00:00:09
kita telah meningkatkan anggaran untuk
00:00:11
meningkatkan kesejahteraan guru ASN yang
00:00:14
berstatus PNS dan
00:00:17
P3K serta guru-guru nonasn
00:00:30
saya sampaikan secara tegas ke pak
00:00:33
menteri pendidikan pak ini zonasi harus
00:00:37
dihilangkan
00:01:03
[Musik]
00:01:04
pemirsa kementerian pendidikan dasar dan
00:01:07
menengah di era pemerintahan presiden
00:01:09
prabo Subianto memiliki tanggung jawab
00:01:11
yang sangat besar tidak hanya
00:01:13
mencerdaskan sumber daya manusia
00:01:16
Indonesia tapi kementerian pendidikan
00:01:18
dasar dan menengah juga memiliki
00:01:19
tanggung jawab untuk mensejahterakan
00:01:21
para guru yang selama ini banyak sekali
00:01:24
kita mendengar bahwa para guru di
00:01:26
Indonesia belum menikmati kesejahteraan
00:01:29
yang seharusnya yang mereka dapatkan
00:01:31
belum lagi persoalan pasti kita biasanya
00:01:33
mendengar ganti menteri ganti kurikulum
00:01:36
lalu juga sering sekali setiap tahun
00:01:38
ajaran baru mau dimulai persoalan zonasi
00:01:42
kembali selalu menjadi polemik dan
00:01:44
apakah ketika ada menteri baru di bidang
00:01:47
pendidikan akan mengubah banyak hal di
00:01:51
sistem pendidikan kita dan apakah
00:01:53
perubahan itu akan lebih baik dari
00:01:54
sebelumnya bersama saya saat ini zvia
00:01:57
Iskandar adalah profesor Abul muk
00:02:01
menteri pendidikan dasar dan menengah
00:02:03
Republik Indonesia Prof Mukti selamat
00:02:05
malam selamat malam Silvia Pak Kabar
00:02:08
Kabar baik Prof Mukti Prof Mukti
00:02:10
langsung saja Prof biasanya ganti
00:02:13
menteri Katanya ganti kurikulum Prof
00:02:15
Apakah betul itu akan terjadi juga di
00:02:16
eranya
00:02:17
profti Saya kira tidak selalu ya tidak
00:02:21
selalu ganti menteri ganti kurikulum
00:02:24
tetapi Gan menteri Gani kebijakan
00:02:27
ya Dan kalau tidak ada ganti kebij Kalau
00:02:30
tidak ada kebijakan baru ya buat apa
00:02:31
menterinya
00:02:33
diganti jadi apa yang akan diganti Prof
00:02:36
kalau keijakan UT kalau soal kurikulum
00:02:40
kan ee saya masih melihat di lapangan
00:02:44
sekarang kan berlaku dua kurikulum masih
00:02:46
jadi masih ada kurikulum K13 dan ada
00:02:49
kurikulum Merdeka sebagian sekolah masih
00:02:53
melaksanakan kurikulum yang dua-duanya
00:02:57
ini berjalan dan dua-duanya itu ya kita
00:03:00
akui sebagai kurikulum nasional yang
00:03:02
masih berlaku sehingga karena itu tidak
00:03:04
perlu ada dikotomi soal kurikulum dan
00:03:07
juga tidak perlu khawatir kalau ada
00:03:10
perubahan karena sebenarnya kurikulum
00:03:12
itu kan lebih banyak berkait dengan
00:03:15
administrasi dan organisasi dari
00:03:17
pembelajaran dan kebijakan menyangkut
00:03:19
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
00:03:22
saya sering bercanda begini apapun
00:03:25
kurikulumnya mencari luas segitiga itu
00:03:28
ya setengah alas kali tinggi
00:03:30
tidak kemudian ketika kurikulum Merdeka
00:03:32
terus mencari luas segitiga itu berganti
00:03:35
rumusnya gitu kan karena itu masyarakat
00:03:37
tidak perlu Terlalu khawatir dengan itu
00:03:40
dan saya juga belum
00:03:41
menyinggung-nyinggung soal kurikulum
00:03:43
hanya Saya sempat mengintrodusir Dan
00:03:46
sekarang sedang dalam proses untuk
00:03:48
penyiapan penerapan itu adalah
00:03:50
pendekatan Deep learning dalam
00:03:52
pembelajaran tadi dengan Deep learning
00:03:54
itu kami mendorong pembelajaran yang
00:03:57
mindful pembelajaran yang reflektif gitu
00:03:59
itu tidak Kejar Tayang tapi mendalami
00:04:02
materi kemudian pembelajaran Yang
00:04:05
