Podcast RRI Kendari " Update Sosmed, Upgrade Soul "

00:31:09
https://www.youtube.com/watch?v=3il7WbeW_hk

Sintesi

TLDRDalam episode podcast RRI Kendari kali ini, Ustazah Rima, seorang hafizah muda, berbagi kisah inspiratif tentang perjalanan dakwahnya. Ia menceritakan bagaimana ia mulai menghafal Al-Qur'an di pesantren dan tantangan yang dihadapinya. Ustazah Rima juga menekankan pentingnya berdakwah di era digital, menggunakan media sosial untuk menjangkau generasi muda. Ia percaya bahwa dakwah harus dilakukan dengan cara yang menarik dan interaktif agar pesan agama dapat diterima dengan baik. Di akhir, Ustazah Rima mengajak pendengar untuk memanfaatkan waktu dengan bijak dan terus belajar, serta tidak takut untuk berhijrah meski masih dalam proses belajar.

Punti di forza

  • 🌟 Ustazah Rima adalah hafizah muda yang menginspirasi.
  • 📖 Menghafal Al-Qur'an adalah perjalanan yang penuh tantangan.
  • 💻 Media sosial dapat digunakan untuk berdakwah.
  • 👥 Interaksi dengan generasi muda sangat penting.
  • ⏳ Manfaatkan waktu dengan baik dan terus belajar.

Linea temporale

  • 00:00:00 - 00:05:00

    Ustazah Rima menyapa pendengar podcast RRI Kendari dengan menggunakan berbagai bahasa, termasuk Mandarin, Inggris, dan Arab, sebelum melanjutkan dengan bahasa Indonesia. Tujuannya adalah agar semua jamaah dapat memahami dan membawa pulang ilmu dari acara tersebut.

  • 00:05:00 - 00:10:00

    Ustazah Rima, seorang hafizah muda, diundang ke podcast untuk berbagi pengalaman dan inspirasi. Dia baru pertama kali mengunjungi Kendari dan merasakan kehangatan sambutan meskipun disambut hujan, yang dianggapnya sebagai berkah.

  • 00:10:00 - 00:15:00

    Ustazah Rima menceritakan latar belakangnya yang berasal dari keluarga yang berfokus pada agama. Dia mulai tertarik untuk menghafal Al-Qur'an dan masuk pesantren, di mana dia belajar selama enam tahun dan mengikuti program tahfiz.

  • 00:15:00 - 00:20:00

    Ustazah Rima menjelaskan perjalanan menghafal Al-Qur'an yang tidak mudah, termasuk mengikuti berbagai daurah dan program tahfiz di pesantren. Dia juga melanjutkan pendidikan di Institut Ilmu Al-Qur'an untuk menjaga hafalannya.

  • 00:20:00 - 00:25:00

    Ustazah Rima berbagi pengalaman tentang suka duka di pesantren, termasuk tantangan yang dihadapi saat tidak bisa menggunakan ponsel dan berinteraksi dengan teman-teman di luar pesantren. Namun, dia tetap menjalani proses tersebut dengan semangat.

  • 00:25:00 - 00:31:09

    Ustazah Rima menekankan pentingnya dakwah di era digital, di mana media sosial dapat digunakan untuk menyebarkan ilmu dan informasi. Dia juga berbagi pengalaman berdakwah di berbagai daerah dengan latar belakang budaya yang berbeda.

Mostra di più

Mappa mentale

Video Domande e Risposte

  • Siapa tamu di podcast RRI Kendari kali ini?

    Tamu kali ini adalah Ustazah Rima, seorang hafizah muda dan pendakwah.

  • Apa yang dibahas dalam podcast ini?

    Podcast ini membahas perjalanan dakwah Ustazah Rima, tantangan dalam menghafal Al-Qur'an, dan penggunaan media sosial untuk berdakwah.

  • Apa latar belakang Ustazah Rima?

    Ustazah Rima berasal dari pesantren dan telah menghafal 30 juz Al-Qur'an.

  • Bagaimana Ustazah Rima memanfaatkan media sosial?

    Ustazah Rima menggunakan media sosial untuk menyebarkan dakwah dan menjangkau generasi muda.

  • Apa pesan Ustazah Rima untuk generasi muda?

    Ustazah Rima mengajak generasi muda untuk memanfaatkan waktu dengan baik dan terus belajar.

