NALAR Ep. 48. MENGIMPLEMENTASIKAN SDGs DI INDONESIA

00:22:21
https://www.youtube.com/watch?v=bxGDFWeaIsI

概要

TLDRVideo ini menjelaskan tentang implementasi SDGs di Indonesia dan bagaimana SDGs berfungsi dalam konteks pembangunan berkelanjutan. SDGs mengandung 17 tujuan dan 169 sasaran yang diadopsi oleh 193 negara anggota PBB, termasuk Indonesia, pada tahun 2015. Terdapat lima dimensi fundamental dalam SDGs yaitu: People, Planet, Prosperity, Peace, dan Partnership. Berbeda dengan MDGs, SDGs menekankan fokus pada dampak, partisipasi publik, pendekatan holistik, serta transparansi dan akuntabilitas. Implementasi SDGs di Indonesia menghadapi tantangan substantif dan teknikal yang berakar pada keterlibatan Pemerintah dan organisasi non-Pemerintah. Meskipun tidak mengikat secara hukum, kontekstualisasi dalam menentukan prioritas dan indikator yang berkualitas menjadi kunci keberhasilan SDGs.

収穫

  • 🌎 SDGs diterapkan untuk pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
  • 🎯 Terdapat 17 tujuan dan 169 sasaran dalam SDGs.
  • 📊 SDGs berbeda dari MDGs dengan fokus yang lebih luas dan beragam.
  • 🤝 Kolaborasi antara aktor Pemerintah dan non-Pemerintah sangat penting.
  • 🔍 Penyusunan indikator berkualitas adalah kunci keberhasilan implementasi.

タイムライン

  • 00:00:00 - 00:05:00

    Dalam dua episod sebelumnya, telah dibincangkan tentang Pembangunan Berkelanjutan dan pembentukan SDGs di PBB. Kali ini, fokus adalah bagaimana SDGs diterapkan di Indonesia, bermula dengan pemahaman sejarah MDGs dan pergeseran kepada SDGs yang melibatkan 17 tujuan dan 169 sasaran untuk mencapai pembangunan berkelanjutan hingga 2030. Kryteria utama dalam SDGs adalah penekanan kepada lima dimensi: Rakyat, Planet, Kemakmuran, Keamanan, dan Kerjasama.

  • 00:05:00 - 00:10:00

    SDGs berbeza daripada MDGs dengan 17 tujuan berbanding 8, dan 169 sasaran berbanding 60. SDGs mencadangkan empat aspek baru seperti fokus kepada impak, pelibatan awam, pendekatan holistik, serta ketelusan dan akuntabilitas. Oleh karena itu, SDGs diharapkan untuk mempercepat pencapaian visi pembangunan nasional melalui kerjasama pelbagai pihak.

  • 00:10:00 - 00:15:00

    Untuk mengimplementasi SDGs, perlu ada visi, hasil yang ditentukan, dan rangka kerja yang menyeluruh melibatkan semua pemangku kepentingan. Di Indonesia, terdapat 321 indikator untuk memandu pelaksanaan SDGs, serta langkah-langkah yang diarahkan oleh Peraturan Presiden yang mengatur pelaksanaan di semua lapisan pemerintahan, di mana tantangan teknikal dan substantif menjadi perhatian.

  • 00:15:00 - 00:22:21

    Strategi implementasi SDGs di Indonesia termasuk mengkontekstualisasikan tujuan yang relevan, memilih indikator yang tepat, menggerakkan sumber daya dari pelbagai pihak, mengenalpasti data asas, dan mengukur hasil pembangunan secara berkesan. Akhirnya, pembangunan berkelanjutan adalah mengenai hak asasi manusia dan memastikan kelestarian lingkungan di samping pertumbuhan ekonomi, bertujuan agar keduanya dipelihara dan dilindungi dalam proses pembangunan.

もっと見る

マインドマップ

ビデオQ&A

  • Apa itu SDGs?

    SDGs adalah Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang terdiri dari 17 tujuan dan 169 sasaran yang ingin dicapai pada tahun 2030.

  • Apa perbedaan antara MDGs dan SDGs?

    MDGs memiliki 8 gol dan 60 target, sedangkan SDGs memiliki 17 gol dan 169 target dengan fokus yang lebih luas.

