00:00:00
Hai jumbo punggung berada kita dapat
00:00:17
mulai dari norma dulu Apa yang dimaksud
00:00:20
dengan norma awalnya norma itu adalah
00:00:23
nama untuk sebuah alat yang dipakai oleh
00:00:26
tukang kayu untuk mengukur sudut yaitu
00:00:28
berupa penggaris siku siku 90° nah dalam
00:00:32
kaitannya dengan hukum berarti norma
00:00:34
adalah alat ukur juga dalam hal ini
00:00:36
ukuran berperilaku mana perilaku yang
00:00:39
dipandang sesuai dan tidak sesuai dengan
00:00:41
pola-pola yang dianggap baik jika sesuai
00:00:44
maka perilaku itulah yang dianggap
00:00:46
sejalan dengan norma yaitu perilaku yang
00:00:49
normal jadi norma itu sebenarnya
00:00:51
pola-pola yang dirumuskan untuk mengatur
00:00:53
perilaku orang dengan sendirinya berarti
00:00:55
norma yang primer adalah norma perilaku
00:00:58
norma perilaku ini
00:01:00
jadi struktur tersendiri terdiri dari
00:01:02
unsur-unsur yang satu sama lain saling
00:01:04
terhubung dilihat dari materinya
00:01:09
sebagian besar norma itu datang dari
00:01:11
kebiasaan dalam bahasa Yunani disebut
00:01:13
nomos dalam tradisi Yunani kuno situ
00:01:16
adalah kebiasaan dan kebiasaan adalah
00:01:19
hukum yang mengikat bagi masyarakat
00:01:21
bersangkutan dalam perkembangannya
00:01:22
kemudian ada perbedaan antara kebiasaan
00:01:25
yang timbul sebagai akibat faktor alam
00:01:27
dan kebiasaan sebagai akibat kesepakatan
00:01:30
kebiasaan hasil kesepakatan inilah yang
00:01:33
kemudian menjelma menjadi norma yang
00:01:36
sudah kita singgung sebelumnya dalam
00:01:37
perspektif ini setiap orang diasumsikan
00:01:41
sebagai makhluk bebas Nah tujuan dari
00:01:43
norma itu dibuat adalah untuk membatasi
00:01:45
seorang manusia agar perilakunya tidak
00:01:48
sampai mengganggu kepentingan orang lain
00:01:54
eh iya kita pahami secara sederhana
00:01:57
bahwa negara itu adalah organisasi yang
00:02:00
itu tugasnya untuk mengukuhkan normous
00:02:03
agar resmi menjadi norma pengukuhan
00:02:05
tersebut adalah momentum pembentukan
00:02:07
hukum positif atau pembentukan norma
00:02:10
yuridis bentuknya bisa macam-macam untuk
00:02:12
gampangnya kita sebut saja berupa
00:02:14
undang-undang dalam arti material diluar
00:02:17
norma your di situ dan norma lain yang
00:02:19
belum di positif kan kita menyebutnya
00:02:21
sebagai norma Mita yuridis Biasanya kita
00:02:24
memasukkan moralitas dalam kategori ini
00:02:26
jadi moralitas itu adalah norma juga
00:02:29
yang sewaktu-waktu dapat dikukuhkan
00:02:31
sebagai norma hukum positif ketika belum
00:02:34
menjadi hukum positif ia berkedudukan
00:02:37
sebagai Ius constituendum harus kita
00:02:44
akui bahwa dalam penalaran hukum kita
00:02:46
tidak dapat menghindar untuk masuk ke
00:02:48
dalam diskursus tentang norma juridis
00:02:50
lebih tepatnya mengenai penstrukturan
00:02:52
norma dalam penuturan ini fokus kita
00:02:55
adalah pada bangunan dari norma itu
00:02:58
sangat formalistis dengan
00:03:00
cermati unsur-unsurnya kita tidak dulu
00:03:02
membahas tentang substansi didalamnya
00:03:04
Apakah sesuai dengan nilai-nilai moral
00:03:05
