  • Apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi kendala rantai pasok sagu di Indonesia?

    Meningkatkan infrastruktur dan keterampilan sumber daya manusia serta memperbaiki proses logistik.

  • Mengapa Papua yang memiliki lahan sagu luas tidak produktif seperti Riau?

    Karena infrastruktur dan keterampilan SDM di Papua yang masih minim.

  • Apa yang menjadi fokus untuk meningkatkan industri sagu di Indonesia?

    Fokusnya adalah peningkatan industri hilir, infrastruktur, dan SDM untuk mendongkrak produkstivitas dan nilai ekspor.

Lihat lebih banyak ringkasan video

Dapatkan akses instan ke ringkasan video YouTube gratis yang didukung oleh AI!
Teks
id
Gulir Otomatis:
  • 00:00:01
    [Musik]
  • 00:00:17
    Halo teman-teman semua selamat datang di
  • 00:00:20
    dashboard of export saya Brandon dan
  • 00:00:23
    saat ini kita sudah kedatangan tamu yang
  • 00:00:26
    sangat spesial sekali
  • 00:00:28
    Pak Apa kabar pak gitu baik branden Nah
  • 00:00:32
    Pak jadi saya baru baca artikel nih Nah
  • 00:00:35
    tentang Pati sagu di Indonesia yang
  • 00:00:38
    kalah dengan Malaysia nah seperti yang
  • 00:00:42
    kita ketahui nilai ekspor Pati sagu di
  • 00:00:44
    Indonesia itu eh walaupun memiliki luas
  • 00:00:48
    tanah yang lebih besar dibanding
  • 00:00:50
    Malaysia yaitu kita memiliki hampir 5,5
  • 00:00:54
    juta hektar atau sekitar 85% lahan sagu
  • 00:00:58
    dari total di dunia
  • 00:01:00
    namun Indonesia tetap kalah dengan
  • 00:01:02
    Malaysia Salah satu penyebabnya yaitu
  • 00:01:05
    modus
  • 00:01:06
    oknum dari Malaysia yang mengimpor bahan
  • 00:01:09
    baku sagu dari Indonesia tapi tidak
  • 00:01:12
    tercatat nih pak di artikel yang saya
  • 00:01:15
    baca nih menteri perindustrian kata Pak
  • 00:01:18
    Agus gumiwang menjelaskan bahwa sagu
  • 00:01:21
    dari Indonesia masuk ke Malaysia
  • 00:01:23
    kemudian diolah sedikit dan diekspor
  • 00:01:26
    atas nama Malaysia Hal ini menyebabkan
  • 00:01:29
    nilai ekspor Pak Pati sagu di Malaysia
  • 00:01:31
    pada tahun 2023 mencapai 15 juta us do
  • 00:01:35
    sementara di Indonesia hanya sebesar
  • 00:01:39
    juta us do kendala ini mengakibatkan
  • 00:01:42
    Malaysia lebih unggul dalam nilai ekspor
  • 00:01:44
    Pati sagu dibandingkan dengan di
  • 00:01:47
    Indonesia ya Jadi sebenarnya itu biasa
  • 00:01:51
    terjadi sih dalam perdagangan
  • 00:01:53
    internasional
  • 00:01:54
    eh produk dari satu negara kemudian
  • 00:01:58
    masuk di negara lain dan negara tadi
  • 00:02:01
    yang kemudian mencatatkan ekspornya
  • 00:02:04
    sesungguhnya ketika Indonesia mengekspor
  • 00:02:07
    umbinya ke Malaysia Katakan Ya itu
  • 00:02:10
    mestinya kan tercatat juga itu ya
  • 00:02:12
    Meskipun nanti Diana diolah lagi menjadi
  • 00:02:15
    bahan yang lain dengan nilai tambah
  • 00:02:18
    lebih besar tetap sebenarnya tercatat
  • 00:02:20
    Kalau sampai tidak tercatat Nah itu
  • 00:02:22
    tinggal masalah prosesnya ini bisa jadi
  • 00:02:25
    sesuatu yang tidak legal tercatat kalau
  • 00:02:28
    semua dilakukan ilegal pasti tercatat
  • 00:02:31
    tetapi lepas dari soal pencatatan
  • 00:02:33
    Sebenarnya kita ini ee yang paling
  • 00:02:36
    penting nomor satu adalah realitanya
  • 00:02:38
    realitanya ekspor Enggak kan gitu kalau
  • 00:02:41
    kita punya lahan besar kan gitu Apakah
  • 00:02:44
    kita kemudian manfaatkan dengan baik
  • 00:02:46
    lahan-lahan tadi Kalau belum ya itu yang
  • 00:02:50
    harus didorong pemanfaatan yang lebih
  • 00:02:51
    besar bisa jadi pemanfaatannya dengan
  • 00:02:54
    beerja sama dengan pihak-pihak lain di