Visualizza altre sintesi video

Ottenete l'accesso immediato ai riassunti gratuiti dei video di YouTube grazie all'intelligenza artificiale!
Sottotitoli
id
Scorrimento automatico:
  • 00:00:00
    Ya, banyak juga kita sapa pakai bahasa
  • 00:00:02
    Mandar adanya malah ketawa-tawa kan
  • 00:00:05
    itu jadinya.
  • 00:00:07
    Jadi mungkin untuk sapaas aja pakai
  • 00:00:10
    bahasa Mandarin, bahasa Inggris, bahasa
  • 00:00:12
    Arab, lalu kita lanjutkan seperti biasa
  • 00:00:13
    pakai bahasa Indonesia agar apa yang
  • 00:00:15
    kita sampaikan tentunya harus masuk ke
  • 00:00:16
    jamaah juga. Jemaah pulang harus bawa
  • 00:00:19
    minimal poin atau ilmu gitu. Oke.
  • 00:00:23
    [Musik]
  • 00:00:34
    Asalamualaikum warahmatullahi
  • 00:00:35
    wabarakatuh. Hai sobat RRI, kita kembali
  • 00:00:38
    lagi di podcast RRI Kendari. Kali ini
  • 00:00:42
    episode-ya Barang Vivi. Seperti biasa di
  • 00:00:45
    podcast RRI Kendari kita hadirkan
  • 00:00:47
    tamu-tamu yang bisa menginspirasi kamu.
  • 00:00:50
    Tapi kali ini lebih spesial karena bakal
  • 00:00:53
    menyejukkan hati kita semua nih Sobat
  • 00:00:55
    Terari.
  • 00:00:57
    Oke, jadi kurunya udah Oke, siap
  • 00:01:00
    adem-adem ya semuanya.
  • 00:01:03
    Baik ya, Sobat TRRI kita langsung sapa
  • 00:01:05
    aja. Ini bukan hanya sekedar pendakwah
  • 00:01:08
    tapi juga hafizah. masih muda tapi sudah
  • 00:01:11
    punya pengalaman yang luar biasa yang
  • 00:01:14
    masyaallah. Langsung aja ada Ustazah
  • 00:01:16
    Riba. Asalamualaikum Ustazah.
  • 00:01:19
    Waalaikumsalam.
  • 00:01:21
    Selamat datang di podcast RRI Kendari.
  • 00:01:23
    Masyaallah. Selamat datang di Sulawesi
  • 00:01:25
    Tenggara. Sip. Oke, Ustazah Rima ini
  • 00:01:28
    Sulawesi Tenggara first time kah atau
  • 00:01:30
    sudah pernah sebelumnya? Sebelum itu aku
  • 00:01:32
    mau nyapa sobat-sobat RRI dulu kali ya,
  • 00:01:34
    Kak Yani. Masyaallah. buat para sobat
  • 00:01:37
    RRI terus dengerin siaran-siarannya
  • 00:01:39
    karena banyak banget yang menginspirasi
  • 00:01:41
    kita ya, Kak ya. Nah, ngomongin tentang
  • 00:01:44
    Kendari ini adalah kota yang masyaallah
  • 00:01:46
    luar biasa. Jadi kebetulan kalau untuk
  • 00:01:48
    ke Sulawesi Tenggara kemarin kita juga e
  • 00:01:52
    enggak lama dari sini ke Kolaka. Tapi
  • 00:01:54
    kalau untuk Kota Kendarinya baru ini
  • 00:01:55
    nih, Teman-teman. Jadi, alhamdulillah
  • 00:01:57
    spesial banget langsung disambut sama
  • 00:01:59
    sobat RRI tentunya bersama.
  • 00:02:02
    Alhamdulillah sudah bisa menyempatkan
  • 00:02:04
    hadir di podcast RRI Kendari. Gimana
  • 00:02:06
    kesannya untuk first time ke Kendari?
  • 00:02:09
    Apakah seperti Kota Bogor, kota hujan?
  • 00:02:11
    Oh, masyaallah. Betul sekali nih
  • 00:02:13
    ngomongin tentang hujan. Kemarin aku
  • 00:02:15
    baru banget datang disambut oleh hujan
  • 00:02:17
    ya dari pagi sampai kita acara sore tuh
  • 00:02:19
    hujannya mungkin itu petanda berkah
  • 00:02:22
    kali, Kak. Kita jadiin aja doa kan.
  • 00:02:25
    Masyaallah.
  • 00:02:26
    Tapi memang nih, Ustazah kalau di Kota
  • 00:02:28
    Kendari ada musim-musimnya. Pas musim
  • 00:02:30
    hujan ustazah datang insyaallah penuh
  • 00:02:33
    berkah semuanya ya.
  • 00:02:35
    karena dengar-dengar biasanya juga agak
  • 00:02:36
    panas itu kayak lagi di Mekah kita ya.
  • 00:02:38
    Masyaallah.
  • 00:02:40
    Oke, Ustazah ini kita mau bahas
  • 00:02:42
    bagaimana sih Ustazah sebagai ee bisa
  • 00:02:45
    dibilang ustazah tergolong Genzi ya. Iya
  • 00:02:48
    betul. Oke. Udah terus film Gen enggak
  • 00:02:51
    usah di tahun berapa ya. Gen itu rentan
  • 00:02:54
    antara masih ada 90-an sampai 2000 eh
  • 00:02:57
    tebak sendiri aja deh. Searching
  • 00:02:59
    searching searching sekarang. Heeh.
  • 00:03:01
    Jadi ustazah sebagai ee pendakwah di
  • 00:03:04
    usia muda. Nah, ini juga sebagai
  • 00:03:06
    hafizah. Kita ke Hafizahnya dulu.
  • 00:03:08
    Hafizah 30 juz. Tentunya bukanlah
  • 00:03:11
    perjalanan yang mudah untuk sampai di
  • 00:03:13
    tahap itu. Boleh diceritakan bagaimana
  • 00:03:15
    sih awal mulanya masuk pesantren atas
  • 00:03:19
    kemauan sendirikah ataukah memang ee
  • 00:03:22
    Rima kamu sebagai anak harus masuk
  • 00:03:24
    pesantren atau seperti apa nih, Ustazah?
  • 00:03:26
    Oke, terima kasih banyak nih buat
  • 00:03:28
    sobat-sobat RRI atas kesempatannya. Jadi
  • 00:03:30
    ngomongin tentang ee menghafal, tentang
  • 00:03:33
    bagaimana background aku. Jadi diawali
  • 00:03:35
    dari kecil memang karena orang tua ada
  • 00:03:37
    di lingkup bidangnya keagamaan. Nah,
  • 00:03:40
    jadi di situ aku mulai tertarik nih
  • 00:03:42
    awalnya dulu tuh ngikut-ngikut sama ayah
  • 00:03:44
    ngelihat para pendakwah dulu, terus juga
  • 00:03:47
    terinspirasi pengin deh kayaknya masuk
  • 00:03:49
    pesantren. Nah, waktu itu masuk di
  • 00:03:51
    pesantren Daraja Islamic Boarding School
  • 00:03:54
    di Jakarta di pusatnya itu saya
  • 00:03:57
    sekolahnya 6 tahun. Sanawiah samawiah 3
  • 00:04:00
    tahun, Aliah 3 tahun. Nah, di situ juga
  • 00:04:03
    karena jurusannya kebetulan waktu
  • 00:04:05
    aliahnya keagamaan ada program tahfiznya
  • 00:04:08
    juga. Jadi mau tidak mau kan awalnya
  • 00:04:10
    agak terpaksa mungkin sedikit. Nah, tapi
  • 00:04:13
    karena enjoy dijalani, alhamdulillah
  • 00:04:16
    lulus di pesantren ee mengikuti kegiatan
  • 00:04:19
    tahfiz juga. Nah, sambil liburan itu aku
  • 00:04:22
    beberapa kali ikut juga daurah-dauroh
  • 00:04:25
    ikut di salah satu pesantren. Boleh
  • 00:04:27
    dipil enggak nih pesantrennya? Oke,
  • 00:04:29
    kalau tadi pesantrennya Rajah tahfiznya
  • 00:04:32