dan kebiasaan yang hidup dalam
00:03:07
masyarakat loh tidak kita terima saja
00:03:09
dulu substansinya sebagai kebenaran yang
00:03:11
save fans eh sebelum kita kesana kita
00:03:18
harus tahu bahwa ada banyak klasifikasi
00:03:21
norma peraturan perundang-undangan yang
00:03:23
paling utama dalam kacamata ilmu hukum
00:03:25
adalah norma perilaku karena paling
00:03:27
utama maka disebut norma primer diluar
00:03:30
norma perilaku Ada sejumlah norma
00:03:32
sekunder norma sanksi tentu salah
00:03:34
satunya artinya jika Anda melanggar
00:03:36
norma primer maka norma sanksi nya akan
00:03:39
muncul selain itu juga ada norma
00:03:41
sekunder lainnya yang juga akan muncul
00:03:42
sebagai akibat dari kehadiran norma
00:03:44
perilaku itu misalnya norma definisi
00:03:47
jika ada satu istilah yang terdapat
00:03:49
dalam norma perilaku kita akan bertanya
00:03:51
Apa maknanya dalam hal seperti itu kita
00:03:54
akan minta bantuan pada norma definisi
00:03:56
adalah genor Ma kewenangan yang
00:03:58
menentukan
00:04:00
tentang siapa yang berwenang dalam
00:04:01
kondisi tertentu dan dalam hal apa
00:04:04
kewenangan itu dijalankan kemudian ada
00:04:06
norma penilaian norma pengakuan norma
00:04:08
perubahan dan sebagainya kita akan bahas
00:04:10
mengenai hal ini pada episode yang lain
00:04:12
mungkin kita berpikir jenis-jenis norma
00:04:14
ini banyak juga dan kelihatannya jernih
00:04:16
tapi Sepanjang Kita mau memahaminya
00:04:18
dengan baik klasifikasi di atas sangat
00:04:20
berguna dalam penalaran hukum dari sini
00:04:22
kita semakin sadar bahwa belajar hukum
00:04:24
itu tidak mengandalkan hafalan melainkan
00:04:27
harus dengan penalaran sebab dalam
00:04:29
klasifikasi norma itu ada kemungkinan
00:04:31
suatu rumusan norma dapat
00:04:33
diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis
00:04:35
norma sekaligus Nah karena durasi video
00:04:38
ini sangat singkat Saya ingin kembali ke
00:04:40
pokok bahasan tentang norma perilaku
00:04:42
saja dulu jika disetorkan maka di dalam
00:04:48
norma perilaku ini kita bisa menemukan
00:04:50
empat unsur norma pertama adalah subjek
00:04:53
norma kemudian operator norma lalu objek
00:04:56
norma dan terakhir kondisi normal namun
00:04:59
saya duga
00:05:00
semoga catatan agar tidak timbul
00:05:01
kebingungan bahwa struktur norma yang
00:05:03
saya sampaikan disini berlaku umum untuk
00:05:05
konstruktural normal bidang hukum
00:05:07
manapun Saya tahu bahwa dalam buku-buku
00:05:10
teks hukum pidana ada pokok bahasan
00:05:12
tentang unsur-unsur tindak pidana
00:05:14
misalkan diajarkan tentang unsur
00:05:15
kesalahan dan unsur melawan hukum yang
00:05:17
pada akhirnya diarahkan pada aspek
00:05:20
Pertanggungjawaban pidana nah yang saya
00:05:22
ingin Jelaskan sebagai struktur norma
00:05:24
dalam episode kita kali ini lebih luas
00:05:26
dari pada itu yaitu supernormal dengan
00:05:29
unsur-unsur yang dibicarakan dalam teori
00:05:31
hukum khususnya terkait dengan analisis
00:05:33
teks perundang-undangan karena norma
00:05:39
perilaku itu memuat aturan berperilaku
00:05:41