  • 00:02:56
    luar negeri dari Indonesia dikspor
  • 00:02:58
    mentahan enggak apa-apa apa awalnya
  • 00:03:00
    mentahan enggak apa-apa ee produk-produk
  • 00:03:03
    tambang Indonesia juga tadinya diaspora
  • 00:03:05
    mentahan tapi dari situ kemudian
  • 00:03:06
    diperbaiki sudah diolah setengah jadi
  • 00:03:08
    atau diolah jadi barang jadi gitu yang
  • 00:03:10
    paling penting termanfaatkan Nah
  • 00:03:12
    sekarang dalam pandangan saya ee lahan
  • 00:03:16
    yang ada di Indonesia itu belum terlalu
  • 00:03:19
    optimal dimanfaatkan untuk produk-produk
  • 00:03:23
    yang kemudian bisa diekspor tapi yang
  • 00:03:25
    kedua kemudian memang ini Jadi PR buat
  • 00:03:28
    kita bagaimana agar
  • 00:03:30
    ekspornya Indonesia itu kemudian eh
  • 00:03:34
    menjadi punya nilai tambah lebih besar
  • 00:03:36
    ada istilah hilirisasi ya dulu saya
  • 00:03:39
    sempat e mengatakan namanya
  • 00:03:42
    reindustrialisasi karena sebenarnya itu
  • 00:03:44
    industrialisasi e produk-produk yang ada
  • 00:03:47
    bahan baku yang ada baik itu
  • 00:03:48
    produk-produk pertanian atau
  • 00:03:50
    produk-produk yang lain itu jangan hanya
  • 00:03:53
    ee diproduksi dan dimanfaatkan begitu
  • 00:03:56
    saja karena seringkiali kalau kemudian
  • 00:04:00
    diolah lebih lanjut nilainya bisa lebih
  • 00:04:02
    mahal punya daya tahan lebih lama bisa
  • 00:04:05
    dikirim ke tempat yang jauh tempat yang
  • 00:04:08
    jauh itu bisa di luar negeri tapi bisa
  • 00:04:10
    juga di dalam negeri ke seluruh
  • 00:04:12
    Indonesia gitu dan itu memberi nilai
  • 00:04:14
    tambah dan itu mengembangkan
  • 00:04:17
    perekonomian ee daerah gitu Jadi kalau
  • 00:04:20
    ee hal-hal demikian bisa kita lakukan
  • 00:04:24
    kita optimalkan yang sudah ada kemudian
  • 00:04:26
    kita dorong industrialisasi gitu ya maka
  • 00:04:29
    kita mengharapkan semua kapasitas yang
  • 00:04:32
    ada itu bisa termanfaatkan dengan baik
  • 00:04:34
    apalagi kalau kita gunakan ke ekspor
  • 00:04:38
    jadi ekspor itu salah satunya kita
  • 00:04:42
    kembangkan dengan mengoptimalkan yang
  • 00:04:44
    kita sudah punya nah yang saya baca juga
  • 00:04:48
    Di artikel di media sosial menteri
  • 00:04:50
    perindustrian Pak Agus gumiwang juga
  • 00:04:53
    meminta untuk meningkatkan nilai ekspor
  • 00:04:55
    Pati sagu Indonesia dengan melakukan
  • 00:04:58
    hilirisasi di industri pengolahan sagu
  • 00:05:01
    langkah ini dapat bertujuan untuk
  • 00:05:03
    melakukan diversifikasi produk sagu
  • 00:05:06
    sehingga tidak hanya produk Pati sagu
  • 00:05:08
    saja yang diekspor tetapi juga produk
  • 00:05:11
    Hilir sagu lainnya produk sagu juga
  • 00:05:13
    dapat diolah menjadi beragam produk
  • 00:05:15
    seperti mie beras Analog dan juga
  • 00:05:19
    produk-produk Non pangan seperti bio
  • 00:05:21
    packaging Dengan demikian hilirisasi
  • 00:05:25
    diharapkan dapat meningkatkan nilai
  • 00:05:27
    tambah dan juga daya saing komunitas di
  • 00:05:30
    Indonesia di pasar
  • 00:05:31
    internasional nah tapi ada juga nih
  • 00:05:34
    kendala-kendala utama yang dihadapi di
  • 00:05:36
    dalam memanfaatkan produksi sagu di
  • 00:05:39
    Indonesia Hal ini meliputi beberapa
  • 00:05:41
    aspek yang pertama ini yang terpenting
  • 00:05:44
    yaitu alur rantai pasuk bahan baku sagu
  • 00:05:48
    yang tidak efisien yang menjadi
  • 00:05:50
    penghambat utamanya area sagu di
  • 00:05:52
    Indonesia didominasi oleh perkebunan
  • 00:05:55
    rakyat dengan penguasaan lahan sebesar
  • 00:05:58
    94