    salah satu program daurah yang aku ikuti
  • 00:04:33
    itu di mataku Mega Bendung yaitu kampung
  • 00:04:36
    Quran Kak itu aku beberapa kali di sana.
  • 00:04:39
    Oke. Sampai berapa lama tadi? Jadi
  • 00:04:41
    beberapa kali setiap ada liburan
  • 00:04:44
    baru ke sana. Karena menyesuaikan juga
  • 00:04:46
    pesantren kan liburnya kan kadang pas
  • 00:04:48
    nanti akhir tahun tidak sesuai dengan
  • 00:04:51
    jadi kalau ada perulangan saja jadi
  • 00:04:53
    mungkin kalau teman-teman di luar sana
  • 00:04:55
    liburan keluar kota jalan-jalan atau
  • 00:04:57
    bahkan teman-teman aku juga pada ke luar
  • 00:04:59
    negeri dan ini orang tua memberikan aku
  • 00:05:02
    waktu timing kesempatan dimanfaatkan
  • 00:05:05
    semaksimal mungkin agar tidak mubazir
  • 00:05:07
    waktunya jadi tadi daurah pertama di
  • 00:05:10
    matakku lalu juga aku mengikuti daurah
  • 00:05:12
    di YKTN Yayasan Karantina Tahfiz Quran
  • 00:05:15
    nasional itu di Kuningan. Nah, beliau
  • 00:05:19
    ini yang punya adalah Kiai Ahsin Safo.
  • 00:05:21
    Yang kita ketahui beliau adalah pakar
  • 00:05:23
    ilmu qiraat, ilmu yang masyaallah
  • 00:05:25
    namanya juga sudah masyhur sekali. Di
  • 00:05:27
    sana juga aku beberapa kali mengikuti ee
  • 00:05:30
    namanya juga kita menghafal ya, Kak.
  • 00:05:32
    Tentunya banyak banget cobaan, banyak
  • 00:05:35
    banget kadang bosennya tapi terus
  • 00:05:37
    dijalani ikhtiar-ikhtiar. Oke, akhirnya
  • 00:05:41
    sampai saat ini kita lanjutkan juga ke
  • 00:05:43
    kuliah, jenjang kuliah. Sengaja saya
  • 00:05:46
    mengambilnya di II. Mungkin teman-teman
  • 00:05:48
    ada yang pernah dengar Institut Ilmu
  • 00:05:50
    Al-Qur'an Jakarta. Kenapa mengambil di
  • 00:05:53
    sana? Salah satunya karena ingin
  • 00:05:55
    memfokuskan hafalan tadi agar hafalannya
  • 00:05:58
    tidak ke mana-mana. Karena kan kalau
  • 00:06:00
    kuliah mungkin banyak kegiatan, banyak
  • 00:06:02
    tugas. Kita usahakan Al-Qur'an tetap
  • 00:06:04
    menjadi prioritas utama kita. Jadi
  • 00:06:06
    sengaja di II karena memang diik ini
  • 00:06:09
    adalah salah satu kampus perempuan
  • 00:06:11
    pertama yang menghafalkan Alquran. Jadi
  • 00:06:13
    khusus perempuan nih Kak S1 dan S2-nya
  • 00:06:16
    kami diminta untuk menghafal Al-Quran.
  • 00:06:18
    Jadi background-nya dari pesantren
  • 00:06:20
    Sabiah Alia kemudian da di Mataku,
  • 00:06:23
    kemudian di KTN dan juga kita lanjutkan
  • 00:06:26
    ke Cincang Kulit ya. Oke, ini kalau kita
  • 00:06:29
    dengar secara singkat ya, orang-orang
  • 00:06:31
    tahunya wah masyaallah sekali nih,
  • 00:06:33
    Ustazah Rima pasti jalannya mulus-mulus
  • 00:06:35
    aja nih. Enggak pernah perengat-perengut
  • 00:06:37
    nih dalam ee menjalankan ee tugasnya
  • 00:06:41
    sebagai anak pelajar Hafizah dan
  • 00:06:43
    sekarang juga alhamdulillah sudah jadi
  • 00:06:45
    pendakwah juga. Nah, ini dari
  • 00:06:47
    perjalanannya pernahkah ada terbesit
  • 00:06:49
    kayak di Genzi kan sekarang itu ee
  • 00:06:52
    berkecamuk ya kalau biasanya di
  • 00:06:54
    usia-usia ee remaja yang labil di masa
  • 00:06:57
    pesantren kan mungkin ada memori yang
  • 00:06:59
    teringat. Aduh aku udah lelah nih.
  • 00:07:02
    Sepertinya dengan dunia pesantren ini
  • 00:07:04
    tidak semenyenangkan yang saya bayangkan
  • 00:07:06
    pas lihat ayah saya, pas lihat
  • 00:07:07
    orang-orang di pesantren itu seper
  • 00:07:10
    seperti apa. Nah, kalau Ustaz Rima
  • 00:07:12
    pernah enggak merasa ada di dalam
  • 00:07:14
    prosesnya seperti itu? Oke, ini menarik
  • 00:07:16
    banget juga ya untuk kita bahas karena
  • 00:07:18
    mungkin e kalau sekarang tuh zamannya
  • 00:07:20
    media sosial mungkin yang kita
  • 00:07:22
    perlihatkan yang kita tampilkan hal-hal
  • 00:07:24
    yang sekiranya menyenangkan tentunya
  • 00:07:27
    dalam hidup kan ada suka ya Kak Fipi.
  • 00:07:29
    juga dukanya pasti kayak di pesantren
  • 00:07:32
    dulu. Ya Allah, kita ngelihat
  • 00:07:33
    teman-teman sosial kita happy kita
  • 00:07:36
    pegang HP bebas teman-teman. Sedangkan
  • 00:07:38
    kita yang di pesantren boro-boro megang
  • 00:07:40
    HP gitu ya. Untuk telepon orang tua aja
  • 00:07:43
    tuh susah gitu ada waktu-waktu tertentu
  • 00:07:46
    entah minjum sama Mustofa atau mungkin
  • 00:07:48
    ke wartel Kak. Bayangin 2000 berapa kita
  • 00:07:51
    masih menggunakan wartaun itu artinya
  • 00:07:54
    kayaknya ana sekarang enggak tahu deh
  • 00:07:55
    wartau itu apa. Aku sebagai genak tua ya
  • 00:08:00
    jadi main gen awal gitu kita menggunakan
  • 00:08:04
    wartel yang mungkin teman-teman warung
  • 00:08:06
    telepon gitu ya harus diperjelas lagi.
  • 00:08:08
    Itu ngantrinya juga luar biasa seperti
  • 00:08:10
    yang tadi saya bilang ada suka ada duka
  • 00:08:12
    tapi semua itu harus tetap kita jalani.
  • 00:08:15
    Meskipun lelah kalau kita jalaninnya
  • 00:08:17
    lilah insyaallah jadi berkah.
  • 00:08:20
    Lillah nih ya. Lillah jadi lillah
  • 00:08:23
    insyaallah berkah gitu. Amin. Pesantren
  • 00:08:27
    ada suka ada dukanya tapi karena di
  • 00:08:28
    pesantren banyak temannya, banyak yang
  • 00:08:31
    rangkul, banyak juga pendampingnya, jadi
  • 00:08:33
    kita bawa enjoy-enjoy aja. Kalau
  • 00:08:35
    sesekali nangis ya namanya juga hidup
  • 00:08:37
    ada air mata sedikit tidak apa-apa
  • 00:08:39
    seperti itu. Betul sekali. Oke. Nah,
  • 00:08:41
    Ustazah apa yang menjadi momen turning
  • 00:08:43
    point-nya Ustazah awalnya yang jadi
  • 00:08:46
    penghafal kemudian ber ee berlanjut ke
  • 00:08:49
    pendakwah. Adakah di momen oke aku sudah
  • 00:08:52
    siap nih untuk ee menyebarkan
  • 00:08:54
    syiar-syiar agama yang baik untuk bukan