maka kita perlu menanyakan kepada siapa
00:05:45
ditujukan norma itu subjek norma di
00:05:47
dalam norma perilaku haruslah subjek
00:05:49
hukum karena hanya sudah hukum yang
00:05:51
diberikan hak dan atau kewajiban
00:05:53
menjalankan norma hukum itu Mari kita
00:05:55
ambil contoh sederhana pasal 338 kitab
00:05:59
undang-undang
00:06:00
hukum pidana pasal ini berbunyi
00:06:01
barangsiapa dengan sengaja merampas
00:06:04
nyawa orang lain diancam karena
00:06:06
pembunuhan dengan pidana penjara paling
00:06:08
lama lima belas tahun norma primer dari
00:06:11
pasal itu ada pada kata-kata barangsiapa
00:06:14
dengan sengaja merampas nyawa orang lain
00:06:16
selebihnya bukan lagi norma primer dalam
00:06:19
norma primer pasal 338 KUHP itu
00:06:23
subjeknya secara eksplisit disebutkan
00:06:25
yaitu barangsiapa atau dalam terminologi
00:06:27
sekarang adalah setiap orang ada
00:06:29
kemungkinan subjeknya tidak secara
00:06:31
eksplisit disebutkan Misalnya saja kita
00:06:33
perhatikan ketentuan pasal 104 KUHP
00:06:36
norma primer dari pasal itu berbunyi
00:06:37
makar dengan maksud membunuh presiden
00:06:40
atau wakil presiden atau dengan maksud
00:06:42
merampas kemerdekaan mereka atau
00:06:44
menjadikan mereka tidak mampu memerintah
00:06:46
perhatikan bahwa norma primer dari pasal
00:06:48
ini tidak secara eksplisit menyebutkan
00:06:51
kepada siapa Pasal itu ditujukan tapi
00:06:54
lagi-lagi kita paham bahwa pasar itu
00:06:56
juga kepada setiap orang mungkin kita
00:06:58
bertanya siapakah yang
00:07:00
dan unsur barangsiapa atau setiap orang
00:07:02
dalam rumusan pasal-pasal itu nah
00:07:03
silahkan cari maknanya dalam norma
00:07:05
sekunder atau Meta kaidah kemungkinan
00:07:07
ada norma definisi yang sudah tersedia
00:07:09
di dalam undang-undang tersebut jika
00:07:11
tidak ada kita bisa mencari pada sumber
00:07:13
hukum lain jika dalam hukum perdata kita
00:07:15
juga dapat menemukan hal yang sama
00:07:16
misalnya dalam pasal 298 ayat 1 kuhp
00:07:20
perdata bunyi pasal itu adalah Setiap
00:07:23
anak dalam umur berapapun juga wajib
00:07:25
menaruh Kehormatan dan keseganan
00:07:28
terhadap Bapak dan ibunya subjek massal
00:07:30
ini adalah Setiap anak nah kata anak
00:07:32
memiliki makna yang harus kita
00:07:34
definisikan pulang nanti ia unsur
00:07:40
berikutnya adalah operator norma yang
00:07:42
biasa juga disebut modus perilaku untuk
00:07:44
menjelaskan operator norma ini biasanya
00:07:46
orang menggunakan diagram normal sebagai
00:07:48
berikut kita bagi saja diagram ini dalam
00:07:51
4 kuadrat kuadrat pertama menunjukkan
00:07:53
norma yang berisi perintah Quadrant
00:07:55
kedua menunjukkan normal larangan
00:07:57
dibawahnya ada Quadrant berupa norma S
00:08:00
dan terakhir norma dispensasi printah
00:08:02
itu adalah kewajiban untuk menjalankan
00:08:04
suatu perilaku apabila dikaitkan dengan
00:08:06
subjek norma maka perintah itu kewajiban
00:08:09
bagi setiap orang kita bisa katakan ini
00:08:11
kewajiban yang universal beda halnya
00:08:13
dengan larangan-larangan adalah
00:08:15
kewajiban untuk tidak menjalankan suatu