  • Siapa yang mengawasi implementasi SDGs di Indonesia?

    Implementasi SDGs di Indonesia dipimpin oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS.

  • Apa saja tantangan dalam implementasi SDGs di Indonesia?

    Tantangan mencakup tantangan substantif dan teknikal, terutama terkait dengan peran Pemerintah dan keterlibatan aktor non-Pemerintah.

  • Apa yang dimaksud dengan kolaborasi dalam konteks SDGs?

    Kolaborasi mencakup kerja sama antara Pemerintah, masyarakat sipil, akademisi, sektor privat, dan kelompok-kelompok kepentingan lainnya.

ビデオをもっと見る

AIを活用したYouTubeの無料動画要約に即アクセス!
字幕
id
オートスクロール:
  • 00:00:33
    Saudara-saudara, dalam dua episode sebelumnya kita mendiskusikan apa itu ‘Sustainable Development’ atau Pembangunan Berkelanjutan.
  • 00:00:44
    Lalu kita membahas dan mendalami bagaimana SDGs (‘Sustainable Development Goals’) terbentuk lewat sebuah proses antar negara di PBB.
  • 00:00:59
    Dalam episode kali ini, kita akan membahas bagaimana SDGs (‘Sustainable Development Goals’) ini,
  • 00:01:08
    Tujuan Pembangunan Berkelanjutan ini diterapkan, diimplementasikan di Indonesia.
  • 00:01:15
    Saya ingin sedikit me’review’.
  • 00:01:18
    Jadi pada tahun 2000, PBB mengeluarkan MDGs, ‘Millenium Development Goals’.
  • 00:01:25
    MDGs ini menjadi norma pembangunan dunia sampai tahun 2015.
  • 00:01:30
    Pada tahun 2015 PBB merumuskan, meratifikasi SDGs, ‘Sustainable Development Goals’.
  • 00:01:40
    Dalam sidang umum PBB tanggal 25 September 2015, SDGs secara resmi diadopsi oleh 193 negara anggota PBB termasuk Indonesia.
  • 00:01:59
    Kalau kita membaca dokumen resmi mengenai SDGs ini, judulnya adalah ‘Transforming Our World: The 2030 Agenda for Sustainable Development’.
  • 00:02:13
    Agenda pembangunan berkelanjutan ini terdiri dari 17 tujuan (‘goals’) dan 169 sasaran (‘targets’) yang ingin dicapai pada tahun 2030.
  • 00:02:34
    Kalau di dalam MDGs (‘Millennium Development Goals’), kita mengenal Triple P (3P) ‘Planet’, ‘Profit’ dan ‘People’ sebagai pilar yang menopang pembangunan.
  • 00:02:53
    ‘Planet’ merepresentasikan pilar lingkungan, ‘People’ merepresentasikan pilar sosial dan ‘Profit’ merepresentasikan pilar ekonomi (Triple P).
  • 00:03:09
    Maka di dalam SDGs, tidak ada lagi 3P.
  • 00:03:14
    Kalau kita baca bagian introduksi dari dokumen ’ Transforming Our World’ ini, kita akan melihat lima dimensi.
  • 00:03:26
    Dalam MDGs kita mengenal pilar --ada tiga. Dalam SDGs kita mengenal dimensi.
  • 00:03:33
    Ada lima: ‘People’ tetap; ‘Planet’ tetap; ‘Profit’ tidak ada lagi, yang ada adalah ‘Prosperity’;
  • 00:03:44
    lalu ‘Peace’ (keadilan) dan ‘Partnership’ (kerjasama).
  • 00:03:53
    Ini adalah lima dimensi fundamental dari Pembangunan Berkelanjutan.
  • 00:04:01
    Saya ulangi, 5P ‘People, Planet Prosperity Peace and Partnership’
  • 00:04:09
    Ini adalah dimensi fundamental dari pembangunan berkelanjutan yang dijadikan dasar SDGs (‘Sustainable Development Goals’) ini.
  • 00:04:24
    Pertanyaan pokoknya adalah: Apakah SDGs ini sejalan dengan agenda pembangunan nasional di Indonesia?
  • 00:04:34
    Dengan kata lain pertanyaannya adalah apakah keduanya
  • 00:04:40
    --SDGs dan Nawacita atau visi pembangunan nasional saat itu periode pertama Pak Jokowi-- bicara satu sama lain?
  • 00:04:52