  • 00:06:00
    3% dan kontribusi produksi mencapai
  • 00:06:04
    99% nah sayangnya infrastruktur
  • 00:06:08
    perkebunan rakyat ini masih bisa
  • 00:06:10
    dikategorikan sangat sederhana sehingga
  • 00:06:13
    dengan fasilitas penunjang yang minim
  • 00:06:15
    rantai suplai sagu dari hulu ke hilir
  • 00:06:19
    jumlahnya menjadi sangat
  • 00:06:21
    terbatas ada juga dominasi perkebunan
  • 00:06:24
    rakyat dalam produksi sagu di Indonesia
  • 00:06:26
    yang sangat signifikan dengan penguasaan
  • 00:06:29
    sekitar 94% ini ini menjadikan
  • 00:06:33
    infrastruktur perkebunan rakyat ini
  • 00:06:35
    masih sangat sederhana juga bahkan bisa
  • 00:06:38
    dikategorikan sangat sederhana dibanding
  • 00:06:41
    yang lainnya dengan fasilitas penunjang
  • 00:06:43
    yang minim hal ini juga dapat
  • 00:06:46
    menyebabkan rantai suplai dari hulu ke
  • 00:06:49
    hilir menjadi terbatas dan tidak efisien
  • 00:06:52
    nah kendala ini juga mempengaruhi
  • 00:06:55
    produksi sagu di Indonesia membuat
  • 00:06:58
    pemanfaatan produksi masih sangat rendah
  • 00:07:01
    meskipun potensi lahan sagu di Indonesia
  • 00:07:04
    tuh sangat besar lahannya begitu ya
  • 00:07:07
    Pemanfaatan produksi sagu di Indonesia
  • 00:07:09
    memang kurang optimal ya ini banyak
  • 00:07:11
    faktorlah karena sagu itu kan ada di
  • 00:07:13
    mana-mana di seluruh Indonesia sementara
  • 00:07:15
    kita tahu soal
  • 00:07:18
    efisiensi logistik di Indonesia ini
  • 00:07:21
    masih belum dapat nih bukan hanya
  • 00:07:23
    biayanya mahal tapi seringkiali
  • 00:07:25
    ketersediaannya juga masih minim gitu
  • 00:07:29
    gitu ya Ada jalur transportasi darat
  • 00:07:33
    sekarang sudah ada jalan tol di
  • 00:07:34
    mana-mana Ya tentu ini membantu ini
  • 00:07:37
    sudah mempercepat proses gitu tapi
  • 00:07:39
    kalaupun ada jalan tolnya kalau enggak
  • 00:07:40
    ada truknya juga enggak bisa juga kan
  • 00:07:42
    kalau ada truknya tapi gudangnya enggak
  • 00:07:45
    ada kan seringkali juga harus dikumpulin
  • 00:07:47
    dulu diok dulu ya bisa juga kan gitu
  • 00:07:49
    atau truknya sudah ada n antar e pulau
  • 00:07:53
    tetapi e bisa jadi Feri atau
  • 00:07:57
    transportasi lautnya menghubungkan
  • 00:07:58
    antara pulau ataupulau lain ee Waktunya
  • 00:08:01
    belum pas gitu sudah disiapin barangnya
  • 00:08:04
    tapi kapalnya belum datang gitu nah hal
  • 00:08:06
    begini memang Jadi PR buat kita ya Belum
  • 00:08:08
    lagi e bagaimana kita mengoptimalkan
  • 00:08:11
    agar punya nilai tambah lebih besar
  • 00:08:15
    belum masalah meningkatkan supaya nilai
  • 00:08:17
    tambahnya lebih besar dengan ee ee
  • 00:08:19
    peningkatan
  • 00:08:20
    eh pemanfaatan teknologi gitu
  • 00:08:23
    mesin-mesin yang mendorong terjadinya ee
  • 00:08:27
    peningkatan kualitas efisiensi dan sebag
  • 00:08:29
    hal-hal seperti ini memang Jadi PR
  • 00:08:31
    tetapi bukan berarti masalah itu tidak
  • 00:08:34
    bisa dipecahkan pasti bisa dipecahkan
  • 00:08:36
    Siapa yang harus memecahkan Saya rasa
  • 00:08:38
    kita sudah memecahkan ini secara ee
  • 00:08:41
    holistik nih pelaku usahanya mulainya ya
  • 00:08:44
    kita ajak ini pelaku usaha memang pelaku
  • 00:08:46
    usahanya ada yang kecil ada yangurang
  • 00:08:48
    sedang-sedang gitu Ada juga yang besar
  • 00:08:50
    ya tapi yang besar biasanya ee agak
  • 00:08:53
    susah diatur gitu ya biarin yang besar
  • 00:08:56
    jadi besar saja asal mereka ee tetap
  • 00:08:59
    memberi kesempatan buat yang menengah
  • 00:09:01
    dan kecil kan gitu nah buat yang masih