00:08:17
perilaku bagi setiap orang jadi
00:08:18
universal juga tetapi negatif izin
00:08:21
adalah kebolehan untuk menjalankan suatu
00:08:23
perilaku dilihat dari aspek perintah
00:08:26
maka di dalam perintah pasti sudah
00:08:28
terkandung aspek izin namun biasanya
00:08:30
izin muncul karena ada larangan dengan
00:08:32
demikian izin adalah kebolehan melakukan
00:08:35
suatu perilaku yang secara universal
00:08:37
atau secara umum dilarang pada sisi
00:08:40
sebaliknya ada dispensasi yaitu
00:08:42
kebolehan untuk tidak melakukan suatu
00:08:44
perilaku yang secara universal
00:08:45
diperintahkan Mari keterkaitan antara
00:08:48
operator norma ini dengan subjek normal
00:08:50
oleh karena alasan kemunculan dari izin
00:08:52
itu adalah penyimpangan atas suatu
00:08:55
larangan sedangkan dispensasi adalah
00:08:57
Penyimpangan atau suatu perintah maka
00:08:59
kita dapat paha
00:09:00
sekarang bahwa dalam norma peraturan
00:09:01
perundang-undangan pemberian izin dan
00:09:03
dispensasi harus ada syarat-syaratnya
00:09:05
tidak boleh diobral begitu saja izin dan
00:09:08
dispensasi diberikan dalam jumlah yang
00:09:10
terbatas atau dengan kata lain dalam
00:09:12
lingkup particular bukan universal
00:09:14
apabila kita kembali ke contoh pasal 338
00:09:17
KUHP dan pasal 104 KUHP Nah kita bisa
00:09:21
pastikan bahwa operator normanya ada
00:09:23
larangan kebetulan kata larangan tidak
00:09:25
secara eksplisit dinyatakan tetapi kita
00:09:27
dapat menyimpulkan dari kata diancam
00:09:30
dengan pidana tertentu dalam pasal 258
00:09:33
R1 kau perdata menyatakan bahwa operator
00:09:36
normanya adalah wajib artinya merupakan
00:09:39
perintah object norma adalah perumusan
00:09:45
perilaku itu sendiri ciri-cirinya adalah
00:09:48
kata kerja apabila dalam formulasi suatu
00:09:50
pasal ditemukan beberapa kata kerja yang
00:09:52
terdiri dari induk dan anak kalimat maka
00:09:55
pastikan bahwa norma perilakunya adalah
00:09:57
kata kerja dalam induk kalimat itu pada
00:10:00
ke 338 KUHP kebetulan hanya ada satu
00:10:03
kata kerja yaitu merampas jadi objek
00:10:05
normanya ada pada kata kerja itu lain
00:10:07
halnya dengan pasal 104 pada pasal itu
00:10:09
ada beberapa kata kerja namun objek
00:10:11
normanya makar kata-kata kerja yang
00:10:14
mereka ada pada anak kalimat sampai di
00:10:15
sini Jika kita wujudkan mulai dari
00:10:17
subjek operator norma dan objek norma
00:10:19
akan terlihat bahwa pasal 104 itu
00:10:22
menyatakan setiap orang dilarang makar
00:10:25
jika kita mengacu pada pasal 258 ayat 1
00:10:28
kuhp perdata maka objek normanya adalah
00:10:31
juga kata kerja yaitu menaruh Kehormatan
00:10:33
dan keseganan dengan perkataan lain
00:10:35
menghormati atau menyegani kondisi
00:10:42
normal ini sebenarnya menampung semua
00:10:44
bagian rumusan norma selain dari subjek
00:10:46
norma operator norma dan objek norma
00:10:48
artinya kondisi normal adalah unsur sisa
00:10:50
dari tiga yang disebutkan itu jenis
00:10:52
kondisi yang paling sering muncul dalam
00:10:54
norma adalah keterangan tentang keadaan
00:10:57