    Apakah mereka terhubung?
  • 00:04:55
    Kita mesti melihat: apa yang membedakan MDGs dan SDGs?
  • 00:05:01
    Kalau MDGs punya 8 gol dan 60 target,
  • 00:05:04
    SDGs punya 17 gol dan 169 target.
  • 00:05:11
    SDGs mendorong dan mempercepat pencapaian Nawacita.
  • 00:05:17
    Itulah yang saat itu dirumuskan dan ingin dicapai oleh Pemerintah Indonesia.
  • 00:05:25
    Kita mesti juga memahami lebih dalam apa yang membuat SDGs ini berbeda dibandingkan komitmen pembangunan sebelumnya.
  • 00:05:35
    Saya melihat setidaknya ada empat hal:
  • 00:05:38
    1. Fokus pada ‘impacts’, fokus pada dampak.
  • 00:05:45
    2. Adanya ‘partnership’ dan partisipasi publik.
  • 00:05:50
    3. Lebih holistik, lebih utuh.
  • 00:05:54
    4. Karena lebih transparan dan akuntabel.
  • 00:05:59
    Jadi empat hal yang membedakan SDGs --berbeda dibandingkan dengan komitmen pembangunan sebelumnya adalah-- ‘focus on impact’,
  • 00:06:07
    ‘partnership and public participation’,
  • 00:06:10
    ‘holistic’ dan yang terakhir ‘transparent and accountable’. Ini perbedaannya.
  • 00:06:15
    Karena itu kita mencoba memetakan sejauh apa 17 goals, 169 target dalam SDGs ini sejalan dengan visi pembangunan nasional, saat itu Nawa cita.
  • 00:06:33
    Kalau kita lihat, misalnya Nawa cita pertama sejalan dengan gol nomor 17, nomor 16, nomor 10, dan nomor 3.
  • 00:06:43
    Nawacita ke-2 misalnya sejalan dengan semua ‘goals’.
  • 00:06:49
    Nawacita ke-5 misalnya sejalan dengan gol nomor 2, nomor 3, nomor 4, dan nomor 6. Demikian seterusnya.
  • 00:07:01
    Lantas bagaimana kita mengimplementasikan SDGs ini di Indonesia?
  • 00:07:09
    Pertama mesti ada visi.
  • 00:07:12
    Visi itu ditentukan: yaitu implementasi SDGs di Indonesia secara inklusif dan partisipatoris.
  • 00:07:23
    Artinya melibatkan semua orang. Itu visi yang ditetapkan.
  • 00:07:29
    Setelah menetapkan visi, maka ’outcome’ ditentukan.
  • 00:07:33
    Apa ‘outcome’-nya? ‘Outcome’-nya adalah SDGs ini sejalan dengan prioritas pembangunan nasional.
  • 00:07:43
    Dari ‘outcome’ ditentukan dan disiapkan kerangka kerjanya --atau ‘framework’-nya.
  • 00:07:51
    Kita tahu bahwa agar sebuah inisiatif bisa berjalan, melibatkan mesin Pemerintahan
  • 00:08:00
    --baik Kementerian-Lembaga maupun Pemerintah Pusat dan Daerah-- maka dibutuhkan tiga kerangka.
  • 00:08:06
    Kerangka pertama adalah kerangka regulasi dan kebijakan;
  • 00:08:11
    kerangka kedua adalah kerangka penataan tata kelola kelembagaan;
  • 00:08:16
    dan kerangka ketiga adalah kerangka mekanisme akuntabilitas.
  • 00:08:21
    Tanpa ketiga kerangka ini, mesin Pemerintahan tidak bisa berjalan dan menjalankan inisiatif tersebut.
  • 00:08:30
    Dari kerangka kerja diturunkan aktivitas apa saja yang dilakukan di setiap kerangka tadi. Demikian juga apa targetnya.
  • 00:08:40
    Setelah bangunan visi, ‘outcome’, ‘framework’, aktivitas dan target tadi ditentukan,
  • 00:08:48
    maka kita perlu memetakan siapa saja ‘stakeholders’-nya,
  • 00:08:53
    siapa saja para pihak yang berkepentingan di dalam pembangunan berkelanjutan.
  • 00:08:59
    Para pihak ini tentu saja ada banyak. Kalau kita mau bilang secara mudah: seluruh elemen dari masyarakat,
  • 00:09:06
    baik Pemerintah, masyarakat sipil, akademisi, sektor privat, kelompok-kelompok kepentingan, dan semuanya.