  • 00:09:03
    belum besar nah ini perlu didorong ini
  • 00:09:05
    kemajuannya antara lain kita siapkan eh
  • 00:09:09
    teknologi eh disiapkan fasilitas e
  • 00:09:12
    logistiknya tentu saja dibutuhkan peran
  • 00:09:15
    pemerintah di sana tidak hanya
  • 00:09:17
    pemerintah pusat tapi juga pemerintah
  • 00:09:18
    daerah seringkali pemerintah daerah cuma
  • 00:09:20
    mau nunggu doang Wah ini pemerintah
  • 00:09:22
    pusat belum dikasih bantuan eah jangan
  • 00:09:25
    kemudian ngurusi rakyatnya nunggu
  • 00:09:27
    bantuan terus dari pemerintah pusat
  • 00:09:29
    harus ada inisiatif dan inisiatif
  • 00:09:31
    seperti ini sebenarnya bisa dilakukan
  • 00:09:33
    dengan melakukan kolaborasi mendorong
  • 00:09:35
    terjadinya e kerja sama antara yang
  • 00:09:38
    kecil dengan yang besar bahkan dengan
  • 00:09:39
    yang di luar negeri bisa jadi kita
  • 00:09:41
    undang dari luar negeri yang pengin
  • 00:09:43
    umbi-umbian Indonesia untuk investasi di
  • 00:09:46
    daerah tertentu kan gitu ya kita bisa
  • 00:09:48
    mengatakan tugasnya pemerintah pusat Ah
  • 00:09:50
    bisa juga pemerintah daerah mendorong
  • 00:09:52
    itu saya rasa pemerintah-pemerintah
  • 00:09:54
    daerah yang kreatif e proaktif itu ee
  • 00:09:57
    datang gitu ya pemerintah daerah Jawa
  • 00:09:58
    Timur misalkan sering datang ke ee luar
  • 00:10:02
    negeri pemerintah daerah Sulawesi Utara
  • 00:10:03
    juga sering datang ke luar negeri hal-h
  • 00:10:05
    begini menimbulkan kerjaasama nanti
  • 00:10:07
    kerja sama formalnya boleh lewat
  • 00:10:09
    pemerintah pusat tetapi ee mendorong
  • 00:10:11
    terjadinya kolaborasi antara pelaku
  • 00:10:14
    usaha dengan pelaku usaha yang lain yang
  • 00:10:16
    lebih besar yang ada di daerah lain atau
  • 00:10:18
    di negara lain harus kita lakukan dengan
  • 00:10:20
    demikian kita bisa meningkatkan ee
  • 00:10:24
    kemampuan produksi kapasitas yang
  • 00:10:26
    meningkat ee ee kualitas meningkat
  • 00:10:30
    efisiensinya meningkat sehingga daya
  • 00:10:32
    saingnya meningkat dan itu dibutuhkan
  • 00:10:34
    dalam rangka membuat umbi-umbian
  • 00:10:36
    Indonesia makin berdaya di dalam negeri
  • 00:10:40
    maupun di luar negeri nah sumber daya
  • 00:10:43
    manusia SDM ini juga menjadi salah satu
  • 00:10:46
    kendala dalam industri sagu di Indonesia
  • 00:10:49
    karena masih minimnya tenaga kerja yang
  • 00:10:51
    terampil dan berpengalaman dalam
  • 00:10:53
    pengolahan sagu Hal ini menyebabkan
  • 00:10:57
    banyaknya produktivitas dan juga Ensi
  • 00:10:59
    Dalam rantai pasuk sagu yang menjadi
  • 00:11:03
    rendah kementerian
  • 00:11:05
    perindustrian juga menekankan pentingnya
  • 00:11:08
    untuk meningkatkan keterampilan sumber
  • 00:11:11
    daya manusia untuk mempercepat
  • 00:11:13
    perkembangan industri sagu dengan
  • 00:11:16
    keterampilan yang lebih baik diharapkan
  • 00:11:18
    proses pengolahan sagu juga dapat
  • 00:11:20
    dilakukan dengan yang lebih efisien dan
  • 00:11:24
    juga menghasilkan produk-produk yang
  • 00:11:26
    nilai tambahnya menjadi lebih tinggi
  • 00:11:30
    ya di production management kita
  • 00:11:31
    mengenal ada 5m itu ya Ada M M power lah
  • 00:11:34
    karena tenaga kerja kan enggak cuma
  • 00:11:36
    cowok ya cewek juga gitu ya manpow cowok
  • 00:11:40
    juga tapi sebenarnya itu tenaga kerja
  • 00:11:41
    manpow yang
  • 00:11:43
    kedua meod gitu metode kerja kan gitu
  • 00:11:46
    Yang ketiga mesin ya mesinnya ini mesin
  • 00:11:49
    yang keempat kita bicara material gitu
  • 00:11:51