carat atau prasyarat juga mengenai
00:10:59
tempat dan
00:11:00
itu kita kembali ke contoh pasal 104
00:11:02
KUHP dalam pasal tersebut kondisi
00:11:04
normalnya cukup banyak sebagaimana
00:11:06
tampak dari kata-kata dengan maksud
00:11:08
membunuh presiden atau wakil presiden
00:11:10
atau merampas kemerdekaan mereka atau
00:11:13
menjadikan mereka tidak mampu memerintah
00:11:15
pada pasal-pasal lain kita kerap juga
00:11:17
menemukan kata-kata dengan sengaja
00:11:20
misalnya di dalam pasal 338 KUHP itu
00:11:23
adalah kondisi normal juga kita sering
00:11:25
menemukan kata-kata secara melawan hukum
00:11:27
juga kata-kata seperti dalam hal jika
00:11:30
apabila kecuali untuk pasal 298 R1 cover
00:11:35
data kondisi normalnya adalah dalam umur
00:11:38
berapapun juga terhadap Bapak dan ibunya
00:11:40
kata-kata dalam umur berapapun juga
00:11:43
adalah kondisi norma yang mengacu pada
00:11:44
subjek norma bahwa subjek norma itu
00:11:47
adalah anak dalam pengertian hukum
00:11:49
keluarga kata-kata ini menegaskan bahwa
00:11:51
definisi anak yang misalnya dipakai
00:11:53
dalam undang-undang tentang sistem
00:11:54
peradilan anak tidak sejalan dengan
00:11:56
makna anak di dalam pasal ini dalam
00:11:58
undang-undang sistem peradilan anak yang
00:11:59
di
00:12:00
dengan anak adalah orang yang berusia di
00:12:02
bawah 18 tahun disini anak adalah orang
00:12:04
dalam umur berapapun juga anak mendalam
00:12:06
pasal 290 kuhp perdata ini dihadapkan
00:12:09
secara relasional dengan bapak dan
00:12:12
ibunya ia jika kita cermati hakim-hakim
00:12:18
terbiasa melakukan analisis norma dengan
00:12:21
mengambil langsung dari rumusan pasalnya
00:12:23
dengan demikian kerap Ada beberapa unsur
00:12:25
yang tidak dianalisis tersendiri tetapi
00:12:27
digabung dengan analisis terhadap unsur
00:12:29
lainnya misalnya pasal 338 KUHP
00:12:33
seharusnya dianalisis dengan empat unsur
00:12:35
setiap Orang sebagai itu yang normal
00:12:38
dilarang sebagai operator normal dengan
00:12:40
sengaja Sebagai kondisi normal merampas
00:12:43
sebagai objek norma Lalu ada nyawa orang
00:12:46
lain sebagai kondisi normal juga ya Nah
00:12:49
kondisi norma yang pertama yaitu dengan
00:12:51
sengaja merupakan kondisi yang melekat
00:12:53
pada subjek sedangkan kondisi normal
00:12:56
yang kedua melekat pada objek norma
00:12:57
unsur-unsur di atas harus disuruh guys
00:12:59
Mekah
00:13:00
dalam rangka memastikan unsur itu memang
00:13:02
terpenuhi untuk kasus itu es dokter
00:13:08
norma untuk norma perilaku ini penting
00:13:10
dilakukan karena di dalam norma perilaku
00:13:12
kita harus memahami dengan persis Apa
00:13:15
makna gramatikal dari norma itu jadi
00:13:19
kemampuan mencukurkan norma itu adalah
00:13:21
kemampuan memahami teks dari norma
00:13:24
tersebut bisa dibayangkan jika dalam
00:13:26
suatu norma perilaku kita tidak dapat
00:13:29
memahami siapa subjek operator norma
00:13:32
objek norma dan kondisi normalnya
00:13:35
padahal dengan memakai mistono itu kita
00:13:38
juga akan dapat memahami jenis-jenis
00:13:41
norma lain yang disebut Meta
00:13:50
[Musik]