meaningful murid-murid itu tahu untuk
00:04:08
apa dia mempelajari sesuatu Apa
00:04:10
hubungannya dengan karir mereka apa yang
00:04:12
bisa dia lakukan dengan ilmunya itu dan
00:04:15
karena itu pembelajaran menjadi Joyful
00:04:17
menjadi
00:04:18
menyenangkan Berti itu yang kemarin di
00:04:20
masyarakat disebut kurikulum full full
00:04:22
itu padahal itu bukan kurikulum sekali
00:04:25
lagi Deep learning itu pendekatan dalam
00:04:27
pembelajaran mungkin ada konsep
00:04:29
kekuensinya terhadap muatan materi
00:04:32
pelajaran Jadi sekarang ini kan kami
00:04:35
mengamati muatan materi pelajaran itu
00:04:39
terlalu berat pokok Bahasanya terlalu
00:04:42
banyak sehingga karena itu maka
00:04:44
pembelajarannya menjadi tidak mendalam
00:04:47
Nah dengan Deep learning ini kami
00:04:49
berusaha agar pokok bahasanya kita pilih
00:04:52
yang paling
00:04:53
esensial yang paling mendasar untuk
00:04:57
dipelajari itu apa guu nah Nah dengan
00:05:00
itu maka kemudian ruang untuk membahas
00:05:02
secara luas secara mendalam ini akan
00:05:06
terbuka sehingga murid itu dan guru-guru
00:05:09
itu bisa mengajar dan belajar dengan
00:05:12
gembira dengan interaksi yang sehat
00:05:15
dengan interaksi yang yang juga
00:05:18
produktif yang mungkin dalam konteks ini
00:05:21
akan ada ee perubahan dari sisi
00:05:25
muatannya atau pokok bahasanya tapi
00:05:27
tidak mata pelajarannya H mata pelajaran
00:05:31
yang mungkin baru mungkin baru saya
00:05:33
katakan mungkin karena bisa jadi ini
00:05:35
tidak baru itu artificial intelligence
00:05:38
dan coding Oh itu nanti akan kita
00:05:41
ajarkan mulai sekolah dasar bisa mulai
00:05:44
kelas 4 atau kelas 5 walaupun sekarang
00:05:47
beberapa sekolah yang sudah
00:05:48
menyelenggarakan ada yang koding mulai
00:05:50
kelas 1 SD tapi nanti kebijakan kami
00:05:52
mulai 2025 2026 itu coding dan ea ini
00:05:57
menjadi mata pelajaran pilihan bukan
00:06:00
wajib Oke dan yang sudah menerapkan
00:06:02
justru lembaga pendidikannya Sukma sudah
00:06:05
ada coding di lembaga pendidikan Sukma
00:06:07
itu di Aceh dan di Sulawesi Tengah di
00:06:10
Sigi itu dan praktiknya juga tidak
00:06:13
semuanya berbasis online yang
00:06:15
diselenggarakan oleh Sukma ini
00:06:18
unplug jadi codingnya unplug dia tidak
00:06:21
perlu tidak perlu jaringan internet
00:06:24
bahkan ada yang kodingnya seperti main
00:06:26
game main game biasa begitu mbak Silvia
00:06:28
seperti main game yang biasa kita
00:06:30
temukan tapi itu merangsang untuk
00:06:33
berpikir kritis
00:06:36
kolaborasi kemudian kreativitas Kenapa
00:06:40
itu tidak menjadi materi pelajaran wajib
00:06:43
saja Pak Kenapa masih pilihan Kalau
00:06:44
ternyata manfaat atau objektif yang mau
00:06:46
dicapai sebanyak itu karena belum belum
00:06:49
semua sekolah kita mampu secara
00:06:51
infrastruktur ya Secara INF sebenarnya
00:06:53
infrastrukturnya tidak terlalu mahal
00:06:54
mungkin penyiapan gurunya oh karena
00:06:58
walaupun itu unplug kan tetap harus ada
00:07:00
gurunya nah sementara kami melihat
00:07:04
realitas di lapangan memang belum
00:07:06
semuanya siap karena Indonesia ini tidak
00:07:09
hanya Jakarta Oke berarti Prof Mukti
00:07:12
sedikit saja untuk merangkum persoalan
00:07:15
kurikulum akan ganti atau tidak di
00:07:17
eranya Prof Mukti itu belum di belum ada
00:07:20
keputusan masih dalam tahap kajian tapi
00:07:23
yang sudah pasti adalah pendekatan Deep
00:07:25
learning ini I Prof Kenapa Prof Mukti
00:07:28
seperti ber hati-hati untuk
00:07:30
mempertahankan atau mengganti kurikulum
00:07:32