    yang kelima money duit gitu ya jadi 5m
  • 00:11:54
    ini memang kalau di production menjadi
  • 00:11:57
    penting karena kita pengin meningkatkan
  • 00:12:01
    ya tidak hanya kualitas tapi juga
  • 00:12:03
    kualitas produksi karena dua-duanya
  • 00:12:05
    berhubungan kalau kualitasnya bagus tapi
  • 00:12:08
    produksinya sedikit kan jadi mahal
  • 00:12:10
    banget tuh ya enggak jadi kurang
  • 00:12:12
    produktif itu nanti biayanya mahal
  • 00:12:14
    enggak bisa bersaing kan gitu ya
  • 00:12:16
    demikian juga kalau murah murah murah
  • 00:12:18
    murah tapi kualitasnya asal-asalan Repot
  • 00:12:21
    juga dibutuhkan metod metod yang baik
  • 00:12:23
    metode kerja yang baik berutan mesin
  • 00:12:26
    alat produksi yang baik karena itu juga
  • 00:12:28
    sekaligus meningkatkan kualitas tapi
  • 00:12:30
    juga sekaligus juga meningkatkan ee
  • 00:12:32
    efisiensi ya gitu jadi Tentu juga nanti
  • 00:12:35
    dibutuhkan juga ada bahan baku gitu
  • 00:12:38
    material kan gitu Kalau kita bicara eh
  • 00:12:40
    produksi dan nanti juga dipasarkan ke
  • 00:12:43
    luar negeri umbi-umbian Indonesia ya
  • 00:12:46
    kita perlu bahan bakunya tapi kalau
  • 00:12:48
    bahan baku doang engakaggak ada yang
  • 00:12:50
    lain-lain kan enggak bisa juga gitu Ini
  • 00:12:52
    harus bersama-sama kan gitu ya material
  • 00:12:54
    penting gitu kan tapi material itu juga
  • 00:12:57
    yang tersedia secara kontinu kan gitu
  • 00:12:59
    apalagi kalau untuk Ekspor kita butuh ee
  • 00:13:02
    bahan-bahan baku katakan umumbian tadi
  • 00:13:05
    yang sudah
  • 00:13:06
    terstandarisasi yang keberadaannya juga
  • 00:13:09
    eh kue Oh ada di Hutan Ada gitu tapi
  • 00:13:13
    nyari-nyari di hutan kadang-kadang
  • 00:13:15
    ketemu umping kadang-kadang ketemu m
  • 00:13:17
    yang lain monyet gitu kan kan enggak
  • 00:13:18
    bisa juga kan gitulah ya kan kan enggak
  • 00:13:21
    bisa diekspor monyetnya kan gitu Nah
  • 00:13:23
    hal-hal begini harus kita ee antisipasi
  • 00:13:27
    makanya kemudian industrial isasi masuk
  • 00:13:29
    di sana industrialisasi dalam pengertian
  • 00:13:31
    bukan industri pengolahannya tapi
  • 00:13:33
    membuat agar bisa diproduksi dalam
  • 00:13:35
    jumlah banyak dengan kualitas yang
  • 00:13:37
    terstandarisasi masuklah di pertanian
  • 00:13:39
    membangun ee apa perkebunan atau e
  • 00:13:44
    tempat tanam umbi yang bisa dikelola
  • 00:13:47
    dengan baik dengan standar ee pengolahan
  • 00:13:50
    yang baik sehingga kualitasnya juga baik
  • 00:13:52
    itu terkait dengan material juga nanti
  • 00:13:55
    ada money modal uang kan gitu Kalau kita
  • 00:13:58
    bicara di Bisnis kagak ada duitnya
  • 00:14:01
    enggak bisa jalan ya kan jadi butuh uang
  • 00:14:04
    juga ya kan Wah bisa ee ngutang bisa
  • 00:14:07
    hemat-hemat Iya TTI tetap perlu ada
  • 00:14:10
    duitnya ya kan mau menghasilkan uang
  • 00:14:11
    harus ada materialnya uang juga kan gitu
  • 00:14:14
    nah kalau kita enggak punya uang enggak
  • 00:14:15
    bisa berbisnis gimana dong kalau kita
  • 00:14:18
    pelaku usaha yang masih baru produksi
  • 00:14:20
    enggak bisa ee mau ekspor juga enggak
  • 00:14:23
    bisa karena enggak punya uang untuk
  • 00:14:25
    nyetok barangnya enggak bisa jalan kan
  • 00:14:27
    nah di situlah peran dari kalau kita
  • 00:14:31
    punya keterbatasan maka peran dari
  • 00:14:34
    lembaga keuangan peran dari pemerintah
  • 00:14:36
    daerah peran dari pemerintah pusat itu
  • 00:14:39
    kontribusi ke sana Jangan semuanya
  • 00:14:41
    menggantungkan pada satu lembaga kan