  • 00:08:57
    hanya di generasinya Ustazah, tapi semua
  • 00:08:59
    generasi sekarang yang menjadi jamaahnya
  • 00:09:00
    Ustazah. Nah. Nah, jadi ini juga
  • 00:09:02
    berkaitan dengan kegiatan aku yang
  • 00:09:05
    sekarang Kak dakwah. Jadi kebetulan dari
  • 00:09:07
    kecil memang tadi yang sudah aku bilang
  • 00:09:09
    di awal aku juga bergerak di bidang
  • 00:09:11
    dakwah. Jadi awalnya dulu tuh melihat
  • 00:09:14
    ustaz ustazah seperti mungkin yang
  • 00:09:16
    teman-teman tahu ee Ustazah Lulu
  • 00:09:18
    Susanti, Ustaz Zuki Albukuri, Ustaz
  • 00:09:21
    Solmet, Ustaz Zaki Miz dan ustaz-ustaz
  • 00:09:22
    lainnya. Kala dulu sering ikut beliau
  • 00:09:24
    ceramah aku nyaksiin aja terus ada
  • 00:09:27
    ketertarikan gitu. Nah, tadi juga sudah
  • 00:09:30
    saya sebutkan di pesantren. Kebetulan
  • 00:09:32
    saya ini ee kalau di pesantren itu ada
  • 00:09:34
    lomba biasanya antar pesantren, Kak.
  • 00:09:36
    Nah, jadi perwakilan nih lomba pidato.
  • 00:09:38
    Kalau dulu kan biasanya kalau bahasa
  • 00:09:40
    pesantren itu muhadarah gitu. kebetulan
  • 00:09:42
    dipilih dari pesantren mewakili dan juga
  • 00:09:45
    kemudian karena mungkin ada skill di
  • 00:09:47
    sana dipilih juga sebagai mudabir kalau
  • 00:09:50
    bahasa pesantrennya itu Jamiatul
  • 00:09:52
    Mubalighah yaitu yang mengurus
  • 00:09:55
    muhadarah-muhadah di pesantren. Nah,
  • 00:09:57
    kebetulan berlanjut lagi selesai lulus.
  • 00:10:00
    Saya pengin ilmu saya yang mungkin ee
  • 00:10:02
    masih sedikit ini bisa setidaknya
  • 00:10:05
    bermanfaat bukan hanya pada diri saya,
  • 00:10:07
    tapi saya juga pengin banget bermanfaat
  • 00:10:09
    untuk orang banyak. Karena
  • 00:10:12
    linas mata hidup saya sebaik-baiknya
  • 00:10:15
    orang adalah yang bermanfaat bagi
  • 00:10:16
    lainnya dengan ilmu yang saya miliki
  • 00:10:18
    mudah-mudahan bisa terus disyiarkan.
  • 00:10:21
    Jadi, mudah-mudahan penginnya terus
  • 00:10:23
    dilanjutkan dan dikembangkan. Amin.
  • 00:10:25
    Amin. Amin. Oke. Nah, Ustazah ini kan ee
  • 00:10:28
    pendakwah itu punya tipikalnya
  • 00:10:30
    masing-masing punya karakternya. Nah,
  • 00:10:33
    kalau kita searching Ustazah Rima pasti
  • 00:10:36
    yang munculnya itu adalah Ustazah Rima
  • 00:10:38
    multihasa salah satunya. Nah, ini apakah
  • 00:10:42
    ada memang dari awal pas terjun di dunia
  • 00:10:45
    dakwah bilang, "Oke, aku mau kayaknya
  • 00:10:47
    karakternya seperti ini deh dikenalnya
  • 00:10:49
    aku bisa berbagai bahasa." Nah,
  • 00:10:52
    bagaimana di ee penentuan karakter dari
  • 00:10:54
    ustazah dalam berdakwah? Oke. Nah, ini
  • 00:10:57
    juga menarik ya. Mungkin belum orang
  • 00:10:59
    tahu nih di belakangnya seperti apa sih
  • 00:11:00
    kira-kira? Ada yang mendengar Kak Rima
  • 00:11:02
    ini penceramah beberapa bahasa ya. Jadi
  • 00:11:05
    kebetulan orang tua aku tuh punya ambisi
  • 00:11:07
    yang sangat-sangat. Kita pengin kalau
  • 00:11:10
    kita jadi penceramah mah bukan hanya
  • 00:11:12
    sekedar mungkin mohon izin viral saja,
  • 00:11:14
    tapi kita ingin background-nya jelas.
  • 00:11:16
    Jadi kebetulan orang tuaku tuh selalu
  • 00:11:18
    ada waktu libur sekolah di sini, sekolah
  • 00:11:20
    di sini. Salah satunya sekolah yang aku
  • 00:11:22
    ikuti adalah ISQ. Mungkin teman-teman
  • 00:11:24
    pernah tahu Menara 165 itu yang punya
  • 00:11:27
    Pak Ariar. Salah satu yang masyaallah
  • 00:11:31
    bisa memotivasi kita semua ya kenal juga
  • 00:11:33
    beliau. Terus juga sebagai penceramah
  • 00:11:36
    ini kan mohon izin Kak ada susah-susah
  • 00:11:39
    gampang gitu ya. Jadi kita harus
  • 00:11:41
    menyesuaikan nih karakter jemah.
  • 00:11:42
    Kira-kira karakter jemah tuh gimana sih?
  • 00:11:44
    Ada juga karakter yang sukanya ketawa,
  • 00:11:47
    sukanya bercanda. Jadi kita pembawaannya
  • 00:11:48
    harus ketawa, harus bercanda. Tapi ada
  • 00:11:50
    juga nih, Kak, daerah-daerah yang
  • 00:11:52
    penginnya ee harus kajian full, harus
  • 00:11:55
    banyak dalilnya, teorinya seperti apa.
  • 00:11:57
    Nah, untuk pengambilan bahasa sendiri
  • 00:11:59
    kemungkinan ya jadi ceritanya bahasa
  • 00:12:02
    Arabnya ini kebetulan di pesantren. Nah,
  • 00:12:04
    itu di pesantren Darulaja itu bahasa
  • 00:12:06
    Arab sama bahasa Inggrisnya wajib, Kak.
  • 00:12:08
    Jadi setiap hari ada pakai bahasa Arab,
  • 00:12:09
    pakai bahasa Inggris karena berarti ada
  • 00:12:11
    waktu untuk dialog. Heeh. Betul. Jadi,
  • 00:12:13
    setiap hari kita menggunakan bahasa Arab
  • 00:12:15
    dan bahasa Inggris. Kemudian untuk
  • 00:12:17
    bahasa Mandarinnya aku belajarnya di
  • 00:12:19
    BLCI yaitu Beijing Language Culture
  • 00:12:22
    Center. Jadi bahasa Arab di pesantren,
  • 00:12:24
    bahasa Inggris di pesantren. Saya
  • 00:12:25
    lanjutkan juga di e LC Pare itu ee
  • 00:12:30
    belajar bahasa Inggris di Kampung
  • 00:12:32
    Inggris kalau pernah tahu. Nah, sama
  • 00:12:34
    tadi bahasa Mandarinnya salah satunya
  • 00:12:36
    tadi untuk membentuk karakter. Oke.
  • 00:12:42
    Seperti itu. Heh. Nah, kenapa bahasa
  • 00:12:44
    Mandarin? Kalau bahasa Arab dan Inggris
  • 00:12:46
    kan itu menjadi bisa dibilang bahasa
  • 00:12:48
    wajibnya di pondok ya. Nah, di luar dari
  • 00:12:51
    ee pelajaran di pondok belajar bahasa
  • 00:12:53
    Mandarin. Ada ketertarikan apa dengan
  • 00:12:55
    bahasa Mandarin dari Ustazah Rimah?
  • 00:12:58
    Karena awalnya ngelihat bahasa Mandarin
  • 00:13:01
    tuh bilang susah banget nih bahasa
  • 00:13:03
    Mandarin. Penasaran. Oke. Oke. Sesusah
  • 00:13:05
    apa sih? Sesusah apa sih kira-kira?
  • 00:13:07
    Heeh. Pas dipelajarin Kemukan memang
  • 00:13:10