  • 00:09:14
    Mereka semua mesti dilibatkan, dipastikan ada kemitraan yang setara,
  • 00:09:21
    ada keterlibatan yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan di dalam implementasi SDGs ini.
  • 00:09:29
    Kalau kita petakan gol, target, dan indikator dari SDGs di tingkat global dan sejauh apa bisa dilakukan di tingkat nasional,
  • 00:09:42
    kita akan melihat bahwa SDGs ini terdiri dari 17 gol, 169 target dan 241 indikator di tingkat global
  • 00:09:56
    yang mencakup dimensi pembangunan sosial, dimensi pembangunan ekonomi,
  • 00:10:03
    dimensi pembangunan lingkungan, dan dimensi pembangunan hukum dan tata kelola.
  • 00:10:09
    Dari 241 indikator global, ada 85 indikator nasional yang sesuai dengan indikator global.
  • 00:10:19
    Artinya konsep dan cara pengukurannya sama dengan metadata indikator global.
  • 00:10:26
    Misalnya angka kematian ibu melahirkan, luas kawasan pengairan, dan lain sebagainya.
  • 00:10:32
    Ada 76 indikator nasional sebagai ‘proxy’ indikator global.
  • 00:10:38
    Artinya indikator yang konsep dan cara pengukurannya merupakan ‘proxy’
  • 00:10:44
    untuk menjawab metadata indikator global. Misalnya Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) sebagai ‘proxy’ indikator global kebijakan fiskal, upah dan perlindungan sosial.
  • 00:10:56
    Atau air minum layak sebagai ‘proxy’ air minum aman, dan sebagainya.
  • 00:11:04
    Lalu ada 75 indikator global yang belum ada di tingkat nasional dan akan dikembangkan.
  • 00:11:12
    Artinya indikator ini belum dimiliki oleh Indonesia dan belum ada ‘proxy’-nya karena metadata global belum tersedia.
  • 00:11:20
    Misalnya indeks kemiskinan multidimensi, proporsi penduduk yang percaya pada pengambilan keputusan inklusif dan responsif.
  • 00:11:30
    Dan terakhir, ada lima indikator global yang tidak relevan dengan situasi nasional.
  • 00:11:37
    Misalnya proporsi senjata api dan senjata tajam yang disita terdaftar dan terlacak sesuai dengan standar dan hukum internasional. Ini tidak berlaku di Indonesia.
  • 00:11:49
    Dipimpin oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS, karena SDGs diimplementasikan di Indonesia,
  • 00:11:58
    ada 319 indikator di tingkat nasional,
  • 00:12:04
    terdiri dari 85 indikator nasional yang sudah sesuai dengan indikator global;
  • 00:12:10
    ditambah 165 indikator nasional sebagai ‘proxy’ indikator global; dan 69 indikator nasional sebagai tambahan dari indikator global.
  • 00:12:26
    Pelaksanaan SDGs di Indonesia didasarkan pada Peraturan Presiden Nomor 59 tahun 2017.
  • 00:12:37
    Peraturan Presiden ini mengatur bagaimana SDGs diimplementasikan di tingkat pusat, maupun daerah. Artinya di seluruh kementerian,
  • 00:12:49
    lembaga, maupun Pemerintah provinsi, Pemerintah kabupaten, dan kota.
  • 00:12:55
    Di tingkat nasional ada rencana aksi nasional, di tingkat daerah ada rencana aksi daerah.
  • 00:13:02
    Dalam refleksi saya, pelaksanaan SDGs ini menghadapi sejumlah tantangan yang --kalau boleh saya ringkas-- terdiri dari dua bagian besar.
  • 00:13:15
    Pertama adalah tantangan substantif, kedua adalah tantangan teknikal,
  • 00:13:21
    yang sebenarnya berakar pada hal yang sama: yaitu peran Pemerintah
  • 00:13:29