  • 00:14:44
    banyak yang bisa berkolaborasi sama kita
  • 00:14:46
    ya termasuk pendanaan juga bisa ada
  • 00:14:48
    pendanaan luar negeri ada pendanaan
  • 00:14:49
    dalam negeri hal-hal begini harus kita
  • 00:14:52
    optimalkan dengan sebaik-baiknya jadi di
  • 00:14:55
    production managementen t dikenal ada 5
  • 00:14:57
    m ada manpow ada metode ada mesin ada
  • 00:15:01
    material ada money gitu ya Semuanya
  • 00:15:05
    perlu dikelola dengan baik agar kita
  • 00:15:07
    bisa menghasilkan produk-produk dengan
  • 00:15:09
    kualitas yang baik enggak harusnya
  • 00:15:11
    terbaik kualitas yang baik yang memenuhi
  • 00:15:13
    standar tertentu gitu dan dilakukan
  • 00:15:16
    dengan cara-cara yang efisien kan gitu
  • 00:15:19
    sehingga Produknya juga harganya bisa
  • 00:15:21
    bersaing kan gitu kan Ya kalau haranya
  • 00:15:24
    sama hargaanya lebih mahal pasti
  • 00:15:26
    konsumen enggak mau beli juga kan kalau
  • 00:15:28
    orang lain bisa jual dengan harga lima
  • 00:15:30
    Kita harusnya bisa juga menjual dengan
  • 00:15:32
    harga lima ya kan dia pakai mesin yang
  • 00:15:33
    hebat ya kita mungkin bukan mesin yang
  • 00:15:35
    hebat karenas kita mungkin dengan metode
  • 00:15:38
    yang lain gitu dengan metode yang bagus
  • 00:15:41
    metode cara produksi yang bagus sehingga
  • 00:15:43
    bisa menghasilkan produk-produk yang
  • 00:15:45
    bagus sesuai dengan standar yang eh
  • 00:15:48
    disepakati dengan harga yang tersaing
  • 00:15:50
    dan khusus tentang SDM tadi salah satu
  • 00:15:53
    unsur dari production kan manpow Nah
  • 00:15:56
    kita memang membutuhkan eh S MSDM yang
  • 00:15:59
    kompeten ya tidak hanya diproduksi
  • 00:16:02
    tetapi juga di nanti di proses
  • 00:16:04
    distribusi di proses pemasaran diproses
  • 00:16:07
    ekspornya kan gitu kita membutuhkan eh
  • 00:16:10
    insan-insan atau individu-individu yang
  • 00:16:13
    punya kompetensi dan ini harus dilakukan
  • 00:16:15
    proses pengembangannya ya ya kalau
  • 00:16:18
    enggak tahu Ya dikasih tahu kalau enggak
  • 00:16:19
    ngerti ya dibuat ngerti kalau enggak
  • 00:16:21
    terampil ya dibuat terampil gitu Dan
  • 00:16:22
    jangan lupa kalau kita bicara SDM tidak
  • 00:16:25
    hanya masalah skill tidak hanya masalah
  • 00:16:27
    pengetahuan tapi juga masalah Attitude
  • 00:16:29
    ya kita punya tiga hal itu yang dipakai
  • 00:16:32
    untuk mengembangkan kompetensi SDM kita
  • 00:16:35
    punya sikap mental yang baik pemerintah
  • 00:16:37
    Indonesia juga berharap agar
  • 00:16:40
    pengembangan industri sagu dapat
  • 00:16:42
    ditingkatkan sehingga Indonesia dapat
  • 00:16:45
    menjadi salah satu pemasuk Pati sagu
  • 00:16:47
    terbesar di dunia dengan melakukan
  • 00:16:50
    kilirisasi industri pengolahan Sagu dan
  • 00:16:54
    juga diversifikasi produk yang lebih
  • 00:16:56
    kuat selain itu juga Pingkan ketilan
  • 00:17:00
    sumber daya manusia dan juga
  • 00:17:01
    infrastruktur perkebunan rakyat
  • 00:17:04
    diharapkan juga dapat memperbaiki rantai
  • 00:17:07
    pasukan sagu dari hulu ke hilir pemintah
  • 00:17:11
    jug berhap agar edukasi mengenai manfaat
  • 00:17:13
    sagu dapat meningkatkan
  • 00:17:17
    popularitasnya sehingga sagu dapat
  • 00:17:20
    menjadi alternatif sumber
  • 00:17:25
    karbohidrat
  • 00:17:26
    [Musik]
  • 00:17:27
    yang seperti yang kita ketahui juga
  • 00:17:30
    bahwa potensi lahan sagu di Papua
  • 00:17:32
    sebesar 5,2 juta hektar di sisi lain
  • 00:17:36
    Riau yang lahan sagunya tidak seluas di
  • 00:17:38