    susah memang susah
  • 00:13:13
    jualnya ternyata apa yang orang bilang
  • 00:13:16
    coba-coba ternyata memang susah
  • 00:13:17
    teman-teman gitu. Oke. Ternyata memang
  • 00:13:19
    susah ya praktikkan langsung karena
  • 00:13:21
    kebetulan aku yang ngajar langsung orang
  • 00:13:23
    Cinanya dan itu bahasanya benar-benar
  • 00:13:25
    tiap hari ngomong dan ngajarin pakai
  • 00:13:27
    bahasa Mandar ini agak tekanan batin
  • 00:13:29
    sedikit tapi oke sudah berlalu ya
  • 00:13:32
    teman-teman. Tapi pernah enggak sih
  • 00:13:33
    ustazah pas sudah melewati masa belajar
  • 00:13:36
    bahasa Mandarin bisa dibilang sudah ee
  • 00:13:41
    hafalah dalam kosakatanya seperti apa
  • 00:13:43
    sudah apa sebutannya untuk fluent sudah
  • 00:13:47
    fluent ya dalam bahasa Mandarin itu
  • 00:13:49
    pernah enggak Ustazah diundang ustazah
  • 00:13:51
    Rima boleh ee kajian atau mungkin
  • 00:13:53
    berdakwah tapi dalam bahasa Mandarin?
  • 00:13:55
    Oke, kalau itu ya karena kebetulan kita
  • 00:13:58
    dakwahnya di Indonesia paling kita
  • 00:14:00
    menggunakan sapa-sapaan aja karena
  • 00:14:03
    banyak juga kita sapa pakai bahasa
  • 00:14:05
    Mandarin adanya malah ketawa-tawa kan
  • 00:14:08
    itu jadinya stand up jadi mungkin untuk
  • 00:14:11
    sapa aja pakai bahasa Mandarin bahasa
  • 00:14:14
    Inggris bahasa Arab lalu kita lanjutkan
  • 00:14:16
    seperti biasa pakai bahasa Indonesia
  • 00:14:17
    agar apa yang kita sampaikan tentunya
  • 00:14:19
    harus masuk ke jemah juga jemaah pulang
  • 00:14:21
    harus bawa minimal poin atau ilmu gitu
  • 00:14:24
    bisaambil gitu Oke deh. Nah, ini lanjut
  • 00:14:27
    lagi bahas seputar ee Ustazah sebagai
  • 00:14:30
    sosok pendakwah di eranya ustazah. Ini
  • 00:14:33
    eranya Ustazah nih. Genzi ini sekarang
  • 00:14:36
    sudah mendominasi dari segala lin nih.
  • 00:14:38
    Betul. Dari segala. Heeh. Heeh.
  • 00:14:41
    Bagaimana nih pendapat ustazah yang ee
  • 00:14:44
    dulu-dulu tuh awal-awal kalau orang mau
  • 00:14:46
    syiar pastinya oke di atas mimbar di
  • 00:14:49
    suatu kajian. Kalau sekarang di era
  • 00:14:51
    digital pastinya di sosial media
  • 00:14:55
    berbagai lini Instagram, TikTok, YouTube
  • 00:14:58
    semuanya di sosial media. Bagaimana
  • 00:15:00
    tanggapan dari Ustazah tentang dakwah
  • 00:15:02
    sekarang bukan hanya di sekedar mimbar
  • 00:15:04
    saja? Nah, itu juga enak sekali untuk
  • 00:15:06
    dibahas seperti yang kita tahu baligu ni
  • 00:15:08
    walau ayah sampaikanlah meskipun satu
  • 00:15:10
    ayat sekarang sudah ada kemajuan mungkin
  • 00:15:12
    dulu zamannya Rasulullah masyaallah
  • 00:15:14
    perjuangan untuk dakwahnya kan Kak ya
  • 00:15:16
    dari Makkah ke Madinah masyaallah terus
  • 00:15:18
    juga dakwah ke Thaif itu sampai
  • 00:15:20
    perjuangan beliau yang kita kalau baca
  • 00:15:22
    sampai merinding banget harus
  • 00:15:23
    benar-benar berjuang ke tempat ini ke
  • 00:15:25
    tempat berikutnya tapi dengan kemajuan
  • 00:15:27
    zaman kita ada di zaman era teknologi
  • 00:15:29
    khususnya aku pribadi Genzi ini tentunya
  • 00:15:32
    sangat memudahkan banget Iya.
  • 00:15:37
    Kalau dientah itu dibe kita atau mungkin
  • 00:15:42
    di Instagram, TikTok itu hanya durasi 1
  • 00:15:45
    menit bisa bahkan 30 detik aja tuh bisa
  • 00:15:48
    kita mulai aja. Terus ini juga bisa
  • 00:15:50
    membantu banyak orang. Jadi juga bagi
  • 00:15:53
    kita nih yang pengin nyari materi-materi
  • 00:15:54
    atau bagi teman-teman G yang ada masalah
  • 00:15:57
    pengin dengerin kajian tapi belum sempat
  • 00:15:59
    hadir offline bisa banget nih kita
  • 00:16:01
    manfaatin gadget kita daripada kita
  • 00:16:03
    scroll kan kadang banyak juga yang kita
  • 00:16:06
    scroll tapi kurang bermanfaat jadi lebih
  • 00:16:09
    baik kita gunakan media sosial kita
  • 00:16:11
    seperti TikTok yang kita punya Instagram
  • 00:16:13
    yang kita punya ataupun ya treat atau
  • 00:16:17
    yang lainnya itu kita pakai untuk
  • 00:16:19
    hal-hal yang baik tinggal search aja nih
  • 00:16:21
    Ni mungkin teman-teman yang buka
  • 00:16:23
    Instagram, TikTok pengin dengerin
  • 00:16:24
    ceramah tentang apa
  • 00:16:27
    request ustaz-ustazahnya siapa. Jadi
  • 00:16:29
    dengan kemajuan zaman jadi kita harus
  • 00:16:32
    maksimalin semaksimal mungkin.
  • 00:16:35
    Nah, Ustazah, dari perjalanan e
  • 00:16:37
    berdakwah Ustazah, entah itu offline
  • 00:16:39
    ataupun juga secara online, pernah
  • 00:16:40
    enggak ada pengalaman-pengalaman yang
  • 00:16:42
    merasa wah ini ee belum pernah saya
  • 00:16:47
    temui nih jemaah yang seperti ini, baik
  • 00:16:49
    itu jemah online ataupun offline. Ada
  • 00:16:52
    mungkin ee kisah-kisah yang wah ini
  • 00:16:55
    sebaiknya next untuk berdakwah lagi.
  • 00:16:57
    saya tidak akan melakukan hal ini biar
  • 00:16:59
    jamahnya mungkin tidak ee salah tangkap
  • 00:17:02
    atau seperti apa responnya. Nah, untuk
  • 00:17:04
    jemaah itu kan beda-beda ya. Karena
  • 00:17:06
    kebetulan aku juga keliling.
  • 00:17:08
    Alhamdulillah. Jadi kita tahu nih, Kak
  • 00:17:10
    ada daerah-daerah yang kulturnya seperti
  • 00:17:13
    apa. Jadi tiap daerah tuh beda, tiap
  • 00:17:15
    tempat tuh beda kulturnya. Nah, dari
  • 00:17:17
    tempat jaraknya juga itu masyaallah aku
  • 00:17:19
    pernah dakwah itu kak naik apa ya perahu
  • 00:17:22
    kalau bahasa kita getek gitu kan
  • 00:17:24
    perjuangan nyampai sana jemah
  • 00:17:26
    alhamdulillah banyak dan juga ada juga
  • 00:17:28
    nih beberapa jamaah yang enggak terlalu
  • 00:17:30
    e lancar bahasa Indonesianya jadi pas
  • 00:17:31
    kita oh bahasa daerahnya kayak gitu
  • 00:17:34
    bahasa daerah pas kita ngomong k enggak