    --cara kita melihat bagaimana Pemerintah terlibat dalam proses pembangunan ini.
  • 00:13:37
    Di zaman yang semakin maju, makin kompleks, makin ruwet,
  • 00:13:43
    nampaknya tidak mungkin segala-galanya disandarkan dan diharapkan untuk diselesaikan oleh Pemerintah.
  • 00:13:53
    Karena cara Pemerintah memandang persoalan, atau tantangan, atau masalah, amat terbatas dari kacamata Pemerintah sendiri.
  • 00:14:05
    Dengan demikian, Pemerintah dalam merumuskan kebijakan atau tindakan akan sangat terbatas.
  • 00:14:14
    Karena itu, peran lembaga organisasi kelompok non-Pemerintah seperti masyarakat sipil, akademia, sektor privat, media, dan lain sebagainya
  • 00:14:28
    dibutuhkan agar cara pandang Pemerintah terhadap persoalan ini makin luas,
  • 00:14:34
    agar perspektifnya makin kaya, agar cakrawalanya makin terbentang luas.
  • 00:14:43
    Sehingga masalah-masalah yang dihadapi bisa dipahami dengan lebih baik.
  • 00:14:49
    Keterlibatan aktor-aktor non-Pemerintah ini adalah bagian kunci dari persoalan, atau perkara substantif, bagaimana Pemerintah memahami persoalan,
  • 00:15:06
    lantas merumuskan kebijakan dan tindakan-tindakannya.
  • 00:15:12
    Itu persoalan substantif.
  • 00:15:15
    Secara teknis, implikasinya adalah bagaimana program-program pembangunan itu dirumuskan
  • 00:15:24
    juga tidak bisa ‘monolithic’ atau tunggal, menurut kacamata Pemerintah saja.
  • 00:15:30
    Mesti ada pengayaan, mesti ada input, dari kelompok-kelompok non Pemerintah bagaimana program itu bisa dilakukan.
  • 00:15:44
    Ini terkait dengan data. Ini terkait dengan informasi. Ini terkait dengan koordinasi.
  • 00:15:51
    Bahkan, koordinasi di dalam Pemerintah itu sendiri --antar Kementerian, misalnya atau antar Pemerintah Daerah-- mesti diarahkan sedemikian rupa.
  • 00:16:02
    Karena persoalan teknis dalam pembangunan biasanya terkait dengan --selain lemahnya atau selain sempitnya perspektif tadi adalah pada-- disiplin pelaksanaan.
  • 00:16:18
    Jadi ini yang saya refleksikan atas tantangan yang kita hadapi dalam mengimplementasikan SDGs.
  • 00:16:26
    Tantangan substantif: bagaimana masalah dipandang, bagaimana tantangan dimengerti dan dipahami.
  • 00:16:34
    Dan kedua persoalan teknis: bagaimana pembangunan dieksekusi, bagaimana sebuah rencana dijalankan.
  • 00:16:43
    Lantas bagaimana strategi implementasi SDGs ini: dari mana dan bagaimana kita mesti memulai?
  • 00:16:52
    Yang saya lihat dan saya refleksikan dari keterlibatan langsung selama ini,
  • 00:16:58
    baik dari Kantor Staf Presiden --selama lima tahun saya menjadi Deputi dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2019--
  • 00:17:05
    ataupun setelahnya --ketika saya sudah tidak di dalam Pemerintahan lagi, namun secara dekat tetap terlibat bersama dengan teman-teman di Pemerintahan.
  • 00:17:13
    Saya melihat kontekstualisasi menjadi amat penting.
  • 00:17:18
    SDGs ini tidak ‘legally binding’ --dia tidak mengikat secara hukum.
  • 00:17:23
    Pemerintah negara-negara bebas untuk mengimplementasikan atau tidak mengimplementasikan.
  • 00:17:31
    Tentu saja sanksi-nya lebih kepada sanksi relasional atau moral bagaimana kita melihat negara lain melaksanakan atau tidak melaksanakan.
  • 00:17:41
    Tetapi di sini yang penting adalah bagaimana SDGs itu dikontekstualisasikan.