ini apakah ini belajar dari pengalaman
00:07:35
sebelumnya atau apa sih strategi besar
00:07:38
dari Prof Mukti ini untuk tidak mau
00:07:40
buru-buru memutuskan mengganti atau
00:07:42
mempertahankan kurikulum yang ada saya
00:07:45
sadar betul bahwa pendidikan di
00:07:47
Indonesia ini memang masih sangat
00:07:51
bervariasi dari
00:07:53
sisi
00:07:55
kualitasnya dari sisi kulturnya dan juga
00:07:59
dari dari sisi karakternya bahkan
00:08:01
mungkin juga
00:08:03
politiknya karena apa ya karena
00:08:06
kebijakan itu kan tidak tidak berdiri
00:08:08
sendiri saya jelas misalnya begini
00:08:12
banyak hal dalam penyelenggaraan
00:08:14
pendidikan itu berkait dengan otonomi
00:08:16
daerah
00:08:18
SLTA dan sekolah luar biasa itu kan
00:08:21
otoritasnya dari pemerintah provinsi
00:08:24
kemudian prasekolah TK kelompok bermain
00:08:27
SD dan SMP itu ada di Pemerintah
00:08:30
kabupaten kota dinamika penyelenggaraan
00:08:33
pendidikan itu sangat dipengaruhi oleh
00:08:36
dinamika politik di tingkat provinsi
00:08:39
juga di tingkat kabupaten kota guru
00:08:42
misalnya ya guru itu kan pengangkatannya
00:08:44
oleh pemerintah daerah bukan oleh kami
00:08:45
di
00:08:46
Kementerian pembinaan guru juga sebagian
00:08:49
besarnya juga oleh pemerintah daerah
00:08:51
Kami lebih banyak bicara pada regulasi
00:08:54
nasional yang sesuai dengan
00:08:55
undang-undang tapi apakah sudah ada
00:08:57
deadline Prof kapan ini akan diputuskan
00:08:59
yang mana soal kurikulum apakah akan
00:09:01
berganti atau akan ada sedikit perubahan
00:09:04
atau dipertahankan seluruhnya kita kan
00:09:06
sekarang berada di pertengahan tahun
00:09:08
ajaran tahun ajaran baru 2025- 2026 itu
00:09:14
baru akan dimulai bulan Juli ya Sehingga
00:09:17
selama masa ini ya kita mematangkan
00:09:19
semua proses termasuk nanti
00:09:23
pelatihan-pelatihan gurunya karena kita
00:09:26
juga tidak akan memberlakukan secara
00:09:28
keseluruhan dulu
00:09:30
karena apa Karena ini pendekatan baru
00:09:33
yang memang perlu guru yang
00:09:36
terlatih ini kan belum pernah diterapkan
00:09:38
di Indonesia walaupun dalam konteks
00:09:40
pembelajaran di di dunia internasional
00:09:43
Deep learning ini tidak sama sekali baru
00:09:46
saya ketika kuliah di Australia tahun 95
00:09:50
itu yang saya pelajari Deep learning itu
00:09:52
95 berarti Sudah berapa Sudah 30 tahun
00:09:55
yang lalu kemudian kalau kita baca
00:09:58
referensi banyak negara misalnya di
00:10:00
Norwegia negara-negara Skandinavia itu
00:10:02
sudah menerakan Deep learning itu
00:10:05
makanya mereka kalau kita harus jujur
00:10:07
mengakui ya memang pendidikannya lebih
00:10:09
maju dari kita materi pelajaran yang
00:10:11
diajarkan di mereka itu kan tidak banyak
00:10:14
tetapi ternyata lulusannya hebat-hebat
00:10:17
kenapa ya karena mereka belajar dengan
00:10:19
mendalam tidak Kejar Tayang mengejar
00:10:22
ketutasan minimal Iya quantiya banyak
00:10:25
sekali padahal tidak tidak terlalu
00:10:27
kuantitatif apa-apa dihitung dengan skor
00:10:30
kan sekarang ini mohon maaf ya banyak
00:10:33
pembelajaran yang dia sebenarnya tidak
00:10:34
belajar anak-anak itu hanya belajar
00:10:37
mengerjakan soal jadi guru memberikan
00:10:39
murid lembar kerja siswa yang isinya
00:10:42
serangkaian pertanyaan yang harus
00:10:44
dijawab nanti dinilai tapi dia tidak
00:10:46
ngerti maksudnya apa dari yang dia
00:10:48
pelajari itu nah pola-pola begitu nanti
00:10:51
coba kita rubah Mbak Silvia jelajahi
00:10:54
cara baru mendapatkan informasi download
00:10:57
Metro TV extens sekarang foreign