  • 00:17:35
    ada yang ketawa jamaahnya jadi kita
  • 00:17:38
    banget memahami nih kira-kira kondisi
  • 00:17:41
    wilayah atau ee orang-orang tersebut tuh
  • 00:17:43
    seperti apa agar jangan sampai hal
  • 00:17:46
    Sebentar ulang kita sudah ngomong
  • 00:17:47
    panjang lebar jam adim aja ternyata
  • 00:17:50
    tidak mengerti bahasa Indonesia
  • 00:17:52
    dikiranya dari tadi oke dia kayaknya
  • 00:17:54
    mulai mencerna mencerna ternyata
  • 00:17:55
    ternyata masuk telinga kanan keluar
  • 00:17:57
    telinga kiri jangan sampai seperti itu
  • 00:17:59
    deh ya terus kita belajar terus jadi
  • 00:18:01
    enggak ada rasa pantang menyerah enggak
  • 00:18:03
    ada udah ah enggak mau lagi ceramah kita
  • 00:18:05
    harus tetap mensyiarkan bagaimanapun
  • 00:18:07
    keadaannya bagaimanapun kondisinya harus
  • 00:18:10
    tetap menyampaikan apa yang sekiranya
  • 00:18:12
    perlu kita sampaikan ok ini ee sebagai
  • 00:18:15
    pendakwa Iya, sebagai hafizah juga. Iya.
  • 00:18:17
    Tentunya sebagai hafizah itu bukanlah
  • 00:18:19
    hal yang mudah. Kalau kata-kata para
  • 00:18:22
    penghafal itu biasanya yang sulit itu
  • 00:18:23
    adalah murajaahnya. Betul. Nah,
  • 00:18:26
    bagaimana di tengah kesibukannya Ustazah
  • 00:18:28
    sebagai pendakwah ee tetap menjaga
  • 00:18:31
    hafalannya ini. Nah, ngomongin tentang
  • 00:18:33
    hafalan, betul sekali. Sebenarnya
  • 00:18:36
    semuanya berat, Kak. Menghafalkan berat,
  • 00:18:39
    murajaah juga lebih berat. Jadi kalau
  • 00:18:41
    bagi penghafal Quran itu ee murajaah itu
  • 00:18:44
    adalah urat nadi kita.
  • 00:18:46
    Jadi kita harus mauak mau sempat harus
  • 00:18:48
    kita kayak misalkan meskipun kita
  • 00:18:51
    kegiatan banyak pasti ada di sela-sela
  • 00:18:53
    waktu kita entah di salat selesai salat
  • 00:18:55
    kita nyempetin 5 menit atau mungkin
  • 00:18:57
    kalau enggak sempat banget malam sebelum
  • 00:19:00
    tidur atau juga mungkin sekarang tuh
  • 00:19:02
    zaman udah enak banget Kak ada MP3 ada
  • 00:19:04
    juga handphone kita setel aja murotel
  • 00:19:07
    sambil kita ngerjain sesuatu kayak
  • 00:19:08
    misalkan nih aku ada kegiatan dakwah itu
  • 00:19:12
    sambil make up kadang kita sambil
  • 00:19:14
    murajaah sudah pakai kerudung kita
  • 00:19:15
    sambil murajaah aja di jalan kalau ada
  • 00:19:17
    kesempatan kita sambil murajaah jadi
  • 00:19:20
    dua-duanya berjalan usahakan kegiatan
  • 00:19:23
    kita tetap berjalan, hafalan juga tetap
  • 00:19:25
    dijaga jadi hafalan bukan hanya sekedar
  • 00:19:27
    dihafalkan juga harus bisa semaksimal
  • 00:19:29
    mungkin kita implementasikan dengan baik
  • 00:19:31
    karena yang paling penting itu kan
  • 00:19:32
    adalah penerapannya seperti itu. Iya.
  • 00:19:34
    Betul. Nah, kalau penyampaian ee dakwah
  • 00:19:37
    ke Genzi ke zaman anak-anak zaman
  • 00:19:41
    sekarang, sebutlah Genzi dan juga Gen
  • 00:19:43
    Alfa. Dari Ustazah sendiri sebagai Genzi
  • 00:19:46
    juga apa nih pendekatan nilai yang cocok
  • 00:19:49
    nih untuk dilakukan? Harusnya ini nih
  • 00:19:52
    Genzi tuh butuhnya ini kan dari Genzi
  • 00:19:54
    untuk Gen nih Gen untuk Gen Nah itu
  • 00:19:56
    betul banget nih, Kak. Kalau kita
  • 00:19:57
    dakwahnya sesama geni kan ibu-ibu tuh
  • 00:20:00
    fokus gitu, Kak. Mendengarkan I atau
  • 00:20:03
    ibu-ibu tuh biasanya mencatat tapi kalau
  • 00:20:04
    anak gensi itu kan fokusnya mulai
  • 00:20:06
    terbagi-bagi.
  • 00:20:08
    Jadi cara kita mengatasinya adalah
  • 00:20:09
    dengan banyak interaksi gitu kan. Kita
  • 00:20:12
    ajak interaksi atau juga kalau dalam
  • 00:20:14
    dunia pendidikan ada namanya fun
  • 00:20:15
    learning.
  • 00:20:18
    ada hal-hal yang seruai
  • 00:20:21
    bahasa-bahasa dan juga karena bahasanya
  • 00:20:25
    tuh sekarang udah beda-beda antara
  • 00:20:27
    bahasa milenial, bahasa gen kita cari
  • 00:20:30
    nih apa sih kira-kira yang lagi ramai di
  • 00:20:32
    TikTok untuk dibahas.
  • 00:20:36
    lebih masuknya atau keren-keren biasanya
  • 00:20:39
    lebih masuk dan kita dengan hal-hal yang
  • 00:20:41
    berbau atau bernuansa Islam biar apa
  • 00:20:44
    masuk tapi mereka tetap juga happy
  • 00:20:46
    pembawaannya karena orang kalau misalkan
  • 00:20:48
    diceramahin tapi pembawaannya juga
  • 00:20:50
    kurang seru itu enggak meresep sampai
  • 00:20:52
    dalam sih kak.
  • 00:20:54
    Nah, ini kalau dari berdakwah sendiri,
  • 00:20:57
    Ustazah ee sejujurnya nih dari Ustazah
  • 00:21:00
    sendiri sebenarnya paling nyaman ketika
  • 00:21:03
    apakah muncul di media TV ataukah
  • 00:21:05
    langsung bertemu langsung dengan jemaah
  • 00:21:07
    yang ee generalnya kita tidak tahu nih
  • 00:21:10
    kalau di TV kan sudah ditentukan ini
  • 00:21:12
    jemahnya dari mana-mana saja dari
  • 00:21:14
    Ustazah seperti apa. Nah, untuk jemah
  • 00:21:16
    sih sebetulnya kurang lebih sama aja ya,
  • 00:21:18
    Kak. He yang kita nih hari ini ketemu
  • 00:21:21
    sama R ya kan mungkin audio aja. Nah,
  • 00:21:25
    kalau jamaah langsung kan kita bisa
  • 00:21:27
    melihat ekspresi jemah, bisa melihat
  • 00:21:30
    langsung ini kira-kira seperti apa
  • 00:21:32
    situasi dan kondisi. Sebetulnya sama
  • 00:21:34
    saja, enak-enak saja yang penting kita
  • 00:21:36
    jalannya enjoy aja dan dinikmatin aja
  • 00:21:39
    seperti itu sih, Kak. Oke deh, biar
  • 00:21:41
    lebih seru di podcast kita selalu ada
  • 00:21:43
    Fire Question. Heeh. Kita masuk dulu di
  • 00:21:46
    Fire Question ya. enggak
  • 00:21:49
    sabar nih. K.
  • 00:21:52
    Oke. Ustazah ini jawab pilih aja ya.
  • 00:21:54
    Oke. Oke. Ujian hafalan atau ujian
  • 00:21:57
    skripsi? Ujian hafalan.
  • 00:22:02