    Papua justru dapat menjadi produsen sagu
  • 00:17:42
    terbesar di Indonesia nah Apa saja sih
  • 00:17:45
    yang menyebabkan hal-hal perbedaan
  • 00:17:47
    produktivitas dalam hal ini walaupun
  • 00:17:51
    sagu di Papua lahannya sangat besar
  • 00:17:54
    namun lahan tersebut masih belum
  • 00:17:57
    teroptimalkan dengan baik produktivitas
  • 00:18:00
    provinsi Riau mencapai 3,73 ton per
  • 00:18:04
    hektarnya sementara di Papua dengan
  • 00:18:06
    tanah seluas itu hanya sebesar 1,21 ton
  • 00:18:10
    per hektarnya perbedaan produktivitas
  • 00:18:12
    ini disebabkan oleh berbagai
  • 00:18:15
    faktor-faktor termasuk infrastruktur
  • 00:18:17
    perkebunan yang masih sangat sederhana
  • 00:18:19
    di Papua fasilitas penunjang yang minim
  • 00:18:22
    keterampilan sumber daya manusia yang
  • 00:18:24
    belum optimal hal ini juga menyebabkan
  • 00:18:27
    rantai pasuk lagu dari hulu ke hilir ini
  • 00:18:31
    di Papua dan juga
  • 00:18:33
    infrastruktur di Papua Ini juga masih
  • 00:18:36
    sangat sederhana dengan fasilitas juga
  • 00:18:38
    yang mini-i sehingga alur bahan baku di
  • 00:18:42
    Papua kurang efisien penyebab utama
  • 00:18:45
    perbedaan ini adalah infrastruktur
  • 00:18:47
    perkebunan yang lebih baik dan efisien
  • 00:18:50
    di Riau dibandingkan dengan di Papua
  • 00:18:53
    infrastruktur di Papua masih sangat
  • 00:18:55
    sederhana dengan fasilitas penunjang
  • 00:18:57
    yang masih minim sehingga alur rantai
  • 00:18:59
    pasuk bahan baku tidak efisien Selain
  • 00:19:02
    itu keterampilan atau sumber daya
  • 00:19:05
    manusia di Papua juga masih perlu
  • 00:19:07
    ditingkatkan untuk dapat mengoptimalkan
  • 00:19:09
    produktivitas lahan sagu yang sangat
  • 00:19:12
    potensial di wilayah tersebut pemerintah
  • 00:19:15
    juga perlu memberikan perhatian khusus
  • 00:19:17
    untuk dapat mengatasi kendala-kendala
  • 00:19:19
    ini agar produktivitas lahan sagu di
  • 00:19:22
    Papua dapat ditingkatkan kembali dan
  • 00:19:24
    sejalan dengan potensi besar yang
  • 00:19:27
    dimilikinya
  • 00:19:28
    Iya kalau kita bicara sagu gitu ya saya
  • 00:19:31
    tadi kan lebih banyak ingin melihat e
  • 00:19:34
    Pati itu dari bisa dari umbi-umbian dari
  • 00:19:36
    sagu gitu ya kalau umbi-umbian kan dari
  • 00:19:41
    umbi jalar gitu ya dari situ bisa di e
  • 00:19:45
    cari Patinya kan gitu ya nanti dibuat ya
  • 00:19:49
    macam-macam dibuat kolak dibuat
  • 00:19:50
    macam-macam dan bisa juga dari ee yang
  • 00:19:53
    selama ini kita bahas tentang dari
  • 00:19:56
    sagunya sendiri ya di bisa keluar
  • 00:19:58
    Patinya gitu ya di Papua banyak itu ee e
  • 00:20:02
    sagu saya pernah datang ke salah satu
  • 00:20:05
    hutan sagu di Papua datang ke sono ikut
  • 00:20:08
    nebang ya ikut nebangnya bukan nebang
  • 00:20:11
    beneran ikut eh
  • 00:20:14
    ikut-ikutan menebang gitu kan kemudian
  • 00:20:16
    Wah begitu sudahah pohonnya sudah
  • 00:20:18
    tumbang kemudian dibelah gitu Ya diambil
  • 00:20:21
    Patinya di dalamnya kan gitu ya ada yang
  • 00:20:24
    sering kali keluar ulatnya gitu saya
  • 00:20:26
    kaget juga ada yang ulatnya langsung
  • 00:20:27
    dimakan gitu seru juga itu ternyata bisa
  • 00:20:31
    menghasilkan ulat yang bisa dimakan
  • 00:20:33
    dengan nikmat kayanya Saya mau makan
  • 00:20:34
    tapi enggak tega saya ya takut e takut
  • 00:20:37
    ketagihan ya takut ketagihan tapi contoh
  • 00:20:39
    di situ e yang namanya sagu banyak sudah
  • 00:20:43
    tersedia hutan sagu di Papua jutaan
  • 00:20:46
    hektar sebenarnya bisa tinggal
  • 00:20:48