  • 00:17:49
    Artinya, kita bisa memilih gol dan target yang menjadi prioritas dan realistis --sejalan dengan prioritas dan kebutuhan nasional.
  • 00:18:03
    Itu hal pertama dan paling mendasar.
  • 00:18:06
    Yang kedua: indikator yang kita pilih mesti indikator yang berkualitas dan kaya.
  • 00:18:15
    Artinya indikator tersebut ditentukan, dikembangkan bersama-sama dalam kolaborasi dengan berbagai aktor pembangunan, bukan hanya Pemerintah.
  • 00:18:28
    Ketiga, kita mesti memastikan bahwa sumber daya keuangan dan sumber daya non-keuangan bisa digerakkan untuk mendorong pembangunan ini,
  • 00:18:42
    dan digerakkan bersama-sama, bukan dari Pemerintah tapi misalnya juga dari swasta, filantropi, dan mitra pembangunan yang lain.
  • 00:18:52
    Keempat, kita mesti bisa mengidentifikasi ‘baseline’ data saat ini dan target apa yang mau dicapai.
  • 00:19:03
    Dari apa yang sekarang ada, dan menuju kepada apa yang kita inginkan.
  • 00:19:11
    Dari sumber daya yang sekarang kita punya, dan bagaimana kita mengembangkan kemampuan untuk meraih sumber daya yang kita mau.
  • 00:19:21
    Dan terakhir: pengukuran. Tidak mudah mengukur hasil pembangunan.
  • 00:19:28
    Tetapi mau tidak mau Pembangunan Berkelanjutan ini mesti bisa diukur.
  • 00:19:35
    Karena itu, penting kita bisa menggunakan dan mendapatkan data mengenai pembangunan yang terbuka dan bisa dipertukarkan.
  • 00:19:44
    Kita juga mesti bisa mendapatkan variabel-variabel alternatif untuk mendapatkan dan untuk memastikan data atas hasil pembangunan yang diraih.
  • 00:19:59
    Pada akhirnya, Pembangunan Berkelanjutan adalah tentang manusia, warga negara penghuni planet ini.
  • 00:20:11
    Di Indonesia: adalah warga negara Indonesia yang hidup di atas pulau-pulau tanah air Indonesia ini.
  • 00:20:20
    Kita perlu memastikan bahwa hak-hak warga negara itu dilindungi,
  • 00:20:26
    bukan hanya dalam soal pelaksanaan pembangunan, tetapi juga hak-hak sipil dan politik mereka.
  • 00:20:33
    Kita mesti memastikan: sementara ekonomi berkembang lingkungan juga terjaga.
  • 00:20:41
    Kita mesti memastikan: bahwa sementara kemajuan diraih, demokrasi dan perlindungan hukum juga ditegakkan.
  • 00:20:52
    Karena, pada akhirnya, Pembangunan Berkelanjutan adalah pembangunan yang menempatkan orang dan lingkungan dalam pusat perhatian kita,
  • 00:21:07
    tidak semata-mata mengejar pertumbuhan ekonomi namun memastikan harkat martabat manusia dilindungi,
  • 00:21:16
    hukum ditegakkan, hak-hak warga dipenuhi, lingkungan dilestarikan.
  • 00:21:22
    Itulah hakikat Pembangunan Berkelanjutan. Kita tahu dalam seluruh prosesnya --mulai dari gagasan Pembangunan Berkelanjutan hingga perumusan SDGs--
  • 00:21:35
    itu semua tidak terjadi di ruang kosong: ada pertentangan, ada pertarungan kepentingan kekuatan di sana.
  • 00:21:43
    Namun kembali lagi: jika kita memahami pembangunan adalah bagian yang tidak terlepas dari proses kita bernegara,
  • 00:21:54
    maka kita mesti memastikan agar Pembangunan Berkelanjutan itu menjadi pilar, menjadi dasar, Indonesia meraih kemajuan di masa depan.
タグ
  • SDGs
  • Pembangunan Berkelanjutan
  • Indonesia
  • Nawacita
  • MDGs
  • Kementerian BAPPENAS
  • Partisipasi Publik
  • Kerjasama
  • Kemandirian
  • Indikator Pembangunan