    Ceramah outdoor atau indoor? Ceramah
  • 00:22:05
    outdoor. Oke. Posting dakwah di reals
  • 00:22:09
    atau kajian live di Instagram?
  • 00:22:11
    Posting dakwah diri.
  • 00:22:14
    Kalimat yang paling sering ustazah
  • 00:22:17
    ucapkan pas ceramah. Masyaallah.
  • 00:22:23
    Jemaah. Oh jemah. Apakah ini ustaz
  • 00:22:26
    Maulana nih? Oh saya Ustazah Maulani.
  • 00:22:32
    Oke. Pilih viral karena ceramah atau
  • 00:22:36
    viral karena gaya? viral karena ceramah
  • 00:22:39
    deh.
  • 00:22:42
    Nah, satu ayat yang paling Ustazah
  • 00:22:45
    pegang teguh dalam hidupunium.
  • 00:22:49
    Ingatlah kepadaku, maka aku akan ingat
  • 00:22:51
    kepadamu. Jadi, kata Allah, kita harus
  • 00:22:52
    ingat sama Allah, insyaallah Allah pun
  • 00:22:54
    akan ingat kepada kita. Oh, masyaallah.
  • 00:22:56
    Oke, kita break down satu-satu fair
  • 00:22:58
    question ini. Apalagi ini pemirsa RI aku
  • 00:23:02
    ditodong. Enggak ditodong sih. Kita
  • 00:23:04
    lebih minta klarifikasinya. Kenapa
  • 00:23:06
    sepilih itu, Ustazah?
  • 00:23:10
    Nah, tadi ujian hafalan atau ujian
  • 00:23:11
    skripsi? Kenapa pilihnya lebih mending
  • 00:23:14
    ujian hafalan daripada ujian skripsi?
  • 00:23:15
    Padahal ujian hafalan itu kalau menurut
  • 00:23:18
    Vivi ya saya cara orang-orang lebih
  • 00:23:19
    sulit kayaknya daripada ujian skripsi.
  • 00:23:22
    Kalau skripsi itu kan aku menjalaninya
  • 00:23:24
    sekali ya. perjuangnya sekali. Tapi
  • 00:23:26
    kalauah kan kita e baca terus jadi
  • 00:23:30
    kayaknya agak masih nempel-nempel nih
  • 00:23:32
    kalau skripsi udah berapa tahun yang
  • 00:23:34
    lalu sudah lupa lagi kita sih kan. Oke.
  • 00:23:37
    Nah, ceramah outdoor atau indoor
  • 00:23:39
    pilihnya outdoor. Nah, kenapa nih? Apa
  • 00:23:41
    kita perlu pindahkan podcast ini di
  • 00:23:43
    outdoor? Ken kita ubah jadi outdoor.
  • 00:23:47
    Jadi ini pengklalifikasian tadi
  • 00:23:49
    teman-teman sobat RRI jawabannya tuh
  • 00:23:51
    adalah singkat-singkat dan cepat-cepat.
  • 00:23:54
    Ayo cepat jawab
  • 00:23:56
    sama indoor. Kalau outdoor mungkin kita
  • 00:23:59
    lebih nyaman berekspresi ya. Kalau di
  • 00:24:01
    indoor kan mungkin ada juga beberapa
  • 00:24:02
    tempat yang masjid di mana kita tidak
  • 00:24:04
    boleh terlalu berekspresi atau ee
  • 00:24:07
    mengekspresikan diri kita. Jadi kalau
  • 00:24:09
    outor kayaknya lebih enak, lebih nyaman.
  • 00:24:11
    Apalagi aku pribadi itu orangnya ee
  • 00:24:13
    ekstrovert parah ya teman-teman. Sangat
  • 00:24:16
    terlihat ya, Sobat. Ya ampun kalau
  • 00:24:18
    menyaksikan secara langsung masih
  • 00:24:19
    terlihat. Jadi kita kalau ceramah tuh
  • 00:24:21
    kadang jalan tuh, Kak, kadang turun
  • 00:24:23
    panggung naik lagi ke kanan gitu. Jadi
  • 00:24:24
    lebih luar biasa lebih banyak ruang. Dan
  • 00:24:27
    jemah juga biasanya yang di belakang itu
  • 00:24:29
    lebih senang kalau ustazahnya atau
  • 00:24:31
    ustaznya maju-maju ke depan karena
  • 00:24:32
    ngevideoin enggak harus kayak
  • 00:24:33
    begini-begini. Kasihan. Siap siap siap
  • 00:24:36
    langsung ditodong ya. Yes. Langsung foto
  • 00:24:38
    saya, video saya.
  • 00:24:41
    Oke, lanjut tadi ee posting dakwah di
  • 00:24:44
    reals daripada kajian live di IG. Oke.
  • 00:24:47
    Kenapa nih pilihannya di Rils? Karena
  • 00:24:49
    kalau di reals itu kita bisa
  • 00:24:52
    menyesuaikan. Tapi kalau misalkan di
  • 00:24:54
    live ya ini jujur-jujuran apa enggak
  • 00:24:56
    nih? Boleh jujur enggak? Jujur lah. Nih
  • 00:24:59
    sama sih kita kayak di dunia entertain
  • 00:25:01
    kan live sama taping ada plus ada min ya
  • 00:25:03
    kalau misalkan live kan namanya juga
  • 00:25:05
    manusia ya Kak. Kadang kita ngomong ada
  • 00:25:07
    salah sedikit khawatir ya kan apa yang
  • 00:25:11
    kita sampaikan itu yang salahnya
  • 00:25:13
    kepotong sama orang begitu jadi khawatir
  • 00:25:15
    nanti jadi dosa jariah gitu. Jadi kalau
  • 00:25:18
    di kita bisa memilih kata yang tepat dan
  • 00:25:20
    lebih enak diar sehingga apa yang kita
  • 00:25:22
    sampaikan itu benar gitu. Oke. Kalimat
  • 00:25:25
    yang paling sering Ustazah ucapkan.
  • 00:25:27
    Masyaallah ya. Benar ya itu ya
  • 00:25:30
    jawabannya ya rata-rata orang paling
  • 00:25:32
    sering k masya Allah alhamdulillah
  • 00:25:34
    masyaallah ya jangan bahasa-bahasa yang
  • 00:25:36
    lain bahasa gunya beda-beda nih oke. Nah
  • 00:25:41
    tadi lanjut di viral karena ceramah.
  • 00:25:44
    Kenapa ini pilihnya lebih baik viral
  • 00:25:46
    karena ceramah aja? Karena kalau viral
  • 00:25:48
    karena ceramah setidaknya viralnya
  • 00:25:50
    karena ilmu, karena viralnya karena gaya
  • 00:25:52
    kan bisa karena gayanya gaya apa dulu
  • 00:25:55
    nih kita bingung gayanya yang baik kah
  • 00:25:57
    atau gayanya yang kurang baik. Jadi
  • 00:25:58
    lebih baik kita ee viralnya karena
  • 00:26:01
    ceramah gitu. Jadi ada yang bisa diambil
  • 00:26:04
    sih. Oke. Baik. Satu ayat yang paling
  • 00:26:06
    ustazah pegang teguh dalam hidup tadi
  • 00:26:08
    ini. Alquku. Heeh. Ee artinya apa tadi?
  • 00:26:12
    Ingatlah kepadaku, maka aku akan ingat
  • 00:26:14
    kepadamu. Oke. Kenapa tuh? Itu yang
  • 00:26:17
    menjadi ee ee yang paling Ustazah
  • 00:26:20
    pegang. He pegangannya Ustazah karena
  • 00:26:22
    segala sesuatu itu sulit ya, maksudnya
  • 00:26:25
    ada tantangannya. Tapi kalau kita selalu
  • 00:26:27
    melibatkan Allah sesulit apapun
  • 00:26:29
    insyaallah didampingi dan juga akan ada
  • 00:26:30
    solusinya seperti itu kan. Semakin dekat
  • 00:26:33
    kita sama Allah insyaallah Allah pun
  • 00:26:34
    akan mempermudah setiap langkah kita dan