    ditebangin aja kira-kira asal dengan
  • 00:20:49
    prinsip-prinsip penebangan yang baik
  • 00:20:52
    supaya tidak merusak lingkungan enggak
  • 00:20:54
    apa-apa toh juga nanti kalau enggak
  • 00:20:55
    ditebang juga akan tumbang juga akan ee
  • 00:20:58
    nanti ee enggak termanfaatkan kan gitu
  • 00:21:01
    nah tentu sa dalam hal seperti ini
  • 00:21:03
    memang dibutuhkan ee ya infrastruktur
  • 00:21:06
    tadi katakan karena hutannya ada di
  • 00:21:08
    mana-mana yang jauh dari jalanan katakan
  • 00:21:10
    gitu ya memang perlu juga ada SDM untuk
  • 00:21:13
    menebangnya ee Apakah perlu dibuatkan
  • 00:21:16
    pelatihan khusus untuk ee SJM untuk
  • 00:21:19
    mengelola sagu atau menebang sagu
  • 00:21:22
    ee mungkin iya mungkin enggak karena
  • 00:21:25
    sebenarnya E bisa juga yang begituan ee
  • 00:21:29
    dipanggilkan yang sudah punya kompetensi
  • 00:21:31
    Nanti sambil jalan yang belum belajar
  • 00:21:33
    biar belajar kan begitu ya karena luas
  • 00:21:36
    sekali yang bisa dimanfaatkan jadi
  • 00:21:38
    hal-hal begini saya rasa perlu kita
  • 00:21:40
    dorong gitu ya Siapa yang dorong harus
  • 00:21:43
    pemerintah enggak harus kalau semuanya
  • 00:21:45
    harus pemerintah e pemerintahnya
  • 00:21:48
    fokusnya nanti bingung gitu kita sebagai
  • 00:21:51
    pelaku usaha sebenarnya bisa jadi
  • 00:21:53
    pendorongnya nanti tinggal minta restu
  • 00:21:55
    lah gitu sama pemerintah daerah
  • 00:21:57
    pemerintah pusat Saya mau optimalkan
  • 00:21:59
    kalau kita semuanya niatnya seperti itu
  • 00:22:01
    kita gerakkan masyarakat kita sendiri
  • 00:22:03
    juga tergerak ke sana gitu ya maka
  • 00:22:06
    Sebenarnya ya Ee sagu yang ada di Papua
  • 00:22:10
    dan juga ada di berbagai daerah di
  • 00:22:12
    Indonesia ini bisa kita optimalkan punya
  • 00:22:15
    nilai ee tambah yang lebih besar punya
  • 00:22:18
    ee kapasitas produksi yang juga lebih
  • 00:22:20
    besar Karena kita royokan ramairamai dan
  • 00:22:23
    ini ee kalau kita lakukan dengan baik
  • 00:22:25
    maka ini bisa menjadi salah satu sumber
  • 00:22:28
    juga ini pengembangan perekonomian yang
  • 00:22:30
    baik dan jangan lupa kalau kita bicara
  • 00:22:31
    sagu kan enggak Hanya Jadi Pati sagu
  • 00:22:33
    bisa diolah lebih lanjut lagi waktu saya
  • 00:22:35
    di Papua Eng sempat kita diskusi ah kita
  • 00:22:38
    bikin pempek dari eh sagu Papua gitu
  • 00:22:42
    saya bawa sagunya Saya bawa dari ee
  • 00:22:45
    hutan sagu itu saya bawa ke Jakarta
  • 00:22:48
    kapasitas apa bagasi saya 20 kilo ya
  • 00:22:50
    saya bawa 20 kilo sagu doang gitu kan
  • 00:22:53
    gitu ternyata sampai rumah saya minta
  • 00:22:55
    kebetulan keluarga saya ee keluarga saya
  • 00:22:58
    banak ini dari wong Palembang gitu ahli
  • 00:23:01
    bikin PM uh bagus enak kan gitu hal-hal
  • 00:23:04
    begini bisa kita tingkatkan gitu
  • 00:23:06
    sehingga pemanfaatan sangu bisa punya
  • 00:23:08
    nilai tambah yang lebih besar gitu ya
  • 00:23:11
    Sehingga e bisa dipakai untuk
  • 00:23:13
    mengembangkan perekonomian nasional nah
  • 00:23:16
    sobat ekspor tak terasa kita sudah
  • 00:23:18
    pengunjung dari program dashboard of
  • 00:23:20
    export Akhirnya saya Brandon dan
  • 00:23:23
    narasumber spesial kita Pako pamit undur
  • 00:23:27
    diri kita akan ketemu lagi di
  • 00:23:29
    episode-episode menarik lainnya salam
  • 00:23:32
    expor
  • 00:23:33
    [Musik]
Tags
  • sagu
  • ekspor
  • Indonesia
  • Malaysia
  • hilirisasi
  • perkebunan
  • infrastruktur
  • produktivitas
  • nilai tambah
  • industri