  • 00:26:36
    setiap kegiatan kita. Masyaallah. Ini
  • 00:26:38
    memang ya tadi kata Vivi ya, Sobat Reri,
  • 00:26:41
    podcast kita kali ini adalah sangat
  • 00:26:43
    sejuk. Paling sejuk di antara
  • 00:26:44
    podcast-podcast yang lain. Amin. Amin.
  • 00:26:47
    Apalagi di balik di balik kerunynya
  • 00:26:49
    biasanya riw ini sekarang pada tenang.
  • 00:26:51
    Ada. Aduh, kenapa nih? Apakah hawa-hawa
  • 00:26:54
    hujan kemarin? Enggak sih, karena ada
  • 00:26:56
    ustazah ya di sini. Nah, Ustazah ini
  • 00:26:59
    sebelum kita hampir di closing ya, di
  • 00:27:02
    podcast kita ee Ustazah kan sebagai
  • 00:27:04
    penulis juga. Nah, Turin sebagai penulis
  • 00:27:07
    sejak kapan nih untuk menulis buku? Oke,
  • 00:27:10
    aku ingin orang-orang ee baca nih karya
  • 00:27:13
    dari Ustazah Rima. Oke, kalau menulis
  • 00:27:15
    itu sekitar tahun 2018-an kayaknya
  • 00:27:19
    startnya. Sebenarnya dari kecil sudah
  • 00:27:21
    suka nulis-nulis nih, Kak. Nah, tapi
  • 00:27:23
    baru 2018 itu sengaja aku bukukan karena
  • 00:27:26
    aku pengin apa yang aku sampaikan itu
  • 00:27:28
    juga bisa bermanfaat, bisa diulang lagi,
  • 00:27:30
    bisa dibaca lagi sehingga ada loh poin
  • 00:27:33
    yang bisa kita ambil seperti itu sih,
  • 00:27:35
    Kak untuk bermanfaat bagi orang lain.
  • 00:27:37
    Sejauh ini sudah ada berapa buku,
  • 00:27:39
    Ustazah? Ada lima buku. Oke. Buku yang
  • 00:27:43
    dari lima buku itu buku yang paling
  • 00:27:44
    Ustazah rekomendasikan untuk sobat RRI
  • 00:27:47
    wajib baca tuh apa? Salah satu judulnya
  • 00:27:50
    adalah menjemput berkah gitu sih. Jadi
  • 00:27:53
    ada buku beberapa juga tentang motivasi,
  • 00:27:55
    tentang juga ada pembacaan Al-Qur'an.
  • 00:27:58
    Tapi yang aku rekomendasiin banget
  • 00:27:59
    sebenarnya semuanya sih kalau bisa ya
  • 00:28:01
    tapi salah satunya adalah menjemput
  • 00:28:03
    berkah. Karena memang tujuan hidup dari
  • 00:28:04
    kita semua pastinya adalah mendapatkan
  • 00:28:06
    keberkahan dari Allah Subhanahu wa
  • 00:28:08
    taala. Jadi bukan hanya hubud dunia tapi
  • 00:28:10
    kita juga harus cinta dan harus
  • 00:28:12
    mempersiapkan bekal akhirat kita
  • 00:28:13
    sebanyak-banyaknya. Oke. Masyaallah.
  • 00:28:16
    Ustazah boleh menyampaikan apa yang
  • 00:28:18
    ingin disampaikan ke Sobat RRI dan juga
  • 00:28:20
    mungkin ingin menyapa nih yang
  • 00:28:23
    mengantarkan ustazah ke sini karena
  • 00:28:25
    dengar-dengar ustazah dari kemarin nih
  • 00:28:28
    agendanya dan dengar-dengar lagi bakal
  • 00:28:30
    sampai ke ujungnya Sulawesi Tenggara nih
  • 00:28:33
    Oh, masyaallah.
  • 00:28:35
    Oh iya teman-teman nih kebetulan banget
  • 00:28:36
    nih Sobat RRI. Jadi aku kebetulan dibawa
  • 00:28:39
    sama BKMM Koja KDI Badan Komisi Majelis
  • 00:28:43
    Taklim Masjid DMI Kota Kendari. Boleh
  • 00:28:46
    tepuk tangan dulu. Oh iya BKMM Kota
  • 00:28:48
    Kendari. Betul banget. Jadi kalau kita
  • 00:28:51
    ke Kendari dibawa sama BKM udah pasti
  • 00:28:54
    semuanya lancar. Aku aja masyaallah
  • 00:28:56
    difasilitasi penuh. Dan kemarin tuh Kak
  • 00:28:59
    banyak banget jemaah yang antusias itu
  • 00:29:00
    salah satunya adalah karena kerja keras
  • 00:29:03
    dari BKMF itu sendiri. Oke. Masyaallah.
  • 00:29:07
    juga nih sobat-sobat ee RRI ya. Jadi
  • 00:29:11
    masyaallah mudah-mudahan kita selalu
  • 00:29:13
    semangat, selalu sehat, manfaatkan waktu
  • 00:29:15
    sebaik-baik mungkin karena alwaktu
  • 00:29:17
    asmanzahabi waktu itu lebih berharga
  • 00:29:19
    daripada emas. Kita yang masih muda, Gen
  • 00:29:22
    Z, Gen Alfa harus tetap produktif,
  • 00:29:24
    manfaatkan waktu jangan sampai kita
  • 00:29:27
    lalai atau tergiur dengan hal-hal yang
  • 00:29:29
    tidak bermanfaat. Baik, masyaallah ini
  • 00:29:31
    hampir berapa ya? 10 jam nih. Waduh, ini
  • 00:29:35
    kita bergel tapi ramai sekali ya. Ramai
  • 00:29:37
    sekali. Alhamdulillah. Memang ya,
  • 00:29:39
    Ustazah di ee podcast kali ini luar
  • 00:29:42
    biasa sekali perjalanan dan juga insight
  • 00:29:44
    dari Ustazah Rima yang dari hafalan jadi
  • 00:29:47
    seorang pendakwah dari pesantren ke
  • 00:29:49
    layar kaca sampai di podcast RRI K.
  • 00:29:52
    Amin. Boleh dong sekali lagi enggak,
  • 00:29:54
    Kak? Aku senang banget. Terima kasih
  • 00:29:55
    banyak untuk RRI dan juga sobat RRI yang
  • 00:29:59
    sudah ngasih kesempatan banget. tidak
  • 00:30:01
    bisa ketemu sama teman-teman yang ada di
  • 00:30:03
    Sulawesi Tenggara khususnya Kota
  • 00:30:05
    Kendali. Mudah-mudahan ee syarus
  • 00:30:09
    bermanfaat bagi kita semua. Sukses terus
  • 00:30:11
    buat RRI, Teman-teman. Pokoknya harus
  • 00:30:13
    terus-terus dengerin siaran RRI. Wah,
  • 00:30:18
    terima kasih banyak Ustazah Rimah.
  • 00:30:21
    Tentunya buat Sobat TR R hijrah itu
  • 00:30:23
    bukan nunggu sempurna tapi berani
  • 00:30:26
    melangkah meski masih belajar. Terima
  • 00:30:28
    kasih banyak Ustaz Harima atas waktunya
  • 00:30:30
    di podcast Rari Kendari. Semoga hari ini
  • 00:30:33
    buat sobat-sobat Rari Kendari yang ingin
  • 00:30:35
    berhijrah mungkin ini nih pas setelah
  • 00:30:37
    nonton podcast RRI Kendari bareng
  • 00:30:39
    Ustazah Rima. Oh inilah jadi langkah
  • 00:30:41
    awal untuk berubah. Jangan scrolling aja
  • 00:30:44
    tapi upgrade juga soul-nya. Oke. Baik
  • 00:30:48
    kita akhiri Kendari. Wasalamualaikum
  • 00:30:51
    warahmatullahi wabarakatuh.
  • 00:30:52
    Waalaikumsalam warahmatullahi
  • 00:30:54
    wabarakatuh.
  • 00:30:56
    [Musik]
Tag
  • Ustazah Rima
  • dakwah
  • hafizah
  • pesantren
  • media sosial
  • generasi muda
  • inspirasi
  • Al-Qur'an
  • podcast
  • RRI Kendari